Etika Dalam Akuntansi Keuangan docx

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Etika dalam Akuntansi Keuangan :Etika dalam
Akuntansi Keuangan Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Keuangan.
Dengan adanya Makalah ini kita bisa mengetahui bagaimana Etika yang berlaku di
bidang akuntansi, sehingga kita dapat menghindari pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di
bidang akuntansi. Dengan begitu kita bisa menjadi akuntan yang taat dan terhindar dari hukum
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kami khawatir dengan banyaknya pelanggaran yang terjadi di Indonesia,banyaknya
pemberitaan mengenai tindak pidana korupsi,penyuapan, dan laim-lain. Membuat kami prihatin
dengan keadaan yang ada di Indonesia,dimana tindak pidana korupsi dianggap hal yang biasa

dilakukan di kalangan pejabat-pejabat. Mereka tidak merasa malu pada saat tertangkap dan
terbukti bersalah, dengan kejadiaan ini kami mengambil inisiatif untuk membuat makalah ini
dengan tema Etika dalam Akuntansi Keuangan
B. RUMUSAN MASALAH
A.
B.
C.
D.

pengertin etika secara umum?
Etika yang berlaku di Indonesia ?
Hukum apa yang mengatur etika di Indonesia ?
Apa dan bagaimana tugas-tugas para akuntan ?

C. TUJUAN
Agar para akuntan baru dan akuntan muda bisa memiliki dasar,sehingga dalam dunia kerja
mereka dapat bekerja sesuai norma dan standar etika yang berlaku di indonesia, mereka tidak
hanya mengetahui secara teori saja tapi bisa mempraktekkannya di dunia kerja,dimana dalam
dunia kerja korupsi dan kolusi sangat mudah dilakukan. .


Dalam bidang ekonomi pelanggaran terjadi bukan karna ketidaktauhan pelaku namun karna
mereka tau caranya jadi mereka melakukan pelanggaran. Berikut adalah pelanggaranpelanggaran yang dilakukan di Indonesia




Penyalahgunaan uang negara untuk kepentingan pribadi (korupsi)
Pelanggaran terhadap wajib pajak
Melakukan berbagai cara untuk menguntungkan diri sendiri walaupun merugikan orang
lain ( Nepotisme )

Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan memiliki fakor-faktor sebagai berikut






Penyalahgunaan kekuasaan yang melampaui batas kewajaran hukum oleh para pejabat
negara

Mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan publik oleh para pejabat yang
bersangkutan.
Kurangnya kesadaran para pemimpin terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
Kurang profesionalnya para aparatur negara dalam mengemban tugasnya.
Kurang dijunjung tingginya hukum yang berlaku di Indonesia.

Setiap pelanggaran akan menyebabkan suatu kerugian bagi orang lain,begitu pula dengan
pelanggaran yang telah di sebutkan di atas.






Korupsi menyebabkan perbedaan yang tajam di antara kelompok sosial dan individu baik
dalam hal pendapatan, prestis, kekuasaan dan lain-lain.
Korupsi juga membahayakan terhadap standar moral dan intelektual masyarakat. Ketika
korupsi merajalela, maka tidak ada nilai utama atau kemulyaan dalam masyarakat.
Korupsi menyebabkan sikap individu menempatkan kepentingan diri sendiri di atas
segala sesuatu yang lain dan hanya akan berfikir tentang dirinya sendiri semata-mata.

Kemiskinan merajalela dalam negara dan terjadi ketidakstabilan dalam negara.
Terjadi ketidak percayaan masyarakat terhadap aparatur negara

Setiap pelanggaran harus di hentikan dengan solusi-solusi yang tepat agar pelanggaran tidak
terjadi dan memberikan efek jera bagi pelaku




Hukum di Indonesia perlu ditegakkan dan dijunjung setinggi - tingginya.
Perlunya seleksi yang ketat demi menjaring aparatur negara yang profesional, jujur,
bijaksana, adil dan bertanggung jawab.
Perbaikan moral secara dini, dengan melakukan pendidikan moral dan karakter di sekolah
– sekolah.

Dalam kongresnya tahun 1973, IAI untuk pertama kalinya menetapkan Kode Etik bagi profesi
Akuntan di Indonesia. Pembahasan mengenai kode etik IAI ditetapkan dalam Kongres VIII tahun
1998.
Prinsip Etika Profesi Akuntan
1. Tanggung Jawab Profesi

Ketika melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang profesional, setiap anggota harus
mempertimbangkan moral dan juga profesional di dalam semua kegiatan yang dilakukan.
2.

Kepentingan Publik

Setiap anggota harus senantiasa bertindak dalam krangka memberikan pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan yang diberikan publik, serta menunjukkan komitmen nya sebagai
profesional.
3.

Integritas

Untuk meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota wajib memenuhi tanggung jawabnya
sebagai profesional dengan tingkat integritas yang setinggi mungkin.
4.

Obyektivitas

Setiap anggota berkwajiban untuk menjaga tingkat ke-obyektivitas-nya dan terbebas dari

benturan-benturan kepentingan dalam menjalankan tugas kewajiban profesional.
5.

Kompetensi dan sifat kehati-hatian profesional

Setiap anggota wajib menjalankan jasa profesional dengan kehati hatian, kompetensi dan
ketekunan Juga berkewajiban untuk mempertahankan keterampilan profesional pada tingkatan
yang dibutuhkan. Ini untuk memastikan bahwa klien mendapatkan manfaat dari jasa profesional
yang diberikan dengan kompeten berdasar pada perkembangan praktik, legislasi serta teknik
yang mutakhir.
6.

Kerahasiaan

Anggota harus menghormati kerahasiaan informasi selama melaksanakan jasa profisional tidak
boleh menggunakan atau mengungkapkan informasi tersebut jika tanpa persetujuan terlebih
dahulu, Kecuali memiliki hak atau kewajiban sebagai profesional atau juga hukum untuk
mengungkapkan informasinya.
7.


Perilaku Profesional

Tiap anggota wajib untuk berperilaku konsisten dengan reputasi yang baik dan menjauhi
kegiatan/tindakan yang bisa mendiskreditkan profesi.

8.

Standar Teknis

Anggota harus menjalankan jasa profesional sesuai standar teknis dan standar profesional yang
berhubungan/relevan. Setiap anggota wajib untuk melaksanakan penugasan dari klien selama
penugasan tersebut tidak berseberangan dengan prinsip integritas dan prinsip objektivitas
Dalam kode etik yang telah disebutkan pada Etika Profesi Akuntansi sudah diatur bagaimana
para akuntan harus bertindak. Namun pada kenyataan, penyimpangan oleh para akuntan banyak
terjadi.Penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan tentu saja berdampak buruk terhadap nama
baik maupun tingkat kredibilitas akuntan dimata publik.

1. BENGKULU - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tipikor kelas IA Bengkulu,
menjatuhkan vonis kepada terdakwa tindak pidana korupsi, Gubernur Bengkulu nonaktif
Ridwan Mukti beserta istrinya Lily Martiani Maddari dengan 8 tahun penjara dan denda

Rp400 juta subsider dua bulan penjara, Kamis (11/1/2018).
Majelis hakim juga mencabut hak politik terdakwa Ridwan Mukti selama dua tahun. Itu lebih
ringan tiga tahun dari tuntutan JPU KPK selama lima tahun.
Hukuman yang dijatuhkan kepada dua terdakwa itu lebih ringan dua tahun dari tuntutan Jaksa
Penuntut Umum (JPU) KPK yang menuntut selama 10 tahun penjara.
Kedua terdakwa dinyatakan bersalah dan melanggar Pasal 12 huruf a UU Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai mana telah diubah dengan UU Nomor
20/2001.
"Dinyatakan bersalah dan terbukti secara sah, telah melakukan tindak pidana korupsi," kata
Ketua Majelis Hakim, Admiral, saat membacakan vonis terdakwa Ridwan Mukti berserta
istrinya, Kamis (11/1/2018).
Sementara itu, JPU KPK, Khaeruddin menyampaikan, belum mengambil sikap atas putusan
majelis hakim. "Kita pikir-pikir. Apakah ada mengambil langkah hukum atau tidak," kata
Khaeruddin.
Sementara dari kuasa hukum dua terdakwa, M Rujito menyampaikan, belum mengambil sikap
atas putusan dari majelis hakim.
Perjalanan Kasus Gubernur Bengkulu Non Aktif Ridwan MuktiKomisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) menyita uang Rp1 miliar dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang menyeret Gubernur
Bengkulu non aktif, Ridwan Mukti beserta istrinya, Lily Martiani Maddari, Selasa 20 Juni 2017.
Uang itu dijadikan barang bukti.


Uang suap proyek jalan di Bengkulu tersebut disita dari brankas rumah orang nomor wahid di
provinsi Bengkulu ini. Uang yang dimasukkan dalam kardus tersebut dalam bentuk pecahan
Rp100 ribu. KPK juga menyita uang dari tangan tersangka Jhony Wijaya senilai Rp260 juta.
Uang itu diduga sebagai alat suap.
Dalam OTT pada Selasa 20 Juni 2017, KPK bukan hanya menangkap orang nomor satu di
provinsi yang memiliki julukan "Bumi Rafflesia" ini beserta istrinya. KPK juga manangkap
pengusaha Rico Dian Sari alias Rico Chan dan Jhoni Wijaya, Direktur PT Statika Mitra Sarana
(PT SMS). Keempatnya resmi dijadikan tersangka kasus suap dua proyek jalan di Bengkulu.
Ridwan dan Lily diduga sebagai penerima suap, sedangkan Jhoni diduga pemberi suap dan Rico
Chan diduga bertindak sebagai perantara suap. Setelah diperiksa 1x24 jam dan digelar
perkaranya, KPK menyimpulkan adanya dugaan suap. Gubernur Bengkulu nonaktif menerima
'fee' proyek jalan tersebut. Sehingga KPK memutuskan menaikkan status mereka dari saksi jadi
tersangka.

Dua proyek yang diduga menjadi bahan suap PT. SMS dengan Gubernur Bengkulu non aktif
beserta istrinya. Yakni, proyek pembangunan atau peningkatan jalan Muara Aman, Kabupaten
Rejang Lebong dengan nilai proyek Rp37 Miliar.
Proyek kedua, terkait pembangunan atau peningkatan jalan Curuk Air Dingin Kabupaten Rejang
Lebong, dengan nilai total proyek Rp16 Miliar. Dua proyek tersebut apabila ditotal senilai Rp53

Miliar.
Atas perbuatannya, sebagai pihak yang diduga pemberi, Jhony Wijaya disangkakan melanggar
Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Tipikor Junto
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

2. KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Pemerintahan Presiden Jokowi bersih-bersih
praktik korupsi sudah mulai membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari perbaikan indeks
korupsi di sejumlah kota.
Mengutip data Transparency International, rata-rata Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2017 di 12
kota besar sebesar 60,8. Level Indeks Persepsi Korupsi ini membaik dari posisi 54,7 di 2015.
IPK ini mengacu pada hasil survei yang digelar Transparency International berdasarkan persepsi
pelaku usaha.
Hasil survei Transparency International menunjukkan, Jakarta Utara menjadi kota dengan praktik
korupsi paling minim atau beradai di level 73,9. Disusul kota Pontianak, Pekanbaru dan
Balikpapan.

Yang menarik, hasil survei Transparency International mengungkapkan bahwa 17% pelaku usaha
mengaku pernah gagal dalam mendapatkan keuntungan karena pesaing memberikan suap.
“Kota dengan persentase suap tertinggi adalah Bandung sebesar 10,8% dari total biaya
produksi,” tulis Transparency International dalam siaran pers pada Jumat (12/1).Sementara itu,

kota dengan persentase biaya suap terendah adalah Makassar sebesar 1,8% dari total biaya
produksi.
Sektor usaha dengan potensi suap tertinggi adalah air minum, perbankan dan kelistrikan.
Sementara instansi pemerintah yang paling terdampak korupsi adalah legislatif, peradilan, dan
kepolisian.
Berdasarkan integritas layanan pusat, Kementerian ESDM menjadi lembaga pemerintahan pusat
yang memiliki risiko tinggi korupsi atau dengan probabilitas korupsi 35%. Disusul Kementerian
Agraria dan Tata Ruang dengan probabilitas korupsi 22% dan Kejaksaan Agung 16%. Disusul
Kepolisian, Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Perdagangan.
Pada tahun 2017, survei dilaksanakan di 12 kota di Indonesia dengan total responden 1.200.
Survei menghasilkan Indeks Persepsi Korupsi yang menggambarkan tingkat korupsi pada level
kota berdasarkan persepsi pelaku usaha.

3. Pada 2016, CPI Indonesia di angka 37/100 dengan peringkat 90/178.
Jakarta (SIB) -Akhmad Zaini divonis hukuman pidana penjara selama 2,5 tahun dan denda Rp 50
juta subsider 3 bulan. Hakim menyatakan Zaini terbukti memberikan suap sebesar Rp 425 juta ke
Tarmizi, eks panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
"Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2
tahun 6 bulan dan denda sebesar Rp 50 juta, dengan ketentuan apabila tidak dibayarkan akan
diganti dengan kurungan selama 3 bulan," ucap ketua majelis hakim Ni Made Sudani ketika
membacakan putusannya dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya,
Jakarta Pusat, Kamis (11/1).
Zaini selaku pengacara PT Aqua Marine Divindo Inspection (AMDI) terbukti memberikan uang
Rp 425 juta kepada Tarmizi. Ia juga disebut memberikan fasilitas berupa penginapan dan
menyewakan mobil untuk keperluan liburan Tarmizi di daerah Batu, Malang.
"Terdakwa Akhmad Zaini terbukti telah memberi sesuatu berupa uang yang seluruhnya sebesar
Rp 425 juta sebagai realisasi komitmen yang telah dijanjikan sebelumnya dan memberikan
fasilitas penginapan di hotel atau vila di daerah Batu, Malang, serta fasilitas mobil yang
disewakan untuk liburan kepada Tarmizi selaku panitera pengganti," ujar hakim.

Janji atau hadiah itu dimaksudkan agar Tarmizi mempengaruhi hakim untuk menolak gugatan
yang diajukan Eastern Jason Fabrication Services Pte Ltd. Gugatan itu berkaitan dengan perkara
perdata yang melibatkan PT AMDI sebagai tergugat.
Uang sejumlah Rp 425 juta itu diberikan Zaini secara bertahap. Pertama, Rp 25 juta pada 20 Juni
2017 via transfer ke Bank BCA atas nama Tedy Junaedi, yang merupakan petugas kebersihan PN
Jaksel. Berikutnya, uang Rp 100 juta kembali ditransfer ke rekening Tedy. Tahap terakhir, Zaini
menyerahkan Rp 300 juta via transfer ke rekening Tedy.
Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta Zaini dihukum bui 3 tahun 6 bulan dan
denda Rp 50 juta subsider 3 bulan. Atas putusan itu, Zaini menyatakan akan pikir-pikir.
"Kita akan pikir-pikir dulu," kata penasihat hukum Zaini setelah berdiskusi dengan kliennya.
(detikcom/h)

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ETIKA SECARA UMUM
Etika (Yunani Kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu dimana
dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika
merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan
tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki
sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan
manusia.
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai
benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1989)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu
ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan
dengan
pelbagai
ajaran
moral.
(Suseno,
1987)
Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam
hubungan
tingkah
laku
manusia.
(Kattsoff,
1986)
Berdasarkan beberapa pemikiran diatas etika menurut Bartens sebagaiman dikutip oleh abdul
kadir,memberikan
tiga
arti
etika
yaitu
1) Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.arti ini dapat juga disebut sistem
nilai
dalam
hidup
manusia
perseorngan
atau
hidup
bermasyrakat
2) Etika dipakai dalam arti kumpulan asas dan nilai moral,yang dimaksud disi adalah kode etik
3) Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk .arti sini sama dengan filsafat
moral
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat terbiasa manusia dalam
pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan
etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang
dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :



Drs. OP. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
rujukan oleh ukuran dan nilai yang baik.



Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.



Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

B. ETIKA YANG BERLAKU DI INDONESIA
Etika dalam perkembangannya sangat memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia. Etika
memberi manusia orientasi bagaimana ia melalui hidupnya melalui rangkaian tindakan seharihari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat
dalam melalui hidup ini.
Dalam perkembangannya etika dapat dibagi dua yaitu etika perangai dan etika moral
a) Etika perangai adalah adatistiadat atai kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia
dalam hidup bermasyarakat didaerah tertentu dan pad waktu tertentu.etika perangai tersebut
diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penelitian.contoh etika
perangai adalah
1. Berbusana adat
2. Pergaulan muda mudi
3. Perkawinan semenda
4. Upacara adat
b) Sementara itu untuk etika moral adalah berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan
benar berdasarkan kodrat manusia.apabila etika tersebut dilanggar timbullah kejahatan yaitu
perbuatan yang tidak baik dan tidak benar,kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut
moral,contoh moral adalah
1. Berkata dan berbuat jujur
2. Menghormati orang tua
3. Menghargai orang lain
4. Membela kebenaran dan keadilan
5. Menyantuni anak yatim piatu
Etika Profesi Akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.

7 Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntansi
Etika profesi akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku atau perbuatan baik dan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai akuntan.

Seperti yang disebutkan di atas, etika ini mengatur bagaimana seorang akuntan melakukan
pekerjaannya. Tanpa kode etik, seorang akuntan bisa saja langsung diberhentikan. Karena dalam
profesi akuntansi, skandal yang bertentangan dengan kode etik merupakan masalah besar. Itulah
sebabnya Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) megeluarkan kode etik yang harus dipatuhi oleh
akuntan. Terdapat delapan prinsip dasar etika profesi akuntansi yang harus dipahami oleh setiap
akuntan yang menjalankan pekerjaannya


Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang
dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi sebagai perwujudan tanggungjawabnya kepada
penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja, dan masyarakat umum.
Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaan, akuntan professional sangat
tidak dianjurkan mencemarkan nama baik profesi. Akuntan wajib mempunyai sikap jujur dan
dapat dipercaya.


Tanggung Jawab Profesi

Seorang akuntan dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional, harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional terhadap semua kegiatan yang
dilaksanakannya. Anggota memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa mereka dan tanggung
jawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota demi mengembangkan profesi akuntansi serta
memelihara kepercayaan masyarakat. Semua usaha tersebut diperlukan untuk memelihara dan
meningkatkan tradisi profesi.


Standar Teknis

Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai
dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan berkewajiban untuk melaksanakan
penugasan dari penerima jasa, selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan
objektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants,
badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.



Kepentingan Publik

Anggota akuntan profesional berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan kepada
publik, menghormati kepercayaan publik serta menunjukkan sikap profesionalisme. Salah satu
ciri dari profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan juga
memegang peranan penting di masyarakat. Arti publik dari profesi akuntan meliputi klien,
pemerintah, pemberi kredit, pegawai. Investor, dunia bisnis dan pihak-pihak yang bergantung
kepada integritas dan objektivitas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis dengan
tertib.


Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas mengharuskan
seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia
penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan
pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang
jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.


Kerahasiaan

Prinsip kerahasiaan mengharuskan setiap akuntan untuk tidak melakukan hal berikut ini.
a. mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya dari hubungan profesional dan
hubungan bisnis pada pihak di luar kantor akuntan atau organisasi tempat akuntan bekerja tanpa
diberikan kewenangan yang memadai dan spesifik, terkecuali jika mempunyai hak dan
kewajiban secara hukum atau profesional untuk mengungkapkan kerahasiaan tersebut.
b. Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Informasi yang
diperoleh baik melalui hubungan profesional maupun hubungan bisnis.


Objektivitas

Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya. Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai
atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka, serta bebas dari benturan kepentingan atau
di bawah pengaruh pihak lain.

Kompetensi & Kehati-hatian Profesional
Prinsip kompetensi dan kehati-hatian professional mengharuskan setiap anggota akuntan untuk:
a. Memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk menjamin pemberi
kerja (klien menerima layanan yang profesional dan kompeten.
b. Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profssional yang berlaku ketika memberikan jasa
profesional.

Etika profesi akuntansi sangat perlu diperhatikan oleh setiap akuntan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan. Dengan memahami etika profesi dengan baik, maka akuntan seharusnya
dapat bekerja dengan maksimal, salah satunya dengan membuat laporan keuangan yang
terperinci.
Kini, akuntan dapat membuat laporan keuangan dengan mudah menggunakan software akuntansi
seperti Jurnal. Dengan Jurnal, Anda sebagai seorang akuntan dapat membuat laporan keuangan
tanpa khawatir ada kesalahan. Hanya dengan menginput transaksi pada Jurnal, Anda akan
mendapatkan laporan keuangan secara instan sesuai dengan yang Anda butuhkan
Dilema Etika Pada Akuntan Publik
Dilema etika merupakan suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus membuat
keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya.
Para auditor, akuntan, serta pelaku bisnis lainnya menghadapi banyak dilema etika dalam karir
bisnis mereka. Melakukan kontak dengan seorang klien yang mengancam akan mencari seorang
auditor baru kecuali jika auditor itu bersedia untuk menerbitkan sutu pendapat wajar tanpa
syarat, akan mewakili suatu dilema etika yang serius terutama jika pendapat wajar tanpa syarat
bukanlah pendapat yang tepat untuk diterbitkan. Memutuskan apakah akan berkonfrontasi
dengan seorang atasan yang telah menyatakan nilai pendapatan departemennya secara material
lebih besar daripada nilai yang sebenarnya agar dapat menerima bonus lebih besar merupakan
suatu dilema etika yang sulit. Tetap menjadi bagian manajemen sebuah perusahaan yang selalu
mengusik dan memperlakukan para pegawainya dengan tidak layak atau melayani para
pelanggannya secara tidak jujur merupakan suatu dilema moral, khususnya jika ia memiliki
keluarga yang harus dibiayai serta terdapat persaingan yang sangat ketat dalam lapangan
pekerjaan.
Terdapat banyak alternatif untuk menyelesaikan dilema-dilema etika tetapi perhatin yang serius
harus diberikan untuk menghindari terlaksananya metode-metode yang merasionalisasikan

perilaku tidak etis. Metode-metode rasionalisasi yang digunakan yang dengan mudah dapat
menghasilkan tindakan tidak etis diantaranya :
1. Setiap orang melakukannya
a. Argumentasi bahwa merupakan perilaku yang wajar bila dapat memalsukan pajak
penghasilan, atau menjual produk yang cacat umumnya berdasarkan pada
rasionalisasi bahwa setiap individu lainnya pun melakukan hal tersebut dan hal
tersebut merupakan perilaku yang wajar.
2. jika merupakan hal yang sah menurut hukum, hal itu etis
a. Menggunakan argumentasi bahwa semua perilaku yang sah menurut hukum
adalah perilaku yang etis sangat bersandarpada kesempurnaan hukum. Dibawah
filosofi ini, seseorang tidak memiliki kewajiban apapun untuk mengembalikan
suatu obyek yang hilang kecuali jika pihak lainnya dapat membuktikan bahwa
obyek tersebut miliknya.
3. 3.Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya
a. Filosofi ini bersandar pada evaluasi atas kemungkinan bahwa individu lainnya
akan menemukan perilaku tersebut. Biasanya pribadi itu akan menilai pula
kerasnya tingkat penalti ( konsekuensi ) yang akan diterimanya bila hal tersebut
terbongkar. Suatu contoh atas hal ini adalah memutuskan apakah akan mengoreksi
suatu kelebihan tagihan yang tak disengaja dibuat pada seorang pelanggan saat
pelanggan tersebut telah membayar seluruh tagihannya. Jika si penjual percaya
bahwa pelanggan itu akan mendeteksi kesalahan itu dan sebagai responnya sang
pelanggan tidak akan pernah membeli lagi kepadanya, maka sang penjual akan
segera menginformasikan kesalahan yang terjadi pada sang pembeli, sebaliknya ia
akan menunggu hingga pelanggan tersebut memberikan pengaduannya.
Dalam tahun-tahun terakhir, kerangka-kerangka kerja resmi telah dikembangkan untuk
membantu masyarakat bahkan para akuntan publik (auditor) dalam menyelesaikan dilema etika.
Tujuan dari suatu kerangka kerja adalah mengidentifikasikan berbagai isu etikadan memutuskan
serangkaian tindakan yang tepat dengan menggunakan nilai-nilai yang dianut oleh individu itu.
Pendekatan enam langkah berikut ini dimaksudkan agar dapat menjadi suatu pendekatan yang
relatif sederhana untuk menyelesaikan dilema etika.
1. Memperoleh fakta-fakta yang relevan.
2. Mengidentifikasi isu-isu etika berdasarkan fakta-fakta tersebut.
3. Menentukan siapa yang akan terkena pengaruh di keluaran (outcome) dilema tersebut dan
bagaimana cara masing-masing pribadi atau kelompok itu dipengaruhi.

4. Mengidentifikasikan berbagai alternatif yang tersedia bagi pribadi yang harus menyelesaikan
dilema tersebut.
5. Mengidentifikasikan konsekuensi yang mungkin terjadi pada setiap alternatif.
6. Memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan.

C. NORMA DAN HUKUM APA YANG MENGATUR ETIKA DI INDONESIA
A. NORMA
1. Norma Umum (General Standards)
Norma Umum adalah merupakan criteria yang berkaitan dengan persyaratan dari akuntan
pemeriksa atau persyaratan seorang akuntan pemeriksa sebagai seorang yang menjalankan
profesinya.
• Pemeriksaan harus dilaksanakan oleh seorang atau beberapa orang yang telah menjalani latihan
teknis yang cukup dan memiliki keahlian sebagai akuntan
• Dalam segala hal yang berhubungan dengan penugasan nya akuntan harus senantiasa
mempertahankan kebebasan tindak dan pendapatnya.
• Dalam melaksanakan pemeriksaan dan menyusun laporannya akuntan wajib menjalankan
kemahiran jabatannya dengan seksama.

2. Norma Pelaksanaan (Standards Of Field Work)
Norma ini merumuskan kriteria yang harus dipenuhi oleh akuntan pemeriksa dalam
melaksanakan suatu pemeriksaan dengan baik dan melalui perencanaan yang matang sehingga
bukti yang dikumpulkan dapat diandalkan :
•Pemeriksaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan tenaga-tenaga pembantu,
mereka harus dipimpin dan diawasi dengan baik.
• Harus ada penilaian atas sistem pengendalian intern untuk menentukan dapat atau tidaknya
sistem tersebut dipercaya dan sebagai dasar penetapan luasnya pengujian yang harus dilakukan.
• Pembuktian yang cukup harus diperoleh melalui penelitian, pengamatan, tanya-jawab dan
penegasan sebagai dasar yang layak untuk pemberian pendapat atas ikhtiar keuangan yang
diperiksanya.

3. Norma Pelaporan Akuntan (Standards Of Reporting)
Norma ini merupakan ukuran yang harus dipenuhi oleh akuntan pemeriksa dalam menyusun
laporannya yang berkaitan dengan apa yang telah ia laksanakan, dalam laporan tersebut harus
mencakup tingkat ketaatan dalam penerapan Prinsip Akuntansi Indonesia dan harus informatif
mengenai ikhtisar keuangan sebagai keseluruhan :
• Laporan akuntan harus menyatakan apakah ikhtiar keuangan telah disajikan sesuai Prinsip
Akuntansi Indonesia.
• Laporan akuntan harus menyatakan apakah penerapan Prinsip Akuntansi Indonesia dalam
ikhtiar keuangan tahun berjalan konsisten dibanding dengan tahun lalu.
• Penjelasan informatif di dalam ikhtiar keuangan harus dipandang cukup memadai, kecuali jika
dinyatakan lain dalam laporan akuntan.
• Laporan akuntan harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai ikhtiar keuangan sebagai
keseluruhan atau memuat suatu penjelasan bahwa penyataan demikian tidak dapat diberikan
dimana nanti akuntan harus memuat dengan jelas dan tegas mengenai sifat pemeriksaan akuntan
(jika pemeriksaan dilakukan), dan tanggung jawab atas apa yang dipikulnya.

Jadi, norma umum berkaitan dengan independensi,etika perilaku, dan pelaksanaan pemeriksaan
yang hati- hati. Norma pelaksanaan berkaitan dengan konsep bukti. Norma pelaporan berkaitan
dengan konsep penyajian yang wajar. Didalam norma itu juga mencakup, tanggungjawab
akuntan publik, unsur-unsur norma pemeriksaan akuntan yang antara lain meliputi : pengkajian
dan penilaian pengendalian intern, bahan penjelasan dan pembuktian informatif, serta
pembahasan mengenai peristiwa kemudian, laporan khusus dan berkas penerimaan.

B. HUKUM
Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi
Dasar hukum yang menadasari pelaksanaan akuntansi adalah Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang dan Undang-Undang Hukum Perpajakan.

1. Asumsi Dasar Dalam Akuntansi
Asumsi-asumsi dasar merupakan aspek dari lingkungan tempat dimana akuntansi tersebut
dilaksanakan. Asumsi-asumsi tersebut antara lain:
a. Kesatuan Usaha
b. Keuntungan Usaha

2. Konsep Dasar Dalam Akuntansi
Konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun akuntansi yang akan dilaksanakan. Konspkonsep tersebut antara lain:
a. Asas Acrual Basic
b. Asas Cash Basic
c. Asas Pembanding Pengeluaran Beban Dengan Penghasilan
d. Harga Perolehan Historis

3. Tujuan Laporan Keuangan
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan.
b. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
c. Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen.

4. Unsur Laporan Keuangan
1. Unsur Neraca.
a. Harta.

Adapun pembagian harta adalah sebagai berikut:a) Harta lancarb) Investasi Jangka panjangc)
Harta Tetap.d) Harta Tak Berwujud.
b. Kewajiban.
Adapun pembagian kewajiban antara lain:a) Kewajiban jangka pendekb) Kewajiban jangka
panjang.
c. Modal.
2. Unsur Laporan Laba Rugi.
a. Pendapatan.
Pendapatan dibagi menjadi Pendapatan Operasional dan Pendapatan Non-Operasional.
b. Beban.
Beban dibagi menjadi Beban Usaha dan Beban di Luar Usaha.
3. Unsur Laporan Perubahan Modal.
a. Saldo Awal
b. Laba atau rugi.
c. Pengambilan dan setoran modal dari pemilik

4. Unsur Laporan Arus Kas.
a. Arus kegiatan dari kegiatan operasi atau usaha.
b. Arus kas dari kegiatan investor.
c. Arus kas dari kegiatan pembelanjaan.

5. Kode Rekening.
Kode rekening adalah kode yang digunakan untuk memudahkan dalam menyusun laporan
keuangan secara cepat dan tepat. Cara pemberian kode antara lain dengan cara :

1. Sistem Numerik.
2. Sistem Desimal.
3. Sistem Mnemorik.
4. Sistem Kombinasi Huruf dan Angka

D. TUGAS – TUGAS PARA AKUNTAN
Tugas Seorang Akuntan Secara Umum – Butuh Kamu kenali pada dasarnya akuntan bisa
dikelompokkan jadi :
Akuntan Umum (public accountants), Pengertian akuntan umum tersebut adalah seseorang
akuntan berdiri sendiri yang memberi jasa-jasanya atas basic pembayaran spesifik. Mereka
bekerja dengan bebas, umumnya mereka membuat satu kantor. Serta termasuk juga orang yang
bekerja di kantor barusan juga diberi nama akuntan umum. Namun untuk berpraktik jadi akuntan
umum serta membangun kantor akuntan, seorang mesti memiliki izin dari departemen keuangan.
Mengenai jasa2 yang diberikannya seperti :
1). layanan kontrol audit
2). layanan perpajakan (tax service)
3). layanan konsultasi manajemen (management advisory services)
4). layanan akuntansi (accounting services).
Akuntan manajemen atau dimaksud juga akuntan intern yaitu akuntan yang bekerja dalam satu
perusahaan atau organisasi, Jabatan yang bisa diduduki dari mulai staf umum s/d kepala sisi
akuntansi. Pekerjaan yang ditangani yaitu seperti :
1). pengaturan system akuntansi.
2). penyusuanan neraca keuangan akuntansi pada pihak-pihak diluar perusahaan.
3). pengaturan neraca keuangan akuntansi pada pihak manajemen.
4). pengaturan laporan biaya.
5). mengatasi problem perpajakan.
6). lakukan kontrol intern.
Tugas Seorang Akuntan Secara Umum

Akuntan pemerintah yaitu akuntan yang bekerja pada sebagian tubuh Pemerintahan, seperti di
departemen2, Tubuh Pengawas Keuangan serta Pembangunan (BPKP), Tubuh Pengawas
Keuangan (BEPEKA), Direktorat Jendral Pajak, dan lain-lain. Selain tiga kelompok akuntan
yang sudah diterangkan, ada akuntan “pendidik” tugasnya adalah dalam mendidik pendidikan
akuntansi yakni mengajar, membuat kurikulum pendidikan akuntansi serta lakukan riset di
bagian akuntansi

tugas akuntan dalam perusahaan tugas seorang akuntan secara umum tugas akuntan keuangan
pekerjaan akuntan di bank pekerjaan accounting seperti apa contoh pekerjaan accounting info
tentang tugas tugas accounting staff tugas jubir presiden info tentang tugas tugas accounting staff
tugas accounting officer tugas finance accounting staff tugas accounting hotel gaji accounting
staff tugas seorang akuntan dalam perusahaan contoh job description accounting terbaru tugas
staf pajak di perusahaan contoh tanggung jawab akuntan apa yang dikerjakan seorang accounting

BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Indeks korupsi nasional
http://tz.ucweb.com/1_3hjyq

membaik,

Bandung

malah

jadi

kota

paling

tinggi

suap

Gubernur Bengkulu Non-Aktif Beserta Istri Divonis 8 Tahun Penjara http://tz.ucweb.com/1_3hi80
Pengacara yang Suap Eks Panitera PN Jaksel Divonis 2,5 Tahun Bui http://tz.ucweb.com/1_3kBgB
Supriadi,S.H.,M.HUM . 2006.etika dan tanggung jawab profesi hukum di indonesia Jakarta.SinarGrafika
Abdulkadir Muhammad.1991 .,etika profesi hukum .bandung.Citra Aditya Bakti
Liliana Tedjosaputro.2003etika profesi dan profesi hukum ,Semarang .Aneka Ilmu Darji Darmodiharjo
dan Sidharta .1995.pokok-pokok filsafat hukum .Jakarta.Gramediapustaka utama
Magnis Suseno.1995.pokok-poko etika profesi hukum .Jakarta .Pradnya paramitha
https://www.google.co.id/amp/s/jhohandewangga.wordpress.com/2012/02/24/pengertian-etika/amp/
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/8-prinsip-dasar-etika-profesi-akuntansi
http://nuvuzimoed89.blogspot.co.id/2010/01/dilema-etika-pada-akuntan-publik.html?m=1
http://akuntansi-id.com/60-dasar-hukum-akuntansi-di-indonesia
http://gjinxs.blogspot.com/2013/01/norma-norma-dalam-pemeriksaan-akuntansi.html
http://dhefriani27.wordpress.com/2011/11/14/hubungan-kode-etik-dengan-norma-pemeriksaan-akuntansi2/
http://www.tugasonline.net/2017/09/tugas-tugas-seorang-akuntan-lengkap.html