Sistem Informasi Manajemen terhadap (1)

TUGAS MANDIRI
PENGANTAR MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Nama Mahasiswa

: Vially Tan

NPM

: 170910114

Kode Kelas

: 171-MN048-N10

Dosen

: Dr. Realize, S.Kom., M.Si.

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

2017/2018

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas Rahmat-Nya kami
di berikan kesehatan untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Dan dengan
berkatnya pula kami diberi kekuatan untuk membuat makalah yang berjudul “Sistem
Informasi Manajemen” dalam rangka memenuhi tugas mandiri mata kuliah
Pengantar Manajemen.
Ucapan Terima Kasih tak lupa kami sampaikan kepada para pihak yang sejak
awal telah banyak memberikan referensi, dukungan dan bantuan hingga
terselesaikannya pembuatan makalah ini, diantaranya:
1. Dr. Realize, S.Kom., M.Si. selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen.
2. Orang tua kami yang telah memberi motivasi dan materi.
3. Serta teman-teman kami yang telah banyak membantu dalam segala hal.
Karena kami masih dalam tahap pembelajaran, tentunya kami secara sadar
mengakui masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan sarannya
untuk membangun kesempurnaan makalah ini. Dan dalam hal ini kami memohon
maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Batam, 23 Desember 2017

Vially Tan

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1

LATAR BELAKANG............................................................................................1

1.2

TUJUAN.................................................................................................................1


BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1

DEFINISI...............................................................................................................2

2.1.1

DEFINISI SISTEM.......................................................................................2

2.1.2

DEFINISI INFORMASI...............................................................................2

2.1.3

DEFINISI MANAJEMEN............................................................................2

2.1.4


DEFINISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN....................................3

2.2

FUNGSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN...............................................4

2.3

PERANAN INFORMASI DALAM PEMECAHAN MASALAH
MANAJEMEN.......................................................................................................5

2.4

TAHAPAN-TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH..........................................6

2.5

FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN.......................................................................................................7


2.6

KLASIFIKASI MANAJEMEN............................................................................7

2.7

SIFAT-SIFAT MANAJER.....................................................................................9

2.8

DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA
ORGANISASI........................................................................................................9

BAB III.................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................12
3.1

KESIMPULAN....................................................................................................12


3.2

KRITIK DAN SARAN........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BIODATA.............................................................................................................................14

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk
mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan
komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi

digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat karena sudah merupakan bagian dari kehidupan
masyarakat. Dalam teknologi informasi seperti ini kemudahan dalam berbagi
informasi ataupun mencari informasi sangatlah penting dapat dilihat dari semakin
berkembangnya teknologi internet dan jaringan. Sekarang ini internet merupakan
suatu kebutuhan dalam berbagi informasi ataupun mencari informasi.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah
mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan,
hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi,
perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau
kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal
batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang
dapat menghambat bertukar pikiran.

1.2 TUJUAN
Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui peranan teknologi informasi untuk
keunggulan bersaing perusahaan, untuk mengidentifikasi daya saing perusahaan yang
harus menjadi prioritas perhatian, dan untuk mengetahui bagaimana strategi dalam
perusahaan.


1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
2.1.1 DEFINISI SISTEM
Gordon B. Davis, mendefinisikan sistem sebagai seperangkat unsur-unsur yang
terdiri dari manusia, alat, konsep dan proseduryang dihimpun menjadi satu untuk
maksud dan tujuan bersama.
Sedangkan menurut Raymond McLeod Jr, sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan-tujuan.
2.1.2 DEFINISI INFORMASI
McFadden dkk mendefinisikan informasi sebagai data yang telah di proses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan
data tersebut.
Sedangkan Shannon & Weaver, informasi adalah jumlah ketidakpastian yang
dikurangi ketika sebuah pesan diterima. Artinya, dengan adanya informasi tingkat
kepastian menjadi meningkat. Menurut Davis, informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Secara umum informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu informasi
yang berguna bagi penerimanya. Informasi menjadi salah satu sumber daya yang
diperlukan dalam suatu organisasi.
2.1.3 DEFINISI MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata.
Menurut James A.F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnyaagar mencapai tujuan
organisasi yang telah di tetapkan.
Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Luther Gulick, manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang
berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia

2

bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih

bermanfaat bagi kemanusiaan.
2.1.4

DEFINISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem informasi manajemen (management information system) adalah suatu sistem
informasi manajemen menggambarkan ketersediaan suatu rangkaian data yang cukup
lengkap yang disimpan agar dapat menyediakan informasi untuk mendukung operasi,
manajemen, dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi.
Menurut George M. Scott, Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sistem
informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk
kepentingan operasi atau kegiatan manajerial.
Sedangkan Raymond McLeod Jr. dan George P.Schell mendefinisikan sistem
informasi manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang membuat
informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.
Definisi sistem informasi manajemen secara ringkas adalah penggunaan sumber daya
informasi secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Karakteristik sistem informasi manajemen (Turban, 1995), adalah :
-


Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, yakni pada lingkungan yang
telah mendefinisikan hal-hal berikut secara tegas dan jelas: prosedur, aturan
pengambilan keputusan dan arus informasi.
Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya
Menyediakan laporan dan kemudahan akses, yang berguna untuk
pengambilan keputusan tetapi tidak secara langsung (manajer menggunakan
laporan dan informasi, dan membuat kesimpulan-kesimpulan tersendiri untuk
melakukan pengambilan keputusan).

Informasi yang disediakan oleh sistem informasi manajemen menjelaskan
perusahaan atau salah satu sistem utamanya dilihat dari apa yang telah terjadi di
masa lalu, apa yang sedang terjadi, dan apa yang mungkin akan terjadi di masa yang
akan datang.
Sistem informasi manajemen akan menghasilkan informasi melalui penggunaan dua
jenis peranti lunak, yaitu:
-

Peranti lunak pembuat laporan (report writing software) yang
menghasilkan laporan berkala maupun laporan khusus. Laporan berkala
dikodekan dalam suatu bahasa program dan disiapkan sesuai jadwal tertentu.
Model matematis menghasilkan informasi sebagai hasil dari suatu simulasi
atas operasi perusahaan dapat ditulis menggunakan semua jenis bahan
pemograman. Akan tetapi, bahasa pemodelan khusus dapat menjadikan tugas
ini mudah dan lebih cepat untuk dilakukan.

Beragam jenis laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen, adalah:
3

-

Laporan periodis. Adalah laporan yang dihasilkan dalam selang waktu
tertentu seperti harian, pekanan, bulanan, triwulan dan lain-lain
Laporan ikhtisar. Adalah laporan yang memberikan ringkasan terhadap
sejumlah data atau informasi
Laporan perkecualian. Adalah laporan yang hanya muncul apabila terjadi
keadaan yang tidak normal
Laporan perbandingan. Adalah laporan yang menunjukan dua atau lebih
informasi yang serupa dengan maksud untuk dibandingkan.
Laporan demand report (ad-hoc). Adalah laporan yang sewaktu-waktu
diminta oleh pengguna

2.2 FUNGSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi dapat berguna bagi pihak
manajemen, maka harus mengetahui terlebih dahulu kebutuhan-kebutuhan informasi
perusahaan, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing
tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
-

Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari
sistem informasi dan teknologi baru.
Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksitransaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu
produk atau pelayanan mereka.
Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan
membuat berbagai laporan rekening Koran dan transaksi yang terjadi.
Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan
persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang
yang tersedia.

Dalam dunia “nyata”, aplikasi teknologi informasi sudah sangat beragam, sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak ada lagi segi kehidupan yang tidak disentuh oleh
informasi, baik pada tingkat individual, kelompok, semua jenis organisasi, pada
tingkat Negara, bahkan dalam hubungan antar organisasi dan antar Negara. Salah
satu “produk” perkembangan tersebut adalah tumbuhnya disiplin ilmiah baru yang
dikenal dengan istilah “Informatika”.

4

Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan manajemen dari
mulai masalah proses rekrutmen sumber daya manusia, perancangan sistem
pemasaran, sistem keuangan, sistem organisasi dan lain-lain, sementara para manajer
dan pihak-pihak yang berkepentingan dituntut untuk mengambil keputusan secara
cepat dan tepat. Saat ini sudah kurang tepat lagi perusahaan mempertanyakan,
apakah perlu menggunakan sistem informasi manajemen.
Kita menyadari bahwa, tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan
secara massif dan lengkap ke dalam sebuahsistem yang otomatis. Sistem informasi
berkomputer dari suatu organisasi dapat sepenuhnya otomatis atau tidak sepenuhnya
menyeluruh. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem
komputer, bahkan apabila teknologi yang ada untuk membangun sistem informasi
yang sepenuhnya berkomputer tidak efektif lagi biayanya.
Namun demikian, sistem informasi yang canggih berbasis komputer jelas sangat
memungkinkan dan lebih menjanjikan kepraktisan. Pengembangan sistem informasi
seperti ini memerlukan perhatian yang terus menerus dari sejumlah orang yang
berketerampilan tinggi dan berpengalaman selama bertahun-tahun. Disamping itu
jangan lupa diperlukan pula partisipasi aktif dan sepenuh hati dari para manajer
organisasi.
Banyak perusahaan yang sudah menyadari arti pentingnya sistem informasi
manajemen bagi proses operasi dan pengambilan keputusan, kemudian mereka
berniat membangun sistem informasi manajemen sendiri. Mereka telah menyediakan
dana yang cukup, tetapi ternyata mereka gagal. Salah satu penyebabnya adalah,
karena kurangnya organisasi yang wajar mengenai rencana keseluruhan yang
memadai, personil sistem yang kurang memadai dan yang paling penting adalah
kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam
merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi
seluruh personil yang terlibat.
Secara teoritis, komputer bukanlah prasyarat mutlak bagi sebuah sistem informasi
manajemen. Namun, dalam praktek dan perkembangannya kini komputer menjadi
keharusan bahwa sistem informasi manajemen yang baik tidak akan ada tanpa
bantuan kemampuan pemrosesan dari sebuah komputer. Dan diakui memang di
dalam sistem informasi manajemen akan selalu ada unsur yang non- komputer.
2.3 PERANAN INFORMASI DALAM PEMECAHAN MASALAH

MANAJEMEN
Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Selama proses pemecahan
masalah, manajer akan berperan dalam mengambil keputusan, yaitu tindakan
memilih dari berbagai tindakan. Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih.

5

Tabel 2.1. Peranan Manajerial Mintzberg
PERANAN

Monitor. Manajer terus mencari informasi yang berisi
kinerja unitnya.

INFORMASIONAL Desimenator. Manejer meneruskan informesi yang berharga
ke pihak-pihak lain di dalam unitnya.

PERANAN
KEPUTUSAN

Juru Bicara. Manajer meneruskan informasi yang berharga
ke pihakpihak diluar unit (atasan dan orang.orang di dalam
lingkungan).
Wirausaha. Manajer melakukan perbaikan yang permanen
terhadap unit, seperti mengubah struktur organisasi
Penanganan Gangguan. Manajer memberikan reaksi
terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak diantisipasi
sebelumnya, seperti devaluasi mata uang dinegara-negara
asing di mana perusahaan memiliki operasi.
Pengalokasi Sumber Daya. Manajer mengendalikan kas
unitnya, menentukan Berbagai sub unit mana aken menerima
sumber daya apa
Negosiator. Manajer menyelesaikan perselisihan yang terjadi
di dalam unit dan antara unit dengan lingkungannya.

2.4 TAHAPAN-TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH
Herbert A.Simon mendefinisikan empat tahapan dasar pemecahan masalah yang
telah diakui secara universal, yaitu :
- Aktivitas intelejen. Yaitu mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi
di dalam lingkungan.
- Aktivitas perancangan. Yaitu menemukan, mengembangkan dan
menganalisis kemungkinan-kemungkinan tindakan.
- Aktivitas pemilihan. Memilih salah satu tindakan tertentu dari berbagai
tindakan yang tersedia.
- Aktivitas peninjauan. Yaitu menilai pilihan-pilihan tertentu masa lalu.
Untuk melakukan masing-masing aktivitas, pemecah masalah harus memiliki
informasi yang akurat, relevan, tepat waktu dan lengkap, sehingga keputusan tersebut
mencerminkan berbagai kondisi yang ada.

6

2.5 FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN
Gaya manajemen atau kepemimpinan dan proses manajemen merupakan salah
satu penentu utama dalam lingkungan internal suatu organisasi. Secara bersama-sama
mereka menentukan bagaimana suatu organisasi bekerja. Mereka juga membentuk
kepribadian organisasi dan mempengaruhi kinerjanya. Gaya dan proses juga
mempengaruhi struktur sistem informasi yang diperlukan suatu organisasi.
Gaya kepemimpinan termasuk meliputi aspek-aspek pribadi dari kegiatan
manajemen, berpengaruh terhadap proses manajemen. Salah satu isi penting dari
gaya manajemen adalah bagaimana manajer memanfaatkan waktu mereka, misalnya
seorang manajer menganalisis laporan produksi tentu saja memiliki gaya berbeda
dibandingkan dengan manajer yang selalu melakukan pemeriksaan ke pabrik secara
teratur. Sedangkan aspek gaya manajemen lainnya adalah bagaimana cara para
manajer melaksanakan hubungan antar pribadi.
Tingkatan manajemen juga dapat mempengaruhi sumber informasi dan bentuk
penyajian informasi. Sangat penting artinya bagi pihak-pihak yang merancang sistem
informasi untuk mempertimbangkan tingkat manajer, karena sistem tersebut akan
mempengaruhi baik sumber maupun bentuk penyajian informasi tersebut.
2.6 KLASIFIKASI MANAJEMEN
Manajemen Terpusat. Dalam organisasi yang berskala besar dengan ribuan jenis
produk yang saling berbeda, dan dijual diberbagai pasar, maka sejumlah besar data
yang berkaitan dengan satu jenis pembuatan keputusan seperti penetapan harga
(product pricing), harus diterima dan dianalisis oleh manajer senior. Untuk beberapa
kegiatan pengambilan keputusan, informasi rinci harus sering diperoleh, bisa dalam
waktu satu minggu dan harus dalam bentuk baku.
Oleh karenanya, seluruh cabang harus menjaga sistem informasinya agar selalu
dalam keadaan sebaku mungkin. Contohnya, informasi yang diperlukan oleh seorang
manajer senior untuk penentuan harga seharusnya paling tidak berisi informasi
tentang : permintaan terhadap setiap produk dimasing-masing lokasi, laju produksi
dan biaya-biaya dan harga dari para pesaing, jangka penjualan, serta kegiatan
penjualan.
Secara umum, semakin kecil dan semakin kurang kerumitan suatu organisasi,
maka semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk menyampaikan informasi yang
diperlukan oleh pembuat keputusan dalam organisasi terpusat sehingga para
manajernya akan dapat mempergunakannya secara efektif. Manajemen terpusat
sangat memerlukan sistem informasi.
Manajemen Tersebar. Manajemen tersebar melakukan pendelegasian
pembuatan keputusan pada unit-unit terkecilnya yang biasa disebut sebagai divisi
dan masing-masing diorganisasi sebagai pusat-pusat keuntungan (profit centers).
Sistem informasi dari organisasi tersebar tidak secara terus-menerus membebani
7

kantor pusat dengan sejumlah besar informasi tentang kegiatan yang berlangsung.
Hal ini merupakan bentuk penyederhanaan dari sistem informasi.
Akan tetapi, para manajer divisi tetap saja harus mempertanggungjawabkan
kinerjanya pada kantor pusat. Pengendalian manajemen oleh pusat didasarkan pada
ringkasan laporan berkala yang disampaikan oleh divisi. Laporan tersebut meliputi
laporan produksi bulanan, laporan keuangan dan lain-lain.
Manajemen Koordinatif. Manajemen tipe seperti ini memungkinkan para
manajer yang berada di berbagai lapisan hirarki memiliki peran dalam pengambilan
keputusan utama. Manajemen koordinatif akan berperan maksimal apabila manajer
dari berbagai tingkatan hirarki tersebut memiliki informasi yang sangat penting bagi
proses pengambilan keputusan.
Sistem informasi yang diperlukan untuk manajemen koordinatif cukup rumit.
Salah satu sebabnya adalah kegiatan manajemen tertentu diperlukan adanya
informasi tumpang tindih (overlap) perlu disediakan oleh sistem informasi untuk
beberapa orang manajer. Sebab lainnya adalah berkaitan dengan evaluasi kinerja. Hal
ini dikarenakan beberapa orang manajer mungkin akan berperan serta dalam
membuat suatu keputusan tertentu, sehingga hal demikian membuat terbaginya
tanggung jawab kepada para pihak yang ikut serta.
Pembagian tanggung jawab di dalam organisasi koordinatif seringkali
diformalkan dengan cara membentuk struktur organisasi matriks di mana fungsifungsi seperti produksi dan pemasaran dikelola secara hirarkis, sedangkan fungsi
jalur produk dikelola secara mendatar melintasi berbagai garis fungsional dan
sebaliknya.
Struktur matriks sebagaimana terdapat dalam gambar di bawah ini tidak akan
dapat bekerja tanpa adanya dukungan komputer yang berdaya pemroses kuat,
disamping kemampuan membuat sistem informasi yang canggih. Manajemen matriks
akan menjadi semakin layak untuk digunakan di masa yang akan datang
dibandingkan apa yang ada di masa sekarang.
Gambar 2.1 Struktur Matriks
Presdir
Pemasaran

Produksi

Keuangan
Jalur Produk A
Jalur Produk B
Jalur Produk C
Manajemen Pemasaran
Manajer produksi
Manajer keuangan (dll)

8

2.7

SIFAT-SIFAT MANAJER

Para manajer biasanya memiliki sifat-sifat pribadi yang mempengaruhi
sikapnya terhadap sistem informasi, keperluan informasi, sera cara bagaimana
mereka berinterkasi dengan sistem.
Para manajer biasanya tidak mengandalkan diri pada sesuatu yang tidak
mereka pahami, sehingga sebagian manajer yang tidak memahami sistem komputer
akhirnya tidak mempercayai sistem tersebut. Untuk mendorong pemahaman para
manajer, sistem informasi mungkin dibuat sesederhana mungkin.
Ciri lain dari manajer adalah, ia berorientasi pada manusia. Para manajer
biasanya memilih berinteraksi dengan manusia dibanding dengan mesin, dan mereka
menyelesaikan tugasnya melalui orang lain. Sifat ini sangat menonjol dan membantu
menjelaskan kenapa banyak manajer memerlukan adanya sistem informasi yang baik
bagi para personil teknis dan administratifnya dan bukan menjadikan diri mereka
sebagai pengguna langsung dan ekstensif atas sistem informasi formal tersebut.
Perhatian lain dari manajer adalah, cara mereka menggunakan waktu dengan
sangat efisien. Mereka biasanya akan menghindari pekerjaan yang dapat
didelegasikan, kecuali dengan itu dapat memperoleh pandangan baru yang lebih
bermanfaat. Dalam rangka menggunakan waktu seefektif mungkin, para manajer
memprioritaskan dan secara dinamis menjadwalkan kembali kegiatankegiatannya
sehingga mereka selalu bekerja dalam prioritas tertinggi.
2.8

DAMPAK PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA
ORGANISASI

Evolusi kehidupan manusia pada dekade terakhir demikian cepat, penemuan
alat bantu hitung mekanis berkembang menjadi elektromekanis kemudian elektronis
dan perangkat cerdas (smart device), yang didukung peralatan Iainnya, menjadikan
dunia seakan menjadi kecil, kejadian dibelahan dunia lain langsung dapat diikuti
pada belahan dunia yang Iain, orang yang biasa tiba-tiba menjadi bintang, perubahan
demikian cepat hanya mengunakan ibu jari.
Dampak penggunan teknologi informasi tersebut tidak hanya dirasakan oleh
individu tapi juga organisasi, dampak terhadap organisasi antara lain adalah;
1.

Pengurangan beberapa pos biaya, Teknologi Informasi (TI/SI) merupakan
sumberdaya organisasi dimana pengadaannya seperti pengadaan barang modal yang
Iainnya (pembangunan gedung pabrik, pengadaan bahan baku dan Iain sebagainya),
hingga membutuhkan investasi, tetapi manfaat investasi yang digunakan untuk
pengadaan teknologi informasi tidak didapatkan secara langsung, manfaat baru
diperoleh setelah elemen dari semua perangkat teknologi informasi mencapai base
line (sistem dapat berjalan pada tingkat fungsi awal perencanaan). Selama proses
penyusunan sistem dibuat sampai dengan base line tersebut, organisasi tidak
memperoleh apapun, dan anggaran harus dikeluarkan. Setelah sistem pada tahap base
line, nilai keuntungan langsung yang diperoleh dengan keberadaan teknologi juga
tidak, tetapi nilai manfaat efisiensi terhadap beberapa fungsi operasional organisasi
akan dirasakan pada lama.

9

2.

Memperluas jangkauan transaksi dan partisipasi pelanggan yang lebih luas,
pengunaan jaringan internet, selain digunakan sebagai media publikasi, pengenalan
produk, internet juga dimanfaatkan untuk media transaksi (e-commerce). Tidak
seperti transaksi tradisional, dimana penjual dan pembeli bertemu pada satu tempat
dan pemesanan dengan menggunakan catatan order, transaksi ini sangat terbatas
dimana tiap kali harus meluangkan waktu, harus memilih tempat dan menyediakan
berbagai biaya untuk proses tersebut. Transaksi di internet memberikan keleluasaan
antara penyedia produk dan pembeli untuk melakukan interaksi tanpa mengenal
waktu tempat dan jarak. Pengguna produk (pelanggan) dapat kapan saja memilih
produk yang ada pada katalog dihalaman jaringan (web), demikian penyedia produk
tidak lagi memikirkan kapan harus buka atau tutup kantor, mereka juga tidak lagi
dibatasi oleh jarak.

3.

Menyederhanakan struktur organisasi, jaringan komunikasi sebagai bagian dari
teknologi informasi juga berdampak organisasional (berkaitan dengan hal-hal
keorganisasian), proses transaksi dari suatu skema sistem informasi yang terhubung
secara langsung (real time dan real on-line) dengan database yang dimiliki oleh
organisasi, setiap saat dapat dilakukan analisis dan dipergunakan sebagai
pengambilan kebijakkan operasional dan stategik. Sehingga jenjang kini manajemen
menengah dapat dikurangi.

4.

Mengurangi penggunaan tenaga kerja, dari dua penjelasan diatas terdapat beberapa
bagian dari organisasi yang dapat dikurangi penggunaan sumberdaya organisasinya,
selain pos penggunaan anggaran, penggunaan sumberdaya manusia juga dipat di
reduksi. Dalam proses yang telah dijelaskan diatas proses-proses tersebut beberapa
bagian telah diganti dengan menggunakan mekanisme sistem.

5.

Organisasi berbasis teknologi, organisasi merupakan bagian dari lingkungan dimana
input disediakan oleh lingkungan dan output barang/jasa diperuntukkan bagi
lingkungan juga. Teknologi informasi dengan berbagai fungsi menyediakan rantai
penyedia berbagai sumberdaya yang dipergunakan sebagai bahan baku produk/jasa
dan memberikan tempat yang sangat luas untuk berinteraksi antara organisasi dan
lingkungan tempat yang sangat luas tidak dalam bentuk fisik tapi dunia maya
(virtual).

6.

Meningkatan fleksibilitas, pertanyaan yang saat ini hadir dalam organisasi adalah
perlukah, kehadiran seorang anggota organisasi pada jam tertentu atau tempat tertentu
(kantor), untuk menjalankan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya? Bukankan tiap
device teknologi informasi dapat mewakili keberadaan penggunannya. Penggunaan
komputer, smartphone dengan sarana pendukung lain (modem, penyedia layanan
jaringan, penyedia layanan jaringan data) dapat memanfaatkan untuk menjalankan
fungsi tugas tersebut, dukungan organisasi dengan mengambangkan sistem yang
berbasis internet, memungkinkan mobilitas kerja bagi para pekerja untuk
menjalankan fungsinya dimana saja dan kapan saja, tanpa organisasi/perusahaan
merasa ada fungsi yang hilang.

7.

Mengatisipasi perubahan lingkungan, Kebijakan organisasi tidak lepas dari
perubahan lingkungan dimana organisasi tersebut berada, lingkungan yang dimaksud
dalam konteks teknologi informasi berkembang menjadi lingkungan global, dimana
10

suatu organisasi terhubung dengan jejaring komunikasi yang lebih luas. Organisasi
saat ini terkadang juga terimbas oleh faktor lain diluar konteks langsung organisasi,
sehingga kebijakkan strategi yang diambil harus mempertimbangkan berbagai faktor
yang timbul karena dampak teknologi informasi atau sebaliknya berbagai faktor yang
membawa dampak pada teknologi informasi.

11

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen
mengambarkan hubungan kedua aspek tersebut perusahaan sebagai penggerak
(drive) terhadap sistem informasi bisnis, sedangkan informasi perusahaan akan
menjadi penentu (enabler) kinerja perusahaan tersebut. Dalam hal ini ada tiga kunci
utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat dijadikan aset perusahaan
dalam jangka panjang: Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab
perencanaan dan pengembangan teknologi informasi pada sebuah perusahaan,
sehingga para staf tersebut benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap
pengoperasian teknologi informasi. Dalam sistem informasi manajemen, selain
terdapat subsistem masukan, subsistem pengolahan, dan subsistem keluaran, terdapat
pula subsistem penyimpanan data yang biasa disebut data file storage atau data base.
Hal ini disebabkan dalam sistem informasi manajeman data yang terkumpul sekarang
diolah sekarang, tidak selamanya digunakan sekarang, tetapi akan digunakan sesuai
dengan kebutuhannya dan pada waktu yang berlainan. Teknologi, Seluruh
infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras
dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional perusahaan. Relasi,
adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen perusahaan sebagai
pengambil keputusan (decision maker).

3.2 KRITIK DAN SARAN
Demikianlah isi pembahasan dari makalah ini, namun sebagai manusia yang
tidak sempurna kami menyadari bahwa ada banyak kesalahan-kesalahan serta
kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya baik dalam dari segi isi,
pengetikan, dan kesalahan-kesalahan lain yang terjadi, untuk itu beribu ma’af kami
harapkan, kiranya bisa dimaklumi.
Namun demikian, segala masukkan, tanggapan, saran serta kritikkan yang
bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikkan dimasa depan. Terima
kasih.

12

DAFTAR PUSTAKA

Zakiyudin, Ais. 2012. Sistem Informasi Manajemen Edisi 2. Jakarta :
Mitra Wacana Media.
Rochaety, Eti, Faisal Ridwan.Z dan Tupi Setyowati. 2013. Sistem
Informasi Manajemen Edisi 2. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Budiyanto, M.T, Eko. 2013. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya
Manusia Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

13

BIODATA

Data Pribadi
Nama

: Vially Tan

Tempat Tanggal Lahir

: Batam, 19 Maret 1999

Jenis Kelamin

: Laki – Laki

Kewarganegaraan

: Indonesia

Agama

: Buddha

Alamat

: Komplek Nusa Jaya Blok F No. 30

Status

: Belum Menikah

No HP

: 085272637067

Email

: vially.tan@gmail.com

Latar Belakang Pendidikan
1. SD.K. Immanuel – Batam
2. SMP.K. Immanuel – Batam
3. SMKS Permata Harapan – Batam

: 2005 – 2011
: 2011 – 2014
: 2014 – 2017

Pengalaman Pekerjaan
1. Asisten Purchasing, PT Sri Multi Mandiri Pratama.
2. Accounting, PT Solas Haryo Batam.

14