MENGIDENTIFIKASI ASPEK ASPEK YANG DIALAM (1)

MENGIDENTIFIKASI ASPEK-ASPEK YANG DIALAMI SISWA KELAS DELAPAN DALAM MEMBACA
By
Rustiani
English Education, Muhammadiyah University of Makassar.
Indonesia
e-mail : rustianir66@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi Aspek-aspek yang dialami Siswa dalam
Membaca. Membaca merupakan salah satu kemampuan belajar yang terdiri dari ; Membaca,
Menulis, Berbicara dan Mendengar. Membaca adalah struktur menganalisis teks yang dilakukan
pada suatu bacaan, sehingga dapat menerima Informasi dan pengetahuan baru.
Menurut Mr. Tampubalon terbitan tahun 1987 halaman 6, menyatakan bahwa bahasa tulisan itu
mengandung suatu ide-ide atau pikiran-pikiran, sehingga dalam memahami bahasa suatu
tulisan dengan metode membaca sebagai proses-proses yang kognitif atau penalaran. Oleh
karena itu, dikatakan bahwa definisi membaca yaitu cara untuk dapat pembinaan daya nalar.
Keterampilan membaca terdapat dua aspek yang harus diperhatikan yaitu (1) keterampilan
yang bersifat mekanis, dan (2) keterampilan yang bersifat pemahaman. Kedua aspek tersebut
terdapat aspek-aspek yang lebih kecil seperti pengenalan bentuk huruf, pengenalan ejaan kata,
kalimat dengan baik dan benar, dan maksud atau makna dari sebuah bacaan.

Keywords : Siswa, Membaca, Aspek-aspek Membaca.


PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar di Indonesia dilakukan berdasarkan Kurikulum Berbasis Sekolah.
Dikembangkan berdasarkan satuan pendidikan, potensi sekolah, karakteristik sekolah, sosial
budaya, dan karakteristik siswa (Mulyasa, 2006). Singkatnya, ia dirancang dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan (Standar Nasional Pendidikan, ayat 1, pasal 15).
Membaca merupakan salah satu kemampuan belajar yang terdiri dari ; Membaca,
Menulis, Berbicara dan Mendengar. Membaca adalah struktur menganalisis teks yang dilakukan
pada suatu bacaan, sehingga dapat menerima Informasi dan pengetahuan baru.
Alat yang digunakan membaca bukan hanya Buku, Surat Kabar, Majallah dan Lainnya. Di
era Globalisasi ini yang di manjakan dengan teknologi dimana menjadikan semua pekerjaan
semakin mudah. Salah satunya keberadaan dari Media Sosial yang telah menghipnotis banyak
orang. Seperti halnya dalam membaca, orang lebih suka membaca suatu artikel di Sosial Media
baik berupa artikel Pendidikan, artikel tentang Agama, Kesehatan, Entertainment, Bisnis, Politik,
Resep Masakan dan masih banyak lainnya.
Oleh karena itu, Peneliti tertarik untuk mengidentifikasi Aspek-aspek yang dialami Siswa
dalam Belajar Membaca. Subjek penelitian ini dilakukan pada Siswa SMP Kelas Delapan, alasan
memilih Siswa SMP Kelas Delapan karna sudah mempunyai Pengetahuan Sebelumnya tentang
Membaca.


TELAAH PUSTAKA
Definisi tentang membaca yang dikemukakan oleh Para Ahli, Menurut Mr. Tampubalon
terbitan tahun 1987 halaman 6, menyatakan bahwa bahasa tulisan itu mengandung suatu ideide atau pikiran-pikiran, sehingga dalam memahami bahasa suatu tulisan dengan metode
membaca sebagai proses-proses yang kognitif atau penalaran. Oleh karena itu, dikatakan bahwa
definisi membaca yaitu cara untuk dapat pembinaan daya nalar. Sedangkan menurut Mr. Juel
dalam Buku Mr. Sandjaja terbitan tahun 2005, membaca yaitu proses untuk dapat mengenal
beberapa kata dan memadukan menjadi arti kata menjadi kalimat dan struktur bacaan. Oleh
karena itu setelah membaca dapat membuat intisarinya dari bacaaan tersebut.
Beberapa definisi membaca dari para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
membaca merupakan suatu proses memahami dan mengambil makna dari suatu kata-kata,
gagasan, ide, konsep, dan informasi yang telah dikemukakan oleh pengarang pada bentuk
tulisan.

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian dilakukan pada Siswa SMP Kelas Delapan. Alasan memilih Kelas delapan
karena sudah mempunyai Pengetahuan Membaca sebelumnya. dan Metode penulisan yang
digunakan yaitu Metode Penulisan Study Pustaka. Dengan cara mengumpulkan Informasi atau
data dari beberapa sumber yakni artikel dan Jurnal.

PEMBAHASAN

Dari Penelitian tersebut, ada beberapa Aspek-aspek yang digunakan Siswa dalam Membaca,
sebagai Berikut :
a. Keterampilan yang bersifat mekanis (Mechanical Skills), yang dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih rendah (Lower Order)
Aspek ini mencakup :
1. Pengenalan bentuk huruf
2. Pengenalan Unsur-unsur Linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat dan
lain-lain)
3. Pengenalan hubungan ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan trtulis atau
“to bark at print”)
4. Kecepatan membaca ke taraf lambat
b. Keterampilan yang bersifat Pemahaman (Comprehension Skills), yang dapat dianggap
berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order)
Aspek ini mencakup :
1. Memahami Pengertian yang sederhana (leksikal, gramatikal dan retorikal)
2. Memahami signifikasi atau makna (maksud dan tujuan pengarang, relevansi atau
keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca )
3. Evaluasi atau penilaian (Isi dan bentuk)
4. Kecepatan membaca fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis tersebut, aktivitas

yang paling sesuai adalah membaca nyaring, membaca bersuara. Untuk keterampilan pemahan
yang paling tepat adalah dengan membaca dalam hati, yang dapat pula dibagi atas :
1. Membaca Ekstensif (extensive reading), yaitu membaca secara luas, dapat menyerap
pengetahuan yang lebih luas dan umum
2. Membaca Intensif (intensive reading), yaitu membaca untuk memperoleh pemahaman
yang menadalam.
Selanjutnya, membaca ekstensif mencakup beberapa hal :
a. Membaca Survey (survey reading), yaitu untuk mengetahui gamabaran umum serta
ruang lingkup dari bacaan yang hendak dibaca. Misal : nama pengarang, judul, bab
dan sub babnya
b. Membaca sekilas (skimming), yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui isi
umum suatu bacaan atau bagiannya

c. Membaca dangkal (superficial reading ), yaitu membaca tidak terlalu mendalam,
hanya untuk mengisi waktu luang.
Sedangkan membaca Intensif dapat pula dibagi atas beberapa hal :
a. Membaca telaah isi (content study reading), yang mencakup pula :
 Membaca teliti (close reading), yaitu untuk memahami secara detail gagasan teks
bacaan untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh
Penulis

 Membaca Pemahaman (comprehensive reading), yaitu untuk memahami standar
norma kesusastraan dan pola fisik
 Memabca Kritis (critical reading), yaitu membaca dengan pemahaman yang lebih
tinggi dan harus detail, perlu ditanggapi dan bahkan dianalisis bukan hanya
mencari kesalahan orang lain
 Membaca Ide (reading for ideas), yaitu membaca untuk menemukan ide-ide
b.

pokok bacaan
Membaca telaah bahasa (language study reading), yang mencakup pula :
 Membaca bahasa asing (foreign language reading), yaitu membaca bahasa asing
dengan
baik dan menarik untuk mengembangkan Kosakata agar mencapai kefasihan
 Membaca sastra (literary reading), yaitu membaca karya sastra, baik dalam
hubungan dengan kepentingan apresiasi ataupun study.

KESIMPULAN
Proses belajar mengajar di Indonesia dilakukan berdasarkan Kurikulum Berbasis Sekolah.
Dikembangkan berdasarkan satuan pendidikan, potensi sekolah, karakteristik sekolah, sosial
budaya, dan karakteristik siswa (Mulyasa, 2006).

Membaca merupakan salah satu kemampuan belajar yang terdiri dari ; Membaca, Menulis,
Berbicara dan Mendengar. Membaca adalah struktur menganalisis teks yang dilakukan pada
suatu bacaan, sehingga dapat menerima Informasi dan pengetahuan baru.
Keterampilan membaca terdapat dua aspek yang harus diperhatikan yaitu (1) keterampilan
yang bersifat mekanis, dan (2) keterampilan yang bersifat pemahaman. Kedua aspek tersebut

terdapat aspek-aspek yang lebih kecil seperti pengenalan bentuk huruf, pengenalan ejaan kata,
kalimat dengan baik dan benar, dan maksud atau makna dari sebuah bacaan.

DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur, 2010. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angka Bandung.
Anonimous 2015. Definisi membaca menurut Para Ahli. Diakses pada hari Rabu 5 April 2016.
Anonimous. Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Diakses pada hari Rabu 5 April 2016 Jam
22.10