RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN sak dan

[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]
Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

A. Financial Ratio Analysis
Analisa rasio keuangan bertujuan untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini dan yang
akan datang berdasarkan laporan keuangan. Laporan keuangan yang menjadi sumber data
dalam melakukan analisa yaitu laporan laba rugi dan neraca.

Dalam melakukan analisa digunakan indikator berupa rasio keuangan. Terdapat beberapa
rasio keuangan yaitu:
1. Activity ratio
Rasio ini mengukur kemampuan aset dalam menghasilkan laba. Sumber data diambil
dari neraca dan laporan laba rugi.
2. Liquidity ratio
Ratio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Sumber data diambil dari neraca berupa current asset dan current liability.
3. Solvency ratio
Rasio ini mengukur seberapa besar penggunaan utang dalam pembelanjaan
perusahaan. Sumber data diambil dari neraca.
4. Profitability ratio
Rasio ini mengukur produktifitas aset dan ekuitas dalam menghasilkan laba. Sumber

data diambil dari laporan laba rugi.
Current ratio (%)
Liquidity
Quick ratio (%)
Inventory turnover (%)
Activity
Total asset turnover (%)
Debt to Asset Ratio (x)
Leverage
Debt to Equity Ratio (x)
Gross Profit Margin (%)
Operating Profit Margin
(%)
Profitability

Net Profit Margin (%)
Return On Asset (%)
Return On Equity (%)

current assets

current liabilities
current assets − inventory
current liabilities
COGS
inventory
sales
total assets
total liabilities
total assets
total liabilities
total equity
gross profit
sales
EBIT
sales
earning after taxes
sales
earning after taxes
total assets
earning after taxes

total equity

Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

↑ = good
↑ = good
↑ = good
↑ = good
↓ = good
↓ = good
↑ = good
↑ = good
↑ = good
↑ = good
↑ = good

Page 1

[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]

Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

B. Analisa DuPont
Analisa DuPont akan mengeksplorasikan berbagai rasio keuangan perusahaan. Tujuan
analisa ini untuk melihat komponen apa saja yang mempengaruhi kinerja perusahaan
sehingga pihak internal perusahaan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan. Digunakan
indikator Return On Equity (ROE) untuk malakukan analisa DuPont. Semakin tinggi nilai ROE
menunjukan prokduktifitas ekuitas perusahaan semakin baik. Terdapat tiga cara
menghitung ROE, yaitu:
1. ROE satu faktor
=

2. ROE tiga faktor
=
×

× �

×


=

×

3. ROE lima faktor
=

×



×

×

× −

Berikut ini adalah grafik yang menunjukan hubungan berbagai rasio keuangan. Melalui
grafik tersbut akan terlihat faktor yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
SALES


COGS
EAT
NET PROFIT

OPERATING
EXPENSES

MARGIN
SALES
ROA

TAXES
SALES
CURRENT ASSET

TOTAL ASSET
TURNOVER

8.120.805

TOTAL ASSET
FIXED ASSET

ROE
CURRENT
LIABILITY
TOTAL LIABILITIES
TOTAL ASSET
FINANCIAL
LEVERAGE

LONG TERM DEBT
TOTAL EQUITY

TOTAL EQUITY

Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

Page 2


[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]
Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

C. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas
Tujuan analisa ini untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kas.
Cara yang dilakukan dengan mengelompokan semua elemen bukan kas kedalam kategori
sumber atau penggunaan kas. Selain itu melalui analisa ini dapat juga diketahui adanya
kenaikan maupun penurunan net working capital (NWC). NWC sendiri merupakan selisih
antara current asset dengan current liability. Adapaun cara mengetahui terjadinya kenaikan
maupun penurunan NWC dengan mengelompokan elemen non current asset dan non
current liability. Berikut ini contoh soal dan pembahasannya.
Keterangan
Kas
Piutang
Persediaan
By dibayar dimuka
CA
Peralatan
Mesin

AkPeny Mesin dn Peralatan
Gedung
AkPenyusutan GDG
Tanah
TA
Utang Dagang
Utang Pajak
Utang Gaji
Utang bunga
CL
Obligasi
Saham
RE
TP

2014
150
100
75
175

500
200
500
100
500
100
500
2000
100
100
75
75
350
500
1000
150
2000

2015
300

145
200
155
800
250
500
150
700
150
550
2500
75
75
75
75
300
1000
1000
200
2500

D
150
45
125

K

20

Ket
CA
CL
NWC
NWC naik

2014
500
350
150
350

2015
800
300
500

50
50
200
50
50

Cara pencatatan:
Aktiva ↑ = debet
Aktiva ↓ = kredit
Pasiva ↑ = kredit
Pasiva ↓ = debet

25
25

500
50

670 670
Berdasarkan tabel maka dapat diketahui faktor yang menyebabakan terjadinya kenaikan
kas dan kenaikan NWC.
Kas
NWC
Sumber
Penggunaan
Sumber
Penggunaan
BD Dimuka
20 Piutang
45
Dep. M P
50 Peralatan
50
Dep. M P
50 Persediaan
125
Dep. Gdg
50 Gedung
200
Dep. Gdg
50 Peralatan
50
Obligasi
500 Tanah
50
Obliagasi
500 Gedung
200
RE
50
RE
50 Tanah
50
Jumlah
650 Jumlah
300
Utang dagang
25
NWC naik 350
Utang pajak
25
BLC
650 BLC
650
Jumlah
670
520
Kenaikan Kas 150
BLC
670 BLC
670

Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

Page 3

[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]
Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

D. Economic Value Added
Analisa ini digunakan untuk mengetahui nilai manfaat dari pengorbanan investasi. Nilai EVA
didapat melalui selisih antara NOPAT% dengan WACC.
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki asset $1000, CA=$200, CR 2x, DAR 60%, TATO 3x, GPM 50%,
EBIT 30% sales dan Kd.bt=20%. Hitung EVA dengan asusmsi tax 50% dan Ke. 15%.
Jawab:
1. Melengkapai data neraca
=

=$
−$
=$
=

$200
2
+ �


=

=

DAR =

=$

LTD = DAR × TA − CL = % × $
–$
=$
TE = TP – CL + LTD = $
– $
+$
= $

2. Melengkapi data laporan laba rugi
=

=

=

��


��



×

=



×

=

×$

=$

%×$
=$
=

� =$
−$
=$
� = % ×
= %×$
=$
=
� − � =$
−$
=$
� = .
×
= %×$
=$
=
� −� =$
−$
=$

3. Mencari EVA
=

=$
=
� −
.

=

=

%=

=



=

.

×



$ 00
=
=
$900
$ 00

= $900 =

=

.

=

=

×
%−

,

$ 00
$900


,

−$
=$

+

= ,

=

=

=

×
=

=$
−$

%

=



%

=$
%

− ,

=

%

= %× %+ %×
%− , %= , %

%= ,

=

, %

Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai EVA sebesar 43,8% artinya investasi tersebut
memiliki nilai tambah ekonomis karena EVA bernilai positip.

Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

Page 4

[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]
Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

E. Analysis Contribution Margin
Analisa ini digunakan untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keputusan
seperti menerima atau menolak pesanan khusus, meneruskan atau menghentikan produksi
produk dan mengetahui tingkat pengembalian modal atau break event point (BEP).
Contoh:
CV Cinta Kamu memproduksi produk A dan B. Volume produksi keduanya 1000 unit.
Keuntungan produk A 20% sedangkan produk B mengalami kerugian 10%. Harga jual per
unit produk A $10 dan produk B $15. Biaya variable 60% total biaya sedangkan sisanya
biaya tetap. Berikan analisa apakah produk B dihentikan atau diteruskan dan pada seberapa
besar output produksi agar kedua produk menghasilkan tingkat pengembalian modal ?
Jawab:
1. Keputusan meneruskan atau menghentikan produk B
Keputusan meneruskan
Ket
A
B
total
Q
1.000
1.000
P/u-$
10
15
Sales
10.000 15.000 25.000
TVC
4.800
9.900 14.700
CM
5.200
5.100 10.300
TFC
3.200
6.600
9.800
EBIT
2.000 (1.500)
500
Keterangan:



��



=

=

��

%

��

×

=−

Ket
Q
P/u-$
Sales
TVC
CM
TFC
EBIT


%



Keputusan menghentikan
A
B
total
1.000
10
15
10.000
- 10.000
4.800
4.800
5.200
5.200
3.200
6.600
9.800
2.000 (6.600) (4.600)
=

=

% ×

% ×


= − �
Berdasarkan hasil analisa kontribusi margin, maka produk B tetap diteruskan karena
menghasilkan EBIT lebih baik dibandingkan jika produk B dihentikan.
2. Q BEP
Sebelum Q dimasukan
Ket
A
B
Q
Q
Q
P/u-$
10
15
Sales
10Q
15Q
TVC
4.8Q
9.9Q
CM
3.200
6.600
TFC
3.200
6.600
EBIT
0
0
Keterangan:




=



+��



� =

=

��

×

Sesudah Q dimasukan
Ket
A
B
Q
615,4 1294,1
P/u-$
10
15
Sales
6154 19.412
TVC
2.954 12.812
CM
3.200
6.600
TFC
3.200
6.600
EBIT
0
0

total
25Q
14.7Q
9.800
9.800
0

=

total
25.560
15.763
9.800
9.800
0

+

Berdasarkan hasil analisa, produk A lebih baik karena dengan kuantitas produksi
sebesar 615 unit mampu menghasilkan tingkat pengembalian modal yang lebih baik
dibandingkan produk B dengan kuantitas produksi sebesar 1294 unit.
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

Page 5

[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]
Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

F. Merger
Merger merupakan penggabungan dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap
berdiri dengan nama perseroannya, sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan
kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Tujuan merger untuk
mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan. Indikator yang digunakan dalam
merger adalah net present value (NPV) karena tujuan merger berhubungan dengan nilai
suatu perusahaan.
Contoh soal:
Jumlah lembar saham biasa PT A 1.000.000 lembar dengan harga 1.000 per lembar. PT B
memiliki 1.000.000 lembar saham biasa dengan harga 200 per lembar. Manfaat yang
diperoleh dari merger 30% dari PV A dan PV B. Selain itu, PT B mau dibeli PT A dengan
harga 25% lebih tinggi dari nilai PV B. Buatlah analisa jika merger dilakukan dengan
pembelian cash maupun stock.
Jawab:
1. Beli dengan cash
Keterangan
lembar stock
Price/stock
PV
Nilai beli b
Max nilai beli b
Manfaat
Biaya
NPV

A
1.000.000
1.000
1.000.000.000

B
1.000.000
200
200.000.000
**
250.000.000

AB

*

1.560.000.000

***

360.000.000
50.000.000
310.000.000

560.000.000
360.000.000
360.000.000
0

2. Beli dengan stock

Keterangan
Lembar stock
Porsi %
Porsi Rp (PV)
Price/unit
Manfaat
Biaya
NPV

A
1.000.000
80%
1.248.000.000
1.248

B
250.000
20%
312.000.000
1.248
360.000.000
-62.000.000
422.000.000
****

AB
125.0000
100%
1.560.000.000
1.248

Keterangan:
*
130% x (PVA+ PVB)
Manfaat = PVAB - (PVA+ PVB)
**
125% x PVB
Biaya
= nilai beli B - PVB
***
manfaat + PVB
NPV
= manfaat - biaya
****
nilai beli B : price B
Berdasarkan hasil analisa, hasil NPV melalui pembelian dengan stock lebih tinggi di
bandingkan pembelian dengan cash namun proporsi kepemilikannya tidak 100%. Berbeda
dengan pembelian dengan cash yang memilki proporsi penuh.
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

Page 6

[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]
Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

G. Pricing Stretegy
Perusahaan perlu mengikuti pasar dalam menetapkan harga dengan melihat seberapa
besar permintaan pasar untuk disesuikan dengan kapasitas produksi perusahaan. Dalam
mengikuti pasar untuk menetapkan harga, perusahaan perlu mempertimbangkan tingkat
elastisitas barang produksinya sebelum membuat keputusan penetapan harga. Elastisitas
sendiri merupakan sebuah ukuran sensitivitas jumlah barang yang diminta (Qd) maupun
yang ditawarkan (Qs). Perusahaan perlu memperkirakan seberapa besar kepekaan
konsumen jika terjadi perubahan harga. Secara umum konsumen terbagi menjadi dua
karakteristik yaitu konsumen elastis dan konsumen inelastis. Berikut ini strategi penetapan
harga untuk kedua kategori tersebut.
1. Konsumen elastis
Konsumen elastis merupakan konsumen yang peka terhadap harga dimana permintaan
konsumen akan terpengaruh oleh adanya perubahan harga yang sedikit saja. Strategi
meningkatkan pendapatan untuk menghadapi karakteristik konsumen ini dengan cara
tidak merubah harga namun meningkatkan output produksi (Qs). Namun ketika
perusahaan terpaksa menurunkan harga karena average cost atau biaya variabel per
unit meningkat maka cara yang dilakukan dengan mengubah teknologi agar melakukan
efesiensi.
2. Konsumen inelastis
Konsumen inelastis merupakan konsumen yang tidak peka terhadap harga dimana
permintaan konsumen tidak terpengaruh oleh adanya perubahan harga. Strategi
meningkatkan pendapatan untuk menghadapi karakteristik konsumen ini dengan cara
meningkatkan harga jual.
Contoh soal:
Seorang pengusaha memiliki perusahaan dengan kekuatan monopoli. Permintaan pasar
(Qmarket) sebesar 10.000 unit dan maksimal produksi pengusaha (Qpengusaha) tersebut sebesar
1.000 unit. Biaya variable per unit sebesar $10 dengan biaya tetap $200. Jika pengusaha
tersebut mengharapkan mendapat laba $100, maka berapakah harga jual produk
perusahaan ?
Jawab:
Total revenue – Total cost = Laba
(P x $1.000) – ($200 + $10.000) = $100
$1.000P = $100 + $10.200
P = $10,3
H. Cost of Fund and Lending Rate
Bank dalam menetapkan harga jual uang (lending rate) dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu harga beli uang (cost of fund), risk, overhead, spread (laba) dan tax. Pendapatan bank
berasal dari interest income yang didapat dari bunga penyaluran kredit dan fee based
income yang diperoleh dari pendapatan jasa perbankan. Sedangkan pengeluaran bank
berasal dari interest expense yang dikeluarkan untuk pemberian bunga produk perbankan

Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

Page 7

[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]
Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

(deposito, giro, tabungan) dan overhead cost yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional
perbankan.


=

+ �

+



+

+

Adapun bentuk sederhana perolehan spread (laba) yaitu:
NII
OH___ NII-OH
FBI___Sperad
Keterangan:
 NII (net interest income) = II (interest income) – IE (interest expense)
 OH (overhead)
 FBI (fee based income)
Bank akan kompetitif ketika mampu memperoleh harga beli uang (cost of fund) yang
rendah karena akan berpengaruh kepada harga jual uang (lending rate) yang rendah pula.
Terdapat beberapa cara untuk menurunkan cost of fund, yaitu:
 Meningkatkan porsi dana murah.
Porsi dana murah perlu ditingkatkan karena kontribusinya terhadap cost of fund
menghasilkan persentase yang rendah. Dana murah merupakan produk perbankan
yang memiliki suku bunga lebih rendah dibandingkan suku bunga produk perbankan
lainnya. Produk perbankan yaitu giro, tabungan dan deposito.
 Menurunkan suku bunga bank
Suku bunga bank merupakan return yang diberikan bank kepada nasabah yang
menyimpan uangnya di produk perbankan.
 Menurunkan reserve requariment (RR)
Cara ini meruapakan intervensi yang dilakukan pemerintah untuk menjaga suku bunga
yang stabil di perbankan. Cara yang dilakukan dengan mengubah besaran Giro Wajib
Minimum (GWM).GWM merupakan simpanan minimum yang harus dipelihara oleh
Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan
oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK).
Selain menurunkan cost of fund, bank juga perlu menghasilkan lending rate yang rendah.
Dengan lending rate yang rendah maka bank akan lebih kompetitif dalam persaingan antar
bank yang semakin sengit. Cara yang dilakukan antara lain:
 Labor
Tingkatkan produktifitas dengan menggunakan tenaga kerja professional karena
overhead cost akan rendah.
 Spread
Spread merupakan selisih harga jual dengan harga beli atau laba yang diperoleh. Bank
dapat menurunkan target laba yang ingin diperoleh sehingga harga jualpun akan lebih
rendah.
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

Page 8

[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]
Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

Contoh soal:
Bank Indra memiliki komposisi produk pasar uang berupa giro sebesar 1.000 dengan bunga
per tahun 5%, tabungan sebesar 4.000 dengan bunga per tahun 10%, tabungan berjangka
sebesar 10.000 dengan bunga per tahun 15%. Sedangkan Bank Sakti memiliki komposisi
produk pasar uang berupa giro sebesar 10.000 dengan bunga per tahun 5%, tabungan
sebesar 4.000 dengan bunga per tahun 10%, tabungan berjangka sebesar 1.000 dengan
bunga per tahun 15%. Pemerintah menerapkan regulasi perbankan berupa Giro Wajib
Minimum (GWM) sebesar 10% dan pajak 40%. Kedua bank tersebut menetapkan risk,
overhead dan spread (laba) sebesar 3%. Tentukan lending rate (harga jual) dan berilah
alanisa anda pada Bank Indra dan Bank Sakti.
Jawab:
1. Bank Indra
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
(i)
Jenis
Rate.pa
Rp
RR 10% Max
i/r
i/riil
Porsi
Contr
(10%*c) Loan (b*c)
(f/e)
c/∑c
(g*h)
Giro
5%
1.000
100
900
50
5,556%
6,67%
0,37%
Tabungan
10%
4.000
400 3.600
400 11,111%
26,67%
2,96%
Tab JK
15% 10.000
1000 9.000 1.500 16,667%
66,67%
11,11%
15.000
100%
14,44%
2. Bank Sakti
(a)
Jenis

(b)
Rate.pa

Giro
Tabungan
Tab JK

5%
10%
15%

(c)
Rp

(d)
(e)
(f)
RR 10% Max
i/r
(10%*c) Loan (b*c)
10.000
1.000 9.000
500
4.000
400 3.600
400
1.000
100
900
150
15.000

(g)
i/riil
(f/e)
5,556%
11,111%
16,667%

(h)
Porsi
c/∑c
66,67%
26,67%
6,67%
100%

(i)
Contr
(g*h)
3,704%
2,963%
1,111%
7,778%

3. Menentukan lending rate Bank Indra dan Bank Sakti

Keterangan
COF
RISK
OH
Spread
Tax
LR

Bank Indra Bank Sakti
14,444%
7,778%
3%
3%
3%
3%
3%
3%
1,2%
1,2%
24,64%
17,98%

Berdasarkan perhitungan maka didapat nilai lending rate Bank Indra sebesar 24,64% dan
Bank Sakti 17,98%. Bank Sakti akan lebih kompetitif karena nilai lending rate yang diperolah
lebih rendah dibandingkan Bank Indra. Hal tersebut karena Bank Sakti memperoleh cost of
fund sebesar 7,778% yang memiliki arti bahwa bahwa bank setiap 1 rupiah membayar
harga beli 7,778%.

Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

Page 9

[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]
Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

I. Analysis Gross Profit Margin
Analisis gross profit margin bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadianya
variance (perbedaan) antara anggaran dengan realisasi. Alat analisa yang digunakan yaitu
anova. Hasil akhir analisis berupa variance yang disebabkan oleh perubahan kuantitas ∆Q
maupun perubahan harga ∆P dan biaya ∆C .
Contoh soal:
PT Eco Gold melakukan penganggaran untuk kegiatan usahanya berupa kuantitas (Q)
sebesar 1.000 unit dengan harga jual per unit sebesar $20 dan biaya per unit sebesar $15.
Sedangkan realsisasi yang terjadi yaitu untuk kuantitas (Q) sebesar 1.500 unit dengan harga
jual per unit sebesar $25 dan biaya per unit sebesar $18. Berdasarkan data PT Eco Gold,
berikan analisa terjadinya perbedaan antara penganggaran dan realisasi yang terjadi.
Jawab:
1. Buat tabel variance
variance
budget
real
keterangan
(real-budget)
sales
20.000
37.500
17.500 favorable
cgs
15.000
27.000
12.000 unfavorable
gpm
5.000
10.500
5.500 favorable
q
1.000
1.500
500 sales/cogs
p/u
20
25
5 favorable
c/u
15
18
3 unfavorable
Keterangan variance:
 GPM (+)
= favorable (untung)
 Sales, price/unit (+) = favorable (untung)
 COGS, cost/unit − = favorable (untung)
2. Buat grafik anova sales dan anova COGS

ket
ANOVA Sales
10.000
favorable
dq
5.000
favorable
dp
2.500
favorable
dq.dp
17.500
favorable
Jumlah

ANOVA COGS
7.500
dq
3.000
dc
1.500
dq.dp
12.000
Jumlah

ket
unfavorable
unfavorable
unfavorable
unfavorable

Berdasarkan analisis anova, bagian penjualan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan
bagian produksi karena anova sales menunjukan hasil yang menguntungkan (favorable).
Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

Page 10

[RINGKASAN ANALISIS KEUANGAN]
Dosen: Dr. Sapto Jumono, ME

J. Options
Options merupakan kontrak yang memberi hak kepada pemiliknya untuk membeli (call
options) maupun menjual (put options) suatu aset pada harga yang ditetapkan sekarang
(exercise price). Hak ini berlaku sampai jangka waktu yang telah ditentukan. Keputusan call
options akan menghasilkan profit ketika exercise price dibawah harga pasar (price market).
Sebaliknya keputusan put options akan menghasilkan profit ketika exercise price diatas price
market. Berikut ini rumus perhitungan options

= �


� +


=

� −

+

Untuk lebih memahami berikut ini contoh soal dan pembahasannya.
Deskripsi
Call option
Call option
Put option
Put option
Underlying asset
USD
TLKM stock
USD
TLKM stock
Premi
Rp250/unit
Rp100/unit
Rp300/unit
Rp150/unit
Tenor
3 month
3 month
3 month
3 month
Size
50000 unit
50.000 unit
50.000 unit
50.000 unit
Exercise price
Rp13.400/USD Rp4.000/share Rp13.400/USD Rp4.000/share
Asumsikan saudara sebagai buyer option, beri keputusan dan hitung profitnya jika:
1. Price market of USD= Rp14.000/USD, anda beli call or put, hitung profitnya ?
2. Price market of USD= Rp13.000/USD, anda beli call or put, hitung profitnya ?
3. Price market of TLKM= Rp4.500/share, anda beli call or put, hitung profitnya ?
4. Price market of TLKM= Rp3.500/share, anda beli call or put, hitung profitnya ?
Jawab:
Dengan menerapkan konsep bahwa keputusan call options akan menghasilkan profit ketika
exercise price dibawah price market dan keputusan put options akan menghasilkan profit
ketika exercise price diatas price market, maka:
1. Berdasarkan konsep dipilih call option dengan keuntungan Rp.350/unit
Cash in flow
Cash out flow Cash out flow
CIF-COF
PM
EP
Premi
Profit
RP14.000/USD Rp13.400/USD
Rp250/unit
Rp.350/unit
2. Berdasarkan konsep dipilih put option dengan keuntungan Rp.350/unit
Cash out flow
Cash in flow
Cash out flow
CIF-COF
PM
EP
Premi
Profit
RP13.000/USD Rp13.400/USD
Rp300/unit
Rp.100/unit
3. Berdasarkan konsep dipilih call option dengan keuntungan Rp.400/unit
Cash in flow
Cash out flow Cash out flow
CIF-COF
PM
EP
Premi
Profit
Rp4.500/share Rp4.000/share
Rp100/unit
Rp.400/unit
4. Berdasarkan konsep dipilih put option dengan keuntungan Rp.850/unit
Cash out flow
Cash in flow
Cash out flow
CIF-COF
PM
EP
Premi
Profit
Rp3.000/share Rp4.000/share
Rp150/unit
Rp.850/unit

Created by: Indra Sakti – 201411286 (Management) | Esa Unggul University
Download other file at catatanis.wordpress.com | contact me: @is_29 (Line)

Page 11

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24