MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VII: TEORI FISKAL FEDERALISME

MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN VII: TEORI FISKAL FEDERALISME

Dosen Ferry Prasetya, SE., M.App Ec FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

BAB I PENDAHULUAN

Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujukpada rangkaian institusi

suatunegara demi penegakan kekuasaannya atas suatu komunitas politik.Federal adalah kata sifat (adjektif) dari kata Federasi. Biasanya kata ini merujukpada pemerintahan pusat atau pemerintahan pada tingkat nasional. Federasidari bahasa Belanda,federatie, berasal dari bahasa Latin foeduratio yang artinya perjanjian. Federasi pertama dari arti ini adalah perjanjian dari pada Kerajaan Romawi dengan suku bangsa. Jerman yang lalu menetap di provinsi Belgia, kira-kira pada abad ke-4 Masehi. Kala itu, mereka berjanji untuk tidak memerangi sesama, tetapi untuk bekerja sama saja.Dalam federasi atau negara serikat (bondstaat, Bundesstaat), dua atau lebihkesatuan politik yang sudah atau belum berstatus negara berjanji untuk bersatudalam suatu ikatan politik, ikatan dimana akan mewakili mereka sebagaikeseluruhan. Federasi adalah negara. Anggota-anggota sesuatu federasi tidak berdaulat dalam arti yang sesungguhnya. Anggota-anggota federasi disebut negara-bagian, yang didalam bahasa asing dapat dinamakan deelstaat,state, dan canton atau Linder.Dalam pengertian modern, sebuah federasi adalah sebuah bentukpemerintahan di mana beberapa negara bagian bekerja sama dan membentuknegara kesatuan. Masing-masing negara bagian memiliki beberapa otonomi khusus dan pemerintahan pusat mengatur beberapa urusan yang dianggap nasional. Dalam sebuah federasi setiap negara bagian biasanya memiliki otonomi yang tinggi dan bisa mengatur pemerintahan dengan cukup bebas.Federasi mungkin multi-etnik, atau melingkup wilayah yang luas dari sebuah wilayah, meskipun keduanya bukan suatu keharusan. Federasi biasanyaditemukan dalam sebuah persetujuan awal antara beberapa negara bagian sovereign. Federasi modern termasuk Australia, Brazil, Kanada, India, Russiadan Amerika Serikat. Bentuk pemerintahan atau struktur konstitusionalditemukan dalam federasi dikenal sebagai

politik serta

Salah satu contoh Negara yang sitem pemerintahannya federalisme adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat didirikan sebagai Negara Federasi yang menggunakan sistem pemerintahan federal. Seperti yang terjadi saat ini sistem pemerintahan federal mengacu pada sistem pemerintahan yang terdiri dari beberapa Negara bagian. Dalam pembahasan ini akan membahas sistem pemerintahan federal dari dua prespektif. Pertama, pertanyaan mengapa sistem pemerintahan federal lebih diinginkan dari pada sistem pemerintahan single-level. Kedua, Salah satu contoh Negara yang sitem pemerintahannya federalisme adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat didirikan sebagai Negara Federasi yang menggunakan sistem pemerintahan federal. Seperti yang terjadi saat ini sistem pemerintahan federal mengacu pada sistem pemerintahan yang terdiri dari beberapa Negara bagian. Dalam pembahasan ini akan membahas sistem pemerintahan federal dari dua prespektif. Pertama, pertanyaan mengapa sistem pemerintahan federal lebih diinginkan dari pada sistem pemerintahan single-level. Kedua,

Dari beberapa aspek kompetisi antar pemerintah yang perlu dipertimbangkan adalah sistem pemerintahan yang berbeda yang dapat menyediakan barang publikdan layanan yang lebih baik dan berpotensi serta dapat memenuhi tuntutan masyarakat yang heterogen.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. TEORI FONDASI FEDERALISME

Berbagai jenis sitem pemerintahan yang diinginkan oleh masyarakat suatu bangsa demi mencapai kesejahteraan, tapi alasan penting adalah bahwa kegiatan yang dilakukan setiap pemerintah dengan ukuran dan cara yang berbeda dalam proses pelaksanaannya. Oleh sebab itu kompetisi antar pemerintah akan memungkunkan terjadinya persaingan antar pemerintah. Hal ini dapat membantu untuk memenuhi tuntutan para pemilih dan pembayar pajak dalam beberapa cara yang akan dipertimbangkan secara lebih rinci dan jelas. Saat ini kompetisi antar pemerintah merupakan salah satu hal yang sangat dipertimbangkan. Dalam pembahasan ini akan berkonsentrasi pada alasa mengapa perbedaan ukuran pemerintah menyebabkan perbedaan sistem pemerintahan. Seperti yang tercantum dalam pasal 7, pemerintah dibandingkan dengan kelompok yang terlibat dalam produksi barang konsumsi kolektif. Alasannya adalah bahwa beberapa barang dan jasa tidak mudah dihasilkan melalui transaksi pasar, sehingga orang bisa bersama-sama untuk menghasilkan barang melalui tindakan kolektif. Hal ini menunjukkan bahwa output sektor publik, pada dasarnya dibuat untuk dikonsumsi oleh lebih dari beberapa individu. Dan sejumlah faktor dapat mempengaruhi ukuran optimal berbagi kelompok.

2.1.1. Skala Ekonomi

Beberapa alasan menunjukkan bahwa manfaat dari kompetisi antar pemerintah dan masih ada sejumlah alasan mengapa pemerintah dengan daerah yang lebih luas akan lebih menyukai yang lebih kecil , yakni yang pertama harus dilakukan dengan skala ekonomi dalam produksi meskipun faktor ini hampir tidak terbatas pada sector public. Skala ekonomi merupakan fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu perusahaan yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output).

Gambar 2.1 : Skala ekonomi produksi

Biaya per Unit

C Biaya Rata-rata Per unit jangka panjang

C1

O Q Q1

Jumlah Produksi

Peningkatan jumlah produksi dari Q ke Q2 menyebabkan turunnya biaya produksi per unit dari C ke C 1

Skala ekonomi terjadi karena biaya-biaya tetap dalam produksi, seperti biaya pembelian gedung, mesin atau infrastruktur produksi lainnya. Peningkatan hasil produksi memungkinkan suatu perusahaan untuk mengalokasikan biaya-biaya tetap tersebut dalam komponen- komponen biaya produksi per unit. Komponen biaya tetap per unit akan menurun seiring dengan meningkatnya jumlah produksi. Perusahaan di sektor swasta menjadi besar untuk mengambil keuntungan dari skala ekonomi juga. Sebagai contoh, sebuah distrik (daerah pemerintahan) sekolah akan diawasi oleh dewan sekolah, tetapi jika kabupaten sekolah terlalu kecil, biaya pemeliharaan papan banyak sekolah yang dibutuhkan untuk mengawasi kabupaten akan menaikkan harga pendidikan publik. Skala ekonomi menjadi lebih jelas dengan pendidikan tinggi. Setiap komunitas bisa memiliki perguruan sendiri, tapi hasilnya akan menjadi sebesar perguruan tinggi dengan duplikasi kecil pendaftaran-mungkin terlalu kecil untuk memiliki berbagai dalam kurikulum-dan mahal fasilitas seperti perpustakaan yang dapat digunakan secara umum. Memang, skala ekonomi dapat ditemukan di banyak perusahaan publik. Dengan demikian, salah satu alasan bagi pemerintah yang lebih besar adalah untuk mengambil keuntungan dari ekonomi skala besar operasi.

2.1.2. Koordinasi Program Besar

Koordinasi program besar merupakan alternatif yang baik dalam persaingan antar pemerintah. Koordinasi program besar adalah salah satu program yang dicangkan oleh pemerintah federal pada Negara-negara bagian dengan cara memvangun sarana dan prasaran serta infrastuktur pada Negara secara menyeluruh. Seringkali pemerintah yang lebih besar peranannya yang Koordinasi program besar merupakan alternatif yang baik dalam persaingan antar pemerintah. Koordinasi program besar adalah salah satu program yang dicangkan oleh pemerintah federal pada Negara-negara bagian dengan cara memvangun sarana dan prasaran serta infrastuktur pada Negara secara menyeluruh. Seringkali pemerintah yang lebih besar peranannya yang

2.1.3. Barang Publik

Pembahasan mengenai barang public sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Secara umum barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu yang dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. Suatu barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Contoh barang publik ini diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Akan sulit untuk menentukan siapa saja yang boleh menggunakan papan marka jalan misalnya, karena keberadaannya memang untuk konsumsi semua orang. Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Selanjutnya, barang publik sempurna (pure public goods) didefinisikan sebagai barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat. Barang publik memiliki dua sifat atau dua aspek yang terkait dengan penggunaannya, yaitu :

1) Non-rivalry. Non-rivalry dalam penggunaan barang publik berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat mengambil manfaat dari 1) Non-rivalry. Non-rivalry dalam penggunaan barang publik berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat mengambil manfaat dari

2) Non-excludable. Sifat non-excludable barang publik ini berarti bahwa apabila suatu barang publik tersedia, tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh manfaat dari barang tersebut atau dengan kata lain, setiap orang memiliki akses ke barang tersebut. Dalam konteks pasar, maka baik mereka yang membayar maupun tidak membayar dapat menikmati barang tersebut. Sebagai contoh, masyarakat membayar pajak yang kemudian diantaranya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan jasa kepolisian misalnya, akan tetapi yang kemudian dapat menggunakan jasa kepolisian tersebut tidak hanya terbatas pada yang membayar pajak saja. Mereka yang tidak membayar pun dapat mengambil menfaat atas jasa tersebut. Singkatnya, tidak ada yang dapat dikecualikan (excludable) dalam mengambil manfaat atas barang publik.

Barang public merupakan salah satu motivasi pemerintah federal dalam menentukan ukuran yang lebih efisien untuk memproduksi barang. Pertimbangan kasus ini dimana konsumen dapat mengkonsumsi barang tanpa biaya tambahan. Produksi output yang efisien terjadi pada tingkat yang cukup besar untuk pemerintah menyertakan sejum;ah orang yang bisa dikutsertakan tanpan biaya tambahan. Dalam hal ini membutuhkan pemerintahan kecil, sebagai contoh adanya kolam renang umum di setiap desa akan tidak efisien karena kurang dimanfaatkan, tetapi manfaat dari kolam renang umum akan mungkin dirasakan jika dibangun oleh pemerintah daerah. Oleh sebab itu tidak mungkin ada alas an lagi bagi oemerintah pusat (Negara) untuk tidak menyediakan sarana kolam renang umum

2.1.4. Eksternalitas

Eksternalitas adalah kerugian atau keuntungan yang diderita atau dinikmati pelaku ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak tercermin dalam harga pasar. Eksternalitas dapat terjadi pada empat interaksi ekonomi berikut :

1. Efek Produsen Terhadap Produsen Lain Hal ini dapat terjadi jika kegiatannya itu mengakibtkan terjadinya perubahan atau pergeseran fungsi produksi dari produsen lain.

2. Efek Produsen Terhadap Konsumen Hal ini terJadi jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumah tangga (konsumen). Dampak atau efek samping yang sangat popular dari kategori ini adalah pencemaran atau polusi.

3. Efek Konsumen Terhadap Konsumen Lain Hak ini terjadi jika aktivitas seseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau mengganggu fungsi utilitas konsumen lain.

4. Efek KOnsumen Terhadap Produsen Hal ini terjadi jika aktivitas knsumen mengganggu fungsi produksi suatu produsen atau kelompok produsen tertentu. Eksternalitas timbul pada dasarnya karena aktivitas manusia yang tidak mengikuti prinsip- prinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan. Berikut faktor pendorong timbulnya eksternalitas :

a. Keberadaan barang public

b. Sumber daya bersama

c. Ketidaksempurnaan pasar

d. Kegagalan pemerintah Seperti halnya pembahasan tentang barang public, pembehasan mengenai eksternalitas pun sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Dalam pembahasan ini hanya mengukas sedikit tentang eksternalitas. Eksterna;itas seringkali disebut limbah., suatu istilah yang sangat deskriptif ketika mempertimbangkan pemerintah federal. Ada kalanya sebuah program yang dilakukan pemerintah federal di suatu memiliki manfaat spillover ke daerah di sekitar Negara tersebut. Sebagai contoh, sebuah program pemberantasan nyamukdi suatu lokasi dapat mengurangi populasi nyamuk di area sekitar lokasi tersebut. Contoh lain dari manfaat spillover adalah bandara regional, yang bisa menguntungkan untuk kota-kota disekitarnya. . Semua kota mungkin berkontribusi terhadap dukungan dari otoritas bandara yang akan bersama-sama dijalankan. Seperti sebuah usaha dapat menginternalisasi eksternalitas yang dihasilkan oleh limbah dari satu jurisdiksi pemerintah yang lain.

2.2. FISKAL FEDERALISME

Federalisme fiskal adalah pembagian pengumpulan pendapatan dan tingkat pengeluaran yang berbeda responsibilitiesbetween pemerintah. Sebagian besar negara memiliki (atau federal) pemerintah pusat pemerintah, negara atau daerah, dewan kota dan, pada tingkat terendah, paroki dewan. Setiap tingkat memiliki pembatasan pada instrumen pajak itu dapat menerapkan dan pengeluaran yang dapat membuat. Bersama-sama mereka merupakan pemerintahan multi-level dan tumpang tindih yang mengatur negara maju yang khas. Pemerintah pusat biasanya dapat memilih apa pun instrumen pajak itu menyenangkan dan, meskipun memiliki kebebasan dalam pengeluaran, biasanya berfokus pada pertahanan nasional, ketentuan hukum dan pembayaran pesanan, infrastruktur dan transfer. Kekuasaan perpajakan dari pemerintah negara bagian yang lebih terbatas. Di Inggris mereka dapat memungut hanya pajak properti, baik di AS pajak penghasilan komoditas dan lokal diperbolehkan. Tanggung jawab mereka meliputi pendidikan, infrastruktur lokal dan penyediaan pelayanan kesehatan. Pemerintah daerah menyediakan layanan seperti pengumpulan sampah dan taman. Tanggung jawab untuk polisi dan pemadam kebakaran dapat baik di tingkat negara bagian atau lokal. Tingkat pemerintahan yang dihubungkan dengan tanggung jawab yang tumpang tindih antara tingkat pembayaran dan transfer. Isu federalisme fiskal tidak terbatas pada desain pemerintah dalam negara. Dorongan terakhir untuk kemajuan teori ini telah menjadi isu yang melibatkan desain struktur kelembagaan untuk EuropeannUnion tersebut. Kemajuan yang dibuat ke arah integrasi ekonomi dan moneter telah mulai menimbulkan pertanyaan tentang subsidiaritas, yang merupakan tingkat kemandirian yang masing-masing negara akan mempertahankan dalam pengaturan pajak. Argumen tersebut hanya melibatkan penerapan federalisme fiskal, meskipun dengan pengamatan scale.These lebih besar mengakibatkan sejumlah persoalan ekonomi yang menarik. Pertama, mengapa harus ada lebih dari satu tingkat pemerintahan? Menggunakan logika penalaran ekonomi, multi-level pemerintah hanya bisa ustified jika dapat mencapai sesuatu yang tingkat tunggal tidak bisa. Penjelasan tentang ini harus berputar di sekitar akses terhadap informasi dan bagaimana hal ini dapat tercapai.

2.2.1. Teori-teori Fiskal Federalisme

Teori tentang federalisme fiskal menyatakan bahwa untuk barang atau jasa publik tertentu seperti barang publik daerah, desentralisasi dapat meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas alokasi sumber daya. Hal ini sebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: Teori tentang federalisme fiskal menyatakan bahwa untuk barang atau jasa publik tertentu seperti barang publik daerah, desentralisasi dapat meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas alokasi sumber daya. Hal ini sebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:

b. Pemerintah daerah memiliki posisi yang lebih baik untuk mengenali preferensi dan kebutuhan daerah.

c. Tekanan dari persaingan jurisdiksi yang mendorong pemerintah daerah untuk menjadi inovatif dan memiliki akuntabilitas bagi warga dan penduduknya (Oates, 1972). Hasil penelitian terakhir menyebutkan bahwa kebijaksanaan konvensional seperti ini dapat berlaku di negara-negara maju,8] namun belum tentu berlaku di negara-negara yang sedang berkembang. Sebagian besar negara berkembang belum memenuhi asumsi eksplisit maupun implisit yang diungkapkan dalam teori federalisme fiskal. Di negara berkembang, preferensi pemilih daerah belum tentu dapat direfleksikan secara langsung di dalam laporan hasil anggaran daerah seperti halnya di Negara berkembang. Pemerintah daerah tidak memiliki kemampuan administrasi yang kuat untuk membuat keputusan-keputusan fiskalnya sendiri. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mempromosikan desentralisasi fiskal akan efektif bagi negara maju (Bahl dan Linn, 1992). Sebagian besar studi empiristentang desentralisasi fiskal terbatas bagi penggunaan di negara-negara maju. Namun demikian, desentralisasi fiskal bukan hanya terjadi di negara maju, tetapi juga di negara berkembang.

2.2.2. Teori Fiskal Desentralisasi

Menurut UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Pasal 1 ayat 7 dan UU No 33 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah Pasal 1 ayat 8, “Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam system Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Desentralisasi fiskal secara singkat dapat diartikan sebagai suatu proses distribusi anggaran dari tingkat pemerintahan yang lebih tinggi kepada pemerintahan yang lebih rendah, untuk mendukung fungsi atau tugas pemerintahan dan pelayanan publik sesuai dengan

banyaknya kewenangan bidang pemerintahan yang dilimpahkan. Tahun 2001 merupakan awal pelaksanaan desentralisasi fiskal sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang No. 25 tahun 1999 yang secara serentak diberlakukan di seluruh provinsi di Indonesia. Menurut Widjaja (2004: 65) “dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 dan undang-Undang No. 25 tahun 1999, mulai tanggal 1 Januari 2001 Menteri Dalam Negeri dan otonomi daerah member petunjuk yang dapat dipedomani dalam penyusunan dan pelaksanaan APBD”. Menurut Sekretaris Ditjen Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah

Departemen Keungan Negara djoko Hidayanto (2004 : 53) “pelaksanaan Otonomi daerah di Indonesia efektif dimulai pada tanggal 1 Januari 2001”. Menurut Direktur dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Departemen Keuangan Republik Indonesia Kadjatmiko (2004 : 92) “1 Januari 2001 merupakan momentum awal yang mempunyai arti penting bagi bangsa Indonesia khususnya bagi penyelenggara pemerintah di daerah, karena pada tahun tersebut kebijakan tentang otonomi daerah mulai dilaksanakan secara efektif ”. Menurut Widjaja (2004 : 100) “Inti dari konsep pelaksanaan otonomi daerah adalah upaya memaksimalkan pelaksanaan daerah

dimulai dari tahun 2001”. Misi utama pelaksanaan desentralisasi fiskal adalah :

1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

2) Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah.

3) Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipaasi dalam pembangunan.

2.2.3. Hipotesis Tiebout

Hipotesis Tiebout membahas sehubungan dengan barang lokal. Setiap komunitas dapat diperlakukan sebagai penyedia independen barang publik lokal. Jika konsumen dalam perekonomian memiliki selera yang heterogen, maka akan ada keuntungan yang jelas bagi yurisdiksi yang memiliki tingkat yang berbeda dari ketentuan. Masing-masing dapat merancang apa yang menawarkan (tarif pajak, tingkat penyediaan dan jenis penyediaan) untuk menarik kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Dengan memilih yurisdiksi di mana untuk hidup (yaitu, melalui pemungutan suara dengan kaki mereka) konsumen mengungkapkan selera mereka untuk barang-barang publik. Dengan tidak adanya biaya transaksi, atau halangan lain untuk kebebasan bergerak, keseimbangan yang efisien harus terjadi. Batas-batas argumen ini dieksplorasi dalam konteks barang publik local juga berlaku di sini. Biaya transaksi yang relevan dalam praktek, dan masalah secara optimal membagi populasi terbatas dalam sejumlah yurisdiksi akan timbul. Fakta bahwa alokasi pertama terbaik tidak akan tercapai tidak selalu merongrong argumen untuk desentralisasi. Ada jelas masih manfaat desentralisasi bahkan ketika hal ini tidak dapat dibawa ke tingkat yang dibutuhkan oleh hipotesis Tiebout. Mulai dari tingkat seragam layanan yang terlalu sedikit untuk beberapa konsumen, dan terlalu banyak untuk orang lain, maka pindah dari tingkat seragam oleh beberapa yurisdiksi harus menguntungkan beberapa consumers.In cara ini, desentralisasi bahkan dibatasi dapat meningkatkan efisiensi. Ini Argumen dapat dengan mudah dipahami Hipotesis Tiebout membahas sehubungan dengan barang lokal. Setiap komunitas dapat diperlakukan sebagai penyedia independen barang publik lokal. Jika konsumen dalam perekonomian memiliki selera yang heterogen, maka akan ada keuntungan yang jelas bagi yurisdiksi yang memiliki tingkat yang berbeda dari ketentuan. Masing-masing dapat merancang apa yang menawarkan (tarif pajak, tingkat penyediaan dan jenis penyediaan) untuk menarik kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Dengan memilih yurisdiksi di mana untuk hidup (yaitu, melalui pemungutan suara dengan kaki mereka) konsumen mengungkapkan selera mereka untuk barang-barang publik. Dengan tidak adanya biaya transaksi, atau halangan lain untuk kebebasan bergerak, keseimbangan yang efisien harus terjadi. Batas-batas argumen ini dieksplorasi dalam konteks barang publik local juga berlaku di sini. Biaya transaksi yang relevan dalam praktek, dan masalah secara optimal membagi populasi terbatas dalam sejumlah yurisdiksi akan timbul. Fakta bahwa alokasi pertama terbaik tidak akan tercapai tidak selalu merongrong argumen untuk desentralisasi. Ada jelas masih manfaat desentralisasi bahkan ketika hal ini tidak dapat dibawa ke tingkat yang dibutuhkan oleh hipotesis Tiebout. Mulai dari tingkat seragam layanan yang terlalu sedikit untuk beberapa konsumen, dan terlalu banyak untuk orang lain, maka pindah dari tingkat seragam oleh beberapa yurisdiksi harus menguntungkan beberapa consumers.In cara ini, desentralisasi bahkan dibatasi dapat meningkatkan efisiensi. Ini Argumen dapat dengan mudah dipahami

Tingkat Utilitas

A 0 G B G G Tingkat Barang Publik

Sekarang asumsikan bahwa kelompok B memiliki preferensi yang relatif kuat untuk kebaikan publik daripada kelompok A, dengan mempertimbangkan tingkat pajak yang lebih tinggi bahwa ini membawa. Tingkat utilitas dari dua kelompok kemudian dapat digambarkan terhadap kuantitas penyediaan barang publik seperti pada Gambar 2.2. Pilihan yang lebih disukai dari penyediaan barang

publik yang dilambangkan sebagai G A dan G B (dengan G A <G B ). Sekarang perhatikan pilihan tingkat seragam penyediaan dan membiarkan tingkat ini menjadi G 0 . Asumsikan bahwa ini terletak di antara G A dan G B (argumen dengan mudah meluas ke kasus di mana itu terletak di luar batas-batas ini). Hilangnya kesejahteraan kepada masyarakat kemudian diberikan oleh L = n A [U A (G A )-U A (G 0 )] + n B [u B (G B ) -u B (G 0 )] dibandingkan dengan apa yang akan dicapai jika masing-masing kelompok dapat diberikan dengan yang disukai kuantitas. Nilai kerugian dapat diminimalkan dengan menetapkan lokasi G0 manfaat marjinal sehingga thatthe untuk kelompok B memiliki publik yang lebih baik

B,n B u’ B (G 0 )> 0, hanya mengimbangi hilangnya marjinal grup A,n A u’0 A (G0) <0, tetapi titik penting adalah bahwa kerugian tetap positif. Selain itu, kerugian meningkatkan lebih tersebar luas adalah preferensi dan anggota makin banyak dari masing-masing kelompok. Analisis ini menunjukkan bagaimana keseragaman dapat menjadi mahal dalam hal kesejahteraan terdahulu. Sebuah kebijakan keseragaman kemudian hanya bisa didukung jika biaya diferensiasi melebihi manfaat. Biaya tersebut bisa muncul dalam pengumpulan informasi untuk menentukan diferensiasi dan biaya administrasi sistem yang berbeda. Argumen ini akan dibahas lebih lanjut di bawah ini. Bagian berikutnya meskipun mempertimbangkan batas manfaat yang dapat timbul dari diferensiasi.

2.2.4. Pembagian Risiko

Inter-regional asuransi pada dasarnya adalah tentang berbagi risiko di antara sekelompok daerah sehingga daerah tidak dikenakan sejumlah risiko yang tidak semestinya. Karena itu,

asuransi dapat timbul bahkan ketika semua pihak yang menghindari risiko. Apa yang diperlukan untuk hal ini terjadi adalah bahwa risiko pihak yang menanggung, sampai tingkat tertentu, independen satu sama lain. Artinya, ketika salah satu daerah menderita kerugian, ada daerah lain (atau kelompok daerah) yang tidak menderita kerugian. Sementara kemerdekaan tersebut biasanya berlaku pada hampir semua risiko individu yang bentuk standar asuransi ada (kebakaran, kecelakaan mobil, penyakit ...) itu kurang jelas di tingkat regional. Ada beberapa prinsip-prinsip dasar dalam asuransi mutual. Pertama, risksharing lebih efektif yang lebih luas dasar yang risiko dikumpulkan. Ini merupakan konsekuensi dari teorema Borch pada asuransi bersama. Kedua, itu lebih menguntungkan bagi kawasan manapun untuk terlibat dalam asuransi bersama dengan daerah lain jika risiko yang berkorelasi negatif di seluruh daerah. Ketiga, harus ada asuransi minInter daerah pada dasarnya adalah tentang berbagi risiko di antara sekelompok daerah sehingga daerah tidak dikenakan sejumlah risiko yang tidak semestinya. Karena itu, asuransi dapat timbul bahkan ketika semua pihak yang menghindari risiko. Apa yang diperlukan untuk hal ini terjadi adalah bahwa risiko pihak yang menanggung, sampai tingkat tertentu, independen satu sama lain. Artinya, ketika salah satu daerah menderita kerugian, ada daerah lain (atau kelompok daerah) yang tidak menderita kerugian. Sementara kemerdekaan tersebut biasanya berlaku pada hampir semua risiko individu yang bentuk standar asuransi ada (kebakaran, kecelakaan mobil, penyakit ...) itu kurang jelas di tingkat regional. Ada beberapa prinsip-prinsip dasar dalam asuransi mutual. Pertama, pembagian risiko lebih efektif apabila lebih luas dasar yang risiko dikumpulkan. Ini merupakan konsekuensi dari teorema Borch pada asuransi bersama. Kedua, itu lebih menguntungkan bagi kawasan manapun untuk terlibat dalam asuransi bersama dengan daerah lain jika risiko yang berkorelasi negatif di seluruh daerah. Ketiga, harus ada Inter-daerah asuransi pada dasarnya adalah tentang berbagi risiko di antara sekelompok daerah sehingga daerah tidak dikenakan sejumlah risiko yang tidak semestinya. Karena itu, asuransi dapat timbul bahkan ketika semua pihak yang menghindari risiko. Apa yang diperlukan untuk hal ini terjadi adalah bahwa risiko pihak yang menanggung, sampai tingkat tertentu, independen satu sama lain. Artinya, ketika salah satu daerah menderita kerugian, ada daerah lain (atau kelompok daerah) yang tidak menderita kerugian. Sementara kemerdekaan tersebut biasanya berlaku pada hampir semua risiko individu yang bentuk standar asuransi ada (kebakaran, kecelakaan mobil, penyakit, dll) itu kurang jelas di tingkat regional. Ada beberapa prinsip- asuransi dapat timbul bahkan ketika semua pihak yang menghindari risiko. Apa yang diperlukan untuk hal ini terjadi adalah bahwa risiko pihak yang menanggung, sampai tingkat tertentu, independen satu sama lain. Artinya, ketika salah satu daerah menderita kerugian, ada daerah lain (atau kelompok daerah) yang tidak menderita kerugian. Sementara kemerdekaan tersebut biasanya berlaku pada hampir semua risiko individu yang bentuk standar asuransi ada (kebakaran, kecelakaan mobil, penyakit ...) itu kurang jelas di tingkat regional. Ada beberapa prinsip-prinsip dasar dalam asuransi mutual. Pertama, risksharing lebih efektif yang lebih luas dasar yang risiko dikumpulkan. Ini merupakan konsekuensi dari teorema Borch pada asuransi bersama. Kedua, itu lebih menguntungkan bagi kawasan manapun untuk terlibat dalam asuransi bersama dengan daerah lain jika risiko yang berkorelasi negatif di seluruh daerah. Ketiga, harus ada asuransi minInter daerah pada dasarnya adalah tentang berbagi risiko di antara sekelompok daerah sehingga daerah tidak dikenakan sejumlah risiko yang tidak semestinya. Karena itu, asuransi dapat timbul bahkan ketika semua pihak yang menghindari risiko. Apa yang diperlukan untuk hal ini terjadi adalah bahwa risiko pihak yang menanggung, sampai tingkat tertentu, independen satu sama lain. Artinya, ketika salah satu daerah menderita kerugian, ada daerah lain (atau kelompok daerah) yang tidak menderita kerugian. Sementara kemerdekaan tersebut biasanya berlaku pada hampir semua risiko individu yang bentuk standar asuransi ada (kebakaran, kecelakaan mobil, penyakit ...) itu kurang jelas di tingkat regional. Ada beberapa prinsip-prinsip dasar dalam asuransi mutual. Pertama, pembagian risiko lebih efektif apabila lebih luas dasar yang risiko dikumpulkan. Ini merupakan konsekuensi dari teorema Borch pada asuransi bersama. Kedua, itu lebih menguntungkan bagi kawasan manapun untuk terlibat dalam asuransi bersama dengan daerah lain jika risiko yang berkorelasi negatif di seluruh daerah. Ketiga, harus ada Inter-daerah asuransi pada dasarnya adalah tentang berbagi risiko di antara sekelompok daerah sehingga daerah tidak dikenakan sejumlah risiko yang tidak semestinya. Karena itu, asuransi dapat timbul bahkan ketika semua pihak yang menghindari risiko. Apa yang diperlukan untuk hal ini terjadi adalah bahwa risiko pihak yang menanggung, sampai tingkat tertentu, independen satu sama lain. Artinya, ketika salah satu daerah menderita kerugian, ada daerah lain (atau kelompok daerah) yang tidak menderita kerugian. Sementara kemerdekaan tersebut biasanya berlaku pada hampir semua risiko individu yang bentuk standar asuransi ada (kebakaran, kecelakaan mobil, penyakit, dll) itu kurang jelas di tingkat regional. Ada beberapa prinsip-

2.3. PERSAINGAN ANTAR PEMERINTAH

Konsep persaingan antar pemerintah dalam sebuah sistem pemerintahan federal merupakan usaha mendasar yang menjelaskan dari sudut pandang ekonomi. Sebagai prinsip umum setiap barang atau jasa yang diproduksi harus pada tingkat yang paling efisien. Kompetisi antar pemerintah merupakan alasan yang baik untuk menghasilkan tingkat output. Dari beberapa aspek kompetisi antar pemerintah yang perlu dipertimbangkan adalah sistem pemerintahan yang berbeda yang dapat menyediakan barang publikdan layanan yang lebih baik dan berpotensi serta dapat memenuhi tuntutan masyarakat yang heterogen.

2.3.1. Persaingan Antar Pemerintah dan Pilihan Konsumen

Dalam berbagi macam sektor baramg yang diminta oleh masyarakat seperti, mobil pribadi, makanan, minuman, restoran, dan sebagainya, tentunya setiap orang memeliki preferensi yang berbeda terhadap barang-barang tersebut. Salah satu permasalahan pada output sektor publik adalah karakterstik output pemerintah cenderung tidak sesuai dengan tuntutan para konsumen individu. Adanya beberapa pemerintah daerah yang berbeda yang masing-masing dapat menghasilkan campuran yang berbeda dari barang dan jasa untuk memenuhi tuntutan masyarakat , hal in jauh lebih baik daripada satu pemerintah yang besar yang hanya menghasilkan satu campuran konsep output. Persaingan antar pemerintah dapat ditunjukkan pada gambar 2.3 yang diasumsikan bahwa ada tiga jenis orang yang tinggal di suatu daerah, Dalam berbagi macam sektor baramg yang diminta oleh masyarakat seperti, mobil pribadi, makanan, minuman, restoran, dan sebagainya, tentunya setiap orang memeliki preferensi yang berbeda terhadap barang-barang tersebut. Salah satu permasalahan pada output sektor publik adalah karakterstik output pemerintah cenderung tidak sesuai dengan tuntutan para konsumen individu. Adanya beberapa pemerintah daerah yang berbeda yang masing-masing dapat menghasilkan campuran yang berbeda dari barang dan jasa untuk memenuhi tuntutan masyarakat , hal in jauh lebih baik daripada satu pemerintah yang besar yang hanya menghasilkan satu campuran konsep output. Persaingan antar pemerintah dapat ditunjukkan pada gambar 2.3 yang diasumsikan bahwa ada tiga jenis orang yang tinggal di suatu daerah,

2.3 : Kompetisi Antar Pemerintah

Pada kurava di atas dibagi menjadi tiga komunitas yang masing-masing dengan pemerintah daerah sendiri, maka pemerintah pertama dapat mengasilkan Q 1 , pemerintah kedua bisa menghasilkan Q 2, dan pemerintah ketiga menghasilkan Q 3 . Orang dengan penghasilan rendah, pe,erintah cenderung memproduksi output pada Q 1 , sementara untuk masyarakat berpenghasilan tinggi akan menuntut pemerintah untuk memproduksi banyak output untuk dikonsumsi, maka pemerintah memproduksi pada Q 3 . Output yang dihasilkan sector public akan memberikan utilitas yang lebih besar terhadap individu dalam berkonsumsi. Persaingan antar pemerintah bertujuan untuk memberikan output yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta menyediakan out[ut yang mereka inginkan.

2.3.2. Mobiltas dan Persaingan Antar Pemerintah

Ketika terdapat banayak pemerintah pada suatu daerah, maka orang dapat memilih salah satu yang paling sesuai dengan keinginan mereka. Jika mereka tidak menyukai dengan pemerintah yang ada pada negara yang mereka tempati, ,maka mereka dapat bebas berpindah ke lain Negara (yuridis) yang lebih memenuhi preferensi mereka. Dalam menanggapi teori Ketika terdapat banayak pemerintah pada suatu daerah, maka orang dapat memilih salah satu yang paling sesuai dengan keinginan mereka. Jika mereka tidak menyukai dengan pemerintah yang ada pada negara yang mereka tempati, ,maka mereka dapat bebas berpindah ke lain Negara (yuridis) yang lebih memenuhi preferensi mereka. Dalam menanggapi teori

2.3.3. Pemerintah Lainnya Sebagai Dasar Pernandingan

Mobilitas merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan kompetisi antar pemerintah. Perlu diperhatikan bahwa para lembaga pemerintahan harus memenuhi para pemilih mereka agar dipilih kembali. Banyaknya pemerintah yang ada di suatu daerah, membuat warga dapat membandingkan proses kegiatan dan pembiayaan pemerintah yang satu dengan pemerintah yang lain di sekitarnya. Jika pemerintah yang mereka pilih lebih baik dibandingka pemerintah yang lain, maka mereka akan cenderung memilihnya kembali. Kemampuan untuk menggunakan pemrintah lain sebgai dasar perbandingan bukanlah hal yang mudah. Sebagai contoh, ada sebuah pendapat bahwa dengan pemerintah daerah yang tersedia, individu dapat mencari salah satu pemerintah yang mampu menyediakan kebutuhan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa para lembaga pemerintah memiliki insentif untuk menghasilkan jenis output. Kompetisi antar pemerintah memiliki sejumlah efisiensi yang dapat menhasilkan aspek tertentu. Hal ini dapat memungkinkan pemerintah untuk memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat, sehingga dapat memuaskan permintaan heterogen atas barang dan jasa pada masyarakat. Selain itu, pemerintah terdekat dapat berfungsi sebagai tolok ukur terhadap pemerintah setempat. Jika pemerintah mereka terlihat baik dibandingkan dengan pemerintah Mobilitas merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan kompetisi antar pemerintah. Perlu diperhatikan bahwa para lembaga pemerintahan harus memenuhi para pemilih mereka agar dipilih kembali. Banyaknya pemerintah yang ada di suatu daerah, membuat warga dapat membandingkan proses kegiatan dan pembiayaan pemerintah yang satu dengan pemerintah yang lain di sekitarnya. Jika pemerintah yang mereka pilih lebih baik dibandingka pemerintah yang lain, maka mereka akan cenderung memilihnya kembali. Kemampuan untuk menggunakan pemrintah lain sebgai dasar perbandingan bukanlah hal yang mudah. Sebagai contoh, ada sebuah pendapat bahwa dengan pemerintah daerah yang tersedia, individu dapat mencari salah satu pemerintah yang mampu menyediakan kebutuhan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa para lembaga pemerintah memiliki insentif untuk menghasilkan jenis output. Kompetisi antar pemerintah memiliki sejumlah efisiensi yang dapat menhasilkan aspek tertentu. Hal ini dapat memungkinkan pemerintah untuk memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat, sehingga dapat memuaskan permintaan heterogen atas barang dan jasa pada masyarakat. Selain itu, pemerintah terdekat dapat berfungsi sebagai tolok ukur terhadap pemerintah setempat. Jika pemerintah mereka terlihat baik dibandingkan dengan pemerintah

2.4. PERAN PEMERINTAH PADA TINGKAT YANG BER BEDA

Secara teori, tingkat pemerintahan yang berbeda akan lebih cocok untuk berbagai jenis output sektor publik. Bagian ini meneliti bagaimana divisi yang terjadi di Amerika Serikat. Data dalam bab sebelumnya menunjukkan bahwa negara dan pemerintah daerah dikombinasikan menghabiskan sekitar sebanyak pemerintah federal dan pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal telah tumbuh lebih cepat dari pengeluaran pemerintah federal sejak Perang Dunia II. Tabel 2.1 memberikan informasi lebih lanjut tentang kegiatan belanja pemerintah negara bagian dan lokal. Tabel 2.1 : Negara bagian dan lokal pemerintah pengeluaran untuk tahun-tahun tertentu

Milyar $ Persen Pendidikan

Milyar $

Persen Milyar $

Persen

288,1 34,5 Jalan Raya

61,1 7,3 Kesejahteraan Publik

110,5 13,2 Sumber Daya Alam

74,6 8,9. Kesehatan dan Rumah

12,3 1,5 Sakit Perumahan dan

15,5 1,9 Pembangunan Mayarakat Tingkat Bunga pada

50,0 16,0 Hutang Lain-lain

Sumber : Biro sensus, abstrak statistik dari amerika serikat, 1985 (washington, D.C. 1985), 263: abstrak statistik, 1994, 302.

Pendidikan bertanggung jawab atas jumlah terbesar dari pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal, diikuti oleh kesejahteraan masyarakat. Peningkatan luar biasa dalam pentingnya program transfer pemerintah. Data dalam tabel 2.1 menunjukkan pola yang sama dalam pengeluaran negara bagian dan lokal. Telah ada peningkatan bertahap, tetapi stabil dalam pengeluaran untuk umum, perawatan kesehatan dan kesejahteraan rumah sakit, dan perumahan dan pengembangan masyarakat. Gabungan, tiga kategori terdiri 20,3 persen dari pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal pada tahun 1970 dan meningkat menjadi 24 persen pada tahun 1990. Kesejahteraan masyarakat sendiri meningkat dari 11,3 persen dari belanja negara dan lokal menjadi 13,2 persen, untuk peningkatan keseluruhan dari 17 persen dalam pangsa pengeluaran total atas bahwa dua-dekade periode.

Tabel 2.1 untuk kategori pendidikan menunjukkan penurunan dari 40,4 persen dari pengeluaran pada tahun 1970 menjadi 36,1 persen pada tahun 1980 menjadi 34,5 persen pada tahun 1990. Ini penurunan pangsa pengeluaran negara dan lokal tidak menceritakan seluruh cerita, bagaimanapun, karena negara bagian dan lokal pengeluaran pemerintah telah tumbuh sebagai bagian dari pendapatan selama beberapa dekade. Sebagai persen dari GNP, negara bagian dan lokal pengeluaran pendidikan adalah 5,2 persen pada tahun 1970, sedikit turun menjadi 4,9 persen pada tahun 1980, namun meningkat kembali menjadi 5,2 persen pada tahun 1990.

Pada tahun 1970, jalan raya adalah kategori kedua terbesar dari pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal, tetapi mereka jatuh secara substansial dari 12,6 persen pengeluaran pada tahun 1970 menjadi 7,3 persen pada tahun 1990. Meskipun pertumbuhan pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal sebagai persentase dari GNP, pangsa dikhususkan untuk jalan raya jatuh sebagai persen dari pendapatan juga. Pada tahun 1970, pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal di jalan raya sebagai persen dari GNP adalah 1,6 persen dan turun menjadi 1,2 persen pada 1980 dan 1,1 persen pada tahun 1990. Dengan demikian, selama periode dua puluh tahun, pangsa GNP dikhususkan untuk belanja jalan raya negara bagian dan lokal menurun sekitar satu-ketiga. Ini adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kemacetan lalu lintas meningkat di banyak daerah.

Kategori lain yang telah meningkat dari waktu ke waktu adalah pembayaran bunga, yang meningkat dari 3,4 persen dari belanja negara dan lokal pada 1970 menjadi 6 persen pada tahun 1990. Sebuah faktor yang berkontribusi dalam peningkatan 1970-1980 adalah kenaikan suku bunga, namun suku bunga turun secara substansial selama tahun 1980. Negara telah meminjam lebih, yang telah menyebabkan pembayaran bunga naik. Pada tahun 1980, utang per kapita dari pemerintah negara bagian dan lokal adalah $ 1482, dan, pada tahun 1990, meningkat menjadi $ 3.460. Sebagai negara meminjam lebih banyak, peningkatan jumlah pembayaran pajak harus pergi ke arah bunga atas utang mereka. Hal ini mungkin bermanfaat, jika pengembalian investasi pemerintah negara bagian dan lokal melebihi suku bunga yang mereka membayar utang, namun peningkatan belanja bunga adalah tren yang perlu diperhatikan.

Bagian dari berbagai kegiatan yang dilakukan di negara versus tingkat lokal bervariasi substansial dari negara ke negara. Misalnya, pendidikan dasar dan menengah biasanya dilakukan di tingkat lokal, dan negara menyediakan lembaga pendidikan di luar tingkat menengah. Bahkan di sini, variasi terjadi. Beberapa negara memberikan pendidikan melalui pemerintah kota atau kabupaten, sementara yang lain memiliki distrik sekolah independen. Ada juga berbagai substansial dalam tingkat pemerintahan dari mana dana berasal. Beberapa negara sangat bergantung pada sumber-sumber lokal dari pendapatan, sementara yang lain mengandalkan sumber negara yang lebih, bahkan ketika pendidikan disediakan secara lokal. Ketergantungan pada sumber menyatakan telah meningkat dalam upaya untuk menyamakan pengeluaran di seluruh kabupaten sekolah. Dengan begitu, distrik sekolah yang buruk bisa datang lebih dekat dengan pencocokan tingkat pendanaan yang tersedia untuk kabupaten kaya.

Daerah yang paling signifikan dari pengeluaran untuk pemerintah negara bagian dan lokal adalah pendidikan, sedangkan daerah pemerintah federal yang paling signifikan dari belanja dalam redistribusi pendapatan dan pertahanan nasional. Pemerintah peran negara dalam redistribusi pendapatan telah menunjukan peningkatan, namun, dan negara bagian dan lokal hampir sepenuhnya bertanggung jawab untuk kegiatan seperti polisi dan perlindungan kebakaran. Layanan ini, Namun, bagian-bagian kecil dari keseluruhan pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal. Ada alasan teoritis suara untuk memproduksi output pada tingkat pemerintahan yang berbeda, seperti yang dicatat sebelumnya. Alasan-alasan ini tidak menceritakan seluruh cerita, bagaimanapun, karena dalam setiap kegiatan pemerintah, pengaruh Daerah yang paling signifikan dari pengeluaran untuk pemerintah negara bagian dan lokal adalah pendidikan, sedangkan daerah pemerintah federal yang paling signifikan dari belanja dalam redistribusi pendapatan dan pertahanan nasional. Pemerintah peran negara dalam redistribusi pendapatan telah menunjukan peningkatan, namun, dan negara bagian dan lokal hampir sepenuhnya bertanggung jawab untuk kegiatan seperti polisi dan perlindungan kebakaran. Layanan ini, Namun, bagian-bagian kecil dari keseluruhan pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal. Ada alasan teoritis suara untuk memproduksi output pada tingkat pemerintahan yang berbeda, seperti yang dicatat sebelumnya. Alasan-alasan ini tidak menceritakan seluruh cerita, bagaimanapun, karena dalam setiap kegiatan pemerintah, pengaruh

2.5. SENTRALISASI DAN KARTELISASI PEMERINTAH

Di sektor swasta ekonomi, pemerintah memiliki kebijakan yang didukung oleh hukum dalam menegakkan persaingan. Federal Trade Commission dan Departemen Kehakiman secara rutin mengambil tindakan terhadap apa yang mereka lihat sebagai perilaku anti persaingan, dengan memecah perusahaan besar, mencegah penggabungan perusahaan-perusahaan kecil, atau dengan mendikte persyaratan yang perusahaan dapat berkontraksi. Dalam contoh yang spektakuler, AT & T, yang pada satu bursa yang dimiliki ponsel waktu yang paling lokal serta kebanyakan jarak jauh garis, yang dipecah menjadi perusahaan yang lebih kecil pada tahun 1983. Pada tahun 1994, Microsoft diminta untuk mengubah cara di mana ia dikontrak dengan produsen perangkat keras komputer karena dituduh memonopoli industri perangkat lunak. Kebijakan yang sama diterapkan pada sektor swasta tidak membawa melalui sektor publik, namun. Apa yang dipandang sebagai persaingan di sektor swasta sering dianggap sebagai duplikasi usaha di sektor publik. Jika dua lembaga atau departemen telah tumpang tindih fungsi, langkah dapat dilakukan untuk menghilangkan duplikasi usaha daripada melihat tumpang tindih sebagai menguntungkan karena potensi persaingan.

2.5.1. Persaingan di Sektor Publik