PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI.

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI
MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Djoko Setyo Widodo
Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana, Bekasi, Indonesia
e-mail: djokowidodo321@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompensasi, kepemimpinan dan budaya
organisasi melalui motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner terhadap pegawai di lingkungan
pemerintahan Depok. Penelitian ini menunjukkan hasil yang positif dan siginifikan secara
parsial dari pengaruh variabel kompensasi, kepemimpinan, budaya organisasi dan motivasi
pada kinerja pegawai. Disisi lain, penelitian ini juga menemukan bahwa budaya organisasi
tidak berpengaruh pada motivasi kerja. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan,
bahwa semua hipotesis terdukung kecuali satu hipotesis yang menguji pengaruh budaya
organisasi tidak berpengaruh pada motivasi kerja.
Kata Kunci: kompensasi, kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi kerja, kinerja pegawai

ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of compensation, leadership and organizational

culture through work motivation on employee performance. This study uses a quantitative
method by distributing questionnaires to employees in the Depok Government. This study
shows a positive and significant results partially from the effect of variable compensation,
leadership, organizational culture and motivation on employee performance. On the other
hand, the study also found that organizational culture had no effect on work motivation.
Based on the results of this study concluded that all hypothesis are supported but one
hypotheses that examine the influence of organizational culture had no effect on work
motivation.
Keywords: compensation, leadership, organizational culture, work motivation, employee
performance

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 896

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

diperlukan sebagai salah satu indikator

PENDAHULUAN
Keberhasilan

keseluruhan

dari

lembaga dalam mencapai tujuan strategis
sangat bergantung pada tingkat kinerja
pegawai pegawai. Kinerja itu sendiri adalah
hasi kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapi

oleh

melaksanakan

seseorang pegawai
tugasnya,


sesuai

dalam
dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2011). Sedangkan menurut
Rivai dan Sagala (2013) kinerja adalah
fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk
menyelesaikan

tugas

atau

pekerjaan

seseorang yang sepatutnya memiliki derajat
kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.
Sehingga dapat dinyatakan salah satu

cara untuk membuat orang suka bekerja
keras dan meningkatkan kinerja pegawainya
adalah

dengan

memotivasi

mereka.

Organisasi di dunia global yang dinamis ini
terus

berusaha

memotivasi

mengembangkan

pegawai


mereka

dan
untuk

membantu mencapai kinerja pegawai yang
ditingkatkan dengan berbagai aplikasi dan
praktek Sumber Daya Manusia. Motivasi
P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

kinerja pegawai pegawai. Pegawai dengan
motivasi yang tinggi dapat diharapkan akan
memperlihatkan

kinerja

pegawai


yang

optimal. Seseorang yang bergabung dalam
organisasi pada sebuah perusahaan dituntut
motivasi dalam dirinya. Terdapat berbagai
definisi dari motivasi kerja, salah satunya
Robbins (2012) yang mendefinisikan bahwa
motivasi sebagai proses yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketekunan seorang
individu

untuk

mencapai

tujuannya.

Motivasi dapat juga dinyatakan sebagai
proses psikologis yang membangkitkan dan

mengarahkan perilaku pada pencapaian
tujuan

atau

goal-directed

behaviour.

Sedangkan Hasibuan (2013) menyatakan
bahwa motivasi kerja adalah Pemberian
daya

penggerak

yang

menciptakan

kegairahan kerja seseorang agar mereka mau

bekerja

sama,

bekerja

efektif,

dan

terintegrasi dengan segala daya upayanya
untuk mencapai kepuasan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pinar Gungor (2011) yang menyatakan

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 897

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

bahwa motivasi sebagai variable mediasi


paling atas (pemimpin). Kepemimpinan

mempengaruhi kinerja pegawai pegawai.

merupakan tulang punggung pengembangan

Hasil

organisasi karena tanpa kepemimpinan yang

penelitian

beberapa

ini

penelitian

juga


mendukung

sebelumnya

yang

menyatakan bahwa motivasi menentukan
hasil kerja pegawai atas tuntutan kinerja

baik akan sulit untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut Gibson (2008) keberhasilan

pegawai dan produktivitas (Grant, 2008).

perusahaan

Selain itu juga pegawai yang termotivasi


efektivitas

juga lebih terlibat dengan pekerjaan mereka

pegawai

bila dibandingkan dengan pegawai dengan

perusahaan.

Pendapat

Gibson

motivasi rendah (Kuvaas & Dysvik, 2009).

mempunyai

konsekuensi

adanya

Berdasarkan

review

sangat

ditentukan

keberhasilan
dari

semua

oleh

pemimpin
divisi

dan
dalam
ini
suatu

penelitian

tuntutan kepada perusahaan untuk lebih

terdahulu, dapat disimpulkan motivasi kerja

memperhatikan aspek-aspek kritis yang

berpengaruh

merupakan faktor penentu keberhasilan

terhadap

kinerja

pegawai

pegawai. Oleh karena itu hipotesis dalam

kinerja

penelitian ini adalah:

sehingga pegawai dapat meraih Kinerja

H1:

Ada

pengaruh

yang

positif

dan

signifikan antara motivasi kerja pada kinerja
pegawai pegawai.

pegawai

seorang

pemimpin,

pegawai Pegawai.
Selain itu juga budaya organisasi juga
menjadi penentu dalam suatu organisasi

Untuk mewujudkan pegawai yang

terhadap pemimpin menentukan sikap dan

memiliki motivasi dan kinerja pegawai yang

arah dalam memimpin. Karena seperti

tinggi diperlukan pula peran yang besar dari

diketahui

pimpinan

Pemimpin

organisasi adalah filosofi dasar organisasi

sebagai panutan dalam organisasi, sehingga

yang memuat keyakinan, norma-norma, dan

perubahan harus dimulai dari tingkat yang

nilai-nilai tersebut menjadi pegangan semua

organisasi,

P-ISSN: 2085-1596

karena

E-ISSN: 2407-5310

budaya

organisasi

budaya

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 898

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

sumber daya manusia dalam organisasi

H2:

dalam melaksanakan kinerjanya (Wibowo,

signifikan

2010).

Budaya

dinyatakan

organisasi

sebagai

suatu

Ada

pengaruh
antara

dapat

juga

motivasi kerja.

sistem

dari

H3:

Ada

yang

kepemimpinan

pengaruh

yang

makna/arti bersama yang dianut oleh para

signifikan

anggotanya yang membedakan organisasi

kinerja pegawai pegawai.

dengan organisasi lainnya (Robbins, 2012).

H4:

Penelitian mengenai pengaruh gaya
kepemimpinan,

budaya

organisasi,

dan

Ada

antara

positif

positif

kepemimpinan

pengaruh

yang

positif

dan
pada

dan
pada

dan

signifikan antara budaya organiasi pada
motivasi kerja.

motivasi kerja terhadap kinerja pegawai

H5:

telah dilakukan oleh Widodo (2011). Hasil

signifikan antara organisasi pada kinerja

penelitian menunjukkan bahwa terdapat

pegawai pegawai.

pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi
kerja

terhadap

kinerja

pengaruh

yang

positif

dan

Selain kepemimpinan dan budaya

dan

organisasi, faktor lain yang mempengaruhi

penelitian Cahyono (2012) menunjukkan

motivasi dan kinerja pegawai pegawai

bahwa gaya kepemimpinan, motivasi, dan

adalah kompensasi. Kompensasi sangat

budaya

pengaruh

penting bagi pegawai, hal ini karena

signifikan terhadap kinerja. Begitu juga

kompensasi merupakan sumber penghasilan

penelitian yang dilakukan oleh Prasastono

bagi mereka dan keluarganya. Selain itu

(2012) yang menyatakan bahwa terdapat

kompensasi adalah semua pendapatan yang

pengaruh positif dan signifikan antara gaya

berbentuk uang, barang lngsung ataupun

kepemimpinan terhadap motivasi kerja

tidak langsung yang diterima oleh karyawan

organisasi

Berdasarkan

pegawai

Ada

memiliki

penelitian

sebagai imbalan atas yang diberikan kepada

terdahulu, maka hipotesis yang diajukan

perusahaan (Hasibuan, 2013). Kompensasi

dalam penelitian ini adalah:

juga menjadi suatu gambaran status sosial

P-ISSN: 2085-1596

review

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 899

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

seorang pegawai. Kompensasi yang sesuai

motivasi kerjanya. Hal ini sesuai penelitian

juga akan menentukan apakah pegawai akan

yang dilakukan oleh Prasastono (2012) yang

tetap bertahan bekerja atau keluar dari

menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif

tempatnya bekerja. Pemberian kompensasi

dan signifikan antara kompensasi terhadap

dimaksudkan agar pegawai dapat bekerja

motivasi kerja.

secara maksimal sehingga menghasilkan

Begitu

kinerja pegawai yang optimal
Pemberian

pengaruh

penelitian

kompensasi

tentang

terhadap

kinerja

sangat

pegawai pegawai telah banyak dilakukan

karena

sebelumnya, antara lain penelitian yang

untuk

dilakukan oleh Nurtjahjani (2008), yang

mempertahankan sumber daya manusia.

menyatakan bahwa pemberian kompensasi

Kerugian yang didapat apabila kompensasi

yang

diberikan

memberikan

penting

bagi

mencerminkan

kompensasi

juga

perusahaan,
upaya

secara

organisasi

tidak

tepat

adalah

dilakukan

oleh

pengaruh

perusahaan

yang

signifikan

pegawai

pegawai.

perusahaan bisa kehilangan pegawai yang

terhadap

memiliki kinerja pegawai yang baik, dan

Widyatmini

perusahaan harus mengeluarkan biaya lagi

mengemukakan pendapat yang sama di

untuk

dalam penelitiannya, yaitu bahwa hubungan

penarikan

pegawai

baru

yang

berkualitas (Yahyo, et al. 2013).
Selain itu juga seperti diketahui,

kinerja
dan

Hakim

(2008)

antara kompensasi dan kinerja pegawai
adalah

positif,

artinya

semakin

baik

kompensasi adalah semua pendapatan yang

kompensasi yang diterima oleh pegawai,

berbentuk uang, barang langsung atau tidak

maka kinerja pegawai pegawai juga semakin

langsung yang diterima pegawai sebagai

baik. Pernyataan ini juga didukung oleh

imbalan atas jasa yang telah diberikan.

Wardani (2009), dengan hasil yang sama

Dengan adanya pemberian kompensasi yang

dalam

penelitiannya

yang

menyatakan

pantas dan memadai dapat meningkatkan
P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 900

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

bahwa

pemberian

kompensasi

memliki

penelitian verifikatif pada dasarnya ingin

pengaruh terhadap kinerja pegawai pegawai.

menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang

Berdasarkan

review

penelitian

terdahulu, maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah:
H6:

Ada

pengaruh

yang

dilaksanakan melalui pengumpulan data di
lapangan.
Sementara itu untuk sumber data yang

positif

dan

digunakan adalah data primer dan data

signifikan antara kompensasi pada motivasi

skunder dengan teknik pengumpulan data

kerja

menggunakan dokumentasi, observasi dan
dan

kuesioner yang disebarkan pada pegawai di

signifikan antara kompensasi pada kinerja

lingkungan Pemerintahan Depok. Adapun

pegawai pegawai.

penentuan sample penelitian ditentukan

H7:

Ada

pengaruh

yang

positif

dengan acak (random), dengan alasan untuk
memberi kesempatan yang sama kepada

METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam

setiap pegawai untuk dijadikan informan.
adalah

Probability

(digunakan untuk menganalisis data dengan

sampling untuk memberikan peluang yang

cara mendeskripsikan atau menggambarkan

sama pada setiap anggota populasi untuk

data yang telah terkumpul sebagaimana

dipilih menjadi anggota sampel dan simple

adanya

random

tanpa

bermaksud

membuat

sampling

teknik

penelitian ini adalah penelitian deskriptif

sampling

merupakan

cara

kesimpulan yang berlaku untuk umum dan

pengambilan sampel dari anggota populasi

generalisasi. Data yang diperoleh akan

dengan

dianalisis

sesuai

memperhatikan strata (tingkatan) dalam

dengan tujuan penelitian) dan penelitian

anggota populasi tersebut (Ridwan dan

verifikatif (yang digunakan untuk menguji

Kuncoro, 2008). Sedangkan analisa yang

dan

diinterprestasikan

menggunakan

acak

tanpa

hipotesis sesuai dengan tujuan penelitian,

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 901

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

digunakan adalah analisa data SEM dengan

Hasil analisa data dengan menggunakan

AMOS.

analisa SEM dapat dilihat pada Gambar
1 berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Persamaan Model Struktural

Tabel 1. Hasil Uji Statistik
Pengaruh

X1 ---> Y1

t
hitung

1,152

Sig

Keterangan Kesimpulan

0,249

Ho Diterima

Tidak
Signifikan

X2 ---> Y1

7,301

***

Ho Ditolak

Signifikan

X3 ---> Y1

3,962

***

Ho Ditolak

Signifikan

X1 ---> Y2

3,105

0,002

Ho Ditolak

Signifikan

X2 ---> Y2

9,122

***

Ho Ditolak

Signifikan

X3 ---> Y2

1,961

0,05

Ho Ditolak

Signifikan

Y1 ---> Y2

6,683

***

Ho Ditolak

Signifikan

Sumber: data yang diolah (2017)
P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 902

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pada analisis model pengukuran dalam kecil dari α (0,05), maka Ho5 ditolak, artinya
penelitian ini menunjukan bahwa seluruh Kepemimpinan(X2) mempunyai pengaruh
variabel telah memenuhi kriteria validitas signifikan terhadap Kinerja pegawai (Y2).
dan reliabilitas, sedangkan pada analisis Nilai t hitung Kompensasi (X3) terhadap
model struktural diperoleh bahwa hipotesis Kinerja pegawai (Y2) adalah 1,961 dan nilai
1-4

mendukung hipotesis yang diajukan. Sig. Sebesar 0,050. Karena nilai Sig sama

Sementara untuk pengujian hipotesis kedua dengan α (0,05), maka Ho6 ditolak, artinya
(H2) tepatnya pada H2.1 dikarenakan tidak Kompensasi
siginifikan

maka

tidak

penelitian

ini

mempunyai

pengaruh

mendukung signifikan terhadap Kinerja pegawai (Y2).

pernyataan hipotesis yang diajukan.
Hasil

(X3)

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

menunjukkan yang dilakukan oleh Widodo (2011). Yang

bahwa ada pengaruh secara baik secara menunjukkan bahwa terdapat pengaruh gaya
simultan

maupun

parsial

dari

Budaya kepemimpinan,

motivasi

kerja

terhadap

organisasi, Kepemimpinan dan Kompensasi kinerja pegawai dan penelitian Cahyono
Terhadap Kinerja pegawai di Pemerintah (2012)

menunjukkan

Depok, dengan Nilai t hitung Budaya kepemimpinan,

motivasi,

bahwa
dan

gaya
budaya

organisasi(X1) terhadap Kinerja pegawai organisasi memiliki pengaruh signifikan
(Y2) adalah 3,105 dan nilai Sig. Sebesar terhadap kinerja.

Begitu juga

Wardani

0,002. Karena nilai Sig lebih kecil dari α (2009), dengan hasil yang sama dalam
(0,05), maka Ho4 ditolak, artinya Budaya penelitiannya
organisasi

(X1)

mempunyai

yang

menyatakan

bahwa

pengaruh pemberian kompensasi memliki pengaruh

signifikan terhadap Kinerja pegawai (Y2). terhadap kinerja pegawai pegawai
Nilai t hitung Kepemimpinan(X2) terhadap

Beberapa temuan dari penelitian ini

Kinerja pegawai (Y2) adalah 9,122 dan nilai diharapkan dapat memberikan konstribusi
Sig. Sebesar 0,000. Karena nilai Sig lebih terhadap upaya pengembangan teori gaya

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 903

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

kepemimpinan dan implementasinya, baik besar dari α (0,05), maka Ho1 diterima,
bagi

para

pimpinan

maupun

di

level artinya

bawahnya di Pemerintah Depok.
Hasil

penelitian

ini

budaya

organisasi

(X1)

tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap

menunjukkan motivasi kerja (Y1).

bahwa ada pengaruh dari Kepemimpinan dan

Motivasi

Kompensasi Terhadap Motivasi kerja di Pemerintah
Pemerintah Depok, dengan Nilai t hitung keyakinan

kerja

akan

Depok
dalam

apabila
diri

efektif

di

terdapat

bawahan

yang

Kepemimpinan(X2) terhadap motivasi kerja digerakkan bahwa dengan tercapainya tujuan
(Y1) adalah 7,301 dan nilai Sig. Sebesar organisasi maka tujuan pribadi juga akan ikut
0,000. Karena nilai Sig lebih kecil dari α pula tercapai. Motivasi kerja adalah proses
(0,05),

maka

Ho2

ditolak,

artinya keterkaitan antara usaha dan pemuasan

Kepemimpinan (X2) mempunyai pengaruh kebutuhan tertentu. Keadaan internal adalah
signifikan terhadap Motivasi kerja(Y1). Nilai merupakan

kebutuhan

seseorang

yang

t hitung Kompensasi (X3) terhadap Motivasi menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi
kerja(Y1) adalah 3,962 dan nilai Sig. Sebesar menarik, artinya suatu kebutuhan yang belum
0,000. Karena nilai Sig lebih kecil dari α terpuaskan akan menciptakan ketegangan
(0,05), maka Ho3 ditolak, artinya kompensasi yang pada gilirannya menimbulkan motivasi
(X3)

mempunyai

pengaruh

signifikan kerja pada diri seseorang, (Hasibuan, 2013),

terhadap Motivasi kerja(Y1). Akan tetapi dimana motivasi kerja tersebut dipengaruhi
untuk budaya organisasi ditemukan bahwa oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang
tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja mempengaruhi motivasi kerja perlu dianalisis
di Pemerintah Depok. Hal ini terlihat dari lebih mendalam, sehingga akan diperoleh
Nilai t hitung Budaya organisasi(X1) terhadap gambaran tentang faktor-faktor apa saja yang
Motivasi kerja (Y1) adalah 1,152 dan nilai mempengaruhinya.
Sig. Sebesar 0,249. Karena nilai Sig lebih

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 904

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Hasil analisis menunjukkan terdapat

Penelitian yang dilakukan oleh Pinar

pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi

Gungor (2011) yang menyatakan bahwa

terhadap

motivasi

kerja

di

Pemerintah motivasi

sebagai

variable

mediasi

Depok. Meskipun Budaya organisasi tidak

mempengaruhi kinerja pegawai pegawai.

berpengaruh signifikan terhadap motivasi

Hasil

kerja

di

Pemerintah

Depok,

penelitian

namun beberapa

ini

penelitian

juga

mendukung

sebelumnya

yang

sumbangan tiga faktor ini terhadap motivasi

menyatakan bahwa motivasi menentukan

kerja sebesar 17,9% menunjukan bahwa

hasil kerja pegawai atas tuntutan kinerja

masih ada faktor-faktor dominan lainnya

pegawai dan produktivitas (Grant, 2008).

yang mempengaruhi motivasi kerja. Hal ini Selain itu juga pegawai yang termotivasi juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan lebih terlibat dengan pekerjaan mereka bila
oleh Prasastono (2012) yang menyatakan

dibandingkan

bahwa

motivasi rendah (Kuvaas & Dysvik, 2009).

terdapat

signifikan

antara

pengaruh

positif

kepemimpinan

dan

dengan

pegawai

dengan

dan

kompensasi terhadap motivasi kerja.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan

Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ada motivasi kerja terhadap kinerja

ditarik

hasil

penelitian

dapat

bahwa

untuk

kesimpulan,

pegawai di Pemerintah Depok dengan Nilai t meningkatkan kinerja pegawai pegawai dapat
hitung Motivasi kerja(Y1) terhadap Kinerja dilakukan dengan meningkatkan motivasi
pegawai (Y2) adalah 6,683 dan nilai Sig.

kerja, memberikan kompensasi yang sesuai

Sebesar 0,000. Karena nilai Sig lebih kecil

dan

dari α (0,05), maka Ho7 ditolak, artinya

Kepemimpinan merupakan tulang punggung

Motivasi kerja(Y1) mempunyai pengaruh

pengembangan

signifikan terhadap Kinerja pegawai (Y2).

kepemimpinan yang baik akan sulit untuk

memainkan

peran

organisasi

kepemimpinan.

karena

tanpa

mencapai tujuan organisasi. Disisi lain, untuk

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 905

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

mewujudkan

motivasi

kerja

diperlukan

kompensasi yang sesuai. Hal tersebut bisa
diwujudkan

melalui

upaya

berdasarkan

tidak akan bisa mempengaruhi peningkatan
kinerja pegawai.
Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat

kebijaksanaan perusahaan terhadap semua

direkomendasikan beberapa saran, yaitu:

pegawai

1. Pemberian kompensasi yang sesuai untuk

dan

usaha

meningkatkan

kesejahteraan mereka seperti tunjangan hari

meningkatkan

motivasi

raya dan uang pensiun.

menyelesaikan

tugas

Akan tetapi, untuk mewujudkan kinerja
pegawai

pegawai

melalui

upaya

ternyata

tidak hanya

memainkan

peran

dalam

rangka

pimpinan

pelayanan

cukup

untuk

masing-masing

2. Sering mengadakan rapat atau briefing

pegawai

belum

dalam

terkait dengan orientasi masyarakat.

kepemimpinan, karena keteladanan seorang
saja

kerja

melakukan

untuk

bekerja

yang

lebih

evaluasi

memberikan
baik

kepada

menstimulus kinerja pegawai pegawai. Dari

masyarakat sebagai salah satu bentuk

hasil pengujian hubungan tidak langsung

kinerja

ditemukan bahwa kinerja pegawai pegawai

pemantauan

kendala-kendala

akan terwujud jika pegawai dalam organisasi

melakukan

pekerjaan,

tersebut memiliki motivasi kerja yang kuat

kesalahan yang ada ditekankan untuk

pada organisasi tempatnya bekerja.

tidak diulangi lagi diwaktu yang akan

Peran
pemimpin
kerja,

kepemimpinan
bisa

yang

mempengaruhi
pada

akhirnya

seorang

pegawai

yang

baik,

dan
selama

kesalahan-

datang.

motivasi

3. Tim manajemen selaku pimpinan perlu

mampu

melakukan berbagai pendekatan kepada

mempengaruhi kinerja pegawai pegawai.

bawahan

Sehingga, dapat ditarik kesimpulan jika

motivasi kerja dan menerapkan gaya

kompensasi dan kepemimpinan tidak mampu

kepemimpinan

mewujudkan motivasi kerja pegawai, maka

budaya organisasi yang ada.

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

untuk

ikut

yang

meningkatkan

sesuai

dengan

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 906

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Kuvaas, B. and Dysvik, A. 2009. Perceived

DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Ari. 2012. Analisa Pengaruh

Investment in Employee Development,

Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya

Intrinsic

Organisasi Terhadap Kinerja Dosen

Performance.

dan

Management Journal, 19(3), pp. 217–

Karyawan

di

Universitas

Pawyatan Daha Kediri. Jurnal Ilmu
Manajemen REVITALISASI, Vol.1.
Gibson. 2008. Manajemen Sumber Daya
Manusia.

Edisi

Keempat.

Jakarta:

Motivation

and

Human

Work

Resource

236.
Mangkunegara,

A.A.

Anwar

P.

2011.

Manajemen Sumber Daya Manusia.
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya

Erlangga.

Grant, A. M. 2008. Does intrinsic motivation Nurtjahjani,

Fullchis

2008.

Pengaruh

fuel the prosocial fire? Motivational

kompensasi terhadap kinerja karyawan

synergy

persistence,

di PT PLN (persero) APJ malang.

performance, and productivity. Journal

Jurnal administrasi dan bisnis, volume

of Applied Psychology, 93, 48-58.

2, nomor 1, juni 2008, ISSN 1987-

in

predicting

Gunor, P. 2011. The Relationship between
Reward

Management

Employee

Performance

System

and

with

the

726X
Prasastono, Ndaru. 2012. Pengaruh gaya
kepemimpinan

dan

kompensasi

Mediating Role of Motivation: A

terhadap motivasi kerja karyawan

Quantitative Study on Global Banks.

hotel

Procedia

Dinamika Kepariwisataan Vol. XI No.

Social

and

Behavioral

Sciences 24 (2011) 1510–1520

muria

semarang.

Jurnal

2, Oktober.

Hasibuan, Malayu S.P. 2013. Manajemen Ridwan dan Kuncoro. 2008. Análisis jalur
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

(Path Análisis),. Edisi kedua. Penerbit

Aksara.

Alfabeta: Bandung

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 907

Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Robbins, S.P. 2012. Perilaku Organisasi.
Jakarta : Indeks

semangat
Kasus

Kerja

Pada

Karyawan
Karyawan

(Studi
Bagiam

Wardani, Eka. 2009. Pengaruh kompensasi,

Produksi CV. Putra Jaya Sahitaguna,

keahlian dan motivasi Kerja terhadap

Semarang). Diponegoro Journal of

prestasi kerja karyawan Pada PT.

Social and Politic. Hal: 1-12

Pembangkitan

jawa

bali

Unit

pembangkitan Muara Tawar. Jurnal
Manajemen 2009. Fakultas Ekonomi,
Jurusan

Manajemen

Universitas

Gunadarma
Wibowo. 2010. Budaya Organisasi. Rajawali
Pers: Jakarta
Widodo.

2011.

Pengaruh

Kepemimpinan,
Organisasi,dan
Terhadap

Gaya
Budaya

Motivasi

Kinerja

Kerja

Guru.

Jurnal

Hakim.

2008.

Pendidikan Penabur
Widyatmini,

Luqman

Hubungan Kepemimpinan, Kompensasi
dan Kompetensi Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Kesehatan Kota Depok.
Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 13, No. 2.
Yahyo, et al. 2013. Pengaruh Motivasi,
Lingkungan Kerja, dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui

P-ISSN: 2085-1596

E-ISSN: 2407-5310

JMM Vol. 13 No. 2 Oktober 2017 | 908

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26