BAB II PROFIL KABUPATEN GAYO LUES 2.1 Kabupaten Gayo Lues - Demokrasi Di Tanoh Gayo Lues

BAB II PROFIL KABUPATEN GAYO LUES

2.1 Kabupaten Gayo Lues Nama Resmi : Kabupaten Gayo Lues.

  Ibu Kota : Blangkejeren. Provinsi : Nanggroe Aceh Darussalam. Utara : Kab. Nagan Raya, Kab. Aceh Tengah dan Kab. Aceh Timur.

  Selatan : Kab. Aceh Tenggara dan Kab.Aceh Barat Daya. Barat : Kab. Aceh Barat Daya. Timur : Kab. Aceh Tamiang dan Kab.Langkat-Prov.SUMUT Luas Wilayah : 5.719,58 Km2 Jumlah Penduduk : 93.456 Jiwa Wilayah. Kec. : 11, Keluruhan : 1, Desa :135 Website

  Permendagri No.66 Tahun 2011

2.2 Sejarah

  Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda daerah Gayo dan Alas secara resmi dimasukan ke dalam Kerajaan Aceh. Gayo dan Alas dibagi atas beberapa daerah yang disebut Kejurun. Kepada Kejurun diberikan sebuah bawar, pedang (semacam tongkat komando) sebagai pengganti surat keputusan. Daerah Gayo dan Alas dibagi atas delapan Kejuruan. Enam di Gayo dan Dua di Tanah Alas. Di Gayo yaitu Kejuruan Bukit, Lingge, Syiah Utama, Patiambang, Bebesan dan Abuk; di Tanah Alas, Batu Mbulan dan Bambel. Kejuruan Patiambang berkedudukan di Penampakan, dengan luas daerah seluruh Gayo Lues dengan 55 kampung. Kepala pemerintahan dipegang Kejuruan dengan dibantu 4 orang Reje, yaitu Reje Gele, Bukit, Rema dan Kemala, dan delapan Reje Cik yaitu : Porang, Kutelintang, Tampeng, Kemala Derna, Peparik, Penosan, Gegarang dan Padang. Tugas utama Reje dan REje Cik adalah membangun daerahnya masing-masing dan memungut pajak dari rakyat serta memilih Kejuruan. Kejuruan setiap tahun menyetor upeti kepada Sultan Aceh.

  Setelah Sultan Aceh Muhammad Daudsyah menyerah kepada Belanda pada tahun 1903, maka Gubernur Militer Aceh Van Heutsz memutuskan untuk menaklukan seluruh Aceh. Daerah yang belum takluk adalah daerah Gayo Lues dan Alas Van Heutsz memerintahkan Van Daalen untuk menaklukkan kedua daerah tersebut. Setelah segala sesuatunya daianggap rampung maka Van Daalen mulai menyerang daerah Gayo Lues pada tahun 1904. Setelah mengalahkan Gayo Laut, Gayo Deret, akhirnya Van Daalen memasuki daerah Gayo Lues di sebuah kampung yang terpencil yaitu Kampung Kela (9 Maret 1904). Dari sinilah daerah Gayo Lues ditaklukkan benteng demi benteng. Dimulai dengan menaklukkan Benteng Pasir ( 16 Maret 1904), Gemuyung (18,19,20 Maret 1904), Durin (22 Maret 1904), Badak (4 April 1904), Rikit Gaib (21 April 1904), Penosan (11 Mei 1904), Tampeng (18 Mei 1904). Hampir seluruh isi benteng dimusnahkan dan yang luka-luka tertawan akhirnya juga dibunuh. menurut catatan Keempes dan Zentegraaf (Pengarang Belanda) hampir 4.000 orang rakyat Gayo dan Alas gugur, termasuk pejuang Gayo seperti Aman Linting, Aman Jata, H. Sulaiman, Lebe Jogam, Srikandi Inen manyak Tri, Dimus dan lain-lain.

  Pasukan Belanda yang pergi meninggalkan Gayo Lues ke Tanah Alas kembali lagi pada tahun 1905 untuk menyusun Pemerintahan. Untuk Gayo dan Alas dibentuk Pemerintahan Sipil yang disebut Onder Afdeling (Kabupaten). Onder Afdeling Gayo Lues membawahi tiga daerah yang disebut Landschap (Kecamatan), yaitu : 1.

  Landschaap Gayo Lues di Blang Kejeren dikepalai oleh Aman Safii.

  2. Landschaap Batu Mbulan dikepalai oleh Berakan.

  3. Landschaap Bambel dikepalai oleh Syahiddi Sejak 1905-1942 Tanah Alas tunduk ke Gayo Lues. Tahun 1926 terjadi pemberontakan rakyat terhadap Belanda di Blang Kejeren yang dipimpin oleh

  Muhammad Din, pemberontakan gagal, dapat dipadamkan dan Muhammad Din dibuang ke Boven Digul (Irian) sedangkan kawan-kawannya dibuang ke Cilacap, Sukamiskin dan Madura.

  Pada tahun 1942-1945 Gayo Lues dijadikan Jepang sebagai daerah pertahanan terakhir jepang. Daerah ini cocok untuk pemusatan militer. Untuk itu pemuda-pemuda Gayo Lues dilatih kemiliteran dalam jumlah yang banyak diharapkan pemuda-pemuda ini kelak sebagai pendukung militer Jepang. Pemuda-pemuda hasil didikan militer Jepang antara lain adalah Muhammad Din, Bahrin, Zakaria, Maaris, Maat, Jalim Umar, Abdurrahim, Asa, Dersat, Hasan Sulaiman, Ahmad Aman Bedus, Hasan Tejem dan lain-lain yang kelak berjasa dalam agresi I dan II.

  Gema Proklamasi lama baru sampai ke Gayo Lues. Kepastiannya baru di dapat pada akhir September 1945. Pada tanggal 4 Oktober 1945 teks Proklamasi dibacakan lagi di Blangkejeren oleh Muhammad Din. Pada tahum 1946 Pemerintah Aceh menetapkan daerah pedalaman menjadi satu kabupaten (Keluhakan) yang bernama Keluhakan Aceh Tengah. Luhak (Bupati) dan ibukota Kabupaten dimusyawarahkan antara pemimpin dari Takengon, Blang Kejeren dan Kutacane. Setelah diadakan musyawarah terpilihlah Raja Abdul Wahab sebagai Luhak Aceh Tengah sedangkan Takengon dipilih menjadi ibukota, A.R.Hajat menjadi Patih, Mude Sedang menjadi Wedena Takengon, M. Saleh Aman Sari menjadi Wedana Gayo Lues dan Khabar Ginting menjadi Wedana Tanah Alas. Setelah susunan Pemerintahan terbentuk dan berjalan beberapa bulan mulailah terasa kesulitan menjalankan roda pemerintahan mengingat hubungan Takengon- Blang Kejeren-Kutacae sangat jauh. Atas dasar kesulitan di atas maka sejak tahun 1957 mulailah Gayo dan Alas berjuang membentuk Kabupaten sendiri. Setelah melalui perjuangan penuh liku-liku akhirnya pada tahun 1974 Gayo dan Alas terbentuk menjadi Kabupaten yang dinamakan Kabupaten Aceh Tenggara dengan

   UU No 4 Tahun 1974 tertanggal 26 Juni 1974.

  Dengan berlakunya UU No 5 Tahun 1974, maka status Kewedanaan diganti dengan sebutan Pembantu Bupati. Namun sejak tahun 1975 s.d 1981 status Gayo Lues masih dalam status transisi karena Gayo Lues dijadikan daerah koordinator Pemerintahan untuk 4 Kecamatan. Baru pada tahun 1982 Kewedanaan Gayo Lues dijadikan Wilayah Pembantu Bupati Gayo Lues dipimpin oleh Pembantu Bupati. Berhubung karena keterbatasan wewenang ditambah lagi luasnya daerah yang harus dikoordinir dan lagi pula minimnya PAD Aceh Tenggara ada kesan kemajuan pembangunan Gayo Lues dianaktirikan. Pada pertengahan tahun 90-an transportasi Gayo Lues agak mendekati titik terang dengan berfungsinya sarana jalan, sehingga menjadikan Kota Blang Kejeren sebagai simpang empat, yaitu : Blang Kejeren Takengon ; Blang Kejeren - Aceh Selatan ; Blang Kejeren Kutacane dan Blang Kejeren Aceh Timur. Hal ini memicu percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah Gayo Lues yang mendukung PMDN dan PMDA untuk menanam modal. Faktor intern di atas ditambah lagi dengan faktor ekstern dengan diresmikannya Pembantu Bupati Simeulu menjadi 46 Kabupaten Administratif, menyusul Pembantu Bupati Bireuen dan Pembantu

  http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/11/name/nanggroe-aceh- Bupati Singkil menjadi Kabupaten. Hal inilah yang merangsang masyarakat gayo Lues untuk mengikuti jejak daerah tersebut di atas.

  Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka pada akhir tahun 1997 beberapa orang tua bermusyawarah di Blang Kejeren untuk memperjuangkan Gayo Lues menjadi Kabupaten Administratif. Untuk itu dibentuk sebuah panitia kecil yang dinamakan Panitia Persiapan Peningkatan Status Wilayah Pembantu Bupati Gayo Lues Blang Kejeren, Kabupaten Aceh Tenggara dengan susunan sebagai berikut : Ketua : Drs. H. Maat Husin Wakil Ketua : H. Husin Sabli Wakil Ketua : H. Abdullah Wirasalihin Wakil Ketua : Ak. Wijaya Wakil Ketua : H. Syahuddin Thamin Sekretaris : H. M. Saleh Adami Wakil Sekretaris : Drs. Buniyamin,S Bendahara : H. M. Yakob Mas Dilengkapi dengan biro-biro : Keuangan : Drs. H. Saniman M. Pendapatan : Drs. H. Ramli S, M Humas : Syaril A W Seni Budaya : H. Ibrahim Sabri Hukum/Dok : Drs. H. M. Salim Wahab Biro Adat : A. Rahi Biro Umum : Rajab Abdullah.

  Maksud dan tujuan panitia ini disampaikan kepada Bupati Aceh Tenggara. Bertepuk tidak sebelah tangan, Bupati sangat setuju dan mendukung gagasan yang baik ini. Panitia meminta Bupati agar menyurati Gubernur dan Ketua DPRD I Aceh. Permitaan ini disanggupi Bupati dan Ketua DPRD II Aceh Tenggara dengan mengirim surat kepada Gubernur dan Ketua DPRD Aceh. Petinggi Aceh lalu menyurati menteri yang terkait di Jakarta termasuk pimpinan DPR, pimpinan Parpol dan lain-lain yang di rasa patut. Proses di Jakarta sedikit agak terhambat mengingat situasi negarapun belum begitu stabil. Karena itu Panitia, Pemerintah Daerah Aceh Tenggara masyarakat Gayo Lues yang berdomisili di Jakarta berjuang terus tanpa mengenal lelah, tanpa biaya yang berlimpah, bekerja tanpa pamrih demi terwujudnya sebuah Kabupaten. Tahun 2000 delegasi dikirim ke Jakarta dari Aceh Tenggara untuk penjajakan dan menemui Menteri Dalam Negri, pimpinan DPR dan Pimpinan parpol untuk mohon bantuan.

  Setelah melalui proses yang agak panjang akhirnya pada tanggal 30 Agustus 2001 DPOD menetapkan 4 Calon Kabupaten dari Aceh dinyatakan lulus menjadi Kabupaten, sedangkan Gayo Lues dikaji ulang. Masyarakat Gayo Lues, Pemda Aceh Tenggara, Pemda Daerah Aceh, merasa tidak puas dan kecewa, lalu mengirim delegasi lagi ke Jakarta menemui Petinggi di Jakarta termasuk Wapres.

  Kepada mereka dimohon dengan hormat agar Gayo Lues dapat diluluskan menjadi Kabupaten. Akhirnya DPOD menyetujui Gayo Lues menjadi Kabupaten dalam sidangnya pada tanggal 18 Oktober 2001. Tidak lama kemudian pemerintah mengusulkan RUU pembentukan Kabupaten Gayo Lues ke DPR-RI. Dalam sidang Paripurna DPR-RI tanggal 11 Maret 2002 seluruh fraksi menyetujui Gayo Lues menjadi Kabupaten beserta 21 Kabupaten/Kota lainya.

  Setelah itu masyarakat Gayo Lues mengusulkan kepada Bupati Aceh Tenggara daftar 5 Calon Pelaksana Tugas Bupati yaitu : Drs. Ramli S.

  Drs. H. Syamsul Bahri Drs. H. Harun Al-Rasyid Ir. Muhammad Ali Kasim, MM Drs. Abdul Gafar

  Pada tanggal 2 Juli 2002 Gayo Lues beserta 21 Kabupaten/Kota lainya diresmikan oleh Mendagri Hari Sabarno sebagai sebuah Kabupaten. Pada tanggal

  6 Agustus 2002 Gubernur NAD, Ir. Abdullah Puteh melantik Ir. Muhammad Ali

  Kasim, MM menjadi Penjabat Bupati Gayo Lues di Kutacane. Dengan demikian selesailah sebuah perjuangan yang suci untuk mewujudkan sebuah Kabupaten yang dicita-citakan.

  Kabupaten Gayo Lues adalah salah sat dengan Dasar Hukum UU No.4 Tahun 2002 pada tanggalebagian besar wilayahnya merupakan aryang telah dicanangkan sebagai warisan dunia. Kabupaten ini merupakan kabupaten yang paling terisolasi di Aceh.

  Pada mulanya daerah Gayo dan Alas membentuk pemerintahan sendiri terpisah dari Kabupateaka terbentuklah Kabupaten Aceh Tenggara (UU No. 4/1974) namun karena kesulitan transportasi daerah Gayo ingin membentuk kabupaten tersendiri maka terbentuklah Kabupaten Gayo Lues (UU No. 4/2002) dengan ibukota Blangkejeren dan Penjabat Bupati ditetapkan Ir. Muhammad Ali Kasim, M.M.

  Kabupaten yang berpenduduk kebanyakaini sedang berbenah diri untuk mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan. Potensi pertanian menjadi prioritas utama pengembangan : 1.

  Pertambangan : Timah di Kecamatan Pining, emas di Kecamatan Putri Betung dan kecamatan pantan cuaca, dan tambang pasir keramik di kecamatan rikit gaib.

  2. Komoditas pertanian besar di kecamatan pantan cuaca dan rikit gaib, serai wangi, yang dikembangkan di hutan pinus, tembakau virginia di kecamatan pantan cuaca, kakao di kecamatan pantan cuaca, dan kopi Arabika di kecamatan pantan cuaca

  3. Pariwisata : Pendakian Gunung Leuser, Pemandian air panas dikecamatan putri betung, Air terjun Akang siwah, Wisata ekosistem louser di kecamatan pantan cuaca, Wisata kala pinang, Wisata blang tasik, Wisata blang lopah, Wisata air terjun rerebe, Wisata kedah, Wisata blang sere, Wisata genting, dan Wisata pacuan kuda blang sere.

  4. Seni Budaya Pongot, Didong Alo, dan

   Melengkan 2.3 Profil Komisi Independen Pemilihan.

  Dalam Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Pemerintahan Aceh dijelaskan bahwa Aceh merupakan kesatuan masyarakat hukum yang bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan Perundang-undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, yang dipimpin oleh seorang Gubernur (Undang-Undang Pemerintahan Aceh).

  Selain itu Pasal 1 ayat (12) UUPA juga menjelaskan bahwa Komisi Independen Pemilihan (KIP) adalah KIP Aceh dan KIP Kabupaten/Kota yang merupakan bagian dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diberi wewenang oleh Undang-Undang ini untuk menyelenggarakan pemilihan umum Presiden/wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRA), anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRK), Gubernur/wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota (Undang-Undang Pemerintahan Aceh).

  Selain itu, KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) tidak lagi memegang tanggung jawab sebagai penyelenggara Pemilu Legislatif seperti yang masih dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia. Sebaliknya peran dan tanggung jawab tersebut diambil alih oleh KIP (Komisi Independen pemilihan) sebagai sebuah lembaga yang diharapkan lebih bersikap netral dan independen dalam proses pemilihan umum di Aceh. Anggota KIP sebagai penyelenggara pemilihan diusulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dan di tetapkan secara bertanggungjawab dan diresmikan atau dilantik oleh Gubernur sebagai penyelenggara pemilihan kepala daerah, Gubernur, walikota dan pemilihan umum.

  Selain itu Qanun ini juga menjelaskan tentang peran dan fungsi KIP dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum khususnya Pemilukada di Aceh. KIP dapat menjalankan peran dan fungsinya secara bebas, langsung, jujur, adil dan teratur serta tertib dalam menyelenggarakan pemilu serta tidak memihak kepada organisasi dan serikat manapun, dan mampu memberikan kesempatan kepada rakyat untuk meningkatkatkan kualitas perannya dalam menentukan keputusan

   politiknya.

  Untuk meningkatkan perannya KIP Aceh bertanggung jawab terhadap prosesi pemilihan di Aceh yaitu pemilihan kepala daerah yang berada ditingkat pusat (Provinsi) dan pemilihan kepala daerah tingkat II (Kabupaten), KIP Kabupaten/Kota diberikan wewenang oleh Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) No. 11 Tahun 2006 untuk menjalankan pemilukada di tingkat Kabupaten. Berdasarkan wewenang tersebut, KIP Gayo Lues merupakan lembaga pemilihan umum tingkat Kabupaten melakukan beberapa peranan tentang tahapan-tahapan untuk melangsungkan proses pemilhan di Kabupaten

49 Gayo Lues.

  Visi : KIP menjadi penyelenggara pemilihan umum yang mandiri, non-partisan, tidak memihak, transparan dan professional, berdasarkan asas-asas Pemilu demokratis, dengan melibatkan partisipasi rakyat seluas-luasnya, sehingga hasilnya dipercaya oleh masyarakat. Misi : a.

  Sesuai dengan amanat UUPA, KIP Gayo Lues menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota DPRK, DPD, Presiden dan Wakil Presiden.

  b.

  Meningkatkan pemahaman tentang hak dan kewajiban politik masyarakat 48 untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum yang dilaksanakan 49 Undang-undang Qanun aceh no. 11 tahun 2006

  secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, akuntabel, edukasi dan beradap.

  c.

  Melayani dan memperkuat setiap peserta pemilu secara adil dan setara, serta menegakkan aturan pemilu secara konsisten sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Secara konseptual, KIP dirancang untuk menjadi lembaga yang betul-betul mandiri tanpa terpengaruh oleh kepentingan siapapun dalam menjalankan tanggungjawab kerjanya. Indikator yang dipakai sebagai alat ukur untuk melihat independensi kerja KIP setidaknya ada lima hal, yaitu: transparansi kerja; akuntabilitas; profesionalisme; adil; dan menjunjung tinggi aturan hukum yang ada. Kelima indikator itu bersifat kumulatif, sehingga KIP akan tetap dikatakan tidak independen jika salah satu indikator saja tidak terpenuhi dengan baik.

  Dalam pelaksanaannya, KIP pada tingkatan provinsi Aceh memiliki anggota yang berjumlah 7 (tujuh) orang, sedangkan untuk tiap-tiap Kabupaten/Kota anggota KIP berjumlah 5 (lima) orang. Sementara perekrutannya didasarkan pada refresentasi KPU dan elemen masyarakat setempat. Misalnya dari kalangan

   akademisi, tokoh agama, tokoh LSM dan lain sebagainya.

  Fungsi dari komisi Independen Pemilihan dalam menyelenggaraan pilkada Kabupaten Gayo Lues ialah : Menyelengarakan pemilihan, melakukan pendataan Daftar Pemilih Tetap (DPT), menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), menerima pendaftaran calon kepala daerah, melakukan verifikasi pencalonan, menetafkan calon yang ikut dalam pilkada atau pemilu legeslatif, menetapkan jadwal kampanye, menyelenggarakan pilkada dan pemilu, melakukan proses perhitungan pilkada dan pemilu, dan mengumumkan pasangan pemenang pilkada dan

   pemilu.

   51 29 november 2012. Di akses pada pukul 21.37 WIB.

  Dalam lembaga Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh menduduki kestrukturan lembaga pada tahun 2012 sebagai berikut : Ketua : Alfin,S.sos Seketaris : Ani, SH Kasubag Umum : Amri,SE Teknisi : Baharudin Anggota : Kasim,SH, M. Nuh,SE, Rudi,S.sos, dan Firdaus,SE Hukum : Ali Husin, SH Program : Zaddam, S.com

  Dalam sebuah pemilihan maka daftar pemilih sangat penting untuk

dipersiapkan guna mengetahui jumlah masyarakat yang memiliki hak pilih.

Dalam pelaksanaannya maka KIP Kabupaten Gayo Lues bekerjasama dengan

bagian Pemerintah Daerah Gayo Lues. KIP Kabupaten Gayo Lues menerima

Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang berasal dari P4B yang di

validasi. Dengan jumlah 56.173 pemilih. Hasil DP4 ini diserahkan pada PPS

untuk dijadikan bahan dalam menyusun DPS (Daftar Pemilih Sementara). Untuk

proses pelaksaan pilkada Kabupaten Gayo Lues tahun 2012. PPS merencanakan

jumlah dan letak TPS di wilayahnya berdasarkan DPT dan menyampaikannya

kepada PPK. Selanjutnya PPK membuat rekapitulasi jumlah pemilih yang

terdaftar dan rencana jumlah TPS dalam wilayah kerjanya berdasarkan DPT

yang diterima dari DPS.

  Dalam sebuah pemilihan maka daftar pemilih sangat penting untuk

dipersiapkan guna mengetahui jumlah masyarakat yang memiliki hak pilih.

Dalam pelaksanaannya maka KIP Kabupaten Gayo Lues bekerjasama dengan

bagian Pemerintah Daerah Gayo Lues. KIP Kabupaten Gayo Lues menerima

Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang berasal dari P4B yang di

validasi. Dengan jumlah 56.173 pemilih. Hasil DP4 ini diserahkan pada PPS

  

untuk dijadikan bahan dalam menyusun DPS (Daftar Pemilih Sementara). Untuk

proses pelaksaan pilkada Kabupaten Gayo Lues tahun 2012 PPS merencanakan jumlah dan letak TPS di wilayahnya berdasarkan DPT

dan menyampaikannya kepada PPK. Selanjutnya PPK membuat rekapitulasi

jumlah pemilih yang terdaftar dan rencana jumlah TPS dalam wilayah kerjanya

berdasarkan DPT yang diterima dari DPS.

  Rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah Tahun 2012 Provinsi : ACEH

   Kabupaten : GAYO LUES NO. KECAMATAN PPS TPS JUMLAH PEMILIH KET.

  TPS LK PR LK+PR

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  1. Blang Kejeren

  20 57 8.242 8.821 17.063

  2. Kota Panjang

  12 24 2.651 2.892 5.543

  3. Blang Jerango

  10 20 2.255 2.449 4.704

  4. Blang Pegayon

  12 18 1.663 1.722 3.385

  5. Pantan Cuaca

  9 17 1.268 1.272 2.540

  6. Putri Betung

  9 24 2.343 2.264 4.607

  7. Rikit Gaib

  13 15 1.316 1.479 2.795

  8. Tripejaya

  10 20 1.745 1.838 3.583

  9. Terangun

  23 27 2.655 2.958 5.613

  10. Dabun Gelang

  9 15 1.618 1.865 3.483

  11. Pining

  9 16 1.404 1.449 2.857 TOTAL 136 253 27.164 29.009 56.173 Sumber : Dari Rekap data pemilah Komisi Independen Pemilihan (KIP) 52 kabupaten Gayo Lues tahun 2012.

2.4 Profil dan visi misi calon Bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues.

  Calon Bupati Calon Wakil Bupati Nama : H. ABDUL KARIM G Nama : NURHAYATI T.T.L : Kutelintang, 26 – 04 – T.T.L : Blangkejern, 10 – 09 – 1963 1965 Pekerjaan : Mantan TNI AD Pekerjaan : Ketua PKS Alamat : Kutelintang Kec. Alamat : Kapung Jawa

  Blang kejeren No Telp : Kab. Gayo Lues Calon Dari : Perseorangan No Telp : - Calon Dari : Perseorangan Visi : Terwujutnya masyarakat aceh Gayo Lues yang sejahtera, beriman, mandiri, produktif dan berketahanan serta berakhalak mulia dalam lingkungan ALLAH SWT. Misi : 1.

  Mempersiapkan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berssih dan bertaqwa serta berwawasan dalam bidangnya masing-masing.

  2. Menggali dan mengelola sember daya alam (SDA) oleh SDM yang telah disiapkan untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Gayo Lues.

3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan teknologi dan mendukung eksplorasi SDA yang berkelanjutan.

  4. Membina dan mendorong generasi muda untuk bangkit menuju masa depan yang lebih baik berlandaskan iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjunjung tinggi nilai budaya di Gayo Lues. Pasangan no urut 2 Calon Bupati Calon Wakil Bupati Nama : IRMAWAN S,SOS.MM Nama : H.YUDI CHANDRA T.T.L : Kute Panjang , 15 Oktober

IRAWAN BSC.SE

  1964 T.T.L : Penampaan, 25-06- 1965 Pekerjaan : PNS Pekerjaan : Calon Wakil Bupati Gayo

  Lues Alamat : Kp. Rema

  Alamat : Penampaan No Telp : Kecamatan Blang Kejeren Calon Dari : Perseorangan No Telp :

  Calon Dari : Perseorangan Visi : Terwujutnya masyarakat kabupaten Gayo Lues yang bermartabat Misi : 1.

  Mewujudkan aparatur pemerintah yang berdisiplin, tegas, cepat dan terpercaya melalui kualitas pelayanan publik.

  2. Meningkatkan perekonomian rakyat berbasis pedesaan melalui pengembangan potensi pertanian, peternakan dan pariwisata.

  3. Pemetaan pembagian zona kawasan pembangunan dalam wilayah kabupaten Gayo Lues.

  4. Meningkatkan kualitas pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan secara maksimal.

  5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perkonomian masyarakat secara maksimal.

  6. Meningkatkan pemberdayaan perempuan tanpa mengurangi nilai-nilai budaya islam. Pasangan No Urut 3. Calon Bupati Calon Wakil Bupati Nama : H. IBNU HASYIM Nama : ADAM, SE.MAP

   S,SOS.MM T.T.L : Blang Kejeren, 28-08-

  T.T.L : Terangun, 28-02-1963 1966 Pekerjaan : PNS

  Pekerjaan : Bupati Gayo Lues Alamat : Desa Terangun Alamat : Blang Kejeren No Telp : No Telp : Calon Dari : Perseorangan Calon Dari : Perseorangan Visi : Menuju Gayo Lues maju berbasis pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan potensi sumber daya lokal yang berkeadilan.

  Misi : 1.

  Mengedepankan potensi kualitas sumberdaya manusia.

  2. Mengembangkan sistem ekonomi yang tunggal berbasis kerakyatan.

  3. Menurunkan angka kemiskinan, pengangguran dan ketertinggalan.

  4. Pemenuhan kebutuhan air minum yang bersih dan sehat.

  5. Menciptakan jaringan kerjasama dan menjadikan gayo lues sebagai daerah lintas pembangunan ekonomi antara pantai timur dan pantai barat.

2.5. Hasil Pilkada Kab. Gayo Lues 2012.

  Kabupaten Gayo Lues selasa 15/05/2012 lalu. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang dirai masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati. Nama pasangan No Jumlah suara urut.

  H. Abdul Karim G/Nurhayati 1 3.981 Suara Irmawan, S.Sos,MM/H.Yudi Chandra Irawan,BSC,SE 2 20.539 Suara

  H. Ibnu Hasyim, S.Sos, MM/Adam, SE, MAP 3 23.819 Suara JUMLAH TOTAL

  48.339 Suara Dari data hasil perolehan pilkada Kabupaten Gayo Lues tahun 2012 lalu,yang menjadi pemenang dalam pilkada tersebut adalah pasangan H. Ibnu

  

Hasyim, S.Sos,MM dan Adam, SE, MAP.

  Sumber : Dari hasil pemungutan suara pilkada kabupaten aceh tengah tahun 2012 53 lalu.