BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

  Waktu : 6 x 45 Menit Waktu : 6 x 45 Menit

  1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang

  partisipan

  1.4. Menampilkan peran serta budaya politik

  1.4. Menampilkan peran serta budaya politik

  1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik. pengembangan budaya politik.

  1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi

  1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. berkembang dalam masyarakat Indonesia.

  pengertian budaya politik. politik.

  (Keseluruhan KD) (Keseluruhan KD)

  pengertian budaya

  1.1. Mendeskripsikan Mendeskripsikan

  Kompetensi Dasar : Kompetensi Dasar : 1.1.

  1. Menganalisis budaya politik budaya politik di Indonesia di Indonesia

  1. Menganalisis

  Standar Standar Kompetensi : Kompetensi :

  

partisipan

  Waktu : 4 x 45 Menit Standar Kompetensi : Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia

  Kompetensi Dasar :

  Kompetensi Dasar : 1.1.

  1.1. Mendeskripsikan Mendeskripsikan

  pengertian

  pengertian budaya politik. budaya politik.

  1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik

  1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik

  yang berkembang dalam masyarakat

  yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. Indonesia.

  (Indikator) (Indikator)

  Hasil Yang Diharapkan : Hasil Yang Diharapkan :

   Menguraikan pengertian budaya politik secara umum dan

  Menguraikan pengertian budaya politik secara umum dan menurut para ahli. menurut para ahli.

   Mendeskripsikan orientasi politik WN terhadap objek politik

  Mendeskripsikan orientasi politik WN terhadap objek politik

   Mengidentifikasi sikap warga negara terhadap peranannya

  Mengidentifikasi sikap warga negara terhadap peranannya

  sebagai subjek politik

  sebagai subjek politik

   Menguraikan tipe-tipe budaya politik.

  Menguraikan tipe-tipe budaya politik.

   Mengidentifikasi ciri-ciri budaya politik parokial, Subjek/kaula Mengidentifikasi ciri-ciri budaya politik parokial, Subjek/kaula dan pertisipan

  dan pertisipan

  BUDAYA

  BUDAYA

  POLITIK

  POLITIK

  Pengertian Pengertian Pendapat Umum Pendapat Umum Pendapat Ahli Pendapat Ahli 1.

  1. Rusadi S. Rusadi S.

  2.

  2. Sidney Verba Sidney Verba 3.

  3. Austin R., dll Austin R., dll Orientasi Politik WN thd Orientasi Politik WN thd objek politik objek politik 1.

  1. Kognitif Kognitif 2.

  2. Afektif Afektif 3.

  3. Evaluatif Evaluatif Tipe-tipe Budaya Tipe-tipe Budaya Politik dan Ciri- Politik dan Ciri- cirinya cirinya Orientasi Orientasi Politiknya Politiknya Sikap Yang Sikap Yang Ditunjukkan Ditunjukkan

  1. Budaya Politik

  1. Budaya Politik

a. Pengertia

  a. Pengertia

  n

  n

   Mrp aspek politik dari nilai-nilai Budaya politik

  Budaya politik

  yang terdiri atas pengetahuan, merupakan sistem

  merupakan sistem adat istiadat, tahayul, & mitos.

  nilai dan

  nilai dan

   Dapat dilihat dari aspek doktrin keyakinan yang

  keyakinan yang dan aspek generiknya (bentuk).

  dimiliki bersama

  dimiliki bersama

   Hakikat dan ciri budaya politik oleh masyarakat.

  oleh masyarakat.

  yaitu menyangkut masalah nilai- nilai sbg prinsip dasar.

   Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma.

b. Menurut Para ahli : Gabriel A. Almond

  g t

  budaya politik adalah suatu sistem budaya politik adalah suatu sistem keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan. tindakan politik dilakukan.

  Sidney Verba,

   Sidney Verba,

  budaya politik tidak lain budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik. anggota suatu sistem politik.

  Rusadi Kantaprawira,

   Rusadi Kantaprawira,

  e rdapat di seluruh bangsa. rdapat di seluruh bangsa.

  e

  g t

  Gabriel A. Almond

  &

  an

  politik y

  politik y

  terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai

  

terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai

  yaitu

  yaitu

   Sidney Verba, budaya politik

   Sidney Verba, budaya politik

  &

  an

   Alan R. Ball,

  Alan R. Ball,

  budaya politik adalah suatu susunan yang budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik. isu-isu politik.

   Austin Ranney,

  Austin Ranney,

  budaya politik adalah seperangkat budaya politik adalah seperangkat

pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin-tahan

pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin-tahan

yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi- yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi- orientasi terhadap objek-objek orientasi terhadap objek-objek politik. politik.

   Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.,

  Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.,

  budaya budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi. dari populasi.

  Dua manfaat jika dapat memahami Dua manfaat jika dapat memahami pengertian budaya politik : pengertian budaya politik :

   Adanya sikap warga negara terhadap sistem politik yang

  Adanya sikap warga negara terhadap sistem politik yang

  mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan, dukungan

  mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan, dukungan

  serta orientasinya terhadap sistem politik yang ada;

  serta orientasinya terhadap sistem politik yang ada;

   Dapat mengerti dan memahami hubungan antara budaya

  Dapat mengerti dan memahami hubungan antara budaya

  politik dengan sistem politik atau faktor-faktor apa yang

  politik dengan sistem politik atau faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran politik. menyebabkan terjadinya pergeseran politik.

c. Orientasi politik

  , orientasi individu terhadap sistem politik mencakup 3 aspek yaitu :

  Menurut Almond dan Powel

  • Orientasi kognitif, yaitu berupa pengetahuan, wawasan, kepercayaan dan keyakinan WN terhadap objek politik
  • Orientasi afektif, yaitu sikap, niliai-nilai dan perasaan WN terhadap objek politik, peranannya, para aktor dan penampilannya.
  • Orientasi evaluatif, yaitu penilaian seseorang terhadap sistem politik, keputusan dan pendapat tentang obyek-obyek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan .

  d. OBJEK POLITIK

  d. OBJEK POLITIK

   Objek politik umum : Objek politik umum :

  

Sistem politik secara keseluruhan meliputi sejarah

Sistem politik secara keseluruhan meliputi sejarah

bangsa, simbol negara, wilayah negara, kekuasaan negara, bangsa, simbol negara, wilayah negara, kekuasaan negara, konstitusi negara lembaga negara pemimpin negara dll konstitusi negara lembaga negara pemimpin negara dll

   Objek politik Input : Objek politik Input :

  Lembaga/pranata (Infra stuktur politik) meliputi partai Lembaga/pranata (Infra stuktur politik) meliputi partai politik, kelompok kepentingan , Pers, dukungan dan politik, kelompok kepentingan , Pers, dukungan dan tuntutan dll tuntutan dll

   Objek politik output : Objek politik output :

  

Lembaga/pranata (Supra struktur politik) meliputi

Lembaga/pranata (Supra struktur politik) meliputi lembaga-lembaga negara, lembaga peradilan, pengabil lembaga-lembaga negara, lembaga peradilan, pengabil kebijakan dan putusan, hukum, birokrasi dll kebijakan dan putusan, hukum, birokrasi dll Sikap WN terhadap peranannya sebagai Sikap WN terhadap peranannya sebagai subjek politik subjek politik

  

Sikap WN terhadap sistem politik menghasilkan 2 orientasi yaitu

Sikap WN terhadap sistem politik menghasilkan 2 orientasi yaitu

   Orientasi yang partisipan atau aktif Orientasi yang partisipan atau aktif

  Orientasi yang pasif  Orientasi yang pasif

  

Orientasi WN terhadap objek politik juga dapat menghasilkan 2

Orientasi WN terhadap objek politik juga dapat menghasilkan 2

orientasi yang berbeda yaitu : orientasi yang berbeda yaitu :

   Orientasi yang loyal atau setia terhadap sistem politik Orientasi yang loyal atau setia terhadap sistem politik

  (Alliegensi) (Alliegensi)

  

Orientasi yang terasing atau tersisihkan dalam sistem politik

Orientasi yang terasing atau tersisihkan dalam sistem politik

  

Diantara orientasi diatas terdapat juga orientasi apatis (apathy)

Diantara orientasi diatas terdapat juga orientasi apatis (apathy)

dimana orang tidak mau tau, masa bodoh. dimana orang tidak mau tau, masa bodoh.

  Menurut G. Almond dan S. Verba, bahwa objek

  Pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki,

  sebagai pantulan langsung dari keseluruhan sistem

  Alfian, menganggap bahwa lahirnya kebudayaan politik

  Alfian, menganggap bahwa lahirnya kebudayaan politik

  Kebijaksanaan, keputusan atau penguatan keputusan, struktur pemegang jabatan. struktur pemegang jabatan.

  

Kebijaksanaan, keputusan atau penguatan keputusan,

  c.

  c.

  Pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki, legislator dan administrator. legislator dan administrator.

  b.

  Menurut G. Almond dan S. Verba, bahwa objek

  b.

  Peranan atau struktur khusus seperti badan legislatif, eksekutif atau birokrat. eksekutif atau birokrat.

  

Peranan atau struktur khusus seperti badan legislatif,

  a.

  yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yaitu : a.

  yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yaitu :

  orientasi politik warga negara adalah sistem politik

  orientasi politik warga negara adalah sistem politik

  sebagai pantulan langsung dari keseluruhan sistem

sosial-budaya masyarakat dalam arti luas.

sosial-budaya masyarakat dalam arti luas.

  

BAGAIMANA BUDAYA

BAGAIMANA BUDAYA

POLITIK POLITIK MENURUT ANDA ? MENURUT ANDA ?

  Coba rumuskan sendiri Yaaaaa….!!!

  1 Penugasan Praktik Kewarganegaraan

  Penugasan Praktik Kewarganegaraan Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian Budaya Politik dan Komponen-komponen Budaya Politik, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :

  Rusadi Kantaprawira, mendefiniskan budaya politik sebagai pola tingkah laku

  

1. Rusadi Kantaprawira, mendefiniskan budaya politik sebagai pola tingkah laku

1. individu dan orientasi terhadap kehidupan politik...dst. Berikan penjelasn individu dan orientasi terhadap kehidupan politik...dst. Berikan penjelasn singkatnya ! singkatnya ! a. Pola tingkah laku individu : ...........................................................

  b. Orientasi terhadap kehidupan politik : .........................................

  2. Dalam klasifikasi tipe-tipe orientasi, yaitu orientasi kognitif, efektif dan evaluatif. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini!

  Orientasi Kognitif Orientasi Afektif ……………………………………… ………………………………………

  3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara dirasakan penting untuk memahami “budaya politik” dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara!

2. Tipe-tipe Budaya Politik Tipe-tipe Budaya Politik

  2.

  Militan (usaha jahat & menentang)

  BERDASARKAN

  BERDASARKAN

  Militan (usaha jahat & menentang) b.

  a.

SIKAP YANG

  DITUNJUKKAN a.

  Sikap Mental

  SIKAP YANG

  yg berharga)

  yg berharga)

  (menerima apa saja

  (menerima apa saja

  Akomodatif

  Akomodatif

  Sikap Mental

  dirubah)

  b.

  dirubah)

  & tidak dapat

  & tidak dapat

  DITUNJUKKAN

  Abasolut (sempurna

  Sikap Mental

  Toleransi (berpusat pd masalah) Sikap Mental

  Toleransi (berpusat pd masalah)

  Abasolut (sempurna

  Lanjutan …………. BERDASARKAN BERDASARKAN ORIENTASI ORIENTASI POLITIKNYA POLITIKNYA

  Parisipan

  demokrasi

  tumbuh suburnya

  tumbuh suburnya

  Sangat ideal untuk

  sudah tinggi) Sangat ideal untuk

  sudah tinggi)

   (kesadaran

   (kesadaran

  Parisipan

  maju tp masih pasif)

  Parokial

  maju tp masih pasif)

   (relatif

   (relatif

  Subjek/Kaula

  Subjek/Kaula

  sangat rendah)

  sangat rendah)

   (partisipasi

   (partisipasi

  Parokial

  demokrasi

  Sistem Demokratik

  Sistem Demokratik

  Otoriter Industrial

  Otoriter Industrial

  MODEL

  MODEL

  KEBUDAYAAN

  KEBUDAYAAN

  POLITIK

  POLITIK Menurut Almond

  Menurut Almond

  dan Verba , terdapat

  dan Verba , terdapat Demokratis

  Demokratis variasi dlm 3 bentuk

  variasi dlm 3 bentuk Pra-

  Pra- budaya politik :

  budaya politik : Industrial

  Industrial

   Subyek-parokial,

  Subyek-parokial,

   Subyek-partisipan,

  Subyek-partisipan,

   Parokial-

  Parokial- partisipan. partisipan.

  TIPE - TIPE BUDAYA POLITIK TIPE - TIPE BUDAYA POLITIK

  ( lihat buku paket halaman 10-13)

  ( lihat buku paket halaman 10-13)

  

Budaya politik parokial : Tingkat partisipasi politiknya rendah karena

Budaya politik parokial : Tingkat partisipasi politiknya rendah karena

tingkat pendidikan rendah tingkat pendidikan rendah

   Budaya politik kaula/subjek : Masyarakat sudah relatif maju (sosial Budaya politik kaula/subjek : Masyarakat sudah relatif maju (sosial ekonomi) tetapi masih bersikap pasif. ekonomi) tetapi masih bersikap pasif.

   Budaya politik partisipan : Kesadaran dan partisipasi politik sudah tingg Budaya politik partisipan : Kesadaran dan partisipasi politik sudah tingg

  Tidak ada negara yang murni memiliki budaya politik partisipan, parokial dan Tidak ada negara yang murni memiliki budaya politik partisipan, parokial dan subjek/kaula, Menurut Almond dan Verba ada variasi diantara ketiga tipe subjek/kaula, Menurut Almond dan Verba ada variasi diantara ketiga tipe budaya politik tersebut yaitu : budaya politik tersebut yaitu :

  1. Budaya politik subjek - parokial

  1. Budaya politik subjek - parokial

  2. Budaya politik subjek - partisipan

  2. Budaya politik subjek - partisipan

  3. Budaya politik parokial - partisipan

  3. Budaya politik parokial - partisipan Berdasarkan tipe-tipe budaya politik diatas dapat disebutkan tiga model

  Berdasarkan tipe-tipe budaya politik diatas dapat disebutkan tiga model

kebudayaan politik yaitu : Demokratik Industrial, Sistem Otoriter dan

kebudayaan politik yaitu : Demokratik Industrial, Sistem Otoriter dan

  Demokratis Pra Industrial Demokratis Pra Industrial

  

Ciri-ciri

BUDAYA POLITIK PAROKIAL

  ( PAROCHIAL POLITICAL CULTURE )

  • Anggota masyarakat cenderung tidak menaruh minat terhadap objek politik yang luas
  • Kesadaran anggota masyarakat akan adanya pusat kewenangan atau kekuasaan dalam masyarakatnya.
  • • Warga negara tidak mengharapkan apapun dari sistem politik.

  • Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan berdiri sendiri.
  • • Belum adanya peran-peran politik yang khusus, peran politik

    dilakukan serempak bersamaan dengan peran ekonomi, agama, adat dll.
  • Pelaku politik memiliki peran yang banyak.
  • Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional.

  Ciri-ciri Ciri-ciri

  BUDAYA POLITIK SUBJEK/KAULA BUDAYA POLITIK SUBJEK/KAULA

  (

  (

  SUBJECT POLITICAL CULTURE )

  SUBJECT POLITICAL CULTURE )

  

Kehidupan ekonomi WN sudah baik dan tingkat pendidikan

relatif maju. relatif maju.

  • Kehidupan ekonomi WN sudah baik dan tingkat pendidikan

  • Masyarakat dan individunya telah mempunyai perhatian dan
  • Masyarakat menyadari otoritas pemerintah sepenuhnya.
  • WN bersikap menerima saja putusan yang dianggapnya
  • Tidak ada keinginan untuk memberi masukan, tuntutan atau
  • WN cukup puas untuk menerima apa yang berasal dari

  Masyarakat dan individunya telah mempunyai perhatian dan minat terhadap sistem politik terutama terhadap objek politik minat terhadap sistem politik terutama terhadap objek politik output sedangkan kesadaran terhadap input dan output sedangkan kesadaran terhadap input dan kesadarannya sebagai subjek politik rendah. kesadarannya sebagai subjek politik rendah.

  Masyarakat menyadari otoritas pemerintah sepenuhnya.

  WN bersikap menerima saja putusan yang dianggapnya sebagai sesuatu yang tidak boleh dikoreksi apalagi di tentang. sebagai sesuatu yang tidak boleh dikoreksi apalagi di tentang.

  Tidak ada keinginan untuk memberi masukan, tuntutan atau bahkan mengkritisi pemerintah karena masyarakat bahkan mengkritisi pemerintah karena masyarakat menganggap dirinya tidak berdaya mempengaruhi dan menganggap dirinya tidak berdaya mempengaruhi dan mengubah sistem politik mengubah sistem politik

  WN cukup puas untuk menerima apa yang berasal dari pemerintah pemerintah

  

Ciri-ciri

BUDAYA POLITIK PARTISIPAN

( PARTICIPANT POLITICAL CULTURE )

  

Warga memiliki pengetahuan dan kepekaan yang cukup terhadap

masalah atau isu-isu mengenai kehidupan politik negaranya.

  Warga mampu bersikap terhadap masalah atau isu politik,baik sikap yang mendukung/menerima sikap yang menolak.

  Warga mampu menilai terhadap masalah atau isu politik yang timbul dalam berkehidupan bernegara.

Warga menyadari adanya kewenangan atau kekuasaan pemerintah.

  Warga memiliki kesadaran akan peran,hak,kewajiban,dan tanngung jawabnya selaku warga negara.

  Warga mampu dan berani memberi masukan,gagasan,tuntutan,kritik terhadap pemerintah.

  Warga memiliki kesadaran akan untuk taat pada peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan tanpa perasaan tertekan.

  

MACAM - MACAM BUDAYA POLITIK YANG

MACAM - MACAM BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT BERKEMBANG DI MASYARAKAT

   Budaya politik elit (terdiri dari kaum pelajar Budaya politik elit (terdiri dari kaum pelajar sehingga memiliki pengaruh dan lebih berperan sehingga memiliki pengaruh dan lebih berperan dalam pemerintahan) dan budaya politik massa dalam pemerintahan) dan budaya politik massa

  (kurang memahami politik sehingga mudah (kurang memahami politik sehingga mudah terbawa arus). terbawa arus).

   Menurut Hebert Feith Menurut Hebert Feith

  , sistem politik di , sistem politik di

  Indonesia di dominasi oleh budaya politik Indonesia di dominasi oleh budaya politik aristokrat Jawa dan wiraswasta Islam. aristokrat Jawa dan wiraswasta Islam.

   Menurut C. Geertz Menurut C. Geertz di Indonesia terdapat di Indonesia terdapat budaya politik priyayi, santri dan abangan. budaya politik priyayi, santri dan abangan.

  Budaya Politik Yang Berkembang di Indonesia

  Menurut Rusadi Kantaprawira

  1. Adanya subbudaya yang beraneka ragam

  2. Sifat ikatan primordial yang masih kuat yang dikenali melalui indikator berupa sentimen kedaerahan,kesukuan,dan keagamaan.

  

3. Kecendrungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sifat

paternalisme dan sifat patimonial.

  4. Budaya poliik Indonesia bersifat parokial subjek di satu pihakdan partisipan di lain pihak

  Menurut Affan Gaffar

  

1. Hierarki yang tegas, adanya pembedaan atau tingkatan atas bawah,

pejabat disebut priayi rakyat sebagai bawahan

  2. Kecendrungan patronage, pola hubungan patron-client, patron

(bapak) dengan clien (anak). Sang bapak bersifat memberi dan

melindungi sedangkan anak menerima dan patuh.

  3. Kencederunga Neo-Patrimonialistik. Negara memiliki kelengkapan yang sudah modren dan rasional tapi juga masih memperlihatkan atribut patrimornial

  PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK MASYARAKAT

  

telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah

  lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena

  lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena

  

  

   yang

   yang

  telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah

  daging (

  budaya orang lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang

  daging ( internalized value internalized value

  )

  )

   Masih kuatnya paternalisme dalam budaya politik Indonesia.

  Masih kuatnya paternalisme dalam budaya politik Indonesia.

  Paternalistik artinya selalu taat dan patuh kepada pemimpin tanpa

  

Paternalistik artinya selalu taat dan patuh kepada pemimpin tanpa

  ada sikap kritis. ada sikap kritis. budaya Timur biasanya masih lekat dengan budaya budaya Timur biasanya masih lekat dengan budaya paternalisme, budaya Jawa mengenal sungkan, ewuh pakewuh, gak

  

budaya orang lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang

  

suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang

  

PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK MASYARAKAT

  baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala

  INDONESIA

  INDONESIA

   Indonesia menganut budaya politik yang bersifat parokial-kaula di

  

Indonesia menganut budaya politik yang bersifat parokial-kaula di

satu pihak dan budaya politik kaula- partisipan di pihak lain. satu pihak dan budaya politik kaula- partisipan di pihak lain.

   Sikap ikatan primordalisme masih sangat mengakar dalam Sikap ikatan primordalisme masih sangat mengakar dalam masyarakat Indonesia. Primordialisme adalah sebuah pandangan

  

masyarakat Indonesia. Primordialisme adalah sebuah pandangan

  atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil,

  atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil,

  

baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala

  suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang

  sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya

  sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya

  sikap ini dapat

  sikap ini dapat

  membuat individu atau kelompok memiliki sikap

  membuat individu atau kelompok memiliki sikap etnosentrisme etnosentrisme

  , yaitu

  , yaitu

  paternalisme, budaya Jawa mengenal sungkan, ewuh pakewuh, gak enakan, takut menyakiti orang lain terutama pemimpin. enakan, takut menyakiti orang lain terutama pemimpin. Bentuk-bentuk budaya politik yang ideal di Indonesia adalah : 

Menyelesaikan perselisihan secara damai dan melembaga.

  Menjamin perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang berubah.

   Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur sesuai dengan konstitusi

   Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum. 

  Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman termasuk perbedaan pendapat.

  

Menjamin tegaknya keadilan dan penegakan hukum yang

objektif.

  2 Penugasan Praktik Kewarganegaraan

  Penugasan Praktik Kewarganegaraan

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,

  

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,

buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut : buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :

  1. Rumuskan kembali tentang pemahaman tipe-tipe budaya politik baik berdasarkan sikap yang ditunjukkan maupun orientasi politiknya !

  2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan masyarakat dapat muncul budaya politik yang memiliki sikap mental absolut !

  3. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan masyarakat ada sebagian yg memiliki budaya politik parokial !

  4. Jelaskan dengan alasan, bagaimana dalam kenyataan di dalam masyarakat terdapat munculnya budaya politik campuran parokial – partisipan !

  

5. Berikan penjelasan singkat perbedaan pokok model-model kebudayaan antara

demokratik industrial dengan demokratis pra-industrial !

  Waktu : 2 x 45 Menit Standar Kompetensi : Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia

  Kompetensi Dasar :

  Kompetensi Dasar :

  1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi

  1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik. pengembangan budaya politik.

  1.4. Menampilkan peran serta budaya politik

  1.4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipan. partisipan.

  (Indikator) (Indikator)

  Hasil Yang Diharapkan : Hasil Yang Diharapkan :

   Menguraikan pengertian sosialisai politik secara umum

  Menguraikan pengertian sosialisai politik secara umum dan menurut para ahli. dan menurut para ahli.

   Menganalisis proses sosialisasi

  Menganalisis proses sosialisasi

   politik

   politik

   Menganalisis sosialisasi politik dalam masyarakat

  Menganalisis sosialisasi politik dalam masyarakat berkembang dan komunitas politik. berkembang dan komunitas politik.

   Mendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasi

  Mendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasi politik. politik.

   Menampilkan praktik dan tingkatan partisipasi politik.

  Menampilkan praktik dan tingkatan partisipasi politik.

  Pengertian Pengertian Umum Umum Pendapat Ahli Pendapat Ahli 1.

  1. G.A. Almond G.A. Almond 2.

  2. Irvin L. Child Irvin L. Child 3.

  3. Denis K., dll Denis K., dll Peran Serta Dalam Peran Serta Dalam Budaya Politik Budaya Politik Partisipan Partisipan Praktik Partisipasi Politik Praktik Partisipasi Politik Pengertian & Konsep Pengertian & Konsep PENGEM-

  PENGEM-

  BANGAN

  BANGAN

  BUDAYA

  BUDAYA

  POLITIK

  POLITIK

  Proses Sosialisasi Politik Proses Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik Tingkatan Partisipasi Tingkatan Partisipasi Politik Politik Sosialisasi Secara Tidak Hubungan Pribadi politik

  Langsung Magang Secara

  Tipe Sosialisasi Langsung politik

  Generalisasi Keluarga Peniruan Klp Teman

  Agen Sosialisasi Antisipatori politik

  Sekolah Pekerjaan Pendidikan Politik Media Masa

  Pengalaman Politik Kontak

1. Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik a.

  Secara ekstrim” manusia tidak punya

  nya. Ada 3 sifat dasar mengapa sosiali-

  sasi perlu :

  sasi perlu : a.

  a.

  Manusia tidak akan bisa hidup tanpa

  Manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. bantuan orang lain.

  b.

  b.

  

  

  Secara ekstrim” manusia tidak punya

  naluri sehingga sebagian besar perilaku

  dapat diwariskan kpd generasi berikut-

  naluri sehingga sebagian besar perilaku

  untuk kelangsungan hidupnya harus

  untuk kelangsungan hidupnya harus dipelajari. dipelajari.

  c.

  c.

  Manusia harus belajar mengendali-kan

  Manusia harus belajar mengendali-kan

  hubungan dgn sesamanya, yaitu hidup

  hubungan dgn sesamanya, yaitu hidup

  menurut nilai-nilai dan membi-na

  menurut nilai-nilai dan membi-na peranan bersama. peranan bersama.

  nya. Ada 3 sifat dasar mengapa sosiali-

  1.

  a.

  individu dapat

  Pengertia

  Pengertia

  n

  n Sosialisasi

  Sosialisasi

  politik adalah

  politik adalah

  proses dengan

  proses dengan

  mana individu-

  mana individu-

  individu dapat

  Melalui sosialisasi, suatu kebudayaan

  memperoleh

  memperoleh

  pengetahuan,

  pengetahuan,

  nilai-nilai, dan

  nilai-nilai, dan

  sikap-sikap

  sikap-sikap

  terhadap sistem

  terhadap sistem

  politik

  politik masyarakatnya. masyarakatnya. Melalui sosialisasi, suatu kebudayaan

  dapat diwariskan kpd generasi berikut-

  a.

  , Sosialisasi politik adalah segenap proses

  Menurut Para Ahli

  b.

  b.

  diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya. kelompoknya.

  diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari

  dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa

  dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa

  mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di

  mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di

  sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk

  sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk

  

dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak

  dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak

  , Sosialisasi politik adalah segenap proses

  Irvin L. Child

  a.

  laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga

  Gabriel A. Almond

  Gabriel A. Almond

  , Sosialisasi politik menunjukkan pada

  , Sosialisasi politik menunjukkan pada

  proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah

  proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah

  laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga

  Irvin L. Child

  merupakan sarana bagi suatu generasi untuk

  merupakan sarana bagi suatu generasi untuk

  menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-

  

menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-

keyakinan politik kepada generasi berikutnya. keyakinan politik kepada generasi berikutnya.

  b.

  b.

  Menurut Para Ahli

  c.

  lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang

  

suatu proses dimana seseorang mempelajari dan

  , Sosialisasi politik merupakan

  Denis Kavanagh , Sosialisasi politik merupakan

  Denis Kavanagh

  d.

  d.

  lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa. menginjak dewasa.

  orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang

  c.

  orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang

  nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari

  nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari

  dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan,

  

dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan,

   Sosialisasi politik dapat

  Richard E. Dawson dkk., Sosialisasi politik dapat

  Richard E. Dawson dkk.,

  suatu proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik. menumbuhkan pandangannya tentang politik.

  

Beberapa segi penting sosialisasi politik :

Beberapa segi penting sosialisasi politik :

  Secara fundamental merupakan proses hasil belajar, Secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi. belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.

   Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku

  Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau

dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau

informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap. informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.

   Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja

  Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi

  (walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung sepanjang hidup. berlangsung sepanjang hidup.

   Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial,

  Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial,

baik secara implisit maupun eksplisit memberikan

baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial. penjelasan mengenai tingkah laku sosial.

  c. Proses

  Sosialisasi Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik . tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik .

  Dalam Proses Keluarga

  Keluarga

  Sosialisasi Sarana

  Sarana

  Politik , metode dalam

  dalam Sekolah Sekolah

  yang kerap sosialisasi

  sosialisasi

  digunakan adalah : politik

  politik

  Pendidikan Politik Partai

  Partai

  dan Indoktrinasi Politik

  Politik Politik .

d. Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat

  d. Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat

  Berkembang

  Berkembang

  

Robert Le Vine , berpendapat bahwa sosialisasi politik di

negara-negara berkembang cenderung mempunyai relasi

lebih dekat pd sistem- sistem lokal, kesukuan, etnis, dan

regional daripada dengan sistem-sistem politik nasional.

  Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai macam kelompok dan tradisi di negara itu. Pertumbuhan penduduk

  Pertumbuhan penduduk

  3 (tiga)

  3 (tiga)

  Pendidikan dan nilai-nilai

  Pendidikan dan nilai-nilai

  faktor

  faktor

  tradisional

  tradisional

  masalah

  masalah

  penting

  penting

  Pengaruh urbanisasi

  Pengaruh urbanisasi

  e.

  modern, institusi seperti kelompok

  dapat berperan dalam sosialisasi

  dan institusi pemerintah semuanya

  dan institusi pemerintah semuanya

  , partai-partai politik

  , partai-partai politik

  perkumpulan sukarela, media media komunikasi komunikasi

  perkumpulan sukarela,

  kelompok kerja, perkumpulan-

  kelompok kerja, perkumpulan-

  sebaya, komuniti, sekolah,

  sebaya, komuniti, sekolah,

  modern, institusi seperti kelompok

  e.

  Pada sistem politik masyarakat

  Pada sistem politik masyarakat

  struktur-struktur yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri. serta gaya sosialisasi itu sendiri.

  struktur-struktur yang terlibat dalam sosialisasi

  fungsi komunikasi politik, berhubungan dengan

  fungsi komunikasi politik, berhubungan dengan

  Dalam proses sosialisasi politik kaitannya dengan

  Dalam proses sosialisasi politik kaitannya dengan

  Politik

  Politik