SILABUS PERPAJAKAN 2015

PEDOMAN PERKULIAHAN MAHASISWA
Nama Mata Kuliah
Beban Kredit
Kode MK
Pengajar
E_mail Adress
No.HP

:
:
:
:
:
:

Perpajakan
4 (empat) SKS
31201331
Kesit Bambang Prakosa
bambangkesit.uii@gmail.com
08174120779/085743686989


Deskripsi dan Tujuan
Mata ajar ini bertujuan untuk membahas berbagai peraturan perpajakan yang berlaku serta pengaruhnya
bagi perusahaan dan penyajian kewajaran penyajian laporan keuangan suatu peursahaan. Pembahasan
tidak hanya menekankan pada penguasaan peraturan perpajakan namun juga menekankan bagaimana
aplikasi peraturan tersebut dalam perusahaan. Peserta diharapkan dapat melakukan analisis terhadap
transaksi perusahaan yang terkait dengan perpajakan dan menyajikannya dalam laporan keuangan.
Peraturan perpajakan secara langsung akan mempengaruhi kondisi perusahaan. Pemahaman tersebut
dapat membantu dalam melakukan audit atas transaksi dan akun yang terkait dengan perpajakan. Dalam
beberapa pertemuan akan dibahas mengenai aspek etika perpajakan. Tujuan yang berkaitan dengan
peningkatan kemampuan kognitif adalah agar peserta diri :
a. menguasai pengaruh pajak dalam penyajian laporan keuangan
b. menguasai dampak peraturan pajak terhadap keputusan bisnis
c. mampu mengaplikasikan peraturan pajak, dari pelaporan pajak dan penyajian pajak dalam laporan
keuangan
d. menguasai pentingnya etika dalam perpajakan.
Metode Pembelajaran
Fokus pengajaran adalah pada kemampuan dan kemauan peserta didik untuk belajar secara
mandiri dalam memahami konsep-konsep yang ada dalam silabus dan buku referensi yang diberikan dan
pengetahuan lainnya. Pengajaran dilakukan dengan pendekatan cases based learning yaitu dengan

menjelaskan konsep melalui studi kasus. Peserta dimotivasi untuk aktif dalam mencari dan menggali
peraturan perpajakan yang terkait agar terbiasa dalam mendapatkan sumber hukum yang terbaru dalam
menyelesaikan kasus pajak.
Pengajaran dimulai dengan penyampaian materi pokok seperti yang tercantum dalam sub pokok
bahasan. Waktu yang diperlukan untuk penyampaian materi antara 30-60 menit. Sedangkan untuk waktu
sisanya digunakan untuk melakukan pembahasan kasus dan kuis. Staf pengajar dapat mencari kasus yang
relevan dengan topik yang dibahas. Peserta didik membuat naskah yang berisikan bahasan atas kasus
tersbut kemudian mempresentasikan hasil pembahasannya di depan kelas. Kelompok lain harus
membahas kasus tersbut dan mengumpulkannya. Dengan demikian seluruh peserta dapat berpartisipasi
dalam diskusi. Agar peserta termotivasi untuk membaca materi yang diberikan di setiap pertemuan, akan
diselenggarakan kuis di beberapa pertemuan. Waktu kuis antara 10-15 menit.
Referensi Wajib
 Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
perpajakan. Undang-undang RI nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan. (UU KUP)
 Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang pajak penghasilan Undang-Undang
RI nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak penghasilan (UU PPh)
 Undang-Undang dan peraturan pelaksanannya (terbaru) tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan Barang Mewah (PPnBM) Undang - Undang RI No 42 tahun 2009. (UU PPN & PPnBM)
















Undang-Undang dan peraturan pelaksanannya (terbaru) tentang Pajak Bumi dan Bangunan. UndangUndang RI no 13 tahun 1985. (UU Bea Materai)
Undang-Undang peraturan pelaksanannya (terbaru) tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2000. (UU BPHTB)
Undang-Undang dan peraturan pelaksanannya (terbaru) atas penagihan Pajak dengan Surat Paksa .
Undang-Undang RI nomor 19 tahun 2000. (UU Penagihan dengan Surat Paksa)
Undang-Undang dan peraturan pelaksanannya (terbaru) tentang Badan penyelesaian Sengketa Pajak.

Undang-Undang RI nomor 17 tahun 1997. (UU Sengketa Pajak)
Undang-Undang dan peraturan pelaksanannya (terbaru) tentang Dokumen Perusahaan. UndangUndang RI nomor 8 tahun 1997. (UU Dokumen)
Undang-Undang dan peraturan pelaksanannya (terbaru) tentang Dokumen Retribusi Daerah. (UU
Pajak dan Rertribusi Daerah)
Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh pasal 21 dan 26 (Peraturan
Dir Jen Pajak, PER 31/PJ.2012). (Peraturan Pelaksana PPh 21)
Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia. (SAK)
Peraturan pelaksana perpajakan dalam bentuk Undang-Undang yang terkait, peraturan pemerintah,
peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Surat Edaran DJP, dll
Gunadi, Pajak Internasional Lembaga Penerbit UI. (G1)
John Hutagaol, Perpajakan Indonesia Buku 1 dan 2, Penghindaran pajak Berganda. (JH)
Waluyo, Perpajakan Indonesia Buku 1 dan 2 Penerbit Salemba Empat 2007. (W)
Bambang Kesit, Hukum Pajak, PT. Ekonisia 2003

Referensi Pendukung:
 Harnanto, Akuntansi Perpajakan.
 John Hutagaol, Darussalam, Danny Septriadi, Kapita Salekta Perpajakan, Salemba Empat, 2006.
(JDD)
 Mardiasmo, Perpajakan. (M)
 OECD, Model Tax Convention on Income and on Capital, 2005. (OECD)

 Rahmanto Surahmat, Bunga Rampai Perpajakan, Penerbit Salemba Empat, 2007.
 Siti Resmi, Perpajakan Buku 1 dan 2 Salemba Empat. (SR)
 Sukardji, Untung. Pajak Pertambahan Nilai.
 Jurnal Perpajakan Indonesia.
 Majalah Berita Pajak.

Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil pembelajaran lebih menekankan pada aspek proses tidak hanya hasil akhir
sehingga proses pemantauan setiap pertemuan, interaksi peserta didik selama di kelas dan
pembuatan tugas kelompokl merupakan aspek yang penting dalam evaluasi selain penilaian hasil
akhir akhir melalui evaluasi. Berikut ini adalah beberapa alat evaluasi yang dapat digunakan yaitu:

1
2
3
4
5
6
7


Keterangan
Diskusi dan partisipasi Kelas
Penyajian dan Penyelesaian kasus
Kuis
Pra Ujian Tengah Semester
Ujian Tengah Semester
Pra Ujian Akhir Semester
Ujian Akhir Semester

Persentase
10%
10%
10%
10%
25%
10%
25%

Topik Pertemuan
Materi beirkut ini diajarkan dalam 28 kali pertemuan dengan durasi pertemuan masing-masing 100

menit
Tabel Pokok Materi Kuliah
Temu

SESI

TOPIK BAHASAN

REFERENSI

1

1

Penjelasan Silabus MK Perpajakan (4 SKS), Kegiatan
Belajar Mengajar

1

2


Sistem Perpajakan di Indonesia
1. Kebijakan
 Definisi pajak
 Fungsi pajak
 Azas pajak
2. Administrasi
 Stelsel pajak
 Sistem pemungutan
 Jenis-jenis pajak
3. Hukum Formal dan material
4. Teori Pemungutan Pajak

Hukum Pajak

2

3

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (I)

1. Sistem Self Assesment
- Pendaftaran
- Pelaporan
- pembayaran
2. Pembetulan SPT
3. Pembayaran pajak
4. Pelaporan
5. Pencatatan dan pembukuan

UU KUP

3
dan
4

4

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (II)
1. Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak
2. Ketetapan Pajak

3. Penagihan Pajak dan Penagihan Pajak dengan Surat
Pajak
4. Sanksi-sanksi pajak
5. Restitusi
6. Tata Cara Keberatan
7. Tata Cara Banding
8. Pengadilan Pajak
9. Peninjauan Kembali Pajak

UU KUP
UU Penagihan dengan Surat
Paksa
Kasus : Sengketa pajak
keberatan dan banding

Pajak Daerah dan Pajak lainnya (Material, PBB dan
BPHTB)
1. Pajak dan Retribusi daerah
2. Peranan Pajak Daerah dalam Pembangunan Daerah
- beberapa contoh pajak daerah

- mekanisme pembayaran dan pelaporan pajak

UU PBB
UU Bea Materal
UU BPHTB
UU Dokumen Negara
UU Pajak dan Retribusi Daerah
Kasus : Pajak Daerah

5
dan
6

5

Kuis

Temu

7-14

15-17

18-20

21-22

SESI

6

7

8

9

TOPIK BAHASAN

daerah
3. Subjek, obyek dan perhitungan PBB, BHHTP dan
Bea/materai
Pajak dipotong/dipungut pihak lain (withholding tax) 21,
22, 23, 26
1. Pemotong pajak
2. Penerima penghasilan yang dipotong
3. Obyek pajak
4. Pengurangan yang diperbolehkan
5. Penghasilan tidak kena pajak
6. Penghitungan PPh 21, 22, 23 dan 26
7. Penghasilan yang dikenakan PPh Final
8. Pencatatan akuntansi atas pajak dipotong/dipungut
UJIAN TENGAH SEMESTER
Pajak Penghasilan
1. Subjek dan objek pajak Badan dan pengecualiannya
2. Bentuk Usaha Tetap
- Pengertian BUT
- Obyek pajak bentuk usaha tetap
- Penghitungan pajak terhutang BUT
3. Biaya yang boleh dikurangkan dan pengecualiannya
4. Kompensasi kerugian
5. Penyusutan, amortisasi dan revaluasi aktiva
6. Penentuan harga perolehan
7. Pajak final
8. Norma penghitungan
9. Hubungan istimewa
Pajak Penghasilan untuk transaksi Khusus
1. PPh ayat 2
2. Kredit pajak luar negeri (PPh 24)
3. Ketentuan khusus PPh atas transaksi industri
tertentu misal :
- Penghasilan modal ventura
- transaksi pasar modal
- Penghasilan yang dibebankan Pada keuangan
negara/daerah
- konstruksi
- Pajak penghasilan atas dana pensiun
- Restrukturisasi utang
- Holding Company, Merger dan Akuisisi
- Pelarayan, penerbangan, pengeboran dan
- Dana pensiun
- Derivatif
Rekonsiliasi Fiskal
a. Rekonsiliasi Laba Komersial dengan Laba Fiskal
b. Beda Permanen dan Temporer
c. Perhitungan Pajak Terhutang
d. Kredit Pajak
Pajak akhir tahun (PPh 28 dan PPh 29)

REFERENSI

Kuis
UU Pajak penghasilan
Peraturan pelakasna PPh
Kasus: Perhitungan PPh 21 dan
26

Kuis

UU Pajak Penghasilan
Peraturan pelaksanaan UU PPh
Kasus : Identifikasi Obyek dan
Subjek Pajak Badan
Kuis

UU Pajak penghasilan
Pertauran pelaksana UU PPh
Kasus : penerapan pajak atas
penghasilan, transaksi atau
industri khusus

Kuis

UU Pajak penghasilan
Peraturan pelaksana UU PPh
Kasus : Rekonsiliasi Fiskal dan
perhitungan pajak akhir tahun
Kuis

Temu

SESI

23-24

10

25

11

26

27

27

12

13

14

TOPIK BAHASAN

Penyelesaian Pajak Akhir Tahun, Angsuran Pajak dalam
Laporan Keuangan
1. Cicilan pajak (PPh 25)
2. Pencatatan akuntansi
- Angsuran pajak
- Kredit pajak
- Pajak akhir tahun
- Beban pajak
- Pajak tangguhan
3. Pelaporan SPT Tahunan PPh Badan
Konsep Dasar PPn dan PPnBM
1. Karakteristik dan Mekanisme Pengadaan PPn dan
PPnBM
2. Obyek Pajak dan yang dikecualikan
3. Pengusaha kena pajak
4. Penyerahan dan bukan penyerahan
5. Barang dan Jasa Kena Pajak
6. Daerah Pabean dan kawasan Berikat
7. Saat dan tempat terutang
8. Faktur pajak dan nota retur
9. Dasar pengenaan Pajak
10. Hubungan istimewa dan kaitannya dengan DPP
11. Penghitungan dan pelaporan
12. Kredit pajak dan masukan
13. Pencatatan transaksi PPN dan PPnBM
Ketentuan Khusus PPn dan PPnBM
1. Fasilitas khusus dibidang PPn/PPnBM : tidak dipungut,
dibebaskan
2. PPn dan PPnBM atas penyerahan kepada pemungut
pajak
3. Ketentuan atas transaksi / industri khusus :
- Apartemen, real estate dan konstruksi
- Emas
- Transaksi syariah
- Pedagang eceran (retail)
- Leasing
- Kegiatan membangun sendiri
Konsep Dasar Pajak Internasional
1. Konsep dar perpajakan Internasional
2. Pemajakan transaksi lintas negara
3. Konsep juridical versus economic double taxation
4. Sumber hukum perpajakan Internasional
5. Prinsip non diskriminasi
6. konsep Anti tax avoidance
7. pengertian dan Tujuan Penghindaran Pajak Berganda
(P3B)
Penghindaran pajak berganda
1. Tax treaty :
- Pemajakan atas passive income
- Pemajakan atas Dependent dan Independent

REFERENSI

UU Pajak penghasilan
Peraturan pelaksana UU PPh
PSAK 46
Kasus : perhitungan pajak dan
pengisian SPT tahunan PPh
badan dan penyajian pajak
dalam laporan tahunan

UU PPn dan PPnBM
Peraturan pelaksana UU PPn
dan PPnBM
Kasus : Perhitungan PPn dan
Penentuan utang PPn akhir
masa

Kuis

UU PPn dan PpnBM
Peraturan pelaksana UU PPn
dan PPnBM
Kasus : perhitungan dan
pelaporan PPn pada industri
khusus

Kuis

OECD
JH
Z
Kasus : Manfaat Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda

OECD
JH
Z

Temu

28

SESI

15

TOPIK BAHASAN

Personal Services)
2. Konsep BUT (Permanent Establishment)
3. Transfer Pricing
4. Treaty Shopping
Aplikasi pajak internasional dalam perusahaan
multinasional
Etika Bisnis dan Moral Pajak
UJIAN AKHIR SEMESTER

REFERENSI

Kasus : Transfer Pricing

Penilaian
Untuk mengukur capaian dari hasil proses perkuliahan yang telah diselenggarakan, maka
dilakukan penilaian pada setiap akhir semester. Penilaian akan dilakukan oleh Pengajar dengan
menggunakan kriteria yang telah ditetapkan dalam Peraturan Rektor No.05/PR/REK/BPA/III/2014
sebagai berikut :
Nilai
A
AA/B
B+
B
BB/C
C+
C
CC/D
D+
D
E

Point
4,00
3,75
3,50
3,25
3,00
2,75
2,50
2,25
2,00
1,75
1,50
1,25
1,00
0

Score
≥ 90
85-89,00
80-84,99
75-79,99
70-74,99
65-69,99
60-64,99
55-59,99
50-54,99
40-49,99
35-39,99
30-34,99
25-29,99
≤24,99

Kehadiran dan Partisipasi Aktif
Kehadiran dan Partisipasi aktif dalam kelas para peserta baik individual maupun kelompok, di
setiap pertemuan sangatlah diperlukan dan penting. Oleh karena itu untuk mendorong dan
mendukung partisipasi aktif dan kehadiran mahasiswa diberikan apresiasi dalam bentuk kredit
point (bonus) sebagai berikut :
Jumlah Hadir
27-28 kali
25-26 kali
23-24 kali
22 kali
20-21 kali
19-20 kali
18 kali

Tingkat Kehadiran
95-100 persen
90-94 persen
80-89 persen
< 80 persen
75 persen
70 persen
65 persen

Bonus
+20 point
+10 point
+ 5 point
0
-05 point
-10 point
-20 point

Peraturan Kelas
1. Mahasiswa TIDAK DIPERKENANKAN mengikuti aktivitas perkuliahan, jika:
a. Terlambat hadir 20 menit atau lebih dari waktu yang telah ditentukan (sesuai kesepatan)
b. Berpenampilan tidak rapi, baik dalam berbusana atau potongan rambutnya
c. Memakai Sandal, Sepatu Terbuka atau Sepatu Sandal
d. Memakai Jaket, Kaos yang tidak berkrah,
e. BerAnting-anting (bagi Laki-laki),
f. Selama kuliah HP tidak diperkenankan bernada dering
g. Tidak berpakaian sebagaimana ketentuan perkuliahan yang berlaku
2. Mahasiswa DIPERKENANKAN tidak mengikuti aktivitas perkuliahan, jika sakit, pulang
kampung atau ada keperluan/kepentingan lainnya, dengan membuat surat ijin yang dilengkapi
dengan :
a. Jika Sakit, dilengkapi Surat Keterangan Dokter atau Ibu atau Bapak Kos dan diketahui
oleh Ketua RT setempat
b. Jika Pulang Kampung (ke Kota Asalnya), dilengkapi Surat Keterangan dari Orang
Tua/Wali Mahasiswa/Suami/Isteri dan disertai tiket pulang (bis, kereta api, pesawat,
kapal).
c. Jika Ada Tugas dari Institusi, dilengkapi dengan Surat Tugas dari Pimpinan/Ka.Kantor.
3. Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester merupakan kesatuan proses penilaian
sehingga wajib diikuti dan masing-masing tidak dapat saling menggantikan.
4. Mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 80% pertemuan matakuliah tidak diperkankan
mengikuti UAS.
5. Ketika mengikuti Ujian baik UTS maupun UAS Mahasiswa DIWAJIBKAN:
a. Membawa kartu mahasiswa yang masih berlaku dan kartu ujian
b. Hadir tepat waktu dan membawa peralatan tulis sendiri tidak diperkanankan saling
meminjam alat tulis selama ujian berlangsung
c. Telah menyelesaikan kewajiban administrasi akademiknya (Kartu Ujian harus telah
disahkan oleh Pengajaran)
d. Tidak memakai sepatu terbuka.
e. Berpenampilan rapi baik dalam berbusana maupun berpenampilan diri.
f. Tidak berpakaian terlalu pendek atau ketat sehingga mengakibatkan terlihat tubuh
bagian dalamnya
g. Tidak diperkenankan menggunakan HP sebagai calculator atau alat menghitung
h. Mematikan HP
6. Pelanggaran akademik dalam bentuk apapun ketika mengerjakan tes ujian dan atau tugas
menyebabkan mahasiswa secara langsung memperoleh nilai E.