EFEKTIFITAS METODE FUNDRAISING LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL : STUDI PADA YATIM MANDIRI CABANG BENDUL MERISI SURABAYA.
EFEKTIFITAS METODE FUNDRAISING LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
(Studi pada Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi Surabaya)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)
Oleh:
RIRIN SULISTIAWATI B04213025
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2017
(2)
EFEKTIFITAS METODE FUNDRAISING LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
(Studi pada Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi Surabaya)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)
Oleh:
RIRIN SULISTIAWATI B04213025
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2017
(3)
(4)
(5)
(6)
*{H]e* E F{
THRrAFf AGA
*{ &
Li
r€Itr"ERs{TirS
n SL"e"1.g FfHGE&I
sLiHA}$ ABtp s
L
Sff ffiA*A
ye
Ff,&P1g=Y&KA,TN
,{E" -***r*. A" l"*xi x t7
:*rxbx;r **:3? -i#p. t}3 p-$t -i e s?: fl*a.*r I *** } il(-{.i
E-.v{ a*si : gxspx*r!4mi*.&, _ *;,id
I -81&,{&AR FERHryA:tr"L,q}'ri- FERSE?1}j UAN FImIJ}{A$}
H"'IRYAlI$.fr IAHUN?ilri{I{HFE;h1T}NG.&N.AFlit}}F,h{ES
S,uhryi ri*"itas *ksdeffiifom LFIN Senaaa ;{rq}efl Suc'abay,a" y*ri6i hecrenda tea}gpra di }-yaq,a&e iai, s*ya;
b{asms
: Rd&{ft{ SLILL$YI,{WTATIHAh€ ; E{.}4385{,F35
FmkrxEms/'gcnuswe : il&\IffiiA*$ r},{N H{}&.gutN.iHjE$i/ ELeNAjEe{ffi{ r}83ffi',&H
E-syLEil
sdalress
:
risirgsffiIix*mr,*GS5@vafu<rc.rc*nPry
ik*
per:getxh*ara= meayetaejrei *:atuk mea"ebed&*e lrry*aria Ferytrxtx[rx**UIIS $umm -&*puE $wafoa3,a
Hak
Befo*s e**,r'rd{i }.{le}ll-S,fu$A}a:siF at*s Iianya#kaE ,[-]&xig]si
Lf,
Tesis tf $fus{rasi Lf
l-ain-}aiffi{"""""..".:".
,.".""} yatagfo*r$eldaai:EFffif{ffiFrr'A*{ &{g}l{- g}E FL}ngDit-AgsgF,IG Lai&6*ASA Ae{s{"UAK&T N;tst{}NAf.
trEHSff
*=+
Yit"flge.s R"LANS* lt} {xB"&}4
fi
BF}+*Lrr h{EREsr St}eaBAyiutr*r.
g-wrc$gka* yary cliEledm&arr $iEa a<ia)" n}eragen Ha& Refuas Xtr,*5.-aki F{*s*EksEemif imiFeq:e:*t*kxx* {.jHtrI Sas{a*cl Arsffit &rrahraya
Mi}k
rae.r:6pli}a_medialti:ma:sr-kst}, me*rygeEe**m1,x dxtr*m,bentt&
eeng*aim
dar*
4**t*Uxse},
****li*rx:xr*uik**y*,
d;
T*,*,Fdem7/rmemp*h*&*sr&nnn3'a di Intq:met *ffiru uredia !:tisg sffi*a *fu/frexrarshik ee"pe&elryffih
*&*ry:
tffiigl.q per$al mmninta ilin elxri s.e5ra seXas:a fetfrF ffileac@5x6&p1 *&{s!,s -,*y" *k@gdgleffi&EEk/F€,&{ig}rs dsm ax-*er Fwsler*ir y*ng h*mt*rugfuaa
*s'ry'a he*e<iia l:uta& ffier?anqry:rl$ $trc*ca trxr&di, tffiFa srel*:st&a* Fifuak Feryusta&63-*s l.-:i3nii Strua{[ A*p*E Sam:afoaga sryala tlesrt&k &lrttaltxrE hllkamrrya*g rxffiharl
.t*
p.i."gger* $Iak
iliBtmc$algrsr krd}.e;!ffiieh
sxyai*i-
,,E-;eulrlkfufi {:<€qrylfttffi iat yrery ca1,a hl:at drcgaue
Suebaya, 16 Febnrad 2t)17 Pmulig''
ffirEaF{-s
(7)
ABSTRAK
Ririn Sulistiawati, 2017, Efektivitas Metode Fundraising Lembaga Amil Zakat Nasional (Studi Pada Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi Surabaya).
Kata Kunci: Metode Fundraising, Efektivitas Metode Fundraising, Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Fokus masalah pada penelitian ini adalah apa saja metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya? Bagaimana efektifitas metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya? Bagaimana pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan
fundraising di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya?
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya. Untuk menemukan efektifitas metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya. Dan untuk mengetahui pengelolaan sumber daya manusia dalam melakukan fundraising di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya.
Penelitian ini menemukan bahwa terdapat metode yang digunakan untuk
fundraising Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya yaitu fundraising
dengan menggunakan kupon, melalui penyampaian program, door to door, iklan, program odot, dalam bentuk kerjasama melalui program yang dimiliki Yatim Mandiri, media sosial, layanan lebih untuk donatur, seperti memberi kado kepada anak donatur yang sedang ulang tahun dan melalui CSR. Yang paling efektif metode fundraising dilakukan dengan cara datang langsung baik kepada seseorang yang baru dilihat dan dikenal juga kepada saudara atau teman dari donatur Yatim Mandiri, yaitu melalui referensi donatur, dan dilakukan dengan cara facebook yang tidak butuh tenaga. Pengelolaan sumber daya manusia dalam melakukan fundraising pertama, dalam pengadaan sumber daya manusia disini ada beberapa aspek yang dilihat. Yaitu, pengadaan tenaga kerja dalam sejarah yang dimaksud disini adalah bagaimana cara memperoleh tenaga kerja, rekrutmen, menyaring atau seleksi, dan menempatkan, penempatan kerja pelamar.
Kedua, pemeliharaan meliputi pemberian motivasi dalam arti luas, latihan, dan pengembangan, evaluasi kinerja, promosi, demosi, dan mutasi. Dan ketiga, separasi yaitu tahap pemisahan antara tenaga kerja dengan organisasi perusahaan.
(8)
DAFTAR ISI
JUDUL PENELITIAN (COVER)... i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN OTENTISITAS SKRIPSIvi ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Definisi Konsep ... 5
F. Sistematika Pembahasan ... 7
BAB II: KAJIAN TEORETIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 10
B. Kerangka Teori 1. Metode Fundraising ... 15
(9)
2. Efektifitas ... 17
3. Pengelolaan Sumber Daya Manusia ... 18
4. Metode Fundraising perspektif Islam ... 30
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia perspektif Islam ... 31
BAB III: METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 32
B. Lokasi Penelitian ... 33
C. Jenis dan Sumber Data ... 34
D. Tahap-Tahap Penelitian ... 37
E. Teknik Pengumpulan Data ... 39
F. Teknik Validitas Data ... 42
G. Teknik Analisis Data ... 44
BAB IV: HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 46
B. Penyajian Data ... 52
C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 81
BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ... 95
B. Saran dan Rekomendasi ... 96
C. Keterbatasan Penelitian ... 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN: (instrumen penelitian seperti pedoman wawancara, pedoman observasi, transkrip hasil wawancara; Surat Keterangan melakukan penelitian, kartu konsultasi dengan dosen pembimbing, dll)
(10)
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Fundraising (penggalian dana) tidak hanya identik dengan menghimpun dana semata. Ruang lingkupnya begitu luas dan mendalam, berpengaruh besar bagi eksistensi dan pertumbuhan sebuah lembaga. Oleh karenanya, tidak begitu mudah untuk memahami ruang lingkup fundraising. Adapun fundraising pada lembaga non profit (nirlaba) seperti Laznas salah satunya adalah melalui Ziswa dari masyarakat. Ziswa (Zakat, Shodaqoh, Infaq, dan Wakaf) sendiri ialah menjadi bagian dari instrumental dalam mengentas kemiskinan masyarakat. Karena, dari Ziswa salah satunya organisasi non profit bisa mencapai tujuan-tujuan mereka.1
Fundraising ialah proses mempengaruhi masyarakat baik perorangan atau instansi (lembaga) agar menyalurkan dana kepada sebuah organisasi atau lembaga.2 Efektifitas, bahwa efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab dan dapat membawa hasil.3 Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional.4
1
Miftahul Huda. Model Manajemen Fundraising Wakaf. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Ponorogo. Vol. XIII, No. 1, Januari 2013. Hal. 35.
2
Muhsin Kalida. Fundraising Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Yogyakarta: Cakruk Publising.
2011. Hal 15.
3
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 352) dalam Mishadin. Jurnal Skripsi Efektivitas Media
Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Di Smk 1 Sedayu Bantul. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012.
4
Menurut E. Mulyasa (2003: 82) dalam Mishadin. Jurnal Skripsi Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi
(11)
Metode fundraising adalah suatu kegiatan khas yang dilakukan oleh nadhir dalam rangka menghimpun dana atau daya dari masyarakat.5 Dan telah ditetapkan pula tentang sebaiknya ada golongan umat yang menyeru dalam kebaikan. Adapun berikut ayatnya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang
beruntung.”6
Lokasi ialah posisi fisik atau situs geografis dari fasilitas. Lokasi ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan organisasi.7 Lokasi sebagai objek pada penelitian ini adalah sebuah lembaga amil zakat nasional yaitu Yatim Mandiri cabang Surabaya, tepatnya di Jl. Bendul Merisi Selatan 1/2A Surabaya.
Adapun alasan memilih Yatim Mandiri sebagai lokasi penelitian dikarenakan Yatim Mandiri merupakan salah satu lembaga sosial yang telah berdiri lama yaitu 22 tahun dengan konsinten untuk anak yatim. Yatim Mandiri baru saja menjadi lembaga amil zakat nasional pada pada Sabtu 30 April 2016. Yatim Mandiri telah memiliki banyak cabang yaitu ada 40 cabang yang
Di Smk 1 Sedayu Bantul. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012.
5
Miftahul Huda. Model Manajemen Fundraising Wakaf. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Ponorogo. Vol. XIII, No. 1, Januari 2013. Hal. 35.
6
Al-Qur’an dan terjemahnya Al-Hikmah. Surat Al-Imran Ayat 104. Bandung: Diponegoro.
7
(12)
tersebar di berbagai kota.8 Selain itu, Peneliti beberapa bulan yang lalu pernah masuk dalam sebuah program volunteer di lembaga amil zakat nasional yang bernama Yatim Mandiri selama kurang lebih 2 Minggu. Berdasarkan hasil observasi selama menjadi volunteer dan juga pra studi lapangan peneliti melihat fundraising adalah salah satu hal yang menarik di dalam sebuah lembaga sosial. Karena dengan adanya hasil fundraising yang baik maka akan ada pendistribusian yang lebih optimal kepada anak yatim begitu sebaliknya.
Sehingga peneliti akhirnya memutuskan untuk mengambil skripsi dengan
tema “Efektifitas Metode Fundraising Lembaga Amil Zakat Nasional (Studi
Kasus Di Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi Surabaya)”.
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apa saja metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya?
2. Bagaimana efektifitas metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya?
3. Bagaimana pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan fundraising
di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:
8
(13)
1. Untuk menemukan metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya
2. Untuk menemukan efektifitas metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya
3. Untuk mengetahui pengelolaan sumber daya manusia dalam melakukan
fundraising di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya
D.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan topik efektifitas metode
fundraising.
b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak tertentu guna menjadikan skripsi ini sebagai acuan untuk penelitian lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah wawasan pengetahuan di bidang efektifitas metode fundraising lembaga amil zakat nasional.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan tambahan referensi perpustakaan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, perpustakaan UIN
(14)
Sunan Ampel Surabaya serta lembaga/organisasi sejenis lainnya. Serta menjadi acuan bagi masyarakat luas yang ingin melakukan fundraising.
c. Bagi lembaga tempat penelitian
Sebagai sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam melakukan
fundraising. E.Definisi Konsep
Definisi konseptual merupakan penjelasan dari setiap kata dalam judul penelitian yang membutuhkan sebuah penjelasan yang lebih lanjut. Definisi konseptual ialah suatu definisi yang masih berupa konsep dan maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami maksudnya.9 Tujuan definisi konseptual yaitu untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan maksud dari judul penelitian tersebut dan agar mengetahui makna dari judul tersebut.10 Adapun definisi konseptual dalam penelitian yang
berjudul “Efektifitas Metode Fundraising Lembaga Amil Zakat Nasional (Studi pada Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi 1/2A Surabaya)” adalah sebagai berikut:
1. Efektifitas
Efektifitas, bahwa efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab dan dapat membawa
9
Azwar (2007) dalam Siti Munadhiroh. 2012. Korelasi Mengikuti Pengajian Majlis Dzikir Al
Khidmah Dengan Ukhuwah Islamiyah Jama’ah Di Kec. Weleri, Kab. Kendal. Semarang: Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo
10
Siti Nur Ainin. Gadget dan perilaku Santri dalam Kehidupan Berinteraksi (studi Kasus di
Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: skripsi sosiologi.
(15)
hasil.11 Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional.12 Efektivitas sering kali berkaitan erat dengan perbandingan antara tingkat pencapain tujuan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, atau perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan.13
2. Metode
Metode ialah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.14
3. Fundraising
Fundraising ialah sebagai proses mempengaruhi masyarakat atau calon donatur agar mau melakukan amal kebajikan dalam penyerahan sebagian hartanya.15 Fundraising adalah suatu kegiatan dalam rangka
menghimpun dana dan sumber daya lainnya seperti wāqif/donatur dari
11
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 352) dalam Mishadin. Jurnal Skripsi Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Di Smk 1 Sedayu Bantul. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012.
12
Menurut E. Mulyasa (2003: 82) dalam Mishadin. Jurnal Skripsi Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Di Smk 1 Sedayu Bantul. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012.
13
Mishadin. Jurnal Skripsi Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata
Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Di Smk 1 Sedayu Bantul. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012.
14
Kbbi.co.id. diakses pada tanggal 18 Oktober 2016. Pukul 08.37 WIB.
15
Afifah Zulkarnia. Strategi Fundraising Oleh Lembaga Wakaf Sidogiri Kabupaten Pasuruan
Dalam Optimalisasi Penghimpunan Dana Wakaf. Skripsi Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim. 2010.
(16)
masyarakat.16 Adapun donatur dari masyarakat bisa individu, kelompok, organisasi, perusahaan maupun pemerintah yang digunakan untuk mencapai misi atau tujuan lembaga.17
4. Metode Fundraising
Metode fundraising adalah suatu kegiatan khas yang dilakukan oleh nadhir dalam rangka menghimpun dana atau daya dari masyarakat.18
5. Lembaga sosial
Lembaga sosial adalah mencakup pola tingkah laku atau tugas yang harus dilakukan oleh seseorang atau masyarakat dalam kondisi tertentu sesuai dengan kegunaan atau fungsinya sebagai struktur sosial yang mengatur, mengarahkan, dan melaksanakan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.19
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan sebagai runtutan sekaligus kerangka berfikir dalam penulisan skripsi. Agar lebih mudah memahami penulisan skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan, sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari enam item yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan.
16
Kim Klein. Fundraising for Social Change. Fourth Edition (Oakland California: Chardon Press.
2001). Hal 13. dalam Miftahul Huda. Model Manajemen Fundraising Wakaf. Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo. Vol. XIII, No. 1, Januari 2013. Hal. 32.
17
Ahmad Juwaini. Panduan Direct Mail untuk Fundraising. (Jakarta: Piramedia, 2005). Hal. 4.
Dalam Miftahul Huda. Model Manajemen Fundraising Wakaf. Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Ponorogo. Vol. XIII, No. 1, Januari 2013. Hal. 32.
18
Miftahul Huda. Model Manajemen Fundraising Wakaf. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Ponorogo. Vol. XIII, No. 1, Januari 2013. Hal. 35.
19
Ary H. Gunawan. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang Berbagai Problem
(17)
BAB II : Kajian Teoritik, pada bab ini terdiri dari dua item yaitu penelitian terdahulu yang relevan yaitu beberapa referensi yang digunakan untuk menelaah objek kajian, dan kajian teori yaitu teori yang digunakan untuk menganalisis masalah penelitian.
BAB III : Metode Penelitian, pada bab ini terdiri dari tujuh item yaitu pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data, dan teknik analisis data. Metode penelitian diuraikan untuk memberikan gambaran secara utuh mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Sehingga, hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirancang/formulasikan pada sub bab rumusan masalah.
BAB IV : Hasil Penelitian, pada bab ini terdiri tiga item yaitu gambaran umum obyek penelitian agar diketahui secara jelas tentang Yayasan Yatim Mandiri Cabang Surabaya. Penyajian data dari hasil penelitian yang dilakukan, baik dari hasil dokumentasi, observasi, maupun wawancara, tentang metode yang digunakan untuk
fundraising dan manajemen sumber daya manusianya untuk melakukan fundraising, dan pembahasan hasil penelitian (analisis data) tentang metode fundraising Laznas dan manajemen sumber daya manusianya (studi pada Yatim Mandiri cabang bendul merisi Surabaya).
(18)
BAB V : Penutup, pada bab ini terdiri tiga item yaitu kesimpulan, saran dan rekomendasi, dan keterbatasan penelitian.
(19)
BAB II
KAJIAN TEORETIK A.Penelitian Terdahulu yang Relevan
1. Metode Fundraising dan Pendistribusian Zakat Infak Sedekah Pada Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah (Laziz) PT. Garuda Indonesia.
Qanita Kamaliah
Skripsi Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015
Persamaan Terletak pada fokus masalah yang ada pembahasan tentang metode fundraising dan objek penelitiannya dilakukan dilembaga amil zakat.
Perbedaan Qanita Kamaliah objeknya pada lembaga amil zakat infak sedekah (Laziz) PT. Garuda Indonesia dengan fokus bagaimana metode dan pendistribusian ZIZ. Sedangkan, Ririn Sulistiawati objeknya pada Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya dengan fokus bagaimana metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, bagaimana efektifitas metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, dan bagaimana pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan fundraising di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya.
(20)
Nasional Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid Yogyakarta Fifin Kurniawati
Skripsi jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2014
Persamaan Terletak pada jenis lembaga objek penelitiannya yaitu sama-sama di Laznas
Perbedaan Fifin Kurniawati objeknya pada Laznas Dompet Peduli Ummat terfokus pada strategi pengumpulan Zis di Laznas. Sedangkan, Ririn Sulistiawati objeknya pada Laznas Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya terfokus pada bagaimana metode
fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi Surabaya, bagaimana efektifitas metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi Surabaya, dan bagaimana pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan fundraising di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya. Perbedaannya juga terletak pada objek penelitian.
3. Strategi Fundraising Dalam Meningkatkan Penerimaan Zakat Pada Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat
Aprizal
Skripsi Program Studi Manajemen Dakwah Ilmu Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2015.
(21)
fundraising dan sama-sama memiliki objek penelitian dilembaga amil zakat.
Perbedaan Aprizal menggunakan tema tentang strategi Fundraising dalam meningkatkan penerimaan zakat di Al-Azhar peduli ummat dengan fokus tentang formulasi strategi fundraising, implementasi fundraising, dan evaluasi strategi fundraising. Sedangkan, Ririn Sulistiawati mengunakan tema efektifitas metode fundraising Lembaga Amil Zakat Nasional (studi pada Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya) dengan fokus bagaimana metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, bagaimana efektifitas metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, dan bagaimana pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan fundraising di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya. Perbedaannya juga terletak pada objek penelitian.
4. Strategi Peningkatan Loyalitas Donatur Di Baitul Mall Hidayatul (BMH) Cabang Surabaya
Moh. Ali Mahmud
Skripsi jurusan Manajemen Dakwah dan Komunikasi Uin Sunan Ampel Surabaya. 2014
(22)
Surabaya dan dilakukan oleh mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah dari UIN Sunan Ampel Surabaya.
Perbedaan Ali Mahmud objeknya pada Baitul Mall Hidayatullah (BMH) Cabang Surabaya dengan fokus penelitian tentang strategi peningkatan loyalitas donatur di baitul mall (BMH) cabang Surabaya yaitu bagaimana strategi yang diterapkan di baitul hidayatullah untuk meningkatkan loyalitas donatur dan strategi apa yang diterapkan untuk peningkatan loyalitas donatur. Sedangkan, Ririn Sulistiawati objeknya pada Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya dengan fokus bagaimana metode
fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, bagaimana efektifitas metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, dan bagaimana pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan fundraising di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya. Perbedaannya juga terletak pada objek penelitian dan fokus masalah.
5. Manajemen Kinerja Karyawan di Yayasan Yatim Mandiri Cabang Surabaya
Khusnul Khotimah
Skripsi Prodi Manajemen Dakwah Jurusan Manajemen dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan
(23)
Ampel Surabaya 2014
Persamaan Terletak pada lokasinya yaitu Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya dan dilakukan oleh mahasiswa dari jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya
Perbedaan Khusnul Khotimah membahas tentang manajemen kinerja yaitu bagaimana tentang Manajemen Kinerja di Yatim Mandiri, namun hasilnya belum mendapatkan data manajemen kinerja secara terperinci dari setiap divisi yang ada. Sedangkan, Ririn Sulistiawati membahas tentang Efektifitas Metode Fundraising
Lembaga Amil Zakat Nasional (Studi pada Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi Surabaya) yang terfokus pada bagaimana metode fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, bagaimana efektifitas metode
fundraising yang digunakan di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, dan bagaimana pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan fundraising di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya dengan harapan data yang diperoleh dapat maksimal.
Tabel 2.1
(24)
B. Kerangka Teori
1. Metode Fundraising
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang artinya cara atau jalan yang ditempuh. Sedangkan, dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah kegiatan guna mencapai tujuan yang diinginkan.20
Fundraising yaitu membangun nilai-nilai kemanusiaan, suatu cara untuk membangun relasi dengan orang-orang yang mempunyai nilai-nilai yang sama dengan nilai-nilai organisasi, serta memberi kesempatan bertindak melalui pemberian dana dengan tujuan sosial kemanusiaan.21
Fundraising bisa diartikan sebagai suatu kegiatan dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat dan sumber daya lainnya. Baik individu, kelompok, organisasi, ataupun perusahaan pemerintah yang digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasional organisasi/lembaga sehingga mencapai tujuan.22 Fundraising ialah proses mempengaruhi masyarakat baik perorangan atau instansi (lembaga) agar menyalurkan dana
kepada sebuah organisasi atau lembaga. “Mempengaruhi” dengan makna
memberitahukan, mengingatkan, mendorong, membujuk, merayu, atau mengiming-imingi termasuk melakukan penguatan stressing bila memungkinkan.23
20
Qanita Kamaliah. Metode Fundraising dan Pendistribusian Zakat Infak Sedekah Pada Lembaga
Amil Zakat Infak Sedekah (LAZIZ) PT. Garuda Indonesia. Skripsi Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah Dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.
21
April Purwanto. Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat. Yogyakarta: Teras. 2009. Hal 30.
22
Hendra Sutrisna. Fundaraising Database. Depok: Piramida. 2006. Hal. 23
23
Muhsin Kalida. Fundraising Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Yogyakarta: Cakruk Publising. 2011. Hal 15.
(25)
Metode fundraising adalah suatu kegiatan khas yang dilakukan oleh nadhir dalam rangka menghimpun dana atau daya dari masyarakat. Adapun metode fundraising ada dua yaitu langsung (direct) dan tidak langsung (indirect).
Metode fundraising langsung (direct) ialah metode yang menggunakan teknik-teknik atau cara-cara yang melibatkan partisipasi
wāqif secara langsung. Yaitu, bentuk-bentuk fundraising dimana proses interaksi dan daya akomodasi terhadap respons wāqif bisa seketika (langsung) dilakukan. Sebagai contoh dari metode ini adalah: direct mail, direct advertising, telefundraising, dan presentasi langsung.
Metode fundraising tidak langsung (indirect) ialah suatu metode yang menggunakan teknik-teknik atau cara-cara yang tidak melibatkan partisipasi
wāqif secara langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising di mana tidak dilakukan dengan memberikan daya akomodasi langsung terhadap respon
wāqif seketika. Metode ini misalnya dilakukan dengan metode promosi yang mengarah kepada pembentukan citra lembaga yang kuat, tanpa diarahkan untuk transaksi daya/dana wakaf pada saat itu. Sebagai contoh dari metode ini adalah: advertorial, image compaign, dan penyelenggaraan
event, melalui perantara, menjalin relasi, melalui referensi, dan mediasi para tokoh, dan lainnya.24
Teknik-teknik fundraising, diantaranya adalah sebagai berikut:
pertama, kampanye ialah fundraising dengan cara melakukan kampanye
24
Miftahul Huda. Model Manajemen Fundraising Wakaf. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(26)
lewat berbagai media komunikasi. Media yang digunakan dapat berupa brosur, spanduk, poster, stiket, liflet, media cetak, elektronik, dan internet.25
Kedua, face to face ialah fundraising dengan tatap muka antara fundraiser dengan calon donatur untuk mengadakan dialog dengan tujuan menawarkan program kerja sama saling menguntungkan. Teknik ini dapat dilakukan dengan kunjungan pribadi ke rumah calon pendonor, kantor, perusahaan atau membuat presentasi dalam pertemuan khusus. Ketiga, direct mail ialah
fundraising dengan cara surat menyurat. Dalam teknik ini yang perlu diperhatikan adalah penulisan surat yang efektif dan membuat paket surat yang murah. Keempat, special event yaitu praktik fundraising dengan menggelar acara-acara khusus yang dihadiri oleh banyak orang. Bentuknya dapat berupa bazar, lelang, festival, konser, wisata alam, lomba, dan penerbitan. Kelima, Pembangunan dana abadi ialah salah satu satu tahap dimana organisasi sudah berjalan dengan lancar, perencanaan pembangunan dana abadi dapat dimasukkan dalam tujuan dan sasaran perencanaan strategik organisasi, yang dapat dilakukan melalui cara menganggarkan secara teratur dalam anggaran tahunan organisasi, menyimpan kelebihan dana anggaran dalam deposito, mengadakan investasi di perusahaan yang bonafit dana aman dan dijalankan dengan cermat, akuntabel, dipertanggungjawabkan kepada pengurus dan donatur.26
2. Efektifitas
25
Muhsin Kalida. Fundraising taman bacaan masyarakat (TBM). Yogyakarta: Cakruk Publising. 2011. Hal 62.
26
Riris Litysyaningrum. Strategi Fundraising Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam
(Yaketunis) Yogyakarta. Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Univesitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 2015. Hal. 19-22.
(27)
Bahwa efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab dan dapat membawa hasil.27 Efektif ialah bila suatu tujuan tertentu akhirnya dapat tercapai.28 Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional.29 Efektivitas sering kali berkaitan erat dengan perbandingan antara tingkat pencapain tujuan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, atau perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan.30
3. Pengelolaan sumber daya manusia
Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau pengurusan. Banyak orang yang mengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.31
27
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 352) dalam Mishadin. Jurnal Skripsi Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Di Smk 1 Sedayu Bantul. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012.
28
Suyadi Prawirosentoso. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan.
Yogyakarta: BPFE. 1999. Hal. 27
29
Menurut E. Mulyasa (2003: 82) dalam Mishadin. Jurnal Skripsi Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Di Smk 1 Sedayu Bantul. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012.
30
Mishadin. Jurnal Skripsi Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata
Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Di Smk 1 Sedayu Bantul. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012.
31
Suharsimi Arikunto. Pengelolaan Kelas dan Siswa: Sebuah Pendekatan Evaluatif. Jakarta:
(28)
Sumber daya manusia sama dengan sumber daya insani, kata insani untuk mengingatkan bahwa dalam Islam dikenal dengan adanya konsep insan kamil atau manusia seutuhnya (a whole man concept)32 yaitu mukmin yang dalam dirinya terdapat kekuatan wawasan, perbuatan, dan kebijaksanaan. Sifat-sifat yang luhur ini dalam wujudnya yang tertinggi tergambar dalam akhlak Nabi.33 Dalam praktik, istilah sumber daya manusia khususnya dalam organisasi sering disebut istilah kepegawaian (personalia), sehingga dalam praktek manajemen sumber daya manusia sering disebut manajemen personalia.34
Human resource management diartikan dengan pengelolaan sumber daya insani telah berkembang pesat, beberapa buku standar barat seperti Wether & Davis, Dessler, Cascio telah mengalami cetak ulang puluhan kali, begitu juga yang dicetak oleh staff pengajar di Indonesia.35 Pengelolaan sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen, sedangkan manajemen adalah terapan dari dari ilmu ekonomi, yang mementingkan diri sendiri. Islam tidak memandang manusia seburuk itu. Islam menempatkan manusia sebagai makhluk termulia, sehingga pengelolaannya tidak dengan merendahkan derajatnya seperti asumsi makhluk ekonomi dalam teori X dan McGregor.36 Dalam garis besarnya, seluruh kegiatan pengelolaan sumber
32
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. V.
33
Iqbal. dalam Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011.
Hal. V.
34
Justine T. Sirait. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam
Organisasi. Jakarta: PT. Grasindo. 2006. Hal. 3
35
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. VIII.
36
Douglas Mc Gregor. Membagi Manusia dalam Kelompok yang Sesuai dengan Asumsi Teori X (Malas, Tidak Menyukai Bekerja, Perlu Diawasi Ketat) dan Kelompok Lain yang Sesuai dengan Teori Y (Senang Bekerja, Rajin). Kaitan Asumsi Ini Adalah pada Cara Pengelolaannya dan
(29)
daya insani dikelompokkan dalam tiga kegiatan utama yang secara sekuensial adalah pertama, pengadaan (rekrutmen dan semua kegiatan pendahulunya, seleksi, dan penempatan awal), kedua, pemeliharaan (pemberian motivasi dalam arti luas, latihan, dan pengembangan, evaluasi kinerja, promosi, demosi, dan mutasi), dan ketiga separasi.37 Adapun berikut adalah penjabaran dari tiga kegiatan utama pengelolaan sumber daya insani:
Pertama, pengadaan yang merupakan awal sekuen dari pengelolaan tenaga kerja. Allah SWT telah memilih manusia sebagai khalifah di muka bumi ini, pilihan yang pasti berdasarkan kriteria terbaik. Memilih merupakan suatu proses menyaring untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik. Pengadaan adalah proses untuk mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sejak dari dilakukannya analisis jabatan. Pengadaan yang dimaksud disini adalah menyaring dan menempatkan, yaitu sekuen yang mengawali kegiatan operasional pengelolaan sumber daya manusia.38 Pengadaan tenaga kerja yang dimaksud adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi.39 Aturan Al-Qur’an tentang pengelolaan sumber daya insani yang harus ditafsirkan dari ayat-sayat yang mengatur hubungan antar manusia, dari analogi ayat-ayat yang menjelaskan
Leadership Atasan yang disesuaikan dengan Karakter Karyawan Apakah Karyawan Berkarakter
Seperti Teori X atau Teori Y. Dalam Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT.
Bumi Aksara. 2011. Hal. VIII.
37
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. VIII.
38
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. V.
39
(30)
bagaimana Allah SWT mengatur dan me-manage semua ciptaan-Nya dan dari keteladanan Rasulullah SAW sebagai pemimpin (manager).40
Pertama, dalam pengadaan sumber daya manusia disini ada beberapa aspek yang dilihat:
a. Pengadaan tenaga kerja dalam sejarah yang dimaksud disini adalah bagaimana cara memperoleh tenaga kerja.
Berdasarkan riwayat yang disampaikan oleh Abu Musa al-Asy’ari
yanag berkata:” Aku dan dua orang lelaki dari keturunan pamanku
datang kepada Nabi, salah satu dari lelaki itu berkata, „hai Rasulullah, jadikanlah aku sebagai penjabat atas kekuasaan yang telah diberikan
Allah kepadamu’. Dimana salah satu sumber dayanya adalah harus kuat. Kuat yang dapat dianalogikan dengan ketrampilan kualifikasi tertentu yang disyaratkan oleh jabatan bersangkutan serta kemampuan. Intinya pada pengadaan sumber daya manusia adalah menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan suatu organisasi secara kualitatif dan kuantitatif.41
b. Rekrutmen yaitu proses menemukan dan menarik pelamar-pelamar yang mampu untuk dipekerjakan.42 Rektutmen yaitu proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.43 Proses ini dimulai ketika calon pelamar dicari dan berakhir dengan sejumlah lamaran masuk. Peran rekrutmen adalah menemukan sejumlah pelamar baru yang segera dapat ditarik bekerja ketika
40
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. V.
41
M. Manullang. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University. 2002. Hal. 201
42
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. Pt. Bumi Aksara. 2011. Hal. 79.
43
Edy Sutrisno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
(31)
organisasi membutuhkan. Jadi, hasil dari proses rekrutmen adalah kumpulan pelamar yang telah memenuhi syarat sehingga siap untuk disaring melalui tahap seleksi. Aktivitas rekrutmen dirancang untuk mempengaruhi tiga hal, yaitu jumlah sumber daya manusia yang melamar, jenis sumber daya yang melamar, dan kemungkinan pelamar akan menerima posisi yang ditawarkan. Ada dua cara rekrutmen yaitu secara internal, yaitu calon pemangku jabatan dicari dari karyawan yang telah dimiliki perusahaan. Rekrutmen internal ini dibantu oleh succession planning perusahaan, sehingga beberapa langkah bisa disederhanakan atau dihilangkan karena calon-calon yang memenuhi persyaratan sudah dikenal dan diketahui kemampuannya. Sedangkan rektutmen eksternal, yaitu berarti mencari karyawan dari luar perusahaan. Metode yang dilakukan dalam rekrutmen eksternal bisa dilalui melalui iklan di media cetak/televisi/radio. Melalui agen/konsultan, melalui teman/kenalan, melalui organisasi profesi, melalui sekolah/PT/Akademika; melalui mantan karyawan. Dengan perkembangan teknologi saat ini mungkin juga dilakukannya rekrutmen eletronik dimana pelamar cukup memasukkan lamarannya melalui email. Wawancara adakalanya dapat dilakukan melalui telepon. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah konsep adil yang harus dipertimbangkan dalam pengadaan sumber daya manusia. Adil dalam rekrutmen adalah dengan memberi peluang yang
(32)
sama bagi setiap orang dan memberikan perlakuan yang sama kepada setiap pelamar.44
c. Menyaring atau seleksi, istilah seleksi dimaksudkan dengan pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia. Dengan tujuan dasarnya untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskripsi jabatan yang ada atau sesuai dengan kebutuhan organisasi.45 Proses seleksi dimulai ketika rekrutmen berakhir. Ketika perusahaan telah memiliki sejumlah besar calon karyawan. Seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak sesuai dengan kualifikasi yang ada dalam uraian jabatan.46 Ada dua cara melakukan seleksi, yaitu berdasarkan ilmu pengetahuan dan tidak berdasarkan ilmu pengetahuan.47 Adapun untuk kualifikasi yang menjadi dasar seleksi diantaranya keahlian, pengalaman, umur jenis kelamin, pendidikan, keadaan fisik, tampang, bakat, temperamen, karakter.48
d. Menempatkan, penempatan kerja pelamar untuk memegang suatu jabatan dalam organisasi melalui proses orientasi (induksi), yakni mengenalkan karyawan kepada perusahaan tentang pekerjaannya.49 Penempatan harus dilakukan dengan hati-hati agar setiap pekerja dapat bekerja sesuai dengan keahliannya dan mengerti bagaimana mengerjakan
44
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. 79-80.
45
Kolonel Kal. Susilo Martoyo. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:Bpfe. Hal 37.
46
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. 82-83.
47
Kolonel Kal. Susilo Martoyo. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:Bpfe. Hal 47.
48
Kolonel Kal. Susilo Martoyo. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:Bpfe. Hal 43.
49
M. Manullang. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University. 2002. Hal.
(33)
tugasnya. Selain itu, dinamika bisnis menyebabkan permintaan terhadap tenaga kerja relatif lebih sering berubah-ubah kualifikasinya sehingga penyesuaian setiap kali harus dilakukan.50
Kedua, pemeliharaan meliputi pemberian motivasi dalam arti luas, latihan, dan pengembangan, evaluasi kinerja, promosi, demosi, dan mutasi. a. Motivasi, secara sederhana adalah faktor-faktor yang mendorong
seseorang untuk berperilaku tertentu ke arah tujuan yang akan dicapainya.51 Motivasi adalah kemauan untuk meningkatkan upaya ke arah pencapaian tujuan organisasi dengan syarat hasil upaya tadi akan memuaskan sebagian kebutuhan individu.52 Tujuannya bermula dari adanya kebutuhan/keinginan sebagai pembangkit motivasi. Tujuan individu karyawan harus disesuaikan dan yang dibuat searah dengan tujuan organisasi. Dengan demikian dapat dipastikan perilaku karyawan akan menguntungkan perusahaan. Masalah membuat tujuan individu
“parallel” dengan tujuan organisasi tidak terlalu sulit, karena pada umumnya tujuan (jangka pendek) seseorang terkait dengan permasalahan yang dihadapinya. Contohnya, orang yang kekurangan uang maka tujuannya adalah mencari uang, individu yang tidak punya rumah maka tujuannya bekerja adalah untuk mampu membeli rumah. Dengan janji akan memperoleh apa yang dicita-citakannya, pada umumnya manusia akan berbuat apa yang disuruhkan padanya. Oleh karena itu, sistem
50
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. 89.
51
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. 180.
52
Robbins dalam Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. 180.
(34)
imbalan baik yang yang berupa uang maupun non uang pada dasarnya adalah bagian dari motivasi.53 Berdasarkan pengamatan empirik teori motivasi berangkat dari anggapan bahwa diri manusia terdapat kegelisahan (tension) yang timbul adanya kebutuhan yang tidak terpuaskan. Jika kebutuhan telah terpuaskan maka kegelisahan akan hilang untuk sementara dan kemudian akan timbul lagi seiring dengan munculnya kebutuhan-kebutuhan baru yang juga menuntut agar dipuaskan.54
a) Latihan dan pengembangan, pelatihan untuk pegawai pelaksana dan pengawas, sedangkan istilah pengembangan ditujukan untuk pengawas tingkat manajemen.55 Pelatihan adalah proses melatih karyawan baru atau karyawan yang akan memperoleh penempatan baru dengan ketrampilan dasar yang diperlukannya untuk melaksanakan pekerjaan. Pelatihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja. 56 Pelatihan adalah kegiatan untuk memperbaiki program-program untuk memperbaiki kemampuan melaksanakan pekerjaan secara individual, kelompok, dan berdasarkan jenjang jabatan dalam organisasi atau perusahaan.57 Pelatihan lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan
53
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. 109.
54
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. 182.
55
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara. Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama. Hal. 49.
56
Simamora Dalam Ah. A. Arifin. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya:
Uinsa Press. Hal. 42.
57
Hadari Dalam Ah. A. Arifin. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: Uinsa
(35)
keahlian sumber daya manusia organisasi yang berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan saat ini (current job oriented).58 Dengan tujuan agar peserta latih dapat mencapai suatu standars baik dalam ketrampilan dalam pengetahuan maupun dalam bidang tingkah laku. Pengembangan sumber daya manusia suatu organisasi hanya dapat berkembang dan terus hidup bilamana organisasi selalu tanggap terhadap perubahan lingkungan, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Tantangan dan kesempatan bagi suatu organisasi baik dari dalam maupun dari luar, begitu rumit. Oleh karena itu perusahaan harus menyesuaikan tenaga kerjanya, khususnya dari segi kualitatifnya terhadap berbagai perubahan tersebut, dengan membekali tenaga kerjanya dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan melalui program pengembangan tenaga kerja.59 Pengembangan tenaga adalah program yang khusus dirancang oleh suatu organisasi dengan tujuan membantu karyawan dalam suatu organisasi dalam meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan memperbaiki sikapnya. Ada dua tujuan
latihan dan pengembangan karyawan. Yaitu, untuk menutup “gap” antara
kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan dan program-program tersebut yaitu latihan dan pengembangan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan dalam
58
Ah. A. Arifin. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: Uinsa Press. Hal. 43.
59
M. Manullang. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University. 2002. Hal.
(36)
mencapai sasaran-sasaran kerja yang telah ditetapkan.60 Dalam pengelolaan sumber daya manusia yang Islami tujuan pelatihan dan pengembangan masih ditambah lagi untuk pembentukan karakter yang Islami dengan mengacu SAFT, sedangkan yang menjadi tujuan dalam pelatihan konvensial hanyalah ketrampilan pekerja.
b. Evaluasi kinerja merupakan salah satu fungsi mendasar personalia, terkadang disebut juga dengan review kinerja, penilaian karyawan, atau
rating personalia.61 Evaluasi kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja pegawai secara periodek yang ditentukan oleh organisasi.62 Evaluasi kinerja adalah proses yang mengukur kinerja orang lain.63 Evaluasi kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan.64
c. Promosi, demosi, dan mutasi. Promosi, yaitu kegiatan pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi dimana tugas, wewenang, dan tanggung jawab lebih tinggi dari sebelumnya. Yang dilakukan demi perkembangan karyawan selatjutnya karena pada jabatan sebelumnya telah menunjukkan prestasi yang optimal dan kalau
60
T. Hani Handoko. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bpfe. 1989. Hal. 105
61
Hamzah B. Uno. Teori Kinerja dan Pengkurannya. Jakarta: Bumi Aksara. 2012. Hal. 87.
62
Surya Dharma. Manajemen Kinerja (Falsafah, Teori, Dan Penerapannya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 14.
63
John Werterman dalam Hamzah B. Uno. Teori Kinerja dan Pengkurannya. Jakarta: Bumi
Aksara. 2012. Hal. 87.
64
Suprihanto dalam Hamzah B. Uno. Teori Kinerja dan Pengkurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
(37)
tetap berada pada jabatan lama akan menimbulkan kebosanan.65 Setiap pegawai mendambakan promosi karena dianggap sebagai penghargaan atas keberhasilan seseorang menunjukkan prestasi kerja yang tinggi dalam menunaikan kewajibannya dalam pekerjaan dan jabatan yang dipangku sebelumnya, sekaligus sebagai pengakuan atas kemampuan dan potensi yang lebih tinggi dari organisasi.66 Promosi berarti telah terjadi kegiatan pemindahan pegawai dari suatu Jabatan ke jabatan lain yang mempunyai serta tanggung jawab yang lebih tinggi.67 Demosi adalah perpindahan karyawan dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih rendah dalam hal gaji, kewajiban, tanggungjawab, dan atau jenjang organisasinya.68 Mutasi adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin kepada organisasi.69 Mutasi karyawan termasuk dalam fungsi pengembangan karyawan, karena fungsinya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas tenaga kerja.70 Mutasi adalah kegiatan pemindahan pegawai dari satu tempat kerja ke tempat kerja batu yang
65
M. Manullang. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University. 2002. Hal.
201-209.
66
Sondang. P. Siagian. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 1996. Hal 169.
67
M. Kadarisma. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali Press.
2014. Hal. 125.
68
Meldona. Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif. Malang: UIN Press. Hal. 225
69
Sastrohardiwieyo Dalam M. Kadarisma. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Rajawali Press. 2014. Hal 68.
70
M. Kadarisma. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali Press.
(38)
sering disebut sebagai alih kerja, kegiatan pemindahan pegawai dari tugas yang satu ke tugas yang lain dalam satu unit kerja yang sama atau dalam organisasi yang sering disebut sebagai alih tugas.71 Mutasi ialah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal atau vertikal (promosi atau demosi) di dalam suatu organisasi.72
Ketiga, separasi yaitu tahap pemisahan antara tenaga kerja dengan organisasi perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, seperti usia pensiun, pindah kerja, diberhentikan, minta berhenti ataupun meninggal dunia.73
Tujuan dari pengelolaan sumber daya manusia dari perspektif Islam ialah meningkatkan kontribusi produktif sumber daya insani pada organisasi dengan cara yang bertanggung jawab dari sisi strategik, etik, dan sosial.74 Selain itu pendapat lain pengelolaan sumber daya insani ialah sebagai praktik dan kebijakan yang harus dilakukan berkaitan dengan aspek manusia dalam tugas-tugas manajemen.75 Adapun tujuan melaksanakan kegiatan pengelolaan sumber daya insani dengan baik dan sesuai syariat adalah untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan seperti mempekerjakan orang yang tidak tepat untuk suatu pekerjaan, turnover yang tinggi,
71
Saydam Dalam M. Kadarisma. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rajawali Press. 2014. Hal 69.
72
Hasibuan Dalam M. Kadarisma. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rajawali Press. 2014. Hal 70.
73
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. 153
74
Werther & davis. dalam Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi
Aksara. 2011. Hal. 39.
75
Dessler dalam Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. 39.
(39)
mendapatkan karyawan yang tidak bekerja secara optimal/efisien, membuang waktu dengan wawancara yang tidak berguna dan berbagai masalah lain yang merugikan perusahaan.76
4. Prespektif Islam tentang metode fundraising dan manajemen sumber daya manusia. Berikut di bawah ini ayat Al-Qur’an tentang metode fundraising:
110. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.77
Didalam Al-Qur’an Zakat merupakan salah perintah yang sudah ditetapkan. Adapun berikut ayat Al-Qur’an yang juga mendukung tentang metode fundraising:
103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.78
Bahwa zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda dan zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
76
Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta. PT. Bumi Aksara. 2011. Hal. 40.
77
Al-Qur’an dan terjemahnya Al-Hikmah. Surat Al-Baqarah ayat 110. Bandung: Diponegoro.
78
(40)
Dan fundraising sebagai suatu cara mengamalkan ayat diatas. Berikut ayat Al-Quran tentang pengelolaan sumber daya manusia:
13. Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa
yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.79
Bahwa sumber daya manusia sebagai kekuatan terbesar dalam pengelolaan seluruh resource. Oleh karena itu sumber daya yang ada ini harus dikelola dengan benar karena merupakan amanah yang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Dan untuk mendapatkan pengelolaan yang baik ilmu sangat diperlukan untuk menopang pemberdayaan dan optimalisasi manfaat sumber daya yang ada. Berikut ayat Al-Qur’an yang mendukung penjelasan tentang ilmu:
33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.80
Yaitu Allah telah menganjurkan untuk menuntut ilmu dengan seluas-luasnya tanpa batas untuk membuktikan kemahakuasaannya.
79
Al-Qur’an dan terjemahnya Al-Hikmah. Surat Al-Jatsiyah ayat 13. Bandung: Diponegoro.
80
(41)
BAB III
METODE PENELITIAN A.Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan di dalam melakukan penelitian. Metode adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan kata lain, metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.81
Sesuai dengan judul penelitian yang telah diajukan yaitu “Efektifitas Metode Fundraising Lembaga Amil Zakat Nasional (Studi Pada Yatim
Mandiri Cabang Bendul Merisi Surabaya)”. Maka pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian lapangan dalam kategori penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif sendiri pada umumnya sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif ialah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme. Digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
81
Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008. Hal. 145.
(42)
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.82 Di samping itu, peneliti perlu juga mengemukakan jenis penelitian yang dipakai. Dilihat dari aspek-aspek penelitian, penelitian ini termasuk dalam aspek people yang organisasi. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data informasi mengenai status suatu fenomena yang ada.83 Dalam penelitian ini akan diuraikan secara mendalam tentang efektifitas metode fundraising yang digunakan Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya dan bagaimana pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan fundraising di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya.
B.Lokasi Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi pada penelitian ini adalah Yayasan Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya. Pemilihan lokasi dikarenakan ketertarikan peneliti terhadap bagaimana metode fundraising yang digunakan Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, bagaimana efektifitas metode fundraising yang digunakan Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, dan bagaimana pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan fundraising Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya.
2. Waktu Penelitian
82
Sugiono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hal. 9.
83
Arikanto Suharsini, Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,
(43)
Dalam melakukan penelitian yang berjudul “Efektifitas Metode
Fundraising Lembaga Amil Zakat Nasional (Studi Pada Yatim Mandiri
Cabang Bendul Merisi Surabaya)”. Peneliti telah menentukan waktu yang digunakan di dalam melakukan proses penelitian. Yaitu, ketika pertama kali melakukan observasi atau pengamatan di lokasi penelitian, pra study lapangan, study lapangan atau proses penelitian, dan pembuatan laporan penelitian.
Kehadiran peneliti menjadi instrumen pengumpulan data dan peran peneliti di sini sebagai pengamat penuh. Waktu yang diperlukan peneliti untuk melakukan penelitian yakni dengan beberapa kali pertemuan sampai nanti instrumen merasa bahwa data yang diperoleh sudah cukup.
C.Jenis dan Sumber Data
Data ialah suatu keterangan atau bahan nyata yang dijadikan untuk menyusun hipotesa.84 Jenis data dalam penelitian ini ialah data kualitatif, karena hasil datanya berbentuk deskriptif dan datanya dapat diperoleh dari dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan, tindakan responden, dokumen dan lain-lain. Adapun menurut derajatnya, jenis data dapat dibedakan menjadi dua yakni, data primer dan data sekunder.85
1. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara atau informasi dari informan, yaitu orang yang berpengaruh dalam proses perolehan data atau bisa disebut key member yang memegang kunci utama
84
Tim Pusaka Agung Harapan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan. Hal. 87.
85
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1996. Hal. 144.
(44)
sumber data penelitian ini, karena informan merupakan seseorang yang benar-benar tahu.86 Tentang “Efektifitas Metode Fundraising Lembaga Amil Zakat Nasional (Studi Pada Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi
Surabaya)”
2. Data sekunder merupakan data yang berasal dari sumber kedua atau instansi seperti dokumen baik dalam bentuk laporan maupun data sekunder lainnya dan juga bisa dari teks book.87 Serta informasi yang dikeluarkan oleh pihak pimpinan lembaga yang berupa data-data tertulis seperti profil lembaga Yatim Mandiri cabang Surabaya, dokumen-dokumen, jumlah Zis
Consultant, dan program-program yang menggunakan dana dari penggalangan dana yang dilakukan.88 Untuk data sekunder peneliti akan menggunakan website, brosur, dan majalah dalam mencari diantaranya profil Yatim Mandiri, kegiatan-kegiatan yang dilakukan yang berhubungan dengan “Efektifitas Metode Fundraising Lembaga Amil Zakat Nasional
(Studi Pada Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi Surabaya)”.
Sumber data dalam penelitian ialah subjek dimana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini identifikasi penghimpunan data dapat diklasifikasikan menjadi tiga:
86
Siti Nur Ainin. 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam Kehidupan Berinteraksi (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
87
Yuswianto (2002) dalam Siti Nur Ainin. 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam Kehidupan Berinteraksi (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
88
Siti Nur Ainin. 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam Kehidupan Berinteraksi (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
(45)
Pertama: informan, pada penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara kepada Branch Manager Officer lembaga Yatim Mandiri cabang Surabaya. Branch ManagerOfficer di Yatim Mandiri dalam struktur organisasi cabang berada di bagian paling atas. Namun, dalam struktur organisasi pusat berada sejajar dengan Branch Manager Officer lainnya. Divisi Finance: dalam struktur organisasi berada di bawah Branch Manager Officer dan sejajar dengan divisi operasional dan divisi data. Serta beberapa Zisco (Zis Consultant) Yatim Mandiri cabang Surabaya yang di anggap memiliki banyak informasi tentang bagaimana metode fundraising yang digunakan Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, bagaimana efektifitas metode
fundraising yang digunakan Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya, dan bagaimana pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan
fundraising di Yatim Mandiri cabang Bendul Merisi Surabaya.
Kedua: aktivitas atau peristiwa, informasi diperoleh dari pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Dari aktivitas tersebut peneliti dapat mengetahui secara langsung bagaimana proses itu terjadi dengan hal tersebut peneliti bisa cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh objek yang diteliti.
Ketiga: dokumen atau arsip, yaitu bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Baik rekaman, arsip, data base, surat-surat, dan gambar yang dapat memberikan informasi terkait judul penelitian.
(46)
D.Tahap-Tahap Penelitian
Untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif, perlu mengetahui tahap-tahap yang akan dilalui dalam proses penelitian. Untuk itu, peneliti harus menyusun tahap-tahap penelitian yang lebih sistematis agar diperoleh hasil penelitian yang sistematis pula. Tahap-tahap penelitiannya sebagai berikut :
1. Tahap Pra Lapangan
a. Menyusun rancangan penelitian
Dalam menyusun rancangan penelitian, peneliti berangkat dari permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.
b. Memilih lapangan penelitian
Dalam memilih lapangan penelitian, peneliti berpijak dari rumusan masalah yang telah diangkat sehingga peneliti bisa memilih lokasi penelitian yang sesuai.
c. Mengurus surat perijinan
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mempunyai surat perijinan meneliti sehingga dapat memudahkan peneliti dalam proses penelitian.
d. Penilaian lokasi penelitian
Peneliti harus melihat lokasi penelitian yang berhubungan dengan situasi, kondisi, latar beserta konteksnya yang sesuai dengan permasalahan yang telah diangkat oleh peneliti.
(47)
Sehubungan dengan informan yang akan digunakan didalam pengumpulan data dalam penelitian, maka informan yang dipilih oleh peneliti harus benar-benar mengetahui dan memahami terkait dengan fokus penelitian. Di dalam pemilihan informan di pilih Branch Manager Officer, divisi finance dan beberapa Zisco (Zis Consultan) Yatim Mandiri cabang Surabaya guna mencapai kevaliditasan data.
f. Menyiapkan perlengkapan penelitian, seperti: alat tulis, kamera, recorder, dan sebagainya
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap ini mempersoalkan tentang segala macam pekerjaan lapangan antara lain yaitu :
a. Tahap pengumpulan, dalam tahap ini peneliti memegang peranan sangat penting karena pada penelitian ini peran aktif dan juga kemampuan peneliti dalam mengumpulkan data sangat diperlukan. Tahap ini dilakukan dengan:
i. Observasi terlibat
ii. Interview atau wawancara mendalam iii. Dokumentasi
b. Tahap analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu: wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumen, dan data lain yang
(48)
mendukung dikumpulkan, diklasifikannnya, dan dianalisa dengan domain.
c. Tahap penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga dalam tahap ini peneliti mempunyai pengaruh terhadap hasil penulisan yang baik akan menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil penelitian.89
E.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ialah langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian ialah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.90 Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan triangulasi.
Observasi, menjadi dasar ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yakni fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.91 Pendapat lain ada yang telah mengklasifikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observasion), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation), dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation).92
89
Siti Nur Ainin. 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam Kehidupan Berinteraksi (Studi Kasus
Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
90
Sugiono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
91
Nasution (1998) dalam Sugiono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
92
Sanafiah Faisal (1990) dalam Sugiono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
(1)
94
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
terpenuhi. Berdasarkan hasil observasi jika ada yang mau resain maka beberapa bulan sebelumnya sudah harus konfirmasi ke pihak lembaga. Pengambilannya dialihkan kepada petugas lainnya yang masih kerja disana. Contohnya dibagi ke beberapa petugas disana pengambilan donasinya.
(2)
95
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB V PENUTUP A.Kesimpulan
Pada penelitian yang berjudul “Efektifitas Metode Fundraising Lembaga Amil Zakat Nasional (Studi pada Yatim Mandiri Cabang Bendul Merisi
Surabaya)” ini ditemukan bahwa terdapat berbagai cara yang dilakukan untuk fundraising, efektifitas metode fundraising, dan pengelolaan sumber daya manusia untuk melakukan fundraising di Yatim Mandiri cabang surabaya: 1. Metode yang digunakan untuk fundraising Yatim Mandiri cabang Surabaya
yaitu fundraising dengan menggunakan kupon, melalui penyampaian program, door to door, iklan, program Odot, dalam bentuk kerjasama melalui program, media sosial, layanan lebih untuk donatur, seperti memberi kado kepada anak donatur yang sedang ulang tahun, dan melalui CSR
2. Efektivitas metode fundraising di Yatim Mandiri dengan datang langsung baik kepada seseorang yang baru dilihat dan dikenal juga kepada saudara atau teman dari donatur Yatim Mandiri yaitu melalui referensi donatur, dan dilakukan dengan cara facebook yang tidak butuh tenaga. Juga dengan cara face to face karena fundraising sebagai salah satu dakwah yaitu butuh pendekatan dan kepercayaan.
3. Pengelolaan sumber daya manusia dalam melakukan fundraising pertama, dalam pengadaan sumber daya manusia disini ada beberapa aspek yang dilihat. Yaitu, Pengadaan tenaga kerja dalam sejarah yang dimaksud disini
(3)
96
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
adalah bagaimana cara memperoleh tenaga kerja, Rekrutmen, Menyaring atau seleksi, dan Menempatkan, penempatan kerja pelamar Kedua, pemeliharaan meliputi pemberian motivasi dalam arti luas, latihan, dan pengembangan, evaluasi kinerja, promosi, demosi, dan mutasi. Dan Ketiga, separasi yaitu tahap pemisahan antara tenaga kerja dengan organisasi perusahaan. cabang.
B.Saran dan Rekomendasi
1. Untuk tim fundraiser agar dapat terus berjalan dengan harapan hasil fundraising yang diinginkan dapat tercapai.
2. Dari penelitian ini diharapkan ada penelitian selanjutnya tentang pengelolaan sumber daya manusia dengan menggunakan narasumber semua karyawan yang bersangkutan yang ada di sebuah instansi maupun perusahaan.
C.Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini, terdapat keterbatasan peneliti, yakni peneliti hanya bisa melakukan penelitian pada satu cabang saja dikarenakan keterbatasan waktu dan dana.
(4)
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Ainin., Siti Nur. Gadget dan perilaku Santri dalam Kehidupan Berinteraksi (studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: skripsi sosiologi.
Al-Qur’an dan terjemahnya Al-Hikmah. Surat Al-Baqarah ayat 110. Bandung: Diponegoro.
Al-Qur’an dan terjemahnya Al-Hikmah. Surat At-Taubah ayat 103. Bandung: Diponegoro.
Al-Qur’an dan terjemahnya Al-Hikmah. Surat Al-Jatsiyah ayat 13. Bandung: Diponegoro.
Al-Qur’an dan terjemahnya Al-Hikmah. Surat Ar-Rahman ayat 33. Bandung: Diponegoro.
Arifin., Ah. A. 2014. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: Uinsa Press.
Arikunto., Suharsimi. 1993. Pengelolaan Kelas dan Siswa: Sebuah Pendekatan Evaluatif. Jakarta: Rajawali.
Dharma., Surya. 2009. Manajemen Kinerja. (Falsafah, Teori, Dan Penerapannya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Griffin., Ricky., W. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Gunawan., Ary H. 2000. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang Berbagai Problem Pendidikan. Jakarta: PT Renika Cipta.
Handoko., T. Hani. 1989. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bpfe.
Hasil Dokumentasi Dari Majalah Yatim Mandiri Edisi Juni 2016 dan Brosur Yatim Mandiri.
Huda ., Miftahul. Model Manajemen Fundraising Wakaf. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo. Vol. XIII, No. 1, Januari 2013.
Kalida., Muhsin. 2011. Fundraising Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Yogyakarta: Cakruk Publising.
(5)
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Juwaini., Ahmad. 2005. Panduan Direct Mail untuk Fundraising. Jakarta:
Piramedia.
Kadarisma. , M. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali Press. 2014.
Kamaliah., Qanita. Metode Fundraising dan Pendistribusian Zakat Infak Sedekah Pada Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah (LAZIZ) PT. Garuda Indonesia. Skripsi Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah Dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.
Kbbi.co.id. diakses pada tanggal 18 Oktober 2016. Pukul 08.37 WIB.
Litysyaningrum., Riris. 2015. Strategi Fundraising Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis) Yogyakarta. Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Univesitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Mangkunegara., A. A. Anwar Prabu. Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.
Manullang., M. 2002. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Martoyo., Susilo. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bpfe. Meldona. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif. Malang:
UIN Press.
Mishadin. Jurnal Skripsi Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Di Smk 1 Sedayu Bantul. Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012. Mulyana., Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008.
Munadhiroh., Siti. 2012. Korelasi Mengikuti Pengajian Majlis Dzikir Al Khidmah Dengan Ukhuwah Islamiyah Jama’ah Di Kec. Weleri, Kab. Kendal. Semarang: Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Prawirosentoso., Suyadi. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan
(6)
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Purwanto., April. 2009. Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola
Zakat. Yogyakarta: Teras.
Siagian., Sondang. P. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sirait., Justine T. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Grasindo.
Sugiono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsini., Arikanto. 1993. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Sutrisna., Hendra. 2006. Fundaraising Database. Depok: Piramida.
Sutrisno., Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tim Pusaka Agung Harapan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan.
Uno., Hamzah B. 2012. Teori Kinerja dan Pengkurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Zulkarnia., Afifah. 2010. Strategi Fundraising Oleh Lembaga Wakaf Sidogiri
Kabupaten Pasuruan Dalam Optimalisasi Penghimpunan Dana Wakaf. Skripsi Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim.