18. EKSTRAKSI DAUN SIRSAK 111 115

Jurna
rnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 2, Tahun
hun 2013, Halaman 111-115
Online di: http://ejournal-s1
s1.undip.ac.id/index.php/jtki

EKSTRAKSI DAUN SIRSA
SAK (ANNONA MURICATA L) MENGGUNAKAN
N PELARUT
P
ETANOL
Galih Prihasetya Hermawan
H
(L2C008046) dan Hendrawan Laksonoo (L2C008055)
(
Jurusann Teknik
T
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponego
goro
Jln. Prof. Sudh
dharto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024)7

)7460058
Pembimbing: Ir. Indro Sumantri, M.Eng

Abstrak
Sirsak (Annona muricata L) meru
erupakan salah satu tanaman buah yang berasal dari Kar
aribia, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Didalam tanam
naman sirsak terutama daun sirsak terdapat senyawaa acetogenin
a
yaitu senyawa
polyketides dengan struktur 30 – 32 rantai karbon tidak bercabang yang terikat pada gugus
gu
5-methyl-2-furanone.
Rantai furanone dalam gugus hydrofuranone
hy
pada C23 memiliki aktivitas sitotoksik.
ik. Salah satu kendala dalam
pemanfaatan ekstrak daun sirsak
sak adalah kurang efisiennya pelarut yang digunakan

an selama ini. Penelitian ini
bertujuan agar dapat diketahui variabel
va
yang berpengaruh dan menentukan kondisi operasi
ope
optimum pada proses
ekstraksi dengan metode maser
serasi zat sitotoksik dari daun sirsak. Penelitian inii dirancang
d
dengan metode
faktorial desain 2 level dan 4 variabel
v
bebas yaitu pengeringan bahan dengan dann tanpa pengeringan, waktu
maserasi 1 dan 2 hari, berat sam
ampel 4 dan 7 gram, jenis pelarut fraksinasi etanol dan
an n-heksan. Variabel terikat
yang digunakan yaitu volume so
solven ekstraksi 200 ml, temperatur ekstraksi 28oC ( temperatur
t
ruangan ) , dan

jenis pelarut etanol. 4 variabel bebas
be
tersebut memberikan pengaruh yang positif/men
eningkatkan kadar fenol dan
variabel yang paling berpengaruh
ruh adalah pengeringan, berat sampel, dan waktu ekstrak
raksi. Kondisi optimum pada
proses ekstraksi zat sitotoksik ada
adalah pada berat 7 gram, dengan pengeringan, dan wakt
aktu ekstraksi 2 hari.
Key words : sirsak, acetogenins
ins, ekstraksi, sitotoksik, maserasi
Abstract
Soursop (Annona muricata L) is one
o of fruit that originated from Caribbean, middle Am
America and south America.
Acetogenins contain in the sourso
rsop especially in the leaves. Acetogenins is polyketides
des compound with structure
straight carbon chain 30-32 tha

that bounded with group 5-methyl-2-furanone. Furano
none chain in the group of
hydrofuranone have cytotoxic ac
activity. One of the problem in the usage of soursop
sop leaves extract is lack of
efficiency of the solvent. This
is research have purpose to know affected variablee aand determined operation
condition optimum in the extrac
action with maseration method of cytotoxic substancee from soursop leaves. This
research was engineered with factorial
fac
design method with 2 level and 4 independent
nt vvariables which are drying
material with and without drying
ng, extraction time 1 and 2 days, samples mass 4 and 7 grams,
g
fractination solvent
etanol and n-hexane. The depen
endent variables are extraction’s volume solvent 2000 ml,
m extraction temperature

28oC (room condition), and etan
tanol solvent. The 4 independent variables give positiv
itive result / increases fenol
level and the most affected varia
riables are drying, samples mass, and extraction time.
e. Optimum condition in the
extraction process are 7 grams of weight, with drying process, and extraction time 2 days.
da
Key words : soursop, acetogeni
enin, extraction, cytotoxic, maseration

111

Jurna
rnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 2, Tahun
hun 2013, Halaman 111-115
Online di: http://ejournal-s1
s1.undip.ac.id/index.php/jtki

Pendahuluan

ricata L) merupakan
Sirsak (Annona murica
salah satu tanaman buah yang be
berasal dari Karibia,
Amerika Tengah dan Amerika Selatan,
S
Buah sirsak
rasanya manis agak asam sehin
ingga sering dipakai
sebagai bahan jus buah. Dagingg buahnya
b
kaya akan
serat. Setiap 100 g buah yan
ang dapat dimakan
mengandung 3.3 g serat sehingg
gga dapat memenuhi
13% kebutuhan serat per hari.
ri. Selain itu, daging
buahnya
mengandung

ban
anyak
karbohidrat
(terutama fruktosa), vitamin C ((20 mg/100 g), B1
dan B2.
dit
semacam
Awal tahun 90-an ditemukan
“jamu herbal” dari suku-suku (tribes)
(
di Amazon
yang dapat menyembuhkan bbeberapa penyakit
berbahaya termasuk kanker. Setelah
Se
diteliti oleh
para ahli farmasi dari AS, ternya
yata ramuan tersebut
berasal dari daun pohon Gravio
viola. Daun tersebut
mengandung zat anti-kanker

ker yang disebut
acetogenins, yang dapat membu
bunuh sel-sel kanker
tanpa mengganggu sel-sel se
sehat dalam tubuh
manusia.
Acetogenins adalah senyawa
sen
polyketides
dengan struktur 30 – 32 ran
rantai karbon tidak
bercabang yang terikat padaa gugus
g
5-methyl-2furanone. Rantai furanone
ne dalam gugus
hydrofuranone pada C23 m
memiliki aktivitas
sitotoksik.
Annonaceous acetogeni
enin bekerja dengan

menghambat produksi ATP de
dengan mengganggu
komplek I mitokondria. (Motoyu
oyuki,2000; Miyoshi,
1998; Shimada, 1998, Zeng,, 1996).
1
Sel kanker
membutuhkan
banyak
energi
e
sehingga
membutuhkan banyak ATP. Acetogenins
A
masuk
dan menempel di reseptor dindin
ing sel dan merusak
ATP di dinding mitokondria. Dampaknya
Da
produksi

Metode Penelitian
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan
an dalam penelitian
ini adalah daun sirsak, etanol,, aquades, dan n -

energi di dalam sel kanker
k
pun berhenti dan
akhirnya sel kanker mat
ati. Hebatnya, acetogenins
sangat selektif, hanya me
menyerang sel kanker yang
memiliki kelebihan ATP.
P.
Fenol merupaka
kan salah satu gugus dari
acetogenin sebenarnya jjuga merupakan senyawa
toksik. Fenol sering digu
igunakan sebagai antiseptik

dan antibakteria, Mekan
kanisme kerja senyawa ini
adalah dengan penghan
hancuran dinding sel dan
presipitasi (pengendapa
apan) protein sel dari
mikroorganisme sehingg
gga terjadi koagulasi dan
kegagalan fungsi pada mikroorganisme
mi
tersebut.
Styryl-lactoness adalah gugus dari fenol
dengan berat molekul rendah.
ren
Kerja styryl-lactones
diaktifasi oleh enzim cas
caspase, memicu kerusakan
transmembran
mitokon
kondria
mamalia
yang
menghasilkan sitokrom
m c (Wiart, 2007). Styryllactones dihipotesiskann bberperan produksi protein
C-Kinase. Ekspresi pro
rotein C-kinase, berfungsi
dalam jalur tranduksi
ksi signal, dikaji dapat
menghambat
pertumb
mbuhan
tumor
dan
meningkatkan gen supreso
esor (Choi, 1990).
Saat
ini,
pemanfaatan
senyawa
acetogenins sebagai obat
oba hanya sebatas dengan
meminum rebusan daun
un sirsak saja, dan saat ini
tidak ada acetogenins yan
ang dijual dipasaran. Dilihat
dari fungsinya, acetogen
genins mempunyai peluang
ekonomi tinggi untuk dipr
iproduksi.
Salah satu ken
endala dalam pemanfaatan
ekstrak daun sirsak adalah
ad
kurang efisiennya
pelarut yang digunakan selama
s
ini. Oleh karena itu
dilakukan isolasi acetoge
genin menggunakan pelarut
polar.

heksan. Alat yang diguna
unakan adalah beaker glass,
gelas ukur, erlenmeyer
er, corong pemisah, dan
spektrofotometer. Rangk
gkaian alat ekstraksi dapat
dilihat pada Gambar.

Gambar 1. Proses Ekstraksi
Variabel Penelitian
Variabel terikat yang digunakan
kan dalam penelitian
ini adalah volume etanol 200
00 mL, temperatur
ekstraksi 28oC ( temperatur rua
uangan ) , dan jenis
pelarut etanol. Sedangkan var
variabel berubahnya
adalah pengeringan bahan de
dengan dan tanpa
pengeringan, waktu maserasi 1 dan 2 hari, berat
sampel 4 dan 7 gram, jenis pelar
larut fraksinasi etanol
dan n-heksan.

Prosedur Percobaan
Proses penelitian dimula
ulai dengan persiapan awal
bahan dilanjutkan den
engan pembuatan larutan
standar untuk di anali
alisis kadar fenol. Proses
selanjutnya adalah taha
hap ekstraksi daun sirsak
dengan metode maserasi.
asi. Hasil ekstraksi dianalisa
dengan spektrofotometer.
er.

112

Jurna
rnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 2, Tahun
hun 2013, Halaman 111-115
Online di: http://ejournal-s1
s1.undip.ac.id/index.php/jtki

dan waktu ekstraksi
ksi. Dari percobaan tersebut
didapatkan hasil pada
p
Tabel 1. Data yang
diperoleh menggun
unakan metode rancangan
faktorial design untu
ntuk menghitung harga efek
dari variabel dann interaksi antar variabel
(Hasil perhitungann efek disampaikan di tabel
2).

Hasil dan Pembahasan
1.
Menentukan
variabel
el
yang
paling
berpengaruh
ngan Pada percobaan
dari percobaan diolah deng
ini dimaksudkan untuk meendapatkan variabel
yang paling berpengaruh
ruh diantara berat
sampel, pengeringan, jenis
is solvent fraksinasi,

Tabel 1. Hasil Percobaan
No.
Run
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Kondisi
kadar air
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering

Berat
at
daun (gr
(gr)
4
4
7
7
4
4
7
7
4
4
7
7
4
4
7
7

Waktu
Ekstraksi (hari)
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2

Fraksi
solven
Etanol
Etanol
Etanol
Etanol
Etanol
Etanol
Etanol
Etanol
n-heksan
n-heksan
n-heksan
n-heksan
n-heksan
n-heksan
n-heksan
n-heksan

Abso
sorbansi
0
0.31
0.605
0.
0.
0.574
1.
1.072
0.
0.446
0.
0.658
0.
0.715
1.
1.202
0.
0.266
0.
0.426
0.
0.639
0
0.54
0.
0.353
0.
0.453
0.
0.179
0.
0.262

Konsentrasi
Fenol (%)
0.25
0.62
0.58
1.20
0.42
0.68
0.75
1.36
0.20
0.40
0.66
0.54
0.31
0.43
0.09
0.19

Tabel 2. Hasil Perhitungan Efek
efek

no orde

P=(i--0.5)x100%/15

Keterangan

0.27

I1

96.667
667

Efek pengeringan

0.2575

I2

90.000
000

Efek berat daun

0.05

I123

83.333
333

Efek interaksi pengeringan-berat daun-wa
waktu ekstraksi

0.0325

I12

70.000
000

Efek interaksi pengeringan-berat daun

0.0325

I134

76.667
667

Efek interaksi pengeringan-waktu ekstraks
aksi-jenis solven fraksinasi

0.025

I1234

63.333
333

Efek interaksi pengeringan-berat daun-wa
waktu ekstraksi-solven fraksinasi

0.0025

I13

56.667
667

Efek interaksi pengeringan- waktu ekstrak
raksi

-0.0275

I3

50.000
000

Efek waktu ekstraksi

-0.1175

I124

43.333
333

Efek interaksi pengeringan-berat daun-sol
solven fraksinasi

-0.12

I23

36.667
667

Efek interaksi berat daun-waktu ekstraksi

-0.145

I234

30.000
000

Efek interaksi berat daun-waktu ekstraksi
si-solven fraksinasi

-0.1675

I34

23.333
333

Efek interaksi waktu ekstraksi-solven frak
raksinasi

-0.195

I14

16.667
667

Efek interaksi pengeringan -solven fraksin
sinasi

-0.2225

I24

10.000
000

Efek interaksi berat daun-solven fraksinas
asi

-0.38

I4

3.333
33

Efek solven fraksinasi

113

Jurna
rnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 2, Tahun
hun 2013, Halaman 111-115
Online di: http://ejournal-s1
s1.undip.ac.id/index.php/jtki

120.000
000

Probabilitas

100.000
000

y = 164.5x + 57.73
R² = 0.916

I123

80.000
000
60.000
000
40.000
000
20.000
000
0.000
000
-20.000
000 -0.6

-0.4

-0.2

0

0.2

0.4

Efek
Gam
ambar 2. Grafik hubungan probabilitas dengan efek
fek
Di grafik probabilitas
itas vs efek posisi
variabel interaksi pengeringan
an-berat daun-waktu
ekstraksi (I ) paling jauh dari
ri garis. Oleh karena
123

itu dapat disimpulkan bahwaa variabel interaksi
pengeringan-berat daun-waktu ek
ekstraksi merupakan
variabel yang paling berpengaruh
ruh di antara variabel
pada kisaran level yang telah
lah ditentukan pada
percobaan ini.

2.

Menentukan kondisi opera
rasi optimum
Setelah dilakukan percobaan
aan terhadap variabel
yang paling berpengaruh yaitu
y
kondisi kadar
air, berat daun, dan waktu
tu ekstraksi, maka di
dapatkan hasil sebagai beriku
ikut:
aksi Kondisi kadar airTabel 3 Hubungan Interaks
berat daun-waktu ekstraksii terhadap
te
%fenol

Run
1
2
3
4
5
6
7
8

Kondisi
Kadar Air
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering
Basah
Kering

Berat
Daun
4 gr
4 gr
7 gr
7 gr
4 gr
4 gr
7 gr
7 gr

Wakt
aktu
ekstra
raksi
1 hari
har
1 hari
har
1 hari
har
1 hari
har
2 hari
har
2 hari
har
2 hari
har
2 hari
har

Fraksi

%Fenol

Etanol
Etanol
Etanol
Etanol
Etanol
Etanol
Etanol
Etanol

0.25
0.62
0.58
1.20
0.42
0.68
0.75
1.36

Tabel 3 menunjukan ba
bahwa %Fenol yang
terbesar yaitu 1,36% terdapatt pada
p
kondisi daun
kering, berat daun 7 gr, dan wakt
ktu ekstraksi 2 hari.
Jika ditinjau dari berat
at ddaun, %fenol lebih
banyak pada daun 7 gr disebabka
bkan semakin banyak
daun yang di ekstrak makaa fenol yang dapat
terekstrak akan semakin banyakk pula.
p
Jika ditinjau dari varia
riabel kondisi kadar
air, kondisi daun kering memilik
iliki berat dasar daun
yang lebih banyak ketimbang daun
d
basah, karena
kadar air yang terkandung sudah
ah dihilangkan.
Jika ditinjau dari la
lama perendaman,
perendaman selama 2 hari akan
ak
menghasilkan
%fenol yang lebih banyak dari
ari pada 1 hari oleh

sebab itu makin lamaa suatu bahan diekstrak
semakin banyak pula zat
at yang
y
dapat terekstrak.
Namun, ada bata
atas maksimum kemampuan
solvent untuk mengekstra
trak kandungan suatu bahan
terlarutnya
Kesimpulan
aling berpengaruh dalam
Interaksi yang pali
ekstraksi zat sitotoksik dari daun sirsak adalah
berat daun, pengeringan
gan, dan waktu ekstraksi.
Berdasarkan hasil yangg diperoleh didapat kondisi
operasi dengan berat dau
aun 7 gram, waktu ekstraksi
2 hari, dan dengan penger
geringan.
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih disampa
paikan pada Jurusan Teknik
Kimia Universitas Diponegoro
D
yang telah
membantu penelitian in
ini, dan pada Ir. Indro
Sumantri, M.Eng. sela
elaku dosen pembimbing
penelitian.
Daftar Notasi
g= gram
ml = milliliter
Daftar Pustaka
Gleye, Christophe, et all.
ll. 1996. Cohibins A and B,
Acetogenins From
Fr
Roots of Annona
Muricata. Unive
versite Paris XI. Page 2
Kim, G.S, et all. 19
1998. Muricoreacin And
Murihexoxin C
C, Mono-Tetrahydofuran
Acetogenins, From
Fro The Leaves of Annona
muricata, Scho
chool of pharmacy and
Pharmacal Scien
iences. Page 2
Kintzios, S.E and Maria
ria G.B. Plants That Fight
Cancer.
Luciana, A.R. 2010. Acet
cetogenins from Annona
cornifolia and their antioxidant capacity.
Departamento dde Química, Instituto de
Ciências Exatas,
as, Universidade Federal de
Minas Gerais. MG,
M Brazil. Page 2
114

Jurna
rnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 2, Tahun
hun 2013, Halaman 111-115
Online di: http://ejournal-s1
s1.undip.ac.id/index.php/jtki

Santosa, Herry. 2004. Opera
erasi Teknik Kimia
Ekstraksi. Jurusan Tekn
eknik Kimia Fakultas
Teknik
Universitas
itas
Diponegoro.
Semarang.
Hal 3
Teyler, Leslie. 2002. Herbal
al Secrets of The
Rainforest.
Wele, Alassane, et all. 2003. Annomracatin
A
C, A
Novel Cyclohexapeptid
tide From The Seeds
of
Annona muricata. Instit
stitute de chimie des
substances naturelles. Pa
Page 3

115