PEMBERIAN REWARD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS V SDN PASANGGARAHAN 1 SUMEDANG.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR BAGAN ...ix

DAFTAR GAMBAR ...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitian ...7

D. ManfaatPenelitian ...7

E. Asumsi dan Hipotesis ...8

F. Lokasi, populasi dan Sampel ...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Seni Tari . ...1

B. Motivasi Belajar ...16

C. Penerapan Reward Dalam Pembelajaran Seni Tari. ...22

D. Perencanaan Tujuan Pembelajaran ...34

E. Evaluasi Pembelajaran ...37

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ...37

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian ...39

B. Lokasi, populasi dan sampel ...40

C. Desain Penelitian ...41

D. Definisi Operasional ...41


(2)

F. Instrumen Penelitian...41

G. Teknik Pengumpulan Data ...43

H. Analisis Data ...45

I. Teknik Analisis Data ...48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskpsi Hasil penelitian ...50

B. Hasil Penerapan Reward dalam Pembelajaran Tari Indang ...76

C. PembahasanHasilPenelitian ...93

D. Analisis Hasil Experimen ...99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...101

B. Saran ...102

DAFTAR PUSTAKA ...103

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL Tabel

2.1 Bentuk-bentuk Reward... 29

3.1 Model Experimen Pre-test dan Post-test ...48

4.1 Indikator Hasil Observasi Pembelajaran Seni Tari Merak di SDN Pasanggarahan 1 Sumedang..., 51

4.2 Kriteria Penilaian..., 52

4.3 Hasil belajar Siswa Sebelum peneran Reward... 53

4.4 Indikator Penilaian Reward... 55

4.5 Indikator Penilaian Pembelajaran Reward... 60

4.6 Indikator Bentuk-bentuk Reward... 61

4.7 Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 1 ...63

4.8 Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 2 ...65

4.9 Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 3 ...69

4.10 Kegiatan Belajar Mengajar pertemuan 4...71

4.11Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 5 ...74

4.12 Penilaian Aspek Kognitif (Pemahaman) Pada kelompok 1 ...77

4.13 Penilaian Aspek Kognitif (Pemahaman) Pada kelompok 2 ...77

4.14 Penilaian Aspek Kognitif (Pemahaman) Pada Kelompok 3 ...77

4.15 Penilaian Aspek Kognitif (Pemahaman) Pada kelompok 4 ...78

4.16 Penilaian Aspek Kognitif (Pemahaman) Pada Kelompok 5 ...78

4.17 Penilaian Aspek Kognitif (Hafalan Gerak) Pada Kelompok 1 ...79

4.18 Penilaian Aspek Kognitif (Hafalan Gerak) Pada kelompok 2 ...80

4.19 Penilaian Aspek Kognitif (Hafalan Gerak) Pada Kelompok 3 ...80

4.20 Penilaian Aspek Kognitif (Hafalan Gerak) Pada kelompok 4 ...80

4.21 Penilaian Aspek Kognitif (Hafalan Gerak) Pada Kelompok 5 ...81

4.22 Penilaian Aspek Apektif (Minat) Pada Kelompok 1 ...83

4.23 Penilaian Aspek Apektif (Minat ) Pada kelompok 2 ...83

4.24 Penilaian Aspek Apektif (Minat) Pada Kelompok 3 ...83

4.25 Penilaian Aspek Apektif(Minat) Pada kelompok 4 ...84


(4)

4.27 Penilaian Aspek Apektif (Menghargai) Pada Kelompok 1 ...85

4.28 Penilaian Aspek Apektif (Menghargai ) Pada kelompok 2 ...86

4.29 Penilaian Aspek Apektif (Menghargai) Pada Kelompok 3 ...86

4.30 Penilaian Aspek Apektif(Mengahargai) Pada kelompok 4 ...86

4.31Penilaian Aspek Apektif (Menghargai) Pada Kelompok 5 ...87

4.32Penilaian Aspek Psikomotor (kekompakan Gerak) Pada Kelompok 1 ...88

4.33 Penilaian Aspek Psikomotor (Kekompakan Gerak ) Pada kelompok 2...88

4.34 Penilaian Aspek psikomotor (Kekompakan Gerak) Pada Kelompok 3 ...89

4.35 Penilaian Aspek Psikomotorf(Kekompakan Gerak) Pada kelompok 4...89

4.36 Penilaian Aspek Psikomotor (Kekompakan Gerak) Pada Kelompok 5 ...89

4.37 Penilaian Aspek Psikomotor (Kekompakan pola lantai) Pada Kelompok 1 ...90

4.38 Penilaian Aspek Psikomotor(Kekompakan Pola Lantai) Pada kelompok 2...90

4. 39 Penilaian Aspek Psikomotor(Kekompakan Pola Lantai) Pada Kelompok 3 ...91

4.40 Penilaian Aspek Psikomotor(Kekompakan Pola Lantai) Pada kelompok 4...91

4.41 Penilaian Aspek Psikomotor (Kekompakan Pola Lantai) Pada Kelompok 5 ...91

4.42 Data Hasil Penilaian Belajar siswa yang dilaksanakan oleh guru disekolah dalam pembelajaran seni tari dengan menggunakan penerapan reward dalam tari indang ...92

4.43 Analisis Data Pre test dan Post test Aspek Kognitif ...93

4.44Analisis Data pre-tes dan post-tes Aspek Apektif ...95


(5)

DAFTAR BAGAN

Bagan

3.1Model ExperimenOne group pre test-post tes ...41

4.1Konsep Pembelajaran Seni Tari Indang ...59

4.2Pengenalan Unsur-unsur Tari ...62

4.3Apresiasi Tari Indang ...65

4.4Eksplorasi Gerak Tari Indang ...68

4.5Latihan Menyusun Gerak ...70


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Guru Memberikan Motivasi terhadap siswa ...64

2. Siswa Memperagakan Unsut Tari Level didepan Kelas ...64

3. Siswa Berapresiasi Melalui Leptop...67

4. Siswa laki-laki memeragakan Unsut Tari level ...67

5. Siswa mendemostrasikan Hasil Kreasi ...70

6. Siswa perempuan mendemonstrasikan gerak dengan aruang sedang ...72

7. Siswa yang kurangb dalam pembendaharaan gerak dibantu oleh guru ...73

8. Siswa mendemonstrasikan hasil Tari kreasi ...75 9. Siswa perempuan sedang mendemosntrasikan gerak Tari Kreasi indang .75


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Bealakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Setiap manusia di alam semesta ini wajib untuk mendapatkan pendidikan. Tentunya kita yang berkewarganegaraan Indonesia sepatutnya menjalani wajib berpendidikan. Kewajiban berpendidikan ditetapkan melalui UUD 1945 Ke IV (tahun 2002) pasal 31 ayat 1 dan 2 yaitu tentang pendidikan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan (pasal 1), Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (pasal 2). Jadi sepatutnya kita sebagai warga negara indonesia berhak serta wajib mengikuti pendididkan dikarenakan akan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan melalui undang-undang berupa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 dan ditetapkan pada tanggal 27 Maret 1989. Secara Nasional Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sistem pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya pote nsi untuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.


(8)

Secara umum pendidikan bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang. Secara khusus pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup bertujuan untuk, mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi, merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam menghadapi kehidupannya di masa datang, memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah, dengan memberi peluang pemanfaatan sumberdaya yang ada di masyarakat, sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.

Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Sedangkan proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok sekolah yang di dalamnya terjadi proses siswaa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan ataupun sikap. Melalui proses mengajar tersebut akan dicapai tujuan pendidikan tidak hanya dalam hal membentuk perubahan tingkah laku dalam diri siswa, akan tetapi juga meningkatkan pengetahuan yang ada dalam diri siswa.


(9)

Pendidikan Kesenian dalam khasanah kurikulum diharapkan memberikan sumbangan untuk ketercapaiannya suatu tujuan pendidikan nasional. Melalui pendidikan seni diharapkan siswa dapat mengembangkan fisik dan psikisnya secara seimbang serta menumbuhkan sikap apresiasi terhadap segala sesuatu mengenai seni dan budaya indonesia. Mengenai hal itu Masunah., dkk (2003 : 282) berpendapat bahwa:

Tujuan pendidikan seni adalah menumbuhkan kemampuan berapresiasi seni dan budaya bagi peserta didik. Melalui pendidikan seni diharapkan pula siswa dapat dibantu perkembangan fisik dan psikisnya secara seimbang. Selain apresiasi terhadap segala sesuatu mengenai seni budaya indonesia.

Berkenaan dengan pembelajaran tari, tujuan pembelajaran tari disekolah umum yaitu untuk memberikan pengalaman estetis pada siswa berupa sebuah pengetahuan tentang bagaimana menggerakan tubuh yang didasarkan pada kemampuan yang dimiliki masing-masing siswa yang tentunya berbeda-beda. Pada pembelajaran ini tentu tidak dapat memaksakan kehendak kepada siswa bahwa dalam pembelajaran tari semua siswa dituntut untuk terampil menari, tetapi lebih memberikan pengalaman bagi mereka dalam mengenal dan membuat sebuah gerakan yang mereka ciptakan sendiri sesuai dengan arahan guru.

Untuk itu perlu adanya penggunaan strategi pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran serta mampu membuat siswa bergairah dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam hal ini guru harus mampu mendorong motivasi yang ada dalam diri siswa. dorongan tersebut uang akan membuat siswa termotivasi untuk ingin dan senang dalam menerima pembelajaran di kelas. Sehingga anak-anak akan lebih senang untuk mengikuti pembelajaran.

Akan tetapi dalam kenyataan di lapangan proses pembelajaran seni tari belum maksimal. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemberian reward dalam pembelajaran seni tari khususnya di SDN Pasanggarahan 1 Sumedang.

Dalam hasil observasi yang peneliti amati, telihat bahwa guru kurang memotivasi siswa serta kurangnya dorongan dari guru yang membuat siswa kurang bergairah dan membuaut siswa ragu serta takut untuk mengungkapkan


(10)

pendapat serta gagasannya dalam pembelajaran seni tari dikelas. Guru pun kurang memberikan reward terhadap siswa, gaya guru mengajar tidak membuat siswa ingin melakukan dan melaksanakan proses pembelajaran.

Permasalahan seperti ini akan berdampak kepada kurangnya kualitas pembelajaran serta monotonnya cara berfikir anak terhadap mata pelajaran khususnya mata pelajaran seni tari. Dari pengamatan yang dilakukan saat observasi, Anak tidak bergairah terhadap mata pelajaran seni khususnya seni tari karena guru tidak pernah memberikan reward kepada siswa sehingga gairah siswa untuk belajar tidak ada juga berdampak kepada kecanggungan siswa dalam prose pembelajaran di kelals. Bahkan sebagian siswa merasa malas dan meninggalkan kelas serta memilih bermain bola di luar kelas, khususnya siswa laki-laki.

Proses belajar demikian tentunya sangat menghawatirkan, dalam hal ini peran guru sangatlah penting, bahwasannya siswa akan tertarik terhadap pelajaran jika seorang guru cermat memilih materi serta cermat dalam menyampaikan materi ajar. Pemilihan metode dan media pembelajaran serta stimulus atau rangsangan yang tepat akan menarik siswa untuk ingin mengikuti proses belajar mengajar di kelas sehingga kegiatan proses pembelajaran menjadi kondusif dan tentunya sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Smith, dalam Masunah dan Narawati (2003:264) mengemukakan mengenai rangsangan yang dapat digunakan dalam pembelajaran tari sebagai berikut :

Suatu rangsang dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang membangkitkan fikir, atau semangat, atau mendorong kegiatan rangsang bagi komposisi tari (kegiatan tari kreatif) dapat berupa auditif, visual, gagasan , rabaan atau kinestetik. Rangsang auditif diberikan melalui bunyi-bunyian yang bertujuan untuk menumbuhkan kepekaan siswa terhadap perbedaan masing-masing bunyian yang dapat menumbuhkan persepsi yang berbeda-beda dari setiap siswa. Rangsang visual dapat diberikan melalui gambar-gambar baik dua maupun tiga dimensi. Rangsang gagasan dapat diberikan melalui cerita, dongeng, legenda, puisi dan lain sebagainya. Rangsang rabaan diberikan seorang guru melalui keterampilan merasakan sesuatu yang dapat dilihat dan diraba misalnya topeng, patung, kain dan lain sebagainya. Rangsang kinesttik diperoleh siswa melalui gerakan-gerakan sederhana yang diperagakan oleh guru


(11)

Semua rangsangan tersebut dapat dipergunakan oleh guru dalam pembelajaran tari di sekolah. Pentingnya menggunakan rangsang ini adalah sebagai upaya untuk menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran seni di sekolah. Selain itu melalui rangsang ini diharapkan guru dapat menggali potensi siswa lebih dalam lagi dan menggembangkan kreativitas siswa serta dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran seni tari di kelas.

Untuk meningkatkan motivasi mempelajari materi seni tari harus segera dicarikan solusi. Seorang Guru perlu mengembangkan pendekatan dan metode yang lebih variatif untuk mengatasi berbagai kesulitan siswa seperti kejenuhan mempelajari seni tari, adanya kemungkinan peserta didik kurang mendapat motivasi dari orang tua siswa dalam mendukung anaknya atau faktor lingkungan yang kurang mendukung. Untuk itu, guru harus mencari strategi atau inisiatif agar siswa dapat tertarik atau lebih antusias untuk mau mendalami pelajaran seni tari. Penggunaan Metode Reward merupakan salah satu alternatif yang dapat kita tempuh pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung sehingga dapat terwujud apa yang kita harapkan bersama yakni dengan pelajaran seni tari di sekolah.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti memadukan antara materi yang berada di RPP dengan pemilihan tarian nusantara, maka peneliti mengambil bahan pengajaran sekaligus sebagai stimulus pembelajaran dalam pembelajaran seni tari adalah tari indang yang berasal dari Sumatra Barat. Pembelajaran yang akan dilakukan dengan stimulus tari indang adalah kreasi tari dimana siswa terlebih dahulu mengetahui asal tarian tersebut berada. Lalu guru memberikan gambaran tentang gerakan melalui apresiasi. Melalui stimulus tari indang ini diharapkan siswa mempunyai pengalaman serta pengetahuan mengenai tarian nusantara serta gerak-gerak dalam tarian indang (kreasi).

Dalam pembelajaran ini peran reward sangat penting diperlukan dalam proses pembelajaran di lapangan dimana reward berfungsi untuk memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. Reward dalam bahasa indonesia diartikan sebagai penghargaan atau pemberian hadiah terhadap sesuatu yang luar biasa. dengan adanya penerapan reward tersebut diharapkan siswa dapat bergairah dalam proses pembelajaran di kelas. Adapun macam-macam reward berupa tepuk


(12)

tangan, sentuhan (gestur tubuh), penambahan point (nilai), pujian, pemberian sesuatu yang berguna terhadap siswa.

Penerapan Reward tidak dapat dipisahkan dari pemberian motivasi yang diberikan oleh siswa sebagai salah satu syarat pencapaian motivasi belajar siswa. Hal tersebut merupakan prakondisi yang harus ada pada diri sendiri dalam usaha untuk motivasi siswa dalam belajar. Adapun motivasi sendiri menurut Frederick J. McDonald (”merupakan perubahan tenaga dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan dan reaksi-reaksi mencapai tujuan”.Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong individu untuk belajar. Adanya motivasi dapat mendorong untuk belajar selanjutnya berimplikasikan pada hasil prestasi, sebaliknya tanpa adanya motivasi dapat memperlemah semangat belajar siswa. Hal ini berarti bahwa adanya korelasi metode Reward dengan peningkatan motivasi belajar siswa.

Sekaitan dengan itu, sesuai dengan yang dikemukakan Sumadi Suryabrata dalam skripsi Revi (2007:20) memaparkan dengan adanya lima faktor psikologi yang mendorong seseorang untuk belajar, antara lain:

1. Adanya sifat dan rasa ingin tahu 2. Adanya sifat yang kreatif

3. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha baru

4. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman 5. Adanya keinginan mendapatkan rasa aman

Peran guru dalam proses pembelajaran ini, guru harus lebih peka membaca situasi dan kondisi anak dalam pembelajaran seni tari. Maka pentingnya penguasaan guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dengan stimulus tari indang serta penerapan reward dalam proses pembelajaran dikelas siswa mampu mengembangkan kemampuan psikomotor.

Berkenaan dengan stimulus untuk meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran tari di kelas. Guru memberikan stimulus berupa tari indang secara berkelompok. Mengacu pada kurikulum serta rancangan pembelajaran disekolah tersebut yang mengambil materi tari nusantara, peneliti mengambil tari nusantara tersebut adalah tarian indang yang berasal dari sumatra barat. Alasan peneliti mengambil stimulus tari indang adalah untuk memberikan konstribusi


(13)

yang besar terhadap perkembangan belajar siswa dalam ranah afektif, kongnitif serta psikomotor. Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan mampu dalam pengetahuan tarian tersebut serta mampu dalam membuat gerakan sendiri dengan mengacu kepada musik tari indang.

Dari uraian tersebut, peneliti mencoba menyusun skipsi yang berjudul “Pemberian Reward untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Tari Kelas V SDN Pasanggarahan 1 Sumedang”, dengan harapan supaya siswa di SD tersebut tidak bosan dalam belajar dan menjadi lebih aktif dan motivasi belajar siswa meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas secara umum masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu:

1. Bagaimana Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran seni tari sebelum Penerapan pemberian Reward ?

2. Bagaimana proses penerapan reward pada pembelajaran seni tari dengan menggnakan materi Tari Indang di SDN Pasanggarahan I?

3. Bagaiamana hasil peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran penerapan reward ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki berbagai masalah yang timbul dalam pembelajaran seni budaya khususnya seni tari di kelas 5 SD N 1 Pasanggrahan Sumedang yang di antaranya sebagai berikut:

1. Tujuan umum

Penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran tari yang mengggunakan penerapan reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran seni tari di kelas V SDN Pasanggarahan 1 Sumedang.

2. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendeskripsikan reward yang di gunakan dalam proses pembelajaran seni tari di kelas V SDN Pasanggarahan 1 Sumedang.


(14)

b. Untuk mendeskripsikan pembelajaran tari melalui penerapan reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran seni tari di SDN Pasanggarahan 1 Sumedang.

c. Untuk memperoleh data mengenai hasil yang diperoleh melalui penerapan reward terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran seni tari di kelas V SDN Pasanggarahan 1 Sumedang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Peneliti :

Mendapatkan pengalaman dalam memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam belajar seni budaya khusunya seni tari dan menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran seni tari juga meningkatkan keterampilan dan lebih profesional dalam menjalankan tugas sebagai guru.

2. Bagi siswa

Meningkatkan kemampuan mengungkapkan pendapat dan gagasan melalui komunikasi lisan dan gerak. Siswa lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas belajarnya di kelas ataupun di rumah.

3. Bagi Guru

Guru menjadi kreatif dan inovatif dalam KBM, sehingga dapat ikut memberikan solusi tentang pembelajaran seni budaya khususnya seni tari yang lebih baik sesuai dengan kurikulum.

4. Lembaga Sekolah

Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta menambah kepercayaan sekolah karena mimiliki guru yang mampu mengajar dan menghasilkan siswa yang pandai dan mengetahui seni tari yang ada di nusantara ini serta Sekolah akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat setelah melihat tulisan ini.Siswa SDN Pasanggrahan 1. memiliki kecakapan dan pengetahuan tentang seni budaya khususnya seni tari sebagai warga yang tau seni budaya yang ada di bangsa Indonesia ini.


(15)

5. Jurusan pendidikan Seni Tari

Dapat memberikan kontribusi (masukan) supaya lebih meningkatkan kualitas pedidikannya dalam mencetak para guru yang profesional.

E. Asumsi dan Hipotesis

1. Asumsi

Asumsi dalam penelitian ini adalah pemberian reward dalam pembelajaran tari merupakan salah satu cara atau upaya guru untuk menarik perhatian siswa agar siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

2. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah pembelajaran tari dengan penerapan reward akan meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikiti pembelajaran tari.

Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar akuntansi

F. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi yang akan dijadikan subjek penelitian ini adalah Sekolah Dasar

Negri Pasanggarahan 1 Sumedang, yang berlokasi di jl. Pangeran Kornel No. 121 Rt. 01 Rw. 08 Kelurahan Pasanggrahan baru, Kecamatan Sumedang Selatan.

2. Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas tinggi yang berjumlah 94 siswa dengan kelas IV berjumlah 30, kelas V berjumlah 34 kelas VI berjumlah 30 Sekolah Dasar Negeri Pasanggarahan 1 Sumedang.

3. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.


(16)

Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Dalam penelitian ini peneliti mengambil kelas V di SDN Pasanggarahan 1 Sumedang yang jumlah siswannya 34 orang. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel secara purposive sampling yaitu berdasarkan kebutuhan peneliti. Alasan peneliti mengambil sampel ini sebagai sampel penelitian adalah karena kelas tersebut memiliki karakteristik yang aktif.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian yang dikehendaki peneliti maka dibutuhkan metode penelitian. Metode ini berfungsi untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data, untuk memperoleh data yang kemudian akan diolah dalam peoses penelitian yang dilaksanakan agar menjawab rumusan masalah penelitian.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode experimen dikarnakan belum ada pembelajaran tari di sekolah formal yang menggunakan metode

experiment dengan menggunakan penerapan reward. Penelitian experimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap kondisi tertentu dalam kondisi terkendali. Dalam penelitian experimen harus mengungkapkan hubungan sebab-akibat. penelitian experimen bertujuan untuk membangkitkan timbulnya suatu keadaan atau kejadian, experimen dilakukan dengan maksud untuk melihat suatu perlakuan.

Metode experimen dibedakan menjadi dua jenis yaitu experimen sejati

(true experiment) dan metode experimen semu (quasi experiment). Metode

experimen sejati menggunakan kelas pembanding untuk mengetahui perbedaan hasil penelitisn yang diperoleh dari kelompok sampel yang diteliti secara signifikan. Sedangkan pada penelitian experimen semu, tidak digunakan kelas pembanding atau kelas kontol.

Pada peneliti ini peneliti mengambil metode experimen semu. Experimen semu (quasi experimental) dimana peneliti tidak menggunakan kelas pembanding dengan desain one grup pre test and post tes. Penelitian eksperimen atau percobaan bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Metode ini digunakan untuk mengetahui perkembangan motivasi anak pada pembelajaran seni tari dengan menggunakan reward. Melalui metode ini peneliti akan memberikan treatment (perlakuan) berupa pembelajaran seni tari yang dirancang sedemikian rupa untuk


(18)

meningkatkan motivasi belajar siswa. Jadi, dengan kata lain suatu penelitian

experimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna

membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab-akibat.

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi yang akan dijadikan subjek penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negri Pasanggarahan 1 Sumedang, yang berlokasi di jl. Pangeran Kornel No. 121 Rt. 01 Rw. 08 Kelurahan Pasanggrahan baru, Kecamatan Sumedang Selatan. Alasan Peneliti memilih sekolah SDN Pasanggarahan 1 Sumedang dikarenakan sekolah tersebut karena siswa-siswinya kurang memiliki motivasi belajar, sehingga berdampak terhadap penilaian, maka peneliti memilih SDN Pasanggarahan 1 Sumedang.

2. Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula.Dalam penelitian ini peneliti mengambil siswa kelas tinggi yaitu kelas IV,V,VI Sekolah Dasar Negeri Pasanggarahan 1 Sumedang. Peneliti mengambil kelas tinggi dikarenakan siswa kelas tinggi sudah mempelajari pembelajaran seni tari

3. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. sampel dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Dalam penelitian ini peneliti mengambil kelas V di SDN Pasanggarahan 1 Sumedang yang jumlah siswanya 34 orang. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel secara purposive sampling yaitu berdasarkan kebutuhan peneliti. Alasan peneliti mengambil sampel ini sebagai sampel penelitian adalah karena kelas tersebut memiliki karakteristik yang aktif dalam pembelajaran.


(19)

C. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, desain yang digunakan adalah one-Group pretest-postes

Design, yakni penelitian yang dilakukan pada satu kelas tanpa kelas pembanding.

Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1

Model Experimen

One group pre test-post tes

Keterangan :

O1 : Tes Awal

X : Experimen (penerapan reward ) O2 : Tes akhir

D. Definisi Operasional

1. Pembelajaran Tari Yang Menggunakan Penerapan Reward

Pembelajaran tari di sekolah formal dapat dideskripsikan sebagai sebuah konsep untuk mengenal, membuat dan memahami sebuah gerakan. Reward dalam pembelajaran diartikan sebagai penghargaan yang luar biasa yang bertujuan memotivasi siswa agar bergairah dalam pembelajaran di kelas. 2. Motivasi Dalam pembelajaran Seni Tari

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Mc.Donald, 2011:73). Motivasi dalam pembelajaran diperlukan sebagai penggerak ketercapaiannya suatu tujuan dalam pembelajaran seni tari. Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu


(20)

kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar.

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pembelajaran tari sebagai variabel terikat, sementara pemberian reward merupakan variabel bebas yang mempengaruhi pembelajaran seni tari.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data yang diperlukan dalam sebuah penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan variabel terukur, yaitu bagaimana cara memotivasi siswa melalui penerapan reward dengan stimulus tari nusantara yaitu tari indang, yang diaplikasikankan dalam proses pembelajaran dalam menciptakan tari kreasi secara berkelompok.

Instrumen penelitian disusun dengan teknik pengumpulan data yang digunakan. Adapun instrumen penelitian yang digunakan sebagai berikut :

1. Observasi

Pedoman observasi merupakan instrumen dari teknik observasi. Pedoman observasi digunakan untuk melihat, dan mengamati segala peristiwa yang terjadi selama penelitian. Pedoman observasi ini dilakukan pada saat pra penelitian dan pelaksanaan penelitian.

a. Pra-penelitian

Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui sejauh masa proses pembelajaran di kelas berlangsung dan segala tingkah laku anak, serta segala hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran seperti : materi pembelajaran, metode pembelajaran, keaktivan siswa. Pedoman observasi yang digunakan berupa catatan-catatan informasi berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru bidang studi.


(21)

b. Pelaksanaan penelitian

Pedoman observasi ini meliputi perkembangan siswa selama mengikuti pembelajaran seni tari dilihat dari segi kognitif, afektif dan psikomotor. Pedoman observasi yang digunakan berupa format penilaian dan catatan-catatan informal berdasarkan hasil pengamatan (terlampir).

2. Wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai pembimbing untuk mengarahkan pelaksanaan penelitian. Pedoman wawancara berisi tentang daftar pertanyan dalam proses pembelajaran seni tari, seperti metode pembelajaran, kurikulum yang berlaku, materi pembelajaran, serta motivasi siswa dalam pembelajaran di kelas.

3. Dokumentasi

Pedoman dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pola dan metode pembelajaran seni tari dengan menggunakan stimulus tari indang dengan menggunakan penerapan reward dapat meningkatkan motivasi siswa. Pedoman demontrasi ini berupa kamera foto.

4. Instrumen Tes

Tes yang dilakukan berupa tes pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Yang dilakukan secara lisan maupun perbuatan. Instrumen ini berfungsi untuk mengetahui dan mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran seni tari bagaimana stimulus tari indang melalui penerapan reward terhadap motivasi siswa yang disampaikan melalui aplikasi ke dalam penciptaan tari kreasi secara berkelompok.

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes

Tes perbuatan diberikan pada awal dan akhir perlakuan kepada siswa. Tes awal diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa untuk membuat gerakan dalam unsur-unsur dalam tari. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Tes akhir yang berupa tes


(22)

perbuatan diberikan untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran tari di Kelas v SDN Pasanggarahan 1.

2. Observasi

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini sebanyak 5 kali yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran tari di SDN Pasanggarahan 1 Sumedang. Selain itu observasi ini juga bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan menggunkan penerapan reward untuk meningkatkan motivasi belajar anak dalam pembelajaran Seni tari di kelas V SDN Pasanggarahan 1 Sumedang.

3. Wawancara

Wawancara diajukan kepada pihak-pihak yang dianggap sangat memahami apa yang menjadi objek penelitian. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara yang tidak terstruktur. Adapun wawancara yang diajukan sebagai berikiut:

a). Wawancara kepada kepala sekolah

Wawancara ini bertujuan untuk menanyakan mengenai kurikulum di sekolah, pembelajaran disekolah, serta karakteristik siswa sebagai langkah awal pembelajaran seni tari pada penerapan reward untuk meningkatkan motivasi belajar anak.

b). Wawancara kepada guru

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan pengaruh yang didapatkan dari pembelajaran sebelum dan sesudah pemberian reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

c). Wawancara kepada siswa

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pemberian reward untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Dari wawancara ini dapat di liat tingkat perkembangan motivasi siswa setelah diberika perlakuan.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi disisni adalah peneliti berusaha memperoleh dan menganalisis data dari sumber-sumber yang berupa foto-foto.


(23)

H. Analisi Data

A. Langkah-Langkah Penelitian 1. Persiapan Penelitian

Tahap ini merupakan tahap awal dalam sebuah penelitian pendahuluan, dan tahap penyusunan proposal penelitian. Pada tahap ini dilakukan penelitian pendahuluan yaitu melihat permasalahan yang terjadi di lapangan atas dasar hasil dari penelitian pendahuluan yang dilengkapi dengan kajian terhadap berbagai literatur, peneliti tertarik dengan penelitian ini nyang menggunkan penerapan Reward Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.

Peneliti menyusun rancangan proposal penelitian dengan cara mengumpulkan bahan referensi yang erat kaitannya dengan tujuan penelitian. Peneliti melakukan tukar pikiran dengan teman seangkatan maupun mahasiswa sebelumnya khususnya program seni tari.

Peneliti berkonsultasi dengan dosen dalam rangka pemantapan judul skripsi dan penentuan dosen pembimbing. Akhirnya, peneliti mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing untuk mendapat arahan teknik operasional penelitian.

Persiapan penelitian berfungsi untuk mefokuskan permasahan yang akan diteliti tidak terjadi kesalahpahaman atau simpang siur sebelum peneliti terjun langsung ke lapangan. Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Pra survey dilakukan ke SDN 1 Pasanggtahan Sumedang untuk mengetahui situasi dan kebiasaan di sekolah tersebut.

b. Pengurusan izin pernelitian. Permohonan izin mengadakan survey penelitian dengan surat rektor UPI Bandung kepada Kepala Sekolah SD Negeri 1 Pasanggrahan Sumedang

c. Melakukan pengamatan akan pembelajaran lewat kegiatan belajar di kelas yang dilakukan oleh para siswa yang menjadi riset peneliti

d. Kemudian dilanjutkan wawancara kepada Kepala sekolah dan guru kesenian. e. Pengumpulan data dalam kegiatan pembelajaran di kelas.


(24)

f. Pengamatan difokuskan pada minat serta motivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar dikelas yang meliputi proses kegiatan, pelaksanaan, faktor penghambat, dan hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut.

g. Melakukan identifikasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang dilakukan pengajar dan sumber-sumber yang relevan dengan masalah ini.

h. Mengamati/observasi deskripsi tentang pelaksanaan, faktor penghambat, serta hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut.

i. Menganalisis pembelajaran dengan menganalisi minat serta motivasi siswa dalam pembelajaran siswa dikelas yang diimplementasikan pengajar, artinya dimensi manakah yang sudah diterapkan, seperti proses pelaksanaan, faktor penghambat, dan hasil dari pelaksanaan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian dibagi ke dalam 5 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap menganalisis data dan tahap penyusunan laporan.

a. Tahap Persiapan

Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap persiapan. 1. Mencari keterangan yang akurat mengenai masalah yang akan diteliti 2. Menentukan masalah, judul penelitian, dan kerangka penelitian 3. Membuat proposal penelitian

4. Membuat surat ijin penelitian

b. Tahap Mengumpulkan Data

Kegiatan ini dilakukan untuk menetapkan atau menguji kebenaran informasi dan data yang diperoleh dengan cara pengecekan atas data sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap mengumpulkan data, antara lain:

1. Mencari kesesuaian data yang diperoleh dari literatur dan narasumber yang kemudian disusun secara sistematis

2. Melakukan observasi

3. Melakukan wawancara dengan nara sumber yang berhubungan dengan penelitian.


(25)

c. Pengolahan Data

Setelah terkumpul yang diperkirakan memiliki tingkat kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan melalui pengaturan dan penyusunan yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Kartono Kartini (1990:86) dalam skripsi Revi, bahwa

“Mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur dan

mengklasifikasikan. Menimbang dan menyaring data itu ialah benar-benar memilih secara hati-hati data yang relevan, tepat dan berkaitan dengan masalah yang tengah diteliti. Mengatur dan mengklasifikasikan ialah menggolongkan,

menyusun aturan tertentu”. d. Tahap Menganalisis Data

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap menganalisis data, yaitu: 1. Memeriksa data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian, dengan cara

memilah dan memilih data dan mengklasifikasikannya sesuai dengan yang dlakukan peneliti

2. Menyusun dan mentabulasi data, serta menganalisis data yang sudah terkumpul 3. Menarik kesimpulan dari hasil data yang telah dianalisis sesuai dengan data

yang telah diperoleh.

e. Penulisan Laporan Penelitian

Setelah semua data dianalisis dan disusun berdasarkan permasalahan yang diperoleh, maka selanjutnya seluruh data dikumpulkan untuk dijadikan suatu laporan penelitian yang bersifat deskripsi, dengan berpedoman pada buku penulisan karya ilmiah UPI. Penyusunan laporan penelitian tidak lepas dari proses bimbingan, baik dengan pembimbing I maupun dengan pembimbing II.

Demikian pemaparan tentang metode penelitian pada bab III ini dan pada bab selanjutnya akan disampaikan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian mengenai metode penelitian serta rancangan pembelajaran seni tari dengan menggunakan penerapan Reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang dilaksanakan di SDN Pasanggrahan I Sumedang.


(26)

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif yakni data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di angkakan (Sugiyono, 2002: 7).

1. Menghitung nilai proses pembelajaran

Kriteria ketentuan penilaian selama proses pembelajaran sesuai kriteria ketuntasan minimal (kkm)

Tabel 2,1 Kriteria Penilaian

Nilai Kriteria

80-85 Baik

70-75 Cukup

60-65 Kurang

2. Menghitung signifikansi hasil perlakuan/treatment dengan rumus (Arikunto, 2010 : 350) sebagai berikut :

Keterangan :

t : Hasil uji t (hasil perlakuan)

Md : Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

Ʃx²d : Jumlah k uadrat deviasi N : Subjek pada sampel

Adapun rumus untuk mencari Md (mean) sebagai berikut :

Keterangan :


(27)

∑d : Jumlah selisih (gain d) pretest-posttest N : Subjek pada sampel

Adapun rumus untuk mencari kuadrat deviasi sebagai berikut :

Keterangan :

Ʃ x² d : Kuadrat Deviasi

Ʃ d² : Nilai gain d dikuadratkan

(Ʃd)² : Jumlah nilai gain d dikuadratkan N : Banyaknya data


(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dan pengelolaan data, serta pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan reward dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran seni tari kelas V SDN Pasanggarahan 1 Sumedang. Hal ini dapat dibuktikan dengan t empirik yang lebih besar dari nilai t teoritik pada masing-masing aspek penilaian, yakni pada penilaian aspek kognitif, aspek apektif dan aspek psikomotor masing-masing mendapat nilai, 8,45 > 2,75 untuk aspek kognitif, 8,69 > 2.75 untuk aspek apektif, 8,43 > 2,75 untuk aspek psikomotor.

Pada penelitian ini siswa mampu memahami unsur dalam tari berupa unsur ruang, waktu, level. Serta siswa mampu memahaminya dengan baik selain itu siswa terlihat menyenangkan dengan disuguhkannya apresiasi audiovisual berupa melihat tarian indang yang akan menjadi bahan ajar. Sehingga dengan adanya apresiasi siswa memiliki bayangan untuk nantinya mampu mengaplikasikannya dengan membuat gerak-gerak sederhana yang kemudian di susun menjadi sebuah tarian kreasi karya siswa secara berkelompok.

Peningkatan motivasi siswa berjalan secara bertahap, mulai dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir. Motivasi tersebut dipeoleh dari pemberian reward yang beragam seperti pemberian reward berupa pujian yang berupa:” bagus betul hasil pekerjaannya sehingga menjadikan gerakannya

indah

”.

reward dalam bentuk pemerian tepuk tangan seperti:” karena hasil

pekerjaanya bagus maka kita berikan tepuk tangan untuk (nama Kelompok)”.

Atau berupa penghormtan seperti:”kelompok 2 memang bagus, tingkatkan terus

prestasinya ya anak-anak”.dari setiap pemberian reward tentunya siswa yang masuk ke dalam kriteria penilaian guru seperti penilaian dalam aspek kognitif berupa interpretasi dan keaktivan siswa dalam aspek apektif berupa minat dan menghargai serta dalam aspek psikomotor yang berupa kekompakan dalam gerak


(29)

dan kekompakan dalam pola lantai, semua aspek dan kategori penilaian mendapat reward berupa hadiah. Hadiah di sisni buka hadiah berupa kado untuk orang yang berulang tahun, tentunya hadiah di sini adalah penambahan nilai yang baik sesuai dengan kriteria penilaian guru.

Rangsangan dalam proses pembelajaran ini pun sangatlah berpengaruh terhadap cara belajar siswa. stimulus dalam penelitian ini adalah tarian indang yang berasal dari Sumatra Barat. Dengan stimulus tari indang terlihat siswa menyukai cara pembelajaranya dikarenakan selain stimulus yang baru bagi bemera juga strategi guru yang menggunkan penerapan reward yang tentunya akan memotivasi siswa sesuai dengan yang diharapkan. .oleh karena itu pemberian penerapan reward selain dapat memotivasi siswa tentunya bisa dijadikan satu alternatif dalam proses belajar mengajar seni tari.

B.Saran

Hasil penelitian yang diperoleh, maka dengan adanya penelitian tentang penerapan reward dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran seni tari dikelas V SDN Pasanggarah 1 Sunmedang. diharapkan dapat memberikan kegairahan dan kebahagiaan kepada siswa pada saat proses pembelajar dikelas khusunya di sekolah Dasar.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa sebagai calon guru ataupun guru yanng sudah mengajar di sekolah dasar dalam memberikan pengajaran disekolahnnya.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Amir Dalen, Indra Kusuma.(1973).”Ilmu Pendidikan”.Surabaya:Usaha Nasional.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(1983).”Koreografer Pengetahuan

Dasar Komposisi Tari”. Jakarta:Depdikbud.

Dra. Roestiyah N.K. (2008). “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta:Rineka Cipta.hal 83-84

Edy Siswannto. (2008) . Reward atau Hadiah Dapat Meningkatkan Motivasi

Belajar.http://www.wajah Pendidikan Kita.blogspot.com.

H.R Sofuan M. Htttp:// id.Wikipedia.org/wiki/Motivasi.

www.pengembanganDiri.com.

J.J Hasibuan dan Moedjiono.1985. “Proses Belajar Mengajar”.Malang:PT

Remaja Rosdakarya.

Jonh. M Echols dan Hasan Shadly.(1996).”Kamus Indonesia-Inggris”.

Jakarta:Gramedia Muh.Rifqi. Jawa Timur. Blogshpot.com.

Kamus Besar Inggris-Indonesia 1991.

M. Ngalim Purwanto.(2006).”Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis”.

Bandung:Remaja Rosdakarya.

Muh.Rifqi fauzi. Jawa Timur.Blogspot.com.


(31)

Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidik., Jakarta : PT. Grasindo.

Roestiyah N.K (2008).”Strategi Balajar Mengajar”. Jakarta:Rineka Cipta. Santrock John W. 2007.”Perkembangan Anak”. Jilid 1. Edisi sebelas.

Jakarta:Erlangga.

Sardiman.(2011).”Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”.Jakarta:Kharisma Putra Utama.

Frahma, dan Heny Rohayani. (2006). Pendidikan Seni Tari dan Dram., Bandung : UPI Press.

Siregar, Eveline, dan Hartini Nara. (2010). Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Tarsito.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian: “Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta: PT Rhineka Cipta.

Sukarsimi, (2010), Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT rhineka cipta.

Teori Belajar. http//Belajarpsikologi.com,Macam-macam Teori Belajar.

Tri Wahyuni.(2007). “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kepuasan Reward Terhadap prestasi Belajar Matematika pada Kelas VIII SMP N 28 Surakarta”. Surakarta:UMS.


(1)

Norma Egi Rusmana, 2013

Pemberian Reward Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif yakni data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di angkakan (Sugiyono, 2002: 7).

1. Menghitung nilai proses pembelajaran

Kriteria ketentuan penilaian selama proses pembelajaran sesuai kriteria ketuntasan minimal (kkm)

Tabel 2,1 Kriteria Penilaian

Nilai Kriteria

80-85 Baik

70-75 Cukup

60-65 Kurang

2. Menghitung signifikansi hasil perlakuan/treatment dengan rumus (Arikunto, 2010 : 350) sebagai berikut :

Keterangan :

t : Hasil uji t (hasil perlakuan)

Md : Mean dari perbedaan pretest dengan posttest Ʃx²d : Jumlah k uadrat deviasi

N : Subjek pada sampel

Adapun rumus untuk mencari Md (mean) sebagai berikut :

Keterangan :


(2)

∑d : Jumlah selisih (gain d) pretest-posttest N : Subjek pada sampel

Adapun rumus untuk mencari kuadrat deviasi sebagai berikut :

Keterangan :

Ʃ x² d : Kuadrat Deviasi

Ʃ d² : Nilai gain d dikuadratkan

(Ʃd)² : Jumlah nilai gain d dikuadratkan N : Banyaknya data


(3)

Norma Egi Rusmana, 2013

Pemberian Reward Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dan pengelolaan data, serta pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan reward dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran seni tari kelas V SDN Pasanggarahan 1 Sumedang. Hal ini dapat dibuktikan dengan t empirik yang lebih besar dari nilai t teoritik pada masing-masing aspek penilaian, yakni pada penilaian aspek kognitif, aspek apektif dan aspek psikomotor masing-masing mendapat nilai, 8,45 > 2,75 untuk aspek kognitif, 8,69 > 2.75 untuk aspek apektif, 8,43 > 2,75 untuk aspek psikomotor.

Pada penelitian ini siswa mampu memahami unsur dalam tari berupa unsur ruang, waktu, level. Serta siswa mampu memahaminya dengan baik selain itu siswa terlihat menyenangkan dengan disuguhkannya apresiasi audiovisual berupa melihat tarian indang yang akan menjadi bahan ajar. Sehingga dengan adanya apresiasi siswa memiliki bayangan untuk nantinya mampu mengaplikasikannya dengan membuat gerak-gerak sederhana yang kemudian di susun menjadi sebuah tarian kreasi karya siswa secara berkelompok.

Peningkatan motivasi siswa berjalan secara bertahap, mulai dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir. Motivasi tersebut dipeoleh dari pemberian reward yang beragam seperti pemberian reward berupa pujian yang berupa:” bagus betul hasil pekerjaannya sehingga menjadikan gerakannya indah

”.

reward dalam bentuk pemerian tepuk tangan seperti:” karena hasil pekerjaanya bagus maka kita berikan tepuk tangan untuk (nama Kelompok)”. Atau berupa penghormtan seperti:”kelompok 2 memang bagus, tingkatkan terus prestasinya ya anak-anak”.dari setiap pemberian reward tentunya siswa yang masuk ke dalam kriteria penilaian guru seperti penilaian dalam aspek kognitif berupa interpretasi dan keaktivan siswa dalam aspek apektif berupa minat dan menghargai serta dalam aspek psikomotor yang berupa kekompakan dalam gerak


(4)

dan kekompakan dalam pola lantai, semua aspek dan kategori penilaian mendapat reward berupa hadiah. Hadiah di sisni buka hadiah berupa kado untuk orang yang berulang tahun, tentunya hadiah di sini adalah penambahan nilai yang baik sesuai dengan kriteria penilaian guru.

Rangsangan dalam proses pembelajaran ini pun sangatlah berpengaruh terhadap cara belajar siswa. stimulus dalam penelitian ini adalah tarian indang yang berasal dari Sumatra Barat. Dengan stimulus tari indang terlihat siswa menyukai cara pembelajaranya dikarenakan selain stimulus yang baru bagi bemera juga strategi guru yang menggunkan penerapan reward yang tentunya akan memotivasi siswa sesuai dengan yang diharapkan. .oleh karena itu pemberian penerapan reward selain dapat memotivasi siswa tentunya bisa dijadikan satu alternatif dalam proses belajar mengajar seni tari.

B.Saran

Hasil penelitian yang diperoleh, maka dengan adanya penelitian tentang penerapan reward dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran seni tari dikelas V SDN Pasanggarah 1 Sunmedang. diharapkan dapat memberikan kegairahan dan kebahagiaan kepada siswa pada saat proses pembelajar dikelas khusunya di sekolah Dasar.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa sebagai calon guru ataupun guru yanng sudah mengajar di sekolah dasar dalam memberikan pengajaran disekolahnnya.


(5)

Norma Egi Rusmana, 2013

Pemberian Reward Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amir Dalen, Indra Kusuma.(1973).”Ilmu Pendidikan”.Surabaya:Usaha

Nasional.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(1983).”Koreografer Pengetahuan Dasar Komposisi Tari”. Jakarta:Depdikbud.

Dra. Roestiyah N.K. (2008). “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta:Rineka Cipta.hal 83-84

Edy Siswannto. (2008) . Reward atau Hadiah Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar.http://www.wajah Pendidikan Kita.blogspot.com.

H.R Sofuan M. Htttp:// id.Wikipedia.org/wiki/Motivasi. www.pengembanganDiri.com.

J.J Hasibuan dan Moedjiono.1985. “Proses Belajar Mengajar”.Malang:PT Remaja Rosdakarya.

Jonh. M Echols dan Hasan Shadly.(1996).”Kamus Indonesia-Inggris”. Jakarta:Gramedia Muh.Rifqi. Jawa Timur. Blogshpot.com.

Kamus Besar Inggris-Indonesia 1991.

M. Ngalim Purwanto.(2006).”Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis”. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Muh.Rifqi fauzi. Jawa Timur.Blogspot.com.


(6)

Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidik., Jakarta : PT. Grasindo.

Roestiyah N.K (2008).”Strategi Balajar Mengajar”. Jakarta:Rineka Cipta. Santrock John W. 2007.”Perkembangan Anak”. Jilid 1. Edisi sebelas.

Jakarta:Erlangga.

Sardiman.(2011).”Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”.Jakarta:Kharisma Putra Utama.

Frahma, dan Heny Rohayani. (2006). Pendidikan Seni Tari dan Dram., Bandung : UPI Press.

Siregar, Eveline, dan Hartini Nara. (2010). Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Tarsito.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian: “Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta: PT Rhineka Cipta.

Sukarsimi, (2010), Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT rhineka cipta.

Teori Belajar. http//Belajarpsikologi.com,Macam-macam Teori Belajar.

Tri Wahyuni.(2007). “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kepuasan Reward Terhadap prestasi Belajar Matematika pada Kelas VIII SMP N 28 Surakarta”. Surakarta:UMS.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA TEMA PAHLAWANKU MELALUI PEMBERIAN REWARD UNTUK SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Tema Pahlawanku Melalui Pemberian Reward Untuk Siswa Kelas IV Sd Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.

0 2 13

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA TEMA PAHLAWANKU MELALUI PEMBERIAN REWARD UNTUK SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Tema Pahlawanku Melalui Pemberian Reward Untuk Siswa Kelas IV Sd Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.

0 2 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN CTL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Ctl Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SDN 04 Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN PEMBELAJARAN CTL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Ctl Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SDN 04 Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 17

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI PEMBERIAN MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DALAM MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SDN 02 PUNTUKREJO NGARGOYOSO KARANGANYAR TAHUN 2010 / 2011.

0 0 13

PENERAPAN TARI SAMRAH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 9 BANDUNG.

0 2 37

Penerapan Model Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Tari Di Kelas VIII SMPN 49 Bandung.

1 5 37

PEMBERIAN REWARD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS V SDN PASANGGARAHAN 1 SUMEDANG.

0 2 33

PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA KELAS XII DI SMAN 1 CISARUA.

0 2 41

PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI 1 KEJOBONG PURBALINGGA.

2 33 228