Arah Kebijakan Menuju Kebijakan yang Terarah Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan.

Daftar lsi

JULI-DESEMBER

20I2

ABSTRAK

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan
Pemerataan Kesej a hteraa n
FOKUS

Pensembansan Kawasan
Ekofromi KhUsus dalam Kerangka
Kebijakan Pengembangan
Kawasan Strategis Nasional
KAJIAN

Pola I nvestasi I nfrastruktur
Bidang PU di Wilayah Timur
lndonesia


Pembansunan Kawasan
Perbatasin Pulau Kal imantan
Kebiiakan Peningkatan Penanganan
Aksei Jalan Pelaluhan dalam"
Rangka Menunjang Kelancaran
Arus Barang dan Jasa
SUDUT PANDANG
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN

Arah Kebijakan Menuju Kebijakan yang Terarah
Strategi Percepatan Pembangunan
Provinsi Papua dan Papua Barat

4#

!rL

JENDELA DUNIA


Koridor Pembangunan Malavsia
(Studi Kasus: Kolidor Ekonoini lskandar Malaysia)

sfi

VISI & INSPIRASI i OR.

hd

. MOCHAMMAD AMRON, M.Sc

OPINI

Motivasi terhadap Pekeriaan dan Karier
dalam Bingkai Reformasi Birokrasi

**

TENTANG PUSKASTRA
WARTA PUSKASTRA


T?

GALERI PUSKASTRA

#,2

FOTO SAMPUL

Bangunan Hijau Kampus Kementerian Pekerjaan Umum: Gedung yang didesain berk0nsep green ini
mendapatkan pengakuan Platinum {sertifikattertinggi) dari GreenBuildingCouncillndonesra (GBCt) sebagai
Bangunan Hijau. Diresmikan pemakaiannya oleh Menteri PU Djoko Kirmanto pada I Juni 20l2,gedung baru
itu merupakan salah satu bukti nyata k0mitmen Kementerian PU mengurangi emisi C0rdemi menjaga ekologi
melalui penghematan pemakaian energi yang berdampakpada efislensi biaya operasional. Bangunan Hijau
Kampus Kementerian PU ini mampu mengurangi kebutuhan terhadap infrastruktur Iain seperti listrik, air, lahan,
material, dan limbah konstruksi sehingga berperan dalam pengurangan dampak kerusakan lingkungan, baik pada
level lokal maupun global. F0T0: PUSK0I'4 KEMENTERIAN PU

ada 29 Mei 2012di BalikPaPan,


namun tidak dapat diPisahkan

Di antaranya, PercePatan

Provinsi Kalimantan Timur,

dalam pengelolaannYa, Yaitu batas

penyelesaian penetapan dan penegasan

dilangsungkan Rapat

wilayah negara (border) dan kawasan
er).

segmen batas negara Yang masih
be rmasa ah (0 utstandi ng Bou ndary

Pengelolaan perbatasan bernilai


Problem I OBP): peningkatan uPaYa

Koordinasi Pembangunan Kawasan
Perbatasan Kalimantan Timur bertema

perbatasan (fronti

I

'Membangun Kawasan Perbatasan untuk

sangat strategis dan Penting

Kesejahteraan Masyarakat'. Rapat ini

mengingat terkait langsung dengan

pengamanan batas negara Yang
didukung sarana-prasarana pertahanan


menghasilkan 12 poin rumusan Yang,
pada prinsipnya, juga meruPakan

upaya penegakan kedaulatan negara,

keamanan yang memadai, peningkatan

penegakan pertahanan dan keamanan

upaya penindakan serta Penegakan

rekomendasi untuk pemerintah dalam

negara, pendayagunaan sumber daYa

hukum terhadap pelanggaran

membangun kawasan perbatasan dalam

dan pemerataan pembangunan,


batas negara dan kegiatan ilegal di

arti luas dan menyeluruh.

serta tanggung jawab bersama

perbatasan; pembenahan manajemen

dalam membangun daya saing

atau pengelola an exit-entry point

warga masyarakat perbatasan untuk

telah disepakali pada Border Crossing

mengimbangi aktivitas sosial ekonomi

Agreement menjadi Pos Lintas Batas


Pulau Kalimantan, fokus pembangunan

masyarakat negara tetangga. Maka,

Negara (PLBN) dengan PelaYanan

wilayah maupun kawasan perbatasan

dalam pengelolaan perbatasan tidak

customt immigration, quarantine, dan

seharusnya mencakup keseimbangan

bisa mengandalkan hanya pendekatan

security (CIQS) secara terpadu/satu atap

antara pembangunan infrastruktur


keamanan (security approach), tetapi

yang didukung sarana memadai guna

dan sumber daya manusia (SDM)-nYa.

harus juga dibarengi dengan pendekatan

menghambat pelanggaran lintas batas.

Maka, pembangunan infrastruktur

kesejahteran (prosperity approach) dan

juga diharapkan diikuti pembangunan

pendekatan lingkungan (environment

lima kondisi serta permasalahan


manusia menuju terciptanya masyarakat

approach).

umum di perbatasan, yaitu: (1) kondisi

Sebagaimana dipaParkan JURNAL
PUSKASIRA edisi ini dalam kajian
P emba

ngu nan Kaw asa n

Pe

rbatasa n

yang berkeadilan dan berkemakmuran

Sebanyak 12 poin rumusan


y

ang

Rumusan tersebut menjawab

masyarakatnya yang masih terisolir

tetap dalam bingkai Negara Kesatuan

yang dihasilkan Rapat Koordinasi

dan sosial ekonomi masih tertinggal

Republik lndonesia (NKRI).

Pembangunan Kawasan Perbatasan

meskipun potensi sumber daya cukup

Kalimantan Timur memang bersifat

besar; (2) kondisi infrastruktur yang

Rapat Koordinasi Pembangunan

spesifik yang disesuaikan dengan

minim dan pos-pos di wilayah perbatasan

Kawasan Perbatasan Kalimantan

karakteristik serta tuntutan kawasan

belum memadai sehingga pengawasan

tersebut, Menteri Dalam Negeri

perbatasan di provinsi tersebut.

wilayah perbatasan menjadi lemah;

Gamawan Fauzi selaku KePala Badan

Namun, beberapa poin sejalan serta

(3) terjadinya kasus-kasus pelanggaran

Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP)

bisa dijadikan acuan kebijakan provinsi-

lintas batas oleh warga negara Rl ke

mengatakan, pengelolaan perbatasan

provinsi lain dalam mengelola kawasan

Malaysia dan sebaliknya; (4) terjadinya

mengandung dua dimensi berbeda,

perbatasannya.

kesenjangan sosial ekonomi masyarakat

Dalam sambutan saat membuka

SINERGI & SINKRONISASI PEMBANGUNAN PUSAT OAN DAERAH

di wilayah perbatasan negara Malaysia
yang dapat menimbulkan kecemburuan;

seria (5) beberapa batas wilayah darat
dan laut dengan beberapa negara
tetangga yang berbatasan belum tuntas.

Grand Design, Rencana lnduk,

dan Rencana Aksi
Mengelola batas wilayah negara dan
kawasan perbatasan memang bukan

tugas yang ringan dan mudah. Namun,
demi NKRI dan warga negaranya, mau

tidak mau tugas mulia membela dan
cinta negara harus dilaksanakan secara
sungguh-sungguh sebagai tanggung

KONRESIMUSRENF,ANG

jawab menjalankan amanat konstitusi.
Yang dibutuhkan adalah arah

SumberiPaparanSekreiarisJendecl Kementerian PU, pembangunan Kawasan perbatasan
Provinsi Ka mantan Timur', dalam Rapat Koordinasi di Baljkpapan,29 lVei 2012.

kebr.lakan serta berbagai pendekatan

dalam kebijakan mengelola perbatasan

atau rencana aksi dan pelaksanaan

berperan sebagai regulator, koordinator,

yang lebih terarah, terintegrasi, dan

pembangunan perbatasan, baik oleh

akselerator, dan dinamisator.

terukur. Terkait arah kebr.yakan, sejalan

pemerintah pusat (kementerian/LPNK

dengan Rencana Pembangunan Jangka

terkait), pemerintah daerah (provinsi,

tersebut, diberlakukan tahapan

Panjang Nasional

kabupaten/kota, bahkan kecamatan

pengembangan kelembagaan pengelola

(RPJ

PN) 2005-2025

Untuk menjalankan peran-peran

dan Rencana Pembangunan Jangka

sebagai lokasi prioritas ILokpril), dunia

perbatasan selama lima tahun pertama

Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014,

usaha, dan masyarakat secara terpadu.

(20.l0-20,l4). Kelima tahapan tersebut

telah diterbitkan UU N0.43 Tahun 2008

tentang Wilayah Negara, Peraturan
Presiden No.
BNPP,

l2 Tahun 2010 tentang

dan Peraturan Menteri Dalam

Bisa dikatakan, Grand Design dan

adalah inisiasi (2010), instalasi (2011),

Rencana lnduk merupakan instrumen

konsolidasi (2012), stabilisasi (2013), dan

untuk melakukan koordinasi, integrasi,

akselerasi (2014).

sinergitas, dan sinkronisasi (KISS)

Pada kurun 2011-2014 ditetapkan

Negeri No. 3l Tahun 2010 tentang

rencana pembangunan perbatasan

lima agenda utama pengelolaan batas

0rganisasi dan Tata Kerya Sekretariat

dalam kerangka waktu, lokasi, sumber

wilayah negara dan kawasan perbatasan,

Tetap BNPP.

pendanaan, dan penanggung jawab

yaitu penetapan dan penegasan

pelaksanaannya.

batas wilayah negara; peningkatan

Agar pengelolaan perbatasan
lebih terarah, terintegrasi, dan terukur,

Sesuai UU N0.43 Tahun 2008 Pasal

pertahanan, keamanan, dan penegakan

pemerintah c.q. BNPP telah menerbitkan

15 dan Perpres No.

beberapa produk kebijakan dan strategi

Pasal 3, BNPP bertugas menetapkan

kawasan; pemenuhan kebutuhan sosial

pengelolaan perbatasan, yailu Grand

kebijakan program pembangunan

dasar; dan penguatan kelembagaan.

Desrgn Pengelolaan Batas Wilayah

perbatasan, menetapkan rencana

Negara dan Kawasan Perbatasan

kebutuhan anggaran, mengkoordinasikan

Pertimbangan Presiden di Jakarta, 3l

pelaksanaan, serta melaksanakan

Vlei 2012, membahas'Kebrjakan dan

evaluasi dan pengawasan terhadap

Strategi Pengelolaan Batas Wilayah

Tahun

20ll-2025 dan Rencana

Induk

Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan
Kawasan Perbatasan Tahun

20ll-20.I4.

l2 Tahun 20.l0

hukum; pengembangan ekonomi

Dalam pertemuan dengan Dewan

pengelolaan batas wilayah negara dan

Negara dan Kawasan Perbatasan

kawasan perbatasan. Berdasarkan

Republik lndonesial Sekretaris BNPP

berfungsi sebagai rujukan dalam

landasan-landasan hukum tersebut,

memaparkan, saat inl terdapat 12 pulau

penyusunan perencanaan tahunan

dalam pengelolaan perbatasan BNPP pun

kecil terluar yang memerlukan perhatian

Grand Design dan Rencana lnduk

I2

PULAU KECIL TERLUAR YANG MEMERLUKAN PERHATIAN KHUSUS

khusus (/ihatpeta).
Sedangkan menyangkut proses

penyelesaian batas wilayah negara, saat
ini sedang dilakukan standard operating
procedure (S0P) penyelesaian 5 (lima)

segmen (0BP) di sektor timur melalui
Kelompok Kerja Bersama atau Joint
WorkingGroup (JWG), yaitu: Segmen
Pulau Sebatik, Segmen Sungai Sinapat,
Segmen Sungai Simantipal, Segmen

2700-B 3,l00, dan Segmen

C

B

500-C

600.
Dalam rangka optimalisasi

pengelolaan batas wilayah negara dan
kawasan perbatasan, untuk periode

2011-2014

wi layah pena

n

ga

nan
Sumber: BNPP

difokuskan pada 12 provinsi,3S
kabupaten/kota, dan

lll

sebagai Lokpri.

Lokpri terbagi dalam tiga kelompok:
Lokpri l, Lokpri ll, dan Lokpri lll untuk

diintegrasikan penanganannya secara

Berbagai kegiatan strategis telah

kecamatan

dilakukan BNPP terkait pengelolaan

komprehensil integral, dan terukur oleh

wilayah perbatasan pada 2011 dan akan

BNPP.

Sekretariat BNPP dapat

dilanjutkan tahun ini serta tahun-tahun

di darat dan laut dengan kriteria: (1)

berikutnya. Untuk tahun 20.l2, sesuai

berfungsi sebagai clearing house

kecamatan yang berbatasan langsung

Peraturan BNPP Nomor I Tahun 20.l2

dalam memverifi kasi, memfasilitasi,

dengan negara tetangga dan/atau

tentang Renaksi Pengelolaan Batas

mengevaluasi, dan mengawasi

terdapat exit/entry point (di darat);

Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

pelaksanaan rencana kerja serta

(2) kecamatan yang secara tradisional

Tahun 20.l2, telah dialokasikan anggaran

anggaran pembangunan perbatasan

memiliki interaksi intensif dari sisi

Rp

sosial, budaya, maupun ekonomi

anggaran diklasifikasikan berdasarkan

dengan penduduk negara tetangga

Kementerian/Lembaga dan Provinsi.

Grand Design, Rencana lnduk, dan

di sebelahnya (ditandai adany a exit/

Juga kegiatan Gerakan Pembangunan

Rencana Aksi pengelolaan batas wilayah

entry point melalui laut yang disepakati

Terpadu Perbatasan (GERBANG DUTAS)

negara dan kawasan perbatasan menjadi

dengan negara tetangga); (3)

Tahun 20,l2.

kecamatan yang ditetapkan sebagai

oleh berbagai pemangku kepentingan

3.858.379.590.000. Alokasi

(stakeholders).

acuan BNPB Kementerian/Lembaga

Terkait, dan BPP di daerah dalam

Dari keseluruhan paparan dalam

Pusat Kegiatan Strategis Nasional

artikel ini, bisa disimpulkan bahwa

pengelolaan batas wilayah negara dan

(PKSN); (4) kecamatan yang memiliki

pengelolaan batas wilayah negara dan

kawasan perbatasan. x;

pulau-pulau kecil terluar (PPKT); dan (5)

kawasan perbatasan, yang selama ini

pertimbangan khusus.

masih berjalan secara parsial, bisa
KEGTATAN STRATEGIS KEMENTERIAN PU Dl KAWASAN PERBATASAN (RENSTRA PU

lurBber:.8iy-a:tE:i

.::,'

,,,:,

Bina Marga

,:,,,t.

PilryddiaitAif$rk$-,Ffrnbensrinan&rfuigdnittsji;p,!,iigq8a(iPantaiPttPu:Laut,
0&P Waduk, Pengendali Banjir, Rehab Embung, Feningk, Lar. Rawa
Pembangunan Jalan:
Tj Harapan-Galing-Sp. Tanjung-Aruk-Bts. Sarawak,
Kembayan-B.Karangan-Entikong-Bts- Sarawa( Sambas-Tnh Hitam
Sp-TigaApas-Simanggaris-Serudong
Jayapura-Hamadi-PNG

.
.
.
.
.
.
.

2010-2014)

,88.9;lKt,.Eiil"l.fi .:r*!h1ti,6a{il'!!. ssl.t--tj
,Mgt1t
Kalbar
Kalbar

Kaltim
Papua
Papua

Merauke-Erambu

NTT

Ke[amenanu-0elfaub
Atambua-Motoain

NTT

]d

utu

f,uatBarat,,f,1,11,..1,,I

,

i1-ii1.,;,1,i',;.:.l r,t: nnu.9q.y'

km
km
92,8 km
53km
150 km
21,3 km
30,5 km
59,6

Rp70

87,7

Rp l.363 M
Rp

403

M
M

Rpl6M

l5l

M

Rp

6l

M

Rp

78 M

Rp

Penyediaan Air

Minum, Sanitasi, Permukiman

Riau Kepulauan
Kalbar, Kaltim, Sulira. NTT,

83 kws [air
minum),40

Malut'

Rp

438 M

(peimukiman)
Penataan Ruang

Penyusunan RTR daerah di kawasan perbatasan

NAD,

Sumut Riau,Kepri, Sulut,

NTT,

Maluku, Malut Papua Barat, Papua

I KSN Prbtsn
75 kota/kab di
perbaiasan
Total dana

Rp 4.180 M

fisik

ALOKASI DANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN UNTUK BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2O'I2

I

PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYAAIR

2.

PROGRAM PENYELENGGARAAN

379r7+3,02

JALAN

1.259.372,O4

PROGRAM PTMBINAAN DAN PENGEMBAN6AN INFRASTRUKTUR

FERMUKIMAN

3248r3.63

REKAPITULASI PER PROGRAM PEMBANGUNAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2OI2
'I

PROVINSI ACEH

s"876,s0

2.

PROVINSI SUN4ATERA UTARA

3.539,56

3.

PROV]NSI KEPULAUAN RIAU

125.602,70

4.

PROVINSI RIAU

123.024,29

5.

PROV]NSI KALIMANTAN BARAI

276.Ss8,57

6.

PROVINSI KALI[4ANTAN IIIVIUR

305.842,41

1.

PROVINSI SULAWESI UTARA

8_

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

L

PROVINSI MALUKU

10.

PROVINSI MALUKU UTARA

t'1.

PROVINSI PAPUA

12.

PROVINSI PAPUA BARAT

ffi

96.226J2
229.6ss,4s
58"741,',t2

141.291,74

569.446;5,I
15.723,07

REKAPITULASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PU DAN PENATAAN RUANG PER KABUPATEN DI KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2OI2

il
,]I

KALIMANTAN BARAT

I.
)

SAN4BAS

4. ALOR

13.349,59
't5.t95,19

2. BENGKAYANG
3. SANGGAU
4. SINTANG

I

1.961,54

12.483,16

5, KAPUAS HULU

r

s.33277

KALIMANTAN TIMUR

]. NUNUKAN

I.

NANGGROE ACEH OARUSSALAM
,I,

KOTA SABANG

4.163,52

l0

MOROTAI

IVIALUKU BARAT DAYA

ROKAN HILIR

13.754,05

2. MALUKU TENGGARA BARAT

2. lndragiri Hilir

17.4?O,2?

3. Kep. ARU

9.899,74

3. Kep. Meranti

3.414,30

4. BENGKALIS

11

24.256,63

5, KOTA DUMAI

PAPUA BARAT

Kep. RIAU

I, RAJA AMPAT

1. KOTA JAYAPURA

14.201,62

I. NATUNA

2. KEEROM

10.676,62

2. Kep. ANAMBAS

8.21

3. KOTA BATAM

6.860,1 3

17.521,1 6

NUSA TTNGGARA TIMUR

I. KAB.

KUPANG

0.3326s

11.692,22

5. BINTAN

r

1.626,2s

SULAWESI UIARA

3. Timor Tengah Utara

r

s.867,92

'1.

Kep. SANGIHE

9.',]31,69
6.2O2,81

1. SERDANG BEDAGAI

I

3.525,36

14.'I3,11

I.138,35
2,09

4. KARIMUN

2. BELU

9.656,68

SUMAIERA UTARA

3. KUTAI BARAT

1

9.080,11

MALUKU

I.

RIAU
'I,

9.335,63

MALUKU UTARA

I

3, PEGUNUNGAN BINTANG

A

2. Kep. TALAUD

9.209,87

2. MALINAU

PAPUA

I

19.434,26

5. ROTE N'DAO

11.027,57

I4.363,39

Sumberi Paparan Sekretaris Jenderal Kementer an pU,
'Pembangunan Kawasan Perbaiasan Provinsi Ka mantan Timu/,
dalam Rapai Koordinasl di Ba kpapan.29 f4ei 2012.