PENINGKATAN KOSAKATA SISWA MELALUI TEKNIK INSIDE-OUTSIDE CIRCLE DI SMA NEGERI 19 BANDUNG.

(1)

PENINGKATAN KOSAKATA SISWA MELALUI TEKNIK INSIDE

OUTSIDE CIRCLE DI SMA NEGERI 19 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Disusun oleh:

Intan Nur Islami NIM 0902391

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENINGKATAN KOSAKATA SISWA

MELALUI TEKNIK INSIDE OUTSIDE

CIRCLE DI SMA NEGERI 19

BANDUNG

Oleh Intan Nur Islami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Intan Nur Islami 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN KOSAKATA SISWA MELALUI TEKNIK INSIDE

OUTSIDE CIRCLE DI SMA NEGERI 19 BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Amir, M.Pd. NIP. 196111101985031005

Pembimbing II

Irma Permatawati, M.Pd. NIP. 198210042005012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI Bandung


(4)

I ABSTRAKSI

Islami, Intan Nur 2013. Peningkatan Kosakata Siswa melalui Teknik

Inside-Outside Circle di SMA Negeri 19 Bandung. Skripsi. Bandung: Jurusan

Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia.

Kosakata merupakan salah satu aspek yang penting dalam mempelajari suatu bahasa dan dalam berkomunukasi. Tetapi dalam pembelajaran bahasa Jerman masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari kosakata. Oleh karena itu, dibutuhkan teknik pembelajaran yang tepat agar pembelajaran kosakata menjadi lebih efektif. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam peningkatan kosakata siswa adalah teknik Inside-Outside Circle. Teknik pembelajaran ini bertujuan untuk membuat siswa berperan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hasil pembelajaran kosakata bahasa Jerman siswa sebelum penerapan teknik Inside-Outside Circle; 2) Hasil pembelajaran kosakata bahasa Jerman siswa setelah penerapan teknik Inside-Outside

Circle; 3) Efektivitas teknik Inside-Outside Circle dalam pembelajaran kosakata

bahasa Jerman. Di dalam penelitian ini digunakan metode One Group

Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMAN 19 Bandung

dengan jumlah sampel 35 siswa. Data penelitian ini diambil dari hasil pretest dan

posttest. Dalam penelitian ini diperoleh thitung sebesar 10,10 dan taraf signifikansi

yang digunakan adalah taraf signifikansi sebesar 95% dengan dk 34, sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,691. Berdasarkan penghitungan uji-t diperoleh thitung > ttabel

(10,10 > 1,691). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima dan membuktikan bahwa teknik Inside-Outside Circle efektif digunakan dalam pembelajaran kosakata. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan penggunaan teknik Inside-Outside Circle sebagai teknik alternatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.


(5)

ABSTRAKT

Islami, Intan Nur 2013. Die Steigerung der Wortschatzsbeherrschung der Schüler

durch die Inside-Outside Circle Lerntechnik an der SMAN 19 Bandung. Abschlussarbeit: Deutschabteilung der FPBS UPI.

Wortschatz ist eins der wichtigen Elemente im Deutschlernen und in der Kommunikation. Aber im Deutschlernen haben die Schüler Schwierigkeiten beim Wortschatzslernen. Deshalb wird eine passende Lerntechnik nötig gebraucht, damit das Wortschatzslernen effektiver ist. Eine der Lerntechniken, die zur Steigerung der Wortschatzsbeherrschung der Schüler angewendet werden kann, ist Inside-Outside

Circle-Lerntechnik. Diese Lerntechnik hat das Ziel, um die Schüler im Lernprozess

aktiver zu setzen. Die Untersuchung hat folgende Ziele: 1) das Ergebnis der Schüler beim Wortschatzslernen vor der Anwendung der Inside-Outside Circle-Lerntechnik darzustellen; 2) das Ergebnis der Schüler beim Wortschatzslernen nach der Anwendung der Inside-Outside Circle-Lerntechnik zu beschreiben; 3) die Effektivität der Inside-Outside Circle-Lerntechnik beim Wortschatzslernen darzulegen. In dieser Untersuchung wird das One Group Pretest-Posttest Design angewendet. Die Population der Untersuchung ist alle Schüler der SMAN 19 Bandung und die Probanden sind 35 Schüler. Die Daten der Untersuchung sind vom Pretest und dem Posttest. Die tRechnung und tTabelle dieser Untersuchung sind 10,10 und

1,691 und der angewendete Alpha-Fehler ist 95% mit dk 34. Das bedeutet, die Hypothese dieser Untersuhung ist akzeptiert und es ist zu sehen, dass die tRechnung gröβer als tTabelle (10,1 > 1,691) ist und die Inside-Outside Circle-Lerntechnik zur

Steigerung der Wortschatzsbeherrschung der Schüler effektiv ist. Basierend auf dem Ergebnis der Untersuchung ist es zu empfehlen, dass die Inside-Outside Circle-Lerntechnik als eine alternative Technik beim Wortschatzslernen anwendbar ist.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRAKT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ………. ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E . Tujuan Penelitian ... 6

F . Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Kosakata ... 7

1. Pengertian Kosakata ... 7

2. Pembagian Kosakata ... 9

3. Karakteristik Kosakata ... 10

B. Teknik Inside-Outside Circle ... 13


(7)

2. Langkah-Langkah Teknik Inside-Outside Circle ... 14

3. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Inside-Outside Circle . 18 C. Kerangka Berpikir ... 19

D. Hipotesis ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 21

B. Populasi dan Sampel ... 22

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

D. Variabel Penelitian ... 22

E. Instrumen Penelitian... 22

F. Teknik Pengumpulan Data ... 23

G. Teknik Pengolahan Data ... 24

H. Prosedur Penelitian... 25

I. Hipotesis Statistik ... 26

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 28

B. Uji Persyaratan Analisis ... 29

1. Uji Normalitas ... 29

a. Uji Normalitas Data Tes awal(X) ... 29

b. Uji Normalitas Data Tes akhir (Y) ... 30

2. Uji Homogenitas ... 31

3. Uji signifikansi Perbedaan Rata-rata Tes awal (X) dan Tes akhir (Y) ... 31


(8)

4. Pengujian Hipotesis ... 32

C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... 33

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 45 RIWAYAT HIDUP


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf 1984:16) . Bahasa pada dasarnya adalah alat interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia, memiliki andil yang tidak kalah penting dalam aktivitas manusia serta digunakan untuk berkomunikasi. (Brown dalam Tarigan, 2009: 4)

Mempelajari sebuah bahasa tidak terlepas dari penguasaan kosakata yang baik. Kosakata merupakan unsur terpenting dalam penguasaan sebuah bahasa, sebab penguasaan kosakata memberikan kontribusi yang tinggi terhadap target pembelajaran bahasa. Target pembelajaran bahasa, yakni keterampilan berbahasa, meliputi menyimak, menulis, membaca dan berbicara. Keempat keterampilan tersebut sangat dipengaruhi oleh pemerolehan kosakata. Dengan penguasaan kosakata orang akan memiliki kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, gagasan dan perasaan kepada orang lain, begitupun sebaliknya.

Kosakata menduduki tempat yang strategis dalam menunjang ketercapaian penguasaan keterampilan berbahasa yang baik, sehingga pemerolehan kosakata harus dibarengi dengan upaya meningkatkan perolehan kosakata tersebut.

Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia, khususnya para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)


(10)

2

maupun Siswa Menengah Kejuruan (SMK). Siswa sebagai pembelajar bahasa Jerman sebaiknya memiliki kemampuan yang baik dalam menguasai keterampilan berbahasa Jerman. Salah satu hal yang berperan dalam penguasaan keterampilan berbahasa Jerman adalah penguasaan kosakata. Penguasaan siswa terhadap kosakata akan berbanding lurus dengan penguasaan keterampilan berbahasa Jerman siswa. ( http://www.blueprints.de/wortschatz/ ). Akan tetapi pada kenyataannya tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai kosakata bahasa Jerman, sehingga penguasaan kosakatanya tetap minim.

Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri, seperti kemampuan intelektual, perasaan dan percaya diri, motivasi, minat, kematangan untuk belajar, usia, jenis kelamin, latar belakang sosial, kebiasaan belajar, kemampuan mengingat dan kemampuan penginderaan seperti melihat, mendengar, atau merasakan, sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar siswa, misalnya guru, kualitas proses belajar mengajar dan lingkungan (sekolah dan keluarga). (Makmun, 2007: 327)

Rendahnya penguasaan kosakata dapat disebabkan oleh kedua faktor tersebut, salah satu faktor instrinsik yang menghambat penguasaan kosakata adalah kurangnya konsentrasi pada saat proses pembelajaran. Hal tersebut bisa disebabkan oleh salah satu faktor ekstrinsik, seperti kualitas proses belajar mengajar. Dalam sebuah proses pembelajaran yang monoton, siswa hanya memperhatikan apa yang dipaparkan atau dijelaskan oleh guru, sehingga siswa


(11)

3

kurang termotivasi dan pasif dalam mempelajari bahasa Jerman. Di samping itu, fasilitas dan media yang digunakan kurang menunjang keberlangsungan pembelajaran bahasa Jerman.(Warningsih: 2010).

Bahasa Jerman merupakan bahasa yang baru untuk siswa SMA, apabila proses belajar mengajar berlangsung secara klasikal, maka pembelajaran diasumsikan kurang kondusif dan membosankan bagi siswa. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran bahasa Jerman dibutuhkan teknik pembelajaran guna memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan serta meminimalisir timbulnya kejenuhan.

Terdapat berbagai jenis teknik dalam pembelajaran bahasa. Salah satunya adalah teknik Cooperative Learning. Teknik Cooperative Learning merupakan kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu. Salah satu teknik pembelajaran yang termasuk ke dalam Cooperative

Learning adalah teknik Inside-Outside Circle. Sekait teknik Inside-Outside Circle,

dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Butar Butar (2012) berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Inside–Outside Circle (IOC) Pada

Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIIII SMP Negeri 41 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”, dipaparkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dengan nilai rata-rata awal 76,10% menjadi 82,10% setelah menggunakan teknik Inside-Outside Circle. Hal ini menunjukkan bahwa siswa semakin aktif dalam mengikuti proses belajar dan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa setelah menggunakan teknik Inside-Outside


(12)

4

Penelitian dalam bidang kebahasaan pun telah dilakukan oleh Halimatussadiyah (2010) dengan skripsinya yang berjudul “Penerapan Teknik

Inside Outside Circle sebagai Upaya Peningkatan Kecakapan Siswa Kelas VIII-A

SMP Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2009/2010)”. Berdasarkan hasil analisis kemampuan berbicara siswa, terlihat adanya peningkatan nilai mulai dari prasiklus sampai siklus kedua. Nilai rata-rata prasiklus siswa adalah 71,87. Nilai rata-rata siswa pada siklus pertama adalah 75,70 dan nilai rata-rata siswa pada siklus kedua adalah 85,83. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berbicara siswa setelah menggunakan teknik Inside-Outside Circle.

Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk mengangkat teknik

Inside-Outside Circle dalam pembelajaran bahasa Jerman, yaitu pembelajaran

kosakata yang dilakukan di SMA Negeri 19 Bandung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya meningkatkan penguasaan kosakata bagi siswa?

2. Apakah kesulitan siswa dalam menguasai keterampilan berbahasa Jerman disebabkan oleh kurangnya frekuensi menghafal kosakata bahasa Jerman? 3. Apakah rendahnya penguasaan kosakata siswa disebabkan sulitnya siswa

menghafal kosakata?

4. Apakah rendahnya minat dan motivasi siswa dalam mempelajari bahasa Jerman mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman?


(13)

5

5. Apakah teknik pembelajaran dapat membantu guru dalam mengajarkan materi kosakata bahasa Jerman?

6. Apakah teknik pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman?

7. Apakah teknik pembelajaran berupa teknik Inside-Outside Circle efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi kosakata bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan penulis serta agar penelitian ini lebih terfokus, maka penelitian ini dibatasi pada peningkatan kosakata siswa melalui teknik Inside-Outside Circle. Kosakata yang dimaksud dalam penelitian ini berfokus pada kosakata bertema Familie dengan jenis kata berupa nomina, adjektiva dan verba.

D. Rumusan Masalah

Beranjak dari batasan masalah di atas, maka peneliti menentukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hasil pembelajaran kosakata bahasa Jerman siswa sebelum penerapan teknik Inside-Outside Circle?

2. Bagaimanakah hasil pembelajaran kosakata bahasa Jerman siswa setelah penerapan teknik Inside-Outside Circle?


(14)

6

3. Bagaimana efektivitas penerapan teknik Inside-Outside Circle dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman?

E. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hasil pembelajaran kosakata bahasa Jerman siswa sebelum penerapan teknik

Inside-Outside Circle.

2. Hasil pembelajaran kosakata bahasa Jerman siswa setelah penerapan teknik

Inside-Outside Circle?

3. Efektivitas penerapan teknik Inside-Outside Circle dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah manfaat secara teoretis dan manfaat secara praktis. Adapun manfaat secara teoretis yang diharapkan oleh penulis yakni : dalam bidang keilmuan bahasa, penelitian ini mampu dijadikan sebagai referensi pengembangan pembelajaran bahasa Jerman khususnya pada pembelajaran kosakata.

Adapun manfaat secara praktis yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teknik dalam pembelajaran kosakata, sehingga proses pembelajaran keterampilan berbahasa dapat lebih inovatif dan variatif.


(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu (quasi experiment), tanpa adanya kelas kontrol. Pemilihan metode ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, yakni mengetahui peningkatan kosakata siswa dengan menggunakan teknik Inside-Outside Circle pada satu kelas atau dengan kata lain untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Adapun rancangan penelitian yang digunakan adalah one-group

pretest-posstest design. Rancangan ini terdiri atas satu kelompok yang telah ditentukan.

Di dalam rancangan ini observasi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum eksperimen (O1) disebut pretest dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut

posttest. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:

: Pretest, untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum

menggunakan teknik pembelajaran Inside-Outside Circle.

: Treatment, perlakuan yang dilakukan kepada sampel penelitian berupa pengajaran kosakata dengan menggunakan teknik pembelajaran Inside-Outside Circle sebanyak tiga kali.


(16)

22

:Posttest, untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik pembelajaran

Inside-Outside Circle.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh SMA Negeri 19 Bandung tahun ajaran 2013/2014, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah kelas XI IPA 4 semester I SMA Negeri 19 Bandung tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 35 orang.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 19 Bandung, yang bertempat di Jl. Ir. H. Juanda (Dago Pojok) – Bandung, pada siswa kelas XI semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 dari bulan Juli - Agustus 2013.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel, yaitu :

1. Variabel bebas (variabel x) adalah teknik pembelajaran Inside-Outside Circle. 2. Variabel terikat (variabel y) adalah peningkatan kosakata bahasa Jerman.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Instrumen pembelajaran, yaitu berupa rencana pembelajaran yang dijadikan acuan peneliti dalam proses belajar mengajar.


(17)

23

2. Instrumen evaluasi, yakni berupa tes tertulis. Tes tertulis ini diujikan pada saat prestest dan posttest. Kegiatan pretest diujikan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa sebelum dilakukan perlakuan (treatment) terhadap penguasaan kosakata bahasa Jerman, sedangkan posttest diujikan untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kemampuan siswa setelah dilakukan perlakuan (treatment) sebanyak tiga kali. Untuk mengusahakan agar perbandingan hasil tes dapat diandalkan, pretest dan posttest diselenggarakan dengan menggunakan perangkat tes yang sama yaitu siswa mengerjakan soal latihan kosakata. Soal – soal tes yang diujikan diambil dari Themen neu, Kontakte Deutsch Ekstra dan bahan ajar bahasa Jerman yang disusun oleh tim MGMP SMA Negeri 19 Bandung. Jumlah soal instrumen pada penelitian ini sebanyak 20 butir soal. Bentuk tes yang diberikan adalah tes tertulis yang berupa pilihan ganda dan mengisi kalimat rumpang yang berkenaan dengan kosakata.

Penilaian tes pembelajaran kosakata ini didasarkan pada jawaban kata yang tepat. Dalam cara ini jawaban yang benar diberikan nilai yang sesuai dengan tingkat kesukaran soal.

F. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi pustaka, berupa pengumpulan materi-materi atau teori yang relevan dengan masalah penelitian ini.


(18)

24

3. Pembuatan instrumen penelitian berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan teknik pembelajaran Inside-Outside Circle.

4. Tes kosakata, yakni pretest dan posttest.

G. Teknik Analisis Data

Data pada penelitian ini dianalisis melalui beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Hasil pretest dan posttest diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan, guna mengetahui rata-rata nilai siswa, standar deviasi, dan varians kelas yang dijadikan sebagai sampel.

2. Menentukan uji normalitas. Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal. Pengujian ini dibutuhkan sebab semua perhitungan statistik parametik memiliki asumsi normalitas sebaran. Dengan kata lain, uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak.

3. Menentukan uji homogenitas. Uji homogenitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah data yang diperoleh memiliki variasi dan nilai rata-rata yang homogen atau tidak.

4. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata antara hasil pretest dan posttest dengan menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut:


(19)

25

dengan keterangan :

Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest Xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)

= jumlah kuadrat deviasi n = subjek

H. Prosedur Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan tentang prosedur penelitian mulai dari persiapan hingga penyusunan laporan akhir. Berikut penjabarannya dari setiap tahapannya:

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan kegiatan awal yang dilakukan dalam prosedur penelitian ini. Adapun kegiatan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Tinjauan Pustaka. Pada kegiatan awal, peneliti melakukan tinjauan pustaka untuk mengumpulkan data-data yang terkait untuk merumuskan permasalahan pada penelitian.

b. Menyusun proposal. Setelah data-data terkumpul, kegiatan selanjutnya adalah menyusun proposal. Penyusuan proposal berguna sebagai acuan penelitian kelak.

c. Menyusun Instrumen. Pada tahap ini adalah penyusunan instrumen untuk menunjang proses penelitian.


(20)

26

d. Konsultasi Instrumen. Setelah pembuatan instrumen selesai, tahapan selanjutnya konsultasi instrumen bersama dosen.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan selesai, dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan. Tahap awal yang dilakukan yakni pretest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, tahap selajutnya treatment (perlakuan) kepada siswa berupa pembelajaran dengan menggunakan teknik Inside-Outside Circle, dan tahap akhir adalah posttest guna mengetahui peningkatan kemampuan kosakata siswa setelah diberikan perlakuan.

3. Tahap pengambilan kesimpulan

Dalam tahap pengambilan kesimpulan, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data hasil penelitian berupa tes. b. Analisis data statistik.

c. Menguji hipotesis.

d. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data penelitian.

I.

Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

: µ Ssp = µ Sbp berarti hasil posttest setelah perlakuan sama dengan hasil

pretest.


(21)

27

Keterangan :

µ Ssp = kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jerman sesudah perlakuan (posttest)

µ Sbp = kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jerman sebelum perlakuan (pretest)


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan uji statistik, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada pretest dari nilai maksimal 100, nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 97,5 dan nilai terendah adalah 20 dengan nilai rata-rata sebesar 70,28. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa sebelum penerapan teknik Inside-Outside Circle termasuk ke dalam kategori baik.

2. Pada saat posttest nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70 dengan nilai rata-rata 88,42 dari nilai maksimal 100. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa setelah penerapan teknik

Inside-Outside Circle termasuk ke dalam kategori baik sekali.

3. Berdasarkan selisih hasil rata-rata pretest dan posttest diperoleh Gain sebesar 635 dan dari hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung

sebesar 10,10 sedangkan dari daftar distribusi ttabel dengan taraf nyata (α) =

0,05 dan dk = 34 diperoleh ttabel 1,691. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut

tampak bahwa thitung > ttabel (10,10 > 1,691). Hal tersebut menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik Inside-Outside Circle efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman.


(23)

42

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, maka untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran bahasa Jerman, disarankan sebagai berikut:

1. Guru dapat menerapkan teknik Inside-Outside Circle dalam pembelajaran bahasa Jerman terutama untuk meningkatkan penguasaan kosakata, agar siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran.

2. Guru sebaiknya mempersiapkan metode dan teknik pengajaran yang bervariasi, sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan metode atau teknik pengajaran yang selalu sama. Salah satunya dengan menggunakan teknik pembelajaran

Inside-Outside Circle dalam pembelajaran kosakata pada berbagai tema.

3. Selain di sekolah, siswa hendaknya mempelajari kosakata bahasa Jerman secara mandiri di luar kelas, sehingga penguasaan kosakata bahasa Jerman mereka akan meningkat. Sebagai contoh siswa dapat mempergunakan media kartu seperti yang digunakan pada penelitian ini dalam mempelajari kosakata secara mandiri.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bohn, Rainer. (2000). Probleme der Wortschatzarbeit. München: Langenscheidt. Butar butar, Dameria Inda Mayasari. (2012). “Penerapan Pembelajaran

Kooperatif Teknik Inside–Outside Circle (IOC) Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIIII SMP Negeri 41 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”.

Medan: Tidak diterbitkan, UNIMED.

Czapek, Monika Perkhofer. (2008). Methodenpool zu fil – Foerderung durch Individuelles Lernen [Online]. Tersedia: http://fortbildung.phwien.ac.at/fortb_ pe2/dok/fil_Methodenpool.pdf [20 Oktober 2012].

Duden. (2007) . Deutsches Universal Wörterbuch. Manheim, Leipzig, Wien: Dudenverlag.

Halimatussadiyah, Seftya.( 2010). “Penerapan Teknik Inside Outside Circle

sebagai Upaya Peningkatan Kecakapan Siswa Kelas VIII dalam Berdiskusi (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri I Lembang Tahun Ajaran 2009/2010)”. Bandung: Tidak diterbitkan,UPI. Keraf , Gorys. (1984). Diksi dan gaya bahasa . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Langenscheidt. (2008). Langenscheidt Groβwörterbuch Deutschals

Fremdsprache. Berlin und München Gmbh.

Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning

di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Makmun, Abin Syamsuddin. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus, (2012). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Henry Guntur. (2009). Pengajaran Kompetensi Bahasa . Bandung: Angkasa.


(25)

44

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Warningsih, Nining .(2012). “Permainan dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa

Jerman”. Allemania. 2, (1) , 1-12.

Anonim. (2009).Ȕber unsere Rubrik “Wortschatz”. [Online]. Tersedia: http://www.blueprints.de/wortschatz/ [17 Oktober 2012]

Anonim. http://wikipedia.de/wortschatz. [Online]. Tersedia:

htttp://de.wikipedia.org [23 Desember 2012]

Anonim. http://wiki.infowiss.net/Wortschatz. [Online]. Tersedia: http://wiki.infowiss.net/Wortschatz. : [23 Desember 2012]

Anonim. Inside-Outside Circle [Online]. Tersedia:

http://wvde.state.wv.us/strategybank/Inside-OutsideCircle.html : [23 Desember 2012]

Anonim. Wiederholung [Online]. Tersedia:


(1)

26

d. Konsultasi Instrumen. Setelah pembuatan instrumen selesai, tahapan

selanjutnya konsultasi instrumen bersama dosen.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan selesai, dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan.

Tahap awal yang dilakukan yakni pretest yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa, tahap selajutnya treatment (perlakuan) kepada siswa

berupa pembelajaran dengan menggunakan teknik Inside-Outside Circle, dan

tahap akhir adalah posttest guna mengetahui peningkatan kemampuan kosakata

siswa setelah diberikan perlakuan.

3. Tahap pengambilan kesimpulan

Dalam tahap pengambilan kesimpulan, langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data hasil penelitian berupa tes.

b. Analisis data statistik.

c. Menguji hipotesis.

d. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data penelitian.


(2)

27

Keterangan :

µ Ssp = kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jerman sesudah perlakuan (posttest)

µ Sbp = kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jerman sebelum perlakuan (pretest)


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan uji statistik, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada pretest dari nilai maksimal 100, nilai tertinggi yang diperoleh sebesar

97,5 dan nilai terendah adalah 20 dengan nilai rata-rata sebesar 70,28. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa

sebelum penerapan teknik Inside-Outside Circle termasuk ke dalam kategori

baik.

2. Pada saat posttest nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70 dengan nilai rata-rata

88,42 dari nilai maksimal 100. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa setelah penerapan teknik

Inside-Outside Circle termasuk ke dalam kategori baik sekali.

3. Berdasarkan selisih hasil rata-rata pretest dan posttest diperoleh Gain sebesar

635 dan dari hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung


(4)

42

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, maka untuk meningkatkan

kualitas hasil pembelajaran bahasa Jerman, disarankan sebagai berikut:

1. Guru dapat menerapkan teknik Inside-Outside Circle dalam pembelajaran

bahasa Jerman terutama untuk meningkatkan penguasaan kosakata, agar siswa

lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran.

2. Guru sebaiknya mempersiapkan metode dan teknik pengajaran yang bervariasi,

sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan metode atau teknik pengajaran yang

selalu sama. Salah satunya dengan menggunakan teknik pembelajaran

Inside-Outside Circle dalam pembelajaran kosakata pada berbagai tema.

3. Selain di sekolah, siswa hendaknya mempelajari kosakata bahasa Jerman

secara mandiri di luar kelas, sehingga penguasaan kosakata bahasa Jerman

mereka akan meningkat. Sebagai contoh siswa dapat mempergunakan media

kartu seperti yang digunakan pada penelitian ini dalam mempelajari kosakata


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bohn, Rainer. (2000). Probleme der Wortschatzarbeit. München: Langenscheidt.

Butar butar, Dameria Inda Mayasari. (2012). “Penerapan Pembelajaran

Kooperatif Teknik Inside–Outside Circle (IOC) Pada Pokok Bahasan Kubus

dan Balok di Kelas VIIII SMP Negeri 41 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”.

Medan: Tidak diterbitkan, UNIMED.

Czapek, Monika Perkhofer. (2008). Methodenpool zu fil – Foerderung durch

Individuelles Lernen [Online]. Tersedia:

http://fortbildung.phwien.ac.at/fortb_ pe2/dok/fil_Methodenpool.pdf [20 Oktober 2012].

Duden. (2007) . Deutsches Universal Wörterbuch. Manheim, Leipzig, Wien: Dudenverlag.

Halimatussadiyah, Seftya.( 2010). “Penerapan Teknik Inside Outside Circle

sebagai Upaya Peningkatan Kecakapan Siswa Kelas VIII dalam Berdiskusi (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri I

Lembang Tahun Ajaran 2009/2010)”. Bandung: Tidak diterbitkan,UPI.

Keraf , Gorys. (1984). Diksi dan gaya bahasa . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Langenscheidt. (2008). Langenscheidt Groβwörterbuch Deutschals Fremdsprache. Berlin und München Gmbh.

Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning


(6)

44

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Warningsih, Nining .(2012). “Permainan dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman”. Allemania. 2, (1) , 1-12.

Anonim. (2009).Ȕber unsere Rubrik “Wortschatz”. [Online]. Tersedia: http://www.blueprints.de/wortschatz/ [17 Oktober 2012]

Anonim. http://wikipedia.de/wortschatz. [Online]. Tersedia:

htttp://de.wikipedia.org [23 Desember 2012]

Anonim. http://wiki.infowiss.net/Wortschatz. [Online]. Tersedia: http://wiki.infowiss.net/Wortschatz. : [23 Desember 2012]

Anonim. Inside-Outside Circle [Online]. Tersedia: http://wvde.state.wv.us/strategybank/Inside-OutsideCircle.html : [23 Desember 2012]

Anonim. Wiederholung [Online]. Tersedia:


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE Peningkatan Penalaran Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Cooperative Learning Tipe Inside Outside Circle Pada Siswa Kelas VII B Semester Ganjil S

0 1 14

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE Peningkatan Penalaran Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Cooperative Learning Tipe Inside Outside Circle Pada Siswa Kelas VII B Semester Ganjil S

0 1 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Inside-Outside Circle (IOC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 09 Purwodadi Grob

0 2 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Inside-Outside Circle (IOC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 09 Purwodadi Grob

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Inside-Outside Circle Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahu

0 1 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL INSIDE OUTSIDE CIRCLE.

0 0 6

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL BELAJAR KOPERATIF INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA TINGKAT DASAR

0 0 8