Evaluasi situs web menggunakan kerangka usability studi kasus SMA N 1 Purbalingga

(1)

i

EVALUASI SITUS WEB

MENGGUNAKAN KERANGKA

USABILITY

,

STUDI KASUS SMA N 1 PURBALINGGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Raden Cornelius Danny Heryawan 085314060

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(2)

ii

WEBSITE EVALUATION

USING USABILITY FRAMEWORK

CASE STUDY SMA N 1 PURBALINGGA

A THESIS

Presented as a Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By:

Raden Cornelius Danny Heryawan 085314060

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

vii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas situs web jika diukur dengan menggunakan kerangka usability sehingga akan didapatkan kelebihan yang sudah ada dalam situs dan kelemahan yang harus diperbaiki. Kerangka atau aspek usability yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi aspek efektifitas, efisiensi, engaging, error tolerant, easy to use, memorability, satisfaction, dan learnability. Kerangka atau aspek usability ini berasal dari ahli atau lembaga antara lain Whitney Quesenbery dengan konsep 5E usability, Jacob Nielsen, dan ISO 9241:11.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi mengidentifikasi masalah, menentukan teori kerangka usability, merumuskan kuisioner, pengambilan sampel, pengolahan data, penarikan kesimpulan dan rekomendasi. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada pengguna situs web SMA N 1 Purbalingga. Data yang didapat dari penyebaran kuisioner kemudian dihitung dan diolah menggunakan statistika deskriptif.

Dokumentasi dari penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan website SMA N 1 Purbalingga sehingga kualitas situs akan semakin meningkat. Selain itu penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi tolok ukur dan memberikan pengetahuan tentang pentingnya usability dalam pembangunan sebuah sistem terutama website.


(8)

viii ABSTRACT

This research aims to find out the quality of website using usability framework. By doing this, the analysis will result advantages and disadvantages of the website that must be corrected. Usability framework used in this research contains effectiveness, efficiency, engaging, error tolerant, easy to use, memorability, satisfaction, and learnability. The framework is from usability

expert’s theory such as Jacob Nielsen, the Whitney Quesenberry 5E concept of

usability, and ISO 9241:11.

The methods used in this research include identify the problems, determine the usability concept, formulating questionnaires, sampling, processing the data, and drawing the conclusion and recommendations. The data were collected by distributing questionnaires toward the user of the website of SMA N 1 Purbalingga. The collected data would then be processed and analyzed using descriptive statistics.

The documentation of this research is expected to help the development of SMA N 1 Purbalingga website. This research is also expected to provide knowledge about the importance of usability concept used in the development of a website.


(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasihnya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Situs Web Menggunakan Kerangka Usability, studi kasus SMA N 1 Purbalingga dengan baik.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak telah membantu dengan memberikan sumbangan baik pikiran, tenaga, waktu, bimbingan dan dukungan kepada penulis sehingga akhirnya skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan lancar.

2. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom.,M.Sc. serta Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si.,M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang membangun.

3. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si.,M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika

5. Bapak Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom. selaku dosen pembimbing akademik.

6. Ayah, ibu, dan saudara yang telah banyak memberikan dukungan moral maupun materi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman angkatan 2008 Iben, Putri, Didit, Awis, Aji, Agus, Edo, Thomas, Helan, Arif, Vincent, Ardi dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan, sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi


(10)

x

perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, terutama di bidang informatika.

Yogyakarta, 29 Juli 2013


(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL INDONESIA………..…….

HALAMAN JUDUL INGGRIS………

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… HALAMAN PENGESAHAN………....…… HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…………..

ABSTRAK……….... ABSTRACT……….. KATA PENGANTAR………...

DAFTAR ISI………...

DAFTAR TABEL……….. DAFTAR GAMBAR……….

DAFTAR LAMPIRAN…….……….

i ii iii iv v vi vii viii ix xi xiii xiv xvii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang Masalah………... 1

1.2 Rumusan Masalah……… 5

1.3 Batasan Masalah……….. 5

1.4 Tujuan ………..………... 6

1.5 Manfaat………..……….. 1.6 Sistematika Penulisan……… 6 7 BAB II LANDASAN TEORI……….……….. 8

2.1 Desain Web……...……….………..

2.1.1 Desain Situs……...……….……….. 2.1.2 Desain Halaman……...……….………... 2.1.3 Aksesbilitas Untuk Pengguna Yang Memiliki Keterbatasan…….. 2.1.4 Melayani Pengguna Global……….

8 8 8 10 11

2.2 Usability …………..………

2.2.1 Definisi Usability……..………... 11 11


(12)

xii

2.2.2 Kerangka Ukuran Usability………. 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………...……… 18

3.1. Mengidentifikasi Masalah ………..……….

3.2. Menentukan Teori Kerangka Usability………

3.3. Merumuskan Kuisioner. ……..………

3.4. Pengambilan Sampel……..……….

3.4.1 Populasi……..………. 3.4.2 Sampel……..………

3.4.3 Skala Pengukuran Variabel……..………

3.5. Pengolahan Data……..………

3.6. Penarikan Kesimpulan Dan Rekomendasi………..

19 19 19 29 29 29 29 30 33

BAB IV HASIL PENELITIAN. ……..………

4. 1. Pelaksanaan Penelitian. ……..……… 4. 2. Pengolahan Data, Penarikan Kesimpulan, dan Rekomendasi……. 4.2.1. Aspek Efektivitas (Effective) ………... 4.2.2. Aspek Efisiensi(Efficient) …..……….. 4.2.3. Aspek Engaging..……….. 4.2.4. Aspek Error Tolerant..………. 4.2.5. Aspek Easy To Use..……… 4.2.6. Aspek Memorability..……….. 4.2.7. Aspek Satisfaction..……… 4.2.8. Aspek Learnability..………

35 35 36 36 61 65 70 75 79 83 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ……..………

5. 1. Kesimpulan…..………. 5. 2. Saran…..……….

97 97 98


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

2.1. 5E dan Kemungkinan Pendekatan Desain ………..

2.2. Kerangka Usability Berdasarkan Para Ahli dan Lembaga………..

2.3. Kriteria Pengukuran Usability……….. 3. 1. Tabel Perancangan Kuisioner……….. 4. 1. Skor Tiap Aspek dan Kategori Sikapnya………...

13 15 15 20 95


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

3. 1. Metodologi Penelitian………... 3. 2. Contoh Diagram Batang Frekuensi Pernyataan Persetujuan…….. 3. 3. Contoh Skala Kategori Sikap……… 4. 1. Diagram Batang Kuisioner Nomor 1……… 4. 2. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2……… 4. 3. Diagram Batang Kuisioner Nomor 2……… 4. 4. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2……… 4. 5. Diagram Batang Kuisioner Nomor 3……… 4. 6. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3……… 4. 7. Diagram Batang Kuisioner Nomor 4……… 4. 8. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4……… 4. 9. Desain Website Kiwibank………. 4. 10. Diagram Batang Kuisioner Nomor 1 alumni……… 4. 11. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 alumni……… 4. 12. Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 alumni……….. 4. 13. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 alumni……… 4. 14. Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 alumni……… 4. 15. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 alumni……… 4. 16. Diagram Batang Kuisioner Nomor 4 alumni……… 4. 17. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 alumni……… 4. 18. Diagram Batang Kuisioner Nomor 1 orang tua……… 4. 19. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 orang tua……… 4. 20. Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 orang tua……… 4. 21. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 orang tua……… 4. 22. Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 orang tua……… 4. 23. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 orang tua……… 4. 24. Diagram Batang Kuisioner Nomor 4 orang tua……… 4. 25. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 orang tua………

18 31 32 36 37 38 38 40 40 41 42 44 45 45 46 46 46 47 47 47 49 50 50 50 51 51 51 52


(15)

xv

4. 26. Diagram Batang Kuisioner Nomor 5 orang tua……… 4. 27. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 5 orang tua……… 4. 28. Diagram Batang Kuisioner Nomor 6 orang tua……… 4. 29. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6 orang tua……… 4. 30. Diagram Batang Kuisioner Nomor 1 masyarakat……… 4. 31. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 masyarakat……… 4. 32. Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 masyarakat……… 4. 33. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 masyarakat……… 4. 34. Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 masyarakat……… 4. 35. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 masyarakat……… 4. 36. Diagram Batang Kuisioner Nomor 4 masyarakat……… 4. 37. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 masyarakat……… 4. 38. Diagram Batang Kuisioner Nomor 5 masyarakat……… 4. 39. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 5 masyarakat……… 4. 40. Diagram Batang Kuisioner Nomor 6 masyarakat……… 4. 41. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6 masyarakat……… 4. 42. Diagram Batang Kuisioner Nomor 5……… 4. 43. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 5……… 4. 44. Diagram Batang Kuisioner Nomor 6……… 4. 45. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6……… 4. 46. Diagram Batang Kuisioner Nomor 7……… 4. 47. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 7……… 4. 48. Diagram Batang Kuisioner Nomor 8……… 4. 49. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 8……… 4. 50. Diagram Batang Kuisioner Nomor 9……… 4. 51. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 9……… 4. 52. Diagram Batang Kuisioner Nomor 10……… 4. 53. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 10……… 4. 54. Diagram Batang Kuisioner Nomor 11……… 4. 55. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 11……… 4. 56. Diagram Batang Kuisioner Nomor 12………

52 52 53 53 55 56 56 56 57 57 57 58 58 58 59 59 61 62 63 63 65 66 67 67 68 69 70 71 72 72 74


(16)

xvi

4. 57. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 12……… 4. 58. Diagram Batang Kuisioner Nomor 13……… 4. 59. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 13……… 4. 60. Diagram Batang Kuisioner Nomor 14……… 4. 61. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 14……… 4. 62. Diagram Batang Kuisioner Nomor 15……… 4. 63. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 15……… 4. 64. Diagram Batang Kuisioner Nomor 16………. 4. 65. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 16……… 4. 66. Diagram Batang Kuisioner Nomor 17……… 4. 67. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 17……… 4. 68. Diagram Batang Kuisioner Nomor 18……….. 4. 69. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 18……… 4. 70. Diagram Batang Kuisioner Nomor 19……… 4. 71. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 19……… 4. 72. Diagram Batang Kuisioner Nomor 20……… 4. 73. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 20……… 4. 74. Diagram Batang Kuisioner Nomor 21……… 4. 75. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 21……… 4. 76. Diagram Batang Kuisioner Nomor 22……… 4. 77. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 22……… 4. 78. Diagram Batang Kuisioner Nomor 23……….. 4. 79. Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 23………

74 76 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 85 86 87 88 88 89 90 91 92 93 94


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner Untuk Siswa……….………. Lampiran 2. Kuisioner Efektifitas Untuk Alumni……….

Lampiran 3. Kuisioner Efektifitas Untuk Orang Tua……… Lampiran 4. Kuisioner Efektifitas Untuk Masyarakat……….…

Lampiran 5. Contoh Hasil Kuisioner………..

102 105 106 107 108


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan internet di Indonesia sangat pesat. Berdasarkan data

yang dimiliki Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII),

pengguna internet pada tahun 2000 berjumlah sekitar 1.9 juta orang hingga

pada tahun 2008 pengguna internet meningkat hingga berjumlah 25 juta

orang. Jika dilihat dari prosentase pengguna internet di Indonesia yang baru

mencapai 10.5 persen dari total penduduk Indonesia, penggunaan internet di

Indonesia memang masih relatif rendah. Namun diperkirakan penggunaan

internet akan semakin meningkat di tahun-tahun berikutnya. Kenaikan yang

signifikan ini diyakini karena infrastruktur untuk tersedianya internet di

Indonesia semakin hari akan semakin mudah dan murah (Akanegara, 2011).

Dengan peningkatan pengguna internet yang pesat ini, masyarakat menjadi

semakin mengenal dunia internet dan berbagai konten yang ada di

dalamnya, internet akan menjadi suatu kebutuhan yang penting dalam

kehidupan sehari-hari.

Dalam mengakses internet, diperlukan suatu sarana yang salah

satunya adalah website atau situs web. Situs web adalah sejumlah halaman

web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan


(19)

semakin pesatnya perkembangan internet dan semakin mengenalnya

masyarakat terhadap internet maka diperlukan suatu situs web dengan

desain yang baik, membuat pengunjung situs web merasa nyaman. Untuk

membuat situs web yang baik, membuat pengunjung merasa nyaman, maka

diperlukan suatu kerangka yang berisi kriteria-kriteria situs web yang baik,

dan usability merupakan solusi yang tepat .

Penelitian dilakukan dengan menggunakan kerangka usability karena usability adalah faktor penting yang harus dipenuhi dalam merancang sebuah sistem. Menurut Jacob Nielsen, usability adalah sebuah atribut kualitas yang menilai tingkat kemudahan user interface untuk digunakan. Usability sendiri memiliki atribut-atribut untuk mengukur seberapa tinggi kualitas sebuah web. Ada beberapa ukuran tingkat usability

menurut para ahli dan lembaga, beberapa ahli atau lembaga tersebut antara

lain Nielsen, Whitney Quesenbery, ISO 9241-11. Ukuran tingkat usability digunakan untuk membangun sebuah web yang berkualitas karena

didalamnya terdapat atribut-atribut seperti efektivitas, efisiensi, error,

kepuasan dan lain-lain.

Seiring dengan berkembang pesatnya pengguna internet,

lembaga-lembaga seperti universitas dan sekolah membuat suatu situs tentang

lembaga itu sendiri. SMA N 1 Purbalingga adalah salah satu lembaga yang

membuat sebuah situs web yang digunakan sebagai salah satu fasilitas untuk

para siswanya dan bagi masyarakat yang ingin melihat informasi tentang


(20)

prinsip-prinsip usability akan sangat dibutuhkan. Jika dalam website tersebut pemilihan warna font sudah tepat, keserasian warna , penggunaan bahasa

sudah baik dan lain-lain yang merupakan aspek-aspek usability sudah terpenuhi, maka pengunjung website akan merasa nyaman dan pengunjung

dapat secara mudah mendapatkan informasi yang ingin dicari.

Secara garis besar, jika situs web SMA N 1 Purbalingga diukur

dengan kerangka E5 usability yaitu effective, efficient, engaging, error tolerant, dan easy to use , web SMA harus effective, yang artinya pengunjung web SMA dapat mencapai apa yang diinginkannya saat

membuka situs web SMA. efficient berarti pengunjung web dapat secara cepat dan akurat mencari apa yang diinginkannya. engaging berarti pengunjung web SMA dengan nyaman dapat mengakses situs web. error tolerant berarti situs web SMA harus memiliki fasilitas bantuan sebagai pencegahan kesalahan, dan yang terakhir easy to use yaitu pengunjung situs web SMA dapat secara mudah digunakan dan diingat.

Penelitian dilakukan di website SMA N 1 Purbalingga karena jika

dibandingkan dengan website lain di daerahnya, website SMA N 1 lebih

berisi, terpelihara dan lebih update dalam memberikan informasi. Dari segi

desain, warna background website satu tema dengan warna identitas

sekolah, hal ini menunjukkan bahwa website sudah didesain sebaik

mungkin oleh pengembang website. Selain itu, SMA N 1 Purbalingga

merupakan SMA yang mempunyai prestasi paling baik di wilayah


(21)

masyarakat. Jika dibandingkan dengan sekolah lain di kabupaten

Purbalingga, SMA N 1 Purbalingga menjadi sekolah incaran yang paling

diminati para calon siswa dan orang tua calon siswa pada saat penerimaan

siswa baru. Dalam hal ini website sekolah akan sangat berperan penting,

misalnya untuk melihat syarat-syarat pendaftaran, dan melihat pengumuman

penerimaan siswa baru. Melalui website tersebut, masyarakat bisa melihat

informasi tentang sekolah, misalnya visi dan misi, sejarah sekolah, prestasi

sekolah. Sementara bagi siswa sekolah tersebut, website dapat digunakan

sebagai fasilitas belajar tambahan misalnya belajar secara online, tugas

online dan lain-lain. Keberadaan website SMA N 1 Purbalingga juga bisa

menjadi pedoman, panduan bagi sekolah lain, bukan hanya SMA tetapi juga

SMP dan SD dalam membuat website tentang sekolahnya, karena masih

banyak sekolah di daerah tersebut yang belum memiliki website.

Jika dilihat sekilas, web SMA N 1 Purbalingga sudah cukup baik,

memiliki tampilan yang rapi, dan menu yang tertata. Namun itu hanya

sebuah opini subyektif yang kurang kuat jika digunakan untuk mengukur

kualitas sebuah web. Untuk mengukur kualitas sebuah web agar lebih akurat

harus dilakukan penelitian terhadap situs web dengan prinsip tertentu.

Untuk itu, penelitian pada web SMA N 1 Purbalingga dengan menggunakan


(22)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan

masalah dari penelitian ini yaitu, sejauh manakah kerangka usability secara

komprehensif dapat mengukur dan mengetahui kelebihan dan kekurangan

pada situs web SMA N 1 Purbalingga?

Secara garis besar masalah ini akan diselesaikan dengan cara

mengevaluasi situs web SMA N 1 Purbalingga dengan teori usability gabungan dari para ahli yang akan dilakukan dengan metode kuisioner.

Kemudian, data yang diperoleh dari kuisioner akan diolah dan dianalisis

dengan metode statistika tertentu.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menjadi luas dan kompleks, serta tidak

keluar dari tujuannya maka perlu diberi batasan, antara lain :

1. Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang berisi

evaluasi situs web menggunakan kerangka usability dari para ahli dan

lembaga.

2. Penelitian ini tidak mengukur pengaruh kondisi jaringan terhadap

kualitas situs web.

3. Penelitian ini tidak mengukur pengaruh bahasa pemrograman yang


(23)

1.4 Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat

usability situs web SMA N 1 Purbalingga. Dengan mengevaluasi situs web menggunakan kerangka usability, maka akan diketahui kualitas situs tersebut apakah baik atau buruk berdasarkan kerangka usability. 2. Mencari kelemahan-kelemahan yang masih ada dalam situs web SMA

N 1 Purbalingga. Setelah mengetahui seberapa tinggi kualitas situs web,

maka akan didapatkan kelebihan dan kelemahan atu kekurangan dalam

situs tersebut.

1.5 Manfaat

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan bermanfaat bagi

situs web SMA N 1 Purbalingga sebagai bahan pertimbangan dan

pengembangan situs agar menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Dengan mengetahui seberapa tinggi kualitas situs web dan mengetahui

kelebihan dan kekurangan web melalui penelitian ini, diharapkan

pengembang situs web dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang

masih terdapat pada situs web sehingga kualitas situs web SMA N 1

Purbalingga akan menjadi lebih baik. Kualitas situs yang baik juga akan


(24)

yang dibutuhkannya, dapat mengakses situs dengan nyaman, cepat dan

akurat.

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam evaluasi situs SMA N 1

Purbalingga meliputi pengertian usability menurut beberapa ahli, dan kerangka atau aspek usability.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metode penelitian meliputi mengidentifikasi masalah,

menentukan teori kerangka usability, merumuskan kuisioner, pengambilan

sampel, pengolahan data, penarikan kesimpulan dan rekomendasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi analisis data dan pembahasan hasil penghitungan data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


(25)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori atau dasar teori dalam penelitian ini dibutuhkan sebagai

bahan acuan dalam melakukan penelitian. Isi dari landasan teori ini antara lain

teori mengenai desain web, pengertian usability, ukuran tingkat kerangka

usability, dan teori dari para ahli atau lembaga tentang usability.

2.1 Desain Web

2.1.1 Desain Situs

Dalam membuat desain situs sebisa mungkin harus

sederhana. Halaman utama harus dibuat berbeda dengan halaman lain

namun dengan desain gaya yang sama. Halaman utama harus

memiliki 3 fitur penting yaitu navigasi, ringkasan tentang hal-hal yang

penting dalam web, dan fitur pencarian.

2.1.2 Desain Halaman

Desain halaman seringkali menjadi sangat penting karena

seorang pengguna tidak akan mampu masuk ke halaman yang benar

jika desain situs tidak terstruktur dengan baik. Dalam sebuah desain

halaman, sistem navigasi harus disediakan agar pengguna dapat


(26)

membuat desain halaman web, seorang desainer perlu memperhatikan

beberapa hal penting misalnya, konten yang menarik harus

mendominasi halaman web, memperhatikan bahwa pengguna dapat

mengakses web tersebut dari berbagai perangkat.

Robert B. Miller mempresentasikan sebuah makalah klasik

pada Fall Joint Computer Conference pada tahun 1968 :

Sepersepuluh detik (0,1). Ini adalah batas di mana pengguna

merasa sistem ini bereaksi seketika. Tidak ada umpan balik

khusus yang diperlukan. Ini juga merupakan batas waktu respon

untuk setiap applet yang memungkinkan pengguna untuk

bergerak, zoom, atau memanipulasi elemen layar secara real time.

Satu detik (1,0). Pengguna akan menyadari adanya delay tetapi aliran pemikiran mereka akan tetap tidak terganggu. Tidak ada

umpan balik khusus yang diperlukan.

Sepuluh detik (10,0). Ini tentang batas untuk menjaga perhatian

pengguna terfokus pada pekerjaan. Setelah ini, pengguna mulai

melakukan tugas-tugas lain sementara menunggu.

Sebuah halaman web yang baik harus memiliki waktu

respon yang dapat diprediksi. Pengguna dapat terkejut atau merasa

bahwa hal yang mereka lakukan belum benar jika tugas selesai lebih

awal dari harapan mereka dan merasa terganggu kemudian


(27)

yang diharapkan. Stabilisasi waktu respon akan menghasilkan

peningkatan usability.

2.1.3 Aksesibilitas Untuk Pengguna Yang memiliki Keterbatasan

2.2.2.1 Keterbatasan Visual

Untuk pengguna dengan keterbatasan visual, harus

dipastikan adanya kontras yang tinggi antara warna tulisan

dengan warna background. Ukuran tulisan juga harus diperhatikan, tulisan tidak boleh terlalu kecil. Hal ini

bertujuan agar tulisan menjadi lebih jelas dibaca.

2.2.2.2 Keterbatasan Pendengaran

Untuk pengguna dengan keterbatasan pendengaran,

segala hal dalam web yang berhubungan dengan audio lisan

harus diberi teks, misalnya dalam video harus ada subtitle

agar pengguna dengan keterbatasan pendengaran dapat

memahami dialog audio melalui subtitle tersebut.

2.2.2.3 Keterbatasan Motorik

Beberapa pengguna dengan keterbatasan motorik

biasanya mengalami kesuitan dengan gerakan mouse yang

rinci dan menekan beberapa tombol keyboard secara

bersamaan. Desain web yang tepat harus dibuat agar bisa


(28)

2.1.4 Melayani Pengguna Global

Untuk melayani pengguna dari berbagai latar belakang

daerah, bahasa, budaya diperlukan adanya standar internasional.

Dalam membuat web untuk melayani pengguna global, penggunaan

ikon yang dapat menyinggung budaya tertentu harus dihindari.

Penggunaan jam harus sesuai standar internasional, misalnya harus

jelas antara waktu AM/PM, atau menggunakan sistem 24 jam. Satuan

mata uang dan ukuran panjang juga harus diperhatikan. Apabila

memungkinkan, fasilitas pemilihan bahasa akan sangat membantu.

2.2 Usability

2.2.1 Definisi Usability

Definisi usability menurut ahli atau lembaga :

1. Dalam ISO 9241 Standard, dijelaskan tentang prinsip usability

yaitu, “Sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas,

efisiensi dan kepuasan dalam konteks tertentu penggunaan".

2. Menurut Jacob Nielsen, usability adalah sebuah atribut kualitas yang menilai tingkat kemudahan user interface untuk digunakan.

2.2.2 Kerangka Ukuran Usability

Dalam jurnal Whitney Quesenbery (Balancing the 5Es : Usability), dalam usability terdapat prinsip E5 yaitu :


(29)

2.2.2.1 Effective

Efektif berarti sebuah software dapat berguna dan

membantu penggunanya mencapai tujuan yang

diinginkannya secara akurat.

2.2.2.2 Efficient

Pengguna dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan

cepat dan akurat.

2.2.2.3 Engaging

Definisi sederhana dari engaging yaitu sejauh mana suatu antarmuka dapat menarik, memuaskan penggunanya ketika

digunakan.

2.2.2.4 Error tolerant

Seberapa baik fasilitas bantuan pada sistem melakukan

pencegahan kesalahan dan recovery system. 2.2.2.5 Easy to use

Seberapa mudah sistem digunakan dan diingat oleh

pengguna.

Kerangka Ukuran Usability 5E

Kemungkinan Pendekatan Desain

Effective Memberikan umpan balik pada semua tindakan pengguna


(30)

Memberikan informasi yang memadai untuk

keputusan pengguna

Efficient Desain navigasi untuk alur kerja yang ideal dan alternative

Pemberian shortcut (Memberikan jalan pintas atau cara singkat untuk kemudahan

pengguna)

Memberikan gaya interaksi dan desain yang

mendukung kecepatan operasional system

Engaging Menggunakan bahasa yang jelas dan terminologi yang tepat

Error Tolerant Memberikan kontrol yang membantu pengguna dalam pemilihan yang akurat

Easy to Use Membuat antarmuka yang minimalis agar lebih memudahkan pengguna

Menyediakan petunjuk yang dibutuhkan oleh

pengguna saat mengoperasikan sistem

Tabel 2.1 5E dan Kemungkinan Pendekatan Desain

Menurut Jacob Nielsen, kerangka ukuran usability antara lain :

1. Learnability

Seberapa mudah bagi pengguna untuk melakukan tugas-tugas dalam


(31)

2. Efficiency

Setelah pengguna dapat belajar dan mengenal desain, seberapa cepat

mereka dapat menyelesaikan tugas - tugas yang ada dalam sistem.

3. Memorability

Ketika pengguna sudah agak lama tidak menggunakan sistem, seberapa

mudah mereka dapat mengingat kembali pengetahuan yang telah mereka

dapat saat pertama kali menggunakan sistem.

4. Error

Seberapa banyak kesalahan yang pengguna buat, seberapa parah kesalahan

yang mereka buat, dan bagaimana cara menangani kesalahan tersebut.

5. Satisfaction

Bagaimana membuat desain yang dapat membuat pengguna merasa

nyaman dan mendapatkan kepuasan.

Dalam ISO 9241:11 kerangka ukuran usability dijabarkan menjadi : a. Effective

Seberapa besar tingkat akurasi sebuah software ketika digunakan

oleh penggunanya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya

b. Efficient

Seberapa cepat pengguna dapat melakukan tugas atau tujuannya.

c. Satisfaction


(32)

Berdasarkan teori para ahli dan lembaga di atas, berikut ini adalah

kerangka ukuran usability :

No Kriteria Nielsen ISO 9241:11 Whitney

1 Effective √ √

2 Efficient √ √ √

3 Engaging √

4 Error Tolerant √ √

5 Easy To Use √

6 Memorability √

7 Satisfaction √ √ 8 Learnability √

Tabel 2.2 Kerangka Usability Berdasarkan Para Ahli dan Lembaga

Kriteria pengukuran berdasarkan kerangka usability dari para ahli atau

lembaga :

No

Kerangka Ukuran

Usability

Kriteria Pengukuran

1 Effective

Pengguna dapat dengan mudah

mencapai tujuan yang diinginkannya.

Pengguna dapat memperoleh

informasi sesuai yang diinginkannya.

Situs menyediakan feedback saat


(33)

tertentu

2 Efficient

Pengguna dapat dengan cepat

mencapai tujuan yang diinginkannya

Situs menyediakan shortcut yang mendukung kecepatan pencarian

3 Engaging

Situs menarik untuk dikunjungi

Situs menggunakan bahasa yang jelas

dan mudah dimengerti

Situs memiliki keserasian warna

4 Error Tolerant

Situs memiliki kontrol yang

membantu dalam pemilihan yang

akurat, sehingga kesalahan dapat

diminimalisasi

Situs memunculkan pesan peringatan

saat terjadi kesalahan

Situs menyediakan fasilitas pembantu

ketika terjadi kesalahan

5 Easy To Use

Situs mudah digunakan

Tampilan antarmuka situs minimalis

Situs menyediakan fasilitas pemandu

pada tugas-tugas yang sulit dikerjakan


(34)

menggunakan situs, kemudian dalam

jeda waktu tertentu tidak

menggunakan situs, pengguna masih

bisa menggunakan/mengakses situs

dengan mudah tanpa mempelajari

terlebih dahulu seperti saat pertama

menggunakan situs.

Konten situs mudah diingat

7 Satisfaction

Pengguna dapat merasakan manfaat

situs

Pengguna merasa puas pada tampilan

situs, misalnya keserasian warna, jenis

font, warna font, ukuran font

8 Learnability

Pengguna dapat secara mudah

mempelajari situs saat pertama kali

membuka situs


(35)

18

Mengidentifikasi Masalah

Menentukan Teori Kerangka Usability

Merumuskan kuisioner

Pengambilan Sampel

Pengolahan Data

Penarikan Kesimpulan dan Rekomendasi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Secara umum metodologi penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :


(36)

3.1 Mengidentifikasi Masalah

Tahap ini merupakan tahap awal dari penelitian ini. Dalam tahap

ini penulis menentukan masalah apa yang akan dibahas melalui penelitian ini.

Kemudian dilanjutkan dengan menentukan batasan penelitian. Batasan

penelitian ini dibuat agar penelitian tidak meluas dan keluar dari inti atau

tujuan awalnya. Langkah selanjutnya yaitu menentukan tujuan penelitian,

dan juga manfaat diadakannya penelitian ini, baik manfaat bagi pengembang

situs web maupun bagi pengguna situs web.

3.2 Menentukan Teori Kerangka Usability

Dalam tahap ini, dilakukan pencarian teori yang tepat yang akan

digunakan sebagai acuan dalam mengevaluasi situs web. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan teori dari beberapa ahli dan lembaga, antara

lain Whitney Quesenbery, Nielsen, dan ISO.

3.3 Merumuskan Kuisioner

Angket (kuisioner) adalah suatu cara pengumpulan data dengan

menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka

akan memberikan respon terhadap daftar pertanyaan tersebut. (Husein,

2003:92). Dalam penelitian ini, kuisioner dibuat untuk beberapa sampel yang

bertujuan untuk mengukur kualitas web SMA N 1 Purbalingga. Kuisioner

akan berisi atribut-atribut ukuran tingkat usability gabungan dari beberapa


(37)

evaluasi usability akan dicantumkan sebagai lampiran dalam penelitian ini. Di bawah ini merupakan tabel perancangan kuisioner. Aspek efektifitas dalam

kuisioner ini memiliki 4 jenis responden yaitu siswa, alumni, orang tua, dan

masyarakat sedangkan aspek lain dalam kuisioner hanya memiliki 1 jenis

responden yaitu siswa.

No

Kerangka Ukuran Usability

Kriteria Pengukuran Pertanyaan Kuisioner

1 Effective

Pengguna dapat

dengan mudah

mencapai tujuan yang

diinginkannya.

Pengguna dapat

memperoleh

informasi sesuai yang

diinginkannya.

Situs menyediakan

feedback saat

pengguna melakukan

aksi/tindakan tertentu

Untuk Siswa

1. Anda dapat dengan

mudah menemukan

pengumuman

terbaru sekolah

pada web SMA N 1

Purbalingga

2. Anda dapat dengan

mudah menemukan

handout terbaru

mata pelajaran pada

situs web.

3. Anda dapat dengan

mudah menemukan

profil umum


(38)

4. Saat membuka link

tertentu situs

memberikan umpan

balik berupa pesan

atau tampilan

tertentu

Untuk Alumni

Informasi apa yang

ingin anda peroleh

dari website SMA N

1 Purbalingga ?

1. Anda merasa bahwa

website sudah

menyediakan

informasi sesuai

yang anda harapkan

2. Anda dapat

menemukan

halaman data

alumni dengan tepat

3. Anda dapat

menemukan


(39)

alumni dengan tepat

4. Anda dapat

menemukan

halaman info

lowongan kerja

dengan tepat

Untuk Orang Tua

Informasi apa yang

ingin anda peroleh

dari website SMA N

1 Purbalingga ?

1. Anda merasa bahwa

website sudah

menyediakan

informasi sesuai

yang anda harapkan

2. Anda dapat

menemukan

halaman nilai

ulangan siswa

dengan tepat

3. Anda dapat


(40)

halaman absensi /

ketidakhadiran

dengan tepat

4. Anda dapat

menemukan

halaman

pembayaran SPP

perbulan dengan

tepat

5. Anda dapat

menemukan

halaman profil

sekolah dengan

tepat

6. Anda dapat

menemukan

halaman visi misi

sekolah dengan

tepat

Untuk Masyarakat

Informasi apa yang

ingin anda peroleh


(41)

1 Purbalingga ?

1. Anda merasa bahwa

website sudah

menyediakan

informasi sesuai

yang anda harapkan

2. Anda dapat

menemukan

halaman

penerimaan siswa

baru dengan tepat

3. Anda dapat

menemukan

halaman sarana

prasarana sekolah

dengan tepat

4. Anda dapat

menemukan

halaman prestasi

sekolah dengan

tepat

5. Anda dapat


(42)

halaman profil

sekolah dengan

tepat

6. Anda dapat

menemukan

halaman visi misi

sekolah dengan

tepat

2 Efficient

Pengguna dapat

dengan cepat

mencapai tujuan yang

diinginkannya

Situs menyediakan

shortcut yang

mendukung kecepatan

pencarian

5. Anda dapat dengan

cepat menemukan

apa yang anda cari

dalam situs ini

misalnya

pengumuman

sekolah, handout

mata pelajaran, dll.

6. Terdapat kotak

search pada situs

yang membantu

pencarian

3 Engaging

Situs menarik untuk

dikunjungi

Situs menggunakan

7. Anda merasakan

bahwa situs ini


(43)

bahasa yang jelas dan

mudah dimengerti

Situs memiliki

keserasian warna

dikunjungi

8. Situs web

menggunakan

bahasa yang jelas

dan mudah

dimengerti

9. Situs web memiliki

keserasian warna

4 Error Tolerant

Situs memiliki kontrol yang membantu dalam pemilihan yang akurat, sehingga kesalahan dapat diminimalisasi Situs memunculkan

pesan peringatan saat

terjadi kesalahan

Situs menyediakan

fasilitas pembantu

ketika terjadi

kesalahan

10.Anda jarang

melakukan

kesalahan saat

menggunakan situs

web ini

11.Saat anda

melakukan

kesalahan situs

akan memunculkan

pesan kesalahan

12.Situs menyediakan

sarana pembantu

“Help”


(44)

digunakan

Tampilan antarmuka

situs minimalis

Situs menyediakan

fasilitas pemandu

pada tugas-tugas yang

sulit dikerjakan

mudah

menggunakan situs

web ini

14.Tampilan situs

sederhana,

minimalis

6 Memorability

Apabila pengguna

pernah menggunakan

situs, kemudian dalam

jeda waktu tertentu

tidak menggunakan

situs, pengguna masih

bisa

menggunakan/menga

kses situs dengan

mudah tanpa

mempelajari terlebih

dahulu seperti saat

pertama

menggunakan situs.

Konten situs mudah

diingat

15.Konten situs mudah

diingat

16.Apabila anda sudah

pernah

menggunakan situs

ini, kemudian

dalam jangka waktu

tertentu anda tidak

menggunakan situs

ini, anda masih bisa

dengan mudah

menggunakan situs


(45)

7 Satisfaction

Pengguna dapat

merasakan manfaat

situs

Pengguna merasa

puas pada tampilan

situs, misalnya

keserasian warna,

jenis font, warna font,

ukuran font

17.Anda dapat

merasakan manfaat

dari situs ini

18.Tulisan(font) pada

situs jelas, mudah

dibaca

19.Warna background

situs kontras

dengan warna

tulisan pada situs

20.Ukuran font pada

situs tidak terlalu

kecil

21.Tulisan pada situs

menggunakan jenis

font yang mudah

dibaca

22.Warna background

situs nyaman untuk

dilihat, tidak

mencolok

8 Learnability

Pengguna dapat

secara mudah

23.Anda dapat secara


(46)

mempelajari situs saat

pertama kali

membuka situs

situs saat pertama

kali membuka situs

ini

Tabel 3.1 Tabel Perancangan Kuisioner

3.4 Pengambilan Sampel

3.4. 1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan obyek yang akan dijadikan bahan

penelitian dengan ciri memiliki karakteristik yang sama. (Supangat,

2007 : 3). Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA N 1

Purbalingga dan pihak di luar sekolah.

3.4. 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi untuk dijadikan sebagai

bahan penelaahan dengan harapan contoh yang diambil dari populasi

tersebut dapat mewakili populasinya (Supangat, 2007 : 4).

Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan cara memberikan

kuisioner kepada sampel. Adapun sampel yang akan digunakan yaitu

sampel dari siswa SMA N 1 Purbalingga, dan beberapa sampel di luar

pihak sekolah.

3.4. 3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengumpulan variable yang akan digunakan dalam


(47)

Likert menyediakan respon dengan kategori yang berjenjang dari

sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Biasanya banayknya jenjang

kategori adalah lima yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak

setuju, dan sangat tidak setuju. Setiap kategori respon, jawaban

responden selanjutnya perlu diberi skor. Di bawah ini merupakan skor

dari item sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

SS yaitu Sangat Setuju yang mempunyai bobot 5

S yaitu Setuju yang mempunyai bobot 4

R yaitu Ragu-ragu yang mempunyai bobot 3

TS yaitu Tidak Setuju yang mempunyai bobot 2

STS yaitu Sangat Tidak Setuju yang mempunyai bobot 1

(Somantri. A dan Muhidin. S.A, 2006 : 38)

3.5 Pengolahan Data

Dari hasil kuisioner akan didapatkan data-data jawaban dari para

sampel. Data tersebut merupakan data seberapa banyak frekuensi yang

menjawab SS, S, R, TS, dan STS. Data tersebut kemudian dihitung,

dikelompokkan kemudian disajikan dalam bentuk grafik batang. Grafik

batang adalah model penyajian data yang dituangkan dalam bentuk batang

(Supangat, 2007 : 14). Sebagai contoh, dari hasil jawaban 80 sampel pada

soal kuisioner nomor 1 yang menyatakan bahwa pengguna dapat menemukan

apa yang ingin dia cari dalam situs web :


(48)

Setuju : 30 orang

Ragu-ragu : 10 orang

Tidak Setuju : 15 orang

Sangat Tidak Setuju : 5 orang

Maka grafik batang yang akan dibuat :

Gambar 3.2 Contoh Diagram Batang Frekuensi Pernyataan Persetujuan Kemudian langkah selanjutnya yaitu menghitung total skor atau bobot:

STS : 5 x 1 = 5

TS : 15 x 2 = 30

R : 10 x 3 = 30

S : 30 x 4 = 120

SS : 20 x 5 = 100

Total skor = 285

Di bawah ini merupakan skala yang menggambarkan skor

minimal, nilai kuartil 1, median, kuartil ke tiga, dan skor maksimal.

0 5 10 15 20 25 30


(49)

Gambar 3.3 Contoh Skala Kategori Sikap (Somantri. A dan Muhidin. S.A, 2006 : 40)

Nilai maksimal diperoleh dengan menghitung skor jawaban terbesar

dikali banyaknya responden.

Nilai skor minimal yaitu skor jawaban terkecil dikali banyaknya

responden.

Nilai median didapat dengan menjumlahkan nilai maksimal dan

minimal kemudian membaginya dengan 2.

Kuartil 1 didapat dengan menjumlahkan nilai median dan nilai

minimal kemudian dibagi 2

Kuartil 3 didapat dengan menjumlahkan nilai median dan nilai

maksimal kemudian dibagi 2.

Keterangan :

Kategori sikap sangat positif, yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil

ketiga dan skor maksimal (Kuartil 3<=x<=skor maksimal)

Kategori sikap positif, yaitu daerah yang dibatasi oleh median dan

kuartil ketiga (Median<=x<=Kuartil 3)

Kategori sikap negatif yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil kesatu

dan median (Kuartil 1<=x<=Median)

Maksimal Kuartil 3

Median Minimal Kuartil 1


(50)

Kategori sikap sangat negatif yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil

kesatu dan skor minimal (Skor Minimal<=x<=Kuartil 1)

Keterangan pada skala di atas hanya memunculkan empat kategori

sikap, hal ini dikarenakan skala sikap Likert tidak mengijinkan adanya

pernyataan item netral. (Somantri. A dan Muhidin. S.A, 2006 : 40)

Pada contoh soal, skor maksimal yang didapat yaitu 400, skor minimal 80,

median 240, kuartil 1 160, dan kuartil 3 yaitu 320. Skor total pada

pertanyaan nomor satu adalah 285, jadi terletak diantara median dan

kuartil 3 sehingga dapat dimasukkan dalam kategori sikap positif.

3.6 Penarikan Kesimpulan Dan Rekomendasi

Dalam tahap ini, data dari hasil pengolahan data dianalisis

kemudian dilakukan penarikan kesimpulan, kemudian jika ada kekurangan

maka akan diberikan rekomendasi perbaikan. Dalam contoh pada tahap

pengolahan data, dari hasil pengolahan data yang telah dibuat grafik

batang, dan penghitungan skor, hasil penghitungan menunjukkan bahwa

pertanyaan contoh soal dapat dimasukkan dalam kategori sikap positif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar setuju bahwa pengguna situs

dapat menemukan apa yang ingin dia cari. Hal ini menunjukkan bahwa

situs web tidak memerlukan perbaikan dalam hal ini karena sudah

dianggap baik dari hasil perolehan skor. Hal ini menunjukkan bahwa situs


(51)

yaitu efektifitas yang terdapat dalam ISO 9241:11 dan Whitney


(52)

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang diperoleh melalui penyebaran

kuisioner di SMA N 1 Purbalingga, alumni, orang tua dan masyarakat daerah

Purbalingga. Kuisioner yang telah diisi oleh responden kemudian dihitung dan

diolah menggunakan rumus statistika yang telah ditentukan pada bab sebelumnya.

Pengolahan data pada kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa situs

web jika diukur dengan kerangka usability yang meliputi Effective, Efficient, Engaging, Easy to Use, Error Tolerant, Memorability, Satisfaction, dan Learnability.

4. 1. Pelaksanaan Penelitian

Data dari penelitian ini diperoleh dengan cara pembagian kuisioner

pada pengguna website yaitu siswa SMA N 1 Purbalingga. Kuisioner

diberikan secara langsung kepada responden untuk diisi kemudian

langsung dikembalikan setelah proses pengisian kuisioner selesai.

Pelaksanaan pengisian data ini dilakukan pada tanggal 25 Maret sampai

tanggal 2 April 2013. Kuisioner disebarkan kepada 112 responden yang

berasal dari siswa SMA N 1 Purbalingga dan juga tambahan responden


(53)

4. 2. Pengolahan Data, Penarikan Kesimpulan, dan Rekomendasi

Setelah proses seleksi pada kuisioner yang telah diisi, tahap

selanjutnya yaitu pengolahan data kuisioner kemudian menarik

kesimpulan pada data yang telah diolah dan pemberian rekomendasi

apabila dibutuhkan.

4.2.9. Aspek Efektivitas (Effective)

Aspek efektifitas dalam kuisioner ini mempunyai 4 jenis responden

yaitu siswa, alumni, orang tua, dan masyarakat.

Responden Siswa :

Diagram Batang hasil kuisioner soal nomor 1:

Gambar 4.1 Diagram Batang Kuisioner Nomor 1

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

SS S R TS STS

f r e k u e n s i


(54)

STS : 3 x 1 = 3

TS : 30 x 2 = 60

R : 43 x 3 = 129

S : 29 x 4 = 116

SS : 7 x 5 = 35

Total bobot skor = 343

Gambar 4.2 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1

Dari hasil penghitungan skor dapat diketahui bahwa pernyataan

kuisioner no.1 termasuk dalam kategori sikap positif karena terletak

di antara median dan quartil 3. Hal ini menunjukkan bahwa

responden setuju bahwa mereka dapat menemukan apa yang

diinginkannya secara akurat yaitu pengumuman terbaru sekolah.

Dalam ISO 9241:11 efektifitas berarti seberapa besar tingkat akurasi

sebuah software ketika digunakan oleh penggunanya untuk mencapai

tujuan yang diinginkannya. Berdasarkan hasil kuisioner pada soal

nomor 1, pengguna dapat dengan mudah memperoleh tujuan yang

diinginkannya yaitu mencari informasi mengenai pengumuman

terbaru sekolah. Ini menunjukkan bahwa aspek efektifitas sudah

terpenuhi.

560

112 224 336 448


(55)

Diagram Batang hasil kuisioner soal nomor 2 :

Gambar 4.3 Diagram Batang Kuisioner Nomor 2

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

STS : 6 x 1 = 6

TS : 47 x 2 = 94

R : 34 x 3 = 102

S : 23 x 4 = 92

SS : 2 x 5 = 10

Total bobot skor = 304

Gambar 4.4 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

SS S R TS STS

560

112 224 336 448

304 f

r e k u e n s i


(56)

Berdasarkan hasil penghitungan data, pernyataan kuisioner no.2

termasuk dalam kategori sikap negatif. Hal ini menunjukkan bahwa

responden mengalami kesulitan saat mencari handout mata pelajaran.

Ini dikarenakan pada link handout responden tidak dapat menemukan

halaman handout mata pelajaran. Terdapat kesalahan link pada

website yaitu pada halaman handout sehingga halaman handout tidak

dapat ditemukan. Menurut Whitney Quesenberry, efektifitas berarti

sejauh mana pengguna dapat mencapai tujuan yang diinginkannya

secara akurat. Berdasarkan hasil kuisioner pada soal nomor 2,

pengguna tidak dapat memperoleh informasi yang dia cari. Ini berarti

situs web gagal dalam membantu penggunanya untuk mencapai tujuan

yang dia inginkan.

Agar kualitas website semakin baik, diperlukan adanya

perbaikan link pada website khususnya pada halaman handout

sehingga fungsi website dapat berjalan dengan baik. Halaman handout

mata pelajaran merupakan halaman yang sangat penting terutama

untuk siswa karena berfungsi untuk memfasilitasi siswa dalam


(57)

Diagram Batang hasil kuisioner soal nomor 3:

Gambar 4.5 Diagram Batang Kuisioner Nomor 3

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

STS : 0 x 1 = 0

TS : 0 x 2 = 0

R : 13 x 3 = 39

S : 70 x 4 = 280

SS : 29 x 5 = 145

Total bobot skor = 464

Gambar 4.6 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3

0 10 20 30 40 50 60 70

SS S R TS STS

560

112 224 336 448

464 f

r e k u e n s i


(58)

Berdasarkan hasil penghitungan skor, pernyataan kuisioner no.3

termasuk dalam kategori sikap sangat positif. Sebagian besar

responden sangat setuju bahwa mereka menemukan halaman yang dia

cari dengan tepat yaitu profil umum sekolah yang berisi data-data

tentang sekolah antara lain nama sekolah, alamat sekolah, email, dan

akreditasi sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa situs web sudah dapat

membantu penggunanya dalam mencapai apa yang diinginkan oleh

penggunanya secara akurat. Ini sesuai dengan aspek efektifitas

menurut Whitney Quesenberry dan ISO 9241:11.

Diagram Batang hasil kuisioner soal nomor 4:

Gambar 4.7 Diagram Batang Kuisioner Nomor 4

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

0 10 20 30 40 50 60 70

SS S R TS STS

f r e k u e n s i


(59)

STS : 1 x 1 = 1

TS : 24 x 2 =48

R : 61 x 3 = 183

S : 23 x 4 = 92

SS : 3 x 5 = 15

Total bobot skor = 339

Gambar 4.8 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4

Berdasarkan hasil penghitungan skor, soal nomor 4

menunjukkan kategori sikap positif. Secara umum responden setuju

bahwa situs sudah memberikan umpan balik terhadap apa yang

dilakukan oleh penggunanya. Situs memberikan umpan balik berupa

pesan kesalahan atau pemberitahuan bahwa situs masih dalam tahap

perbaikan pada beberapa halaman situs yang masih belum sempurna.

Menurut Nielsen, dalam teorinya 10 usability heuristic , sistem harus selalu memberikan informasi kepada penggunanya tentang apa yang

sedang terjadi melalui umpan balik yang tepat.

Berdasarkan teori dari Whitney Quesenberry, efektivitas adalah

sejauh mana suatu software dapat membantu penggunanya mencapai

tujuan secara akurat. Hal ini dapat ditunjukkan dengan seberapa

560


(60)

mudah pengguna dapat mencari link tertentu dalam situs, bagaimana

umpan balik dalam situs, dan mengurangi kemungkinan terjadinya

error. Kualitas bantuan pengguna yang ada dalam situs web sangat

berdampak kuat terhadap efektivitas. Efektivitas sebuah antarmuka

sering bergantung pada desain presentasi pilihan-pilihan yang dapat

dimengerti dengan jelas oleh pengguna. Semakin informatif sebuah

antarmuka, semakin baik pengguna dapat bekerja di dalamnya tanpa

ada masalah.

Menurut Jacob Creech, dalam 9 well Designed, Usable Sites,

And What Makes Them Great, terdapat sebuah website yang berada

pada urutan ke-4 yaitu KiwiBank.co.nz. Menurut Jacob Creech,

kelebihan dari KiwiBank.co.nz yaitu konten sangat mudah ditemukan,

navigasi sangat baik, meskipun terdapat informasi dalam jumlah besar

pada situs, pengguna tidak akan bingung karena tampilan antarmuka

pada situs sudah diatur dengan sangat baik. Dengan demikian website

ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat website yang

memenuhi prinsip usability terutama aspek efektivitas. Di bawah ini


(61)

Gambar 4.9 Desain Website Kiwibank

Berdasarkan keempat hasil kuisioner yang merupakan aspek

efektivitas, hasil kuisioner nomor 1 yang menunjukkan sikap positif,

kuisioner nomor 3 yang menunjukkan sikap sangat positif, dan

kuisioner nomor 4 menunjukkan sikap positif. Sedangkan nomor 2

menunjukkan sikap negatif. Dari semua soal kuisioner yang

merupakan aspek efektifitas, aspek efektifitas sudah terpenuhi pada

kuisioner nomor 1, 3, dan 4 sedangkan pada hasil kuisioner nomor 2,

aspek efektifitas masih belum terpenuhi sehingga masih diperlukan

adanya perbaikan. Untuk membangun website yang lebih baik,


(62)

yang memenuhi aspek efektivitas. Meskipun kedua website memiliki

tujuan yang berbeda yaitu bank dan sekolah, namun yang perlu

dijadikan acuan yaitu bagaimana website dapat menyajikan informasi

yang begitu banyak namun tidak membuat penggunanya bingung

dalam mencari informasi. Sehingga, fungsi website untuk membantu

penggunanya agar dengan mudah dapat mencari informasi yang

diinginkan secara akurat dapat terpenuhi.

Responden alumni :

Diagram batang kuisioner nomor 1

Gambar 4.10 Diagram Batang Kuisioner Nomor 1 alumni Total Bobot Skor = 12

Gambar 4.11 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 alumni 0

1 2 3 4 5 6 7 8

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

f r e k u e n s i

Pernyataan Persetujuan


(63)

Diagram batang kuisioner nomor 2

Gambar 4.12 Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 alumni Total Bobot Skor = 11

Gambar 4.13 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 alumni

Diagram batang kuisioner nomor 3

Gambar 4.14 Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 alumni 0 2 4 6 8 10

SS S R TS STS

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f r e k u e n s i Pernyataan Persetujuan f r e k u e n s i 11


(64)

Total Bobot Skor = 11

Gambar 4.15 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 alumni Diagram batang kuisioner nomor 4

Gambar 4.16 Diagram Batang Kuisioner Nomor 4 alumni Total Bobot Skor = 11

Gambar 4.17 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 alumni Daftar informasi yang diinginkan alumni dan frekuensinya :

Data alumni : 10

Diskusi alumni : 7

Info lowongan kerja : 3

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f

r e k u e n s i

11


(65)

Berdasarkan hasil penghitungan data, sebagian besar

alumni sangat tidak setuju bahwa website sudah menyediakan

informasi yang mereka harapkan. Hal ini dapat dibuktikan dari

hasil penghitungan data yang menunjukkan kategori sikap

sangat negatif.

Hasil penghitungan data pada kuisioner nomor 2

menunjukkan kategori sikap sangat negatif yang artinya,

sebagian besar alumni tidak setuju bahwa mereka dapat

menemukan halaman data alumni dengan tepat. Jika

dibandingkan dengan harapan alumni tentang informasi data

alumni yang mempunyai frekuensi 10 dari 10 responden maka

website masih belum dapat membuat penggunanya memperoleh

informasi yang diinginkannya dengan tepat.

Hasil penghitungan data pada kuisioner nomor 3 yaitu

tentang halaman diskusi alumni menunjukkan kategori sikap

sangat negatif sedangkan harapan alumni tentang informasi

diskusi alumni mempunyai frekuensi 7 dari 10 responden

sehingga dapat disimpulkan bahwa website masih belum bisa

membuat penggunanya memperoleh informasi yang diinginkan

dan diharapkan.

Hasil penghitungan kuisioner nomor 4 tentang halaman


(66)

sedangkan frekuensi harapan alumni tentang info lowongan

kerja yaitu 3 dari 10 responden sehingga dapat disimpulkan

bahwa info lowongan kerja memang kurang dibutuhkan oleh

alumni.

Dari keempat kuisioner evaluasi website dengan

responden alumni, dapat disimpukan bahwa efektifitas website

untuk alumni SMA N 1 Purbalingga masih sangat kurang.

Website masih belum bisa menyediakan informasi yang

diinginkan oleh alumni. Hal ini dapat dibuktikan dengan

ketidaksesuaian antara harapan alumni tentang informasi pada

website dengan fakta yang ada pada website.

Responden Orang Tua :

Diagram batang kuisioner nomor 1

Gambar 4.18 Diagram Batang Kuisioner Nomor 1 orang tua 0

1 2 3 4 5 6

SS S R TS STS

Pernyataan Persetujuan f

r e k u e n s i


(67)

Total Bobot Skor = 18

Gambar 4.19 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 orang tua

Diagram batang kuisioner nomor 2

Gambar 4.20 Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 orang tua Total Bobot Skor = 17

Gambar 4.21 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 orang tua 0

1 2 3 4 5

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f

r e k u e n s i

18


(68)

Diagram batang kuisioner nomor 3

Gambar 4.22 Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 orang tua Total Bobot Skor = 14

Gambar 4.23 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 orang tua Diagram batang kuisioner nomor 4

Gambar 4.24 Diagram Batang Kuisioner Nomor 4 orang tua 0 1 2 3 4 5 6 7

SS S R TS STS

0 1 2 3 4 5

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f r e k u e n s i Pernyataan Persetujuan f r e k u e n s i 14


(69)

Total Bobot Skor = 16

Gambar 4.25 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 orang tua

Diagram batang kuisioner nomor 5

Gambar 4.26 Diagram Batang Kuisioner Nomor 5 orang tua Total Bobot Skor = 42

Gambar 4.27 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 5 orang tua 0

1 2 3 4 5 6 7 8

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f

r e k u e n s i

16


(70)

Diagram batang kuisioner nomor 6

Gambar 4.28 Diagram Batang Kuisioner Nomor 6 orang tua Total Bobot Skor = 42

Gambar 4.29 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6 orang tua

Daftar informasi yang diinginkan Orang tua dan frekuensinya :

Nilai ulangan siswa : 10

Absensi /ketidakhadiran siswa : 3

Pembayaran SPP perbulan : 7

Profil sekolah : 5

Visi misi sekolah : 0

0 1 2 3 4 5 6

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f

r e k u e n s i


(71)

Harapan orang tua tentang informasi nilai ulangan siswa

pada website memiliki frekuensi 10 dari 10 responden, artinya

seluruh responden yang berasal dari orang tua sangat

mengharapkan adanya informasi nilai ulangan siswa. Namun dari

hasil penghitungan data, sebagian besar orang tua sangat tidak

setuju bahwa mereka dapat menemukan halaman nilai ulangan

siswa dengan tepat. Hal ini berarti website masih belum

menyediakan informasi yang diharapkan oleh penggunanya.

Harapan orang tua tentang informasi absensi atau

ketidakhadiran siswa memiliki frekuensi 3 dari 10 responden. Hal

ini menunjukkan bahwa informasi tentang absensi memang

kurang dibutuhkan oleh orang tua.

Harapan orang tua terhadap informasi pembayaran SPP

perbulan memiliki frekuensi 7 dari 10 responden. Ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengharapkan

adanya informasi tentang pembayaran SPP perbulan. Sedangkan

dari hasil penghitungan data tentang informasi SPP pada website

menunjukkan kategori sikap sangat negatif sehingga dapat

disimpulkan bahwa website masih belum bisa menyediakan

informasi tentang pembayaran SPP perbulan yang diingikan oleh

responden yang berasal dari orang tua.

Harapan tentang informasi profil sekolah memiliki


(72)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju

bahwa mereka dapat menemukan halaman profil sekolah dengan

tepat. Hal ini menunjukkan bahwa website sudah menyediakan

informasi yang diharapkan oleh setengah dari seluruh responden

dalam penelitian ini.

Harapan orang tua tentang informasi visi misi sekolah

memiliki frekuensi 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa

informasi tentang visi misi sekolah memang tidak dibutuhkan

oleh orang tua siswa.

Dari keenam kuisioner dapat disimpulkan bahwa website

masih belum memenuhi kriteria dari aspek efektifitas terutama

untuk responden yang berasal dari orang tua.

Responden Masyarakat :

Diagram batang kuisioner nomor 1

Gambar 4.30 Diagram Batang Kuisioner Nomor 1 masyarakat 0

0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4

SS S R TS STS

Pernyataan Persetujuan f

r e k u e n s i


(73)

Total Bobot Skor = 32

Gambar 4.31 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 1 masyarakat

Diagram batang kuisioner nomor 2

Gambar 4.32 Diagram Batang Kuisioner Nomor 2 masyarakat

Total Bobot Skor = 36

Gambar 4.33 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 2 masyarakat 0

1 2 3 4 5 6

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f

r e k u e n s i

32


(74)

Diagram batang kuisioner nomor 3

Gambar 4.34 Diagram Batang Kuisioner Nomor 3 masyarakat

Total Bobot Skor = 44

Gambar 4.35 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 3 masyarakat

Diagram batang kuisioner nomor 4

Gambar 4.36 Diagram Batang Kuisioner Nomor 4 masyarakat 0 1 2 3 4 5

SS S R TS STS

0 1 2 3 4 5 6 7

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f r e k u e n s i Pernyataan Persetujuan f r e k u e n s i 44 11


(75)

Total Bobot Skor = 14

Gambar 4.37 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 4 masyarakat Diagram batang kuisioner nomor 5

Gambar 4.38 Diagram Batang Kuisioner Nomor 5 masyarakat Total Bobot Skor = 42

Gambar 4.39 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 5 masyarakat 0

1 2 3 4 5 6

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f

r e k u e n s i

14


(76)

Diagram batang kuisioner nomor 6

Gambar 4.40 Diagram Batang Kuisioner Nomor 6 masyarakat Total Bobot Skor = 44

Gambar 4.41 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6 masyarakat

Daftar informasi yang diinginkan masyarakat dan frekuensinya :

Info penerimaan siswa baru : 3

Sarana prasarana : 4

Prestasi sekolah : 7

Profil sekolah : 6

Visi misi : 0

Harapan masyarakat terhadap info penerimaan siswa baru pada

website memiliki frekuensi 3 dari 10 responden, artinya informasi

0 1 2 3 4 5 6

SS S R TS STS

50

10 20 30 40

Pernyataan Persetujuan f

r e k u e n s i


(77)

penerimaan siswa baru tidak terlalu dibutuhkan oleh responden yang

berasal dari masyarakat.

Keinginan masyarakat tentang adanya informasi prasarana juga

kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil penghitungan data yang

menunjukkan hanya 4 responden yang memiliki harapan atau

keinginan tentang adanya info sarana sekolah. Walaupun hasil

penghitungan skor menunjukkan bahwa responden sangat setuju

bahwa mereka dapat menemukan halaman sarana prasarana dengan

tepat namun informasi sarana prasarana tidak begitu dibutuhkan oleh

responden yang berasal dari masyarakat.

Harapan dari responden tentang adanya informasi prestasi

sekolah pada website memiliki frekuensi 7 dari 10 responden.

Sedangkan berdasarkan hasil penghitungan data menunjukkan

kategori sikap sangat negatif. Hal ini menunjukkan bahwa website

belum menyediakan halaman prestasi sekolah sesuai harapan dari

responden yang berasal dari masyarakat.

6 dari 10 responden memiliki keinginan tentang adanya

informasi profil sekolah dan berdasarkan hasil penghitungan data

menunjukkan kategori sikap sangat positif, ini berarti website sudah

berhasil memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya

yaitu tentang profil sekolah dengan tepat.

Harapan responden tentang adanya informasi visi dan misi


(78)

bahwa informasi visi dan misi sekolah kurang begitu dibutuhkan oleh

responden yang berasal dari masyarakat walaupun hasil penghitungan

data menunjukkan kategori sikap sangat positif.

Dari keenam kuisioner di atas dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan responden yang berasal dari masyarakat, website SMA N

1 Purbalingga masih belum memenuhi aspek efektifitas. Hal ini dapat

dibuktikan dari hanya 1 informasi pada website yang sudah sesuai

dengan harapan responden. Sedangkan untuk harapan responden

tentang adanya informasi lainnya masih belum dapat dipenuhi oleh

website SMA.

4.2.10. Aspek Efisiensi (Efficient)

Aspek efisiensi dalam kuisioner terdapat pada soal kuisioner nomor

5 dan 6

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 5

Gambar 4.42 Diagram Batang Kuisioner Nomor 5 0

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

SS S R TS STS

f r e k u e n s i


(79)

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

STS : 4 x 1 = 4

TS : 28 x 2 =56

R : 50 x 3 = 150

S : 27 x 4 = 108

SS : 3 x 5 = 15

Total bobot skor = 333

Gambar 4.43 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 5

Berdasarkan hasil penghitungan skor, kuisioner nomor 5

termasuk dalam kategori sikap negatif. Sebagian besar responden

tidak setuju bahwa mereka dapat menemukan informasi yang dia cari

secara cepat misalnya dalam mencari pengumuman terbaru sekolah,

handout mata pelajaran, profil sekolah, dan lain-lain. Menurut

Nielsen, efisiensi berarti seberapa cepat pengguna menyelesaikan

tugasnya dalam sistem. Dari hasil penghitungan data kuisioner nomor

5, pengguna tidak dapat mencari informasi yang diinginkannya secara

cepat sehingga masih belum memenuhi aspek efisiensi.

560

112 224 336 448


(80)

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 6

Gambar 4.44 Diagram Batang Kuisioner Nomor 6

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

STS : 16 x 1 = 16

TS : 51 x 2 =102

R : 22 x 3 = 66

S : 19 x 4 = 76

SS : 4 x 5 = 20

Total bobot skor = 280

Gambar 4.45 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 6

Dari hasil penghitungan skor, kuisioner nomor 6 termasuk

dalam kategori sikap negatif. Sebagian besar responden tidak setuju

0 10 20 30 40 50 60

SS S R TS STS

560

112 224 336 448

280 f

r e k u e n s i


(81)

bahwa mereka menemukan kotak search yang dapat digunakan untuk

mempercepat pencarian. Menurut Whitney Quesenberry, efisiensi

berarti sejauh mana pengguna dapat menyelesaikan tugasnya dengan

cepat dan akurat. Dalam situs web tidak tersedia kotak search, padahal

kotak search merupakan sarana penting yang sangat membantu

penggunanya dalam mencari informasi yang diinginkannya dengan

cepat.

Dalam penelitian ini, teori tentang efisiensi diperoleh dari teori

Whitney Quesenberry, Nielsen, dan ISO 9241:11. Dalam ketiga teori

efisiensi dari masing-masing ahli atau lembaga, efisiensi mempunyai

inti pengertian yang sama, yaitu pengguna dapat menyelesaikan

tugasnya dengan cepat. Menurut Nielsen, dalam Top 10 Web Design Mistakes, salah satu faktor yang membuat website menjadi kurang berkualitas adalah sarana search yang buruk. Kotak search merupakan

sarana yang sangat penting karena akan sangat membantu dalam

mencari apa yang dibutuhkan pengguna dengan cepat.

Dari hasil kuisioner yang merupakan aspek efisinsi yaitu nomor

5 dan 6, masih menunjukkan sikap negatif dari responden. Hal ini

menunjukkan bahwa aspek efisiensi dalam situs web SMA N 1

Purbalingga masih sangat kurang. Perbaikan dapat dilakukan dengan

memperbaiki desain navigasi pada situs, dan memberikan suatu

shortcut untuk pencarian yang memudahkan pengguna situs yaitu kotak search.


(82)

4.2.11. Aspek Engaging

Aspek engaging dalam kuisioner terdapat pada soal kuisioner nomor 7, 8 dan 9

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 7

Gambar 4.46 Diagram Batang Kuisioner Nomor 7 Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

STS : 2 x 1 = 2

TS : 16 x 2 =32

R : 52 x 3 = 156

S : 35 x 4 = 140

SS : 7 x 5 = 35

Total bobot skor = 365

0 10 20 30 40 50 60

SS S R TS STS

365 f

r e k u e n s i


(83)

Gambar 4.47 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 7

Kuisioner nomor 7 termasuk dalam kategori sikap positif.

Sebagian besar responden setuju bahwa mereka merasakan situs web

tersebut menarik untuk dikunjungi. Definisi dari engaging menurut

Whitney Quesenberry yaitu sejauh mana suatu sistem dapat menarik

dan memuaskan penggunanya. Website yang menarik akan membuat

penggunanya nyaman saat menggunakan website. Selain itu keputusan

pengguna untuk menjelajahi website atau keluar dari website saat

pertama kali membuka website ditentukan oleh kesan pertama dari

pengguna pada website, apakah website tersebut menarik atau tidak.

Penambahan gambar, foto pada website dapat membuat website

menjadi lebih menarik. Menurut Christian Vasile, gambar merupakan

elemen penting yang ada pada website. Terdapat pepatah, satu gambar

bernilai seribu kata, satu gambar yang menarik dan sesuai dengan

tema website akan lebih baik dan menarik daripada hanya berupa

tulisan. Agar menarik, penggunaan gambar pada website harus relevan

dengan isi website, dan dengan jumlah seperlunya saja. Penggunaan

gambar yang berlebihan dapat menjadikan website kurang menarik

dan bahkan dapat mengurangi kualitas website.

560


(84)

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 8

Gambar 4.48 Diagram Batang Kuisioner Nomor 8

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

STS : 0 x 1 = 0

TS : 0 x 2 =0

R : 3 x 3 = 9

S : 85 x 4 = 340

SS : 24 x 5 = 120

Total bobot skor = 469

Gambar 4.49 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 8 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

SS S R TS STS

560

112 224 336 448

469 f

r e k u e n s i


(85)

Berdasarkan hasil penghitungan skor, kuisioner nomor 8

termasuk dalam kategori sikap sangat positif. Responden sangat setuju

bahwa website sudah menggunakan bahasa yang jelas dan mudah

dimengerti. Dalam website informasi didapatkan bisa melalui gambar,

suara, video dan tulisan. Oleh karena itu bahasa menjadi bagian yang

sangat penting dalam website. Bahasa yang sederhana, tidak rumit dan

mudah dimengerti akan memudahkan pengguna dalam mencari

informasi.

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 9

Gambar 4.50 Diagram Batang Kuisioner Nomor 9

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

STS : 1 x 1 = 1

TS : 3 x 2 =6

0 10 20 30 40 50 60 70

SS S R TS STS

f r e k u e n s i


(86)

R : 16 x 3 = 48

S : 69 x 4 = 276

SS : 23 x 5 = 115

Total bobot skor = 446

Gambar 4.51 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 9

Berdasarkan hasil pengolahan data, kuisioner nomor 9 termasuk

dalam kategori sikap positif. Sebagian besar responden setuju bahwa

website memiliki keserasian warna yang baik. Menurut Christian

Vasile, warna merupakan bagian penting dalam desain web. Ada efek

psikologis di balik setiap warna. Berdasarkan penelitian, seseorang

yang tinggal di dalam ruangan yang berwarna merah akan memiliki

denyut jantung dan tekanan darah yang lebih tinggi daripada orang

yang tinggal di dalam ruangan yang berwarna biru. Hal ini disebabkan

karena warna merah melambangkan kegembiraan. Dalam website,

keserasian warna sangat diperlukan agar website menjadi terlihat

menarik. Berdasarkan penelitian dari beberapa sumber, setengah dari

orang yang mengunjungi website tidak kembali karena warna desain.

Beberapa contoh yang baik dalam perpaduan warna antara lain, jika

warna gelap, sebagian besar warna cocok dengan warna hitam asalkan

hitam bukan warna dominan. Sebuah website dengan background

hitam akan terlihat mewah dan bagus namun tulisan menjadi tidak

560

112 224 336 448


(87)

mudah dibaca. Jika ingin menggabungkan wana putih dan hitam, akan

sangat cocok jika dikombinasikan dengan warna biru. Namun, warna

putih harus menjadi warna dominan (Christian Vasile).

Dari hasil penghitungan skor, secara umum website SMA N 1

Purbalingga sudah memenuhi aspek engaging. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuisioner nomor 7 dan 9 yang termasuk dalam kategori

sikap positif, nomor 8 termasuk dalam kategori sikap sangat positif.

Sebagian besar responden setuju bahwa situs menarik, menggunakan

bahasa yang jelas, dan memiliki keserasian warna yang baik.

4.2.12. Aspek Error Tolerant

Aspek error tolerant dalam kuisioner terdapat pada soal kuisioner nomor 10, 11 dan 12

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 10

Gambar 4.52 Diagram Batang Kuisioner Nomor 10 0

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

SS S R TS STS

f r e k u e n s i


(88)

Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

STS : 0 x 1 = 0

TS : 21 x 2 =42

R : 48 x 3 = 144

S : 37 x 4 = 148

SS : 6 x 5 = 30

Total bobot skor = 364

Gambar 4.53 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 10

Berdasarkan hasil penghitungan skor, kuisioner nomor 10

termasuk dalam kategori sikap positif. Sebagian besar pengguna

website setuju bahwa mereka jarang melakukan kesalahan saat

menggunakan website. Menurut Nielsen, definisi error dalam usability

yaitu seberapa banyak kesalahan yang pengguna buat, seberapa parah

kesalahan yang mereka buat, dan bagaimana cara menangani

kesalahan tersebut. Dari hasil pengolahan data, dapat dibuktikan

bahwa pengguna jarang melakukan kesalahan, ini menunjukkan

bahwa website sudah cukup baik dalam mencegah penggunanya

melakukan kesalahan. Kesalahan yang dilakukan oleh pengguna bisa

disebabkan oleh berbagai macam hal, misalnya desain website yang

kurang rapi yang menyebabkan pengguna kebingungan, desain menu

560

112 224 336 448


(89)

yang tidak konsisten, bisa juga karena kesalahan pada website berupa

link halaman situs yang tidak sesuai.

Diagram Batang hasil kuisioner nomor 11

Gambar 4.54 Diagram Batang Kuisioner Nomor 11 Skor Pernyataan Persetujuan = (frekuensi pernyataan persetujuan) x

(bobot pernyataan persetujuan)

STS : 1 x 1 = 1

TS : 30 x 2 =60

R : 66 x 3 = 198

S : 15 x 4 = 60

SS : 0 x 5 = 0

Total bobot skor = 319

0 10 20 30 40 50 60 70

SS S R TS STS

560

112 224 336 448

319 f

r e k u e n s i


(90)

Gambar 4.55 Skala Kategori Sikap Kuisioner Nomor 11

Dari hasil penghitungan skor, kuisioner nomor 11 termasuk

dalam kategori sikap negatif. Sebagian besar pengguna tidak setuju

bahwa situs akan menampilkan pesan kesalahan saat pengguna

melakukan kesalahan. Menurut Nielsen, dalam 10 usability heuristics, menjelaskan tentang pesan kesalahan yaitu membantu penggunanya

mengenali, mendiagnosa, dan memulihkan dari kesalahan. Pesan

kesalahan sangat diperlukan dalam sebuah interface agar pengguna

dapat mengetahui kesalahan apa yang mereka lakukan, masalah apa

yang sedang terjadi pada website. Menurut Nielsen, pesan kesalahan

harus dituliskan dalam bahasa yang jelas (tidak berupa kode angka,

dll) sehingga dapat menjelaskan masalah yang terjadi pada pengguna

dan paling tidak dapat memberikan solusinya. Agar website SMA N 1

menjadi semakin baik maka pada beberapa halaman yang masih

terdapat masalah sebaiknya diberi pesan kesalahan yang menjelaskan

bahwa website masih dalam tahap perbaikan, dan pesan kesalahan


(1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI