HUBUNGAN OBJEK WISATA BUKIT LAWANG DENGAN KEGIATAN USAHA MASYARAKAT (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT BUKIT LAWANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT).

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena Kasih
dan Karunia-Nya peulis dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun dengan waktu yang kurang
efektif. Adapun judul skripsi ini adalah “ Hubungan Objek Wisata Bukit Lawang Dengan
Kegiatan Usaha Masyarakat ( Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Bukit Lawang
Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat)” . Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan. Namun berkat
bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sudirman
S.E,M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis selama proses penyelesaian Skripsi ini.
Harapan saya semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata saya ucapkan
terima kasih.
Medan, Januari 2015
Penulis,

Indah Restika Sari Br Sitepu

NIM.1103171010

UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tidak terlepas dari berbagai
kesulitan. Namun dengan berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta doa dan dukungan
dari semua pihak terkait , maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, Pada kesempatan
ini teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga saya, terkhusus orang
tua saya Ayahanda Resada Ukur Sitepu dan Ibunda saya Tiur Maida Tarigan S.Pd yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil dan kasih sayang, serta mendoakan saya
sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana. Semoga ayahanda dan ibunda selalu dalam
lindungan Tuhan Yesus

Dan buat kedua abang saya tersayang (Ade Rudyandri Sitepu

AM.Kom dan Hadi Kurniawan Sitepu AMAK) Adik saya tercinta (Hendri setiawan Sitepu)
terimakasih telah memberikan dukungan, perhatian serta doanya. Saya ucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.Sudirman,SE, M.Pd, Selaku Sekertaris jurusan sekaligus
Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing serta
memberikan saran-saran yang sangat bermanfaat dalam penulisan skripsi ini. Dan penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik sekaligus
Dosen Penguji Skripsi saya.
4. Ibu Dra.Rosdiana,M,Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah sekaligus
dosen penguji Skripsi saya
5. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen penguji Skripsi saya, yang telah
memberikan koreksian, bimbingan, saran dan masukan-masukan yang sangat
berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nasriah M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik saya
7. Bapak Dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah membekali dan
memberikan serta berbagi pengetahuan juga pengalaman belajar yang mendukung
penyusunan skripsi ini serta semua pegawai dilingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan
Univestitas Negeri Medan yang telah membantu dalam penyelesaian administrasi.
8. Kakak Surya Indrawati, S.pd yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam
mengerjakan skripsi ini
9. Bapak Suratna selaku Kepala Desa Perkebunan Bukit Lawang yang memberikan saya
kesempatan melaksanakan penelitian di Bukit Lawang. Bapak ABD Muis selaku

sektertaris Desa Perkebunan Bukit Lawang yang telah banyak membantu saya dalam
memberikan informasi dan data-data yang saya butuhkan dalam penelitian

serta

semua warga Perkebunan Bukit Lawang yang telah membantu dalam penyelesaian
penelitian untuk skripsi ini.
10. Keluarga besar Sitepu dan keluarga besar dari ibunda saya, terimakasih atas doa dan
semangatnya.
11. Teman-teman saya yang se PKL Di Dinas Pendidikan Binjai, Juraidah,Lilis
Nainggolan,Mahfuzi Irwan Saragih dan Sepetri Irse
12. Sahabat-sahabatku tersayang (Novita Ardiati, Erica O.Napitupulu,Elpriani Damanik,
Agnes Ananda Situmorang, Wahyuni Pandiangan), Terimakasih buat semangat dan
dukungan serta kebersamaan kita yang senantiasa saya rasakan.
13. Kepada seluruh teman-teman PLS Reguler

Dan Ekstensi 2010 Terkhusus (Ana

Lestari Tambunan ) yang udah paling cerewet dalam membantu saya menyelesaikan
Skripsi saya.


14. Buat teman-teman seperjuangan saya dalam menyelesaikan skripsi Mustika Roseka,
AsminaGinting, Rika Unjuk, Rohana dan Dion yang selalu semangat dalam
menyelesaikan skripsi bersama-sama.
15. Terimakasih juga buat teman-teman kos saya kos Kos Cewek Tegar 96C yang selalu
siap menemani saya untuk begadang dalam mengerjakan Skripsi saya(Warni
Silitonga,Renta Siregar,Nanci Barimbing,Esi Tampubolon,Happy Ginting Dan Semua
Anak Kos Cewe Tegar) .

Medan, Desember 2014

Indah Restika Sari Br Sitepu
NIM. 1103171010

ABSTRAK

Indah Restika Sari Br Sitepu, NIM. 1103171010 : Hubungan objek wisata
Bukit Lawang Dengan Kegiatan Usaha Masyarakat (Studi Kasus
Pada Masyarakat Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten
Langkat)

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) pengunjung maupun
pedagang kurang perduli dengan kebersihan objek wisata. (2) secara
umumperekonomian masyarakat ditentukan oleh hasil panen bercocok tanam saja. (3)
kegiatan usaha yang sama membuat pendapatan mereka menjadi berkurang. (4) hanya
sebagian masyarakat yang memiliki pekerjaan tetap dan lumayan. (5) dan banyaknya
masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan pengangguran. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan objek wisata bukit lawang dengan kegiatan usaha
masyarakat (studi kasus pada masyarakat Bukit Lawang Kecamatan Bahorok
Kabupaten Langkat.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah kegiatan usaha menurut
(Harmaizar, 2010: 12) bahwa:Usaha atau dapat juga disebut suatu perusahaan adalah
suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan
tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun
badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum, yang
didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam suatu negara. Dan teori objek
wisata Menurut (Pendit, 1994) objek wisata adalah “tempat atau daerah yang karena
antariksanya, situasinya dalam hubungan lalu lintas dan fasilitas-fasilitas
kepariwisataannya yang menyebabkan tempat atau daerah tersebut menjadi objek
kebutuhan wisata”.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, sampel dalam

penelitian ini 54 orang. Alat pengumpulan data menggunakan angket dan
dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan deskriptif korelasional
product moment, dan uji “t”
Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara objek wisata
dengan kegiatan usaha masyarakat di kecamatan bahorok kabupaten langkat, hal ini
didukung dengan hasil perhitungan yang menunjukan bahwa rxy > harga rtabel yaitu
0,611 > 0,279, kemudian hasil pengujian hipotesis diketahui t hitung > t tabel yaitu 23,24
> 1,671 hal ini menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara objek wisata
bukit lawang dengan kegiatan usaha masyarakat( studi kasus pada masyarakat Bukit
lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat ). Dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi kemajuan Objek wisata maka semakin tinggi pula kegiatan usaha
masyarakat.

i

DAFTAR ISI

Halaman
KATAPENGANTAR……………………………………………….


i

DAFTAR ISI………………………………………………….

ii

DAFTAR TABEL……………………………………………..

iv

DAFTAR GAMBAR………………………………………...

v

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………

vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang……………………………………………………


1

1.2.Identifikasi Masalah………………………………………………

7

1.3.Batasan Masalah………………………………………………….

7

1.4.Rumusan Masalah………………………………………………...

7

1.5.Tujuan Penelitian…………………………………………………

8

1.6.Manfaat Penelitian………………………………………….........


8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis…………………………………………

10

2.1.1. Konsep Kegiatan Usaha Masyarakat………………………..

10

2.1.1.1. Pengertian Kegiatan Usaha Masyarakat………............

10

2.1.1.2. Tujuan Kegiatan Usaha Masyarakat………………………

13


2.1.1.3. Fungsi dan Manfaat Kegiatan Usaha………………….......

14

2.1.1.4. Jenis-Jenis Kegiatan Usaha Masyarakat……………….......

17

2.1.2. Objek Wisata…………………………………………………….

20

2.1.2.1. Pengertian Objek Wisata…………………………………..

20

2.1.2.2. Sarana Objek Wisata……………………………………...

28


2.1.2.3. Prasarana Objek Wisata…………….……………………...

30

2.1.3. Sumber Daya Manusia…………………………………….....

31

2.1.3.1. Sapta Pesona……………………………………………….

32

2.1.3.2. Peran Masyarakat Lokal Dalam Pariwisata………………..

38

2.1.4. Objek Wisata Bukit Lawang…………………………………

39

2.2.

Kerangka Konseptual…………………………………….......

47

2.3.

Hipotesis……………………………………………………...

48

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.

Jenis Penelitian………………………………………….

3.2.

Populasi Dan Sampel

49

3.2.1. Populasi………………………………………………………

49

3.2.2. Sampel………………………………………………………..

50

3.3.

Variabel Penelitian

3.3.1. Variabel Penelitian…………………………………………..

51

3.3.2. Definisi Operasional…………………………………………

51

3.4.

Alat Pengumpulan Data…………………………………

52

3.5.

Teknik Analisis Data……………………………………

57

3.6.

Lokasi Dan Waktu Penelitian…………………………..

58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………….

59

4.1.1. Kondisi Fisik Penelitian…………………………………

59

4.1.2. Kondisi Non Fisik Penelitian……………………………

62

4.2.

Gambaran Objek Wisata Bukit Lawang…………………

67

4.2.1. Objek Wisata Bukit Lawang……………………………..

67

4.2.1.1. Penangkaran Orangutan………………………………..

70

4.2.1.2.Sarana Objek Wisata Bukit Lawang……………………

71

4.2.1.3.Aksesbilitas……………………………………………..

76

4.2.1.4.Penerapan Sabta Pesona………………………………...

76

4.3. Gambaran Kegiatan Usaha Masyarakat …………………..

79

4.4. Hubungan Objek Wisata Bukit Lawang Dengan Kegiatan Usaha
Masyarakat…………………………………………………

82

4.4.1. Dskripsi Data Hasil Penelitian……………………………

82

4.4.2. Pengujian Hipotesis……………………………………….

84

4.5. Pembahasan…………………………………………………

85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan………………………………………………..

88

5.2. Saran………………………………………………………

89

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket ……………………………….…………

53

Tabel 3.2. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Kuefisien
Korelasi……………………………………………………………….

55

Tabel 4.1. Luas Wilayah Desa Perk.Bukit Lawang Berdasarkan Luasnya.. 60
Tabel 4.2. Distribusi Jumlah Penduduk Di Desa Perk.Bukit Lawang….

62

Tabel 4.3. Komposisi Penduduk Menurut Umur……………………….

63

Tabel 4.4. Komposisi Pnduduk Menurut Suku/Etnis………………….

64

Tabel 4.5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian………….

64

Tabel 4.6. Sarana Pendidikan………………………………………….

65

Tabel 4.7.Sarana Kesehatan……………………………………………

66

Tabel 4.8 Sarana Tempat Ibadah………………………………………

67

Tabel 4.4.1. Distribusi Frekuensi Data Objek Wisata Bukit Lawang ….

82

Tabel 4.4.2. Distribusi Frekuensi Data Kegiatan Usaha Masyarakat…..

83

Tabel 4.4.3. Ringkasan Hasil Koefisien Korelasi……………………….

84

Tabel 4.4.4. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis………………………

84

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Paradigma Penelitian ……………………………............

iii

47

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

Lampiran 1 Lembar Angket Penelitian…………………………..

90

Lampiran 2 Uji Coba Angket Objek Wisata Bukit Lawang….. …

98

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Objek Wisata…….…

99

Lampiran 4 Uji Coba Angket Kegiatan Usaha…………………...

102

Lampiran 5 Perhitungan Validitas Angket Kegiatan
Usaha Masyarakat…………………………………..

103

Lampiran 6 Sebaran Angket Objek Wisata………………...........

106

Lampiran 7 Perhitungan Kategori Objek Wisata………………..

107

Lampiran 8 Sebaran Angket Kegiatan Usaha…………………...

110

Lampiran 9 Perhitungan Kategori Kegiatan Usaha………….......

111

Lampiran 10 Perhitungan Koefisien Korelasi…………………...

114

Lampiran 11Pengujian Hipotesis……...........................................

118

Lampiran 12 foto-foto waktu penelitian………………………..

119

Lampiran 13 Tabel Nilai-Nilai r- Product Moment…………….

126

Lampiran 14 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)................

127

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Konsep pembangunan dunia usaha di Indonesia sebenarnya sudah lama
dilakukan, seperti dengan membantu memberi sewaan tanah serta berbagai
peralatan dan permodalan pasar untuk membuka usaha,baik usaha kecil,menengah
maupun usaha besar guna meningkatkan pendapatan masyarakat untuk mencukupi
kebutuhan hidup, namun tidak sedikit usaha masyarakat yang jalan ditempat,
bahkan ada yang gulung tikar, walaupun sudah “dibidani” cukup lama karena
banyaknya kegiatan usaha yang merata sehingga pembeli dengan penjual hampir
sama banyaknya.
Usaha perekonomian dalam masyarakat Indonesia terdiri atas tiga jenis
usaha, yaitu jasa, dagang, dan produksi. Dan Pengelolaan usaha di masyarakat
terdiri atas dua bentuk, yaitu usaha yang dikelola sendiri (perseorangan) seperti
membuka usaha warung makan, membuka mini market, membuka bengkel,
grosir, kios ponsel, dan usaha yang dikelola secara kelompok (perhimpunan atau
persekutuan) seperti koperasi daerah. Shujiro Urata (Jica : 2000) mengungkapkan
bahwa sumbangan UMKM terhadap lapangan pekerjaan sebesar 99,44% ;
sumbangan UMKM bagi perekonomian nasional sebesar 59, 36%. Bila melihat
data dari BPS tahun 2007, terdapat 49,8 juta atau 99,99% unit usaha yang ada di
Indonesia. Dengan jumlah yang begitu besar, UMKM merupakan penyerap tenaga
kerja terbanyak. Dimana UMKM mampu menyerap 91,8 juta pekerja atau 97,3%.
Kontribusi terhadap PDB sebesar Rp. 2.121.3 triliun atau 53,6%.
1

Dalam

hal

ini usaha

berdagang diarahkan

untuk

mempercepat

pembangunan guna meningatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat pada
umumnya khususnya memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi
masyarakat yang tidak memliki pekerjaan atau pengangguran.
Tidak jarang ditemukan banyak masyarakat yang mengangur karena
pendidikan yang masih rendah sehingga kalah bersaing dengan orang-orang yang
berpendidikan lebih tinggi dan tidak jarang terjadi saat ini pemecatan bagi
karyawan yang memiliki pendidikan rendah, oleh sebab itu kegiatan membuka
usaha sesungguhnya sangat membantu untuk mengurangi penganguran di tanah
air dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Berdasarkan data pemerintah, seperti dilansir Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun ini, jumlah angkatan kerja itu diprediksi bertambah menjadi 122,55 juta
orang dan terus bertambah pada tahun depan yang mencapai sekitar 124,42 juta
orang. Dari angka tersebut, sekitar 33,98 juta orang di antaranya berpendidikan
SD ke bawah.
Sektor tenaga kerja yang paling banyak diserap adalah pertanian yang
mencapai 39,96 persen, perdagangan 24,81 persen, jasa kemasyarakatan 17,53
persen, dan industri 14,78 persen. Tingginya penyerapan di sektor pertanian
disebabkan oleh rendahnya pendidikan rakyat Indonesia.
Menurut laporan World Trade Organization (WTO), secara akumulatif,
sektor pariwisata mampu mempekerjakan sekitar 230 juta lapangan pekerjaan dan
memberikan kontribusi ratusan milyar dollar terhadap perekonomian di berbagai
negara. Kita pernah mengalami masa emas perkembangan pariwisata. Pada Tahun
1995, sektor pariwisata sempat menjadi sektor penghasil devisa terbesar, dengan

2

perolehan devisa sekitar 15 milyar dollar AS, ketika ekspor kayu, tekstil, dan
migas mengalami penurunan.
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting pariwisata di
Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis 17.508 pulau yang
juga merupakan Negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia .
pantai – pantai di Bali,tempat menyelam di Bunekan,Gunun Rinjani di Lombok,
dan berbagai taman Nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam
di Indonesia.
Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang
mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719
bahasa daerah yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut. Candi Prambanan
dan Borobudur, Toraja, Minagkabau dan Bali merupakan contoh tujuan wisata
budaya di Indonesia. Hingga 2010 terdapat tujuh lokasi di Indonesia yang telah di
tetapkan oleh UNESCO yang termasuk dalam daftar situs Warisan Dunia.
Dalam upaya pemerataan pembangunan di seluruh tanah air, pembangunan
daerah dan kawasan yang kurang berkembang, misalnya dikawasan timur
Indonesia, daerah terpencil dan daerah perbatasan perlu ditingkatkan sebagai
perwujudan

wawasan

nusantara

(UUD

1945

Tap

No.

11/MPR/1993).

Pembangunan daerah di arahkan untuk menciptakan terwujudnya masyarakat
pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
rakyat, menggalakan prakarsa dan peran aktif masyarakat serta meningkatkan
pendayagunaan potensi daerah secara optimal dan terpadu, khususnya dalam
bidang ekonomi yang menyangkut kesejahteraan umum dengan berbagai cara

3

yang dilakukan pemerintah salah satunya adalah dengan cara memberikan
pandangan tentang betapa pentingnya berwirausaha.
Pariwisata merupakan sumber pokok dari pendapatan bagi banyak Negara.
Saat ini pariwisata merupakan ekspor nomor tiga dalam ekonomi sesudah tekstil
dan kayu lapis. Pemerintah mulai memperhatikan bahwa pariwisata dapat menjadi
dasar pembangunan egional karena wilayah kecil lebih cenderung mempunyai
perekonomian denan diversifikasi tinggi. Oleh karena itu pembangunan pariwisata
perlu diperhatikan agar kawasan potensi wisata dapat memberikan sumbangan
yang optimal bagi devisa Negara atau bagi masyarakat desa yang berada di sekitar
objek wisata.

Objek wisata memang sangat cocok untuk dijadikan tempat berwirausaha,
selain sebagai objek wisata, masyarakat dapat juga membuka usaha mereka
diobjek wisata sesuai dengan aturan yang dimiliki oleh lokasi- lokasi wisata yang
telah di tetapkan dengan demikian masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka
dengan membuka usaha dilokasi wisata Bukit Lawang. Di samping itu juga, ada
beberapa permasalahan yang muncul yakni,rendahnya kualitas pelayanan
pariwisata, perusakan lingkungan, kebersihan yang menurun, kurangnya
keamanan (ketertiban), dan iklim usaha yang tidak kondusif. Oleh sebab itu
lokasi-lokasi wisata harus tetap dijaga keindahan dan kebersihannya sehingga
masyarakat setempat dan yang lainnya juga bisa terus membuka usahanya tanpa
merusak keindahan dan kebersihan tempat wisata tersebut, begitu juga dengan
pengunjung sudah selayakya juga bertangung jawab dalam memelihara
kebersihan dan keindahan lokasi wisata yang dikunjungi.

4

Provinsi Sumatera Utara saat ini dijadikan sebagai daerah pembangunan
pariwisata dengan dasar pertimbagan karena banyak lokasi objek wisata yang baik
serta meliputi alam, budaya, bahari, terutama rekreasi di daerah yang sejuk,
seperti Danau Toba, Salib Kasih, Taman Wisata Iman, Pemandian Air Soda
Tarutung, pemandian air panas Raja berneh, Beras Tagi, Gundaling, dan masih
banyak lagi lokasi wisata yang begitu menakjubkan yang dapat di gunakan
sebagai tempat untuk berwirausaha.
Kabupaten Langkat bagian dari Sumatera Utara yang memiliki potensi alam
dan budaya yang sangat indah seperti, hutan, sungai serta laut(pantai), Kabupaten
ini memiliki potensi alam yang luar biasa, disamping tanahnya subur, Langkat
memiliki banyak ekowisata yang harus dikunjungi, dan tidak kalah dari tempat tempat wisata terindah di Indonesia lainnya.
Sungai yang bening dan bersih sangat cocok untuk Arung Jeram serta
menantang para pencinta Alam, Air terjun yang indah, wisata Gunung dan Pantai
serta penangkaran hewan langka, ada banyak lokasi wisata di Langkat yang sudah
popular dan sering dikunjungi oleh wisata-wisata luar seperti Pantai Biru,
Tangkahan, Pantai SB, Bukit Lawang dan masih banyak lagi lokasi wisata yang
belum diketahui banyak orang yang tidak kalah indahnya seperti Air terjun Lau
Berte, Pantai Seruwei, Lau Kersik Simalem, Air terjun Tongkat dan tempat
pemandian Pangkal Namo Sira-sira serta masih banyak lagi potensi-potensi alam
yang ada di Langkat yang tidak kalah menariknya bila berkunjung kelokasi
tersebut.
Bukit Lawang memiliki potensi alam yang sangat indah, selain itu tanah
yang subur membuat tumbuh–tumbuhan bertumbuh dengan baik dan subur.

5

Pemerintah melihat potensi alam yang sangat baik di tempat ini sehingga
pemerintah segaja memperindah kembali tempat wisata tesebut. Selain itu
pemerintah juga berfikir dengan adanya lokasi wisata maka masyarakat setempat
khususnya bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan, dan telah tersaingi karena
hanya memiliki bekal pendidikan rendah dapat terbantu untuk menigkatkan
pendapatan masyarakat dengan ikut berpartisipasi membuka usaha mereka di
tempat objek wisata sesuai dengan kemampuan mereka tanpa harus minder karena
pendidikan yang dikecap masih rendah,melainkan mereka bisa bersaing
dilapangan melaui skill mereka dalam berusaha untuk manarik pelangan di lokasi
wisata tersebut.
Dari hasil survei yang saya lakukan maka saya memperoleh data yang
membuka usaha sebanyak 200 orang dan hampir 20 orang yang berjualan
berkeliling. Dengan demikian tempat wisata Bukit Lawang bisa di jadikan wadah
untuk membuka usaha bagi yang tidak memilik pekerjaan, dan yang sudah bekerja
juga dapat menambah usaha mereka lagi.
Atas dasar itulah peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul “Hubungan Objek Wisata Bukit Lawang Dengan Kegiatan Usaha
Masyarakat Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat”

1.2. Identifikasi Masalah
1.

Pengunjung maupun yang berdagang kurang peduli dengan kebersihan
objek wisata

2. Secara umum perekonomian masyarakat ditentukan oleh hasil panen
bercocok tanam mereka

6

3. Kegiatan Usaha yang sama membuat pendapatan masyarakat menjadi
berkurang.
4. Hanya sebagian masyarakat yang memiliki pekerjaan tetap dan lumayan.
5. Banyaknya masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan/pengangguran

1.3. Batasan Masalah
Untuk

menghindari

terjadinya

kesalahpahaman

dan

meluasanya

permasalahan dalam penelitian, mengingat keterbatasan peneliti baik dari segi
akademik, tenaga, biaya maupun waktu, serta dari efisiensi dan efektifnya
penelitian ini maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada Hubungan
Lokasi wisata Bukit Lawang Dengan Kegiatan Usaha Masyarakat Bukit Lawang
Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat yaitu pada program peningkatan
pendapatan masyarakat Dengan adanya Lokasi wisata Bukit Lawang Kecamatan
Bahorok Kabupaten Langkat.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat di kemukakan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran objek wisata Bukit Lawang?
2. Bagaimana gambaran kegiatan usaha masyarakat yang ada di objek
wisata Bukit Lawang?
3. Adakah hubungan objek wisata dengan kegiatan usaha masyarakat Bukit
Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat?

7

1.5. Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin di capai dalam
penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui gambaran objek wisata Bukit Lawang.
2. Untuk mengetahui gambaran kegiatan usaha masyarakat di objek wisata
Bukit Lawang.
3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan objek
kegiatan usaha masyarakat

Bukit

wisata dengan

Lawang Kecamatan Bahorok

Kabupaten Langkat.
1.6. Manfaat Penelitian
Kegunaan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini, terdiri dari kegunaan
secara teoritis dan kegunaan secara praktis sebagai berikut:
1. Secara teoristis
Sebagai bahan masukan bagi pengembangan wacana ilmu dan bahan
acuan rujukan bagi peneliti lain yang akan mengkaji untuk semakin
memaksimalkan upaya keberhasilandalam pelaksanaan usaha untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat dan Untuk menambah khasanah
keilmuan dibidang ekonomi pada umumnya dan khususnya mengenai
kebijakan ekonomi
2. Secara praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
Bukit Lawang Kecamatan Bahorok untuk memaksimalkan upaya
peningkatan pendapatan masyarakat

8

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengusaha kecil
dalam memperbaiki perekonomiannya.
c. Membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada
objek yang diteliti.
d. Sebagai masukan bagi jurusan Pendidikan Luar sekolah Universitas
Negeri Medan dalam membuat program-program berwirausaha di
Bukit Lawang mengingat banyaknya potensi yang dimiliki Bukit
Lawang.

9

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Objek wisata adalah suatu tempat/daerah yang memiliki daya tarik yang
dapat di nikmati oleh banyak orang/wisatawan, Keanekaragaman alam dan
budaya yang terdapat dalam daerah tersebut dapat dijadikan sebagai objek wisata
yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Sektor pariwisata merupakaan salah satu
andalan Indonesia yang memiliki nilai dan keuntungan yang signifikan bagi
kemajuan ekonomi.
Sedangkan kegiatan usaha adalah kegiatan dengan mengarahkan tenaga,
pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud (pekerjaan) untuk mencapai
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Objek wisata adalah salah satu
peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak mememiliki pekerjaan,
karena objek wisata sangatlah cocok dijadikan tempat untuk membuka usaha atau
melakukan usaha.
Sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan pula
bahwa objek wisata Bukit Lawang sangat berhubungan dengan kegiatan usaha
masyarakat yang ada di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok
Kabupaten Langkat.

86

5.2. Saran
Bagi masyarakat yang membuka usaha di objek wisata bukit lawang untuk
lebih menjaga kebersihan dan keindahan objek wisata bukit lawang, dan pengelola
juga agar tetap menjaga keunikan tersendiri dari objek wisata bukit lawang untuk
terus mengembangkan objek wisata bukit lawang terkhusus pada penangkaran
orangutan yang ada di objek tersebut untuk terus di kembangkan.
Sehingga objek wisata bukit lawang bisa lebih maju lagi dan lebih
terkendali dalam membantu masyarakat memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang memutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

87

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Refisi VI,Jakarta : Rineka Cipta
Angela, Eva. 2004, “Strategi Pengembangan Pariwisata dalam Upaya
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Karo”, Geladikarya,
Medan
Badan Pusat Statistik, 2009, Kecamatan Pantai Cermin Dalam Angka 2008,
Pantaicermin. Kabupaten Serdang Bedagai.
Dr.James J. Spillane. 1985. Ekonomi Pariwisata. Yogyakarta : Kanisius.
Ediwarsyah. 1987, Pengaruh Pengembangan Obyek Pariwisata terhadap
Pendapatan Masyarakat di lingkungan Obyek Pariwisata (Suatu
Penelitian di Kelurahan Parapat Kecamatan Girsang Sipanganbolon
Kabupaten Dati
Ekonomi Untuk SMA Dan MA Kelas XI.Phibeta Aneka Gama.2007
Gamal Suwantoro, 1997.Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta.Andi
Hendro.2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa Untuk
Mengenal,Memahami,Dan Memasuki Dunia Bisnis.Jakart:Erlangga
Henry, OK. 2008, Dampak Lokasi Theme Park terhadap Pendapatan Masyarakat
dan Pengembangan Wilayah Kecamatan Pantai Cermin, Medan : Tesis
Program Magister Perencanaan Pembangunan Wilyah dan Perdesaan
USU Medan.
Lauer. Robert.H. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial.Jakarta: Rineke
Cipta
Mahdy,Ibrahim.1995.Buku Pintar Dan Sadar Wisata.Pradaya Paramita.Jakarta
Pitama.I Gde Dan Surya Diarta I Ketut 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta :
Andi
Pendit,1994.Ilmu Pariwisata,Sebuah Pengantar,Pradaya Paramita,Bandung
Pitama, I Gde dan I Ketut Surya Diarta. 2008. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Rizka Wahyuningtyas. Bimbingan Belajar Untuk Pembelajar (Bimbie.com)
Dalam (Http://Bimbie.com/Perdagangan Indonesia. html)
Sammeng, Andi Mappi & Chalik E.A, 1994. Panduan Sadar Wisata 1. Jakarta
Silitonga,PM 2011.Metodologi Penelitian,FMIPA,UNIMED,MEDAN
Tim Dosen. 2010. Kewirausahaan Bahan Ajar
Wahab. 1996.Progress In Tourism And Hospitality Research.Volume 2
Wizard.2013.Kegiatan
Ekonomi
Dalam
(http/www.Gunadarma.ac.id/Library/articles/graduare/2013/artikel/2013)
Yoeti,Oka.Edisi
Revisi
Angkasa,Bandung

1996.

Pengantar

Ilmu

Pariwisata,Penerbit

Yoeti,Oka.1983. Pengantar Ilmu Pariwisata,Penerbit Angkasa,Bandung
Yoeti,Oka.1880.Pemasaran Pariwisata,Angkasa.Bandung
Zimerer,Scarborough. 2005. Pengantar Kewirausahaan Dan Manajemen Bisnis
Kecil Edisi Bahasa Indonesia: Indek,new jersey,07458

Skripsi
Eva Martina.2011. Studi Tentang Objek Wisata Pantai Garoga Di Desa Tigaras
Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun Studi Tentang Objek
Wisata Pantai Garoga. Medan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.

RIWAYAT HIDUP
I. Riwayat Pribadi
Nama

: Indah Restika Sari Br Sitepu

Tempat/ Tanggal Lahir

: Tanjung Langkat,11 Agustus 1991

Anak ke

: 3 dari 4 bersaudara

Alamat

: Pancing. Jalan Sering No.96C

Pendidikan SD

: SD Negeri 050629 Salapian
(Tahun 1997-2003)

Pendidikan SMP

: SMP Negeri 1 Salapian
(Tahun 2003-2006)

Pendidikan SMA

: SMA Negeri 1 Salapian
(Tahun 2006-2009)

Perguruan Tinggi

: Universitas Negeri Medan
(Tahun 2010-2015)

II. Identitas Orang Tua
Nama Ayah

: Resada Ukur Sitepu

Pekerjaan Ayah

: Wiraswasta

Nama Ibu

: Tiurmaida S.Pd.

Pekerjaan Ibu

: PNS

Alamat Orang Tua

: Lingk.II Namu Durian Kel.Tanjung Langkat,Kecamatan
Salapian Kabupaten Langkat.