PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN: Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung di Kota Bandung.

No.4367/UN.40.2.5.2/PL/2014

PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG
SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
(Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung di Kota Bandung)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Pada
Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh
Wini Suciani
1000946

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014

PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG

SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN

Oleh
Wini Suciani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Wini Suciani 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH
TUJUAN WISATA TERHADAP POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN

(Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung di Kota Bandung)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pemnimning I

Pemnimning II

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM.
NIP. 19690404 199903 1 001

Yeni Yuniawati, S.Pd., MM
NIP. 19810608 200604 2 002

Mengetahui
Ketua Program Studi
Manajemen Pemasaran Pariwisata

Heri Puspito Diyah Setyorini, MM
NIP. 19761031 200812 2 001
Tanggung Jawan Yuridis Ada Pada Penulis


Wini Suciani
1000946

ABSTRAK
Wini Suciani, 1000946 “Pengaruh Destination Image Kota Bandung Seeagai
Daerah Tujuan Wisata Terhadap Post Visit Behavior Wisatawan” (Survei
pada wisatawan nusantara yang berkunjung di Kota Bandung) dibawah bimbingan
Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM. dan Yeni Yuniawati, S.Pd., MM.
Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang memiliki peran yang sangat
besar bagi pengembangan pembangunan Kota Bandung sebagai salah satu kota
tujuan wisata utama di wilayah Jawa Barat. Kota Bandung dikenal dengan
beragam keunikan, sejarah dan gaya hidup masyarakat, karena itu Kota Bandung
mendapatkan banyak julukan atau citra yang membuat kota ini semakin menarik
bagi wisatawan. Selain itu, citra-citra yang ada di Kota Bandung didukung oleh
banyaknya daya tarik wisata yang sesuai dengan citranya. Ini dapat dilihat dari
jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung terus mengalami peningkatan,
namun secara persentase mengalami penurunan pertumbuhan. Selain itu, target
kunjungan yang ditetapkan pemerintah tidak pernah tercapai. Hal ini menunjukan
bahwa adanya perubahan perilaku dari wisatawan, ditandai dengan banyaknya

keluhan dari wisatawan dan berkurangnya lama tinggal wisatawan di Kota
Bandung. Hal tersebut menunjukan adanya ketidakpuasan dari wisatawan yang
pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku wisatawan dimasa yang akan datang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran destination image yang tediri
dari cognitive image dan affective image, gambaran post visit behavior, dan
pengaruh destination image dalam membentuk post visit behavior. Post visit
behavior terdiri dari tourism loyalty dan tourism satisfaction.. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan waktu penelitian
kurang dari satu tahun (cross-sectional method) dengan ukuran sampel 160
responden di Kota Bandung. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster
sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi
berganda dengan program SPSS 18.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan
bahwa gambaran penilaian tertinggi pada destination image yaitu pada sub
variabel affective image sedangkan yang terendah yaitu sub variabel cognitive
image. Gambaran penilaian tertinggi untuk variabel post visit behavior yaitu pada
dimensi tourism loyalty sedangkan tourism satisfaction mendapat penilaian
terendah. Secara simultan destination image berpengaruh secara signifikan
terhadap post visit behavior. Sedangkan secara parsial cognitive image tidak
berpengaruh terhadap post visit behavior.
Kata kunci : destination image, post visit behavior.

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
Wini Suciani, 1000946 “The Effect of Destination Image Bandung as Tourist
Destination Region toward Tourist Post Visit Behavior” (Survey toward
domestic tourists who visit to Bandung) guided by Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos.,
S.Pd., MM. and Yeni Yuniawati, S.Pd., MM.
Tourism is one of industrial sectors which have an important role for developing
Bandung as one of tourism destination in West Java. Bandung is well known for
its unique things, histories, and life styles. Therefore Bandung is famous for best
images which attract tourists to come to Bandung and the images are also
supported by many tourism objects. From those facts, the percentage shows the
increasing numbers of tourists visit to Bandung but the developing sectors are
decreasing. Besides, the tourist visit target which is given by government is never
reached. The changes of tourist visit behavior which is proved by so many
complaints from them and staying in Bandung not in long time. It shows tourist
dissatisfaction that causes their visit behavior in the future. This analysis aims to

know the destination image which consists of cognitive image and affective image,
post visit behavior image, and destination image effect in establishing post visit
behavior. Post visit behavior consists of tourism loyalty and tourism satisfaction.
The method of analysis is descriptive and verification method which is analyzed
less than a year (cross-sectional method) from 160 respondents in Bandung. The
sampling technique is cluster sampling. The analysis data technique is multiple
regression technique by using SPSS 18.0 for windows. The result of analysis
shows the highest assessment in destination image is in sub-variable affective
image, whereas the lowest assessment is in sub-variable cognitive image. The
highest assessment in post visit behavior variable is tourism loyalty dimension,
whereas the lowest assessment is in tourism satisfaction. Simultaneously,
destination image affects post visit behavior significantly, whereas cognitive
image does not affect post visit behavior partially.
Key word: destination image, post visit behavior

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK ...................................................................................................

i

ABSTRACT ...................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR .................................................................................

iii

UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................

iv


DAFTAR ISI ...............................................................................................

viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

1.2 Latar Belakang Penelitian........................................................................

1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................

9

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................

10

1.4 Kegunaan Penelitian................................................................................

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS .......................................................................................

12

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................

12


2.1.1 Konsep Pariwisata ...........................................................................

12

2.1.1.1 Manajemen Pemasaran Pariwisata ............................................

12

2.1.1.2 Konsep Destinasi Pariwisata.....................................................

15

2.1.1.3 Konsep Destination Image .......................................................

16

2.1.1.4 Dimensi Destination Image ......................................................

19


2.1.1.5 Faktor Pembentuk Destination Image .......................................

22

2.1.1.6 Manfaat Destination Image ......................................................

25

2.1.2 Konsep Post Visit Behavior .............................................................

28

2.1.2.1 Konsep Perilaku Konsumen .....................................................

28

2.1.2.2 Post Visit Behavior ...................................................................

33

2.1.2.3 Dimensi Post Visit Behavior .....................................................

34

2.1.3 Pengaruh Destination Image Terhadap Post Visit Behavior ..............

35

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ......................................................................

37

2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................................

41

2.3 Hipotesis .................................................................................................

47

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ......................................

49

3.1 Objek Penelitian ......................................................................................

49

3.2 Metode Penelitian ...................................................................................

50

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan...................................

50

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ................................................................

51

3.2.3 Sumber dan Cara Penetuan Data ......................................................

55

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel ..............................................

57

3.2.4.1 Populasi ...................................................................................

57

3.2.4.2 Sampel .....................................................................................

58

3.2.4.3 Teknik Sampling ......................................................................

60

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ...............................................................

62

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas .......................................

63

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas .........................................................

63

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ......................................................

67

3.2.7 Rancangan Analisis Data .................................................................

69

3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif .................................................

70

3.2.7.2 Rancangan Analisis Verifikatif .................................................

71

3.2.7.3 Method of Successive Interval (MSI) ........................................

71

3.2.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda .............................................

72

3.2.8 Pengujian Hipotesis .........................................................................

73

3.2.8.1 Uji Asumsi regresi....................................................................

73

3.2.8.2 Uji Asumsi Normalitas .............................................................

73

3.2 8.3 Uji Asumsi Heteroskedastisitas ................................................

74

3.2.8.4Uji Asumsi Multikolinearitas.....................................................

75

3.2.8.5 Pengujian Simultan ..................................................................

77

3.2.8.6 Pengujian Parsial ......................................................................

78

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

79

4.1 Profil Kota Bandung dan Profil Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke
Kota Bandung.. ......................................................................................

79

4.1.1 Profil Kota Bandung ........................................................................

79

4.1.1.1 Identitas Kota Bandung ............................................................

79

4.1.1.2 Sejarah Singkat Kota Bandung .................................................

81

4.1.1.3 Gambaran Umum Pariwisata Kota Bandung .............................

83

4.1.1.4 Daya Tarik Wisata yang ditawarkan .........................................

86

4.1.2 Profil Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung .....

90

4.1.2.1 Profil berdasarkan Jenis wisata yang dikunjungi .......................

90

4.1.2.2 Jenis kelamin dan usia dikaitkan dengan jenis wisata yang
dikunjungi ................................................................................

91

4.1.2.3 Pendidikan dan Pekerjaan dikaitkan dengan Jenis Wisata yang
dikunjungi ................................................................................

93

4.1.2.4 Penghasilan dan tujuan berkunjung dikaitkan dengan jenis wisata
yang dikunjungi ........................................................................

95

4.1.2.5 Jenis Wisata yang dikunjungi wisatawan dilihat dari dengan siapa
berkunjung ...............................................................................

97

4.1.2.6 Pengatur perjalanan dan waktu kunjungan dikaitkan dengan Jenis
wisata yang dikunjungi .............................................................

99

4.1.2.7 Lama tinggal dan pengeluaran dikaitkan dengan Jenis wisata yang
dikunjungi ................................................................................

100

4.1.2.8 Jenis wisata yang dikunjungi dilihat dari Asal Tinggal .............

102

4.1.2.9 Daerah favorit di Kota Bandung yang dikunjungi wisatawan
nusantara ..................................................................................

105

4.1.2.10 Wisata Belanja favorit di Kota Bandung yang dikunjungi
wisatawan nusantara .................................................................

106

4.1.2.11 Wisata Kuliner favorit di Kota Bandung yang dikunjungi
wisatawan nusantara .................................................................

107

4.1.2.12 Oleh-Oleh Favorit wisatawan nusantara..................................

109

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2. Tanggapan Wisatawan Nusantara terhadap Destination Image Kota
Bandung ................................................................................................

110

4.2.1 Gambaran Destination Image Kota Bandung ...................................

110

4.2.2 Gambaran dimensi Destination Image .............................................

112

4.2.2.1 Gambaran Cognitive Image ......................................................

112

4.2.2.2 Gambaran Affective Image........................................................

116

4.2.3 Rekapitulasi hasil tanggapan wisatawan terhadap Destination Image

119

4.3 Tanggapan Post Visit Behavior wisatawan nusantara yang berkunjung ke
Kota Bandung .......................................................................................

120

4.3.1 Gambaran Post Visit Behavior Kota Bandung ..................................

120

4.3.2 Gambaran dimensi Post Visit Behavior ............................................

122

4.3.2.1 Gambaran Tourism Satisfaction .............................................

122

4.3.2.2 Gambaran Tourism Loyalty ....................................................

126

4.3.3 Rekapitulasi hasil tanggapan wisatawan terhadap Post Visit Behavior

128

4.4. Pengaruh Destination Image terhadap Post Visit Behavior wisatawan yang
berkunjung ke Kota Bandung .................................................................

129

4.4.1 Hasil Uji Asumsi Regresi .................................................................

129

4.4.1.1 Hasil Uji Asumsi Normalitas..................................................

129

4.4.1.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................

131

4.4.1.3 Hasil Uji Multikolinearitas .....................................................

132

4.4.1.4 Hasil Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi ........................

133

4.4.1.5 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi secara Simultan
(Uji F) ....................................................................................

134

4.4.1.6 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi secara Parsial (Uji t)

135

4.4.1.7 Model Persamaan Regresi Berganda pengaruh destination image
terhadap post visit behavior wisatawan yang berkunjung ke Kota
Bandung .................................................................................

136

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................

138

4.5.1 Pembahasan hasil tanggapan wisatawan terhadap destination image
Kota Bandung .................................................................................

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

138

4.5.2 Pembahasan hasil tanggapan wisatawan terhadap post visit behavior
Kota Bandung .................................................................................

139

4.6 Implikasi Hasil Penelitian........................................................................

140

4.6.1 Temuan Hasil penelitian yang bersifat teoritik .................................

140

4.6.2 Temuan Hasil penelitian yang bersifat empirik ................................

141

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .......................................

143

5.1 Kesimpulan .............................................................................................

143

5.2 Rekomendasi...........................................................................................

144

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

147

LAMPIRAN ................................................................................................

153

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

Judul Tabel

Hal

1.1

Perkembangan Wisatawan Mancanegara Yang berkunjung ke

2

Indonesia tahun 2009-2013 ...........................................................................
1.2

Perkembangan wisatawan nusantara tahun di Indonesia 2008–2013 ..............
3

1.3

Data Kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Bandung Tahun
2008-2013................................................................................................
4

2.1

Definisi Destination Image menurut para ahli ...............................................
18

2.2

Resume Penelitian Terdahulu dan Orisinalitas Penelitian ..............................
37

3.1

Operasional Variabel ....................................................................................
52

3.2

Jenis dan Sumber Data ..................................................................................
56

3.3

Proporsi Sampel ............................................................................................
59

3.4

Penentuan Lokasi Kawasan Wisata ...............................................................
61

3.5

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ...........................
64

3.6

Hasil Pengujian Validitas ..............................................................................
65

3.7

Hasil Pengujian Reliabilitas ................................................................ 69

4.1

Walikota Bandung tahun 1906 – Sekarang ....................................................
82

4.2

Tipologi Daya Tarik Wisata Kota Bandung ...................................................
84

4.3

Potensi Pariwisata Kota Bandung ................................................................
86

4.4

Jenis Wisata Kota Bandung ...........................................................................
90

4.5

Jenis wisata kota bandung berdasarkan Jenis kelamin dan Usia .....................
92

4.6

Jenis Wisata Kota Bandung Berdasarkan Pendidikan dan Pekerjaan..............
93

4.7

Jenis Wisata Kota Bandung Berdasarkan Penghasilan dan Tujuan
Berkunjung ................................................................................................
96

4.8

Jenis Wisata Kota Bandung berdasarkan lama tinggal dan
pengeluaran ................................................................................................
101

4.9

Karakteristik wisatawan berdasarkan asal kota ..............................................
104

4.10

Daerah Favorit yang dikunjungi wisatawan nusantara ................................
105

4.11

Destinasi Wisata Belanja favorit wisatawan nusantara ................................
106

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.12

Destinasi wisata kuliner favorit wisatawan nusantara ................................
107

4.13

Makanan Favorit wisatawan Nusantara .........................................................
108

4.14

Tanggapan Wisatawan Nusantara terhadap destination image Kota
Bandung berdasarkan cognitive image ..........................................................
113

4.15

Tanggapan Wisatawan Nusantara terhadap destination image Kota
Bandung berdasarkan affective image ...........................................................
117

4.16

Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan Nusantara terhadap
destination image Kota Bandung ................................................................
119

4.17

Tanggapan Wisatawan Nusantara terhadap Post Visit Behavior
wisatawan berdasarkan tourism satisfaction ..................................................
122

4.18

Tanggapan Wisatawan Nusantara terhadap Post Visit Behavior
wisatawan berdasarkan tourism loyalty .........................................................
126

4.19

Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan Nusantara terhadap post
visit behavior Kota Bandung ................................................................129

4.20

Uji Normalitas dengan menggunakan Rumus Kolmogrov Smirnov

130

4.21

Uji Heteroskedastisitas ..................................................................................
132

4.22

Uji Multikolinearitas .....................................................................................
132

4.23

Coeficient Correlation ..................................................................................
133

4.24

Hasil Analisis Destination Image terhadap Post Visit Behavior .....................
133

4.25

Hasil Output ANOVA...................................................................................
134

4.26

Hasil Koefisien Regresi ................................................................................
135

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1

Hal
Judul gambar
Komponen Destination Image ................................................................
20

2.2

Atribut Affective Image .................................................................................
21

2.3

Hubungan Cognition, Affect Dan Conation ...................................................
21

2.4

Path Model Faktor Penentu Destination image ................................23

2.5

Faktor yang mempengaruhi pembentukan Destination Image........................
24

2.6

Model Consumer Behavior................................................................
29

2.7

Buyer Decision Process ................................................................ 31

2.8

Kerangka Pemikiran......................................................................................
46

2.9

Paradigma Penelitian ....................................................................................
47

3.1

Data jumlah pengunjung berdasarkan jenis-jenis wisata di Kota
Bandung Tahun 2012 ....................................................................................
58

3.2

Regresi Berganda ..........................................................................................
76

4.1

Jenis Wisata Kota Bandung yang dikunjungi wisatawan
nusantara ................................................................................................
91

4.2

Jenis Wisata Kota Bandung berdasarkan dengan siapa
berkunjung ................................................................................................
98

4.3

Jenis Wisata Kota Bandung Berdasarkan pengatur pernjalanan
dan waktu kunjungan ....................................................................................
100

4.4

Jenis Wisata berdasarkan Asal Tinggal wisatawan ................................
103

4.5

Oleh-oleh Favorit Wisatawan Nusantara .......................................................
109

4.6

Destination Image Kota Bandung pada garis Kontinum ................................
112

4.7

Post Visit Behavior pada garis Kontinum ......................................................
121

4.8

Normal Probability Plot ................................................................ 131

4.9

Diagram Struktur Hipotesis ................................................................
137

4.10

Tanggapan wisatawan terhadap destination image Kota
Bandung ................................................................................................
138

4.11

Tanggapan wisatawan terhadap psot visit behavior Kota

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung ................................................................................................
139

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BABB1B
PENDAHULUANB
B
1.1.

LatarBBelakangBPenelitianBB
Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting yang dapat meningkatkan

perekonomian dalam suatu negara. Beberapa dekade terakhir, semakin banyaknya
masyarakat di dunia melakukan perjalanan wisata, menjadikan pariwisata sebagai
lahan usaha yang menguntungkan. Peningkatan jumlah wisatawan ini dipengaruhi
oleh kondisi perekonomian yang meningkat. Berdasarkan laporan The World
Travel and Toorism (WTTC) dalam web.parekraf.co.id bahwa peran pariwisata
semakin signifikan dalam perekonomian global. Pada tahun 2013, pasar
pariwisata dunia telah mencapai 7 triliun USD, sedangkan pada tahun 2014
diperkirakan pertumbuhannya bisa mencapai 4,2%.
Industri pariwisata dunia pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 5%
dengan jumlah kunjungan mencapai 1,087 miliar wisatawan, dibandingkan pada
tahun 2012 yang berjumlah 1,035 miliar wisatawan. Peningkatan pertumbuhan
pariwisata pada saat ini merupakan hal yang ada diluar perkiraan di tengah
tantangan global. Wilayah Asia Pasifik mengalami pertumbuhan 6% diikuti
dengan Eropa sebesar 5% dan Asia Tenggara mengalami pertumbuhan pariwisata
tertinggi yaitu sebesar 10%, dengan kontribusi Indonesia yang meningkat delapan
persen selama lima tahun terakhir. (www.beritaempat.com diakses pada tanggal
25 Juni 2014, 20:15).
Menurut riset yang dilakukan oleh The World Travel & Toorism Cooncil
(WTTC), pertumbuhan pariwisata berkontribusi sebesar 8,4% bagi pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2013. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai
Negara dengan tingkat pertumbuhan pariwisata paling tinggi diantara negara G20.
WTTC memperkirakan tahun 2014 Indonesia berpeluang mencapai pertumbuhan
kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 14,2% dan wisatawan
nusantara (wisnus) sebesar 6,3% (web.parekraf diakses pada tanggal 25 Juni
2014: 21.00).
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan perkembangan
positif

terhadap

pertumbuhan

pariwisata

Indonesia

disebabkan

adanya

Wini Suciani,2014
PENGARUH DESTINATION IMAGE KOTA BANDUNG SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA TERHADAP
POST VISIT BEHAVIOR WISATAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

peningkatan aksesibilitas dan kualitas sumber daya manusia dan juga persepsi
yang makin baik terhadap Indonesia. Hal ini ditunjukan dari jumlah kunjungan
wisman yang meningkat tiap tahunnya. Jumlah kunjungan wisman yang datang ke
Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pertumbuhan
wisatawan yang paling tinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 10,74%, naik
sebesar 9,31% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kemudian pada tahun
selanjutnya pertumbuhan wisatawan

mengalami penurunan

yang

cukup

signifikan. Pada tahun 2013 pertumbuhan wisatawan mengalami kenaikan
kembali sebesar 9,42% naik sebesar 4,26% dari tahun sebelumnya. Jumlah
wisman terus mengalami kenaikan yang signifikan tiap tahunnya, pada tahun 2013
yaitu sebesar 8,802,100 orang dengan penerimaan devisa sebesar 10,100 juta
USD. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia mampu menarik wisman untuk
berkunjung ke Indonesia sehingga dapat membantu meningkatkan devisa negara.
Secara lengkap data tentang perkembangan wisman yang berkunjung ke Indonesia
disajikan pada Tabel. 1.1 berikut.
B
TABELB1.1B
PERKEMBANGANBWISATAWANBMANCANEGARABYANGB
BERKUNJUNGBKEBINDONESIABTAHUNB2009-2013B

TahunB

WisatawanB
MancanegaraB

Rata-rataB
Rata-rataB PengeluaranBPerBOrgB
(USD)B
LamaB
TinggalB
Per
(Hari)B
Per Hari
Kunjungan

PenerimaanBDevisaB
Jumlah
(Jutaan
USD)

Pertumbuhan
(%)

Jumlah

Pertumbuhan
(%)

2009B

6,323,730

1.43

7.69

129.57

995.93

6,297.99

-14.29

2010B

7,002,944

10.74

8.04

135.01

1,085.75

7,603.45

20.73

2011B

7,649,731

9.24

7.84

142.69

1,118.26

8,554.39

12.51

2012B

8,044,500

5.16

7.70

14.,22

1,133.81

9,100

5.81

2013B

8,802,100

9.42

7.65

149.31

1,142.24

10,100

10.99

Sumber : Pusdatin Kemenparekraf & BPS
Selain jumlah kunjungan wisman yang datang ke Indonesia jumlah kunjungan
wisnus juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan Tabel
1.2 perkembangan perjalanan wisnus pada tahun 2008-2013 mengalami

3

peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Jumlah perjalanan wisnus
pada tahun 2013 mencapai 248 juta perjalanan dengan rata-rata pengeluaran
perjalanan sebesar Rp. 711.000 per orang meningkat sebesar 1,1% dari tahun
2012 yaitu sebesar 245 juta perjalanan dengan rata-rata pengeluaran perjalanan
sebesar Rp. 700.00 per orang. Total pengeluaran wisnus pada tahun 2013
mencapai Rp. 176,32 Triliun dan diperkirakan akan meningkat terus secara
signifikan setiap tahunnya. Berikut ini adalah data perkembangan wisnus tahun
2008-2013 yang secara lengkap disajikan dalam Tabel 1.2.
TABELB1.2B
PERKEMBANGANBWISATAWANBNUSANTARABDIBINDONESIAB
TAHUNB2008-2013B

TAHUNB

PERJALANANBB
(RIBUAN)B

2008B
2009B
2010B
2011B
2012B
2013B

225,041
229,731
234,377
236,752
245,290
248,000

PERGELUARANBPERB
PERJALANANANB
(RIBUBRP)B
547,33
600,30
641,76
679,58
700,00
711,00

Sumber : Modifikasi Pusdatin Kemenparekraf & BPS

TOTALBPENGELUARANB
(TRILIUNBRP)B
123,17
137,91
150,41
160,89
171,70
176,32

Sorvey Indonesia Toorism Award 2011 terhadap 1.350 wisnus dan 150
wisman menghasilkan kota tujuan favorit yang dikunjungi wisatawan yaitu Raja
Ampat, Denpasar dan Bandung (www. nururbintari .wordpress.com diakses
melalui internet pada tanggal 12 Mei 2014, 20.35). Kota Bandung merupakan
ibukota provinsi Jawa Barat yang memiliki lingkungan alam yang indah, dengan
berbagai keragaman kreatifitas masyarakat, menawarkan berbagai daya tarik
wisata belanja, kuliner, atraksi wisata dan udara yang sejuk sehingga wisnus
maupun wisman mau berkunjung ke Kota Bandung. Selain itu Kota Bandung
dikenal dengan beragam keunikan, sejarah dan gaya hidup masyarakat, karena itu
Kota Bandung mendapatkan banyak julukan atau citra yang mebuat kota ini
semakin mudah dikenali. Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan, sejak tahun 2012 sampai dengan 2013 jumlah kunjungan wisnus

4

meningkat sebesar 5,5%, ini terbukti dari Laporan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung disajikan dalam Tabel 1.3 sebagai berikut.
TABELB1.3BB
DATABKUNJUNGANBWISATAWANBYANGBDATANGBKEBKOTAB
BANDUNGBTAHUNB2008B-B2013B
B
2008B
2009B
2010B
2011B
2012B
175.111
185.076
228.449
225.585
176. 855
WISMANB
WISNUSB 4.320.134 4.822.532 4.951.439 6.487.239 5.080.584
JUMLAHB 4.495.245 5.007.608 5.179.888 6.712.824 5.257.439
Sumber : Modifikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2013

2013B
176.432
5.388.292
5.564.724

Berdasarkan Tabel 1.3 kunjungan wisatawan ke Kota Bandung mengalami
peningkatan yang signifikan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.
Peningkatan terbesar jumlah kunjungan wisatawan terjadi pada tahun 2011 yaitu
naik sebesar 22,8%. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah kunjungan wisatawan
meningkat sebesar 5,5%. Dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan walaupun
terjadi peningkatan pada tahun 2013, namun secara persentase mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tingginya jumlah wisatawan di Kota
Bandung didukung dengan peningkatan jumlah sarana dan prasarana pendukung
kegiatan pariwisata seperti akomodasi, pusat perbelanjaan dan restoran. Tetapi,
pertumbuhan berbagai sarana dan prasana tersebut tidak diimbangi oleh
perkembangan dan penyediaan sarana prasarana lainnya seperti infrastruktur jalan
yang baik, penambahan kapasitas jalan serta penyediaan fasilitas parkir yang
memadai sehingga menyebabkan berbagai permasalahan.
Salah satu permasalahan yang ditimbul adalah kemacetan lalu lintas di
berbagai kawasan wisata yang dapat terjadi karena penumpukan kendaraan di
jalan akibat dari sulitnya mencari tempat parkir serta kondisi jalan yang buruk.
Masalah kemacetan di Kota Bandung menimbulkan berbagai keluhan terutama
dari wisnus, menurut Fiki Chikara Satari (Chairman Kreative Indeuendent
Clothing Kommonity : KICK) salah satu pelaku bisnis di Kota Bandung dalam
situs merdeka.com, banyak mendengar keluhan dari pelanggannya mengenai
kondisi Kota Bandung yang semakin macet. Persoalan tersebut akibat dari
infrastruktur yang tidak memadai, kondisi jalan yang berlubang, dan banjir karena

5

sistem drainase yang buruk. Selain itu, dalam situs pikiranrakyat.com menjelaskan
bahwa wisatawan mengeluh dan merasa tidak nyaman dengan banyaknya anak
jalanan, gelandangan dan pengemis yang menyebabkan kemacetan dipusat-pusat
keramaian di Kota Bandung. Hal ini menunjukan bahwa adanya kejenuhan pada
wisatawan dikarenakan aksesibilitas dari satu tempat wisata ke tempat yang lain
membutuhkan waktu yang cukup lama akibat kemacetan, serta adanya rasa tidak
nyaman dan tidak aman dikarenakan banyaknya gelandangan dan pengemis
dipusat keramaian.
Berdasarkan analisis pada Toorism Life Cycle, keluhan yang disampaikan
oleh wisatawan mengenai kemacetan di Kota Bandung dapat menyebabkan
berbagai permasalahan. Salah satu diantaranya yaitu berkurangnya tingkat
kunjungan wisatawan. (www.fakta-indonesia.com diakses pada tanggal 25 Juni
2014: 21.35). Selain itu, menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Kota Bandung Heri M. Djauhari dalam situs pikiran-rakyat.com,
menyatakan adanya kejenuhan dari wisatawan untuk datang ke Kota Bandung
sejak tahun 2012. Kejenuhan tersebut terlihat dari berkurangnya waktu atau lama
mereka tinggal di Kota Bandung. Penyebab utamanya yaitu kondisi infrastruktur
Kota Bandung seperti kemacetan dan kualitas jalan. Hal tersebut dapat terlihat
dari jumlah kunjungan wisata ke Kota Bandung walaupun peningkatan terus
terjadi namun tetap jumlah kunjungan di tahun sebelumnya lebih besar. Hal
tersebut dibuktikan dengan tidak tercapainya Target kunjungan wisatawan yang
telah ditentukan pemerintah, tahun 2013 pemerintah menetapkan target naik 15%
dari tahun sebelumnya dan target tersebut tidak tercapai.
Fenomena tersebut mengindikasikan adanya ketidakpuasan dari wisatawan
setelah berkunjung sehingga akan mempengaruhi perilaku wisatawan dimasa yang
akan untuk tidak berkunjung kembali ke Kota Bandung. Sesuai dengan pernyataan
Ye Li (2013 :270) yang menjelaskan bahwa Perilaku pasca berkunjung dapat
dianalisis melalui toorism satisfaction dan Loyalty. Toorism Satisfaction dapat
dievaluasi melalui faktor-faktor atribut pariwisata dan Toorism Loyalty dapat
dibentuk melalui keinginan untuk berkunjung kembali dan keinginan untuk
merekomendasikan.

6

Jika dilihat dari fenomena diatas perilaku pasca berkunjung wisatawan di
Kota Bandung menunjukan perilaku yang kurang baik. Hal tersebut menunjukan
adanya ketidakpuasan wisatawan setelah berkunjung ke Kota bandung yang
ditandai dengan keluhan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Selain itu,
berkurangnya lama atau waktu berkunjung wisatawan menunjukan adanya
ketidaknyamanan wisatawan selama berkunjung, hal ini dapat berdampak pada
perilaku wisata di masa yang akan datang untuk tidak berkunjung kembali dan
tidak merekomendasikan kepada teman maupun kerabat. Permasalahan ini harus
segera

diatasi

mengingat

perilaku

pasca

berkunjung

wisatawan

dapat

mempengaruhi keputusan berkunjung kembali dimasa yang akan datang. Apabila
perilaku pasca berkunjung wisatawan menunjukan perilaku negatif seperti
ketidapuasan, hal ini akan berdampak pada penurunan jumlah kunjungan
wisatawan di Kota Bandung. Untuk itu dalam hal ini pihak-pihak yang terkait
baik pemerintah maupun industri agar dapat saling bekerjasama dalam
menyelesaikan masalah kemacetan dengan memperbaiki infrastruktur di Kota
Bandung, mengingat masalah kemacetan dapat berdampak pada ketidaknyamanan
sehingga dapat timbul ketidapuasan dari wisatawan.
Jika tidak ada perubahan, wisatawan bisa saja enggan untuk berkunjung
kembali atau bahkan membatalkan kunjungannya ke Kota Bandung. Seperti yang
terjadi pada Kota Cilegon, Ketua PHRI Kota Cilegon menjelaskan bahwa
infrastruktur jalan yang rusak di jalur wisata berdampak besar terhadap turunnya
kunjungan wisatawan dan selalu menjadi keluhan para wisatawan yang datang.
Selain itu dikarenakan kondisi tersebut banyak calon wisatawan membatalkan
rencana kunjungannya (www.dprd-bantenprov.go.id diakses pada tanggal 7 Juli
2014, 22.5). Tidak ingin hal yang sama terjadi pada pariwisata di Kota Bandung,
Pemerintah dan Disbudpar Kota Bandung membuat berbagai program untuk
mengurai berbagai masalah salah satunya yaitu dengan Bis Pariwisata yang
bernama ”Bandros”. Dengan adanya bis pariwisata ini bertujuan agar wisatawan
mau meninggalkan kendaraan pribadinya di Hotel dan berkeliling di Kota
Bandung dengan menggunakan Bis Pariwisata sehingga kemacetan di Kota
Bandung dapat berkurang, selain itu wisatawan dengan menggunakan bis

7

pariwisata ini wisatawan dapat merasaan pengalaman lain yang lebih baik dan
tidak bisa dilupakan oleh wisatawan. Selain itu Disbudpar Kota Bandung juga
mengadakan 200 festival yang akan digelar sepanjang 2014 sebagai upaya
meningkatkan kunjungan wisatawan. Selain itu pemerintah melakukan gerakan
pungut sampah dan mentertibkan pedagang kaki lima untuk memberikan
kenyamanan bagi wisatawan.
Perilaku pasca berkunjung wisatawan dapat dipengaruhi beberapa faktor,
menurut Gallarza dan Saura (2006) dalam Jangkingthong dan Gonejanart (2012)
faktor utama yang mengendalikan uost uorchase behavior yaitu satisfaction,
uerceived qoality, toorist exuectation dan destination image. Faktor utama yang
diidentifikasi berhubungan dan dapat mempengaruhi perilaku wisatawan adalah
Destination Image. Image yang positif yang didapat dari suatu destinasi maka
akan berdampak pada niat wisatawan untuk mengunjungi kembali dan
merekomendasikan destinasi tersebut. Destination image juga mempengaruhi
kepuasan secara positif. Bigne et al (dalam dalam Darmastuti dan Triatmodjo,
2009) mengatakan bahwa kepuasan memiliki hubungan yang positif terhadap
intention to recommend, lebih jauh lagi kepuasan mampu mengestimasi perilaku
masa depan wisatawan.
Menurut pengamatan, Kota Bandung memang identik dengan romance dan
fashion, jadi tidak salah jika citra Paris Van Java melekat dengan Kota Bandung.
Citra ini didukung oleh banyak tempat atau daya tarik wisata perbelanjaan di Kota
Bandung. Selain itu, Kota Bandung dijuluki juga dengan Kota Kembang. Citra ini
mengisyaratkan banyak arti, selain dari sejarahnya yang memang dahulu di Kota
Bandung terdapat banyak taman dan pohon, julukan ini juga diartikan berbeda
oleh beberapa jenis pribadi, seperti citra Kota Kembang saat ini lebih identic
dengan wanita-wanita cantik.
Citra lain untuk Kota Bandung yaitu Kota Wisata Kuliner, hal ini dikarenkan
disetiap sudut Kota Bandung dapat ditemukan berbagai jenis kuliner menarik,
enak dank has, mulai dari tradisional sampai modern. Citra kota lainnya yaitu kota
kreatif didukung oleh bisnis industri kreatif yang sangat berkembang seperti
industri kreatif pakaian anak muda yaitu Distro, Indsutri sepatu, tas dan lainnya.

8

Citra berikutnya yaitu Kota heritage karena terdapat banyaknya tempat dan
gedung-gedung bersejarah di Kota Bandung yang menjadi daya tarik wisata. Kota
bandung juga dikenal sebagai Kota Pendidikan, oleh karena itu banyak wisatawan
yang berkunjung karena program pertukaran pelajar atau rangka penelitian.
Berdasarkan citra yang telah dijelaskan, maka hal tersebut lah yang menjadikan
Kota Bandung sebagai tujuan wisata utama di Jawa Barat. Citra-citra tersebut
didukung oleh banyaknya daya tarik wisata yang sesuai dengan citranya.
Berdasarkan Rencana Strategis Disbudpar Kota Bandung tahun 2009-2013,
dalam upaya untuk menciptakan citra Kota Bandung sebagai atraksi wisata dan
tujuan wisata yang berdaya saing. Pemerintah melakukan upaya pengembangan
dan pengelolaan produk wisata secara terintegritas oleh seluruh stakeholder
pariwisata di Kota Bandung. Pengelompokan produk wisata di Kota Bandung
didasarkan atas tiga komponen yaitu “3A” (Atraksi, Aminitas serta Aksesibilitas).
Banki et al, 2014 menyatakan bahwa destination image terdiri dari cognitive
image dan affective image.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan Kepala

Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Kota Bandung, Ibu Kenny Kaniasari
Kota Bandung terus melakukan upaya untuk meningkatkan citranya sebagai Kota
Tujuan wisata. Dari segi cognitive image, dilakukan upaya perbaikan infrastruktur
jalan, kebersihan lingkungan, melakukan joint uromotion dengan wilayah lain,
menambah sarana transportasi wisata yaitu Bis “Bandros” di Kota Bandung serta
mengadakan berbagai event selama 2014. Dari segi affective image, sarana dan
prasana yang ada di Kota Bandung terus diperbaiki demi kenyamanan wisatawan
selama berkunjung ke Kota Bandung. Berdasarkan pengamatan peneliti , wisnus
yang berkunjung ke Kota Bandung tertarik dengan daya tarik wisata belanja dan
kuliner yang beranekaragam di Kota Bandung selain itu keadaan cuaca yang sejuk
dan keindahan alam yang ada di Kota Bandung.
Menurut Croy (dalam Hendarto 2006) menyebutkan pentingnya citra bagi
sebuah daerah tujuan wisata, yaitu menciptakan harapan, dapat digunakan sebagai
pemasaran dan segmentasi pasar, merupakan salah satu bentuk dari konsumsi,
mempengaruhi pasar yang prospektif, dan berperan dalam kepuasan dan
pemilihan daerah tujuan. Destination Image memiliki peranan penting dalam

9

perilaku yaitu (1) untuk mempengaruhi proses pemilihan suatu destinasi dan (2)
untuk kondisi perilaku setalah pemilihan termasuk partisipasi (on-site exuerience),
evaluasi (satisfaction), dan fotore behavioral intention. Dalam kata lain, image
suatu destinasi tidak hanya terbatas pada saat pemilihan suatu destinasi tetapi juga
mempengaruhi perilaku wisatawan secara keseluruhan (Bigne et al 2001 dalam
Chen dan Tsai 2007).
Destination Image merupakan alat pemasaran yang paling efektif, karena
elemen yang terdapat didalamnya dapat mempengaruhi motivasi wisatawan dan
dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Elemen dari destination image dapat
dilihat dari atribut pariwisatanya, dengan adanya atraksi wisata yang lengkap dan
sarana prasaran yang baik dapat memberikan kenyamanan untuk wisatawan.
Dengan adanya citra yang baik dari suatu destinasi diharapkan wisatawan akan
berkunjung kembali dan merekomendasikan destinasi di Kota Bandung kepada
keluarga, teman maupun kerabatnya untuk mendorong melakukan wisata ke Kota
Bandung. Dengan adanya citra Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata
diharapkan pemerintah dapat mengevaluasi sejauh mana citra tersebut dapat
meningkatkan kepuasan dan loyalitas wisatawan untuk merekomendasikan
pariwisata dan berkunjung kembali ke Kota Bandung.
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai Destination Image Kota Bandung
sebagai daerah tujuan wisata dan kota budaya serta analisis mengenai uost visit
behavior wisatawan di Kota Bandung mendorong penulis untuk mengkaji
penelitian mengenai “PengaruhB Destination Image KotaB BandungB sebagaiB
DaerahBTujuanBWisataBterhadapBPost Visit Behavior Wisatawan” survey pada
wisatawan nusantara yang berkunjung di Kota Bandung.
1.2.

RumusanBMasalahB
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana Destination Image yang terdiri dari cognitive image dan
affective image di Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata
2. Bagaimana Post Visit Behavior wisatawan ke Kota Bandung

10

3. Bagaimana pengaruh Destination Image yang terdiri dari cognitive image
dan affective image Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata terhadap
Post Visit Behavior wisatawan
1.3.

TujuanBPenelitianBB
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan

memperoleh hasil temuan mengenai:
1. Destination Image yang terdiri dari cognitive image dan affective image di
Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata
2. Post Visit Behavior wisatawan terhadap Kota Bandung
3. Pengaruh Destination Image yang terdiri dari cognitive image dan affective
image Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata terhadap Post Visit
Behavior wisatawan
1.4.

KegunaanBPenelitianBB
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dilakukan sebagai pengembangan ilmu
pemasaran pariwisata dengan mengkaji pemahaman mengenai Destination
Image dan Post Visit Behavior dalam pemasaran Kota Bandung sebagai
destinasi wisata, sehingga penelitian ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi penulis untuk mengembangkan ilmu pariwisata.
2. Kegunaan praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi pihak pemerintahan Kota Bandung khususnya bagi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam mengevaluasi image
Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata. Selain itu, diharapkan hasil
penelitian ini dapat menjadi evaluasi strategi yang sebaiknya perlu
diprioritaskan, ditambahkan ataupun diganti untuk menarik minat
wisatawan. Sehingga image Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata
dapat menarik wisatawan untuk berkunjung kembali ke Kota Bandung,

11

serta dengan adanya image tersebut diharapkan wisatawan dapat
menceritakan hal positif mengenai pariwisata di Kota Bandung sehingga
dapat mendorong wisatawan lain untuk berkunjung ke Kota Bandung.

49

BABBIIIB
OBJEKBDANBOETODEBPENELITIANB
B
3.1BObjekBPenelitianB
Ilmu manajemen pemasaran merupakan pendekatan ilmu jang digunakan
dalam penelitian ini. Adapun objek penelitian terdiri dari dua variabel jaitu
variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel).
Menurut Malhotra (2009:248), variabel independen adalah variabel atau
alternative jang dimanipulasi (jaitu variabel jang diubah-ubah oleh peneliti) dan
efeknja diukur serta dibandingkan. gedangkan Variabel dependen adalah variabel
jang mengukur pengaruh variabel independen terhadap unit uji.
Penelitian ini menganalisis mengenai Destination Image Pariwisata Kota
Bandung terhadap Post Visit Behavior wisnus. Adapun jang menjadi variabel
bebas (independent variabel) adalah Destination Image atau variabel X, jang
terdiri dari dua dimensi jaitu Cognitive Image (X1) dan Affective Image (X2).
gedangkan objek pada variabel terikat (dependent variabel) atau variabel Y
adalah Post Visit Behavior jang terdiri dari tourism satisfaction (Y1) dan tourism
loyalty (Y2).
Unit analisis dalam penelitian ini adalah wisnus jang berkunjung ke
destinasi pariwisata Kota Bandung. Kota Bandung dipilih sebagai tempat
penelitian berdasarkan data kunjungan wisatawan jang diperoleh dari pihak
Disbudpar Kota Bandung. Data tersebut menunjukan bahwa kunjungan wisatawan
dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan terutama pada tahun 2011 naik