PENGARUH DESTINATION EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KANDI KOTA SAWAHLUNTO :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi.
PENGARUH DESTINATION EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KANDI KOTA SAWAHLUNTO
(Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata
Oleh :
ARIFKI 1006246
MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA
(2)
Arifki, 2014
BEHAVIORAL INTENTION
WISATAWAN DI KAWASAN WISATA
KANDI KOTA SAWAHLUNTO
(Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke
Kawasan Wisata Kandi)
Oleh Arifki
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
©Arifki 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
PENGARUH DESTINATION EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KANDI
KOTA SAWAHLUNTO
(Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Rini Andari, S,Pd.,SE.,Par.,MM NIP. 19810916 200812 2 002
Pembimbing II
Yeni Yuniawati, S.Pd,.MM NIP. 19810608 200604 2 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia
HP. Diyah Setyorini, MM NIP. 19761031 200812 2 001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
ARIFKI NIM. 1006246
(4)
Arifki, 2014
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
UCAPAN TERIMAKASIH... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 11
1.3 Tujuan Penelitian ... 11
1.4 Kegunaan Penelitian ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Konsep Kepariwisataan ... 13
2.1.1.1 Defenisi Pariwisata ... 13
2.1.1.2 Konsep Destinasi Pariwisata ... 15
2.1.2 Konsep Destination Experience Diadosi dari Brand Experience ... 18
2.1.2.1 Brand Experience Dalam Pemasaran Pariwisata ... 18
2.1.2.2 Defenisi Brand Experience... 27
2.1.2.3 Dimensi Brand Experience... 32
2.1.2.4 Model Brand Experience ... 34
2.1.3 Behavioral Intention... 35
2.1.3.1 Defenisi Behvioral Intention ... 35
2.1.3.2 Dimensi Behavioral Intention ... 38
(5)
2.1.5 Orisinalitas Penelitian ... 43
2.2 Kerangka Pemikiran ... 49
2.3 Hipotesis ... 50
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 52
3.2 Metode Penelitian ... 53
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 53
3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 54
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 60
3.2.4 Populasi, Sample, dan Teknik Sampling ... 62
3.2.4.1 Populasi ... 62
3.2.4.2 Sample ... 63
3.2.4.3 Teknik Sampling ... 64
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 65
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 66
3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 67
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 72
3.2.7 Rancangan Analisis Data ... 75
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 76
3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif ... 76
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ... 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Kawasan ... 84
4.1.1 Profil Kawasan Wisata Kandi ... 84
4.1.1.1 Identitas Kawasan Wisata Kandi ... 84
4.1.1.2 Sejarah Singkat Kawasan ... 84
4.1.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan ... 85
4.1.2 Profil Wisatawan Kawasan Wisata Kandi ... 86
(6)
4.1.2.2 Profil Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan dan Penghasilan
Perbulan ... 86
4.1.2.3 Profil Wisatawan Berdasarkan Asal Tinggal ... 88
4.2 Penerapan Destination Experience di Kawasan Wisata Kandi ... 88
4.2.1 Sub Variabel Sensory Experience ... 89
4.2.2 Sub Variabel Affective Experience ... 90
4.2.3 Sub Variabel Intellectual Experience ... 92
4.2.4 Sub Variabel Behavioral Experience ... 93
4.2.5 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Destination Experience ... 95
4.3 Pelaksanaan Indikator Behavioral Intention di Kawasan Kandi ... 97
4.3.1 Indikator Repurchase Intention ... 97
4.3.2 Indikator Price Premium ... 99
4.3.3 Indikator Word Of Mouth ... 100
4.3.4 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Behavioral Intention ... 102
4.4 Pengaruh Penerapan Destination Experience Terhadap Behavioral Intention di Kawasan Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 103
4.5 Implikasi Hasil Temuan ... 111
4.5.1 Temuan yang Bersifat Teoritik ... 111
4.5.2 Temuan yang Bersifat Empirik ... 112
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 113
5.2 Rekomendasi ... 114
DAFTAR PUSTAKA ... 116
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Wisatawan Mancanegara dan Nusantara yang Berkunjung ke
Provinsi Sumatera Barat ... 2
Tabel 1.2 Daerah Tujuan Wisata di Provinsi Sumatera Barat ... 3
Tabel 1.3 Daftar Destinasi Wisata di Kota Sawahlunto ... 4
Tabel 1.4 Data Jenis Destinasi Wisata Unggulan Kota Sawahlunto ... 5
Tabel 1.5 Data Jumlah Wisatawan yang Berkunjung Ke Kota sawahlunto ... 6
Tabel 1.6 Data Atraksi Wisata Di Kawasan Wisata Kandi ... 7
Tabel 1.7 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kawasan Wisata Kandi ... 7
Tabel 1.8 Strategi Destination Experience di Kawasan Wisata Kandi ... 10
Tabel 2.1 Fungsi dan Manfaat Brand Bagi Pelanggan ... 24
Tabel 2.2 Defenisi Brand Experience ... 28
Tabel 2.3 Dimensi Brand Experience ... 32
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu dan Orisinalitas Penelitian ... 43
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 55
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data ... 61
(8)
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel (Y) Tanpa Menyertakan Item yang Tidak Valid ... 72 Tabel 3.7 Interprestasi Besarnya Koefisien Korelasi ... 74 Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel (X) dan (Y) ... 75 Tabel 4.1 Profil Wisatawan Kawasan Wisata Kandi Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 86 Tabel 4.2 Profil Wisatawan Kawasan Wisata Kandi Berdasarkan Pekerjaan dan Penghasilan Perbulan ... 87 Tabel 4.3 Profil Wisatawan Kawasan Wisata Kandi Berdasarkan Asal
Tinggal Wisatawan ... 88 Tabel 4.4 Tanggapan Wisatawan Mengenai Sensory Experience di Kawasan Wisata Kandi ... 89 Tabel 4.5 Tanggapan Wisatawan Mengenai Affective Experience di Kawasan Wisata Kandi ... 90 Tabel 4.6 Tanggapan Wisatawan Mengenai Intellectual Experience di
Kawasan Wisata Kandi ... 92 Tabel 4.7 Tanggapan Wisatawan Mengenai Behavioral Experience di
Kawasan Wisata Kandi ... 94
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan Terhadap Destination
Experience di Kawasan Wisata Kandi ... 95
Tabel 4.9 Repurchase Intention Dalam Behavioral Intention di Kawasan Wisata Kandi ... 98 Tabel 4.10 Price Premium Dalam Behavioral Intention di Kawasan Wisata Kandi ... 99 Tabel 4.11 Word Of Mouth Dalam Behavioral Intention di Kawasan Wisata Kandi ... 101 Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan Terhadap Behavioral
Intention Di Kawasan Wisata Kandi ... 102
Tabel 4.13 Matriks Korelasi Antar Sub Variabel Destination Experience
Terhadap Behavioral Intention ... 103 Tabel 4.14 Uji Keseluruhan/Simultan (Uji F) ... 106
(9)
Tabel 4.15 Pengaruh Simultan Brand Expereince Terhadap Behavioral
Intention ... 106
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Koefisien Jalur ... 107
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Menggunakan Metode Trimming ... 109
Tabel 4.18 Pengaruh Langsung Antara Brand Experience Terhadap Behavioral Intention ... 110
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Presentase Behavioral Intention Wisatawan Nusantara di Kawasan Wisata Kandi ... 8
Gambar 2.1 Model Positioning-Diferentiation-Brand Triangle ... 19
Gambar 2.2 Model Dimensi Brand Experience Kotler ... 34
Gambar 2.3 Model Dimensi Brand Experience Kotler & Keller ... 35
Gambar 2.4 Faktor yang Memperngaruhi Behavioral Intention ... 38
Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran Pengaruh Destination Experience Terhadap Behavioral Intention ... 49
Gambar 2.6 Paradigma Penelitian Pengaruh Brand Experience Terhadap Behavioral Intention di Kawasan Wisata Kandi ... 50
Gambar 3.1 Struktur Kuasal Antara X dan Y ... 78
Gambar 3.2 Diagram Jalur Hipotesis ... 79
Gambar 3.3 Jalur Sub Struktur Hipotesis ... 79 Gambar 4.1 Diagram Jalur Pengujian Sub Hipotesis Destination Experience
(10)
Gambar 4.2 Diagram Jalur Pengujian Sub Hipotesis Destination Experience Terhadap Behavioral Intention Setelah Menggunakan Metode Trimming ... 109
(11)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENILITIAN
3.1 Objek Penilitan
Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh destination experience terhadap behavioral intention. Menurut Sugiyono (2013:59), variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel independent (bebas) adalah destination
experience (X) yang terdiri dari sensory experience, affective experience, intellectual experience dan behavioral experience . Menurut Uma Sekaran (2008:116), variabel
terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi, analisis ini untuk menemukan jawaban atau solusi masalah. Variabel
dependent (terikat) yaitu behavioral intention (Y) yang memiliki tiga indikator yaitu repurchase intention, price premium dan word of mouth.
Penelitian ini dilakukan di Kawasan Wisata Kandi dengan unit analisis adalah wisatawan nusantara yang melakukan kunjungan ke Kawasan Wisata Kandi. Berdasarkan objek penelitian tersebut dianalisa mengenai pengaruh destination
experience terhadap behavioral intention di Kawasan Wisata kandi. Pelaksanaan
penelitian ini berlangsung selama kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode cross sectional. Menurut Ulber Silalahi (2009:37) metode penelitian yang dilaksanakan dalam kurun waktu yang
(12)
tidak berkesinambungan serta kurang dari satu tahun dengan unit analisis yang berbeda-beda.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Dalam penelitian ini akan diuji apakah
destination experience berpengaruh terhadap behavioral intention di Kawasan Wisata
Kandi. Menurut Malhotra (2009:248) “Variabel bebas (independent variable/predictor variable) merupakan variabel atau alternatif yang dimanipulasi dan yang mempengaruhi diukur dan dibandingkan. Variabel terikat (dependent variable/criterion variable) merupakan variabel yang mengukur efek dari variabel
eksogen pada unit tes”. Menurut pendapat Sugiyono (2013:35) penelitian deskriptif
adalah “penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan/atau mencari hubungan variabel satu sama lain.”
Menurut Sugiyono (2013:36), “Penelitian verifikatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda.” Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey.
(13)
Metode explanatory survey menurut Sugiyono (2013:7) adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Explanatory survey ini bertujuan dari penelitian adalah jelas untuk
mengeksplorasi atau penelitian melalui masalah atau situasi untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman. (Maholtra, 2009:98). Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel. Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam konsep teori dari variabel yang diteliti, indikator, ukuran dan skala yang bertujuan untuk mendefinisikan dan mengukur variabel.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dioperasionalisasikan dalam dua variabel utama yaitu Variabel independent (bebas) adalah Destination Experience yang terdiri dari sensory experience (X1) , affective experience (X2) , intellectual
(14)
Behavioral Intention (Y) yang terdiri dari repurchase intention , price premium , dan word of mouth .
Menurut Ulber Silalahi (2009:201) mengungkapkan bahwa, “Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau variabel empiris (indikator, item) yang menunjuk langsung pada
hal-hal yang dapat diamati atau diukur”.
Secara lebih rinci operasionalisasi masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini :
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL VARIABE L/ SUB VARIABE L KONSEP
VARIABEL INDKATOR UKURAN SKALA
NO ITE M
1 2 3 4 5 6
Brand Experience
(X)
Brand experiences may result in emotional bonds, but emotions are only one internal outcome of the stimulation that evokes experiences.
Pengalaman merek dapat menyebabkan ikatan emosional, tetapi emosinya satu hasil internal dari rangsangan yang membangkitkan pengalaman.(Schmitt dan Zarantonello, 2009 : 54)
Sensory Experience
(X1)
When a brand makes a strong
impression by
appealing to our five senses
yaitu ketika sebuah merek membuat kesan kuat dengan menarik ke lima panca indra kita (Vincent 2012 :190)
Atraksi wisata
Tingkat Kemenarika n atraksi wisata di Kawasan Wisata Kandi
(15)
Fasilitas Tingkat kelengkapan fasilitas di Kawasan Wisata kandi
Interval 2
Aktivitas wisata
Tingkat kemenarikan aktivitas wisata di Kawasan Wisata Kandi
Interval 3
Affective Experience
(X2)
When the brand conjures strong feelings,
emotions
or sentiments
yaitu ketika merek
memunculkan perasaan kuat, emosi atau sentimen (Vincent 2012:190)
Pelayanan Tingkat kepuasan pelayanan petugas di Kawasan Wisata Kandi
Interval 4
Tingkat kemudahan dalam mendapatka n bantuan petugas
Interval 5
Aktivitas wisata Tingkat kenyamanan dalam melakukan kegiatan wisata di Kawasan Wisata Kandi
(16)
Intellectual Experience
(X3)
When the brand makes us
think more, or induces us to think in a specific way
yaitu ketika merek membuat kita berfikir lebih, atau menginduksi kita untuk berfikir dengan cara tertentu (Vincent 2012:190)
Atraksi wisata
Tingkat rasa ingin tahu terhadap berbagai macam atraksi wisata di Kawasan Wisata kandi
Interval 7
Memberikan pengetahuan tambahan pada para pengunjung dengan berbagai macam atraksi wisata yang ditawarkan
Interval 8
Event dan promosi
Menambah kreativitas pada berbagai event yang di tawarkan
Interval 9
Behavioral Experience
(X4)
When the brand stimulates us to
do thing or
change our
behavior sa a
result of the
experience yaitu
ketika merek merangsang kita untuk melakukan sesuatu atau
Referensi liburan Memberikan referensi untuk melakukan aktivitas sehari hari
(17)
mengubah
perilaku kita sebagai hasil dari pengalaman (Vincent 2012:190)
Komunitas Tingkat keinginan untuk bergabung di berbagai macam komunitas
Interval 11
Pola perilaku Mengubah pola perilaku pengunjung kearah yang lebih baik
Interval 12
Behavioral Intentions
(Y)
Behavioral intention mewakili kemungkinan sikap yang besar terhadap perilaku dan cenderung merefleksikan loyalitas konsumen sebagai predictor yang akurat. (Baker and Crompton (2000 : 789)). “Repurchase
intentions simply
refer to the
customer’s self -reported
likelihood of
using a brand
again in the
future”.Pembelia n ulang hanya mengacu pada kemungkinan pelanggan yang dilaporkan sendiri menggunkan merek lagi di masa depan. (Zeithaml et al.,
Repurchase intentions Tingkat kesediaan untuk kembali berkunjung Tingkat kesediaan untuk mempertimb angkan Kawasan Wisata Kandi sebagai pilihan utama Tingakat kemungkina Interval Interval Interval 1 2 3
(18)
Businessand Management Dynamics 2013)
di masa mendatang
“Willingness to
pay more or
price premium
reflects the
individuals’
judgment as to how much they would be willing to pay to receive a good or service or to avoid the loss of a good or
servic”.
Kesediaan untuk membayar lebih mencerminkan penghakiman individu untuk berapa banyak mereka akan bersedia
membayar untuk menerima
pelayanan yang baik atau untuk menghindari hilangnya barang dan jasa.
(Zeithaml et al., 1996; Cronin et al., 2000 dalam
Businessand Management Dynamics 2013) Price Premium Tingat kesediaan membeli produk dan jasa jika harga yang di tawarkan lebih mahal Tingkat kesediaan berkunjung dengan harga yang lebih tinggi Interval Interval 4 5 “informal communications directed at other consumers about
Word Of
Mouth
Tingkat kesediaan memberikan tanggapan
(19)
Sumber: Modifikasi Penelitian dari Beberapa Literatur.
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Menurut Riduwan (2010:106) data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu : data primer dan data sekunder menurut Sugiyono (2013:137) menjelaskan bahwa :
the ownership,
usage, or
characteristics of particular goods
and services
and/or their
sellers’ Komunikasi informal yang diarahkan pada konsumen lain tentang
kepenilikan, penggunaan, atau karakteristik barang tertentu dan jasa atau penjual mereka. (Zeithaml et al., 1996; Cronin et al., 2000 dalam
Businessand Management Dynamics 2013)
positif kepada orang lain Tingkat kesediaan merekomend asikan kepada orang lain
(20)
Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada responden langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada sumber data).
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. (Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik penelitian).
Donald R. Cooper dan Pamela S. Schindler (2011:163) menyatakan “Studi yang telah dibuat oleh orang lain untuk keperluan mereka sendiri dapat menjadi suatu
data sekunder”. Sumber data primer adalah pelaku yang terlibat langsung dengan karakter hasil liputan lain. Uma Sekaran (2008:60) menyatakan bahwa data primer adalah responden individu, kelompok focus, dan panel yang secara khusus ditentukan oleh peneliti dan di mana pendapat bisa dicari terkait persoalan tertentu dari waktu ke waktu, atau sumber umum seperti majalah atau buku tua. Internet juga dapat menjadi sumber data primer jika kuesioner disebarkan melalui internet.
Berdasarkan data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menuliskannya dalam Tabel 3.2 berikut ini:
(21)
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
Sumber : Hasil Pengolahan Data
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.2.4.1 Populasi
Dalam pengumpulan dan menganalisa suatu data, langkah yang paling penting adalah menentukan populasi terlebih dahulu. Seorang peneliti harus menentukan
No Data Jenis
Data Sumber Data
Digunakan untuk Tujuan Penelitian
T-1 T-2 T-3
1
Profil perusahaan, visi, misi dan
struktur Organisasi
Sekunder Kawasan
Wisata Kandi √ 2 Strategi perusahaan Sekunder Kawasan
Wisata Kandi √
3 Karakteristik
responden Primer
Wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi √ √ √ 4 Tanggapan tamu mengenai destination experience setelah berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi Primer Wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi √ √ 5 Tanggapan tamu mengenai behavioral intention Primer Wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi √ √
(22)
Sugiyono (2013:72) yaitu: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Jadi populasi bukan hanya orang saja, tetapi juga benda-benda alam. Populasi juga bukan hanya jumlah yang ada pada objek/subjek itu. Sehingga populasi terbagi dua, yaitu populasi dalam arti jumlah dan populasi dalam arti karakteristik.
Pada suatu penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi untuk diteliti, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu yang tersedia (Sugiyono,2011:81) Peneliti mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut dapat mewakili yang lainnya. Langkah awal seorang peneliti harus menentukan jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitian yang disebut dengan populasi sasaran (target population) yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi pada tahun 2014 sebanyak 100 orang.
3.2.4.2 Sampel
Pengertian sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Menurut Sugiyono (2013:116) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Semakin besar sampel yang diambil maka semakin sedikit kesalahan yang timbul dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian tidak mungkin
(23)
semua populasi diteliti, dalam hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Data yang dimiliki dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh wisatawan nusantarayang berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi Kota Sawahlnto. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, kita tidak perlu meneliti seluruh populasi, tetapi mengambil sampel yakni sebagian dari populasi yang dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam menentukan jumlah sampel digunakan rumus pengambilan sampel dari Slovin dalam Husein Umar (2010:141), yaitu sebagai berikut:
Dimana :
n = Ukuran Sampel N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (e= 0,10)
Perhitungan Rumus Slovin n = Sampel
N = 167961 e = 10%
(24)
n = 2
) 10 , 0 ( 167961 1
167961
n = 99
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel yang diteliti yaitu sebanyak 100 responden (pembulatan). Pembulatan jumlah sampel minimum dilakukan untuk agar hasil jumlah data sampel yang diperoleh tersebut dinilai dapat mewakili populasi secara tepat.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi yang mencukupi, agar karakteristik dari sample dapat digeneralisasikan sebagai karakteristik populasi (Sekaran, 2006:55). Sampling dilakukan jika penelitian memiliki jumlah populasi yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk mengumpulkan data dari seluruh anggota populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan jenis Systematic
Sampling. Sampling sistematis dilakukan dengan mengambil setiap elemen ke-n dari
populasi, dimulai dari elemen yang dipilih acak dari bilangan 1 hingga n. Langkah-langkah dalam mendapatkan data, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang dijadikan populasi sasaran adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi
2. Menentukan tempat tertentu sebagai check point, dalam penelitian ini yang menjadi tempat check point adalah pintu keluar Kawasan Wisata Kandi.
(25)
3. Menentukan waktu, dalam penelitian waktu yang digunakan adalah 08.00 – 15.00 WIB.
4. Menentukan ukuran sampel, rumus yang digunakan untuk mencari sampel dalam penelitian ini adalah rumus Slovin. Sehingga setelah dihitung diperoleh sampel berukuran 100.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan untuk keperluan penelitian dimana data yang terkumpul adalah untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:
1. Wawancara
Sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak Disbudpar Kota Sawahlunto. Wawancara ini dilakukan terhadap Pimpinan Disparbud Kota Sawahlunto selaku pengelola Kawasan Wisata Kandi untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan dan untuk mengetahui brand experience di Kawasan Wisata Kandi
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap destinasi yang diteliti, yaitu Kawasan Wisata Kandi, khususnya mengenai destination exprience yang dimiliki Kawasan Wisata Kandi.
(26)
Merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis. Angket berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden, desstination experience dan
behavioral intention di Kawasan Wisata Kandi
4. Studi literature
Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang kaitannya dengan masalah variabel yang diteliti, yaitu
destination experience dan behavioral intention. 3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Mengingat pengumpulan dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Oleh karena itu benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel.
3.2.6.1 Pengujian Validitas
Dalam penelitian ini, dilakukan uji validitas untuk mengukur bahwa terdapat kesamaan antara data yang ada dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar 2007:89).
(27)
Menurut Cooper and Schindler (2011:280) “Validity is the ability of a
research instrument to measure what it is purported to measure”. Hal tersebut serupa dengan apa yang dinyatakan oleh Sugiyono (2013:121) bahwa “Valid artinya
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapakan data (mengukur) itu valid.
Menurut Sugiyono, (2013:123) “Instrumen yang valid harus mempunyai
validitas internal dan eksternal”. Validitas internal atau rasional yaitu bila kriteria
yang ada dalam intrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang
diukur. Sedangkan “Validitas eksternal, bila kriteria didalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada”.
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas menggunakan nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai teknik korelasi product moment (dikemukakan oleh Pearson).
Rumus teknik korelasi product moment yakni sebagai berikut.
2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) )( ( ) ( Y Y n X X n Y X XY n rxy Keterangan :
(28)
X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
X2 = Kuadrat faktor variabel X Y2 = Kuadrat faktor variabel Y
XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y
Keputusan pengujian validitas item instrument, menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut.
1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika r hitung < r tabel 2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika r hitung > r tabel
3. Berdasarkan jumlah kuesioner yang diuji sebanyak 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28), maka didapat nilai r tabel sebesar 0.374.
Dalam mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Sugiyono (2013:184) dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :
TABEL 3.3
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2013:184)
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 19 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 19
(29)
for windows diperoleh hasil uji coba terhadap 30 responden untuk melakukan
pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti dan hasilnya adalah sebagai berikut :
TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (X)
DESTINATION EXPERIENCE
No.
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig Keterangan
Sensory Experience
1 Kemenarikan atraksi wisata
di Kawasan Wisata Kandi 0.734 0,374 0.000 Valid 2 Kelengkapan fasilitas di
Kawasan Wisata Kandi 0.841 0,374 0.000 Valid 3 Kemenarikan aktivitas wisata
di Kawasan Wisata Kandi 0.922 0,374 0.000 Valid Affective Experience
4 Kepuasan pelayanan petugas
di Kawasan Wisata Kandi 0.847 0,374 0.000 Valid 5
Kemudahan dalam
mendapatkan bantuan dari petugas di Kawasan Wisata Kandi
0.840 0,374 0.000 Valid
6
Kenyamanan dalam
melakukan kegiatan di Kawasan Wisata Kandi
0.594 0,374 0.000 Valid Intellectual Experience
7
Rasa keingintahuan terhadap berbagai macam atraksi wisata di Kawasan Wisata Kandi
0.558 0,374 0.001 Valid
8
Memberikan pengetahuan tambahan pada para pengunjung dengan berbagai macam atraksi wisata yang ditawarkan
0.760 0,374 0.000 Valid
9
Menambah kreativitas
(30)
No.
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig Keterangan
10
Kawasan Wisata Kandi memberikan referensi untuk melakukan aktivitas sehari-hari
0.732 0,374 0.000 Valid
11
Keinginan untuk bergabung di berbagai macam komunitas di Kawasan Wisata kandi
0.844 0,74 0.000 Valid 12 Mengubah pola perilaku
pengunjung kearah yang lebih baik setelah berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi
0.843 0,374 0.000 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pengukuran validitas untuk variabel
Destination Experience menunjukkan bahwa dari 12 item pertanyaan semuanya valid,
karena skor r hitung lebih besar dari r tabel yang bernilai 0.374.
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (Y)
BEHAVIORAL INTENTION
No.
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig Keterangan
Repurchase Intention
1
Kesediaan untuk kembali berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi
0.643 0,374 0.000 Valid
2
Kesediaan untuk
mempertimbangkan memilih Kawasan Wisata kandi sebagai pilihan destinasi wisata utama
0.854 0,374 0.000 Valid
3
Kemungkinan untuk mengunjungi Kawasan Wisata Kandi di masa mendatang
0.699 0,374 0.000 Valid
Price Premium
(31)
No.
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig Keterangan
dan jasa di Kawasan Wisata Kandi jika harga yang di tawarkan lebih mahal dari sebelumnya
5
Kesediaan berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi meskipun biaya lebih tinggi
0.829 0,374 0.000 Valid Word of Mouth
6
Kesediaan untuk memberikan tanggapan positif kepada orang lain terhadap Kawasan Wisata Kandi
0.735 0,374 0.000 Valid
7
Kesediaan
merekomendasikan Kawasan Wisata kandi kepada orang lain
0.330 0,374 0.075 Tidak Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pengukuran validitas untuk variabel
Behavioral Intention menunjukkan bahwa dari 7 item pertanyaan terdapat 1 item
yang tidak valid yaitu item nomor 7. Karena ada beberapa item yang tidak valid, maka dilakukan pengujian ulang tanpa menyertakan item yang tidak valid. Hasil pengujian validitas instrument yang dilakukan kembali terdapat pada Tabel 3.6
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (Y)
BEHAVIORAL INTENTION TANPA MENYERTAKAN
(32)
No.
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig Keterangan
Repurchase Intention
1
Kesediaan untuk kembali berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi
0.643 0,374 0.000 Valid
2
Kesediaan untuk
mempertimbangkan memilih Kawasan Wisata kandi sebagai pilihan destinasi wisata utama
0.854 0,374 0.000 Valid
3
Kemungkinan untuk mengunjungi Kawasan Wisata Kandi di masa mendatang
0.699 0,374 0.000 Valid
Price Premium
4
Kesediaan membeli produk dan jasa di Kawasan Wisata Kandi jika harga yang di tawarkan lebih mahal dari sebelumnya
0.747 0,374 0.000 Valid
5
Kesediaan berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi meskipun biaya lebih tinggi
0.829 0,374 0.000 Valid Word of Mouth
6
Kesediaan untuk memberikan tanggapan positif kepada orang lain terhadap Kawasan Wisata Kandi
0.735 0,374 0.000 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014
3.2.6.2 Pengujian Raliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu ukuran untuk membuktikan konsistensi dan stabilitas instrumen penelitian (Uma Sekaran 2006:244). Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrument tersebut dapat dipercaya. Pada penelitian ini reliabilitas dicari dengan menggunakan rumus alpha atau cronbach’s
(33)
rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala rating 1 sampai dengan 5. Rumus alpha atau cronbach’s alpha ( sebagai berikut:
(Husein Umar, 2010:170) Dimana:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan = varian total
= jumlah varian butir tiap pertanyaan
Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap butir yang kemidian dijumlahkan ( ) sebagai berikut:
Dimana:
n = jumlah sampel = nilai varian
X= nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaaan) Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item rhitung rtabel dengan tingkat kesalahan 5%
maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
(34)
3. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto (2009:164) dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut:
TABEL 3.7
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai Interpretasi
Antara 0,700 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak tidak tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat tidak tinggi Sumber : Arikunto (2009: 164)
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28) dengan menggunakan software komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 19.0, diketahui bahwa semua vriabel reliabel, hal ini dikarenakan Cσ masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang bernilai > 0,70, berikut tabel uji reliabilitas instrumen penelitian:
TABEL 3.8
(35)
No Variabel alpha
cronbach Hasil Keterangan
1 Destination Experience > 0,70 0,793 Reliabel
2 Behavioral Intention > 0,70 0,805 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014
Berdasarkan tabel 3.8 terlihat bahwa r hitung (Cronbach Alpha) Destination
Experience adalah sebesar 0,793 dan lebih mendekati 1 (besar dari 0,7) dan Behavioral intention adalah sebesar 0,805 lebih mendekati 1 (besar dari 0,7). Maka
dapat disimpulkan bahwa kuesioner sudah reliable.
3.2.7 Rancangan Analisis Data
Pada penelitian ini, digunakan dua jenis analisis, deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa hipotesis dengan statistik.Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab sedangkan analisis kuantitatif lebih menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian.Analisis deskriptif yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul yang berasal dari jawaban responden atas item-item dalam kuesioner. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2013:93) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsiseseorang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable. Kemudian variabel-variabel tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item
(36)
perhitungan digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%. Melalui bantuan alat statistik untuk mengolah data.
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket. Kuesioner ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dari data mengenai analisis Destination
Experience terhadap Behavioral Intention di Kawasan Wisata Kandi. 3.2.7.1 Rancangan Analisis data Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis desktriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain :
1. Analisis data deskriptif tentang destination experience yang terdiri dari sensory
experience, affective experience, intellectual experience dan behavioral experience.
2. Analisis data deskriptif tentang behavioral intention yang terdiri dari repurchase
intention, price premium, dan word of mouth. 3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif
Setelah dilakukannya analisis deskriptif, analisis berikutnya dilakukan setelah keseluruhan data yang diperoleh dari responden telah terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap berikut ini :
1. Menyusun data
Penyusunan data dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data mulai dari identitas responden hingga pengisian data yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
(37)
2. Memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul. 3. Tabulasi data
a. Memberikan skor pada setiap item b. Menjumlahkan skor pada setiap item c. Mengubah jenis data
d. Menyususn ranking skor pada setiap variabel penelitian 4. Menganalisis data
Kegiatan ini dilakukan dimulai dari pengolahan data-data yang diperoleh untuk kemudian dianalisis dengan menginterpretasi data berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus statistik.
5. Pengujian
Proses pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah metode verifikatif, maka analisis dilakukan dengan menggunakan analisis jalur (path analysis).
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Menurut Ulber Silalahi (2009:43), analisis jalur merupakan satu tipe analisis multivariat untuk mempelajari efek-efek langsung dan tidak langsung dari sejumlah variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel sebab (yang disebut ultimate variabel) terhadap variabel lainnya yang disebut variabel akibat.
Analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh independent variabel (X) yaitu sensory experience (X1.1), affective experience (X1.2),intellectual
(38)
variabel (Y) yaitu behavioral intention. Selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dari semua sampel penelitian.
Penelitian ini menggunakan skala ordinal, dikarenakan dalam teknik analisis data dengan menggunakan path analysis, terdapat prasyarat data sekurang-kurangnya merupakan data interval. Maka perlu dilakukannya tranformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Succesive Interval (MSI). Hipotesis tersebut dapat digambarkan dalam sebuah paradigma sebagai berikut.
ε
X Y
GAMBAR 3.1
STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y
Keterangan: X = Destination experience Y = behavioral intention
ε = Epsilon (variabel lain yang tidak diteliti)
Struktur hubungan tersebut menunjukan bahwa brand experience berpengaruh terhadap behavioral intention .Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara X (destination experience) dan Y (behavioral
intention) yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan ε namun pada penelitian
ini variabel tersebut tidak diperhatikan.
Struktur hubungan antara X dan Y diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara destination experience
(39)
terdiri dari sensory experience (X1.1), affective experience (X1.2), intellectual
experience (X1.3), dan behavioral experience (X1.4) terhadap bevaioral intention (Y).
Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagaiberikut: 1. Menggambar struktur hipotesis
ε
X Y
GAMBAR 3.2
DIAGRAM JALUR HIPOTESIS
2. Selanjutnya diagram hipotesis tersebut diterjemahkan ke dalam beberapa sub hipotesis yang menyatakan pengaruh sub variabel independen yang paling dominan terhadap variabel dependen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut.
ε
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
(40)
JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS
Keterangan:
X = Destination Experience X1.1 = Sensory Experience
X1.2 = Affective Experience
X1.3 = Intellectual Experience
X1.4 = Behavioral Experience
Y = Vehavioral Intention
ε = Epsilon (variabel lain
Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas
X1 X2 X3 X4
1 rX2X1 rX3X1 rX4X1
R1 = 1 rX3X2 rX4X2
1 rX4X3
1
3. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis, menghitung matriks invers korelasi
X1 X2 X3 X4
C1 C1.2 C1.3 C1.4
R1-1 = C2.2 C2.3 C2.4
C3.3 C3.4
C4.4
4. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis, menghitung semua koefisien jalur melalui rumus
(41)
=
X1 X2 X3 X4
Pyx1.1 C1.1.1.1 C1.1.1.2 C1.1.1.3 C1.1.1.4 ryx1.1
Pyx1.2 C1.1.1.2 C1.1.1.3 C1.1.1.4 ryx1.2
Pyx1.3 C1.1.1.3 C1.1.1.4 ryx1.3
Pyx1.4 C1.1.1.4 ryx1.4
5. Hitung R2Y (X1, X2, X3, X4) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total
(X1, X2, X3, X4) terhadap Y dengan menggunakan rumus
ryx1.1
R2Y (X1,..., X4) = (Pyx1.1... Pyx1.4) ....
ryx1.4
a. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel
Pengaruh X terhadap Y
Pengaruh X1 terhadap Y
Pengaruh langsung = PYX1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX1 .rX1X2 . PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 .rX1X3 . PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 .rX1X4 . PYX4 +
Pengaruh total (X1) terhadap Y = ...
Pengaruh X2 terhadap Y
(42)
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX2 .rX2X3 . PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX2 .rX2X4 . PYX4 +
Pengaruh total (X2) terhadap Y = ...
Pengaruh X3 terhadap Y
Pengaruh langsung = PYX3 . PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX3 .rX3X1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX3 .rX3X2 . PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX3 .rX3X4 . PYX4 +
Pengaruh total (X3) terhadap Y = ...
Pengaruh X4 terhadap Y
Pengaruh langsung = PYX4 . PYX4
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX4 .rX4X1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX4 .rX4X2 . PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX4 .rX4X3 . PYX3 +
Pengaruh total (X4) terhadap Y = ...
b. Menghitung pengaruh variabel lain (ε) dengan rumus sebagai berikut: Pyε = √1 – R2r(x1, x2,x3,x4)
6. Pengujian secara keseluruhan dengan uji F Keputusan penerimaan atau penolakan Ho
a. Rumusan hipotesis operasional:
(43)
HI: Sekurang-kurangnya ada sebuah PPYXi ≠ 0,i = 1,2,3 dan 4 statistik uji
yang digunakan adalah k
F = (n – k – 1) PyxiPyxi i=1
k
k (1 – PyxiPyxi i = 1
b. Pengujian secara individual dengan uji t
Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila
Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat dteruskan pada
pengujian secara parsial dengan rumus statistik, statistik yang digunakan yaitu
PYXi - PYXi
t =
(1 – R2Y (X1, X2, X3, X4) (Cii + Cij + Cjj)
√
(n – k – 1)Secara statistik hipotesis yang akan di uji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:
1. Hipotesis non Ho: ρ = 0
Artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara destination
experience yang meliputi sensory experience, affective experience,
intellectual experience dan behavioral experience.
(44)
Artinya terdapat pengaruh signifikan antara destination experience yang meliputi sensory experience, affective experience, intellectual
experience dan behavioral experience. Terhadap behavioral intention
(45)
DAFTAR PUSTAKA
Aggarwal, Saurabh.(2008). Brand Management : A Theoritical and Practical
Approch. India : Global India Publications.
Berry, L., Zeithaml, V., Parasuraman, A. (1990) The Service-Quality Puzzle. Business Horizons
Brakus, J.J., B.H. Schmitt, dan Zarantonello, L. (2009). Brand Experience: What
Is It? How Is It Measured? Does It Affect Loyalty? Journal of Marketing,73,52.
Baker, D. A., & Crompton, J. L. 2000. Quality, satisfaction and behavioral
Intention Annals of Tourism Research, 27 3, 785-804
Buchari Alma. (2011). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Chattopadhyay, Amitava and Jean-Louis Laborie (2005), “Managing Brand
Experience: The Market Contact Audit”, Journal of Advertising
Research,45 (1),9-16
Ching Fu Cheng, Dung Chun Tsai 2007, “How Destination Image And Evaluative Factors Affect Behavioral Intention”. Tourist Management 28 Research Article.
Cooper Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2011. Business Research Method.
Eight Edition. New York: McGraw Hill.
David Robbins, Kerry Colligan, and Jeff Hall. (2009;4). Brand Authenticity: A
New Way Forward in Customer Experience Management.
Doyle, Peter. (2008;88). Value-based marketing.
Durianto, Darmadi. (2004). Strategi Menaklukan Pasar : Melalui Riset Ekuitas
dan Perilaku Merek. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Ellwood, Iain. (2002).The Essential Brand Book; Over 100 Techniques to Increase
Brand Value, 24.
Hermawan Kartajaya. 2010.Brand Operation The Official MIM Academy course
book. Jakarta : Esesnsi Erlangga Group.
(46)
Arifki, 2014
John Wiley and Sons. (2006). Tourism : Principles, practices, philosophies. Hoboken: New Jersey
Jones.(2012). Online-Instore .JMAR,Vol.1.2.(V2),19.
Kapferer, Jean-Noel .The New Strategic Brand Management : Creating and
Sustaining Brand Equity Long Term, 3rd ed. (2004 : 12).
Kotler, P & Gary Amstrong. (2012). Principle of Marketing (14th edition). New York:.Prentice Hall.
Kotler dan Keller, (2012).Marketing Management Edisi 14, Global Edition.Pearson Prentice Hall.
Kotler, Philip. (2005). Kellogg On Branding : The Marketing Faculty Of The
Kellogg School Of management.
Kurtz, David L., (2008), Principles of Contemporary Marketing, International Student Edition, Oklahoma,.
Landa, Robin. (2006).Designing Brand Experiences.
Luo, Xueming and Christian Homburg. (2008), “Satisfaction, Complaint, and the Stock, Journal Of Marketing.
Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Jilid 1. Jakarta: PT Index.
Mohammad Taleghani.(2011). Journal Contemporary Marketing Review, Vol. 1(6)
pp. 01 – 13, August, 2.
Moutinho, Luiz. (2000). Strategic Management in Tourism. York House Typographic : London.
Morton, Jack. ( 2010).What Is An Experience, February 22, 2010 .
Nykiel, Ronald A. (2003). Marketing your business : a guide to developing a
strategic marketing plan / Ronald A. Nykiel.
Riduwan. (2010), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Richard M.S Wilson and Colin Gilligan. (2005). Strategic Marketing
Managementthird edition.
(47)
Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.
Shih, Y. and Fang, K. 2004, “The Use Of A Decomposed Theory Of Planned Behavior To Study Internet Banking In Taiwan”, Internet Reseasrch, Vol.
14 No.3
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung; PT. Refika Aditama.
Sahin Azize, Gulden Turhan. (2013). Building Behavioral Intentions In
Automotive Industry.
Sharpley, Richard. (2009). Tourism Development and the Environment: Beyond
Sustainability?.The Cromwell Press Group : London.
Spillane, J.J (2009). Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisius.
Sugiyono (2013), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tjiptono, Fandy (2005). Pemasaran Jasa Edisi Pertama.Bayu Meida Publishing. Malang.
Umar, Husein. (2010). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
W. Norton, David. (2003). Journal Toward meaningful brand experiences, 21.
Website
http://www.sumbarprov.go.id http://www.wisatakandi.com http://www.Sumbar.bps.go.id
(48)
(1)
Arifki, 2014
PENGARUH DESTINATION EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KANDI KOTA SAWAHLUNTO :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HI: Sekurang-kurangnya ada sebuah PPYXi ≠ 0,i = 1,2,3 dan 4 statistik uji yang digunakan adalah
k
F = (n – k – 1) PyxiPyxi i=1
k
k (1 – PyxiPyxi i = 1
b. Pengujian secara individual dengan uji t
Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat dteruskan pada pengujian secara parsial dengan rumus statistik, statistik yang digunakan yaitu
PYXi - PYXi
t =
(1 – R2Y (X1, X2, X3, X4) (Cii + Cij + Cjj)√
(n – k – 1)Secara statistik hipotesis yang akan di uji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:
1. Hipotesis non Ho: ρ = 0
Artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara destination
experience yang meliputi sensory experience, affective experience,
intellectual experience dan behavioral experience.
terhadapbehavioral intention di Kawasan Wisata Kandi 2. Hipotesis Ho: ρ ≠ 0
(2)
Arifki, 2014
PENGARUH DESTINATION EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KANDI KOTA SAWAHLUNTO :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85
Artinya terdapat pengaruh signifikan antara destination experience yang meliputi sensory experience, affective experience, intellectual
experience dan behavioral experience. Terhadap behavioral intention
(3)
Arifki, 2014
PENGARUH DESTINATION EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KANDI KOTA SAWAHLUNTO :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aggarwal, Saurabh.(2008). Brand Management : A Theoritical and Practical
Approch. India : Global India Publications.
Berry, L., Zeithaml, V., Parasuraman, A. (1990) The Service-Quality Puzzle. Business Horizons
Brakus, J.J., B.H. Schmitt, dan Zarantonello, L. (2009). Brand Experience: What
Is It? How Is It Measured? Does It Affect Loyalty? Journal of Marketing,73,52.
Baker, D. A., & Crompton, J. L. 2000. Quality, satisfaction and behavioral
Intention Annals of Tourism Research, 27 3, 785-804
Buchari Alma. (2011). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Chattopadhyay, Amitava and Jean-Louis Laborie (2005), “Managing Brand
Experience: The Market Contact Audit”, Journal of Advertising
Research,45 (1),9-16
Ching Fu Cheng, Dung Chun Tsai 2007, “How Destination Image And Evaluative
Factors Affect Behavioral Intention”. Tourist Management 28 Research
Article.
Cooper Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2011. Business Research Method.
Eight Edition. New York: McGraw Hill.
David Robbins, Kerry Colligan, and Jeff Hall. (2009;4). Brand Authenticity: A
New Way Forward in Customer Experience Management.
Doyle, Peter. (2008;88). Value-based marketing.
Durianto, Darmadi. (2004). Strategi Menaklukan Pasar : Melalui Riset Ekuitas
dan Perilaku Merek. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Ellwood, Iain. (2002).The Essential Brand Book; Over 100 Techniques to Increase
Brand Value, 24.
Hermawan Kartajaya. 2010.Brand Operation The Official MIM Academy course
book. Jakarta : Esesnsi Erlangga Group.
J. Jo ˘sko Brakus. (2009). Brand Experience: What Is It? How Is It Measured? Does It Affect Loyalty? Journal of Marketing,73, 52.
(4)
Arifki, 2014
PENGARUH DESTINATION EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KANDI KOTA SAWAHLUNTO :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
117
John Wiley and Sons. (2006). Tourism : Principles, practices, philosophies. Hoboken: New Jersey
Jones.(2012). Online-Instore .JMAR,Vol.1.2.(V2),19.
Kapferer, Jean-Noel .The New Strategic Brand Management : Creating and
Sustaining Brand Equity Long Term, 3rd ed. (2004 : 12).
Kotler, P & Gary Amstrong. (2012). Principle of Marketing (14th edition). New York:.Prentice Hall.
Kotler dan Keller, (2012).Marketing Management Edisi 14, Global Edition.Pearson Prentice Hall.
Kotler, Philip. (2005). Kellogg On Branding : The Marketing Faculty Of The
Kellogg School Of management.
Kurtz, David L., (2008), Principles of Contemporary Marketing, International Student Edition, Oklahoma,.
Landa, Robin. (2006).Designing Brand Experiences.
Luo, Xueming and Christian Homburg. (2008), “Satisfaction, Complaint, and the Stock, Journal Of Marketing.
Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Jilid 1. Jakarta: PT Index.
Mohammad Taleghani.(2011). Journal Contemporary Marketing Review, Vol. 1(6)
pp. 01 – 13, August, 2.
Moutinho, Luiz. (2000). Strategic Management in Tourism. York House Typographic : London.
Morton, Jack. ( 2010).What Is An Experience, February 22, 2010 .
Nykiel, Ronald A. (2003). Marketing your business : a guide to developing a
strategic marketing plan / Ronald A. Nykiel.
Riduwan. (2010), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Richard M.S Wilson and Colin Gilligan. (2005). Strategic Marketing
Managementthird edition.
(5)
Arifki, 2014
PENGARUH DESTINATION EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KANDI KOTA SAWAHLUNTO :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.
Shih, Y. and Fang, K. 2004, “The Use Of A Decomposed Theory Of Planned
Behavior To Study Internet Banking In Taiwan”, Internet Reseasrch, Vol.
14 No.3
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung; PT. Refika Aditama.
Sahin Azize, Gulden Turhan. (2013). Building Behavioral Intentions In
Automotive Industry.
Sharpley, Richard. (2009). Tourism Development and the Environment: Beyond
Sustainability?.The Cromwell Press Group : London.
Spillane, J.J (2009). Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisius.
Sugiyono (2013), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tjiptono, Fandy (2005). Pemasaran Jasa Edisi Pertama.Bayu Meida Publishing. Malang.
Umar, Husein. (2010). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
W. Norton, David. (2003). Journal Toward meaningful brand experiences, 21.
Website
http://www.sumbarprov.go.id http://www.wisatakandi.com http://www.Sumbar.bps.go.id
(6)
Arifki, 2014
PENGARUH DESTINATION EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KANDI KOTA SAWAHLUNTO :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kawasan Wisata Kandi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu