Interpretasi Pap Smear Sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks Di Rumah Sakit Immanuel Tahun 2009.

(1)

iv ABSTRAK

INTERPRETASI PAP SMEAR SEBAGAI SKRINING KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2009

Vienna Alodia Lesmana, 2010 Pembimbing I : Freddy T. Andries, dr, M.S Pembimbing II: Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes

Karsinoma serviks merupakan jenis kanker kedua terbanyak pada wanita, setelah kanker payudara, namun lebih sering mematikan daripada kanker payudara. Pada negara dengan keadaan ekonomi yang lebih baik angka kejadian karsinoma serviks secara signifikan lebih rendah. Perbedaan insidensi ini menunjukkan kesuksesan yang didapatkan dari program skrining dengan melakukan Papanicolaou (Pap) smear secara berkala.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran interpretasi Pap Smear pada angka kejadian kanker serviks di Rumah Sakit Immanuel.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan studi retrospektif. Data berupa data sekunder diperoleh melalui proses observasi pada bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi yang kemudian dilakukan pembahasan sesuai dengan teori yang ada.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 2.17% dari total pasien Pap Smear di RSI menunjukkan adanya lesi pre kanker dan hanya 6.67% dari total pasien kanker serviks di RSI memiliki riwayat Pap Smear yang jelas.


(2)

v ABSTRACT

PAP SMEAR INTERPRETATION AS A CERVICAL CANCER SCREENING IN IMMANUEL HOSPITAL IN 2009

Vienna Alodia Lesmana, 2010 Tutor I : Freddy T. Andries, dr, M.S Tutor II : Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes

Cervival cancer is the second most common cancer in women after breast cancer, and is more fatal. In developed countries the prevalence of cervical cancers is significantly lower the difference of this incidences as shown the success this screening program has obtained by carrying out continual pap smear.

The purpose o f this observation is to know the description of pap smear on the prevalence of cervical cancer in Immanuel Hospital.

The observation method used here is observational descriptive with retrospective study. The data is a secondary data obtained by means of observation process in the medical record department of Immanuel Hospital. The analytical data were carried out by univariat analysis by using frequency distribution table and then followed by discussion on this matter according to the existing theory. The result of the observation shows that only 2.17% of the total number of pap smear patients in Immanuel Hospital shows the existence of pre cancer lesion and only 6.67% of the total number of patient with cervical cancer in the Immanuel Hospital has a clear pap smear report.


(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL DALAM ... i

LEMBARAN PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Serviks ... 5

2.1.1 Embriologi Serviks... 5

2.1.2 Anatomi Serviks ... 6

2.1.3 Histologi Serviks ... 7

2.2 Kanker Serviks ... 9

2.2.1 Epidemiologi Kanker Serviks ... 9

2.2.2 Etiologi Kanker Serviks ... 9

2.2.3 Faktor Risiko Kanker Serviks ... 10

2.2.4 Klasifikasi Kanker Serviks ... 14

2.2.5 Patogenesis dan Patofisiologi Kanker Serviks ... 18

2.2.6 Gejala Klinik Kanker Serviks ... 19

2.2.7 Diagnosis Kanker Serviks ... 21

2.2.8 Penatalaksanaan Kanker Serviks... 23

2.2.9 Komplikasi Kanker Servks ... 24

2.2.10 Prognosis Kanker Serviks ... 25


(4)

ix

2.3 Pap Smear ... 27

2.3.1 Tujuan dan Manfaat Pap Smear ... 27

2.3.2 Indikasi Pap Smear ... 28

2.3.3 Pap Smear Metode Konvensional ... 29

2.3.4 Pap Smear Metode Liquid Based ... 29

2.3.5 Interpretasi Hasil Pap Smear ... 30

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 34

3.2 Instrumen Penelitian... 34

3.3 Tehnik Pengumpulan Data ... 34

3.3.1 Sumber Data ... 34

3.3.2 Kriteria Inklusi ... 35

3.3.3 Kriteria Eksklusi ... 35

3.4 Populasi ... 35

3.5 Sampel ... 35

3.6 Definisi Operasional ... 35

3.7 Pengolahan Data... 36

3.8 Analisis Data ... 36

3.9 Penyajian Data ... 36

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 37

4.1.1 Analisis Univariat ... 37

4.2 Pembahasan ... 41

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48


(5)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Embriologi Serviks ... 6

Gambar 2.2 Histologi Serviks ... 9

Gambar 2.3 Adenosarkoma Serviks ... 15

Gambar 2.4 Squamous Cell Carcinoma ... 16

Gambar 2.5 ASCUS ... 31

Gambar 2.6 ASCH ... 31

Gambar 2.7 LSIL ... 32

Gambar 2.8 HSIL ... 32

Gambar 2.9 Squamous Cell Carcinoma ... 33


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jenis Kanker Servik Menurut Subtipe Histologi ... 16

Tabel 2.2 Stadium Kanker Serviks Menurut ACS ... 17

Tabel 2.3 Stadium Kanker Serviks Menurut FIGO dan TNM... 18

Tabel 2.4 Hubungan Stadium Kanker Serviks dengan Angka Harapan Hidup 5 tahun ... 25

Tabel 2.5 Hubungan Stadium Kanker Serviks dengan Prognosis ... 26

Tabel 2.6 Indikasi Pap Smear... 28

Tabel 2.7 Interpretasi Pap Smear ... 30

Tabel 4.1 Distribusi Pasien Kanker Serviks di RSI Tahun 2009 Berdasarkan Usia .. 36

Tabel 4.2 Distribusi Pasien Kanker Serviks di RSI Tahun 2009 Berdasarkan Stadium ... 37

Tabel 4.3 Distribusi Pasien Kanker Serviks di RSI Tahun 2009 Berdasarkan Riwayat Pap Smear ... 37

Tabel 4.4 Distribusi Pasien Pap Smear di RSI Tahun 2009 Berdasarkan Interpretasi Pap Smear ... 38

Tabel 4.5 Distribusi Pasien Pap Smear di RSI Tahun 2009 Berdasarkan Interpretasi Hasil Positif ... 38

Tabel 4.6 Distribusi Pasien Pap Smear di RSI Tahun 2009 Berdasarkan Interpretasi Hasil Lain-lain ... 39

Tabel 4.7 Distribusi Pasien Pap Smear di RSI Tahun 2009 Berdasarkan Pembagian Hasil Interpretasi Candidiasis ... 39


(7)

51

RIWAYAT HIDUP

Nama : Vienna Alodia Lesmana

NRP : 0710139

Tempat, tanggal lahir : Semarang, 1 Agustus 1989 Alamat : Jl. Dr. Suratmo 143 Semarang Alamat Bandung : Jl. Sukamekar II no 12 Bandung Riwayat Pendidikan :

1991-1993 : TK Marsudirini Kasih Yesus Semarang 1993-2000 : SD Marsudirini St. Yusuf Semarang 2001-2004 : SMP PL Domenico Savio Semarang 2004-2007 : SMA Krista Mitra Semarang

2007-sekarang : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Karsinoma serviks merupakan jenis kanker kedua terbanyak pada wanita, setelah kanker payudara, namun lebih sering mematikan daripada kanker payudara (Sastrawinata, 1981) . Di seluruh dunia, karsinoma serviks sangat sering dan menduduki peringkat kedua diantara seluruh keganasan pada wanita. Pada tahun 2002, ditemukan 493.000 kasus baru secara global dan 274.000 kematian yang dilaporkan. Secara umum, insidensi tertinggi ditemukan pada negara berkembang, dan negara-negara tersebut berkontribusi 83% dari keseluruhan laporan kasus tiap tahunnya. Pada negara dengan keadaan ekonomi yang lebih baik angka kejadian karsinoma serviks secara signifikan lebih rendah. Perbedaan insidensi ini menunjukkan kesuksesan yang didapatkan dari program skrining dengan melakukan Papanicolaou (Pap) smear secara berkala.

Penyebab utama dari karsinoma serviks adalah infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus), meskipun faktor-faktor resiko dari penderita juga mempengaruhi perkembangannya, seperti penggunaan terapi sulih hormon, hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, merokok ,dan infeksi berulang pada genital (Kumar, 2005). Dibandingkan dengan keganasan ginekologi yang lain, karsinoma serviks lebih sering berkembang pada populasi wanita muda. Oleh karena itu, skrining untuk neoplasia dengan metode Pap smear dimulai pada wanita dewasa muda. Pada awal perkembangannya jenis kanker ini tidak memberikan gejala atau asimptomatik, yang kemudian pada keadaan yang lebih lanjut akan memberikan gejala berupa perdarahan, keputihan, dan tanda-tanda yang berhubungan dengan kompresi pada pembuluh darah vena, limfe, saraf, maupun saluran kemih. Diagnosis karsinoma serviks biasanya setelah dilakukannya pemeriksaan kolposkopi dan histologi dari bahan hasil biopsi. Kanker jenis ini dibagi menjadi beberapa tingkatan berdasarkan pengamatan klinis, dan tingkatan ini menjadi indikator penting dalam menentukan prognosis jangka panjang (American Cancer Society, 2002) .


(9)

2

Pencegahan yang paling utama adalah dengan melakukan deteksi dini. Untuk alasan ini, American College of Obstetricians and Gynecologists (2003) dan U.S. Preventive Services Task Force (2003) merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan Pap smear secara berkala. Beranjak dari hal-hal di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemeriksaan Pap Smear berpengaruh terhadap angka kejadian pasien kanker serviks di Rumah Sakit Immanuel pada tahun 2009.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah pemeriksaan Pap Smear berfungsi sebagai deteksi dini kanker serviks di Rumah Sakit Immanuel.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Pap Smear sebagai skrining awal pada kanker serviks di Rumah Sakit Immanuel.

1.3.2 Tujuan Peneltian

Mengetahui fungsi Pap Smear sebagai deteksi dini kanker serviks di Rumah Sakit Immanuel.

1.3Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah :

Memperluas pengetahuan peneliti terhadap pentingnya skrining awal kanker serviks dengan metode Pap Smear.


(10)

3

Memberikan informasi tambahan bagi ilmu kedokteran tentang pengaruh Pap Smear terhadap angka kejadian kanker serviks.

Menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan Pap Smear dalam menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Pemeriksaan Papanicolaou (Pap) smear adalah prosedur pewarnaan sitologis eksfoliatif untuk mendeteksi dan mendiagnosis berbagai kondisi, khususnya kondisi keganasan dan pra keganasan traktus genitalia wanita dengan sel-sel yang telah dideskuamasi dari epitelium genitalia, diperoleh lewat apusan, difiksasi dan diwarnai dan diperiksa dibawah mikroskop untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda perubahan patologik. Pemeriksaan pap smear dapat dilakukan pada wanita berusia lebih dari 18 tahun atau kurang dari 18 tahun tetapi telah melakukan aktifitas seksual secara aktif.Pemeriksaan Pap Smear mudah, murah, aman, dan non-invasif (Rasjidi, 2009). Pemeriksaan ini menjadi suatu skrining yang baik terhadap insidensi kanker serviks pada masyarakat. Pemeriksaan Pap Smear dapat mengetahui adanya perubahan awal pada stadium dini kanker serviks, sehingga dapat dilakukan tindakan sesegera mungkin untuk menyelamatkan nyawa pasien dan mencegah kecacatan yang permanen. Jenis stadium kanker serviks sangat menentukan jenis terapi yang akan diambil. Terapi yang diambil dapat berupa tindakan bedah, kemoterapi, terapi radiasi, ataupun gabungan dari terapi-terapi di atas.

Untuk membuktikan manfaat Pap Smear tersebut, makna perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan Pap Smear terhadap angka kejadian kanker serviks di Rumah Sakit Immanuel.


(11)

4

1.6 Metodologi Penelitian

Jenis penelitian : Deskriptif observasional Rancangan penelitian : Retrospektif observasional

Sampel penelitian : Diperoleh dari data rekam medik di Rumah Sakit Immanuel sejumlah 616

Instrumen penelitian : Daftar tilik / Check list

Tehnik pengumpulan data: Observasi / Telaah pada data-data dokumen sekunder di bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel

Tehnik analisis :

Univariat dengan penyajian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitan

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Juli 2010 di Rumah Sakit Immanuel di jl. Kopo no. 161 Bandung.


(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Pada interpretasi Pap Smear dengan hasil positif menunjukkan bahwa ASCUS (61.54%) adalah hasil yang paling sering ditemui, sedangkan hasil yang paling sedikit ditemui adalah LSIL (7.69%). Pada pemeriksaan tidak didapatkan interpretasi HSIL dan Squamous Cell Carinoma.

2. Pada penelitian terhadap 600 sampel Pap Smear di RSI tahun 2009 diperoleh 13 (2.17%) hasil positif, 358 (59.67%) hasil negatif, dan 229 (38.17%) hasil lain-lain.

3. Dari hasil penelitian terhadap 15 sampel pasien kanker serviks di RSI tahun 2009 diperoleh hasil bahwa angka kejadian kanker serviks tersering adalah pada usia 51-60 tahun.

4. Pada pasien kanker serviks terbanyak datang pada stadium IIIB (40%) dan tersedikit datang pada stadium IB (6.67%), selain itu diketahui bahwa tidak ada psien yang datang pada stadium IA. Hal ini berhubungan dengan data yang menunjukkan bahwa sebagian besar penderita kanker serviks tidak memiliki riwayat Pap Smear (80%).

5. Candidiasis (41.92%) merupakan hasil terbanyak didapatkan pada interpretasi hasil lain-lain, sedangkan yang tersedikit adalah leptothrix (6.55%). Pada candidiasis dapat dibedakan menjadi candidiasis ringan-sedang dan berat, candidiasis ringan-sedang (85.42%) lebih sering terjadi daripada candidiasis berat (14.58%).


(13)

47

5.2. Saran

1. Perlunya pelaksanaan program Pap Smear secara teratur dan berkala terutama pada wanita di usia produktif untuk mencegah terjadinya kanker serviks terutama pada stadium lanjut.

2. Pada wanita yang belum menikah sebaiknya dilakukan vaksin HPV untuk mencegah terjadinya kanker serviks di waktu mendatang.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, MC (Ed). 1991.Systemic Pathology 3rd Edition Volume 6 : Female Reproductive System. London : Churchill Livingston

Aziz, M. Farid. 2001. Masalah pada Kanker Serviks. Cermin Dunia Kedokteran : 5-8

Berek, Jonathan S. 2007. Novak’s Gynecology 14th Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins

Cunningham, Rouse; Kenneth J. Leveno; Steven L. Bloom; John C. Hauth; Larry Gilstrap III; Katharine D. Wenstrom. 2005. Williams Obstetrics 22nd Edition. New York : McGraw-Hill

Chirenje, Zvavahera M; Simbarashe Rusakaniko; Leah Kirumbi; Edward W. Ngwalle; Pulani Makuta-Tlebere; Sam Kaggwa; Winnie Mpanju-Shumbusho; Lucy Makoae. 2001.Situation analysis for cervical cancer diagnosis and treatment in East, Central and Southern African countries. Bulletin of the World Health Organization, 2001, 79 (2)

Drake, Richard L. ; Wayne Vogl ; Adam W.M. Mitchell. 2005. GRAY’S Anatomy for Students. Philadelphia : Elsevier

Delmore, Jed; Horbelt Douglas. Cervical Cancer. In: Obstetrics & Gynecology Principles for Practice. Ling. Frank W., and Duff Patrick. International edition. McGraw Hill. New York. 2001

Forbes, Betty A.; Daniel A. Sahm; Alice S. Weissfeld. 2007. Bailey & Scott’s : Diagnostic Microbiology 12th Edition. St. Louis : Mosby Elsevier

DeCherney, Alan H. ; Nathan Laurent Current. 2003. Obstetric and Gynecologic Diagnosis and Treatment 9th Edition. New York : Mc Graw Hill

Koesoemawati, Herni (ed). 2002. Dorland : Kamus Kedokteran Edisi 29. Jakarta : EGC

Kumar, Vinay ; Abul K. Abbas ; Nelson Fausto. 2005. Robbins and Cotran : Pathologic Basis of Disease 7th ed. Philadelphia : Elsevier Saunders


(15)

49

Kurman, RJ (Ed). 1994. Blaustein’s Pathology of the Female Genital Tract 4th Edition. New York : Springer-Verlag

Levinson, Warren; Ernest Jawetz. 2003.Lange : Medical Microbiology & Immunology 7th Edition. McGraw Hill : Singapore

London, S. 2003. Cervical Cancer Risk Rises if Women HPV also Have Herpes Infection-digest. http://www.guttmacher.org/archive/searchPSRH.jsp

McCance, Kathryn L. ; Sue E. Huether ; Valentina L. Brashes; Neal S. Rote. 2010. Pathophysiology : The Biologic Basis for Disease in Adults and Children 6th Ed. Philadelphia : Mosby Elsevier

Popadiuk,Cathy; Patsy Francis. 2002. Pap Smear : a Review of What’s New. Canadian journal 2002

Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto

Sadler, T.W. 2006. Langman’s Medical Embriology 10th Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins

Sastrawinata, Sulaiman. 1981. Ginekologi . Bandung : Elstar Offset

Sastrawinata, Sulaiman.1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman

Sherwani, RK;T Khan; K Akhtar; A Zeba; FA Siddiqui; K Rahman; N Afsan. 2007. Conventional Pap smear and liquid based cytology for cervical cancer screening - a comparative study. Journal of cytology 2007 167-172

Sukarya, Wawang Setiawan. 2000. Perjalanan Timbulnya Penyakit Kanker Leher rahim dan Faktor Risikonya. Simposium Mengenal dan Mencegah Kanker Leher Rahim. Bandung : Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat

Townsend, Courtney M.; R. Daniel Beauchamp; B. Mark Evers; Kenneth L. Mattox. 2004. Sabiston : Textbook of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical Practice 17th Edition. Philadelphia : Elsevier Saunders

Wang, Pair Dong; Ruey S. Lin. 1995. Risk Factors for Cervical


(16)

50

Wiknjosastro, Hanifa (Ed). 2007. Ilmu Kandungan edisi Kedua. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo

Wilopo, Siswanto Agus. 2010. Epidemiologi dan Pencegahan Kanker Leher Rahim. Department of Public Health, Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia

www. AmericanCancerSociety. Com

www.accp.org

www. AmericanCollegeofObstetriciansandGynecologists. Com

www.Nature.com

www.nursingtimes.com

www.Pathology.com


(1)

4

1.6 Metodologi Penelitian

Jenis penelitian : Deskriptif observasional Rancangan penelitian : Retrospektif observasional

Sampel penelitian : Diperoleh dari data rekam medik di Rumah Sakit Immanuel sejumlah 616

Instrumen penelitian : Daftar tilik / Check list

Tehnik pengumpulan data: Observasi / Telaah pada data-data dokumen sekunder di bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel

Tehnik analisis :

Univariat dengan penyajian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitan

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Juli 2010 di Rumah Sakit Immanuel di jl. Kopo no. 161 Bandung.


(2)

1. Pada interpretasi Pap Smear dengan hasil positif menunjukkan bahwa ASCUS (61.54%) adalah hasil yang paling sering ditemui, sedangkan hasil yang paling sedikit ditemui adalah LSIL (7.69%). Pada pemeriksaan tidak didapatkan interpretasi HSIL dan Squamous Cell Carinoma.

2. Pada penelitian terhadap 600 sampel Pap Smear di RSI tahun 2009 diperoleh 13 (2.17%) hasil positif, 358 (59.67%) hasil negatif, dan 229 (38.17%) hasil lain-lain.

3. Dari hasil penelitian terhadap 15 sampel pasien kanker serviks di RSI tahun 2009 diperoleh hasil bahwa angka kejadian kanker serviks tersering adalah pada usia 51-60 tahun.

4. Pada pasien kanker serviks terbanyak datang pada stadium IIIB (40%) dan tersedikit datang pada stadium IB (6.67%), selain itu diketahui bahwa tidak ada psien yang datang pada stadium IA. Hal ini berhubungan dengan data yang menunjukkan bahwa sebagian besar penderita kanker serviks tidak memiliki riwayat Pap Smear (80%).

5. Candidiasis (41.92%) merupakan hasil terbanyak didapatkan pada interpretasi hasil lain-lain, sedangkan yang tersedikit adalah leptothrix (6.55%). Pada candidiasis dapat dibedakan menjadi candidiasis ringan-sedang dan berat, candidiasis ringan-sedang (85.42%) lebih sering terjadi daripada candidiasis berat (14.58%).


(3)

47

5.2. Saran

1. Perlunya pelaksanaan program Pap Smear secara teratur dan berkala terutama pada wanita di usia produktif untuk mencegah terjadinya kanker serviks terutama pada stadium lanjut.

2. Pada wanita yang belum menikah sebaiknya dilakukan vaksin HPV untuk mencegah terjadinya kanker serviks di waktu mendatang.


(4)

Aziz, M. Farid. 2001. Masalah pada Kanker Serviks. Cermin Dunia Kedokteran : 5-8

Berek, Jonathan S. 2007. Novak’s Gynecology 14th Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins

Cunningham, Rouse; Kenneth J. Leveno; Steven L. Bloom; John C. Hauth; Larry Gilstrap III; Katharine D. Wenstrom. 2005. Williams Obstetrics 22nd Edition. New York : McGraw-Hill

Chirenje, Zvavahera M; Simbarashe Rusakaniko; Leah Kirumbi; Edward W. Ngwalle; Pulani Makuta-Tlebere; Sam Kaggwa; Winnie Mpanju-Shumbusho; Lucy Makoae. 2001.Situation analysis for cervical cancer diagnosis and treatment in East, Central and Southern African countries. Bulletin of the World Health Organization, 2001, 79 (2)

Drake, Richard L. ; Wayne Vogl ; Adam W.M. Mitchell. 2005. GRAY’S Anatomy for Students. Philadelphia : Elsevier

Delmore, Jed; Horbelt Douglas. Cervical Cancer. In: Obstetrics & Gynecology Principles for Practice. Ling. Frank W., and Duff Patrick. International edition. McGraw Hill. New York. 2001

Forbes, Betty A.; Daniel A. Sahm; Alice S. Weissfeld. 2007. Bailey &

Scott’s : Diagnostic Microbiology 12th Edition. St. Louis : Mosby Elsevier

DeCherney, Alan H. ; Nathan Laurent Current. 2003. Obstetric and Gynecologic Diagnosis and Treatment 9th Edition. New York : Mc Graw Hill

Koesoemawati, Herni (ed). 2002. Dorland : Kamus Kedokteran Edisi 29. Jakarta : EGC

Kumar, Vinay ; Abul K. Abbas ; Nelson Fausto. 2005. Robbins and Cotran : Pathologic Basis of Disease 7th ed. Philadelphia : Elsevier Saunders


(5)

49

Kurman, RJ (Ed). 1994. Blaustein’s Pathology of the Female Genital Tract 4th Edition. New York : Springer-Verlag

Levinson, Warren; Ernest Jawetz. 2003.Lange : Medical Microbiology & Immunology 7th Edition. McGraw Hill : Singapore

London, S. 2003. Cervical Cancer Risk Rises if Women HPV also Have Herpes Infection-digest. http://www.guttmacher.org/archive/searchPSRH.jsp

McCance, Kathryn L. ; Sue E. Huether ; Valentina L. Brashes; Neal S. Rote. 2010. Pathophysiology : The Biologic Basis for Disease in Adults and Children 6th Ed. Philadelphia : Mosby Elsevier

Popadiuk,Cathy; Patsy Francis. 2002. Pap Smear : a Review of What’s New. Canadian journal 2002

Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto

Sadler, T.W. 2006. Langman’s Medical Embriology 10th Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins

Sastrawinata, Sulaiman. 1981. Ginekologi . Bandung : Elstar Offset

Sastrawinata, Sulaiman.1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman

Sherwani, RK;T Khan; K Akhtar; A Zeba; FA Siddiqui; K Rahman; N Afsan. 2007. Conventional Pap smear and liquid based cytology for cervical cancer screening - a comparative study. Journal of cytology 2007 167-172

Sukarya, Wawang Setiawan. 2000. Perjalanan Timbulnya Penyakit Kanker Leher rahim dan Faktor Risikonya. Simposium Mengenal dan Mencegah Kanker Leher Rahim. Bandung : Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat

Townsend, Courtney M.; R. Daniel Beauchamp; B. Mark Evers; Kenneth L. Mattox. 2004. Sabiston : Textbook of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical Practice 17th Edition. Philadelphia : Elsevier Saunders

Wang, Pair Dong; Ruey S. Lin. 1995. Risk Factors for Cervical


(6)

Wiknjosastro, Hanifa (Ed). 2007. Ilmu Kandungan edisi Kedua. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo

Wilopo, Siswanto Agus. 2010. Epidemiologi dan Pencegahan Kanker Leher Rahim. Department of Public Health, Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia

www. AmericanCancerSociety. Com

www.accp.org

www. AmericanCollegeofObstetriciansandGynecologists. Com

www.Nature.com

www.nursingtimes.com

www.Pathology.com