Perancangan Interior Kursus Seni Beladiri China Untuk Anak.

(1)

ii

ABSTRAK

Martial art merupakan sebuah seni bela diri China yang sangat popular dan memiliki nuansa fleksibilitas yang tinggi. fleksibilitas atas setiap ayunan gerakan menginspirasi penulis dalam mendesign konsep perancangan kursus martial art untuk anak-anak ini. rancangan kursus bela diri ini tidak hanya menekankan fleksibilitas dalam fungsi furniture tapi juga pada karakter ruang yang didesign mengalir layaknya sebuah alunan chi dalam martial art.


(2)

iii

ABSTRACT

Martial art is very popular in China with its high flexibility character of martial arts. the flexibility of every swing of its movement inspires the writer in the Martial arts course design concept for children. This self-defense course design is not only emphasize the flexibility in the functioning of furniture but also on the character of the space that are designed to flow like a wave of chi in the martial art.


(3)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR GAMBAR...vii

ABSTRAK... x

ABSTRACT...xi

BAB I PENDAHULUAN……….……...1

1.1Latar Belakang...1

1.2Ide/Gagasan Konsep...3

1.3Identifikasi Masalah...3

1.4Tujuan Perancangan...4

1.5Sistematika Perancangan...4

BAB II KURSUS DAN SENI BELADIRI CHINA ...6

2.1 Pengertian kursus ...6

2.2 Psikologi dan karakter anak ...7

2.2.1 Ciri-ciri perkembangan anak usia 3 sampai 6 tahun ...10

2.2.2 Masa kanak-kanak (13 tahun) ...13


(4)

v

2.2.4 Kondisi yang mempengaruhi perkembangan kreatifitas...15

2.3 Seni bela diri pada anak...16

2.3.1 Memilih peralatan untuk kegiatan...18

2.3.2 Mebel untuk anak...19

2.4 Chinese martial art ...20

2.4.1 Sejarah Kungfu...21

2.4.2 Sejarah Wushu...22

2.4.3 Sejarah Tai chi...23

2.5 Materi kursus...24

2.6 Antopometri anak...33

2.7 Studi banding...37

BAB III DATA………...41

3.1 Analisa Tapak...41

3.3 Analisa Bangunan...45

3.3 Analisis Fungsional...49

BAB IV PERANCANGAN INTERIOR KURSUS SENI BELADIRI

CHINA...53

4.1.1 Ide/konsep...53

4.1.1 Konsep Bentuk...54

4.1.2 Konsep warna...55

4.1.3 Konsep Material...57

4.1.4 Konsep furnitur...58


(5)

vi

4.1.6 Konsep lantai...59

4.1.7 Konsep keamanan...60

4.2Penjabaran Desain...61

4.3 Penerapan desain...63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...84

DAFTAR PUSTAKA


(6)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gerakan dasar dalam beladiri ... 26

Gambar 2.2 Gerakan dasar dalam beladiri ... 27

Gambar 2.3 Gerakan dasar dalam beladiri ... 27

Gambar 2.4 Gerakan dasar dalam beladiri ... 28

Gambar 2.5 Gerakan dasar dalam beladiri ... 29

Gambar 2.6 Gerakan menghafal dan kepekaan anak-anak ... 30

Gambar 2.7 Xiang xing quan ... 31

Gambar 2.8 Gerakan dan standar meihua quan ... 32

Gambar 2.9 Dimensi ukuran anak ... 36

Gambar 3.1 Hasil Foto Google Earth ... 41

Gambar 3.2 View dari lokasi bela diri ... 42

Gambar 3.3 View dari lokasi bela diri ... 42

Gambar 3.4 View dari lokasi bela diri ... 43

Gambar 3.5 View dari lokasi bela diri ... 43

Gambar 3.6 Potongan interior pada bangunan ... 44

Gambar 3.7 Layout Kursus seni bela diri ... 45

Gambar 3.8 Zoning plan pada kursus bela diri ... 51

Gambar 3.9 Bloking plan pada kursus bela diri ... 51

Gambar 3.10 Bouble diagram pada kursus beladiri ... 52


(7)

viii

Gambar 4.2 Image konsep flexibility ... 54

Gambar 4.3 Image konsep flexibility ... 55

Gambar 4.4 Konsep warna pada bangunan ... 56

Gambar 4.5 Konsep material ... 57

Gambar 4.6 Meja dan kursi fleksibel ... 58

Gambar 4.7 Lampu LED ... 59

Gambar 4.8 Konsep lantai ... 60

Gambar 4.9 General layout ... 61

Gambar 4.10 Potongan general ... 62

Gambar 4.11 Potongan general ... 62

Gambar 4.12 Denah cafe ... 63

Gambar 4.13 Suasana cafe ... 64

Gambar 4.14 Denah ruang aksesoris dan Ruang bermain ... 65

Gambar 4.15 Denah perpustakaan ... 66

Gambar 4.16 Denah meditasi dan Ruang guru ... 67

Gambar 4.17 Denah khusus... 68

Gambar 4.18 Potongan denah khusus A-A’ ... 68

Gambar 4.19 Potongan denah khusus B-B’ ... 69

Gambar 4.20 Potongan denah khusus C-C’ ... 69

Gambar 4.21 Potongan denah khusus D-D’ ... 70

Gambar 4.22 Sketsa area resepsionis ... 70

Gambar 4.23 Area resepsionis... 71

Gambar 4.24 Denah area Exerscises ... 72

Gambar 4.25 Pintu masuk area Exerscises ... 72


(8)

ix

Gambar 4.27 Detail partisi Exerscises ... 74

Gambar 4.28 Detail pintu Exerscises ... 75

Gambar 4.29 Ruang tunggu... 76

Gambar 4.30 Detail ceiling ... 77

Gambar 4.31 Pencahayaan pada ceiling ... 78

Gambar 4.32 Pencahayaan pada ceiling ... 79

Gambar 4.33 Detail kursi tunggu ... 79

Gambar 4.34 Ruang teori ... 80

Gambar 4.35 Aplikasi furnitur ruang teori ... 81

Gambar 4.36 Aplikasi furnitur ruang teori ... 82

Gambar 4.37 Aplikasi furnitur ruang teori ... 82


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dalam perkembangannya, seorang bayi yang telah lahir akan segera

memasuki masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak merupakan masa yang penting bagi

seorang anak untuk mempelajari berbagai hal.

Pada masa ini, anak-anak mengalami pertumbuhan fisik dan mental secara

cepat. Mereka mulai menanyakan berbagai hal dan mulai menyukai sesuatu. Ada

baiknya kesukaan mereka terhadap sesuatu mulai diarahkan menuju sesuatu yang

dapat menunjang kehidupan mereka di masa mendatang.

Selain mengalami pertumbuhan mental, anak-anak juga mulai mengalami

pertumbuhan fisik. Fisik mereka akan mulai terbentuk sesuai dengan olah raga dan

gerakan-gerakan lain yang sering dilakukan. Menurut buku perkembangan psikologi,

anak-anak pada umur 3 (tiga) sampai 6 (enam) tahun tahun ke atas sudah mulai


(10)

2

melakukan kegiatan berolah raga secara rutin dan ringan sesuai dengan minat mereka

masing-masing.

Berbagai cabang olah raga yang dapat ditawarkan kepada anak-anak. Salah

satunya adalah seni bela diri. Selain melatih fisik, cabang olah raga ini juga melatih

anak-anak secara mental. Seni bela diri yang akan diterapkan pada proyek ini adalah

seni beladiri China, yaitu wushu (tangan kosong) yang telah disesuaikan dengan

anak-anak, dalam bukunya yang berjudul Origins of Chinese Martial Art , Jack

choeng mengatakan beladiri china mengajarkan arti diri dari sendiri, melawan “aku” ,

kedisiplinan dan keterampilan. Di Indonesia, dikenal beberapa jenis seni bela diri,

seperti pencak silat, karate, taekwondo, judo, wushu, dan sebagainya. Masing-masing

seni bela diri tersebut memiliki keistimewaan dan pola latihan tersendiri. Diperlukan

suatu tempat dapat mengakomodasi latihan seni bela diri tersebut.

Di kota Bandung, terdapat beberapa tempat latihan seni bela diri. Tempat

tersebut sama-sama digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak serta fasilitas di

beberapa tempat latihan kurang memadai. Hal ini akan menyebabkan anak-anak

akan merasa ketakutan di tempat asing yang luas, serta merasa tidak nyaman dan

malas berlatih.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, penulis tertarik untuk merancang sebuah

fasilitas tempat latihan seni bela diri untuk anak-anak. Di tempat yang telah dirancang

dengan baik ini, anak-anak akan merasa nyaman berada di sana, serta termotivasi

untuk datang kembali dan berlatih. Mereka juga dapat melatih fisik mereka dengan

berbagai metode yang diajarkan oleh pelatih mereka.


(11)

3

1.2

Ide/Gagasan Konsep

Tingkat kenyamanan, menurut standard anak-anak, berbeda dengan orang

dewasa. Mereka merasa nyaman berada di ruang yang dirancang untuk mereka

sendiri. Maka ruangan akan dirancang sedemikian rupa untuk kenyamanan

anak-anak. Penerapan bela diri terhadap anak-anak sangat berbeda dengan orang dewasa,

mereka belum begitu mampu untuk melakukan gerakan-gerakan yang sifatnya keras,

seperti : memukul, salto, menendang dan memutar. Karena anak-anak yang akan

berlatih adalah usia 3 (tiga) tahun sampai 6 (enam) tahun, tentunya bela diri yang

akan diajarkan adalah seni bela diri yang tidak begitu keras, maka beladiri yang akan

diajarkan adalah seni bela diri China yaitu xing yi quan, mei hua quan,xiang xin quan

dan tai chi.

Seni bela diri ini dapat diikuti oleh anak laki-laki dan perempuan, tentunya

dengan kegiatan ini diharapkan mampu mengembangkan fisik dan mental anak

dengan baik, karena pada usia 3 (tiga) sampai 6 (enam) tahun, perkembangan

psikomotorik mereka sangat berkembang pesat, serta akan menjadi bekal mereka dari

masa prasekolah menuju ke dunia pendidikan.

1.3

Identifikasi Masalah

Dalam perancangan tempat latihan bela diri ini, terdapat beberapa masalah

perancangan yaitu:

1.

Bagaimanakah tempat yang nyaman dan disukai oleh user yang sehingga

membuat mereka berkonsentrasi dan termotivasi untuk datang dan berlatih

seni bela diri yang ditekuninya?


(12)

4

2.

Bagaimanakah perancangan tempat latihan bela diri dan fisik yang tepat dan

sesuai dengan standardisasi yang telah ditetapkan?

1.4

Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan yang ingin dicapai adalah:

1.

Anak-anak memiliki selera yang berbeda dengan orang dewasa. Karena itu,

ruangan perlu dirancang semenarik mungkin agar anak-anak menyukai tempat

latihan, serta merasa senang berada di sana.

2.

Untuk keselamatan para penggunanya, tempat latihan ini perlu dirancang

sesuai dengan standardisasi yang telah ditetapkan. Dengan demikian,

kemungkinan cedera pun dapat diperkecil.

1.5

Sistematika Perancangan

Bab I memuat latar belakang beserta alasan-alasan perancangan fasilitas

tempat latihan seni bela diri untuk anak-anak. Bab ini juga memaparkan

permasalahan desain yang timbul dalam usaha mewujudkan tujuan yang hendak

dicapai dalam perancangan ini.

Bab II menjelaskan berbagai teori yang digunakan dalam perancangan dan

penulisan makalah sebagai acuan. Teori-teori tersebut merupakan salah satu dasar

perancangan untuk mencapai hasil yang baik.

Bab III memaparkan penjelasan mengenai objek yang sedang dikerjakan. Bab

ini juga menjelaskan analisis site objek studi yang digunakan.


(13)

5

Bab IV memuat hasil rancangan yang dijabarkan melalui konsep-konsep

desain. Bab ini juga menjelaskan bagaimana konsep-konsep desain diterapkan pada

perancangan.

Bab V memuat simpulan yang merupakan jawaban atas masalah perancangan

yang telah diajukan sebelumnya.


(14)

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kenyamanan yang diberikan dalam beladiri untuk anak-anak 3 sampai 6 tahun adalah sebuah

keamanan, karena memerlukan fleksibilitas antara tempat berlatih untuk orang dewasa dengan

anak-anak. Dengan keamanan anak-anak dapat melakukan latihan tanpa rasa takut. Begitu juga

orang tua mereka yang gelisah apabila area kursus yang ditawarkan tidak memiliki tingkat

keamanan yang baik. Secara psikologis warna merah, kuning yang bersifat sebagai aksen mampu

menimbulkan suatu sifat yang mengalun dan dinamis dan bisa meningkatkan semangat saat

berlatih dan juga pola pelatihan di iringi dengan sedikit permainan, teori, dan gerakan yang tidak

begitu ekstrim memberikan ketenangan bagi orang tua serta membuat anak-anak nyaman berada

di kursus seni bela diri ini


(15)

85

Untuk standardisasi dalam sebuah latihan beladiri di Indonesia tidak teridentifikasi, karena

itu pendekatan yang dipakai mengarah pada standardisasi sebuah lapangan olahraga dan

studi banding dengan proyek yang sama.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst. . 2002 "Data Arsitek” edisi 33. Erlanga. Jakarta

Cheong, Jack. 2005. “Origins of Shaolin Kungfu”. Singapore. Asiapac Books

Cheong, Jack. 2002. “Origins of Chinese Martial Art”. Singapore. Asiapac Books

Akbar, Reni dan Hawadi.2001.” Psikologi Perkembangan Anak” . Jakarta. PT Gramedia

Widiasarana.

Christina Krisnawati. 2005. “Terapi Warna dalam Kesehatan”. Yogyakarta. Curiosita.

Cainruth, Linda. 1999. “Anthopometric measurements of children”.USA.

http://en.wikipedia.org/wiki/Martial_arts. [ 15 februari 2010/ 08:45]

http://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_martial_arts [ 18 februari 2010/ 19:43]

http://en.wikipedia.org/wiki/Wushu_%28sport%29[ 18 februari 2010/ 20:52]

http://en.wikipedia.org/wiki/Tai_chi_chuan[ 19 februari 2010/ 09:48]

 


(1)

3 1.2Ide/Gagasan Konsep

Tingkat kenyamanan, menurut standard anak-anak, berbeda dengan orang dewasa. Mereka merasa nyaman berada di ruang yang dirancang untuk mereka sendiri. Maka ruangan akan dirancang sedemikian rupa untuk kenyamanan anak-anak. Penerapan bela diri terhadap anak-anak sangat berbeda dengan orang dewasa, mereka belum begitu mampu untuk melakukan gerakan-gerakan yang sifatnya keras, seperti : memukul, salto, menendang dan memutar. Karena anak-anak yang akan berlatih adalah usia 3 (tiga) tahun sampai 6 (enam) tahun, tentunya bela diri yang akan diajarkan adalah seni bela diri yang tidak begitu keras, maka beladiri yang akan diajarkan adalah seni bela diri China yaitu xing yi quan, mei hua quan,xiang xin quan dan tai chi.

Seni bela diri ini dapat diikuti oleh anak laki-laki dan perempuan, tentunya dengan kegiatan ini diharapkan mampu mengembangkan fisik dan mental anak dengan baik, karena pada usia 3 (tiga) sampai 6 (enam) tahun, perkembangan psikomotorik mereka sangat berkembang pesat, serta akan menjadi bekal mereka dari masa prasekolah menuju ke dunia pendidikan.

1.3Identifikasi Masalah

Dalam perancangan tempat latihan bela diri ini, terdapat beberapa masalah perancangan yaitu:

1. Bagaimanakah tempat yang nyaman dan disukai oleh user yang sehingga membuat mereka berkonsentrasi dan termotivasi untuk datang dan berlatih seni bela diri yang ditekuninya?


(2)

4 2. Bagaimanakah perancangan tempat latihan bela diri dan fisik yang tepat dan

sesuai dengan standardisasi yang telah ditetapkan?

1.4Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan yang ingin dicapai adalah:

1. Anak-anak memiliki selera yang berbeda dengan orang dewasa. Karena itu, ruangan perlu dirancang semenarik mungkin agar anak-anak menyukai tempat latihan, serta merasa senang berada di sana.

2. Untuk keselamatan para penggunanya, tempat latihan ini perlu dirancang sesuai dengan standardisasi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kemungkinan cedera pun dapat diperkecil.

1.5Sistematika Perancangan

Bab I memuat latar belakang beserta alasan-alasan perancangan fasilitas tempat latihan seni bela diri untuk anak-anak. Bab ini juga memaparkan permasalahan desain yang timbul dalam usaha mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam perancangan ini.

Bab II menjelaskan berbagai teori yang digunakan dalam perancangan dan penulisan makalah sebagai acuan. Teori-teori tersebut merupakan salah satu dasar perancangan untuk mencapai hasil yang baik.

Bab III memaparkan penjelasan mengenai objek yang sedang dikerjakan. Bab ini juga menjelaskan analisis site objek studi yang digunakan.


(3)

5 Bab IV memuat hasil rancangan yang dijabarkan melalui konsep-konsep desain. Bab ini juga menjelaskan bagaimana konsep-konsep desain diterapkan pada perancangan.

Bab V memuat simpulan yang merupakan jawaban atas masalah perancangan yang telah diajukan sebelumnya.


(4)

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kenyamanan yang diberikan dalam beladiri untuk anak-anak 3 sampai 6 tahun adalah sebuah keamanan, karena memerlukan fleksibilitas antara tempat berlatih untuk orang dewasa dengan anak-anak. Dengan keamanan anak-anak dapat melakukan latihan tanpa rasa takut. Begitu juga orang tua mereka yang gelisah apabila area kursus yang ditawarkan tidak memiliki tingkat keamanan yang baik. Secara psikologis warna merah, kuning yang bersifat sebagai aksen mampu menimbulkan suatu sifat yang mengalun dan dinamis dan bisa meningkatkan semangat saat berlatih dan juga pola pelatihan di iringi dengan sedikit permainan, teori, dan gerakan yang tidak begitu ekstrim memberikan ketenangan bagi orang tua serta membuat anak-anak nyaman berada di kursus seni bela diri ini


(5)

85 Untuk standardisasi dalam sebuah latihan beladiri di Indonesia tidak teridentifikasi, karena itu pendekatan yang dipakai mengarah pada standardisasi sebuah lapangan olahraga dan studi banding dengan proyek yang sama.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst. . 2002 "Data Arsitek” edisi 33. Erlanga. Jakarta

Cheong, Jack. 2005. “Origins of Shaolin Kungfu”. Singapore. Asiapac Books

Cheong, Jack. 2002. “Origins of Chinese Martial Art”. Singapore. Asiapac Books

Akbar, Reni dan Hawadi.2001.” Psikologi Perkembangan Anak” . Jakarta. PT Gramedia Widiasarana.

Christina Krisnawati. 2005. “Terapi Warna dalam Kesehatan”. Yogyakarta. Curiosita.

Cainruth, Linda. 1999. “Anthopometric measurements of children”.USA.

http://en.wikipedia.org/wiki/Martial_arts. [ 15 februari 2010/ 08:45]

http://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_martial_arts [ 18 februari 2010/ 19:43]

http://en.wikipedia.org/wiki/Wushu_%28sport%29[ 18 februari 2010/ 20:52]

http://en.wikipedia.org/wiki/Tai_chi_chuan[ 19 februari 2010/ 09:48]