PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA SMK DI STABAT.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP
HASIL BELAJAR KONSEP DASAR LISTRIK
DAN ELEKTRONIKA SISWA SMK DI STABAT

TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Megister Pendidikan
pada Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh;
JONI SYAFRIN RAMBEY
NIM : 081188230121

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017

ABSTRACT
Joni Syafrin Rambey, The Effect of Instructional Strategy and Interest to the result of basic
consep of electricity and electronic learning of students at SMK Stabat. Thesis, Medan:

Education Technology Program. Post Gaduate Program. State University of Medan. 2016.
This objectives of this research were to discover whether: (1) the basic consep of electricity and
alectronic learning achievment of students taught by using STAD type of Cooperative Learning
Strategy was higher than those taught by using Jigsaw type (2) the basic consep of electricity and
electronic learning achievment of students with higher interested was higher than those with lower
interested (3) interaction between learning strategy and student’s interested and its effect to the result
of learning achievement of the students.
This research was done at SMK Putra Jaya and SMK Harapan Stabat. Sampling Technique uses cluster
random sampling. This research sample consists of 60 students. The instrument which is used for
collecting data is Learning Achievement Test, Objective and Questionnaire, to know the students'
learning intersested. This research uses Experiment Method with factorial design
. The analysis
was carried out by using a two way ANOVA on significant level = 0,05.
Data analysis shows that, 1)the result of basic consep of electricity and electronic learning of students
taught by using STAD type of Cooperative Learning Strategy was higher than those of students taught
by using Jigsaw Type, Fcounnt = 5.56 > Ftable = 4.016. In this case the students' achievement on Basic
Consep of Electricity And Electronic Study is better by using STAD type cooperative learning strategy
than Jigsaw type cooperative learning strategy in students' teaching-learning process; 2), the result of
basic consep of electricity and electronic learning of students who have high learning interested higher
than those of students who have low learning interested Fcounnt = 37.90 > Ftable = 4.016. In this case the

students' high learning interested has better achievement than students' low learning interested on basic
consep of electricity and electronic study; 3) there is an interaction between learning Strategy and
Student’s Learning interested to the Achievement of consep of electricity and electronic study Fcounnt =
4.21 > Ftable = 4.016
Based on the research result above, the researcher gives some suggestion as follow: first, to rise up the
basic consep of electricity and electronic Study's Achievement, teacher is suggested to use STAD type
cooperative learning strategy; second, to choose and apply cooperative learning strategy, teacher is
suggested to consider students' learning intersted.

i

ABSTRAK
Joni Syafrin Rambey, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika Siswa SMK di Stabat. Tesis. Medan: Program
Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa
yang menggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari yang menggunaan
strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw; 2) hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika
siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari yang memiliki minat belajar rendah; 3)
interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran

Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika.
Penelitian dilakukan di SMK Putra Jaya dan SMK Harapan di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.
Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 60
siswa. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa tes hasil belajar yang berbentuk
obyektif dan angket untuk mengetahui minat belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah
eksperimen semu dengan desain faktorial
. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis
Varians (ANAVA) pada taraf signifikansi α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa
yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada siswa yang
menggunakan tipe Jigsaw, dengan Fhitung = 5,56 > Ftabel = 4,016. Dalam hal ini hasil belajar Konsep
Dasar Listrik dan Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD
lebih tinggi dibanding dengan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 2)
Hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih
tinggi dari pada siswa yang memiliki minat belajar rendah Fhitung = 37,90 > Ftabel = 4,016. Dalam hal ini
hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih
tinggi daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah; 3) ada interaksi antara strategi pembelajaran
dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika Fhitung = 4,21 >
Ftabel =4,016.
Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti menyarankan sebagai berikut: pertama, untuk

meningkatkan hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika, guru perlu menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD; kedua, dalam memilih dan menerapkan strategi pembelajaran
kooperatif, guru perlu mempertimbangkan minat belajar siswa.

ii

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
hidayah, kesempatan, kesehatan, bimbingan serta pertolongan sehingga penulisan tesis ini
dapat terselesaikan. Selama melaksanakan penelitian dan penyusunan tesis ini, banyak sekali
bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof.
Dr. Sukirno, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., sebagai dosen pembimbing
yang telah memberikan arahan dan bimbingan, serta selalu memberi semangat dan dorongan
bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd,
Dr. R.Mursid, M.Pd. sebagai nara sumber dan dosen penguji yang telah memberikan arahan
dan masukan yang sangat berarti terhadap tesis ini, dan Ibu Dr. samsidar Tanjung, M.Pd.
sebagai notulen.

Pada kesempatan ini penulis juga meyampaikan terima kasih kepada Bapak Rektor
Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur, Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi
Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, dan staf yang telah
banyak memberi bantuan dan dorongan kepada penulis.
Juga penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kerja yang telah banyak
memberikan dorongan dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini.
Terkhusus ibunda tersayang, juga kepada istri tercinta dan juga anak-anak, Abanganda
Prof. Selamat Triono M.Sc. Ph.D., yang telah terus memberikan dorongan dan bantuan demi
selesainya tesis ini.
iv

Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat dan Kepala SMK Putra Jaya dan
Kepala SMK Harapan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, Guru Bidang
Studi Konsep Dasar Listrik dan Elektronika di SMK Putra Jaya dan SMK Harapan yang telah
bekerja sama demi lancarnya pelaksanaan penelitian
Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis
menyampaika ucapan terima kasih yang sebesar-bearnya semoga Allah akan membalas
semua bantuan dan dorongan yang telah diberikan.

Medan, September 2016

Penulis,

Joni Syafrin Rambey

v

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………….

i

ABSTRACT ………………………………………………………………............. . .

ii

ABSTRAK ………………………………………………………….……………….

iii


KATA PENGANTAR …………………………………………….........................

iv

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..

vi

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………..

ix

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………….

xi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………..

xii


BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………..

1

1.1 Latar Belakang………………...……………………………………….

1

1.2 Identifikasi Masalah…………………………………...…………………

8

1.3 Pembatasan Masalah…………….………………………………………..

8

1.4 Perumusan Masalah………………………………………………………

9


1.5 Tujuan Penelitian……….……………………...…………………………

9

1.6 Manfaat Penelitian……………….………………………………………

10

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR DAN RUMUSAN
HIPOTESIS ……………………………………………………………………….

11

2.1 Kajian Teori……………………………………………………………..

11

2.1.1 Hakikat Hasil Belajar……………………………………………..

11


2.1.2 Hakikat Strategi Pembelajaran…………………………………..

14

2.1.3 Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif………..……………….

15

vi

2.1.3.1. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD….

19

2.1.3.2. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw….

22

2.1.4. Hakikat Minat belajar……………………………………………


24

2.2 Penelitian Yang Relevan………………………………………………..

29

2.3 Kerangka Berpikir………………………………………………………….

30

2.4 Rumusan Hipotesis………………………………………………………

35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………………

36

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………

36

3.2 Populasi dan Sampel…………………………………………………….

37

3.3 Desain Penelitian………………………………………………………

37

3.4 Prosedur dan pelaksanaan perlakuan……………………………………

39

3.5 Variabelitas dan Definisi Operasional………………………………….

40

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ………………………………

42

3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian…………………………………………

44

3.8 Teknik Analisis Data………………………………………………….. .

47

3.9 Uji Hipotesis……………………………………………………………

54

3.10 Teknik Analisis Data………………………………………………… ..

56

3.11 Uji Hipotesis……………………………………………………………

58

BAB IV HASIL PENELITIAN …………………………………………………

59

4.1. Deskripsi Data………………………………..…………………………..

vii

59

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis ………………………………………….

75

4.3. Pengujian Hipotesis ……………………………………………………

79

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………………..

86

4.5. Keterbatasan penelitian ………………………………………... ………

91

BAB V SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN………………………………..

93

5.1. Simpulan ……………………………….…………………….………..

93

5.2. Implikasi ………………………………………………………………..

93

5.3. Saran ……………………………………………………………………

95

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………

97

LAMPIRAN…………………………………………………………………………

100

viii

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

1.1. Rata-Rata Nilai Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika SMK Stabat

4

2.1. Perbedaan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw ……..

31

3.1. Desain Penelitian ………………………………………………………...………..

38

3.2. Kisi-Kisi angket minat belajar…………………………………………………….

46

3.3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar …………………………………………...

47

4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pelajaran Konsep Dasar Listrik dan
Elektronika Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif

tipe

STAD ……………………………………………………………………………

60

4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pelajaran Konsep Dasar Listrik dan
Elektronika Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw ……………………………………………………………………………

62

4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pelajaran Konsep Dasar Listrik dan
Elektronika Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi ………...………………

64

4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika Siswa
yang Memiliki Minat Belajar Rendah……………………………………………

66

4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD …………..

68

4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw …………..

70

4.7. Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD……………………

72

4.8. Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw……………………

74

4.9. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika
Kelompok Subjek A1 dan A2…………………………………………………….

76

4.10. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika
Kelompok Subjek B1 dan B2………………………………………………………….

76

4.11. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika
Kelompok subjek A1B1, A2B1, A1B2, dan A2B2 ………………………………………

77

4.12. Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan
Elektronika Kelompok Subjek A1 dan A2……………………………………………

77

4.13. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika
Kelompok Subjek B1 dan B2……………………………………………………………

78

4.14. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Antar Kelompok dengan Uji
Barlette…………………………………………………………………………

79

4.15. Rangkuman Hasil Perhitungan Teknik Analisis Varians Dua Jalur pada Taraf
Signifikansi α = 0,05……………………………………………………………

80

4.16. Ringkasan Hasil Perhitungan ANAVA faktorial 2 x 2 ………………………..

80

4.17. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheffe’……………………………………..

84

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

4.1. Histogram Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa yang
Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

……………… …

61

4.2. Histogram hasil belajar konsep dasar listrik dan elektronika yang menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ……… ……………………………

63

4.3. Histogram Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa yang
Memiliki Minat Belajar Tinggi ………...……………………………………..

65

4.4. Histogram Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa yang
Memiliki Minat Belajar Rendah………………………………………………..

67

4.5. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ………………….

69

4.6. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ………………….

71

4.7. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ………………….

73

4.8. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw …………………

75

4.9. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar
Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa ………………………………….

83

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi telah memberi dampak perubahan yang sangat besar di segala
bidang termasuk pendidikan. Suatu tantangan cukup besar bagi bangsa agar mampu
menghadapi tuntutan perubahan tersebut tanpa meninggalkan akar budaya dan
kepribadian sebagai bangsa yang bermartabat. Sejalan dengan ini, dalam UndangUndang RI no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) pada Bab I
pasal 1 ayat 2 disebutkan sebagai berikut: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, Kebudayaan Nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman.
Peran pendidikan sangat diperlukan untuk mengantisipasi dan mengelola
perubahan yang terjadi, sebagaimana dalam Undang-Undang RI tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3 yang menyebutkan: Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan
masa depan sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang diatas. Untuk itu
diperlukan perubahan mendasar dalam Sistem

Pendidikan Nasional terutama yang

berkaitan dengan kurikulum. Salah satu upaya pemerintah dalam hal ini adalah

1

2

penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum yang menuntut guru
dengan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk memperoleh pengalaman nyata.
Perubahan kurikulum yang berbasis kompetensi membawa konsekuensi pada
perubahan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas dengan penekanan pada
pengembangan kompetensi individual siswa. Artinya setiap siswa akan mendapatkan hak
dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan latihan mengembangkan kompetensi di
setiap mata pelajaran, sehingga kompetensi itu dikuasai dan menjadi kebiasaan berpikir
dan bertindak yang dilakukan secara konsisten.
Kompetensi berarti orientasi kegiatan belajar di kelas harus lebih banyak
diberikan kepada siswa untuk lebih aktif belajar (student centred), aktif mencari
informasi sendiri dan melakukan eksplorasi sendiri atau bersama-sama teman dalam
kegiatan belajar secara berpasangan atau berkelompok, belajar menggunakan beragam
sumber belajar dari bahan cetak, media elektronika, maupun lingkungan. Dengan kata
lain, pembelajaran lebih berpusat pada aktivitas siswa karena merekalah yang nantinya
diharapkan akan memiliki dan menguasai sejumlah kompetensi dalam semua mata
pelajaran, sedangkan peran guru lebih banyak sebagai motivator dan fasilitator yang
mempermudah siswa mendapatkan sumber belajar sehingga mereka dapat melakukan
kegiatan belajar secara optimal.
Menggunakan metode ceramah masih dilakukan oleh guru dalam menyampaikan
sejumlah informasi kepada siswa. Hal ini mengakibatkan pendekatan pembelajaran yang
digunakan lebih bersifat teacher centered, dengan gaya mengajar yang monoton, kurang
bervariasi dalam menggunakan metode dan tehnik mengajar serta siswa tidak
berkesempatan berperan secara aktif dalam proses belajarnya.

3

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis pendidikan
menengah di Indonesia yang dirancang untuk mempersiapkan siswa memasuki lapangan
kerja. Dalam Undang Undang Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
pasal 11 menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Dengan melihat
undang-undang tersebut maka menjadi kewajiban bagi SMK untuk mempersiapkan
lulusannya agar mampu memasuki dunia kerja dan industri dengan kompetensi yang
memadai. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui penyiapan pembelajaran yang di
sesuaikan dengan kondisi dimana lulusan nanti bekerja.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Task Force Systems Curriculum ACM
(2001: 7), terjadi kesenjangan antara kompetensi lulusan pendidikan dengan kebutuhan
kemampuan tenaga kerja di dunia usaha. Di dunia pendidikan siswa melakukan kegiatan
practicum, content mastery, systemic know mastery, tool and reference needed, dan
portofolio, sedangkan dalam dunia usaha atau industri yang dibutuhkan kemampuan
tenaga kerja yang melakukan communication skills, team building, systemic thinking,
profesionalism, quality, role of enterprise.
Menurut Breslow (2002: 65), kegiatan pembelajaran saat ini masih berpusat pada
guru (teacher centered) atau pembelajaran tradisional dan masih menjadi mainstream
dalam pendidikan di Indonesia di berbagai jenjang. Hal senada juga dikemukakan oleh
Soedijarto (2003: 20) bahwa proses pembelajaran yang terjadi di tingkat Sekolah Dasar
(SD) sampai perguruan tinggi pada umumnya masih proses penyajian informasi oleh
pengajar untuk dicatat oleh peserta didik.
Berdasarkan pendapat di atas kecenderungan terhadap strategi pembelajaran yang
selama ini berlangsung perlu diadakan pembenahan dan dikembangkan sehingga lebih

4

memacu kreativitas dan keaktifan siswa. Siswa SMK yang diharapkan menjadi tenaga
professional tingkat menengah sebaiknya juga dikenalkan dengan cara-cara kerja para
profesional yang ada di industri, dengan demikian akan lebih mempermudah para lulusan
setelah memasuki dunia kerja. Cara-cara kerja di industri yang sangat menuntut
kreativitas, kerjasama dan keaktifan itulah yang seharusnya diadopsi dalam strategistrategi pembelajaran di SMK.
Penjelasan di atas menggambarkan tuntutan terhadap kualitas lulusan SMK yang
terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang juga terus berkembang.
Gambaran yang ada di SMK justru menunjukkan krisis peningkatan mutu, dengan salah
satu indikatornya adalah meningkatnya angka ketidaklulusan dari tahun 2003/2004 ke
tahun 2004/2005, data menunjukkan tingkat SMK dari 12,27 % menjadi 22,48 %
(Azyumardi Azra, Kompas, Juni 2005).
Tidak optimalnya pencapaian hasil belajar juga terjadi di SMK Putra Jaya dan
SMK Harapan Stabat, hal ini dapat dilihat dari pencapaian nilai hasil belajar Konsep
Dasar Listrik Dan Elektronika siswa tiga tahun berturut-turut. Berdasarkan data yang
diperoleh dari sekolah tersebut diperlihatkan pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika SMK Stabat
No

Sekolah

Nilai rata-rata
TA. 2010-2011

TA 2011-2012

TA 2012-2013

1

SMK Putra Jaya

68

72

69

2

SMK Harapan

67

70

69

Sumber: SMK Putra Jaya dan SMK Harapan Stabat
Berdasarkan temuan tentang rendahnya mutu pendidikan SMK, ada konsekuensi
logis yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan memperbaharui proses pembelajaran
secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

5

Rendahnya hasil belajar dan tingginya angka ketidaklulusan, tidak dapat
dilepaskan dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, sebagaimana yang dikemukakan
oleh Kuntjoro (2008), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang meliputi: kemampuan, perhatian, ingatan,
retensi, motivasi, minat, sikap, dan karakteristik siswa. Faktor ekternal adalah faktor
yang berasal dari luar diri siswa, yang meliputi: strategi pembelajaran, alat evaluasi,
lingkungan belajar, dan media pembelajaran.
Pembelajaran yang melibatkan potensi siswa akan memberi pengalaman
tersendiri bagi siswa. Gagne, Edgar Dale (1985: 70) mengemukakan bahwa kerucut
pengalaman dimulai dengan siswa sebagai peserta dalam pengalaman langsung,
kemudian bergerak sebagai pengamat kejadian yang nyata, terus ke siswa sebagai
pengamat benda tiruan atau dimediakan dan berakhir ke siswa yang mengamati simbolsimbol yang menghadirkan suatu peristiwa tertentu, dengan demikian makin ke bawah
letak suatu jenis pengalaman dalam kerucut pengalaman itu makin besar derajat
kekongretannya. Model yang dimaksud dalam kerucut pengalaman adalah pengalaman
terbatas, pengalaman yang diperankan, demontrasi, karyawisata, sajian, televisi, gambar
gerak, rekaman radio, gambar diam,visual verbal.
Berdasarkan pendapat Dale tersebut tergambar jelas bahwa kemampuan siswa
akan cepat diperoleh melalui kegiatan dimana siswa sendiri yang terlibat di dalamnya.
Salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa berperan dalam pembelajaran
adalah model pembelajaran kooperatif.
Guru sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan mempunyai kewajiban
mendidik, mengajar dan melatih peserta didik. Mendididk artinya menanamkan sikap
dan perilaku yang diimplementasikan dalam bentuk etika dan estetika dalam pergaulan

6

sehari-hari. Mengajar ialah fungsi guru sebagai tranformator ilmu pengetahuan dan
teknologi, sedang melatih adalah fungsi guru sebagai pembimbing ketrampilan siswa.
Kewajiban guru di bidang mengajar atau kegiatan proses belajar mengajar sering
mengalami banyak kendala karena kegiatan ini menuntut ketekunan dan ketrampilan
guru dalam pengelolaannya. Di satu sisi guru harus terampil dalam mengelola
pembelajaran, di sisi lain siswa diusahakan agar mudah dalam belajar.
Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu diupayakan suatu sistem pembelajaran
yang membentuk kepribadian seperti yang dimaksud dalam tujuan nasional. Kualitas
sumber daya manusia (SDM) sering diidentikkan dengan tingkat kemampuan
penguasaan teknologi. Sejalan dengan perkembangan teknologi, media pembelajaran
telah berkembang dengan pesat mulai dari yang bersifat sederhana sampai pada yang
multi komplek. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, Hamalik (2000:
124) menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah: (1)
tujuan pembelajaran, (2) motivasi siswa, (3) guru, (4) materi pembelajaran, (5) metode
yang digunakan, (6) media, (7) evaluasi, dan (8) situasi dan kondisi lingkungan. Dari
beberapa faktor tersebut, terdapat tiga faktor yang sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa yaitu media pembelajaran, minat belajar siswa dan strategi pembelajaran
yang digunakan.
Prestasi belajar adalah tingkat ketercapaian tujuan pendididkan dan atau tujuan
pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum, Garis-garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) atau dalam seperangkat perencanaan kegiatan pembelajaran lainnya (Boediono,
1994: 23). Menurut Sudjana (2000: 6) ada dua faktor utama yang mempengaruhi prestasi
belajar, yaitu faktor dalam diri siswa (internal), dan faktor dari luar diri siswa (eksternal).
Disamping itu minat memiliki peranan sangat penting dalam berhasil tidaknya suatu

7

proses pembelajaran. Suryabrata (2002: 68) mengemukakan bahwa tinggi rendahnya
minat seseorang sangat ditentukan oleh motivasi yang ada pada individu itu sendiri.
Guru harus dapat membangkitkan motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri
serta dapat meyakinkan bahwa pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika bukanlah
pelajaran yang sulit. Disamping memberi motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri
pada siswa, pada saat bersamaan guru juga senantiasa berupaya untuk memudahkan
pemahaman penguasaan materi kepada siswa.
Oleh karena itulah diperlukan upaya yang tepat untuk menumbuhkan rasa senang
terhadap mata pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika yang salah satunya adalah
penggunaan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif. Hal ini sangat
dimungkinkan sebab dengan strategi yang tepat mata pelajaran itu akan mudah diterima
siswa yang akibatnya siswa akan memiliki rasa senang terhadap mata pelajaran tersebut.
Salah satu strategi pembelajaran yang diharapkan mampu membantu siswa untuk
menumbuhkan kemampuan kerjasama dan mampu menumbuhkan cara berfikir yang
kritis adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang bukan hanya mampu mengembangkan kompetensi siswa
tetapi juga mampu memberikan pengalaman pada siswa serta mampu mengembangkan
kerjasama dalam kelompok utamanya dalam menemukan dan menyelesaikan masalah.
Berdasarkan uraian di atas , maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang
pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dan minat belajar terhadap hasil
belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika yang dirumuskan dalam bentuk judul “
Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Konsep Dasar
Listrik dan Elektronika Siswa SMK di Stabat”. Strategi pembelajaran merupakan salah
satu kawasan yang dibahas dalam teknologi pembelajaran dalam rangka memberikan

8

kemudahan individu dalam belajar, oleh karena itu penelitian ini merupakan salah satu
solusi pemecahan masalah pembelajaran di atas.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalahnya yaitu, Apakah rendahnya hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika
karena mata pelajaran tersebut tidak diujikan secara nasional? Apakah strategi
pembelajaran

yang diterapkan

guru

kurang

efektif?

Apakah

guru

kesulitan

membangkitkan minat belajar siswa? Apakah kesulitan memilih strategi pembelajaran
yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik siswa? Apakah kurangnya sarana
dan prasarana pendukung dalam pembelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika ?
Apakah siswa merasa kurang tertarik dan kurang senang dalam melakukan aktivitas yang
berkaitan dengan mata pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika?
1.3. Pembatasan Masalah
Berhubung keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, tidak semua masalah yang
diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika yang
sudah teridentifikasi akan ditindaklanjuti dalam penelitian ini. Pada penelitian ini
dibatasi hanya pada masalah berikut ini : (1) Strategi Pembelajaran Kooperatif yaitu tipe
STAD dan Jigsaw, (2) minat belajar siswa, dan (3) interaksi pengaruh Strategi

Pembelajaran Kooperatif dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar Konsep Dasar
Listrik dan Elektronika.

9

1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka
perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa yamg diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada siswa
yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatf tipe Jigsaw?
2. Apakah hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa yang memiliki minat
belajar tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar
rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap
hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika?.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa yamg
diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi
dari hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatf tipe
Jigsaw.
2. Untuk mengetahui hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa yamg
memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yamg memiliki
minat belajar rendah.
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap
hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.

10

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis
1. Manfaat Teoretis :
a. Untuk mengembangkan wawasan bagi guru dalam pelayanan terhadap siswa untuk
mencapai tujuan yang dinginkan.
b. Untuk menambah pengetahuan bagi guru tentang strategi pembelajaran yang sesuai
dengan keadaan siswa dan tuntutan zaman.
c. Untuk dasar peningkatan mutu pembelajaran.
d. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis :
a. Memberikan umpan balik bagi guru dari hasil pembelajaran.
b. Mendorong guru untuk menggunakan strategi pembelajaran yang variatif.
c. Memperoleh informasi tentang pentingnya minat belajar bagi siswa.
d. Memperoleh gambaran hasil prestasi siswa dari berbedaan strategi pembelajaran.

B A B

V

SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa yang menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari siswa yang menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
2. Hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa yang memiliki minat belajar
tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar dengan hasil belajar
Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.

5.2. Implikasi
Dalam kegiatan pembelajaran banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mencapai
tujuan pembelajaran secara optimal, di antaranya penggunaan strategi pembelajaran. Guru
dituntut untuk mengetahui berbagai strategi pembelajaran yang akan digunakan baik
kelebihan maupun kekurangannya. Selain itu dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran
guru harus memperhatikan karaktristik siswa. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan
strategi pembelajaran dan karaktristik siswa , guru dapat menentukan strategi pembelajaran
yang tepat diterapkan dalam proses pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi

93

94

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada siswa dengan strategi
pembelajaran koperatif tipe Jigsaw.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan
Elektronika siswa yang memilki minat belajar tinggi lebih tinggi daripada siswa yang
memiliki minat belajar rendah. minat belajar merupakan salah satu karakterristik siswa yang
harus diperhatikan dalam proses pembelajaran. minat belajar adalah keinginan individu
untuk mencapai prestasi. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih aktif dalma proses
pembelajaran, memilki ketekunan dan kesungguhan belajar, kerja keras, mandiri dalam
belajar, tidak cepat putus asa dalam menghadapi kesulitan, dan akan berbuat secara optimal
dalam proses pembelajaran. Sebaliknya siswa yang memilki minat belajar rendah kurang
aktif dalam proses pembelajaran, kurang tekun belajar, kurang kerja keras dalam belajar,
kurang mandiri dalam belajar, cepat putus asa jika menghadapi kesulitan,dan cenderung
bergantung pada orang lain dalam belajar. Dengan demikian minat belajar rendah
merupakan salah satu kendala dalam pencapaian hasil belajar.
Minat belajar sebagai salah satu karakteristik siswa merupakan faktor yang harus
dipertimbangkan seorang guru dalam memulai kegiatan proses pembelajaran, sehingga
dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat dan efektif untuk dipergunakan.
Strategi pembelajaran dan minat belajar memberi pengaruh terhadap hasil belajr
Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa. Dari hasil penelitian menunjukkan siswa yang
memilki minat belajar tinggi memperoleh hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan
Elektronika lebih tinggi daripada siswa yang meliki minat belajar rendah. Siswa yang
meiliki minat belajar tinggi memperoleh rerata hasil belajar lebih tinggi jika diajarkan
dengan strategi pembelajran STAD, demikian juga siswa yang memilki minat belajar rendah

95

memperoleh hasil belajar lebih tinggi jika diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif
tipe STAD.
Guru dalam pemilihan dan penetapan suatu strategi pembelajaran harus
memperhatikan minat belajar yang merupakan salah satu karakterristik siswa, agar strategi
pembelajaran yang ditetapkan dapat berjalan dengan efektif. Strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat diterapkan pada siswa yang memilki minat belajar rendah
dengan pertimbangan antara lain (1) siswa akan terbantu dengan adanya proses kerja sama
dalam proses pembalajaran, (2) siswa dapat mengembangkan kemampuannya, (3) minat
belajar siswa akan meningkat dalam proses pembelajaran dengan adanya saling
ketergantungan.
Memperhatikan pengaruh strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil beljar
Konsep Dasar Listrik dan Elektronika, maka untuk menghasilkan pembelajarn yang efektif
guru harus mampu mendesain suatu strategi pembelajaran, maka perlu dilakukan pelatihanpelatihan terhadap guru-guru tentang bagaimna mendesain suatu strategi pembelajaran ynag
efektif.
5.2. Saran
Bedasarkan simpulan dan implikasi penelitian, maka dapat ditkemukakan saran
sebagai berikut:
1. Penerapan strategi pembelajran yang tepat dalam proses pembelajaran merupakan satu
faktor yang harus diperhatikan untuk pencapaian tehadap dua strategi pembelajaran yaitu
strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dan strategi pembelajaran Jigsaw, maka guru
lebih disarankan untuk menggunakan strategi pembelajarn kooperatif tipe STAD pada
mata pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika

96

2. Minat belajar yang dimiliki setiap siswa berbeda, ada yang memilki minat belajar tinggi
dan ada yang memiliki minat belajar rendah. bedasarkan hasil penelitian, disarankan
untuk memperhatikan minat siswa dalam menerapkan strategi pembelajaran yang akan
digunakan.
3. Akibat keterbatasan peneliti, penelitian ini terbatas pada dua strategi pembelajaran
dengan memperhatikan tingkat minat belajar siswa, dan perlakuan hanya pada kelompok
kecil. diharapkan bagi penaliti lain yang ingin membuat penelitian lanjutan, disarankan
untuk membuat variabel moderator lainnya dan dalam cakupan yang lebih luas, dengan
demikian diharapkan dapat mengurangi keterbatasan dan kelemahan yang terdapat dalam
penelitian ini.
4. Penelitian ini menunjukkan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan minat
belajar terhadap hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika, maka kepada guru
disarankan

dalam

melaksanakan

pembelajaran

supaya

pembelajaran yang digunakan dan karakterirstik siswa.

memperhatikan

strategi

DAFTAR PUSTAKA
Atwi Suparman.2015. Desain Instruksional. Jakarta: PAU-Dirjen Dikti, Depdikbud.
Atwi Suparman. 2001. Desain Instruksional. Jakarta: PAU-PPAI Dirjen Dikti. Depdiknas.
Akbar Hawadi,R. Sihadi DW.,Mardi W.2001. Kreativitas. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Anita Lei. 2002. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruangruang
Kelas. Jakarta: Gramedia.
________. 1999. Strategi Pembelajaran Gotong Royong. Surabaya: Citra Media.
Arends, Richard I. 1997. Classroom instruction and Management. New York: McGraw-Hill
company Inc.
Arends, Ricard I. 2001. Learning to Teach. Fifth Edition. New York: Mcgraw-Hill
Companies Inc.
Aiken. Lewis R. 1997.Psychologycal Testing and Assessment. (9th Ed.) Singapore : Allyn and
Bacon.
Asmawi Zainul. 2001. Alternatif Assesmen. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.
Anderson SB. 1986. Encyclopedia of Educational Evaluation. San Fransisco: Jossey Bass
Publishers.
Akbar Reni. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Grasindo.
Boediono. 1984. Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas.
________ . 1994. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.
Dick, Walter and Lou Carey. 1990. The Systemic Design of Intruction. New York: Herper
Collins Publisher Inc.
Driscoll MP. 1994. Psychology of Learning for Instruction. Boston: Allyn & Bacon.
Dimyati Mahmud. 1999. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Raka Press.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Edgar Dale.1963. Audio Visual Methods in Teaching. New York-Chicago-San FransicoToronto-london Holt. Richard and Winston.

97

98
Fraenkel RJ. dan Norman E. Wallen. 1993. How to Design and Evaluate Reseacrch in
Education.
Second Edition. New York: Mac Graw Hill Inc.
Gagne, R.M. 1976. The Condition of Learning. Thrid Edition. New york: Holt Rinehart and
Winston
Inc.
Gagne, Edgar Dale. 1985. The Cognitive Psycology of School Learning. Boston: Little
Brown.
Gagne.RM. and Drisscoll,Mp.1989. Essentials if Learning for Intruction. Englewood Cliffs,
New
Jersey: Prentice Hall.
Garrison.KC. 1982. Psycology of Adolecence. Emgliwood Clifts. N.J. :Prentice Hall. Inc.
Gerungan. W.A.1993. Psikologo Sosial. Bandung: Eresco.
Gronlund.N.F.1985. Constructing Achievement test. ( diterjemahkan oleh Sirait Bistok.
Menyusun Tes Hasil Belajar ). Semarang : IKIP Semarang.
Ibrahim, Nana Syaodih. S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
John. Mc Manama dalam Soenarwan. 2008. Pendekatan Sistem dalam Pendidikan. Surakarta:
UNS Press.
Johnson, DW. Johnson, RT. Hambee EJ. 1991. Cooperative in the Classroom Interaction.
Minnnessota: Book Company.
Karnadi. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Cipta Jaya.
Loudgren. 1994. Cooperative Learning: in The Science Classrom. New York: McGraw-Hill
Company. 119
Muhamad Syafik. 2003.Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Mochtar Buchori. 2015. Tranformasi Pendidikan di Era Globalisasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nana Sudjana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Nasution. S. 2010. Berbagai Pendekatan dalam proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Oemar Hamalik. 2000. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

99
Reily dan Lewis. 1993. Education Psycology: Aplications for classroom Learning and
Instruction. New York: Macmillan Publishing Co. Inc.
Sumadi Suryabrata. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali.
Sri Anitah, Norhadi. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Slavin R. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Syaifudin Anwar. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_____________. 2000. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_____________. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Singgih D.Gunarso. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK.
Gunung Mulia.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina
Aksara.
Suparno, Paul.2001. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Searrs, Susan. 2002. Contextual teaching and Learning: A Primer for Effective Instruction.
Bloomington: Phi Delta Kappa Educational Foundation.
Toeti Sukamto dan Udin Saripudin W. 1996. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran,
PAU-Dirjen Dikti, Depdikbid, Jakarta.
Winkel W.S. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKUSI BUZZ GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X TITL SMK N 2 DOLOKSANGGUL.

0 4 28

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA.

0 2 30

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 2 33

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN BAKAT TEKNIK TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK DI KOTA MEDAN.

0 1 39

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGUASAI ALAT UKUR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA SMK NEGERI 5 MEDAN.

0 1 27

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MENGUASAI KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEHNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 5 MEDAN.

0 1 23

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA SISWA KELAS X SMK SWASTA QUICKLY MEDAN T.P 2013/2014.

0 3 16

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN ISPRING SUITE DENGAN COURSELAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK.

0 2 47

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SESUAI STANDAR KOMPETENSI DI SMK NEGERI 4 BANDUNG.

0 0 42

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Listrik Dinamis JURNAL

0 0 6