DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD: Penelitian di kelas 3 SDN SerangIlir, SDN Serpong 3, dan SDN Taktakan

(1)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

(RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

(Penelitian di kelas 3 SDN SerangIlir, SDN Serpong 3, dan SDN Taktakan 2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: WILDAYANI

1104829

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG


(2)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

(RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

(Penelitian di kelas 3 SDN SerangIlir, SDN Serpong 3, dan SDN Taktakan 2)

Oleh Wildayani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Wildayani 2015 Universitas Pendidika Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lain tanpa ijin dari penulis


(3)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD


(4)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD


(5)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN

MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

(RME) PADA SISWA

KELAS 3 SD

Wildayani

Ima Ni’mah Chudari

1

Supriadi

2

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Serang, Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Suatu pembelajaran akan mencapai hasil yang optimal jika didisain secara tepat dan efektif. Hal ini dipengaruhi oleh model pembelajaran yang sesuai, sehingga mudah untuk difahami siswa. Ketidaksesuaian ini akan mempengaruhi pemahaman anak terhadap suatu konsep, sehingga akan memicu terjadinya hambatan belajar. Penelitian ini menggunakan Didactical Design Research

(DDR) terkait suatu rancangan pembelajaran pada konsep perkalian untuk meningkatkan kemampuan pemodelan matematik dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di kelas 3 SD. Untuk itu, disain didaktik yang digunakan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang sangat sesuai untuk meningkatkan kemampuan pemodelan matematik. Tahapan yang dilakukan adalah implementasi DDA dan RDD yang telah disesuaikan dengan learning obstacle yang muncul di kelas 4 SDN Serang Ilir dan SDN Serpong 3, yaitu berkaitan tentang

mathematization, solving, dan validating. Pada tes LO ditemukan bahwa kurang adanya penanaman konsep yang menyebabkan siswa akan kesulitan dalam menjawab soal dengan tipe yang berbeda. Hasil yang diperoleh pada implementasi DDA di kelas 3A SDN Taktakan 2 adalah mencapai rata-rata 84 %. Kemudian muncul adanya keterbatasan pengetahuan yang menyebabkan siswa tidak mampu menjawab soal dengan benar. Sedangkan untuk implementasi RDD di kelas 3B di sekolah yang sama diperoleh rata-rata 92%. Presentase tersebut menunjukkan kemampuan siswa terhadap soal pemodelan matematik pada saat RDD sudah mencapai kategori optimal.

Kata kunci : Disain didaktik, perkalian, pemodelan matematik

1Ima Ni’mah Chudari 2


(6)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DIDACTIC LEARNING MULTIPICATION CONCEPT DESIGN TO

ENHANCE THE ABILITY OF MATHEMATICAL MODELING USING

REALISTIC APPROACH TO MATHEMATICS EDUCATION (RME)

IN GRADE 3

ABSTRACT

A study will achieve optimal results if designed appropriately and effectively. This is effected by appropriate learning model, making it easy for the student understood. This discrepancy will affect children's understanding of a concept, so that it will trigger the occurrence of obstacles of learning. This research uses Didactical Design Research (DDR) related a draft learning on the concept of multiplication to improve the ability of mathematical modeling using an approach Realistic Mathematics Education (RME) in the grade 3 ELEMENTARY SCHOOL. To that end, the used didactic design can be a very appropriate learning alternatives for improving the ability of mathematical modeling. The stages being performed is implementation of the DDA and the RDD has adapted to the learning obstacle which appears in grade 4 at SDN Serang Ilir SDN Serpong 3, it relating about mathematization, solving, and validating. On test LO found that lack of cultivation of the concept that causes difficulty in students will answer questions with a different type. The results obtained on the implementation of the DDA in the class 3A SDN Taktakan 2 is achieved an average of 84%. Then comes the existence of limited knowledge that students are not able to answer the question correctly. As for the implementation of the RDD in class 3B in the same school gained an average of 92%. The percentage indicates the ability of the students against the mathematical modeling problem at the time of RDD has reached optimum category.


(7)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH...iii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR GRAFIK ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

A.Latar Belakang Penelitian ...1

B. Rumusan Masalah...3

C.Tujuan Penelitian ...4

D.Manfaat Penelitian ...3

E. Struktur Organisasi Skripsi ...5

BAB II KAJIAN TEORITIS ...7

A.Learning Obstacle (LO) ...7

B. Disain Didaktik ...8

C.Konsep Perkalian ...10

D.Kemampuan Pemodelan Matematik ...12

E. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) ...14

F. Karakteristik Siswa SD ...17

G.Penelitian yang Relevan ...18

H.Hipotesis ...19

BAB III METODE PENELITIAN ...21

A.Disain Penelitian ...21

B. Subjek Penelitian ...22

C.Instrumen Penelitian ...22

D.Prosedur Penelitian ...22

E. Teknik Pengumpulan Data ...24


(8)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...27

A. Hasil Penelitian DDR ...27

1. Learning Obstacle pada Konsep Perkalian ...27

2. Implementasi dan Analisis Disain Didaktik Awal (DDA) ...36

3. Implementasi dan Analisis Revisi Disain Didaktik (RDD) ...46

4. Rekapitulasi Hasil Penelitian ...56

B. Pembahasan ...57

C. Jawaban Hipotesis ...61

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...63

A. Kesimpulan ...63

B. Rekomendasi ...64

DAFTAR PUSTAKA ...65 LAMPIRAN


(9)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan matematika adalah suatu proses membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan siap, terbuka dan kreatif tanpa kehilangan identitas dirinya, seperti tercantum dalam tujuan pendidikan nasional kita. Pendidikan matematika merupakan sebuah cara bagaimana matematika disampaikan kepada peserta didik dengan baik dan mudah dipahami oleh siswa (Supriadi, 2014, hlm. 11).

Dengan kata lain, pendidikan merupakan suatu pembelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi, metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman (Huda, 2013,hlm.2).

Oleh karena itu, pembelajaran harus didisain seefektif mungkin, sehingga pembelajaran yang dilakukan akan memberikan hasil yang optimal. Disain pembelajaran yang efektif tidak lepas dengan pengaruh model pembelajaran yang sesuai juga. Model pembelajaran sejatinya menjadi cara yang dapat menjadikan suatu pembelajaran lebih jelas dan mudah untuk difahami siswa. Model pembelajaran adalah cara untuk mengelola suatu pembelajaran. Artinya, model pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Sehingga, siswa dapat benar-benar memahami konsep-konsep yang telah disampaikan dalam pembelajaran tersebut.

Namun pada kondisi riil di lapangan, peneliti masih menemukan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran di sekolah dasar yang kurang sesuai. Terutama pada pembelajaran matematika, seperti dalam konsep perkalian, nampaknya siswa hanya mendapatkan pembelajaran yang mendahulukan kemampuan dalam mengetahui hasil perkalian suatu bilangan. Akibatnya, banyak siswa yang mengandalkan keterampilan menghafal perkalian tanpa adanya pemahaman bagaimana proses untuk mendapatkan hasil dari suatu perkalian.

Hal ini terlihat dari learning obstacle yang terjadi saat siswa diberikan soal-soal tentang konsep perkalian. Berikut learning obstacle yang ditemukan:


(10)

2

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.1 Learning Obstacle Pertama

Learning obstacle yang pertama ditemukan bahwa siswa mengira yang dijumlahkan adalah hasil dari perkalian . Disini terjadi kesalahfahaman, karena menurut siswa soal yang biasa diberikan oleh guru langsung saja bukan tipe soal yang demikian.

Gambar 1.2 Learning Obstacle Kedua

Learning obstacle kedua yang dapat digambarkan setelah dilakukan wawancara dengan siswa, siswa menjawab tidak mengerti, siswa hanya asal menjawab saja. Artinya siswa menjawab tidak berdasarkan proses berpikir, maka dapat disimpulkan bahwa siswa tidak paham konsep perkalian.

Gambar 1.3 Learning Obstacle Ketiga

Learning obstacle terakhir yang nampak dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada siswa, siswa menjawab susah mengerjakan soal yang seperti ini, karena jarang menemukan tipe soal yang seperti ini.

Beradasarkan learning obstacle yang ditemukan di atas, maka perlu desain pembelajaran yang sesuai dengan konsep perkalian. Untuk mewujudkan pembelajaran tersebut, peneliti menganggap pembelajaran konsep perkalian dapat lebih sesuai jika diterapkan dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME). Wijaya (2011, hlm. 20) mengatakan bahwa

menurut Van den Heuval kata “realistik” sering disalahartikan sebagai “

real-world”, yaitu dunia nyata. Banyak pihak yang menganggap bahwa Pendidikan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran matematika yang harus selalu menggunakan masalah sehari-hari, penggunaan kata “realistik”


(11)

3

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibayangkan” atau “to imagine”. Dengan penggunaan pendekatan RME juga

akan melatih kemampuan siswa dalam pemodelan matematik. Supriadi (2014, hlm.12) menyatakan bahwa pemodelan matematika merupakan kegiatan pembelajaran yang menghubungkan situasi nyata yang dialami siswa sehari-hari dengan suatu konsep matematika yang dihasilkan dari pemodelan tersebut, sehingga memberikan kemudahan dalam pemahaman mahasiswa terhadap matematik.

Seperti hasil wawancara yang telah dilakukan kepada guru kelas 3 SDN Serang Ilir, yakni pembelajaran matematika akan sangat lebih efektif jika pembelajaran yang dilakukan tidak membuat anak terlalu merasa berfikir keras dan terbebani. Menggunakan pemodelan matematik dan pendekatan RME yang akan membawa siswa dalam pembelajaran yang efektif.

Dalam penelitian ini, implementasi pembelajaran konsep perkalian dengan menggunakan pendekatan RME ini dilakukan dengan menggunakan metode Didactical Design Research (DDR). Penelitian Disain Didaktis pada dasarnya terdiri atas tiga tahapan yaitu: 1) analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa Disain Didaktis Hipotetis termasuk ADP; 2) analisis metapedadidaktik; dan 3) analisis retrospektif yakni analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotetis dengan hasil analisis metapedadidaktik. Dari ketiga tahapan ini akan diperoleh Disain Didaktis Empirik yang tidak tertutup kemungkinan untuk terus disempurnakan melalui tiga tahapan DDR tersebut (Suryadi, 2010).

Berdasarkan masalah yang dipaparkan di atas, maka peneliti menganggap masalah tersebut cukup penting untuk ditemukan solusinya, karena hal ini berkaitan dengan pencapaian anak dalam memahami konsep perkalian. Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul penelitian yaitu “Desain Didaktik Pembelajaran Konsep Perkalian untuk Meningkatkan Kemampuan Pemodelan Matematik dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada Siswa Kelas 3 SD”.


(12)

4

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana learning obstacle yang terjadi dalam proses pembelajaran konsep perkalian dengan menggunakan metode realistic mathematics education (RME) pada siswa kelas 3 SD?

2. Bagaimana desain dan implementasi desain didaktik awal (DDA) pembelajaran konsep perkalian dengan menggunakan metode realistic mathematics education (RME) pada siswa kelas 3 SD?

3. Bagaimana revisi disain didaktik (RDD) dan implementasi revisi desain didaktik (RDD) pembelajaran konsep perkalian dengan menggunakan metode realistic mathematics education (RME) pada siswa kelas 3 SD?

C.Tujuan Penelitian

Sebagai solusi dalam permasalahan-permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi learning obstacle yang terjadi dalam proses pembelajaran konsep perkalian dengan menggunakan metode realistic mathematics education (RME) pada siswa kelas 3 SD.

2. Untuk mendeskripsikan desain didaktik awal (DDA) dan Implementasi desain didaktik awal (DDA) pembelajaran konsep perkalian dengan menggunakan metode realistic mathematics education (RME) pada siswa kelas 3 SD.

3. Untuk mendeskripsikan revisi disain didaktik (RDD) dan implementasi revisi desain didaktik (RDD) pembelajaran konsep perkalian dengan menggunakan metode realistic mathematics education (RME) pada siswa kelas 3 SD.

D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan sebagai solusi untuk memperkecil permasalahan dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat lain yang didapatkan dari penelitian ini, adalah sebagai beriku:


(13)

5

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas secara realistik. Serta memperoleh gambaran desain didaktik pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang diajarkan, yaitu perkalian.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini memberikan pengalaman proses belajar dengan desain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga siswa dapat memperoleh pembelajaran secara realistik pada konsep perkalian.

3. Bagi Guru

Sebagai pilihan desain pembelajaran yang dapat diimplementasikan guru dalam konsep perkalian. Serta, sebagai referensi untuk membuat desain pembelajaran pada konsep-konsep dan mata pelajaran yang lain.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan sistem American Psychological Association (APA). Yang merujuk pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2014.

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab pertama, yaitu bab pendahuluan yang memaparkan tentang permasalahan yang ditemukan di lapangan, solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, serta alasan pentingnya dilakukan penelitian. Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab kedua, yaitu bab kajian pustaka yang memaparkan tentang kajian teori-teori, konsep-konsep, dan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Bab ini terdiri dari Didactical Design Research (DDR), konsep perkalian, kemampuan pemodelan matematik, Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), dan penelitian-penelitian yang relevan.

Bab ketiga, yaitu bab metode penelitian, yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti merancang alur penelitian ini dari mulai pendekatan penelitian yang diterapkan, instrumen yang digunakan, tahapan


(14)

6

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data yang dilakukan, hingga langkah-langkah analisis data yang dijalankan. Bab ini terdiri dari desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, serta analisis data.

Bab keempat, yaitu bab temuan dan pembahasan, yang menyampaikan dua hal utama, yaitu temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data setiap siklusnya dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Bab ini terdiri dari pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab kelima, yaitu bab simpulan, implikasi, dan rekomendasi, yang berisi tentang simpulan, dan rekomendasi, yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian ini.


(15)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan design research. Model penelitian ini adalah Didactical Design Research (DDR). DDR menurut Suryadi (2010) Penelitian Disain Didaktis pada dasarnya terdiri atas tiga tahapan yaitu: 1) analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa Disain Didaktis Hipotetis termasuk ADP; 2) analisis metapedadidaktik; dan 3) analisis retrospektif yakni analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotetis dengan hasil analisis metapedadidaktik. Analisis situasi didaktis (ASD) yang dilakukan oleh seorang guru dalam pengembangan bahan ajar sebelum diujicobakan dalam peristiwa pembelajaran. ASD diwujudkan dalam bentuk Desain Didaktik Hipotesis (DDH) termasuk antisipasinya. Analisis Metapedadidaktik (AM) dilakukan guru sebelum, pada saat, dan setelah uji coba bahan ajar. AM berupa kemampuan guru untuk dapat memandang peristiwa pembelajaran secara komprehensif, mengidentifikasi dan menganalisis hal-hal penting yang terjadi, serta melakukan tindakan cepat dan tepat (Scaffolding) untuk mengatasi hambatan pembelajaran (learning obstacle) sehingga tahapan pembelajaran dapat berjalan lancer dan hasil belajar siswa menjadi optimal. Analisis retrospektif (AR), dilakukan guru setelah uji coba bahan ajar. AR berupa analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktik hipotesis dengan proses pengembangan situasi didaktis, analisis situasi belajar yang terjadi sebagai respons atas situasi didaktik yang dikembangkan, serta keputusan yang diambil guru selama proses analisis metapededaktik. Dari AR dilakukan revisi terhadap bahan ajar yang ideal, yaitu bahan ajar yang sesuai kebutuhan siswam dapat memprediksi dan mengantisipasi setiap hambatan pembelajaran yang muncul sehingga tahapan pembelajaran dapat berjalan lancar dan hasil belajar siswa menjadi optimal.


(16)

22

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Subjek Penelitian

1. Tes Learning Obstacle

Subjek penelitian pada tahap Tes Learning Obstacle adalah siswa kelas 4 SDN Serang Ilir dan SDN Serpong 3, sebagai kelas yang lebih tinggi dari kelas 3.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada beberapa siswa yang mewakili kelas 4 SDN Serang Ilir dan SDN Serpong 3 untuk lebih memperjelas Learning Obstacle yang terjadi.

3. Desain Didaktik Awal (DDA)

Subjek penelitian untuk implementasi DDA adalah siswa kelas 3A SDN Taktakan 2, sebagai subjek yang menerima desain didaktik yang telah disusun peneliti.

4. Revisi Desain Didaktik

Siswa 3B SDN Taktakan 2, sebagai subjek yang menerima desain didaktik revisi dari desain didaktik awal (DDA) yang telah dievaluasi peneliti.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemodelan matematik dalam penitian ini yaitu menggunakan tes dan wawancara.

1. Tes yang dilakukan yaitu Tes Learning Obstacle dan Tes Kemampuan Akhir. Tes yang diberikan berupa tes tulis sebanyak 5 soal essay. Tes ini dilakukan untuk mengetahui Learning Obstacle yang terjadi serta untuk menganalisis desain didaktis dalam konsep perkalian.

2. Wawancara dilakukan setelah Tes Learning Obstacle agar responden masih mengingat jawabannya dan mampu menjelaskan kesulitan yang dialami. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dan diajukan disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang diperoleh sebagai sumber data.


(17)

23

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Didactical

Design Research (DDR) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: 1. Tes Learning Obstacle

Pada tahap awal ini dilakukan pemberian soal tes kepada kelas yang lebih tinggi. Karena subjek penelitian yang dipilih adalah kelas 3, maka pemberian soal tes ini diberikan kepada kelas 4 SDN Serang Ilir dan SDN Serpong 3. Setelah data diperoleh, dilakukan analisis hasil jawaban siswa berdasarkan prediksi jawaban yang telah dibuat sebelumnya yaitu kategori siswa yang menjawab soal sesuai dengan

prediksi, sebagian sesuai prediksi, atau tidak sesuai dengan prediksi.

Analisis dilakukan untuk menentukan learning obstacle yang terjadi. 2. Wawancara Learning Obstacle

Wawancara juga dapat dilakukan kepada beberapa siswa yang dapat mewakili kelas 4 SDN Serang Ilir dan SDN Serpong 3, hal ini dilakukan untuk lebih memperkuat learning obstacle yang terjadi.

3. Desain Didaktik Awal (DDA)

Pembuatan Desain Didaktik Awal (DDA) menggunakan Realistic

Mathematics Education (RME) dengan pemodelan matematik dilakukan

pada tahap ini. Sebuah desain didaktik disusun dan diimplementasikan

sesuai dengan kebutuhan siswa berdasarkan learning obstacle yang

terjadi. Lembar kerja siswa juga disertakan untuk memperoleh data siswa yang menjadi kategori siswa yang menjawab soal sesuai dengan prediksi, sebagian sesuai prediksi, atau bahkan tidak sesuai dengan prediksi.

4. Revisi Desain Didaktik

Dalam tahap ini, Desain Didaktik Awal (DDA) yang telah diimplementasikan dievaluasi untuk mengetahui hal-hal yang kurang sesuai dalam pembelajaran tersebut. Setelah dilakukan evaluasi, penyusunan revisi desain didaktik dilakukan untuk kembali diimplementasikan sebagai cara untuk memperoleh desain didaktik yang sesuai. Langkah terakhir yang dilakukan adalah analisis dari tahap implementasi DDA dan revisi desain didaktik dibuat kesimpulan, jika


(18)

24

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keberhasilan siswa mencapai lebih dari 75% maka Didactical Design Research (DDR) dikatakan optimal.

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes Learning Obstacle

Tes Learning Obstacle dilakukan dengan pemberian soal di tahap try out serta lembar kerja siswa pada implementasi Desain Didaktik Awal (DDA) dan revisi desain didaktik untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Tes ini dilakukan dengan pemberian soal tes kepada kelas yang lebih tinggi. Karena subjek penelitian yang dipilih adalah kelas 3, maka pemberian soal tes ini diberikan kepada kelas 4 SDN Serang Ilir dan SDN Serpong 3. Setelah data diperoleh, dilakukan analisis hasil jawaban siswa berdasarkan prediksi jawaban yang telah dibuat sebelumnya yaitu kategori siswa yang menjawab soal sesuai dengan prediksi, sebagian sesuai

prediksi, atau tidak sesuai dengan prediksi. Analisis dilakukan untuk

menentukan learning obstacle yang terjadi. 2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada beberapa siswa yang dapat mewakili siswa yang lain untuk lebih memperjelas learning obstacle yang terjadi. Selain itu juga, wawancara dilakukan setelah implementasi DDA dan implementasi RDD. Sebagaimana yang diungkapkan Sukmadinata (2011, hlm. 216) yaitu, wawancara atau interviu (interview) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual.


(19)

25

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Evayanti (2013, hlm. 25) Menyebutkan bahwa teknik analisis data dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran

a. Menentukan materi matematika yang akan menjadi bahan penelitian b. Mencari data atau literatur mengenai materi yang telah ditentukan c. Mempelajari dan menganalisis materi yang telah ditentukan

d. Mengembangkan instrument tes, berupa Tes Learning Obstacle dengan menyusun indikator kemampuan tiap soal dan membuat soal untuk mengetahui Learning Obstacle yang terjadi pada konsep perkalian.

e. Melakukan Tes Learning Obstacle dan wawancara untuk mengetahui Learning Obstacle yang dialami siswa pada konsep perkalian

f. Menganalisis hasil Tes Learning Obstacle dan wawancara untuk mengidentifikasi Learning Obstacle yang terjadi.

g. Menyusun Desain Dedaktis Awal (DDA) yang sesuai dengan Learning Obstacle yang terjadi pada konsep perkalian

h. Membuat prediksi antisipasi respon siswa yang mungkin muncul pada saat DDA diimplementasikan.

2. Analisis metapedidaktis

a. Mengimplementasikan DDA yang telah disusun.

b. Menganalisis situasi, respon siswa, dan antisipasi terhadap respon siswa saat DDA diimplementasikan.

3. Analisis retrosfektif

a. Mengaitkan prediksi respon dan antisipasi yang telah dibuat sebelumnya dengan respon siswa pada saat implementasi DDA. b. Melakukan Tes Kemampuan Akhir.

c. Menganalisis Tes Kemampuan Akhir untuk mengetahui Learning Obstacle yang terjadi masih muncul atau tidak.

d. Menganalisis efektivitas desain didaktis. e. Menyusun laporan penelitian


(20)

26

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun desain penelitian tersebut digambarkan dengan skema sebagai berikut:

Revisi Desain Didaktik

Bila setelah implementasi DDA atau RDD pertama telah mendapatkan respon siswa yang semuanya sesuai prediksi, maka penelitian telah optimal atau selesai. Sebaliknya jika respon siswa belum seluruhnya sesuai, maka penelitian dilanjutkan ke RDD berikutnya.

Implementasi di Kelas Analisis Metapedadikdaktik dan Antisipasi Pedagogik dan Didaktik Identifikasi LO, Wawancara, Lembar Observasi, dan Skala

Pendapat Analisis Retrospektif/ Identifikasi Hasil Semua Sesuai Sebagian Sesuai Tidak Sesuai Perbaikan

Desain Didaktik Awal Repersonalisasi

Identifikasi Karakteristik Siswa, Wawancara, dan Tes

Membuat Prediksi Respon Siswa

Tes LO Identifikasi LO

Semua Sesuai Sebagian Sesuai

Tidak Sesuai Prediksi

Respon Siswa

Membuat Instrumen Tes

Learning Obstacle (LO)


(21)

27

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(22)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Learning obstacle yang muncul setelah dilakukan tes LO dan wawancara LO pada konsep perkalian di kelas 4, diperoleh learning obstacle yang muncul, yaitu:

a. Tipe 1: Learning Obstacle terkait matematisasi (mathematization) pada konsep perkalian.

b. Tipe 2: Learning Obstacle terkait bekerja dengan matematika (solving) pada konsep perkalian.

c. Tipe 3: Learning Obstacle terkait validasi (validating) pada konsep perkalian.

2. Disain Didaktik Awal (DDA) disusun dengan menyesuaikan kebutuhan siswa berdasarkan learning obstacle yang muncul serta mengacu pada metode RME dan indicator kemampuan pemodelan matematik, sehingga DDA disusun dengan bentuk model-model matematika yang realistik. Hasil yang diperoleh pada saat implementasi DDA mencapai rata-rata 84% Untuk soal nomor 7, 8, dan 9 harus dilakukan revisi disain didaktik.

3. RDD disusun sesuai dengan bagian DDA yang tidak optimal. Penyusunan RDD juga tetap menggunakan metode RME dan disesuaikan dengan indikator kemampuan pemodelan matematik. DDA yang belum optimal diperbaiki dengan melihat kesiapan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Hasil yang diperoleh pada saat implementasi RDD, siswa mencapai rata-rata 94%. Presentase tersebut menunjukkan kemampuan siswa terhadap soal pemodelan matematik pada saat RDD sudah mencapai kategori optimal.


(23)

64

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan di atas, maka peneliti memberikan rekomendasi terkait disain didaktik, yaitu:

1. Untuk guru, disain didaktik ini sebaiknya dijadikan sebagai alternatif guru untuk memberikan disain didaktik yang baru untuk siswa terkait pembelajaran konsep perkalian.Disain didaktik harus disajikan semenarik mungkin agar siswa lebih berminat belajar dengan disain didaktik ini daripada disain pembelajaran sebelumnya. Dalam Implementasi disain didaktik, guru harus mempersiapkan prediksi-prediksi dari respon siswa dan juga mempersiapkan antisipasi-antisipasi yang dapat menangani setiap respon siswa yang muncul.

2. Untuk kepala sekolah sebaiknya berupaya untuk selalu memaksimalkan perangkat pembelajaran sebagai penunjang proses pembelajaran lebih bermakana, sehingga prestasi yang dicapai lebih optimal.

3. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian DDR harus tetap dikembangangkan lagi dan diperdalam lagi. Selain itu juga dapat dikolaborasikan dengan metode penelitian yang lain seperti eksperimen dan PTK.


(24)

65

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Asulihati. (2014). Disain Didaktik Kemampuan Komunikasi Matematis Melalui Model Pembelajaran Koopratif Tipe Talking Stick dalam Mengatasi Learning Obstacle Pokok Bahasan Luas Daerah Segitiga. (Tugas Akhir). Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Dindyal, J. (2009). Application & Modelling for the Primary Mathematics Classroom. Singapore: Pearson Education South Asia Pte Ltd.

Evayanti, M. (2013). Disain Didaktik Konsep Luas Jajar Genjang pada Pembelajaran Matematika Sekolah MEnengah Pertama (SMP). (Tugas Akhir). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Fajariyah, N. & Tri Ratnawati, D. (2008). Matematika 3 untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.

Gravemeijer, K. P. E. (1994). Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: Technipress, Culemborg.

Herman, T. (2007). Asesmen dalam Pembelajaran Matematika Realistik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Hong, K. T., Mei, Y. S., & Lim, J. (2009). The Singapore Model Method for Learning Mathematics. Singapore: Times Graphics Pte Ltd.

Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar.

Jarmita, N. & Hazami. (2013). Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Materi Perkalian.

Jurnal Ilmiah Didaktika, 13(2), hlm. 213-221.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Supriadi. (2012). Cara Mengajar Matematika untuk PGSD 1. Serang: UPI Kampus Serang.


(25)

66

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supriadi. (2014a). Kapita Selekta Matematika PGSD. Serang: UPI Kampus Serang.

Supriadi. (2014b). Meningkatkan Kemampuan Pemodelan Matematik dan Kecerdasan Kreatif Mahasiswa PGSD melalui Pembelajaran Kontekstual Berbasis Etnomatematika Budaya-Sunda. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Supriadi, dkk. (2014c). Developing Mathematical Modeling Ability Students Elementary School Teacher Education through Ethnomathematics-Based Contextual Learning. International Journal of Education and Research. Bandung: UPI

Suryadi, D. (2010). Didactical Design Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika 1. Bandung: Seminar Nasional Pembelajaran MIPA di UM Malang, 13 November 2010.

Suryadi, D., & Suratno, T. (2013). Metapedadidaktik dan Didactical Design Research (DDR) dalam Implementasi Kurikulum dan Praktik Lesson Study. Bandung: Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Surabaya (UNESA), 5 Oktober 2013.

Wijaya, A. (2011). Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yusnandar, E. (2012). Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.


(1)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berikut:

Revisi Desain Didaktik

Bila setelah implementasi DDA atau RDD pertama telah mendapatkan respon siswa yang semuanya sesuai prediksi, maka penelitian telah optimal atau selesai. Sebaliknya jika respon siswa belum seluruhnya sesuai, maka penelitian dilanjutkan ke RDD berikutnya.

Implementasi di Kelas Analisis Metapedadikdaktik dan Antisipasi Pedagogik dan Didaktik Identifikasi LO, Wawancara, Lembar Observasi, dan Skala

Pendapat Analisis Retrospektif/ Identifikasi Hasil Semua Sesuai Sebagian Sesuai Tidak Sesuai Perbaikan

Desain Didaktik Awal Repersonalisasi

Identifikasi Karakteristik Siswa, Wawancara, dan Tes

Membuat Prediksi Respon Siswa

Tes LO Identifikasi LO

Semua Sesuai Sebagian Sesuai

Tidak Sesuai Prediksi

Respon Siswa

Membuat Instrumen Tes Learning Obstacle (LO)


(2)

27

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD


(3)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Learning obstacle yang muncul setelah dilakukan tes LO dan wawancara LO pada konsep perkalian di kelas 4, diperoleh learning obstacle yang muncul, yaitu:

a. Tipe 1: Learning Obstacle terkait matematisasi (mathematization) pada konsep perkalian.

b. Tipe 2: Learning Obstacle terkait bekerja dengan matematika (solving) pada konsep perkalian.

c. Tipe 3: Learning Obstacle terkait validasi (validating) pada konsep perkalian.

2. Disain Didaktik Awal (DDA) disusun dengan menyesuaikan kebutuhan siswa berdasarkan learning obstacle yang muncul serta mengacu pada metode RME dan indicator kemampuan pemodelan matematik, sehingga DDA disusun dengan bentuk model-model matematika yang realistik. Hasil yang diperoleh pada saat implementasi DDA mencapai rata-rata 84% Untuk soal nomor 7, 8, dan 9 harus dilakukan revisi disain didaktik.

3. RDD disusun sesuai dengan bagian DDA yang tidak optimal. Penyusunan RDD juga tetap menggunakan metode RME dan disesuaikan dengan indikator kemampuan pemodelan matematik. DDA yang belum optimal diperbaiki dengan melihat kesiapan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Hasil yang diperoleh pada saat implementasi RDD, siswa mencapai rata-rata 94%. Presentase tersebut menunjukkan kemampuan siswa terhadap soal pemodelan matematik pada saat RDD sudah mencapai kategori optimal.


(4)

64

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

B. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan di atas, maka peneliti memberikan rekomendasi terkait disain didaktik, yaitu:

1. Untuk guru, disain didaktik ini sebaiknya dijadikan sebagai alternatif guru untuk memberikan disain didaktik yang baru untuk siswa terkait pembelajaran konsep perkalian.Disain didaktik harus disajikan semenarik mungkin agar siswa lebih berminat belajar dengan disain didaktik ini daripada disain pembelajaran sebelumnya. Dalam Implementasi disain didaktik, guru harus mempersiapkan prediksi-prediksi dari respon siswa dan juga mempersiapkan antisipasi-antisipasi yang dapat menangani setiap respon siswa yang muncul.

2. Untuk kepala sekolah sebaiknya berupaya untuk selalu memaksimalkan perangkat pembelajaran sebagai penunjang proses pembelajaran lebih bermakana, sehingga prestasi yang dicapai lebih optimal.

3. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian DDR harus tetap dikembangangkan lagi dan diperdalam lagi. Selain itu juga dapat dikolaborasikan dengan metode penelitian yang lain seperti eksperimen dan PTK.


(5)

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Asulihati. (2014). Disain Didaktik Kemampuan Komunikasi Matematis Melalui Model Pembelajaran Koopratif Tipe Talking Stick dalam Mengatasi Learning Obstacle Pokok Bahasan Luas Daerah Segitiga. (Tugas Akhir). Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Dindyal, J. (2009). Application & Modelling for the Primary Mathematics Classroom. Singapore: Pearson Education South Asia Pte Ltd.

Evayanti, M. (2013). Disain Didaktik Konsep Luas Jajar Genjang pada Pembelajaran Matematika Sekolah MEnengah Pertama (SMP). (Tugas Akhir). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Fajariyah, N. & Tri Ratnawati, D. (2008). Matematika 3 untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008. Gravemeijer, K. P. E. (1994). Developing Realistic Mathematics Education.

Utrecht: Technipress, Culemborg.

Herman, T. (2007). Asesmen dalam Pembelajaran Matematika Realistik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Hong, K. T., Mei, Y. S., & Lim, J. (2009). The Singapore Model Method for Learning Mathematics. Singapore: Times Graphics Pte Ltd.

Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar.

Jarmita, N. & Hazami. (2013). Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Materi Perkalian. Jurnal Ilmiah Didaktika, 13(2), hlm. 213-221.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Supriadi. (2012). Cara Mengajar Matematika untuk PGSD 1. Serang: UPI Kampus Serang.


(6)

66

Wildiyani,2015

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD

Supriadi. (2014a). Kapita Selekta Matematika PGSD. Serang: UPI Kampus Serang.

Supriadi. (2014b). Meningkatkan Kemampuan Pemodelan Matematik dan Kecerdasan Kreatif Mahasiswa PGSD melalui Pembelajaran Kontekstual Berbasis Etnomatematika Budaya-Sunda. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Supriadi, dkk. (2014c). Developing Mathematical Modeling Ability Students Elementary School Teacher Education through Ethnomathematics-Based Contextual Learning. International Journal of Education and Research. Bandung: UPI

Suryadi, D. (2010). Didactical Design Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika 1. Bandung: Seminar Nasional Pembelajaran MIPA di UM Malang, 13 November 2010.

Suryadi, D., & Suratno, T. (2013). Metapedadidaktik dan Didactical Design Research (DDR) dalam Implementasi Kurikulum dan Praktik Lesson Study. Bandung: Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Surabaya (UNESA), 5 Oktober 2013.

Wijaya, A. (2011). Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yusnandar, E. (2012). Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DI KELAS V SDN 101767 TEMBUNG T.A 2016/2017.

0 4 27

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) Pada Siswa Kelas IV SDN Premulung No. 94 La

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) Pada Siswa Kelas IV SDN Premulung No. 94 La

0 1 13

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR: Studi Eksperimen di Kelas IV SDN Taktakan 2.

0 0 38

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI PECAHAN (Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas IV SDN 2 Waled Kota dan SDN 2 Waled Desa Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon).

0 3 55

PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS IV (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Pasirbiru dan SDN Sukanegla d

0 2 45

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SDN JIRAPAN I TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 18

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas ii sdn Manisharjo 01 bendosari sukoharjo tahun ajaran 2009 2010 Penulis: Esti Rejeki (X7108669) Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd 2. Drs. Sukar

0 1 15

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLECO 2 PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN P

0 0 21