PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR: Studi Eksperimen di Kelas IV SDN Taktakan 2.

(1)

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS

EDUCATION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU

DOMINO TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

DI SEKOLAH DASAR

(StudiEksperimen di Kelas IV SDN Taktakan 2)

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagiandariSyaratuntukMemperolehGelarSarjanaPendidik an Program Pendidikan Guru SekolahDasar

Oleh: AndiniSulaiman

1103781

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG


(2)

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC

MATHEMATICS EDUCATION DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO

TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DI

SEKOLAH DASAR

(StudiEksperimen di Kelas IV SDN Taktakan 2)

Oleh

ANDINI SULAIMAN

Sebuahskripsi yang

diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanapada Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar

ANDINI SULAIMAN 2015 UniversitasPendidikan Indonesia

Juni 2015

HakCiptadilindungiundang-undang.

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulang, difotocopi, ataucaralainnyatanpaijindaripenulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANDINI SULAIMAN

PENGARUH PENDEKATAN REALISTICS EDUCATION DENGAN MENGGUNKAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP KEMAMPUAN

KONEKSI MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR (StudiEksperimen di Kelas IV SDN Taktakan 2)

disetujuidandisyahkanolehpembimbing:

Pembimbing I

Dra.Hj. ImaNi’mahChudari, M.Pd NIP. 19570703 198003 2 001

Pembimbing II

Dr. Supriadi, M.Pd NIP. 19790717 200604 1 002

Mengetahui,

Ketua Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar

Drs. AjoSutarjo, M.Pd. NIP. 19620110 198803 1 003


(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematic Education dengan Menggunakan Media Kartu Domino Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis di Sekolah Dasar”ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan saya tersebut, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhada petika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Serang, Juni 2015

Andini Sulaiman NIM. 1103781


(5)

ABSTRAK

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC

EDUCATION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU

DOMINO TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI

MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR

ANDINI SULAIMAN (2015), penelitian dillaksanakan di SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang dengan menggunkan kelas IV yaitu IVA untuk eksperimen dan IVB untuk kontrol setiap kelas berjumlah 25 siswa. Tujuannya adalah (1) pendekatan yang lebih baik antara penggunaan pendekatan Realistic Mathematic Education dengan menggunakan media kartu domino dan penggunaan pendekatan konvensional terhadap kemampuan koneksi matematis. (2) sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan Pendekatan RME. Berdasarkan analisis yang diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa dalam pembelajaran matematika menggunkan ini dengan menggunakan kartu domino lebih baik dibandingkan dengan siswa dalam pembelajaran konvensional. Perbedaannya adalah dalam pembelajaran matematika pendekatan ini menggunakan kartu domino siswa mengalami peningkatan kemampuan koneksi matematik sehingga merasa tertarik dan tidak merasan bosan dalam pembelajaran matematika sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa merasa bosan sehingga siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran matematika. penelitian ini berpengaruh pada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa. Selain itu dapat dilihat dari nilai pretest dan postest untuk kelas eksperimen sebesar 60,2 dan 71,8 sedangkan kelas kontrol sebesar 53 dan 62,2. Bahwa dalam penelitian ini berpengaruh pada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa. Dengan demikian, pada pembelajaran ini bisa dijadikan contoh dalam pembelajaran matematik untuk meningkatkan kemampuan siswa di Sekolah Dasar.


(6)

ABSTRACT

EFFECT OF EDUCATION Mathematic REALISTIC

APPROACH WITH DOMINO MEDIA CARD CAPABILITY

OF MATHEMATICAL CONNECTIONS IN PRIMARY

SCHOOL

ANDINI SULAIMAN (2015), research on SDN dillaksanakan Taktakan 2 Taktakan District of Kota Serang by using the class IV namely IVA and IVB to experiment to control every class numbered 25 students. The aim is (1) a better approach between the use of Mathematic Education Realistic approaches using media dominoes and use a conventional approach to the mathematical connection ability. (2) students' attitudes toward learning mathematics by using RME Approach. Based on the analysis of obtained results of studies showing that the ability of mathematical connections using the students in learning mathematics by using domino better than students in conventional learning. The difference is in learning mathematics this approach uses dominoes students has increased the ability of mathematical connections so feel uninterested and bored merasan in mathematics, while in conventional learning students feel bored so that students are not interested to follow the math. This study effect on increasing students' mathematical connection capabilities. Moreover, it can be seen from the pretest and posttest for the experimental class of 60.2 and 71.8 while the control group at 53 and 62.2. That in this study affect the improvement of students' mathematical connection capabilities. Thus, in this study could serve as an example in teaching mathematics to improve the ability of students in elementary school.


(7)

ABSTRAK

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC

EDUCATION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU

DOMINO TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

DI SEKOLAH DASAR

ANDINI SULAIMAN (2015), penelitian dilaksanakan di SDN Taktakan 2 Kecamatan Taktakan Kota Serang dengan menggunkan kelas IV yaitu IVA untuk eksperimen dan IVB untuk kontrol setiap kelas berjumlah 25 siswa. Tujuannya adalah (1) Perbedaan antara pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) menggunakan media kartu domino dengan penggunaan pendekatan konvensional terhadap kemampuan koneksi matematis. (2) sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan Pendekatan RME. Berdasarkan analisis yang diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa dalam pembelajaran matematika menggunkan ini dengan menggunakan kartu domino lebih baik dibandingkan dengan siswa dalam pembelajaran konvensional. Perbedaannya adalah dalam pembelajaran matematika pendekatan ini menggunakan kartu domino siswa mengalami peningkatan kemampuan koneksi matematik sehingga merasa tertarik dan tidak merasan bosan dalam pembelajaran matematika sedangkan dalam pembelajaran konvensional siswa merasa bosan sehingga siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran matematika. penelitian ini berpengaruh pada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa. Selain itu dapat dilihat dari nilai pretest dan postest untuk kelas eksperimen sebesar 60,2 dan 71,8 sedangkan kelas kontrol sebesar 53 dan 62,2. Bahwa dalam penelitian ini berpengaruh pada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa. Dengan demikian, pada pembelajaran ini bisa dijadikan contoh dalam pembelajaran matematik untuk meningkatkan kemampuan siswa di Sekolah Dasar.


(8)

ABSTRACT

EFFECT OF EDUCATION Mathematic REALISTIC APPROACH

WITH DOMINO MEDIA CARD CAPABILITY OF

MATHEMATICAL CONNECTIONS IN PRIMARY SCHOOL

ANDINI SULAIMAN (2015), research conducted in the District Taktakan SDN Taktakan 2 Serang by using the class IV namely IVA and IVB to experiment to control every class numbered 25 students. The aim is (1) The difference between the approaches Realistic Mathematic Education (RME) using media dominoes with the use of conventional approaches to mathematical connection ability. (2) students' attitudes toward learning mathematics by using RME Approach. Based on the analysis of obtained results of studies showing that the ability of mathematical connections using the students in learning mathematics by using domino better than students in conventional learning. The difference is in learning mathematics this approach uses dominoes students has increased the ability of mathematical connections so feel uninterested and bored merasan in mathematics, while in conventional learning students feel bored so that students are not interested to follow the math. This study effect on increasing students' mathematical connection capabilities. Moreover, it can be seen from the pretest and posttest for the experimental class of 60.2 and 71.8 while the control group at 53 and 62.2. That in this study affect the improvement of students' mathematical connection capabilities. Thus, in this study could serve as an example in teaching mathematics to improve the ability of students in elementary school.


(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah banyak memberikan kasih dan sayangnya serta nikmat sehat sehingga Alhamdulillah penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematic Education dengan Menggunakan Media Kartu Domino Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis di Sekolah Dasar” shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Muhammad SAW, yang telah mmbaawa umat manusia dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Pendidikan pda Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun kearah penyempurnaan.semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Serang, Juni 2015


(10)

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis berterima kasih atas selesaianya skripsi ini kepada:

1. Bapak dan mamah yang selalu mendukung dalam hal apapun terutama doa dan kasih sayangnya.

2. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. H. M. Abdul Somad, M.Pd selaku Direktur UPI Kampus Serang. 4. Ibu Dra. Hj. ima Na’imah Chudari, M.Pd selaku pembimbing I yang telah

memberikan saran-saran dan bimbingannya.

5. Bapak Dr. Supriadi, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan saran-saran dan bimbingannya.

6. Seluruh dosen dan staf tata usaha UPI Kampus Serang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

7. Ibu kepala sekolah dn Dewan Guru SDN Taktakan 2 beserta staf yang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini. 8. Siswa-siswi SDN Taktakan 2 kelas 1VA dan IVB yang telah menjadi sampel

dalam penelitian ini.

Selain itu, skripsi ini penulis susun sebagai Sayang penulis kepada:

1. Adik-adikku tersayang yang senantiasa selalu memotivasi dan selalu mendoakan. 2. Sadara-saudara ku dirumah yang sudah mendukung dan mendoakan.

3. Sahabat-sahabatku di UPI Kampus Serang rang yang sudah mendukung aku dari semester pertama sampai semester terakhir.


(11)

4. Rekan-rekan satu kelompok bimbingan skripsi yang selalu saling membantu dan memdukung dalam menyelesaikan penelitian.

5. Rekan-rekan mahasiswa jurusan PGSD UPI Serang angkatan 2011 khususya kelas matematika ang selalu membantu adan memotivasi dalam pejuangan yang tanpa akhir bukan sebatas penyelesaian skripsi saja tetapi dalam mengurangi kehidupan.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat serta karunianya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ekperimen sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.


(12)

DAFTAR ISI LEBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 3

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Strurtur Organisasi ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) ... 5

B. Kemampuan Koneksi ... 10

C. Pendekatan Konvensional ... 11

D. Kartu Domino ... 12

E. Karakteristik Matematika Siswa SD ... 13

F. Kerangka Pemikiran ... 16


(13)

H. Hipotesis ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A. Desain Penelitian ... 19

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 19

C. Populasi dan Sampel ... 20

D. Definisi Operasional ... 20

E. Instrumen Penelitian ... 21

F. Prosedur Penelitian ... 27

G. Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENELITIAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan ... 60

BAB V PENUTUP ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 66


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Rancangan Penelitian ... 19

3.2 Indikator Kemampuan Koneksi Matematis ... 21

3.3 Pedoman Pemberian Skor Koneksi Matematis ... 22

3.4 kriteria Reabilitas Guilford ... 24

3.5 Reabilitas Tes ... 24

3.6 Klasifikasi Daya Pembeda ... 25

3.7 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ……….. 26

3.8 Interprestasi N-Gain ... 29

4..1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 33

4.2 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 35

4.3 Statistic Deskriptif Data Pretest ... 36

4.4 Uji Normalitas Data Pretest ... 38

4.5 Data Homogen Pretest ... 39

4.6 Independent Sample Test Pretest ... 40

4.7 Nilai Postest Kelas Eksperimen ... 42

4.8 Nilai Postest Kelas Kontrol ... 44

4.9 Statistic Deskriptif Data Postest ... 45


(15)

4.11 Data Homogenitas Postest ... 48

4.12 Independent Sample Test Postest ... 49

4.13 Data N-Gain Kelas Eksperimen ... 51

4.14 Data N-Gain Kelas Kontrol ... 53

4.15 Sikap siswa Tehadap Pembelajaran Matematika ... 55

4.16 Sikap siswa Tehadap Pembelajaran Matematika Dengan RME ... 57

4.17 Skala Sikap Terhadap Soal-soal Konekai Matematis ... 59

4.18 Data Hasil Lembar Observasi ... 61


(16)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram

4.1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 34

4.2 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 36

4.3 Plot Pretest Kelas Eksperimen ... 38

4.4 Plot Pretest Kelas Kontrol ... 39

4.5 Nilai Postest Kelas Eksperimen ... 43

4.6 Nilai Postest Kelas Kontrol ... 45

4.7 Plot Postest Kelas Eksperimen ... 47

4.8 Plot Prostest Kelas Kontrol ... 47

4.9 Data N-Gain Kelas Eksperimen ... 52


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran RRP RME ... 71

Lampiran RPP Konvensional ... 82

Lampiran LKS 1 ... 93

Lampiran LKS 2 ... 99

Lampiran kisi-kisi Soal Pretest dan Postest ... 105

Lampiran Soal Pretest dan Postest ... 108

Lampiran Kisi-kisi Skala Sikap ... 110

Lampiran Skala sikap ... 111

Lampiran Lembar Observasi ... 112

Lampiran Lembar Observasi RME ... 113

Lampiran Lembar Wawancara ... 114

Lampiran Jurnal siswa ... 115

Lampiran Analisis Butir Soal ... 116

Lampiran Data SPSS ... 121

Lampiran Hasil LKS I dan II ... 137

Lampiran Hasil Pretest dan Postest ... 138

Lampiran Hasil Skala Sikap ... 146

Lampiran Hasil Wawancara ... 148


(18)

Lampiran Hasil Observasi RME ... 153

Lampiran jurnal Siswa ... 155

Lampiran Foto ... 157

LAMPIRAN SK PEMBIMBING ... 158

LAMPIRAN SURAT KETERANGAN OBSERVASI ... 159


(19)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan. Pendidikan merupakan sarana dan wahana yang strategis di dalam pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu pendidikan harus mendapatkan perhatian serta penanganan secara serius. Pihak pengelola pendidikan telah melakukan berbagai usaha untuk memperoleh kualitas pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dengan mengoptimalkan sumber-sumber daya pendidikan yang tersedia.

Pendidikan bertujuan untuk mencapai kepribadian suatu individu yang lebih baik, manusia yang lebih berbudaya, dan manusia yang memiliki keperibadian yang lebih baik. Tujuan pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3

menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Matematika tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berhitung kuantitatif saja melainkan juga untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan memecahkan masalah yang rasional. Didalam matematika terdapat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang sukar dipelajari siswa selain itu kurangnya kesadaran siswa bahwa aturan-aturan yang ada pada matematika mengajarkan untuk berpikir logis, rasional, kritis, cermat, efisien, efektif yang akan berguna pada era yang akan datang.

Salah satu media pembelajaran matematika atau alat peraga yang bisa digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran agar lebih menarik dan nyata, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino pada pokok bahasan pecahan sebagai implementasi dari pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematik adalah salah satunya dengan pendekatan RME, dengan menggunakan pendekatan RME diharapkan ada peningkatan dalam kemampuan koneksi matematik, karena pendekatan RME merupakan satu pendekatan pembelajaran matematika


(20)

yang saat ini sedang mulai dikembangkan di Indonesia. Pendekatan ini pada prinsipnya dapat diterapakan di berbagai jenjang pendidikan. Keberhasilan dalam proses belajar matematika tidak hanya ditentukan oleh ketetapan guru dalam memilih metode yang digunakan, prestasi siswa dalam proses belajarnya juga memiliki peranan yang sangat besar.

Pembelajaran matematika dengan mengunakan media pembelajaran kartu domino dirasakan akan lebih efektif dan berhasil daripada menggunakan metode ceramah/informasi terutama bagi siswa yang daya ingatnya kurang dalam belajar karena banyaknya materi yang harus diterima di sekolah, selain itu dengan menggunakan kartu domino ada keasyikan tersendiri dalam belajar sehingga siswa akan tertarik dan mudah untuk menerima, mengerti dan memahami pelajaran yang dipelajari. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui sejauh mana efektivitas media pembelajaran kartu domino tersebut digunakan dalam pembelajaran matematika.

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini terfokus pada upaya dalam meningkatkan kemampuan matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran RME sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuannya dan dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran RME sendiri adalah model pembelajaran yang mengembangkan kemampuan siswa siswa untuk dapat mengaplikasikan pembelajaran matematika kedalam kehidupan sehari-hari atau kehidupan nyata.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah perbedaan antara pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) menggunakan media kartu domino dengan penggunaan pendekatan konvensional terhadap kemampuan koneksi matematis?

2. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan Realistic Mathematic Education (RME) dengan menggunakan media kartu domino terhadap kemampuan koneksi matematis?

C. Tujuan Penelitian


(21)

1. Mengetahui perbedaan antara pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) menggunakan media kartu domino dengan penggunaan pendekatan konvensional terhadap kemampuan koneksi matematis.

2. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan menggunakan media kartu domino terhadap kemampuan koneksi matematis.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

Guru mendapat masukan metode mengajar yang menyenangkan dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran atau alat peraga yang dapat membantu siswa lebih jelas dan termotivasi dalam memahami materi dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar matematika.

2. Bagi siswa

Dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematisnya, khususnya pada pokok bahasan pecahan, sehingga dapat digunakan sebagai media untuk memahami konsep matematika yang sifatnya abstrak

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran matematika

4. Bagi penulis

Sebagai tambahan wawasan dan pengalaman dalam tahapan pembinaan diri sebagai calon pendidik

E. Struktur Organisasi

Sistem penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut:

Bab I: pada bab ini diuraikannya masalah yang akan dibahas dengan meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur orgaanisasi. Bab II: kajian pustaka ini meliputi: pendekatan RME, kemampuan koneksi, pendekatan konvensional, kartu domino karakteristik matematika siswa SD, kerangka pemikiran, dan hasil temuan yang sudah dilakukan.


(22)

Bab III: metode penelitian ini meliputi: desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data.

Bab IV: hasil penelitian dan pembahasan: bab ini meliputi; hasil pkemampuan koneksi matematis terdiri dari analisis data tes pretest, analisis data tes postest analisi skala sikap, pedoman wawancara, dan lembar observasi.

Bab V: kesimpulan dan saran, bab ini meliputi: kesimpulan dari keseluruhan penelitian eksperimen yang telah dilakukan dan direkomendasikan untuk guru dan peneliti selanjutnya.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

1. Penelitian Eksperimen

Penelitian yang digunakkan adalah penelitian kuasi eksperimen. Metode ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen. Penelitian eksperimen kuasi yaitu penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol/ manipulasi semua variabel yang relevan, harus ada kompromi dalam menentukan validitas internal atau eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada. (Sugiyono, 2013, hlm. 116) yang secara ringkas digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

O

1

X

O

1

O

3

_

O

4

Keterangan :

O1 dan O3 : Pretes

X : perlakuan penelitian dengan menggunakan pendekatan RME O2 : Postes setelah perlakuan

O4 : Postes tidak menerima perlakuan B. Partisipan dan tempat penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan untuk penelitian yaitu SDN Taktakan 2, yang beralamatkan di kampong buah laler kecematan Taktakan kota Serang. Alasan penelitian memlih lokasi tersebut karena dekat dengan tempat tinggal penelitian dengan SD tersebut. Dengan demikian pelaksanaan kegiatan penelitian diharapkan dapat berjalan dengan lancrar sesuai dengan pembelajaran yang telah di pilih untuk penelitian.


(24)

2. Subyek Penelitian

Penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IVA dan IVB SD Negeri Taktakan 2. Dimana untuk kelas IVA berjumlah 25 orang dan kelas IVB berjumlah 25 orang.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi target dalam penelitian adalah seluruh siswa SD Negeri Taktakan 2 pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 sedangkan populasi terjangkau adalah siswa kelas IV semester genap tahun ajaran 2014/2015.

2. Sampel Penelitian

Sampel yang diambil dari kelas IV SD Negeri Taktakan 2 ini sebanyak 2 kelas dari seluruh kelas anggota populasi yaitu kelas IVA kelas dijadikan kelas Eksperimen dimana di dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan RME dan kelas IVB dijadikan kelas kontrol yang di dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional.

D. Definisi Operasional

Untuk memperjelas dalam penelitian ini, maka definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut:

Pendekatan RME (merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menempatkan realitas lingkungan siswa sebagai titik awal pembelajaran, dan Prestasi belajar merupakan suatu hasil kemampuan yang dimiliki seseorang sebagai proses belajar ataupun merupakan penguasaan pengetahuan, karena dengan menggunakan pendekatan RME siswa akan dilatih untuk mengontruksikan pengalaman pengetahuannya dengan mengaitkan konteks nyata yang dikenal siswa akan lebih cepat memahami apa yang sedang dipelajari, dan pelajaran yang diperoleh akan lebih melekat dalam ingatan siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Instrumen tes adalah instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data kuantitatif. Menurut Indrakusumah (dalam Suherman, 1990, hal. 80) menyatakan, “Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematik dan objektif untuk memperoleh data atau keterangan tentang seseorang dengan cara yang yang boleh dikatakan tepat dan cermat”.


(25)

Instrumen dalam penelitian ini berupa soal pretest kemampuan koneksi matematis dan soal postest kemampuan koneksi matematis.

Berikut ini merupakan uraian dari masing-masing teknik pengumpulan data yang digunakan:

1. Tes Kemampuan Koneksi Tematik

Tes kemampuan koneksi matematis disusun dalam bentuk uraian sebanyak 5 soal yang akan diuji cobakan. Tes kemampuan koneksi matematis dibuat untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa kelas IV mengenai materi yang sudah diajarkan. Adapun rincian indikator kemampuan koneksi matematis akan diukur sebagai berikut

Tabel 3.2

Deskripsi Indikator Kemampuan Koneksi Matematis Koneksi Bentuk-bentuk operasional

Koneksi ide-ide dalam matematika

Menggunakan hubungan antara ide-ide dalam matematika untuk penyelesaian masalah Koneksi matematika dengan

ilmu lain

Keterkaitan ide-ide matematika dan membentuk ide satu dengan yang lain Koneksi matematika dengan

kehidupan sehari-hari

Mengaplikasikan matematika ke dalam dan di luar lingkungan matematika

Berikut merupakan pedoman pemberian skor koneksi matematis menggunakan Holistic Scoring Rubrics ( dalam Lestari, 2010, hlm.46) yaitu:

Tabel 3.3

Pedoman Pemberian Skor Soal Koneksi Matematis Kemampuan

yang Diukur Respon Siswa terhadap Soal Skor

Menggunakan dan menilai koneksi antar

Tidak ada jawaban 0

Penggunaan konsep dan koneksi antar topik matematika sebagian besar salah, jawaban mengandung perhitungan yang salah.

1 Penggunaan konsep dan koneksi antar topik

matematika hampir benar dan kurang lengkap; penggunaan algoritma benar, namun


(26)

berbagai topik matematika

mengandung perhitungan yang salah.

Penggunaan konsep dan koneksi antar topik matematika benar dan lengkap; penggunaan algoritma benar dan lengkap, namun mengandung sedikit kesalahan dalam perhitungan.

3

Penggunaan konsep dan koneksi antar topik matematika benar dan lengkap; penggunaan algoritma benar dan lengkap, dan melakukan perhitungan dengan benar.

4

Skor Maksimal Butir Soal 4

Menggunakan dan menilai koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu lain

Tidak ada jawaban. 0

Penggunaan konsep dan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu lain sebagian besar salah, jawaban mengandung perhitungan yang salah.

1

Penggunaan konsep dan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu lain hampir benar dan kurang lengkap; penggunaan algoritma benar, namun mengandung perhitungan yang salah.

2 Penggunaan konsep dan koneksi antara matematika

dengan disiplin ilmu lain benar dan lengkap; penggunaan algortima benar dan lengkap, namun mengandung sedikit kesalahan dalam perhitungan.

3

Penggunaan konsep dan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu lain benar dan lengkap; penggunaan algoritma benar dan lengkap, dan melakukan perhitungan dengan benar.

4

Skor Maksimal Butir Soal 4

Menggunakan matematika dalam

kehidupan sehari-hari

Tidak ada jawaban. 0

Penggunaan konsep dan koneksi matematika dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar salah, jawaban mengandung perhitungan yang salah.

1 Penggunaan konsep dan koneksi matematika dalam

kehidupan sehari-hari hampir benar dan kurang lengkap; penggunaan algoritma benar, mengandung perhitungan yang salah.

2

Penggunaan konsep dan koneksi matematika dalam kehidupan sehari-hari benar dan lengkap; penggunaan algortima benar dan lengkap, namun mengandung sedikit kesalahan dalam perhitungan.

3

Penggunaan konsep dan koneksi matematika dalam kehidupan sehari-hari benar dan lengkap; penggunaan algoritma benar dan lengkap, dan


(27)

melakukan perhitungan dengan benar.

Skor Maksimal Butir Soal 4

Instrumen yang akan dipergunakan dalam penelitian ini, sebelumya diujikan terlebih dahulu pada siswa yang telah memperoleh materi berkenaan dengan penelitian ini. Instrumen tersebut adalah 5 butir soal uraian kemampuan koneksi, 5 butir soal uraian kemampuan representasi dan 10 butir pernyataan skala sikap disposisi matematis. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut telah memenuhi syarat instrumen yang baik atau belum, yaitu validitas dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Suatu tes dikatakan baik apabila memiliki validitas. Data yang dihasilkan oleh instrumen yang benar dan valid, sesuai kenyataan, maka instrument yang digunakan tersebut juga valid. Sebuah tes dapat dikatakan valid atau sahih apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak diukur. Valid merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2013, hlm. 363).

Valid soal yang dinilai oleh validator adalah: (1) kesesuaian antara indikatoor dan butir soal, (2) kejelasan bahasa dalam soal, (3) kesesuaian soal dengan tingkat kemampuan siswa, dan (4) kenbenaran materi atau konsep.

b. Reabilitas suatu instrumen

Reabilitas suatu instrumen evaluasi adalah kekonsistenan instrument tersebut bila diberikan kepada subjek yang sams meskipun oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, atau tempat yang berbeda, maka akan memberikan hasil yang sama atau relatif sama.

Setelah koefisien reabilitas diketahui, kemudian dikonversikan dengan kriteria reabilitas Guilford (dalam Ruseffendi, 1998, hlm.144), kriteria itu tampak pada tabel dibawah ini:


(28)

Tabel 3.4

Kriteria Reabilitas Guilford

Koefisien Reabilitas Kriteria 0,00-0,20 Reabilitas kecil 0,20-0,40 Reabilitas rendah 0,40-0,70 Reabilitas sedang 0,70-0,90 Reabilitas tinggi 0,90-1,00 Reabilitas sangat tinggi

Tabel 3.5 Reabilitas Tes

Rata-rata Simpang baku Korelasi XY Reabilitas Tes 8,16 3,29 0,73 0,84

Berdasarkan Dari tabel 3.5 di atas menunjukkan soal instrumen yang di ujikan kepada siswa SD hasil perhitungan reliabilitas diperoleh relibilitas sebesar 0,84 dengan kriteria koefisien reliabilitas tinggi.

c. Daya Pembeda

Daya pembeda soal ada lah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D (dalam Arikunto 2009, hlm.211).

Tabel 3.6

Klasifikasi Daya Pembeda

No. Soal Daya pembeda Tingkat

1. 1 35,71 Sedang 2. 2 39,29 Sedang 3. 3 39,29 Sedang


(29)

4. 4 50,00 Sedang 5. 5 32,14 Sedang

Dari tabel 3.6 daya pembeda instrumen soal nomer 1-5 tingkat daya pembeda dalam soal istrumen adalah sedang. Salah satu tujuan analisis kuantitatif soal adalah untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda (item discrimination).

d. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya (dalam Arianto, S, 2009, hlm. 207). Dari soal instrumen siswa mengalami tingkat kesukaran seperti tabel dibawah ini:

Tabel 3.7

Klasifikasi Tingkat Kesukaran

No. Soal Tingkat kesukaran Tafsiran

1. 1 42.86 Sedang

2. 2 44.64 Sedang

3. 3 44.64 Sedang

4. 4 50.00 Sedang

5. 5 33.93 Sedang

Berdasarkan tabel 3.7 hasil perhitungan daya pembeda diperoleh tiap butir soal adalah sedang.

Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu antar lain:

a. Tes, dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (postest) proses pembelajaran terhadap kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol. Namun waktu pelaksanaan dengan jadwal pada masing-masing kelas.


(30)

b. Lembar observasi, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengetahui berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

c. Skala Sikap, terdiri dari 10 butir pertanyaan yang akan diuji cobakan, diantaranya: 7 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif .

d. Pedoman Wawancara, dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME). Wawancara dilakukan dengan perwakilan siswa dari kelompok rendah, sedang dan tinggi.

e. Jurnal, diberkan kepada bebearapa sisiwa untuk diisi dan dikumpulkan kembali setelah selesai setiap pertemuan.

f. Tes hasil kemampuan koneksi matematis siswa yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas soal. Validitas adalah derajat ketetapan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas yang digunakan yaitu validitas tes secara rasional.

F. Prosedur Penelitian

Bagan 3.1

Peta Konsep Prosedur Penelitian

Observasi Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah dan Menyusun Hipotesis Menetapkan Pokok Bahasan

Merancang Bahan Ajar Menyusun Instrumen Pelaksanaan Penelitian


(31)

G. Analisis Data

1. Teknik Analisis Data

Hipotesis dalam setiap penelitian perlu diuji. Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan belajar matematika siswa antara kelompok ekspermen (pembelajaran menggunakan pendekatan RME) dengan kelompok kontrol (pembelajaran yang tidak menggunakan pendektan RME). Untuk menguji hipotesis diatas menggunakan analisis uji tes.

Analisis ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar matematika antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk menganalisis digunakan rumus uji t sebagai berikut (dalam Suharsmi Arikunto, 2002, hal. 238) Analisis data yang dilakukan dalam penelitian antara lain sebagai berikut:

2. Analisis Data Pretest

Data pretest yang dianalisis oleh peneliti yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan dua rata-rata (uji t) serta pengelmpokkan kelompok rendah, sedang dan tinggi antara kelas eksperimen dan kontrol. Adapun proses analisis didapat dengan bantuan proram sofwere SPSS.

3. Analisis Data Postest

Hampir sama dengan pretest, namun pada data hasil posttest yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kontrol ada tambahan ananlisis lainnya dari yang telah disebutkan pada poin analisis data pretest dari kedua kelas yang diproses untuk mendapatkan hal-hal

Pretest Kelas Eksperimen

Pembelajaran Model RME

Kelas Kontrol Pembelajaran Konvensiona

l Tes Akhir -> Skala

Sikap Analisis data


(32)

seperti, berikut: ujinormalitas, uji homogenitas, analisis pengelompokkan posttest dari nilai pretest sebelumnya, uji perbedaan dua rata-rata (uji t), uji rata-rata posttest, analisis data N-Gain, dan hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas eksperimen.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang di teliti berdistribusi normal apa tidak. Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data (Sugiyono, 2013, hlm. 241).

5. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol memiliki varians yang homogen. 6. Uji Hipotesis

Uji t ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari hipotesis yang telah dirumuskan dengan menguji kemampuan koneksi matematis. Adapun perhitungan uji t diperoleh dengan menggunakan program SPSS Versi 21 for windows.

7. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Perhitungan ini dilakukan untik mengetahui sejauh mana peneingkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan rumus dari (Melzer, 2007).

g

=

Dimana skor ideal yaitu 100. Keterangan:

g = gain

untuk melihat peningkatan N-Gain siswa, maka sebagai acuan menggunakan table yang tertera di bawah ini.

Tabel 3.8 Interpretasi N-Gain


(33)

g>0,7 gain tinggi 0,3<g 0,7 gain sedang

g 0,3 gain rendah

8. Analisis Lembar observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakikan dengan jalan pengamatan dan pencatatan ssecara sistematis, logis, objektif dan rasional mengetahui berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan semua data tentang hasil belajar dan aktiviatas siswa. Instrumen lembar observasi ini diisi oleh observasi, yaitu guru kelas selain peneliti.

9. Analisis Skala Sikap

Skala Sikap ini terdiri dari 10 butir pertanyaan yang akan diuji cobakan, diantaranya: 7 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif dengan indikatornya:

 Menunjukkan kesukaan terhadap mata pelajaran matematika.

 Menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti pembelajaran matematika

 Menunjukkan minat siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME

 Belajar diskusi dengan pasangannya dalam pembelajaran dengan menggunakan RME

 Menunjukkan kesukaan terhadap soal-soal koneksi matematik

 Menunjukkan manfaat soal-soal koneksi matematik

Data yang dikumpulkan dari skala sikap kemudian dianalisi d ragu engan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Sikap butir skala sikap yang terkumpul kemudian dihitung menggunakan cara apriori.

b. Setelah pelaksanaan postes, siswa langsung diberikan seperangkat tes sikap.

c. Rerata skor dari seluruh jumlah siswa dihitung, cara ini bertujuan untuk mengetahui letak sikap siswa secara umum.

d. Rerata jumlah siswa yang menjawab SS, S, TS, atau STS dihitung, cara ini bertujuan untuk mengungkapkan kecenderungan pilihan siswa secara umum.


(34)

e. Tingkat persetujuan siswa untuk masing-masing item dihitung, data ini akan mengungkapkan kecendrungan persetujuan:

f. Data hasil skala sikap ini kemudian dibuat bentuk presentase untuk mengetahui frekuensi masing-masing alternative jawaban yang diberikan. Dalam pengolahan data, digunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

10.Analisi Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap 6 orang siswa padsa tiap kelas eksperimen engan total 2 siswa dipilih dari masing-masing kelommpok rendah, sedang dan tinggi pada tiap-tiap kelompok eksperimen. Data yang terkumpul dideskripsikan dan disimpulkan berdasarkan permasalahan permasalahan yang akan dijawab pada penelitian ini.

11.Analis Jurnal Harian Siswa

Data dari hasil jurnal harian siswa yang berupa karangan singkat mengenai respon yang akan dibuat pada akhir pembelajaran setelah posttest akan dideskripsikan dan disim/pulkan secara keseluruhan mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME.


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa dilakukan tes pada kelas eksperimen dan kels kontrol pada pembelajaran matematika kelas eksperimen menggunakan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional yang terdapat perbedaan temuan yang diperoleh selama penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: setelah dilakukan tes pada kelas eksperimen dan kels kontrol yang dalam pembelajarannya kelas eksperimen menggunakan pendekatan RME sedangkan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional terdapat perbedaan antara keduannya yaitu terdapat peningkatan tes di kelas eksperimen kemampuannya yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen guru mengajar dengan cara yang berbeda yaitu dengan pendekatan ini menggunkan kartu domino sehingga anak merasa nyaman, senang dan tidak membosankan. Sedangkan di kelas kontrol guru mengajar siswa dengan cara pendekatan konvensional sehingga siswa merasa bosan dan tidak tertarik pada pembelajaran matematik.

Sebagian besar dari siswa didalam pendekatan RME menunjukkan sikap positif dan di seling dengan permainan semacam kartu domino. Sehingga dapat dilihat dari cara belajar siswa di dalam kegiatan belajar di kelas yang semakin baik dan meningkatkan kemampuan koneksi matematis.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, temuan yang terjadi di lapangan masih banyak pembelajaran matematika yang dilakukan secara konvensional (ceramah). Ha ini dapat mengakibatkan kurang baik untuk siswa terhadap koneksi matematis siswa. Siswa cenderung lebih banyak banyak menghafal dibandingkan dengan memahami konsep dan menyelesaikan persoalan dengan cara-cara tertentu. Pendekatan yang dapat menjadi salah satu alternatif untuk pembelajaran matematika yaitu dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) menggunakan kartu domino baik digunakan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa. Agar


(36)

siswa dalam pembelajaran matematika merasa tertarik dan senang. Sebaiknya, untuk para peneliti lain yang ingin menggunakan pendekatan ini agar lebih mengembangkan dan mengaplikasikan pendekatan RME ini dalam proses pembelajaran juga tentunya ddisesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Untuk mendekatkan pendekatan ini sebaiknya terlebih dahulu mempersiapkan segala bentuk mulai dari rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, dan hal-hal yang terhubungan dengan pendekatan RME ini sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya dapat berjalan dengan efektif dan efesien.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta.

Darhim, dkk. (2001). Pendidikan Matematika 2, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Kholik, M. (2011), Metode Pembelajaran Konvensional. Tersedia:

http://muhammadkholik.wordspress.com/2011/11/08/evaluasi-pembelajaran/.

Diakses tanggal 08 februari 2014.

Melezer, D, E. (2013). The Relantionship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible in“Hiden Variable” in Diagnostic Pretest Scores. (online). Tersedia: htpp; //www. Physics. Iastate. Edu/per/docs/AJP-Dec-2002-Vol.70-1259-1268. Pdf. [10 Maret 2008].

Muchlis, E.E. (2012). “Pengaruh Pendidikan Matematika Realistick Indonesia Terhadap perkembangan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas II”. Jurnal EXACTA, X, (2), 136-139.

Niraningtiyas. (2011). Penerapan Permainan Kartu Domino Pecahan untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Perkalian Pecahan Siswa Kelas V SDN Ororo Dowo Kota Serang. Tidak diterbitkan.

Rahayu. (2010). “Pengaruh Pendekatan RME (Ralistic Matematics Education) Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas II SD Negeri Penamburan 1 Purbalingga. Tidak diterbitkan.

Ruseffendi, E. T.(1998). Dasar-dasar Penelitian dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Semarang : IKIP Semarang Press.

Santoso, S. (2010). Mastering SPPS 18. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung; Alfabeta.


(38)

Suherman, E. dan Sukjaya, Y. (1990). Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusmah.

Supriadi. (2012). Kapita Selekta Matematika. Serang: UPI Kampus Serang.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Karisma Putra Utama.

Undang-undang Dasar (2003). No 20 pasal 3 Tentang kemendikbud Pendidikan Nasional. Tidak Ditebitkan.

Wijaya, A. (2011). Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yuniawati, R. P. (2010). E-Learning Alternatif Pembelajaran Kontemporer. Bandung: Arfino Raya.


(1)

Andini Sulaiman,2016

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g>0,7 gain tinggi 0,3<g 0,7 gain sedang

g 0,3 gain rendah

8. Analisis Lembar observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakikan dengan jalan pengamatan dan pencatatan ssecara sistematis, logis, objektif dan rasional mengetahui berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan semua data tentang hasil belajar dan aktiviatas siswa. Instrumen lembar observasi ini diisi oleh observasi, yaitu guru kelas selain peneliti.

9. Analisis Skala Sikap

Skala Sikap ini terdiri dari 10 butir pertanyaan yang akan diuji cobakan, diantaranya: 7 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif dengan indikatornya:

 Menunjukkan kesukaan terhadap mata pelajaran matematika.

 Menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti pembelajaran matematika

 Menunjukkan minat siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME

 Belajar diskusi dengan pasangannya dalam pembelajaran dengan menggunakan RME  Menunjukkan kesukaan terhadap soal-soal koneksi matematik

 Menunjukkan manfaat soal-soal koneksi matematik

Data yang dikumpulkan dari skala sikap kemudian dianalisi d ragu engan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Sikap butir skala sikap yang terkumpul kemudian dihitung menggunakan cara apriori.

b. Setelah pelaksanaan postes, siswa langsung diberikan seperangkat tes sikap.

c. Rerata skor dari seluruh jumlah siswa dihitung, cara ini bertujuan untuk mengetahui letak sikap siswa secara umum.

d. Rerata jumlah siswa yang menjawab SS, S, TS, atau STS dihitung, cara ini bertujuan untuk mengungkapkan kecenderungan pilihan siswa secara umum.


(2)

e. Tingkat persetujuan siswa untuk masing-masing item dihitung, data ini akan mengungkapkan kecendrungan persetujuan:

f. Data hasil skala sikap ini kemudian dibuat bentuk presentase untuk mengetahui frekuensi masing-masing alternative jawaban yang diberikan. Dalam pengolahan data, digunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

10.Analisi Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap 6 orang siswa padsa tiap kelas eksperimen engan total 2 siswa dipilih dari masing-masing kelommpok rendah, sedang dan tinggi pada tiap-tiap kelompok eksperimen. Data yang terkumpul dideskripsikan dan disimpulkan berdasarkan permasalahan permasalahan yang akan dijawab pada penelitian ini.

11.Analis Jurnal Harian Siswa

Data dari hasil jurnal harian siswa yang berupa karangan singkat mengenai respon yang akan dibuat pada akhir pembelajaran setelah posttest akan dideskripsikan dan disim/pulkan secara keseluruhan mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME.


(3)

Andini Sulaiman,2016

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa dilakukan tes pada kelas eksperimen dan kels kontrol pada pembelajaran matematika kelas eksperimen menggunakan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional yang terdapat perbedaan temuan yang diperoleh selama penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: setelah dilakukan tes pada kelas eksperimen dan kels kontrol yang dalam pembelajarannya kelas eksperimen menggunakan pendekatan RME sedangkan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional terdapat perbedaan antara keduannya yaitu terdapat peningkatan tes di kelas eksperimen kemampuannya yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen guru mengajar dengan cara yang berbeda yaitu dengan pendekatan ini menggunkan kartu domino sehingga anak merasa nyaman, senang dan tidak membosankan. Sedangkan di kelas kontrol guru mengajar siswa dengan cara pendekatan konvensional sehingga siswa merasa bosan dan tidak tertarik pada pembelajaran matematik.

Sebagian besar dari siswa didalam pendekatan RME menunjukkan sikap positif dan di seling dengan permainan semacam kartu domino. Sehingga dapat dilihat dari cara belajar siswa di dalam kegiatan belajar di kelas yang semakin baik dan meningkatkan kemampuan koneksi matematis.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, temuan yang terjadi di lapangan masih banyak pembelajaran matematika yang dilakukan secara konvensional (ceramah). Ha ini dapat mengakibatkan kurang baik untuk siswa terhadap koneksi matematis siswa. Siswa cenderung lebih banyak banyak menghafal dibandingkan dengan memahami konsep dan menyelesaikan persoalan dengan cara-cara tertentu. Pendekatan yang dapat menjadi salah satu alternatif untuk pembelajaran matematika yaitu dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) menggunakan kartu domino baik digunakan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa. Agar


(4)

siswa dalam pembelajaran matematika merasa tertarik dan senang. Sebaiknya, untuk para peneliti lain yang ingin menggunakan pendekatan ini agar lebih mengembangkan dan mengaplikasikan pendekatan RME ini dalam proses pembelajaran juga tentunya ddisesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Untuk mendekatkan pendekatan ini sebaiknya terlebih dahulu mempersiapkan segala bentuk mulai dari rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, dan hal-hal yang terhubungan dengan pendekatan RME ini sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya dapat berjalan dengan efektif dan efesien.


(5)

Andini Sulaiman,2016

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta.

Darhim, dkk. (2001). Pendidikan Matematika 2, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Kholik, M. (2011), Metode Pembelajaran Konvensional. Tersedia:

http://muhammadkholik.wordspress.com/2011/11/08/evaluasi-pembelajaran/.

Diakses tanggal 08 februari 2014.

Melezer, D, E. (2013). The Relantionship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible in“Hiden Variable” in Diagnostic Pretest Scores. (online). Tersedia: htpp; //www. Physics. Iastate. Edu/per/docs/AJP-Dec-2002-Vol.70-1259-1268. Pdf. [10 Maret 2008].

Muchlis, E.E. (2012). “Pengaruh Pendidikan Matematika Realistick Indonesia

Terhadap perkembangan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas II”. Jurnal EXACTA, X, (2), 136-139.

Niraningtiyas. (2011). Penerapan Permainan Kartu Domino Pecahan untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Perkalian Pecahan Siswa Kelas V SDN Ororo Dowo Kota Serang. Tidak diterbitkan.

Rahayu. (2010). “Pengaruh Pendekatan RME (Ralistic Matematics Education)

Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas II SD Negeri Penamburan 1 Purbalingga. Tidak diterbitkan.

Ruseffendi, E. T.(1998). Dasar-dasar Penelitian dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Semarang : IKIP Semarang Press.

Santoso, S. (2010). Mastering SPPS 18. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung; Alfabeta.


(6)

Suherman, E. dan Sukjaya, Y. (1990). Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusmah.

Supriadi. (2012). Kapita Selekta Matematika. Serang: UPI Kampus Serang.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Karisma Putra Utama.

Undang-undang Dasar (2003). No 20 pasal 3 Tentang kemendikbud Pendidikan Nasional. Tidak Ditebitkan.

Wijaya, A. (2011). Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yuniawati, R. P. (2010). E-Learning Alternatif Pembelajaran Kontemporer. Bandung: Arfino Raya.


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) terhadap kemampuan Representasi matematis siswa: penelitian kuasi eksperimen di kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

9 68 187

Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (Kuasi Eksperimen di SMPN 75 Jakarta)

0 21 168

Pendekatan realistic mathematics education untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII SMPIT Ruhama Depok

0 8 199

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR.

1 8 51

DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN KONSEP PERKALIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMODELAN MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS 3 SD: Penelitian di kelas 3 SDN SerangIlir, SDN Serpong 3, dan SDN Taktakan

0 1 25

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIMETRI PUTAR (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cimalaka 2 dan SDN Citimun 2 di Kabupaten Sumedang).

0 0 44

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI PECAHAN (Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas IV SDN 2 Waled Kota dan SDN 2 Waled Desa Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon).

0 3 55

PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS IV (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Pasirbiru dan SDN Sukanegla d

0 2 45

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SEKOLAH DASAR - repository UPI T PD 1302985 Title

0 0 3

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12