PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas Siswa VIII – F di SMP Negeri 19 Bandung.

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa VIII – F di SMP Negeri 19 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Disusun oleh: Yulia zulfita T

1106578

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa VIII – F di SMP Negeri 19 Bandung)

Oleh: Yulia zulfita T

Sebuah Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Yulia zulfita T 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini Tidak Boleh Diperbanyak Seluruhnya atau Sebagian, dengan Dicetak Ulang, Difoto kopi, atau Cara Lainnya Tanpa Izin dari Penulis


(3)

(4)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa dalam Memecahkan Masalah pada Pembelajaran IPS. Penelitian Tindakan Kelas Siswa VIII-F SMP Negeri 19 Bandung

Penelitian ini berawal dari keresahan peneliti terhadap permasalahan yang terjadi di kelas VIII - F SMP Negeri 19 Bandung terkait dengan tingkat kemampuan memecahkan masalah peserta didik. Permasalahan ini merupakan temuan dari observasi yang dilakukan beberapa kali pertemuan ketika peneliti sedang melaksanakan praktek mengajar. Indikator permasalahan yang dijumpai adalah masih kurangnya kemampuan memecahkan masalah siswa dalam pembelajaran IPS, sehingga peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian model Kemmis & Mc Taggart yang dilakukan dalam 3 siklus. Alternatif pemecahan yang dipilih yaitu penggunaan metode Problem Solving. Pelaksanaan kegiatan belajar menggunakan metode Problem Solving sebagai alternatif meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS dapat dikatakan berhasil. Adapun peningkatan kemampuan tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator kemampuan menjelaskan inti permasalahan, merumuskan masalah (mencari sebab-akibat) yang ditimbulkan, mengaitkan materi dengan permasalahan, menyusun alternatif pemecahan masalah, mengambil keputusan pemecahan masalah yang akan digunakan, membuat kesimpulan dari proses pemecahan masalah. Seluruh aspek ini mengalami peningkatan dari siklus pertama hingga siklus ketiga dari kualitas kurang baik, cukup baik menjadi baik dengan presentase , 38, 3 %, 66, 6 % dan 88, 8,% pada siklus ketiga. Kesimpulannya penggunaan metode problem solving dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS.


(5)

iii Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

USING PROBLEM SOLVING METHODS TO IMPROVE STUDENTS SKILL TO SOLVE THE PROBLEM IN SOCIAL SCIENCE LEARNING. Classroom Action

Research in Class VIII-F SMP Negeri 19 Bandung

This study is based on the concerns of researchers to issues raised in class VIII - F SMP Negeri 19 Bandung associated with the level of problem-solving skills of learners. These problems are the findings of the observation that many meetings when researchers are conducting teaching practice. Indicators of the problems encountered is still a lack of problem-solving skills of students in social studies learning, so the researchers chose a Class Action Research (PTK) with a research design models Kemmis & Mc Taggart performed in 3 cycles. The selected alternative solutions that use methods of Problem Solving. Implementation of learning activities using the Problem Solving as an alternative to enhance students' skills in solving problems in social studies learning can be said to be successful. The upgrade can be seen from several indicators of capabilities include: explain the essence of the problem, formulate a problem (look for causality) were generated, linking the material with the problem, arrange alternative problem-solving, decision-making problem solving that will be used, making the conclusion of the process solution to problem. All aspects of the study increased from the first cycle to the third cycle of poor, fair and becoming good level with a percentage of 38, 3%; 66, 6% and 88, 8% in the third cycle. In conclusion, problem solving methods can improve the ability of learners in solving problems in social studies learning


(6)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II PENGGUNAAN MMETODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS A.Metode Pembelajaran ... 9

B. Metode Problem solving ... 10

1. Pengertian Metode Problem Solving ... 10

2. Konsep dan karakteristik metode problem solving ... 13

3. Hakikat masalah dalam metode problem solving ... 13

4. Langkah-langkah metode problem solving ... 14


(7)

ii Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6.Manfaat metode problem solving ... 18

7.Kelebihan dan kekurangan metode problem solving ... 19

C. Kemampuan Berpikir Dalam Pembelajaran ... 21

D. Kemampuan Memecahkan masalah ... 22

E. Pembelajaran IPS ... 25

1. Pengertian Pembelajaran IPS ... 25

2. Hakikat dan Tujuan Pembelajaran IPS ... 27

3. Pembelajaran IPS di SMP ... 29

F. Hubungan Kemampuan Memecahkan Masalah dengan Metode Problem solving. ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 32

B.Desain Penelitian ... 32

C.Pendekatan Penelitian ... 38

D.Metode Penelitian ... 39

E.Penjelasan Istilah ... 40

F.nstrumen Penelitian ... 41

G.Teknik Pengumpulan Data ... 51

H.Analisis Data ... 51

I. Valididtas Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 54

B.Deskripsi Umum Pembelajaran ... 56

1. Pelaksanaan Observasi Awal Pembelajaran ... 56

2. Refleksi Pembelajaran ... 58

3. Program Rencana siklus ... 60

C.Deskripsi Data Siklus I ... 61

D.Deskripsi Data Siklus II ... 81


(8)

iii Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Deskripsi Hasil Wawancara ... 116 G. Analisis Penelitian Hasil Tindakan... 120

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ... 137 B. Saran ... 139

DAFTAR PUSTAKA ... 141

LAMPIRAN


(9)

iv Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

2.1 Dimensi Kehidupan Manusia ... 29

3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 42

3.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 44

3.3 Format Catatan Lapangan ... 46

3.4 Format Penilaian Siswa ... 47

3.5 Tabel indikator Ketercapaian ... 48

3.6 Rubrik Penilaian Kemampuan Memecahkan Masalah ... 48

3.7 Klasifikasi tentang Skor ... 52

4.1Data siswa kelas VIII- F ... 55

4.2Tabel Masalah Pembelajaran ... 59

4.3Rubrik Penilaian Memecahkan Masalah Siklus I ... 7

4.4Tabel penilaian Memecahkan Masalah siklus I ... 74

4.5Tabel Pencapaian indikator siklus I ... 75

4.6Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 77

4.7Hasil Observasi Guru siklus I ... 88

4.8Rubrik Penilaian Memecahkan Masalah siklus II ... 88

4.9Tabel Penilaian siswa siklus II ... 89

4.10 Tabel Indikator Penilaian siklus II ... 91

4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa siklus II ... 93

4.12 Hasil Observasi Guuru siklus II ... 95

4.13 Rubrik Penilaian siklusIII ... 105


(10)

v Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.15 Tabel penilaian IndikatorSiklus III ... 108

4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 110

4.17 Hasil Observasi Guru Siklus III ... 112

4.18 Tabel Hasil Presentase Aktivitas Siswa Siklus I,II,III ... 126

4.19 Tabel Hasil Presentase Aktivitas Guru siklus I, II,III ... 128

4.20 Tabel Hasil Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah ... 131

DAFTAR GAMBAR 3.1 Model Siklus Spiral PTK Oleh Kemmis Dan Mc. Taggar... 33

DAFTAR GRAFIK 4.1 Grafik Aktivitas Siswa ... 127

4.2 Grafik Aktivitas Guru ... 128


(11)

vi Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lampiran Surat-surat

Lampiran 2 : RPP

Lampiran 3 : Instrumen Penelitian Lampiran 4 : Tabel Penelitian

Lampiran 5 : Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Lampiran 6 : Dokumentasi Penelitian


(12)

(13)

(14)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Berdasarkan hasil observasi pra- penelitian yang peneliti lakukan di SMP Negeri 19 Bandung khususnya di kelas VIII F, peneliti menemukan masalah ketika pembelajaran IPS berlangsung di kelas. Di sini peneliti memfokuskan tiga masalah yaitu: Pertama, minat baca siswa yang rendah mengakibatkan peserta didik kurang memahami materi dengan baik, hal ini terlihat ketika guru melakukan apersepsi, siswa menjawab dengan seenaknya bahkan cenderung banyak siswa yang tidak mau memberikan jawaban meskipun pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan dasar atau materi yang sudah dibahas sebelumnya.

Kedua rendahnya fokus siswa terhadap pembelajaran, hal ini terlihat ketika guru sedang menerangkan materi pembelajaran, banyak peserta didik yang kurang memeperhatikan, sehingga pada akhirnya peserta didik kurang memahami materi pelajaran. Ketiga siswa cenderung kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Hal ini terlihat pada saat kegiatan pembelajaran masih banyak siswa tidak berani mengungkapkan pendapat, terlihat ketika guru memancing siswa dengan pertanyaan masih jarang siswa yang mau menjawab pertanyaan dari guru. Keempat, kemampuan siswa dalam memecakan masalah masih kurang terlihat ketika guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapatnya untuk memecahkan suatu contoh masalah yang diajukan guru, baik secara lisan ataupun tulisan, siswa masih terlihat bingung dan takut untuk menjawab pertanyaan. Hal ini terjadi karena cara guru menyampaikan materi menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa kurang memperhatikan dan mudah jenuh. Ditambah materi yang diajarkan bersifat hapalan yaitu tentang sosial sehingga kurang menarik bagi siswa untuk disimak.

Menurut beberapa siswa saat dilakukan wawancara pra- penelitian oleh peneliti, mereka cenderung tidak menyukai pelajaran IPS. Menurut mereka, IPS merupakan mata pelajaran yang terlalu banyak materi dan bersifat hapalan.


(15)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehingga untuk membaca dan mengikuti pembelajaran di kelas seringkali membuat siswa jenuh. Jika melihat hakekat pembelajaran IPS yang sebenarnya.


(16)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil wawancara tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang menjadi permasalahan pada saat pembelajaran di kelas VIII- F adalah kurang bervariasinya model pembelajaran yang digunakan sehingga motivasi siswa untuk belajar kurang, maka dari itu siswa kurang memiliki keterampilan untuk memecahkan suatu masalah karena sifat pola pembelajaran selama ini masih pada teacher centered, selain itu materi IPS yang disampaikan bersifat teori dan hapalan jadi siswa merasa bosan dan jenuh belajar IPS dengan metode belajar yang selama ini berlangsung di kelas. Maka dari itu siswa pun kurang termotivasi untuk belajar IPS.

Pada saat pembelajaran IPS siswa disuguhkan dengan masalah- masalah sosial, siswa terlihat bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Padahal masalah yang disuguhkan adalah masalah sosial yang kontemporer dan sering mereka dengar dan lihat, baik di media cetak ataupun elektronik bahkan di kehidupan sehari- hari. Kemudian terlihat ketika siswa diberi soal dalam bentuk analisis dengan suatu contoh kasus ketika siswa diminta untuk memberi tanggapan serta penyelesaian masalah tersebut siswa masih terlihat bingung dan menjawab dengan asal- asalan. Dengan demikian yang menjadi permasalahan adalah bagaimana meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah sosial pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran diluar metode pembelajaran yang biasanya dilakukan. Karena pada dasarnya siswa kelas VIII- F adalah siswa yang cukup aktif tapi dalam kegiatan maupun proses pembelajaran IPS mereka masih belum berani berpendapat dalam pemecahan suatu masalah.

Social Studies atau IPS tercantum dalam kepustakaan National Council for Social Studies (NCSS 1993) (dalam Sapriya, 2009, hlm. 10) mengemukakan IPS sebagai integrasi dari ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sosiologi, bahkan humaniora, matematika, dan ilmu-ilmu alam. IPS bertujuan untuk membantu generasi muda untuk mengembangkan kemampuan membuat keputusan yang cerdas dan bernalar demi kebaikan umum sebagai warga masyarakat yang multikultural dan demokratis dalam suatu dunia yang saling ketergantungan. Dengan itu, guru perlu mengarahkan serta membimbing


(17)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

para siswa, agar dapat melihat keadaan serta kondisi nyata yang ada di lingkungan sekitar kemudian membawanya ke dalam pembelajaran IPS, agar siwa dapat mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, serta memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetesi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

Kemampuan pemecahan masalah adalah salah satu tujuan dari pendidikan IPS, maka sangatlah penting bagi para peserta didik untuk dilatih bagaimana memecahkan sebuah permasalahan. Hakekat pembelajaran IPS adalah mempelajari, menelaah dan mengkaji tentang tigkah laku manusia dan kebutuhannya di permukaan bumi ini (Sumaatdja, 2002, hlm.3). Dengan demikian pembelajaran IPS dikelas haruslah pembelajaran yang mengajak siswa untuk melihat, mempelajari, menelaah dan mengkaji bagaimana tingkah laku manusia. Dimana, dalam kehidupannya manusia memiliki masalah yang dapat dikaji oleh siswa sehingga tidak dialami oleh mereka. Dalam mengkaji masalah- masalah tersebut manusia harus berpikir yang lebih tinggi. Mereka harus melakukan kegiatan analisis, sintesis, hingga mengevaluasi permasalahan tersebut sehingga muncul solusi atau alternatif yang variatif untuk memecahkan masalah yang ditemukan oleh siswa.

Untuk menciptakan pembelajaran IPS yang menyenangkan diperlukan cara menyampaikan materi pelajaran yang variatif. Hal tersbut dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber, metode, model dan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sehingga mampu mentransfer pengetahuan dengan baik. (Sumaatmadja, 2002, hlm.10). Berdasarkan kutipan diatas, dalam rangka mengembangkan pembelajaran kearah yang lebih baik diperlukan kreativitas dan kerjasama antara guru dengan peserta didik sehingga timbul situasi belajar yang kondusif.


(18)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilihat dari fakta yang ada di lapangan maka peneliti memfokuskan penelitian terhadap peningkatan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah sosial. Adapun metode yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penggunaan metode Problem Solving. Problem solving adalah belajar memecahkan masalah. Dengan kata lain bahwa problem solving merupakan proses belajar menemukan jawaban yang bisa dilakukan siswa secara individual maupun kelompok. Pada peserta didik merumuskan dan memecahkan masalah memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya.

Metode belajar Problem Solving melatih peserta didik bersikap aktif untuk menggali masalah, mencari solusi dan melakukan kolaborasi kelompok untuk membangun kesimpulan dan tindakan. Metode problem solving merupakan metode dengan cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa (Sudirman, 1987, hlm. 146).

Dengan menggunakan metode Problem Solving, peserta didik belajar menguasai teknik pemecahan masalah. Peserta didik akan menyadari bahwa menyelesaikan masalah merupakan sebuah proses belajar, membutuhkan keterampilan mengumpulkan informasi yang variatif, memahami fakta- fakta dan berpikir kritis. Peserta didik dapat termotivasi memecahkan masalah, baik masalah pribadi maupun masalah sosial. Peserta didik juga dapat melakukan kegiatan memecahkan masalah bersama kelompok. Jika peserta didik dapat terampil dalam memecahkan atau menyelesaikan masalah dalam pembelajaran maka peserta didik juga akan mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata. Karena dalam metode problem solving siswa tidak hanya terampil mencari solusi, tetapi juga belajar menulis, membaca, memanfaatkan internet, mengkomunikasikan, belajar pengetahuan dasar dan mengambil keputusan yang diperlukan dimasa yang akan datang.

Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penggunaan Metode


(19)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Problem Solving Untuk Meningkatkan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Pada Pembelajaran IPS”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya mengenai masalah pokok dalam penelitian ini apakah dengan menggunakan Metode Problem solving ini dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VIII- F SMPN 19 Bandung.

Secara oprasional perumusan masalah pokok penelitian dirumuskan dalam bentuk sub masalah penelitian, yaitu:

1. Bagaimana merencanakan metode problem solving dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS di kelas VIII -F SMPN 19 Bandung?

2. Bagaimana melaksanakan metode problem solving dalam upaya meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa pada pembelajaran IPS di kelas VIII-F SMPN 19 Bandung?

3. Bagaimana hasil peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dengan penggunaan metode problem solving di kelas VIII- F SMPN 19 Bandung ?

4. Bagaimana kendala dan solusi yang ditemukan dalam penggunaan metode problem solving untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS di kelas VIII- F di SMPN 19 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan umum dari peneliti ini adalah menguji apakah dengan digunakannya metode problem solving dapat


(20)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS di SMPN 19 Bandung kelas VIII- F. Adapun tujuan peneliti yang dijabarkan secara khusus sebagai berikut :

1. Mengembangkan perencanaan penggunaan metode problem solving untuk peningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS kelas VIII-F di SMPN 19 Bandung.

2. Memanfaatkan pembelajaran dengan penggunaan metode problem solving untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS kelas VIII-F di SMPN 19 Bandung. 3. Menganalisis peningkatan peningkatan kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah dengan penggunaan metode problem solving pada pembelajaran IPS kelas VIII-F di SMPN 19 Bandung.

4. Memecahkan kendala dan solusi dalam pembelajaran IPS untuk peningkatan kemampuan memecahkan masalah siswa dengan metode problem solving di kelas VIII-F di SMPN 19 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Berangkat dari pokok permasalahan yang diambil oleh penulis, maka akan didapat manfaat atau kegunaan dari peneliti ini yaitu sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Meningkatkan kecakapan peserta didik dalam aspek keterampilan memecahkan masalah sehingga dapat dimanfaatkan menjadi sumber pembelajaran IPS.

b. Menumbuhkan inovasi dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pemanfaatan sumber pembelajaran IPS.

c. Memberikan inspirasi kepada guru dalam menyusun suatu

d. rancangan pembelajaran yang lebih bervariasi dan bermakna, sehingga mampu meningkatkan kemampuan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotornya.

2. Secara Empirik a. Manfaat bagi guru


(21)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mendapatkan pengalaman langsung tentang penggunaan metode Problem Solving untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sosial saat pembelajaran IPS di kelas. 2. Menambah motivasi untuk menciptakan suasana pembelajaran

yang aktif, menyenangkan dan kondusif.

b. Bagi peneliti

1. Bisa mendapatkan pengalaman secara langsung tentang kondisi yang ada di kelas sebenarnya melalui penggunaan metode Problem Solving sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

2. Termotivasi untuk menjadi guru professional

3. Dapat memanfaatkan apa yang telah dipelajari yang diterapkan di dalam kelas.

c. Bagi siswa

1. Lebih termotivasi untuk aktif mengikuti pembelajaran IPS di kelas.

2. Mampu memahami pembelajaran IPS dengan penggunaan metode Problem Solving yang nantinya akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

3. Mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda dalam metode ini.

4. Keaktifan yang terus meningkat membuat prestasi siswa meningkat.

d. Bagi sekolah

Dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana yang sudah tersedia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengembangkan strategi pembelajaran.

E. Struktur Organisasi


(22)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab I merupakan pembahasan mengenai pendahuluan, bagian pendahuluan skripsi. Bagian pendahuluan ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan peneltian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.

Bab II membahas mengenai Kajian Pustaka yang berhubungan dengan permasalahan yang diambil dan rumusan masalah yang dibahas. Kajian pustaka yang penulis kaji yaitu mengenai Penggunaan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Pada Pembelajaran IPS. Berdasarkan judul tersebut maka penulis memaparkan kajian pustaka sebagai berikut; Pertama, membahas mengenai Metode Pembelajaran. Kedua, membahas mengenai Metode Problem Solving. Ketiga, membahas mengenai metode Metode Problem Solving sebagai salah satu metode pembelajaran yang didalamnya terdapat pengertian metode problem solving, peranan metode problem solving, kelemahan dan kelebihan metode problem solving, langkah-langkah metode problem solving. Keempat, membahas mengenai pengertian pemecahan masalah.

Bab III membahas mengenai metode penelitian yang dibahas secara garis besar. Metode penelitian ini berisi mengenai rencana dan prosedur penelitian yang di dalamnya membahas mengenai pendekatan penelitian, metode penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data, subjek penelitian, tempat/lokasi penelitian, prosedur penelitian, lama tindakan dan prosedur penelitian.

Bab IV merupakan bahasan mengenai hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Maka Bab IV ini berisi profil sekolah SMPN 19 Bandung, deskripsi umum pembelajaran mengenai kegiatan tindakan kelas berupa tindakan beberapa siklus dan terakhir analisis pelaksanaan tindakan kelas.

Bab V membahas mengenai kesimpulan penelitian ini seacara keseluruhan. Dan saran yang akan diajukan oleh penelitian ke peneliti lain


(23)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selanjutnya agar tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan peneliti sebelumnya.


(24)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III Metode Penelitian

A. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru IPS dan siswa-siswi kelas VIII – F SMP Negeri 19 Bandung semester genap tahun ajaran 2014-2015 yang meliputi 35 orang siswa. Dengan jumlah siswa perempuan 18 orang dan siswa laki-laki berjumlah 17 orang. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dan juga hasil berdiskusi dengan guru mitra, didapatkan gambaran bahwa secara keseluruhan karakteristik dan hasil observasi pada beberapa pertemuan, dapat disimpulkan bahwa kelas VIII-F cenderung kurang meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

2. Tempat/ lokasi penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu berlokasi di kelas VIII-F SMP Negeri 19 Bandung tepatnya di jalan Sadang luhur XI, Bandung Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena peneliti sedang melaksanakan Praktek Profesi Lapangan (PPL) disekolah tersebut. Adapun alasan peneliti mengambil lokasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 19 Bandung karena siswa dikelas VIII-F kurang mengasah kemampuannya dalam memecahkan masalah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sehingga dengan menerapkan metode problem solving dapat dijadikan sebagai alternatif perbaikan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa.

B. Desain dan Prosedur Penelitian 1. Desain Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitian yang mengacu pada model PTK berbentuk siklus yang mengacu pada model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart, yang terdiri dari tahap perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe),dan refleksi (reflect). Menurut


(25)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model Kemmis dan Taggart berbentuk spiral seperti yang ditunjukan gambar berikut :

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Gambar 3.1.

Model Siklus Spiral PTK oleh Kemmis dan Mc Taggart.

(Dalam Wiriatmadja, 2009 hlm, 66)

Secara mendetail Kemmis dan Taggart (dalam Hopkins, 1993. hlm. 48) menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukannya. Permasalahan penelitian di fokuskan kepada strategi bertanya kepada siswa dalam pembelajaran sains agar siswa lebih berpikir kritis serta mampu mencari solusi dalam pemecahan masalah. Alasan peneliti menggunakan desain Kemmis dan Taggart, karena desain ini merupakan komponen dasar yang sesuai dalam penelitian.

PLAN

A

C T OBSERVE

PLAN

A

C T OBSERVE


(26)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses dengan menggunakan model Kemmis dan Taggart merupakan langkah yang efektif dan ideal dalam penelitian yang akan dilakukan. Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut :

a) Rencana (Planning)

Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rancangan yang akan dilaksanakan mengacu pada penggunaan metode problem solving dalam pembelajaran IPS. Pada tahap ini pelaksanaan penelitian tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, serta instrument penelitian untuk membantu dalam penelitian tindakan kelas.

b) Tindakan (Action)

Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari perencanaan yang telah di susun sebelumnya. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan yakni menggunakan metode problem solving pada pembelajaran IPS sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

c) Observasi (Observation)

Observasi merupakan pengamatan tindakan sebagai upaya mengetahui jalannya pembelajaran. Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan observasi adalah untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai. d) Refleksi (Reflection)

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini,


(27)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru bersama-sama peneliti melihat segala kekurangan dan kelebihan dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk kemudian dicari solusi untuk memperbaiki kelemahannya. Alasan peneliti menggunakan model siklus Kemmis dan Mc, Taggert karena sesuai tema dan tujuan dari penelitian. Dengan tema yaitu penggunaan metode problem solving untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memeecahkan masalah pada pembelajaran IPS.

Membutuhkan proses yang tidak mudah dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, karena dalam proses memecahkan masalah membiasakan siswa meningkatkan pemikiran-pemikiran analitis atas permasalahan-permasalahan yang terdapat pada materi pembelajaran IPS yaitu dengan metode problem solving sebagai pembelajaran, adapun media yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu LKS buatan guru yang memuat satu artikel atau wacana yang berisikan suatu masalah serta beberapa pertanyaan yang setiap pertanyaan itu adalah merupakan langkah- langkah dalam suatu pemecahan masalah. Selain itu dalam saat menerangkan guru mengangkat beberapa contoh masalah terkait materi yang dibahas kemudian melakukan tanya jawab dengan siswa kegiatan pembelajaran dengan metode ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini, sebagai berikut :

a) Identifikasi Masalah

Ide peneliti untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat dikelas yaitu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa di dalam pembelajaran IPS dan hal ini menjadi suatu tindakan pemecahan masalah yang ada di kelas VIII-F SMPN 19 Bandung. Permasalahan yang ditemukan dilapangan bahwa siswa kurang aktif untuk berpartisipasi dalam pembelajaran serta pemahaman siswa dalam menerima materi IPS masih dirasa kurang juga siswa kurang mampu mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi yakni memecahkan masalah pada pembelajaran IPS. Dengan menggunakan metode problem soloving, diharapkan siswa mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada


(28)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPS. Penelitian awal yaitu melihat permaslahan di dalam kelas agar dapat melaksanakan penelitian dan menentukan cara pembelajaran serta memperbaiki permasalahan yang ada pada siswa. Penelitian ini memfokuskan penggunaan metode problem solving untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS. Karena dengan menggunakan metode problem solving dirasa akan lebih memudahkan siswa untuk berpikir analitis mencari solusi pemecahan masalah saat dihadapkan dengan suatu permasalahan dalam pembelajaran IPS.

b) Perencana (plan)

Rencana merupakan serangkaian tindakan untuk memperbaiki serta meningkatkan apa yang terjadi. Pada tahap perencanaan, peneliti bekerjasama dengan mitra peneliti untuk menyusun rencana kegiatan dan tindakan yang akan dilaksanakan, guna mendapatkan hasil yang baik berdasarkan analisis masalah yang diperoleh saat melakukan pra observasi. Rencana tindakan dalam PTK, harus berorientasi ke depan dan bersifat fleksibel. Tahap ini merupakan tahap awal dalam pelaksanaan PTK yang dilakukan oleh peneliti. Adapun rencana yang disusun dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Memastikan kelas yang akan menjadi tempat penelitian;

b. Meminta kesediaan guru untuk dijadikan sebagai pengawas jalannya pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving;

c. Melakukan pengamatan kembali saat pra penelitian terhadap kelas yang akan digunakan;

d. Menyusun waktu yang tepat untuk melakukan penelitian;

e. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);

f. Menentukan materi yang sesuai yakni yang berhubungan dengan masalah sosial yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari- hari; g. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dalam

penggunaan metode problem solving, sehingga dapat mengukur kemampuan memecahkan masalah siswa;


(29)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Merencanakan diskusi balikan yang akan dilakukan guru dengan peneliti;

i. Membuat rencana untuk melakukan perbaikan, sebagai tindak lanjut dari diskusi balikan yang telah dilakukan;

j. Merencanakan untuk mengolah data dari hasil penelitian. c) Pelaksanaan Tindakan (act)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dalam melakukan suatu penelitian dimaksudkan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Pelaksanaan tindakan yang hendak dilakukan oleh peneliti dijabarkan sebagai berikut:

a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan pada tahap perencanaan dengan langkah-langkahnya berdasarkan pada silabus serta RPP;

b. Menerapkan metode problem solving dalam proses pembelajaran di kelas;

c. Mengangkat contoh kasus atau permasalahan saat pembelajaran untuk mengajak siswa berpikir kritis.

d. Mengajak siswa untuk memahami permsalahan yang akan dipecahkan. e. Mengajak siswa merumuskan permasalahan dengan mencari sebab dan

akibat yang ditimbulkan.

f. Menyusun alternatif penyelesaian masalah yang dibahas. g. Membuat kesimpulan dari kegiatan pemecahan masalah.

h. Mengadakan evaluasi belajar terkait dengan tumbuhnya kemampuan berpikir kritis siswa;

i. Menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat sebagai alat observasi, untuk melihat, merekam atau mencatat segala aktivitas siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran;

j. Melakukan diskusi balikan dengan guru;

k. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi balikan;


(30)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu l. Melakukan pengolahan data penelitian.

d) Pengamatan (observe)

Tahap yang ketiga adalah observasi, pada tahap ini observer mengamati aktivitas peneliti serta siswa, saat berlangsungnya proses pembelajaran. Selain itu, observasi mempunyai fungsi mendokumentasi (mencatat dan merekam) proses, hasil, pengaruh dan masalah baru yang muncul selama penggunaan metode problem solving dalam pembelajaran kelas VIII-F SMPN 19 Bandung. Tahap pengamatan juga berfungsi sebagai implikasi tindakan yang diberikan kepada siswa, sehingga hasil observasi merupakan dasar refleksi bagi tindakan yang telah dilakukan kemudian dijadikan bahan analisis, untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya. Tahapan observasi dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

a. Melakukan pengamatan saat berlangsungnya proses pembelajaran; b. Melakukan pengamatan, kesesuaian penggunaan metode problem

solving dengan materi ajar;

c. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan metode problem solving terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa.

e) Refleksi (reflect)

Tahap refleksi berusaha untuk melakukan suatu pengkajian kembali akan suatu tindakan yang telah dilakukan, terhadap subjek penelitian dan telah dicatat berdasarkan pengamatan. Tahapan ini merupakan tahap terakhir, dimana peneliti dan mitranya melakukan evaluasi serta diskusi balikan. Tujuannya yaitu, untuk melihat hasil dari pelaksanaan tindakan dan mengetahui kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran. Selanjutnya, mengoreksi rencana pembelajaran menuju arah yang lebih baik. Setelah itu merefleksikan diskusi balikan untuk perbaikan pelaksanaan siklus selanjutnya. Refleksi penelitian yang dilakukan meliputi kegiatan:

a. Melakukan diskusi dengan mitra peneliti dan siswa setelah dilakukan tindakan;

b. Menyimpulkan hasil diskusi, apakah penelitian dapat dihentikan atau dilanjutkan kesiklus selanjutnya.


(31)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan ialah penelitian Kualitatif. Menurut C raswell (dalam Wiriaatmadja, 2007, hlm.8) bahwa “ Penelitian Kualitatif adalah sebuah proses inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan kemanusiaan dengan tradisi metodologi yang berbeda. Dapat disimpulkan pendekatan kualitatif merupakan penelitian atas permasalahan atau fenomena-fenomena sosial yang terjadi secara alamiah. Fenomena- fenomena yang terjadi dikaji atau diteliti secara ilmiah sesuai dengan metode yang berlaku. Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK. Dimana metode PTK merupakan ragam kegiatan penelitian tindakan dalam penelitian kualitatif. Peneliti memilih metode PTK karena beranggapan bahwa perlu adanya perbaikan tindakan pada permasalahan dalam penelitian ini, yaitu, memperbaiki praktek-praktek pembelajaran yang dinilai kurang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pendidikan nasional.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Unaradjan (2000, hlm. 5) adalah semua asas, peraturan dan teknik tertentu yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam usaha pengumpulan data dan analisis untuk memecahkan masalah dibidang ilmu pengetahuan. Dapat diketahui, bahwa metode penelitian meliputi serangkaian prosedur dan tahapan dalam melaksanaan kegiatan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah yang mana pengamatannya dilakukan secara tepat dan terpadu dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencari jawaban terhadap suatu masalah. Pada proses kegiatan penelitian, agar kegiatan penelitian tersebut dapat berjalan lancar, dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka harus dilakukan dengan sistematis, terencana dan mengikuti konsep ilmiah.

PTK menurut Arikunto (2006, hlm. 3) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Hopkins (dalam Muslich, 2009, hlm. 8) berpendapat bahwa PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan


(32)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya, dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Jika ditinjau dari pendapat Wiriaatmadja (2012, hlm.3) menyatakan bahwa :

“Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasi kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu”.

Dengan demikian, PTK adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi yang nyata. PTK juga merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi guru untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi saat menjalankan tugasnya). Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012 hlm. 25) mengemukakan karaktersistik PTK, bahwa PTK bersifat emansipatoris dan membebaskan (liberating), karena penelitian ini mendorong kebebasan berpikir dan berargumen, meneliti dan menggunakan kearifan dalam mengambil suatu keputusan atau judgement.

Tujuan PTK meliputi tiga hal, yaitu peningkatan praktik, pengembangan profesional, dan peningkatan situasi tempat praktik berlangsung. PTK juga dikatakan sebagai kajian yang melihat sebuah situasi sosial untuk memperbaiki pelaksanaan praktek belajar - mengajar yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas. Alasan pemilihan metode PTK dalam penelitian ini, karena PTK merupakan jenis penelitian pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas serta sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan berusaha untuk menciptakan kondisi pembelajaran di kelas yang lebih baik, kondusif dan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam pembelajaran.


(33)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian, terdapat beberapa definisi oprasional yang menjelaskan secara rinci yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :

1. Pengertian Metode Problem solving

Metode problem solving atau metode pemecahan masalah. Metode ini menuntut siswa agar siswa berpartisipasi aktif dalam setiap proses pembelajaran, sehingga memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk megembangkan potensi yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving merupakan suatu cara yang lahir dari adanya perubahan membesar tentang bagaimana siswa belajar. Belajar bukan lagi dipandang sebagai proses menerima informasi untuk disimpan dimemori siswa. Namun siswa belajar mendekati tiap persoalan dengan pengetahuan yang dimiliki, mengasimiliasi informasi baru dan membangun pengertian sendiri.Sejalan dengan penjelasan diatas Jacobsen dkk (2009, hlm. 249) menjelaskan bahwa :

“Pemecahan masalah merupakan salah satu metode pengajaran berbasis masalah dimana guru membantu siswa untuk belajar memecahkan suatu masalah melalui pengalaman- pengalaman pembelajaraan hands on. Seperti halnya semua strategi berbasis masalah, pemecahan masalah juga diawali dengan suatu masalah dimana siswa bertanggung jawab untuk memecahkannya dengan bantuan dari guru”.

2. Kemampuan Memecahkan Masalah

Penyelesaian atau pemecahan masalah adalah bagian dari proses belajar. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks diantara semua fungsi kecerdasan, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tigkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan- keterampilan rutin atau dasar. Proses ini terjadi jika suatu organisme atau sistem kecerdasan buatan tidak megetahui bagaimana untuk bergerak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang dituju (Kasendra, 2012, hlm.63).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berada di lapangan. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan yaitu :


(34)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Format Observasi.

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati langsung mengenai permasalahan yang diamati dan mencatatkan apa yang terjadi dilapangan. Peneliti membuat lembar observasi terfokus dengan format check list yang digunakan untuk memberikan pengamatan serta penilaian terhadap aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru serta segala kondisi kegiatan belajar mengajar.

a) Lembar Observasi Aktifitas Siswa

Lembar observasi ini merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama proses pelaksanaan tindakan penelitian. Lembar observasi ini bertujuan untuk melihat dan mengamati kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS yang mencakup ; tahap orientasi, tahap kegiatan inti dan tahap kegiatan akhir.

Tabel 3.1

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang di amati pada Siswa Kriteria

B C K

A Tahap Orientasi

1 Siswa mengajukan/ menanggapi pertanyaan

2 Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran IPS

3 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran IPS

B Tahap Kegiatan Inti

1 Siswa mampu berpartisipasi dalam proses pembelajaran berlangsung.

2 Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 4 orang

3 Siswa berdiskusi dan mengerjakan LKS dengan teman kelompoknya.

4 Siswa melakukan kegiatan memecahkan masalah bersama kelompoknya masing- masing.

5 Siswa mampu mencari solusi dan membuat kesimpulan

6 Siswa dapat tertib ketika berlangsungnya jalanya diskusi tidak membuat kegaduhan


(35)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

Baik = B Cukup = C Kurang = K

Presentase Hasil = Jumlah skor x 100 % Jumlah skor maks

a) Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi ini merupakan perangkat yang digunakan untukmengumpulkan data mengenai aktivitas guru selama pelaksanaan tindakan berlangsung diantaranya mencakup ; tahap orientasi yang terdiri kemampuan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dll, Tahap kegiatan inti terdiri kemampuan guru dalam menarik minat siswa untuk belajar

yang mengganggu.

7 Siswa mampu memberikan dorongan atau motivasi terhadap teman seklompoknya agar berani berpendapat.

8 Siswa dapat menghargai perbedaan pendapat yang lain ketika berlangsungnya jalanya diskusi.

9 Siswa mampu dan percaya diri dalam mengemukakan pendapat ataupun bertanya saat proses pembelajaran.

10 Siswa mampu mempertahankan pendapat dengan argumen yang jelas.

11 Siswa menggunakan kata-kata yang baik dan sopan saat mengemukakan atau selama berlangsungnya proses diskusi.

C Tahap Kegiatan Akhir

1 Siswa mampu meningkatkan kemampuan memecahkan masalahnya pada pembelajaran IPS..

2 Siswa ikut serta dalam menarik kesimpulan dengan menggunakan kata-kata sendiri atau pendapat sendiri

3 Siswa bersikap tertib ketika mengakhiri pembelajaran.


(36)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dll, Tahap kegiatan akhir yang terdiri dari guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan tindak lanjut terhadap kegiatan pembelajaran dan menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan siswa.

Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Penggunaan Metode Problem Solving

Mata Pelajaran : Pokok Bahasan : Kelas/semester : Hari/tanggal : Kompetensi Dasar :

Siklus ke :

No Aspek-aspek yang di Observasi Skala Nilai Ket

K C B

1. Tahap orientasi:

a. Guru dan siswa memberikan dan mengucapkan salam dengan senyum, sapa dan salam.

b. Guru mengecek kehadiran siswa dan kerapihan kelas.

c. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif, presensi (absensi, sudah tidak ada siswa yang keluar masuk, berdiskusi hal lain selain pelajaran dengan temannya dan lain sebagainya) d. Guru Menyampaikan tujuan

pembelajaran


(37)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu materi yang akan disampaikan

2. Tahap inti:

a. Guru menarik perhatian siswa dengan materi yang disajikan

b. Guru menjelaskan materi dan mengintegrasikan dengan contoh satu permasalahan.

c. Guru memberi kesempatan siswa pada siswa yang ingin menganggapi permasalahan yang diangkat guru..

d. Guru menggunakan metode pengajaran e. Guru memperhatikan siswa dan menegur

apabila ada siswa yang berdiskusi di luar materi, tidak memperhatikan, keluar masuk kelas, berkata kasar dan lain sebagainya. f. Guru menjelaskan langkah- langkah

metode problem solving.

g. Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan tugas/ memecahkan suatu masalah yang guru berikan dan mengumpulkan tugas yang diberikan. h. Guru menginstruksikan siswa untuk

berdiskusi dalam melaksanakan proses pemecahan masalah dengan kelompoknya. i. Guru menjadi fasilitator atau pembimbing

yang baik selama diskusi dalam pelaksanaan metode problem solving. 3. Tahap akhir:

a. Secara bersama-sama guru dengan siswa menyimpulkan pembelajaran


(38)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu agar lebih aktif lagi saat pembelajaran.

c. Guru menutup pelajaran dengan salam d. Guru mengecek ketertiban kelas dan

siswa sebelum meninggalkan kelas Simpulan :

Saran :

Observer,

………

Keterangan : Baik = B Cukup = C Kurang = K

Presentase = Jumlah skor x 100 Jumlah skor maksimal 2. Format Catatan lapangan

Catatan lapangan dalam suatu penelitian dilakukan pada saat penelitian dilakukan pada saat peneliti berada pada tahap pengumpulan data. Catatan lapangan dibutuhkan oleh peneliti untuk mengetahui hal-hal yang diamati dalam kegiatan penelitian yang telah dicatat pada saat melakukan penelitian. Format catatan lapangan meliputi pengisian waktu, deskripsian kegiatan pembelajaran, dan refleksi analisis dari hasil deskripsi kegiatan pembelajaran. Menurut Sanjaya (2011, hlm. 98) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalammembuat catatan lapangan yaitu:


(39)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a) Catatan ditulis dengan segala kegiatan yang berlangsung.

b) Hal-hal yang ditulis adalah yang yang bersangkutan secara langsung dengan fokus masalah.

c) Ditulis dengan kata-katasingkat dan padat sesuai dengan fokus dan sasaran peneliti.

Tabel 3.3

Format Catatan Lapangan

Waktu Deskripsi Kegiatan Komentar / Saran

3. Format Lembar Penilaian

Lembar penilaian digunakan untuk menilai tingkat berpikir kritis siswa selama diterapkanya media poster dalam pembelajaran. peneliti membuat lembar penilaian sesuai dengan Rubik Penilaian yang telah dibuat. Lembar Penilaian Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai tingkat kemampuan memecahkan masalah siswa selama proses penelitian tindakan kelas dilakukan.

Tabel 3.4

Penilaian Peningkatan Pemampuan Masalah Siswa

NO NAMA L

/P

NILAI KARAKTER NILAI


(40)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Indikator ketercapaian kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sosial

No Indikator Aspek yang diamati

Skala Nilai

Skor Baik Cukup Kurang

1. Menjelaskan inti permasalahan

2. Mengaitkan permasalahan dengan materi


(41)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Format Rubik Penilaian

Rubik berisikan tentang aspek-aspek yang akan menjadi penilaian siswa untuk mengukur pencapaian tujuan penelitian terhadap seluruh siswa yang dilakukan secara individu khususnya terhadap tingkat kemampuan memecahkan masalah siswa. rubik ini digunakan sebagai patokan kriteria penilaian pada lembar penilaian terhadap tingkat tercapainya kemampuan memecahkan masalah dan aspek kegiatan pembelajaran lainya.

Tabel 3.6 Rubrik Penilaian Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa

No Aspek yang diamati Baik Cukup Kurang

1. Menjelaskan inti

permasalahan dengan tepat

Siswa mampu menjelaskan inti permasalahan dengan tepat sesuai dengan fakta dan data yang ada.

Siswa mampu menjelaskan inti permasalahan, namun kurang tepat dan tidak sesuai dengan fakta dan data yang ada. Siswa belum mampu menjelasakan inti permasalahan dengan tepat, serta tidak sesuai dengan fakta dan data.

2. Mengaitkan permasalahan dengan materi Siswa mampu mengaitkan permasalahan dengan materi Siswa mengaitkan permasalahan dengan materi namun kurang Siswa mengaitkan permasalahan dengan materi 4. Membuat alternatif

pemecahan masalah

5. Mengambil keputusan pemecahan masalah yang akan digunakan

6. Membuat kesimpulan yang mencakup semua point

Jumlah

Jumlah Skor Maksimal Hasil setelah dipersentase


(42)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan tepat dan

relevan.

tepat dan relevan. namun tidak relevan. 3. Merumuskan materi secara

jelas

Siswa mampu menjelaskan lebih dari 3 sebab- akibat dari permasalahan yang ada dengan tepat

Siswa mampu menejelaskan 2 sebab- akibat dari permasalahan yang ada dengan tepat Siswa hanya mampu menjelaskan 1 sebab- akibat permasahan dengan tepat

4. Membuat alternatif pemecahan masalah Siswa mampu membuat 3 alternatif pemecahan masalah dengan tepat dan relevan

Siswa hanya mampu membuat 2 alternatif pemecahan masalah dengan tepat dan relevan

Siswa membuat 1 alternatif pemecahan masalah dengan tepat dan relevan

5. Mengambil keputusan pemecahan masalah yang akan digunakan Siswa mampu mengambil keputusan pemecahan masalah yang digunakan dengan memberi alasan yang tepat dan logis Siswa mengambil keputusan pemecahan masalah yang digunakan dengan memberikan alasan yang cukup tepat dan logis Siswa hanya mengambil keputusan pemecahan masalah yang digunakan tanpa memberikan alasan

6. Membuat generalisasi dari proses memecahkan masalah Siswa mampu membuat kesimpulan yang mencakup semua point dalam memecahkan masalah dengan Siswa mampu membuat kesimpulan namun hanya mencakup sebagian point dalam Siswa membuat kesimpulan namun hanya mencakup beberapa point memecahkan masalah saja


(43)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan

bahasa yang baik dan benar

memecahkan masalah dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar

dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik analisis data menggunakan observasi lapangan. Teknik observasi lapangan lebih banyak mengarahkan pada pengamatan lapangan dan informasi yang diperoleh dari narasumber sekitar lingkungan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dengan cara :

1. Wawancara

Wawancara menurut Derim (dalam Wiriatmadja. 2012, hlm. 117) wawancara adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi dan penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Untuk memperkuat data yang diperoleh dalam penelitian kali ini, penulis akan mewawancarai guru IPS dan peserta didik kelas VIII- F yang menjadi subjek pada penelitian kali ini. 2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini bukan hanya foto-foto saja, melainkan dokumen tertulis yang dibutuhkan oleh peneliti yang berkaitan dengan susasana yang terjadi di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung dan penelitian tindakan kelas dilaksanakan.

H. Teknik Analisis Data

Suatu penelitian tentunya akan menghasilkan data, karena syarat penting

dari sebuah penelitian adalah data. Data yang baik adalah data yang diukur agar mampu memudahkan melihat hasil dari penelitian. Analisis data yang diperoleh dalam sebuah penelitian dapat memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penulisan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis menggunakan analisis data kualitatif.


(44)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada dasarnya analisis data kualitatif dilakukan bersama dengan proses mengumpulkan data. Analisis data tersebut terdiri atas beberapa komponen kegiatan yang saling terkait satu sam lain yaitu :

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, perumusan perhatian, dan penyederhanaan serta pengubahan bentuk data mentah yang ditemukan peneliti dilapangan. Proses reduksi data ini dilakukan mulai dari awal penelitian hingga akhir. Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna dan menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverivikasi.

2. Penyajian data

Proses penyajian data merupakan kesimpulaan informasi yang tersusun sehingga memungkinkan penulis untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, Flowchart dan sejenisnya. Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif secara rinci dan mendalam.

3. Kesimpulan dan verifikasi

Penarikan kesimpulan dalam tahap ini merupakan salah satu bagaian yang utuh dari kegiatan analisis data kualitatif. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakuakn dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subjek penelitian dengan makna yang terkandung bersama konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut.

Untuk memperkuat analisis data kualitatif, penulis melakukan perhitungan secara sederhana yaitu, dengan menggunakan rata-rata (presentase) seperti yang dilakuakan oleh Komalasari (2011, hlm. 156) dengan menggunakan rumusan sebagai berikut :


(45)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skor Presentase = Jumlah skor yang di dapat x 100

Jumlah skor maksimum

Kemudian untuk keperluan mengklasifikasikan peningkatan kemampuan memecahkan masalah dengan penggunaan metode problem solving maka penulisan mengelompokan kedalam katagori yaitu baik, cukup dan kurang dengan skala prsentase rentang skor sebagai berikut :

Tabel 3.7.

Klasifikasi tentang Skor

Kategori Skor Prsentase

Kurang 0 – 33,3 % Cukup 33,4 – 66,6 % Baik 66, 7 – 100%

I. Validitas Data

Analisis data yang digunakan adalah data kualitatif dan analisis data kualitatif melalui prosedur penelitian tindakan kelas. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan perkembangan aktifitas kerjasama siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran, dan kemudian data tersebut diuraikan atau dideskripsikan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran, kemudian dihitung melalui data kuantitatif yaitu dengan mencari rata-rata dan presentase.

Data yang baik adalah data yang valid. Suatu data dikatakan valid jika data tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas merupakan syarat penting dalam pelaksanaan seluruh jenis penelitian termasuk dalam PTK. Kegiatan yang bisa digunakan dalam meningkatkan validitas yaitu : 1. Trianggulasi

Dalam proses ini, peneliti mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh dari sumber data, yaitu peneliti utama, peneliti mitra, guru dan siswa, dengan menggunakan metode pengumpulan data yang telah dipilih dan disepakati bersama. Dari peneliti utama, data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan


(46)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperoleh melalui lembar observasi tentang aktifitas guru dalam bentuk catatan. Dari peneliti mitra, data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan diperoleh melalui lembar hasil observasi tentang aktifitas siswa.

Guru berperan memberikan data dan informasi tentang pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melakukan refleksi-kolaboratif pada saat diskusi balikan di setiap akhir siklus tindakan. Siswa berperan dalam memberikan data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melalui wawancara terhadap beberapa orang siswa yang dapat dianggap memberikan informasi yang tepat setelah berakhirnya keseluruhan tindakan.

2. Members Check

Members Check yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan dengan cara mengkonfirmasikan dengan sumber data. Dalam proses ini, data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh peneliti dan peneliti mitra dikonfirmasikan kebenarannya kepada guru kelas melalui diskusi balikan (refeksi kolaboratif) pada setiap akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir keseluruhan pelaksanaan tindakan.

3. Audit Trail

Audit trail yaitu mencek kebenaran hasil penelitian sementara beserta prosedur dan pengumpulan datanya, dengan mengkonfirmasikan pada bukti-bukti temuan yang telah diperiksa, dan dicek kesahihannya pada sumber data tangan pertama. 4. Expert Opinion

Expert opinion yaitu meminta nasihat dari pakar atau ahli. Pada penelitian tindakan kelas ini, expert opinion dilakukan dengan meminta saran atau nasihat dari dosen pembimbing.


(47)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Dalam bab ini akan menyimpulkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII-F SMPN Negeri 19 Bandung,

A. SIMPULAN

Penggunaan metode Problem solving untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS di kelas VIII-F SMP Negeri 19 Bandung menyimpulkan sebagai berikut :

1. Perencanaan yang sudah direncanakan dengan baik merupakan suatu rancangan pelaksanaan pembelajaran. Memperhatikan beberapa aspek yang harus disesuaikan dengan kondisi kelas dan karakteristik siswa di dalam kelas, berdasarkan hasil identifikasi awal penelitian diantaranya siswa bosan dengan penjelasan materi dengan menggunakan buku LKS yang kurang baik, menarik, kurangnya siswa dalam mengemukakan pendapat dengan percaya diri, pembelajaran IPS yang sifatnya hapalan sehingga tingkat kemampuan berpikir tinggi siswa terutama dalam memecahkan masalah masih dikatakan dalam kategori rendah, siswa belajar dengan metode ceramah yang sifatnya teacher centere tidak ada respon balik sehingga pembelajaran kurang bermakna dan kurang melatih kemampuan berpikir siswa . Dengan demikian, perencanaann penggunaan metode problem solving untuk meningkatkan kemampuan siswaadalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS telah dilaksanakan dengan baik. Perncanaan berdasarkan penyususnan rencana pelaksanaan pelbelajaran (RPP) yang tepat dan benar, peneliti bersama guru mitra menentukan materi yang akan digunakan pada setiap pelaksanaan tindakan. Penelitian selanjutnya, peneliti menyusun kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan di kelas VIII-F, dengan menggunakan metode pembelajaran berbeda, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran melalui penggunaan metode problem solving dan untuk memudahkan peneliti dalam melihat hasil atau mengukur peningkatan kemampuan siswa dalam


(1)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memecahkan masalah pada pembelajaran IPS dengan menggunakan metode problem solving.

2. Pelaksanaan penggunaan metode problem solving untuk meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran IPS telah dilaksanakan dengan baik. Pada penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus 6 tindakan, 1 siklus terdiri dari 2 tindakan. Dimana guru menjelaskan materi pada tindakan pertama terlebih dahulu kemudia tindakan kedua proses pembelajaran di kelas menggunakan metode problem solving. Dalam kegiatan pembelajaran berlangsung dilakukan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS dan membangun pengetahuanya secara mandiri dimana siswa dapat memberikan pendapat dengan percaya diri serta memberikan kreativitas dalam berpikir menemukan ide-ide gagasan dalam pembelajaran IPS dengan kritis. 3. Hasil dalam penggunaan metode pembelajaran problem solving untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah telah mencapai hasil yang terbaik. hal ini terlihat pada peningkatan-peningkatan yang terjadi pada setiap siklus I,II,III yang dilakukan sebanyak enam kali tindakan. Hasilnya menunjukan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS terlihat pada setiap siklus ke-I siswa belum terbiasa melaksanakan metode problem solving dalam pembelajaran, siklus ke-II rata-rata siswa sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode problem solving, siklus ke-III mulai percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat serta mengembangkan kemampuan memecahkan masalahnya dalam pembelajaran IPS. Terdapat aktivitas guru mengajar menggunakan metode problem solving terlihat pada setiap siklus I,II,III, pada siklus ke-I guru belum menguasai kelas dan tahap- tahap metode problem solving sehingga siswa tidak terkondisikan dengan terib, siklus ke-II guru mulai menjelaskan materi dengan meraik perhatian siswa untuk belajar melaksanakan metode problem solving, siklus ke-III guru mampu mengarahkan siswa untuk melaksanakan metode problem solving pada pembelajaran IPS. Tahap penilaian hasil lembar kerja siswa


(2)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkat terlihat di setiap siklus I,II,III, sesuai indikator yang diharapkan tercapai peningkatannya dalam pembelajaran IPS.

4. Kendala dan solusi, mengatasi kendala yang terjadi saat pelaksanaan mengunakan metode problem solving dalam pembelajaran yaitu mengondisikan siswa saat belajar berlangsung di kelas, memberikan pengarahan untuk siswa disiplin dengan tertib saat pembelajaran IPS berlangsung, menjelaskan materi pembelajaran IPS harus menarik dengan jelas dan mudah dipahami siswa, serta menggunakan metode lain dalam pembelajaran yaitu penggunaan metode problem solving dalam pembelajaran IPS, harus jelas, mudah dimengerti sehingga siswa akan melaksanakan kegiatan memecahkan masalah tersebut. Solusi mengatasi kendala yang terjadi, yaitu guru sebaiknya sebagai motivator atau memotivasi agar siswa mampu melaksakanakan proses pemecahan masalah dengan metode problem solving , dan menjadi fasilitator serta memonitoring seluruh siswa upaya agar siswa megembangkan kemampuan berpikirnya dalam pembelajaran IPS. Dengan demikian, tercapainya tujuan keberhasilan dalam pembelajaran IPS siswa harus mengerti hakikat dari pelaksanaan pembelajaranmenggunakan metode problem solving, maka sebaiknya siswa dapat mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung denga tertib dan disiplin.

B. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian dengan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS di kelas VIII-F SMPN 19 Bandung, terdapat beberapa poin yang menjadi rekomendasi dari peneliti kepada berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Pihak Sekolah

Peneliti berharap melalui penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode problem solving upaya untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran dan mampu


(3)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kualitas dalam pembelajaran IPS khususnya di SMP Negeri 19 Bandung. Selain itu, pembelajaran yang dilakukan di sekolah perlu memperhatikan proses pembelajaran bukan hanya melihat hasil dari pembelajaran yang dapat dicapai, akan tetapi peneliti juga berharap pihak sekolah dapat memberikan dukungan sarana dan prasarana lebih baik. 2. Guru

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat lebih inovatif dan kreatif sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru dapat mengembangkan berbagai model-model ataupun metode dalam pembelajaran agar siswa bersemangat dalam mempelajari pembelajaran IPS, serta peran guru sebagai fasilitator dapat memberikan pengarahan dengan cara memotivasi dan memfasilitasi siswa berpikir dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS.

3. Siswa

Melalui penelitian ini, peneliti berharap siswa dapat lebih meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan memesalah pada suatu contoh kasus dalam pembelajaran IPS serta siswa dapat menunjukkan kemampuan yang dimilikinya dalam berpikir analisis dan diharapkan siswa lebih aktif dalam bertanya mengemukakan pendapat dengan percaya diri.

4. Peneliti

Penelitian ini, terinspirasi sendiri bagi peneliti. Keberhasilan dalam penelitian ini belum sempurna, sehingga perlu adanya penelitian selanjutnya mengenai penggunaan metode problem solving untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS. peneliti lain diharapkan meneliti penggunaan ataupun penerapan metode problem solving untuk melihat peningkatan dalam belajar IPS.

Demikian simpulan dan saran yang dapat peneliti kemukakan. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya dan secara khusus dapat menjadi bahan pertimbangan sekolah dalam mengembangkan peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPS.


(4)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arikunto, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arifin, Zaenal. (2009). Penelitian Pendidikan : Metode dan Paradigma Baru.Bandung: PT. Remjaja Rosdakarya.

Al- Muchtar, Suwarna (2007) Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung : Sekolah Pasca Sarjana : UPI

Boyer, B.K (1995). Critical Thingking. Bloomington IN: Phi Dhelta Kappa Eucational Foundation.

Depdiknas. (2006). Model Pembelajaran IPS Terpadu. Department Pendidikan Nasional : Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Dimyati dan Mudjiono (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamara, S.B dan Zain, A. (2006).Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Gulo, (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Gramedia

Hasan ,S.H. (1996). Pendidikan Ilmu sosial. Jakarta : Department Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.

Jhonson. (2007). Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan BelajarMengajar Meangasyikkan dan Bermakna”. Bandung: Mizan Learning Center.

Jacobsen, D.A,dkk. (2009). Methods For Teaching. Metode-metode pengajaran meningkatkan belajar siswa TK- SMA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Killen, Roy. (1998). Effective Teaching strategis : Lesson From Research and Practice, second edition. Australia : Social science press.

Komalasari , K, (2011). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT Rafika Aditama.

Nasution, M.A. (2009). Berbagi Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Rusman, M. (2004). Mode- model Pembelajaran (Mengembangkan


(5)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, W. (2006). Strategi PembelajaranBerorientasi Standar dan Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.

Sapriya. (2012). Pendidikan IPS Konsep dan pembelajaran. Bandung : PT Remadja Rosdakarya.

Sapriya, Nurdin.S, Susilawati. (2008). Konsep Dasar IPS. Bandung : CV. Yasindo Multi Aspek.

Sudjana, N dan Suwariyah, W. (2010). Model- model Mengajar CBSA (second edition). Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sudirman (1987). Ilmu Pendidikan. Bandung : Remadja Karya.

Sudjana, D. (2001) Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Wiriatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan kinerja guru dan dosen . Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Wowo Sunaryo (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung : PT Remaja Rosdakarya .Skripsi dan Thesis :

Benyamin, B.A. (2003) Efektivitas Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Peningkatan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran PPKN (Suatu Studi Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 1 Cianjur Baros Serang). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Berlianata, N. (2010). Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Metode Problem Solving Dalam Pemeblajaran IPS. (Penelitian Tindakan Kelas di kelas VIII- E SMP YAS Bandung). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Unversitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kasendra, Denden (2012). Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Pada Mata pelajaran IPS.

Fanny, N (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Mata Pelajaran


(6)

Yulia Zulfita T , 2015

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IPS. (Penelitian Tindakan Kelas VII- D SMPN 40 Bandung). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMP UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

0 3 130

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKASISWA KELAS VIII SMP NEGERI 24 MEDAN.

0 3 26

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN Penerapan Strategi Jigsaw Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika (PTK pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Teras Tahun A

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN Penerapan Strategi Jigsaw Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika (PTK pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Teras Tahun Aj

0 1 14

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA.

0 3 31

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH HAM PADA MATA PELAJARAN PKn :Penelitian Tindakan Kelas Kelas SMP N 40 Bandung.

0 0 51

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH HAM PADA MATA PELAJARAN PKn : Penelitian Tindakan Kelas Kelas SMP N 40 Bandung.

0 4 46

Perbedaan Efektivitas Penggunaan Metode Mind Mapping Dan Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah) Dalam Meningkatkan Kreativitas Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pajangan.

0 10 185

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGERJAKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

0 0 12