Hubungan Antara Kepribadian Hardiness dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung.

(1)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI PERAWAT RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Avinda Rizki Kusumaningtyas 1001762

DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI PERAWAT RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA BANDUNG

Oleh:

Avinda Rizki Kusumaningtyas NIM. 1001762

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Pada Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

© Avinda Rizki Kusumaningtyas

Universitas Pendidikan Indonesia Maret 2015

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lain tanpa seijin peneliti.


(3)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung


(4)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung


(5)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR BAGAN... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pertanyaan Penelitian... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepribadian Hardiness 1. Pengertian Hardiness... 7

2. Faktor yang Memengaruhi Hardiness... 11

B. Kemampuan Regulasi Emosi 1. Pengertian Emosi ... 13 2. Proses Kemampuan Regulasi Emosi ... C. Perawat Rumah Sakit 1. Pengertian Perawat ... 2. Stresor pada Perawat ... D. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... E. Kerangka Berfikir ... F. Hipotesis ... 15 18 19 20 21 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian... 25

B. Populasi dan Sampel... 25

C. Variabel Penelitian... 27

D. Definisi Operasional... 27

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 33

G. Analisis Data... 36

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 40

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Data Demografi Perawat... 41


(6)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Hardiness pada Perawat ... C. Kemampuan Regulasi Emosi pada Perawat ... D. Korelasi dan Pembahasan Hardiness dengan Kemampuan Regulasi

Emosi Perawat ... 46 54 60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 64

B. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA... 66

LAMPIRAN... 71 RIWAYAT PENELITI


(7)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Populasi Perawat Rumah Sakit Swasta Kota Bandung 28 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Hardiness (sebelum ujicoba) 32 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Regulasi Emosi (sebelum

ujicoba)

33

Tabel 3.4 Penyekoran Skala Likert 33

Tabel 3.5 Norma Kriteria Variabel Hardiness 34

Tabel 3.6 Norma Kriteria Variabel Kemampuan Regulasi Emosi 34

Tabel 3.7 Hasil Uji Kelayakan Instrumen Hardiness 36

Tabel 3.8 Hasil Uji Kelayakan Instrumen Kemampuan Regulasi Emosi 36

Tabel 3.9 Koefesien Reliabilitas Guilford 37

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Hardiness 38

Tabel 3.11 Hasil Uji Realiabilitas Kemampuan Regulasi Emosi 38

Tabel 3.12 Hasil Uji Normalitas 39

Tabel 3.13 Hasil Uji Homogenitas Hardiness 40

Tabel 3.14 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Regulasi Emosi 40

Tabel 3.15 Interpretasi Koefesien Korelasi 41

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Perawat 43

Tabel 4.2 Perbedaan Usia Perawat 44

Tabel 4.3 Data Masa Kerja Perawat 46

Tabel 4.4 Data Status Perawat 47

Tabel 4.5 Kategorisasi Hardiness Perawat 48

Tabel 4.6 Kategorisasi Dimensi Commitment Perawat 51

Tabel 4.7 Kategorisasi Dimensi Control Perawat 51

Tabel 4.8 Kategorisasi Dimensi Challenge Perawat 52

Tabel 4.9 Kategorisasi Kemampuan Regulasi Emosi Perawat 56 Tabel 4.10 Kategorisasi Strategi Cognitive Appraisal Perawat 58 Tabel 4.11 Kategorisasi Startegi Expressive Suppresion Perawat 59 Tabel 4.12 Korelasi Hardiness dengan Kemampuan Regulasi Emosi

Perawat


(8)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Hubungan Hardiness dengan Kemampuan


(9)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Jenis Kelamin Perawat 43

Gambar 4.2 Diagram Perbedaan Jenis Kelamin Perawat 45

Gambar 4.3 Diagram Masa Kerja Perawat 46

Gambar 4.4 Diagram Status Perawat 47

Gambar 4.5 Diagram Kategorisasi Hardiness 49

Gambar 4.6 Diagram Kategorisasi Commitment, Control, Challenge 53 Gambar 4.7 Diagram Katregorisasi Kemampuan Regulasi Emosi 56 Gambar 4.8 Diagram Kategorisasi Cognitive Reapprasial, Expressive

Suppression


(10)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat-surat

Lampiran 2 Instrumen Hardiness dan Kemampuan Regulasi Emosi Lampiran 3 Data Mentah Penelitian


(11)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Secara lebih spesifik metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010;4) penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan ataupun manipulasi. Desain penelitian korelasional dipilih karena peneliti bermaksud untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel hardiness dan variabel regulasi emosi pada perawat rumah sakit swasta di Bandung, dimana kedua variabel tersebut telah berada di dalam diri subjek penelitian tanpa peneliti harus memberikan perlakuan apapun terhadap subjek.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini ialah perawat usia 20-40 tahun yang bekerja di rumah sakit swasta di Kota Bandung. Usia 20-40 atau yang dikenal dengan fase dewasa awal adalah tahap dimana individu dianggap sudah memiliki kemampuan dalam kemandirian ekonomi dan mampu membuat keputusan (Santrock, 2002). Hal tersebut didukung pula oleh Muntamah (2012) yang menyatakan bahwa usia produktif orang bekerja di Indonesia didominasi oleh fase dewasa awal. Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Dinas Kesehatan Kota Bandung pada tahun 2013, diketahui bahwa jumlah perawat yang bekerja pada rumah sakit swasta di Kota Bandung berjumlah 1268 perawat. Berikut ini, terdapat tabel yang memperlihatkan jumlah rumah sakit beserta dengan jumlah perawat.


(12)

26

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1.

Populasi Perawat di Rumah Sakit Swasta Kota Bandung No. Nama Rumah Sakit Swasta Kota

Bandung

Jumlah Perawat

1. RSU Sariningsih 49

2. RSU Muhammadiyah 213

3. RSU Immanuel 431

4. RS Santosa Hospital 456

5. RS. Limijati 119

Jumlah 1268

(sumber: data dinas kesehatan 2013)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 2010; 174). Menurut Noor (2011;157) besarnya sampel yang akan diambil sebaiknya sebanyak mungkin karena umumnya apabila sampel lebih banyak maka sampel tersebut akan lebih representatif dari populasinya dan hasil penelitiannya pun akan mudah untuk digenerelasasikan. Dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan, peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Simple random sampling adalah pengambilan data, dimana elemen, peristiwa, atau unit dalam populasi mendapatkan peluang yang sama untuk dapat terpilih menjadi responden (Morrisan, 2012; 122). Selain itu, Morrisan (2012) juga menyatakan bahwa prosedur dalam pengambilan sampel yang paling banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti pemula ialah penarikan sampel tanpa penggantian (sampling without replacement), dimana responden yang terpilih diambil dari populasi dan tidak dikembalikan kembali sehingga tidak memungkinkan untuk terpilih kembali. Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil,


(13)

27

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti menggunakan rumus Slovin. Pemakaian rumus Slovin ini memiliki asumsi bahwa populasi berdistribusi normal dan data yang ditemui relatif banyak (Umar, 2008;65).

Keterangan: n : ukuran sampel N : ukuran populasi

e : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi/diinginkan (digunakan 10%)

Penggunaan 10% kesalahan dipilih peneliti karena berdasarkan asumsi yang dinyatakan Silalahi (2010) dalam penelitian korelasional atau kausal minimal harus memiliki 30 subjek. Oleh karena itu, peneliti menganalisa jumlah sampel sudah representatif terhadap populasi perawat di rumah sakit swasta Kota Bandung yang berjumlah 1268. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah minimum 100 orang dengan perhitungan sebagai berikut:

n =

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. (Arikunto, 2010; 161). Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu:

1. IV (Independent Variabel), kepribadian hardiness pada perawat rumah sakit swasta di Kota Bandung.


(14)

28

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. DV (Dependent Variabel), kemampuan regulasi emosi pada perawat rumah sakit swasta di Kota Bandung.

D. Definisi Operasional

1. Hardiness

Yusuf (2009) mengemukakan bahwa hardiness merupakan karakteristik kepribadian yang ditandai dengan sikap komitmen, internal locus control, dan kesadaran akan tantangan (challenge). Dalam penelitian ini, hardiness adalah suatu disposisi atau karakteristik kepribadian yang dimiliki oleh perawat untuk menghadapi tekanan yang meliputi commitment, control dan challenge untuk menghadapi efek negatif dari stres.

a. Commitment

Kemampuan perawat dalam menjaga tekad dan usaha dalam bekerja dan menempatkan dirinya di dalam lingkungan sosial.

b. Control

Kemampuan dan keyakinan yang dimiliki perawat untuk dapat terus berkembang dalam mencapai keberhasilan dan kesejahteraan.

c. Challenge

Perawat memiliki kemampuan untuk mengubah tekanan menjadi tantangan yang harus dihadapi.

2. Kemampuan Regulasi Emosi

Cole, et.al (2004 dalam Widuri, 2012) mengemukakan bahwa regulasi emosi adalah kemampuan mengatur dan memfasilitasi emosi dalam proses-proses psikologis. Dalam penelitian ini kemampuan regulasi emosi adalah kemampuan perawat untuk


(15)

29

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengolah emosi yang ada dalam dirinya, baik emosi positif maupun negatif. Gross (2007) membagi kemampuan regulasi emosi ini ke dalam 2 strategi utama yaitu cognitive reappraisal dan expression suppression.

a. Cognitive reappraisal

Kemampuan perawat dalam mengungkapkan emosinya berdasarkan proses kognisi yang terjadi sebelumnya ketika berhadapan dengan pasien.

b. Expression supprresion

Kemampuan perawat untuk tidak mengekspresikan emosi yang sedang dirasakannya ketika berhadapan dengan pasien maupun elemen rumah sakit lainnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner adalah salah satu teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh responden dengan cara yang sudah ditentukan. (Sugiyono, 2010). Instrumen ini dibuat dengan menggunakan Rating Likert. Rating likert yang digunakan adalah 4 rating (option), hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa data jenis Likert berisi pengukuran dengan jarak tertentu, namun tetap memiliki jarak peringkat yang tidak sama (Widhiarso & Sumintono, 2013).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 2 bagian, yaitu instrumen hardiness dan regulasi emosi. Berikut, merupakan penjelasan mengenai instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.

1. Kuesioner hardiness

Kuesioner hardiness ini merupakan instrumen yang disusun oleh peneliti sendiri. Instrumen ini terdiri dari 3 dimensi, 8 indikator dan 40 item dengan jumlah item favorable sebanyak


(16)

30

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20 buah dan item unfavorable 20 buah. Instrumen ini disusun berdasarkan teori Khoshaba & Maddi (2005).

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen hardiness (sebelum uji coba)

No Dimensi Indikator Item Jumlah

Fav Unfav

1. Commitment Perawat memiliki

tekad dan upaya untuk menyelesaikan

tugasnya.

1,2 3,4,25 5

Perawat memiliki keterlibatan dalam kehidupan di

lingkungan sekitarnya.

5,6,26 9,27,28,29 7

2. Control Perawat memiliki

keyakinan dan

kepercayaan diri untuk berhasil.

7,10,11,12,23, 30

8,31,32,33 10

Perawat mencoba untuk berkembang

13,14,15 34,35 5

3. Challenge Perawat mampu

menemukan cara menghilangkan stres.

16,24, 17,36 4

Perawat mampu melihat suatu situasi dari sudut pandang yang berbeda

18 19 2

Perawat memilik keinginan untuk melakukan hal yang baru.

20,21,40 22,37,38,3 9

7

Jumlah 40 2. Kuesioner regulasi emosi

Kuesioner regulasi emosi ini, peneliti modifikasi dari Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) yang disusun oleh


(17)

31

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gross dan John OP (2003) dalam jurnalnya yang berjudul Individual differences in two emotion regulation processes: Implication for affect, relationships, and well-being. ERQ terdiri dari 2 dimensi dan 10 item.

Tabel 3.3

Kisi-kisi instrumen regulasi emosi (sebelum ujicoba)

No Strategi/Dimensi Item Jumlah

1. Cognitive Reappraisal 1,3,5,7,8,10 6

2. Expressive Suppression 2,4,6,9 4

Jumlah 10

3. Teknik Skoring

Berdasarkan kuesioner di atas, pada setiap pernyataannya memiliki empat alternatif jawaban. Hal tersebut berdasarkan asumsi yang kemukakan oleh Widhiarso & Sumintono (2013) yang menyatakan bahwa penggunaan opsi tengah bisa dilakukan apabila konteks pengukuran memiliki keperluan penelitian secara umum ketika responden tidak mendapatkan keuntungan. Terlebih lagi, pada penelitian ini peneliti mengharapkan responden untuk tidak memilih opsi tengah dikarenakan responden diharuskan dapat menggambarkan kepribadian yang dimilikinya. Berikut pilihan pendapat yang diberikan oleh responden, yaitu:

Tabel 3.4 Format skala Likert Pengukuran Pendapat

Masalah

Bobot Item

Pendapat Favourable Unfavourable


(18)

32

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tidak sesuai 2 3

Sesuai 3 2

Sangat sesuai 4 1

4. Kategorisasi Norma

Pengkategorian skala atau pemberian norma ini dilakukan untuk mengelompokkan sebuah kelompok tes ke dalam beberapa skala (Ihsan, 2013). Pada penelitian ini data dari variabel hardiness dikelompokkan menjadi lima kriteria, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Kriteria hardiness ini dikelompokan berdasarkan nilai rata-rata kelompok (X) dan standar deviasi (σ) yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya. Berikut adalah tabel rumus pembagian kategori dalam variabel hardiness.

Tabel 3.5

Norma Kriteria Variabel Kepribadian Hardiness

Perhitungan Norma Norma hardiness Kategori

X > μ + 1.5σ X>88 Sangat tinggi μ + 0.5σ < X ≤ μ + 1.5σ 81> X > 88 Tinggi

μ - 0.5σ < X ≤ μ + 0.5σ 74 X > 81 Sedang μ - 1.5σ < X ≤ μ - 0.5σ 67 X > 74 Rendah X ≤ μ - 1.5σ < 67 Sangat

rendah (Helli, 2010) Keterangan:

X = Skor subjek

μ = Mean (nilai rata-rata) σ = Standar Deviasi

Selanjutnya berdasarkan data dari variabel regulasi emosi dikategorikan menjadi lima kriteria yaitu sangta tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Kriteria regulasi emosi ini dikelompokan berdasarkan nilai rata-rata kelompok (X) dan standar deviasi (σ) yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya.


(19)

33

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut adalah tabel rumus pembagian kategori dalam variabel regulasi emosi.

Tabel 3.6

Norma Kriteria Kemampuan Regulasi Emosi

Perhitungan Norma Norma

Kemampuan Regulasi Emosi

Kategori

X > μ + 1.5σ X>33 Sangat tinggi μ + 0.5σ < X ≤ μ + 1.5σ 30<X< 33 Tinggi

μ - 0.5σ < X ≤ μ + 0.5σ 27 < X < 30 Sedang μ - 1.5σ < X ≤ μ - 0.5σ 24 < X < 27 Rendah X ≤ μ - 1.5σ X < 24 Sangat

rendah (Ihsan, 2010) Keterangan:

X = Skor subjek

μ = Mean (nilai rata-rata) σ = Standar Deviasi

F. Proses Pengembangan Instrumen

Dalam rangka mengembangkan instrumen hardiness dan regulasi emosi ini, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pada kedua instrumen tersebut.

1. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dapat


(20)

34

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikatakan memiliki validitas yang tinggi, apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya yang sesuai dengan tujuan dilakukan pengukuruan tersebut (Azwar, 2010). Validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang dilakukan melalui analisis rasional ataupun melalui professional judgement. Validitas isi ini bertujuan untuk menjadi konteks dari instrumen cukup relevan dan tidak keluar dari tujuan pengukuran. (Azwar, 2010). Dalam penelitian ini, professional judgment dilakukan oleh beberapa ahli dari dosen psikologi, yaitu: Dr. Tina Hayati Dahlan, M. Pd. M. Zein Permana, M.Si. dan Gemala Nurendah, S.Pd.,MA.

2. Pemilihan item yang layak

Setelah melakukan professional judgment, peneliti melakukan uji coba instrumen (tryout) kepada 150 perawat dan tenaga medis yang berusia 20-40 tahun. Berdasarkan hasil tryout yang dilakukan, peneliti melakukan skoring dan penilaian dengan menggunakan SPSS versi 17.00. Peneliti melakukan pemilihan item yang layak pada instrumen hardiness dan regulasi emosi dengan menggunakan corrected item-total berdasarkan hasil perhitungan SPSS. Coreccted item total adalah korelasi antar skor item dengan skor total dari sisa item yang lainnya (Ihsan, 2013). Item yang peneliti pilih adalah item yang memiliki nilai corrected item total tinggi atau lebih besar dari 0,25. Azwar (2013;86) menyatakan apabila jumlah item yang lolos ternyata masih kurang mencukupi dan tidak merepresentasikan semua dimensi yang ada maka dapat dipertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria sebsar 0,05 dari 0,3 menjadi 0,25, sehingga jumlah item dapat diterima. 3. Analisis uji kelayakan instrumen hardiness


(21)

35

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil analisis item pada instrumen hardiness yang telah diujikan terhadap 150 responden menggunakan program SPSS versi 16.00 didapatkan hasil bahwa ada 25 item yang layak dari 40 item yang diujikan. Hasil uji kelayakan tersebut dapat dilihat di tabel 3.7.

Tabel 3.7

Hasil Uji Kelayakan Instrumen Hardiness Dimensi

Hardiness

Item Sebelum Uji Coba Item Setelah Uji Coba

No Item Σ No Item Σ

Commitment 1,2,3,4,5,6,9,25,26,27,2

8,29

12 1,3,4,6,9,27,28,29 8

Control 7,8,10,11,12,13,14,15,2

3,30,31,32,33,34,35

15 7,8,10,11,15,30,31, 33,34,35

10

Challenge 16,17,18,20,21,22,

24,36,37,38,39,40

13 17,18,20,22,24,37, 38

7

Jumlah 25

4. Analisis uji kelayakan instrumen regulasi emosi

Berdasarkan hasil analisis item pada instrumen regulasi emosi yang telah diujikan terhadap 150 responden menggunakan program SPSS versi 17.00 didapatkan hasil bahwa semua item yang berjumlah 10 dinyatakan layak untuk digunakan. Hasil uji kelayakan tersebut dapat dilihat di tabel 3.8

Tabel 3.8


(22)

36

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimensi

Regulasi Emosi

Item Sebelum Uji Coba Item Setelah Uji Coba

No Item Σ No Item Σ

Cognitive Reappraisal

1,3,5,7,8,10 6 1,3,5,7,8,10 6

Expression Suppression

2,4,6,9 4 2,4,6,9 4

Jumlah 10

5. Reliabilitas Instrumen

Setelah melakukan pengujian terhadap validitas isi instrumen, peneliti melakukan tryout kepada 150 perawat dan tenaga medis lainnya pada tanggal 24 Desember 2014 sampai dengan 08 Januari 2015. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan program SPSS versi 17.00 dengan metode Cronbach’s Alpha. Metode alpha ini merupakan estimasi yang baik terhadap reliabilitas pada banyak situasi pengukuran karena sumber utama eror pengukuran dalam hal ini adalah kelayakan sampel isi tes (Nunnally, 1981 dalam Azwar,2010). Koefesien reliabillitas sudah dikategorikan berdasarkan kriteria yang disusun oleh Guilford dalam buku Sugiyono (2013), yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.9

Koefesien Realiabilitas Guilford

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas yang telah dilakukan peneliti terhadap instrumen hardiness dengan regulasi emosi pada perawat dengan bantuan software SPSS versi 17.00, diperoleh koefesien reliabilitas instrumen hardiness sebesar 0,815

Derajat Reliabilitas Kategori

0,90 α 1,00 Sangat Reliabel

0,70 α 0,90 Reliabel

0,40 α 0,70 Cukup Reliabel 0,20 α 0,40 Kurang Reliabel


(23)

37

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan 0,749 untuk instrumen regulasi emosi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa kedua instrumen yang telah diujikan merupakan instrumen yang reliabel. Hal tersebut didukung oleh pendapat Siregar (2013;57) bahwa kriteria suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik alpha crobach, apabila koefesieon reliabilitasnya > 0,6.

Tabel 3.10

Hasil Uji Realiabilitas Instrumen Hardiness Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.815 40

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Regulasi Emosi Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.749 10

G. Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis data yang dihasilkan apakah berdistribusi normal ataukah tidak. Hal ini ditujukan untuk penentuan teknik statistik yang akan digunakan dalam proses analisis data. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan software SPSS versi 18.00. Data berdistribusi normal atau tidaknya dapat terlihat dari nilai signifikansinya (nilai Asyimp Sig. 2-tailed) dengan koefesien lebih besar dari 0,05.


(24)

38

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

hardiness regulasi emosi

N 170 170

Normal Parametersa,b Mean 77,45 28,53

Std. Deviation 7,127 2,889

Most Extreme Differences Absolute ,110 ,143

Positive ,110 ,143

Negative -,069 -,091

Kolmogorov-Smirnov Z 1,438 1,868

Asymp. Sig. (2-tailed) ,032 ,002

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan, dapat diketahui bahwa variabel hardiness memiliki nilai signifikansi sebesar 0,032 dan variabel regulasi emosi memiliki signifikansi sebesar 0,002. Kedua variabel ini memiliki nilai signifikansi < 0,05, dapat dikatakan bahwa data pada kedua variabel ini berdistribusi tidak normal. Maka teknik statistik yang digunakan dalam analisis data dalam penelitian ini adalah teknik Rank Spearman.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keberagaman dan kesamaan data responden. Uji ini dilakukan sebagai syarat sebelum melakukan uji beda dengan menggunakan uji MannWhitney U. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan software SPSS versi 18.00. Data memiliki perbedaan yang siginifikan atau tidaknya dapat dilihat dari nilai signifikansinya (nilai Asyimp Sig. 2-tailed) dengan koefesien lebih besar dari 0,05.

a. Uji Homogenitas Hardiness


(25)

39

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Homogenitas Hardiness pada Perawat Test of Homogeneity of Variance

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

HARDINE SS

Based on Mean 1,927 1 168 ,167

Based on Median 2,012 1 168 ,158

Based on Median and with adjusted df

2,012 1 165,209 ,158

Based on trimmed mean

2,044 1 168 ,155

Berdasarkan uji homogenitas yang telah dilakukan didapatkan hasil Sig. Based on mean sebesar 0,167. Nilai Sig. tersebut lebih besar (>0,05) maka dapat dikatakan bahwa data tersebut bersifat homogen karena memiliki variansi setiap sampel yang sama. Oleh karena itu, uji MannWhitney U dapat dilakukan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara perawat laki-laki dan perempuan dalam variabel hardiness. Uji beda ini dilakukan untuk menambah temuan hasil dari penelitian ini.

b. Uji Homogenitas Regulasi Emosi Tabel 3.14

Hasil Homogenitas Regulasi Emosi Test of Homogeneity of Variance

Levene

Statistic df1 df2 Sig. regulasi

emosi

Based on Mean ,722 1 168 ,397

Based on Median ,532 1 168 ,467

Based on Median and with adjusted df

,532 1 168,000 ,467

Based on trimmed mean

,731 1 168 ,394

Berdasarkan uji homogenitas yang telah dilakukan didapatkan hasil Sig. Based on mean sebesar 0,397. Dimana, nilai Sig. Tersebut lebih besar (>0,05) maka dapat dikatakan bahwa data


(26)

40

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut bersifat homogen karena memiliki variansi setiap sampel yang sama. Oleh karena itu, uji MannWhitney U dapat dilakukan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara perawat laki-laki dan perempuan dalam variabel regulasi emosi.

3. Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk melihat seberapa erat hubungan antara variabel satu dan variabel dua atau dalam penelitian ini adalah untuk melihat seberapa erat hubungan antara variabel hardiness dengan variabel regulasi emosi. Uji korelasi yang digunakan adalah uji Korelasi Rank Spearman dengan bantuan software SPSS Versi 18.00. Kuat lemahnya suatu hubungan dapat terlihat dari besaran koefesien korelasi (Azwar, 2011). Apabila besaran koefesien korelasi mendekati 1 maka semakin kuat hubungan antara variabel dalam penelitian. Berikut merupakan tabel interpretasi koefesien korelasi dalam suatu hubungan.

Tabel. 3.15

Interpretasi Koefesien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Lemah 0,200 – 0,399 Lemah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 - 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat

H. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahap dalam pengambilan data. Tahap-tahap tersebut ialah:

a. Tahap persiapan

1. Mencari fenomena mengenai hal-hal apa saja yang dialami perawat akhir-akhir ini untuk dijadikan latar belakang penelitian.


(27)

41

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mencari dan menentukan variabel yang akan diukur dalam penelitian yaitu variabel kepribadian hardiness dengan kemampuan regulasi emosi.

3. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan landasan teoritis mengenai variabel kepribadian hardiness dengan kemampuan regulasi emosi yang digunakan dalam penelitian ini.

4. Menentukan metode penelitian yaitu metode korelasional yang akan digunakan.

5. Menyusun proposal penelitian dan mempresentasikannya di dalam Mata Kuliah Seminar Skripsi.

6. Mengajukan surat izin penelitian kepada beberapa pihak yang terkait.

7. Menyusun alat ukur kerpibadian hardiness dan memodifikasi alat ukur ERQ (Emotion Regulation Questionnaire) yang akan digunakan dalam penelitian ini.

b. Tahap pelaksanan

1. Melakukan expert judgement instrumen mengenai kepribadian hardiness dan instrumen modifikasi ERQ (Emotion Regulation Questionnaire) kepada beberapa ahli seperti dosen dan orang yang memiliki kemampuan dalam alih bahasa.

2. Melakukan uji coba instrumen kepribadian hardiness dan instrumen modifikasi ERQ (Emotion Regulation Questionnaire) yang akan digunakan, untuk mengetahui reliabilitas dan validitas instrumen.

3. Memberikan surat izin penelitian kepada pihak rumah sakit swasta.

4. Menetapkan jadwal pengambilan data. 5. Melaksanakan pengambilan data.


(28)

42

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Tahap pelaporan

1. Membuat laporan hasil penelitian dalam bentuk skripsi. 2. Melakukan sidang pengujian skripsi.


(29)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aldao, Amelia. (2013). The Future of Emotion Regulation Research: Capturing Context. Association For Psychological Science (aps). Perspective on Psychological Science 9 (2) 155-172. Sagepub.com. Departement of Psychology, Ohio State University, Columbus.

Azwar, Saifuddin. (2010). Reliabilitas dan Validitas Edisi ke-3. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Azwar, Saifuddin. (2013). Penyusunan Skala Psikologi Edisi ke-2. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Barrett & Gross. (2011). Emotion Generation and Emotian Regulation: One or Two Depends on Your Point of View. The International Society for Research on Emotion Vol 3, No.1 8-15 ISSN 1754-0739. Sagepub.com. USA.

Benard, Bonnie. (2004). Resiliency: What We Have Learned. San Fransisco.WestEd.

Bucks, Daffern, & Roberton. (2012). Emotion Regulation and Aggression. Aggression and Violent Behavior. Vol. 17, 72-82. Australia.

Bujor & Turliuc. (2013). Emotion Regulation Between Detererminants and Consequences. Education Facong Contemporary World Issues. Procedia-Social and Behavioral Sciences 76 (2013) 843-852. Faculty of Psychology and Education Sciences, Alexandru Ioan Cuza, University Lasi and Suceava. Romania.

Cafferty & Sugarman. (1971). Steppingstones to Professional Nursing. C.V. Mosby Company. Saint Louis.

Cash, and Gardner. (2011). Cognitive Hardiness, Appraisal, and Coping: Comparing Two Transactional Models. Journal of Managerial Psychology. Vol. 26 No. 8, 2011. http://www.emeraldinsight.com/0268-3946.htm

Cole, Martin, and Dennis. (2004). Emotion Regulation as a Scientific Construct Methodological Challenges and Directions for Child Development Research. Journal Child Development. Vol. 75, Number 2, Pages 317-333.

Eschleman & Bowling, (2010). A Meta-Analytic Examination of Hardiness. International Journal of Stress Management. Vol.17, No. 4. 277-307. American Psychological Assosiation. America.

Fitroh, Siti. (2011). Hubungan antara Kematangan Emosi dan Hardiness dengan Penyesuaian Diri Menantu Perempuan yang Tinggal di Rumah Mertua. PSIKOISLAMIKA,Jurnal Psikologi Islam. Vol.8 No.1 tahun 2011. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Gini, and Sullivan. (1989). It Comes with The Territory; An Inquiry Concerning Work and The Person. United States. Random House, Inc.


(30)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gross, JJ. (1998). Antecedent and Response Focused Emotion Regulation; Divergent Consequences for Experience, Expression, and Physiology. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 74, No. 1,224-237. Stanford University.

Gross, JJ. (2007). Handbook of Regulation Emotion. The Guilford Press. NewYork.

Gross, J.J., & John, O.P. (2013). Emotion Regulation Questionnaire. Measurement Instrument Database for the Social Science. Retrieved from: www.midss.ie

Gunarsa & Gunarsa. (2008). Psikologi Perawatan. Jakarta. PT. BPK Gunung Mulia.

Haji, Mohammadkhani, & Hahtami. (2011). The Effectiveness of Life Skilss Training on Happiness, Quality of Life and Emotion Regulation. Procedia-Social and Behavioral Science. Vol. 30 (2011) 407-411.Iran.

Hansen. (2000). Is There a relationship Between Hardiness and Burnout in Full-time Staff Nurses Versus Per Diem Nurses?. Thesis. Grand Valley State University.

Hardjana. A.M. (1994). Stres Tanpa Distres. Kanisius. Yogyakarta

Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Hystad, Sigurd. (2012). Exploring Gender Equivalence and Bias in a Measure of Psychological Hardiness.International Journal of Psychological Studies. Vol.4, No.4;2012. ISSN 1981-7211.Norway.

Ingranurindani, Bella. (2008). Hubungan antara Strategi Regulasi Emosi secara Kognitif dengan Hardiness pada Ibu Bekerja. Skripsi. Tidak diterbitkan. Universitas Indonesia.

Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Jomhari. (2002). Relationship Hardiness and Tendency to Anciety and Depression Among Male and Female Students of Tehran Universities. Thesis. The Psychological Department of Allame TabatabaiUniversity.


(31)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kardum, Krapić & Knežević. (2012). The Structure of Hardiness, its Measurement Invariance across Gender and Relationships with Personality Traits and Mental Health Outcomes. Psychological Topics Journal 21 (2012), 3, 487-507. Croatia.

Keliat (1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi 1. Jakarta. EGC.

Khaledian. Hasanvand. Pour. (2013). The Relationship of Psychological Hardiness with Workholism.International Letters of Social and Humanistic Sciences. 5(2013) 1-9. ISSN 2300-2697.

Kobasa, S.C, Maddi,S.R, & Kahn, S. (1982). Hardiness and Health: A Prospective Study. Journal of Psychology and Social Psychology. Vol. 42, No. 1, 168-177. Martina, Anggra. (2012). Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Dr. Moehammad Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor (RSPG). Skripsi. Jakarta. Universitas Indonesia.

Maddi (2013). Personal Hardiness as The Basis for Resilience. SpringerBriefs in Psychology. DOI: 10.1007/978-94-007-5222-1_2.

Maddi & Khoshaba. (2005). Resilience at Work: How to Succeed No Matter What Life Throws at You. United States of America. AMACOM.

Magai, Consedine, King,& Gillespie. (2003). Physical Hardiness and Styles of Socioemotional Functioning in Later Life. Journal of Gerontology; PSYCHOLOGICAL SCIENCES. Vol 58B, No.5, P269-P269. Newyork.

McRae, Ochsner, Mauss, Gabrieli, & Gross. (2008). Gender Differences in Emotion Regulation: An fMRI Study of Cognitive Reappraisal. Journal GPIR (Group Processes & Intergroup Relations. Vol. 11 (2) 143-162. Sagepub.com Morrisan. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta. Kencana.

Moustaka, E,. & Constantinidis, T.C. 2010. Sources and effects of work-related stress in nursing. Health science journal, Vol 4, No 4, 210-216.

Murray, Rachel. (2006). Managing Your Stress; A Guide for Nurses. London. Royal College of Nursing.

Parkins, R. (2012). Gender and Emotional Expressiveness: An Analysis of Prosodic Features in Emotional Expression. Journal. Griffith Working Paper in Pragmatics and Intercultural Communication. 5, 1 (2012), 46-54.

Reivich, and Shatte. (2002). The Resilience Factor. Newyork. Broadways Book Robbins, P. (2006). Perilaku Organisasi. New Jersey. Pearson Education, Inc.


(32)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sajadi, Kiakojouri, & Hatami. (2012). The Relationship Between Anxiety and Difficulties in Emotional Regulation with General Health and Psychological Hardiness in Students of Islamic Azad University, Tonekabon Branch (2011-2012). Indian Journal of Fundamental and Apllied Life Sciences. Vol. 2 (3) July-September, pp. 117-125. ISSN: 2231-6345. Iran.

Santrock, J.W. (2002). Life Span Development Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sami’an dan Revalicha. (2013). Perbedaan Stres Kerja ditinjau dari Shift Kerja pada Perawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. Vol. 2 No.1. Universitas Airlangga. Surabaya.

Samosir & Syahfitri. (2008). Faktor Penyebab Stres Kerja Pustakawan pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Vol.4, No. 2, Desember 2008. Sumatera Utara.

Sari, Indah. (2013). Hardiness dengan Problem Focus Copying pada Wanita Karir. Jurnal Online Psikologi. Vol. 01 No. 02, thn 2013. Malang

Sheard, Michael. (2009). Hardiness Commitment, Gender, and Age Differentiate University Academic Performance. British Journal of Educational Psychology (2009), 79, 189-204. DOI: 10.1348/000709908X304406.

Sheppes & Levin. (2013). Emotion Regulation Choice: Selecting Between Cognitive Regulation Strategies to Control Emotion. Article. Frontiers in Human Neuroscience. . DOI: 10.3389/fnhum.2013.00179. TelAviv, Israel. Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung. PT Refika Aditama Siregar,Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana Prenada

Media Group.

Smith & Segal R. (2013). Stress Management. [Online]. Tersedia di: (http://www.helpguide.org/mental/stress_management_relief_coping.htm). Diakses pada: 06 Januari 2014.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Thompson, Ross. (2013). Emotion Regulation: A Theme in Search of Definition. Society for Research in Child Development.

Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta. Rajawali Press.

Vogt, Rizvi, Shipherd, & Resick. (2008). Longitudinal Investigation of Reciprocal Relationship Between Stress Reactions and Hardiness. Personality and Social Psyvhology Bulletin, 34, 61-74.


(33)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Welborn et.al. (2009). Variation in Orbitfrontal Cortex Volume: Relation to Sex, Emotion Regulation and Affect. Social Cognitive and Affective Neuroscience. Yale University.

Widuri. (2012). Regulasi Emosi dan Resiliensi Mahasiswa Tahun Pertama. Jurnal Humanitas.Vol. IX, No. 2 Agustus 2012. Yogyakarta.

Widhiarso & Sumintono. (2013). Aplikasi Model Rasch Untuk Penelitian

Ilmu-ilmu Sosial”. Bandung. Trim Komunikata Publishing House.

Widyasari, Putri. (2010). Stress Kerja. [Online]. Tersedia di

(http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/area-terapan-mainmenu-30/organisasi-mainmenu-66/stres-kerja-mainmenu-72). Diakses pada: 29 Desember 2013 pukul 23.38.

Yuliani, Risa. (2013). Emosi Negatif Siswa Kelas XI SMA N Sungai Limau. Jurnal Ilmiah Konseling. Vol. 2, No. 1 hlm. 151-155. Padang.

Yusuf, Syamsu. (2009). Mental Hygiene: Terapi Psiko-Spiritual untuk Hidup Sehat Berkualitas. Bandung. Maestro.


(1)

42

c. Tahap pelaporan

1. Membuat laporan hasil penelitian dalam bentuk skripsi. 2. Melakukan sidang pengujian skripsi.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Aldao, Amelia. (2013). The Future of Emotion Regulation Research: Capturing Context. Association For Psychological Science (aps). Perspective on

Psychological Science 9 (2) 155-172. Sagepub.com. Departement of

Psychology, Ohio State University, Columbus.

Azwar, Saifuddin. (2010). Reliabilitas dan Validitas Edisi ke-3. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Azwar, Saifuddin. (2013). Penyusunan Skala Psikologi Edisi ke-2. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Barrett & Gross. (2011). Emotion Generation and Emotian Regulation: One or Two Depends on Your Point of View. The International Society for Research

on Emotion Vol 3, No.1 8-15 ISSN 1754-0739. Sagepub.com. USA.

Benard, Bonnie. (2004). Resiliency: What We Have Learned. San Fransisco.WestEd.

Bucks, Daffern, & Roberton. (2012). Emotion Regulation and Aggression.

Aggression and Violent Behavior. Vol. 17, 72-82. Australia.

Bujor & Turliuc. (2013). Emotion Regulation Between Detererminants and Consequences. Education Facong Contemporary World Issues. Procedia-Social and Behavioral Sciences 76 (2013) 843-852. Faculty of Psychology and Education Sciences, Alexandru Ioan Cuza, University Lasi and Suceava. Romania.

Cafferty & Sugarman. (1971). Steppingstones to Professional Nursing. C.V. Mosby Company. Saint Louis.

Cash, and Gardner. (2011). Cognitive Hardiness, Appraisal, and Coping: Comparing Two Transactional Models. Journal of Managerial Psychology. Vol. 26 No. 8, 2011. http://www.emeraldinsight.com/0268-3946.htm

Cole, Martin, and Dennis. (2004). Emotion Regulation as a Scientific Construct Methodological Challenges and Directions for Child Development Research.

Journal Child Development. Vol. 75, Number 2, Pages 317-333.

Eschleman & Bowling, (2010). A Meta-Analytic Examination of Hardiness.

International Journal of Stress Management. Vol.17, No. 4. 277-307.

American Psychological Assosiation. America.

Fitroh, Siti. (2011). Hubungan antara Kematangan Emosi dan Hardiness dengan Penyesuaian Diri Menantu Perempuan yang Tinggal di Rumah Mertua.

PSIKOISLAMIKA,Jurnal Psikologi Islam. Vol.8 No.1 tahun 2011. Universitas

Gajah Mada. Yogyakarta.

Gini, and Sullivan. (1989). It Comes with The Territory; An Inquiry Concerning


(3)

Gross, JJ. (1998). Antecedent and Response Focused Emotion Regulation; Divergent Consequences for Experience, Expression, and Physiology. Journal

of Personality and Social Psychology. Vol. 74, No. 1,224-237. Stanford

University.

Gross, JJ. (2007). Handbook of Regulation Emotion. The Guilford Press. NewYork.

Gross, J.J., & John, O.P. (2013). Emotion Regulation Questionnaire. Measurement Instrument Database for the Social Science. Retrieved from: www.midss.ie

Gunarsa & Gunarsa. (2008). Psikologi Perawatan. Jakarta. PT. BPK Gunung Mulia.

Haji, Mohammadkhani, & Hahtami. (2011). The Effectiveness of Life Skilss Training on Happiness, Quality of Life and Emotion Regulation.

Procedia-Social and Behavioral Science. Vol. 30 (2011) 407-411.Iran.

Hansen. (2000). Is There a relationship Between Hardiness and Burnout in

Full-time Staff Nurses Versus Per Diem Nurses?. Thesis. Grand Valley State

University.

Hardjana. A.M. (1994). Stres Tanpa Distres. Kanisius. Yogyakarta

Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Hystad, Sigurd. (2012). Exploring Gender Equivalence and Bias in a Measure of Psychological Hardiness.International Journal of Psychological Studies. Vol.4, No.4;2012. ISSN 1981-7211.Norway.

Ingranurindani, Bella. (2008). Hubungan antara Strategi Regulasi Emosi secara

Kognitif dengan Hardiness pada Ibu Bekerja. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Universitas Indonesia.

Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Jomhari. (2002). Relationship Hardiness and Tendency to Anciety and Depression

Among Male and Female Students of Tehran Universities. Thesis. The


(4)

Kardum, Krapić & Knežević. (2012). The Structure of Hardiness, its Measurement Invariance across Gender and Relationships with Personality Traits and Mental Health Outcomes. Psychological Topics Journal 21 (2012), 3, 487-507. Croatia.

Keliat (1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi 1. Jakarta. EGC.

Khaledian. Hasanvand. Pour. (2013). The Relationship of Psychological Hardiness with Workholism.International Letters of Social and Humanistic

Sciences. 5(2013) 1-9. ISSN 2300-2697.

Kobasa, S.C, Maddi,S.R, & Kahn, S. (1982). Hardiness and Health: A Prospective Study. Journal of Psychology and Social Psychology. Vol. 42, No. 1, 168-177. Martina, Anggra. (2012). Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Dr. Moehammad Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor (RSPG). Skripsi. Jakarta. Universitas Indonesia.

Maddi (2013). Personal Hardiness as The Basis for Resilience. SpringerBriefs in

Psychology. DOI: 10.1007/978-94-007-5222-1_2.

Maddi & Khoshaba. (2005). Resilience at Work: How to Succeed No Matter What

Life Throws at You. United States of America. AMACOM.

Magai, Consedine, King,& Gillespie. (2003). Physical Hardiness and Styles of Socioemotional Functioning in Later Life. Journal of Gerontology;

PSYCHOLOGICAL SCIENCES. Vol 58B, No.5, P269-P269. Newyork.

McRae, Ochsner, Mauss, Gabrieli, & Gross. (2008). Gender Differences in Emotion Regulation: An fMRI Study of Cognitive Reappraisal. Journal GPIR

(Group Processes & Intergroup Relations. Vol. 11 (2) 143-162. Sagepub.com

Morrisan. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta. Kencana.

Moustaka, E,. & Constantinidis, T.C. 2010. Sources and effects of work-related stress in nursing. Health science journal, Vol 4, No 4, 210-216.

Murray, Rachel. (2006). Managing Your Stress; A Guide for Nurses. London. Royal College of Nursing.

Parkins, R. (2012). Gender and Emotional Expressiveness: An Analysis of Prosodic Features in Emotional Expression. Journal. Griffith Working Paper in

Pragmatics and Intercultural Communication. 5, 1 (2012), 46-54.

Reivich, and Shatte. (2002). The Resilience Factor. Newyork. Broadways Book Robbins, P. (2006). Perilaku Organisasi. New Jersey. Pearson Education, Inc.


(5)

Sajadi, Kiakojouri, & Hatami. (2012). The Relationship Between Anxiety and Difficulties in Emotional Regulation with General Health and Psychological Hardiness in Students of Islamic Azad University, Tonekabon Branch (2011-2012). Indian Journal of Fundamental and Apllied Life Sciences. Vol. 2 (3) July-September, pp. 117-125. ISSN: 2231-6345. Iran.

Santrock, J.W. (2002). Life Span Development Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sami’an dan Revalicha. (2013). Perbedaan Stres Kerja ditinjau dari Shift Kerja pada Perawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan

Organisasi. Vol. 2 No.1. Universitas Airlangga. Surabaya.

Samosir & Syahfitri. (2008). Faktor Penyebab Stres Kerja Pustakawan pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Jurnal Studi Perpustakaan dan

Informasi. Vol.4, No. 2, Desember 2008. Sumatera Utara.

Sari, Indah. (2013). Hardiness dengan Problem Focus Copying pada Wanita Karir. Jurnal Online Psikologi. Vol. 01 No. 02, thn 2013. Malang

Sheard, Michael. (2009). Hardiness Commitment, Gender, and Age Differentiate University Academic Performance. British Journal of Educational Psychology (2009), 79, 189-204. DOI: 10.1348/000709908X304406.

Sheppes & Levin. (2013). Emotion Regulation Choice: Selecting Between Cognitive Regulation Strategies to Control Emotion. Article. Frontiers in

Human Neuroscience. . DOI: 10.3389/fnhum.2013.00179. TelAviv, Israel.

Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung. PT Refika Aditama Siregar,Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana Prenada

Media Group.

Smith & Segal R. (2013). Stress Management. [Online]. Tersedia di: (http://www.helpguide.org/mental/stress_management_relief_coping.htm). Diakses pada: 06 Januari 2014.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Thompson, Ross. (2013). Emotion Regulation: A Theme in Search of Definition.

Society for Research in Child Development.

Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta. Rajawali Press.

Vogt, Rizvi, Shipherd, & Resick. (2008). Longitudinal Investigation of Reciprocal Relationship Between Stress Reactions and Hardiness. Personality and Social


(6)

Welborn et.al. (2009). Variation in Orbitfrontal Cortex Volume: Relation to Sex, Emotion Regulation and Affect. Social Cognitive and Affective Neuroscience. Yale University.

Widuri. (2012). Regulasi Emosi dan Resiliensi Mahasiswa Tahun Pertama. Jurnal

Humanitas.Vol. IX, No. 2 Agustus 2012. Yogyakarta.

Widhiarso & Sumintono. (2013). Aplikasi Model Rasch Untuk Penelitian

Ilmu-ilmu Sosial”. Bandung. Trim Komunikata Publishing House.

Widyasari, Putri. (2010). Stress Kerja. [Online]. Tersedia di

(http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/area-terapan-mainmenu-30/organisasi-mainmenu-66/stres-kerja-mainmenu-72). Diakses pada: 29 Desember 2013 pukul 23.38.

Yuliani, Risa. (2013). Emosi Negatif Siswa Kelas XI SMA N Sungai Limau.

Jurnal Ilmiah Konseling. Vol. 2, No. 1 hlm. 151-155. Padang.

Yusuf, Syamsu. (2009). Mental Hygiene: Terapi Psiko-Spiritual untuk Hidup