HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Kecemasan Menghadapi Pertandingan.

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN
KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh:
ERY SULISTYO
F 100 080 181

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN
KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN

NASKAH PUBLIKASI


Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh:
ERY SULISTYO
F 100 080 181

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN KECEMASAN
MENGHADAPI PERTANDINGAN

Ery Sulistyo
Partini
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]


ABSTRAK
Kecemasan pada atlet tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga
mengakibatkan permainan dalam tim terganggu. Kecemasan juga muncul akibat
memikirkan hal-hal yang tidak dikehendaki akan terjadi, meliputi atlet tampil
buruk, lawannya dipandang demikian superior, dan atlet mengalami kekalahan.
Regulasi emosi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan atlet saat
menghadapi pertandingan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi
dengan kecemasan menghadapi pertandingan. Subjek penelitian ini berjumlah 74
orang atlet yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Sepak Bola, Bola Voli dan
Bola Basket UMS. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala,
yaitu skala regulasi emosi dan skala kecemasan menghadapi pertandingan dan
dianalisis dengan teknik analisis product moment.
Kesimpulan hipotesis ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara
regulasi emosi dengan kecemasan menghadapi pertandingan. Semakin tinggi
regulasi emosi maka semakin rendah kecemasan menghadapi pertandingan begitu
juga sebaliknya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
= -0,342 dengan sig. = 0,001
(p r tabel dan 4 aitem yang < r tabel


METODE PENELITIAN
Variabel – variabel yang akan
diteliti yaitu:
1.

Variabel bebas : Regulasi Emosi

2.

Variabel tergantung :

yaitu nomor 6, 9, 12, 22. Aitem yang
> r tabel mempunyai koefisien
corrected

item-total

correlation


bergerak dari 0,238 sampai 0,701.
Uji daya beda aitem dari 36 aitem

Kecemasan menghadapi

yang diujikan terdapat 28 aitem yang

pertandingan

> r tabel dan 8 aitem yang < r tabel

Populasi dalam penelitian ini

yaitu nomor 1, 4, 5, 18, 22, 31, 32,

berjumlah 74 atlet yang terbagi

36. Aitem > r tabel mempunyai

dalam


koefisien

corrected

Mengingat jumlah populasi 74 atlet

correlation

bergerak

dijadikan sampel semua,maka subjek

sampai 0,583.

dalam penelitian ini disebut dengan

a. Uji Asumsi

masing-masing


UKM.

studi populasi.
Alat ukur yang digunakan

item-total
dari

0,238

1. Uji normalitas sebaran
Uji

normalitas

sebaran

dalam penelitian ini adalah skala


dimaksudkan

kecemasan menghadapi pertandingan

apakah

dan skala regulasi emosi, agar dapat

mengikuti sebaran distribusi normal

digunakan kedua alat ukur tersebut

atau tidak. Berdasarkan hasil uji

memenuhi syarat valid dan reliabel,

normlitas pada variabel

sehingga sebelum skala digunakan


emosi diperoleh nilai Kolmogorov-

perlu dilakukan uji validitas dan

Smirnov Z = 0,644; signifikansi (p) =

reliabilitas. Metode yang digunakan

0,801; (p > 0,05). Hal tersebut

untuk

sebaran

mengetahui

data

penelitian


regulasi

menunjukkan bahwa sebaran data

variabel regulasi emosi memenuhi

moment dari Pearson. Berdasarkan

distributor normal. Sedangkan hasil

hasil perhitungan teknik analisis

uji normalitas variabel kecemasan

product

menghadapi pertandingan diperoleh

diperoleh nilai (r) = -0,342 dengan p


nilai

= 0,001 (p < 0,01) yang artinya

Kolmogorov-Smirnov

Z

=

moment

dari

0,785; signifikansi (p) = 0,568; (p >

terdapat

0,05).


sangat signifikan antara regulasi

Hal

tersebut

juga

hubungan

Pearson

negatif

menunjukkan bahwa sebaran data

emosi

variabel

menghadapi pertandingan. Hal ini

kecemasan

menghadapi

dengan

yang

pertandingan memenuhi distribusi

berarti

normal.

diterima.

Uji linieritas dimaksudkan untuk
mengetahui apakah variabel bebas
(regulasi emosi) dengan variabel
tergantung (kecemasan menghadapi
pertandingan) memiliki korelasi yang
(linier)

atau

tidak.

Berdasarkan uji linieritas diperoleh
nilai F = 11,270; signifikansi (p) =
0,002; (p < 0,05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa regulasi emosi
dengan

kecemasan

yang

diajukan

c. Sumbangan Efektif

2. Uji linieritas hubungan

searah

hipotesis

kecemasan

Sumbangan
variabel

efektif

regulasi

emosi

antara
dengan

kecemasan menghadapi pertandingan
sebesar 11,7%, ditunjukkan oleh
koefisien determinan (r2) = 0,117.
Berarti

masih

terdapat

88,3%

variabel lain yang mempengaruhi
kecemasan menghadapi pertandingan
di luar variabel regulasi emosi.
d. Kategorisasi

menghadapi
Berdasarkan

pertandingan memiliki korelasi yang

hasil

searah (linier).

diketahui

b.

pertandingan memiliki rerata empirik

Uji Hipotesis

kecemasan

analisis

(RE) sebesar 41,39
Langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis data. Analisis
data

digunakan

hipotesis

yang

untuk
diajukan

menguji
dalam

penelitian ini adalah korelasi product

menghadapi

dan rerata

hipotetik (RH) sebesar 50 yang
berarti

kecemasan

menghadapi

pertandingan pada subjek tergolong
rendah.

Variabel
mempunyai

regulasi

rerata

emosi

empirik (RE)

menunjukkan
terbaik.

penampilan

Regulasi

yang

emosi

adalah

tetap

tenang

sebesar 86,73 dan rerata hipotetik

kemampuan

untuk

(RH) sebesar 84 yang berarti regulasi

dibawah tekanan.

emosi pada subjek tergolong sedang.

memiliki kemampuan regulasi emosi

Individu yang

hasil

dapat mengendalikan dirinya apabila

perhitungan teknik analisis product

sedang kesal dan dapat mengatasi

moment dari Pearson diperoleh nilai

rasa

koefisien

sehingga

Berdasarkan

korelasi

(r)

=

-0,342

cemas,

sedih

atau

marah

mempercepat

dengan p = 0,001 (p < 0,01) yang

penyelesaian

artinya terdapat hubungan negatif

Pengekspresian emosi, baik negatif

yang

ataupun positif merupakan hal yang

sangat

signifikan

antara

masalah.

regulasi emosi dengan kecemasan

sehat

menghadapi pertandingan. Hal ini

dilakukan dengan tepat (Reivich dan

sesuai

Shatte, 2002).

dengan

hipotesis

yang

dan

suatu

dalam

konstruktif

asalkan

Kecemasaan secara langsung

diajukan peneliti yaitu ada hubungan
negatif antara regulasi emosi dengan

mempengaruhi

kecemasan

subjek dalam keadaan kehilangan

menghadapi

fisik

dikarenakan

tinggi

kendali dan melakukan hal yang

regulasi emosi maka semakin rendah

kurang efektif. Menurut Lane dkk.

kecemasan

(Stanley dkk., 2012) bahwa emosi

pertandingan.

Semakin

menghadapi

mempengaruhi

pertandingan.
Hal ini sesuai hasil penelitian

proses

dan

hasil

kinerja atletik dan bahwa beberapa

yang telah diungkapkan oleh Arndt

emosi

dkk. (2013) dengan subjek sebanyak

kecemasan mungkin terkait dengan

4000 mahasiswa dapat disimpulkan

kinerja baik berhasil dan tidak

bahwa

memiliki

berhasil. Atlet harus mencapai dan

dampak pada kecemasan. Hal ini

mempertahankan kondisi emosional

menunjukkan bahwa regulasi emosi

yang optimal sebelum dan selama

yang

kompetisi dengan terus mengelola

regulasi

baik

emosi

akan

mengurangi

kecemasan pada atlet dan mampu

emosi

seperti

yang

kemarahan

atlet

miliki

dan

dan

diharapkan

tidak

emosional

negatif

terjadi

reaksi

sebesar 11,7%, ditunjukkan oleh

yang

tidak

koefisien determinan (r2) = 0,117.

diinginkan. Menurut Kendall dan

Berarti

Hammen (dalam Maryam, 2013)

variabel lain yang mempengaruhi

kecemasan sebagai hasil kesalahan

kecemasan menghadapi pertandingan

dalam melihat permasalahan atau

di luar variabel regulasi emosi, yakni

kejadian. Seseorang yang cemas

efikasi

diakibatkan cara berpikir tentang

kecerdasan emosi, intimasi pelatih

sesuatu yang akan terjadi pada

dan atlet, dukungan keluarga maupun

dirinya dan melihat permasalahan

sosial,

atau kejadian tersebut sebagai hal

pengalaman.

yang menganggu. Seseorang yang

dilakukan Meskhini dan Mousavi

mengalami kecemasan kurang dapat

(2011) menunjukkan bahwa mental

mengontrol

imagery

respon

fisik

dan

masih

diri,

terdapat

kepercayaan

jenis

kelamin,
Penelitian

88,3%

diri,

dan
yang

jauh akan mengurangi

memiliki persepsi negatif tentang

kecemasan atlet dan meningkatkan

kemampuan

kinerja mereka

Regulasi

yang

emosi

dimilikinya.
disini

sebagai

strategi

khususnya

psikologis

lain

jika
seperti

kemampuan merespon proses–proses

berbicara pada diri , relaksasi dan

ekstrinsik

untuk

menentukan tujuan disertakan dan

dan

tugas yang berhubungan sangat akrab

dan

memonitor,

intrinsik

mengevaluasi,

memodifikasi reaksi emosi yang

bagi individu.
Kecemasan

intensif dan menetap untuk mencapai
suatu

tujuan

(Thompson

dalam

menghadapi

pertandingan memiliki rerata empirik

Putnam, 2005). Ini berarti apabila

(RE) sebesar 41,39

seseorang mampu mengelola emosi-

hipotetik (RH) sebesar 50 yang

emosinya

berarti

secara

efektif,

maka

kecemasan

dan rerata

menghadapi

tekanan-tekanan emosi negatif yang

pertandingan pada subjek tergolong

menguras stamina dapat dikontrol.

rendah. Namun demikian didapatkan

antara

rincian pada tabel 4.5 bahwa terdapat

dengan

6 subjek (8,1%) yang tergolong

kecemasan menghadapi pertandingan

sangat rendah, 24 subjek (32%)

Sumbangan
variabel

regulasi

efektif
emosi

tergolong sedang. Kondisi ini dapat

hubungan

negatif

diinterpretasikan bahwa pengalaman

signifikan

antara

subjek

dengan

yang

pertandingan

sering

mengikuti

mengetahui

situasi

pertandingan.
memberikan

mampu mempengaruhi aspek-aspek

kecemasan

kecemasan

hati,

pertandingan.

pikiran, motivasi, perilaku dan reaksi

Setiap

suasana

sangat

regulasi

emosi

kecemasan

pertandingan, dan kemampuan lawan

yakni

yang

menghadapi

Regulasi

emosi

pengaruh

terhadap
menghadapi

penelitian

pasti

biologis. Variabel regulasi emosi

memiliki kelemahan Penelitian ini

mempunyai

memiliki kelemahan analisis yang

rerata

empirik (RE)

sebesar 86,73 dan rerata hipotetik

terbatas

pada

hasil

data

(RH) sebesar 84 yang berarti regulasi

dihasilkan oleh skala untuk peneliti

emosi pada subjek tergolong sedang.

selanjutnya dapat menambah teknik

Namun demikian didapatkan rincian

pengumpulan

pada tabel 4.6 terdapat 6 subjek

melakukan

(8,1%) yang tergolong rendah dan 15

wawancara.

subjek (20,3%) yang tergolong tinggi

KESIMPULAN DAN SARAN

data

yang

dengan

observasi

dan

Kondisi ini dapat diartikan pada

Berdasarkan hasil penelitian

dasarnya subjek dalam penelitian ini

dan pembahasan maka dapat diambil

memiliki

kesimpulan bahwa :

karakteristik

yang

ada

dalam aspek- aspek yang terdapat
pada

regulasi

emosi

yakni

menyalahkan

diri

sendiri,

penerimaan,

pemahaman

ulang,

1. Ada

hubungan

negatif

yang

sangat signifikan antara regulasi
emosi

dengan

kecemasan

menghadapi

pertandingan.

pemusatan ulang positif, pemusatan

Semakin tinggi regulasi emosi

ulang pada perencanaan, penilaian

maka semakin rendah kecemasan

ulang

menghadapi pertandingan begitu

positif,

perspektif,

meletakkan
perusakan

pada
dan

menyalahkan orang lain.
Berdasarkan

uraian

juga

sebaliknya.

Hal

ditunjukkan dengan nilai
diatas

dapat diambil kesimpulan bahwa ada

0,342

dengan

(p