HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Kecemasan Menghadapi Pertandingan.
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN
KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh:
ERY SULISTYO
F 100 080 181
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN
KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh:
ERY SULISTYO
F 100 080 181
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN KECEMASAN
MENGHADAPI PERTANDINGAN
Ery Sulistyo
Partini
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
ABSTRAK
Kecemasan pada atlet tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga
mengakibatkan permainan dalam tim terganggu. Kecemasan juga muncul akibat
memikirkan hal-hal yang tidak dikehendaki akan terjadi, meliputi atlet tampil
buruk, lawannya dipandang demikian superior, dan atlet mengalami kekalahan.
Regulasi emosi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan atlet saat
menghadapi pertandingan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi
dengan kecemasan menghadapi pertandingan. Subjek penelitian ini berjumlah 74
orang atlet yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Sepak Bola, Bola Voli dan
Bola Basket UMS. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala,
yaitu skala regulasi emosi dan skala kecemasan menghadapi pertandingan dan
dianalisis dengan teknik analisis product moment.
Kesimpulan hipotesis ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara
regulasi emosi dengan kecemasan menghadapi pertandingan. Semakin tinggi
regulasi emosi maka semakin rendah kecemasan menghadapi pertandingan begitu
juga sebaliknya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
= -0,342 dengan sig. = 0,001
(p r tabel dan 4 aitem yang < r tabel
METODE PENELITIAN
Variabel – variabel yang akan
diteliti yaitu:
1.
Variabel bebas : Regulasi Emosi
2.
Variabel tergantung :
yaitu nomor 6, 9, 12, 22. Aitem yang
> r tabel mempunyai koefisien
corrected
item-total
correlation
bergerak dari 0,238 sampai 0,701.
Uji daya beda aitem dari 36 aitem
Kecemasan menghadapi
yang diujikan terdapat 28 aitem yang
pertandingan
> r tabel dan 8 aitem yang < r tabel
Populasi dalam penelitian ini
yaitu nomor 1, 4, 5, 18, 22, 31, 32,
berjumlah 74 atlet yang terbagi
36. Aitem > r tabel mempunyai
dalam
koefisien
corrected
Mengingat jumlah populasi 74 atlet
correlation
bergerak
dijadikan sampel semua,maka subjek
sampai 0,583.
dalam penelitian ini disebut dengan
a. Uji Asumsi
masing-masing
UKM.
studi populasi.
Alat ukur yang digunakan
item-total
dari
0,238
1. Uji normalitas sebaran
Uji
normalitas
sebaran
dalam penelitian ini adalah skala
dimaksudkan
kecemasan menghadapi pertandingan
apakah
dan skala regulasi emosi, agar dapat
mengikuti sebaran distribusi normal
digunakan kedua alat ukur tersebut
atau tidak. Berdasarkan hasil uji
memenuhi syarat valid dan reliabel,
normlitas pada variabel
sehingga sebelum skala digunakan
emosi diperoleh nilai Kolmogorov-
perlu dilakukan uji validitas dan
Smirnov Z = 0,644; signifikansi (p) =
reliabilitas. Metode yang digunakan
0,801; (p > 0,05). Hal tersebut
untuk
sebaran
mengetahui
data
penelitian
regulasi
menunjukkan bahwa sebaran data
variabel regulasi emosi memenuhi
moment dari Pearson. Berdasarkan
distributor normal. Sedangkan hasil
hasil perhitungan teknik analisis
uji normalitas variabel kecemasan
product
menghadapi pertandingan diperoleh
diperoleh nilai (r) = -0,342 dengan p
nilai
= 0,001 (p < 0,01) yang artinya
Kolmogorov-Smirnov
Z
=
moment
dari
0,785; signifikansi (p) = 0,568; (p >
terdapat
0,05).
sangat signifikan antara regulasi
Hal
tersebut
juga
hubungan
Pearson
negatif
menunjukkan bahwa sebaran data
emosi
variabel
menghadapi pertandingan. Hal ini
kecemasan
menghadapi
dengan
yang
pertandingan memenuhi distribusi
berarti
normal.
diterima.
Uji linieritas dimaksudkan untuk
mengetahui apakah variabel bebas
(regulasi emosi) dengan variabel
tergantung (kecemasan menghadapi
pertandingan) memiliki korelasi yang
(linier)
atau
tidak.
Berdasarkan uji linieritas diperoleh
nilai F = 11,270; signifikansi (p) =
0,002; (p < 0,05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa regulasi emosi
dengan
kecemasan
yang
diajukan
c. Sumbangan Efektif
2. Uji linieritas hubungan
searah
hipotesis
kecemasan
Sumbangan
variabel
efektif
regulasi
emosi
antara
dengan
kecemasan menghadapi pertandingan
sebesar 11,7%, ditunjukkan oleh
koefisien determinan (r2) = 0,117.
Berarti
masih
terdapat
88,3%
variabel lain yang mempengaruhi
kecemasan menghadapi pertandingan
di luar variabel regulasi emosi.
d. Kategorisasi
menghadapi
Berdasarkan
pertandingan memiliki korelasi yang
hasil
searah (linier).
diketahui
b.
pertandingan memiliki rerata empirik
Uji Hipotesis
kecemasan
analisis
(RE) sebesar 41,39
Langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis data. Analisis
data
digunakan
hipotesis
yang
untuk
diajukan
menguji
dalam
penelitian ini adalah korelasi product
menghadapi
dan rerata
hipotetik (RH) sebesar 50 yang
berarti
kecemasan
menghadapi
pertandingan pada subjek tergolong
rendah.
Variabel
mempunyai
regulasi
rerata
emosi
empirik (RE)
menunjukkan
terbaik.
penampilan
Regulasi
yang
emosi
adalah
tetap
tenang
sebesar 86,73 dan rerata hipotetik
kemampuan
untuk
(RH) sebesar 84 yang berarti regulasi
dibawah tekanan.
emosi pada subjek tergolong sedang.
memiliki kemampuan regulasi emosi
Individu yang
hasil
dapat mengendalikan dirinya apabila
perhitungan teknik analisis product
sedang kesal dan dapat mengatasi
moment dari Pearson diperoleh nilai
rasa
koefisien
sehingga
Berdasarkan
korelasi
(r)
=
-0,342
cemas,
sedih
atau
marah
mempercepat
dengan p = 0,001 (p < 0,01) yang
penyelesaian
artinya terdapat hubungan negatif
Pengekspresian emosi, baik negatif
yang
ataupun positif merupakan hal yang
sangat
signifikan
antara
masalah.
regulasi emosi dengan kecemasan
sehat
menghadapi pertandingan. Hal ini
dilakukan dengan tepat (Reivich dan
sesuai
Shatte, 2002).
dengan
hipotesis
yang
dan
suatu
dalam
konstruktif
asalkan
Kecemasaan secara langsung
diajukan peneliti yaitu ada hubungan
negatif antara regulasi emosi dengan
mempengaruhi
kecemasan
subjek dalam keadaan kehilangan
menghadapi
fisik
dikarenakan
tinggi
kendali dan melakukan hal yang
regulasi emosi maka semakin rendah
kurang efektif. Menurut Lane dkk.
kecemasan
(Stanley dkk., 2012) bahwa emosi
pertandingan.
Semakin
menghadapi
mempengaruhi
pertandingan.
Hal ini sesuai hasil penelitian
proses
dan
hasil
kinerja atletik dan bahwa beberapa
yang telah diungkapkan oleh Arndt
emosi
dkk. (2013) dengan subjek sebanyak
kecemasan mungkin terkait dengan
4000 mahasiswa dapat disimpulkan
kinerja baik berhasil dan tidak
bahwa
memiliki
berhasil. Atlet harus mencapai dan
dampak pada kecemasan. Hal ini
mempertahankan kondisi emosional
menunjukkan bahwa regulasi emosi
yang optimal sebelum dan selama
yang
kompetisi dengan terus mengelola
regulasi
baik
emosi
akan
mengurangi
kecemasan pada atlet dan mampu
emosi
seperti
yang
kemarahan
atlet
miliki
dan
dan
diharapkan
tidak
emosional
negatif
terjadi
reaksi
sebesar 11,7%, ditunjukkan oleh
yang
tidak
koefisien determinan (r2) = 0,117.
diinginkan. Menurut Kendall dan
Berarti
Hammen (dalam Maryam, 2013)
variabel lain yang mempengaruhi
kecemasan sebagai hasil kesalahan
kecemasan menghadapi pertandingan
dalam melihat permasalahan atau
di luar variabel regulasi emosi, yakni
kejadian. Seseorang yang cemas
efikasi
diakibatkan cara berpikir tentang
kecerdasan emosi, intimasi pelatih
sesuatu yang akan terjadi pada
dan atlet, dukungan keluarga maupun
dirinya dan melihat permasalahan
sosial,
atau kejadian tersebut sebagai hal
pengalaman.
yang menganggu. Seseorang yang
dilakukan Meskhini dan Mousavi
mengalami kecemasan kurang dapat
(2011) menunjukkan bahwa mental
mengontrol
imagery
respon
fisik
dan
masih
diri,
terdapat
kepercayaan
jenis
kelamin,
Penelitian
88,3%
diri,
dan
yang
jauh akan mengurangi
memiliki persepsi negatif tentang
kecemasan atlet dan meningkatkan
kemampuan
kinerja mereka
Regulasi
yang
emosi
dimilikinya.
disini
sebagai
strategi
khususnya
psikologis
lain
jika
seperti
kemampuan merespon proses–proses
berbicara pada diri , relaksasi dan
ekstrinsik
untuk
menentukan tujuan disertakan dan
dan
tugas yang berhubungan sangat akrab
dan
memonitor,
intrinsik
mengevaluasi,
memodifikasi reaksi emosi yang
bagi individu.
Kecemasan
intensif dan menetap untuk mencapai
suatu
tujuan
(Thompson
dalam
menghadapi
pertandingan memiliki rerata empirik
Putnam, 2005). Ini berarti apabila
(RE) sebesar 41,39
seseorang mampu mengelola emosi-
hipotetik (RH) sebesar 50 yang
emosinya
berarti
secara
efektif,
maka
kecemasan
dan rerata
menghadapi
tekanan-tekanan emosi negatif yang
pertandingan pada subjek tergolong
menguras stamina dapat dikontrol.
rendah. Namun demikian didapatkan
antara
rincian pada tabel 4.5 bahwa terdapat
dengan
6 subjek (8,1%) yang tergolong
kecemasan menghadapi pertandingan
sangat rendah, 24 subjek (32%)
Sumbangan
variabel
regulasi
efektif
emosi
tergolong sedang. Kondisi ini dapat
hubungan
negatif
diinterpretasikan bahwa pengalaman
signifikan
antara
subjek
dengan
yang
pertandingan
sering
mengikuti
mengetahui
situasi
pertandingan.
memberikan
mampu mempengaruhi aspek-aspek
kecemasan
kecemasan
hati,
pertandingan.
pikiran, motivasi, perilaku dan reaksi
Setiap
suasana
sangat
regulasi
emosi
kecemasan
pertandingan, dan kemampuan lawan
yakni
yang
menghadapi
Regulasi
emosi
pengaruh
terhadap
menghadapi
penelitian
pasti
biologis. Variabel regulasi emosi
memiliki kelemahan Penelitian ini
mempunyai
memiliki kelemahan analisis yang
rerata
empirik (RE)
sebesar 86,73 dan rerata hipotetik
terbatas
pada
hasil
data
(RH) sebesar 84 yang berarti regulasi
dihasilkan oleh skala untuk peneliti
emosi pada subjek tergolong sedang.
selanjutnya dapat menambah teknik
Namun demikian didapatkan rincian
pengumpulan
pada tabel 4.6 terdapat 6 subjek
melakukan
(8,1%) yang tergolong rendah dan 15
wawancara.
subjek (20,3%) yang tergolong tinggi
KESIMPULAN DAN SARAN
data
yang
dengan
observasi
dan
Kondisi ini dapat diartikan pada
Berdasarkan hasil penelitian
dasarnya subjek dalam penelitian ini
dan pembahasan maka dapat diambil
memiliki
kesimpulan bahwa :
karakteristik
yang
ada
dalam aspek- aspek yang terdapat
pada
regulasi
emosi
yakni
menyalahkan
diri
sendiri,
penerimaan,
pemahaman
ulang,
1. Ada
hubungan
negatif
yang
sangat signifikan antara regulasi
emosi
dengan
kecemasan
menghadapi
pertandingan.
pemusatan ulang positif, pemusatan
Semakin tinggi regulasi emosi
ulang pada perencanaan, penilaian
maka semakin rendah kecemasan
ulang
menghadapi pertandingan begitu
positif,
perspektif,
meletakkan
perusakan
pada
dan
menyalahkan orang lain.
Berdasarkan
uraian
juga
sebaliknya.
Hal
ditunjukkan dengan nilai
diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa ada
0,342
dengan
(p
KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh:
ERY SULISTYO
F 100 080 181
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN
KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh:
ERY SULISTYO
F 100 080 181
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN KECEMASAN
MENGHADAPI PERTANDINGAN
Ery Sulistyo
Partini
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
ABSTRAK
Kecemasan pada atlet tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga
mengakibatkan permainan dalam tim terganggu. Kecemasan juga muncul akibat
memikirkan hal-hal yang tidak dikehendaki akan terjadi, meliputi atlet tampil
buruk, lawannya dipandang demikian superior, dan atlet mengalami kekalahan.
Regulasi emosi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan atlet saat
menghadapi pertandingan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi
dengan kecemasan menghadapi pertandingan. Subjek penelitian ini berjumlah 74
orang atlet yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Sepak Bola, Bola Voli dan
Bola Basket UMS. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala,
yaitu skala regulasi emosi dan skala kecemasan menghadapi pertandingan dan
dianalisis dengan teknik analisis product moment.
Kesimpulan hipotesis ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara
regulasi emosi dengan kecemasan menghadapi pertandingan. Semakin tinggi
regulasi emosi maka semakin rendah kecemasan menghadapi pertandingan begitu
juga sebaliknya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
= -0,342 dengan sig. = 0,001
(p r tabel dan 4 aitem yang < r tabel
METODE PENELITIAN
Variabel – variabel yang akan
diteliti yaitu:
1.
Variabel bebas : Regulasi Emosi
2.
Variabel tergantung :
yaitu nomor 6, 9, 12, 22. Aitem yang
> r tabel mempunyai koefisien
corrected
item-total
correlation
bergerak dari 0,238 sampai 0,701.
Uji daya beda aitem dari 36 aitem
Kecemasan menghadapi
yang diujikan terdapat 28 aitem yang
pertandingan
> r tabel dan 8 aitem yang < r tabel
Populasi dalam penelitian ini
yaitu nomor 1, 4, 5, 18, 22, 31, 32,
berjumlah 74 atlet yang terbagi
36. Aitem > r tabel mempunyai
dalam
koefisien
corrected
Mengingat jumlah populasi 74 atlet
correlation
bergerak
dijadikan sampel semua,maka subjek
sampai 0,583.
dalam penelitian ini disebut dengan
a. Uji Asumsi
masing-masing
UKM.
studi populasi.
Alat ukur yang digunakan
item-total
dari
0,238
1. Uji normalitas sebaran
Uji
normalitas
sebaran
dalam penelitian ini adalah skala
dimaksudkan
kecemasan menghadapi pertandingan
apakah
dan skala regulasi emosi, agar dapat
mengikuti sebaran distribusi normal
digunakan kedua alat ukur tersebut
atau tidak. Berdasarkan hasil uji
memenuhi syarat valid dan reliabel,
normlitas pada variabel
sehingga sebelum skala digunakan
emosi diperoleh nilai Kolmogorov-
perlu dilakukan uji validitas dan
Smirnov Z = 0,644; signifikansi (p) =
reliabilitas. Metode yang digunakan
0,801; (p > 0,05). Hal tersebut
untuk
sebaran
mengetahui
data
penelitian
regulasi
menunjukkan bahwa sebaran data
variabel regulasi emosi memenuhi
moment dari Pearson. Berdasarkan
distributor normal. Sedangkan hasil
hasil perhitungan teknik analisis
uji normalitas variabel kecemasan
product
menghadapi pertandingan diperoleh
diperoleh nilai (r) = -0,342 dengan p
nilai
= 0,001 (p < 0,01) yang artinya
Kolmogorov-Smirnov
Z
=
moment
dari
0,785; signifikansi (p) = 0,568; (p >
terdapat
0,05).
sangat signifikan antara regulasi
Hal
tersebut
juga
hubungan
Pearson
negatif
menunjukkan bahwa sebaran data
emosi
variabel
menghadapi pertandingan. Hal ini
kecemasan
menghadapi
dengan
yang
pertandingan memenuhi distribusi
berarti
normal.
diterima.
Uji linieritas dimaksudkan untuk
mengetahui apakah variabel bebas
(regulasi emosi) dengan variabel
tergantung (kecemasan menghadapi
pertandingan) memiliki korelasi yang
(linier)
atau
tidak.
Berdasarkan uji linieritas diperoleh
nilai F = 11,270; signifikansi (p) =
0,002; (p < 0,05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa regulasi emosi
dengan
kecemasan
yang
diajukan
c. Sumbangan Efektif
2. Uji linieritas hubungan
searah
hipotesis
kecemasan
Sumbangan
variabel
efektif
regulasi
emosi
antara
dengan
kecemasan menghadapi pertandingan
sebesar 11,7%, ditunjukkan oleh
koefisien determinan (r2) = 0,117.
Berarti
masih
terdapat
88,3%
variabel lain yang mempengaruhi
kecemasan menghadapi pertandingan
di luar variabel regulasi emosi.
d. Kategorisasi
menghadapi
Berdasarkan
pertandingan memiliki korelasi yang
hasil
searah (linier).
diketahui
b.
pertandingan memiliki rerata empirik
Uji Hipotesis
kecemasan
analisis
(RE) sebesar 41,39
Langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis data. Analisis
data
digunakan
hipotesis
yang
untuk
diajukan
menguji
dalam
penelitian ini adalah korelasi product
menghadapi
dan rerata
hipotetik (RH) sebesar 50 yang
berarti
kecemasan
menghadapi
pertandingan pada subjek tergolong
rendah.
Variabel
mempunyai
regulasi
rerata
emosi
empirik (RE)
menunjukkan
terbaik.
penampilan
Regulasi
yang
emosi
adalah
tetap
tenang
sebesar 86,73 dan rerata hipotetik
kemampuan
untuk
(RH) sebesar 84 yang berarti regulasi
dibawah tekanan.
emosi pada subjek tergolong sedang.
memiliki kemampuan regulasi emosi
Individu yang
hasil
dapat mengendalikan dirinya apabila
perhitungan teknik analisis product
sedang kesal dan dapat mengatasi
moment dari Pearson diperoleh nilai
rasa
koefisien
sehingga
Berdasarkan
korelasi
(r)
=
-0,342
cemas,
sedih
atau
marah
mempercepat
dengan p = 0,001 (p < 0,01) yang
penyelesaian
artinya terdapat hubungan negatif
Pengekspresian emosi, baik negatif
yang
ataupun positif merupakan hal yang
sangat
signifikan
antara
masalah.
regulasi emosi dengan kecemasan
sehat
menghadapi pertandingan. Hal ini
dilakukan dengan tepat (Reivich dan
sesuai
Shatte, 2002).
dengan
hipotesis
yang
dan
suatu
dalam
konstruktif
asalkan
Kecemasaan secara langsung
diajukan peneliti yaitu ada hubungan
negatif antara regulasi emosi dengan
mempengaruhi
kecemasan
subjek dalam keadaan kehilangan
menghadapi
fisik
dikarenakan
tinggi
kendali dan melakukan hal yang
regulasi emosi maka semakin rendah
kurang efektif. Menurut Lane dkk.
kecemasan
(Stanley dkk., 2012) bahwa emosi
pertandingan.
Semakin
menghadapi
mempengaruhi
pertandingan.
Hal ini sesuai hasil penelitian
proses
dan
hasil
kinerja atletik dan bahwa beberapa
yang telah diungkapkan oleh Arndt
emosi
dkk. (2013) dengan subjek sebanyak
kecemasan mungkin terkait dengan
4000 mahasiswa dapat disimpulkan
kinerja baik berhasil dan tidak
bahwa
memiliki
berhasil. Atlet harus mencapai dan
dampak pada kecemasan. Hal ini
mempertahankan kondisi emosional
menunjukkan bahwa regulasi emosi
yang optimal sebelum dan selama
yang
kompetisi dengan terus mengelola
regulasi
baik
emosi
akan
mengurangi
kecemasan pada atlet dan mampu
emosi
seperti
yang
kemarahan
atlet
miliki
dan
dan
diharapkan
tidak
emosional
negatif
terjadi
reaksi
sebesar 11,7%, ditunjukkan oleh
yang
tidak
koefisien determinan (r2) = 0,117.
diinginkan. Menurut Kendall dan
Berarti
Hammen (dalam Maryam, 2013)
variabel lain yang mempengaruhi
kecemasan sebagai hasil kesalahan
kecemasan menghadapi pertandingan
dalam melihat permasalahan atau
di luar variabel regulasi emosi, yakni
kejadian. Seseorang yang cemas
efikasi
diakibatkan cara berpikir tentang
kecerdasan emosi, intimasi pelatih
sesuatu yang akan terjadi pada
dan atlet, dukungan keluarga maupun
dirinya dan melihat permasalahan
sosial,
atau kejadian tersebut sebagai hal
pengalaman.
yang menganggu. Seseorang yang
dilakukan Meskhini dan Mousavi
mengalami kecemasan kurang dapat
(2011) menunjukkan bahwa mental
mengontrol
imagery
respon
fisik
dan
masih
diri,
terdapat
kepercayaan
jenis
kelamin,
Penelitian
88,3%
diri,
dan
yang
jauh akan mengurangi
memiliki persepsi negatif tentang
kecemasan atlet dan meningkatkan
kemampuan
kinerja mereka
Regulasi
yang
emosi
dimilikinya.
disini
sebagai
strategi
khususnya
psikologis
lain
jika
seperti
kemampuan merespon proses–proses
berbicara pada diri , relaksasi dan
ekstrinsik
untuk
menentukan tujuan disertakan dan
dan
tugas yang berhubungan sangat akrab
dan
memonitor,
intrinsik
mengevaluasi,
memodifikasi reaksi emosi yang
bagi individu.
Kecemasan
intensif dan menetap untuk mencapai
suatu
tujuan
(Thompson
dalam
menghadapi
pertandingan memiliki rerata empirik
Putnam, 2005). Ini berarti apabila
(RE) sebesar 41,39
seseorang mampu mengelola emosi-
hipotetik (RH) sebesar 50 yang
emosinya
berarti
secara
efektif,
maka
kecemasan
dan rerata
menghadapi
tekanan-tekanan emosi negatif yang
pertandingan pada subjek tergolong
menguras stamina dapat dikontrol.
rendah. Namun demikian didapatkan
antara
rincian pada tabel 4.5 bahwa terdapat
dengan
6 subjek (8,1%) yang tergolong
kecemasan menghadapi pertandingan
sangat rendah, 24 subjek (32%)
Sumbangan
variabel
regulasi
efektif
emosi
tergolong sedang. Kondisi ini dapat
hubungan
negatif
diinterpretasikan bahwa pengalaman
signifikan
antara
subjek
dengan
yang
pertandingan
sering
mengikuti
mengetahui
situasi
pertandingan.
memberikan
mampu mempengaruhi aspek-aspek
kecemasan
kecemasan
hati,
pertandingan.
pikiran, motivasi, perilaku dan reaksi
Setiap
suasana
sangat
regulasi
emosi
kecemasan
pertandingan, dan kemampuan lawan
yakni
yang
menghadapi
Regulasi
emosi
pengaruh
terhadap
menghadapi
penelitian
pasti
biologis. Variabel regulasi emosi
memiliki kelemahan Penelitian ini
mempunyai
memiliki kelemahan analisis yang
rerata
empirik (RE)
sebesar 86,73 dan rerata hipotetik
terbatas
pada
hasil
data
(RH) sebesar 84 yang berarti regulasi
dihasilkan oleh skala untuk peneliti
emosi pada subjek tergolong sedang.
selanjutnya dapat menambah teknik
Namun demikian didapatkan rincian
pengumpulan
pada tabel 4.6 terdapat 6 subjek
melakukan
(8,1%) yang tergolong rendah dan 15
wawancara.
subjek (20,3%) yang tergolong tinggi
KESIMPULAN DAN SARAN
data
yang
dengan
observasi
dan
Kondisi ini dapat diartikan pada
Berdasarkan hasil penelitian
dasarnya subjek dalam penelitian ini
dan pembahasan maka dapat diambil
memiliki
kesimpulan bahwa :
karakteristik
yang
ada
dalam aspek- aspek yang terdapat
pada
regulasi
emosi
yakni
menyalahkan
diri
sendiri,
penerimaan,
pemahaman
ulang,
1. Ada
hubungan
negatif
yang
sangat signifikan antara regulasi
emosi
dengan
kecemasan
menghadapi
pertandingan.
pemusatan ulang positif, pemusatan
Semakin tinggi regulasi emosi
ulang pada perencanaan, penilaian
maka semakin rendah kecemasan
ulang
menghadapi pertandingan begitu
positif,
perspektif,
meletakkan
perusakan
pada
dan
menyalahkan orang lain.
Berdasarkan
uraian
juga
sebaliknya.
Hal
ditunjukkan dengan nilai
diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa ada
0,342
dengan
(p