PENGGUNAAN PERMAINAN DEVINETTES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS.

(1)

PENGGUNAAN PERMAINAN DEVINETTES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS

(Studi Praeksperimen terhadap Siswa SMA Negeri 6 Cimahi Kelas XII IPA 2 Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Bahasa Prancis

oleh

Ayu Dian Nadya Rahmat 1005071

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


(2)

Penggunaan Permainan

Devinettes

dalam Pembelajaran Menulis

Kalimat Sederhana Bahasa Prancis

Oleh

Ayu Dian Nadya Rahmat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Ayu Dian Nadya Rahmat 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

AYU DIAN NADYA RAHMAT 1005071

PENGGUNAAN PERMAINAN DEVINETTES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING Pembimbing I,

Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. NIP. 196107231986012001

Pembimbing II,

Iis Sopiawati, M.Pd. NIP. 197301282005012002

Diketahui Oleh,


(4)

ABSTRAK

Rahmat, Ayu Dian Nadya. 2014. Penggunaan Permainan Devinettes dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis. Bandung: Tidak diterbitkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Prancis dengan menggunakan permainan Devinettes dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis pada siswa SMA. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Prancis siswa setelah menggunakan permainan Devinettes, serta mengetahui pendapat siswa terhadap penggunaan permainan Devinettes dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design dengan menggunakan desain penelitian one-shot case study. Dalam penelitian ini, tak ada kelompok kontrol dan siswa diberi perlakuan khusus atau pengajaran selama beberapa waktu. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, tes, dan angket. Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk kepada penilaian CECRL tingkat DELF A1. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemampuan siswa setelah melalui tahap perlakuan (treatment) dan tes menunjukkan bahwa siswa telah mampu menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis dengan baik. Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Prancis dan dapat menjadi salah satu referensi bahan ajar bagi pengajar bahasa Prancis yang diaplikasikan pada mata pelajaran bahasa Prancis di sekolah menengah atas.

Kata Kunci: Permainan Devinettes, Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis,

CECRL

This article aims at acknowledging the improvement of French language learning by using the Devinettes game to write simple sentences in French at senior high

school level. Moreover, this study aims at measuring students’ ability to write

simple sentences in French after using the Devinettes game, as well as knowing

students’ opinions towards the interest of the Devinettes game to write simple sentences in French language. The research method used in this research is the method of pre-experimental design by using the one-shot case study design. In this research, there is no control group and the students are given special treatment (teaching) during some sessions. The data collection techniques used are literature study, observation, tests, and questionnaires. The assessment used in this research refers to the CECRL at the DELF A1 level. Based on the research results, the researcher can conclude that the ability of the students after the treatment phase. The test showed that the students have been able to write simple sentences with good French. With this research, the students are expected to improve the ability to write simple sentences in French. And this research is expected to be one of the reference materials for French language teachers applied on French language


(5)

Keywords: Devinettes game, Write Simple Sentences in French Language,


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………...i

KATA PENGANTAR ……….ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………..iii

DAFTAR ISI ………...v

DAFTAR TABEL ………viii

DAFTAR GAMBAR ………...x

DAFTAR LAMPIRAN ………..xi

BAB I PENDAHULUAN ………...1

1.1 Latar Belakang Masalah ……….1

1.2 Rumusan Masalah ………...3

1.3 Tujuan Penelitian ………3

1.4 Manfaat Penelitian ………..4

1.5 Asumsi ………4

BAB II PERMAINAN DEVINETTES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS ………..6

2.1 Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa ……….6

2.2 Pembelajaran Bahasa Prancis sebagai Bahasa Asing (Français Langue Etrangère-FLE) ………...7

2.3 Keterampilan Menulis ………8


(7)

2.3.2 Fungsi Menulis ……….13

2.3.3 Tujuan Menulis ……….13

2.3.4 Manfaat Menulis ………...14

2.3.5 Tahapan Menulis ………..15

2.3.6 Jenis-Jenis Tulisan ………17

2.4 Penilaian Keterampilan Menulis ………...18

2.5 Kalimat ……….21

2.5.1 Pengertian Kalimat ………...22

2.5.2 Unsur-Unsur Kalimat ………23

2.5.3 Jenis-Jenis Kalimat ………...23

2.5.4 Ciri-Ciri Kalimat ………...25

2.5.5 Kalimat Sederhana dalam Bahasa Prancis ………25

2.6 Permainan Devinettes………...28

2.6.1 Pengertian Permainan ………...28

2.6.2 Permainan Devinettes………...30

2.6.3 Langkah-Langkah Permainan Devinettes……….30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………...32

3.1 Metode dan Desain Penelitian ………...32

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ………33


(8)

3.2.1 Populasi Penelitian

………33

3.2.2 Sampel Penelitian ……….33

3.3 Lokasi Penelitian ………..33

3.4 Variabel Penelitian ………34

3.5 Definisi Operasional ……….34

3.6 Instrumen Penelitian ……….35

3.6.1 Tes ………35

3.6.2 Angket ………..39

3.6.3 Lembar Observasi ……….42

3.7 Validitas ………45

3.8 Teknik Pengumpulan Data ………45

3.8.1 Studi Pustaka ………45

3.8.2 Observasi ………..46

3.8.3 Tes ………46

3.8.4 Angket ………..46

3.9 Prosedur Penelitian ………...47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………49

4.1 Hasil Penelitian ……….49

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ………49

4.2.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian ………...49


(9)

4.2.2 Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis ………..53

4.2.3 Rata-Rata dan Standar Deviasi Nilai Tes

………..58

4.2.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

………60

4.2.5 Perhitungan Hasil Data Angket

……….67

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

……….81

5.1 Kesimpulan ………...81

5.2 Rekomendasi ………82

DAFTAR PUSTAKA

………84


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan manusia, selain itu bahasa juga berfungsi sebagai sarana integrasi dan adaptasi antar anggota masyarakat, sebagai sarana kontrol sosial, sebagai sarana memahami diri dan orang lain, serta fungsi penting lainnya. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi sehari-hari pada umumnya adalah bahasa ibu, yakni bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang ketika ia tumbuh dan berkembang. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, manusia dituntut untuk tidak hanya bisa berbicara bahasa ibu saja, namun manusia juga dituntut untuk mampu menggunakan bahasa asing.

Pembelajaran bahasa asing telah diberikan kepada seorang peserta didik atau siswa ketika ia memasuki jenjang sekolah dasar. Selain mempelajari bahasa ibu, siswa juga mempelajari bahasa asing. Untuk jenjang menengah ke atas, selain bahasa Inggris, bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia. Dalam mempelajari bahasa Prancis, siswa dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak (la compréhension orale), keterampilan berbicara (la production orale), keterampilan membaca (la compréhension écrite), dan keterampilan menulis (la production écrite). Unsur-unsur lainnya yang menunjang keberhasilan berbahasa, yaitu pelafalan, struktur kebahasaan, kosakata, dan pengetahuan budaya.

Pada kenyataannya, keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sulit bagi siswa. Keterbatasan kosakata dan struktur kalimat yang belum baik dan benar merupakan kesulitan yang paling sering dihadapi oleh siswa dalam menulis bahasa Prancis. Hal ini disebabkan kemampuan menulis bahasa Prancis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan, salah satunya adalah penguasaan dalam mengkonjugasikan kata kerja


(11)

2

bahasa Prancis. Disamping itu, siswa juga dituntut untuk menguasai pemahaman tentang bagaimana cara menggabungkan komponen-komponen linguistik seperti kosakata, ortografi, tata bahasa, dan tanda baca agar dapat menghasilkan sebuah struktur kalimat yang baik.

Untuk mendukung keberhasilan dalam mempelajari keterampilan menulis, seorang guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana belajar yang komunikatif, kondusif, dan kreatif sehingga tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Salah satu pemecahannya adalah melalui penggunaan sebuah permainan dalam pembelajaran. Permainan ini tentunya akan lebih efektif apabila pengajar atau guru juga menggunakan media pembelajaran yang menarik. Dengan bermain sambil belajar, peserta didik atau siswa akan termotivasi untuk belajar dan permainan ini mampu membangkitkan antusiasme siswa dalam belajar. Siswa menjadi lebih bersemangat mempelajari materi yang diberikan oleh guru, dalam hal ini khususnya, pembelajaran menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis. Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan suasana proses belajar mengajar di kelas guna tercapainya sebuah tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah dicanangkan.

Permainan merupakan salah satu teknik pembelajaran alternatif yang dapat digunakan oleh guru agar siswa tidak mudah jenuh. Dalam pembelajaran itu sendiri, jenis-jenis permainan bahasa dikelompokkan menjadi beberapa macam, di antaranya permainan menebak kata, permainan struktur bahasa, permainan kosakata dan lain sebagainya.

Devinettes merupakan salah satu jenis permainan yang memungkinkan siswa untuk menjadi kreatif dalam belajar mendeskripsikan dan merumuskan definisi yang dituangkan ke dalam kalimat-kalimat sederhana. Permainan ini sangatlah simpel dan mudah untuk dimainkan. Cara memainkannya adalah siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok belajar. Masing-masing kelompok terdiri dari dua orang. Guru kemudian memberikan sebuah kartu berisi gambar sebuah profesi kepada salah satu siswa dari setiap kelompok (siswa A). Selanjutnya, guru


(12)

3

meminta siswa A menulis beberapa pertanyaan yang jawabannya adalah profesi yang ada dalam kartu. Anggota kelompoknya (siswa B) tidak diperbolehkan mengetahui profesi apa yang ada dalam kartu siswa A. Selanjutnya, pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat oleh siswa A diberikan kepada siswa B. Guru kemudian meminta siswa B untuk menebak profesi apa yang dimaksud. Setelah itu, siswa B bergantian menerima kartu dan siswa A bertugas menebak. Begitupun seterusnya.

Berdasarkan sudut pandang tersebut di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pembelajaran menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis dengan menggunakan permainan Devinettes, sehingga penelitian ini diberi judul “Penggunaan Permainan Devinettes dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis (Studi Praeksperimen terhadap Siswa SMA Negeri 6 Cimahi Kelas XII IPA 2 Tahun Ajaran 2014/2015)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Prancis dengan menggunakan permainan Devinettes dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis pada siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri 6 Cimahi? 2. Seberapa besar tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana dalam

bahasa Prancis siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri 6 Cimahi setelah menggunakan permainan Devinettes?

3. Bagaimana pendapat siswa tentang penggunaan permainan Devinettes

dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:


(13)

4

1. proses pembelajaran bahasa Prancis dengan menggunakan permainan

Devinettes dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis pada siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri 6 Cimahi.

2. tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri 6 Cimahi setelah menggunakan permainan Devinettes.

3. pendapat siswa terhadap penggunaan permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam setiap penelitian yang dilakukan, tentunya memiliki manfaat yang diharapkan dapat berguna bagi seluruh pihak, baik itu bagi peneliti maupun bagi orang lain. Berikut adalah manfaat dari penelitian ini bagi:

1. Pendidik

a. Permainan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dan solusi bagi pengajar untuk membuat suasana kelas menjadi hidup atau tidak monoton sehingga siswa tidak merasa bosan.

b. Permainan ini diharapkan dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran.

2. Peserta didik

Permainan ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis siswa.

3. Peneliti sendiri

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti secara mendalam mengenai penggunaan permainan Devinettes dalam pembelajaran bahasa Prancis.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan peneliti, khususnya dalam penulisan karya ilmiah.


(14)

5

Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan atau referensi bagi para peneliti lainnya.

1.5 Asumsi

Menurut Riduwan (2012: 36), “asumsi-asumsi atau anggapan dasar penelitian dipandang sebagai landasan teori atau titik tolak pemikiran yang digunakan dalam suatu penelitian, yang mana kebenarannya diterima oleh

peneliti”.

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tiga asumsi sebagai berikut:

1. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa, termasuk pembelajar bahasa Prancis.

2. “Teknik pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan metode pembelajaran di dalam kelas” (Ghazali, 2010: 102).

3. “Devinettes est un jeu où l’on pose des questions. Ces questions posées sont

sous une forme plaisante et dont il faut deviner la réponse” (Morvan, 2006: 382). Artinya, Devinettes adalah sebuah permainan dimana kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk yang menyenangkan dan kita harus menebak jawabannya.


(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk melakukan sebuah penelitian, diperlukan cara yang tepat sebagai strategi penelitian, sehingga penelitian dapat mencapai sasaran berupa jawaban dari masalah yang hendak diteliti.

Menurut Fathoni (2006: 99), “Metode penelitian adalah cara kerja yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pre-experimental design dengan desain

one-shot case study.

Metode penelitian eksperimen merupakan metode percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel yang lain, melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja diciptakan (Fathoni, 2006: 99). Metode penelitian eksperimen dimaksudkan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Metode pre-experimental design belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat.

Sugiyono (2012: 109) mengelompokkan tiga jenis desain penelitian yang lazim digunakan pada metode pre-experimental design, yakni one-shot case study, one-group pretest-posttest design, dan intact-group comparison.

Penelitian ini menggunakan desain one-shot case study. Dalam penelitian ini, tak ada kelompok kontrol dan siswa diberi perlakuan khusus atau pengajaran selama beberapa waktu (tanda X). Subjek dalam penelitian ini akan mendapatkan perlakuan (treatment) yaitu penggunaan permainan Devinettes. Kemudian di akhir program, siswa diberi tes yang terkait dengan perlakuan/pengajaran yang diberikan (tanda T).


(16)

33

Subjek Treatment Test

1 kelompok X T

Keterangan :

X : Treatment atau perlakuan dengan menggunakan permainan

Devinettes pada kelas eksperimen.

T : Test setelah diberikan perlakuan (treatment).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian

Dalam penelitian, populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Populasi penelitian merujuk pada keseluruhan kelompok dari mana sampel-sampel diambil.

Menurut Subagyo (1991: 23), “Populasi merupakan obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah karakteristik kemampuan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis pada siswa SMA Negeri 6 Cimahi Kelas XII IPA 2 Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 39 siswa.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006: 131). Peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling di mana setiap elemen yang dijadikan sampel, diambil dengan teknik pengambilan secara acak (random) dari populasi. Teknik ini dipakai karena populasi dalam penelitian ini bersifat homogen. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 karakteristik kemampuan menulis kalimat sederhana dalam bahasa


(17)

34

Prancis pada siswa SMA Negeri 6 Cimahi Kelas XII IPA 2 Tahun Ajaran 2014/2015.

3.3 Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di salah satu SMA Negeri di Cimahi, yaitu SMA Negeri 6 Cimahi yang berlokasi di Jalan Melong Raya No. 172 Cijerah, Cimahi Selatan.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya berkenaan dengan segala sesuatu yang sedang diteliti. Variabel-variabel ini selanjutnya dipelajari oleh peneliti sehingga diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Arikunto (2009: 161), “Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Peneliti mengidentifikasi dua variabel yang saling bersangkutan dalam penelitian ini. Kedua variabel tersebut adalah:

1. Penggunaan permainan Devinettes sebagai variabel bebas atau disebut juga variabel (X).

2. Pembelajaran siswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis sebagai variabel terikat atau disebut juga variabel (Y).

3.5 Definisi Operasional

1. Penggunaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 466), penggunaan

merupakan “proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu”.

Penggunaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.


(18)

35

“Permainan adalah setiap kontes antara para pemain satu sama lain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula” (Sadiman, dkk dalam Lestari, 2012: 14).

Permainan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permainan

Devinettes.

3. Permainan Devinettes

Menurut Morvan (2006: 382), “Devinettes est un jeu où l’on pose des

questions. Ces questions posées sont sous une forme plaisante et dont il faut deviner la réponse”. Artinya, Devinettes adalah sebuah permainan dimana kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan dalam bentuk yang menyenangkan dan kita harus menebak jawabannya.

Permainan Devinettes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permainan yang digunakan dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis siswa SMA Negeri 6 Cimahi.

4. Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis

“Menulis yaitu mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan” (Sumarno, 2009: 5).

Menurut Putrayasa (2008: 20), “Kalimat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir naik atau turun”.

Menurut Rodier (2014) dalam situs http://www.francomania.ru/savoir-faire/langue-française/structure-phrase-en francais, “La structure basique de la phrase simple est: Sujet – Prédicat Complément de phrase”. Maksudnya, struktur dasar dari kalimat sederhana adalah: subjek – kata kerja – kata keterangan.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan menulis kalimat sederhana yaitu mampu mengungkapkan ide dan gagasan yang terdiri dari Sujet - Prédicat - Complément de phrase dengan menggunakan bantuan permainan Devinettes.


(19)

36

Pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran. Maka dari itu, harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.

“Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya”. (Arikunto, 2009: 101)

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

3.6.1 Tes

Tes dapat diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Widoyoko, 2012: 45-46). Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan maupun pernyataan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat hard skills. Penelitian ini memberikan tes menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis kepada siswa SMA dengan menggunakan permainan Devinettes. Dalam menilai hasil tes yang dikerjakan oleh siswa, peneliti menggunakan kriteria penilaian kalimat dari Tagliante (2005: 70) sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian Penulisan Kalimat Compréhension de la consigne (pemahaman

terhadap perintah yang diberikan)

0 0,5 1 1,5 2

Performance globale (hasil tulisan secara keseluruhan)

0 0,5 1 1,5 2

Structures simples correctes (penggunaan struktur kalimat sederhana yang tepat)

0 0,5 1 1,5 2

Lexique approprie (décrire, domaine privé)

(pemilihan kosakata untuk menggambarkan objek)


(20)

37

Présence d’articulateurs très simples, comme « et » et « mais » (penggunaan kata sambung yang sangat sederhana, seperti “et” (dan) dan “mais” (tetapi)

0 0,5 1 1,5 2

Total 10

(Sumber: Tagliante, 2005: 70) Kriteria penelitian yang peneliti ambil dalam penelitian ini juga diadaptasi dari Nurgiyantoro (2001: 104) sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Penulisan Kalimat Sederhana

No. Aspek yang dinilai Skor

1 Struktur kalimat 0 0,5 1 1,5 2

2 Ejaan 0 0,5 1 1,5 2

3 Pemilihan kata 0 0,5 1 1,5 2

Total 0 1,5 3 4,5 6

(Sumber: Nurgiyantoro, 2001: 104) Kriteria-kriteria penilaian tersebut kemudian dijabarkan ke dalam komponen-komponen penilaian agar peneliti lebih mudah untuk menganalisis data. Adapun komponen-komponen penilaian tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.3

Komponen Penilaian Struktur Kalimat

No. Aspek yang dinilai Skor

1 Tidak ada satupun kesalahan struktur kalimat 2

2 Ada kesalahan struktur kalimat tetapi secara umum dianggap baik 1,5 3 Cukup banyak kesalahan struktur kalimat tapi masih dapat

dipahami 1

4 Sangat banyak kesalahan struktur kalimat namun bahasa dapat


(21)

38

5 Sangat banyak kesalahan struktur kalimat dan tidak dapat

dimengerti 0

Tabel 3.4

Komponen Penilaian Ejaan

No. Aspek yang dinilai Skor

1 Tidak ada kesalahan ejaan 2

2 Ada sedikit kesalahan ejaan 1,5

3 Ada pengulangan ejaan yang sama 1

4 Ada banyak kesalahan ejaan 0,5

5 Banyak sekali kesalahan ejaan yang menunjukkan ketidaktahuan 0

Tabel 3.5

Komponen Penilaian Pemilihan Kata

No. Aspek yang dinilai Skor

1 Pemakaian kata atau istilah yang beragam dan tepat 2

2 Pemakaian kata atau istilah yang tepat tetapi sedikit 1,5 3 Pemakaian kata atau istilah kurang tepat tetapi beragam 1 4 Pemakaian kata atau istilah kurang tepat dan sedikit 0,5 5 Memiliki sedikit kosakata dan pemakaian kata tidak tepat 0

Setelah data diperoleh dari hasil tes, peneliti kemudian mengolah data dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Mencari skor rata-rata (mean) dari tes:

Keterangan :


(22)

39

: Nilai rata-rata tes X : Jumlah total nilai tes n : Jumlah peserta tes

Setelah nilai rata-rata tes diperoleh, peneliti akan mengetahui hasil dari nilai tersebut berada dalam kriteria apa berdasarkan tabel penentuan patokan dengan

perhitungan persentase untuk

skala sepuluh (Nurgiyantoro,

2010: 253) sebagai berikut:

Tabel 3.6

Penentuan Patokan dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Sepuluh

Interval Persentase Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan Skala

Sepuluh Keterangan

96-100 10 Sempurna

86-95 9 Baik Sekali

76-85 8 Baik

66-75 7 Cukup Baik

56-65 6 Sedang

46-55 5 Hampir Sedang

36-45 4 Kurang

26-35 3 Kurang Sekali

16-25 2 Buruk

1-15 1 Buruk Sekali

Peneliti kemudian mencari standar deviasi (simpangan baku) dari tes untuk mengetahui ukuran sebaran data dari nilai rata-rata tes dengan menggunakan rumus di bawah ini:

s = ��−� 2 �−1


(23)

40

Keterangan :

s : Standar deviasi (simpangan baku) : Nilai x ke-i

: Nilai rata-rata tes

n : Jumlah sampel

3.6.2 Angket

Angket merupakan terjemahan dari istilah Inggris “questionnaire”. Angket adalah pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data yang berupa orang atau dalam hal ini responden (Faisal, 1981: 2). Daftar pertanyaan pada angket bukanlah dimaksudkan untuk menguji kemampuan responden sebagaimana halnya pada tes. Pertanyaan pada angket dimaksudkan untuk merekam dan menggali informasi atau keterangan yang relevan dan bisa dijelaskan atau diterangkan oleh responden.

Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada siswa yang mengikuti tahap perlakuan dan tahap tes untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Angket tersebut diberikan untuk mengetahui kesan siswa terhadap bahasa Prancis, intensitas siswa dalam menulis bahasa Prancis, kesan siswa terhadap kegiatan menulis dalam pembelajaran bahasa Prancis, pengalaman siswa dalam membuat kalimat sederhana bahasa Prancis, kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis, usaha yang dilakukan siswa untuk mengatasi kesulitan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis, pendapat siswa tentang penggunaan permainan dalam pembelajaran, pengetahuan siswa mengenai permainan Devinettes, kesan siswa terhadap permainan Devinettes, serta kelebihan dan kekurangan permainan Devinettes. Angket yang diberikan dalam penelitian ini berisi 20 pertanyaan. Data yang diperoleh dari angket ini dianalisis


(24)

41

Langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti pada penyusunan angket dalam penelitian ini yaitu:

1. Membuat kisi-kisi angket.

2. Mengembangkan kisi-kisi angket menjadi pertanyaan-pertanyaan. 3. Meminta pendapat kepada dosen pembimbing mengenai angket tersebut. 4. Meminta pertimbangan dari dosen penimbang ahli yang merupakan ahli dalam

bidang penelitian ini untuk menjamin validitas angket tersebut.

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket

No. Kategori Pertanyaan Jumlah

Soal

Nomor Soal

Persentase (%) 1 Kesan siswa terhadap bahasa

Prancis 2 1, 2 10

2 Intensitas siswa dalam menulis

bahasa Prancis 2 3, 4 10

3

Kesan siswa terhadap kegiatan menulis dalam pembelajaran bahasa Prancis

1 5 5

4

Pengalaman siswa dalam membuat kalimat sederhana bahasa Prancis

1 6 5

5

Kesulitan yang dihadapi siswa

dalam menulis kalimat

sederhana bahasa Prancis

3 7, 8, 9 15

6

Usaha yang dilakukan siswa untuk mengatasi kesulitan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis


(25)

42

7

Pendapat siswa tentang penggunaan permainan dalam pembelajaran

2 12, 13 10

8 Pengetahuan siswa mengenai

permainan Devinettes 2 14, 15 10

9 Kesan siswa terhadap

permainan Devinettes 3 16, 17, 18 15

10 Kelebihan dan kekurangan

permainan Devinettes 2 19, 20 10

Jumlah 20 100

Untuk menganalisis data hasil angket, peneliti menggunakan rumus berikut ini:

Keterangan :

F : Frekuensi jawaban dari responden N : Jumlah responden

100% : Persentase frekuensi dari setiap jawaban responden Untuk menafsirkan hasil angket, peneliti menggunakan tabel berikut ini:

Tabel 3.8

Penafsiran Persentase Jawaban Angket

0% Tidak ada yang menjawab 1-25% Sebagian kecil yang menjawab 26-49% Hampir setengahnya yang menjawab

50% Setengahnya yang menjawab 51-75% Sebagian besar yang menjawab 76-99% Hampir seluruhnya yang menjawab

100% Seluruhnya yang menjawab


(26)

43

(Sudjana, 2005: 131)

3.6.3 Lembar Observasi

Selain memberikan tes dan angket kepada siswa sebagai subjek penelitian, peneliti juga membuat lembar observasi. Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas peneliti dan siswa selama penelitian berlangsung.

Dalam penelitian ini, peneliti meminta bantuan seorang observer untuk mengamati dan menilai aktivitas, sikap, respon, dan ketertarikan siswa sebagai objek penelitian terhadap penggunaan permainan Devinettes dalam proses kegiatan belajar mengajar serta mengamati dan menilai aktivitas peneliti sebagai guru. Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat aktivitas siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dan kemampuan peneliti dalam menggunakan permainan Devinettes. Adapun isi dari lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru yang dijelaskan secara rinci dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.9

Format Observasi Aktivitas Siswa

No. Aspek dan Kriteria Penilaian Ya Tidak

1 Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan peneliti

2 Siswa serius mendengarkan tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh peneliti

3

Siswa mengajukan pertanyaan dan pendapat mengenai permainan Devinettes yang akan digunakan

4 Siswa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan permainan Devinettes

5 Siswa mengungkapkan hasil pembelajaran di depan kelas


(27)

44

6 Siswa aktif bertanya mengenai materi pembelajaran yang telah disampaikan

Persentase Rata-Rata Keaktifan Siswa (%)

(Sumber: Ayuningtyas, 2014: 34)

Tabel 3.10

Format Observasi Aktivitas Peneliti

No. Aspek yang Dinilai Nilai Ket

A B C D

1. Kemampuan membuka pelajaran

a. Menarik perhatian siswa b. Memberikan motivasi

c. Memberikan acuan bahan yang disajikan d. Membuat kaitan bahan ajar dengan yang baru

2. Sikap guru dalam pembelajaran

a. Kejelasan suara

b. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa c. Antusiasme penampilan dan mimik

d. Mobilitas posisi tempat

3. Penguasaan bahan ajar

a. Penyajian bahan ajar relevan dengan indikator b. Bahan-bahan pembelajaran disajikan dengan

pengalaman belajar yang direncanakan c. Memperlihatkan penguasaan materi d. Mencerminkan keluasan wawasan

4. Proses pembelajaran

a. Kesesuaian penggunan permainan Devinettes


(28)

45

 Membagi siswa ke dalam sepuluh kelompok yang terdiri dari dua orang per kelompok;

 Memaparkan materi;

 Memberikan kartu berisi gambar sebuah profesi;

 Meminta siswa menulis beberapa pertanyaan yang jawabannya adalah profesi yang ada dalam kartu;

 Meminta siswa untuk menebak profesi apa yang dimaksud;

 Meminta siswa mendeskripsikan profesi yang ada dalam gambar ke dalam kalimat-kalimat sederhana.

b. Kejelasan dalam menerangkan dan memberi contoh c. Antusias dalam menanggapi pendapat dan

pertanyaan siswa

d. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu

5. Kemampuan menggunakan permainan Devinettes

a. Ketepatan saat penggunaan b. Keterampilan saat penggunaan

c. Membantu peningkatan proses pembelajaran d. Menampilkan inovasi

6. Evaluasi

a. Menggunakan penilaian lisan yang relevan dengan silabus

b. Menggunakan penilaian tulisan yang relevan dengan silabus

c. Menggunakan rancangan penelitian yang relevan dengan silabus


(29)

46

d. Penilaian sesuai dengan yang direncanakan (penilaian terbuka)

7. Kemampuan menutup pembelajaran

a. Peninjauan materi

b. Memberikan kesempatan bertanya c. Menugaskan kegiatan kokurikuler

d. Menginformasikan bahan materi selanjutnya

(Sumber : P2JK) Komentar :

……… ……… ……… ……… ………

Keterangan kategori penilaian : A : Sangat Baik (SB) B : Baik (B)

C : Cukup (C) D : Kurang (K)

3.7 Validitas

Salah satu persyaratan yang baik bagi suatu instrumen penelitian adalah instrumen penelitian tersebut haruslah valid. Menurut Gay dalam Sukardi (2004:

121), “suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat

mengukur apa yang hendak diukur”. Pada penelitian ini, peneliti mengadakan pengujian validitas konstruksi dengan mengajukan expert judgment kepada dosen penimbang ahli yang merupakan ahli dalam bidang penelitian ini untuk menjamin validitas instrumen dalam penelitian ini.


(30)

47

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang diinginkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan empat teknik penelitian yang terdiri atas:

3.8.1 Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah mengembangkan aspek teoretis maupun aspek manfaat praktis (Sukardi, 2004: 33). Studi pustaka dilakukan oleh peneliti untuk mencari dasar pijakan atau fondasi untuk memperoleh dan membangun landasan teori dan kerangka berpikir, sehingga peneliti dapat mengerti, mengorganisasikan, serta kemudian menggunakan variasi pustaka dalam penelitian ini. Dengan melakukan studi pustaka, peneliti mempunyai pendalaman yang lebih luas dan mendalam terhadap masalah yang hendak diteliti. Sumber pustaka yang peneliti cari dalam penelitian ini tentu yang berhubungan dengan permainan Devinettes dan menulis kalimat sederhana.

3.8.2 Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, dan rasional mengenai fenomena-fenomena yang diselidiki (Arifin, 1990: 49). Dalam penelitian ini, hasil observasi selama penelitian akan dicatat pada lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi ini terdiri dari lembar observasi aktivitas peneliti dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas peneliti dan siswa selama penelitian berlangsung.

3.8.3 Tes

Tes merupakan suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang di dalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik, di mana jawaban tersebut akan menghasilkan nilai bagi mereka (Arifin, 2009: 22). Peneliti memberikan tes


(31)

48

(treatment). Penelitian ini mengadakan tes menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis kepada siswa kelas XII IPA 2 semester I tahun ajaran 2014/2015 dengan menggunakan permainan Devinettes. Tujuan diadakannya tes tersebut adalah untuk mengetahui rata-rata nilai siswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis setelah menggunakan permainan Devinettes.

Dalam tes tersebut, siswa harus membuat kalimat sederhana bahasa Prancis dengan pola Sujet – Prédicat – Complément sesuai dengan gambar pada soal yang diberikan.

3.8.4 Angket

Angket merupakan terjemahan dari istilah Inggris “questionnaire”. Angket adalah pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data yang berupa orang atau dalam hal ini responden (Faisal, 1981: 2).

Angket dalam penelitian ini berisi 20 butir pertanyaan. Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada siswa yang mengikuti tahap perlakuan dan tahap tes. Angket tersebut berfungsi untuk mengetahui kesan siswa terhadap bahasa Prancis, intensitas siswa dalam menulis bahasa Prancis, kesan siswa terhadap kegiatan menulis dalam pembelajaran bahasa Prancis, pengalaman siswa dalam membuat kalimat sederhana bahasa Prancis, kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis, usaha yang dilakukan siswa untuk mengatasi kesulitan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis, pendapat siswa tentang penggunaan permainan dalam pembelajaran, pengetahuan siswa mengenai permainan Devinettes, kesan siswa terhadap permainan Devinettes, serta kelebihan dan kekurangan permainan Devinettes.

Untuk menjamin validitas angket dalam penelitian ini, peneliti meminta pertimbangan dari dosen penimbang ahli yang merupakan ahli dalam bidang penelitian ini (expert judgment). Data yang diperoleh dari angket ini dianalisis dengan menggunakan angka persentase dan deskripsi secara tertulis.


(32)

49

3.9 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data. Pelaksanaan ketiga tahapan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

a. Melakukan kajian pustaka.

Peneliti mencari dan mengumpulkan teori-teori yang relevan terhadap masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini.

b. Menyusun proposal penelitian.

Dalam langkah ini, peneliti menyusun tahap-tahap penelitian secara sistematis yang dibuat ke dalam bentuk proposal.

c. Mengajukan proposal penelitian.

Proposal penelitian yang telah disusun, diajukan ke dalam Seminar Proposal Skripsi untuk diketahui layak atau tidaknya proposal tersebut dilanjutkan menjadi bahan penelitian. Jika layak, proposal tersebut diterima untuk kemudian dilanjutkan menjadi skripsi.

d. Membuat dan menyusun seluruh instrumen penelitian.

e. Mengesahkan seluruh instrumen penelitian melalui dosen penimbang ahli yang merupakan ahli dalam bidang penelitian ini (expert judgment).

f. Mengajukan surat izin penelitian kepada tempat penelitian yaitu SMA Negeri 6 Cimahi.

2. Tahap pelaksanaan

a. Memberikan perlakuan (treatment) kepada siswa dengan menggunakan permainan Devinettes.

b. Memberikan tes.

c. Memberikan angket kepada objek penelitian untuk mengetahui pendapatnya terhadap permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.


(33)

50

a. Verifikasi data, yaitu mengecek kembali kelengkapan jumlah dan pengisian angket responden.

b. Tabulasi data, merekap data yang telah diperoleh.

c. Penyekoran data, melakukan penilaian dengan menggunakan kategori skor yang telah ditetapkan sebelumnya.

d. Membahas hasil penelitian sesuai dengan teori yang digunakan. e. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian.


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan kesimpulan dan memberikan rekomendasi kepada pengajar bahasa Prancis, siswa, peneliti lainnya, dan seluruh pihak yang bersangkut paut dengan pendidikan dan pengajaran, khususnya pengajaran bahasa Prancis.

5.1 Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan penelitian, mengumpulkan, dan menganalisis data, peneliti dapat menyimpulkannya sebagai berikut:

1. Permainan Devinettes dapat digunakan dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis. Saat proses perlakuan berlangsung di kelas XII IPA 2 SMA Negeri 6 Cimahi, 20 siswa memperoleh materi pembelajaran tentang

les métiers (profesi). Dari pembelajaran tersebut, siswa dapat mengetahui bagaimana cara mendeskripsikan sejumlah profesi dalam bahasa Prancis. Selain itu, ingatan siswa juga diasah untuk memahami struktur kalimat, ejaan, dan kosakata dalam bahasa Prancis yang diterapkan ke dalam sebuah kalimat sederhana bahasa Prancis. Proses pembelajaran tersebut mampu mengembangkan kemampuan menulis bahasa Prancis tingkat A1 pada siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 6 Cimahi. Dalam menggunakan permainan

Devinettes, proses pembelajaran pada siswa tidak berjalan secara individual melainkan secara berkelompok. Seluruh siswa aktif mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan siswa yang menjawab semua pertanyaan yang diberikan dalam latihan dan tes. Selain itu, beberapa siswa juga aktif bertanya, baik mengenai materi pembelajaran, ataupun mengenai permainan Devinettes yang digunakan. Setiap kelompok diberikan beberapa gambar profesi untuk ditebak. Setelah berhasil menebak, kelompok siswa harus mendeskripsikan gambar-gambar profesi yang dimilikinya ke


(35)

82

dalam beberapa kalimat sederhana bahasa Prancis yang berpola Sujet Prédicat – Complément.

2. Dari penggunaan permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis pada siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 6 Cimahi ini diperoleh nilai rata-rata tes menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis tingkat A1, yaitu sebesar 8,8 yang dalam patokan penilaian berada pada interval 86-95%, yang berarti kemampuan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 6 Cimahi termasuk dalam kategori baik sekali.

3. Berdasarkan analisis data hasil angket, 60% siswa berpendapat bahwa permainan Devinettes sangat menarik. Seluruh siswa berpendapat bahwa permainan Devinettes dapat memotivasi mereka dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis dan mereka berpendapat bahwa permainan

Devinettes membantu dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba mengutarakan rekomendasi untuk pembelajaran bahasa Prancis. Untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Prancis, peneliti ingin memberikan rekomendasi kepada pengajar bahasa, khususnya mata pelajaran bahasa Prancis, kepada siswa, dan kepada peneliti lainnya.

1. Rekomendasi untuk pengajar bahasa Prancis

Peneliti mencoba merekomendasikan kepada pengajar bahasa, khususnya mata pelajaran bahasa Prancis agar lebih banyak memberikan latihan menulis kepada siswa terutama menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis dengan menggunakan permainan yang menarik dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan kepada pengajar bahasa Prancis untuk mencoba menggunakan permainan yang salah satunya


(36)

83

adalah permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.

2. Rekomendasi untuk siswa

Peneliti mencoba merekomendasikan kepada siswa untuk lebih sering berlatih menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis, membaca artikel atau membaca buku berbahasa Prancis tingkat DELF A1, menggunakan kata-kata bahasa Prancis ketika berbicara dengan teman untuk memperkaya kosakata sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan dan kesulitan-kesulitan yang sering dialami, baik pada saat mendengarkan, berbicara, membaca, ataupun menulis. Selain itu, peneliti juga merekomendasikan untuk menggunakan berbagai permainan dalam berlatih menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.

3. Rekomendasi untuk peneliti lainnya

Peneliti mencoba merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini lebih mendalam lagi atau bahkan mengembangkan materi pembelajarannya, tidak hanya mengenai profesi, akan tetapi mengenai tema lainnya yang lebih spesifik. Misalnya mempelajari bentuk benda, dan lain-lain.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S, Maidar G. A, dan Sakura H. R. (1988). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arifin, Z. (1990). Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya. Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Ayuningtyas, D. W. (2014). Penerapan Metode Course Review Horay dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Ba’dulu, A. M, dan Herman. (2005). Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, A. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi

Keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Enre, F. A. (1988). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Faisal, S. (1981). Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Usaha Nasional. Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ghazali, S. (2010). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama.

Grevisse, M. (1968). Cours d’Analyse Grammaticale. Paris: Duculot.

Hariyanto, dan Suyono. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Karimah, I. S. (2010). Modul Grammaire I. Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Universitas Pendidikan Indonesia.


(38)

85

Lestari, S. U. P. (2012). Efektivitas Teknik Permainan Octagon Board dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Tingkat Dasar di SMA. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Madjid, A, dkk. (1985). Panduan Penggunaan Kata, Kalimat, dan Wacana. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan.

Morvan, D, dkk. (2006). Le Robert Micro Dictionnaire de la Langue Française. Paris: Maury-Imprimeur.

Moullec, M. L, dan Novi E. (2010). Kamus Konjugasi Verba Perancis v5.1. Jakarta: Enrique Indonesia.

Mulyana, R. (2014). Penggunaan Media Picture Story dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Tingkat Dasar. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra (Edisi Ketiga). Yogyakarta: BPFE.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Pujiono, S. (2013). Terampil Menulis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Puteri, O. R. (2013). Efektivitas Teknik Permainan Mystery Bag untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata dalam Keterampilan Menulis Bahasa Prancis. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Putrayasa, I. B. (2006). Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Putrayasa, I. B. (2008). Analisis Kalimat. Bandung: Refika Aditama.

P2JK. (2013). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PLP) Bagi Mahasiswa UPI Calon Guru Bidang Studi. UPI: Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2012). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.


(39)

86

Soemargono, F. (2009). Kamus Saku Perancis Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Subagyo, J. (1991). Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumarno. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Tagliante, C. (2005). L’Évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris: CLE International.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Weiss, F. (2002). Jouer, Communiquer, Apprendre. Paris: Hachette.

Widoyoko, E. P. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

SITUS

Cned. (2010). Académie en ligne : tous les cours de l'année en accès gratuit.

[Online]. Tersedia:

http://www.academie-en-ligne.fr/Ecole/RessourcesInformatives.aspx?PRE%20FIXE=AL5FFM1&CO NCEPT=AL5FFM1-INTR-216797-1 [31 Oktober 2014]

Hans, L. R. (1996). Les jeux dans la classe de langue: quelques notes ludographiques. [Online]. Tersedia: http://www.hlrnet.com/jeux.htm [31 Oktober 2014].


(40)

87

Institut d’Etudes Occitanes Fédéral. (2009). IEO Institut d'Estudis Occitans. [Online]. Tersedia: http://www.ieo-oc.org/Le-Cadre-Europeen-Commun-de

[31 Oktober 2014].

Karimah, I. S. (2012). DELF dan DALF: Rujukan Sistem Evaluasi. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERANCIS/1965

02041992022-IIM_SITI_KARIMAH/Artikel_%26_Makalah/DELF_dan_DALF_artikel.pdf

[31 Oktober 2014].

Larousse. (2014). Définitions : apprentissage - Dictionnaire de français

Larousse. [Online]. Tersedia:

http://www.larousse.fr/dictionnaires/francais/apprentissage/4748 [31 Oktober 2014].

Pratilangues. (2013). Pratilangues - Cours de FLE et définition du fle. [Online]. Tersedia: http://www.pratilangues.com/definition-fle.html [31 Oktober 2014].

Rodier, C. (2014). La Phrase Simple. [Online]. Tersedia:

http://www.francomania.ru/savoir-faire/langue-française/structure-phrase-en-francais [31 Oktober 2014].

Sartre, J. P, dkk. (2003). Les deux types d’ecriture. [Online]. Tersedia:

http://www.afscet.asso.fr/halfsetkafe/textes-2003/paul.ecrire.mai03.html [31 Oktober 2014].

Sunendar, D. (2008). L’Enseignement du FLE en Indonésie: Mise en Pratique des

Techniques d’Apprentissage Axées sur l’Oral en FLE. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERANCIS/1963

10241988031-DADANG_SUNENDAR/L%92ENSEIGNEMENT_DU_FLE_EN_INDON%C 9SIE_-MISE_EN_PRATIQUE_DES_TEC.pdf [14 September 2014].


(41)

88

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERAN

CIS/196310241988031-DADANG_SUNENDAR/LE_CECR.pdf [31 Oktober 2014]

Unité des Politiques Linguistiques Strasbourg. Cadre Européen Commun de Référence pour les Langues: Apprendre, Enseigner, Evaluer. (2014).

[Online]. Tersedia:

http://www.coe.int/t/dg4/linguistic/Source/Framework_fr.pdf [31 Oktober 2014].


(1)

adalah permainan Devinettes dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.

2. Rekomendasi untuk siswa

Peneliti mencoba merekomendasikan kepada siswa untuk lebih sering berlatih menulis kalimat sederhana dalam bahasa Prancis, membaca artikel atau membaca buku berbahasa Prancis tingkat DELF A1, menggunakan kata-kata bahasa Prancis ketika berbicara dengan teman untuk memperkaya kosakata sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan dan kesulitan-kesulitan yang sering dialami, baik pada saat mendengarkan, berbicara, membaca, ataupun menulis. Selain itu, peneliti juga merekomendasikan untuk menggunakan berbagai permainan dalam berlatih menulis kalimat sederhana bahasa Prancis.

3. Rekomendasi untuk peneliti lainnya

Peneliti mencoba merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini lebih mendalam lagi atau bahkan mengembangkan materi pembelajarannya, tidak hanya mengenai profesi, akan tetapi mengenai tema lainnya yang lebih spesifik. Misalnya mempelajari bentuk benda, dan lain-lain.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S, Maidar G. A, dan Sakura H. R. (1988). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arifin, Z. (1990). Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya. Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Ayuningtyas, D. W. (2014). Penerapan Metode Course Review Horay dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Prancis. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Ba’dulu, A. M, dan Herman. (2005). Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, A. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi

Keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Enre, F. A. (1988). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Faisal, S. (1981). Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Usaha Nasional. Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ghazali, S. (2010). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama.

Grevisse, M. (1968). Cours d’Analyse Grammaticale. Paris: Duculot.

Hariyanto, dan Suyono. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Karimah, I. S. (2010). Modul Grammaire I. Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Universitas Pendidikan Indonesia.


(3)

Lestari, S. U. P. (2012). Efektivitas Teknik Permainan Octagon Board dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Tingkat Dasar di SMA. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Madjid, A, dkk. (1985). Panduan Penggunaan Kata, Kalimat, dan Wacana. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan.

Morvan, D, dkk. (2006). Le Robert Micro Dictionnaire de la Langue Française. Paris: Maury-Imprimeur.

Moullec, M. L, dan Novi E. (2010). Kamus Konjugasi Verba Perancis v5.1. Jakarta: Enrique Indonesia.

Mulyana, R. (2014). Penggunaan Media Picture Story dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Tingkat Dasar. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra (Edisi Ketiga). Yogyakarta: BPFE.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Pujiono, S. (2013). Terampil Menulis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Puteri, O. R. (2013). Efektivitas Teknik Permainan Mystery Bag untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata dalam Keterampilan Menulis Bahasa Prancis. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Putrayasa, I. B. (2006). Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Putrayasa, I. B. (2008). Analisis Kalimat. Bandung: Refika Aditama.

P2JK. (2013). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PLP) Bagi Mahasiswa

UPI Calon Guru Bidang Studi. UPI: Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2012). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.


(4)

Soemargono, F. (2009). Kamus Saku Perancis Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Subagyo, J. (1991). Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumarno. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Tagliante, C. (2005). L’Évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris: CLE International.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Weiss, F. (2002). Jouer, Communiquer, Apprendre. Paris: Hachette.

Widoyoko, E. P. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

SITUS

Cned. (2010). Académie en ligne : tous les cours de l'année en accès gratuit.

[Online]. Tersedia:

http://www.academie-en-ligne.fr/Ecole/RessourcesInformatives.aspx?PRE%20FIXE=AL5FFM1&CO NCEPT=AL5FFM1-INTR-216797-1 [31 Oktober 2014]

Hans, L. R. (1996). Les jeux dans la classe de langue: quelques notes ludographiques. [Online]. Tersedia: http://www.hlrnet.com/jeux.htm [31 Oktober 2014].


(5)

Institut d’Etudes Occitanes Fédéral. (2009). IEO Institut d'Estudis Occitans. [Online]. Tersedia: http://www.ieo-oc.org/Le-Cadre-Europeen-Commun-de [31 Oktober 2014].

Karimah, I. S. (2012). DELF dan DALF: Rujukan Sistem Evaluasi. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERANCIS/1965

02041992022-IIM_SITI_KARIMAH/Artikel_%26_Makalah/DELF_dan_DALF_artikel.pdf [31 Oktober 2014].

Larousse. (2014). Définitions : apprentissage - Dictionnaire de français

Larousse. [Online]. Tersedia:

http://www.larousse.fr/dictionnaires/francais/apprentissage/4748 [31 Oktober 2014].

Pratilangues. (2013). Pratilangues - Cours de FLE et définition du fle. [Online]. Tersedia: http://www.pratilangues.com/definition-fle.html [31 Oktober 2014].

Rodier, C. (2014). La Phrase Simple. [Online]. Tersedia:

http://www.francomania.ru/savoir-faire/langue-française/structure-phrase-en-francais [31 Oktober 2014].

Sartre, J. P, dkk. (2003). Les deux types d’ecriture. [Online]. Tersedia: http://www.afscet.asso.fr/halfsetkafe/textes-2003/paul.ecrire.mai03.html [31 Oktober 2014].

Sunendar, D. (2008). L’Enseignement du FLE en Indonésie: Mise en Pratique des Techniques d’Apprentissage Axées sur l’Oral en FLE. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERANCIS/1963

10241988031-DADANG_SUNENDAR/L%92ENSEIGNEMENT_DU_FLE_EN_INDON%C 9SIE_-MISE_EN_PRATIQUE_DES_TEC.pdf [14 September 2014].


(6)

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERAN

CIS/196310241988031-DADANG_SUNENDAR/LE_CECR.pdf [31 Oktober 2014]

Unité des Politiques Linguistiques Strasbourg. Cadre Européen Commun de Référence pour les Langues: Apprendre, Enseigner, Evaluer. (2014).

[Online]. Tersedia:

http://www.coe.int/t/dg4/linguistic/Source/Framework_fr.pdf [31 Oktober 2014].