Penerapan Teknik Index Card Match dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Perancis.

(1)

PENERAPAN TEKNIK INDEX CARD MATCH DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA

BAHASA PERANCIS

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

oleh

RATNA FITRIANI IMANITA 1006697

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Penerapan Teknik

Index Card Match

dalam Pembelajaran Menulis Kalimat

Sederhana Bahasa Perancis

Oleh

Ratna Fitriani Imanita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Ratna Fitriani Imanita 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

RATNA FITRIANI IMANITA 1006697

PENERAPAN TEKNIK INDEX CARD MATCH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing I,

Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. NIP. 195502171980111002

Pembimbing II,

Drs. Dudung Gumilar, M.Sc. NIP. 197512032007012009

Mengetahui :

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Perancis

Iim Siti Karimah, M.Hum. NIP. 1965020041992022001


(4)

ABSTRACT

Imanita, Ratna Fitriani. 2015. The Implementation of Index Card Match Technique in French Simple Sentences Writing Lesson. Bachelor Thesis of Department of French Language Education FPBS UPI. Bandung: Not for published.

This study aims at (1) describing the use of Index Card Match (ICM) technique for

learning to write French simple sentences for students; (2) measuring student’s ability

to write French simple sentences after using the ICM technique; and 3) describing

student’s opinions on the use of ICM technique to write French simple sentences. The research method used in this research is the method of pre-experimental design by using one shot case study design. The data collection techniques used in this research are literature study, test and questionnaires. The population in this research is the

characteristic of writing simple sentences’s ability among Department of French Education’s students 2nd

Semester Academic Year 2014/2015, and the sample used is

20 characteristics from class 2A. Based on test’s result, students’s average score is 7,6 which is between the interval 76% - 85% or in other word it is good. Based on

test and questionnaires’s results, researchers conclude that ICM technique can be

used as one of alternatives of learning technique to study writing simple sentences in French. Researchers recommend to the lecturers to use an interesting technique which can create a more fun learning atmosphere. Furthermore, researchers expect that this research can be used as one of material references for the next research, especially on

writing’s ability.


(5)

ABSTRAK

Imanita, Ratna Fitriani. 2015. Penerapan Teknik Index Card Match dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Perancis. Skripsi Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan penerapan teknik ICM dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis kepada mahasiswa; 2) mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Perancis setelah penerapan teknik ICM; dan 3) mendeskripsikan pendapat mahasiswa tentang penerapan teknik ICM dalam proses pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design dengan jenis desain penelitian one shot case study design. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, tes, dan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah karakteristik kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis pada mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Perancis Semester II Tahun Akademik 2014/2015, dan diambil sampel penelitian sebanyak 20 karakteriktik dari kelas 2A. Berdasarkan hasil analisis data tes, diperoleh nilai rata-rata tes sebesar 7,6 yang terletak pada interval 76% - 85% atau dapat dikatakan baik. Berdasarkan hasil analisis data tes dan angket, peneliti menyimpulkan bahwa teknik ICM dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran untuk digunakan dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis. Peneliti merekomendasikan kepada pengajar agar dapat menggunakan teknik yang menarik yang dapat menciptakan suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian berikutnya, khususnya dalam keterampilan menulis.

Kata kunci: teknik pembelajaran, index card match, menulis kalimat sederhana bahasa Perancis.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI………...………...iv

DAFTAR TABEL... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Asumsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II TEKNIK INDEX CARD MATCH DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS . Error! Bookmark not defined.

2.1 Bahasa Perancis sebagai le Français Langue Etrangère (FLE) Error! Bookmark not defined.

2.2 Keterampilan Menulis Bahasa Perancis DELF Niveau A1 ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Teknik Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.3.1 Pengertian Teknik PembelajaranError! Bookmark not defined. 2.3.2 Teknik Index Card Match ... Error! Bookmark not defined. 2.3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Teknik Index Card MatchError!


(7)

2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Index Card Match ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Keterampilan Menulis ... Error! Bookmark not defined. 2.4.1 Pengertian Menulis ... Error! Bookmark not defined. 2.4.2 Tujuan Menulis ... Error! Bookmark not defined. 2.4.3 Manfaat Menulis ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Kalimat ... Error! Bookmark not defined. 2.5.1 Jenis-jenis Kalimat ... Error! Bookmark not defined. 2.5.2 Unsur-unsur Kalimat ... Error! Bookmark not defined. 2.5.3 Kalimat Sederhana ... Error! Bookmark not defined. 2.6 Le Passé Composé ... Error! Bookmark not defined. 2.7 Hubungan Teknik Index Card Match dengan Keterampilan Menulis

Kalimat Sederhana ... Error! Bookmark not defined. 2.8 Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Menggunakan Teknik Index

Card Match pada Mata Kuliah Production EcriteError! Bookmark not defined.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.1.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.1.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Tes ... Error! Bookmark not defined.


(8)

3.6.2 Angket ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Tes ... Error! Bookmark not defined. 3.8.4 Angket ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN .. Error! Bookmark not

defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian .. Error! Bookmark not defined. 4.3 Data Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Data Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Kalimat

Sederhana ... Error! Bookmark not defined. 4.3.2 Data Hasil Angket ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASIError! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa sebagai alat berkomunikasi tidak hanya terwujud dalam bentuk lisan saja, akan tetapi juga dapat dalam bentuk tulisan. Tulisan akan dianggap informatif apabila informasi yang dituliskan dalam kalimat tersebut dapat tersampaikan kepada pembaca. Dengan kata lain, informasi yang jelas dan tepat akan tersampaikan secara langsung tanpa adanya ambiguitas yang mengakibatkan pembaca membuat asumsi masing-masing. Kalimat sederhana yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari terkadang dianggap hal yang tidak terlalu penting. Padahal faktanya, kalimat sederhana juga dapat mengandung informasi yang apabila salah dalam pemilihan kosakata yang tepat, akan mengalihkan makna kalimat itu sendiri.

Sebagai pembelajar bahasa, seseorang dituntut untuk menguasai tata bahasa (la Grammaire) yang tepat yang terdiri dari phonétique, phonologie, orthographe, syntaxe dan sémantique. Selain itu secara tidak langsung seorang pembelajar bahasa juga dituntut untuk mempelajari budaya dimana bahasa tersebut berasal. Dalam kehidupan sehari-hari, untuk memudahkan pembelajar bahasa dapat berkomunikasi dengan orang lain, maka terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kemampuan bahasa ini harus dikuasai untuk memudahkan pembelajar bahasa dalam memahami dan menyampaikan informasi serta berkomunikasi satu sama lain. Dari beberapa aspek yang perlu dikuasai oleh seorang pembelajar bahasa di atas, keterampilan menulis juga mempunyai peran penting dalam berkomunikasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Bahasa Perancis merupakan salah satu bahasa asing yang saat ini banyak dipelajari oleh masyarakat umum, termasuk di institusi pendidikan tingkat universitas. Sebagai bahasa yang baru dipelajari, tidak sedikit kesulitan yang


(10)

dihadapi mahasiswa dalam mempelajari bahasa Perancis. Salah satu kesulitan yang sering ditemui dalam pembelajaran bahasa asing adalah keterampilan menulis. Ada beberapa kesulitan yang mungkin ditemui dalam penguasaan keterampilan menulis, di antaranya adalah kurangnya kosa kata yang dimiliki, tidak adanya ide atau gagasan yang ingin dituangkan, dan sebagainya. Akibatnya, tulisan menjadi ambigu bahkan tidak dapat dipahami.

Melihat kesulitan-kesulitan di atas, secara tidak langsung menuntut pengajar atau dosen untuk lebih kreatif dalam menemukan dan mengembangkan cara untuk mengatasi kesulitan tersebut. Selain pemilihan media dan metode yang tepat, dosen juga harus memperhatikan faktor lain yang dapat menjadi solusi dalam aktivitas pembelajaran menulis. Salah satu faktor tersebut adalah penggunaan teknik yang tepat yang sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Dari berbagai teknik yang ada, salah satu teknik yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa untuk keterampilan menulis adalah teknik Index Card Match.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eko Putriyana Sri Supriyanti pada tahun 2011 menunjukkan hasil yang positif, yaitu kemampuan menulis siswa meningkat dengan menggunakan Index Card Match. Pada penelitian ini peneliti tertarik melakukan sebuah penelitian tentang penggunaan teknik Index Card Match untuk pembelajaran menulis bahasa Perancis. Ide penelitian tersebut tertuang dalam judul “Penerapan Teknik Index Card Match dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Perancis”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah menurut Sugiyono (2011: 55) adalah “Suatu pertanyaan

yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Adapun setiap rumusan masalah harus didasarkan pada masalah. Berdasarkan batasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) apa saja langkah-langkah penerapan teknik Index Card Match dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis mahasiswa?


(11)

2) seberapa besar hasil belajar mahasiswa setelah penerapan teknik Index Card Match dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis?

3) apa tanggapan mahasiswa mengenai pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis menggunakan teknik Index Card Match?. 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1) mendeskripsikan penerapan teknik Index Card Match dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis;

2) mengukur hasil belajar mahasiswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Perancis melalui penerapan teknik Index Card Match;

3) memperoleh data mengenai tanggapan mahasiswa terhadap teknik Index Card Match;

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:

1) bagi pengajar bahasa Perancis, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan sebagai upaya peningkatan keterampilan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis menggunakan teknik Index Card Match;

2) bagi mahasiswa, dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis kalimat sederhana dengan suasana menyenangkan dan memotivasi mahasiswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar;

3) bagi peneliti, dapat menambah wawasan mengenai penggunaan teknik dalam meningkatkan keterampilan menulis kalimat sederhana;

4) bagi departemen, dapat menambah referensi teknik pembelajaran yang menyenangkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran menulis di dalam kelas,

5) bagi peneliti lainnya, dapat menambah referensi untuk melakukan penelitian lanjutan,


(12)

1.5 Asumsi

Asumsi merupakan anggapan dasar yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang dipakai untuk berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitian (Arikunto, 2006: 55). Dalam hal ini peneliti berasumsi sebagai berikut:

1) teknik pembelajaran merupakan salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran struktur kalimat sederhana bahasa Perancis,

2) keterampilan menulis memegang peranan penting dalam kegiatan berbahasa, terutama sebagai alat untuk menyampaikan ide.


(13)

(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Seperti yang diungkapkan oleh Narbuko dan Achmadi (2009: 1) bahwa, “Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.”

Dalam sebuah penelitian terdapat beberapa jenis metode penelitian yang dapat digunakan, salah satunya adalah metode penelitian eksperimental. Dari penelitian eksperimental tersebut terdapat beberapa jenis metode yang dapat digunakan sebagai cara untuk mencapai tujuan sebuah penelitian. Beberapa jenis metode penelitian eksperimental di antaranya desain pra-eksperimental (Pre-Experimental Design), desain eksperimenal sejati (True (Pre-Experimental Design), desain faktorial (Factorial Design), dan desain eksperimental kuasi (Quasi Experimental Desain).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis metode penelitian pra-eksperimental (Pre-Experimental Design). Jenis metode penelitian ini dapat disebut juga sebagai jenis metode penelitian bukan sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan masih ada faktor eksternal yang ikut mempengaruhi variabel terikat, seperti tidak adanya veriabel kontrol dan sampel yang tidak dipilih secara acak. 3.1.2 Desain Penelitian

Nasution (2009: 23) mengatakan bahwa, “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.”


(15)

X O

Mengacu pada pengertian desain penelitian di atas, peneliti mengambil jenis one shot case study design. Arikunto (2009: 212) mengungkapkan bahwa, One-shot case study, yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding dan juga tanpa tes awal.”

Menurut definisi desain penelitian one shot case study yang telah dijelaskan di atas, tujuan pemakaian jenis desain ini adalah untuk mengukur efek dari perlakuan yang diberikan kepada sampel tanpa memperhatikan faktor lain. Penelitian dengan desain one shot case study ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan:

X = treatment yang diberikan (variabel independen) berupa penggunaan teknik ICM dalam menulis kalimat sederhana

O = observasi (variabel dependen) berupa hasil tes

(Sugiyono, 2011 : 110) 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Sugiyono (2011 : 117) mengungkapkan, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah karakteristik mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Perancis UPI Tahun Akademik 2014/2015.


(16)

3.2.2 Sampel

“Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi.” (Martono, 2011: 74)

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah karakteristik keterampilan menulis kalimat sederhana dari 20 mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Perancis UPI Semester II Tahun Akademik 2014/2015.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Departemen Pendidikan Bahasa Perancis, Universitas Pendidikan Indonesia yang berada di Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung 40154.

3.4 Variabel Penelitian

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” (Sugiyono, 2011: 31)

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variable terikat (dependent variable), sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan teknik Index Card Match (ICM).

2. Variabel Terikat

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Setyosari (2010: 118) adalah “Batasan yang memiliki sifat memudahkan peneliti untuk melakukan pengamatan (observasi)


(17)

terhadap data yang dikumpulkan berdasarkan jenis variable yang telah ditentukan. Definisi operasional merupakan cara yang paling efektif bagi peneliti untuk melakukan pengumpulan data penelitiannya”. Berikut ini dipaparkan penjelasan beberapa istilah yang penulis gunakan :

1. Teknik Pembelajaran

Diungkapkan oleh Knowles (Sudjana, 2001: 14) yang menyatakan bahwa, “… Technique: the variety of ways in which the leaving task is managed so as to facilitate learning.” (Teknik adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam metode untuk mengelola kegiatan pembelajaran.) Mengacu pada pengertian tersebut, dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada teknik pembelajaran jenis Index Card Match.

2. Teknik Index Card Match

Index Card Match adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran, ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.” (Silberman, 2009: 240). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teknik pembelajaran Index Card Match sebagai alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan mahasiswa semester II dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis.

3. Keterampilan Menulis

Menurut Tarigan (2008: 3) “Menulis sebagai keterampilan adalah keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain”. Dalam penelitian ini penulis membatasi keterampilan menulis pada keterampilan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis pada mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Perancis UPI Semester II Tahun Akademik 2014/2015.

4. Kalimat Sederhana

Merujuk artikel berjudul La Structure de la Phrase disebutkan bahwa « La phrase simple est constituée d’une seule proposition composée au


(18)

minimum d’un group sujet et d’un group verbal. Elle est indépendante. » (Kalimat sederhana terdiri dari proposisi minimal yang terbentuk oleh sekelompok subjek dan sekelompok kata kerja. Kalimat sederhana merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri.)

Mengacu pada definisi di atas, dalam penelitian ini jenis kalimat yang akan difokuskan adalah kalimat sederhana dalam bahasa Perancis, yaitu kalimat yang paling tidak mengandung sujet (subjek), verbe (kata kerja), dan attribut (keterangan) dengan tema yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dalam bentuk waktu passé composé.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang akan digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian demi tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsaputra (2012: 94) bahwa :

Instrumen penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menjembatani antara subjek dan objek (secara substansial antara hal-hal teoretis dengan empiris, antara konsep dengan data), sejauh mana data mencerminkan konsep yang ingin diukur tergantung pada instrumen (yang substansinya disusun berdasarkan penjabaran konsep/penentuan indikator) yang dipergunakan untuk mengumpulkan data.

Dalam pendapat lain dijelaskan definisi instrumen penelitian secara singkat yang menyatakan bahwa, “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” (Sugiyono, 2011 : 148)

Ada beberapa bentuk instrumen yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian eksperimental. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua bentuk instrumen sebagai berikut :

3.6.1 Tes


(19)

penelitian. Tes yang diberikan dapat berbentuk kumpulan soal pertanyaan tertulis, lisan, dan yang lainnya. Jenis tes yang diberikan pasti sesuai dengan aspek yang akan diukur demi tercapainya tujuan penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya.

Menurut Riduwan (2011: 30), “Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang di gunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, keterampilan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”

Tes yang diberikan merupakan tahap yang dilakukan sebagai bahan evaluasi dari perlakuan (treatment) yang sudah diberikan ketika proses pembelajaran. Sebagai penerapan dari pengertian yang telah diungkapkan di atas, jenis tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah tes akhir yang merupakan hasil dari perlakuan (treatment) yang diberikan selama pembelajaran di dalam kelas. Jenis tes akan difokuskan pada tes menulis kalimat sederhana dalam bahasa Perancis.

Tes keterampilan menulis kalimat sederhana yang diberikan berbentuk soal uraian objektif. Selanjutnya, kisi-kisi soal tes menulis kalimat sederhana dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini:


(20)

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal No Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Kelas/

Semester Materi

Indikator Soal

Bentuk Tes 1. Mengungka

pkan informasi secara tertulis dalam bentuk kalimat sederhana bahasa Perancis tentang kehidupan sehari-hari.

1. Menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat. 2. Mengungkap kan informasi secara tertulis dalam kalimat sederhana sesuai konteks dengan menggunaka n bentuk bentuk waktu passé composé. 2A Departemen Pendidikan Bahasa Perancis / Semester II

1. Tata bahasa (la

Grammaire) 2.

Menggunakan les jours (nama-nama hari), les mois (nama-nama bulan), les chiffres

(angka) dan les adjectifs possessifs (kata ganti kepemilikan) dalam sebuah kalimat

sederhana dalam bentuk waktu passé composé. Membuat kalimat sederhana bahasa Perancis dengan tema kehidupan sehari-hari menggunak an bentuk waktu passé composé.

Essay

3.6.2 Angket

“Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui.” (Arikunto, 2006: 151)

Berdasarkan pengertian di atas, angket dapat digunakan sebagai instrumen penelitian dikarenakan fungsinya sebagai alat untuk mendapatkan dan mengumpulkan data. Dalam kehidupan sehari-hari, angket juga biasa disebut


(21)

Kuesioner adalah instrumen penelitian dalam bentuk pertayaan yang biasanya dimaksudkan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan pendapat, aspirasi, persepsi, keinginnan, keyakinan, dan lain-lain secara tertulis, dan apabila pertanyaan dan jawaban dilakukan secara lisan disebut wawancara. (Suharsaputra, 2012 : 95)

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa angket atau kuisioner ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden atau sampel penelitian, untuk kemudian diolah dan didapatkan hasil yang diharapkan. Jenis pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada koresponden disesuaikan dengan objek penelitian yang ingin diukur.

Menurut Narbuko dan Achmadi (2009 : 77) ada dua tujuan dilakukannya angket atau kuesioner, diantaranya adalah : 1) Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, 2) Memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak.

Sebelum memberikan angket kepada responden atau sampel penelitian, beberapa tahap yang harus ditempuh peneliti dalam menyusun angket menurut Narbuko dan Achmadi (2009: 78) adalah sebagai berikut: 1) Persiapan, 2) Penyusunan materi yang mencakup : a. Isi pertanyaan, b. Perumusan pertanyaan, c. Susunan pertanyaan, d. Bentuk pertanyaan, dan e. Penyebaran angket.

3.7 Validitas

Sastradipoera (2005 : 302) menyatakan, “Validitas (keabsahan atau kesahihan) adalah suatu penilaian ketepatan suatu ukuran untuk inferensi atau keputusan spesifik yang dihasilkan dari skor yang dilahirkan. Dengan perkata lain, validitas adalah suatu konsep situasi-spesifik: validitas yang tergantung pada tujuan, populasi, dan faktor-faktor situasional tempat pengukuran dilakukan.”

Mengacu pada definisi di atas, validitas dilakukan untuk menguji keabsahan suatu alat pengukur atau penguji agar sesuai dengan apa yang akan diukur. Uji


(22)

validitas ini dilakukan dengan mengajukan instrumen kepada dosen ahli untuk kemudian mendapat Expert Judgement atau Pertimbangan Ahli.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat di gunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2009: 100). Teknik pengumpulan data yang di gunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

3.8.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka yang dilakukan dalam penelitian adalah untuk menambah atau mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan penelitian melalui berbagai bahan pustaka yang dikemukakan oleh para ahli, baik yang bersumber dari buku, internet ataupun sumber-sumber tertulis lainnya yang relevan.

Kajian pustaka bertujuan untuk memperoleh informasi yang sesuai dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam mengambil sebuah teori.

3.8.2 Tes

Bentuk tes sebagai instrumen penelitian tidak hanya digunakan sebatas evaluasi saja, akan tetapi juga digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data yang kemudian diolah sesuai dengan sasaran yang ingin diukur. Tes sebagai salah satu alat pengumpul data diperjelas dengan pendapat Suharsaputra (2012 : 95) yang menyatakan bahwa, “Tes yaitu suatu alat ukur yang diberikan pada individu (koresponden) untuk mendapatkan jawaban-jawaban, baik secara tertulis maupun lisan, sehingga dapat diketahui kemampuan individu/koresponden yang bersangkutan.”

Bentuk tes dalam penelitian ini adalah dengan memberikan tes kalimat sederhana bahasa Perancis sebagai evaluasi dari perlakuan (treatment) menggunakan teknik ICM. Dalam menilai hasil tes, peneliti menggunakan kriteria


(23)

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Penulisan Kalimat Compréhension de la consigne (pemahaman

terhadap perintah) 0 0,5 1 1,5 2

Performance globale (hasil tulisan secara

keseluruhan) 0 0,5 1 1,5 2

Structures simples correctes (penggunaan

struktur kalimat sederhana yang tepat) 0 0,5 1 1,5 2 Lexique approprie (décrire, domaine privé)

(pemilihan kosakata untuk menggambarkan objek)

0 0,5 1 1,5 2 (Tagliante, 2005: 70) Selain kriteria penilaian yang telah disampaikan di atas, penulis juga mengadaptasi kriteria penilaian penulisan yang bersumber dari Nurgiyantoro (Rahmat, 2015 : 36). Adapun kriteria penilaian tersebut dijabarkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Penulisan Kalimat Sederhana No. Aspek yang Dinilai Skor

1. Struktur Bahasa 0 0,5 1 1,5 2

2. Ejaan 0 0,5 1 1,5 2

3. Pemilihan Kata 0 0,5 1 1,5 2

Untuk memperjelas kriteria penilaian setiap aspek yang telah disebutkan di atas, berikut adalah penjabaran penilaian kemampuan menulis mengacu pada tabel di atas. Penjabaran penilaian yang pertama adalah dari aspek pemahaman perintah, yang meliputi :


(24)

Tabel 3.4 Pemahaman Perintah

No. Aspek yang Dinilai Skor

1. Kalimat yang dibuat sesuai dengan perintah 2

2. Kalimat yang dibuat kurang pas namun masih sesuai dengan

perintah 1,5

3. Kalimat yang dibuat cukup sesuai dengan perintah 1 4. Kalimat yang dibuat kurang sesuai dengan perintah 0,5 5. Kalimat yang dibuat tidak sesuai dengan perintah 0

Berikutnya adalah penilaian menulis dari aspek struktur bahasa yang sudah dijabarkan untuk mempermudah penilaian kalimat sederhana yang akan diukur. Penjabaran ini akan mempermudah peneliti untuk menentukan batasan-batasan yang sesuai dengan kriteria ketercapaian setelah treatment (perlakuan).

Tabel 3.5

Penilaian Struktur Bahasa

No. Aspek yang Dinilai Skor

1. Tidak ada satupun kesalahan struktur bahasa 2

2. Ada kesalahan struktur bahasa tetapi secara umum dianggap baik 1,5 3. Cukup banyak kesalahan struktur bahasa tapi masih dapat dipahami 1 4. Sangat banyak kesalahan struktur bahasa namun bahasa dapat

dimengerti 0,5

5. Sangat banyak kesalahan struktur bahasa dan tidak dapat dimengerti 0 Penjabaran berikutnya adalah penilaian untuk ejaan yang juga penting dalam pembentukan sebuah kalimat. Penilaian ejaan ini meliputi banyak dan tidaknya, serta adanya pengulangan yang dituliskan oleh mahasiswa.

Tabel 3.6 Penilaian Ejaan

No. Aspek yang Dinilai Skor

1. Tidak ada kesalahan ejaan 2


(25)

4. Ada banyak kesalahan ejaan 0,5 5. Banyak sekali kesalahan ejaan yang menunjukkan ketidaktahuan 0

Penilaian yang terakhir adalah pemilihan kata. Pemilihan serta penggunaan kata yang tepat dalam sebuah kalimat akan membantu pembaca untuk memahami maksud yang ingin disampaikan oleh penulis. Begitu pun sebaliknya, ketika pemilihan kata yang digunakan kurang tepat, maka akan membuat sebuah kalimat menjadi ambigu bahkan tidak bermakna.

Tabel 3.7

Penilaian Pemilihan Kata

No. Aspek yang Dinilai Skor

1. Pemakaian kata atau istilah yang beragam dan tepat 2 2. Pemakaian kata atau istilah yang tepat tetapi sedikit 1,5 3. Pemakaian kata atau istilah yang kurang tepat tetapi beragam 1 4. Pemakaian kata atau istilah yang kurang tepat dan sedikit 0,5 5. Memiliki sedikit kosakata dan pemakaian kata tidak tepat 0

Setelah melakukan penelitian dalam proses pembelajaran menulis kalimat sederhana di dalam kelas, dan memberikan tes sebagai evaluasi dari penerapan teknik ICM yang diberikan kepada mahasiswa, peneliti akan menghitung nilai rata-rata (mean). Untuk mendapatkan nilai rata-rata tes setiap mahasiswa, peneliti menggunakan rumus yang diambil dari Nurgiyantoro (Rahmayanti, 2015 : 46) sebagai berikut :

̅

Keterangan:

̅ : nilai rata-rata (mean) ∑X : jumlah total nilai menulis N : jumlah subyek sampel


(26)

Menurut Nurgiyantoro (Rahmayanti, 2015 : 46), interpretasi perhitungan persentase untuk skala sepuluh terhadap soal tes sebagai berikut :

Tabel 3.8

Penentuan Patokan dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Sepuluh Interval persentase

tingkat penguasaan Nilai Skala Sepuluh Keterangan

96% - 100% 10 Sempurna

86% - 95% 9 Baik sekali

76% - 85% 8 Baik

66% - 75% 7 Cukup

56% - 65% 6 Sedang

46% - 55% 5 Hampir sedang

36% - 45% 4 Kurang

26% - 35% 3 Kurang sekali

16% - 25% 2 Buruk

0% - 15% 1 Buruk sekali

[Sumber: Nurgiyantoro (Rahmayanti, 2015: 46)] 3.8.4 Angket

Dalam bukunya, Sugiyono (2011: 199) menyatakan bahwa, “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.”

Dalam angket ini memuat 20 pertanyaan yang akan diajukan kepada mahasiswa mengenai pendapat atau aspirasi mahasiswa terhadap penggunaan teknik ICM dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis.


(27)

Tabel 3.9

Kisi-kisi Angket Penelitian

No Indikator Nomor

Soal Jumlah Nomor Soal Persentase (%)

1. Pendapat mahasiswa tentang bahasa Perancis 1, 2, 3,

4 4 20

2. Pendapat mahasiswa tentang keterampilan

menulis 5, 6, 7 3 15

3. Pengetahuan mahasiswa tentang jenis-jenis kalimat

8, 9

2 10

4. Pengalaman mahasiswa dalam membuat

kalimat sederhana bahasa Perancis 10 1 5

5. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam

menulis kalimat sederhana bahasa Perancis 11, 12 2 10 6. Upaya mahasiswa mengatasi kesulitan dalam

menulis kalimat sederhana bahasa Perancis

13

1 5

7. Pengetahuan mahasiswa tentang teknik Index

Card Match 14 1 5

8.

Pengaruh teknik Index Card Match dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis

15, 16

2 10

9. Pendapat mengenai teknik Index Card Match 17 1 5

10. Kelebihan teknik Index Card Match 18 1 5

11. Kekurangan Index Card Match 19 1 5

12. Saran untuk perbaikan teknik Index Card

Match 20 1 5

Jumlah 20 20 100

Untuk mengetahui angka persentase dari data yang diperoleh melalui angket, peneliti menggunakan rumus:


(28)

P : Persentase f : Jumlah jawaban n : Jumlah responden

100% : Persentase frekuensi dari tiap jawaban responden Tabel 3.10

Penafsiran Persentase Jawaban Angket

Presentase Penafsiran

0% Tidak ada yang menjawab

1% - 24% Sebagian kecil yang menjawab 25% - 49% Hampir setengahnya menjawab

50% Setengahnya menjawab

51% - 74% Lebih dari setengahnya menjawab 75% - 99% Hampir seluruhnya yang menjawab

100% Seluruhnya menjawab

[Sumber: Sudjana (Rahmayanti, 2015: 47)] 3.9 Prosedur Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, peneliti terlebih dahulu harus melalui beberapa tahapan untuk mengumpulkan dan menguatkan bahan penelitian. Prosedur yang harus dilalui oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan a. Tinjauan Pustaka

Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan tema peneltian yang akan diambil. Tinjauan pustaka dapat dilakukan dengan merujuk pada beberapa sumber terpercaya seperti buku, jurnal, makalah, situs internet dan sebagainya.


(29)

Tahap selanjutnya adalah menyusun proposal dengan merujuk kepada sumber yang telah dikumpulkan sebelumnya. Proposal penelitian yang disusun meliputi judul penelitian yang akan dilakukan, jenis penelitian hingga teknik pengumpulan data.

c. Mengajukan Proposal Penelitian

Setelah melakukan tinjauan pustaka yang kemudian dituangkan ke dalam proposal penelitian, tahap selanjutnya adalah mengajukan proposal yang sudah selesai kepada Dosen Bimbingan Skripsi (DBS). Proposal yang telah diajukan kepada DBS selanjutnya akan diseleksi untuk melanjutkan ke tahap seminar proposal.

d. Menyusun Instrumen Penelitian

Setelah melalui seminar proposal dan dianggap sudah sesuai, tahap selanjutnya adalah menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini meliputi instrumen untuk treatment (perlakuan) ketika melaksanakan penelitian, soal-soal yang akan diberikan sebagai tes, hingga instrumen untuk mengumpulkan data yang kemudian akan diolah.

e. Mengesahkan Instrumen Penelitian

Setelah instrumen penelitian disusun, langkah terakhir dari rangkaian tahap perencanaan ini adalah mengesahkan instrumen penelitian. Sebelum disahkan, instrumen penelitian harus mendapatkan expert judgement dari dosen ahli terlebih dahulu. Proses expert judgement tersebut bertujuan agar instrumen penelitian yang akan digunakan sesuai dan tepat sasaran dengan apa yang akan diukur.

2. Tahap Penelitian

a. Memberikan Perlakuan

Tahap pertama dalam pelaksanaan penelitian ini adalah dengan memberikan treatment atau perlakuan. Perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dengan memberikan perlakuan berupa pembelajaran di dalam kelas. Perlakuan


(30)

tersebut meliputi memberikan pengertian mengenai keterampilan menulis, definisi kalimat sederhana, dan teknik Index Card Match.

b. Mengamati Kegiatan Pembelajaran

Dalam tahap ini, dua observer mengamati kegiatan peniliti dan aktivitas mahasiswa selama proses penerapan teknik ICM. Pengamatan ini dilakukan oleh dua observer ketika peneliti menerapkan teknik ICM selama pembelajaran menulis di dalam kelas.

c. Melaksanakan Tes

Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah dengan melaksanakan tes, yakni posttest setelah perlakuan. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan responden setelah diberikan perlakuan menggunakan teknik ICM.

3. Tahap Penutup

a. Mengolah data hasil tes

Pada tahap ini, peneliti mengolah data hasil tes dengan mengacu pada kriteria penilaian yang telah dijabarkan pada bab III.

b. Melakukan distribusi data

Setelah mengolah data, kemudian peneliti melakukan distribusi data ke dalam bentuk tabel dan melihat nilai akhir berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan.

c. Menganalisis data hasil tes

Tahap selanjutnya adalah menganalisis data hasil tes untuk melihat kesalahan apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa ketika menulis kalimat sederhana bahasa Perancis.

d.Membuat penafsiran dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian

Bagian terakhir dari tahap ini adalah dengan membuat penafsiran yang kemudian akan ditarik kesimpulan baik dari hasil tes dan angket penelitian.


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini peneliti memaparkan kesimpulan penerapan teknik pembelajaran Index Card Match dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis yang dilakukan pada mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Perancis Semester II Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Pendidikan Indonesia. Selain menjabarkan kesimpulan, peneliti juga akan mengemukakan beberapa rekomendasi untuk beberapa pihak yang didasarkan pada hasil observasi, tes dan angket yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Perancis.

5.1 Kesimpulan

1. Langkah-langkah yang yang dilakukan peneliti dalam menerapkan teknik Index Card Match dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis, di antaranya :

1) mempersiapkan potongan-potongan kertas sebanyak separuh mahasiswa, 2) membuat soal tentang materi yang diajarkan pada sebagian kertas. Setiap

kertas berisi satu soal,

3) membuat jawaban atas soal yang telah dibuat pada separuh bagian kertas yang lain,

4) menjelaskan aturan main bahwa mahasiswa harus mencari temannya yang mendapat jawaban dari soal yang diperolehnya, demikian pula sebaliknya,

5) membagikan potongan-potongan kertas tersebut kepada mahasiswa. Satu mahasiswa mendapat satu kertas,

6) memberikan instruksi kepada mahasiswa untuk duduk berdekatan ketika sudah menemukan pasangan soalnya,


(32)

7) meminta setiap mahasiswa untuk membuat kalimat sederhana yang berbeda dari pasangan soal dan jawaban,

8) membuat kesimpulan bersama mahasiswa tentang hasil belajar yang telah dilakukan, setelah semua pasangan telah membacakan soal dan jawaban yang diperoleh kemudian dosen membuat klarifikasi.

Setelah peneliti menyampaikan materi, kemudian dilanjutkan dengan proses pembelajaran menggunakan teknik ICM, tahap terakhir adalah memberikan tes kepada pembelajar tentang materi-materi yang telah diberikan sebelumnya.

2. Merujuk pada hasil tes menulis kalimat sederhana bahasa Perancis yang telah dilakukan, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa teknik Index Card Match cukup berpengaruh dalam proses pembelajaran menulis bahasa Perancis. Hal ini didasarkan pada hasil tes yang mempunyai nilai rata-rata sebesar 7,6 dimana angka tersebut berada pada interval 76% - 85% dan dapat dikatakan baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik ICM dapat digunakan dalam proses pembelajaran menulis kalimat bahasa Perancis level A1.

3. Menurut data hasil angket yang telah dianalisis, menunjukkan bahwa teknik Index Card Match memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan teknik ICM yang pertama adalah dapat membuat kegiatan menulis menjadi lebih menyenangkan. Kedua, membantu memunculkan ide melalui kata kunci yang diberikan. Ketiga, dapat menstimulasi imajinasi dan kreativitas dalam menulis. Selain itu, teknik ini juga menuntut semua pembelajar untuk berperan aktif selama proses penerapan dalam pembelajaran. Sedangkan kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama untuk mencari pasangan kartu. Dengan demikian diperlukan manajemen waktu yang baik agar proses pembelajaran berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan. Selain itu, karena semua pembelajar saling mencari pasangan kartunya, maka suasana kelas menjadi gaduh. Peran pengajar sangat diperlukan di sini, dimana ia menjadi pihak yang


(33)

Dari sisi mahasiswa, kelebihan teknik ini adalah dapat membuat semua mahasiswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran dan penerimaan ilmu tidak hanya datang dari pengajar, akan tetapi juga dari sesame mahasiswa itu sendiri. Pengajar sebagai evaluator bersama-sama mahasiswa mengevaluasi hasil pembelajaran dan memberikan apresiasi terhadap keaktifan selama KBM. Sedangkan kekurangan penerapan teknik ini adalah ketika mahasiswa masih kurang menguasai kosa kata bahasa Perancis. Hal ini dikarenakan ketika mahasiswa tidak mengetahui arti dari sebuah kata, maka ia akan menanyakan kepada temannya yang membuat suasana kelas menjadi gaduh dan waktu yang diperlukan untuk mencari pasangan kartunya menjadi lebih lama.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas, peneliti memberikan rekomendasi yang dapat membantu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis kalimat dalam bahasa Perancis, yaitu sebagai berikut :

5.2.1 Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa, peneliti menyarankan agar sering berlatih menulis kalimat sederhana tentang hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Walaupun keterampilan menulis terlihat mudah, namun pada faktanya keterampilan menulis mempunyai peran yang sama pentingnya dengan tiga keterampilan berbahasa lainnya (menyimak, berbicara, dan membaca). Selain itu, dengan seringnya berlatih akan menambah perbendaharaan kosa kata dan melatih diri untuk sadar akan kesalahan penulisan (l’orthographe) yang dilakukan.

5.2.2 Bagi Pengajar

Peneliti memberikan rekomendasi kepada pengajar untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dengan adanya inovasi yang


(34)

dilakukan pengajar dalam pembelajaran menulis bahasa Perancis, akan membuat mahasiswa menikmati proses pembelajaran dan tidak membuat jenuh. Inovasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara yang memusatkan proses pembelajaran pada mahasiswa, dan pengajar akan menjadi pihak yang mengevaluasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran kooperatif yang memusatkan kegiatan pembelajaran pada mahasiswa sebagai pemeran utama.

5.2.3 Bagi Departemen Pendidikan Bahasa Perancis UPI

Bagi Departemen Pendidikan Bahasa Perancis UPI, peneliti memberikan rekomendasi untuk sesekali menggunakan teknik ICM dalam pembelajaran menulis, sekaligus menambah referensi teknik pembelajaran yang menyenangkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran menulis di dalam kelas.

5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, peneliti berharap agar penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan rujukan untuk mempelajari upaya peningkatan pembelajaran menulis.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Z. dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Delatour, Y., dkk. 1991. Grammaire du français Cours de Civilisation Française de La Sorbonne. Paris: Hachette.

Erlich, Eugene. 2004. Schaum’s Outlines English Grammar. Jakarta: Erlangga. Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan

Mulia.

Grevisse, Maurice. 1968. Cours d’Analyse Grammaticale. Paris: Duculot.

Gie, The Liang. 1995. Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Muslichah, Ismail Sadimo. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan). Semarang: Rasail Media Group.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Nasution, S. 2009. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga


(36)

Rahmat, Ayu D. N. 2015. Penggunaan Permainan Devinettes dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Perancis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rahmayanti, Resha. 2015. Penggunaan Media Audio-Visual pada Laman www.750g.com dalam Keterampilan Menyimak Bahasa Perancis (Penelitian Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa STP Bandung Jurusan Hospitaliti Program Studi Manajemen Patiseri Semester VI Tahun Akademik 2014/2015). Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Riduwan. 2011. Dasar-Dasar Statistika. Bandung. Alfabet.

Rombepajuang, P. 1988. Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta: Depdikbud.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sastradipoera, Komaruddin. 2005. Mencari Makna di Balik Penulisan Skripsi,

Tesis dan Disertasi. Bandung : Kappa-Sigma.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Silberman, Melvin L. 2007. Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject. Terjemahan Sarjuli. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustakan Insan Madani.

Sudjana. Djuju. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syarif, Elina, dkk. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidik Nasional.


(37)

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Zaini, H., B. Munthe, dan S. A. Aryani. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.

SITOGRAFI

Aliouat, Fatima Zohra. 2011. Rapport de Stage sur l’Enseignement/Apprentissage du FLE à l’École Al-Nahdha d’Abu Dhabi. [Online]. Tersedia: http://www.memoireonline.com/10/12/6177/m_Rapport-de-stage-sur-l-

enseignementapprentissage-du-FLE--lecole-Al-Nahdha-dAbu-Dhabi16.html [9 Oktober 2014]

Cantos, Juan, A. O. 2014. Fiche 1 : Passé Composé A1-A2. [Online]. Tersedia : http://www.eoiestepona.org/html/juan/fiches_grammaire/fiche_passe_com pose.pdf [11 Mei 2015]

Conseil de L’Europe. 2014. Cadre Européen Commun de Référence pour Les Langues: Apprendre, Enseigner, Evaluer. [Online]. Tersedia: http://eduscol.education.fr/cid45678/cadre-

europeen-commun-de-reference-cecrl.html [15 Oktober 2014]

Educlever. 2000. La Structure de la Phrase. [Online]. Tersedia: http://maxicours/se/fiche/6/3/17663.html [15 Oktober 2014]

Sari, Winda Pramita. 2012. Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa melalui Metode Index Card Match pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Kopeng 01 Tahun Pelajaran 2011/2012. [Online]. Tersedia: http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/796/T1_29 2008029_BAB%20II.pdf?sequence=3 [15 Oktober 2014]

Tn. 1998. Les Stratégies d’Apprentissage et d’Évaluation la Production Écrite

Septième Année. [Online]. Tersedia:

www.edu.gov.mb.ca/m12/frpub/ped/fl2/dmo_7e/docs/pe.pdf [9 Oktober 2014]


(38)

Tn. 2012. Initiative Franchophone pour la Formation à Distance des Maîtres

(IFADEM). [Online]. Tersedia :

http://www.ifadem.org/sites/default/files/ressources/burundi-formation-initiale-renforcer-competences-methodologiques-linguistiques.pdf [22 Oktober 2014]

Tn. 2013. Le Français pour Les Étrangers. [Online]. Tersedia: http://www.pratilangues.com/definition-fle.html. [9 Oktober 2014]

Tn. 2013. Les Phrases Simples. [Online]. Tersedia: http://la-

conjugaison.nouvelobs.com/regles/grammaire/les-phrases-simples-168.php [9 Oktober 2014]

Tn. 2013. Construire Une Phrase. [Online]. Tersedia: http://www.livremot.be/francais-fle/fiches-outils/contruire-une-phrase/ [9 Oktober 2014]

Tn. 2013. Evaluer la Production Écrite. [Online]. Tersedia: http://www.lb.auf.org/fle/cours/cours2_CE/evaluation2/cours2_ev207.htm [9 Oktober 2014]

Tn. 2013. Objectifs de Nos Différentes Formation en FLE. [Online]. Tersedia: www.pratilangues.com/tl_files/_pratilangues/pdf/Objectifs%20Formations %20FLE-A1%20et%20A2-.pdf [15 Oktober 2014]

Tn. . Passé Composé de l’Indicatif. [Online]. Tersedia : la- conjugaison.nouvelobs.com/regles/conjugaison/passe-compose-de-l-indicatif-35.php. [1 Mei 2015]


(1)

Dari sisi mahasiswa, kelebihan teknik ini adalah dapat membuat semua mahasiswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran dan penerimaan ilmu tidak hanya datang dari pengajar, akan tetapi juga dari sesame mahasiswa itu sendiri. Pengajar sebagai evaluator bersama-sama mahasiswa mengevaluasi hasil pembelajaran dan memberikan apresiasi terhadap keaktifan selama KBM. Sedangkan kekurangan penerapan teknik ini adalah ketika mahasiswa masih kurang menguasai kosa kata bahasa Perancis. Hal ini dikarenakan ketika mahasiswa tidak mengetahui arti dari sebuah kata, maka ia akan menanyakan kepada temannya yang membuat suasana kelas menjadi gaduh dan waktu yang diperlukan untuk mencari pasangan kartunya menjadi lebih lama.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas, peneliti memberikan rekomendasi yang dapat membantu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis kalimat dalam bahasa Perancis, yaitu sebagai berikut :

5.2.1 Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa, peneliti menyarankan agar sering berlatih menulis kalimat sederhana tentang hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Walaupun keterampilan menulis terlihat mudah, namun pada faktanya keterampilan menulis mempunyai peran yang sama pentingnya dengan tiga keterampilan berbahasa lainnya (menyimak, berbicara, dan membaca). Selain itu, dengan seringnya berlatih akan menambah perbendaharaan kosa kata dan melatih diri untuk sadar akan kesalahan penulisan (l’orthographe) yang dilakukan.

5.2.2 Bagi Pengajar

Peneliti memberikan rekomendasi kepada pengajar untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dengan adanya inovasi yang


(2)

dilakukan pengajar dalam pembelajaran menulis bahasa Perancis, akan membuat mahasiswa menikmati proses pembelajaran dan tidak membuat jenuh. Inovasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara yang memusatkan proses pembelajaran pada mahasiswa, dan pengajar akan menjadi pihak yang mengevaluasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran kooperatif yang memusatkan kegiatan pembelajaran pada mahasiswa sebagai pemeran utama.

5.2.3 Bagi Departemen Pendidikan Bahasa Perancis UPI

Bagi Departemen Pendidikan Bahasa Perancis UPI, peneliti memberikan rekomendasi untuk sesekali menggunakan teknik ICM dalam pembelajaran menulis, sekaligus menambah referensi teknik pembelajaran yang menyenangkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran menulis di dalam kelas.

5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, peneliti berharap agar penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan rujukan untuk mempelajari upaya peningkatan pembelajaran menulis.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Z. dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Delatour, Y., dkk. 1991. Grammaire du français Cours de Civilisation Française de La Sorbonne. Paris: Hachette.

Erlich, Eugene. 2004. Schaum’s Outlines English Grammar. Jakarta: Erlangga. Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan

Mulia.

Grevisse, Maurice. 1968. Cours d’Analyse Grammaticale. Paris: Duculot.

Gie, The Liang. 1995. Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis

Data Sekunder. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Muslichah, Ismail Sadimo. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis

PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan).

Semarang: Rasail Media Group.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Nasution, S. 2009. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga


(4)

Rahmat, Ayu D. N. 2015. Penggunaan Permainan Devinettes dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Perancis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rahmayanti, Resha. 2015. Penggunaan Media Audio-Visual pada Laman www.750g.com dalam Keterampilan Menyimak Bahasa Perancis (Penelitian Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa STP Bandung Jurusan Hospitaliti Program Studi Manajemen Patiseri Semester VI Tahun Akademik 2014/2015). Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Riduwan. 2011. Dasar-Dasar Statistika. Bandung. Alfabet.

Rombepajuang, P. 1988. Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta: Depdikbud.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sastradipoera, Komaruddin. 2005. Mencari Makna di Balik Penulisan Skripsi,

Tesis dan Disertasi. Bandung : Kappa-Sigma.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Silberman, Melvin L. 2007. Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject. Terjemahan Sarjuli. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustakan Insan Madani.

Sudjana. Djuju. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syarif, Elina, dkk. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidik Nasional.

Tagliante, Christine. 2005. L’Évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris : CLE International.


(5)

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Zaini, H., B. Munthe, dan S. A. Aryani. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.

SITOGRAFI

Aliouat, Fatima Zohra. 2011. Rapport de Stage sur l’Enseignement/Apprentissage du FLE à l’École Al-Nahdha d’Abu Dhabi. [Online]. Tersedia: http://www.memoireonline.com/10/12/6177/m_Rapport-de-stage-sur-l-

enseignementapprentissage-du-FLE--lecole-Al-Nahdha-dAbu-Dhabi16.html [9 Oktober 2014]

Cantos, Juan, A. O. 2014. Fiche 1 : Passé Composé A1-A2. [Online]. Tersedia : http://www.eoiestepona.org/html/juan/fiches_grammaire/fiche_passe_com pose.pdf [11 Mei 2015]

Conseil de L’Europe. 2014. Cadre Européen Commun de Référence pour Les

Langues: Apprendre, Enseigner, Evaluer. [Online]. Tersedia:

http://eduscol.education.fr/cid45678/cadre- europeen-commun-de-reference-cecrl.html [15 Oktober 2014]

Educlever. 2000. La Structure de la Phrase. [Online]. Tersedia: http://maxicours/se/fiche/6/3/17663.html [15 Oktober 2014]

Sari, Winda Pramita. 2012. Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa melalui Metode Index Card Match pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Kopeng 01 Tahun Pelajaran 2011/2012. [Online]. Tersedia: http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/796/T1_29 2008029_BAB%20II.pdf?sequence=3 [15 Oktober 2014]

Tn. 1998. Les Stratégies d’Apprentissage et d’Évaluation la Production Écrite

Septième Année. [Online]. Tersedia:

www.edu.gov.mb.ca/m12/frpub/ped/fl2/dmo_7e/docs/pe.pdf [9 Oktober 2014]


(6)

Tn. 2012. Initiative Franchophone pour la Formation à Distance des Maîtres

(IFADEM). [Online]. Tersedia :

http://www.ifadem.org/sites/default/files/ressources/burundi-formation-initiale-renforcer-competences-methodologiques-linguistiques.pdf [22 Oktober 2014]

Tn. 2013. Le Français pour Les Étrangers. [Online]. Tersedia: http://www.pratilangues.com/definition-fle.html. [9 Oktober 2014]

Tn. 2013. Les Phrases Simples. [Online]. Tersedia: http://la-

conjugaison.nouvelobs.com/regles/grammaire/les-phrases-simples-168.php [9 Oktober 2014]

Tn. 2013. Construire Une Phrase. [Online]. Tersedia: http://www.livremot.be/francais-fle/fiches-outils/contruire-une-phrase/ [9 Oktober 2014]

Tn. 2013. Evaluer la Production Écrite. [Online]. Tersedia: http://www.lb.auf.org/fle/cours/cours2_CE/evaluation2/cours2_ev207.htm [9 Oktober 2014]

Tn. 2013. Objectifs de Nos Différentes Formation en FLE. [Online]. Tersedia: www.pratilangues.com/tl_files/_pratilangues/pdf/Objectifs%20Formations %20FLE-A1%20et%20A2-.pdf [15 Oktober 2014]

Tn. . Passé Composé de l’Indicatif. [Online]. Tersedia :

la- conjugaison.nouvelobs.com/regles/conjugaison/passe-compose-de-l-indicatif-35.php. [1 Mei 2015]