PENGGUNAAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS.

(1)

SEDERHANA BAHASA PERANCIS

(StudiPra-eksperimenterhadapSiswaKelas X MIA 1 SMAN 4 CimahiTahunAjaran 2015/2016)

SKRIPSI

diajukanuntukmemenuhisebagiandarisyaratmemperolehgelar SarjanaPendidikanBahasaPerancis

oleh

Agistia Nuraisa

1100355

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


(2)

Penggunaan Model

Student Teams

Achievement Division

(STAD)

dalamUpayaMeningkatkanKemam

puanMenulisKalimatSederhanaBahasaPe

rancis

(StudiPra-eksperimenterhadapsiswakelas X MIA 1

SMAN 4 CimahiTahunAjaran 2015/2016)

Oleh Agistia Nuraisa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Agistia Nuraisa 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

(4)

Nuraisa, Agistia. 2015. Penggunaan Model Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Perancis (Studi Pra-eksperimen terhadap Siswa Kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016). Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengukur tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016; (2) menjabarkan proses penggunaan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016; (3) menguji tingkat efektivitas model STAD dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016; (4) memperoleh informasi mengenai kelebihan dan kekurangan model STAD dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan yaitu pra-eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Instrumen yang digunakan berupa tes, angket lembar observasi dan studi pustaka. Sampel pada penelitian ini adalah 20 karakteristik kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil rata-rata prates siswasebesar 24,1%. Sedangkan hasil rata-ratapascates siswasebesar35,52%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 11,42%. Selanjutnya, berdasarkan perhitungan statistik menggunakan taraf signifikansi 1% dengan derajat kebebasan (d.b) 19, maka diperoleh t tabel sebesar 2,86 dan t hitung sebesar 7,78. Oleh karena itu, hipotesis kerja pada penelitian ini dapat diterima. Jadi, model STAD efektif digunakan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016. Proses penggunaan model STAD pada penelitian ini melalui 5 tahap yaitu: (1) Presentasi kelas; (2) Kerja tim; (3) Kuis; (4) Skor kemajuan individual; dan (5) Rekognisi tim. Adapun kelebihan model STAD dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis yaitu: (a) memudahkan siswa dalam membuat kalimat karena mereka dapat berimajinasi bersama teman satu kelompok; (b) kegiatan menulis menjadi lebih menyenangkan; (c) membantu siswa dalam memahami struktur kalimat sederhana bahasa Perancis. Sedangkan kekurangan dari model STAD ini adalah: (a) Siswa cenderung bergantung pada salah satu anggota kelompok; dan (b) Membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih lama dikarenakan kegiatan belajar secara berkelompok.

Kata kunci: Model Student Teams Achievement Division, KemampuanMenulisBahasaPerancis. KalimatSederhana

ABSTRACT

This content of the research consist every important facts and informations of Student Teams Achievement Division (STAD) learning model. Here this STAD model was used


(5)

of students ability in writing simple sentences before and after doing STAD treatment; (2) to describe the use of STAD model in attempt to rise up students ability in writing simple sentences; (3) to examine the level of effectivity of STAD model in attempt to rise up students ability in writing simple sentences; (4) to gain informations about the advantage and disvantage of STAD model particulary as a learning methode in France language. There are 20 characteristic samples of writing simple sentences in France language which were obtained from X class MIA 1 students in SMAN 4 Cimahi in year 2015/2016. According to the purpose that explained earlier, I installed a pre-experiment with one group pretestposttest design. The instruments which were applied are the test, questionnaire and observation sheets. According to the outcome analysis data, 24,1 percent is the average student's pra-test result, while the student's pre-test average outcome showed a growth with 35,52 percent. This fact describes a slightly surge for 11,42 percent. Furthermore, based on statistically calculation applied of 1 percent signification standard with degree of freedom (d.f) 19, obtained the t table with 2,86 and t calculate with 7,78. Therefore, work hypothesis of this research is acceptable. Thus, STAD model is effective in order to increase student's ability in writing simple sentences in France language to class X MIA 1 students in SMAN 4 Cimahi 2015/2016. The process of STAD usage in this research is done through five phase which are: (1) Class presentation; (2) Teamwork; (3) Quiz; (4) Individual progressing score; and (5) Team recognition. As for the advantages of STAD model in writing simple sentences in France language process are: (a) to simplify students as they writing simple sentences due to their immagination together with friends in their own group; (b) the writing activity turned out to be more fun; (c) helping students to grasp simple sentence structure in France language. While the disadvantages for STAD model are: (a) Students tend to rely on one of their friend in a group; and (b) it required a much longer duration because learning activity is done in groups.


(6)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakangMasalah ... 1

1.2IdentifikasidanBatasanMasalah ... 3

1.3RumusanMasalah ... 3

1.4TujuanPenelitian ... 4

1.5ManfaatPenelitian ... 4

1.6Asumsi ... 5

1.7 Hipotesis ... 6

BAB II MODEL STAD DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS 2.1 PembelajaranCooperative Learning ... 7

2.1.2 Pengertian Model PembelajaranCooperative Learning ... 7

2.1.2 Unsur-Unsur Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 9

2.1.3 Jenis-Jenis Model Pembelajaran Cooperative Learning .... 14

2.2 Model STAD ... 15


(7)

2.3.1 Menulis sebagai Salah Satu Kemampuan yang Diujikan dalam Tes DELF

Niveau A1 ... 18

2.4 Keterampilan Menulis ... 19

2.4.1 Fungsi Menulis ... 21

2.4.2 Tujuan Menulis ... 21

2.4.3 Manfaat Menulis ... 23

2.4.4 Tahapan Menulis ... 24

2.5 Kalimat Sederhana ...25

2.5.1 Pola Kalimat Sederhana dalam Bahasa Perancis ... 25

2.5.3 Jenis-Jenis Kalimat Sederhana dalam Bahasa Perancis... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 32

3.1.1 Metode Penelitian ... 32

3.1.2 Desain Penelitian ... 32

3.2Populasi dan Sampel Penelitian ...33

3.2.1 Populasi Penelitian ... 33

3.2.2 Sampel Penelitian ... 34

3.3 Lokasi Penelitian ... 34

3.4 Variabel Penelitian ... 34

3.5 Definisi Operasional ... 35

3.5.1 Model Pembelajaran STAD ... 35

3.5.2 Kemampuan Menulis ... 36

3.5.3 Kalimat Sederhana ... 36

3.6 Instrumen Penelitian ... 36

3.6.1 Tes ... 37

3.6.2 Angket ... 39

3.6.3 Lembar Observasi ... 41

3.7 Validitas ... 43


(8)

3.8.3 Tes ... 45

3.8.4 Angket ... 45

3.9 Prosedur Penelitian ...46

3.9.1 Tahap Persiapan ... 46

3.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 46

3.9.3 Tahap Pengolahan Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

4.2.1 Deskripsi Data Prates ... 53

4.2.2 Deskripsi Data Pascates ... 54

4.2.3Analisis Perhitungan Nilai Rata-Rata Prates dan Pascates ... 55

4.2.4 AnalisisPerhitunganKoefisienSignifikansi (t) AntaraNilai Rata-Rata Prates dan Nilai Rata-Rata Pasca tes ... 56

4.2.5 Jumlah KuadratDeviasiMasing-masingSubjek( ∑X2d ) ... 57

4.2.6 Derajat Kebebasan ... 58

4.2.7Pembuktian Hipotesis ... 59

4.2.8 AnalisisObservasiAktivitas Guru danMahasiswa ... 59

4.2.9 Analisis Data HasilAngket ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Rekomendasi ... 83 DAFTAR PUSTAKA


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangMasalah

Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran, gagasan atau pendapat dari satu manusia ke manusia lainnya. Dalam mempelajari bahasa terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Seperti yang dijelaskan oleh Tarigan (2009: 1) bahwa “keterampilan berbahasa (atau language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu: (1) keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading skills); (4) keterampilan menulis (writing skills)”. Empat keterampilan tersebut saling berhubungan untuk memaksimalkan penguasaan terhadap suatu bahasa.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Bagi seorang pelajar ataupun mahasiswa kegiatan menulis lazim dilakukan, terutama dalam proses belajar mengajar. Seseorang yang mempelajari bahasa asing seperti bahasa Perancis dituntut untuk dapat memiliki kemampuan menulis yang baik.

Namun pada kenyataannya, ada begitu banyak pembelajar bahasa Perancis yang mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan menulis. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang memungkinkan menjadi penyebab kesulitan ini adalah kurangnya latihan, kurangnya penguasaan kosakata, minimnya gagasan yang dimiliki dan lain-lain. Selain itu, berdasarkan pengalaman penulis sendiri bahwa pembelajaran menulis seringkali membuat jenuh karena suasana pembelajaran yang monoton dan tidak inovatif. Hal ini pula yang menjadi faktor siswa kesulitan menguasai kemampuan menulis, yaitu karena siswa kurang termotivasi untuk menguasainya.


(10)

Bagi para pengajar bahasa Perancis, tentunya bukan hal yang baru dalam menangani kesulitan-kesulitan ini. Para pengajar pun mencari berbagai cara serta menggunakannya untuk menangani kasus ini. Selain itu, para pengajar acap kali menggunakan model pembelajaran yang diharapkan dapat membantu kesulitan yang dihadapi.

Model pembelajaran adalah suatu prosedur yang digunakan di dalam kelas untuk mengatur atau mengorganisasikan jalannya kegiatan belajar mengajar dalam upaya menciptakan suasana belajar yang aktif, menarik dan kondusif dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Upaya menciptakan suasana kelas yang menarik tersebut diharapkan dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Jika suasana belajar lebih menarik, tentunya para peserta didik akan lebih termotivasi dalam menguasai materi pembelajaran yang diberikan oleh pengajar.

Selain itu model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu cara yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar agar berjalannya suatu kegiatan yang terstruktur. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa penggunaan model pembelajaran sering digunakan dalam upaya mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada.

Model pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis adalah Student Teams Achievement Division (STAD). Model STAD merupakan suatu model turunan dari pendekatan pembelajaran model kooperatif. Dalam pelaksanaannya, siswa bekerja secara berkelompok yang beranggotakan empat sampai lima orang dengan saling membantu satu sama lain untuk dapat memahami materi dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Model ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin pada tahun 1995.

Penerapan model ini pernah dilakukan oleh Badriah Tuhusna di Departemen Pendidikan Bahasa Perancis dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Hasil penelitian terdahulu ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum dan sesudah menggunakan model STAD. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk menerapkan model STAD dalam kemampuan menulis. Penelitian ini


(11)

layak dilaksanakan karena peneliti akan menggunakan model ini dalam upaya meningkatkan kemampuan berbahasa yang berbeda dari penelitian sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memilih judul “Penggunaan ModelStudent Teams Achievement Division (STAD)dalam UpayaMeningkatkan Kemampuan Menulis KalimatSederhanaBahasa Perancis”.

1.2 IdentifikasidanBatasanMasalah

Identifikasimasalahpadapenelitianinibertujuanuntukmenguraikanlebihjelast entangmasalah yang telahditetapkanpadalatarbelakangpenelitian. Makaidentifikasimasalah yang munculadalahsebagaiberikut:

1. SulitnyapenguasaankemampuanmenulisbagipembelajarpemulabahasaPera nciskarenabanyaknyaaspek yang harusdikuasai;

2. Siswaseringkalimerasabosandalampembelajaranmenuliskarenasuasanape mbelajaran yang monotondankuranginovatif.

Agar permasalahantidakmelebar, makaperlupembatasanmasalah yang berkaitandenganteorirumusanmasalah, jenisatausifatantaravariabel yang

timbuldalamrumusanmasalah, dansubjekpenelitian.

Berdasarkanlatarbelakangmasalahdanidentifikasimasalah yang telahdikemukakan, penelitianinidibatasipada:

1. Penggunaan model

STADdalamupayameningkatkankemampuanmenuliskalimatsederhanabahasaP erancis;

2. Kompetensi yang

difokuskanpadapenelitianiniadalahkemampuanmenuliskalimatsederhanabahas aPerancis;

3. Objek yang ditelitiadalahsiswakelas X MIA 1SMAN 4 CimahiTahunAjaran 2015/2016.


(12)

Berdasarkan batasan masalah yang telah dijelaskan di atas, rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar tingkat kemampuan menulis kalimatsederhanabahasa Perancis siswa kelas XMIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum dan sesudah menggunakan model STAD?

2. Bagaimana proses penggunaan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016?

3. Apakah model STAD efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016?

4. Apa saja kekurangan dan kelebihan penggunaan model STAD dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis menurut siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016?

1.4 TujuanPenelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengukur tingkat kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Menjabarkan proses penggunaan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.

3. Menguji tingkat efektivitas penggunaan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.

4. Memperoleh informasi mengenai kelebihan dan kekurangan model STAD dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.


(13)

Hasilpenelitianinidiharapkandapatbermanfaatbagipengembanganilmusecar ateoretisdanbagipihakterkaitsecarapraktis.

1. ManfaatTeoretis

Untuk membantu dalam upaya pengembangan pengajaran bahasa Perancis, menambah wawasan mengenai tata cara menulis kalimat sederhana dalam bahasa Perancis yang baik dan benar serta untuk memberikan rujukan bagi penelitian yang berkaitan di kemudian hari.

2. ManfaatPraktis

a. Bagi siswa, diharapkan dapat mengasah atau meningkatkan kemampuan menulis dengan menggunakan model STAD.

b. Bagi pengajar, diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, menarik dan inovatif dengan menggunakan model STAD.

c. Bagi peneliti, diharapkan dapat memperoleh pengalaman serta pengetahuan yang bermanfaat dengan menciptakan karya tulis yang baik dengan penelitian ini.

d. Bagi peneliti lain dan peneliti selanjutnya, diharapkan dapat member masukan dalam upaya mengembangkan model STAD untuk keterampilan berbahasa lainnya di kemudian hari.

1.6 Asumsi

Asumsi adalah panjabaran sebuah pemikiran yang sudah tidak diragukan atau diganggu gugat lagi kebenarannya. Riduan (2012: 9) mengatakan bahwa:

Asumsi dapat berupa teori, evidensi-evidensi dan dapat pula pemikiran peneliti sendiri. Adapun materinya, asumsi tersebut harus sudah merupakan sesuatu yang tidak perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya; sekurang-kurangnya bagi masalah yang akan diteliti pada masa itu. Asumsi-asumsi dirumuskan sebagai landasan bagi hipotesis laporan atau penelitian.

Berdasarkan pengertian di atas, maka peneliti merumuskan asumsi di dalam penelitian ini sebagai berikut


(14)

1. Model STAD merupakan salah satu turunan dari model pembelajaran cooperative learning.

2. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa yang wajib dikuasai pembelajar bahasa Perancis.

1.7 Hipotesis

Di dalam penelitian, selain merumuskan asumsi, peneliti juga dapat menjabarkan hipotesis yang ada. Hipotesis adalah anggapan awal dari peneliti sebelum melaksanakan penelitian.

Pengertian hipotesis dijabarkan oleh Sugiyono (2009: 64) bahwa “hipotesis merupakan jawaban semetara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Peneliti merumuskan hipotesis di dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hk : Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pratest(sebelum diberi perlakuan) dan nilai pascates (setelah diberi perlakuan).

2. Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai prates (sebelum diberi perlakuan) dan pascates (setelah diberi perlakuan).


(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Dalam setiap penelitian, pemilihan penggunaan moetode dan desain penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan hal itu, pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan mengenai metode dan desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini.

3.1 1 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009: 2).Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti berpendapat bahwa metode penelitian merupakan suatu teknik yang ditetapkan oleh peneliti untuk mengupas hasil penelitiannya agar mendapat penjelasan yang jelas dan akurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan penelitian yang mencoba untuk menguji hipotesis yang harus didasarkan pada suatu kerangka teori tertentu sebagai bingkai fondasi, yang dalam praktiknya merupakan acuan, panduan dari bagaimana penelitian akan dilakukan, baik aspek maupun bidang serta data yang perlu dikumpulkan (Suharsaputra, 2012: 61). Dengandemikian, data penelitian berupa angka-angka akan dianalisis dengan menggunakan hitungan statistik. Metode penelitian pra-eksperimental dalam penelitian ini dilakukan pada satu kelompok saja tanpa ada kelompok pembanding serta kelompok yang diteliti tersebut diberi perlakuan.

3.1 2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest Posttest. Desain penelitian ini berarti peneliti menggunakan satu kelompok saja tanpa menggunakan kelompok pembanding. Pemilihan desain penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1


(16)

SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum dan sesudah menggunakan model STAD.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

O1 : Tes awal yang dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Perancis sebelum menggunakan model STAD.

X : Perlakuan yang dilaksanakan untuk menerapkan model STAD pada pembelajaran menuliskalimatsederhana.

O2 : Tes akhir yang dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana bahasa Perancis setelah menggunakan model STAD.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Pemilihan populasi dan sampel penelitian berkaitan erat dengan tujuan penelitian itu sendiri. Berikut merupakan penjelasan mengenai populasi dan sampel pada penelitian ini:

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah suatu kelompok yang dipilih oleh peneliti untuk menjadi subjek penelitian karena memiliki karakteristik tertentu.

Sugiyono (2008: 115) mengungkapkan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas/karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi di dalam penelitian ini karakteristik kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.


(17)

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang telah dipilih oleh peneliti untuk menjadi subjek penelitian. Sampel adalah jumlah tertentu dari populasi yang akan mendapatkan perlakuan penelitian. Sugiyono (2009: 81) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Adapun pemilihan sampel penelitian yaitu dengan menggunakan teknik acak sederhana. Teknik acak sederhana yaitu cara pengambilan sampel dimana semua anggota di dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih. Teknik ini merupakan teknik yang mudah dimana peneliti dapat memilih dengan menggunakan tabel angka. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 karakteristik kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis pada siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Lokasi penelitian yang dimaksud adalah di SMA Negeri 4 Cimahi yang berlokasi di Jalan Kihapit Barat No. 323 Leuwigajah, Cimahi Selatan.

3.4 Variabel Penelitian

Sugiyono (2013: 64) menjelaskan bpeneliti membagi siswa menjadi 4 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa ahwa “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel penelitian dibedakan menjadi dua jenis yaitu variabel bebas (variable independen ) dan variabel terikat ( variable dependen ). Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi


(18)

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 64 ).

Di dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu:  Variabel bebas (x) adalah model STAD.

 Variabel terikat (y) adalah kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.

3.5 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran, maka diperlukan penjabaran definisi operasional di dalam penelitian ini. Berikut adalah definisi operasional yang terkandung di dalam penelitian ini:

3.5.1 Model PembelajaranSTAD

Menurut Joyce dan Weil (Sagala, 2013: 176) “model mengajar adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, buku-buku kerja, program multimedia dan bantuan belajar melalui program komputer”.

Berdasarkan pengertian di atas, model pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai suatu desain pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.

Pengertian model STAD diungkapkan oleh Isjoni (2014: 51) bahwa “model STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal”. Jadi model STAD adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar secara berkelompok untuk memahami suatu materi.

Model STAD yang dimaksud di dalam penelitian ini yaitu model STAD melalui pendekatan model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam


(19)

upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.

3.5.2 KemampuanMenulis

Pengertian menulis yang terdapat di Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) membuat huruf (angka dsb) dengan pena (pensil, kapur, dsb); (2) melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan; (3) menggambar, melukis; (4) membatik (kain). Menulis juga dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan gagasan, idea tau pikiran ke dalam suatu bentuk tulisan.

Menurut Tarigan (2008: 3) bahwa menulis adalah kegiatan produktif dan ekspresif yang memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata”. Sesuai dengan kutipan-kutipan di atas, peneliti berpendapat bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang menyampaikan pesan, gagasan atau ide secara sistematik melalui sebuah tulisan.

Kemampuan menulis yang dimaksudkan di dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016.

3.5.3 Kalimat Sederhana

Pengertiankalimat di dalamLe Micro Robert (2006: 982) yaitu “la phrase est tout assemblage oral ou écrit capable de représenter l’énoncé

complet d’une idée”.Pengertian dari kutipan di

atasbahwakalimatadalahungkapanlisanatautulisan yang mampumempresentaskansebuahgagasanatau ide.

Sedangkan pengertian kalimat sederhana dalam bahasa Perancis menurut Delatour (2011: 6) bahwa “la phrase simple (1) contient un seul verbe conjugué, c’est c qu’on appelle une proposition”. Pengertian dari


(20)

kutipan di atas adalah bahwa kalimat sederhana terdiri dari satu kata kerja yang dikonjugasikan, biasa disebut dengan sebuah proposisi.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang mana data tersebut digunakan untuk mengukur

variabel-variabel di dalam penelitian. Instrumen merupakan salah satu aspek terpenting di dalam penelitian.

Pendapat lain mengenai pengertian instrumen penelitian dijelaskan oleh Suharsaputra (2012: 94) bahwa:

Instrumen penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menjembatani antara subjek dan objek (secara substansial antara hal-hal yang teoritis dan empiris, antara konsep dengan data), sejauh mana data mencerminkan konsep yang ingin diukur tergantung pada instrument (yang substansinya disusun berdasarkan penjabaran konsep/penentu indikator) yang dipergunakan untuk mengumpukan data.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data guna mendapatkan data yang akurat agar tujuan penelitian dapat tercapai. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut: 3.6.1 Tes

Tes sama halnya dengan evaluasi, yaitu kumpulan soal atau pertanyaan yang akan mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi dan menjadi patokan sebagai penentu tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran. Pendapat lain mengatakan bahwa tes yaitu suatu alat ukur yang diberikan pada individu (responden) untuk mendapat jawaban-jawaban, baik secara tertulis maupun lisan, sehingga dapat diketahui kemampuan individu/responden yang bersangkutan (Suharsaputra, 2012: 95).

Tes yang digunakan oleh peneliti yaitu untuk mengukur kemampuan menulis kalimat sederhana dalam bahasa Perancis. Peneliti memberikan tes


(21)

menulis ini sebelum menggunakan model STAD dan sesudah menggunakan model STAD. Adapun dalam menilai hasil tes, peneliti menggunakan kriteria penilaian kemampuan menulis dari Tagliante (2005: 70) sebagai berikut:

Tabel 3.1

KriteriaKemampuanMenulis Comprehension de la consigne (pemahaman terhadap perintah soal)

0 0,5 1 1,5 2

Performance globale (hasil tulisan secara

keseluruhan)

0 0,5 1 1,5 2

Structures simples correctes (penggunaan struktur kalimat sederhana secara tepat)

0 0,5 1 1,5 2

Lexique approprié (décrire, domaine privé)

(pemilihan kosakata)

0 0,5 1 1,5 2 Presence d’articulateurs très simples, comme

<<et>> et <<mais>> (penggunaan kata sambung yang sangat sederhana seperti “dan” dan “tetapi”

0 0,5 1 1,5 2

(Sumber: Tagliante, 2005: 70) Setelah data diperoleh dari hasil tes, peneliti kemudian mengolah data dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari skor rata-rata (mean)prates = �

Keterangan:

= Nilai rata-rata tes = Jumlah total nilai tes n = Jumlah peserta tes

2. Mencarinilai rata rata(mean)pascates � = �

Keterangan:


(22)

= Jumlah total nilai tes n = Jumlah peserta tes

3. Mencarianalisisperhitungankoefisiensignifikansi (t) antaranilai rata-rata prates dannilai rata-rata pascates

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai prates dan pascates.Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

t = Md

2 d X N (n−1)

d = y – x

Md = meanprates dan pascates

Xd = deviasimasing-masingsubjek (d-Md)

2 d = jumlah kuadrat deviasi N = subjekpadasampel d.b = derajatkebebasan

3.6.2 Angket

Menurut Sugiyono (2009: 142) “kuisioner merupakan teknik merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden”.

Angket atau kuisioner juga dapat diartikan sebagai suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden) (Sukmadinata, 2005: 219).

Jadi kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden dimana jawaban dari responden digunakan untuk menarik kesimpulan di akhir penelitian. Berikut adalah kisi-kisi angket yang akan digunakan di dalam penelitian ini:


(23)

Kisi-Kisi Angket N

o.

Aspek yang diteliti Nom or Soal

Persent ase (%)

1 Kesan siswa dalam mempelajari Bahasa Perancis 1,2 11,1

2 IntensitassiswadalammenulisdalambahasaPerancis 3,4 11,1 3 KesansiswaterhadappembelajaranmenulisdalambahasaPe

rancis

5 5,6

4 Pengalamansiswadalammembuatkalimatsederhanadalam bahasaPerancis

6 5,6

5 Kesulitan yang

dihadapisiswadalammenuliskalimatsederhanadalambahas aPerancis

7,8,9 `16,7

6 Usaha yang dilakukan siswa untuk mengatasi kesulitan dalam menulis kalimat sederhana dalam bahasa Perancis

10,11 11,1

7 Pendapat siswa mengenai penggunaan model pembelajaran di dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis

12, 13

11,1

8 Kesansiswaterhadap model STAD 14,

15,16

16,7

9 Pendapatsiswamengenaikelebihandankekurangan model STAD

17, 18

11,1

Total 18 100

Setelahpenelitimendapatkan data angket,

penelitimenganalisisdtatersebutmelaluirumusberikut:

� x 100%

Keterangan :

F = frekuensi jawaban dari responden N = jumlah responden

100% = persentase frekuensi dari setiap jawaban responden

Setelah peneliti menghitung data angket melalui rumus di atas, peneliti menafsirkan hasil angket dengan menggunakan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3


(24)

0% Tidak ada yang menjawab 1-25% Sebagian kecil yang menjawab 26-49% Hamper setengahnya menjawab 50% Setengahnya yang menjawab 51-75% Sebagian besar yang menjawab 76-99% Hamper seluruhnya yang menjawab 100% Seluruhnya yang menjawab

(Sudjana, 2005: 131) 3.6.3 Lembar Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduan: 2012: 76). Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua aspek yang diobservasi, yaitu aktivitas peneliti dan aktivitas siswa. Berikutmerupakanlembarobservasi yang dimaksud:

Tabel 3.5

Format ObservasiAktivitasPeneliti

No Aspek yang Dinilai Nilai Ket

A B C D 1. Kemampuanmembukapelajaran

a. Menarikperhatiansiswa b. Memberikanmotivasi

c. Memberikanacuanbahan yang disajikan d. Membuatkaitanbahan ajar dengan yang baru 2 Sikap guru dalampembelajaran

a. Kejelasansuara

b. Gerakanbadantidakmenggangguperhatiansisw a

c. Antusiasmepenampilandan mimic d. Mobilitasposisitempat

3 Penguasaanbahan ajar

a. Penyajianbahan ajar relevandengan indicator b.

Bahan-bahanpembelajarandisajikandenganpengalam anbelajar yang direncanakan

c. Memperlihatkanpenguasaanmateri d. Mencerminkankeluwesanwawasan


(25)

4 Proses pembelajaran

a. Kesesuaianpenggunaan model STADdengantahapan:

 Menjelaskanlangkah-langkah model STAD

 Memaparkanmateripembelajaran  Membagisiswamenjadi 4

tim.Satutimterdiridari 5 orang

 MemberikanLembarKerjaSiswa (LKS) kepadamasing-masingtim

 Mengumpulkan LKS setiaptim  Memberikanteskepadasetiapsiswa.

Tesdikerjakansecaraindividu.

b. Kejelasandalammenerangkandanmemberikan contoh

c. Antusiasdalammenanggapipertanyaan dan pendapatsiswa

d. Kecermatandalampemanfaatanwaktu 5 Kemampuanmenggunakan model STAD

a. Ketepatansaatpenggunaan b. Keterampilansaatpenggunaan

c. Membantupeningkatan proses pembelajaran d. Menampilkaninovasi

6 Evaluasi

a. Menggunakanpenilaianlisan yang relevandengansilabus

b. Menggunakanpenilaiantulisan yang relevandengansilabus

c. Menggunakanrancanganpenelitian yang relevandengansilabus

d. Penilaiansesuaidengan yang direncanakan (penilaianterbuka)

7 Kemampuanmenutuppembelajaran a. Peninjauanmateri b. Memberikankesempatanbertanya c. Menugaskankegiatankurikuler d. Menginformasikanbahanmateriselanjutnya (P2JK) Komentar Kelebihan: ……….……….. ………


(26)

……… ……… ……… Kekurangan:

……….……….. ……… ……… ……… Keterangankategoripenilaian:

A : SangatBaik (SB) B : Baik (B)

C : Cukup (C) D : Kurang (K)

Tabel 3.6

Format ObservasiAktivitasSiswa

No KriteriadanAspekPenilaian Jawaban Ya Tidak 1 Apakahsiswaantusiasterhadap model pembelajaran yang

diberikanoleh guru?

2 Apakahsiswa focus terhadappenjelasanmengenai model pembelajaranSTAD?

3 Apakahsiswamemperhatikandanmenyimakinstruksi model pembelajaranSTAD yang berikanoleh guru?

4 Apakahsiswamengertitahapandalam model pembelajaranSTAD?

5 Apakahsiswamerasalebihsenangmenggunakan model

pembelajaranSTADdalampembelajaranmenulisbahasaPerancis? 6 Apakahsiswamengalamikesulitandalammenerapkan model

pembelajaranSTAD?

7 Apakahsiswatermotivasidenganadanya model STADdalampembelajaranmenulisbahasaPerancis? 8 Apakahsiswamenyukai model pembelajaranSTAD? 9 Apakahpesan yang disampaikanmelalui model

pembelajaranSTADdiserapbaikolehsiswa?

10 Apakahsiswamemberikanrespon yang baikterhadap model pembelajaranSTAD?


(27)

3.7 Validitas

Suatu instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian harus teruji validitasnya. Menurut Sugiyono (2009: 121) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Padapenelitianini, penelitimengujivaliditas instrument melaluiexpert judgementkepadadosenpembimbingahli.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berkaitan erat dengan instrumen penelitian. Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan memudahkan peneliti untuk menghimpun data-data yang dibutuhkan di dalam penelitian. Sugiyono (2009: 224) memandang bahwa tentang teknik pengumpulan data yaitu “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan”.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

3.8.1 Studi Pustaka

Arikunto (2006: 16) studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data teoritis melalui pengkajian bahan yang berhubungan dengan topic penelitian, seperti buku-buku, catatan dan dokumen penting lainnya.

Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Artinya peneliti mencari sumber atau referensi di dalam dokumen atau sumber pustaka yang relevan dengan tema yang dibahasa pada penelitian ini. Selain itu peneliti juga mencari berbagai sumber yang dikemukakan oleh para ahli melalui beberapa sumber yang menunjang terlaksananya penelitian ini.

Dengan melaksanakan studi pustaka, peneliti bermaksud untuk memahami lebih dalam tentang masalah yang akan diteliti pada penelitian ini. 3.8.2 Observasi


(28)

Sudjana (2004:84) “observasi merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapa diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan”.

3.8.3 Tes

Sudjana (2001: 100) mengungkapkan bahwa “tes adalah alat ukur yang dberikan kepada individu secara tertulis, lisan maupun perbuatan”.

Tes ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancissebelum dan sesudah menggunakan model STAD. Tes yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan menulis pada tingkatan niveau A1 yaitu membuat paragraf sederhana mengenai identitas diri. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali. Tes pertama disebut prates sedangkan tes kedua disebut pascates. Pada tahap prates, siswa diminta menyelesaikan soal-soal latihan menulis sebelum menggunakan model STAD. Sedangkan pada tahap pascates, siswa diminta melakukan hal yang sama namun tes ini dilaksanakan setelah guru menggunakan model STAD pada saat perlakuan. Dalam pelaksanaannya peneliti memberikan Prates dan pascates dengan bobot soal yang sama. Tes ini diberikan kepada siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015.

3.8.4 Angket

Arikunto (1998: 140) “angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.

Angket yang akan digunakan oleh peneliti di dalam penelitian ini adalah angket berisi 20 pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda. Angket ini diberikan dengan tujuan agar peneliti memperoleh informasi mengenai


(29)

kemampuan dan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis Bahasa Perancis dengan menggunakan model STAD.

Agar angket yang digunakan pada penelitian ini teruji validitasnya, maka peneliti meminta pertimbangan serta penilaian dari dosen pembimbing ahli. Tahapinidisebutmelaluitahapexpert judgement.

3.9 Prosedur Penelitian

Prosedurpenelitiandiperlukan agar proses

penelitianberjalanteraturdansebagaimanamestinya. Berikutprosedurpenelitian yang penelitilakukan

3.9.1 TahapPersiapan

Padatahappersiapanini, penelitimelakukankajianpustaka. Artinyapenelitimencariteori-teori yang relevandenganjudul dan tujuanpenelitianini. Lalupenelitimembuat instrument penelitian. Instrument penelitian yang digunakanadalah tes, angketsertalembarobservasi. Langkahselanjutnya,

penelitimemohonkesediaandosenpembimbingahliuntukmenilaikelayakan instrument ini. Tahapinidisebutexpert judgement. Setelahtahaptersebutselesaidilaksanakan,

selanjutnyapenelitimengajukansuratizinpenelitiankepadalokasipenelitianyaitu SMA Negeri 4 Cimahi.

3.9.2 TahapPelaksanaan

Tahappelaksanaanpenelitianterdiri dari beberapatahapberikut 1. Prates

Pratesbertujuanuntukmengetahuitingkatkemampuansiswadalammenuliskal imatsederhanadalambahasaPerancissebelummenggunakan model STAD.


(30)

siswadiperintahkanuntukmembuatdelapansampaisepuluhkalimatsederhaname ngenaiidentitasdiri.

2. Perlakuan

Perlakuanyaituperlakuan yang diberikankepadasiswa di dalampembelajaranmenuliskalimatsederhanabahasaPerancis. Pada model STADterdapatlimatahap yang harusdilakukanyaitu: (1) presentasikelas; (2) kerjatim; (3) kuis; (4) skorkemajuan individual; (5) rekognisitim.Penelitimengulangtahapkerjatimsebanyakdua kali dengantujuan agar

siswadapatmemaksimalkanpemahamanterhadapmateripembelajaranmenuliska limatsederhana

3. Pascates

Pascatesbertujuanuntukmengetahuitingkatkemampuansiswadalammenulis kalimatsederhanadalambahasaPerancissesudahmenggunakan model STAD. Pascatesdikerjakansecaraindividu, bukankerjatim.Padatahappascates, siswadiperintahkanuntukmembuatdelapansampaisepuluhkalimatsederhaname ngenaiidentitastokoh yang disukainya. Jadi, siswaberperansebagaitokoh yang disukainyatersebut.

3.9.3 TahapPengolahan Data

Tahapterakhiryang dilakukansetelahpenelitimemperolehsemua data yang diperlukanpadapenelitianiniadalahtahappengolahan data. Langkah-langkah yang dilakukanpadatahapiniadalahsebagaiberikut:

1. Verifikasi data, yaitumemeriksaulangkelengkapan data. Data yang dimaksudyaituhasiltes, lembarobservasisertapengisianangket yang telahdiisiolehresponden;

2. Tabulasi data, yaitumerekapseluruh data yang telahterkumpul;

3. Penilaiandata, yaitumenghitung data-data yang

telahdirekapmenggunakansistempenilaian yang


(31)

4. Penyusunan data, yaitumenyusunkembali data-data yang telahdinilai. Penarikankesimpulandan saran, yaitumenarikkesimpulandan saran berdasarkanhasilpenelitian yang telahdiperoleh.


(32)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Setelah penggunaan model STAD dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis, kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016 menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dibuktikan pada hasil menulis kalimat sederhana dalam bahasa Perancis sebelum dan sesudah menggunakan model STAD. Hasil rata prates sebesar 24,1%. Sedangkan hasil rata-ratapascates sebesar 35,52%. Artinya terdapat peningkatan sebesar 11,42%. 2. Pada pelaksanaan penelitian, proses penggunaan model STAD melalui lima

tahap yaitu: (1) Presentasi kelas; (2) Kerja tim; (3) Kuis; (4) Skor kemajuan individual; (5) Rekognisi tim. Pada tahap presentasi kelas, peneliti menjabarkan mengenai pengertian dan langkah-langkah model STAD kepada 20 siswa kelas X MIA 1 SMAN 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016. Selanjutnya peneliti mengulas kembali materi yang akan dipelajari yaitu

l’identité. Setelah tahap presentasi kelas selesai, peneliti membagi siswa menjadi 4 tim dimana setiap tim terdiri dari 5 orang siswa. Pembagian tim ini didasarkan pada hasil prates yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pada tahap ini peneliti memberikan satu Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada masing-masing tim. Setiap tim mengisi la carte identité dan mengembangkan informasi-informasi pada la carte identitétersebut menjadi 8 sampai 10 kalimat sederhana pada kolom yang telah disediakan. Tahap kerja tim ini dilaksanakan sebanyak dua kali. Setelah tahap kerja tim selesai dilaksanakan, peneliti membimbing siswa untuk berpisah dengan timnya dan mengerjakan soal kuis. Soal kuis dilaksanakan secara individu. Artinya siswa tidak diperbolehkan untuk membantu satu sama lain. Soal yang diberikan pada soal


(33)

kuis yaitu berupa perintah untuk membuat delapan sampai sepuluh kalimat sederhana mengenai identitas diri sesuai dengan profesi yang mereka sukai. Setelah tahap kuis selesai dan peneliti menghitung hasil kuis, peneliti menentukkan skor kemajuan individual. Skor kemajuan individual ini berpengaruh pada prestasi tim. Pada penelitian ini, skor kemajuan individual tertinggi diraih oleh tim1 dengan rata-rata sebesar 30. Tahap terakhir yang dilaksanakan yaitu rekognisi tim. Pada tahap ini peneliti memberikan penghargaan kepada tim yang mendapatkan rata-rata skor kemajuan individual tertinggi yaitu tim 1.

3. Model STADefektif digunakan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan yang signifikan berdasarkan perhitungan statistik yang telah dijabarkan pada bab IV, diperoleh thitung sebesar 7,78. Taraf signifikansi (�) yang digunakan sebesar 1% dengan derajat kebebasan (d.b) sebesar 19, maka diperoleh t tabel sebesar 2,68. Maka hipotesis kerja (Hk) pada penelitian ini dapat diterima karena t hitung > t tabel.

4. Berdasarkan hasil perhitungan angket penelitian dan lembar observasi, dapat disimpulkan bahwa kelebihan model STAD dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016 yaitu: (a) memudahkan siswa dalam membuat kalimat karena mereka dapat berimajinasi bersama teman satu kelompok; (b) Kegiatan menulis menjadi lebih menyenangkan; (c) membantu siswa untuk memahami struktur kalimat sederhana bahasa Perancis. Sedangkan kekurangan dari model STAD ini adalah adalah: (a) siswa cenderung bergantung pada salah satu anggota kelompok; (b) membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih lama karena kegiatan belajar secara berkelompok.


(34)

5.2 Rekomendasi

Berikut merupakan rekomendasi yang akan peneliti utarakan berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang sudah dipaparkan di atas:

5.2.1 Rekomendasi Bagi Pembelajar Bahasa Perancis

Rekomendasi bagi pembelajar bahasa Perancis khususnya siswa SMA yaitu meningkatkan intensitas latihan menulis kalimat sederhana. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berlatih bersama teman, berdiskusi dan membuat kelompok belajar. Peneliti juga menganjurkan bagi siswa untuk sering membaca buku cerita tingkat A1 untuk menambah kosakata dan memahami struktur kalimat dalam bahasa Perancis. Selain itu peneliti juga menyarankan untuk menggunakan berbagai macam model pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana.

5.2.2 Rekomendasi Bagi Pengajar

Peneliti merekomendasikan kepada pengajar untuk menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis. Hal ini perlu dilakukan agar proses menulis kalimat sederhana bukanlah sesuatu yang sulit lagi dilakukan oleh para siswa. Maka peneliti menganjurkan untuk menggunakan model pembelajaran STAD dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana. Hal ini dikarenakan respon siswa yang sangat baik terhadap penggunaan model pembelajaran ini. Pernyataan peneliti tersebut sesuai dengan hasil observasi aktivitas siswa dan hasil perhitungan angket.

5.2.3 Rekomendasi Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain, peneliti memberikan rekomendasi untuk menggunakan model pembelajaran STAD pada kemampuan berbahasa yang lain. Materi pembelajaran yang digunakan pun tidak hanya terpatok pada materi l’identité saja, tetapi juga la vie scolaire, la vie familialle, les loisirs dll. Perencanaannya pun


(35)

harus lebih siap dikarenakan banyaknya tahapan yang harus dilaksanakan pada model pembelajaran ini.


(36)

Akhadiah, S., Maidar G.A &Sakura H. R. (1988). PembinaanKemampuanMenulisBahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, S. (1998). ProsedurPenelitian. Bandung: BumiAksara. Arikunto, S. (2006). ProsedurPenelitian. Bandung: AsdiMahasatya.

Delatour, Y., Jennepin, D. et al. (1991). Nouvelle Grammaire du Français, Cours de Civilisation Française de la Sorbonne. Paris : Hachette.

Desmons, F. (2005). Enseigner le FLE (français langue étrangère) Pratique de classe. Paris: BELIN.

Grevisse, M. (1968). Cours d’Analyse Grammaticale. Paris: Duculot.

Huda, M. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. (2014). Cooperative learning. Bandung: Alfabeta.

Iskandarwassid. &Sunendar, D. (2008). StrategiPembelajaranBahasa. Bandung: Rosdakarya.

Le Robert Micro. (2006). Le Robert De Poche. Paris : Dictionnaire Le Robert.

P2JK. (2014). Panduan Program PengalamanLapangan (PLP) BagiMahasiswa UPI Calon Guru BidangStudi. UPI: Tidakditerbitkan.

Poisson-Quinton, S. dkk. (2002). Grammaire Expliquée du Français. Paris: CLE International.

Riduan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sagala, S. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: kencana Prenada Media Group.


(37)

Sudjana, N. (2001). MetodologiPengajaran. Bandung: SinarBaru.

Sudjana, N., &Ibrahim (2004). PenelitiandanpenilaianPendidikan. Bandung: SinarBaruAlgesindo.

Sudjana, N. (2005). PenilaianHasil Proses BelajarMengajar. Bandung: RemajaRosdakarya.

Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata., &Nana, S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tagliante, C. (2005). L’évaluation et Le Cadre Europeen Commun. Paris : CLE International.

Tarigan, H. (2009). Membaca. Bandung: Angkasa Bandung.

Tarigan, H. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Tuhusna, B. (2013). Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman bahasa Perancis. (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, Tidak diterbitkan).

Uno, H. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

.

SITOGRAFI

Baudrit, A. (2005). Apprentissage coopératif et entraide à l’école. Retrieved from http://ife.ens-lyon.fr/publications/edition-electronique/revue-francaise-de-pedagogie/INRP_RF153_10.pdf [10 Mei 2015]


(38)

l’Université Anadolu en Turique. (Tesis, Université Lyon, 2008). Retrievedfrom

http://theses.univ-lyon2.fr/documents/getpart.php?id=lyon2.2008.aslim_v&part=137228[7 Juni 2015]

Jeffroy. (2011). Le Français Langue Etrangère (FLE) : Historique d’une

discipline.[Online]. Tersedia di http://www.litturaterre.org/Illettrisme-LE_FLE-historique.htm.[15 Maret 2015]

Lottici, E. (2013). Apprentissage coopératif: les representations et pratiques des enseignants de maternelle.Retrievedfrom

http://dumas.cnrs.fr/dumas-00843164 [10 Mei 2015]

Kim H, D & Hong V, D. Difficultés dans la production écrite en FLE Moyens d'action proposés. Retrieved


(1)

81

Agistia Nuraisa, 2015

PENGGUNAAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kuis yaitu berupa perintah untuk membuat delapan sampai sepuluh kalimat sederhana mengenai identitas diri sesuai dengan profesi yang mereka sukai. Setelah tahap kuis selesai dan peneliti menghitung hasil kuis, peneliti menentukkan skor kemajuan individual. Skor kemajuan individual ini berpengaruh pada prestasi tim. Pada penelitian ini, skor kemajuan individual tertinggi diraih oleh tim1 dengan rata-rata sebesar 30. Tahap terakhir yang dilaksanakan yaitu rekognisi tim. Pada tahap ini peneliti memberikan penghargaan kepada tim yang mendapatkan rata-rata skor kemajuan individual tertinggi yaitu tim 1.

3. Model STADefektif digunakan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan yang signifikan berdasarkan perhitungan statistik yang telah dijabarkan pada bab IV, diperoleh thitung sebesar 7,78. Taraf signifikansi (�) yang digunakan sebesar 1% dengan derajat kebebasan (d.b) sebesar 19, maka diperoleh t tabel sebesar 2,68. Maka hipotesis kerja (Hk) pada penelitian ini dapat diterima karena t hitung > t tabel.

4. Berdasarkan hasil perhitungan angket penelitian dan lembar observasi, dapat disimpulkan bahwa kelebihan model STAD dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Ajaran 2015/2016 yaitu: (a) memudahkan siswa dalam membuat kalimat karena mereka dapat berimajinasi bersama teman satu kelompok; (b) Kegiatan menulis menjadi lebih menyenangkan; (c) membantu siswa untuk memahami struktur kalimat sederhana bahasa Perancis. Sedangkan kekurangan dari model STAD ini adalah adalah: (a) siswa cenderung bergantung pada salah satu anggota kelompok; (b) membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih lama karena kegiatan belajar secara berkelompok.


(2)

82

Agistia Nuraisa, 2015

PENGGUNAAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

5.2 Rekomendasi

Berikut merupakan rekomendasi yang akan peneliti utarakan berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang sudah dipaparkan di atas:

5.2.1 Rekomendasi Bagi Pembelajar Bahasa Perancis

Rekomendasi bagi pembelajar bahasa Perancis khususnya siswa SMA yaitu meningkatkan intensitas latihan menulis kalimat sederhana. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berlatih bersama teman, berdiskusi dan membuat kelompok belajar. Peneliti juga menganjurkan bagi siswa untuk sering membaca buku cerita tingkat A1 untuk menambah kosakata dan memahami struktur kalimat dalam bahasa Perancis. Selain itu peneliti juga menyarankan untuk menggunakan berbagai macam model pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana.

5.2.2 Rekomendasi Bagi Pengajar

Peneliti merekomendasikan kepada pengajar untuk menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Perancis. Hal ini perlu dilakukan agar proses menulis kalimat sederhana bukanlah sesuatu yang sulit lagi dilakukan oleh para siswa. Maka peneliti menganjurkan untuk menggunakan model pembelajaran STAD dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana. Hal ini dikarenakan respon siswa yang sangat baik terhadap penggunaan model pembelajaran ini. Pernyataan peneliti tersebut sesuai dengan hasil observasi aktivitas siswa dan hasil perhitungan angket.

5.2.3 Rekomendasi Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain, peneliti memberikan rekomendasi untuk menggunakan model pembelajaran STAD pada kemampuan berbahasa yang lain. Materi pembelajaran yang digunakan pun tidak hanya terpatok pada materi l’identité saja, tetapi juga la vie scolaire, la vie familialle, les loisirs dll. Perencanaannya pun


(3)

83

Agistia Nuraisa, 2015

PENGGUNAAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

harus lebih siap dikarenakan banyaknya tahapan yang harus dilaksanakan pada model pembelajaran ini.


(4)

Agistia Nuraisa, 2015

PENGGUNAAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S., Maidar G.A &Sakura H. R. (1988). PembinaanKemampuanMenulisBahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, S. (1998). ProsedurPenelitian. Bandung: BumiAksara. Arikunto, S. (2006). ProsedurPenelitian. Bandung: AsdiMahasatya.

Delatour, Y., Jennepin, D. et al. (1991). Nouvelle Grammaire du Français, Cours de Civilisation Française de la Sorbonne. Paris : Hachette.

Desmons, F. (2005). Enseigner le FLE (français langue étrangère) Pratique de classe. Paris: BELIN.

Grevisse, M. (1968). Cours d’Analyse Grammaticale. Paris: Duculot.

Huda, M. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. (2014). Cooperative learning. Bandung: Alfabeta.

Iskandarwassid. &Sunendar, D. (2008). StrategiPembelajaranBahasa. Bandung: Rosdakarya.

Le Robert Micro. (2006). Le Robert De Poche. Paris : Dictionnaire Le Robert.

P2JK. (2014). Panduan Program PengalamanLapangan (PLP) BagiMahasiswa UPI Calon Guru BidangStudi. UPI: Tidakditerbitkan.

Poisson-Quinton, S. dkk. (2002). Grammaire Expliquée du Français. Paris: CLE International.

Riduan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sagala, S. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: kencana Prenada Media Group.


(5)

Agistia Nuraisa, 2015

PENGGUNAAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Slavin, E.R. (2005). Cooperative Learning. (Yusron, M, Trans). Bandung: Nusa Media.

Sudjana, N. (2001). MetodologiPengajaran. Bandung: SinarBaru.

Sudjana, N., &Ibrahim (2004). PenelitiandanpenilaianPendidikan. Bandung: SinarBaruAlgesindo.

Sudjana, N. (2005). PenilaianHasil Proses BelajarMengajar. Bandung: RemajaRosdakarya.

Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata., &Nana, S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tagliante, C. (2005). L’évaluation et Le Cadre Europeen Commun. Paris : CLE International.

Tarigan, H. (2009). Membaca. Bandung: Angkasa Bandung.

Tarigan, H. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Tuhusna, B. (2013). Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman bahasa Perancis. (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, Tidak diterbitkan).

Uno, H. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

.

SITOGRAFI

Baudrit, A. (2005). Apprentissage coopératif et entraide à l’école. Retrieved from http://ife.ens-lyon.fr/publications/edition-electronique/revue-francaise-de-pedagogie/INRP_RF153_10.pdf [10 Mei 2015]


(6)

Agistia Nuraisa, 2015

PENGGUNAAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gülmez, G. & Reigner, J.C. (2008). Enseignement-Apprentissage de l’expression écrite en FLE, environnement numérique de travail et internet: le cas de

l’Université Anadolu en Turique. (Tesis, Université Lyon, 2008). Retrievedfrom

http://theses.univ-lyon2.fr/documents/getpart.php?id=lyon2.2008.aslim_v&part=137228[7 Juni 2015]

Jeffroy. (2011). Le Français Langue Etrangère (FLE) : Historique d’une

discipline.[Online]. Tersedia di http://www.litturaterre.org/Illettrisme-LE_FLE-historique.htm.[15 Maret 2015]

Lottici, E. (2013). Apprentissage coopératif: les representations et pratiques des enseignants de maternelle.Retrievedfrom

http://dumas.cnrs.fr/dumas-00843164 [10 Mei 2015]

Kim H, D & Hong V, D. Difficultés dans la production écrite en FLE Moyens d'action proposés. Retrieved


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENGGUNAAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PERANCIS - repository UPI S PRS 1100355 Title

0 0 3