PERANAN PEMERINTAHAN DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI BIDANG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (STUDI KASUS DESA RUMAMIS KECAMATAN BARUSJAHE KABUPATEN KARO).

(1)

PERANAN PEMERINTAHAN DESADALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKATDIBIDANG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

(Studi kasus Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Rico Dionisius NIM. 308311068

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

iii ABSTRAK

Rico Dionisius. NIM 308311068. Peranan Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dibidang Pembangunan Infrastruktur (Studi Kasus Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.

Peranan pemerintah desa dalam pembangunan desa dalam otonomi daerah sangat penting, dimana pemerintah daerah dituntut untuk membangun daerahnya sendiri tanpa menunggu program pembangunan dari pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang pembangunan infrastruktur. Adapun penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif yaitu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo sebanyak 320 kepala keluarga.Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 10 % dari populasi yang ada yaitu 32 kepala keluarga yang diambil secara acak sederhana atau random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: Observasi, Angket, dan Wawancara.

Dari hasil penelitian di lapangan setelah data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis, maka menghasilkan temuan penelitian yaitu peranan pemerintahan desa sudah terlaksana dengan cukup baik dalam meningkatkan partisipasi masyarakat hal ini dilihat melalui hasil penelitian yaitu pemerintahan desa berperan aktif sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan pembangunan infrastruktur di desa, membantu dalam memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan pembangunan kepada masyarakat di wilayahnya, menjamin kelancaran pelaksanaan pembangunan infrastruktur didesanya, sehingga pemerintahan desa dapat melaksanakan peranan dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang pembangunan infrastruktur sudah dijalankan oleh pemerintahan desa dan diharapkan dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi inii dapat selesai dengan baik.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini ialah “ Peranan Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dibidang Pembangunan Infrastruktur (Studi Kasus Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED. 3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial (FIS) UNIMED.

4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED


(6)

v

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).

7. Bapak Parlaungan G Siahaan SH.M Hum, selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk, bimbingan serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Buha Simamora, SH, MH, Bapak Drs. Halking, M.Si, dan Bapak Drs. Liber Siagian, Msi selaku dosen penguji penulis.

9. Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

10.Kepada Kepala Desa dan Sekretaris Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo maupun Staf Pegawai yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.

11.Kepada masyarakat Desa Rumamis yang telah memberikan sedikit waktunya dalam perolehan data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.

12.Yang teristimewa kepada orang tua, Ayahanda Mathias Sitepu dan Ibunda tercinta “Nande iting” tersayang Edita Br Ginting, SH yang selama ini selalu memberikan dukungan semangat dan doa serta moril dan materil kepada penulis.

13.Buat Abang Rocky Oktavianus Sitepu, SE dan Kakak Ema Natasya Sitepu, S.ST, serta Adik tercinta Filo Alfredo Sitepu yang telah memberikan


(7)

vi

dukungan semangat doa serta moril kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Kepada sahabat-sahabat yang telah memberi dukungan kepada penulis terkhusus kepada Arnoldi Aruan, Lando Situmeang, S.Pd, Jhoni Sembiring dan khairul Hasibuan ( teman- teman eks Bhs. Perancis) Yang memberikan dukungan semanagat dalam penulisan di skripsi ini. Sahabat terbaikku di kelas

ekstensi „08 Hanif Harianto Simangunsong, cepat selesaikan kuliahmu y cek. 15.Buat teman teman anak Kelas Ekstensi 08 A dan B yang telah sangat banyak

sekali membantu penulis terutama kepada Indra, Nanda, Novian, Mora, Arfan, Fadli, Bebot, Erna, Reyusma, Lia, Muti, Abdi, Andi, Lahot, Gunawan, Sijo, Zarina, Wiah, Louisa Ginting, Devi, Adriani, Hanum, Santi, Sri Anita dan semuanya, maupun teman-teman di Kelas Reguler 08, terutama kepada

D‟jonar Tapona‟o, Iis Ginitng, Irma Ginting, Parsaulian Sitepu dan lain-lain yang penulis tidak bisa sebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu penulis.

16.Buat teman-teman maupun abang stambuk yang sering kumpul di kantin FIS, Herianto Limbong, Primsa Ginting, bang Jepta dan seluruh teman-teman IMKA.

17.Buat teman-teman PPLT di SMP SWASTA SANTA MARIA KABANJAHE telah memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini

Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, baik dari


(8)

vii

segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat membantu dan memberi manfaat.

Medan, Agustus 2012 Penulis

Rico Dionisius NIM. 308311068


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Melaksanakan pembangunan di desa sebagai implementasi dari Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 72 Tahun 2005 tentang desa.

Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Anita (2001:6) menyatakan bahwa: “ Rakyat Indonesia mayoritas ada di pedesaan secara statistik jumlah mereka yang ada di pedesaan sekitar 60-80% dari jumlah penduduk ”. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang sangat penting dalam bidang pertanian maupun tenaga kerja, demikian juga dengan masih banyaknya jumlah penduduk yang tinggal di desa sudah semestinya pembangunan yang ada di desa ditingkatkan.

Pembangunan wilayah pedesaan mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan dapat dilihat pula sebagai upaya mempercepat pembangunan pedesaan melalui penyediaan sarana dan prasarana agar tercipta pembangunan ekonomi daerah yang efektif.

Pada saat ini telah terjadi proses pembangunan di dalam kehidupan masyarakat. Pembangunan dilakukan guna menunjang dan meningkatkan mutu


(10)

2

kehidupan masyarakat. Segala aspek–aspek dan segi kehidupan masyarakat mengalami berbagai perkembangan baik dari yang terkecil hingga yang terbesar. Keseluruhan itu merupakan bentuk keinginan masyarakat untuk menuju ke arah yang lebih baik.

Pembangunan disadari pada umumnya berawal dari masyarakat dan akhirnya memang diperuntukkan kepada masyarakat itu sendiri. Masyarakat tidak bertindak sendiri dalam pelaksanaan pembangunan, tetapi masyarakat diatur dan dikendalikan oleh pemerintah agar tidak terjadi penyalahgunaan dan tumpang tindih dalam pembangunan.

Pemerintah desa sebagai eksekutif berfungsi menjalankan fungsi pemerintahan, pembangunan dan menciptakan kehidupan yang harmonis di desa. Adapun mata pencaharian penduduk desa umumnya adalah petani, dimana untuk menunjang kehidupan sosial masyarakat desa, pemerintah desa hendaknya melakukan pembangunan.

Untuk dapat menjalankan peranannya secara efektif dan efisien, pemerintahan desa perlu terus dikembangkan sesuai dengan kemajuan masyarakat desa dan lingkungan sekitarnya. Dengan perkataan lain, perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa karena adanya gerakan pembangunan.

Dalam pembangunan, partisipasi masyarakat merupakan salah satu elemen proses pembangunan desa, oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam pembangunan perlu dibangkitkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti pemerintah desa, sehingga dengan adanya keterlibatan pemerintah desa besar kemungkinan masyarakat akan merasa diberi peluang atau kesempatan ikut serta


(11)

3

dalam pembangunan, karena pada dasarnya menggerakkan partisipasi masyarakat desa merupakan salah satu sasaran pembangunan desa itu sendiri.

Partisipasi sebagai pengambilan bagian dalam kegiatan bersama. Adakalanya kesediaan masyarakat untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri. Tentu saja partisipasi seperti ini suatu merupakan tanda permulaan tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri.

Seperti yang diungkapkan Adisasmita (2006:37) “Untuk melaksanakan (implementasi) program/proyek pembangunan pedesaan diperlukan dukungan partisipasi masyarakat sebagai pencerminan dan terkandungnya semangat bersama, rasa kebersamaan, dan ketersediaan berkorban untuk keberhasilan yang

bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat desa”. Dalam mencapai

pembangunan yang diharapkan tidak terlepas daipada partisipasi masyarakat desa, misalnya dalam hal pembangunan infrastruktur. Peran serta masyarakat dan partisipasinya dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan desa dari seluruh aspeknya, tidak akan dapat berjalan secara maksimal, bilamana pemerintahan desa (Kepala Desa) sebagai orang yang terdepan dengan memiliki kewenangan untuk menggerakkan masyarakat sebagai administrator pembangunan bersifat apatis atau tidak peduli terhadap kondisi masyarakatnya dan pemerintahannya, maka yang terjadi adalah ketidak harmonisan.

Keberadaan infrastruktur desa secara tidak langsung juga akan memberikan dampak terhadap kemajuan ekonomi masyarakat desa. Kepala desa


(12)

4

sebagai pemimpin pemerintah desa memiliki tugas menyelenggarakan urusan pembangunan, hendaknya pembangunan infrastruktur tidak dilupakan.

Pemerintah tidak mungkin akan mampu membiayai sepenuhnya pembangunan infrastruktur. Dalam arti peran pemerintah dalam penyediaan fasilitas sarana dan prasarana secara langsung semakin lama harus semakin dikurangi dan digantikan perannya sehingga dapat merangsang dan mengarahkan peran organisasi non pemerintah dan masyarakat dalam partisipasi pembangunan. Demikian juga dalam hal pemeliharaannya, persoalannya dari mana pembiayaannya, sebagai contoh jika infrastruktur di desa rusak siapa yang harus memperbaikinya, kalaupun perbaikan itu dilakukan oleh pemerintah sampai kapan pemerintah harus mengadakan infrastruktur ini bagi masyarakat desa dan sampai kapan masyarakat desa terus menunggu datangnya perbaikan dari pemerintah.

Dengan dapat bekerjanya berbagai infrastruktur desa dengan baik, pasti memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat, dimana dengan jalan desa yang baik mereka akan dengan mudah menjual hasil pertaniannya ke daerah sentra penjualan, jembatan berfungsi sebagai penghubung antar daerah, maupun dengan irigasi yang baik akan meningkatkan hasil pertanian mereka. Dengan demikan pembangunan infrastruktur memang sangat dibutuhkan.

Dalam rangka untuk mencapai tujuan pembangunan infrastruktur desa secara lebih efektif, maka pemerintah desa dan masyarakatnya perlu menciptakan suatu strategi pencapaian tujuan tersebut. Pembangunan infrastruktur diharapkan mampu mendukung prioritas pembangunan lainnya, khususnya pengembangan ekonomi kerakayatan dan peningkatan kualitas SDM. Pembangunan infrastruktur


(13)

5

pada dasarnya adalah pembangunan prasarana yang mampu memberikan pelayanan guna mendukung kegiatan ekonomi produktif, pelayanan sosial, kegiatan sosial kemasyarakatan dan meningkatkan aksesibilitas untuk menciptakan keterkaitan ekonomi antar wilayah.

Melalui penelitian ini peneliti mencari bagaimana peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang pembangunan infrastruktur. Sudah terdapat sikap yang mendukung atau tidak yang akan mempengaruhi perkembangan pembangunan infrastruktur di desa ini. Dan apakah masyarakat ikut berpartisipasi untuk mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Hal ini perlu sekali diperhatikan, karena didalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur, tanpa adanya peran serta masyarakat pembangunan itu tidak akan terlaksana dengan baik dan belum tentu pembangunan itu diterima masyarakat setempat.

Jadi pembangunan infrastruktur bukan hanya sebagai proyek pemerintah. Tapi masyarakat juga harus menganggap bahwa proyek pemerintah itu harus sesuai dengan keinginan masyarakat setempat. Masyarakat tidak hanya sebagai objek pembangunan tapi yang paling penting adalah masyarakat dianggap sebagai subjek pembangunan.

Berdasarkan permasalahan di atas, bahwa partisipasi masyarakat sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembangunan infrastruktur. Pemerintah dan masyarakat hendaknya terjalin keharmonisan hubungan kerja, saling mengahargai, saling menghormati, saling mempercayai, saling membantu dan saling menasehati satu dengan yang lain, saling memberikan dan menerima (take


(14)

6

and give) dan saling mau menerima pendapat dan pandangan orang lain manakala kepentingan umum lebih besar dari kepentingan pribadi dan kelompok.

Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti dengan judul: “Peranan Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dibidang Pembangunan Infrastruktur (studi kasus desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah berisi sejumlah masalah yang berhasil ditarik dalam lingkup permasalahan yang lebih luas dibandingkan dengan perumusan masalah. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam latar belakang masalah diatas agar tidak terjadi kesalah pahaman pengertian tentang masalah yang diteliti maka perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul diatas, :

1. Apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. 2. Bagaimana cara pemerintahan desa meningkatkan partisipasi masyarakat

dibidang pembangunan infrastruktur.

3. Apa saja partisipasi masyarakat yamg perlu ditingkatkan dalam pembangunan dibidang infrastruktur.

4. Apa saja kendala yang dihadapi pemerintahan desa dalam pembangunan dibidang infrastruktur.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian,agar penulis fokus pada masalah yang akan diteliti. Untuk menghindari kesimpangsiuran dari penelitian ini,serta mengingat keterbatasan kemampuan


(15)

7

penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memberi arah pada pembatasan penelitian ini,maka penelitian ini terbatas pada:

1. Apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. 2. Apa saja partisipasi masyarakat yang perlu ditingkatkan dalam pembangunan

dibidang infrastruktur. D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat? 2. Apa saja partisipasi masyarakat yang perlu ditingkatkan dalam pembangunan

dibidang infrastruktur? E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal yang paling penting untuk dirumuskan dalam suatu kegiatan agar pelaksanaan penelitian ini mencapai tujuan yang diharapkan. Penentuan tujuan penelitian berfungsi untuk menentukan arah yang tepat bagi peneliti untuk menghindari kesulitan yang mungkin terjadi dalam proses penelitian, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat?

2. Untuk mengetahui apa saja partisipasi masyarakat yang perlu ditingkatkan dalam pembangunan dibidang infrastruktur?


(16)

8

F. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian, adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Jurusan PPKn pada khususnya.

2. Bahan masukan dan sekaligus pemikiran bagi pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang pembangunan infrastruktur. 3. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berpikir penulis,


(17)

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Peranan Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dibidang Pembangunan Infrastruktur adalah suatu tindakan atau kegiatan dari pemerintahan desa mengenai tugas dan kewajibannya dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa dengan melibatkan masyarakat di dalam pembangunan infrastruktur desa.

2. Partisipasi masyarakat merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat baik itu tenaga, ide/pikiran maupun materi (uang).

3. Jenis kegiatan pembangunan infrastruktur adalah sebagai kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana yaitu jalan, irigasi dan jembatan yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat desa .

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis menyarankan sebagai berikut :

1. Diharapkan pemerintahan Desa Rumamis tetap berperan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan khususnya dalam pembangunan infrastuktur yang semakin baik kepada masyarakat sampai akhir periode masa jabatannya.


(18)

63

2. Diharapkan pemerintahan desa lebih bersikap adil dan bijaksana dalam pemerataan pembangunan infrastruktur di Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.

3. Diharapkan pembangunan infrastruktur yang telah ada di desa ini terus dapat dijalankan dan berkelanjutan sehingga meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

4. Diharapkan untuk di masa yang akan datang kegiatan pembangunan infrastruktur lebih ditingkatkan agar pendapatan masyarakat dapat meningkat. 5. Diharapkan masyarakat tetap aktif dalam setiap kegiatan pembangunan infrastruktur karena dalam pembangunan ini masyarakat merupakan tokoh utama dalam keberhasilan suatu pembangunan.


(19)

64

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Razali. 2010. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Adisasmita, Raharjo. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

_________, Raharjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anita, Christina. 2001. Jaman Daulat Rakyat. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Chozin,dkk.2010. Pembangunan Perdesaan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Bogor. IPB Press

Ibrahim, Jamal Tarik. 2003. Sosiologi Pedesaan. Malang: UMM Press

Kodoatie, Robert. 2005. Pengantar Manajemen Infrastruktur. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Koirudin. 2005. Sketsa Kebijakan Desentralisasi Indonesia. Malang : Averroes Press

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Pratik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: Grasindo

Santoso, Purwo. 2003. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slamet, Margono. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press

Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokusmedia


(20)

65

Sugiono,2003.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta.

Widjaja, HAW. 2002. Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

_______, HAW. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli Bulat dan Utuh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Yulianti, Yayuk dkk. 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama

Sumber lainnya:

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

http://litbang.bandung.lan.go.id/index.Partisipasi Masyarakat dan Desentralisasi. Diakses tanggal 1 Maret 2012. Online


(1)

7

penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memberi arah pada pembatasan penelitian ini,maka penelitian ini terbatas pada:

1. Apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. 2. Apa saja partisipasi masyarakat yang perlu ditingkatkan dalam pembangunan

dibidang infrastruktur. D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat? 2. Apa saja partisipasi masyarakat yang perlu ditingkatkan dalam pembangunan

dibidang infrastruktur? E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal yang paling penting untuk dirumuskan dalam suatu kegiatan agar pelaksanaan penelitian ini mencapai tujuan yang diharapkan. Penentuan tujuan penelitian berfungsi untuk menentukan arah yang tepat bagi peneliti untuk menghindari kesulitan yang mungkin terjadi dalam proses penelitian, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa peranan pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat?

2. Untuk mengetahui apa saja partisipasi masyarakat yang perlu ditingkatkan dalam pembangunan dibidang infrastruktur?


(2)

F. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian, adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Jurusan PPKn pada khususnya.

2. Bahan masukan dan sekaligus pemikiran bagi pemerintahan desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang pembangunan infrastruktur. 3. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berpikir penulis,


(3)

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Peranan Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dibidang Pembangunan Infrastruktur adalah suatu tindakan atau kegiatan dari pemerintahan desa mengenai tugas dan kewajibannya dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa dengan melibatkan masyarakat di dalam pembangunan infrastruktur desa.

2. Partisipasi masyarakat merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat baik itu tenaga, ide/pikiran maupun materi (uang).

3. Jenis kegiatan pembangunan infrastruktur adalah sebagai kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana yaitu jalan, irigasi dan jembatan yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat desa .

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis menyarankan sebagai berikut :

1. Diharapkan pemerintahan Desa Rumamis tetap berperan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan khususnya dalam pembangunan infrastuktur yang semakin baik kepada masyarakat sampai akhir periode masa jabatannya.


(4)

63

pemerataan pembangunan infrastruktur di Desa Rumamis Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.

3. Diharapkan pembangunan infrastruktur yang telah ada di desa ini terus dapat dijalankan dan berkelanjutan sehingga meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

4. Diharapkan untuk di masa yang akan datang kegiatan pembangunan infrastruktur lebih ditingkatkan agar pendapatan masyarakat dapat meningkat. 5. Diharapkan masyarakat tetap aktif dalam setiap kegiatan pembangunan infrastruktur karena dalam pembangunan ini masyarakat merupakan tokoh utama dalam keberhasilan suatu pembangunan.


(5)

64

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Razali. 2010. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Adisasmita, Raharjo. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

_________, Raharjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anita, Christina. 2001. Jaman Daulat Rakyat. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Chozin,dkk.2010. Pembangunan Perdesaan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Bogor. IPB Press

Ibrahim, Jamal Tarik. 2003. Sosiologi Pedesaan. Malang: UMM Press

Kodoatie, Robert. 2005. Pengantar Manajemen Infrastruktur. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Koirudin. 2005. Sketsa Kebijakan Desentralisasi Indonesia. Malang : Averroes Press

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Pratik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: Grasindo

Santoso, Purwo. 2003. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slamet, Margono. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press

Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokusmedia


(6)

Sugiono,2003.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta.

Widjaja, HAW. 2002. Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

_______, HAW. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli Bulat dan Utuh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Yulianti, Yayuk dkk. 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama

Sumber lainnya:

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

http://litbang.bandung.lan.go.id/index.Partisipasi Masyarakat dan Desentralisasi. Diakses tanggal 1 Maret 2012. Online