RESILIENSI DI RUMAH TANGGA PADA IBU SEBAGAI Resiliensi Di Rumah Tangga Pada Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal.

RESILIENSI DI RUMAH TANGGA PADA IBU SEBAGAI
ORANG TUA TUNGGAL

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:
Boby Endar Pratama
F 100 080 025

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

RESILIENSI DI RUMAH TANGGA PADA IBU SEBAGAI
ORANG TUA TUNGGAL

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi


Diajukan Oleh :
Boby Endar Pratama
F 100 080 025

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ii

RESILIENSI DI RUMAH TANGGA PADA IBU SEBAGAI
ORANG TUA TUNGGAL

Boby Endar Pratama
Zahrotul Uyun
Bobby.endar@yahoo.com
Uyun_zahroh@yahoo.com
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstract: Along with the passage of time parents that were once complete incomplete can be caused
due to separation, death, divorce, illness, war or a natural disaster, so parents have to perform the

role of a single parent, Phenomena mother that becomes single par ent will replace the roles of father
and role own mother and becomes a family head.Responsibility mother will increase, he shall make a
living alone, take decisions own importance and the many tasks to be implemented as a single
mother.Individuals resilien can overcome feeling well, when struck problem even hard to swallow.
The purpose of the research was to understand the deeper and describes in resiliensi households on
the mother as a single parent. Methods of data collection on this research using questionnaires and
interviews. Informants in this study was the mother's status as parents tuggal. The research results
showed that much in the way that is done by a mother as single parents in order to analyse the
problem of which resilien and positive thinking to get troubleshooting solutions, recognize themselves
in order to be able to manage emotions and be able to know the potential that exists within ourselves,
have keoptimisan in life to reach for a better life, have good empathy in order to have positive social
relationships and share of attention and affection within the family.
Keyword: Resilience, Single Mother.
Abstraksi: Seiring dengan perjalanan waktu orang tua yang dulunya lengkap dapat menjadi tidak
lengkap yang disebabkan karena adanya perpisahan, yakni kematian, perceraian, sakit, perang atau
bencana alam, sehingga orang tua harus menjalankan peran sebagai orang tua tunggal, Fenomena
ibu yang menjadi orang tua tunggal akan menggantikan peran ayah dan peran ibu sendiri dan
menjadi seorang kepala keluarga. Tanggung jawab ibu akan bertambah, ia harus mencari nafkah
sendiri, mengambil keputusan-keputusan penting sendiri dan sekian banyak tugas-tugas yang harus
dilaksanakan sebagai orang tua tunggal. Individu yang resilien dapat mengatasi perasaan dengan

baik saat ditimpa masalah bahkan sulit untuk diterima . Tujuan dalam penelitian ini untuk memahami
lebih dalam dan mendeskripsikan resiliensi di rumah tangga pada ibu sebagai orang tua tunggal.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Informan
dalam penelitian ini adalah 10 ibu yang berstatus sebagai orang tua tuggal. Hasil penelitian
menunjukan bahwa banyak cara yang dilakukan oleh seorang ibu sebagai orang tua tunggal agar
dapat resilien diantaranya yaitu menganalisis permasalahan dan berfikir positif agar mendapatkan
solusi pemecahan masalah, mengenali diri agar mampu mengelola emosi dan mampu mengetahui
potensi yang ada didalam diri, memiliki keoptimisan dalam hidup untuk meraih kehidupan yang lebih
baik, memiliki empati yang baik agar memiliki hubungan sosial yang positif dan saling berbagi
perhatian dan kasih sayang di dalam keluarga.
Kata kunci : Resiliensi, ibu sebagai orang tua tunggal

v

kepala

PENDAHULUAN

perbedaan


adalah salah satu fase yang dialami
kehidupan

Alasan

utama

dewasa

untuk

awal.

melakukan

yang

dibagi

kelompok


yang

prinsip

dan

ketidak

cocokan,

kejenuhan

karena

kehidupan

pernikahan

dianggap


pihak ketiga yang berujung pada

bersama

perselingkuhan, salah satu pasangan

pasangan,dengan hal ini terbentuklah
suatu

dari

sebagai suatu rutinitas, munculnya

pernikahan adalah adanya cinta dan
komitmen

Penyebab

perceraian bermacam-macam yaitu


Menikah dan memiliki anak

dalam

keluarga.

tidak mampu memiliki anak/mandul,

disebut

kekerasan verbal maupun fisik, dan

keluarga (Turner & Helmes dalam

faktor ekonomi. Dampak perceraian

Sarwono & Weinarno, 2009).

pun


tidak

hanya

dialami

oleh

Menurut Bruce (2003) seiring

pasangan suami istri namun dampak

dengan perjalanan waktu orang tua

terbesar dialami terutama pada anak-

yang dulunya lengkap dapat menjadi

anak.


tidak

lengkap

yang

disebabkan

Resiliensi berasal dari kata

karena adanya perpisahan, yakni

Latin

kematian, perceraian, sakit, perang

‘resiler’

yang


berarti

melambung kembali. Awalnya istilah

atau bencana alam, sehingga orang

ini digunakan dalam konteks fisik

tua harus menjalankan peran sebagai

atau ilmu fisika. Resiliensi berarti

orang tua tunggal, dimana hanya

kemampuan untuk pulih kembali dari

terdapat satu orang tua saja dalam

suatu keadaan, kembali ke bentuk


menjalankan peran sebagai kepala

semula

keluarga dan orang tua tunggal,

setelah

dibengkokkan,

ditekan, atau direnggangkan. Apabila

untuk itu ia harus dapat menjalankan

digunakan sebagai istilah psikologi,

peran dan tanggung jawab secara

resiliensi

total baik sebagai ibu sekaligus

adalah

kemampuan

manusia untuk cepat pulih dari

sebagai ayah. Fenomena ibu yang

perubahan, sakit, kemalangan atau

menjadi orang tua tunggal akan

kesulitan (Anggraeni, 2008).

menggantikan peran ayah dan peran
ibu sendiri dan menjadi seorang

1

2

Fenomena

single

parent

dihadapi

serta

bangkit

kembali

beberapa dekade terakhir menjadi

setelah terjatuh dan tidak putus asa

marak terjadi di berbagai negara di

sehingga dapat menjadi lebih baik

seluruh dunia. Pada tahun 2003, di

dari yang sebelumnya.

Australia terdapat 14% keluarga dari
keseluruhan jumlah keluarga masuk
dalam

kategori

single

parent,

sedangkan di Inggris pada tahun
2005 terdapat 1,9 juta single parent
dan 91% dari angka tersebut adalah
wanita

sebagai

Berdasarkan

data

memberikan

gambaran

keluarga

yang

parent.

single

tersebut

dapat

tingginya

berstatus

sebagai

single parent (Deacon & Firebough

dalam Alvita, 2008).

Fungsi Resiliensi, Penelitian
tentang resiliensi hanya mencakup
bidang yang kecil dan digunakan
oleh beberapa profesional seperti
psikolog, psikiater, dan sosiolog.
Hasil penelitian menyatakan bahwa
manusia

lebih

dalam

dan

menggunakan

resiliensi untuk hal-hal berikut ini
(Reivich

&

Overcoming,

Shatte,

2002):
through,

Steering

Bouncing back, Reaching Out.

Aspek-Aspek

Tujuan penelitian ini untuk
memahami

dapat

Reivich

dan

resiliensi,

Shatte

(2002),

mendeskripsikan resiliensi di rumah

memaparkan tujuh kemampuan yang

tangga pada ibu sebagai orang tua

membentuk resiliensi, yaitu sebagai

tunggal.

berikut:
pengendalian

TINJAUAN TEORI
Siebert (2005) menjelaskan
bahwa individu yang resilien dapat
mengatasi perasaan dengan baik saat
ditimpa masalah bahkan sulit untuk
diterima.

Saat

sakit

dan

stess

individu tersebut dapat kembali dan
menemukan

cara

untuk

keluar

dengan baik dari masalah yang

kemampuan

Regulasi

emosi,

impuls,

Optimisme,

individu

untuk

mengidentifikasikan secara akurat
penyebab dari permasalahan, Empati,
Self-efficacy, Reaching out.

Orang tua tunggal adalah
seseorang yang memegang tanggung
jawab

untuk

melindungi,

membimbing, dan merawat anakanaknya

seorang

diri

atau

3

mengadopsi

anak

sendirian atau

Penelitian ini menggunakan

individu yang membimbing anak

metode

atau anak-anaknya sendiri, tanpa

fenomenologi,

adanya

mendeskripsikan

pasangan,

waktu

yang

lama

untuk

jangka

dan

relative

kualitatif

tinjauan
yaitu
pengalaman

beberapa individu tentang fenomena

permanen.Keluarga dengan orangtua

yang

tunggal dideskripsikan sebagai satu

Alasan

memilih

orangtua,

sendiri

metode

tersebut

(dalam

pendekatan kualitatif menerjemahkan

Weinraub

orangtua
&

yang

Gringlas

terjadi

(Muslimin,

menggunakan
yaitu

Sussman, Steinmetz & Peterson,

pandangan-pandangan

1999).

interpretif dan fenomenologis.
Isolasi sosial adalah salah

Informan

2002).

karena

dasar

dalam penelitian

satu permasalahan yang dihadapi

ini diambil secara purposive sample

oleh orang tua tunggal. Bekerja,

yaitu

memelihara

tugas

melihat ciri dan karakter tertentu

biasanya

(Kartono, 1996). Informan dalam

mengasuh

rumah,

dan

anak,

informan

diambil

dengan

menjadikan orangtua memiliki waktu

penelitian ini ditetapkan berdasar:

yang sangat sedikit untuk berintraksi

1. Ibu yang berstatus single parent

dengan lingkungannya atau aktivitas-

karena

aktivitas lain yang dapat membangun

suami.

ditinggal

meninggal

dirinya. Ketiadaan orang dewasa lain

2. Memiliki anak minimal 2.

di dalam rumah yang dapat diajak

3. Memiliki pekerjaan

berinteraksi

4. Telah menjadi single parent lebih

perasaan

dapat

menimbulkan

kesepian

dan

ketidakberdayaan. Isolasi emosional
dari

keterpisahan,

bercerai,

dari satu tahun.
Informan dalam penelitian ini

atau

direncanakan akan melibatkan 10 ibu

orang tua yang tidak menikah dapat

single parent di daerah Surakarta

meningkat karena adanya stigma

yang akan mendapatkan kuesioner

sosial terhadap status tersebut (Cox,

dan 5 diantaranya akan dilakukan

2002).

wawancara

guna

pendalaman

informasi.

METODE PENELITIAN

melakukan
Alasan

4

informan

Penjelasan kepada anak,

tersebut adalah untuk mengetahui

Penjelasan informan kepada anak

lebih detail mengenai peran ibu

terkait status ibu sebagai orang tua

single parent.

tunggal adalah dengan cara memberi

peneliti

mengambil

Metode pengumpulan data

penjelasan kepada anak terkait status

adalah suatu cara yang dipakai oleh

nya dan memberikan pengertian

peneliti untuk memperoleh data yang

terhadap kondisi yang dialami oleh

akan diteliti. Metode pengumpulan

ibu tunggal, adapun informan tidak

data dalam penelitian ini adalah

memberika penjelasan apa-apa karna

kualitatif diungkap dengan kuesioner

anak informan sudah mengerti status

dengan

dan kondisi ibu tunggal.

pertanyaan

terbuka

dan

wawancara.

Pengendalian emosi, Cara

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pandangan terhadap status
ibu sebagai orang tua tungga,
Informan berpandangan status ibu
sebagai orang tua tunggal merupakan
takdir yang harus dijalani oleh
informan, walaupun merasa sulit
dalam menjalani status tersebut tetapi
informan memandang positif peran
ibu sebagai orang tua tunggal karna
mampu mengemban tugas ganda.
Berdasarkan

pandangan

tersebut

senada dengan teori

(Reivich &

Shatte,

menjelaskan

2002)

yang

didalam teorinya, fungsi resiliensi
dalam kategori overcoming yaitu
kemampuan

menganalisis

dan

mengubah cara pandang menjadi
lebih positif terhadap suatu hal.

ibu

sebagai

orang

mengendalikan
mendekatkan

tua

emosi
diri

tunggal
dengan

kepada

alloh

seperti shalat lima waktu, istigfar dan
berserah diri kepada Alloh, adapun
hal yang lainnya ialah dengan cara
bercerita

tentang

menghibur

masalah

diri

dan

dengan

mendengarkan musik. Berdasarkan
cara yang digunakan ibu sebagai
orang

tua

tunggal

dalam

mengendalikan emosi yaitu dengan
spiritualis dan religiusitas, dalam hal
ini

pengendalian

emosi

yang

digunakan oleh ibu sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh (Bogar,
2006) dan adapun cara lain yang
digunakan oleh orang tua tunggal

5

ialah dengan berfikir kretif seperti

perasaan kepercayaan mencintai dan

mendengarkan musik dan membuat

dicintai oleh Alloh SWT.

seseorang menghibur dirinya hal ini
berkaitan

dengan

teori

yang

dikemukakan oleh Wolin dan Wolin
(1999).

Alasan

dapat

bertahan

dalam kondisi terpuruk, Seluruh
Informan beralasan hal yang dapat
membuat informan mampu terus

Hal yang membuat tenang

bertahan

dalam

kondisi

yang

dan mampu untuk menghadapi

terpuruk adalah ana-anak informan.

masalah, Informan dapat merasa

Keberartian dukungan keluarga

tenang dalam menghadapi masalah

bagi ibu sebagai orang tua tunggal,

dengan cara berserah diri kepada

dalam hal ini informan memaparkan

Alloh dan memperbanyak kegiatan

rasa keberartian terhadap dukungan

keagamaan

keluarga

seperti

mengikuti

yang

diberikan

sangat

pengajian, menjalankan sholat sunah,

berarti, informan merasa salah satu

dan banyak berdoa. Berdasarkan cara

yang

yang digunakan ibu sebagai orang

mampu menghadapi kondisi yang

tua

menghadapi

sulit adalah dukungan dari anggota

masalah agar tetap tenang yaitu

keluarga.sesuai dengan teori yang

dengan spiritualis dan religiusitas,

diutarakan oleh (Grotberg, 1999)

dalam hal ini pengendalian emosi

Faktor l have merupakan bantuan

yang digunakan oleh ibu sesuai

dan

dengan teori yang dikemukakan oleh

meningkatkan

resiliensi.

Sumber-

(Bogar, 2006). Hal ini pun senada

sumbernya

adalah

memberi

dengan teori yang dikemukakan oleh

semangat agar mandiri. Memiliki

(Grotberg, 1999) informan mampu

hubungan

tetap

terdekat dari individu seperti anak,

tunggal

tenang

masalahnya

dalam

dalam

menghadapi

dikarnakan

membuat

sumber

informan

dari

dengan

luar

terus

yang

orang-orang

informan

dan orang tua merupakan orang-

memiliki faktor resiliensi yaitu faktor

orang yang menerima dan mencintai

I am, dimana informan memiliki

individu.

iman kepada alloh dan memiliki

6

menjadi

Adapun informan yang tidak

hambatan untuk bangkit, Hal yang

merasakan hambatan yang dirasakan

menjadi hambatan yang dialami oleh

dalam

ibu sebagai orang tua tunggal adalah

keterpurukan hal ini dikarenakan

permasalahan

informan menggunakan sumber dari

Hal

yang

ekonomi,

proses

bangkit

permasalahan dalam merawat anak,

dalam

masalah psikologis yang dialami

mengatasi setiap masalah yang ada,

sepeninggalan almarhum suami dan

tanpa harus merasa terbebani dan

adapun

tidak

bersikap negatif terhadap kejadian

merasakan hambatan apa-apa dalam

tersebut. Hal ini sesuai dengan teori

menjalani

yang diutarakan oleh (Reivich

informan

perannya

yang

sebagai

ibu

dirinya

untuk

&

tunggal. Berdasarkan hal-hal yang

Shatte,

diutarakan oleh ibu sebagai orang tua

Setiap orang membutuhkan resiliensi

tunggal menandakan bahwa seorang

untuk menghadapi setiap masalah,

ibu sebagai orang tua tunggal dapat

tekanan, dan setiap konflik yang

mengerti dan menganalisis hambatan

terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

yang membuat informan terhambat

Orang

untuk bangkit dari keterpurukan, hal

menggunakan sumber dari dalam

ini

dirinya

sesuai

dengan

dikemukakan
Shatte,

oleh

2002)

teori

yang

(Reivich

Causal

&

analysis

2002)

sendiri

dari

Steering

yang

through:

resiliensi

sendiri

untuk

akan

mengatasi

setiap masalah yang ada, tanpa harus
merasa

terbebani

dan

bersikap

merujuk pada kemampuan individu

negatif terhadap kejadian tersebut.

untuk

secara

Orang yang resilien dapat memandu

akurat penyebab dari permasalahan

serta mengendalikan dirinya dalam

yang mereka hadapi. Mereka mampu

menghadapi

mengidentifikasikan semua penyebab

perjalanan hidupnya.

mengidentifikasikan

yang menyebabkan kemalangan yang
menimpa mereka, tanpa terjebak
pada

salah

explanatory.

satu

gaya

berpikir

masalah

Masalah

sepanjang

terberat

yang

dirasakan, Masalah yang terberat
yang dirasakan informan adalah
masalah

ekonomi

dan

adapun

7

Dapat

masalah lainnya adalah masalah
mendidik

anak

dikarnakan

anak

kompetensi

dan

Berdasarkan

informan

yang

tidak

bahwa

sebagian besar informan memiliki

kurang mengerti kondisi ibu tunggal
ada

dikatakan

yang

rendah.

permasalahan

yang

merasakan masalah terberat yang

informan utarakan hal ini sesuai

dirasakan. Untuk masalah ekonomi

dengan teori yang di lontarkan oleh

hal ini dikarenakan informan merasa

(Bogar, 2006) tentang kompetensi

sulit untuk mencari pekerjaan yang

yang didalam nya berisi Kompetensi

mapan

diartikan

yang dapat

prekonomiannya

memperbaiki
dikarenakan

sebagai

bakat

dan

keterampilan

yang dimiliki

keahlian yang terbatas yang informan

seseorang

yang

miliki, sedangkan kebutuhan rumah

kontribusi terhadap kemampuannya

tangga informan yang hari demi hari

untuk memiliki resiliensi pada masa

kebutuhannya

meningkat.

dewasa. Termasuk dalam kompetensi

pemenuhan

ini adalah prestasi yang menonjol,

tangga,

kesuksesan dalam bidang akademis

Efektifitas
kebutuhan
Efektifitas

terus
cara
rumah
cara

pemenuhan

di

sekolah

oleh

memberikan

atau

dalam

bidang

kebutuhan, sebagian besar informan

pekerjaan. Adapun informan yang

merasa kurang efektif dengan cara

tidak merasakan permasalahan yang

pemenuhan

berat hal ini dikarenakan informan

kebutuhan

rumah

tangganya karna informan masih

memiliki

kompetensi

merasa kesulitan dalam memenuhi

sehingga

dapat

kebutuhan rumah tangganya, adapun

kontribusi

informan yang merasa cukup efektif

memenuhi

cara pemenuhan kebutuhan rumah

prekonomiannya.

tangganya

dengan

karna

subjek

mampu

yang

baik

memberikan

kemampuannya

untuk

kebutuhan

teori

Hal

ini

yang

sesuai

diutarakan

menguliahkan anaknya dan mampu

(Bogar,2006).

mencukupi

terberat yang dirasakan ibu sebagai

tangganya.

kebutuhan

rumah

orang

tua

Adapun

tunggal

yaitu

masalah

dalam

mendidik anak, hal ini dikarenakan
anak kurang menurut dan kurang

8

mengerti kondisi informan informan

1999), Seseorang yang resilien dapat

merasa

mengembangkan

hal

ini

terjadi

karena

yang

mendukung

dan

kehidupan

atau

kurangnya komunikasi yang dijalin

jujur,

oleh ibu dan anak sehingga anak

berkualitas

meras kurang diberi perhatian. Hal

memiliki role mode yang sehat

ini

sesuai

dengan

diutarakan,

teori

Delgado

bagi

Dalam

yang
dalam

saling

hubungan

tentang

hasil

wawancara

permasalahan

yang

di

(Laframboise, 2006) Faktor keluarga

alami anak, didapat hasil paparan

meliputi dukungan yang bersumber

para informan Permaslahan yang

dari orang tua, yaitu bagaimana cara

dialami anak-anak informan adalah

orang tua untuk memperlakukan dan

permasalahan

melayani anak. Selain dukungan dari

pembayaran

orang tua struktur keluarga juga

permasalahan

berperan penting bagi individu.

permasalahan pertengkaran dengan

Dalam hasil wawancara yang
dilakukan kepada ibu sebagai orang
tua

tunggal

diketahui

cara

Penjelasan informan kepada anak
terkait status ibu sebagai orang
tua tunggal adalah dengan cara
memberi penjelasan kepada anak
terkait status nya dan memberikan
pengertian terhadap kondisi yang
dialami oleh ibu tunggal, adapun
informan

tidak

penjelasan

apa-apa

memberika
karna

anak

informan sudah mengerti status dan
kondisi ibu tunggal. Berdasarkan
paparan tersebut sesuai dengan teori
yang di kemukakan (Wolin & Wolin,

sekolah
sekolah

saudara

yang

pergaulan

kandungnya

permasalahan

kehilangan

seperti
telat,
anak,

dan
kasih

sayang dari seorang ayah yang tidak
didapatkan dari seorang ibu.
Berdasarkan hasil wawancara
didapat jawaban respon anak setelah
diberi kepedulian oleh ibu tunggal
terhadap

permasalahan

yang

dihadapi anak adalah anak merasa
senang setelah diberi kepedulian
terhadap masalah yang anak hapadi
dan anak cendrung menurut terhadap
nasehat

yang

diberikan

oleh

informan dan adapun anak yang
cendrung marah dan tidak peduli
terhadap kepedulian yang diberikan
karna anak merasa merasa informan

9

tidak berhak mencampuri urusan

dialaminya hal ini sesuai dengan

yang anak hadapi. Hal ini sesuai

teori (Reivich & Shatte, 2002) Self-

dengan teori (Reivich & Shatte,

efficacy adalah hasil dari pemecahan

2002) Empati sangat erat kaitannya

masalah yang berhasil. Self-efficacy

dengan kemampuan individu untuk

merepresentasikan sebuah keyakinan

membaca

bahwa kita mampu memecahkan

tanda-tanda

kondisi

emosional dan psikologis orang lain.

masalah

Beberapa

memiliki

mencapai kesuksesan. Self-efficacy

kemampuan yang cukup mahir dalam

merupakan hal yang sangat penting

menginterpretasikan

untuk mencapi resiliensi.

individu

bahasa-bahasa

yang

kita

alami

dan

nonverbal yang ditunjukkan oleh

Pandangan terhadap hidup ke

orang lain, seperti ekspresi wajah,

depan, Pandangan hidup kedepan

intonasi suara, bahasa tubuh dan

informan adalah ingin hidup lebih

mampu

baik dalam segi pekerjaan yang

menangkap

apa

yang

dipikirkan dan dirasakan orang lain.

mapan,

Oleh karena itu, seseorang yang

membaik, anak-anak yang sukses

memiliki

dan kelak dapat membahagiakan

kemampuan

berempati

perekonomian

yang

cenderung memiliki hubungan sosial

anak-anak.

yang positif.

harapan, Hal yang menjadi harapan

Cara pemecahan masalah,
Cara pemecahan yang dilakukan oleh
informan

dalam

permasalahannya
untuk

mengatasi

adalah

mendapatkan

bekerja

prekonomian

yang baik, berdoa agar diberikan
kekuatan

dalam

menghadapi

permasalahan dan bercerita tentang
permasalahan kepada orang terdekat.
Dal

hal

mengatasi

ini

informan

permasalahan

mampu
yang

Hal

yang

menjadi

informan adalah ingin mendapatkan
kehidupan yang lebih baik dengan
cara

menikah,

diberikemudahan

mendidik anak, menyekolahkan anak
dan kelak anak dapat membantu
prekonomian

keluarga,

dan

mendapatkan pekerjaan yang mapan.
Usaha untuk mencapai harapan,
Usahan

yang

informan
harapannya

dilakukan

untuk
adalah

oleh

mencapai
bekerja

dan

berdoa agar di mudahkan oleh Alloh

10

SWT dalam mencapai harapannya

masa depan cemerlang. Optimisme

adapun

seperti

yang dimiliki oleh seorang individu

membuka hati agar mendapatkan

menandakan bahwa individu tersebut

pendamping kembali.

percaya bahwa dirinya memiliki

usaha

lainnya

Prinsip hidup seorang ibu
tunggal, Prinsip yang dimiliki oleh
informan adalah memberikan yang
terbaik untuk anak agar anak bahagia
dengan cara bekerja
mendampingi
informan

anak

yang

keras

dan

kemampuan

untuk

mengatasi

kemalangan yang mungkin terjadi di
masa depan
Pemenuhan kebutuhan rumah
tangga,

Pemenuhan

kebutuhan

dan

adapun

rumah tangga informan dengan cara

memiliki

prinsip

bekerja,

berinvestasi

dengan

menjalani apa adanya dan melakukan

mengandalkan gaji perminggu atau

yang terbaik. Pencapaian target,

perbulan

Target yang dimiliki oleh informan

pemenuhan yang lainnya itu dengan

adalah

cara berdagang yang mendapatkan

sukses

dan

dapat

dan

adapun

cara

menyekolahkan anak hingga tinggi

pemasukan

dan menjadikan anak yang solehah,

berkaitan dengan teori (Wolin &

mendapatkan kerja yang mapan dan

Wolin, 1999) Inisiatif melibatkan

mendapatkan

keinginan

pasangan

kembali.

perharinya.

yang

Hal

kuat

ini

untuk

Usaha untuk mencapai target,

bertanggung jawab atas kehidupan

Usaha

sendiri atau masalah yang dihadapi.

yang dilakukan informan

untuk mencapai harapan-harapannya

Individu

adalah dengan bekerja keras, berdoa

proaktif bukan reaktif bertanggung

dan terus membimbing anak-anak.

jawab dalam pemecahan masalah

Pandangan tersebut sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh
(Reivich & Shatte, 2002) optimistic
Individu

yang

resilien

adalah

individu yang optimis. Optimisme
adalah ketika individu melihat bahwa

yang

resilien

bersikap

selalu berusaha memperbaiki diri
ataupun situasi yang dapat diubah
serta

meningkatkan

untuk

menghadapi

dapat diubah.

kemampuan
hal-hal

tidak

11

Alasan pemenuhan kebutuhan

Berdasarkan

penilaian

positif

rumah tangga, Alasan informan

terhadap masalah yang informan

dalam memenuhi kebutuhan rumah

katakan hal tersebut sesuai dengan

tangganya adalah untuk memenuhi

teori (Reivich & Shatte, 2002),

kebutuhan rumah

Reaching out

tangga

seperti

Sebagaimana telah

sekolah anak dan biaya kehidupan

dipaparkan

sebelumnya,

sehari-hari keluarganya, dan untuk

resiliensi

membuktikan bahwa ibu tunggal

bagaimana

mampu menggantikan peran seorang

memiliki

ayah yang mencari nafkah dan

mengatasi kemalangan dan bangkit

mampu mandiri. Hal ini sesiau

dari keterpurukan, namun lebih dari

dengan teori yang diutarakan oleh

itu

(Wolin & Wolin, 1999) Kemandirian

kemampuan individu meraih aspek

adalah kemampuan untuk mengambil

positif

jarak secara emosional maupun fisik

kemalangan yang menimpa.

dari sumber masalah dalam hidup

SIMPULAN

seseorang. Kemandirian melibatkan

Pada dasarnya resiliensi tidak

lebih

dari

sekedar

seorang

individu

kemampuan

resiliensi

dari

juga

bahwa

untuk

merupakan

kehidupan

setelah

menjaga

ditentukan oleh seberapa banyak

keseimbangan antara jujur pada diri

kesulitan yang telah dilewati sebagai

sendiri dengan peduli pada orang

penentu keberhasilan atau kegagalan

lain.

dalam menghadapi keadaan yang

kemampuan

Penilaian

untuk

positif

terhadap

masalah, Penilaian positif terhadap
masalah

yang

informan

hadapi

adalah mampu lebih sabar, ikhlas,
kuat dalam menghadapi masalah
adapun hal lainnya yaiutu mampu
lebih

bersosialisai

dengan

lingkungan dan mempu mengeksplor
kemampuan dalam diri informan.

sulit, namun lebih ditentukan oleh
tingkat

akurasi

dalam

mempertimbangkan suatu keadaan
sulit, banyaknya alternatif skenario
yang

dapat

dibayangkan,

kemampuan untuk bersikap fleksibel,
melanjutkan hidup untuk meraih
kesempatan baru.
Resiliensi yang ditunjukan oleh
ibu sebagai orang tua tunggal dalam

12

menghadapi permasalahan didalam

mampu dalam membagi waktu antara

rumah tangganya sangatlah beragam,

bekerja dalam pemenuhan kebutuhan

banyak cara yang dilakukan agar

rumah

mampu

tersebut

kebutuhan batin anak berupa kasih

yang

sayang, dan bagi seorang ibu sebagai

digunakan ibu sebagai orang tua

orang tua tunggal diharapkan lebih

tunggal

menjalin

resilien

diantaranya

cara

dengan

untuk

menganalisis

cara

resilien

yaitu

permasalahan

dan

berfikir positif agar mendapatkan
solusi

pemecahan

mengenalidiri
mengelola

agar

emosi

mengetahui

masalah,

potensi

mampu

yang

ada

didalam diri, memiliki keoptimisan
dalam hidup untuk meraih kehidupan
yang lebih baik, memiliki empati
yang baik agar memiliki hubungan
sosial yang positif dan saling berbagi
perhatian dan kasih sayang di dalam
keluarga.

komunikasi

pemenuhan

yang

baik

mengerti kondisi yang ibu rasakan.
2. Bagi anak.
Bagi anak, peran yang dijalankan
oleh seorang ibu sebagi orang tua
tunggal tidak lah mudah sang ibu
harus berperan ganda sebagai pencari
nafkah bagi

keluarga

dan juga

sebagai pengurus rumah tangga yang
harus memenuhi kebutuhan anak
dalam pemberian nafkah dan kasih
sayang, diharapkan bagi anak dapat
mengerti kondisi yang dirasakan ibu
sebagai orang tua tunggal dan dapat

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, maka peneliti
dapat

dan

antara anak dan ibu agar anak dapat

mampu

dan

tangga

mengajukan

saran-saran

sebagai berikut:

membantu dalam segi moril atau
materil.
3.

Bagi peneliti selanjutnya.
Bagi peneliti selanjutnya yang

1. Bagi Ibu sebagai orang tua

tertarik dengan judul yang sama

tunggal.

diharapkan dapat meneliti dengan

Bagi ibu sebagai orang tua

metode

tunggal,

diharapkan

dapat

lebih

yang

berbeda

agar

didapatkan spesifikasi yang lebih

13

terperinci

untuk

mendapatkan

perbedaan resiliensi antara bidang
pekerjaan tiap informan, jumlah
anak, dan lamanya seorang ibu
bersetatus

single

parent.

14

DAFTAR PUSTAKA

Bogar, C.B, (2006). Resiliency Determinants and Resiliency Processes Among Female
Adult Survivors of Childhood Sexual Abuse. Journal of Counseling &
Development. 84.h. 318-327

Bruce J. (2003). Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta: Asdi Mahasatya
Cox, F.D. (2002). Human Intimacy: Marriage, The Family, And Its Meaning. California:
Wadsworth Thomson Learning
Grotberg, E. H. (1999). Taping your inner strength : How to find the resilience to deal
with anything. Oakland, CA : NewHarbinger Publications Inc..

LaFramboise, & Teresa. D, et,al. (2006). Family, Community, and School Influences on
Resilience among American Indian Adolescents In The Upper Midwest .34. 193-

209
Muslimin. (2002). Metode Bidang Penelitian Sosial. Telkom: Universitas Muhammdiyah
Malang Press.
Reivich,K. & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor. New York: Broadway Books.
Sarwono, S.W. & Meinarno, Eko. A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta : Penerbit Salemba
Humanika.
Sussman, M.B., Steinmetz, Suzzane K., Peterson, Gary W. (1999). Handbook of
Marriage and The Family (2nd Ed.). New York : Plenum Press.

Wolin, S & Wolin, S. (1999). Project resilience. http://projectresilience.com/
2013/08/resasbahavior.htm