Hubungan Pengetahuan KB pada Ibu-ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X Kecamatan Medan Johor Tahun 2012

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN KB PADA IBU-IBU RUMAH

TANGGA TERHADAP PENGGUNAAN KONTRASESPSI

DI KELURAHAN GEDUNG JOHOR LINGKUNGAN X

KECAMATAN MEDAN JOHOR

TAHUN 2012

OLEH :

FITRI AYU APRILINA SUYANTO 090100119

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN KB PADA IBU-IBU RUMAH

TANGGA TERHADAP PENGGUNAAN KONTRASESPSI

DI KELURAHAN GEDUNG JOHOR LINGKUNGAN X

KECAMATAN MEDAN JOHOR

TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

OLEH :

FITRI AYU APRILINA SUYANTO 090100119

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Hubungan Pengetahuan KB pada Ibu-ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X Kecamatan Medan Johor Tahun 2012

Nama : Fitri Ayu Aprilina Suyanto NIM : 090100119

Dosen Pembimbing Dosen Penguji I

(dr. Sarma N. Lumban Raja, Sp.OG (K)) (dr. Andrina Rambe, Sp. THT) NIP : 19600116 198611 1 1001 NIP : 19710622 199703 2001

Dosen Penguji II

(dr. Mega Sari Sitorus, M.Kes) NIP : 19770126 200112 2 2002

Medan, 15 Januari 2013 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH) NIP : 19540200 198011 1 001


(4)

HALAMAN PERSETUJUAN

Penelitian dengan Judul :

Hubungan Pengetahuan KB pada Ibu-Ibu Rumah Tangga terhadap Penggunaan Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012”

Yang Dipersiapkan Oleh :

FITRI AYU APRILINA SUYANTO 090100119

Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui.

Medan, Desember 2012 Disetujui,

Dosen Pembimbing

(dr. Sarma N. Lumban Raja, Sp.OG(K)) NIP : 19600116 198611 1 1001


(5)

ABSTRAK :

Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu kesejahteraan rakyat. Pada tahun 2009 Sumut (Sumatera Utara) khususnya Medan berada di urutan pertama pemakaian KB terbanyak yakni 2,34%.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan pengetahuan KB pada ibu-ibu rumah tangga terhadap penggunaan kontrasepsi. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian yang dipilih adalah 78 orang. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling dan analisa data yang digunakan adalah uji Chi Square dan akan diolah dengan program komputer SPSS for window 17.

Hasil penelitian ditemukan frekuensi karakteristik responden tertinggi adalah umur 20-35 tahun 57,89%, pendidikan S1 55,13% dan jumlah anak 3 orang 52,56%. Dari analisis statistik Chi Square, nilai p < 0,05.


(6)

ABSTRACT

The main problem of the developing countries including Indonesia is the high growth of the population and the imbalance of the dispersion and the age structure of the society. This state of society has proven to be difficult for the increasing and the balancing of the welfare of the society. The higher the growth of the population, the bigger the needs to maintain certain level of the welfare. On 2009, North Sumatera, especially Medan, is on the top of the contraception users, which are 2.34%.

The aim of the study is to determine the association of the knowledge about contraception of the housewives with the usage of contraception. This is an analytical study with cross sectional design. The samples are obtained with total sampling of 78 observations. The data is analyzed with chi square test.

The study shows the most frequent age of the respondent is 20-35 years old (57.89%). The most frequent education level is undergraduate (51.13%) and the main numbers of children are 3 children (52.56%). From the statistical analysis, the p value is lower than 0.05.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia- Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Sebagai salah satu area kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum, laporan hasil penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis menyelesaikan laporan hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Kepada Prof.dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Kepada dosen pembimbing penulisan penelitian ini, dr. Sarma N. Lumbanraja, Sp.OG(K) yang dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan hasil penelitian ini.

3. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dr. Mega Sari Sitorus, M.Kes dan dr. Andrina Rambe, Sp.THT yang telah memberi saran kepada penulis selama pengerjaan KTI.

4. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dr. Adlin Adnan, Sp.THT yang telah menjadi dosen penasehat akademik penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc, CM-FM yang telah menjadi dosen penasehat penulis selama proses pengerjaan kti.


(8)

6. Kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Ir. H. Dodik Suyanto dan Ibunda Ir. Hj. Sri Rahayu, adik penulis Muhammad Yudiansyah Taufik Suyanto, Sity Ayu Novarina Suyanto dan Rachma Ayu Meilisa Suyanto yang telah senantiasa mendukung dan memberikan dukungan serta bantuan dalam menyelesaikan laporan hasil penelitian ini.

7. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat yang selalu memberi motivasi penulis dr. Muhammad Akbar Arvy, dr. Kemala Husnaini, Wahyu Medsa Yeltas Putra S.Ked, Muhammad Thoha SE, Edward Koh, Felix Leo, Utari Olivina Tarigan, Fildzah Yamami Rizal, Liliyani Purnama S, Rani Safitri, Ina Kambuna, Reisya Ichwani, Salsabhila, Putri Agustin, teman kelompok lab. A4 dan teman-teman stambuk 2009 yang memberikan dukungan bagi penulis untuk merampungkan laporan hasil penelitian ini.

8. Kepada teman-teman seperjuangan satu kelompok, yaitu Nelly Rahayu dan Habibah Novita Sari L, yang telah turut bersusah payah dan tetap menjaga kekompakan dalam mensukseskan penyelesaian laporan hasil penelitian.

Cakupan belajar sepanjang hayat dan mengembangkan pengetahuan baru, dalam area kompetensi KIPDI-3, telah memotivasi penulis dalam melaksanakan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan KB pada Ibu-Ibu Rumah Tangga terhadap Penggunaan Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012”.

Penulis menyadari bahwa laporan hasil penelitian ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan hasil penelitian di kemudian hari.

Medan, Desember 2012 Penulis

Fitri Ayu 090100119


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN.……...……….………….... i

ABSTRAK... ii

ABSTRACT... iii

KATA PENGANTAR... iv-v DAFTAR ISI.………..……... vi-vii DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 2

1.3.Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1. Tujuan Umum ... 2

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………... 4

2.1. Kontrasepsi ... 4

2.1.1. Pengertian Kontrasepsi... ... 4

2.1.2. Tujuan Kontrasepsi ... 4

2.1.3. Metode Kontrasepsi ... 4

2.1.4. Jenis-Jenis Metode Kontrasepsi ... 4

2.2. Karakteristik Ibu yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 13

2.2.1. Pengertian Ibu... ... 13

2.2.2. Umur... ... 13


(10)

2.3.1. Pengertian Pengetahuan... ... 14

2.3.2. Tingkat Pengetahuan... ... 15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL……... 18

3.1. Kerangka Konsep Penelitian... 18

3.2. Definisi Operasional... 18

3.3. Hipotesis……….. 19

BAB 4 METODE PENELITIAN... 20

4.1. Rancangan Penelitian ... 20

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

4.3.1.Populasi Penelitian ... 20

4.3.2.Sampel Penelitian ... 20

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 22

4.4.1.Data Primer ... 22

4.5. Uji validitas dan realibilitas ... 22

4.6. Metode Analisa Data ... 23

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN... 24

5.1. Hasil Penelitian ... 24

5.1.2. Karakteristik Responden ... 24

5.1.2. Pemakaian Alat Kontrasepsi ... 25

5.1.2. Pengetahuan Ibu ... 26

5.1.2. Hubungan Pengetahuan Ibu ... 27

5.2. Pembahasan ... 28

5.2.1. Hubungan Pengetahuan Ibu terhadap Penggunaan KB ... 28

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN…..... 30

6.1. Simpulan ... 30


(11)

DAFTAR PUSTAKA... 31

LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup

Lembar Penjelasan Penelitian Informed Consent

Kuesioner Tabel Spss Ethical Clereance


(12)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

4.1. Uji Validitas dan Realibilitas 22

5.1. Distribusi Karakteristik Responden 24

5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Alat

Kontrasepsi 25

5.3. Distribusi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pemakaian

Kontrasepsi 26

5.4. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang

Kontrasepsi 26

5.5. Distribusi Jawaban tentang Alat Kontrasepsi 26 5.6. Tabel Silang Hubungan Pengetahuan Ibu terhadap


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan Penelitian Lampiran 3 : Informed Consent

Lampiran 4 : Kuesioner Lampiran 5 : Tabel SPSS


(14)

ABSTRAK :

Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu kesejahteraan rakyat. Pada tahun 2009 Sumut (Sumatera Utara) khususnya Medan berada di urutan pertama pemakaian KB terbanyak yakni 2,34%.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan pengetahuan KB pada ibu-ibu rumah tangga terhadap penggunaan kontrasepsi. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian yang dipilih adalah 78 orang. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling dan analisa data yang digunakan adalah uji Chi Square dan akan diolah dengan program komputer SPSS for window 17.

Hasil penelitian ditemukan frekuensi karakteristik responden tertinggi adalah umur 20-35 tahun 57,89%, pendidikan S1 55,13% dan jumlah anak 3 orang 52,56%. Dari analisis statistik Chi Square, nilai p < 0,05.


(15)

ABSTRACT

The main problem of the developing countries including Indonesia is the high growth of the population and the imbalance of the dispersion and the age structure of the society. This state of society has proven to be difficult for the increasing and the balancing of the welfare of the society. The higher the growth of the population, the bigger the needs to maintain certain level of the welfare. On 2009, North Sumatera, especially Medan, is on the top of the contraception users, which are 2.34%.

The aim of the study is to determine the association of the knowledge about contraception of the housewives with the usage of contraception. This is an analytical study with cross sectional design. The samples are obtained with total sampling of 78 observations. The data is analyzed with chi square test.

The study shows the most frequent age of the respondent is 20-35 years old (57.89%). The most frequent education level is undergraduate (51.13%) and the main numbers of children are 3 children (52.56%). From the statistical analysis, the p value is lower than 0.05.


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), 2004).

Dengan demikian apabila peristiwa ini terus-menerus berlangsung maka jumlah penduduk didunia akan selalu bertambah. Untuk mengendalikan jumlah penduduk yang besar dengan laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi, pemerintah mencanangkan suatu gerakan Keluarga Berencana Nasional dengan tujuan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Gerakan Keluarga Berencana Nasional ini disebarkan ke seluruh daerah di Indonesia termasuk di Kecamatan Medan Johor (BKKBN, 2008).

Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan tingkat pengetahuan dan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan (Saifuddin, 2003).

Berdasarkan hasil presurvey di BKKBN pada tahun 2009 di Sumatra Utara Jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 1.982.810 peserta, pasangan yang menjadi


(17)

peserta KB aktif pada Mei 2009 sebanyak 1.266.071. Sementara PUS yang bukan peserta KB ada sebanyak 716.739 yakni 73.863 jumlah pasangan usia subur yang sedang hamil, 213.653 jumlah pasangan usia subur yang ingin mempunyai anak segera (IAS), 249.586 jumlah pasangan usia subur tidak ingin anak lagi (TIAL), 179.637 jumlah pasangan usia subur yang ingin anak ditunda (BKKBN, 2009).

Dari data yang diperoleh dari pemberdayaan wanita dinas kesehatan kota Medan peserta KB aktif pada bulan November 2009 di kecamatan Medan Johor sebanyak 78,6% dari 20.830 PUS. Dari data diatas menunjukkan program KB sudah mencapai target (Dinkes, 2009).

Pada rencana pembangunan nasional ditegaskan bahwa selain pengendalian kelahiran dan penurunan kematian, diperlukan peningkatan kualitas program KB agar terwujud penduduk Indonesia yang berkualitas. Dengan demikian sangan tepat apabila dalam paradigm baru program KB difokuskan pada upaya-upaya baru yang lebih efektif untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Sebagai perwujudan pelaksanaan paradigm baru program KB nasional, maka visi mewujudkan NKKBS telah diganti dengan “Visi Keluarga Berkualitas tahun 2015”. (Depker RI, 2005).

Pengetahuan mengenai cara memilih alat kontrasepsi yang tepat merupakan hal penting dalam upaya perlindungan terhadap kesehatan reproduksi perempuan. Minimnya pengetahuan tersebut akan berdampak terhadap peningkatan angka kematian ibu hamil dan bersalin, angka kehamilan yang tidak diinginkan, dan angka kejadian penyakit menular seksual, serta angka kejadian gangguan kesehatan akibat efek samping kontrasepsi. (BKKBN, 2006)

Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan KB pada ibu-ibu rumah tangga terhadap penggunaan kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana hubungan pengetahuan KB pada ibu-ibu rumah tangga


(18)

terhadap penggunaan kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012”

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan KB pada ibu-ibu rumah tangga terhadap penggunaan kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui angka penggunaan kontrasepsi pada ibu rumah tangga di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor.

2. Mengetahui jenis-jenis kontrasepsi yang digunakan ibu rumah tangga di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Bagi peneliti

Menambah wawasan penulis khususnya tentang jenis-jenis kontrasepsi dan cara-cara pemasangan kontrasepsi.

2. Bagi responden

Diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu rumah tangga mengenai kontrasepsi.

3. Bagi peneliti lain

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi untuk penelitian yang lebih lanjut.


(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian kontrasepsi

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara permanen (Winkjosastro, 2002). Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.

Daya guna kontrasepsi terdiri atas daya guna teoritis atau fisiologik (theoretical effectiveness), daya guna pemakaian (use effectiveness), dan daya guna demografik (demographic effectiveness). Daya guna teoritis merupakan kemampuan suatu cara kontrasepsi bila dipakai secara tepat, sesuai dengan instruksi dan tanpa kelalaian. Daya guna pemakaian adalah perlindungan terhadap konsepsi yang ternyata pada kenyataan sehari-hari dipengaruhi oleh faktor ketidakhati-hatian, tidak taat azas, motivasi, keadaan sosial ekonomi, budaya, pendidikan, dan lain-lain. Daya guna demografik menunjukkan berapa banyak kontrasepsi diperlukan untuk mencegah suatu kelahiran (Winkjosastro, 2002).

2.2. Tujuan pelayanan kontrasepsi

Tujuan umum dari pelayanan kontrasepsi adalah pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB. Tujuan pokok yang diharapkan adalah penurunan angka kelahiran yang bermakna (Hartanto, 2004).

2.3. Metode kontrasepsi 2.3.1. Metode Sederhana

a. Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat a.1. Senggama Terputus

Cara ini merupakan cara kontrasepsi tertua yang dikenal manusia, dan sampai sekarang masih digunakan oleh manusia. Senggama terputus adalah penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa pria menyadari sebelumnya akan ada terjadi ejakulasi, dan


(20)

dalam waktu kira-kira 1 detik sebelum ejakulasi terjadi digunakan untuk menarik penis keluar dari vagina.

Keuntungan dari cara ini adalah tidak membutuhkan biaya, alat maupun persiapan. Akan tetapi kekurangannya adalah dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pria dan penggunaan cara ini dapat menimbulkan neurasteni. Kegagalan dengan cara ini dapat disebabkan oleh:

i. Adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi yang mengandung sperma.

ii. Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina.

iii. Pengeluaran semen dekat vulva dapat menyebabkan kehamilan. a.2. Pantang Berkala

Prinsip metode pantang berkala ini adalah tidak melakukan senggama pada masa subur yaitu pertengahan siklus haid atau ditandai dengan keluarnya lender encer dari liang vagina. Untuk menghitung masa subur digunakan rumus siklus terpanjang dikurangi 11 hari dari siklus terpendek dikurangi 18 hari. Dua angka yang diperoleh merupakan range masa subur. Dalam jangka waktu subur tersebut harus pantang sanggama, dan diluarnya merupakan masa aman. Sebagai contoh, jika seorang wanita mempunyai siklus haid dari hari ke 28 sampai hari ke 36, maka perhitungannya adalah 28-18=10, dan 36-11=25. Maka kontrasepsi dapat terjadi hari ke 10 hingga hari ke 25 daur haid, sehingga masa aman adalah hari pertama sampai hari ke 9 daur haid.

Metode ini tanpa efek samping, gratis digunakan oleh semua wanita baik tua maupun muda. Bagi wanita, cara ini sangat sulit dilaksanakan karena sukar menentukan saat ovulasi yang tepat terlebih lagi hanya sedikit wanita yang mempunyai daur hidup teratur.

b. Kontrasepsi dengan Menggunakan Alat b.1. Kondom

Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang terbat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan alami (produk hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual ataupun dipasang pada vagina saat berhubungan seksual.


(21)

Pada dasarnya ada 2 jenis kondom, kondom kulit dan kondom karet. Kondom kulit terbuat dari usu domba, sedangkan kondom karet lebih elastis dan murah sehingga lebih banyak digunakan. Sedangkan tipe kondom terdiri dari kondom biasa, kondom berkontur (bergerigi), kondom beraroma, dan kondom tidak beraroma.

Kekurangan dari kondom adalah dapat robek, pelumas kurang atau tekanan pada waktu ejakulasim dan sebagian kecil ditentukan kasus alergi terhadap kondom karet. Dan kelebihan dari alat kontrasepsi ini adalah murah, mudah diperoleh, tidak memerlukan pengawasan dan dapat mengurangi kemungkinan penularan penyakit kelamin.

b.2. Diafragma

Diafragma adalah suatu mangkok dangkal yang terbuat dari karet lunak yang dipakai oleh wanita menempel di mulut rahim, untuk mencegah sel mani agar tidak masuk ke dalam rahim. Spermisida yang dipakai bersamaan dengan diafragma akan membantu membunuh sel-sel mani dan juga melindungi terhadap ancaman penularan gonorrhea dan Chlamydia. Diafragma terdapat dalam berbagai ukuran, dan diperlukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan untuk menentukan ukuran diafragma yang cocok.

Diafragma tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang 6 jam sebelumnya, tidak mempunyai pengaruh sistemik, akan tetapi pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra dan diafragma juga bisa bocor terutama setelah dipakai lebih dari satu tahun. Pemeriksaan pelvis oleh petugas kesehatan terlatih diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.

b.3. Spermisida

Spermisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma. Spermisida menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembunuhan sel telur. Spermisida dikemas dalam bentuk aerosol (busa), tablet vaginal atau krim. Spermisida kurang efektif dalam mencegah kehamilan apabila digunakan sendiri. Akan tetapi akan sangat efektif apabila digunakan dengan metode lainnya seperti


(22)

Metode ini tidak mengganggu produksi ASI, mudah digunakan dan tidak memerlukan pemeriksaan kesehatan khusus. Disamping itu terdapat kekurangan metode ini, seperti kurang efektif dalam penggunaannya karena harus menunggu waktu 10-15 menit setelah pemakaian sebelum melakukan hubungan seksual dan efektivitasnya pemakaian hanya 1-2 jam saja.

2.3.2. Metode Modern a. Kontrasepsi Hormonal a.1. Pil

a.1.1. Pil Kombinasi

Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang sampai saat ini dianggap paling efektif, karena selain mencegah terjadinya ovulasi juga mempunyai efek lain terhadap traktus genitalis, seperti menimbulkan perubahab-perubahan pada lender serviks sehinggan menjadi kurang banyak dan kental, yang menyebabkan sperma tidak dapat masuk ke cavum uteri. Pil kombinasi ada yang berisi 21 atau 22 pil dan ada yang berisi 28 pil dalam satu bungkus. Pil kombinasi ada yang berisi 21 atau 22 pil dalam satu bungkus, diminum mulai hari kelima haid atau satu pil setiap hari sampai habis. Pil dalam bungkus kedua diminum 7 hari setelah pil dalam bungkus pertama habis. Pil kombinasi yang berisi 28 pil diminum setiap malam secara terus-menerus.

Tidak semua wanita dapat menggunakan pil kombinasi. Wanita yang mempunyai masalah kesehatan sebagai barikut sebaiknya tidak menggunakan pil kombinasi :

i. Menderita hepatitis atau penyakit kuning. ii. Menderita gejala stroke atau penyakit jantung. iii. Mempunyai masalah pembekuan darah.

iv. Merokok dan umur lebih dari 35 tahun karena akan mempunyai resiko serangan jantung atau pecah pembuluh darah otak.

v. Mencerita diabetes atau epilsepsi.

Efek samping dari pil kombinasi ini dapat dibagi menjadi dua yaitu efek samping ringan dan efek samping berat. Efek samping ringan berupa tambhan berat badan, perdarahan di luar haid, depresi dan gangguan gastrointestinal. Sedangkan efek samping berat adalah tromboemboli yang terjadi karena


(23)

peningkatan aktivitas faktor pembekuan dan dapat juga disebabkan pengaruh vaskuler secara langsung.

Pil kombinasi ini efektif dalam pemakaiannya, frekuensi koitus tidak perlu diatur, siklus haid jadi teratur dan keluhan-keluhan dismenorea yang primer menjadi berkurang atau hilang sama sekali. Kekurangan pil kombinasi ini adalah harus diminum setiap hari sehingga kadang-kadang dapat lupa, dan ada efek samping yang bersifat sementara seperti mual, muntah, sakit kepala, buah dada terasa nyeri dan setelah berhenti minum pil dapat menimbulkan amenore yang persisten.

a.1.2. Mini Pil

Mini pil tidak mengandung estrogen dan hanya mengandung progestin saja, sehingga mini pil ini lebih aman bagi wanita yang tidak cocok menggunakan pil kombinasi. Mini pil baik bagi ibu yang sedang menyusui karena tidak mengandung zat yang menyebabkan pengurangan produksi ASI, dan digunakan mulai hari pertama sampai hari kelima masa haid.

Mini pil tidak mengganggu hubungan seksual, tidak mempengaruhi produksi ASI, nyaman dan mudah digunakan, mengurangi nyeri haid, dan kesuburan cepat kembali. Sedangkan kekurangannya adalah mengalami gangguan haid, peningkatan atau penurunan berat badan, resiko kehamilan ektopik cukup tinggi dan apabila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar.

Wanita yang tidak boleh menggunakan mini pil adalah mereka yang termasuk ke dalam:

i. Hamil atau diduga hamil.

ii. Mengalami perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya. iii. Menderita kanker payudara atau mempunyai riwayat kanker payudara. iv. Menderita mioma uterus karena progestin memicu pertumbuhan mioma

uterus.

v. Mempunyai riwayat stroke karena progestin menyebabkan spasme pembuluh darah.


(24)

a.2. Suntikan

a.2.1. Suntikan Kombinasi

Jenis suntikan kombinasi adalah Cycloferm dan Mesigyna yang mengandung hormon estrogen dan progestin yang disuntikkan setiap bulan. Jenis suntikan ini cocok untuk wanita yang ingin mendapat haid yang teratur setiap bulan. Suntikan kombinasi membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu, dan menekan ovulasi.

Suntikan kombinasi tidak mengganggu hubungan seksual, risiko terhadap kesehatan kecil, tidak diperlukan pemeriksaan dalam jangka panjang, mengurangi nyeri saat haid dan mengurangi jumlah perdarahan. Efek samping yang ditimbulkannya adalah terjadi perdarahan bercak atau spotting, mual, pusing, nyeri payudara ringan, penambahan berat badan dan dapat mengakibatkan efek samping yang serius seperti serang jantung, stroke, adanya bekuan darah dalam paru atau otak dan dapat menyebabkan timbulnya tumor hati.

Wanita yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi adalah mereka yang termasuk ke dalam:

i. Wanita hamil atau diduga hamil.

ii. Wanita menyusui di bawah umur 6 minggu pasca persalinan. iii. Mengalami perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

iv. Penderita penyakit hati akut, mempunyai riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah tinggi (> 180/110 mmHg)

v. Wanita berumur diatas 35 tahun yang merokok.

vi. Mempunyai riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis yang berumur di atas 20 tahun

vii. Menderita kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain

a.2.2. Suntikan Progestin

Suntikan progestin seperti Depo-Provera dan Noris-terat megandung hormone progestin saja. Suntikan ini sangat baik bagi wanita yang menyusui dan suntikan diberikan setiap dua bulan atau tiga bulan sekali. Suntikan ini mengentalkan lender serviks dan menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadika selaput lender rahim tipis dan strofi sehingga menghambat transportasi


(25)

gamet oleh tuba. Penyuntikkan harus dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Suntikan ini sangat efektif dalam mencegah kehamilan dalam jangka panjang, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah. Efek samping yang ditimbulkannya adalah perdarahan yang tidak teratur atau bercak-bercak darah, berat badan meningkat, dan pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan kepadatan tulang (densitas), kekeringan pada vagina, menurunkan libio dan sakit kepala.

Wanita yang tidak boleh menggunakan suntikan ini adalah mereka yang hamil, mengalami perdarahan pervaginam, menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara dan yang menderita diabetes mellitus disertai komplikasi.

a.3. Implant/Susuk

Implant merupakan salah satu alat kontrasepsi yang dipasang di bawah kulit di lengan kiri pengggunanya. Metode ini dapat dipakai oleh semua wanita dalam usia reproduksi dan aman dipakai pada masa menyusui. Pemasangan dan pencabutan kembali metode ini hanya dapat dilakukan oleh petugas keamanan yang terlatih. Metode ini membuat lender serviks menjadi kental, mengganggu proses pembentukan endometrium, mengurangi transportasi sperma sehingga menekan ovulasi.

Sesuai dengan perkembangannya, implant terdiri dari tiga jenis yaitu: i. Norplant, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang

3,4 cm, diameter 2,4cm, dan diisi dengan 36 mg Levonogestrel. Jenis norplant ini efektif untuk penggunaan selama 5 tahun.

ii. Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.

iii. Jadena dan indoplant, terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.


(26)

produksi ASI dan dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan. Waktu yang paling baik untuk pemasangan implant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra-evolusi dari masa haid. Efek samping yang ditimbulkannya adalah nyeri kepala, peningkatan atau penurunan berat badan, nyeri payudara, mual, pening, mengalami gangguan haid (terjadinya spotting, perdarahan haid memanjang atau lebih sering berdarah).

Wanita yang tidak boleh menggunakan implant adalah wanita hamil atau disangkal hamil, penderita penyakit hati, kanker payudara, diabetes mellitus, kelainan kardiovaskular dan wanita yang mempunyai riwayat kehamilan ektopik. b. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) merupakan alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang terbuat dari bahan plastic dan tembaga yang hanya boleh dipasang oleh dokter atau bidan terlatih. Setelah di rahim, AKDR akan mencegah sperma pria bertemu dengan sel telur wanita. Pemakaian AKDR dapat sampai 10 tahun (tergantung kepada jenisnya) dan dapat dipakai oleh semua wanita umur reproduksi.

Sampai saat ini terdapat banyak jenis AKDR, dan yang paling banyak digunakan dalam program keluarga berencana di Indonesi adalah jenis Lippes loop. AKDR dapat dibagi dalam bentuk yang terbuka linear dan bentuk tertutup sebagai cincin. Yang termasuk dalam golongan bentuk terbuka linear antara lain Lippes loop, Saf-T-coil, multiload 250, Cu-7, Cu-T, Cu t 380 A, Spring coil, Marguiles spiral, dan lain-lain; sedang yang termasuk dalam golongan bentuk tertutup dengan bentuk dasar cincin antara lain adalah Ota ring, Antigon F, Ragab ring, cincin Gravenberg, cincin Hall-Stone, Binberg bow, dan lain-lain.

Pemasangan AKDR sebaiknya dilakukan pada masa haid, untuk mengurangi rasa sakit dan memudahkan insersi melalui kanalis servikalis. Segera setelah pemasangan AKDR, rasa nyeri atau kejang di perut dapat terjadi. Biasanya rasa nyeri ini dapat berangsur-angsur hilang dengan sendirinya. Rasa nyeri dapat dikurangi atau dihilangkan dengan pemberian analgetika. Jika keluhan berlangsung terus, sebaiknya AKDR dikeluarkan dan diganti dengan AKDR yang mempunyai ukuran yang lebih kecil.


(27)

Sebagai alat kontrasepsi AKDR mempunyai efektivitas yang tinggi dan merupakan metode jangka panjang, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak mempengaruhi produksi ASI, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi), dapat digunakann setelah menopause, tidak interaksi dengan obat-obat dan membantu mencegah kehamilan ektopik. Efek samping yang ditimbulkannya adalah perubahan siklus haid, haid menjadi lebih banyak dan lama, adanya perdarahan berat saat haid sehingga memungkinkan menyebabkan anemia.

Wanita yang tidak dapat menggunakan AKDR adalah mereka yang dalam keadaan:

i. Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil). ii. Mengalami perdarahan pervaginam yang tidak diketahui. iii. Menderita infeksi alat genital (vaginalis, servisitis). iv. Tiga bulan terakhir sedang mengalami abortus septic.

v. Mempunyai kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri.

vi. Menderita kanker alat genital. c. Sterilisasi

c.1. Sterilisasi Wanita (Metode Operasi Wanita/MOW)

Sterilisasi wanita adalah pemutusan saluran telur wanita yang dilakukan dengan operasi. Sterilisasi ini merupakan tindakan bedah yang aman dan hanya berlangsung selama 30 menit. Petugas kesehatan melakukan sayatan kecil di kulit perut ibu, kemudian memotong atau mengikat saluran yang membawa sel telur dari indung telur ke rahim. Tindakan ini tidak akan mempengaruhi hubungan seksual wanita. Operasi dapat dilakukan selama siklus haid, pasca persalinan dan pasca keguguran.

Pada konferensi khusus Perkumpulan Sterilisasi Sukarela Indonesia di Medan (3-5 Juni 1976), MOW dianjurkan pada wanita dengan usia antara 25-40 tahun, dengan jumlah anak sebagai berikut :

i. Umur anatara 25-30 tahun dengan 3 orang anak atau lebih. ii. Umur antara 30-35 tahun dengan 2 orang anak atau lebih.


(28)

Wanita yang sebaiknya tidak melakukan tubektomi adalah: i. Wanita hamil atau wanita yang diduga hami.

ii. Mengalami perdarahan vaginal yang belum jelas. iii. Mengalami infeksi sistemik atau pelvic yang akut. iv. Kurang pasti keinginannya untuk melakukan sterilisasi. c.2. Sterilisasi Pria (Metode Operasi Pria/MOP)

Sterilisasi pria adalah suatu tindakan bedah yang sangat sederhana yaitu dilakukan pemotongan saluran yang membawa sperma dari skrotum ke penis.

Tindakan operasi ini hanya berlangsung beberapa menit dan tidak mempengaruhi kemampuan pria untuk melakukan hubungan seksual. Pria masih mampu untuk ejakulasi cairan sperma, akan tetapi cairan sperma tersebut tidak mengandung benih sperma. Setelah operasi, pria tersebut harus terlebih dahulu ejakulasi sampai 20 kali sebelum benih sperma benar-benar bersih. Oleh karena itu, sebelum vasektomi dikatakan benar-benar steril, dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi yang biasa digunakan.

2.4. Karakteristik ibu yang mempengaruhi pengetahuan 2.4.1 Pengertian ibu

Ibu adalah seorang wanita yang terikat pernikahan atau tidak akan melahirkan anak (Poewodarminto, 2003).

2.4.2 Karakteristik yang mempengaruhi pengetahuan 1. Umur

Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian di dalam hampir semua menunjukkan hubungan dengan umur.

Dengan cara ini orang dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitan atau kematian menurut golongan umur. Persoalan yang dihadapi adalah apakah umur yang dilaporkan tepat, apakah panjangnya interval didalam pengelompokkan cukup untuk tidak menyembunyikan peran umur dapat dibandingkan dengan pengelompokkan umur pada penelitian orang lain.

Untuk keperluan perbandingan maka WHO menganjurkan pembagian-pembagian umur sebagai berikut:


(29)

a. Menurut tingkatan kedewasaan. b. Interval 5 tahun.

2. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik matang pada individu, kelompok atau masyarakat. Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya. Untuk mencapai nilai-nilai hidup merupakan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih tahu dan sebagainya). Dalam mencapai tujuan tersebut seseorang individu, kelompok atau masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar (Notoadmodjo, 2003). Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan seseorang dibedakan menjadi dua, yakni:

a. Faktor intern

Mencakup kecerdasan persepsi, emosi, motivasi, dan sebagainya yang berfungsinya untuk mengolah rangsangan dari luar.

b. Faktor ekstern

Meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non-fisik, seperti iklim, manusia, sosial ekonomi, kebudayaan dan sebagainya.

Semakin sempurna atau semakin baik, faktor intern dan faktor ekstern yang mempunyai perilaku seseorang mengenai suatu hal semakin baik tingkat pengetahuan orang tersebut (Notoadmodjo, 2003).

2.5 Pengetahuan

2.5.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).


(30)

Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yang disebut AIETA, yakni:

a. Kesadaran (Awareness), di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Merasa tertarik (interest) terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap subjek sudah mulai timbul.

c. Menimbang-nimbang (evaluation) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. d. Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa

yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adoption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Namun demikian, dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut.

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, di mana dengan pengetahuan dan sikap positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama. Satu contoh dapat dikemukakan di sini, ibu-ibu peserta KB yang diperintahkan oleh lurah atau ketua RT, tanpa ibu-ibu tersebut mengetahui makna dan tujuan KB, mereka akan segera keluar dari peserta KB setelah beberapa saat perintah tersebut diterima.

2.5.2 Tingkatan pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yakni:

a) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat


(31)

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu temtang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contoh: dapat menyebutkan jenis-jenis alat kontrasepsi.

b) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau maeri harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.


(32)

baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya, terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya: dapat menafsirkan sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB, dapat menanggapi terjadinya wabah diare di suatu tempat dan lain sebagainya.


(33)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka konsep penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

Variabel Independen Variabel Dependen

3.2. Definisi operasional 3.2.1.Variabel indenpenden

Pengetahuan KB

Defenisi : Pengetahuan KB adalah hal yang diketahui oleh ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Gedung Johor tentang kontrasepsi, yang meliputi:

a. Manfaat alat kontrasepsi adalah fungsinya bagi ibu-ibu dalam ber KB. b. Jenis-jenis kontrasepsi adalah kontrasepsi apa yang digunakan dalam ber

KB.

c. Cara penggunaannya adalah metode yang dilakukan dari masing-masing jenis alat kontrasepsi.

Cara ukur :Diukur dengan memberikan pertanyaan

menggunakan kuesioner dengan ketentuan menjawab pertanyaan 1-20.

Alat ukur : Kuesioner ( dilakukan uji validitas dengan metode korelasi pearson dimana dikatakan valid apabila nilai r > 0,5 dan nilai sig > 0,05 kemudian setelah itu dilakukan uji reliabilitas dengan rumus koefisien reliabilitas alpha dengan nilai cronbach’s alpha > 0,6).

Kategori : - Baik bila skor > 75% dengan jawaban benar


(34)

:- Sedang bila skor 40%-75% dengan jawaban benar 9-14.

: - Buruk bila skor < 40% dengan jawaban benar 3-8.

Skala ukur : Skala ordinal.

3.2.2.Variabel dependen

Penggunaan alat kontrasepsi

Defenisi : Penggunaan alat kontrasepsi adalah penggunaan atau keikutsertaan ibu-ibu rumah tangga dalam ber KB yang meliputi:

a. Responden memakai alat kontrasepsi atau tidak. b. Waktu penggunaan kontrasepsi pada responden.

Cara ukur :Diukur dengan menjawab pertanyaan pada kuesioner.

Alat ukur : Kuesioner. Skala ukur : Skala nominal.

3.3. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah “Adanya hubungan antara pengetahuan KB pada ibu-ibu rumah tangga terhadap penggunaan kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X Kecamatan Medan Johor tahun 2012”.


(35)

BAB 4

METODOLOGI PENELITAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional dimana observasi dan pengumpulan data dilakukan secara bersamaan pada satu kali waktu (Sudigdo, 2011) dengan menggunakan kuesioner yang menilai hubungan pengetahuan KB terhadap penggunaan kontrasepsi.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor.

4.2.2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian dimulai dari pengumpulan data sampai pelaporan hasil adalah mulai dari bulan Juli 2012 sampai bulan Agustus 2012.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah populasi terjangkau (accesible population) yakni bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu (Sudigdo, 2011). Pada penelitian ini populasi penelitiannya adalah semua ibu rumah tangga yang berada di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 405 orang.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2002).

Besar sampel yang akan diambil dari populasi dihitung dengan menggunakan rumus populasi finit (terbatas) :


(36)

� = N. Z²1´ �

2

� p. (1−p) (N−1)d²+ Z²1´��2 p. (1−p) � = 405 (1,96)

2. 0,5(10,5)

(405−1)(0,1)2+ (1,96)2. 0,5(1−0,5) � = 405(3,8416). 0,5(0,5)

(404)(0,01) + (3,8416).0,5(0,5) �= 1555,848 . 0,25

4,04 + 0,9604 � =388,962

5,0004 � = 77,786 Keterangan:

n : besar sampel minimum. Pada hasil perhitungan jumlah sampel untuk penelitian adalah 78.

Z1- a/2 : nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu.

P : harga proporsi populasi. Pada perhitungan sampel penelitian diatas digunakan p = 0,5.

d : kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir. Pada perhitungan sampel penelitian diatas digunakan d = 0,1.

N : jumlah di populasi. Nilai N pada penelitian adalah 405.

Dari hasil perhitungan diatas, didapatkan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 78 orang ibu rumah tangga.

Teknik pengambilan sampel yang berjumlah 78 orang ibu rumah tangga pada penelitian menggunakan sistem cluster sampling dimana penarikan sampel berdasarkan klaster yang terpilih diasumsikan didalam setiap kelas/gugus sudah terdapat semua sifat/variasi yang akan diteliti, selanjutnya kelas yang akan diacak dan unit sampel akan diambil dari kelas yang sudah tertarik (Arlinda, 2007).

Untuk menjadi sampel pada penelitian ini, individu dalam populasi harus memenuhi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi, yaitu:

• Kriteria inklusi


(37)

• Kriteria ekslusi

1. Tidak menjawab pertanyaan dengan lengkap.

4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

1. Data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner.

2. Data yang diperoleh dari wawancara langsung dengan responden.

4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dengan menggunakan uji Cronbach (Cronbach Alpha) dengan program SPSS 17.0. Sampel dalam uji validitas ini memiliki karakter yang sama dengan sampel penelitian ini, yaitu ibu-ibu rumah tangga Kelurahan Gedung Johor. Jumlah sampel yang digunakan dalam uji validitas ini adalah 20 orang. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner Variabel Nomor

pertanyaan

Total pearson correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0,712 Valid 0,856 Reliabel

2 0.646 Valid Reliabel

3 0,761 Valid Reliabel

4 0,678 Valid Reliabel

5 0,754 Valid Reliabel

6 0,688 Valid Reliabel

7 0,645 Valid Reliabel

8 0,537 Valid Reliabel

9 0,543 Valid Reliabel

10 0,679 Valid Reliabel

11 0,718 Valid Reliabel

12 0,745 Valid Reliabel

13 0,537 Valid Reliabel

14 0,526 Valid Reliabel

15 0,677 Valid Reliabel

16 0,531 Valid Reliabel

17 0,756 Valid Reliabel

18 0,577 Valid Reliabel

19 0,735 Valid Reliabel


(38)

4.6. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini dilakukan analisis bivariat yaitu untuk mengetahui hubungan antara dua variabel adalah variabel independen dengan variabel dependen yang dilakukan secara statistik dengan uji analitik Chi square (X²), dengan taraf signifikasi 95% (� = 0,05). Pedoman dalam menerima hipótesis: apabila nilai Fhitung > Ftabel, atau nilai probabilitas (p) < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima, yaitu ada hubungan pengetahuan KB ibu terhadap penggunaan kontrasepsi.


(39)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.Hasil Penelitian

Penelitian dengan judul “ Hubungan Pengetahuan KB pada Ibu-Ibu Rumah Tangga terhadap Penggunaan Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012”, yang dilaksanakan dari tanggal 18 Juli 2012 sampai dengan 21 Agustus 2012 dengan jumlah sampel sebanyak 78 orang, hasilnya disajikan berikut ini.

5.1.1 Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, responden yang diteliti sebanyak 78 orang ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di Kelurahan Gedung Johor. Gambaran karakteristik responden yang diamati yaitu umur, pendidikan, dan jumlah anak.

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012

No. Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%) 1. Umur

20-35 tahun 45 57,69%

36-45 tahun 21 26,92%

>45 tahun 11 14,10%

2. Pendidikan

SMP 13 16,66%

SMA 20 25,64%

S1 43 55,13%

S2 2 2,56%

3. Paritas (jumlah anak)

Satu Anak 11 14,10%

Dua Anak 17 21,79%

Tiga Anak 41 52,56%

Lebih dari tiga anak 9 11,53%

Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik responden yang diteliti yaitu umur, pendidikan, dan jumlah anak. Sebagian besar pada umur responden dalam rentang reproduksi sehat yaitu 20-35 tahun sebanyak 45 orang (57,69%), dan paling sedikit umur >45 tahun sebanyak 11 orang (14,10%). Pendidikan


(40)

sedikit SMP sebanyak 13 orang (16,67%). Jumlah anak responden paling banyak 3 orang sebanyak 41 orang (52,56%) dan paling sedikit berjumlah satu anak sebanyak 11 orang (21,79%).

5.1.2. Pemakaian Alat Kontrasepsi

Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Alat Kontrasepsi Di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor

Tahun 2012

No. Pemakaian Alat Kontrasepsi Jumlah Persentase (%)

1. Tidak pakai 28 35.9%

2. Pakai 50 64.1%

Jumlah 78 100 %

Berdasarkan hasil penelitian tentang pemakaian alat kontrasepsi dikategorikan menjadi dua yaitu tidak pakai dan pakai. Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memakai alat kontrasepsi sebanyak 50 orang (64,1%), sedangkan yang tidak memakai sebanyak 28 orang ( 35,9%).

Tabel 5.3. Distribusi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Pemakaian Alat Kontrasepsi Di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan

Medan Johor Tahun 2012

No. Jenis kontrasepsi Jumlah Persentase (%)

1. IUD 23 46%

2. Pil KB 8 16%

3. Suntik KB 12 24%

4. Implant 7 14%

Jumlah 50 100 %

Pada tabel dapat dilihat mayoritas ibu menngunakan alat kontrasepsi berupa IUD ada sebanyak 23 orang (46%), dan minoritas ibu menggunakan alat kontrasepsi berupa implant ada sebanyak 8 orang (14%).

5.1.3. Pengetahuan Ibu

Tabel 5.4. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Kontrasepsi Di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor

Tahun 2012

No. Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

1. Baik 52 66,7%

2. Sedang 18 23,10%

3. Kurang 8 10,3%


(41)

Pada tabel dapat dilihat mayoritas ibu mempunyai pengetahuan yang baik tentang alat kontrasepsi ada sebanyak 52 orang (66,7%), dan minoritas ibu mempunyai pengetahuan kurang tentang kontrasepsi ada sebanyak 8 orang (10,3%).

Tabel 5.5. Distribusi Jawaban Tentang Alat Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012 No Pertanyaan tentang Kontrasepsi Jawaban Jumlah

(%) Benar Salah

1. Pengertian KB 51

65,4%

27 34,6%

78 100%

2. Tujuan program KB 46

59%

32 41%

78 100% 3. Sasaran dalam program KB 39

50%

39 50%

78 100%

4. Alat-alat kontrasepsi 50

64,1%

28 35,9%

78 100%

5. Pengertian pil KB 47

60,3%

31 39,7%

78 100% 6. Waktu pil KB mulai dikonsumsi 48

61,5%

30 38,5%

78 100% 7. Efek samping penggunaan pil KB 42

53,8%

36 46,2%

78 100%

8. Pengertian suntik KB 48

61,5%

30 38,5%

78 100% 9. Berapa macam suntik KB berdasarkan waktu

pemberiannya 44 56,4% 34 43,6% 78 100% 10. Kelemahan memakai suntik KB 44

56,4%

34 43,6%

78 100% 11. Pengertian spiral dalam program KB 43

55,1%

35 44,9%

78 100% 12. Lama efektivitas penggunaan spiral dalam

mencegah kehamilan 44 56,4% 34 43,6% 78 100% 13. Kelemahan penggunaan spiral 42

53,8%

36 46,2%

78 100% 14. Pengertian kontrasepsi mantap 45

57,7%

33 42,3%

78 100% 15. Waktu kontrasepsi mantap dapat dilakukan 41

52,6%

37 47,4%

78 100% 16. Kecocokan dalam penggunaan kontrasepsi mantap 43

55,1%

35 44,9%

78 100%

17. Pengertian susuk KB 43

55,1%

35 44,9%

78 100% 18. Keuntungan penggunaan susuk KB 42

53,8%

36 46,2%

78 100% 19. Pengertian senggama terputus dalam program KB 49

62,8%

29 37,2%

78 100% 20. Kerugian yang timbul dari metode senggama 48 30 78


(42)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat butir pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pertanyaan nomor 1 sebanyak 51 responden dan pertanyaan nomor 19 sebanyak 49 responden. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor 3 sebanyak 39 responden dan pertanyaan nomor 15 sebanyak 37 responden.

5.1.4. Hubungan Pengetahuan Ibu terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012

Tabel 5.6. Tabel Silang Hubungan Pengetahuan Ibu terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan

Medan Johor Tahun 2012

Pengetahuan

Pemakaian alat kontrasepsi

Jumlah (%) X -²hitung

P Tidak pakai Pakai

f % f %

Baik 16 20,5% 36 46,1% 52(66,6%)

Sedang 6 7,7% 12 15,3% 18(23%) 13,31 0,001

Kurang 6 7,7% 2 2,6% 8(10,3%)

Jumlah 28 35,9% 50 64,1% 78(100%)

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel silang di atas menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebagian besar memakai alat kontrasepsi sebanyak 36 orang (46,1%), dan responden yang berpengetahuan kurang baik sebagian besar tidak memakai kontrasepsi sebanyak 6 orang (7,7%).

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh dengan X²hitung sebesar 13,315 lebih tinggi jika dibandingkan dengan X²tabel = 3,841 pada derajat kebebasan (df)=1, demikian juga dengan nilai probabilitas (p) diperoleh dengan nilai 0,001<0,05, hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemakaian alat kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor.

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara membagikan kuesioner dan wawancara kepada 78 orang responden ibu-ibu untuk mengetahui hubungan


(43)

antara pengetahuan ibu terhadap penggunaan kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012. Data yang diperoleh dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan berikut ini.

5.2.1. Hubungan Pengetahuan Ibu terhadap Penggunaan Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012

Menurut BKKBN (2006) pengetahuan mengenai cara memilih alat kontrasepsi yang tepat merupakan hal penting dalam upaya perlindungan terhadap kesehatan reproduksi perempuan. Minimnya pengetahuan tersebut akan berdampak terhadap peningkatan angka kematian ibu hamil dan bersalin, angka kehamilan yang tidak diinginkan, dan angka kejadian penyakit menular seksual, serta angka kejadian gangguan kesehatan akibat efek samping kontrasepsi.

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 5.5. menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebagian besar memakai alat kontrasepsi sebanyak 36 orang (46,1%) dan responden yang berpengetahuan buruk sebagian besar tidak memakai alat kontrasepsi 6 orang (7,7%).

Dari uji statistik Chi Square, X²hitung(13,31) >X²tabel(3,841), dengan nilai probabilitas (p) diperoleh nilai 0,001<0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu terhadap penggunaan kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor.


(44)

BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan pengetahuan KB pada ibu-ibu rumah tangga terhadap penggunaan kontrasepsi di kelurahan gedung johor lingkungan x, kecamatan medan johor tahun 2012, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden memakai alat kontrasepsi sebanyak 50 orang.

2. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas ibu menggunakan jenis kontrasepsi berupa IUD sebanyak 23 orang.

3. Ada hubungan yagn signifikan pengetahuan ibu dengan pemakaian alat kontrasepsi di kelurahan gedung johor lingkungan x, kecamatan medan johor. Uji statistik Chi Square, X²hitung (13,31) > X²tabel (3,841), dengan probabilitas (p) 0,001<0,05

6.2. Saran

Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian tersebut, maka dikemukakan beberapa saran berikut ini:

1. Bagi responden

Agar ibu lebih meningkatkan pengetahuannya dengan cara banyak bertanya terutama pada petugas kesehatan sehingga menimbulkan motivasi untuk memakai alat kontrasepsi.

2. Bagi petugas kesehatan

Agar meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang alat kontrasepsi (KB) terutama pada ibu yang berpengetahuan kurang dan berpendidikan dasar.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnyam dan menjadi bahan masukkan bagi institusi pendidikan.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, S., 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Dinkes Medan. 2004. Prevalensi Ibu Rumah Tangga Menggunakan Kontrasepsi di Kecamatan Medan Johor. Diakses dari:

Meliani, N., Setiyawati, N., 2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:

Fitramaya

Mansjoer, 2000. Keluarga Berencana. Diakses dari:

Wijaya, 2005. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Sebagai Pengguna Kontrasepsi. Diakses dari:

(Diunduh 01 April 2012)

Hartanto, H., 2010. Keluarga Berencana DAN KONTRASEPSI. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Chandra, E., 2010. Perencanaan Kontrasepsi. Bali: Maxmedia

Elizabeth, S., 2007. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kontrasepsi di Puskesmas Padang Bulan. Diakses dari:

(Diunduh 13 April 2012)

Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto

Muchtar Z., dkk, 2011. Desain Penelitian Klinis dan Statistika Kedokteran. Medan: USU Press

Wahyuni, S.S., 2007. Statistika Kedokteran. Jakarta Timur: Bamboedoea Communication


(46)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran 1

1. Nama : Fitri Ayu Aprilina Suyanto

2. NIM : 090100119

3. Tempat/Tanggal Lahir : Kota Pinang/ 01 April 1992

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Karya Wisata Komplek Johir

Indah Permai

Tahap II Blok A/16

6. Telepon/Handphone : 061-7870838 / 08116029905

7. Alamat email

8. Riwayat Pendidikan :

 TK Kuntum Dahlia Kota Pinang 1995-1997

 SD Al-azhar Medan 1997-2003

 SMP Harapan 1 Medan 2003-2006

 SMA Sutomo 1 Medan 2006-2009

 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2009-sekarang

9. Riwayat Pelatihan :

 ESQ Leadership Training, Tahun 2006.

 Peserta Pelatihan Manajemen Mahasiswa Baru (MMB) BEM-PEMA FK USU 2010.


(47)

 Peserta Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Lokal BEM-PEMA FK USU & ISMKI 2010

 Peserta MEDICAL EXPO IKATAN DOKTER INDONESIA SUMATERA UTARA 2010

 Peserta Symposium & Workshop “The Essensials Of Major Cardiovascular Diseases” BEM-PEMA FK USU 2011

 Peserta Pengabdian Masyarakat SCOPH PEMA-FK USU Januari 2011.

 Peserta Pengabdian Masyarakat SCOPH PEMA-FK USU Juni 2011. 10. Riwayat Organisasi

 Anggota SCORA FK USU PEMA FK USU periode 2009-2010  Panitia PORSENI FK USU 2008 & 2009


(48)

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Lampiran 2

“Hubungan Pengetahuan KB pada Ibu-Ibu Rumah Tangga terhadap Penggunaan Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X,

Kecamatan Medan Johor Tahun 2012”

Saya, Fitri Ayu Aprilina Suyanto, mahasiswa tingkat IV Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sedang melakukan penelitian berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu-Ibu Rumah Tangga terhadap Penggunaan Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh ibu mengerti tentang kontrasepsi.

Untuk kepentingan pengumpulan data penelitian ini, saya mohon kesediaan Ibu untuk menjawab pertanyaan di dalam kuisioner ini dengan sejujur-jujurnya. Setiap data yang terdapat dalam kuisioner ini bersifat rahasia dan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian ini saja.

Setelah memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini, saya mengharapkan Ibu dapat mengisi lembaran persetujuan dan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Medan, November 2012 Hormat saya


(49)

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN DALAM PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ___________________________________________________________ Alamat : ___________________________________________________________ telah mendapat penjelasan yang baik mengenai tujuan dan manfaat penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan KB pada Ibu-Ibu Rumah Tangga terhadap Pengguna Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X, Kecamatan Medan Johor Tahun 2012”.

Saya mengerti bahwa saya akan diminta untuk menjawab kuesioner dan bersedia berpartisipasi untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

Demikianlah persetujuan ini saya buat dengan sejujurnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan,………..2012 Yang membuat pernyataan,


(50)

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 4

Hubungan Pengetahuan KB pada Ibu-Ibu Rumah Tangga terhadap Penggunaan Kontrasepsi di Kelurahan Gedung Johor Lingkungan X,

Kecamatan Medan Johor Tahun 2012

No. Kuesioner :

Tanggal Pengisian :

Data Umum Responden

Nama Ibu :

Umur Ibu :

Pendidikan terakhir : Jumlah anak hidup :

Alat kontrasepsi apa yang pernah ibu gunakan : a. Pil

b. Suntik c. Spiral d. Susuk e. Kondom

f. Lain-lain, sebutkan……….

Berapa lamakah ibu menggunakan alat kontrasepsi yang sekarang? Sebutkan……….

Petunjuk : berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap paling benar. PENGETAHUAN

1. Apa yang ibu ketahui tentang KB?

A. KB adalah gerakan pemerintah dalam membasmi penyakit menular. B. KB adalah program peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat

melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, peningkatan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.


(51)

2. Salah satu tujuan dari program keluarga berencana (KB) adalah? A. Untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera, berkualitas dan untuk

mencapai kesehatan reproduksi yang optimal.

B. Untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang lebih baik dan optimal. C. Untuk pengendalian jumlah penduduk.

3. Siapa yang menjadi sasaran dalam program keluarga berencana (KB)? A. Wanita usia subur (WUS)

B. Pasangan usia subur (PUS) C. Laki-laki usia subur (LUS)

4. Alat-alat kontrasepsi apa saja yang ibu ketahui? A. Pil, kondom, susuk dan sirkumsisi

B. Pil, tablet, kapsul dan spiral C. Pil, suntik, kondom dan implan 5. Apa yang ibu ketahui tentang pil KB?

A. Pil KB adalah pil kombinasi yang mengandung hormon dimana hormonnya terdiri dari hormon estrogen dan progesterone.

B. Pil KB adalah pil yang bisa membuat seseorang yang mengkonsumsinya tidak hamil.

C. Pil KB adalah pil yang dapat menurunkan suhu tubuh yang tinggi. 6. Menurut ibu, kapan waktu pil KB mulai dikonsumsi?

A. Pil KB mulai diminum hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid. B. Pil KB boleh kapan saja dikonsumsi walaupun sedang hamil.

C. Pil KB diminum pada saat menyusui begitu anak lahir. 7. Apa yang ibu ketahui tentang efek samping penggunaan pil KB?

A. Mual, muntah dan pendarahan berupa bercak.

B. Kenaikan metabolism menyebabkan pengguna pil KB menjadi gendut. C. Tidak mencegah infeksi menular seksual dan dapat membuat pengguna pil

KB menjadi hipotensi.

8. Apa yang ibu ketahui tentang suntik KB?

A. Suntik KB adalah suntik untuk menghilangkan rasa sakit.


(52)

9. Menurut ibu, ada berapa macam suntik KB berdasarkan waktu pemberiannya? A. Satu macam

B. Dua macam C. Tiga macam

10.Menurut ibu, apa saja kelemahan memakai suntik KB? A. Dapat menyebabkan kegemukan dan mudah lelah. B. Dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan.

C. Dapat menyebabkan nyeri dada dan ada gangguan haid. 11.Apa yang ibu ketahui tentang spiral?

A. Spiral adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan polymethyline yang diberi lilitan logam, umumnya tembaga (Cu), dan dipasang di mulut rahim.

B. Spiral adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari karet lentur yang

mengandung hormon estrogen dan progesterone yang dipasang di mulut rahim.

C. Spiral adalah alat KB tradisional yang paling popular.

12.Menurut ibu, berapa lama efektivitas spiral dalam mencegah kehamilan? A. 98%-100% bergantung pada jenis spiral dan lamanya tidak ditemukan

adanya kehamilan sekitar (5-8 tahun).

B. 70%-80% pada jenis spiral lopper T (cuT 380A), sedangkan jenis novaT sangat tidak efektif.

C. Tidak efektif sama sekali.

13.Dari yang ibu ketahui, apa saja kelemahan spiral? A. Mahal dan jarang didapat.

B. Dapat meningkatkan terjadinya infeksi panggul dan spiral sering terlepas setelah pemasangan atau selama pemantauan.

C. Menyebabkan mual, muntah dan infeksi menular seksual. 14.Apa yang ibu ketahui tentang kontrasepsi mantap?

A. Kontrasepsi kurang efektif dalam mencegah kehamilan. B. Kontrasepsi yang sangat merugikan keluarga dan diri sendiri. C. Kontrasepsi permanen dan efektif


(53)

15.Menurut ibu, kapan kontrasepsi mantap dapat dilakukan? A. Saat kehamilan dimulai dari awal kehamilan.

B. Tiga bulan setelah melahirkan.

C. Pasca keguguran, pasca persalinan, atau masa internal.

16.Karena sifat dari kontrasepsi mantap ini, maka kontrasepsi ini hanya cocok pada pasangan?

A. Pasangan yang sukarela atas dasar permintaan. B. Pasangan yang masih menginginkan anak. C. Pasangan yang belum memiliki keturunan. 17.Apa yang ibu ketahui mengenai susuk KB?

A. Susuk pada KB adalah batang dilastik lembut berisi hormon levonorgestre yang diletakkan di bawah kulit.

B. Susuk pada KB adalah batang plastik yang diisi cairan yang diletakkkan di mulut rahim.

C. Susuk pada KB adalah cara tradisional yang proses pemasangannya tidak berdasarkan standar medis.

18.Keuntungan dari penggunaan susuk KB? A. Sakit dan tidak nyaman

B. Praktis dan cepat bekerja 24 jam setelah pemasangan. C. Tidak ada keuntungan.

19.Apa yang ibu ketahui tentang KB sanggama terputus?

A. Sanggama terputus adalah tidak melakukan hubungan suami-istri selama masa subur.

B. Sanggama terputus adalah metode KB yang menggunakan kondom. C. Sanggama terputus adalah suatu metode kontrasepsi dimana sanggama

diakhiri setelah terjadi ejakulasi intravaginal.

20.Apa kerugian yang timbuk dari metode senggama terputus? A. Ejakulasi prematur pada pria.

B. Dapat menyebabkan demam, batuk dan infeksi.

C. Kenikmatan seksual berkurang bagi suami-istri, sehingga dapat


(54)

Lampiran 5

pertanyaan 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 27 34.6 34.6 34.6

1 51 65.4 65.4 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 32 41.0 41.0 41.0

1 46 59.0 59.0 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 39 50.0 50.0 50.0

1 39 50.0 50.0 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 28 35.9 35.9 35.9

1 50 64.1 64.1 100.0


(55)

pertanyaan 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 31 39.7 39.7 39.7

1 47 60.3 60.3 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 30 38.5 38.5 38.5

1 48 61.5 61.5 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 36 46.2 46.2 46.2

1 42 53.8 53.8 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 30 38.5 38.5 38.5

1 48 61.5 61.5 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 34 43.6 43.6 43.6

1 44 56.4 56.4 100.0


(56)

pertanyaan 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 34 43.6 43.6 43.6

1 44 56.4 56.4 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 35 44.9 44.9 44.9

1 43 55.1 55.1 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 34 43.6 43.6 43.6

1 44 56.4 56.4 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 36 46.2 46.2 46.2

1 42 53.8 53.8 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 33 42.3 42.3 42.3

1 45 57.7 57.7 100.0


(57)

pertanyaan 15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 37 47.4 47.4 47.4

1 41 52.6 52.6 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 35 44.9 44.9 44.9

1 43 55.1 55.1 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 35 44.9 44.9 44.9

1 43 55.1 55.1 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 36 46.2 46.2 46.2

1 42 53.8 53.8 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 29 37.2 37.2 37.2

1 49 62.8 62.8 100.0


(58)

pertanyaan 20

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 30 38.5 38.5 38.5

1 48 61.5 61.5 100.0

Total 78 100.0 100.0

UMUR RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20-35 45 57.7 57.7 57.7

36-45 21 26.9 26.9 84.6

>45 12 15.4 15.4 100.0

Total 78 100.0 100.0

KATEGORI PENGETAHUAN Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid KURAN

G

8 10.3 10.3 66.7

SEDANG 18 23.1 23.1 76.9

BAIK 52 66.7 66.7 100.0

Total 78 100.0 100.0

penggunakb

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid pakai 50 64.1 64.1 100.0

tidak pakai 28 35.9 35.9 35.9


(59)

(1)

Lampiran 5

pertanyaan 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 27 34.6 34.6 34.6

1 51 65.4 65.4 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 32 41.0 41.0 41.0

1 46 59.0 59.0 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 39 50.0 50.0 50.0

1 39 50.0 50.0 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 28 35.9 35.9 35.9

1 50 64.1 64.1 100.0


(2)

pertanyaan 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 31 39.7 39.7 39.7

1 47 60.3 60.3 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 30 38.5 38.5 38.5

1 48 61.5 61.5 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 36 46.2 46.2 46.2

1 42 53.8 53.8 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 30 38.5 38.5 38.5

1 48 61.5 61.5 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 34 43.6 43.6 43.6

1 44 56.4 56.4 100.0


(3)

pertanyaan 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 34 43.6 43.6 43.6

1 44 56.4 56.4 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 35 44.9 44.9 44.9

1 43 55.1 55.1 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 34 43.6 43.6 43.6

1 44 56.4 56.4 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 36 46.2 46.2 46.2

1 42 53.8 53.8 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 33 42.3 42.3 42.3


(4)

pertanyaan 15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 37 47.4 47.4 47.4

1 41 52.6 52.6 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 35 44.9 44.9 44.9

1 43 55.1 55.1 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 35 44.9 44.9 44.9

1 43 55.1 55.1 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 36 46.2 46.2 46.2

1 42 53.8 53.8 100.0

Total 78 100.0 100.0

pertanyaan 19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 29 37.2 37.2 37.2

1 49 62.8 62.8 100.0


(5)

pertanyaan 20

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 30 38.5 38.5 38.5

1 48 61.5 61.5 100.0

Total 78 100.0 100.0

UMUR RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20-35 45 57.7 57.7 57.7

36-45 21 26.9 26.9 84.6

>45 12 15.4 15.4 100.0

Total 78 100.0 100.0

KATEGORI PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid KURAN

G

8 10.3 10.3 66.7

SEDANG 18 23.1 23.1 76.9

BAIK 52 66.7 66.7 100.0

Total 78 100.0 100.0

penggunakb

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid pakai 50 64.1 64.1 100.0

tidak pakai 28 35.9 35.9 35.9


(6)