PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA BONAR SANG PENDONGENG DI GLOBAL TV
commit to user
i
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA
BONAR SANG PENDONGENG DI GLOBAL TV
Disusun Oleh :
ALPIN DANIS PRAFATTAH D1408047
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA BONAR SANG PENDONGENG DI GLOBAL TV
Karya :
ALPIN DANIS PRAFATTAH D1408047
PENYIARAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, Juni 2011 Menyetujui Dosen Pembimbing,
(3)
commit to user
(4)
MOTTO
• “Mimpiku, senjataku. Senjata untuk menghadapi kehidupanku.” • “ Life is Precious”
• “ Hal terpenting dalam hidup adalah perubahan diri menjadi lebih baik.”
• “ Jalani apa yang kau yakini, jika tidak tinggalkanlah!!” • “Jangan suka merendahkan orang lain, karena dirimu akan
direndahkan Tuhan.”
• “Bahagia adalah sebuah hak, kerja keras ialah sebuah kewajiban. Laksanakan kewajiban, raihlah hakmu.”
(5)
commit to user
v
Persembahan
Tugas Ahkir ini penulis persembahkan kepada :
1. Allah Subhanahuwata’ala yang senantiasa menyertai penulis hingga sekarang.
2. Orang tua tercinta, Ibu dan Bapak yang telah membesarkan, merawat serta mendidik aku dengan cinta dan kasih sayang yang begitu berlimpah yang memberiku motivasi agar selalu menjadi yang terbaik.
3. Budhe– budheku tercinta yang sangat berjasa mendukungku dalam dunia akademis mulai dari aku SD hingga sekarang.
4. Keluarga rumah keduaku di Punggawan, Om Joko, Bunda, Om Yoyon, Tante Betty, Mas Agung, dek Icha dan semuanya terimakasih untuk semua dukungan dan perhatian selama ini.
5. “My Band, My Hope For Bright Future” Twinkle Twinkle, kalian adalah jalanku untuk membuktikan keberhasilanku di dunia musik dan akademis. 6. Para sahabat seperjuanganku, Gopang, Argo, Ardytama ,Fajri, Dila, Rizal
serta “ML” Crew terimakasih untuk arti persahabatan yang begitu hebat yang telah kalian berikan.
7. Teman-teman seperjuangan D3 Broadcasting 2008 semoga kisah indah yang pernah kita toreh, menjadi lukisan yang tidak akan pernah pudar yang terbingkai rapi dalam hati kita.
8. Erika Yuliandra Cahya Kesuma, wanita cantik nan hebat yang selalu ada disampingku. Kamu adalah kekasih, penopang, penyemangat, inspirasi, dan tujuan hatiku. Aku, Kamu, Cinta Selamanya.
(6)
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Segala atas berkat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan Kuliah Kerja Media (KKM) dengan judul “PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA BONAR SANG PENDONGENG DI STASIUN GLOBAL TV” yang digunakan sebagai tugas akhir.
Laporan ini dibuaat berdasarkan pelaksanaan magang yang telah dilakukan pada tanggal 1 Maret sampai 30 April 2011 di Global TV Jakarta. Penulis merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan yang sangat berharga ini.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran proses pelaksanaan kegiatan ini. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih secara khusus kepada :
1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan.
3. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si, selaku Pembimbing Akademik. 4. Drs. Aryanto Budhi S, M.Si, selaku Pembimbing Tugas Akhir. 5. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, selaku Penguji Tugas Akhir.
6. Seluruh Dosen Diploma III Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Amin Nugroho dan Anindya Wreksoatmodjo selaku Produser serta Asisten Produser program BONAR SANG PENDONGENG atas kepercayaannya.
(7)
commit to user
vii
9. Diah Kusuma dan Sri Setianingsih selaku Creative Bonar Sang Pendongeng.
10. Seluruh Staff Production Department Global TV, Mas Elang, Ko’ Leo, Abah, Mas Galih, Mas Alfiansyah, Kak Try Oetamy, Ananda Zatta, Mas Binyo, Mas Olenk, Ifath Nabela yang telah memberi banyak semangat dan pengalaman kepada penulis dalam memperoleh informasi mengenai Global TV. Serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini. 11. Teman-teman Broadcast 2008 terima kasih atas kebersamaan kalian
selama 3 tahun menempuh studi Broadcasting, begitu indah kisah kita. Penulis menyadari bahwa Tugas Ahkir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan senang hati. Semoga Tugas Ahkir ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan siapa saja yang membutuhkan.
Surakarta, Juni 2011 Penulis
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
PERSETUJUAN ... ii
PENGESAHAN ... iii
MOTTO... ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan………... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Komunikasi ... ... 7
B. Televisi ... 9
C. Program Televisi... ... 11
D. Program Acara Siaran Hiburan ... 18
E. Proses Produksi Program Acara Siaran Hiburan ... 19
BAB III. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN... 26
A. Data Umum Global TV... 26
B. Sejarah Singkat Global TV ... 27
C. Visi dan Misi Global TV... 28
D. Alamat Global TV... 29
E. Logo Global TV... 32
(9)
commit to user
ix
BAB IV. PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA ... 34
A. Kegiatan Kuliah Kerja Media ... 34
B. Focus Of Interest... 45
C. Deskripsi Acara ... 52
BAB V. PENUTUP... 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Kritik dan Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 58
(10)
LAMPIRAN
1. SURAT TUGAS
2. SURAT KETERANGAN DITERIMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3. PENILAIAN KULIAH KERJA MEDIA INSTANSI MITRA
4. SURAT KETERANGAN MENYELESAIKAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
5. LAPORAN PERIODIK 6. RUNDOWN
(11)
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi serta media yang begitu pesat pada saat ini mengharuskan industri hiburan untuk saling berpacu dalam membuat sajian hiburan yang disenangi masyarakat. Tidak terkecuali dengan media televisi, yang berlomba menciptakan program-program hiburan untuk dapat dinikmati para pemirsanya.
Media televisi adalah salah satu cara mendapatkan hiburan yang dapat dijangkau oleh hampir semua masyarakat Indonesia. Dengan adanya televisi dinilai mampu memenuhi kebutuhan informasi ataupun hiburan yang sangat berdampak bagi khalayak luas. Televisi mampu membuat orang secara langsung mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa waktu yang lama, dan mampu memberikan hiburan tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Bukan hanya orang dewasa saja yang membutuhkan hiburan, anak-anak pun menginginkan tontonan yang dapat mereka saksikan setelah pulang sekolah. Sekarang ini tayangan televisi untuk anak-anak hanya dibanjiri oleh film kartun import, dengan mengandalkan tokoh yang lucu serta kecanggihan animasi saja. Dan yang lebih ironis, mereka juga menyaksikan sinetron yang sebenarnya ditujukan untuk dewasa. Dongeng cerita rakyat Indonesia hampir dinyatakan punah, karena tidak adanya proses pewarisan secara turun temurun. Seolah cerita legenda Indonesia mati suri, yang tidak dipedulikan lagi oleh penerus bangsa.
(12)
Program Bonar Sang Pendongeng adalah program hiburan bagi anak-anak Indonesia yang menyajikan dongeng asli tanah air yang dikemas secara menarik, edukatif, dan juga didalamnya terselip pesan moral nilai-nilai luhur. Dalam setiap tayangan Bonar Sang Pendongeng menyajikan cerita legenda rakyat yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Nusantara, seperti Malin Kundang, Lutung Kasarung, Bawang Merah Bawang Putih, Sangkuriang, Roro Jonggrang, dan lain sebagainya. Cerita yang diangkat juga bisa dari cerita populer anak-anak yang berasal dari luar negeri, seperti Cinderella, Aladdin, Pinokio, Si Cantik dan Si Buruk Rupa, dan masih banyak lagi.
Bonar Sang Pendongeng memiliki konsep yaitu, Bonar adalah seorang pria yang mempunyai sosok yang ceria, sangat menyukai anak-anak yang akan berkelana ke berbagai tempat sebagai pendongeng yang diperankan oleh Irgi Fahrezi. Mulai dari sekolah, sanggar, tempat bermain sampai menjamah daerah pedalaman di tanah air untuk mendongeng bagi anak-anak disana. Program Bonar Sang Pendongeng bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan dongeng tanah air ke anak-anak agar tidak mati dimakan jaman. Serta anak-anak juga akan mendapatkan nilai-nilai yang terkandung didalam dongeng tersebut. Dikarenakan banyak pihak mempunyai anggapan bahwa dongeng memiliki nilai konstruktif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mental anak.
Karena cerita yang diangkat adalah cerita nusantara, maka Bonar akan mendongeng di tempat cerita itu berasal. Misalkan cerita Sangkuriang, akan diceritakan langsung dari Gunung Tangkuban Perahu. Dan jika ada dongeng yang
(13)
commit to user
3
yang bertujuan menarik minat anak-anak untuk menontonnya. Isi dongeng adalah cerita rakyat nusantara dan akan divisualisasikan dengan pengadegan karakter sesuai isi cerita yang akan dilakukan oleh beberapa talent yang semuanya adalah anak-anak berusia 9 hingga 12 tahun. Pengadegan/ visualisasi dari isi dongeng adalah berupa VT (Video Tape) dengan adegan sesuai yang ada pada cerita itu sendiri. Atau visualisasi hanya diisi gambar seperti yang ada pada buku cerita.
Dalam proses produksi program Bonar Sang Pendongeng dibagi menjadi empat segmentasi. Segment pertama Bonar selaku pendongeng berada di sebuah lokasi, menjelaskan lokasi dan mencari kumpulan anak-anak yang sedang bermain dan mulai bercerita. Segment kedua cerita berlangsung dengan ditambah insert gambar animasi. Selain itu, ditengah cerita anak-anak yang mendengarkan boleh mengajukan pertanyaan seputar cerita. Segment ketiga ceerita terus berlangsung dan diselingi insert gambar animasi. Dan segment keempat Bonar menyudahi cerita dengan memberi kesimpulan atau pesan untuk anak-anak, lalu berpamitan dan melanjutkan perjalanan mencari anak-anak lainnya. Itulah gambaran singkat tentang proses produksi program anak Bonar Sang Pendongeng.
Seiring kemajuan jaman yang begitu pesat, yang terjadi di dunia terasa sangatlah sempit. Persaingan yang terjadi di berbagai bidang kehidupan bertambah ketat, khususnya dalam dunia kerja. Instansi membutuhkan tenaga kerja yang kreatif, terampil, dan menguasai bidang kerjanya dengan baik. Maka dari itu, untuk membentuk mahasiswa menjadi praktisi-praktisi yang handal, tahan uji sekaligus siap pakai Program Diploma Tiga Jurusan Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
(14)
Surakarta mengadakan Kuliah Kerja Media (KKM) yang diwujudkan dalam bentuk kerja praktek lapangan atau magang pada suatu perusahaan, lembaga atau instansi.
Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan sarana bagi mahasiswa untuk dapat terjun langsung ke dalam dunia kerja pada perusahaan, lembaga atau instansi dalam batas waktu yang ditentukan. Kuliah Kerja Media juga sebagai penghubung kesenjangan antara teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan praktek kerja nyata, karena ilmu pengetahuan dari teori saja tidaklah cukup, maka dalam pencapaian bekal ilmu yang maksimal mahasiswa diharapkan dapat mempraktekkannya.
Dengan dasar pengetahuan tentang dunia penyiaran yang diperoleh dari bangku kuliah, maka penulis memilih untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media pada PT. Global Informasi Bermutu atau Global TV Jakarta. Global TV adalah salah satu stasiun televisi nasional yang didirikan pada awal tahun 1999 dan memulai siaran pada tahun 2002. Global TV dengan cepat mampu mengidentifikasikan dirinya sebagai stasiun televisi termuda di Indonesia dengan target pemirsa berjiwa muda.
Tergabungnya Global TV dengan MNC Group membuat Global TV menjadi salah satu televisi yang memproduksi banyak acara menarik dan berkualitas. Meski terbilang televisi muda, namun dalam perkembangannya Global TV senantiasa bersikap “dewasa”serta tidak pernah berhenti untuk terus berusaha memperbaiki kualitas tayangan dari ide dan konsep acara. Agar selalu
(15)
commit to user
5
menambah jangkauan siarannya. Dengan 18 pemancar, kini siaran Global TV dapat dinikmati oleh 110 juta pemisa di 142 kota setiap harinya dengan sajian-sajian program acara yang menarik dan tentunya berkualitas untuk dinikmati para pemirsa setianya.
Inilah yang mendasari penulis memilih PT. Global Informasi Bermutu atau Global TV Jakarta sebagai tempat melaksanakan Kuliah Kerja Media kurang lebih dua bulan dalam divisi In House Production dan focus interest dalam program anak Bonar Sang Pendongeng. Sebagai televisi yang mempunyai misi memenuhi kebutuhan informasi, edukasi, serta hiburan bagi keluarga Indonesia, maka Global TV memproduksi program anak Bonar Sang Pendongeng dengan jam tayang setiap Kamis dan Jumat jam 14.30 WIB sebagai pemenuhan kebutuhan tayangan yang edukatif dan menghibur. Dengan latar belakang ini, penulis tertarik mengangkat tema pada Tugas Akhir dengan mengambil judul “Proses Produksi Program Acara Bonar Sang Pendongengdi Stasiun Global TV”.
(16)
B. Tujuan Kuliah Kerja Media
Tujuan mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) ini adalah:
1. Untuk melengkapi sebagai persyaratan dalam menyelesaikan kuliah dan mendapat sebutan Ahli Madya (A,Md) jurusan Penyiaran di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan khususnya di bidang produksi dan penyiaran yang telah diperoleh di perkuliahan ke dalam dunia kerja di PT. Global Informasi Bermutu atau Global TV.
3. Untuk belajar lebih jauh tentang tugas Production Assistant (PA) dalam program In House Production dari proses pra produksi, produksi, yang dibuat oleh Global TV.
4. Untuk mendapatkan pengalaman kerja sesungguhnya, meningkatkan kreativitas serta profesionalitas agar siap dalam menghadapi dunia kerja di bidang Broadcasting. Dan juga untuk menumbuhkan rasa disiplin, tanggung jawab dan kerja sama dengan rekan kerja.
(17)
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
Kehidupan sehari– hari yang dilakukan oleh manusia tidak pernah luput dari komunikasi untuk menyampaikan pesan. Manusia adalah makhluk sosial yang bergantung satu sama lain, serta saling berkaitan dengan orang lain dilingkungannya. Jadi komunikasi dalam pengertian ini adalah yang terlibat dalam proses komunikasi adalah manusia itu sendiri. Komunikasi adalah suatu tindakan dimana seseorang memberikan atau menerima dari orang lain informasi tentang kebutuhan, keinginan, ataupun pengetahuan.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggriscommunication,berasal dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama. Apabila kita melakukan komunikasi dengan orang lain maka kita berusaha supaya hal yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Proses komunikasi terjadi antara komunikator (penyampai pesan) dengan komunikan (penerima pesan) melalui media. Setelah komunikan menerima pesan tersebut lalu mengartikannya, komunikan memberikan feedback (umpan balik) berupa pesan kembali, tindakan, maupun ekspresi sehingga menyebabkan pertukaran peran antara komunikator menjadi komunikan dan begitu selanjutnya.
“Communication is the process by which a system is establish, maintaned
(18)
kata-kata dari Lois Forsdale dalam bukunya yang berjudul “Perspectives On Comunication”yang berarti komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima, dilakukan sesuai dengan aturan.
Komunikasi dapat juga diartikan suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan), hal tersebut biasanya bisa dilakukan atau diwujudkan dengan simbol-simbol, kata-kata, gambar dan sebagainya, sehinggga pesan yang dibawa oleh komunikator dapat tersampaikan dengan jelas kepada komunikan, dan berlaku sebaliknya. (http://amazone.com/Carl-I-Hoveland/e/B001PL36W)
Pada hakekatnya komunikasi digunakan untuk menciptakan hubungan antara manusia atau kelompok. Komunikasi terdiri dari dua jenis, yaitu komunikasiverbaldan komunikasi nonverbal. Pengertian dari komunikasiverbal sendiri adalah komunikasi yang dalam penyampaian pesannya mempergunakan kata-kata (vocabulary), sedangkan komunikasi Nonverbal adalah komunikasi yang dalam penyampaian pesannya tidak menggunakan kata-kata, yang dalam hal ini lebih ditekankan pada penggunaan sentuhan, kontak mata, maupun ekspresi wajah. Namun pada dasarnya kedua jenis komunikasi tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu penyampaian pesan kepada orang lain agar orang tersebut mengerti serta memberi respon ataupun feedback terhadap pesan yang disampaikan.
(19)
commit to user
9
B. Televisi
Televisi adalah media komunikasi yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar obyek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita, dan lain sebagainya.
Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele ( bahasa Yunani) yang berarti jauh, dan visi ( videre bahasa latin ) berarti penglihatan. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan gambar, dan suara yang diproduksi disuatu tempat ( studio televisi) dapat dilihat dari tempat lain melalui sebuah perangkat penerima (televiset). Istilah televisionsendiri dicetuskan pada tanggl 25 Agustus 1900 di kota Paris, yang saat itu di kota tersebut berlangsung pertemuan para ahli bidang elektronika. (Wahyudi, 1989 : 53)
Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Televisi sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa lainnya, terlebih media massa radio. Televisi meskipun sama dengan radio dan film sebagai media massa elektronik, tetapi memiliki ciri dan sifat yang berbeda. Karakter utama dari penyiaran televisi adalah audiovisual bergerak dan dapat didengar atau dilihat apabila ada siaran.
Informasi audiovisual gerak menjadi lahan subur bagi industri broadcasting house maupun production house. Production house hanya
(20)
memproduksi, sedangkan broadcasting house selain memproduksi, juga menyiarkan informasi audiovisual gerak yang diproduksinya.Broadcasting house atau stasiun televisi merupakan lembaga yang mencari, mengumpulkan, menyeleksi, memproduksi, dan menyiarkan informasi audiovisual gerak / statis. Jadioutputdaribroadcasting houseadalah siaran. (Wahyudi, 1992 : 56-57)
Televisi juga mempunyai tujuan dan fungsi. Tujuan sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 4 bahwa penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan membangun masyarakat yang adil dan makmur.
Fungsi televisi sesuai dengan Undang-undang Penyiaran nomor 24 tahun 1997 BAB II pasal 5 yangberbunyi, “Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan , pendidikan dan hiburan, yang memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan”. Dari hal tersebut fungsi televisi secara umum menurut Undang-undang sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Media informasi dan penerangan 2. Media pendidikan dan hiburan
3. Media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya 4. Media pertahanan dan keamanan
(21)
commit to user
11
C. Program Televisi
Kata “program” berasal dari kata dalam bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Dalam undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya . Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran.
Program adalah segala hal yang ditampilkan oleh stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau peleyanan (sevices) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini khalayak (audience) atau pemasang iklan. (Morrisan, 2008 : 199-200)
Berbagai jenis program tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu program informasi (berita) dan program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera ditayangkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gossip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukan.
Program siaran televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu program berita dan program non berita.
(22)
1. Non Berita
Siaran non berita tidak bersifat politis dan bertitik tolak bukan dari berita. Pengolahan non berita mengutamakan artistiknya. Siaran non berita tidak terikat waktu, maka programnya dapat direncanakan sedini mungkin sehingga persiapannya benar- benar matang. Produk yang dihasilkan harus indah, menarik, dan sedap dilihat (artistik). Sasaran siaran non berita adalah kepuasan penonton.
Skema Jenis Program
(23)
commit to user
13
2. Berita
Siaran berita bersifat politis dan pengolahannya mengutamakan unsur jurnalistik. Siaran non berita juga bertitik tolak dari berita dan terikat oleh waktu. Siaran berita tidak mengutamakan kepuasan penonton namun memenuhi keinginan penonton.
Menurut Morissan program acara televisi dibagi menjadi program acara berita dan program acara hiburan seperti bagan di bawah ini :
a. Program Informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak atau audience. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual. Program informasi terdiri dari dua macam yaitu :
1) Berita keras (hard news)
Segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu:
a) Straight News
Straight news berarti berita langsung (straight), maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who,what, when, where, why, danhow) terhadap suatu peristiwa yamg diberitakan.
(24)
b) Feature
Featureadalah berita ringan namun menarik. Pengertian “menarik” disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya.
c) Infotainment
Kata “infotainment” berasal dari dua kata yaitu information dan entertainmentyang berarti informasi dan hiburan.Infotainmentadalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang – orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti pemain sinetron, pemain film, penyayi, dan sebagainya. Infotainmentadalah salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan.
2) Berita Lunak (soft news)
Soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (in depth) namun tidak bersifat harus ditayangkan. Program yang masuk kategori berita lunak adalah:
a) Current Affair
Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam.
b) Magazine
(25)
commit to user
15
lebih panjang. Program ini ditayangkan terpisah dari program berita dan menekankan pada aspek menarik suatu informasi daripada aspek pentingnya.
c) Dokumenter
Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.
d) Talk Show
Program yang sering disebut perbincangan ini adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seseorang pembawa acara (host).
b. Program Hiburan
Hiburan adalah siaran yang memberikan kepuasan batin (satisfaction) sesaat kepada pendengar atau pemirsa yang dapat berdampak pada timbulnya suasan rileks, merasa terbebas dari berbagai persoalan dan mendapatkan suasana baru.
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan.
1) Drama
Kata “drama” berasaldari bahasa Yunanidranyang berarti bertindak atau berbuat. Program drama adalah pertunjukkan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang terlibat dalam suatu konflik atau emosi dari cerita
(26)
tersebut. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinetron dan film.
2) Permainan
Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara perseorangan maupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis:
a) Quiz Show
Merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan. Permainan ini menekankan pada kemampuan berpikir atau intelektualitas.
b) Ketangkasan
Peserta dalam permainan ini harus mmpunyai kemampuan fisik dan ketangkasan untuk melewati tantangan dan rintangan dalam melakukan suatu permainan yang membutuhkan strategi dan perhitungan yang matang. Permainan ini juga menguju pengetahuan umum peserta.
c) Reality Show
Program yang menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasrkan realitas yang sebenarnya. Ada beberapa bentuk reality show, yaitu :
(1) Hidden Camera
(27)
commit to user
17
ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak– gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah direkayasa.
(2) Competition Show
Program yang melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan (game), atau pertanyaan.
(3) Relationship Show
Kontestan harus memilih satu dari sejumlah orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminat harus memperebutkan perhatian kontestan agar tidak tersingkir dari permainan.
(4) Fly on the Wall
Program acara yang memperlihatkan kehidupan sehari – hari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya.
(5) Mistik
Program yang terkait dengan hal- hal yang berbau supranatural menyajikan hal- hal gaib, paranormal, klenik, praktek spiritual magis, mistik, konyak dengan roh, dan lain– lain. Program mistik merupakan program yang diragukan realitasnya.
3) Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video klip atau konser. Program musik brupa konser dapat dilakukan di outdoor maupun di indoor(dalam studio).
(28)
4) Pertunjukan
Program yang menampilkan kemampuan atauperformanceseseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di dalam studio maupun di luar studio, di dalam ruangan atau di luar ruangan. Jika mereka yang tampil adalah para musisi maka disebut pertunjukan musik, atau jika yang tampil adalah para olahragawan maka pertunjukan itu disebut pertunjukan olahraga, begitu pula dengan pertunjukan memasak, lawak, dan sebagainya.
Sehingga sesuai dengan penjabaran Morissan mengenai jenis program acara televisi di atas, dapat disimpulkan bahwa acara Bonar Sang Pendongeng merupakan program acara hiburan.
D. Program Acara Siaran Hiburan
Mengacu pada undang-undang penyiaran yang menyebutkan salah satu fungsi televisi adalah sebagai media pendidikan dan hiburan, maka program acara siaran hiburan menjadi salah satu acara siaran yang wajib dimiliki oleh tiap stasiun televisi. Lewat program siaran televisi berjenis hiburan, pemaknaan realitas hiburan mendapatkan tempatnya akhir-akhir ini.
Menurut Charles Kenny, seorang ekonom pembangunan, dalam tulisannya berjudul “Revolution In A Box,” di majalah Foreign Policy edisi November 2009, per 2007 sudah ada lebih dari satu televisi untuk setiap empat orang di planet ini dan satu buah televisi di setiap masing-masing 1,1 miliar rumah tangga. (http://bhirmbani.blogspot.com/2010/07/empat-program-acara-hiburan-di-televisi.html)
(29)
commit to user
19
Acara Bonar Sang Pendongeng termasuk program hiburan dengan spesifikasi cerita atau dongeng dengan sasaran audience anak-anak. Acara ini dibuat berdasarkan untuk menghilangkan kecenderungan negatif terhadap penilaian acara hiburan yang ditayangkan stasiun televisi dewasa ini. Baik dilihat secara konsep, background acara, maupun goal and objective-nya acara Bonar Sang Pendongeng mampu mewakili salah satu fungsi televisi yang sebenarnya, yakni sebagai media pendidikan dan hiburan bagi masyarakat.
Dengan penayangan berjenis taping program acara Bonar Sang Pendongeng disiarkan dua kali sepekan dalam waktu siar yang disesuaikan pada jam anak-anak menonton televisi. Global TV adalah satu–satunya stasiun televisi yang mempunyai acara hiburan cerita yang mengangkat cerita rakyat dan legenda asli Indonesia, dengan banyak nilai – nilai luhur yang dapat diserap oleh para penerus bangsa dan secara tidak langsung menanamkan jiwa bangga terhadap tanah air dan bangsa Indonesia.
E. Proses Produksi Program Acara Siaran Hiburan
Bagian Produksi Televisi, merupakan dapur pembuatan sebuah program acara TV. Biasanya dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu produksi drama, non drama, dan news, kategori ini karena mempunyai hasil produk dan karakteristik yang berbeda. Hasil Produksi sebuah stasiun Televisi (in house production), kadang mampu mengangkat image sebuah stasiun Televisi bila mampu mendapatkan rating atau audience share yang besar, bahkan bisa dijadikan jangkar untuk program-program lainnya. Sebab setelah program
(30)
unggulan selesai tayang program acara yang kurang menarik pun biasanya ikut ditonton sebagai dampak keengganan pemirsa untuk berpindah saluran (channel).
Menurut Morissan, suatu program acara hiburan dihasilkan melalui proses produksi yang memerlukan banyak peralatan, dana, tenaga, dari berbagai profesi kreatif. Proses produksi itu sendiri terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1. Pra Produksi
Tahap pra produksi atau perencanaan adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreatifitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan diatas kertas yang nantinya akan di produksi dilapangan. Apa yang dibuat di atas kertas itulah yang akan dibuatkan audio visualnya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Produksi
Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik di studio maupun di luar studio. Proses ini disebut juga dengan taping. Dan perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali.
3. Pasca Produksi
(31)
commit to user
21
diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi antara lain penyuntingan (editing), member ilustrasi, music, efek, voice over, dan lain-lain. (Morissan, 2008 : 227).
Menurut Fred Wibowo merencanakan produksi program TV, akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, seperti materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi :
a. Materi Produksi
Materi produksi dapat berupa apa saja, kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu. Harus dilengkapi dengan latar belakang kejadian dan hal-hal lain yang perlu untuk menjadikan program ini menjadi utuh. Untuk itu masih diperlukan riset yang lebih mendalam agar semua data yang menyangkut produksi itu lengkap, semakin lengkap data yang diperoleh semakin kejadian itu lebih mudah diolah menjadi program yang baik.
b. Sarana Produksi
Sarana produksi yang menjadi sarana penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standart yang mampu menghasilkan kualitas gambar dan suara secara bagus. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagi alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit perekam peralatan suara, dan unit peralatan perekam pencahayaan. Kualitas standart dari ketiga unit peralatan ini menjadi
(32)
pertimbangan utama seorang produser ketika dia mulai dalam perencanaan produksinya.
c. Biaya Produksi
Bukan hal yang mudah untuk merencanakan biaya suatu produksi, dimana seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh terlupakan oleh siapa dan dari mana biaya itu akan dibayarkan. Oleh karena itu perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan, yaituFinancial OrienteddanQuality Oriented.
1. Financial Oriented adalah perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan yang ada. Kalau keuangan terbatas berarti tuntutan-tuntutan tertentu kebutuhan produksi harus dibatasi, misalnya tidak menggunakan artis kelas satu yang pembayarannya mahal, menggunakan lokasi shooting yang tidak terlalu jauh, konsumsi yang tidak terlalu mewah segala sesuatu didasari atas kemungkinan keuangan.
2. Quality Oriented adalah perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, tidak masalah keuangan. Produksi denganorientasi budget semacam ini biasanya produksi prestige. Produksi yang diharapkan mendapat keuntungan besar, baik dari segi nama maupun financial atau produksi yang diharapkan menjadi
(33)
commit to user
23
d. Penyusunan Pelaksanaan Produksi
Suatu produksi program TV melibatkan banyak orang, misalnya para artis, crew dan fungsionaris lembaga penyelenggaraan, polisi, aparat setempat dimana lokasi shooting dilaksanakan dan pejabat yang bersangkutan dengan masalah perijinan. Supaya pelaksanaanshootingdapat berjalan dengan lancar, harus memikirkan juga penyusunan pelaksanaan produksi yang baik.
e. Pelaksanaan Produksi
Suatu produksi program TV yang melibatkan banyak peralatan dan orang, dengan sendirinya membutuhkan biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahap produksi terdiri dari tiga bagian, dalam istilah pertelevisian yang lazim disebut Standart Operation Procedur(SOP). Terdiri dari :
1) Pra Produksi (ide, gagasan dan persiapan)
Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah siap. Tahap pra produksi meliputi :
a) Penemuan ide : tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan
(34)
naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
b) Perencanaan : tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.
c) Persiapan : tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat, latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.
2) Produksi
Sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.
3) Pasca Produksi (penyelesaian dan penayangan)
(35)
commit to user
25
1)Editing On Line: berdasarkan naskahediting, editor mengedit hasil shooting asli. Sambung-sambungn setiapshot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian sound asli dimasukkan dalam level yang sempurna, setelahediting on lineini siap proses berlanjut dengan mixing.
2)Mixing : narasi yang sudah direkam dan ilustrasi music yang juga sudah direkam, dimasukkan kedalam pita editing on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan music harus dibuat sedemikian rupa sehngga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. (Fred Wibowo, 2007 :23-44).
(36)
BAB III
DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
A.
Data Umum Global TV
Nama Perusahaan
: PT. Global Informasi Bermutu
Nama Usaha
: Global TV
Alamat
: Gedung Ariobimo Sentral lantai 12
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5
Kuningan
–
Jakarta Selatan
12950
Telephone
: (021) 5292 1515
Fax
: (021) 5292 1771
Website
:
www.globaltv.co.id
Jenis Industri / Jasa
: Pertelevisian
Target Audience
: ALL 5
–
39 th ABC
Direktur Utama
: Daniel Hartono
B.
Sejarah Singkat Global TV
PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV) merupakan salah satu
anak perusahaan PT. Media Nusantara Citra (MNC) yang bergerak dibidang
penyiaran dan didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 serta mendapatkan Ijin
Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No: 801/MP/PM/1999
(37)
commit to user
27
yang di keluarkan oleh Menteri Penerangan RI, pada tanggal 25 Oktober
1999.
Awal Global TV melakukan siarannya yaitu pada tahun 2002 dengan
menyajikan program MTV
(Music Television)
selama 24 jam yang
segmentasinya lebih difokuskan kepada anak muda atau remaja. Dari mulai
berdiri, Global TV sudah memiliki 6 stasiun
relay
yang terletak di Jakarta,
Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Dan Global TV juga
telah mendapat alokasi frekuensi pada 7 kota di Indonesia yaitu untuk wilayah
Denpasar, Samarinda, Palembang, Pontianak, Makassar, Manado, dan
Banjarmasin.
Tahun ke-4 tepatnya pada tahun 2003, Global TV mendapatkan
tambahan alokasi frekuensi kembali untuk 5 kota yaitu Pekanbaru, Padang,
Jambi, dan Jayapura. Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 2005 Global
TV memperluas target market dari anak muda ke target pasar remaja dan
keluarga muda kelas ABC dengan rentang umur 15
–
34 tahun. Selain itu,
Global TV melakukan perubahan format siaran menjadi 12 jam untuk
program MTV dan 12 jam pada program Global TV.
Di tahun 2006 Global TV kembali melakukan gebrakan dengan
mengubah jam siaran menjadi 8 jam konten
Nickelodeon
, 8 jam konten MTV,
dan 8 jam konten GTV serta memperluas target market mereka ke
anak-anak,remaja, dan keluarga muda kelas ABC yang berumur 5- 34 tahun. Tak
puas dengan 18 stasiun
relay
, Global TV kembali menambah 3 stasiun
relay
(38)
yaitu di kota Malang, Kediri, dan Madiun. Global TV memperluas pasar
siarannya dengan menambah acara bagi anak-anak dengan 8 jam siaran untuk
konten
Nickelodeon
, 8 jam untuk konten MTV dan 8 jam lagi untuk konten
Global TV. Target market Global TV melebar menjadi anak-anak, remaja, dan
keluarga muda, kelas ABC, dari usia 5-34 tahun.
Pada tahun yang sama yaitu tahun 2006,
Up-grade TX
untuk wilayah
Denpasar telah diselesaikan. Namun Global TV melakukan perencanaan
untuk menambah 9 stasiun relay di pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi
wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember,
Mataram, dan Batam. Melalui 21 stasiun
relay
akan mencakup 127 juta
penonton.
Global TV pada tahun 2007 mampu merealisasikan 9 stasiun
relay
di
pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon,
Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember, Mataram, dan Batam. Di tahun yang
sama Global TV melakukan
Up-grade TX
untuk wilayah Jakarta, Surabaya,
Banjarmasin, dan Manado serta memperlebar target market ke ALL AB 5
–
39 ABC. Kini dari 29 stasiun
relay
telah mencakup lebih dari 153,2 juta
penonton di Indonesia.
C.
Visi dan Misi Global TV
1.
Visi Global TV :
(39)
commit to user
29
mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus
menjadi media paling efektif bagi
agencies
dan pemasang iklan.
2.
Misi Global TV :
Sebagai salah satu media untuk menyalurkan energi, dinamika dan
proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan memadukan
tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan
budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup
kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi
keluarga muda dinamik sebagai segmen utama pemirsa.
D.
Alamat Global TV
Pada stasiun penyiaran Global TV memang belum memiliki gedung
pribadi,maka seluruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan pada tiga
tempat dan lokasi yang berbeda yaitu:
1. Gedung Ariobimo Sentral
(Head Office)
Alamat
:Jl.H.R Rasuna Said Blok X-2,Kav. 5 Jakarta 12950
Phone
: (021) 5292 1115
Fax
: (021) 5292 1771
Pada gedung Ariobimo Sentral terdapat 12 lantai dan P1 sebagai lantai paling
atas gedung ini. Global TV memanfaatkan beberapa lantai dari gedung ini,
diantaranya lantai 6, 8, 12 dan P1. Dimana pembagian keempat lantai ini memiliki
fungsi sebagai berikut :
(40)
a. Lantai 6
: Pada lantai ini sering disebut dengan
MarComm
(
Marketing Communication
)
b. Lantai 8
: Lantai ini digunakan untuk departemen produksi,
departemen pascaproduksi, dan departemen
IT broadcast.
Departemen
produksi terbagi dalam dua manager produksi yang berbeda, yang
berisikan Manager Departemen Produksi,
Global Creative Solution
,
Produser Eksekutif, Produser,
Assistant Produser, Creative
,
Assistant
Produksi (PA), Talent
Artis, dan tata artistik. Ruang departemen
pascaproduksi berisikan ruang
Editing, Audio Post
,
Master Control
Room,
dan
Graphics.
c. Lantai 12
: Pada lantai ini terdapat ruang HRD
(Human Resource
Departement), General Service,
dan
Research and Development.
d. Lantai P1
: P1
(Penthouse 1)
adalah lantai yang digunakan untuk
divisi
Promo, Sales, Acounting, Corporate Secretary, Budgetting,
Programing
, dan ruang untuk para Direktur.
2. Komplek RCTI
Jl.Raya Perjuangan, Kebun Jeruk,Jakarta
Phone
: (021) 5360601
Fax
: (021) 5360602
Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat
on air
untuk
semua program acara yang diproduksi oleh Global TV. Tempat ini berisikan
(41)
commit to user
31
presentation
dan
technical
berada serta ruangan peralatan pendukung
shooting
/ produksi.
3. Studio AD
Jl. TB. Simatupang no.3 Ragunan, Jakarta Selatan
Studio yang berada di daerah Ragunan ini, terbagi menjadi beberapa bagian.
Bangunan ini memiliki dua studio, yakni studio A yang terletak di bagian depan yang
digunakan untuk program-program acara Global TV yang berskala lebih kecil seperti
Formula 1
, Akhirnya Aku Tahu, dan
Petronas Asian Road Race
2011, sedangkan
studio B digunakan untuk acara Global TV yang lebih besar seperti Main Kata dan
Kabaret Show. Disamping itu studio ini juga dilengkapi ruangan untuk
property
dan
juga ruangan khusus
wardrobe
serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti
ruang tunggu,
make up
artis dan ruang ganti artis.
Selain itu pada studio ini juga terdapat ruangan untuk manajemen khusus
crew
studio mulai dari
Cameraman, Lightingman
,
Audioman
sampai juru rekam serta
ruangan penyimpanan peralatan
shooting
/ produksi.
(42)
E.
Logo Global TV
Gambar 3.1 Logo Pertama
Gambar 3.2 Logo Kedua
Gambar 3. 3 Logo Global TV Sekarang
Logo Global TV sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan,
dan pada perubahan logo yang baru ini merupakan penyempurnaan dari
logo-logo sebelumnya. Logo baru tersebut dibuat lebih elegan,
simple
, inovatif,
serta mewakili jiwa muda yang dinamis dan mandiri, serta diharapkan akan
tercapai perubahan kedepan yang lebih baik dan fokus. Logo Global TV yang
baru ini tayang perdana pada tanggal 01 Juli 2008.
Bentuk bola tiga dimen
si ini selain melambangkan
“bola dunia” juga
melambangkan “fleksibilitas” Global TV sebagai stasiun televisi nasional
(43)
commit to user
33
yang mampu memberikan beragam sajian spesial, terlengkap untuk setiap
anggota keluarga Indonesia.
F.
Jangkauan Siaran
Jakarta
51 UHF
Palembang
36 UHF
Jambi 36UHF
Bandung
46 UHF
Bali
47 UHF
Jayapura TBA
Medan
31 UHF
Manado
28 UHF
Semarang
37 UHF
Pontianak
33 UHF
Surabaya
50 UHF
Banjarmasin
28 UHF
Yogyakarta
36 UHF
Samarinda
41 UHF
Makasar
43 UHF
Padang
37 UHF
Pekanbaru
36 UHF
Bdr Lampung 38 UHF
(44)
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Media
Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) atau yang
sering disebut dengan istilah magang selama kurang lebih dua bulan yang
terhitung sejak tanggal 1 Maret sampai dengan tanggal 30 April 2011.
Kegiatan magang tersebut penulis lakukan di sebuah stasiun televisi swasta
berskala nasional yang bertempat di Jakarta yakni PT.Global Informasi
Bermutu (Global TV) pada departemen produksi.
Tugas yang diberikan kepada penulis adalah sebagai pembantu
Production Assistant
(PA / asisten produksi) dalam program acara anak Bonar
Sang Pendongeng. Pada pelaksanaan magang hari pertama, penulis
dipertemukan dengan seorang pembimbing magang sekaligus PA dari
program acara Bonar Sang Pendongeng. Penulis mendapatkan penjelasan dan
pembekalan bagaimana tata cara magang di program acara Bonar Sang
Pendongeng., tugas-tugas yang harus dikerjakan PA, pengenalan situasi
kantor dan karyawan Global TV, serta pengenalan ruangan yang terdapat di
departemen produksi dan departemen pascaproduksi. Setiap hari Senin sampai
Jumat penulis datang ke kantor Global TV pada pukul 11 siang, namun
(45)
commit to user
35
apabila terdapat produksi penulis tiba di kantor Global TV 1-2 jam sebelum
produksi dimulai.
Adapun tugas-tugas yang penulis lakukan selama dua
bulan
melaksanakan Kuliah Kerja Media adalah sebagai berikut:
1.
Minggu Pertama
1 Maret
–
4 Maret 2011
Hari pertama melaksanakan magang, penulis berkenalan
langsung dengan para staf karyawan produksi Global TV. Lalu
diperkenalkan beberapa ruangan yang biasa digunakan sebagai tempat
bekerja para karyawan Global TV oleh PA dari program acara Bonar
Sang Pendongeng. Ruangan tersebut antara lain ruangan
production
dept
yang menjadi ruangan manager produksi,
general manager
,
produser eksekutif, produser,
talent marketing
serta PA dan
Creative
Global TV dan MTV berada, lalu penulis diperkenalkan dengan
ruangan
–
ruangan yang ada di
post pro dept
yang terdiri dari ruangan
post pro dept manager
, 16 ruangan
editing
atau yang biasa disebut
dengan
avid
,
master control room
(MCR)
,
ruangan grafis,
audio post,
serta ruangan untuk para
Program Director
dan juga
Floor Director.
Setelah mengenal seluruh ruangan kerja, penulis diperlihatkan
dan mengamati proses pascaproduksi acara Kabaret Show dengan
software Avid
hingga proses
materi dalam bentuk DVD dan
DVCAM selesai. Penulis juga diperlihatkan proses penyulihan atau
(46)
pengeditan suara dengan
software Nuendo
, pembuatan
bumper
acara
MTV A.M, serta
take voice
acara
Highlight Barclay Premiere League
diruang audio.
Kesulitan yang didapat oleh penulis di minggu pertama ini
adalah beradaptasi dengan suasana dan kondisi kerja yang dinilai baru
oleh penulis di Global TV, mulai dari bersikap hingga bertutur kata
serta masih sangat awam dengan alat
–
alat dan istilah
–
istilah yang
digunakan di Global TV. Namun dengan bertanya kepada pembimbing
dan membiasakan diri dengan situasi yang akan dihadapi dua bulan
kedepan, penulis dapat mengatasi masalah tersebut.
Kemajuan yang didapat penulis antara lain mengetahui standart
alat yang dipakai dan proses editing oleh stasiun televisi swasta
bertaraf nasional. Dan juga mengetahui cara penyulih suara bekerja
mulai dari
take voice
hingga pengeditan.
2.
Minggu Kedua
7 Maret
–
11 Maret 2011
Tugas di minggu kedua penulis langsung turut membantu
proses produksi
shooting Host
program Bonar Sang Pendongeng di
Central Park episode Rapunzel dan langsung dilanjutkan di
Waterboom Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara
.
Keesokan harinya
penulis mengikuti
shooting Video Tape
(pengadegan) episode
(47)
commit to user
37
Pada hari berikutnya penulis diberikan jadwal rutin oleh
pembimbing dan diwajibkan selalu mengikuti dan membantu proses
produksi acara Bonar Sang Pendongeng baik
shooting Host
maupun
Video Tape.
Dan pada hari itu adalah
shooting Video Tape (VT)
Bonar
Sang Pendongeng episode Rapunzel dilokasi yang selalu sama jika
dilakukan
shooting (VT)
yakni di Taman Buah Mekarsari Cibubur.
Pada hari Jumat atau hari yang mendekati
weekend,
akan
dilaksanakan
meeting prepare
untuk hari Senin mendatang. Disini
penulis juga diperbolehkan mengikuti agar mengetahui apa saja yang
harus dipersiapkan untuk Minggu depan.
Kendala yang dihadapi penulis pada minggu ini adalah penulis
belum benar
–
benar mengetahui tugas atau pekerjaan apa saja yang
biasanya dikerjakan oleh PA, dan terasa masih kaku dalam proses
produksi.
Dari pengalaman
–
pengalaman tersebut, kemajuan yang telah
dicapai penulis adalah penulis mengetahui prosedur produksi acara
In
House
Global TV, khususnya acara Bonar Sang Pendongeng. Dan
mengetahui apa saja tugas yang harus dilakukan oleh asisten produksi
pada saat produksi berlangsung.
3.
Minggu Ketiga
(48)
Pada minggu ketiga, penulis diberi tugas untuk mengikuti
proses pascaproduksi acara Bonar Sang Pendongeng. Penulis bertanya
kepada
editor
tentang istilah
–
istilah yang digunakan dalam proses
pascaproduksi. Penulis juga mengamati kerjasama dan koordinasi
antara
editor
dengan asisten produksi (PA) pada saat proses
editing
berlangsung.
Keesokan harinya, penulis menemani dan membantu PA
dalam mempersiapkan praproduksi dengan menelepon para kru
(crew
call)
yang akan bertugas terdiri dari satu
cameraman,
dua
lightingman
(penata cahaya), dua
audioman
(penata suara), tim property, satu
make
up artist
, dan satu penata busana. Penulis juga memperhatikan PA
pada saat
request property
untuk produksi keesokan harinya.
Hari berikutnya, penulis menemani PA
loading check
di Studio
AD dan memastikan alat
–
alat yang akan dipakai produksi hari ini
sudah siap, mulai dari kamera, lampu, audio, dan semua properti.
Setelah selesai, penulis berangkat bersama PA dan para kru untuk
shooting Host
Bonar Sang Pendongeng episode Ajisaka dan Momotaro
di Taman Buah Mekarsari Cibubur.
Keesokan harinya, penulis mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng episode Ajisaka dilokasi yang sama.
Program acara Bonar Sang Pendongeng termasuk program
In House
(49)
commit to user
39
Production
yang dimiliki Global TV dengan proses produksi
striping
atau kejar tayang.
Kesulitan yang dihadapi penulis pada minggu ketiga ini antara
lain penulis baru pertama kali melakukan
crew call
dengan kendala
nomer telepon beberapa kru tidak bisa dihubungi. Serta penulis tidak
mengetahui prosedural
request property
dan
loading check.
Penulis
berinisiatif untuk mengatasi kesulitan dengan cara selalu meminta
bimbingan PA tentang tiga hal baru diatas, dan memperhatikan dengan
baik kinerja PA pada saat melakukan
crew call, request property,
dan
juga
loading check.
Kemajuan yang penulis pada minggu ini adalah penulis
mengetahui proses preview pascaproduksi yang selanjutnya akan
dikoreksi oleh produser, mampu mengatasi masalah pada saat
crew
call,
dan mengetahui proses praproduksi mulai dari
request property,
loading check,
hingga siap untuk dipergunakan.
4.
Minggu Keempat
21 Maret
–
25 Maret 2011
Tugas
–
tugas yang dilakukan penulis pada minggu keempat
adalah mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang
Pendongeng episode Momotaro di Taman Buah Mekarsari Cibubur.
Keesokan harinya, penulis diberi tanggung jawab untuk
menemani PA survey lokasi
shooting
di Museum Keprajuritan Taman
(50)
Mini Indonesia Indah (TMII) yang akan digunakan untuk
shooting
adegan Bonar episode Peterpan.
Hari berikutnya penulis mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng episode Peterpan di Taman Buah
Mekarsari Cibubur dan dilanjutkan di Kapal Museum Keprajuritan
TMII.
Tugas lainnya yang dilakukan penulis adalah mencatat
time
code
(TC) ekspresif Bonar Host. Disini penulis memutar ulang kaset
DVD Bonar Sang Pendongeng di MCR
(Master Control Room)
dan
mencatat
time code
pada saat sang Host berekspresi tertawa, seolah
menirukan suara tokoh yang ada, dan semacamnya dalam cerita Bonar
Sang Pendongeng dari episode 31 hingga 37 yang bertujuan untuk
promotion
acara Bonar Sang Pendongeng.
Kesulitan yang didapat penulis adalah belum mengetahui cara
menggunakan alat pemutar kaset atau
Video Tape Recorder
(VTR)
yang berada dalam ruang MCR. Cara yang dilakukan penulis untuk
mengatasi kesulitan adalah bertanya kepada pegawai MCR dan
mengamati setiap hal yang dilakukan dalam memakai
Video Tape
Recorder
tersebut.
Kemajuan yang dicapai penulis pada minggu ini adalah penulis
dapat menggunakan alat pemutar kaset dan siap jika ada perintah untuk
(51)
commit to user
41
dalam ruangan
post pro,
seperti
Avid
adalah sebutan untuk ruang
editing karena memakai
software Avid.
Dan juga MCR
(Master
Control Room)
adalah ruangan yang berisikan perangkat teknis utama
penyiaran untuk mengontrol disrtibusi audio dan video dari berbagai
input pada produksi untuk siaran
live show
maupun
recorded.
5.
Minggu Kelima
28 Maret
–
1 April 2011
Pada minggu kelima, tugas yang rutin dilakukan penulis adalah
mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng
episode Putri Kandita di Taman Buah Mekarsari Cibubur.
Hari berikutnya penulis menemani PA untuk menyiapkan
seluruh alat produksi yang berada di Studio AD, lalu mengikuti proses
produksi
shooting
Host Bonar Sang Pendongeng episode Rara dan
Boneka dan Putri Kandita di Godong Ijo Sawangan Depok.
Penulis juga mengikuti proses pascaproduksi pada hari
berikutnya. Dengan mengamati dan bertanya kepada
editor
, penulis
mendapatkan bimbingan tentang
shortcut
dan langkah
–
langkah atau
proses
editing
dengan
software Avid
dari penarikan materi hingga
media stream
ke
On Air Presentation
. Penulis juga mendapat
bimbingan mengenai tugas
–
tugas PA pada proses pascaproduksi.
Adapun kemajuan yang dicapai penulis pada minggu kelima
adalah penulis mengetahui proses menyiapkan dan mengembalikan
(52)
alat-alat produksi di Studio AD. Penulis juga mengatehui proses
shortcut
dan langkah
–
langkah
editing
hingga proses pengiriman
media stream
ke
On Air Presentation
.
6.
Minggu Keenam
4 April
–
8 April 2011
Tugas yang dilakukan penulis pada minggu ini adalah
mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng
episode Pangeran Pandeglang dan Putri Cadasari di Taman Buah
Mekarsari Cibubur. Penulis juga ikut menjemput serta mengantar
pulang para
talent.
Tugas hari berikutnya yang dilakukan penulis adalah mengikuti
proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng episode Ali
dan Gua Emas di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Penulis juga
mengikuti
meeting internal
Bonar Sang Pendongeng pada hari Jumat
sebelum libur
weekend.
Kesulitan yang dialami pada minggu ini penulis belum
mengetahui jelas rumah para
talent
dan harus ditemani PA saat
menjemput. Dan pada episode Ali dan Gua Emas bintang tamu datang
terlambat cukup lama dikarenakan macet, sehingga membuat jadwal
mundur. Penulis berinisiatif mengatasi kesulitan tersebut dengan
menghafal rute jalan menuju rumah
talent
Bonar Sang Pendongeng.
(53)
commit to user
43
Kemajuan yang dicapai penulis pada miggu ini adalah
mengetahui apa yang harus dilakukan jika ditugaskan menjemput
talent
untuk menjadi petunjuk
driver
dihari berikutnya.
7.
Minggu Ketujuh
11 April
–
15 April 2011
Pada minggu ketujuh, penulis mengikuti proses produksi
shooting
adegan Bonar Sang Pendongeng episode Rara dan Boneka
(lanjutan yang dikarenakan
talent
utama sakit pada minggu lalu) dan
Kawah Si Kidang di Taman Buah Mekarsari Cibubur. Penulis juga
melakukan tugas antar jemput
talent
Bonar Sang Pendongeng tanpa
didampingi PA. Tugas lain yang dilakukan penulis adalah mengikuti
proses
editing
diluar
post pro
Global TV dikarenakan jadwal yang
bertabrakan dengan program acara lain, sedangkan terus dikejar waktu
untuk penayangan episode mendatang.
Selama minggu ketujuh ini, penulis mendapatkan kemajuan
antara lain penulis mengetahui apa yang harus dilakukan apabila ada
kendala diluar dugaan seperti
talent
sakit dan produksi terpaksa
di
cancel
. Penulis juga mengetahui tempat
editing
sementara diluar
post
pro,
dan mengetahui secara detail cara kerja PA dalam memberikan
materi kepada
editor.
Gambar yang berkualitas dan ketelitian seorang
PA dalam memberikan materi mempermudah
editor
untuk bekerja
lebih cepat dengan hasil yang memuaskan.
(54)
8.
Minggu kedelapan
18 April
–
21 April 2011
Tugas
–
tugas yang diberikan kepada penulis diminggu
kedelapan atau minggu terakhir ini adalah menjemput dan mengantar
pulang
talent
sebelum mengikuti proses produksi
shooting
adegan
Bonar Sang Pendongeng episode Putri Galaxy di Taman Buah
Mekarsari Cibubur.
Hari berikutnya, penulis mengikuti proses produksi
shooting
Host Bonar Sang Pendongeng episode Sang Juara (episode terakhir) di
peternakan sapi Cibugary. Keesokan harinya penulis mengikuti
emergency meeting internal
Bonar Sang Pendongeng.
Pada minggu kedelapan ini penulis menemui kendala dengan
kondisi kesehatan yang harus ijin tidak masuk dikarenakan sakit
selama satu hari yang mengakibatkan kurang maksimalnya penulis
dalam mengikuti proses produksi.
Kemajuan yang didapat penulis pada minggu terakhir ini antara
lain penulis mengetahui mengetahui kemauan
Executive Producer
dalam menyikapi
rating and share
acara Bonar Sang Pendongeng pada
saat
emergency meeting.
Penulis sudah benar-benar mengetahui dan
mendalami tugas sebagai seorang
Production Assistance
(PA), apa
yang harus dilakukan serta tanggung jawab atas apa yang telah
(55)
commit to user
45
B.
Focus of Interest
Pada kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) 2011 ini penulis diberi
kesempatan untuk menimba ilmu dan mengaplikasikan keahlian yang telah
diterima dalam bangku perkuliahan di instansi mitra yaitu Global TV (PT.
Global Informasi Bermutu). Sesuai dengan latar belakang pendidikan penulis
yaitu Diploma (D3) Penyiaran, penulis ditempatkan di departemen produksi.
Pada pelaksanaan magang di Global TV, penulis selalu dilibatkan dalam
rangkaian acara
“Bonar Sang Pendongeng” baik dari proses praproduksi,
produksi, hingga pascaproduksi.
Melalui rangkaian acara Bonar Sang Pendongeng, penulis telah
melaksanakan program kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) 2011 atau
magang ini dengan sebaik-baiknya. Dan disana penulis telah mendapatkan
pengalaman yang sesuai dengan apa yang seharusnya didapatkan dengan
dasar keahlian dan ilmu yang telah dimiliki. Adapun beberapa tugas yang
dikerjakan oleh seorang
Prodiction Assistant
dalam rangkaian acara Bonar
Sang Pendongeng di Global TV, diantaranya:
1.
Tahap Praproduksi
Sebelum proses produksi sebuah program dilakukan, tahapan
paling awal yang dilakukan adalah praproduksi. Tahap praproduksi ini
mencakup
meeting production
(rapat produksi), yang didalam
meeting
production
ini diikuti oleh pihak-pihak yang menjadi elemen penggerak
program tersebut antara lain, Eksekutif Produser, Produser, Asisten
(56)
Produser, Asisten Produksi
(Production Assistant / PA),
serta Tim
Kreatif. Rapat produksi membahas segala hal yang mengacu pada
proses produksi yang akan dilakukan seperti menentukan konsep acara,
penentuan lokasi,
talent
atau artis yang akan terlibat, properti yang
digunakan, penjadwalan, perijinan, dana produksi, dan lain sebagainya.
a.
Booking Request
Asisten produksi menyerahkan
request
secara tertulis tentang
beberapa hal yang mendukung berjalannya produksi dan praproduksi
suatu acara yang ditujukan kepada manajer dari setiap
content
yang
dibutuhkan.
Request
tersebut meliputi SOB atau
standart operational
broadcast
(kamera, lampu, audio),
man power
(kru, penata rias, penata
busana), studio jika proses produksi berada didalam studio, kaset,
mobil operasional,
shift editing
(jika diperlukan), pembawa acara
(host)
dan bintang tamu.
Booking request
dikirimkan maksimal 3 hari
sebelum produksi dimulai atau sebelum berangkat produksi luar kota,
tetapi mengacu pada pengalaman dan semakin padatnya acara
in
–
house production
, maka
booking request
dikirimkan maksimal 1
minggu sebelum produksi atau keberangkatan keluar kota. Asisten
produksi juga berkewajiban mengirimkan iom atau
request
via email
kepada produser.
(57)
commit to user
47
apakah
talent
yang diinginkan produser bisa bekerja sama atau tidak
dalam kaitannya dengan proses
shooting
. Dalam hal ini, PA berperan
sebagai perantara produser dengan TAR.
Seorang PA juga mempunyai tugas menyiapkan kaset
–
kaset
untuk kebutuhan rekam pada saat produksi maupun pascaproduksi
seperti DVCAM, DVD, MiniDV, serta BETACAM. PA meminta kaset
pada bagian Sekertariat Produksi, kemudian mengambilnya ke bagian
lybrary
sesuai dengan kebutuhan
shooting
. Pada saat pengambilan
kaset, PA wajib mencatat jumlah kaset yang digunakan untuk
kebutuhan produksi.
Sementara untuk pascaproduksi dalam lingkup
editing
, PA
mengajukan permintaan
shift editing
sesuai yang dibutuhkan. Apabila
manajer
post
–
pro dept
menyatakan tidak dapat memenuhi permintaan
shift ediing
, maka PA bertugas mencarikan tempat
editing
diluar
Global TV berdasarkan persetujuan eksekutif produser dan produser.
PA juga harus dapat menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan
dalam melakukan proses
editing.
b.
Menyiapkan Grafis /
Packaging
Pada tahap praproduksi, PA juga bertugas menyiapkan
Packaging
yang berisikan materi pendukung produksi rangkaian
acara Bonar Sang Pendongeng, yang berisi:
(58)
OBB adalah sebuah video grafis yang menjadi identitas acara
yang muncul pertama kali saat acara dimulai untuk mengenalkan
nama program acara, dan hanya diputar satu kali pada saat
opening sebagai tanda dimulainya program acara. Selain itu OBB
juga digunakan untuk jeda saat akan atau sesudah
commercial
break.
2)
Template
Template
adalah
gambaran grafis yang dibuat untuk
memunculkan nama
host
, bintang tamu, lokasi, sponsor, dan
lain-lain.
Template
biasanya muncul pada saat pembawa acara atau
bintang tamu sedang berbicara.
3)
Video Tape
/ VT
Video tape
atau yang lebih dikenal dengan sebutan VT adalah
video yang berisi gambar
–
gambar atau materi yang dibutuhkan
pada saat
shooting
berlangsung, biasanya VT menjadi insert ketika
presenter sedang ataupun selesai berbincang
–
bincang dengan
talent
atau bintang tamu.
4) Bumper
Bumper
terdiri dari dua macam yaitu
bumper in
dan
bumper
out
.
Bumper in
adalah video grafis yang digunakan sebagai
(59)
commit to user
49
bumper out
adalah video grafis yang berfungsi sebagai jeda
selesainya sebuah segmen menuju ke
commercial break
(iklan).
5)
Looping
Audio
Looping
audio adalah rekaman suara yang menjadi backsound
dari OBB,
bumper in
,
bumper out
, dan lain- lain yang diputar pada
saat
shooting
berlangsung.
Looping
audio ini disimpan dalam
DVD yang dibuat pada saat praproduksi.
c.
Menyiapkan Materi Tayang
Materi tayang untuk pembawa acara dan
rundown
yang
sebelumnya telah dibuat oleh tim kreatif dan kemudian akan dikirim
melalui email kepada PA. Selanjutnya PA memberikan materi tayang
kepada
host
dan memperbanyak jumlah
rundown
untuk di berikan
kepada seluruh
crew
yang akan bertugas sebelum berjalannya proses
produksi
shooting
Bonar Sang Pendongeng.
Rundown
adalah sebuah
script
yang dibuat oleh tim kreatif yang
berisi susunan mulai dari identitas acara,
bumper in
dan
bumper out
,
VT, durasi per segmen, dan lain- lain yang menjadi pedoman yang
digunakan oleh produser,
cameraman,
PA,
Creative
, dan kru lainnya
dalam melaksanakan proses produksi agar dapat berjalan sesuai yang
diharapkan oleh produser.
(60)
Pada tahapan ini adalah proses koordinasi kru dengan cara
menghubungi via telepon atau sms kepada seluruh kru yang akan
bertugas saat produksi.
Tujuan
crew call
disini
untuk
mengingatkan dan memastikan kru agar datang dan
standby
lebih
awal di tempat yang telah ditentukan oleh PA sebelum menuju
lokasi
shooting
. Biasanya
crew call
dilakukan sehari sebelum
dilakukannya proses produksi.
2.
Tahap Produksi
Setelah
persiapan
dan perencanaan
praproduksi selesai, maka
pelaksanaan produksi dapat dimulai. Produser sebagai pimpinan teratas
akan bekerja sama dengan para artis dan seluruh kru merealisasikan
apa yang direncanakan dalam konsep yang dibuat sebelumnya,
menjadi sebuah sajian audio visual yang menarik. Dalam setiap proses
produksi produser selalu didampingi oleh asisten produser, asisten
produksi, dan tim kreatif untuk menunjang kelancaran proses produksi
yang sesuai dengan konsep acara.
Berikut adalah tugas
–
tugas yang harus dilakukan seorang PA dalam
proses produksi :
a.
Time Code
(TC)
Proses
time code
sangatlah penting dalam produksi.
Time code
(61)
commit to user
51
mengetahui keterangan waktu hasil pengambilan gambar, dan juga
untuk mempermudah proses
editing
.
Time code
di gambarkan dengan
nomor rol : menit : detik : bingka. (00:00:00:00), itulah yang akan di
tampilkan dalam penghitungan TC. Dengan kata lain
time code
merupakan catatan yang digunakan dalam proses pencarian gambar
yang dibutuhkan untuk materi tayang.
b.
Koordinator Lapangan
Production Assintant
juga memiliki tanggung jawab sebagai
koordinator lapangan. PA bertanggung jawab atas apa yang terjadi
di lapangan pada saat proses produksi berlangsung serta
membantu dalam kelancaran jalannya produksi. PA juga
menyediakan sarana dan prasarana penunjang
shooting
seperti
akses jalan menuju lokasi
shooting
, properti pendukung, figuran
jika diperlukan, perijinan dan sebagainya, yang membuat proses
produksi dapat berjalan dengan lancar.
3.
Tahap Pascaproduksi
a.
Editing
PA mendampingi
editor
dan memberikan supervisi
editing
yang
sesuai dengan alur cerita serta membantu mempersiapkan materi
pendukung.
(1)
commit to user
54
Acara Bonar Sang Pendongeng mempunyai beberapa segmentasi : 1. Segment I
Pendongeng berada di sebuah lokasi, menjelaskan lokasi dan mencari kumpulan anak-anak yang sedang bermain. Dan mulai bercerita.
2. Segment II
Cerita berlangsung + insert gambar animasi. Selain itu, ditengah cerita anak-anak yang mendengarkan boleh mengajukan pertanyaan seputar cerita.
3. Segment III
Cerita terus berlangsung + insert gambar animasi. 4. Segment IV
Pendongeng menyudahi cerita, dengan memberi kesimpulan atau pesan untuk anak-anak.
Pendongeng berpamitan dan melanjutkan perjalanan mencari anak-anak lain. Setelah penulis menjalani magang di Global TV selama dua bulan yang tergabung dalam divisi produksi dengan konsentrasi membantu
Production Assistant, kini penulis telah banyak mendapatkan pengetahuan serta pengalaman yang sangat berharga di dalam dunia broadcast .Selain itu, penulis juga sangat bersyukur karena telah mendapatkan kesempatan untuk menjalin hubungan kerja yang baik dengan karyawan, staff, dan sesama anak magang yang berada di Global TV.
(2)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Media (KKM) menjadi salah satu sarana yang sangat efektif bagi mahasiswa dalam mengenal dunia kerja. Melalui magang ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat selama berada didalam perkuliahan. Berdasarkan uraian deskripsi yang telah dilakukan penulis didepan, untuk mengetahui kegiatan proses produksi acara Bonar Sang Pendongeng di Global TV, maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Terdapat dua jenis pengambilan gambar pada acara Bonar Sang Pendongeng, shooting Host dan shooting Video Tape atau adegan. Dengan semuatalentanak kecil yang telah melalui prosescasting.
2. Dalam memproduksi suatu program acara harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh mulai dari persiapan pra produksi yang matang (terdiri dari ide, persiapan properti, dll) agar pada saat proses produksi dapat berjalan dengan baik. Pra produksi yang matang berpengaruh untuk barjalannya produksi maupun pasca produksi.
3. Teori serta praktek yang telah diberikan sewaktu di bangku perkuliahan sangat berguna. Contohnya pada saat penulis mengikuti produksi acara Bonar Sang Pendongeng, ilmu tentang bagaimana cara memproduksi
(3)
commit to user
56
suatu program acara televisi sangatlah berguna. Hanya saja terdapat perbedaan istilah yang digunakan sewaktu di perkuliahan dengan tempat penulis melaksanakan magang, namun tetap memiliki arti yang sama.
B. Kritik dan Saran
Dari apa yang penulis amati dan juga pelajari selama kuliah kerja media, penulis berkenan untuk menyampaikan saran-saran yag diharapkan dapat membeerikan manfaat.
1. Kepada Pihak Instansi PT. Global Informasi Bermutu (Global TV) a) Acara anak seperti Bonar Sang Pendongeng memang mempunyai
tujuan yang baik, namun harus memperhatikan minat audience
juga. Perlu adanya ide kreatif yang segar dan belum pernah ada sebelumnya yang mampu menyedot perhatianaudience.
b) Sebagai salah satu stasiun televisi swasta dengan taraf nasional, hendaknya Global TV lebih dapat mempertahankan konsistensi program-program acara yang dibuat. Karena penulis yakin, apabila lebih dapat mempertimbangkan keberadaan program murni hasil pikiran dari divisi produksi Global TV, acara tersebut akan semakin disukai dan mendapat tempat di hati para pemirsa setia Global TV.
(4)
c) Sebagai media elektronik yang diperhitungkan di Indonesia, Global TV hendaknya dapat lebih menghargai kinerja karyawan serta mahasiswa yang melaksanakan kerja magang, agar saat mahasiswa telah selesai magang dapat membawa citra yang baik dari instansi tersebut.
2. Kepada Pihak Universitas : DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS a) Lebih banyak kerjasama pelatihan teknis pengoperasian alat,
seperti pelatihan kameramen foto maupun video, produser, sutradara, setting lokasi, pencahayaan, editor, dll. Dengan praktisi berpengalaman untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
outputmahasiswa.
b) Kepada Lab. DII Komunikasi Terapan, penulis berharap agar alat-alat yang rusak diperbaiki dan tidak mempersulit mahasiswa dalam peminjaman alat, karena selama ini hal tersebut yang menyebabkan mahasiswa sulit berkembang dalam berkarya. Dan universitas seharusnya sudah memiliki alat-alat pendukung perkuliahan yang lebih modern karena penulis yakin Universitas Sebelas Maret Surakarta adalah salah satu universitas terbaik yang ada di Indonesia.
(5)
commit to user
58
DAFTAR PUSTAKA
Forsdale, Louis. 1981.Perspectives On Comunication. Massachusetts: Addison Wesley.
Komisi Penyiaran Indonesia. 2009.Undang–Undang Republik Indonesia Nomor :32 Tentang Penyiaran. Semarang: Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Morissan, MA. 2008.Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi.Jakarta: Kencana.
Nurudin. 2009.Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wahyudi, JB. 1989.Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung: Alumni.
--- 1992.Teknologi Informasi & Produksi Citra Bergerak.Jakarta: PT. Gramedia.
Wibowo, Fred. 2007.Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus
http://amazone.com/Carl-I-Hoveland/e/B001PL36W/28Mei2011/16.54WIB http://bhirmbani.blogspot.com/2010/07/empat-program-acara-hiburan-di
televisi.html/28Mei2011/16.32WIB
(6)