Peningkatan prestasi dan aktivitas belajar IPA dengan menggunakan metode discovery terbimbing pada materi hubungan makhluk hidup dalam ekosistem siswa kelas IV SD Negeri Jomblangan Banguntapan Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Wahyu Widianti. Peningkatan Prestasi dan Aktivitas Belajar IPA Dengan
Menggunakan Metode Discovery Terbimbing Pada Materi Hubungan Makhluk
Hidup Dalam Ekosistem Siswa Kelas IV SD Negeri Jomblangan Banguntapan
Bantul Skripsi. Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode
pembelajaran discovery terbimbing dalam meningkatkan prestasi dan aktivitas
belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi hubungan makhluk hidup dalam
ekosistem kelas IV SD N Jomblangan. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas, dengan subyek penelitian siswa kelas IV SD N Jomblangan yang
terdiri dari 16 orang siswa putra dan 10 orang siswa putri. Tindakan yang
dilakukan adalah metode discovery terbimbing saat pembelajaran berlangsung.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda
dan uraian serta lembar aktivitas siswa. Teknik analisis data yang digunakan
untuk mengkaji data adalah teknik perbandingan, dimana peneliti
membandingkan peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dari siklus 1
dan siklus 2 serta membandingkan rata-rata peningkatan skor siswa pada kedua
siklus yang pada kondisi awal hanya 50. Dalam penelitian ini, target pencapaian
KKM pada siklus 1 yang diharapkan sebesar 60% dan pada siklus 2 sebesar 90%.

Sedangkan untuk aktivitas siswa, peneliti menghitung besarnya peningkatan siswa
yang memperoleh kriteria baik menjadi kriteria sangat baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kelas pada siklus 1 yaitu 63
dan pada siklus 2 menjadi 74,2. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
pada siklus 1 siswa yang memenuhi KKM mencapai 57,69%, hal ini lebih besar
dari pada kondisi awal yang hanya mencapai 50% dan lebih besar dari target
yang diharapkan yaitu 60%. Siswa yang memenuhi KKM pada siklus 2 yaitu
100%, labih besar dari target yang diharapkan yaitu 90%. Dari hal ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan sebesar
42,31 %.
Sedangkan dalam kegiatan pembelajaran terjadi peningkatan aktivitas
siswa bila dibandingkan antara siklus 1 dan siklus 2. Siswa lebih aktif dan lebih
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari
meningkatnya prosentase jumlah siswa yang memperoleh kriteria sangat baik.
Pada siklus 1 hanya 23% siswa yang memperoleh kriteria sangat baik, sedangkan
pada siklus 2 mencapai 100%, sehingga peningkatan aktivitas siswa mencapai
77%.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
metode discovery terbimbing dapat meningkatkan aktivitas belajar dan
pemahaman siswa tentang hubungan makhluk hidup melalui ekosistem pada

siswa kelas IV SD N Jomblangan.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Discovery Terbimbing, Hubungan Makhluk Hidup
Melalui Ekosistem
vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Wahyu, Widianti. Increased Learning Achievement of Science Using
Discovery Method Guided to Material Relationships of Living in Ecosystems
Student Grade Fourth of Jomblangan Elementary School. A Thesis.
Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD.
This study aims to investigate the using of discovery methode guided in
improving students learning achievement in science subject with relationships of
living in ecosystems with the fourth grade of Jomblangan elementary school
consisting of 16 male students and 10 female students. The actions conducted
were the using of discovery method guided during the teaching learning activities.
The Instruments used in this research were questions in the form of
multiple choice, essay and observation sheet. The data analysis technique used to
study the data is comparison technique, in which , the researcher compared the

increase of the number of student who met the ehaustiveness minimum criteria
from cycle 1 and cycle 2 along with compared average the increase of the score of
students which is begining condition only 50. In this research, the target of
exhaustiveness minimum criteria achievement expected from the cycle 1 is 60%,
and 90% for the cycle 2. Whereas for students activity, the researcher compared
the increase of the number of student who met the ehaustiveness very good
criteria at activity.
The research result show of the class average scores; that is 63 in the cycle
1 becoming 74,2 in cycle 2. This research result also shows that students who met
exhaustiveness minimum criteria in the cycle 1 reach 57,69%; it this higher than
the former condition which was only 50% and is higher than the target expected
60%. The studentwho met exhaustiveness minimum criteria in the cycle 2 is
100% which is higher than the target expected 90%. It can be concluded that there
is an improvement about 42,31% from the cycle 1 to the cycle 2 .
Whereas result show that there is and improvement or students activities
between the cycle 1 and cycle 2 in learning. The students becomes more active
and quite enthusiastic in joining the learning process. This is shown from the
improvement of percentage students to acquire very good criteria. In the cycle 1
only 23% the students to acquire very good criteria, whereas in the cycle 2
achieve 100%, an improvement of students activities until 77%.

Therefore, the researcher concludes that the discovery method guided can
improve the learn activities and understanding of the fourth grade students of
Jomblangan elementary school about relationships of living in ecosystems.
Key Words: Learning Achievements, Discovery Method Guided, Relationships of
Living in Echosystems.
viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY TERBIMBING PADA
MATERI HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM SISWA
KELAS IV SD NEGERI JOMBLANGAN BANGUNTAPAN BANTUL

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

WAHYU WIDIANTI
091134171

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY TERBIMBING PADA
MATERI HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM SISWA
KELAS IV SD NEGERI JOMBLANGAN BANGUNTAPAN BANTUL

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:
WAHYU WIDIANTI
091134171
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Menjadi Seorang Guru Adalah Panggilan Hidup dan
Pilihanku

Karya tulis ini saya persembahkan untuk:

1. Allah SWT yang selalu menyertaiku,
2. Ayah dan Bunda yang selalu mendoakanku,
3. Kakak-kakakku tercinta atas dukungannya,
4. Candra Wibowo yang selalu menjadi penyemangatku,
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbingku selama
ini,
6. Teman-teman seperjuangan atas kerjasama dan

bimbingannya.


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Maret 2012
Penulis

Wahyu Widianti

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Wahyu Widianti
NIM

: 091134202

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Peningkatan Prestasi dan Aktivitas Belajar IPA Dengan Menggunakan Metode
Discovery Terbimbing Pada Materi Hubungan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem
Siswa Kelas IV SD Negeri Jomblangan Banguntapan”
beserta perangkat yang diperlukan. Demikian saya memberitahukan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 13 Maret 2012
Yang menyatakan

Wahyu Widianti

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Wahyu Widianti. Peningkatan Prestasi dan Aktivitas Belajar IPA Dengan
Menggunakan Metode Discovery Terbimbing Pada Materi Hubungan Makhluk
Hidup Dalam Ekosistem Siswa Kelas IV SD Negeri Jomblangan Banguntapan
Bantul Skripsi. Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode
pembelajaran discovery terbimbing dalam meningkatkan prestasi dan aktivitas
belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi hubungan makhluk hidup dalam
ekosistem kelas IV SD N Jomblangan. Penelitian ini merupakan penelitian

tindakan kelas, dengan subyek penelitian siswa kelas IV SD N Jomblangan yang
terdiri dari 16 orang siswa putra dan 10 orang siswa putri. Tindakan yang
dilakukan adalah metode discovery terbimbing saat pembelajaran berlangsung.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda
dan uraian serta lembar aktivitas siswa. Teknik analisis data yang digunakan
untuk mengkaji data adalah teknik perbandingan, dimana peneliti
membandingkan peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dari siklus 1
dan siklus 2 serta membandingkan rata-rata peningkatan skor siswa pada kedua
siklus yang pada kondisi awal hanya 50. Dalam penelitian ini, target pencapaian
KKM pada siklus 1 yang diharapkan sebesar 60% dan pada siklus 2 sebesar 90%.
Sedangkan untuk aktivitas siswa, peneliti menghitung besarnya peningkatan siswa
yang memperoleh kriteria baik menjadi kriteria sangat baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kelas pada siklus 1 yaitu 63
dan pada siklus 2 menjadi 74,2. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
pada siklus 1 siswa yang memenuhi KKM mencapai 57,69%, hal ini lebih besar
dari pada kondisi awal yang hanya mencapai 50% dan lebih besar dari target
yang diharapkan yaitu 60%. Siswa yang memenuhi KKM pada siklus 2 yaitu
100%, labih besar dari target yang diharapkan yaitu 90%. Dari hal ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan sebesar
42,31 %.
Sedangkan dalam kegiatan pembelajaran terjadi peningkatan aktivitas
siswa bila dibandingkan antara siklus 1 dan siklus 2. Siswa lebih aktif dan lebih
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari
meningkatnya prosentase jumlah siswa yang memperoleh kriteria sangat baik.
Pada siklus 1 hanya 23% siswa yang memperoleh kriteria sangat baik, sedangkan
pada siklus 2 mencapai 100%, sehingga peningkatan aktivitas siswa mencapai
77%.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
metode discovery terbimbing dapat meningkatkan aktivitas belajar dan
pemahaman siswa tentang hubungan makhluk hidup melalui ekosistem pada
siswa kelas IV SD N Jomblangan.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Discovery Terbimbing, Hubungan Makhluk Hidup
Melalui Ekosistem
vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Wahyu, Widianti. Increased Learning Achievement of Science Using
Discovery Method Guided to Material Relationships of Living in Ecosystems
Student Grade Fourth of Jomblangan Elementary School. A Thesis.
Yogyakarta. PGSD. FKIP. USD.
This study aims to investigate the using of discovery methode guided in
improving students learning achievement in science subject with relationships of
living in ecosystems with the fourth grade of Jomblangan elementary school
consisting of 16 male students and 10 female students. The actions conducted
were the using of discovery method guided during the teaching learning activities.
The Instruments used in this research were questions in the form of
multiple choice, essay and observation sheet. The data analysis technique used to
study the data is comparison technique, in which , the researcher compared the
increase of the number of student who met the ehaustiveness minimum criteria
from cycle 1 and cycle 2 along with compared average the increase of the score of
students which is begining condition only 50. In this research, the target of
exhaustiveness minimum criteria achievement expected from the cycle 1 is 60%,
and 90% for the cycle 2. Whereas for students activity, the researcher compared
the increase of the number of student who met the ehaustiveness very good
criteria at activity.
The research result show of the class average scores; that is 63 in the cycle
1 becoming 74,2 in cycle 2. This research result also shows that students who met
exhaustiveness minimum criteria in the cycle 1 reach 57,69%; it this higher than
the former condition which was only 50% and is higher than the target expected
60%. The studentwho met exhaustiveness minimum criteria in the cycle 2 is
100% which is higher than the target expected 90%. It can be concluded that there
is an improvement about 42,31% from the cycle 1 to the cycle 2 .
Whereas result show that there is and improvement or students activities
between the cycle 1 and cycle 2 in learning. The students becomes more active
and quite enthusiastic in joining the learning process. This is shown from the
improvement of percentage students to acquire very good criteria. In the cycle 1
only 23% the students to acquire very good criteria, whereas in the cycle 2
achieve 100%, an improvement of students activities until 77%.
Therefore, the researcher concludes that the discovery method guided can
improve the learn activities and understanding of the fourth grade students of
Jomblangan elementary school about relationships of living in ecosystems.
Key Words: Learning Achievements, Discovery Method Guided, Relationships of
Living in Echosystems.
viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kebesaran dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program S1
PGSD USD.
Dalam menulis skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan yang sangat
berarti dan bermanfaatuntuk penulisan ini, sehingga pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak
yang telah membantu hingga Skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada :
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Universitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST, M.A. selaku Kaprodi PGSD USD.
3. Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd. selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Guru-guru beserta siswa SD Jomblangan.
5. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari semua pihak yang dapat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 13 Maret 2012

Penulis
ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..........................................

vi

ABSTRAK .....................................................................................................

vii

ABSTRACT ...................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................

x

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xiv

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN .......................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................

1

B. Pembatasan Masalah ............................................................

2

C. Perumusan Masalah .............................................................

3

D. Batasan Pengertian ...............................................................

3

E. Pemecahan Masalah .............................................................

4

F. Tujuan ..................................................................................

4

G. Manfaat (Kontribusi) ...........................................................

4

KAJIAN TEORI .........................................................................

6

A. Prestasi Belajar ......................................................................

6

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

BAB IV

BAB V

B. Ilmu Pengetahuan Alam ........................................................

12

C. Metode Discovery Terbimbing .............................................

19

D. Kompetensi Dasar .................................................................

28

E. Kerangka Berfikir .................................................................

31

F. Penelitian Yang Relevan .......................................................

31

G. Hipotesis Tindakan ...............................................................

32

METODE PENELITIAN ............................................................

33

A. Setting Penelitian .................................................................

33

B. Rencana Tindakan ................................................................

34

Siklus 1 .................................................................................

35

Siklus 2 .................................................................................

38

C. Pengumpulan Data dan Instrumennya .................................

41

D. Analisis Data ........................................................................

43

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................

47

A. Hasil Penelitian ....................................................................

47

Siklus 1 .................................................................................

47

Siklus 2 .................................................................................

51

B. Pembahasan ..........................................................................

56

Siklus 1 .................................................................................

56

Siklus 2 .................................................................................

57

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

59

A. Kesimpulan ..........................................................................

59

B. Saran ....................................................................................

59

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

61

LAMPIRAN ...................................................................................................

63

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1

Waktu Penelitian .....................................................................

34

Tabel 2

Pengumpulan Data dan Instrumen ..........................................

42

Tabel 3

Kriteria Keberhasilan ..............................................................

43

Tabel 4

Kriteria Skor Soal Pilihan Ganda ............................................

43

Tabel 5

Kriteria Skor Soal Isian Singkat .............................................

44

Tabel 6

Penilaian Aktivitas Siswa .......................................................

44

Tabel 7

Nilai Hasil Evaluasi Siklus 1 ..................................................

49

Tabel 8

Nilai Hasil Evaluasi Siklus 2 ..................................................

53

Tabel 9

Nilai Hasil Evaluasi Siklus 1 dan 2.........................................

54

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Halaman
Silabus …………………………………………………… 63

Lampiran 2

RPP Siklus 1 Pertemuan 1 ……………………………….. 65

Lampiran 3

RPP Siklus 1 Pertemuan 2 ……………………………….. 69

Lampiran 4

RPP Siklus 2 Pertemuan 1 ……………………………….. 71

Lampiran 5

RPP Siklus 2 Pertemuan 2 ……………………………….. 75

Lampiran 6

LKS Siklus 1 ……………………………………………..

77

Lampiran 7

LKS Siklus 2 ……………………………………………..

79

Lampiran 8

Kisi-kisi Soal Siklus 1 …………………………………… 81

Lampiran 9

Kisi-kisi Soal Siklus 2 …………………………………… 83

Lampiran 10

Soal Siklus 1 ……………………………………………... 85

Lampiran 11

Soal Siklus 2 ……………………………………………... 88

Lampiran 12

Kunci LKS Siklus 1 ……………………………………...

91

Lampiran 13

Kunci LKS Siklus 2 ……………………………………...

92

Lampiran 14

Kunci Soal Siklus 1 ……………………………………… 93

Lampiran 15

Kunci Soal Siklus 2 ……………………………………… 94

Lampiran 16

Lembar Pengamatan Siklus 1 ……………………………. 95

Lampiran 17

Lembar Pengamatan Siklus 2 ……………………………. 97

Lampiran 18

Foto Kegiatan …………………………………………….

99

Lampiran 19

Permohonan Ijin Penelitian ………………………………

100

Lampiran 20

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ………….. 101

Lampiran 21

Hasil Evaluasi Siswa ……………………………………..

xiv

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangatlah penting dalam kehidupan
manusia, karena menyangkut manusia dan kehidupannya di alam ini. Manusia
tentu tidak dapat hidup dengan baik tanpa memahami apa yang ada di alam
sekitar. Oleh karena itu, sejak usia sekolah dasar IPA telah dipelajari agar
siswa SD mulai memahami apa yang ada disekitar mereka dan bagaimana cara
beradaptasi dengan alam sekitar. Pembelajaran ini sudah dimulai sejak siswa
kelas I dan akan diperdalam lagi di kelas tinggi.
Dalam setiap materi IPA tentu saja tidak lepas dari materi-materi tentang
makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, selain itu
materi IPA akan berkutat pada makhluk hidup serta kehidupannya mulai dari
diri sendiri, orang lain, benda- benda disekitar kita dan pengaruhnya bagi
kehidupan kita.
Betapa besar pengaruh lingkungan sekitar bagi kehidupan kita, makhluk
hidup akan sangat bergantung kepada lingkungan tempat tinggalnya, oleh
karena itu sejak usia SD wajib diperkenalkan tentang ketergantungan makhluk
hidup dengan lingkungannya agar anak-anak akan lebih menghargai semua
ciptaan Tuhan.
Siswa SD kadang belum bisa berfikir secara abstrak, oleh karena itu
mereka membutuhkan pembuktian secara nyata yang dapat merangsang cara

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

berfikir mereka. Mereka membutuhkan tindakan atau kegiatan yang nyata
melalui berbagai percobaan untuk menemukan sendiri konsep atau fakta.
Dalam hal ini anak-anak masih mengalami banyak kesulitan dalam
mempelajari

tentang

hubungan

makhluk

hidup

dalam

ekosistem.

Kenyataannya sebagian besar siswa kelas IV masih mendapatkan nilai
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM Mata pelajaran IPA
adalah 65 sedangkan rata-rata ulangan harian mereka 50. Kemungkinan
penyebabnya adalah pembelajaran hanya dilakukan dengan metode ceramah,
tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat dan tidak menggunakan
alat peraga serta siswa kurang terlibat dalam pembelajaran ini. Penulis
memilih menerapkan metode pembelajaran discovery terbimbing kerena
penulis yakin dengan metode ini siswa akan menjadi aktif, semakin semangat
dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, pembelajaran
menjadi semakin menyenangkan. Selain itu dengan siswa terjun langsung
pada objeknya, siswa mengalami sendiri, melakukan apa yang dapat mereka
lakukan ingatan mereka tentang materi tersebut menjadi semakin berkesan dan
tersimpan dalam jangka waktu yang lebih panjang.

B. Pembatasan Masalah
Memahami dan mengatasi masalah tersebut tentu saja tidak dapat
dilakukan dalam waktu singkat, mengingat adanya keterbatasan waktu,
tenaga, biaya, dan kemampuan, maka peneliti hanya membatasi penelitian ini
pada :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

1. Kompetensi dasar (KD) 5.2 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya dan 5.3 Mengidentifikasi susunan
pembentuk ekosistem dan peneliti menggunakan metode Discovery
Terbimbing.
2. Penelitian dilakukan pada saat pembelajaran IPA yaitu peningkatan
prestasi belajar menunjuk pada kognitif siswa pada materi hubungan
makhluk hidup dalam ekosistem.

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
1. Apakah dengan metode Discovery terbimbing dapat meningkatkan
prestasi dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA
khususnya pada materi Hubungan Makhluk Hidup Dalam
Ekosistem, siswa kelas IV SD Negeri Jomblangan, Banguntapan?
2. Bila dapat seberapa besar peningkatan prestasinya?

D. Batasan Pengertian
Seperti yang telah diuraikan di atas yang dimaksud dengan:
1. Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang
meliputi faktor kognitif setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

2. Metode Discovery terbimbing adalah metode yang menghendaki siswa
untuk belajar melakukan penyelidikan secara aktif dengan bantuan atau
bimbingan dari guru melalui percobaan untuk menemukan fakta, konsep,
hukum dan prinsip, hingga dapat menarik kesimpulan.
3. Ekosistem

adalah

tempat

berlangsungnya

hubungan

saling

ketergantungan antara makhluk hidup dan lingkungannya.

E. Pemecahan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang masalah dan tersirat
dalam rumusan masalah, masalah rendahnya prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran IPA pada materi hubungan makhluk hidup dalam ekosistem
akan diatasi dengan pembelajaran metode Discovery terbimbing.

F. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi dan
aktivitas belajar dalam mata pelajaran IPA, siswa kelas IV SD Negeri
Jomblangan, Banguntapan dengan metode discovery.

G. Manfaat (Kontribusi)
Dari hasil penelitian ini, diharapkan bermanfaat secara:
1. Teoritis
a. Menambah wawasan tentang salah satu metode pembelajaran yaitu
metode Discovery terbimbing, yang dapat menuntun siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

menemukan fakta, konsep hingga dapat menarik kesimpulan dalam
mata pelajaran IPA.

2. Praktis
a. Bagi peneliti sendiri, merupakan pengalaman yang berharga dalam
menerapkan metode Discovery terbimbing dalam mata pelajaran
IPA, sehingga dapat menerapkannya untuk materi pokok lain yang
sesuai.
b. Bagi rekan-rekan guru, sebagai sumbangan pemikiran dan
memberikan alternatif bagi guru SD untuk mengembangkan
sebuah alternatif pembelajaran.
c. Bagi

siswa,

dengan

metode

Discovery terbimbing dalam

pembelajaran diharapkan dapat membuat pembelajaran menjadi
lebih menarik sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa
tentang hubungan makhluk hidup dalam ekosistem
akhirnya diharapkan prestasi belajarnya akan meningkat.

dan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu:
kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan
keterampilan.

(http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-

prestasi-belajar/)
Dalam Bahasa Indonesia Prestasi berarti hasil atau usaha. Menurut
Buchori (1997: 85) prestasi adalah hasil yang berupa angka, huruf serta
tindakan hasil belajar yang berupa angka atau hasil karya yang dicapai
juga dapat untuk memotivasi agar prestasinya lebih meningkat. Prestasi
juga dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktifitas belajar
yang dilakukan. Seorang siswa yang mempunyai nilai akademik maupun
non akademik dibanding teman-temannya biasa kita sebut siswa
berprestasi.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa prestasi adalah hasil yang
dicapai karena adanya aktifitas dan usaha yang sungguh-sungguh dalam
belajar yang dinyatakan dalam angka atau huruf.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

2. Pengertian Belajar
Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi tentang belajar.
Menurut Nana Sudjana (1989:28) belajar adalah proses yang diarahkan
kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, melihat,
mengamati dan memahami sesuatu.
Oemar Hamalik (2004:37) berpendapat belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Sedangkan menurut Gulo W (2004:8) belajar adalah suatu proses
yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah laku
dalam berfikir, bersikap dan berbuat.
Dari beberapa uraian diatas dapat kita ketahui bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku yang diarahkan pada tujuan
mengubah tingkah laku dalam berfikir, bersikap dan berbuat pada individu
yang belajar
Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan
kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang
ingin dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu
diperhatikan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi
atau situasi yang ada dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan,
kemapuan dan sebaginya. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di
luar diri pribadi manusia, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan
prasaran belajar yang memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

3. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam setiap kegiatan manusia untuk mencapai tujuan, selalu
diikuti dengan pengukuran dan penilaian. Demikian halnya di dalam
proses belajar.
Menurut Winkel (1996: 17) mengemukakan, prestasi belajar adalah
suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam
melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapainya.
S. Nasution (1996: 17) mengemukakan, prestasi belajar adalah
kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha
belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapor.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002: 895) menjelaskan
prestasi

adalah

penguasaan

pengetahuan

dan

ketrampilan

yang

dikembangkan di mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angkat yang diberikan oleh guru.
Dari beberapa uraian di atas dapat kita ketahui bahwa prestasi
adalah suatu bukti keberhasilan yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka
yang diberikan guru.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.
Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya
prestasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
a. Faktor Eksternal
Syah (2003 : 20) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua, yaitu :
1) Faktor-faktor Non Sosial
Kelompok faktor ini tak terbilang jumlahnya, misalnya:
keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun
malam), tempat (letaknya, pergudangannya), alat-alat yang dipakai
untuk belajar (seperti alat tulis menulis, buku-buku, alat-alat
peraga, dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran),
metode pengajaran.
2) Faktor-faktor Lingkungan Sosial
a) Lingkungan Sosial Sekolah
Guru,

administrasi

da n

teman-teman

sekelas

dapat

mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang
harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa
untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan
dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat
menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.
b) Lingkungan Sosial Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh,
banyak

pengangguran

dan

a na k

terlantar

juga

dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
c) Lingkungan Sosial Keluarga
Lingkungan

ini

sangat

mempengaruhi

kegiatan

belajar.

Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga
(letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi
dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara
anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar
dengan baik.
b. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari diri si pelajar.
Digolongkan menjadi dua, yaitu:
1) Faktor-faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis ini masih dapat lagi dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan
melatarbelakangi aktivitas belajar; keadaan jasmani yang segar
akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang
segar; keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada
yang tidak lelah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

b) Keadaan Fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi
panca indera. Bahwa panca indera dapat dimisalkan sebagai
pintu gerbang masuknya pengaruh ke dalam individu. Orang
mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan mempergunakan
panca inderanya. Baiknya fungsi panca indera merupakan syarat
dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik.
2) Faktor-faktor Psikologi
a) Kecerdasan/ Intelegensi
Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin
besar peluag individu tersebut meraih sukses dalam belajar.
b) Motivasi
Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses
dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah,
dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994 : 16). Yang
termasuk dalam motivasi intrinsik untuk belajar antara lain :
(1) Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang
lebih luas.
(2) Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan
keinginan untuk maju.
(3) Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga
mendapat dukungan dari orang-orang penting, misalnya
orang tua, saudara, guru, teman dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

(4) Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang
berguna bagi dirinya dan lain-lain.
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian IPA
IPA

a da l a h

kumpulan

pengetahuan

dan

cara-cara

untuk

mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu, (Kuslan Stone). IPA
merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science
is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11).
IPA sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh
para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari
penjelasan

tentang

gejala-gejala

alam.

Langkah

tersebut

adalah

merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen,
mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini
tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari IPA ialah kuantifikasi
artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
IPA disiplin ilmu memiliki ciri-ciri sebagaimana disiplin ilmu
lainnya. Setiap disiplin ilmu selain mempunyai ciri umum, juga
mempunyai ciri khusus/karakteristik. Adapun ciri umum dari suatu
pengetahuan adalah merupakan himpunan fakta serta aturan yang yang
menyatakan hubungan antara satu dengan lainnya. Fakta-fakta tersebut
disusun secara sistematis serta dinyatakan dengan bahasa yang tepat dan
pasti sehingga mudah dicari kembali dan dimengerti untuk komunikasi.
Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat
dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah
dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
b. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam.
c. IPA merupakan pengetahuan teoritis. Teori IPA diperoleh atau disusun
dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi,
eksperimentasi,

penyimpulan,

penyusunan

teori,

eksperimentasi,

observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu
dengan cara yang lain.
d. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan. Dengan
bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil
eksperimen dan observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan
observasi lebih lanjut.
e. IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.
Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan
prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah
meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen,
percobaan

atau

penyelidikan,

pengujian

hipotesis

melalui

eksperimentasi, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
Ilmu berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu
berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat moral
yang kemudian berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial (the social
sciences). Ilmu-ilmu alam membagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu
alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological sciences)
(Jujun. S. 2003 : 29 ). Ilmu alam ialah ilmu yang mempelajari zat yang
membentuk alam semesta sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk
hidup di dalamnya. Ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika
(mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat),
astronomi (mempelajari benda-benda langit dan ilmu bumi (the earth
sciences) yang mempelajari bumi kita.

2. Tujuan Pembelajaran IPA
Salah satu pengajaran IPA adalah agar siswa memahami konsepkonsep

IPA

da n

keterkaitannya

dengan

kehidupan

sehari-hari.

(Depdikbud, 1994 : 61). Tujuan pembelajaran IPA yaitu :
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan YME berdasarkan
keberadaaan, keindahan, dan keteraturan dan ciptaannya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

d. Mengembangkan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran dalam berperan serta dalam memelihara,
menjaga, melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dengan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar melanjutkan pendidikan ke SMP.
Untuk mencapai tujuan IPA dalam proses pembelajaran guru harus
mengetahui ruang lingkup IPA. Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD
meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat,
gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya

3. Fungsi Pembelajaran IPA
Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Depdikbud 1994 dinyatakan bahwa mata pelajaran IPA
berfungsi untuk :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

1) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
Berbagai masalah yang dapat diperoleh dari lingkungan buatan
manusia misalnya pada lingkungan. Gejala-gejala Ilmu Pengetahuan
Alam yang dapat dipelajari dari lingkungan rumah misalnya : detergen
(seperti rinso dan soklin), pelarut lemak seperti sabun, gas, pemuaian
dan penyusutan, penyemprotan nyamuk, pupuk buatan, dan berbagai
makanan. Perangai (sifat-sifat) benda tersebut diatas perlu dipelajari
siswa dengan cara mengaitkan pelajaran IPA yang sedang dipelajari.
Hal ini sangat penting agar siswa terhindar dari hal-hal yang kita
inginkan.
Lingkungan alam merupakan lingkungan alamiah yang terjadi
secara alam. Yang paling penting dalam hal ini ialah mengenal berbagai
komponen yang membangun alam itu sehingga siswa memiliki prinsipprinsip, bertindak terhadap alam agar lingkungan dapat tetap
memberikan dukungan hidup manusia yang memadai (Depdikbud,
1994: 93)
2) Mengembangkan ketrampilan proses
Keterampilan proses ialah keterampilan fisik maupun mental
yang diperlukan untuk memperoleh Pengetahuan di bidang Ilmu
Pengetahuan

Alam

maupun

untuk

pengembangannya.

Dengan

ketrampilan ini diharapkan siswa akan dapat mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

pengetahuannya sesuai dengan karakter Ilmu Pengetahuan Alam.
Beberapa contoh ketrampilan yang diharapkan berkembang pada siswa
ialah

ketrampilan-ketrampilan:

(1)

mengamati;

(2)

menggolonggolongkan; (3) menerapkan konsep; (4) meramalkan; (5)
menafsirkan; (6) menggunakan alat; (7) berkomunikasi; (8) mengajukan
pertanyaan; (9) merencanakan penelitian atau percobaan.
Keterampilan tersebut hanya akan berkembang pada siswa jika
siswa mempunyai kesempatan untuk melaksanakannya di dalam
kegiatan, belajar-mengajar.
3) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai-nilai yang berguna bagi
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
Memperluas pandangan (wawasan) terhadap alam secara benar
sesuai dengan sifat alamnya, misalnya terjadinya bianglala merupakan
gejala alam yang dapat diterangkan secara rasional, pohon yang besar
mempunyai sifat yang sama dengan pohon- pohon lainnya yang sering
kita tebang. Dari segi Ilmu Pengetahuan Alam tidak ada pohon yang
berkeramat semuanya sama dan unsur-unsur yang membangunnya
dapat dianalisis secara ilmiah.
Sikap peduli terhadap lingkungan, tanggap terhadap perubahan
lingkungan, sikap objektif dan terbuka merupakan tugas pengajaran
Ilmu Pengetahuan Alam untuk dikembangkannya. Nilai-nilai yang
dapat dikembangkan melalui pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

misalnya rasa cinta lingkungan, rasa cinta terhadap sesama makhluk
hidup, menghormati hak azasi manusia dan sebagainya.
4) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang
saling mempengaruhi antara Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi
dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan
sehari-hari.
Kesadaran akan keterkaitan antara kemajuan Ilmu Pengetahuan
Alam dengan teknologi hanya akan dikenal jika pengajaran Ilmu
Pengetahuan Alam selalu disajikan dengan mengkaitkannya aplikasi
Ilmu Pengetahuan Alam dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu
sangat diharapkan bahwa setelah siswa memahami konsep ilmu
Pengetahuan Alam maka konsep itu dihubungkan dengan pembuatan
kue serabi, kue apem, masalah oksigen dihubungkan dengan bentuk
kompor di rumah atau dihubungkan dengan prinsip pemadaman
kebakaran.
5) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK), serta keterampilan yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke
tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Pengajaran ilmu Pengetahuan Alam hendaknya dapat menjadi
bekal bagi kehidupan sehari-hari, misalnya bagaimana memilih jenis
tekstil yang sesuai dengan lingkungannya (tempat panas, dingin, atau
lembab) bagaimana menggunakan zat-zat pembunuh nyamuk agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

tidak menganggu kesehatan yang menggunakannya, bagaimana
menyajikan makanan yang memenuhi tuntutan kesehatan tubuh,
mengetahui konstruksi jamban yang baik.

C. Metode Discovery Terbimbing
1.

Pengertian Metode Discovery Terbimbing
Discovery dalam bahasa Indonesia berarti penemuan. Menurut
pendapat Sund (1975 : 68), yang dikutip Suryobroto. B (2002: 193)
dinyatakan bahwa metode discovery adalah proses mental dimana siswa
mengasimilasikan sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental
tersebut misalnya. : mengamati, menggolong-golongkan, membuat
dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya.
Yang dimaksud konsep misalnya : segi tiga, demokrasi, panas, energi, dan
sebagainya. Sedangkan prinsip misalnya : logam apabila dipanasi
mengembang, lingkungan berpengaruh terhadap kehidupan organisme, dan
sebagainya.
Sedangkan pendapat Gagne dan Berliner (1984 : 56) yang dikutip
Moedjiono dan Moh. Dimyati ( 1991 : 490 ) bahwa metode discovery
adalah :
Metode dimana para siswa memerlukan penemuan konsep, prinsip
dan pemecahan masalah untuk menjadi miliknya lebih dari pada sekedar
menerimanya atau mendapatkannya dari seorang guru atau sebuah buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode discovery
sengaja dirancang untuk meningkatkan keaktifan siswa yang lebih besar,
berorientasi pada proses, untuk menemukan sendiri informasi yang
diperlukan untuk mencapai tujuan instruksional. Dengan demikian metode
discovery berorientasi pada proses dan hasil secara bersama-sama.

2.

Fungsi Metode Discovery
Metode

discovery

sebagai

metode

belajar-mengajar

yang

memberikan peluang diperhatikannya proses dan hasil kegiatan belajar
siswa digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar dengan tujuan :
a. Meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam memperoleh dan
memproses perolehan belajar.
b. Mengarahkan para siswa sebagai pelajar seumur hidup.
c. Mengurangi ketergantungan kepada guru sebagai satu-satunya sumber
informasi yang diperlukan oleh siswa.
d. Melatih para siswa mengekplorasi atau memanfaatkan lingkungannya
sebagai sumber informasi yang tidak akan pernah tuntas digali.
e. Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri
f. Untuk menimbulkan keinginan siswa sehingga termotivasi dalam
bekerja sampai mereka menemukan sendiri.
g. Melatih ketrampilan memecahkan masalah secara mandiri dan
menganalisis serta memanipulasi informasi.
h. Untuk memberikan kepuasan intrinsik bagi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

i. Untuk mengembangkan kemampuan siswa secara utuh dan optimal.

3. Langkah-langkah Dalam Metode Discovery Terbimbing
Adapun Langkah-langkah penggunaan metode discovery menurut Richard
Scuhman yang dikutip oleh Suryobroto (2002 : 199) sebagai berikut :
a.

Mengidentifikasi kebutuhan siswa.

b.

Pemilihan pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep
dan generalisasi yang akan dipelajari.

c.

Pemilihan bahan dari masalah atau tugas-tugas yang akan dipelajari.

d.

Membantu memperjelas mengenai tugas atau masalah yang akan
dipelajari dan peranan masing-masing siswa.

e.

Mempersiapkan tempat dan alat-alat untuk penemuan.

f.

Mengecek pemahaman siswa tentang masalah yang akan dipecahkan
dan tugas-tugasnya dalam pelaksanaan penemuan.

g.

Memberikan

kesempatan

kepada

siswa

untuk

melaksanakan

penemuan dengan melakukan kegiatan pengumpulan data dan
pengolahan data.
h.

Membantu siswa dengan informasi/data yang diperlukan oleh siswa
untuk kelangsungan kerja mereka, bila siswa menghendaki.

i.

Membimbing para siswa menganalisis sendiri dengan pertanyaan,
pengarahan dan mengidentifikasi proses yang digunakan.

j.

Membesarkan hati dan memuji siswa yang ikut serta dalam proses
yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

k.

Membantu siswa merumuskan kaidah, prinsip, ide generalisasi atau
konsep berdasarkan hasil penemuannya.
Pembelajaran

discovery

terbimbing

merupakan

pembelajaran

penemuan dengan bimbingan guru.
Petunjuk dalam merencanakan dan menyiapkan pembelajaran
discovery terbimbing sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan yang akan dipelajari oleh siswa.
b. Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan penemuan.
c. Menentukan lembar pengamatan untuk siswa.
d. Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap.
e. Menentukan dengan cermat apakah siswa akan bekerja secara individu
atau secara kelompok yang terdiri dari 2, 3 atau 4 siswa.
f. Mencoba terlebih dahulu kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa
untuk mengetahui kesulitan yang mungkin timbul atau kemungkinan
untuk modifikasi.
Selanjutnya, untuk mencapai tujuan di atas, hal-hal yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Memberikan bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang
dilakukan.
b. Memeriksa bahwa semua siswa mem

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEBAGUSAN GEDONGTATAAN PESAWARAN

0 6 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA

0 11 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKAMENANTI KEDATON BANDAR LAMPUNG

0 7 27

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta.

1 3 134

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi sumber bunyi siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 133

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing.

0 0 331

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing

0 1 329

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi sumber bunyi siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang semester genap tahun pelajaran 2011 2012

0 0 131

PENINGKATAN KONSENTRASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAPPING SISWA KELAS V SD NEGERI JOMBLANGAN BANGUNTAPAN BANTUL.

0 0 197

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS IV SD NEGERI 1 MANDURAGA

0 1 13