Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi sumber bunyi siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang semester genap tahun pelajaran 2011 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE
PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI SUMBER BUNYI SISWA
KELAS IV SD NEGERI LOSARI, MAGELANG SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DisusunOleh:
Sri Surya Nurningsih
101132038

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE
PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI SUMBER BUNYI SISWA
KELAS IV SD NEGERI LOSARI, MAGELANG SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DisusunOleh:
Sri Surya Nurningsih
101132038

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

” Orang bijak adalah orang yang menghargai waktu, orang sukses adalah
orang yang bisa memanfaatkan waktu. ”

” Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, Hari esok harus lebih
baik daripada hari ini. ”
” Sebaik-baik ilmu adalah pengalaman seseorang, bukan hanya teori
belaka”
Skripsi ini saya persembahkan pada suamiku, anakku, keluargaku, dan temanteman tercinta

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Januari 2013
Penulis

Sri Surya Nurningsih

101132038

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Sri Surya Nurningsih

NIM

:101132038

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang
berjudul: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN

METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI SUMBER BUNYI
SISWA KELAS IV SD NEGERI LOSARI, MAGELANG SEMESTER
GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian
saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 30 Januari 2013
Yang menyatakan

Sri Surya Nurningsih
101132038

vi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI SUMBER BUNYI
SISWA KELAS IV SD NEGERI LOSARI, MAGELANG SEMESTER
GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
Sri Surya Nurningsih
101132038
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang mengenai sumber bunyi dengan
menggunakan metode penemuan terbimbing tahun pelajaran 2011/2012 yang
ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang
mencapai KKM.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang tahun pelajaran
2011/2012 yang berjumlah 16 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan prestasi
belajar pada mata pelajaran IPA tentang materi sumber bunyi. Teknik
pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis. Analisis data menggunakan

deskriptif kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan keadaan awal nilai rata-rata ulangan siswa
55,63 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 18,75%. Setelah
menggunakan metode penemuan terbimbing, nilai rata-rata ulangan siswa pada
siklus I menjadi 62,81 dan di siklus II menjadi 80,93. Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 37,5% dan pada siklus II 93,75%.
Kata Kunci

: prestasi belajar, metode penemuan terbimbing

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE INCREASE OF LEARNING ACHIEVEMENT USING GUIDED
DESCOVERY METHOD ON THE MATERIAL SOUND SOURCE FOR
THE FOUR GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL LOSARI,
MAGELANG SECOND SEMESTER ACADEMIC YEAR 2011/2012

By:
Sri Surya Nurningsih
101132038
This research aims to find out the enhancement students’ learning
achievement using guided discovery method on the material sound source the
second grade students of SD Negeri Losari, Magelang in the second semester in
academic year 2011/2012 which is marked with the escalation of the examination
score average, and the student percentage that reach the KKM.
This research is a Classroom Action Research (CAR). The subject of this
research is the second grade students of SD Negeri Losari, Magelang in academic
year 2011/2012. This class consists of 16 students. The object of this research is
learning achievement in arithmetic operations mix. Technique of data collection
are written test. Method of data analysis is descriptive quantitative. This research
consists of two cycles. Each cycle consists of plan, action, observation, and
reflection.
The result showed in the initial codition that the examination score is
55,63 and the percentage of the students that have reached the KKM is 18,75%.
After using guided discovery method the examination score average in the first
cycle, that is 62,81 and in the second cycle to 80,93. The percentage of students
numbers who have reached the KKM in the first cycle is 37,5% and the second

cycle is 93,75%.
Keywords: achievements, guided discovery method

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat,
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan
Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2.

Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3.

Bapak Drs. Y. B. Adimassana, M. A., selaku Koordinator Program Sarjana
Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

4.

Bapak Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang
penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.


5.

Bapak Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingannya yang
sangat berguna selama penelitian ini.

6.

Bapak Giyarto selaku karyawan Program SKGJ-PGSD Universitas Sanata
Dharma.

7.

Ibu Nining Caturningrum, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Losari,
yang memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas.

8.

Siswa kelas IV SD Negeri Losari yang telah bersedia menjadi subjek dalam
penelitian ini.
ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima
sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti
lain.

Yogyakarta, 30 Januari 2013
Penulis

Sri Surya Nurningsih
101132038

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................

vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .................................................................................

ix

DAFTAR ISI ...............................................................................................

xi

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................

1

B. Pembatasan Masalah .............................................................

4

C. Rumusan Masalah ................................................................

4

D. Pemecahan Masalah ..............................................................

5

E.

Batasan Pengertian ...............................................................

5

F.

Tujuan Penelitian ..................................................................

5

G. Manfaat Penelitian . ...............................................................

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.

Hasil Penelitian yang Relevan............................................

8

B.

Prestasi Belajar ..................................................................

9

C.

Metode Penemuan Terbimbing ..........................................

12

D.

IPA ....................................................................................

18

E.

Kerangka Pikir...................................................................

20

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F.

Hipotesis Tindakan. ...........................................................

21

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 22
B. Setting Penelitian .................................................................. 23
C. Rencana Tindakan ................................................................. 24
D. Instrumen Penelitian ............................................................. 26
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 27
F. Analisis Data ......................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................... 29
1. Proses ............................................................................... 29
2. Hasil ................................................................................. 40
B. Pembahasan .......................................................................... 45
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 47
B. Saran ..................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 50

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian ............................................................................ 23
Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian ..................................................... 26
Tabel 3. KriteriaPrestasi Belajar Siswa ....................................................... 27
Tabel 4. Rangkuman Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II........ 43

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Penelitian ..................................................................... 22
Gambar 2. Hasil Nilai Ulangan Sebelum Tindakan ................................... 40
Gambar 3. Perolehan Nilai Ulangan Siklus I ............................................. 41
Gambar 4. Perolehan Nilai Ulangan Siklus II ............................................ 43

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus .................................................................................. 52
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................... 75
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................................. 90
Lampiran 4 Ringkasan Materi. .................................................................. 92
Lampiran 5. Soal Evaluasi ...................................................................... 93
Lampiran 6. Kisi-Kisi ............................................................................. 102
Lampiran 7. Daftar Nilai Kondisi Awal ................................................. 104
Lampiran 8. Hasil Prestasi Belajar Siklus I ............................................. 105
Lampiran 9. Hasil Prestasi Belajar Siklus II ............................................ 108
Lampiran 10. Rangkuman Hasil Prestasi Belajar ..................................... 111
Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian........................................................... 112
Lampiran 12. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ......... 113
Lampiran 13. Foto-foto ........................................................................... 114

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat, bangsa dan negara. Guru
sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai
materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral
pembelajaran.
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor
diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan
meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mencapai tujuan
pendidikan secara maksimal,

peran guru sangat penting sehingga guru

diharapkan memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih
metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata
pelajaran yang akan disampaikan lebih spesifik lagi dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran dan
merupakan ilmu dasar (basic science) yang penting sebagai pembimbing
pola pikir maupun sebagai pembentuk sikap ilmiah. IPA diharapkan dapat
dikuasai oleh siswa di sekolah, sehingga pelajaran IPA perlu dilaksanakan
secara terpadu untuk dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan yang berdampak pada prestasi belajar siswa. Pembelajaran IPA
hendaknya memberi kesempatan siswa untuk menemukan sendiri konsep
materi yang akan dipelajari. Dengan demikian pembelajaran IPA akan lebih
menyenangkan dan mengaktifkan siswa.
Berdasarkan observasi awal penelitian mata pelajaran IPA di kelas
IV Sekolah Dasar Negeri Losari, Magelang bahwa penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran IPA masih tergolong rendah salah satunya pada
materi perubahan bunyi pada alat musik. Permasalahan dalam belajar IPA
rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar
sebagai akibat dari proses pembelajarannya yang menekankan pada
pemberian materi secara langsung, sehingga mengakibatkan rendahnya hasil
belajar IPA. Hal ini terbukti pada hasil belajar pada materi sumber bunyi
pada alat musik masih banyak siswa di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 65. Tingkat ketuntasan belajar hanya mencapai 18,75% atau 3
siswa dari 16 siswa. Dengan demikian, 81,25% siswa tidak

mencapai

ketuntasan belajar minimal yang ditentukan sekolah. Rata-rata nilai ulangan
siswa juga masih rendah yaitu 55,63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Banyak faktor yang menyebabkan rendah prestasi belajar siswa.
Peneliti menduga beberapa penyebab rendahnya prestasi belajar siswa dalam
materi sumber bunyi pada alat musik antara lain kurangnya pengalaman
siswa tenatang alat musik yang mengakibatkan tidak mantapnya konsep
tetang sumber bunyi pada alat musik. Selain dari pihak siswa, guru juga
menyadari selama ini masih menggunakan tradisional yang kurang tepat dan
kurang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, langkah yang perlu
dilaksanakan adalah dengan menggunakan metode yang tepat untuk
mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa
terbantu dalam memahami konsep sumber bunyi pada alat musik. Salah
satu metode yang dapat di gunakan adalah penemuan terbimbing (discovery)
untuk mengungkapkan apakah dengan model penemuan (discovery) dapat
meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA. Metode
pembelajaran ini dapat mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan,
mencari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran. Dalam
metode pembelajaran penemuan (discovery) siswa lebih aktif dalam
memecahkan untuk menemukan sedang guru berperan sebagai pembimbing
atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu sehingga
pembalajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

Pembelajaran

menggunakan

penenuan

terbimbing

(discovery)

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri, serta prospek pengembangan berpikir lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

B. Pembatasan Masalah
Metode pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian dibatasi pada
metode penemuan terbimbing, dan materi pembelajarannya dibatasi pada
materi sumber bunyi.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan metode penemuan terbimbing dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang
semester genap tahun pelajaran tahun pelajaran 2011/2012?
2. Apakah penggunaan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang semester genap
tahun pelajaran 2011/2012?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

D. Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan rumusan masalah,
masalah prestasi belajar siswa mengenai sumber bunyi akan diatasi dengan
pembelajaran yang menggunakan metode penemuan terbimbing.

E. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan tafsiran istilah yang dikemukakan, maka perlu
adanya batasan pengertian. Berikut ini merupakan batasan pengertian yang
peneliti ambil.
1. Prestasi belajar adalah hasil belajar akademik dan non akademik siswa
setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes
maupun non tes.
2. Metode Penemuan Terbimbing adalah metode pembelajaran yang banyak
interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, guru
membimbing siswa untuk menemukan konsep suatu materi.

F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk

mengetahui

bagaimana

penggunaan

metode

penemuan

terbimbing dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada materi
sumber bunyi siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang semester
genap tahun pelajaran 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode penemuan terbimbing
dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada materi sumber bunyi
siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang semester genap tahun
pelajaran 2011/2012.

G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang penggunaan metode
eksperimen dalam proses belajar mengajar IPA, antara lain:
1. Siswa
Meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA sehingga prstasi
belajarnya juga meningkat dan sebagai modal pengetahuan untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
2. Guru
Sebagai bahan masukan untuk melaksanakan pembelajaran agar dapat
memilih dan menentukan motede yang tepat dalam pembalajaran IPA dan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran.
3. Sekolah
Meningkatkan hasil belajar IPA sehingga akan memudahkan sekolah
dalam mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan dan meningkatkan juga
citra sekolah di mata masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

4. Penulis
Kegiatan Penelitian merupakan pengalaman dan pengetahuan yang
berharga untuk menunjang kesuksesan dalam melaksanakan tugas di masa
yang akan datang dan sebagai input atau umpan balik untuk peningkatan
kualitas pembelajaran.
5. Prodi PGSD
Sebagai bahan masukan untuk berperan serta mengembangkan kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial bagi pendidik/mahasiswa
Prodi S.1 PGSD dalam rangka perbaikan pembelajaran di kelas, yang
berorientasi pada peserta didik dalam mengembangkan potensinya sesuai
karakteristik dari peserta didik dalam rangka memotivasi belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Yang Relevan
Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian yang
relevan.
1. Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Pembayun Sekarwiyati, S.Pd.
(2008) menyimpulkan bahwa melalui penggunaan pendekatan
pemebelajaran (discovery) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar IPA. Dari hasil
penelitiannya juga tergambar adanya peningkatan minat dan motivasi
belajar siswa setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran,
2. Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Alipiana Manfaatiyas yang
berjudul Peningkatan hasil belajar melalui metode penemuan
terbimbing (discovery) dalam pembelajaran IPS kelas IV SDN Turi 02
kecamatan Sukorejo kota Blitar. Dari hasil penelitianya dapat
disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian dari pratindakan
sampai siklus II diketahui adanya peningkatan aktivitas siswa dan
peningkatan hasil belajar siswa. Persentase aktivitas siswa mengalami
peningkatan dari pratindakan 51,79% sebesar 18,54% pada siklus I
70,33% dan siklus II sebesar 81,43% atau meningkat sebesar 11,1%.
Sedangkan peningkatan persentase hasil belajar siswa yang tuntas
belajar dari siklus I 63,33 ke siklus II 83,33% menjadi naik sebesar

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

29,19%, yaitu dari persentase ketuntasan siklus I 54,14% naik menjadi
83,33% siswa yang tuntas belajar pada siklus II (dari 24 siswa, 22
tuntas belajar) dan yang belum tuntas ada 2 siswa, karena
kemampuannya sangat rendah. Kesimpulannya dengan menerapkan
metode penemauan terbimbing dapat meningkatkan aktivitas siswa dan
hasil belajar siswa.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penemuan
terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar. Atas dasar itu, peneliti akan
menggunakannya di SD Negeri Losari, Magelang untuk memverifikasi hasil
penelitian tersebut.

B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang membawa perubahan pada
individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah
pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai
segala aspek atau pribadi seseorang (Nasution, 1995: 35). Menurut
pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 2003: 2).
Selanjutnya Winkel (1989: 3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses
kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan
yang relatif menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Selain itu Sardiman (1992:22) menyatakan bahwa
belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau keterampilan
dengan

serangkaian

kegiatan

misalnya

membaca,

mengamati,

mendengarkan dan lain sebagainya.
Belajar adalah proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya (Ingridwati
Kurnia:2007). Belajar dapat juga didefinisikan sebagai proses kegiatan
mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu
dengan Lingkungannya (Ingridwati Kurnia:2007).
Dari uraian beberapa pendapat di atas maka dapat dirumuskan
defenisi belajar yaitu suatu proses untuk mencapai suatu tujuan yaitu
perubahan kearah yang lebih baik. Perubahan tersebut adalah perubahan
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang
bersifat menetap.

2. Prestasi Belajar
Pengertian Prestasi Belajar ialah hasil usaha bekerja atau
belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk
nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai
sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

(Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, 2007 : 151). Prestasi belajar merupakan
suatu masalah yang sangat potensial dalam sejarah kehidupan manusi
karena sepanjang tentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi
menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Kehadiran prestasi
belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat
memberikan kepuasan tersendiri pada manusia, semakin terasa penting
untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi antara lain:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu, termasuk
kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inivasi pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern an ekstern dari suatu institusi
pendidikan.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap anak
didik
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan Prestasi belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa
setelah menjalani proses pembelajaran. Prestasi belajar adalah penggunaan
angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan tertentu,
atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah
menguasai materi pelajaran yang telah diberikan. Nana Sujana
mengungkapkan peranan pretasi belajar yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

a. Prestasi belajar berperan memberikan informasi tentang
kemajuan belajar siswa setelah mengikuti PBM dalam jangka
waktu tertentu.
b. Untuk mengetahui keberhasilan komponen – komponen
pengajaran dalam rangka mencapai tujuan.
c. Prestasi belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa
diberikan program perbaikan, pengayaan atau melanjutkan pada
program pengajaran berikutnya.
d. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang
mengalami

kegagalan

dalam

suatu

program

bahan

pembelajaran.
e. Untuk keperluan supervisi bagi kepala sekolah dan penilik agar
guru lebih berkompeten.
f. Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua
siswa dan sebagai bahan dalam mengambil berbagai keputusan
dalam pengajaran.

C. Metode Penemuan Terbimbing
1. Metode Penemuan Terbimbing (discovery)
Model Penemuan merupakan dipandang memiliki kadar yang
tinggi dalam pendekatan keterampilan proses kerena menekankan siswa
memproses perolehan belajarnya oleh Tamrin Husni dkk ( 2008: 1 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Model Penemuan, oleh Maier (1995: 8) disebutnya sebagai
“heuristik“, apa yang hendak ditemukan, jalan atau proses semata-mata
ditentukan oleh siswa itu sendiri. Menurut Jerome Bruner (Cooney,
Davis:1975,138), penemuan adalah suatu proses, suatu jalan/cara dalam
mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan
tertentu. Proses penemuan dapat menjadi kemampuan umum melalui
latihan pemecahan masalah dan praktek membentuk dan menguji
hipotesis. Di dalam pandangan Bruner, belajar dengan penemuan adalah
belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu
masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari
jalan pemecahan. Sebagai ilustrasi bagaimana Bruner menerangkan
dengan contoh suatu pelajaran penemuan dapat ditemukan di dalam
bukunya Toward a Theory of Instruction (1966: 59-68). Dalam kegiatan
pembelajarannya siswa diarahkan untuk menemukan sesuatu, merumuskan
suatu hipotesa, atau menarik suatu kesimpulan sendiri.
Metode Penemuan Terbimbing merupakan metode penemuan yang
dipandu oleh guru ini pertama dikenalkan oleh Plato dalam suatu dialog
antara Socrates dan seorang anak, maka sering disebut juga dengan metoda
Socratic (Cooney, Davis:1975, 136). Metode ini melibatkan suatu
dialog/interaksi antara siswa dan guru di mana siswa mencari kesimpulan
yang diinginkan melalui suatu urutan pertanyaan yang diatur oleh guru.
Interaksi dalam metode ini menekankan pada adanya interaksi dalam
kegiatan belajar mengajar. Interaksi tersebut dapat juga terjadi antara siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

dengan siswa (S – S), siswa dengan bahan ajar (S – B), siswa dengan guru
(S – G), siswa dengan bahan ajar dan siswa (S – B – S) dan siswa dengan
bahan ajar dan guru (S – B – G). Interaksi yang mungkin terjadi tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut :

Interaksi dapat pula dilakukan antara siswa baik dalam kelompok
kelompok kecil maupun kelompok besar (kelas). Dalam melakukan
aktivitas atau penemuan dalam kelompok- kelompok kecil, siswa
berinteraksi satu dengan yang lain. Interaksi ini dapat berupa saling
sharing atau siswa yang lemah bertanya dan dijelaskan oleh siswa yang
lebih pandai. Kondisi semacam ini selain akan berpengaruh pada
penguasaan siswa terhadap materi IPA, juga akan dapat meningkatkan
social skills siswa, sehingga interaksi merupakan aspek penting dalam
pembelajaran IPA. Menurut Burscheid dan Struve (Voigt, 1996:23),
belajar konsep-konsep teoritis di sekolah, tidak cukup hanya dengan
memfokuskan pada individu siswa yang akan menemukan konsep-konsep,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

tetapi perlu adanya social impuls di sekolah sehingga siswa dapat
mengkonstruksikan konsep-konsep teoritis seperti yang diinginkan.
Interaksi dapat terjadi antar guru dengan siswa tertentu, dengan beberapa
siswa, atau serentak dengan semua siswa dalam kelas. Tujuannya untuk
saling mempengaruhi berpikir masing-masing, guru memancing berpikir
siswa yaitu dengan pertanyaan-pertanyaan terfokus sehingga dapat
memungkinkan siswa untuk memahami dan mengkontruksikan konsepkonsep tertentu, membangun aturan-aturan dan belajar menemukan
sesuatu untuk memecahkan masalah.
Dengan penjelasan di atas metode penemuan yang dipandu oleh
guru ini kemudian dikembangkan dalam suatu model pembelajaran yang
sering disebut model pembelajaran dengan penemuan terbimbing.
Pembelajaran dengan model ini dapat diselenggarakan secara individu atau
kelompok. Model ini sangat bermanfaat untuk mata pelajaran IPA sesuai
dengan karakteristik IPA tersebut. Guru membimbing siswa jika
diperlukan dan siswa didorong untuk berpikir sendiri sehingga dapat
menemukan prinsip umum berdasarkan bahan yang disediakan oleh guru
da n

sampai

seberapa

j a uh

siswa

dibimbing

tergantung

pada

kemampuannya dan materi yang sedang dipelajari. Dengan model
penemuan terbimbing ini siswa dihadapkan kepada situasi dimana siswa
bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi dan mencobacoba (trial and error) hendaknya dianjurkan dan guru sebagai penunjuk
jalan dan membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

ketrampilan yang sudah mereka pelajari untuk menemukan pengetahuan
yang baru. Dalam model pembelajaran dengan penemuan terbimbing,
peran siswa cukup besar karena pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru
tetapi pada siswa. Guru memulai kegiatan belajar mengajar dengan
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa dan mengorganisir kelas
untuk kegiatan seperti pemecahan masalah, investigasi atau aktivitas
lainnya. Pemecahan masalah merupakan suatu tahap yang penting dan
menentukan. Ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.
Dengan membiasakan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dapat
diharapkan akan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal
IPA, karena siswa dilibatkan dalam berpikir IPA pada saat manipulasi,
eksperimen, dan menyelesaikan masalah.

2. Langkah-Langkah Penemuan Terbimbing
Agar pelaksanaan model penemuan terbimbing ini berjalan dengan
efektif, beberapa langkah yang perlu ditempuh oleh guru IPA adalah
sebagai berikut :
a. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data
secukupnya, perumusannya harus jelas, hindari pernyataan yang
menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang ditempuh siswa tidak
salah.
b. Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses,
mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Dalam hal ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja.
Bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah ke
arah yang hendak dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan, atau LKS.
c. Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasil analisis yang
dilakukannya.
d. Bila dipandang perlu, konjektur yang telah dibuat siswa tersebut di
atas diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk
meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah
yang hendak dicapai.
e. Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur
tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga
kepada siswa untuk menyusunnya. Di samping itu perlu diingat pula
bahwa induksi tidak menjamin 100% kebenaran konjektur.
f. Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru
menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa
apakah hasil penemuan itu benar.

3. Kelebihan Penemuan Terbimbing
Memperhatikan Model Penemuan Terbimbing tersebut diatas dapat
disampaikan kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan dari Metode
Penemuan Terbimbing adalah sebagai berikut :
a. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

b. Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencaritemukan)
c. Mendukung kemampuan problem solving siswa.
d. Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru,
dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
e. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi
dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses
menemukanya.

D. IPA SD
1. Hakikat IPA SD
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan untuk membantu masalah
social, ekonomi dan alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang
dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana
agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspekaspek berikut, makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia,
hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;
benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas;
Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana; bumi dan alam semesta meliputi: tanah,
bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran
Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi,

dan masyarakat) yang

diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu
karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi

bekerja ilmiah

secara bijaksana.

2. Pembelajaran IPA SD
Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk
menemukan dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD/MI
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

E. Kerangka Pikir
Metode penemuan terbimbing sering disebut metode discovery,
dalam metode penemuan terbimbing, para siswa diberi bimbingan singkat
untuk menemukan jawabannya.
Metode penemuan merupakan komponen dari suatu bagian praktik
pendidikan yang seringkali diterjemahkan sebagai mengajar heuristik, yakni
suatu jenis mengajar yang meliputi metode-metode yang dirancang untuk
meningkatkan rentangan keaktifan siswa yang lebih besar, berorientasi
kepada proses, mengarahkan pada diri sendiri, mencari sendiri, dan refleksi
yang sering muncul sebagai kegiatan belajar. Metode penemuan adalah poses
mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip.
Proses mental yang dimaksud adalah mengamati, mencerna, menggolongkan
membuat dugaan, menjelaskan, dan membuat kesimpulan.
Pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing
mengarahkan siswa pada belajar dengan bermakna. Kebermaknaan yang
timbul sebagai akibat Pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

mengembangkan potensi dan kemampuan berpikir alternatif, mengembangkan
cara penyelesaian berbeda terhadap suatu permasalahan, memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman sehari-hari serta saling hormat menghormati dan
menumbuhkan konsep diri yang kesemuanya itu mengarah kepada
peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan setiap soal IPA bahkan
dalam aplikasinya dengan kehidupan sehari-hari atau bidang lainnya. Untuk
itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa, misalnya dengan
membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan
siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan
konsep IPA.

F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, dirumuskan
hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Penerapan metode belajar Penemuan Terbimbing dapat meningkatkan
prestasi belajar IPA dalam konsep sumber bunyi alat musik pada siswa kelas
IV Sekolah Dasar Negeri Losari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang
Semester Genap Tahun Pelajaran 2011 / 2012 .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Karakteristik khas dari penelitian tindakan kelas yakni
adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.
Arikunto (2007: 3) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Langkah
dalam PTK disebut dengan siklus, setiap siklus terdapat empat tahapan yakni
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdapat dua
siklus, untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

Rencana
Tindakan

Rencana
Tindakan

Refleksi

Siklus 1

Pelaksanaan
Tindakan

Observasi /
pengumpulan
data

Refleksi

Siklus 2
Observasi /
pengumpulan
data

Gambar 1: Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Tagart

22

Pelaksanaan
Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Losari Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang . Sekolah Dasar yang
letaknya ditengah-tengah Dusun Losari.
2. Waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2011 /
2012 selama 2 minggu dengan menggunakan 10 jam pelajaran , lima kali
pertemuan.
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No

Kegiatan

Bulan
Jan

1

Observasi pra penelitian

2

Penyusunan Proposal

3

Permohonan ijin penelitian

4

Pengumpulan data

5

Analisis data

6

Penyusunan laporan

7

Ujian skripsi

Feb

Ma

Ap

V

V

V

Me

Jn

Jl

Ag

V

V

V

Se

Ok

N

Des

Ja

V

V

V

V

V

V

V
V

V

3. Subjek Penelitian ( Lampiran hal; 42 )
Siswa kelas IV sebanyak 16 orang yang terdiri dari 13 orang siswa
pria dan 3 orang siswa wanita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

4. Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar dengan
menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi sumber bunyi
siswa kelas IV SD Negeri Losari semester genap tahun pelajaran
2011/2012.

C. Rencana Tindakan
Penelitian ini dalam bentuk kerja berulang atau siklus. Pada setiap siklus
terdapat rencana , tindakan, observasi dan refleksi, dengan proses sebagai
berikut :
a. Tahap Perencanaan
Tahap ini dibuat sesuai dengan observasi dan analisa data sebagai
acuan dalam perencanaan dan perancangan serta menyusun tindakan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peneliti tentang materi
perubahan sumber bunyi pada alat musik yang akan diberikan pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar Neheri Losari melalui langkahlangkah sebagai berikut:
1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang berupa skenario
pembelajaran ( RPP )
2) Penyusunan Lembar Tugas dan lembar pengamatan (observasi)
3) Penyusunan alat evaluasi
4) Mempersiapkan Alat / media pembalajaran yang akan digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

b. Tahap pelaksanaan penelitian
Melaksanakan tindakan sesuai

dengan

skenario

yang telah

direncanakan, yaitu :
1) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
penemuan terbimbing pada materi perubahan bunyi pada alat
m u s i k.
2) Kerja kelompok untuk menyelesaikan tugas tentang materi
perubahan bunyi pada alat musik. Pada akhir satu akhir
pertemuan

pelajaran Guru

melakukan

tanya jawab

dan

menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar.
3) Pada akhir pembelajaran guru melakukan tanya jawab dan
menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar.

c. Observasi
Pengamatan dalam bentuk observasi dilakukan dengan maksud untuk
mendokumentasikan hal-hal yang berkaitan dengan pemberian
tindakan kegiatan guru dan kegiatan tiap kelompok siswa.
Pengamatan dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung.
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang
berlangsung, diantaranya :
1) Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas,
kreatifitas) semua siswa
2) Menilai lembar kerja yang dikerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

4. Refleksi
a. Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami, menjelaskan
dan menyimpulkan hasil pengamatan sebagai upaya untuk
memahami proses dan hasil yang dicapai sebagai akibat dari
tindakan yang dilakukan. Hasil yang diperoleh pada kegiatan refleksi
ini merupakan informasi tentang apa yang dilakukan selanjutnya
yang dapat dijadikan dasar dalam melakukan rencana berikutnya
atau siklus selanjutnya.

D. Instrumen Penelitian
Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes. Tes ini berupa tes tertulis
yang berbentuk pilihan ganda. Jumlah soal dalam tes ini adalah 20. Setiap
jawaban benar memperoleh skor 1 sedangkan jawaban salah memperoleh skor
0. Berikut indikator, cara memperoleh data dan juga instrumen yang
digunakan.
Tabel 2: Peubah dan Instrumen Penelitian
No Peubah
1

Prestasi
belajar
siswa

Indikator
1) Rata-rata nilai
ulangan
2) Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
KKM

Data
Nilai tes

Pengumpul
an
Tes tertulis

Instrumen
Lembar
tes/ulangan
siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah tes. Tes
merupakan serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam
suatu situasi yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok (Masidjo, 1995:38). Tes
yang digunakan berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Tes ini
dilaksanakan di akhir siklus I dan siklus II kepada siswa kelas IV SD Losari,
Magelang semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang di gunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif kuantitatif. Nilai prestasi belajar siswa setiap siklus di
kumpulkan kemudian dianalisis. Data diproses dan dianalisa berdasarkan Skor
Perolehan Hasil Belajar peserta didik dan dibandingkan SKM

(Standar

Ketuntasan Minimal) mata pelajaran IPA yang telah ditentukan oleh sekolah
yaitu 65. Berikut kriteria keberhasilan yang diharapkan peneliti:
Tabel 3. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa
No

1

Peubah

Prestasi
belajar
siswa

Indikator

Kriteria Keberhasilan
Kondis
i aw al

Akhir
siklus 1

Akhir
siklus 2

-

Rata-rata nilai ulangan

55,63

60

70

-

Persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM

18,75%

30%

75%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut.
1. Cara menghitung prestasi belajar
Kognitif
a) Penskoran
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0
b) Menghitung jumlah skor tiap siswa
c) Menghitung nilai setiap siswa dengan rumus:
Nilai Akhir = jumlah skor setiap siswa x 5
d) Menghitung Nilai Rata-rata
Nilai rata-rata (N) =

¦N
n

Ket : ∑N = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa
n

= Jumlah seluruh siswa

e) Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM, dengan
rumus:
Persentase = Jumlah siswa yang mencapai KKM x 100%
Jumlah Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Siklus I
Siklus
pelaksanaan,

1 terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu ; perencanaan,
pengamatan

dan

refleksi.

Pelaksanaan

siklus

1

dilaksanakan ( 2 ) dua kali pertemuan yaitu; tanggal 17 dan 21 Mei
2012. Tiap-Tiap pertemuan menggunakan 2 jam pelajaran.
1) Perencanaan pertemuan 1 dan 2
Langkah-langkah kegiatan Perencanaan tindakan siklus 1
terdiri dari:
a) Masalah

diidentifikasi

da n

dirumuskan

berdasarkan

permasalahan hasil anlisis data sebelum tindakan.
b) Menyusun Silabus Pembalajaran
c) Membuat rencana tindakan perbaikan pembelajaran ( RPP )
siklus 1 terdiri dari 2 kali pertemuan 4 jam pelajaran.
Pertemuan 1 : berisi RPP untuk menentukan perubahan
energi bunyi dan sumber bunyi pada alat
m u s i k.

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30

Pertemuan 2 : untuk menemukan sumber bunyi pada alat
m us i k
d) Menentukan dan menyiapkan alat peraga.
e) Menyiapkan lembar observasi siklus untuk menilai aktivitas
siswa dalam belajar
f) Menyiapkan lembar kerja dan soal evaluasi.
g) Peneliti meminta bantuan Kepala Sekolah dan dan satu guru
(sebagai teman sejawat ) untuk mengamati jalannya tindakan.

2) Pelaksanaan
x

Pertemuan pertama
Kegiatan implementasi pembelajaran siklus 1 terdiri dari

kegiatan utama yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup.
Kegiatan inti siklus 1 pertemuan 1 sebagai berikut :
a) Menginformasikan kegiatan belajar dan tujuan pembelajaran
b) Menunjukkan contoh alat musik yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
c) Guru mengemukakan permasalahan kontekstual berkaitan
dengan alat musik yang harus diselesaikan siswa secara
berkelompok (kelompok kecil), kemudian guru mengajak siswa
untuk menyelesaikan tugas seperti berikut ini.
d) Kerja kelompok mengerjakan lembar tugas dibimbing guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31

(1) Guru menyiapkan alat musik yang akan digunakan
dalam pembelajaran,
(2) Amati alat musik yang kalian hadapi ( Tiap Kelompok
menghadapi contoh alat musik yang dipersiapk

Dokumen yang terkait

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi sumber bunyi siswa kelas IV SD Negeri Losari, Magelang semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 133

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 117

Peningkatan prestasi belajar matematika menggunakan metode latihan berulang pada materi operasi hitung bilangan pecahan siswa kelas V SD Negeri Gejayan, Magelang semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 91

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode eksperimen mata pelajaran IPA siswa kelas IV B SDN Banyuroto 1 Sawangan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 2 112

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPA materi pembentukan tanah dengan metode penemuan terbimbing pada siswa kelas V semester 2 SDK Totogan tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 202

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode eksperimen siswa kelas V Pasuruhan I Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011-2012.

0 1 2

Meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPA tentang `energi bunyi` menggunakan metode penemuan terbimbing siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati Sleman tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 193

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPA materi pembentukan tanah dengan metode penemuan terbimbing pada siswa kelas V semester 2 SDK Totogan tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 6 200

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD PERMITAN 1 BONDOWOSO, MERTOYUDAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 115

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY-INQUIRY TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS SENGKAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 110