Deskripsi kemampuan mengelola konflik interpoersonal secara konstruktif siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI KEMAMPUAN MENGELOLA KONFLIK
INTERPERSONAL SECARA KONSTRUKTIF
SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:
Diana Setiyo Wati
NIM: 081114054


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI KEMAMPUAN MENGELOLA KONFLIK
INTERPERSONAL SECARA KONSTRUKTIF
SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:
Diana Setiyo Wati
NIM: 081114054

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Allah tidak membebani seseorang itu
melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(Q.S. Al-Baqarah: 286)
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
(Q.S. Al-Insyirah: 5-6)

PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Kedua orangtua ku: Damiarso & Duryati
Kakakku Asep Sudiyono
Yang senantiasa memberikan kasih, dukungan, dan doa.
Sahabat-sahabatku yang senantiasa setia menemaniku
dalam suka dan duka.


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Juni 2013
Penulis

Diana Setiyo Wati


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta:
Nama

: Diana Setiyo Wati

Nomor Mahasiswa

: 081114054


Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang
berjudul:
DESKRIPSI

KEMAMPUAN

MENGELOLA

KONFLIK

INTERPERSONAL SECARA KONSTRUKTIF SISWA KELAS VIII SMP
TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2012/2013 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 10 Juni 2013
Yang menyatakan

Diana Setiyo Wati

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI KEMAMPUAN MENGELOLA KONFLIK

INTERPERSONAL SECARA KONSTRUKTIF
SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
Diana Setiyo Wati
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai kemampuan mengelola konflik interpersonal
secara konstruktif siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan menyusun usulan topik-topik bimbingan
pribadi sosial tentang kemampuan mengelola konflik interpersonal secara
konstruktif.
Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu
Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 69 siswa.
Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner Kemampuan Mengelola Konflik
Interpersonal Secara Konstruktif yang disusun oleh peneliti dengan jumlah 50
item. Teknik pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbrach dengan
koefisiensi reliabilitas sebesar 0,916.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Berkaitan dengan tingkat
kemampuan mengelola konflik interpersonal secara konstruktif, tidak ada siswa
(0%) memiliki tingkat sangat rendah, 1 orang siswa (1,45%) memiliki tingkat
rendah, 6 orang siswa (8,70%) memiliki tingkat sedang, 38 orang siswa (55,07 %)
memiliki tingkat tinggi, dan 24 orang siswa (34,78%) yang memiliki tingkat
sangat tinggi. (2) Berkaitan dengan kategori item kuesioner, tidak ada item (0%)
yang termasuk dalam kategori sangat rendah, tidak ada item (0%) yang termasuk
dalam kategori rendah, 1 item (2%) termasuk dalam kategori sedang, 36 item
(76%) yang termasuk dalam kategori tinggi, dan 13 item (26%) yang termasuk
dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti
menyusun usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial sebagai materi bimbingan
untuk siswa kelas VIII, yaitu peranan dalam pemecahan konflik dan strategi
kreatif mengelola konflik.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE DESCRIPTION OF STUDENTS’ ABILITY TO MANAGE
INTERPERSONAL CONFLICT CONSTRUCTIVELY OF THE
EIGHTH GRADE STUDENTS AT SMP TAMAN DEWASA IBU
PAWIYATAN YOGYAKARTA IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR
AND ITS IMPLICATIONS FOR THE SUGGESTED TOPICS
OF SOCIAL PERSONAL GUIDANCE
by
Diana Setiyo Wati
Sanata Dharma University
2013
The aim of this research is to obtain the description of students’ ability to
manage interpersonal conflict constructively of the eighth grade students at SMP
Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta in 2012/2013 academic year and its
implications for the suggested topics of social personal guidance about how to
manage interpersonal conflict constructively.
The subject of this research is all of the eighth grade students at SMP
Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta in 2012/2013 academic year
consisting of 69 students. The instrument used is questionnaire about how to
manage interpersonal conflict constructively which is compiled by the researcher
herself, consisting of 50 items. The technique of reliability testing uses the
formula of Cronbrach Alpha reliability with the coefficient of 0.916.
The result of the study indicates that: First, related to the level of students’
ability to manage interpersonal conflict constructively, no students (0%) belong to
very low level, 1 student (1.45%) belongs to low level, 6 students (8.70%) belong
to moderate level, 38 students (55.07%) belong to high level, and 24 students
(34.78%) belong to very high level. Second, related to the questionnaire items
category, there are no items (0%) belong to the very low category, no items (0%)
belong to the low category, 1 item (2%) belongs to the medium category, 36 items
(76%) belong to the high category, and 13 items (26%) belong to the very high
category. Based on these results, the researcher compiled the suggested topics of
social personal guidance as guided materials for students of grade 8, namely the
role in conflict resolution and creative strategies to manage conflict.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat yang dilimpahkan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi
penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih secara
tulus kepada:
1.

Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

Ibu Dr. M. M. Sri Hastuti, M.Si., selaku dosen pembimbing yang dengan
penuh kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan motivasi,
meluangkan waktu untuk mendampingi penulis selama proses penulisan
skripsi.

4.

Bapak dan Ibu dosen di program studi Bimbingan dan Konseling yang telah
mendampingi penulis selama perkuliahan dan membekali penulis dengan
berbagai ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5.

Bapak Drs. Budi Angkoso., selaku Kepala Sekolah SMP Taman Dewasa Ibu
Pawiyatan Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.

6.

Ibu Dra. An. Ambarwati, M.Pd., selaku Koordinator Bimbingan dan
Konseling SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta yang telah
bersedia

memberikan

kesempatan

dan

membantu

peneliti

untuk

melaksanakan uji coba kuesioner dan pengumpulan data.
7.

Ibu Musi Giri Astuti, S.Pd., selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling
SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta yang telah membantu peneliti
memberikan

informasi

mengenai

kemampuan

mengelola

konflik

interpersonal secara konstruktif remaja.
8.

Ibu Dra. Rina Dwi Agustin., selaku staf Bimbingan dan Konseling Taman
Dewasa Jetis Yogyakarta yang telah membantu peneliti memberikan
informasi mengenai kemampuan mengelola konflik interpersonal secara
konstruktif remaja.

9.

Siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta yang telah
bersedia meluangkan waktu dan kesediaannya sebagai responden dalam
melaksanakan penelitian.

10. Kedua orangtuaku Damiarso (Bapak) dan Duryati (Ibu) yang dengan setia
memberikan kasih sayang, semangat, dana, nasehat, dan doa pada penulis.
11. Kakakku Asep Sudiyono yang tanpa henti selalu memberikan motivasi dan
doa pada penulis.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12. Sahabat-sahabatku: Dita, Moshe, Dik, Yenny, Judith, Cella, Chandra
Ningtyas, Elis, Dorce, Dian, Oky, Yunitasari, Chandra Kristanto, Moyo,
Bona, Ocha, dan Mba Dian yang selalu memberikan dukungan, perhatian,
dan bantuan dalam pembuatan skripsi.
13. Sahabat-sahabatku mahasiswa Bimbingan dan Konseling 2008 yang selalu
memberikan semangat dan perhatian.
14. Sahabat-sahabatku: Mba Lucie, Putri, Mba Nana, Anik, Mba Loria, Mba
Indah, Ayu, Mba Emy, dan Mba Dian. Terimakasih atas segala doa dan
dukungan kalian semua khususnya disaat-saat terakhir.
15. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan bidang
Bimbingan dan Konseling.

Yogyakarta, 10 juni 2013

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................

vi

ABSTRAK ..................................................................................................

vii

ABSTRACT ...............................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ................................................................................

ix

DAFTAR ISI ..............................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................

xv

DAFTAR GRAFIK .................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xi x

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................

1

B. Rumusan Masalah ............................................................................

7

C. Tujuan Penelitian .............................................................................

8

D. Manfaat Penelitian ...........................................................................

8

E. Definisi Operasional .........................................................................

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................

11

A. Konflik Interpersonal .......................................................................

11

1. Pengertian Konflik Interpersonal ..................................................

11

2. Penyebab Konflik Interpersonal ...................................................

13

3. Tahapan Berkembangnya Sesuatu Konflik ...................................

15

B. Mengelola Konflik Interpersonal .......................................................

17

1. Pengertian Mengelola Konflik .......................................................

17

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Mengelola Konflik ......... 19
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3. Gaya Mengelola Konflik Kolaborasi ............................................

24

4. Paradigma Hasil Pengelolaan Konflik ..........................................

25

5. Ciri Pengelolaan Konflik Interpersonal Secara Konstruktif
Menurut Gaya Kolaboratif ...................….. ..................................

26

6. Manfaat Mengelola Konflik Interpersonal Secara Konstruktif ......

29

C. Siswa SMP sebagai Remaja .............................................................

31

1. Pengertian Remaja .......................................................................

31

2. Tugas Perkembangan Remaja .......................................................

33

D. Bimbingan Pribadi Sosial .................................................................

34

1. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial ............................................

34

2. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial .................................................

36

3. Peranan Bimbingan Pribadi Sosial dalam Meningkatkan
Kemampuan Mengelola Konflik Interpersonal Secara
Konstruktif ...................................................................................

38

4. Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial ..........................................

38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................

39

A. Jenis Penelitian ................................................................................

39

B. Subjek Penelitian .............................................................................

39

C. Instrumen Penelitian ........................................................................

41

1. Jenis Alat Ukur .............................................................................

41

2. Format Pernyataan .......................................................................

42

3. Penentuan Skor ............................................................................

43

4. Kisi-Kisi .......................................................................................

44

5. Pertanggungjawaban Mutu Kuesioner ........................................ ....

46

D. Uji Coba ..........................................................................................

52

E. Prosedur Pengumpulan Data .............................................................

52

1. Tahap persiapan ...........................................................................

52

2. Pengambilan Data Uji Coba Kuesioner dan Data Penelitian .........

53

F. Teknik Analisis Data ........................................................................

53

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL ..................
xiii

58

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

A. Hasil Penelitian ................................................................................

58

1. Deskripsi Kemampuan Mengelola Konflik Interpersonal Secara
Konstruktif

................................................................................

58

2. Hasil Analisis Butir-butir Instrumen Kemampuan Mengelola
Konflik Interpersonal Secara Konstruktif .....................................

60

B. Pembahasan Hasil Penelitian.............................................................

62

C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial ................................

66

BAB V PENUTUP ......................................................................................

68

A. Kesimpulan ......................................................................................

68

B. Saran ...............................................................................................

68

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
Lampiran

xiv

70

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1

Kisi-Kisi Kuesioner Kemampuan Mengelola Konflik
Interpersonal Secara Konstruktif Siswa Kelas VIII
SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 Sebelum Uji Coba ...........................................

44

Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner Kemampuan Mengelola Konflik
Interpersonal Secara Konstruktif

Siswa Kelas VIII

SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 Setelah Uji Coba .............................................

49

Tabel 3

Kriteria Guilford ..........................................................................

51

Tabel 4

Norma Kategorisasi .....................................................................

54

Tabel 5

Kategorisasi Tingkat Kemampuan Mengelola Konflik
Interpersonal Secara Konstruktif Siswa Kelas VIII
SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 ........................................................................

Tabel 6

56

Pengkategorisasian Skor Item Kuesioner Kemampuan
Mengelola Konflik Interpersonal Secara Konstruktif
Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 .......................................

Tabel 7

57

Kategorisasi Tingkat Kemampuan Mengelola Konflik
Interpersonal Secara Konstruktif Siswa Kelas VIII
SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 ........................................................................

Tabel 8

58

Pengkategorisasian Item-Item Kuesioner Kemampuan
Mengelola konflik Interpersonal Secara Konstruktif
Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ...........................................

Tabel 9

Kategorisasi Item-Item kuesioner Kemampuan
Mengelola konflik Interpersonal Secara Konstruktif

xv

60

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ...........................................

61

Tabel 10 Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial
Untuk Mengoptimalkan Gaya Kolaboratif dalam
Pengelolaan Konflik Interpersonal Secara Konstruktif
Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ...........................................

\

xvi

67

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Kategori Kemampuan Mengelola Konflik
Interpersonal Secara Konstruktif Siswa Kelas VIII
SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 ..............................................................

\

xvii

60

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1

Tahapan Berkembangnya Sesuatu Konflik ..............................

xviii

15

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Kuesioner Kemampuan Mengelola Konflik
Interpersonal Kelas VIII SMP Taman Dewasa
Ibu Pawitayan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ...........

Lampiran 2

72

Reliabilitas dan Perhitungan Koefisien Korelasi
Uji Coba Kuesioner ...............................................................

76

Lampiran 3

Tabulasi Data Penelitian ........................................................

80

Lampiran 4

Surat Keterangan Ijin Uji Coba dan Penelitian .......................

82

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional penelitian.

A. Latar Belakang Masalah
Remaja sebagai mahkluk sosial dituntut dapat beradaptasi dan mampu
menjalin hubungan baik dengan manusia lain, melalui komunikasi
interpersonal. Walgito (1991:65) mengatakan bahwa remaja sebagai makhluk
sosial mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain,
dengan demikian akan terjadi interaksi antara remaja dengan manusia yang
lain. Interaksi mengandung pengertian hubungan timbal balik antara dua orang
atau lebih, masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran
secara aktif. Di dalam setiap interaksi mengimplikasikan adanya komunikasi
interpersonal. Demikian pula sebaliknya, setiap komunikasi interpersonal
senantiasa mengandung interaksi (Ali & Asrori, 2001:87).
Di dalam melakukan interaksi sosial, remaja akan berhadapan dengan
orang-orang dari latar belakang yang berbeda-beda, sehingga suatu konflik
tidak dapat dihindari. Wirawan (2010:2) mengatakan bahwa manusia memiliki
perbedaan jenis kelamin, strata sosial dan ekonomi, sistem hukum, bangsa,
suku agama, kepercayaan, aliran politik, serta budaya dan tujuan hidupnya.
Perbedaan tersebut yang selalu menimbulkan konflik. Selama masih ada

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

perbedaan, konflik tidak dapat dihindari dan selalu akan terjadi. Johnson
(dalam Supratiknya, 1995:94) pun mengatakan setiap hubungan antarpribadi
mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat, atau perbedaan
kepentingan.
Remaja di lingkungan sekolah berhubungan dengan teman-teman
sekolah yang berasal dari berbagai latar belakang keluarga dengan status
sosial yang berbeda-beda. Interaksi dengan berbagai ragam budaya dapat
menyebabkan remaja mengalami beberapa persoalan yang memicu terjadinya
konflik interpersonal. Selain konflik interpersonal antar remaja di sekolah,
konflik interpersonal pun dapat terjadi antara remaja dengan orang-orang
dewasa di sekolah.
Hasil penelitian Latipun (2006:2) di Malang menunjukkan prevalensi
remaja yang mengalami konflik dengan teman sebaya sebanyak 21%, dan
sebanyak 81% dari 141 remaja yang menjadi sampel menyatakan pernah
mengalami perselisihan dan konflik dengan teman sebaya di sekolah.
Wirawan (2010:98) mengatakan bahwa akhir-akhir ini di Jakarta terdapat
konflik interpersonal yang melibatkan pelajar yaitu, muncul tawuran antar
pelajar suatu sekolah dengan sekolah lainnya dan perkelahian antar pelajar
dari suatu sekolah. Bahkan, perkelahian antar geng siswi-siswi terjadi.
Perkelahian pelajar tersebut direkam dan diedarkan melalui seluler.
Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait
menyatakan bahwa, sepanjang enam semester awal 2012 terjadi 139 tawuran
antar pelajar di Indonesia. Angka ini sedikit lebih banyak dari periode yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

sama pada tahun sebelumnya. Yang memprihatinkan, 12 anak meninggal
akibat tawuran (Kusuma, 2012).
Dari beberapa hal tersebut dapat disimpulkan bahwa remaja kurang
memiliki kemampuan mengelola konflik interpersonal secara konstruktif,
karena remaja menggunakan cara-cara yang lebih destruktif untuk
menyelesaikan konflik interpersonal. Cara yang seperti itu, justru membuat
konflik yang mereka alami akan semakin meluas. Akibatnya setiap konflik
yang mereka alami cenderung tidak dapat mereka selesaikan dengan baik dan
konstruktif.
Winardi (1994:9) mengatakan konflik destruktif menimbulkan kerugian
bagi individu atau individu-individu yang terlibat di dalamnya. Kerugian yang
ditimbulkan dengan mengelola konflik secara destruktif, meliputi, perasaan
cemas/tegang (stress), komunikasi yang menyusut, persaingan yang makin
menghebat, perhatian yang makin menyusut terhadap tujuan bersama.
Peneliti menemukan fenomena konflik interpersonal remaja saat
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL-BK) di SMP Taman
Dewasa Jetis Yogyakarta dari tanggal 18 Juli 2011 hingga tanggal 18 Agustus
2011 tahun ajaran 2011/2012. Peneliti menjumpai adanya perkelahian antar
siswa di dalam kelas saat jam kosong, yang diduga perkelahian itu disebabkan
antar siswa saling mengejek satu sama lain.
Perkelahian antar siswa merupakan bentuk pengelolaan konflik
interpersonal secara destruktif. Sedangkan yang diharapkan siswa mampu
mengelola konflik interpersonalnya secara konstruktif, dengan begitu saat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

mereka diejek atau berbeda pendapat dengan orang lain mereka tidak
menyelesaikannya secara bertengkar atau berkelahi. Siswa di dalam
menghadapi konflik interpersonal tidak menyelesaikannya secara kekerasan
melainkan berupaya berkolaborasi, sehingga tercipta win & win solution yang
memuaskan kedua belah pihak yang terlibat konflik dan terciptalah hubungan
antar pribadi yang baik.
Pada tanggal 29 Agustus 2012 peneliti melakukan wawancara dengan
koordinator guru Bimbingan dan Konseling SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta. Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai
konflik interpersonal yang terjadi di SMP Taman Dewasa Jetis. Koordinator
guru Bimbingan dan Konseling tersebut menceritakan bahwa konflik
interpersonal yang sering terjadi

dalam bentuk saling mendiamkan, adu

mulut, dan terkadang sampai adu fisik. Penyebab terjadinya perkelahian
kebanyakan disebabkan saling mengejek dengan menyebut nama orang tua
secara tidak hormat. Selain itu biasanya disebabkan karena adanya fitnah dan
bergurau yang kelewat batas. Selain itu juga konflik interpersonal pun terjadi
dengan guru yang disebabkan karena beberapa siswa membuat suasana kelas
ramai yang mengganggu kegiatan belajar mengajar dan mengganggu kelas
lain sehingga membuat guru marah.
Koordinator Guru Bimbingan dan Konseling juga menceritakan, bahwa
banyak pertengkaran dan perkelahian terjadi pada saat istirahat dan jam
kosong saat tidak ada guru yang menunggui atau guru piket. Oleh karenanya
pada saat istirahat dan jam kosong guru Bimbingan dan Konseling berupaya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

mendampingi

siswa

untuk

mengurangi

terjadinya

perkelahian.

5

Saat

pendampingan, guru Bimbingan dan Konseling membimbing siswa dalam
bentuk bimbingan klasikal atau mengobrol dengan siswa untuk menjalin
kedekatan, duduk mengawasi dan berpindah dari satu kelas ke kelas yang lain.
Kegiatan tersebut dapat mengurangi perkelahian antar siswa, karena siswa
tidak mendapat kesempatan banyak untuk berkelahi dan keberadaan guru
Bimbingan dan Konseling memberikan rasa nyaman ke siswa lainnya.
Pada tanggal 2 April 2013 koordinator guru Bimbingan dan Konseling
menjelaskan bahwa SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan memiliki karakter
yang sama dengan SMP Taman Dewasa Jetis. SMP Taman Dewasa Ibu
Pawiyatan memiliki siswa yang berlatar belakang siswa yang beragam,
dengan perbedaan latar belakang di sekolah tersebut juga memicu terjadinya
konflik interpersonal.
Pada tanggal 2 April 2013 peneliti melakukan wawancara dengan guru
Bimbingan dan Konseling SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.
Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai konflik
interpersonal yang terjadi di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan. Guru
Bimbingan dan Konseling tersebut menceritakan bahwa karakter siswa SMP
Taman Dewasa Ibu Pawiyatan secara garis besar memiliki banyak persamaan
dengan SMP Taman Dewasa Jetis.
SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan adalah sekolah Inklusi untuk semua
golongan, tanpa ada diskriminasi. SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
menerima siswa dari berbagai kalangan tanpa melihat perbedaaan. Siswa SMP

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

Taman Dewasa Ibu Pawiyatan berlatar belakang keluarga, agama, budaya, dan
ekonomi yang beragam. Latar belakang siswa yang beragam tersebut tidak
dipungkiri memicu terjadinya konflik interpersonal diantara siswa.
Guru Bimbingan dan Konseling tersebut menceritakan bahwa konflik
interpersonal yang sering terjadi

dalam bentuk saling mendiamkan, adu

mulut, perkelahian antar siswa, memarahi siswa lain, mengancam siswa lain,
menantang, mengeluarkan kata-kata kotor, mendorong, dan terkadang sampai
adu fisik dengan bentuk memukul. Penyebab beberapa terjadinya konflik
interpersonal karena adanya perselisihan, mengejek orang tua, mengejek
teman, memaksa meminjam barang milik orang lain, merusak barang siswa
lain, dan bergurau yang berlebihan. Hal-hal itu mengakibatkan siswa melukai
fisik atau perasaan siswa lain. Siswa yang tidak terima atas perlakuan itu,
menjadi marah, mengancam, menantang, mendorong, memukul, dan
mengeluarkan kata-kata kotor. Kemudian

terjadilah perkelahian atau

memarahi siswa lain.
Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui
lebih jauh tentang kemampuan mengelola konflik interpersonal siswa kelas
VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/2013. Oleh karenanya, berdasarkan kemampuan tersebut akan dipikirkan
upaya-upaya yang relevan untuk meningkatkan kemampuan mengelola
konflik interpersonal siswa melalui program bimbingan pribadi sosial.
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

dengan beberapa alasan sebagai berikut. Alasan pertama, siswa kelas VIII
SMP adalah sebagai remaja awal yang berusia antara 13 sampai 16 tahun
dengan tugas perkembangan memperluas hubungan interpersonal yang lebih
baik dengan orang lain, apabila remaja kurang memiliki kemampuan
mengelola konflik interpersonal secara kontruktif akan menghambat remaja
mencapai tugas perkembangannya. Alasan kedua, kelas VIII telah terjadi
beberapa konflik interpersonal. Alasan ketiga, hasil penelitian ini dapat
ditindak lanjuti di kelas IX jika tidak bisa diberikan saat kelas VIII.
Berawal dari latar belakang di atas maka peneliti mengangkat judul
“Deskripsi Kemampuan Mengelola Konflik Interpersonal Secara Konstruktif
Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan
Pribadi Sosial”.

B. Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah tingkat kemampuan mengelola konflik interpersonal secara
konstruktif siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013?
2. Berdasarkan

analisis

butir-butir

kemampuan

mengelola

konflik

interpersonal secara konstruktif, topik-topik bimbingan pribadi sosial
apakah yang sesuai bagi siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 untuk meningkatkan
kemampuan mengelola konflik interpersonal secara konstruktif siswa?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Memperoleh gambaran mengenai kemampuan mengelola konflik
interpersonal secara konstruktif siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu
Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.
2. Menyusun usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial untuk siswa kelas
VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran
2012/2013

untuk

meningkatkan

kemampuan

mengelola

konflik

interpersonal secara konstruktif siswa.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini menambah wawasan bahwa anak
remaja mempunyai kemampuan mengelola konflik interpersonal secara
konstruktif. Studi ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII
SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013
memiliki kemampuan mengelola konflik interpersonal secara konstruktif
yang tinggi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan
dan Konseling untuk pengembangan program peningkatan
kemampuan mengelola konflik interpersonal secara konstruktif
siswa dalam rangka bimbingan pribadi sosial.
b. Bagi siswa
Siswa dapat meningkatkan kemampuan mengelola konflik
interpersonalnya secara konstruktif dari mengikuti program
bimbingan pribadi sosial.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk
mengembangkan kemampuan meneliti dan menyusun karya ilmiah
tentang kemampuan mengelola konflik interpersonal secara
konstruktif.

E. Definisi Operasional
1. Konflik interpersonal adalah konflik yang terjadi antara dua individu atau
lebih yang disebabkan adanya pertentangan, perselisihan, atau perbedaan
pendapat, sehingga tindakan salah satu pihak menghalangi, menghambat,
atau mengganggu tindakan pihak lain.
2. Mengelola konflik interpersonal secara konstruktif yaitu cara yang
digunakan oleh seseorang yang terlibat konflik untuk mengolah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

permasalahan atau menghadapi konflik interpersonal yang timbul akibat
salah paham atau perselisihan dengan menyusun strategi konflik secara
give

and

take,

dimana

kedua

belah

pihak

berkolaborasi

dan

menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi
yang diinginkan berupa tercipta win & win solution yang memuaskan
kedua belah pihak yang terlibat konflik dan terciptalah hubungan yang
membangun atau mempererat hubungan antar pribadi. Sebagaimana
diukur dalam kuesioner Kemampuan Mengelola Konflik Interpersonal
Secara Kontruktif yang disusun oleh peneliti.
3. Siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun
ajaran 2012/2013. Siswa-siswi kelas VIII yang terdaftar aktif di SMP
Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.
4. Topik-topik bimbingan pribadi sosial adalah pokok-pokok bahasan yang
dijadikan sebagai pedoman layanan bimbingan pribadi sosial, yang
bertujuan

untuk

membantu

siswa

mengembangkan

kemampuan

mengelola konflik interpersonal secara konstruktif dengan pokok bahasan
dalam topik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dibahas tentang konsep maupun teori–teori yang
menjadi landasan teoritis dalam penelitian ini, yaitu konflik interpersonal,
mengelola konflik interpersonal, siswa SMP sebagai remaja, dan bimbingan
pribadi Sosial.

A. Konflik Interpersonal
1. Pengertian Konflik Interpersonal
Menurut Winardi (1994:1) konflik berarti adanya oposisi atau
pertentangan pendapat antara orang-orang, kelompok-kelompok atau
organisasi-organisasi

Winardi

(1994:9)

menambahkan

antarpribadi terjadi antara seorang individu atau lebih.

konflik
Johnson

(Supratiknya, 1995:94) mengatakan bahwa konflik adalah situasi di mana
salah satu pihak menghalangi, menghambat, atau mengganggu pihak lain.
Setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur-unsur konflik,
pertentangan pendapat, atau perbedaan kepentingan.
Webster (dalam Pickering, 2000:1) mendefinisikan konflik sebagai:
a. Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok
satu sama lain.
b. Keadaan atau perilaku yang bertentangan, misalnya: pertentangan
pendapat, kepentingan, atau pertentangan antar individu.

11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

c. Perselisihan akibat kebutuhan, dorongan, keinginan, atau tuntutan
yang bertentangan.
d. Perseteruan.
Pickering ( 2000:1) pun mengatakan bahwa konflik tidak lebih dari
adanya beberapa pilihan yang saling bersaing atau tidak selaras. Pickering
(2000:14) menambahkan bahwa konflik antarindividu adalah konflik
antara dua individu. Wirawan (2010:5) mengatakan bahwa konflik adalah
proses pertentangan yang diekspresikan di antara dua pihak atau lebih
yang saling tergantung mengenai objek konflik, menggunakan pola
perilaku dan interaksi konflik yang menghasilkan keluaran konflik.
Shantz dan Hartup (dalam Astuti, 2003:50) mengatakan bahwa
konflik interpersonal merupakan suatu masalah serius yang dapat
dihadapi oleh semua orang sebab konflik tersebut dapat berpengaruh
cukup mendalam terhadap emosi seseorang. Di sini ada suatu kebutuhan
untuk menjaga “self image” (citra diri) dan harga diri dari kerugian yang
diakibatkannya tersebut akan memburuk. Terkadang emosi dari dua orang
yang

saling

bertentangan

dan

berselisih,

berkembang

hingga

mengakibatkan rusaknya hubungan komunikasi.
Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan sebelumnya dapat
peneliti simpulkan bahwa konflik berupa pertentangan, perselisihan,
perseteruan pendapat antar individu. Situasi yang disebabkan salah satu
pihak menghalangi, menghambat, atau mengganggu pihak lain.
Sedangkan yang dimaksudkan konflik interpersonal adalah konflik yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

terjadi antara dua individu atau lebih yang disebabkan adanya
pertentangan, perselisihan, atau perbedaan pendapat, sehingga tindakan
salah satu pihak menghalangi, menghambat, atau mengganggu tindakan
pihak lain.
2. Penyebab Konflik Interpersonal
Menurut Pickering (2000:14-15) setiap orang mempunyai empat
kebutuhan dasar psikologis yang bisa mencetuskan konflik bila tidak
terpenuhi. Keempat kebutuhan dasar psikologis tersebut yaitu:
a. Keinginan untuk dihargai dan diperlakukan sebagai manusia.
Setiap orang menginginkan orang lain mengakui martabat kita, serta
menghargai kita, dan jerih payah yang kita berikan. Itulah sebabnya
penghargaan merupakan alat motivasi yang ampuh.
b. Keinginan untuk memegang kendali.
Memegang kendali adalah keinginan semua orang dan pada
beberapa orang keinginan ini bisa besar sekali. Orang yang memiliki
keinginan yang sangat berlebihan untuk memegang kendali pada
dasarnya tidak punya rasa percaya diri. Semakin besar rasa percaya
diri, semakin kecil keinginan untuk mengendalikan orang lain.
c. Keinginan memiliki harga diri yang tinggi.
Rasa harga diri yang tinggi adalah landasan yang kokoh untuk
menghadapi berbagai jenis situasi. Harga diri adalah kunci bagi
kemampuan kita untuk memberi jawaban, bukan untuk bereaksi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

Menjawab suatu persoalan adalah pendekatan positif, terkendali,
dan berorientasi memecahkan masalah.
d. Keinginan untuk konsisten.
Keinginan untuk konsisten bersama dengan keinginan untuk benar
demi menyelamatkan muka, menjadi penting dalam setiap konflik.
Shantz dan Hartup (dalam Astuti, 2003:52) menjelaskan bahwa
yang menyebabkan timbulnya konflik ketika manusia berinteraksi adalah
ketidaksesuaian dan pertentangan yang seringkali tidak dapat dihindari.
Ketidaksesuaian dan pertentangan ini disebabkan manusia mempunyai
keyakinan, pendapat dan pengetahuan yang berbeda satu sama lain.
Berdasarkan berbagai pendapat yang diuraikan di atas dapat peneliti
simpulkan bahwa penyebab terjadinya konflik interpersonal, antara lain
kebutuhan dasar psikologis yang tidak terpenuhi sehingga mencetuskan
konflik, serta ketidaksesuaian dan pertentangan yang seringkali tidak
dapat dihindari ketika individu berinteraksi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

3. Tahapan Berkembangnya Sesuatu Konflik
Menurut Winardi (1994:15-16), konflik dapat berkembang melalui
tahapan yang dapat dijelaskan melalui diagram dibawah ini:
KONDISI-KONDISI ANTESEDEN
x
x
x
x
x
x

ambiguitas peranan
sumber-sumber daya langka
tugas-tugas yang interdependen
penghalang-halang terhadap komunikasi
perbedaan-perbedaan individual
konflik-konflik yang belum terselesaikan

Konflik yang dibayangkan

Konflik yang dirasakan

Konflik yang memanifestasi diri

Pemecahan atau penyelesaian konflik
atau penekanan konflik

Hasil sesudah konflik
Gambar 1: Tahapan berkembangnya sesuatu konflik
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui anteseden-anteseden
konflik sering kali dapat diketemukan pada ambiguitas peranan,
persaingan

untuk

mencapai

interdependensi-interdependensi

sumber-sumber
tugas,

daya

yang

langka,

penghalang-penghalang,

atau

kendala-kendala terhadap komunikasi, konflik-konflik sebelumnya yang
belum diatasi, perbedaan-perbedaan dalam persepsi-persepsi individual,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

perbedaan-perbedaan dalam kepribadian, kebutuhan-kebutuhan, nilai-nilai
serta tujuan-tujuan.
Kondisi-kondisi anteseden yang muncul dapat menjadi suatu
pemicu munculnya konflik. Konflik tersebut dapat muncul berupa konflik
yang dibayangkan dan konflik yang dirasakan. Konflik yang dibayangkan
terjadi sewaktu anteseden-anteseden yang dianggap sebagai dasar bagi
timbulnya perbedaan-perbedaan substantif atau emosional antara orangorang diketahui. Konflik yang dirasakan muncul apabila cukup banyak
tegangan yang terdapat hingga muncul keinginan untuk mengurangi
perasaan yang kurang menyenangkan. Konflik yang dibayangkan dan
dirasakan pada akhirnya akan dinyatakan secara terbuka yang sering
dikatakan sebagai konflik yang memanifestasi diri.
Pemecahan atau penyelesaian konflik atau penekanan konflik
dibutuhkan untuk mengurangi potensi munculnya konflik. Hal tersebut
dapat diatasi dengan cara kondisi-kondisi anteseden tersebut diperbaiki,
ditekan, sehingga perilaku konflik dapat dikendalikan sehingga akan
memperoleh hasil dari cara konflik tersebut ditangani. Hasil dari konflik
tersebut nantinya dapat mempengaruhi konflik-konflik dimasa yang akan
datang. Konflik yang tidak dapat diatasi akan makin berkembang
intensitasnya dan dapat mempengarui konflik-konflik di masa yang akan
datang. Pemecahan konflik menyebabkan timbulnya kondisi-kondisi yang
mengurangi potensi untuk konflik-konflik pada masa mendatang yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

serupa sifatnya dan menyediakan landasan bagi konflik-konflik lainya
untuk diatasi atau dipecahkan dengan cara yang konstruktif.

B. Mengelola Konflik Interpersonal
1. Pengertian Mengelola Konflik
Menurut Winardi (1994:17), mengelola konflik adalah cara
seseorang menghadapi suatu situasi konflik. Sedangkan Wirawan (2010:
129) mengatakan bahwa mengelola konflik adalah proses pihak yang
terlibat konflik atau pihak ketiga menyusun strategi konflik dan
menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi
yang diinginkan.
Tjosvold dan Tjosvold (dalam Astuti, 2003:54) mengatakan bahwa
manajemen konflik merupakan sebuah tugas mengolah permasalahan
yang timbul akibat salah paham atau perselisihan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok apabila dapat diatasi dengan baik maka hubungan
akan meningkat dan dapat mencapai persetujuan.
Berdasarkan uraian di atas dapat peneliti simpulkan yang dimaksud
dengan mengelola konflik adalah cara yang digunakan oleh seseorang
yang terlibat konflik untuk mengolah permasalahan atau menghadapi
konflik interpersonal yang timbul akibat salah paham atau perselisihan
dengan

menyusun

strategi

konflik

dan

menerapkannya

mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi yang diinginkan.

untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

Konflik konstruktif adalah konflik yang prosesnya mengarah
kepada mencari solusi mengenai substansi konflik. Konflik ini
membangun sesuatu yang baru atau mempererat hubungan pihak-pihak
yang terlibat konflik, ataupun mereka memperoleh sesuatu yang
bermanfaat dari konflik. Pihak-pihak yang terlibat konflik sadar akan
terjadinya

konflik

dan

merespon

konflik

secara

positif

untuk

menyelesaikan konflik secara give and take. Kedua belah pihak
berkompromi atau berkolaborasi sehingga tercipta win & win solution
yang memuaskan kedua belah pihak yang terlibat konflik. Sedangkan
dalam konflik destruktif, pihal-pihak yang terlibat konflik tidak fleksibel
karena

tujuan

konflik

didefinisikan

secara

sempit

yaitu

untuk

mengalahkan satu sama lain. Pihak-pihak yang terlibat konflik
menggunakan teknik mengelola konflik kompetisi, ancaman, konfrontasi,
kekuasaan, kekuatan, agresi, dan sedikit sekali menggunakan negosiasi
untuk mencitpakan win & win solution (Wirawan, 2010:59).
Peneliti menyimpulkan mengelola konflik secara konstruktif ialah
cara yang digunakan oleh seseorang yang terlibat konflik untuk mengolah
permasalahan atau menghadapi konflik interpersonal yang timbul akibat
salah paham atau perselisihan dengan menyusun strategi konflik secara
give

and

take,

dimana

kedua

belah

pihak

berkolaborasi

dan

menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi
yang diinginkan berupa tercipta win & win solution yang memuaskan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

kedua belah pihak yang terlibat konflik dan terciptalah hubungan yang
membangun atau mempererat hubungan antar pribadi.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Mengelola Konflik
Wirawan (2010 :135-138) mengatakan gaya mengelola konflik yang
digunakan pihak-pihak yang terlibat konflik dipengaruhi oleh sejumlah
faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Asumsi mengenai konflik
Asumsi seseorang mengenai konflik akan mempengaruhi pola
perilakunya dalam menghadapi situasi konflik. Orang yang
berpendapat konflik merupakan sesuatu yang buruk akan berusaha
untuk menekan lawan konfliknya dengan menggunakan gaya
mengelola konflik kompetisi. Sebaliknya, orang yang menganggap
konflik adalah baik dan toleran terhadap konflik akan menggunakan
gaya mengelola konflik kompromi atau kolaborasi dalam mengelola
konflik.
b. Persepsi mengenai penyebab konflik
Persepsi

seseorang

mengenai

penyebab

konflik

akan

mempengaruhi gaya mengelola konfliknya. Persepsi seseorang
yang menganggap penyebab konflik menentukan kehidupan atau
harga dirinya akan berupaya berkompetisi dan memenangkan
konflik. Sebaliknya, jika orang menganggap penyebab konflik tidak
penting bagi kehidupan dan harga dirinya, ia akan menggunakan
pola perilaku menghindar dalam menghadapi konflik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

c.

Ekspektasi atas reaksi lawan konflik
Seseorang yang menyadari bahwa ia menghadapi konflik akan
menyusun strategi dan taktik untuk menghadapi lawan konfliknya.
Jika memprediksi bahwa lawan konfliknya akan menggunakan
gaya

mengelola

konflik

kompetisi

da n

agresi,

ia

akan

menghadapinya dengan gaya mengelola konflik berkompetisi dan
melawan agresi lawan konfliknya.
d.

Pola komunikasi dalam interaksi konflik
Konflik merupakan proses interaksi komunikasi di antara pihakpihak yang terlibat konflik. Jika pesan komunikasinya berjalan
dengan baik, pesan kedua belah pihak akan saling dimengerti dan
diterima

secara

persuasif,

tanpa

gangguan

(noise)

dan

menggunakan humor yang segar. Menunjukan kemungkinan yang
besar bahwa kedua belah pihak akan menggunakan gaya mengelola
konflik kolaborasi dan kompromi tinggi. Sebaliknya, jika
komunikasi kedua belah pihak tidak baik menggunakan kata-kata
kerasa dan kotor, serta agresif, ada kemungkinan kedua belah pihak
akan menggunakan gaya mengelola konflik kompetisi.
e.

Kekuasaan yang dimiliki
Konflik merupakan permainan kekuasaan di antara kedua belah
pihak yang terlibat konflik. Jika pihak yang terlibat konflik merasa
mempunyai kekuasaan lebih besar dari lawan konfliknya,
kemungkinan besar, ia tidak mau mengalah dalam interaksi konflik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

Sebaliknya, jika ia mempunyai kekuasaan lebih rendah dan
memprediksikan bahwa dirinya tidak bisa menang dalam konflik,
ia

akan

mengunakan

gaya

mengelola

konflik

kompromi,

akomodasi, atau menghindar.
f.

Pengalaman menghadapi situasi konflik
Proses interaksi konflik dan gaya mengelola konflik yang
digunakan oleh pihak-pihak yang terlibat konflik dipengaruhi oleh
pengalaman mereka dalam menghadapi konflik dan menggunakan
gaya mengelola konflik tertentu.

g.

Sumber yang dimiliki
Gaya mengelola konflik yang digunakan oleh pihak yang terlibat
konflik dipengaruhi oleh sumber-sumber yang dimilikinya.
Sumber-sumber tersebut antara lain kekuasaan, pengetahuan,
pengalaman, dan uang. Gaya m

Dokumen yang terkait

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Pengaruh bimbingan dan konseling terhadap motivasi belajar siswa SMP Babus Salam Cimone-Tangerang

0 25 79

Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola kelas dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa kelas I MTsN 3 Pondok Pinang

0 4 97

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

4 47 161

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

1 15 0

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185