Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menggunakan Model Probabilistik Untuk Mencapai Efisiensi Biaya Persediaan Pada PT.AlenaTex Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia saat ini harus siap dan mampu untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dan perdagangan bebas yang semakin menantang di mana setiap negara yang ingin mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil harus mampu menggerakan sektor industri dengan baik, mengingat keadaan perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi yang telah dialami pada tahun 1997 masih kurang stabil sehingga harus selalu membenahi setiap sektor penunjang perekonomian khususnya sektor industri. Oleh karena itu pemerintah sebagai agen pengembangan harus memberi perhatian yang serius pada sektor industri sebab sektor industri sangat membantu dalam usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi, karena dapat menambah pemasukan devisa negara dan dapat mengurangi pengangguran yang selalu menjadi masalah di setiap negara sedang berkembang seperti Indonesia.

Sektor industri di Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi yang serba sulit karena daya beli masyarakat kian menurun yang disebabkan banyaknya produk impor yang kini merajalela di Indonesia sehingga masyarakat lebih mencintai produk impor dibandingkan produksi dalam negeri karena berbagai alasan, terutama untuk perusahaan-perusahaan tekstil yang kondisinya tidak menentu akibat minat beli konsumen menurun sebagai akibat masuknya produk luar negeri secara bebas dan melimpah.

Penanganan bagian produksi sangat penting dalam upaya perusahaan untuk melakukan efisiensi, terutama bagian penanganan persediaan di mana persediaan


(2)

Universitas Kristen Maranatha merupakan salah satu bagian penting untuk menjaga kestabilan produksi perusahaan agar kegiatan produksi tidak terhambat dan kebutuhan bahan baku selalu terpenuhi dengan baik dengan biaya yang minimum.

PT. Alenatex merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil sebagai produsen kain jadi untuk keperluan sandang, dimana bahan baku utama yang dibutuhkan adalah benang. Pengendalian bahan baku benang yang terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan semata-mata untuk memberi pelayanan terbaik untuk kepuasan konsumen terhadap produk yang dibeli. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan oleh perusahaan selama ini, dan mengetahui peranan pengendalian persediaan bahan baku dengan model probabilistik dalam meminimumkan biaya persediaan di perusahaan.

Dengan menggunakan model pengendalian persediaan probabilistik sistem Q perusahaan dapat mengatasi masalah yang timbul di bidang persediaan, dasar penggunaan model probabilistik ini dikarenakan permintaan variabel dan lead time variabel. Melalui pengumpulan dan pengolahan data menggunakan model pengendalian persediaan probabilistik serta menurut kebijakan perusahaan, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan model pengendalian persediaan probabilistik dapat meminimumkan biaya persediaan.

Model ini dapat meningkatkan efisiensi biaya persediaan pada PT. Alenatex, hal ini terlihat dengan adanya penghematan yang dapat diperoleh


(3)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ………i

DAFTAR ISI ………...iv

DAFTAR GAMBAR ..………..….………...vi

DAFTAR TABEL ………...vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………...…….1

1.2 Identifikasi Masalah ………...3

1.3 Tujuan Penelitian ………...6

1.4 Kegunaan Penelitian ………..6

1.5 Kerangka Pemikiran .……….7

1.6 Metode Penelitian ..………..11

1.7 Lokasi Dan Lamanya Penelitian ………..12

1.8 Sistematika Pembahasan ………..12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Operasi Dan Produksi ..………..14

2.2 Definisi Persediaan ..………...15

2.3 Definisi Pengendalian Persediaan .……….…16

2.4 Tujuan Persediaan ………...17

2.5 Fungsi Persediaan……….18

2.6 Jenis Persediaan ………...20

2.7 Biaya Persediaan………...22

2.8 Tujuan Pengendalian Persediaan ……….28

2.9 Fungsi Pengendalian Persediaan ………..29

2.10 Sistem Pengendalian Persediaan ………30

2.11 Metode Pengendalian Persediaan ………..33


(4)

Universitas Kristen Maranatha BAB III OBYEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan………..43

3.1.1 Tahap Perkembangan Perusahaan……….….43

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan ………...45

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan Dan Uraian Jabatan ………...46

3.3 Kegiatan Perusahaan Dan Proses Produksi Perusahaan ………..53

3.3.1 Kegiatan Perusahaan ……….53

3.3.2 Proses Produksi Perusahaan ………..54

3.4 Kegiatan Pemasaran Perusahaan ………..59

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Tujuan Perusahaan Mengadakan Persediaan ………...61

4.2 Pengumpulan Data ………...62

4.3 Pengolahan Data ………..72

4.3.1 Analisis Pengendalian Persediaan Dengan Metode Probabilistik..72

4.3.1.1 Model Permintaan Variabel Dan Lead time Variabel…..………72

4.4 Kebijakan Pengendalian Persediaan Menurut Perusahaan …….…….80

4.5 Analisis Perbandingan Pengendalian Persediaan ………...82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………..84

5.2 Saran ……… ………85

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ………..Lampiran Gambar 3.2 Operations Process Chart ………..Lampiran Gambar 3.3 Bagan Proses Produksi Kain……… ………...Lampiran Gambar 4.1 Grafik Produksi Kain Georgette 7070 ………...65 Gambar 4.2 Grafik Produksi Kain Benfica Jacquard ……….68


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Produksi Kain Georgette 7070 Juli 2004-Juni 2005 .……… .4 Tabel 1.2 Tabel Produksi Kain Benfica Jacquard Juli 2004-Juni 2005 .…………..5 Tabel 4.1 Tabel Produksi Kain Georgette 7070 Juli 2003–Juni 2005 ……....…...63 Tabel 4.2 Tabel Kebutuhan Benang Lusi dan Pakan

Kain Georgette 7070 Juli 2003-Juni 2005………...64

Tabel 4.3 Tabel Produksi Kain Benfica Jacquard Juli 2003-Juni 2005………...66 Tabel 4.4 Tabel Kebutuhan Benang Lusi dan Pakan Kain Benfica Jacquard……67 Tabel 4.5 Tabel Probabilitas stock out………...…72

Tabel 4.6 Tabel Probabilitas lead time………...73 Tabel 4.7 Tabel Rata-rata Permintaan Selama Lead time Benang Lusi Benfica Jacquard……….……….75 Tabel 4.8 Tabel Probabilitas stock out Permintaan Selama Lead time Benang Lusi Benfica Jacquard…………...………76

Tabel 4.9 Tabel Probabilitas stock out Benang Pakan Benfica Jacquard ………..78 Tabel 4.10 Tabel Rata-rata Permintaan Benang Pakan Benfica Jacquard ……….80 Tabel 4.11 Tabel Rata-rata Permintaan Selama lead time


(7)

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, di mana saat ini sedang gencar – gencarnya melakukan pembangunan di segala bidang khususnya di bidang perekonomian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas pemerintah berusaha untuk meningkatkan pendapatan pada sektor riil atau pada sektor industri, di mana sektor industri pernah mengalami kemunduran akibat adanya krisis moneter yang melanda negara – negara di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Krisis moneter di Indonesia yang terjadi pada tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan mengalami kebangkrutan karena kekurangan modal usaha akibat melemahnya nilai kurs mata uang rupiah terhadap dollar amerika yang menyebabkan kenaikan harga – harga barang secara umum dan peningkatan suku bunga pinjaman Bank yang semakin menyulitkan para pengusaha, dan kenaikan harga BBM ( Bahan Bakar Minyak ) tanggal 1 Oktober 2005 yang mencapai 150% semakin menambah persoalan pada sektor industri.

Oleh karena itu, pemerintah perlu memberi perhatian yang lebih pada sektor industri sekarang ini agar tidak mengalami keterpurukan seperti yang terjadi pada masa krisis moneter tahun 1997, dan tidak terlepas juga dari peran perusahaan – perusahaan di sektor industri sendiri untuk semakin berkembang


(8)

Universitas Kristen Maranatha 2 dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Apabila perusahaan tidak cepat tanggap untuk mengatasi masalah – masalah yang timbul baik yang bersifat intern ataupun yang bersifat ekstern maka perusahaan tersebut akan sulit berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis ataupun yang tidak sejenis, bahkan bisa mengalami kebangkrutan.

Suatu perusahaan yang bergerak di sektor industri akan berjalan dengan baik tergantung pada baik atau tidaknya manajemen perusahaan yang dijalankan khususnya manajemen operasi. Adapun peranan manajemen operasi dalam hal ini adalah merencanakan dan mengendalikan kegiatan operasi sedemikian rupa agar produksi lancar dan tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai yang direncanakan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diperhatikan salah satu aspek penting yang berkaitan dengan operasi perusahaan yaitu persediaan bahan baku, karena bila perusahaan mengabaikan masalah persediaan akan menimbulkan kerugian diantaranya jika jumlah persediaan menumpuk atau terlampau banyak dapat menimbulkan biaya ekstra penyimpanan dan pemeliharaan serta risiko kerusakan, sedangkan bila mengalami kekurangan persediaan perusahaan bisa mengalami hambatan dalam berproduksi yang berakibat tidak terpenuhinya permintaan konsumen dalam jangka waktu yang diinginkan konsumen. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan konsumen pada perusahaan sehingga konsumen akan beralih pada perusahaan lain yang sejenis, sehingga secara otomatis perusahaan kehilangan pasar untuk produknya dan mengalami penurunan pendapatan.

Demikian juga dengan PT. Alenatex di Bandung yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil, yang menghasilkan


(9)

Universitas Kristen Maranatha 3 produk kain jadi dengan bahan baku benang yang diolah menjadi kain, perlu memiliki kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang tepat untuk kelancaran produksi dan biaya persediaan yang minimum. Dalam hal ini penulis hanya membahas dua jenis kain saja yaitu kain Georgette-7070 dimana kain ini memerlukan bahan baku berupa benang Lusi jenis DTY 150D/42F dan benang Pakan jenis SDY 150D/68F, dan kain jenis Benfica Jacquard dimana kain ini memerlukan bahan baku berupa benang Lusi jenis Skypol SDC 75D/24F dan benang Pakan jenis Panaron SLUB SD 220D/72F.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai pengendalian persediaan bahan baku di PT. Alenatex sebagai perusahaan tekstil. Hasil penelitiannya akan dituangkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN MODEL PROBABILISTIK UNTUK MENCAPAI EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. ALENATEX BANDUNG ‘’.

1.2 Identifikasi Masalah

Penetapan persediaan yang tepat dalam suatu produksi mempunyai peranan yang penting dalam aktivitas perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang industri, sebab dengan adanya persediaan akan mempermudah dan memperlancar jalannya operasi perusahaan, yang kemudian menyampaikan produk jadi kepada konsumen. Oleh karena itu, kiranya perusahaan perlu melakukan pengendalian persediaan agar dana yang ditanamkan dalam persediaan optimum dan biaya – biaya yang dikeluarkan perusahaan minimum.


(10)

Universitas Kristen Maranatha 4 Berikut tabel hasil produksi kain Georgette-7070 dan Benfica Jacquard pada periode Juli 2004-Juni 2005 :

Tabel 1.1

PRODUKSI KAIN GEORGETTE-7070 Juli 2004-Juni 2005

( dalam satuan Yard )

Bulan Produksi (yard) Kebutuhan Benang Lusi(kg): DTY 150D/42F Kebutuhan Benang Pakan (kg): SDY 150D/68F Persediaan benang Lusi (kg) Persediaan Benang Pakan (kg)

Juli 62000 4937 4983 5000 4983

Agustus 64500 5137 5184 5137 5200

September 65000 5177 5224 5177 5224

Oktober 67000 5336 5385 5336 4850

November 76000 6053 6108 6053 6000

Desember 80000 6371 6430 6000 6500

Januari 80000 6371 6430 6200 6430

Febuari 80000 6371 6430 6371 6400

Maret 65000 5177 5224 5177 5224

April 76000 6053 6108 5890 5500

Mei 69000 5495 5546 5495 5546

Juni 58000 4619 4662 4500 4662

Total 842500 67097 67714 66336 66519


(11)

Universitas Kristen Maranatha 5 Tabel 1.2

PRODUKSI KAIN BENFICA JACQUARD Juli 2004-Juni 2005

(dalam satuan Yard )

Bulan Produksi ( Yard )

Kebutuhan Benang Pakan(kg): Panaron SLUB SD 220D/72F Kebutuhan Benang Lusi (kg): Skypol SDC 75D/24F Persediaan Benang Lusi (kg) Persediaan Benang Pakan (kg)

Juli 59000 4907 5006 4850 4500

Agustus 52000 4325 4412 4412 4325

September 55000 4574 4667 4667 4574

Oktober 67000 5572 5685 5685 5572

November 75000 6237 6363 6500 6237

Desember 78000 6487 6618 6618 5800

Januari 89000 7402 7551 7200 7402

Febuari 90000 7485 7636 7636 6950

Maret 76000 6321 6448 6448 6000

April 82000 6820 6957 6250 6820

Mei 74000 6154 6279 6279 6000

Juni 65000 5406 5515 4990 5406

Total 862000 71690 73137 71535 69586

Sumber : PT.Alenatex.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sering terjadi kekurangan bahan baku benang untuk memenuhi kebutuhan produksi, akibatnya seringkali kebutuhan produksi tidak dapat tercukupi dan harus menunggu datangnya bahan baku yang sedang dipesan. Hal ini disebabkan perusahaan kurang memperhatikan pengendalian bahan baku, oleh karena itu pengendalian persediaan perlu ditangani dengan baik.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 6 Dari uraian di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan oleh PT. Alenatex ?

2. Bagaimana peran pengendalian persediaan dalam meminimumkan jumlah biaya persediaan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kebijakan pengendalian persediaan yang diterapkan oleh PT. Alenatex.

2. Untuk mengetahui peran pengendalian persediaan dalam meminimumkan jumlah biaya persediaan

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan akan dapat mengungkapkan data tentang faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan pengendalian persediaan. Dengan demikian diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan, penulis, dan pihak – pihak lain yang berkepentingan dengan masalah pengendalian persediaan.

Kegunaan bagi perusahaan :

ϖ Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai kegiatan pengendalian persediaan.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 7 ϖ Untuk membantu perusahaan dalam melakukan pengendalian persediaan

sehingga dapat ditetapkan suatu kebijakan persediaan yang lebih mantap. ϖ Sebagai suatu saran terhadap kekurangan – kekurangan yang ada, guna

menentukan langkah – langkah yang harus ditempuh perusahaan di masa yang akan datang.

Kegunaan bagi penulis :

ϖ Sebagai wahana untuk mengetahui sampai sejauh mana penulis dapat memahami teori – teori manajemen operasi yang telah dipelajari khususnya mengenai pengendalian persediaan dan membuka cakrawala dalam praktek yang sesungguhnya tentang pengendalian persediaan. ϖ Sebagai tambahan pengetahuan khususnya dalam bidang pengendalian

persediaan dalam hubungannya dengan meminimumkan biaya persediaan. Kegunaan bagi pihak lain :

ϖ Dapat dijadikan sebagai perbandingan oleh pihak lain, khususnya para mahasiswa dalam penyusunan skripsi.

ϖ Sebagai bahan informasi dalam pemecahan masalah pengendalian persediaan oleh pihak lain yang berkepentingan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan industri atau jasa sangat membutuhkan peran manajemen operasi untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, evaluasi, serta melakukan pengendalian mulai dari


(14)

Universitas Kristen Maranatha 8 pemilihan pemasok bahan baku dan proses produksi sampai terjualnya produk ke konsumen.

Hal itu berarti manajemen operasi bertanggung jawab agar kelancaran usaha dapat berjalan dengan baik di mana salah satu masalah yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah jumlah persediaan yang tepat, tanpa adanya persediaan maka pemimpin perusahaan pada suatu waktu akan dihadapkan pada kondisi di mana perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen pada saat dibutuhkan yang berarti kelancaran usaha terhambat. Jadi, persediaan merupakan bagian penting dalam berproduksi.

Menurut Richard J. Tersine ( 1994, h 3 ) mendefinisikan persediaan sebagai berikut :

‘’Inventory as material held in an idle or incomplete state awaiting future sale, use, or transformation’’

Yang berarti persediaan sebagai material yang diadakan dalam kondisi menganggur atau bagian tidak lengkap menunggu penjualan yang akan datang, penggunaan, atau pengubahan.

Pengendalian persediaan menurut Richard B. Chase, Nicholas J. Aquilano dan F. Robert Jacobs ( 2001, h 513 ) :

‘’Inventory control is the set of policies and controls that monitor level of inventory and determines what levels should be maintained, when stock should be replenished and how large orders should be.’’

Yang berarti pengendalian persediaan adalah kebijakan dan pengendalian yang mengawasi tingkat persediaan dan menentukan persediaan pada tingkat berapa persediaan harus dipertahankan, kapan pemesanan harus dilakukan, dan


(15)

Universitas Kristen Maranatha 9 berapa banyak jumlah yang dipesan untuk menjaga persediaan pada tingkat yang ditentukan.

Adapun jenis – jenis persediaan menurut fungsinya digolongkan menjadi tiga macam menurut Sofyan Assauri ( 2004; 170 - 171 ) :

1. Batch stock atau lot size inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat barang/bahan dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Dalam hal ini pembelian atau pembuatan yang dilakukan untuk jumlah besar, sedang penggunaan atau pengeluaran dalam jumlah kecil. Terjadinya persediaan karena pengadaan bahan/barang yang dilakukan lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

2. Fluctuation stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan sebelumnya 3. Anticipation stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi

fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam 1 (satu ) tahun dan untuk menghadapi penggunaan penjualan atau permintaan yang meningkat.

Untuk melakukan pengendalian persediaan perusahaan dapat

menggunakan dua model pengendalian persediaan ( T. Hani Handoko, 1997, h 352 ) yaitu :

1. Model deterministik, digunakan jika semua parameter–parameternya dianggap telah diketahui dengan pasti.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 10 2. Model probabilistik, digunakan jika parameter – parameternya merupakan

nilai – nilai yang tidak pasti dimana satu atau lebih parameter berikut ini dapat merupakan variabel acak :

ϖ Permintaan tahunan ( D ) ϖ Permintaan harian ( d ) ϖ Lead time ( L )

ϖ Biaya simpan ( H ) ϖ Biaya pesan ( S )

ϖ Biaya kehabisan persediaan ( B ) ϖ Harga ( C )

Sistem pengendalian persediaan menurut Richard J. Tersine ( 1994, h 91 ) ada dua macam yaitu fixed order interval system ( sistem P ) dan fixed order size system ( sistem Q ). Dimana sistem P ( fixed order interval system ) merupakan metode persediaan yang menerapkan periode pemesanan yang sama, karena itu

jumlah yang dipesan setiap pemesanan tidak sama, sedangkan sistem Q ( fixed order size ) merupakan metode persediaan yang menerapkan pemesanan

dalam kuantitas yang sama dan pemesanan dilakukan pada saat mencapai reorder point ( ROP ).

Selanjutnya dalam penelitian ini akan digunakan model probabilistik sistem Q ( kuantitas ), karena beberapa variabel seperti harga, lead time, dan permintaan bersifat tidak konstan.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 11 1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis ( Donald R. Cooper; C. W. Emory; 1998), yaitu metode yang menggambarkan

kondisi perusahaan berdasarkan fakta atau kejadian pada perusahaan tersebut untuk kemudian diolah menjadi data dan selanjutnya diadakan suatu analisis untuk menghasilkan kesimpulan.

Ciri – ciri metode deskriptif analitis :

ϖ Memusatkan pada pemecahan masalah – masalah yang ada pada masa sekarang atau masa yang aktual.

ϖ Data yang dikumpulkan mula – mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis, sehingga metode ini disebut metode analitis.

Dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini digunakan dua metode pengumpulan data yaitu :

ϖ Studi pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku – buku dan bahan – bahan tertulis seperti literatur, majalah, dan

yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan dasar teoritis yang dipakai untuk pembahasan masalah yang diteliti, dengan studi pustaka ini diharapkan dapat membandingkan keterangan – keterangan yang ada dalam praktek sesungguhnya

ϖ Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung terhadap obyek penelitian dengan cara wawancara pada pimpinan perusahaan, staf dan karyawan secara langsung.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 12 Data penelitian ini menggunakan dua sumber data ( Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999, h 146 – 147 ) yaitu :

ϖ Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yang dapat berupa opini subyek ( orang ) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda ( fisik ), kegiatan atau kejadian dan hasil pengujian.

ϖ Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara ( diperoleh atau dicatat oleh pihak lain ) yang dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.

1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT. Alenatex di Jalan Mohamad Toha no. 147 Km 6.1 Bandung, dan lamanya penelitian dilaksanakan selama tiga bulan sejak bulan Mei sampai bulan Juli 2006.

1.8 Sistematika Pembahasan

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang masalah – masalah yang dihadapi oleh perusahaan terutama yang berhubungan dengan pengendalian persediaan bahan baku.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori – teori yang digunakan, serta pengertian – pengertian tentang metode pemecahan masalah yang berhubungan dengan skripsi ini.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 13 Bab III OBYEK PENELITIAN

Bab ini berisi uraian secara singkat sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan

Bab IV PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan masalah – masalah yang berhubungan dengan hasil

penelitian yakni mengenai analisis pengendalian persediaan bahan baku di PT. Alenatex dalam meminimumkan biaya persediaan

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan keputusan akhir dari penelitian yang telah diuraikan secara teoritis dan praktis untuk mengambil kesimpulan dan saran–saran yang dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam usaha meminimumkan biaya persediaan.


(20)

Universitas Kristen Maranatha 84 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan , maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Kebijakan pengendalian persediaan bahan baku benang yang selama ini

diterapkan perusahaan kurang efisien untuk meminimumkan biaya

persediaan.

2. Dengan menggunakan model pengendalian persediaan probabilistik model

permintaan variabel dan lead time variabel, dapat meningkatkan efisiensi

biaya persediaan. Berikut hasil efisiensi biaya yang dapat diperoleh dari

analisis menggunakan model probabilistik :

¬ Model Permintaan Variabel dan Lead time Variabel

Benfica Jacquard Georgette 7070

Lusi Pakan Lusi Pakan


(21)

Universitas Kristen Maranatha 85 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Perusahaan perlu menerapkan metode pengendalian persediaan

probabilistik untuk mengetahui jumlah pemesanan ekonomis, titik

pemesanan kembali atau reorder point dan safety stock agar biaya

persediaan yang dikeluarkan dapat dihemat seefisien mungkin.

2. Perusahaan perlu memperhatikan data kebutuhan bahan baku benang

tahunan untuk dapat menganalisis kebutuhan bahan baku untuk periode

waktu mendatang agar kebutuhan bahan baku untuk proses produksi selalu

terpenuhi, serta melibatkan bagian produksi dan bagian gudang dalam

menyusun rencana produksi.

3. Perusahaan perlu memperketat sistem administrasi gudang supaya arus

keluar masuk bahan baku benang di gudang dapat diketahui dengan pasti,

sehingga dapat mengendalikan persediaan benang lebih baik lagi dan agar


(22)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan,

Manajemen Produksi dan Operasi

, edisi revisi, Jakarta: FEUI, 2004.

Chase, Richard B., Nicholas J. Aqui1ano and F. Robert Jacobs,

Operations

Management for Competitive Advantage

, 9

th

edition, Boston: The Mc Graw

Hill

Companies, Inc., 2001.

Cooper, Donald R. and C.William Emory,

Metode Penelitian Bisnis,

edisi 5,

alih bahasa Ellen Gunawan, Imam Nurmawan, Jakarta: Erlangga, 1998.

Davis, Mark M., Nicholas J. Aquilano and Richard B. Chase,

Fundamentals of

Operations Management

, 4

th

edition, New York: The Mc Graw Hill Companies

Inc.,

2003.

Hadley, G., T.M., Whitin,

Analysis of Inventory System,

New Jersey: Prentice Hall,

Inc., 1963.

Handoko, T. Hani,

Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi

,Yogyakarta:

BPFE., 1997.

Heizer, Jay and Barry Render,

Manajemen Operasi

, edisi 7, alih bahasa

Dwianoegrahwati Setyoningsih, Indra Almahdi, Jakarta: Salemba Empat, 2005.

Herjanto, Eddy,

Manajemen Operasi dan Produksi

, edisi kedua, Jakarta:

PT. Grasindo, 1999.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo,

Metode Penelitian Bisnis

, edisi pertama,

Yogyakarta : BPFE., 1999.

Rangkuti, Freddy,

Manajemen Persediaan

, edisi kedua, cetakan keenam, Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada, 2004.

Schroeder, Roger G.,

Operations Management: Contemporary Concepts and Cases

,

Boston: The Mc Graw Hill Education Companies Inc., 2003.

Sharma, S.C.,

Material Management and Material Handling

, 3

rd

edition, New Delhi:

Khanna Publishers, 2000.

Tersine, Richard J., 1994,

Principles of Inventory and Materials Management

,

New Jersey, Prentice Hall International Inc.,1994.


(23)

Universitas Kristen Maranatha

Zamit, Yulian,

Manajemen Persediaan

, Edisi pertama,. Yogyakarta: EKONOSIA

FEUII, 2005.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 12 Data penelitian ini menggunakan dua sumber data ( Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999, h 146 – 147 ) yaitu :

ϖ Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yang dapat berupa opini subyek ( orang ) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda ( fisik ), kegiatan atau kejadian dan hasil pengujian.

ϖ Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara ( diperoleh atau dicatat oleh pihak lain ) yang dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.

1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT. Alenatex di Jalan Mohamad Toha no. 147 Km 6.1 Bandung, dan lamanya penelitian dilaksanakan selama tiga bulan sejak bulan Mei sampai bulan Juli 2006.

1.8 Sistematika Pembahasan Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang masalah – masalah yang dihadapi oleh perusahaan terutama yang berhubungan dengan pengendalian persediaan bahan baku.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori – teori yang digunakan, serta pengertian – pengertian tentang metode pemecahan masalah yang berhubungan dengan skripsi ini.


(2)

Bab III OBYEK PENELITIAN

Bab ini berisi uraian secara singkat sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan

Bab IV PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan masalah – masalah yang berhubungan dengan hasil

penelitian yakni mengenai analisis pengendalian persediaan bahan baku di PT. Alenatex dalam meminimumkan biaya persediaan

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan keputusan akhir dari penelitian yang telah diuraikan secara teoritis dan praktis untuk mengambil kesimpulan dan saran–saran yang dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam usaha meminimumkan biaya persediaan.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 84 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan , maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kebijakan pengendalian persediaan bahan baku benang yang selama ini diterapkan perusahaan kurang efisien untuk meminimumkan biaya persediaan.

2. Dengan menggunakan model pengendalian persediaan probabilistik model permintaan variabel dan lead time variabel, dapat meningkatkan efisiensi biaya persediaan. Berikut hasil efisiensi biaya yang dapat diperoleh dari analisis menggunakan model probabilistik :

¬ Model Permintaan Variabel dan Lead time Variabel

Benfica Jacquard Georgette 7070

Lusi Pakan Lusi Pakan


(4)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Perusahaan perlu menerapkan metode pengendalian persediaan probabilistik untuk mengetahui jumlah pemesanan ekonomis, titik pemesanan kembali atau reorder point dan safety stock agar biaya persediaan yang dikeluarkan dapat dihemat seefisien mungkin.

2. Perusahaan perlu memperhatikan data kebutuhan bahan baku benang tahunan untuk dapat menganalisis kebutuhan bahan baku untuk periode waktu mendatang agar kebutuhan bahan baku untuk proses produksi selalu terpenuhi, serta melibatkan bagian produksi dan bagian gudang dalam menyusun rencana produksi.

3. Perusahaan perlu memperketat sistem administrasi gudang supaya arus keluar masuk bahan baku benang di gudang dapat diketahui dengan pasti, sehingga dapat mengendalikan persediaan benang lebih baik lagi dan agar tidak melakukan pembelian yang berlebihan.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan,

Manajemen Produksi dan Operasi

, edisi revisi, Jakarta: FEUI, 2004.

Chase, Richard B., Nicholas J. Aqui1ano and F. Robert Jacobs,

Operations

Management for Competitive Advantage

, 9

th

edition, Boston: The Mc Graw

Hill

Companies, Inc., 2001.

Cooper, Donald R. and C.William Emory,

Metode Penelitian Bisnis,

edisi 5,

alih bahasa Ellen Gunawan, Imam Nurmawan, Jakarta: Erlangga, 1998.

Davis, Mark M., Nicholas J. Aquilano and Richard B. Chase,

Fundamentals of

Operations Management

, 4

th

edition, New York: The Mc Graw Hill Companies

Inc.,

2003.

Hadley, G., T.M., Whitin,

Analysis of Inventory System,

New Jersey: Prentice Hall,

Inc., 1963.

Handoko, T. Hani,

Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi

,Yogyakarta:

BPFE., 1997.

Heizer, Jay and Barry Render,

Manajemen Operasi

, edisi 7, alih bahasa

Dwianoegrahwati Setyoningsih, Indra Almahdi, Jakarta: Salemba Empat, 2005.

Herjanto, Eddy,

Manajemen Operasi dan Produksi

, edisi kedua, Jakarta:

PT. Grasindo, 1999.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo,

Metode Penelitian Bisnis

, edisi pertama,

Yogyakarta : BPFE., 1999.

Rangkuti, Freddy,

Manajemen Persediaan

, edisi kedua, cetakan keenam, Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada, 2004.

Schroeder, Roger G.,

Operations Management: Contemporary Concepts and Cases

,

Boston: The Mc Graw Hill Education Companies Inc., 2003.

Sharma, S.C.,

Material Management and Material Handling

, 3

rd

edition, New Delhi:

Khanna Publishers, 2000.

Tersine, Richard J., 1994,

Principles of Inventory and Materials Management

,

New Jersey, Prentice Hall International Inc.,1994.


(6)

Zamit, Yulian,

Manajemen Persediaan

, Edisi pertama,. Yogyakarta: EKONOSIA

FEUII, 2005.