Pengelompokkan Konsumen Berdasarkan Dimensi Self-Confidence dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian di Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Maranatha di Bandung.

(1)

x ABSTRAKSI

Faktor pengaruh eksternal merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan atas barang dan jasa. Oleh karena itu, penelitian ini lebih menekankan pada Pengelompokan Konsumen Berdasarkan Dimensi Self-Confidence Dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian di Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Maranatha.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Maranatha yang terdapat di kota Bandung dengan menggunakan 310 responden. Penelitian ini bersifat non-probability sampling dan menggunakan metode convenience sampling. Indikator di dalam kuesioner tersebut berisi pernyataan mengenai identitas diri yang berupa nama, jenis kelamin, usia, dan angkatan dan 6 (enam) dimensi self-confidence: Information Acquisition & Processing (IA & IP), consideration-set formation (CSF), Personal Outcomes (PO), Social Outcomes (SO), Persuasion Knowledge (PK), dan Marketplace Interfaces (MI) dalam pengambilan keputusanrespenden untuk mengambil keputusan pembelian. Alat analisis yang digunakan adalah metode cluster.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 kelompok cluster berdasarkan pengelompokan self-confidence khusunya mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. Kelomok pertama yaitu responden yang sedikit self-confidence. Kelompok kedua yaitu responden yang self-self-confidence. Kelompok ketiga yaitu responden yang sangat self-confidence. Kelompok keempat yaitu responden yang lebih sedikit self-confidence.


(2)

xi

Kata-kata kunci: pengelompokan konsumen, self-confidence: self-confidence: Information Acquisition & Processing (IA & IP), consideration-set formation (CSF), Personal Outcomes (PO), Social Outcomes (SO), Persuasion Knowledge (PK), dan Marketplace Interfaces (MI).


(3)

xii

ABSTRACTION

External affecting factor constitutes one of factor which can regard consumer in processes decision making on goods and service. Therefore, this research is more emphasizes on Consumer Agglomeration bases dimension Self Confidence In Buy Decision Making Process at Managements Economic Faculty Maranatha's University.

This research is done at Maranatha's Christian University that exists at Bandung's city by use of 310 respondents. This research gets character (clay at chapter 3). kuesioner that contains statement about identity self that as name, gender, age, and generation and 6 (six) factor dimension self confidence one that regards rospenden to take a decision buy. analisis's tool that is utilized is method cluster .

This observational result points out that exists 4 groups cluster base agglomeration self confidence khusunya is Maranatha's Christian university student. kelomok first which is respondent which little bit self confidence . Second group which is which respondent self confidence . Drd group which is respondent which really self confidence . Fourth group which is respondent which lessing self confidence .


(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

ABSTRAKSI x ABSTACT xii BAB 1: PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN 1

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH 7

1.3. TUJUAN PENELITIAN 7

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN 7

1.5. KERANGKA PENELITIAN 9

1.6. RUANG LINGKUP PENELITIAN 10

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN 10

BAB II: TINAUAN PUSTAKA

2.1.PENGERTIAN PEMASARAN 12

2.2. PERILAKU KONSUMEN 14

2.3. FAKTOR PRIBADI DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN 26


(5)

v BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

3.1. DESAIN PENELITIAN 34

3.2. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 35

3.3. METODE PENGAMBILAN SAMPEL 35

3.4. METODE PENGUMPULAN DATA 36

3.5. UJI PENDAHULUAN 38

3.5.1. UJI VALIDITAS 38

3.5.2. HASIL UJI VALIDITAS 39

3.5.3. UJI RELIABILITAS 42

3.5.4. HASIL UJI RELIABILITAS 43

3.6. DEFINISI OPERASIONAL 44

3.7. METODE ANALISIS DATA 46

3.7.1. METODE CLUSTER 46

3.8. KOMPOSISI PROFIL INDIFIDU 50

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. KARAKTERRISTIK RESPONDEN 54

4.2. HASIL UJI CLUSTER 58

4.3. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 67

4.4. PENELITIAN TERDAHULU 70

BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


(6)

vi

5.2. IMPIKASI MANAJERIAL 74

5.3. KETERBATASAN PENELITIAN 74

5.4. PENELITIAN MENDATANG 74


(7)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman GAMBAR 3.1. Ringkasan Definisi Operasional Variabel 52

GAMBAR 3.2. KMO & Bartlett’s Test 39

GAMBAR 3.3. Rotated Component Matrik (a) 40

GAMBAR 3.4. Factor Loading 42

GAMBAR 3.5. Uji Reliabilitas 44

GAMBAR 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 54 GAMBAR 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 55 GAMBAR 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun

Angkatan Perkuliahan 57

GAMBAR 4.4. Anova 58

GAMBAR 4.5. Hasil Uji 59

GAMBAR 4.6. Analisis Variabel Perbedaan Yang Signifikasi 60

GAMBAR 4.7. Final Cluster Centers 61

GAMBAR 4.8. Number of Cases in Each Cluster 63


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1.1. KERANGKA PEMIKIRAN 9

GAMBAR 2.1. MODEL PERILAKU KONSUMEN 16

GAMBAR 2.2. TAHAP-TAHAP PROSES

PENGAMBILAN KEPUTUSAN 21

GAMBAR 2.3. MODEL PERILAKU KONSUMEN 25

GAMBAR 2.4. POLA PERILAKU DAN PEMBELIAN


(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Hasil Uji Validitas & Hasil Uji Reliabilitas LAMPIRAN 2 Hasil Uji Kluster

LAMPIRAN 3 Kuesioner LAMPIRAN 4 Jurnal


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pemasaran umumnya dipandang sebagai suatu proses untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan (Kotler 2000:4). Oleh karena itu, pemasar perlu memahami berbagai perilaku konsumen sehingga dapat menciptakan strategi pemasaran yang sesuai dengan target pasar.

Kotler (2000:183) menyatakan bahwa perkembangan dunia pemasaran sangat pesat sehingga dapat menciptakan berbagai perilaku konsumen yang kompleks. Berbagai perilaku konsumen didukung oleh karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan yang menimbulkan keputusan pembelian tertentu.

Tugas seorang pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembelian, mulai dari adanya rangsangan hingga muncul suatu keputusan pembelian bagi konsumen (Kotler 2000:183). Maka dari itu, seorang pemasar perlu memahami perilaku seorang konsumen dalam menyusun strategi pemasaran sehingga dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.

Kotler (2000:182) menyatakan bahwa pemasar dapat mengenal pelanggan secara mendalam sehingga kesuksesan strategi pemasaran yang diterapkan


(11)

dalam sebuah perusahaan dapat tercapai. Oleh karena itu, pemasar perlu memahami konsep perilaku konsumen

Perilaku konsumen dapat dipahami sebagai suatu bidang ilmu yang mempelajari bagaimana individu, kelompok dan organisasi dalam memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler, 2000:182).

Peter & Olson (2000:6) menjelaskan bahwa memahami perilaku konsumen, tidak sederhana seperti yang dipikirkan karena kepuasan konsumen tidak terbatas. Hal ini disebabkan karena pelanggan selalu mempunyai kebutuhan dan keinginan, yang tidak sesuai dengan apa yang telah dipikirkan sebelumnya. Pelanggan seringkali terpengaruh oleh lingkungan yang dapat mengubah pikirannya pada menit-menit terakhir sebelum melakukan pembelian. Peter & Olson (2000:19) menjelaskan bahwa respon pelanggan terdiri dari 3 (tiga) yaitu: pertama, respon afektif merupakan perasaan emosional yang dialami oleh manusia ketika membaca, mendengar, berpikir, menggunakan atau membuang produk. Kedua, respon kognitif merupakan keyakinan, pendapat, sikap dan maksud yang berhubungan dengan produk dan jasa.

Ketiga, respon perilaku melibatkan keputusan membeli dan mengkonsumsi yang dilakukan oleh individu maupun organisasi bisnis. Penelitian ini lebih menekankan pada respon perilaku konsumen yang melibatkan keputusan membeli dan mengkonsumsi.


(12)

Pada penelitian ini dibahas lebih lanjut mengenai salah satu respon manusia yaitu keputusan membeli. Adapun proses pembelian yang spesifik terdiri dari: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian (Kotler, 2003).

Dalam melakukan proses pembelian, konsumen dapat bertindak sebagai pencetus, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli atau pemakai dan promosi pemasaran (Kotler, 2003). Proses pembelian ini juga berhubungan dengan psikologis yang terkait dengan pemberian perhatian pada rangsangan dan pemahaman terhadap aspek-aspek lingkungan, mengingat kejadian masa lalu, pembentukan evaluasi, dan pembuatan keputusan pembelian. (Peter & Olson, 2000:19)

Peter & Olson (2002:20) menyatakan bahwa perilaku mengacu pada tindakan nyata konsumen yang dapat diobservasi secara langsung. Selain itu perilaku berhubungan dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh konsumen. Maka dari itu, perilaku pembelian konsumen memiliki tujuan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran, sehingga pemahaman mengenai perilaku konsumen dan “mengenal pelanggan tidak pernah sederhana. Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun tindakan yang dilakukan dapat sebaliknya (Kotler, 2000: 182).

Oleh karena itu, pemasar perlu memahami perilaku pembelian konsumen melalui model perilaku konsumen yang menjelaskan mengenai perilaku pembelian dimulai dari rangsangan yang berasal dari pemasar dan faktor lain,


(13)

kemudian dipengaruhi juga oleh karakteristik pembeli sehingga terjadi proses keputusan pembeli dan akhirnya terjadi keputusan pembelian. (Kotler, 2000:183). Penelitian ini lebih menekankan pada karakteristik individu sebagai rangsangan dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, khususnya yang mengarah pada karakteristik kepribadian.

Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain sehingga menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya (Kotler 2000:195). Selain itu, kepribadian biasanya memiliki beberapa ciri diantaranya: kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi, perhatian diri, dan kemampuan beradaptasi.

Penelitian ini juga lebih menekankan pada karakteristik kepribadian yang lebih mengarah pada kepercayaan diri kosumen (self-confidence). Hal ini dikarenakan self-confidence bagi konsumen merupakan sesuatu hal yang penting sebagai protector melawan lajunya pemasaran (Luce, 1994 dalam Barden, Hardesty, & Rose, 2001). Selain itu, self-confidence dapat memberikan motivasi kepada konsumen untuk mencari bantuan ketika berhadapan dengan keputusan yang sulit dan meragukan. Maka dari itu, pemasar perlu memahami konsep mengenai self-confidence bagi konsumen.

Self-confidence adalah tingkatan dimana seorang individu mampu dan percaya sehingga mendapat penghargaan terhadap keputusan di marketplace (Adelman, 1987 dalam Barden et al., 2001). Selain itu, self-confidence


(14)

memberikan evaluasi pokok terhadap kemampuan konsumen dalam marketplace. Self-confidence dikonseptualisasikan sebagai multidimensional konsep yang terdiri dari berbagai dimensi (Garbing, Hamilton, & Freeman, 1994 dalam Barden et al., 2001).

Maka dari itu, Barden et al. (2001) merumuskan 6 (enam) dimensi self-confidence yaitu: pertama, Information Acquisition & Processing (IA & IP) yaitu keyakinan konsumen mengenai cara memperoleh dan memproses serta memahami informasi yang dibutuhkan untuk membeli suatu produk di marketplace (Moorthy et al., 1997; Punj & Staelin, 1983 dalam Barden et al. (2001).

Kedua, consideration-set formation (CSF) yaitu keyakinan konsumen untuk menyaring sejumlah besar alternatif yang tersedia agar dapat secara relevan mempertimbangkan perolehan informasi produk yang akan dibeli, sehingga konsumen merasa yakin terhadap setiap produk yang akan digunakan (Hauser & Wernerfelt, 1990 dalam Barden et al., 2001).

Ketiga, Personal Outcomes (PO) yaitu keyakinan konsumen mengenai pengambilan keputusan secara rutin atas pilihan dan pembelian produk dan jasa (Bettman et al., 1991 dalam Barden et al., 2001), sehingga menghasilkan kepuasan bagi diri sendiri (Wright, 1975 dalam Barden et al., 2001).

Sedangkan keempat, Social Outcomes (SO) yaitu keyakinan konsumen mengenai pengambilan keputusan secara rutin atas pilihan dan pembelian produk dan jasa (Bettman et al., 1991 dalam Barden et al., 2001) sehingga


(15)

memberikan hasil dalam bentuk reaksi orang lain terhadap diri konsumen tersebut (Wright, 1975 dalam Barden et al., 2001).

Kelima, Persuasion Knowledge (PK) yaitu kemampuan konsumen memahami taktik yang dibuat oleh pemasar dan kemampuan konsumen untuk mengatasi setiap taktik tersebut (Friestad & Wright, 1994 dalam Barden et al., 2001).

Keenam, Marketplace Interfaces (MI) yaitu kemampuan konsumen untuk bertahan dan mengungkapkan pendapat manakala bernegosiasi dengan orang lain di marketplace. (Barden et al., 2001).

Berdasarkan beberapa dimensi yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dimensi self-confidence bagi konsumen terdiri dari multidimensional konsep yang dapat merangsang kemampuan konsumen dalam mendapatkan dan memproses informasi, serta memahami informasi yang telah diperoleh.

Jadi simpulan yang dapat diambil adalah konsumen dapat memilih berbagai alternatif yang ditawarkan untuk mengambil keputusan pembelian serta memahami taktik yang dipakai oleh pemasar serta dapat bertahan dan mengungkapkan pendapat terhadap keputusan yang telah diambil.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya mengenai pentingnya pemasar dalam memahami self-confidence sebagai rangsangan yang berasal dari dalam diri konsumen untuk proses pengambilan keputusan pembelian, maka peneliti mengambil tema penelitian ini yaitu “Pengelompokan


(16)

Konsumen Berdasarkan Dimensi Self-Confidence Dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian di Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Maranatha”.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana pengelompokan konsumen berdasarkan dimensi self-confidence khususnya mahasiswa/mahasiswi fakultas ekonomi manajemen di Universitas Maranatha dalam pengambilan keputusan pembelian?.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui pengelompokan konsumen berdasarkan dimensi self-confidence khususnya mahasiswa/mahasiswi fakultas ekonomi manajemen di Universitas Maranatha dalam pengambilan keputusan pembelian.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1. Penulis

Menambah pengetahuan mengenai pengelompokan konsumen berdasarkan dimensi self-confidence khususnya mahasiswa/mahasiswi fakultas ekonomi manajemen di Universitas Maranatha dalam pengambilan keputusan pembelian.


(17)

2. Perusahaan

Mendapatkan tambahan informasi mengenai tingkat keyakinan konsumen terhadap pembelian produk dan dapat digunakan untuk menciptakan suatu strategi pemasaran bagi kesuksesan perusahaan.

3. Akademik :

Sebagai tambahan informasi mengenai tingkat keyakinan dalam pembelian produk yang akan digunakan sehingga dapat digunakan bagi penelitian selanjutnya.


(18)

1.5 Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1. Kerangka pemikiran

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berguna untuk mengetahui pengelompokan konsumen berdasarkan dimensi self-confidence dalam pengambilan keputusan pembelian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi fakultas ekonomi manajemen di Universitas Maranatha.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang akan dibagikan kepada responden dengan alat ukur yang diadopsi dari Bearden et al. (2001). Adapun dimensi self-confidence yang digunakan terdiri dari: Information Acquisition, Consideration-set Formation, Personal & Social Outcomes Decision Making, Persuasion Knowledge, Marketplace Inferfaces

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

9 Pemasaran Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen Rangsangan (karakteristik konsumen) Kepribadian Konsumen

Dimensi self confidence (Bearden et al., 2001)

Information Acquisition. Consideration-set Formation.

Personal Outcomes Decision Making. Social Outcomes Decision Making. Persuasion Knowledge.


(19)

Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan konsep dan teori yang relevan dengan topik penelitian serta bukti-bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya. Bab ini juga mengembangkan permasalahan penelitian yang sesuai dengan konsep dan teori.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai populasi dan pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dari variabel-variabel penelitian, dan prosedur analisis data awal yang dilakukan. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai karakteristik responden, hasil pengujian model pengukuran dengan menggunakan analisis klaster dan interpretasi terhadap hasil yang diperoleh.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, dan batasan penelitian, implikasi manajerial dan saran-saran untuk penelitian berikutnya.


(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Penelitian ini menganalisis mengenai pengelompokan konsumen berdasarkan dimensi self-confidence yang terdiri dari: Information Acquisition & Processing (IA & IP), consideration-set formation (CSF), Personal Outcomes (PO), Social Outcomes (SO), Persuasion Knowledge (PK), Marketplace Interfaces (MI) khususnya ditujukan untuk konsumen di Universitas Kristen Maranatha Bandung Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan cara memberikan kuesioner pada responden sebanyak 310 responden. Instrumen penelitian ini dikutip dariBarden et al., (2001) serta indikatorIA1, IA2, CSF1, CSF2, CSF3, PO1, PO2, PO4, PO5, SO1, SO2, SO3, SO4, SO5, PK3, PK4, PK5, PK6, MI1, MI2, MI3, MI4, dan MI5 semua dinyatakan valid dan reliabel.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode k-means cluster. Dengan menggunakan metode ini, responden dikelompokkan sesuai dengan kepribadian mereka masing-masing khususnya sesuai dengan dimensi self-confidence, dan akhirnya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi konsumen.


(21)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu klaster pertama, responden yang sedikit self-confidence karena memiliki tiga dimensi yaitu IA, CSF, dan PK. Klaster kedua, responden yang self-confidence karena memiliki empat dimensi yaitu IA, CSF, SO, dan PK.

Klaster ketiga, responden yang sangat self-confidence karena memiliki semua dimensi yang ada diantaranya IA, CSF, PO, SO, PK, dan MI. Klaster keempat, responden yang sedikit self-confidence karena memiliki dua dimensi dari dimensi yang ada diantaranya CSF dan PK.

Berdasarkan penelitian tersebut, secara keseluruhan responden memiliki kepribadian yang self-confidence. Hal ini dibuktikan dengan angka jumlah sampel tertinggi di klaster 2 (lihat Tabel 4.10). sedangkan pada klaster 3 merupakan responden yang sangat self-convidence dan jumlahnya paling sedikit karena memiliki komposisi dari keenam dimensi self-confidence.

Selain itu, penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai strategi yang dilakukan perusahaan, dengan cara melakukan survei mengenai kepribadian konsumen sehingga dapat menawarkan produk seperti apa yang diinginkan, harga yang bagaimana yang diinginkan konsumen, promosi seperti apa yang menarik minat konsumen dan bagaimana cara penyaluran produk dari produsen ke konsumen.


(22)

5.2.Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar segmentasi dimana perusahaan dapat memilih strategi untuk setiap segmen yang dituju. Pada klaster ketiga perusahaan harus selalu memberkan informasi, yang lengkap baik manfaat dan cara penggunaannya, membuat alternatif yang lebih baik dan dengan harga yang tidak jauh berbeda, selalu memberikan yang terbaik bagi pengguna dan orang yang berda di dekatnya, membuat iklan yang masuk akal sehingga konsumen menyadari taktik yang dibuat oleh produsen, setelah membuat konsumen puas maka perusahaan membuat inovasi yang lebih baik dan memiliki manfaat yang lebih besar. Dengan kata lain, produsen belum dapat secara maksimal menimbulkan minat konsumen untuk membeli dan menggunakan suatu produk karena produk tersebut belum mencerminkan identitas diri konsumen yang self-confidence.

5.3.Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini juga tidak diuji pengaruh karakteristik self-confidence pada pembelian konsumen. Dengan kata lain penelitian ini hanya mengarah pada pengelompokan dimensi self-confidence.

5.4.Penelitian Mendatang

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh dimensi self-confidence terhadap pembelian produk sesuai dengan penelitian yang dilakukan


(23)

oleh Barden et al., (2001) dalam jurnal ”consumer self-confidence: Refinements in Conceptualization and Measurement”.

5.5.Saran

Bagi pembaca sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh self-confidence terhadap produk yang akan dibeli dan dikonsumsi karena dengan menegtahui kepribadian seseorang, produsen akan lebih mudah memproduksi barang dan jasa.

Bagi perusahaan dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan perusahaan di masa mendatang khususnya dalam mengembangkan strategi pemasaran perusahaan selanjutnya. Perusahaan harus selalu memberikan inovasi dan informasi sesuai dengan produk yang dipasarkan agar konsumen merasa puas dan bangga terhadap produk yang diproduksi.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Dharmmesta, B.S., dan Irawan (1997), “Manajemen Pemasaran Moderen.” Edisi kedua, Liberrty, Yogyakarta.

Djaslim Saladin, Drs (2002), Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian), Bandung, Penerbit Linda Karya. Ferrel, P. (1995), “Pemasaran, Teori dan Praktek Sehari-hari,” Edisi Ketujuh,

Binarupa Aksara, Jakarta.

Jeanny, (2006) Analisis OPengaruh Penetapan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Toko Rumah Mode. Skripsi Program Sarjana UKM, (Tidak Diduplikasi).

Kotler, P., dan Armstrong, G. (1997), “Prinsip-prinsip Pemasaran,” Dialih bahasakan oleh Damos Sihombing, Edisi ketujuh, Erlangga, Jakarta. Kotler Phillip (2000), Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 1, Jakarta,

Prentice Hall.

Kotler Phillip (2002), Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid II, Jakarta, Prentice Hall.

Kotler Phillip (2003), Marketing Management. International Edition, Eleventh Edition, New Jersey: Pearson Education.

Oktaviani, L. (2006) Pengelompokan Motivasi Berbelanja Pelanggan Bandung Trade Center Di Bandung. Skripsi Program Sarjana UKM, (Tidak Diduplikasi).

Peter,J. Paul & Olson Jerrry C. (2000), Consumer Bihaviour, Jilid I. Peter,J. Paul & Olson Jerrry C. (2000), Consumer Bihaviour, Jilid II.

Ariestonandri Prima (2006), Marketing Research for Beginner, Panduan Praktis Riset Pemasaran Bagi Pemula, Andi Yogyakarta.


(25)

Santoso, S (2004), Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi 11,5, Cetakan kedua, Elex Media Kompution, Jakarta.

Setya, Edwin (2006), “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen di Bengkel Antikarat Autogard,” Tesis Program Sarjana UKM (Tidak Diduplikasi).

Bearden William O; Hardesty David M; R. L. Rose (2001), Consumer Self-Confidence: Refinements in Conceptualization and Measurement


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Penelitian ini menganalisis mengenai pengelompokan konsumen berdasarkan dimensi self-confidence yang terdiri dari: Information Acquisition & Processing (IA & IP), consideration-set formation (CSF), Personal Outcomes (PO), Social Outcomes (SO), Persuasion Knowledge (PK), Marketplace Interfaces (MI) khususnya ditujukan untuk konsumen di Universitas Kristen Maranatha Bandung Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan cara memberikan kuesioner pada responden sebanyak 310 responden. Instrumen penelitian ini dikutip dari Barden et al., (2001) serta indikator IA1, IA2, CSF1, CSF2, CSF3, PO1, PO2, PO4, PO5, SO1, SO2, SO3, SO4, SO5, PK3, PK4, PK5, PK6, MI1, MI2, MI3, MI4, dan MI5 semua dinyatakan valid dan reliabel.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode k-means cluster. Dengan menggunakan metode ini, responden dikelompokkan sesuai dengan kepribadian mereka masing-masing khususnya sesuai dengan dimensi self-confidence, dan akhirnya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi konsumen.


(2)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu klaster pertama, responden yang sedikit self-confidence karena memiliki tiga dimensi yaitu IA, CSF, dan PK. Klaster kedua, responden yang self-confidence karena memiliki empat dimensi yaitu IA, CSF, SO, dan PK.

Klaster ketiga, responden yang sangat self-confidence karena memiliki semua dimensi yang ada diantaranya IA, CSF, PO, SO, PK, dan MI. Klaster keempat, responden yang sedikit self-confidence karena memiliki dua dimensi dari dimensi yang ada diantaranya CSF dan PK.

Berdasarkan penelitian tersebut, secara keseluruhan responden memiliki kepribadian yang self-confidence. Hal ini dibuktikan dengan angka jumlah sampel tertinggi di klaster 2 (lihat Tabel 4.10). sedangkan pada klaster 3 merupakan responden yang sangat self-convidence dan jumlahnya paling sedikit karena memiliki komposisi dari keenam dimensi self-confidence.

Selain itu, penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai strategi yang dilakukan perusahaan, dengan cara melakukan survei mengenai kepribadian konsumen sehingga dapat menawarkan produk seperti apa yang diinginkan, harga yang bagaimana yang diinginkan konsumen, promosi seperti apa yang menarik minat konsumen dan bagaimana cara penyaluran produk dari produsen ke konsumen.


(3)

5.2.Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar segmentasi dimana perusahaan dapat memilih strategi untuk setiap segmen yang dituju. Pada klaster ketiga perusahaan harus selalu memberkan informasi, yang lengkap baik manfaat dan cara penggunaannya, membuat alternatif yang lebih baik dan dengan harga yang tidak jauh berbeda, selalu memberikan yang terbaik bagi pengguna dan orang yang berda di dekatnya, membuat iklan yang masuk akal sehingga konsumen menyadari taktik yang dibuat oleh produsen, setelah membuat konsumen puas maka perusahaan membuat inovasi yang lebih baik dan memiliki manfaat yang lebih besar. Dengan kata lain, produsen belum dapat secara maksimal menimbulkan minat konsumen untuk membeli dan menggunakan suatu produk karena produk tersebut belum mencerminkan identitas diri konsumen yang self-confidence.

5.3.Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini juga tidak diuji pengaruh karakteristik self-confidence pada pembelian konsumen. Dengan kata lain penelitian ini hanya mengarah pada pengelompokan dimensi self-confidence.

5.4.Penelitian Mendatang


(4)

self-oleh Barden et al., (2001) dalam jurnal ”consumer self-confidence: Refinements in Conceptualization and Measurement”.

5.5.Saran

Bagi pembaca sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh self-confidence terhadap produk yang akan dibeli dan dikonsumsi karena dengan menegtahui kepribadian seseorang, produsen akan lebih mudah memproduksi barang dan jasa.

Bagi perusahaan dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan perusahaan di masa mendatang khususnya dalam mengembangkan strategi pemasaran perusahaan selanjutnya. Perusahaan harus selalu memberikan inovasi dan informasi sesuai dengan produk yang dipasarkan agar konsumen merasa puas dan bangga terhadap produk yang diproduksi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Dharmmesta, B.S., dan Irawan (1997), “Manajemen Pemasaran Moderen.” Edisi kedua, Liberrty, Yogyakarta.

Djaslim Saladin, Drs (2002), Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian), Bandung, Penerbit Linda Karya. Ferrel, P. (1995), “Pemasaran, Teori dan Praktek Sehari-hari,” Edisi Ketujuh,

Binarupa Aksara, Jakarta.

Jeanny, (2006) Analisis OPengaruh Penetapan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Toko Rumah Mode. Skripsi Program Sarjana UKM, (Tidak Diduplikasi).

Kotler, P., dan Armstrong, G. (1997), “Prinsip-prinsip Pemasaran,” Dialih bahasakan oleh Damos Sihombing, Edisi ketujuh, Erlangga, Jakarta. Kotler Phillip (2000), Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 1, Jakarta,

Prentice Hall.

Kotler Phillip (2002), Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid II, Jakarta, Prentice Hall.

Kotler Phillip (2003), Marketing Management. International Edition, Eleventh Edition, New Jersey: Pearson Education.

Oktaviani, L. (2006) Pengelompokan Motivasi Berbelanja Pelanggan Bandung Trade Center Di Bandung. Skripsi Program Sarjana UKM, (Tidak Diduplikasi).

Peter,J. Paul & Olson Jerrry C. (2000), Consumer Bihaviour, Jilid I. Peter,J. Paul & Olson Jerrry C. (2000), Consumer Bihaviour, Jilid II.

Ariestonandri Prima (2006), Marketing Research for Beginner, Panduan Praktis Riset Pemasaran Bagi Pemula, Andi Yogyakarta.


(6)

Santoso, S (2004), Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi 11,5, Cetakan kedua, Elex Media Kompution, Jakarta.

Setya, Edwin (2006), “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen di Bengkel Antikarat Autogard,” Tesis Program Sarjana UKM (Tidak Diduplikasi).

Bearden William O; Hardesty David M; R. L. Rose (2001), Consumer Self-Confidence: Refinements in Conceptualization and Measurement