Evaluasi sistem akuntansi pengupahan : studi kasus pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II.
Studi Kasus pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh: Yunita Astikawati NIM : 092114051
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(2)
i
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGUPAHAN
Studi Kasus pada PT. Sinar Dinamika Kapuas IISKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yunita Astikawati
NIM : 092114051
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(3)
(4)
(5)
iv
MOTTO
Jangan menyerah sebelum mencoba dan anggaplah suatu hambatan yang ada di hadapan kita adalah suatu tatangan yang perlu ditaklukan.
Dengarkanlah kicauan sekitar kita, jadikanlah kritikan pedas yang menerpa menjadi obat pemacu semangat agar kita lebih bekerja keras dan memeriksa diri sendiri.
Dengarkanlah nasehat yang berasal dari seluruh penjuru angin, saringlah, dan gunakan otak dan hatimu dalam memilih apa yang pantas kita ambil.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya yang jauh dari kata sempurna ini kepada: Tuhan Yesus Kristus yang memberikan kehidupan kepadaku Bapakku Akun dan ibuku Suyatmi Adik-adikku Novi, Rani dan Varel Sahabatku Rosa, Veny, Sari, Sri, bang Aci dan Hosea Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Kristiani Sintang (FKPMKS)
(6)
(7)
(8)
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada yang terkasih Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat serta rahmatnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Skripsi yang berjudul “ Evaluasi Sistem Akuntansi Pengupahan” tidak akan terselesaikan, jika tidak dibantu oleh berbagai pihak yang memberikan inspirasi dan semangat bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu penulis menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis megucapkan terimakasih kepada:
1. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mengembangkan kepribadian.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Y. P. Supardiyono, Akt, M.Si., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Edi Kustanto M.M selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan dalam skripsi ini.
(9)
viii
6. Drs. Yosef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan dalam skripsi ini.
7. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan inspirasi dalam proses perkuliahan.
8. Staf Sekretariat dan Staf Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
9. Pimpinan PT.Sinar Dinamika Kapuas II yang memberikan izin penilitian. Seluruh karyawan yang telah banyak membantu dengan mencarikan data yang dibutuhkan.
10. Bapak dan ibuku yang selalu memberikan motivasi dan kasih sayangnya kepada penulis.
11. Adik-adikku Novi, Rani dan Varel yang telah menceriakan hari-hariku. 12. Semua sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 17 April 2013
(10)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
KATA PENGANTAR ...vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ...xii
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xv
ABSTRAK ... xvi
ABSTRACT...xvii
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar belakang masalah...1
B. Rumusan masalah...4
C. Batasan masalah ...4
D. Tujuan penelitian...4
E. Manfaat penelitian...4
F. Sistematika penulisan...5
BAB II LANDASAN TEORI ...8
A. Sistem ...8
1. Pengertian sistem ...8
2. Jenis-jenis sistem...9
B. Akuntansi ... 11
1. Pengertian akuntansi ...11
C. Sistem akuntansi ...17
1. Sistem akuntansi pokok ...17
2. Manfaat sistem akuntansi bagi fungsi manajemen... 19
D. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan...20
1. Deskripsi kegiatan pokok...20
2. Informasi yang dibutuhkan pihak manajemen dari sistem akuntansi penggajian dan pengupahan ...21
(11)
x
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
penggajian dan pengupahan ...21
4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan...32
5. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan ...36
6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengupahan ...38
7. Unsur-unsur sistem pengendalian intern Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan ...41
8. Bagan alir dokumen sistem akuntansi pengupahan ...45
9. Review penelitian terdahulu...53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...57
A. Jenis penelitian ...57
1. Studi kasus ...57
2. Deskriptif analisis...57
B. Lokasi dan waktu penelitian...57
C. Subyek dan obyek penelitian ...58
D. Data yang dibutuhkan ...58
E. Teknik pengumpulan data ...59
1. Wawancara...59
2. Observasi...59
3. Dokumentasi ...60
F. Teknik analisis data...60
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...74
A. Sejarah Perusahaan ...74
B. Struktur Organisasi Perusahaan ...77
C. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II ...88
D. Sistem akuntansi pengupahan Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II ...89
E. Perbedaan Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan Dengan Sistem akuntansi pengupahan Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II ...92
F. Fungsi personalia dalam Sistem akuntansi pengupahan Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II ...93
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...94
1 Deskripsi kegiatan pokok PT.Sinar Dinamika Kapuas II ...94
2 Informasi yang dibutuhkan pihak manajemen dari sistem akuntansi pengupahan ...103
(12)
xi
3 Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengupahan ... 104
4 Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan...121
5 Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengupahan ... 128
6 Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengupahan...136
7 Unsur-unsur sistem pengendalian intern Sistem akuntansi pengupahan ...148
8 Bagan alir dokumen sistem akuntansi pengupahan ...175
9 Kelemahan-kelemahan pada sistem akuntansi pengupahan ...193
BAB VI PENUTUP... 196
A. Kesimpulan ... 196
B. Saran ... 196
C. Keterbatasan penelitian... 198
DAFTAR PUSTAKA ...200
(13)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Daftar hadir karyawan... 23
Gambar 2.2. Kartu hadir ... 24
Gambar 2.3. Kartu jam kerja... 25
Gambar 2.4. Daftar gaji karyawan ... 26
Gambar 2.5. Daftar upah karyawan ... 27
Gambar 2.6. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah ... 28
Gambar 2.7. Surat pernyataan gaji dan upah ... 30
Gambar 2.8. Bukti kas keluar... 31
Gambar 2.9. Jurnal umum... 32
Gambar 2.10. Kartu harga pokok produk ... 34
Gambar 2.11. Kartu penghasilan karyawan ... 35
Gambar 2.12. Bagan alir dokumen sistem akuntansi pengupahan ... 48
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II ... 78
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen PT. Sinar Dinamika Kapuas II... 177
(14)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kegiatan Pokok Perusahaan... 100 Tabel 2 Dokumen yang Digunakan dalam
Sistem Akuntansi Pengupahan... 113 Tabel 3 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam
Sistem Akuntansi Pengupahan... 124 Tabel 4 Fungsi yang Terkait dalam
Sistem Akuntansi Pengupahan... 131 Tabel 5 Jaringan Prosedur yang Membentuk
Sistem Akuntansi Pengupahan... 144 Tabel 6 Unsur Pengendalian Intern pada Sistem
Akuntansi Pengupahan di Organisasi ... 150 Tabel 7 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
pada Sistem Akuntansi Pengupahan ... 158 Tabel 8 Praktek yang Sehat
pada Sistem Akuntansi Pengupahan ... 171 Tabel 9 Kelemahan Perusahaan ... 194
(15)
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Identitas Dunia Usaha atau Industri ... 203
Lampiran 2 : Konfirmasi Kebutuhan Dana Mingguan ... 204
Lampiran 3 : Dokumen Perubahan Tarif Upah dan Insentif... 205
Lampiran 4 : Surat Pengiriman Tandan Buah Segar ... 206
Lampiran 5 : Tiket Timbang ... 207
Lampiran 6 : Tabel Data Panen TBS dan Brondolan ... 208
Lampiran 7 : Tabel Rekapitulasi Upah Panen Pernama Kontraktor/Borongan... 209
Lampiran 8 : Rekapitulasi Hasil Kerja Borongan Daftar Pembayara dan Outstanding Kontrak ... 210
Lampiran 9 : Record Kontrak Panen TBS Ke PMKS... 211
Lampiran 10 : Laporan Harian TBS Berdasarkan Faktur PMKS ... 212
Lampiran 11 : Surat Pengakuan Hutang ... 213
Lampiran 12 : Summary Harvesting... 214
Lampiran 13 : Nota Pembayaran ... 215
Lampiran 14 : Bukti Bank Keluar... 216
Lampiran 15 : Upah Karyawan... 217
Lampiran 16 : Daftar Pertanyaan Wawancara ... 218
Lampiran 17 : Surat Persetujuan Penelitian pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II ... 220
(16)
xv
Lampiran 18 : Surat Pernyataan Penelitian pada
(17)
xvi
ABSTRAK
Evaluasi Sistem Akuntansi Pengupahan
Studi Kasus Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II Solam Raya Estate, Kalimantan Barat
Yunita Astikawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanan sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II. Jenis penelitian ini bersifat studi kasus.Data diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara (1) mendeskripsikan sistem akuntansi pengupahan pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II dan (2) mengevaluasi sistem akuntansi pengupahan untuk menemukan kelemahan sistem.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa sistem akuntansi pengupahan pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II telah dijalankan sesuai kebijakan perusahaan. Masalah keterlambatan pembayaran upah karyawan disebabkan oleh kelemahan sistem akuntansi pengupahan dan kurangnya pengendalian perusahaan untuk memotivasi semua assistant.Penundaan pembayaran upah merupakan(1) akibat dari tindakan assistant terlambat menyerahkan dokumen sumber ke fungsi akuntansi dan (2) akibat dari perbedaan tarif yang dihitung oleh assistant dan fungsi akuntansi. Perbedaan tarif dan terlambatnya penyerahan dokumen sumber mengakibatkan lamanya proses pembuatan daftar upah. Daftar upah yang diproses dalam jangka waktu lama mengakibatkan pembayaran upah karyawan tertunda.
(18)
xvii
ABSTRACT
The Evaluation of Wage Accounting System
A Case Study at PT. Sinar Dinamika Kapuas II Solam Raya Estate, West Kalimantan
Yunita Astikawati Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
The aim of this research was to investigate the execution of wage accounting system at PT. Sinar Dinamika Kapuas II. This is a case study. The data was gathered through interview, observation, and documentation. After the data gathered, the researcher analyzed the data through (1) describing the wage accounting system of PT. Sinar Dinamika Kapuas II and (2) evaluating wage accounting system in order to discover the lack of the system.
The result of this research shows that the wage accounting system at PT. Sinar Dinamika Kapuas II had been implemented based on the company regulation. The postponement of giving the wage to the workers was caused by the weakness of wage accounting system and the lack of control from the company to motivate all assistants. The problem occurred because: (1) the assistants were late at giving the source of document to the accounting department and (2) there was a tariff difference between the assistant and the accounting department. This differences and the lateness of document submission cause the lateness of making the wage list. Those long process then causes the lateness of giving the wages to workers.
(19)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembayaran balas jasa kepada karyawan di perusahaan manufaktur dibedakan menjadi dua, yaitu pembayaran gaji dan pembayaran upah. Pembayaran gaji dan upah di suatu perusahaan memiliki perbedaan sebagai berikut: gaji dibayarkan kepada karyawan tetap perusahaan seperti manager. Upah adalah pembayaran yang diberikan kepada karyawan atau buruh berdasarkan hari kerja, jumlah unit yang dihasilkan, jam kerja maupun ukuran lain yang pembayarannya dilakukan setiap bulan.
Sistem pembayaran upah di perusahaan manufaktur melibatkan berbagai fungsi seperti fungsi kepegawaian, fungsi keuangan dan fungsi akuntansi. Ketiga fungsi ini memiliki hubungan langsung dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan di suatu perusahaan. Fungsi kepegawaian bertugas untuk menerima, menempatkan, menaikkan pangkat, memutasi dan menghentikan karyawan. Fungsi akuntansi bertugas mencatat biaya tenaga kerja dan distribusi biaya untuk memperhitungkan harga pokok produk, serta menyediakan informasi untuk pengawasan tenaga kerja. Fungsi keuangan lebih berfokus pada pelaksanaan pembayaran upah karyawan.
Karyawan merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan, maka perlu adanya perhatian khusus untuk menanganinya. Cara yang dapat dilakukan, yaitu
(20)
memberikan pembayaran atas jasa yang di terima oleh perusahaan dari tenaga kerja atau karyawan. Pembayaran atas jasa harus sesuai dengan ketetapan dan kesepakatan bersama antara perusahaan dan karyawan. Perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II memberikan balas jasa kepada karyawan perusahaan yang bertugas memanen kelapa sawit matang. Besaran tarif upah yang diberikan kepada karyawan didasarkan pada berapa kilogram kelapa sawit yang dapat dipanen dalam satu bulan ataupun berapa hari kerja.
Pembayaran upah kepada karyawan tentu tidak boleh rendah atau bertentangan dengan undang-undang yang berlaku yaitu Undang-Undang Ketenagakerjaan Pasal 92 UU No. 13 Tahun 2003 (Bachrun, 2012: 20). Masalah audit yang perlu dicermati di perusahaan perkebunan kelapa sawit adalah masalah tenaga kerja, pemupukan, inventori, hama, program kerja, panen, pembangunan minyak kelapa sawit dan inventori minyak kelapa sawit (Pahan, 2011: 265). Masalah yang terjadi di perusahaan ini adalah keterlambatan pembayaran upah panen kepada setiap karyawan. Pemasalahan tersebut berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan, unsur tenaga kerja, dan unsur panen pada perusahaan perkebunan. Keterlambatan pembayaran upah dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu kelemahan sistem akuntansi pengupahan dan kelemahan sumber daya manusia. Pertama: keterlambatan pembayaran upah dikarenakan ketidak sesuaian perhitungan tarif upah yang dihitung oleh assistant lapangan dengan
pihak accounting. Accounting akan mengembalikan dokumen perhitungan tarif
(21)
tarif upah yang tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan. Pengembalian dokumen tersebut akan memperlama proses pembuatan daftar gaji dan upah
karyawan. Lamanya proses pembuatan daftar gaji dan upah oleh pihak accounting
mengakibatkan sistem akuntansi pengupahan tidak berjalan secara maksimal. Kedua: upah karyawan telah dihitung sesuai tarif yang berlaku, namun assistant
lapangan lama menyerahkan dokumen perhitungan upah ke pihak accounting. Assistant lapangan yang terlambat menyerahkan dokumen memorial akan
menghambat kinerja accounting. Keterlambatan penyerahan dokumen memorial
menghambat proses perhitungan dan pembuatan daftar gaji dan upah karyawan panen. Proses pembuatan daftar gaji dan upah yang lama mengakibatkan keterlambatan pembayaran upah karyawan. Keterlambatan pembayaran upah panen mengakibatkan timbulnya kritikan dari karyawan yang telah membantu kinerja perusahaan dalam memanen kelapa sawit sebagai sumber penghasilan utama perusahaan.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu perlu adanya evaluasi untuk mengetahui kelemahan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Evaluasi sistem akuntansi pengupahan bertujuan untuk menemukan kelemahan sistem dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kelemahan sistem tersebut. Sistem akuntansi pengupahan yang berjalan secara baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan dalam mengamankan asetnya. Keuntungan lainnya yaitu meningkatnya produktivitas karyawan yang memberikan dampak positif dalam upaya optimalisasi keuntungan perusahaan.
(22)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II?
2. Apa kelemahan sistem akuntansi pengupahan PT. Sinar Dinamika Kapuas II?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya membahas sistem akuntansi pengupahan karyawan pemanen kelapa sawit pada perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II.
D. Tujuan Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengevaluasi bagaimana penerapan sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II.
2. Memberikan rekomendasi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan pada sistem akuntansi pengupahan perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II. E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada penulis sistem akuntansi pengupahan yang berlaku di perusahaan. Penulis dapat berfikir secara kritis untuk dapat mengidentifikasi masalah yang terdapat pada sistem akuntansi pengupahan. Penulis dapat memberikan
(23)
rekomendasi untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada sistem akuntansi pengupahan perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan. Informasi ini dapat digunakan perusahaan untuk pengembangan sistem akuntansi pengupahan yang ideal bagi perusahaan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan, referensi perpustakaan dan acuan untuk penelitian selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II. Landasan Teori
Landasan teori berisi teori-teori yang digunakan oleh penulis sebagai kerangka berfikir. Landasan teori memberikan arahan kepada pembaca dan penulis untuk memahami materi yang akan dibahas pada karya tulis ini.
(24)
Bab III. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian menjelaskan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data pada karya tulis ini.
Bab IV. Gambaran Umum Perusahaan
Gambaran umum perusahaan menjelaskan sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi dan data-data lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
Bab V. Analisis dan Pembahasan
Analisis dan pembahasan menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Analisis dan pembahasan berisi sistem
akuntansi pengupahan yang diterapkan pada perusahaan dan
kelemahan-kelemahan pada sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Bab VI. Penutup
Penutup berisi kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian yang diperoleh dari hasil analisa pada bagian pembahasan. Kesimpulan berisi hasil akhir dari penelitian dan menegaskan kembali hasil analisa pada bab analisis dan pembahasan. Saran berisi tentang tanggapan dan masukan dari penulis tentang hasil penelitian. Masukan dari penulis diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk meningkatkan fungsi sistem akuntansi pengupahan menjadi lebih baik. Keterbatasan
(25)
mendapatkan informasi dari perusahaan secara menyeluruh dikarenakan berbagai alasan tertentu.
(26)
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Terdapat berbagai pandangan tentang istilah sistem, di bawah ini beberapa pengertian sistem menurut para ahli:
Definisi sistem menurut Mulyadi (2001: 5), “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur”.
Definisi sistem menurut Jogiyanto (2008: 34), “Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen”. Pendekatan komponen mengartikan bahwa, sistem adalah sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatan prosedur, sistem diartikan sebagai sekumpulan prosedur-prosedur yang menpunyai tujuan tertentu. Penulis akan memilih salah satu pendekatan untuk mempermudah mengambarkan suatu sistem. Jika sistem diartikan sebagai suatu proses, maka sistem tersebut akan menekankan pada prosesnya. Jika sistem diartikan sebagai prosedur, maka sistem akan lebih mengena untuk mengambarkan sistem tersebut.
Definisi sistem menurut Hall (2008: 4), “ A system is a group of two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose”.
(27)
2. Jenis-Jenis Sistem
Berdasarkan jenisnya, sistem dapat diklasifikasikan menjadi 8 jenis yaitu: a. Sistem abstrak
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem yang abstrak, apabila sistem tersebut tidak bisa dipegang atau dirasakan. Contoh dari sistem abstrak berupa konsep-konsep maupun ide.
b. Sistem fisik
Sistem fisik merupakan sistem yang menghasilkan sistem informasi yang mempunyai komponen-komponen fisik.
c. Sistem alamiah
Sistem alamiah adalah sistem yang pembentukannya terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Contoh dari sistem alamiah adalah ekosistem sistem alam.
d. Sistem buatan manusia
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh analis untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pembuatnya dan pihak-pihak yang berkepentingan.
e. Sistem pasti
Sistem pasti adalah sistem yang dibuat oleh perancang sistem untuk mencapai hasil yang telah direncanakan. Sistem pasti menghasilkan output berupa informasi. Informasi merupakan hasil
(28)
yang sudah dirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainya.
f. Sistem probabilistic
Sistem ini merupakan kebalikan dari sistem pasti. Sistem probabilistic menghasilkan informasi yang sifatnya tidak pasti. Informasi yang dihasilkan tersebut tidak dirancang terlebih dahulu, namun terbentuk secara tidak sengaja.
g. Sistem tertutup
Sistem tertutup merupakan kebalikan dari sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang mengolah data dan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk lingkungan yang mengunakan sistem tersebut. Sistem tertutup tidak menghasilkan informasi untuk lingkungan luar sistem.
h. Sistem terbuka
Sistem terbuka merupakan sistem yang dapat mengolah data dan menghasilkan informasi tidak hanya untuk lingkungan sistem tersebut, tetapi informasi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh lingkungan luar sistem. Sistem terbuka dapat berhubungan dengan sistem lain yang berada diluar lingkungan sistem tersebut. Sistem terbuka digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh informasi lingkungan luar perusahaan untuk menangkap peluang bisnis.
(29)
B. Akuntansi
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktifitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambilan keputusan.
Menurut Charles dan Horngren (2007: 4), “Akuntansi merupakan Bahasa Bisnis”. Setiap tindakan memerlukan pembuatan keputusan, dan setiap keputusan membutuhkan informasi yang dibutuhkan. Informasi ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan internal dan pertanggungjawaban kepada pihak eksternal. Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan dan menjadi bagian penting dalam kehidupan bisnis. Berdasarkan istilahnya, accounting
mengacu pada pengertian profesi dan bidang studi. 1. Pengertian Akuntansi
Definisi resmi mula-mula di muat dalam accounting terminology bulletin yang diterbitkan oleh accounting principles board (APB) yaitu komite penyusun prinsip akuntansi yang di bentuk oleh amerika institute of certified public accountants (AICPA). Komite ini mendefinisikan akuntansi sebagai :
“Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in term of money, transactions and events which are, in part at least, of financial character, and interpreting the result thereof”.
Luasnya fungsi akuntansi dan berkembangnya praktik akuntansi, maka definisi di atas tidak memadai lagi. Akuntansi dapat dijadikan sebagai alat
(30)
untuk mengendalikan prilaku manusia. Oleh karena itu, perlu adanya pengetahuan untuk dapat memilih dan merancang akuntansi secara bijaksana, sesuai dengan tujuan yang ingin di capai baik tujuan organisasi bisnis maupun kepemerintahan. Berdasarkan hal tersebut, APB menerbitkan kembali definisi akuntansi sebagai berikut :
Accounting is the body of knowledge and fungtions concerned with systematic originating, authenticating, recording, classifying, prossesing, summarized, analyzing, interpreting, and supplying of dependable and significant information covering transactions and events which are, in part at least, of a financial character, required for the management and operation of an entity and for report that have to be submitted thereon to meet fiduciary and other responsibilities.
Akuntansi sudah dapat dikatakan sebagai seperangkat pengetahuan, karena akuntansi sudah mempunyai struktur penalaran dan materi yang jelas, sehingga akuntansi dapat diajarkan secara sistematis dan bernalar. Definisi akuntansi menjadi luas lagi sebagaimana yang di muat dalam Statements Of Accounting Principles Boards No.4 ( New York: AICPA, Oktober, 1970), prg.9. sebagai berikut:
“Accounting is a service activity. It’s function is to provide quantitative imformation, primarily financial in nature, about economic antities that is intended to be useful in making economic decisions”.
Berdasarkan dari sudut pandangnya, akuntansi dapat dibedakan menjadi dua yaitu akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan dan akuntansi sebagai proses. Jika akuntansi didefinisikan ke dalam sudut pandang pengetahuan, maka akuntansi dapat diartikan sebagai seperangkat
(31)
pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyedia jasa, berupa informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi, dan cara penyampaian informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pembuatan keputusan ekonomik.
Akuntansi dari sudut pandang proses, akuntansi diartikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, pengabungan, peringkasan, penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian akuntansi memiliki beberapa kata kunci yaitu:
a. Perekayasaan penyedia jasa.
Perekayasaan penyedian jasa mengartikan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi dapat mengendalikan prilaku pembuatan keputusan ekonomik untuk bertindak menuju ke suatu pencapaian tujuan sosial dan ekonomik Negara. Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional harus direkayasa terlebih dahulu dengan seksama untuk menyediakan jasa pengendalian alokasi secara automatis melalui mekanisme pasar yang berlaku.
(32)
b. Informasi keuangan.
Akuntansi memberikan mengambarkan bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial suatu Negara. Informasi keuangan memberikan gambaran kepada pihak yang berkepentingan untuk menilai ketercapaian tujuan ekonomik dari pelaporan keuangan suatu entitas maupun lembaga. c. Laporan keuangan kuantitatif.
Akuntansi memberikan informasi keuangan suatu Negara maupun suatu entitas mengunakan simbol-simbol tertentu atau semantik agar lebih memudahkan para pemakai laporan keuangan untuk memahami informasi yang disajikan. Akuntansi dapat memudahkan pemahaman para pemakai laporan keuangan dengan memgambarkan kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, Negara dan entitas dalam bentuk angka atau kuantitatif.
d. Unit organisasi.
Akuntansi digunakan untuk mempermudah suatu entitas untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Oleh karena itu, akuntansi sangat erat kaitannya dengan suatu unit organisasi atau entitas. Entitas mengunakan akuntansi sebagai sarana untuk mempertanggungjawabkan sumber daya yang telah dikonsumsi kepada pihak luar perusahaan. Contoh pihak luar perusahaan yang
(33)
memiliki kepentingan terhadap perusahaan yaitu pemilik modal, masyarakat dan pemerintah.
e. Bahan olah akuntansi.
Akuntansi mempresentasikan aliran fisik perusahaan dalam bentuk satuan uang. Satuan uang yang mengambaran aliran fisik perusahaan merupakan hasil pengukuran elemen yang menjadi bahan olah dan data dasar akuntansi. Jumlah rupiah sebagai hasil pengukuran ini disebut dengan kos.
f. Transaksi keuangan.
Aliran fisik perusahaan dapat dijadikan elemen laporan keuangan akuntansi. Aliran fisik yang dapat dimasukan kedalam elemen laporan keuangan adalah aliran fisik dari transaksi keuangan eksternal perusahaan dan bukan kejadian internal perusahaan.
g. Memproses data keuangan.
Akuntansi digunakan untuk memproses data keuangan perusahaan dari awal pencatatan, pengidentifikasian, penjurnalan, hingga bahan olah tersebut dimasukan ke dalam laporan keuangan. Jadi, data atau bahan olah akuntansi yang berupa hasil transaksi akan diolah atau diproses oleh akuntansi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi para pemakai laporan keuangan.
(34)
h. Pihak berkepentingan.
Akuntansi merupakan media yang dipercayai oleh pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan untuk menilai kinerja dan prospek masa depan perusahaan. Informasi keuangan yang dihasilkan akuntansi merupakan sumber informasi yang valid. Informasi keuangan akuntansi digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan bisnis.
i. Dengan cara tertentu.
Sumber daya ekonomik diklasifikasikan untuk mencapai tujuan suatu Negara. Sumber daya ekonomik suatu negara dikendalikan secara otomatis untuk menjamin bahwa sumber daya dimanfaatkan secara profesional. Sumber daya ekonomik dikendalikan oleh standar akuntansi yang merupakan cara tertentu sebagai hasil akhir dari proses perekayasaan.
j. Dasar pengambilan keputusan.
Akuntansi menghasilkan informasi yang obyektif untuk mengambarkan kinerja dan prospek perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi merupakan dasar pembuatan keputusan pihak-pihak yang berkepentingan, baik para investor, kreditor, bank maupun pemerintah dan masyarakat.
(35)
C. Sistem Akuntansi
Kegiatan utama perusahaan manufaktur terdiri dari desain dan pengembangan produk, pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dan menjual produk jadi tersebut kepada pembeli.
Menurut Supono (2008: 37), ketika skala usaha suatu perusahaan masih kecil, manager dapat secara langsung mengetahui keadaan perusahaannya, namun semakin besarnya skala usaha akan membutuhkan delegasi wewenang kepada orang lain karena manager tidak sanggup mengontrol sendiri. Manager
membutuhkan alat untuk mengadakan pengawasan dan alat yang dibutuhkan adalah sistem akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa, untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem akuntansi lebih menekankan teknis yaitu langkah-langkah yang tercangkup dalam sistem maupun prosedur untuk mencapai tujuannya. Unsur-unsur sistem akuntansi meliputi formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan.
1. Sistem akuntansi pokok
Sistem akuntansi pokok merupakan organisasi formulir, catatan yang terdiri atas jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Unsur-unsur akuntansi pokok terdiri dari:
(36)
a. Formulir atau dokumen sumber merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam peristiwa yang terjadi di dalam suatu organisasi. Transaksi yang dicatat dalam formulir merupakan data yang dipakai sebagai sumber pencatatan akuntansi.
b. Dokumen pendukung adalah dokumen yang menguatkan data yang tercantum dalam dokumen sumber. Kedua dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan dalam catatan akuntansi dan merupakan keluaran berbagai sistem akuntansi. Sistem akuntansi yang menghasilkan dokumen sumber dan dokumen pendukung adalah sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan, dan sistem akuntansi aktiva tetap. c. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan serta data lainnya. Data pada dokumen pendukung dan dokumen sumber merupakan data yang dicatat di dalam jurnal dan digolongkan menurut jenis transaksi. Data keuangan yang telah dijurnal akan diposting ke dalam buku besar. Contoh jurnal seperti jurnal penerimaan kas, jurnal pembeliian, jurnal penjualan dan jurnal umum.
d. Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya di dalam jurnal. Buku besar dapat dipandang sebagai wadah untuk
(37)
mengolongkan data keuangan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Buku besar merupakan sumber informasi untuk penyajian laporan keuangan.
e. Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu pada buku besar. Sebagai contoh, jika rekening biaya tenaga kerja yang tercantum dalam neraca perlu dirinci lebih lanjut menurut nama karyawan yang jumlahnya enam puluh orang, maka dibentuklah buku pembantu yang berisi rekening-rekening pembantu biaya tenaga kerja kepada setiap karyawan.
Unsur-unsur sistem akuntansi di atas dirancang untuk membantu pihak manajemen untuk menyajikan informasi keuangan guna pengelolaan perusahaan dan pertanggungjawaban keuangan kepada pihak luar perusahaan. 2. Manfaat sistem akuntansi bagi fungsi management(Supono, 2008: 39):
a. Sebagai salah satu bentuk sistem informasi.
b. Sistem akuntansi akan menghasilkan data keuangan yang benar dan tepat waktu.
c. Alatcontrollinguntuk mengawasi kinerja perusahaan.
d. Membantu management sebagai alat pengumpulan data aktual, menghasilkan laporan yang dibutuhkan pihak manager, memberikan laporan mengenai rencana dan realisasi aktual, dan sebagai alat untuk
(38)
memperintah tidakan-tindakan control yang harus dilakukan demi perbaikan perusahaan.
D. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan manufaktur melibatkan beberapa fungsi seperti fungsi kepegawaian, fungsi keuangan dan fungsi akuntansi. Informasi tentang pengupahan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan maupun serikat pekerja. Besaran upah dapat dijadikan evaluasi bagaimana keadaan perusahaan, dan bagaimana kesejahteraan para pekerja di perusahaan tersebut. Menurut (Almigo, 2004: 53), gaji dan upah merupakan faktor yang penting didalam suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan gaji dan upah dapat mempengaruhi produktifitas tenaga kerjanya. Kesejahteraan para pekerja dapat dilihat dengan cara mengevaluasi apakah upah yang diberikan oleh perusahaan sudah sesuai kesepakatan antara perusahaan dengan serikat pekerja, dan sesuai dengan ketetapan pemerintah tentang Undang-Undang Ketenagakerjaan tahun 2003.
1. Deskripsi kegiatan pokok
Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam perusahaan manufaktur melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Sistem kepegawaian bertanggungjawab dalam mengangkat karyawan, penerapan tarif upah, penetapan jabatan, promosi dan penurunan pangkat, mutasi karyawan, penghentian karyawan dan penetapan berbagai
(39)
tunjangan kesejahteraan karyawan serta perhitungan gaji dan upah karyawan. Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembayaran gaji dan upah serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk kepentingan perhitungan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja.
2. Informasi yang dibutuhkan pihak manajemen dari sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
a. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
b. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
c. Jumlah biaya gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu.
d. Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yaitu sebagai berikut:
a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang berkaitan dengan karyawan, seperti surat
(40)
keputusan pengangkatan karyawan, tarif upah, pemindahan maupun penghentian karyawan. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah karyawan yang dikeluarkan oleh fungsi personalia merupakan dokumen yang menjelaskan keputusan direktur keuangan perusahaan mengenai tarif upah karyawan. Fungsi utama dari dokumen pendukung perubahan gaji dan upah karyawan adalah dokumen yang digunakan untuk memperhitungkan tarif dan besaran gaji dan upah yang akan diterima oleh karyawan perusahaan. Tembusan dari dokumen pendukung perubaan gaji dan upah dikirimkan oleh fungsi kepegawaian kepada fungsi pembuat daftar gaji dan upah, untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah karyawan.
b. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu untuk mencatat waktu jam hadir karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa kartu hadir biasa dan ada pula yang berupa mesin pencatat waktu. Contoh kartu jam hadir yang digunakan oleh karyawan perusahaan sebagai kartu absensi dapat dilihat pada gambar 2.1 dan gambar 2.2.
(41)
DAFTAR HADIR KARYAWAN Minggu yang Berakhir tanggal:
Senin Selasa Rabu
No Nama
Karyawan Masuk Keluar Jam Total Masuk Keluar Jam Total Masuk Keluar Jam Total 1
2 3 4 5 6
Kamis Sabtu Total Jam Seminggu Tanda Tangan Masuk Keluar
Jam
Total Masuk Keluar
Jam
Total Jam Biasa
Jam
Lembur Karyawan 1 2 3 4 5
Gambar 2.1: Daftar Hadir Karyawan Sumber: Mulyadi (2001: 375)
(42)
KARTU HADIR
No
Nama Periode
Jam Biasa Tarif Jml
Jam Lembur Tarif Jml
Jumlah Penghasilan:
Potongan PPh 21 Utang Lain-lain
Jumlah Potongan:
Jumlah yang harus dibayar
M K M K M K M K
Gambar 2.2: Kartu Jam Hadir Sumber: Mulyadi (2001: 376) Keterangan:
M: Masuk K: Keluar
c. Kartu jam kerja
Kartu jam kerja digunakan untuk mencatat waktu yang dipakai oleh tenaga kerja guna mengerjakan suatu produk atau jasa. Kartu jam kerja diisi oleh mandor pabrik, dan diserahkan ke bagian pembuat
(43)
daftar gaji dan upah. Kartu jam kerja akan dibandingkan dengan kartu jam hadir sebelum digunakan untuk mendistribusikan biaya upah langsung kepada setiap jenis barang atau produk. Contoh kartu jam kerja dapat dilihat pada gambar 2.3.
KARTU JAM KERJA
Box Potongan Box Potongan
Nama Jam
Kerja Waktu
No No. Kartu Jam
Kerja
Nama Barang
No Order
Jumlah Potongan Barang
Mandor Kepala Bagian Total
Jam Kerja
Gambar 2.3: Kartu Jam Kerja Sumber: Mulyadi (2001: 376)
d. Daftar gaji dan daftar upah
Dokumen dafar gaji dan upah dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah yang kedudukannya bedara dibawah fungsi akuntansi. Dokumen daftar gaji dan upah perusahaan dibuat
(44)
berdasarkan informasi yang dihasilkan dari kartu jam kerja, kartu jam hadir, dan dokumen pendukung perubahan gaji dan upah. Daftar gaji dan upah dibuat untuk memperhitungkan besaran penghasilan yang akan diterima oleh karyawan perusahaan. Daftar gaji dan upah berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan. Contoh daftar gaji dan daftar upah dapat dilihat pada gambar 2.4 dan gambar 2.5.
DAFTAR GAJI KARYAWAN
Nama
Karyawan No Induk
Jumlah Hari Kerja
Jumlah Tarif Gaji
Gaji Biasa Gaji Lembur Total Gaji Jam
Lembur Jam Per
1 2 3 4 5
POTONGAN GAJI KARYAWAN
PPh pasal 21
Iuran Organisasi
Dana
Pensiun Koperasi Yayasan
Lain-Lain Jumlah Gaji Bersih Karyawan Potongan 1 2 3 4 Gambar 2.4: Daftar Gaji
(45)
DAFTAR UPAH UNTUK MINGGU
Nama
No. Induk
Hari dan Jam Kerja
Jml. Jam
Kerja Jml. Jam Tarif
Karyawan Biasa Lembur Jumlah Per
Upah Biasa 1 2 3 4 5 Tanggal Upah Lembur Total Upah
Potongan Upah Karyawan
Upah Bersih PPh 21
Dana
Pensiun Koperasi Yayasan Lain-lain
Jumlah Potongan 1 2 3 4 5 Gambar 2.5: Daftar Upah
Sumber: Mulyadi (2001: 379)
e. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini berisi ringkasan gaji dan ringkasan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan daftar upah karyawan. Lihat contoh daftar rekap gaji dan daftar rekap upah di gambar 2.6.
(46)
f. Surat pernyataan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta potongan-potongan yang menjadi beban setiap karyawan. Contoh surat pernyataan gaji dan upah karyawan dapat dilihat di gambar 2.7.
REKAPITULASI GAJI BULANAN Potongan Gaji Karyawan Departemen/Bag
Gaji Biasa
Gaji
Lembur PPh 21
Iuran Org
Dana Pensiun Lain-lain Gaji Bersih Karyawan 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5
REKAPITULASI UPAH MINGGU YANG BERAKHIR TGL Potongan Gaji Karyawan Departemen/Bag
Gaji Biasa
Gaji
Lembur PPh 21
Iuran Org
Dana Pensiun Lain-lain Gaji Bersih Karyawan 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5
Gambar 2.6: Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah Sumber: Mulyadi (2001: 380)
(47)
g. Amplop gaji dan upah
Pembayaran gaji dan upah kepada karyawan mengunakan amplop, yang mana di muka amplop gaji dan upah berisi informasi seperti nama karyawan, nomor identifikasi karyawan, dan jumlah gaji bersih yang diterima oleh setiap karyawan.
h. Bukti kas keluar
Dokumen ini berisi perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh bagian atau fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan daftar upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Contoh bukti kas keluar lihat gambar 2.8 :
(48)
PT Eliona Sari Jln. Sawa CT 8/94 Yogyakarta
SURAT PERNYATAAN GAJI DAN UPAH Bulan
Nama:
No Induk Karyawan: Departemen:
Bagian :
Gaji/Upah Biasa IDR
Gaji/Upah Lembur
Jumlah Gaji/Upah Bruto IDR
PPh 21 IDR
Iuran Org Karyawan Dana Pensiun Lain-lain
Jumlah Potongan
Gaji/Upah Bersih IDR
Gambar 2.7: Surat Pernyataan Gaji dan Upah Sumber: Mulyadi (2001: 381)
(49)
PT.DIRGANTARA
JL.SAWA CT 8/94 No BKK 5078
Yogyakarta 55821 No Cek:
BUKTI KAS KELUAR Dibayarkan
Kepada :
Jumlah Uang : IDR
Untuk Keperluan :
Tanda Tanggan Tanggal No. Rek Jumlah Direktur Keuangan
Kepala Dep. Keuangan
Kepala bag
Utang
Kassa
Gambar 2.8: Bukti Kas Keluar Sumber: Mulyadi (2001: 84)
(50)
4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut:
a. Jurnal umum
Jurnal umum ini digunakan dalam pencatatan gaji dan upah untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan. Contoh kartu harga pokok produk gambar 2. 9.
JURNAL UMUM Halaman
Tanggal Keterangan Nomor Bukti Nomor Rekening Debit Kredit
Gambar 2.9: Jurnal Umum Sumber: Mulyadi (2001: 102)
(51)
b. Kartu harga pokok produk
Kartu harga pokok digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja yang dikeluarkan untuk pesanan atau produk tertentu. Contoh dokumen dapat dilihat pada gambar 2.10.
c. Kartu biaya
Kartu biaya digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan. Informasi sumber untuk membuat kartu biaya adalah bukti memorial.
d. Kartu penghasilan karyawan
Kartu biaya digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Selain itu, kartu ini digunakan sebagai tanda upah karyawan dengan ditandatangganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Dengan adanya tanda tanggan tersebut, setiap karyawan hanya bisa mengetahui jumlah upahnya saja, sehingga rahasia penghasilan karyawan tertentu tidak bisa diketahui oleh karyawan lainnya. Contohnya dapat dilihat pada gambar 2.11.
(52)
KARTU HARGA POKOK PRODUK Nama Pemesan No Pesanan Tanggal Mulai Spesifikasi Kuantitas Tanggal Selesai
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Anggaran Biaya
Tanggal
No. BPPBG
Jumlah
Tanggal
Jam Jumlah
Tanggal Tarif
Jumlah
Biaya Bahan Baku
Rupiah Kerja Rupiah Rupiah BTKL
BOP Jumlah Harga pokok persatuan Realisasi Biaya Biaya Bahan Baku BTKL BOP Jumlah Harga pokok persatuan Otorisasi Kepala Dep Kepala
Bag Akuntansi Akuntansi
Biaya
Gambar 2.10: Kartu Harga Pokok Produk Sumber: Mulyadi (2001: 142)
(53)
KARTU PENGHASILAN KARYAWAN
Nama No Induk Departeman Bagian
Penghasilan dan Potongan Januari Februari Maret April Desember Jumlah Total
Gaji/Upah Biasa Gaji/Upah Lembur
Jumlah Gaji/Upah Potongan
PPh 21
Iuran Organisasi Karyawan Dana Pensiun
Lain-lain
Jumlah Potongan Gaji/Upah Bersih
Tanda Tanggan Penerima
Gambar 2.11: Kartu Penghasilan Karyawan Sumber: Mulyadi (2001: 383)
(54)
5. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan serta penghentian karyawan. b. Fungsi pencatat waktu
Fungsi ini bertugas untuk menyelenggarakan catatan kartu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Fungsi pencatat waktu hadir bertanggungjawab bahwa setiap katyawan memasukan kartu jam kerja dan kartu jam hadir adalah karyawan yang sah. Fungsi pencatat waktu mengawasi bahwa tidak ada karyawan perusahaan yang melakukan manipulasi jam kerja dan jam hadir dengan cara menitipkan kartu jam kerja dan kartu jam hadir kepada karyawan lainnya.
c. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Fungsi pembuat daftar gaji memperhitungkan jumlah gaji dan upah karyawan berdasarkan
(55)
dokumen perubahan gaji dan upah, kartu jam kerja, kartu jam hadir maupun catatan lainnya yang mempengaruhi penghasilan karyawan seperti hutang, iuran organisasi dan pajak penghasilan.
d. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban dan pendistribusian biaya gaji dan upah kesetiap departemen yang mengkonsumsi tenaga kerja. Fungsi akuntansi bertugas mencatat hutang, memproses pembayaran gaji dan upah kepada karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan upah. Fungsi akuntansi mengeluarkan bukti kas keluar dan memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan untuk membayarkan gaji dan upah kepada karyawan. e. Fungsi keuangan
Fungsi ini bertanggungjawab mengisi cek untuk pembayaran gaji dan upah dengan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan dan selanjutnya dibagikan kepada setiap karyawan yang berhak. Gaji dan upah yang diterima oleh karyawan dari fungsi keuangan sesuai dengan informasi yang terdapat pada daftar gaji dan upah yang dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah serta telah diperiksa oleh fungsi akuntansi.
(56)
6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengupahan Sistem pengupahan terdiri atas jaringan prosedur berikut ini: a. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur di atas digunakan untuk mencatat waktu hadir karyawan dan prosedur ini diselengarakan oleh fungsi pencatatan waktu dengan mengunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir dapat mengunakan daftar hadir biasa dengan cara karyawan menandatangani setiap hadir dan pulang dari perusahaan. Apabila perusahaan sudah memiliki mesin pencatat waktu (time recordes machine), maka karyawan dapat mengunakan mesin tersebut untuk mengisi waktu hadir dan saat pulang dari perusahaan.
Pencatatan waktu hadir memiliki kegunaan untuk menentukan jumlah upah karyawan perusahaan. Karyawan yang mendapatkan gaji bulanan, daftar ini digunakan untuk menentukan apakah karyawan tersebut dapat memperoleh upah penuh atau tidak. Ketidakpenuhan upah yang diperoleh karyawan perusahaan merupakan konsekuensi karyawan, apabila karyawan tersebut tidak hadir saat jam kerja perusahaan. Daftar ini digunakan pula untuk melihat apakah karyawan tertentu bekerja pada jam biasa atau karyawan tertentu bekerja secara lembur, sehingga karyawan tersebut mendapatkan hak secara penuh.
(57)
b. Prosedur pencatatan waktu kerja
Prosedur ini digunakan untuk mendistribusikan biaya upah karyawan ke setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Karyawan yang membutuhkan prosedur pencatatan waktu kerja adalah karyawan perusahaan yang bekerja di bagian produksi. Oleh karena itu, waktu kerja ini digunakan sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi. Pencatatan waktu hadir dan waktu kerja dilakukan dengan melihat langsung kartu absensi dan mencocokan jumlah jam kerja yang dimasukan ke dalam daftar gaji dan upah. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pemasukan data jumlah jam kerja yang dapat merugikan perusahaan maupun karyawan itu sendiri (Bu, 2006: 121).
c. Prosedur pembuatan daftar upah
Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur ini adalah surat-surat yang keputusan yang dibuat oleh fungsi kepegawaian. Jika upah karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak maka fungsi ini akan memotong pajak dari penghasilan karyawan tersebut. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah membandingkan jam kerja dan jam hadir karyawan dan melihat berapa jam kerja yang dipakai oleh perusahaan untuk bekerja, absen, tugas dinas dan jam lembur. Selanjutnya fungsi pembuat daftar gaji dan upah mengisi dokumen daftar gaji dan upah
(58)
sesuai jam kerja dan mencatat tarif yang telah ditetapkan serta memperhitungkan potongan yang menjadi beban karyawan.
d. Prosedur distribusi biaya upah
Di dalam prosedur ini, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang mengkonsumsi manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan biaya produk. Pendistribusian biaya upah karyawan dilakukan oleh bagian akuntansi setelah menerima dokumen dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
e. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Fungsi akuntansi bertugas membuat bukti kas keluar untuk menyatakan, bahwa sejumlah uang tertentu akan dikeluarkan untuk membayar upah kepada karyawan. Prosedur ini juga merupakan perintah kepada fungsi keuangan untuk mengeluarkan cek.
f. Prosedur pembayaran upah
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi bertugas membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran upah. Fungsi akuntansi kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop upah. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak, maka pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan
(59)
oleh juru bayar. Pembayaran upah juga dapat dilakukan dengan membagikan cek upah kepada karyawan.
7. Unsur-unsur sistem pengendalian intern pada sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
Dibawah ini merupakan unsur yang membentuk pengendalian intern: a. Organisasi
1) Fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji dan upah. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah merupakan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab atas perhitungan penghasilan setiap karyawan yang berada di bawah departemen personalia dan umum. Fungsi keuangan merupakan fungsi penyimpanan yang berada di fungsi pembayaran gaji dan upah atau kasir. Kedua fungsi tersebut harus dipisahkan agar ketelitiannya dan keterandalannya dapat terjamin serta dapat dibayarkan ke karyawan yang berhak.
2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. Ketelitian dan keterandalan waktu hadir karyawan sangat menentukan ketelitian dan keterandalan gaji dan upah karyawan. Oleh karena itu, kedua fungsi tersebut harus dipisahkan.
(60)
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama. Hal ini dilakukan agar pembayaran kepada karyawan yang tidak berhak dapat dihindari.
2) Setiap perubahan gaji dan upah karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan. Menjamin data gaji dan upah karyawan, setiap perubahan unsur yang dipakai sebagai dasar perhitungan penghasilan karyawan harus diotorisasi oleh yang berwenang.
3) Setiap potongan gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan pada surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian. Oleh karena itu, tidak setiap fungsi dapat melakukan pemotongan tersebut tanpa mendapatkan otorisasi dari fungsi kepegawaian. 4) Kartu hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. Hal
ini dilakukan agar kartu jam hadir menjadi sah sebagai dasar penghitungan gaji dan upah dan untuk keperluan lainnya.
(61)
5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh departemen karyawan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan agar karyawan yang melakukan kerja lembur mendapatkan haknya sesuai yang dikerjakan, karena upah lembur akan berbeda dengan upah biasa.
6) Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia untuk menunjukan bahwa:
a) Karyawan yang tercantum dalam daftar gaji dan upah adalah karyawan diangkat menurut surat keputusan pejabat yang berwenang.
b) Tarif gaji dan upah sebagai dasar perhitungan gaji dan upah adalah tarif yang berlaku sesuai surat keputusan pejabat yang berwenang.
c) Data yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. d) Perkalian dan perjumlahan yang tercantum dalam daftar
gaji dan upah telah dicek ketelitiannya.
7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Bukti kas keluar yang telah diotorisasi adalah perintah untuk mengeluarkan uang pada
(62)
tanggal tertentu untuk pembayaran gaji dan upah kepada karyawan.
8) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan. Hal ini dilakukan untuk mengecek ketelitian data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan.
9) Tarif upah yang tercantum dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya. Hal ini dilakukan memudahkan pendistribusian biaya tenaga kerja ke dalam kartu harga pokok produk.
c. Praktek yang sehat
1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung. Hal ini dilakukan untuk mengecek ketelitian data berapa waktu yang digunakan untuk menghasilkan produk dan berapa jam karyawan tersebut berada diperusahaan.
2) Pemasukan kartu jam hadir kedalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. Hal ini dilakukan untuk menghindari perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.
(63)
3) Perubahan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi keuangan sebelum dilakukan pembayaran. Ini dilakukan untuk menjamin bukti kas keluar dibuat atas dasar dokumen sumber yang handal.
4) Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. Ini digunakan untuk memverifikasi berapa utang pajak penghasilan karyawan yang harus disetorkan perusahaan ke Negara.
5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Setelah ditandatangani oleh karyawan, kartu penghasilan karyawan ini disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah ke dalam arsip menurut abjad nama karyawan.
8. Bagan alir dokumen sistem akuntansi pengupahan
Bagan alir dokumen menjelaskan sistem pembayaran upah kepada karyawan pelaksana yang jasanya dibayar menurut jumlah jam, hari kerja, dan jumlah produk yang dihasilkan. Bagan alir dokumen sistem akuntansi pengupahan dapat dilihat pada gambar 2.12.
(64)
Jurnal untuk mencatat biaya upah terbagi menjadi empat tahap yaitu: a. Tahap pertama. Berdasarkan bukti kas keluar lembar kesatu, di catat
oleh bagian utang kewajiban upah ke dalam register bukti kas sebagai berikut:
Gaji dan upah xxx
Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx
Rekening yang digunakan yaitu rekening gaji dan upah sebagai
clearing account.
b. Tahap kedua. Berdasarkan bukti memorial, bagian jurnal mencatat distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagai berikut:
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja xxx Biaya overheadpabrik sesungguhnya xxx Biaya administrasi dan umum xxx
Biaya pemasaran xxx
Gaji dan upah xxx
Biaya tenaga kerja langsung dibebankan pada rekening barang dalam proses. Biaya tenaga kerja tidak langsung diberlakukan sebagai unsur overhead parik, maka ini dibebankan pada biaya overhead
(65)
pabrik sesungguhnya. Gaji karyawan pada fungsi nonproduksi dibebankan pada rekening biaya administrasi dan umum dan rekening pemasaran.
c. Tahap ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah di cap “lunas” oleh fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran upah karyawan ke dalam register cek sebagai berikut:
Bukti kas yang akan dibayar xxx
Kas xxx
d. Tahap keempat. Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap daftar upah, bagian katu biaya mencatat biaya tenaga kerja ke dalam dua buku pembantu yaitu: kartu harga pokok produk dan kartu biaya. Kartu harga pokok produk digunakan untuk mencatat rincian biaya tenaga kerja langsung yang digunakan untuk memproduksi pesanan. Kartu harga pokok produk merupakan rekening pembantu untuk rekening barang dalam proses-biaya tenaga kerja. Kartu biaya berisi rekening pembantu yang merinci rekening-rekening kontrol seperti biaya overhead sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran. Upah tenaga kerja tidak langsung, upah karyawan fungsi administrasi dan umum (fungsi akuntansi, fungsi personalia dan umum, fungsi hubungan masyarakat) dan upah karyawan fungsi pemasaran dicatat ke dalam kartu biaya.
(66)
Mulai Mulai
Mencatat jam hadir
Mencatat jam kerja
KJH KJK
Membuat Daftar Hadir
Membuat Daftar Jam Kerja
KJH DHK
KJK
DJKK
1 2
Bagian Pencatatan Waktu Bagian dibawah Departemen Produksi
Keterangan:
KJH : Kartu Jam hadir DHK : Daftar Hadir Karyawan KJK : Kartu Jam Kerja DJKK : Daftar Jam Kerja Karyawan
Gambar 2.12: Sistem Akuntansi Pengupahan Sumber: Mulyadi (2001: 397)
(67)
Bagian Gaji dan Upah 1 2 KJH DHK KJK DJKK Membandingkan daftar hadir dan
daftar kerja karyawan Membuat daftar upah Membuat rekap daftar upah dan surat pernyataan
upah
SPU 2 RDU 1
2 DU 1
KPK
3
8
KPK
DU 2
BKK 3 T A KJK DJKK KJH DHK T Keterangan:
RDU : Rekap Daftar Upah SPU : Surat Pernyataan Upah KPK : Kartu Penghasilan Karyawan
Gambar 2.12: Sistem Akuntansi Pengupahan (Lanjutan) Sumber: Mulyadi (2001: 397)
(68)
3
KPK SPU
2 RDU 1
2 DU 1
Membuat bukti kas keluar KPK SP 2 RDU 1
2 DU 1
3 2 BKK 1
Register Bukti Kas Keluar 5
7
RDU 2 DU 1 BKK 1
10
Mencatat nomor cek pada register bukti kas BAGIAN UTANG
4
Keterangan: DU : Daftar Upah
Gambar 2.12: Sistem Akuntansi Pengupahan (Lanjutan) Sumber: Mulyadi (2001: 398)
(69)
Bagian Keuangan 4
KPK
SPU RDU 2
2 DU 1
3 BKK 1
Mengisi cek dan meminta tanda tangan atas cek
Menguangkan cek ke bank dan memasukan uang
ke amplop upah
Membayar karyawan & meminta tanda tangan atas kartu penghasilan
karyawan
Membubuhkan cap lunas pada bukti dan
dokumen pendukungnya
6
KPK
SPU RDU 2
2 DU 1
3 BKK 1
7
8
Dimasukan kedalam amplop gaji bersamaan
dengan pemasukan uang upah
SPU RDU 2
2 DU 1
3 BKK 1 KPK
6
Keterangan:
BKK : Bukti Kas Keluar
Gambar 2.12: Sistem Akuntansi Pengupahan (Lanjutan) Sumber: Mulyadi (2001: 398)
(70)
Bagian Akuntansi
5
BKK 2 RDG 1
Membuat bukti memorial
BKK 2 RDG 1 Bukti memorial
Jurnal
Umum 9
10
RDG 2 DG 1 BKK 1
Register Cek
N
Selesai
9
BKK 2 RDG 1 Bukti memorial Kartu Biaya Kartu harga pokok produk N
Bagian Kartu Biaya
Gambar 2.12: Sistem Akuntansi Pengupahan (Lanjutan) Sumber: Mulyadi (2001: 399)
(71)
E. Review Penelitian Terdahulu.
Pertama: penelitian yang dilakukan oleh Endang Setiayanti dengan nomor induk mahasiswa 002114279 dengan judul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian Studi Kasus pada PT. Shelter Yogyakarta” untuk melihat kesesuaian praktek yang dilakukan oleh perusahaan dengan teori yang ada. Rumusan masalah pada penulisan skripsi ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem akuntansi penggajian yang dilakukan oleh perusahaan? 2. Apakah sistem pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian yang
dilakukan oleh perusahaan sudah efektif?
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ditulis pada latar belakang dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengujian pendahuluan
a. Mendeskripsikan fungsi organisasi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian.
b. Mendeskripsikan dokumen sistem penggajian pada perusahaan.
c. Mendeskripsikan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian.
d. Mendeskripsikan unsur pengendalian intern dalam sistem penggajian. e. Membuat bagan alir.
2. Pengujian kepatuhan
(72)
b. Menentukan populasi yang akan diambil. c. Menentukan tingkat keandalan 95%. d. Menentukan DUPL 5%.
e. Menentukan besarnya sampel minimum. f. Memulih anggota sampel.
g. Membuat table stop or go sampling. h. Pemeriksaan terhadap attribute. i. Evaluasi hasil pemeriksaan attribute.
Berdasarkan rumusan masalah dan teknik analisis data di atas, maka didapatlah hasil penelitian sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diketahui bahwa: sistem akuntansi penggajian pada PT. Shelter sudah sesuai dengan teori.
2. Hasil pengujian kepatuhan terhadap sampel tidak ditemukan adanya penyimpangan atau jumlah kesalahan sama dengan 0 (nol) dan dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern sistem akuntansi penggajian pada PT. Sheltersudah efektif.
Kedua: penelitian yang dilakukan oleh Christina Tri Winarsih dengan nomor induk mahasiswa 94211013 dengan judul “Analisis Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan pada Perusahaan Sri Hadi Group” untuk melihat kesesuaian praktek yang dilakukan oleh perusahaan dengan teori yang ada. Rumusan masalah pada penulisan skripsi ini dapat dilihat sebagai berikut:
(73)
1. Apakah sistem akuntansi penggajian pada perusahaan Sri Hadi Group sudah baik?
2. Apakah sistem pengendalian intern dalan sistem akuntansi penggajian perusahaan Sri Hadi Group sudah efektif?
3. Apakah sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan Sri Hadi Group sudah baik?
4. Apakah sistem pengendalian intern dalan sistem akuntansi pengupahan Perusahaan Sri Hadi Group sudah efektif?
Teknik Analisi Data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ditulis pada latar belakang dijelaskan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan data hasil penelitian yang berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan akuntansi dan jaringan prosedur sistem akuntansi penggajian pada perusahaan Sri Hadi Group.
2. Membandingkan antara data temuan dengan teori sistem akuntansi penggajian. Langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Menentukan attributeyang diperiksa
b. Menentukan populasi yang sampelnya diambil. c. Menentukan besarnya sampel
d. Memmilih anggota sampel dari seluruh populasi e. Pemeriksaan attribute unsur pengendalian intern. f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute sampling.
(74)
3. Mendeskripsikan data hasil penelitian yang berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan akuntansi dan jaringan prosedur sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan Sri Hadi Group.
4. Membandingkan antara data temuan dengan teori sistem akuntansi pengupahan. Langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Menentukan attributeyang diperiksa
b. Menentukan populasi yang sampelnya diambil. c. Menentukan besarnya sampel
d. Memmilih anggota sampel dari seluruh populasi e. Pemeriksaan attribute unsur pengendalian intern. f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute sampling.
Berdasarkan rumusan masalah dan teknik analisis data di atas, maka didapatlah hasil penelitian sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan Sri Hadi Group tidak sesuai dengan teori. 2. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa sistem pengendalian intern
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan Sri Hadi Group tidak efektif karena AUPL>DUPL, yaitu AUPL, lebih besar dari 50% sedangkan DUPL sebesar 5%.
(75)
57 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian
1. Studi Kasus
Penelitian ini bersifat studi kasus. Obyek penelitiannya adalah perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II. Studi kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya kegiatan yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan. Hasil dari penelitian ini hanya berlaku untuk perusahaan tersebut dan tidak berlaku untuk perusahaan lain.
2. Deskriptif Analisis
Penelitian ini terlebih dahulu menyajikan konsep teoritis, kemudian mengambarkan obyek yang diteliti. Hasil penelitian akan dianalisis oleh penulis secara kritis dan kemudian diambil kesimpulan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian : Penelitian ini dilakukan pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II, Sintang, Kalimanatan Barat.
2. Waktu penelitian : Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2013 - Februari 2013.
(76)
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian adalah: a. Bagian personalia b. Bagian akuntansi
c. Bagian keuangan
d. Bagian pencatatan waktu 2. Obyek penelitian adalah:
Obyek penelitian ini adalah sistem akuntansi pengupahan karyawan pemanen kelapa sawit pada perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II.
D. Data yang Dibutuhkan
Data yang berkaitan dengan penelitian ini adalah: 1. Gambaran umum perusahaan
a. Sejarah perusahaan
b. Struktur organisasi perusahaan
c. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan perusahaan d. Sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan
e. Perbedaan antara sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan
f. Fungsi personalia pada sistem akuntansi pengupahan perusahaan 2. Fungsi-fungsi yang berperan dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan. 3. Dokumen, formulir dan catatan yang berkaitan dengan sistem akuntansi
(77)
4. Jaringan prosedur yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan, seperti:
a. Prosedur pencatatan waktu hadir b. Prosedur pencatatan waktu kerja c. Prosedur pembuatan daftar upah d. Prosedur distribusi biaya upah e. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
f. Prosedur pembayaran upah
5. Bagan alir sistem akuntansi pengupahan.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Menurut Jogiyanto (2004: 93), “Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung atau komunikasi dua arah dengan responden”. Responden yang akan dipilih yaitu: pimpinan perusahaan atau karyawan perusahaan yang diberikan wewenang oleh pimpinan perusahaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penulis. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan gambaran umum perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan di perusahaan tersebut.
2. Observasi
Menurut Jogiyanto (2004: 89), “Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan
(78)
atau obyek data”. Pendekatan observasi berbeda dengan pendekatan komunikasi, karena pendekatan observasi tidak berinteraksi secara langsung dengan obyek datanya, tetapi hanya mengobservasi saja. Teknik ini digunakan untuk mengungkap data-data yang belum dapat diperoleh selama wawancara dilakukan. Data-data yang diharapkan diperoleh dengan mengunakan teknik observasi adalah data-data berupa catatan-catatan dan formulir-formulir yang berhubungan dengan sistem akuntansi pengupahan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan, mempelajari dan mendokumentasikan data-data perusahaan. Data yang berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan seperti: jurnal, formulir, buku besar, buku tambahan upah, flow chart, serta bagan struktur organisasi.
F. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana penerapan sistem
akuntansi pengupahan perusahaan, maka dilakukan langkah sebagai berikut:
a. Cara yang digunakan untuk menganalisis kegiatan pokok perusahaan yaitu memperhatikan kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan pokok perusahaan ini kemudian
(79)
disesuaikan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat apakah kegiatan pokok perusahaan berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Setelah mencari keterkaitannya, langkah selanjutnya adalah mencari pihak-pihak yang memiliki keterlibatan dengan sistem akuntansi pengupahan karyawan. Sistem akuntansi pengupahan perusahaan berkaitan dengan tenaga kerja dan pembayaran balas jasa kepada karyawan. Pihak-pihak yang terlibat di dalam kegiatan pokok perusahaan dapat ditelusuri melalui tugas dan tanggungjawab pihak-pihak tersebut dari penerimaan karyawan hingga pembayaran upah. Berdasarkan penelusuran pihak-pihak yang terlibat di dalam perusahaan, maka dapat dijelaskan apa kegiatan pokok perusahaan, golongan tenaga kerja yang seperti apa yang mengerjakan kegiatan pokok perusahaan dan
pihak-pihak mana yang berperan memperlancar kinerja
operasional dengan merekrut karyawan dan membayarkan upah kepada karyawan.
b. Informasi yang dibutuhkan management dalam sistem akuntansi pengupahan berupa jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi
beban perusahaan. Teknik yang digunakan untuk mencari
informasi biaya gaji dan upah yaitu mendeskripsikan biaya apa saja yang timbul dari sistem akuntansi pengupahan perusahaan.
(80)
Pendeskripsian ini dilakukan untuk memperoleh informasi jenis biaya gaji dan upah yang dihasilkan dari penerapan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Informasi ini akan menjelaskan bagaimana informasi biaya gaji dan upah dihasilkan dan manfaat informasi tersebut bagi pihak manajemen perusahaan. Informasi biaya gaji dan upah akan sangat membantu pihak management untuk menilai kinerja perusahaan dan mengetahui biaya gaji dan upah yang menjadi beban pusat pertanggungjawaban. Informasi biaya gaji dan upah ini akan digunakan untuk melihat apakah perusahaan membutuhkan rincian biaya gaji dan upah untuk membuat kebijakan strategik.
c. Cara yang digunakan untuk mencari dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan yaitu dengan mempelajari fungsi dokumen yang ada di dalam perusahaan.
Dokumen-dokumen perusahaan akan dideskripsikan untuk
menentukan apakah dokumen tersebut berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan. Apabila dari hasil pendeskripsian ditemukan bahwa, dokumen perusahaan memiliki fungsi yang sama sebagai dokumen perubahan tarif, dokumen perhitungan upah karyawan, dokumen daftar gaji dan upah, dokumen rekap daftar gaji dan upah, surat pernyataaan gaji dan upah, dokumen perintah pengeluaran dana, maka disimpulkan dokumen tersebut
(81)
adalah dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Selain itu, walaupun dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan tidak dibuat oleh fungsi yang sama dengan kajian teori, maka dokumen dinyatakan sebagai dokumen sah yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan. Fungsi dokumen pada perusahaan satu dengan
perusahaan lain memiliki perbedaan. Tolak ukur untuk
menentukan dokumen tertentu merupakan dokumen yang
digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan adalah kesamaan fungsi dari setiap dokumen tersebut.
d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan dapat dideskripsikan dengan cara mempelajari catatan apa saja yang dihasilkan oleh fungsi pencatatan upah karyawan. Cara ini digunakan untuk menentukan apakah dokumen yang dihasilkan oleh pihak akuntansi memiliki peran dalam sistem akuntansi pengupahan. Catatan akuntansi tersebut digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan, apabila catatan tersebut memiliki fungsi yang sama dengan jurnal. Apabila berdasarkan pendeskripsian ditemukan bahwa dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama sebagai media pencatatan akuntansi, maka disimpulkan perusahaan memiliki catatan akuntansi dalam sistem akuntansi pengupahan.
(1)
1. Apakah ada fungsi keuangan? 2. Apakah ada fungsi akuntansi?
3. Apakah manajemen membutuhkan informasi mengenai jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu? 4. Apakah manajemen membutuhkan informasi mengenai jumlah biaya gaji dan
upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu?
5. Apakah manajemen membutuhkan informasi mengenai jumlah biaya gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu?
6. Apakah manajemen membutuhkan informasi mengenai rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu?
7. Apakah ada Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah seperti (surat keputusan pengangkatan karyawan, tarif upah, pemindahan maupun penghentian karyawan)?
8. Apakah ada Kartu jam hadir yang diawasi oleh fungsi pencatat waktu? 9. Apakah ada Kartu jam kerja untuk setiap karyawan?
10. Apakah ada Daftar gaji dan daftar upah yang berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan?
11. Apakah ada dokumen berupa Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah yang berrisi ringkasan gaji dan ringkasan upah setiap karyawan?
12. Apakah ada dokumen Surat pernyataan gaji dan upah yang dibuat fungsi pembuat daftar gaji dan upah ?
13. Apakah fungsi akuntansi membuat bukti kas keluar?
14. Apakah ada catatan akuntansi seperti jurnal umum, kartu harga pokok produk, kartu biaya, kartu penghasilan? Bentuknya seperti apa?
15. Apakah di fungsi akuntansi ini dibedakan menjadi bagian utang, bagian kartu biaya dan bagian jurnal?
(2)
16. Apakah setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama?
17. Apakah setiap perubahan gaji dan upah karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan?
18. Apakah setiap potongan gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan pada surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian
19. Apakah perintah lembur harus diotorisasi oleh departemen karyawan yang bersangkutan?
20. Apakah daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia?
21. Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi?
22. Apakah perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan?
23. Apakah ada bagan alir dokumen untuk system pengupahan diperusahaan? Apakah perusahaan memiliki bagan struktur organisasi? Jelaskan?
24. Apakah perusahaan merancang sendiri sistem akuntansi pengupahan? Jika iya bagaimana penerapannya? Jika tidak mengapa?
(3)
Lampiran 17. Surat Persetujuan Penelitian pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II
(4)
Lampiran18. Surat Pernyataan Penelitian pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II
(5)
xvi
ABSTRAK
Evaluasi Sistem Akuntansi Pengupahan
Studi Kasus Pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II Solam Raya Estate, Kalimantan Barat
Yunita Astikawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanan sistem akuntansi pengupahan pada perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II. Jenis penelitian ini bersifat studi kasus.Data diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara (1) mendeskripsikan sistem akuntansi pengupahan pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II dan (2) mengevaluasi sistem akuntansi pengupahan untuk menemukan kelemahan sistem.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa sistem akuntansi pengupahan pada PT. Sinar Dinamika Kapuas II telah dijalankan sesuai kebijakan perusahaan. Masalah keterlambatan pembayaran upah karyawan disebabkan oleh kelemahan sistem akuntansi pengupahan dan kurangnya pengendalian perusahaan untuk memotivasi semua assistant.Penundaan pembayaran upah merupakan(1) akibat dari tindakan assistant terlambat menyerahkan dokumen sumber ke fungsi akuntansi dan (2) akibat dari perbedaan tarif yang dihitung oleh assistant dan fungsi akuntansi. Perbedaan tarif dan terlambatnya penyerahan dokumen sumber mengakibatkan lamanya proses pembuatan daftar upah. Daftar upah yang diproses dalam jangka waktu lama mengakibatkan pembayaran upah karyawan tertunda.
(6)
xvii
ABSTRACT
The Evaluation of Wage Accounting System
A Case Study at PT. Sinar Dinamika Kapuas II Solam Raya Estate, West Kalimantan
Yunita Astikawati Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
The aim of this research was to investigate the execution of wage accounting system at PT. Sinar Dinamika Kapuas II. This is a case study. The data was gathered through interview, observation, and documentation. After the data gathered, the researcher analyzed the data through (1) describing the wage accounting system of PT. Sinar Dinamika Kapuas II and (2) evaluating wage accounting system in order to discover the lack of the system.
The result of this research shows that the wage accounting system at PT. Sinar Dinamika Kapuas II had been implemented based on the company regulation. The postponement of giving the wage to the workers was caused by the weakness of wage accounting system and the lack of control from the company to motivate all assistants. The problem occurred because: (1) the assistants were late at giving the source of document to the accounting department and (2) there was a tariff difference between the assistant and the accounting department. This differences and the lateness of document submission cause the lateness of making the wage list. Those long process then causes the lateness of giving the wages to workers.