Korelasi Antara Tinggi Badan Ibu Dengan Berat Badan Bayi Lahir Aterm.

ABSTRAK
KORELASI ANT ARA TINGGI BADAN IBU
DENGAN BERAT BADAN BA YI LAHIR ATERM

Mikael Yovianus Susilo, 2004:

Pembimbing I : Daniel S.Wibowo, dr., MSe.
Pembimbing II : Iwan Mulyadi, dr.

SeIama pertumbuhan janin di daIam rahim, luas rongga pemt ibu dapat
berpengamh terhadap pertumbuhan janin. Tinggi bad an ibu dapat berperan daIam
menentukan berat badan bayi ketika lahir. Ibu yang pendek mempunyai ukuran
rongga perut yang relatif keeil, keadaan ini diperkirakan akan mempengaruhi
berat badan bayi yang akan lahir.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk meneari korelasi sebab akibat dari tinggi
badan ibu dengan berat badan bayi yang lahir aterm.
Penelitian ini merupakan studi observasi yang bersifat non-eksperimental
dengan menggunakan metode cross sectional pola analitik. Pengambilan data
berdasarkan jumlah kedatangan pasien pada saat penelitian (whole sample). Ibu
yang melahirkan diukur tinggi badannya dan berat badan bayi ditimbang segera
setelah lahir. Data yang terkumpul diolah seeara statistik dengan menggunakan

program komputer SPSS 11.0 untuk memperoleh nilai statistik deskriptif, korelasi
Pearson dan nilai regresi.

Pada penelitian ini data tinggi badan ibu berkisar antara 139,5

-

160 em

dengan mean 153,03 dan SD 4,99. Berat badan bayi berkisar antara 2500 - 3800 g
dengan mean 3044,54 dan SO 310,57. Pada uji korelasi dari Pearson pada level
0,01 dan regresi seeara statistik, dengan menggunakan program SPSS 11.0,
diperoleh hasil data yang kurang signifikan dengan nilai korelasi 0,116 dan
korelasi yang kurang dengan nilai regresi 0,214.
Dari hasil pengolahan data pada penelitian ini, korelasi antara tinggi badan ibu
dan berat badan bayi memiliki data yang kurang signifikan dan memiliki korelasi
yang kurang.
Saran untuk penelitian ini adalah dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan
data tinggi badan ibu hamil yang lebih variatif lagi sehingga dapat diperoleh
korelasi yang lebih signifikan.


IV

ABSTRACT
CORRELATION
BETWEEN MOTHER'S HEIGHT WITH
BABY'S BIRTH WEIGHT AT TERM

Mikael Yovianus Susilo, 2004 : Supervisor I : Daniel S. Wibowo, dr., MSc.
Supervisor II: Iwan Mulyadi, dr.
During the gro\\'1h of the fetus inside the uterine, the space of mother's
abdomen can affect the fetus growth. The mother's height determines the birth
weight of a baby. A shorter mother has relative smaller space of abdomen, its
supposed could be effected the baby birth weight.
The purpose of this research is to look a correlation between mother's heights
with baby's birth weight at term.
This research is an observational study with non-experimental characteristic by
using a cross sectional analytic pattern method. Samples were obtained based on
the arrival of patients when the experiment occur (whole sample). Mother's height
will be measured and the babies weight will be count after born. Samples that

were obtained will be statistically process by using SPSS version 11.0 program to
get statistic descriptive value, Pearson correlation value and regression value.
The mother heights that were acquired between 139,5-160 cm with mean
153,03 and SO 4,99. The baby's birth weights that were acquired between 25003800 g with mean 3044,54 and SO 310,57. At correlation test tTom Pearson at
level 0,01 and regression statistic by using SPSS version 11.0 program, the results
for the samples have less sib'11ificantvalue with correlation value was 0,116 and
less correlation with regression value was 0,214.
At this research, the correlation between mother's heights with baby's birth
weight at tenn has less meaningfill data and less correlation value.
Recommendation for this research is that we need further experiment with more
varieties of the mother's height so then we can get more significant value.

v

DAFT AR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
SURA T PERNYA T AAN


ABS TRAK
ABSTRACT
KATA PENGANT AR
DAFT AR ISI
DAFT AR TABEL
DAFT AR LAMPIRAN
BABI.

iv
...

...

...

v
vi
viii
x
xi


PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian
1.5. Kerangka Pemikiran
1.6. Metodologi
1.7. Lokasi dan Waktu

1
1
1
2
2
2
3

BAB II. TINJAUAN PUST AKA
2.1. Anatomi Alat Kandungan

2.2. Fisiologi Alat Kandungan
2.3. Fisiologi Haid
2.4. Proses Terjadinya Kehamilan
2.5. Pertumbuhan Janin Intrauterin
2.5.1.
Fase Embrio
2.5.2.
Fase Fetal
2.6. Pertumbuhan Utems Selama Kehamilan
2.7. Faktor-Faktor yang Mempengamhi Pertumbuhan Janin
2.7.1.
Faktor Plasenta
2.7.2.
Faktor Janin
2.7.2.1.
Jenis Kelamin
2.7.2.2.
Kelainan Kongenital
2.7.2.3.
Infeksi Janin

2.7.3.
Faktor Ibu
2.7.3.1.
Ras
2.7.3.2.
Paritas
2.7.3.3.
Sosial Ekonomi
2.7.3.4.
Agen Teratogenik
2.7.3.5.
Penyakit
2.7.3.6.
Nutrisi
2.7.3.7.
Kebiasaan
2.7.3.8.
Tinggi Badan Ibu

Vlll


4
6
6
8
10
10
II
13
14
14
14
14
14
15
15
15
15
15
16

16
17
17
17

IX

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

19

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengolahan Data
4.2. Pembahasan Data

21
21
22

...


BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

23

DAFT AR PUS TAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

24
26
29

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Efek sosial ekonomi dan tinggi badan ibu terhadap berat
badan bayi pada ibu-ibu dengan kehamilan pertama

x


18

DAFT AR LAMPIRAN

Halaman
26

Lampiran 1. Kuisioner
Lampiran 2. Data Tinggi bad an Ibu dan Berat Badan Bayi

27

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Statistik antara Tinggi Badan Ibu dengan
Berat Badan Bayi Lahir Aterm menggunakan

Program

Statistik komputer SPSS (Statistical Packages for Social
Scientist) Ver. 11.0

28

Xl

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Selama pertumbuhan janin di dalam rahim, luas rongga perut ibu dapat
berpengaruh

terhadap pertumbuhan janin. Tinggi badan ibu berperan dalam

menentukan berat bayi ketika lahir (Walton and Hammond, 1938; Cawley, 1954;
Love and Kinch, 1965; Smith, 1976; Morton; 1977; Tanner, 1978).
Pertumbuhan janin di dalam rahim dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tinggi
badan ibu memberikan gambaran bagaimana luas rongga perut dari ibu dimana
rahim akan berkembang. Seorang ibu dengan badan yang tinggi diperkirakan akan
memiliki luas rongga perut yang lebih besar dibandingkan seorang ibu dengan
badan yang pendek. Ibu yang pendek mempunyai ukuran rongga perut yang relatif
kecil, keadaan ini diperkirakan akan mempengaruhi berat badan bayi yang akan
lahir.

1.2. Identifikasi

Masalah

Apakah ada korelasi antara tinggi badan ibu dengan berat badan bayi yang
dilahirkannya di klinik bersalin di Majalengka?

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah mengukur tinggi badan ibu hamil dan berat
badan bayi lahir dengan tujuan mencari korelasi sebab akibat dari tinggi badan ibu
dengan berat badan bayi yang lahir aterm.

2

1.4. Kegunaan

Penelitian

Untuk mempersiapkan kebutuhan janin setelah lahir yaitu berupa tindakantindakan medis yang dibutuhkan oleh bayi dengan berat badan lahir rendah.

1.5. Kerangka Pemikiran

Selama kehidupan di dalam rahim, fak1:orlingklmgan yang berpengaruh dapat
berupa luas rongga pemt dari tubuh ibu, tempat rahim berkembang (Wibowo,
1980). Tinggi badan ibu berperan dalam menentukan berat badan janin sedangkan
faktor genetik dari kedua orang tua berperan dalam menentukan pertumbuhan
setelah lahir (Walton and Hammond, 1938; Cawley, 1954; Loe and Kinch, 1965;
Smith, 1976; Morton; 1977; Tanner, 1978). Berat badan, tinggi badan dan
pengukuran lain dari seorang bayi dapat memberikan gambaran dari pertumbuhan
janin di dalam ral1im ibu (Wibowo, 1980).
Dengan demikian, seorang ibu dengan badan yang pendek maka luas rongga
pemt ibu diperkirakan akan kecil sehingga bayi yang lahir akan memiliki berat
badan yang rendal1 llntuk masa kehamilannya.

1.6. Metodologi

Dengan mengambil data, berupa status para ibll yang hamil tunggal aterm
dalam waktll tertentll, dari sebllah klinik bersalin, dilakukan pengukuran terhadap
tinggi badan ibu hamil dan penimbangan berat bayi segera seslldah lahir yang
kemlldian akan dicari korelasi sebab akibatnya dengan menggllnakan statistik
koefisien korelasi.

3

1.7. Lokasi dan Waktu

Sumber data diperoleh dari sebuah klinik bersalin swasta di Majalengka
dengan bantuan seorang dokter ahli kandungan dan bidan selama 2 bulan (MaretApril 2003).

BABV
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pada penelitian korelasi antara tinggi badan ibu dengan berat badan bayi lahir
aterm diperoleh kesimpulan bahwa data-data yang terkumpul kurang bermakna
dan terdapat korelasi yang lemah antara tinggi badan ibu dan berat badan bayi
lahir aterm. Hal ini disebabkan oleh karena data tinggi badan yang hampir
homogen, dengan demikian luas rongga abdomen pada setiap ibu tidak jauh
berbeda sehingga berat badan bayi yang dilahirkan pun tidak terlihat adanya
perbedaan yang bermakna.

5.2. Saran
Oibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan data-data tinggi badan ibu hamil
yang lebih variatiflagi «155 - >170 em) sehingga diperoleh hasil korelasi antara
tinggi badan ibu dengan berat badan bayi aterm yang lebih bennakna.

23

DAFT AR PUST AKA

Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Bandung. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman. Hal. 47-54, 65,69, 7383,90,99-100,114,
119,123-128.
Boldman, R dan Reed, D.M. 1977. Worldwide variations in low birth weight. In :
The Effects qj" Socio-Economics Conditions On Pre-And Post-Natal Growth
In Bandung, Java, Indonesia. The University of Western Australia :
Department of Anatomy and Human Biology. P. 31-36.
Cawley, R.H., McKeown, T., Record, R.D. 1954. Parental stature and birth
weight. In : The Effects Of Socio-Economics Conditions On Pre-And PostNatal Growth In Bandung, Java, Indonesia. The University of Western
Australia: Department of Anatomy and Human Biology. P. 96-97.
Cunningham, F.G., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilstrap III, L.C, Haunt, J.C,
Wenstrom, K.D. 2001. Williams Obstetrics. 21 st ed. United States of America
: The McGraw-HilI Companies, Inc. P. 32-33, 39, 46, 74, 86-87, 130-134,
168-169,1213, 1363-1364.
Guyton, A.C, Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC Hal. 1293-1294.
Harrison G.A., Weiner J.S., Tanner J.M., Barnicot N.A., Reynolds V., 1982. An
Introduction to Hmnan Evolution, Variation, Growth and Ecology. Human
Biology. 2nd ed. London: Oxford University Press. P. 188.

Hendricks, C.H. 1964. Pattern of fetal and placental b'Towth : The second half of
normal pregnancy. In : The l~ffects qj" Socio-Economics Conditions On PreAnd Post-Natal Growth In Bandung, Java, Indonesia. The University of
Western Australia: Department of Anatomy and Human Biology. P.45-46.
http://adc.bmjjournal s.coml cgilcontent/full/archdischild%3 b87/3/184
Kramer, M.S. Detenninants of low birth weight: methodological assessment and
meta-analysis. Bull WHO, 1987.
Love, EJ., Kinch, R.A.H. 1965. Factors influencing the birth weight in nonnal
pregnancy. In : lhe hlleets OfSoeio-Economics Conditions On Pre-And PostNatal Growth In Bandllng, Java, Indonesia. The University of Western
Australia: Department of Anatomy and Human Biology. P. 45-46.

24

25

Morton, N.E. 1977. Genetic aspects of prematurity. In : The E,.jjects Of SocioEconomics Conditions On Pre-And Post-Natal Growth In Bandung, Java,
Indonesia. The University of Western Australia: Department of Anatomy and
Human Biology. P.45-46.
Page, E.W., Ville, CA, Ville D.8., 1981. Human Reproductiom In : Essentials of
W.B. Saunders
Reproductive and Perinatal Medicine. 3ni ed. Canada:
Company. P. 81, 189.
Saiffudin Abdul Bari, Sarwono Prawirohardjo, Hanifa Winkjosastro, Sudraji
Sumapraja, 1981. editor: Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Hal. 23,28-29,33-35,836,
723.
Shepard, T.H. 1998. Catalog of teratogenic agents. In: F. Gary C, Norman F.G.,
Kenneth J.1., Larry CG.III, John CH., Katharine D.W.,
2001. Williams
Obstetrics. 21.1 ed. United States of America: The McGraw-Hill Companies,
Inc. P. 1005.
Sinclair, D., 1978. Human Growth after Birth. 3rded. London: Oxford University
Press. P. 104-106.
Smith, D.W., Truog, W., Rogers, J.E., Greitzler, LJ., Skinner, A1., McCann, J.J.,
Harvey, M.AS. 1976. Shifting linear growth during pregnancy: Illustration of
genetic factors in growth from fetal life through infancy. In : The Effects Of
Socio-Economics Conditions On Pre-And Post-Natal Growth In Bandung,
Java, Indonesia. The University of Western Australia: Department of
Anatomy and Human Biology. P. 45-46.
Sudigdo Sastroasmoro, SofYan Ismael. 1995. Dasar
Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.

Dasar Metodologi

Tanner. J. M. 1978 . Foetus into Man : Physical Growth from Conception to
Maturity. London: Open Books. P. 37-42.
Walton, A, Hammond, J. 1938. The maternal effect on growth and conformation
in Shire horse-Shetland pony crosses. In : The Effects Of Socio-Economics
Conditions On Pre-And Post-Natal Growth In Bandung, Java, Indonesia. The
University of Western Australia: Department of Anatomy and Human
Biology. P. 45-46.
Wibowo, D.S. 1996. Mengenal
Bandung. Hal. 30, 32-36.

Man usia. Universitas

Kristen

Maranatha

Wibowo, D.S. 1980. The Effects Of Socio-Economics Conditions On Pre-And
Post-Natal Growth In Bandung, Java, Indonesia. The University of Western
Australia: Department of Anatomy and Human Biology.