KEWAJIBAN NEGARA TERHADAP ANAK-ANAK JALANAN YANG MASIH MEMILIKI ORANG TUA YANG TINGGAL DI RUMAH SINGGAH DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG.
KEWAJIBAN NEGARA TERHADAP ANAK-ANAK JALANAN YANG MASIH
MEMILIKI ORANG TUA YANG TINGGAL DI RUMAH SINGGAH DIHUBUNGKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1979
TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK
Abstrak
Anak jalanan adalah anak yang menghabiskan waktunya di jalanan,
baik untuk bekerja maupun tidak, yang terdiri dari anak-anak yang
mempunyai hubungan dengan keluarga maupun tidak, yang terdiri dari anakanak yang mempunyai hubungan dengan keluarga atau terputus
hubungannya dengan keluarga, dan anak yang mandiri sejak kecil karena
kehilangan orangtua atau keluarga. Anak jalanan seperti anak pada
umumnya memerlukan perlindungan dan kehidupan yang layak sebagaimana
anak-anak seharusnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yang bersifat
deskriptif analitis, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan dan menganalitisf akta-fakta yang secara sistematis, faktual
dan akurat dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksana.Yuridis kualitatif
yaitu menjelaskan atau menerangkan segala sesuatu yang diperoleh dari
teori maupun hasil penelitian kepustakaan sehingga dapat ditemukan
kebenaran yang konkrit dan jelas secara ilmiah, data yang telah diperoleh
disusun secara sistematis danditarik suatu kesimpulan.
Berdasarkan pasal 22 UU No. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan
anak dan UU No. 4 tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak mewajibkan
Negara untuk melindungi hak-hak anak, salah satu wujud nyata tindakan
Negara salah satunya adalah dengan menyelenggarakan rumah singgah.
Namun keberadaan anak-anak jalanan menjadi bukti bahwa keberadaan
rumah singgah tersebut ternyata belum cukup efektif dalam menanggulangi
permasalahan anak jalanan. BerdasarkanUU No. 23 tahun 2002 Tentang
Perlindungan anak dan UU No. 4 tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak,
anak jalanan wajib diasuh dan dirawat oleh orang tua masing-masing. Pada
kenyataannya justru orang tua sering kali menajdi faktor utama anak-anak
bekerja di jalan.
v
MEMILIKI ORANG TUA YANG TINGGAL DI RUMAH SINGGAH DIHUBUNGKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1979
TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK
Abstrak
Anak jalanan adalah anak yang menghabiskan waktunya di jalanan,
baik untuk bekerja maupun tidak, yang terdiri dari anak-anak yang
mempunyai hubungan dengan keluarga maupun tidak, yang terdiri dari anakanak yang mempunyai hubungan dengan keluarga atau terputus
hubungannya dengan keluarga, dan anak yang mandiri sejak kecil karena
kehilangan orangtua atau keluarga. Anak jalanan seperti anak pada
umumnya memerlukan perlindungan dan kehidupan yang layak sebagaimana
anak-anak seharusnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yang bersifat
deskriptif analitis, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan dan menganalitisf akta-fakta yang secara sistematis, faktual
dan akurat dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksana.Yuridis kualitatif
yaitu menjelaskan atau menerangkan segala sesuatu yang diperoleh dari
teori maupun hasil penelitian kepustakaan sehingga dapat ditemukan
kebenaran yang konkrit dan jelas secara ilmiah, data yang telah diperoleh
disusun secara sistematis danditarik suatu kesimpulan.
Berdasarkan pasal 22 UU No. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan
anak dan UU No. 4 tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak mewajibkan
Negara untuk melindungi hak-hak anak, salah satu wujud nyata tindakan
Negara salah satunya adalah dengan menyelenggarakan rumah singgah.
Namun keberadaan anak-anak jalanan menjadi bukti bahwa keberadaan
rumah singgah tersebut ternyata belum cukup efektif dalam menanggulangi
permasalahan anak jalanan. BerdasarkanUU No. 23 tahun 2002 Tentang
Perlindungan anak dan UU No. 4 tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak,
anak jalanan wajib diasuh dan dirawat oleh orang tua masing-masing. Pada
kenyataannya justru orang tua sering kali menajdi faktor utama anak-anak
bekerja di jalan.
v