Media Massa Berperan dalam Politik.

RADAR BANDUNG
o Selasa
1

17
OJan

2
18

3
19
.Peb

4

5
20

6


.

21

QMar

OApr

Rabu

7
22

8
23

OMei

-


o Kamis o Jumat o Sabtu o
9

10
24

OJun

11
25

OJul

12
27

26
OAgs

13


OSep

Minggu

14
28

OOkt

15
29
ONov

\

16
30

31


ODes

Media Massa Berperan

dalam Politik
.

BANDUNG- RADAR BANDUNG

MEDIA Massa berperan sangat besar dalam politik,
salah satunya untuk mencerdaskan masyarakat.
Pasalnya pengaruh yang besa( dan tanggung jawab
sosial menjadi salah satu kekuatan media massa.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Komisi
Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat
dalam diskusi publik yang bertajuk "Media dan
Politik: Peran Media dalam Pemilu 2009", di Gedung
Perkuliahan Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universtias

Padjadjaran (Unpad), Selasa (10/2), kemarin.
Media massa, menurutnya, jangan hanya memanfaatkan politik sebagai ladang bisnis perusahaan saja. Me1ainkan, ia juga dapat berfungsi
sebagai salah satu lembaga yang memberikan
kemudahan berpikir bagi masyarakat. "Dengan itu
rpedia massa masih mempunyai tanggungjawab
sosial. Selain itu, media massa juga harus netral
at au independen tanpa adanya intervensi dari
kegiatan politik pemiliknya," ujamya.
Hal senada diungkapkan pula oleh Nurjaman,
Wakil Pemimpin Redaksi TV One, yang menyatakan
bahwa tanggung jawab media harus dilakukan agar
para calon pemilih bisa melihat secara langsung
kandidat para wakil dan pemimpin mereka. "Salah
satunya dengan program tayangan atau liputan
tentang partai atau caleg yang akan bertarung,"
tuturnya.
Selain membahas peran media massa dalam pemilu,
diskusi yang berlangsung selama dua jam ini juga
membahas kehidupan politik Indonesia di masa
yang akan datang. Menurut para pembicara

semestinya ongkos penyelenggaraan demokrasi
murah. Tidak seperti yang teIjadi pada Pemilihan
Umum (Pemilu) 1999 dan 2004 lalu yang menghabiskan dana miliaran rupiah. Untuk pemilu 1999
saja angka belanja iklan partai mencapai 35,6 miliar.
Sedangkan tahun 2004 mencapai 112,2 miliar.
Menurut Nurjaman, mengatakan bahwa sebenamya belanja politik tidak harus melalui iklan
media massa. Rencanya, ke depan secara alamiah
kita akan menuju ke arah sana. "Apalagi sistem
sekarang sudah tidak nomor urut lagi, Lebih baik,
tambahnya, para calon legislatif langsung turun ke
lapangan saja, agar kampanye yang mereka buat
langsung dirasakan dan bermanfaat oleh masyarakat. "Kecuali target partai politik sekarang adalah
presiden," tambahnya.
Tidak hanya iklan politik di media massa, menurut
Dadang Rahmat, sistem pemilihan pun harus
4isederhanakan. Seperti lebih mengketatkan seleksi
partai yang bertanding pada pemilu, proses pemi)ihan
tidak terlalu panjang. at au seluruh pemilihan
disekaliguskan. "Tapi masalahnya para wakil dan
pemimpin sudah harus dipercaya. Dan sistem tidak

mengurangi hak-hak masyarakat," ujamya.(job 5)

Kliping

Humas

Unpad

2009
--

-,....----