Sumbangan gagasan kasih dan kesetiaan Allah menurut Hosea untuk bahan katekese persiapan calon perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SUMBANGAN GAGASAN KASIH DAN KESETIAAN ALLAH MENURUT
HOSEA UNTUK BAHAN KATEKESE PERSIAPAN CALON PERKAWINAN
DI PAROKI MARGANINGSIH KALASAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

OLEH

OLEH :
THERESIA SAKO

NIM : 101124016

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Roh Kudus mencari hati yang murah,
di mana Ia dapat membangun Kerajaan Cinta Kasih-Nya.
Hati yang murah adalah hati yang berelasi dengan Allah,
Sesama dan terhadap segala hal yang berkenan kepada Allah.
(Konstitusi SSpS 1891)

Skripsi ini kupersembahkan kepada:


1. Allah Tritunggal Mahakudus yang telah menyertai seluruh perjalanan hidup panggilan
dan studi saya. Kasih dan kesetiaan-Nya tidak pernah terlambat padaku.
2. Para Suster SSpS Provinsi Maria Bunda Allah-Jawa, dan Komunitas SSpS Biara Roh
Suci Yogyakarta, yang telah memberi kepercayaan, perhatian, kasih, dukungan, doa
kepada saya.
3. Paroki Marganingsih Kalasan, Para Tim Pewartaan khususnya bagian Persiapan
Perkawinan, yang telah membantu saya dengan caranya masing-masing.
4. Almamaterku Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah “SUMBANGAN GAGASAN KASIH DAN
KESETIAAN ALLAH MENURUT HOSEA UNTUK BAHAN KATEKESE
PERSIAPAN CALON PERKAWINAN DI PAROKI MARGANINGSIH
KALASAN”. Penulisan skripsi ini berawal dari ketertarikan penulis ketika belajar
tentang Kitab Para Nabi, baik Nabi besar maupun Nabi kecil. Salah satu Nabi kecil
yang menarik perhatian penulis adalah Nabi Hosea. Penulis mempunyai harapan agar
para calon suami istri di Paroki Marganingsih Kalasan ini, dapat meneladani kasih
dan kesetiaan Allah dalam hidup perkawinan menurut Nabi Hosea. Terutama pesanpesan pewartaanya mengenai: Kasih dan kesetiaan, dosa dan pengampunan,
perjanjian (janji Allah dengan Umat Israel), anugerah dan pertobatan. Beberapa
kutipan dari Kitab Hosea yang ditafsirkan mengenai kasih dan kesetiaan Allah
adalah : Hosea 1:2-12 ; 2:1-22; 3:1-5; 6:6; 10:9-15 ; 11:1-11; 12:1-15 dan 14:2-9.

Semua kutipan-kutipan ini, mengungkapkan kasih dan kesetiaan Allah yang
digambarkan sebagai Hosea dan Gomer digambarkan sebagai Israel (istri) yang tidak
setia kepada Allah. Mengingat hidup perkawinan suami istri di zaman sekarang ini,
mengalami tantangan dan banyak keluarga yang tidak harmonis, karena terjadi
perselingkuhan, masalah ekonomi bahkan ada keluarga yang pada akhirnya berujung
pada perceraian. Namun tidak dipungkiri bahwa masih banyak pasangan suami istri
yang saling setia hingga saat ini.
Dengan keprihatinan ini, penulis ingin memasukkan pesan pewartaan Hosea
kedalam bahan katekese persiapan perkawinan. Oleh karena itu persiapan perkawinan
sangat penting, maka dipersiapkan melalui bahan katekese persiapan perkawinan,
yang di dalamnya memuat tentang pesan-pesan pewartaan Nabi Hosea. Hasil analisis
bahan katekese persiapan perkawinan yang digunakan di Paroki Marganingsih
Kalasan, penulis menemukan beberapa kekurangan yaitu pertama waktu “Sharing”
kurang mendapat tempat istimewa, padahal dalam katekese sharing itu sangat penting
untuk menguatkan satu sama lain, dan yang kedua tidak ada penekanan khusus
tentang kasih dan kesetiaan Allah, untuk menanggapinya, maka ditawarkan katekese
model Shared Christian Praxis (SCP), yang dapat membantu para calon suami istri
untuk menemukan kasih dan kesetiaan Allah dalam hidup berkeluarga, melalui
sharing pengalaman hidup. Katekese model SCP ini dapat menghantar, para calon
suami istri, sampai pada aksi konkrit untuk dapat menghayati dan menghidupi kasih

dan kesetiaan Allah menurut Hosea dalam kehidupan mereka sehari-hari.

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
The title of this thesis is "The Contribution of the Concept of God‟s Love and
Faithfulness according to Hosea as a Material of Catechesis for Marriage Preparation
in Marganingsih Parish of Kalasan”. The knowledge of the author about the Prophets,
especially to Hosea, a Minor Prophet who proclaimed God‟s love and faithfulness,
draws her to write this thesis. The goal is to portray this proclamation of Hosea, as a
model to imitate for the couples in Marganingsih Parish of Kalasan.
Today couples are encountering many challenges like lack of harmony, infidelity,
financial problems and even worse, divorces. That is why couples preparing for

marriage should go deep into the message of Hosea, especially the messages on love
and faithfulness, sin and forgiveness, covenant, grace and repentance. The messages
on God‟s love and faithfulness are found in Hosea 1:2-12; 2:1-22; 3:1-5; 6:6; 10:915; 11:1-11; 12:1-15 and 14:2-9. These texts express the greatness of God‟s love and
faithfulness to Israel, his people. God with his love and faithfulness is figured in the
Prophet Hosea and Gomer (the wife of the prophet) portrays the unfaithful people of
Israel.
These messages of Hosea on God‟s love and faithfulness are emphasized by the
author as important materials in the catechesis of the preparation for a lifelong
marriage. After analyzing the materials of catechesis for the preparation of marriage
in the Marganingsih Parish of Kalasan, the author proposes the model of catechesis of
„Shared Christian Praxis‟ (SCP) to help the couples find the love and faithfulness of
God in family life and to be able to surmount weaknesses. Through this SCP
catechesis, the couples are guided to live the love and faithfulness of God according
to Hosea in their day to day encounter.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Tritunggal Mahakudus karena atas kasih dan
kesetiaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul SUMBANGAN
GAGASAN KASIH DAN KESETIAAN ALLAH MENURUT HOSEA UNTUK
BAHAN KATEKESE PERSIAPAN CALON PERKAWINAN DI PAROKI
MARGANINGSIH KALASAN.
Skripsi ini diinspirasi oleh Kitab Nabi Hosea, realitas hidup perkawinan yang
terjadi saat ini, dan dari berbagai sumber, khususnya pesan pewartaan Hosea yang
menginspirasi penulis untuk mengevaluasi bahan katekese persiapan perkawinan
yang digunakan

di Paroki Marganingsih Kalasan. Maksud penulis mengevalusi

bahan katekese persiapan perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan adalah agar
pesan pewartaan Hosea dapat dijadikan sebagai bahan katekese persiapan
perkawinan, sehingga para calon suami istri yang akan membentuk keluarga baru

dapat meneladani kasih dan kesetiaan Nabi Hosea.
Kasih dan kesetiaan Allah menurut Nabi Hosea digambarkan sebagai suami
istri. Nabi Hosea adalah gambaran Allah yang setia pada istrinya. Sedangkan Gomer
adalah gambaran umat Israel yang tidak setia pada Allah atau tidak setia pada
suaminya. Pesan
Allah,

pewartaan Nabi Hosea adalah mengenai “Kasih dan kesetiaan

dosa dan pengampunan, perjanjian,

anugerah dan pertobatan”.

Model

katekese yang ditawarkan adalah katekese model Shared Christian Praxis sebagai

viii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

sumbangan bahan katekese Kursus persiapan Perkawinan di Paroki Marganingsih
Kalasan.
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, dari hati yang tulus dan iklas
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Allah Tritunggal Mahakudus yang selalu menjadi kekuatan, semangat dan
menjadi inspirator utama bagi penulis dalam penulisan skripsi ini.
2. Kongregasi SSpS (Suster-suster Misi Abdi Roh Kudus), yang mendukung
penulis dengan doa, perhatian dan kasih.
3. Sr. Ines Setiono, SSpS, sebagai Provinsial Provinsi Maria Bunda Allah- Jawa,
yang telah mempercayakan penulis untuk studi sampai pada penulisan skripsi
ini.
4. Sr. Rosa Indrawikan, SSpS, selaku Pimpinan Komunitas, dimana penulis

tinggal dan Para Suster SSpS di Biara Roh Suci Yogyakarta, yang telah
dengan caranya masing-masing mendukung, menyemangati dan mendoakan
penulis sampai selesainya skripsi ini.
5. Drs. FX. Heryatno Wono Wulung SJ, M. Ed, selaku Kaprodi IPPAK Sanata
Dharma Yogyakarta, yang telah mendukung dan memotivasi penulis dalam
proses penulisan skripsi hingga akhir penulisan skripsi ini.
6. Dr. V. Indra S. Tanureja, Pr, selaku dosen pembimbing utama yang telah
memberikan perhatian, semangat, siap sedia untuk meluangkan waktu dan
membimbing penulis dengan penuh kesabaran, setia memberi masukan, saran,
sehingga penulis termotivasi dalam menuangkan gagasan-gagasan dari awal
hingga akhir penulisan skripsi ini.
7. YH. Bintang Nusantara, SFK, M.Hum selaku dosen pembimbing yang kedua
dengan setia membimbing, mengarahkan dan mendampingi penulis sampai
selesainya penulisan skripsi ini.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8. F.X. Dapiyanta, SFK, M. Pd, selaku dosen penguji dan sekaligus dosen
pembimbing akademik yang selalu memberi dukungan dan semangat untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
9. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis
selama belajar sampai selesainya skripsi ini.
10. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK beserta seluruh
karyawan yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penulisan
skripsi ini.
11. Rm. Robertus Tri Widodo, Pr, selaku ketua pelaksana persiapan perkawinan
Paroki Marganingsih Kalasan, beserta tim, yang telah membantu penulis
dengan bahan-bahan katekese yang selama ini digunakan di Paroki
Marganingsih Kalasan.
12. Br. Ferdinando Koesbijanto, SVD, yang telah membantu penulis dalam
menterjemahkan beberapa bahan skripsi dari Bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia.
13. Bapak, Ibu, kakak, adikku yang mendukung penulis dengan doa, kekuatan,
semangat selama penulis studi di Yogyakarta.
14. Teman-teman mahasiswa khususnya angkatan 2010/2011

yang telah

memberi dukungan dan perhatian, kegembiraan yang menguatkan penulis
untuk menjadi pewarta kabar gembira di zaman sekarang.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini
dengan caranya sendiri telah membantu penulis hingga selesainya skripsi ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul………………………………………………………………………....i
Halaman Persetujuan Pembimbing........……………………………………………....ii
Halaman Pengesahan………………………………………………………………....iii
Halaman Motto dan Persembahan…………………………………………………....iv
Pernyataan Keaslian Karya…………………………………………………………....v
Abstrak………………………………………………………………………………..vi
Abstract ………………………………………………………………….…………..vii
Kata Pengantar……………………………………………………………………...viii
Daftar Isi …………………………………………………………………..……..….xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………13
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………..13
D. Manfaat Penulisan……………………………………………………………14
E. Metode Penulisan……………………………………………………………14
F. Sistematika Penulisan………………………………………………………..15

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II

KASIH DAN KESETIAAN ALLAH DALAM KITAB

NABI

HOSEA

A. Pengantar……………………………………………………………………17
B. Kitab Nabi Hosea-Latar Belakang…………………………………………18
1. Konteks Sejarah…………………………………………………………..18
2. Teks Kitab Nabi Hosea ………………………………………………….21
3. Pengarang…………………………………………………………………23
4. Struktur……………………………………………………………………26
C. Pokok Pewartaan Nabi Hosea ………………………………………………27
1. Kasih dan Kesetiaan Allah ………………………………………………27
2. Dosa dan Pengampunan …………………………………………………33
3. Perjanjian………………………………………………………………….37
4. Anugerah dan Pertobatan ………………………………………………..41
D. Rujukan………………………………………………………………………44

BAB III TAFSIRAN BEBERAPA KUTIPAN DARI KITAB HOSEA

A. Pengantar……………………………………………………………………46
B. Hosea 1:2-12…………………………………………………………………47
1. Pembagian Teks…………………………………………………………47
2. Analisis Bagian Teks……………………………………………………47
a. Hosea 1:1-9…………………………………………………………..47
b. Hosea 1:10-12………………………………………………………..54
3. Kesimpulan……………………………………………………………...57
C. Hosea 2:1-22………………………………………………………………..59
1. Pembagian Teks…………………………………………………………60
2. Analisis Bagian Teks……………………………………………………60

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

a. Hosea 2:1-14…………………………………………………………60
b. Hosea 2:15-22………………………………………………………..70
3. Kesimpulan……………………………………………………………...77
D. Hosea 3:1-5………………………………………………………………....78
1. Pembagian Teks…………………………………………………………79
2. Analisis Bagian Teks……………………………………………………79
a. Hosea 3:1-2…………………………………………………………..79
b. Hosea 3:3-5…………………………………………………………..81
3. Kesimpulan……………………………………………………………...85
E. Hosea 6:6 …………………………………………………………………85
1. Analisis Bagian Teks………………………………………………......85
2. Kesimpulan. .…………………………………………………………87
F. Hosea 10:9-15………………………………………………………………87
1. Pembagian Teks

………………………………………………………88

2. Analisis Bagian Teks................................................................................88
a. Hosea 10:9-10………………………………………………………..88
b. Hosea 10 : 11-15……………………………………………………..90
3. Kesimpulan……………………………………………………………...95
G. Hosea 11:1-11

……………………………………………………….......96

1. Pembagian Teks ……………………………………………………….97
2. Analisis Bagian Teks……………………………………………………97
a. Hosea 11:1-7

………………………………………………………97

b. Hosea 11:8-11………………………………………………………104
3. Kesimpulan.............................................................................................109
H. Hosea 12:1-15 ............................................................................................111
1. Pembagian Teks………………......…………………...……………….111
2. Analisis Bagian Teks…………………...……………………………...111
a. Hosea 12:1-3.........................................................................................111
b. Hosea 12:4-7.........................................................................................114
xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

c. Hosea 12:8-15.......................................................................................116
3. Kesimpulan…………………………………………………….………122
I.

Hosea 14:2-9 ………………………………………….…………………123
1. Pembagian Teks .....................................................................................124
2. Analisis Bagian Teks..............................................................................124
a. Hosea 14:2-4......................................................................................124
b. Hosea 14:5-9 .....................................................................................127
3. Kesimpulan.............................................................................................129

J. Penutup……………………………………………………………………130

BAB IV ANALISIS TERHADAP BAHAN KATEKESE PERSIAPAN CALON
PERKAWINAN DI PAROKI MARGANINGSIH KALASAN

A. Pengantar………………………………………………………………….134
B. Arti Katekese Persiapan Perkawinan……………………………………...136
C. Persiapan-Persiapan Perkawinan ......……...…………………………......138
1. Persiapan Jangka Panjang...................................................................139
2. Persiapan Jangka Pendek…………………………..….…………….139
3. Persiapan Terakhir (Menjelang Perkawinan)……..………...………139

D. Tujuan Katekese Persiapan Perkawinan ......................…………………...142
E. Analisis Bahan-Bahan Katekese Persiapan Perkawinan di Paroki
Marganingsih Kalasan.................................................................................145
1. Bahan-Bahan Kursus Persiapan Perkawinan

……….…………….146

2. Analisis…………………..……………………...…………..………148

F. Kesimpulan…………………………………………………………….….170

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB

V

SUMBANGAN
PERSIAPAN

GAGASAN

CALON

BAHAN

PERKAWINAN

KATEKESE

UNTUK

SEBAGAI

USAHA

MENEMUKAN PESAN KASIH DAN KESETIAAN ALLAH
MENURUT HOSEA DI PAROKI MARGANINGSIH KALASAN
A. Pengantar ……………………………………………..…………………....174
B. Katekese Persiapan Perkawinan Model Shared Christian Praxis sebagai
Usaha Menemukan Kasih dan Kesetiaan Allah Menurut Hosea................175
1. Komponen Shared Christian Praxis ......................................................176
2. Langkah-langkah Katekese Model Shared Christian Praxis ...................178
C. Usulan Bahan Katekese untuk Persiapan Calon Perkawinan di Paroki
Marganingsih Kalasan...................................................................................181
1. Rumusan Tema Katekese Persiapan Perkawinan ...................................181
2. Persiapan Bahan Katekese .......................................................................186

BAB VI PENUTUP
A. Rangkuman………………………………………………………………....205
B. Kesimpulan....................................................................................................208
C. Saran dan Usulan …………………………………………………….…….211

DAFTAR PUSTAKA………………………..…………………………………...213

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN

1. Gender.............................................................................................................(1)
2. Perkawinan dalam Pandangan Katolik...........................................................(4)
3. Moral Perkawinan........................................................................................(17)
4. Psikologi Keluarga.......................................................................................(19)
5. Ekonomi Rumah Tangga..............................................................................(22)
6. Komunikasi / Relasi Suami Istri...................................................................(25)
7. Faal Pria dan Wanita.....................................................................................(28)
8. Menyambut Permata Hati............................................................................(30)
9. Keluarga Berencana......................................................................................(33)
10. Penyesuaian Seksualitas dalam Perkawinan.................................................(39)
11. Pendidikan Iman Anak dan Pendidikan Seksualitas Anak...........................(42)

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kitab Suci Perjanjian Lama merupakan sejarah mengenai tindakan
penyelamatan Allah bagi segenap umat manusia yang berpuncak pada keluarnya
bangsa Israel dari tanah Mesir. Sedangkan Kitab Suci Perjanjian Baru merupakan
penyempurnaan dari Kitab Suci Perjanjian Lama. Dengan demikian Kitab Suci
Perjanjian Baru merupakan yang paling penting. Mengapa dikatakan paling penting?
Karena Yesuslah yang melaksanakan rencana Allah itu. Melalui

wafat dan

kebangkitan Yesus seluruh umat manusia diselamatkan. Bersama Tradisi Gereja,
Kitab Suci, seperti yang telah diwariskan para rasul secara tertulis merupakan
sumber pegangan yang menyangkut segala sesuatu untuk menjalani hidup suci dan
untuk mengembangkan iman, seperti yang dinyatakan dalam (Dei Verbum. 8).
Sebagai sumber pegangan berarti Kitab Suci memberikan pegangan yang dapat
menjadi pedoman untuk menjalani hidup suci. Iman dapat berkembang melalui Kitab
Suci. Iman itu ibarat pupuk dan air yang akan menumbuhkembangkan tanaman
hingga berbuah. Tanpa pupuk dan air tanaman akan kering dan mati. Demikian
manusia beriman dengan Kitab Suci sebagai pupuk dan air yang akan tumbuh dan
berkembang serta menghasilkan buah. Begitu pula sebaliknya, tanpa Kitab Suci
sebagai pupuk dan air, iman akan kering dan mati.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

Konsili Vatikan II mengajak segenap lapisan jemaat supaya membaca dan
merenungkan Alkitab serta memperdalam pemahamannya tentang firman Tuhan itu.
Kristus hadir dalam sabda-Nya, sebab Ia sendiri bersabda bila Kitab Suci dibacakan
dalam Gereja, seperti yang dinyatakan dalam Sacrosanctum Consilium (SC.7), maka
kaum beriman perlu dipertemukan dengan sabda Tuhan yang tertulis, tidak hanya
melalui ibadat saja tetapi mereka diajak supaya membaca dan mempelajari Kitab
Suci dalam kehidupan sehari-hari dan ditanggapi dalam penghayatan hidup seharihari pula.1 Maka inilah yang menjadi alasan mengapa inspirasi Kitab Suci Perjanjian
Lama, dalam hal ini pengalaman pribadi Nabi Hosea perlu masuk dalam kehidupan
sebagai suami istri. Melihat kenyataan hidup sekarang, sudah menurun nilai
kesetiaan sebuah perkawinan. Banyak kasus keruwetan perkawinan yang terjadi dan
berujung pada perceraian, perselingkuhan, hidup bersama tanpa ikatan nikah. Dalam
situasi seperti ini, Kitab Nabi Hosea dapat digunakan sebagai contoh hidup suami
istri, atau teladan hidup bagi calon suami istri yang

dalam proses persiapan

perkawinan. Kesetiaan menjadi landasan kehidupan bersama yang amat penting
peranannya bagi bangunan kehidupan berkeluarga. 2

Nabi Hosea adalah seorang nabi yang berasal dari kerajaan utara yang
diperintahkan Tuhan untuk pergi menikah dengan Gomer, seorang perempuan sundal
(Hos 1:2). Sebagai orang Katolik yang normal pasti

akan bertanya bagaimana

1

S. Leks, Inspirasi dan Kanon Kitab Suci , Kanisius, Yogyakarta. 1992, 66.

2

St. Darmawijaya, Pr, Kesetiaan Suatu Tantangan , Kanisius, Yogyakarta, 1989, 46.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

mungkin Tuhan memerintahkan Nabi Hosea untuk menikah dengan orang yang tidak
benar hidupnya? Tetapi Hosea di sini bukan menggambarkan kita sebagai orangorang Katolik dan Gomer bukan menggambarkan orang-orang yang tidak benar.
Nabi Hosea menggambarkan Tuhan sendiri sedangkan Gomer menggambarkan kita
sebagai umat-Nya, yang tidak setia kepada Tuhan. Kesalahan Israel adalah karena
mereka tidak ada kasih dan kesetiaan pada Tuhan. Hubungan antara Allah bangsa
Israel dengan umat-Nya adalah hubungan perjanjian. Demi perjanjian, Tuhan rela
mengorbankan diri-Nya dan umat Israel merupakan umat pilihan Tuhan sendiri.
Gambaran umat Tuhan adalah seperti perempuan yang dinikahi tetapi tidak setia dan
berzinah dengan allah lain. Bahkan umat Israel menyembah kepada allah orang
Kanaan dan mereka melakukan perzinahan secara terang-terangan.3

Kitab Nabi-nabi kecil mencatat bahwa pada waktu Hosea memulai
pelayanannya, Israel sangat makmur dan berhasil yaitu pada masa pemerintahan raja
Yerobeam II. Namun ketika Yerobeam meninggal dunia dan pemerintahannya yang
dulu kuat, kini tidak terasa lagi maka timbullah kekacauan, pembunuhan, korupsi
dan kemerosotan spiritual merajalela. Hal ini menyebabkan keadaan ekonomi dan
moral bangsa Israel semakin memburuk. Keadaan tersebut membuka jalan pada

3

St. Darmawijaya, Pr, Warta Nabi Abad VIII , Kanisius, Yogyakarta, 1991, 79, St. Darmawijaya,
Pr, Seluk beluk-beluk Kitab Suci, Kanisius, Yogyakarta, 2009, 193, 195-196, M. Tabb, Taurat Nabinabi Sastra Injil Surat-surat, Yayasan Gloria, 2011, 118-119, Groenen, P. Dr. C, OFM, Pengantar
ke dalam Perjanjian Lama , Kanisius, Yogyakarta, 1980, 256-257.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

kejatuhan Israel. Selain itu, realitas sosial yang terjadi pada saat itu juga sangat
memburuk.

Hosea telah mengalami banyak penderitaan dan rasa malu karena sikap
istrinya. Pengalaman pahit ini telah menyiapkannya untuk memahami dukacita yang
Allah rasakan atas kejahatan yang dilakukan bangsa Israel. Nabi Hosea juga
menyadari bahwa dosa-dosa mereka bukan hanya pelanggaran terhadap Hukum
Allah, melainkan juga merupakan penghinaan kepada-Nya dan kasih-Nya bagi
mereka. Karena kasih Hosea yang rela mengampuni istrinya yang telah
menyeleweng, maka hubungan dengan istrinya itu dipulihkan. Lewat pengalaman ini
ia pun mengajak orang-orang Israel untuk bertobat dari perzinahan rohani yakni
penyembahan berhala dan berbalik kepada Allah yang karena kasih dan kemurahanNya akan memulihkan dan berkat-Nya turun ke atas bangsa Israel. Hosea berarti
“tindakan penyelamatan atau penyelamat” Hosea menekankan cinta kasih Allah yang
akrab dengan Israel.4 Dapat dikatakan bahwa Allah membaharui ciptaan-Nya secara
total, ciptaan jasmani diselamatkan dari malapetaka untuk berbahagia bersama-Nya.5

Kasih dan kesetiaan Allah dapat digambarkan seperti hubungan suami istri. Hal
ini dapat dilihat dalam Kitab (Hosea 1-3). Bagaimanapun juga hubungan Allah
dengan Israel memang tercermin dalam kehidupan keluarga Nabi Hosea. Tetapi
Hosea mencoba menghayati kesetiaan seperti halnya Allah setia kepada bangsa yang
4

St. Darmawijaya, Pr., Seluk Beluk Kitab Suci, 195, F . M. Boyd, The books of the minor prophets,
(Kitab Nabi-nabi kecil), Gandum Mas Malang 2006, 58-60
5
A. Bakker, SVD, Ajaran iman Katolik II , Kanisius, Yogyakarta, 1988, 142.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

dikasihinya. Pernikahan antara Nabi Hosea dan Gomer merupakan sebuah gambaran
bagaimana Allah mencintai dan memperjuangkan hubungan yang dekat dengan
Israel (3:1-5). Hosea dalam hidupnya yang nyata adalah seorang suami yang setia
dan Gomer adalah pelacur yang berdosa. Mereka yang dimaksud sebagai pelacur
yang tidak setia adalah umat Israel yang tidak setia kepada Tuhan.6

Saat bangsa Israel melihat Nabi Tuhan menikahi perempuan yang tidak benar,
bangsa Israel bisa melihat bahwa Nabi Hosea dipakai Tuhan secara ekstrim.
Pernikahan ini digunakan Tuhan sebagai contoh hubungan antara Tuhan dengan
bangsa Israel. Tuhan ingin menyadarkan bahwa bangsa Israel seperti Gomer, yang
tidak setia pada Tuhan, tetapi Tuhan mau mengambil bangsa Israel menjadi istriNya. Umat Israel harus mengakui dengan jujur bahwa mereka adalah umat yang
tidak setia, tetapi Tuhan mau berkorban bagi mereka. Tujuan penciptaan dari awal
sampai akhir adalah Tuhan mengambil dan menyelamatkan umat-Nya. Umat Israel
percaya bahwa mereka

adalah kaum pilihan, tetapi seringkali umat pilihan ini

kurang ajar sehingga Tuhan membiarkan umat-Nya. Seharusnya umat Israel yang
adalah pilihan Tuhan harus hidup baik dan suci dihadapan Tuhan, tetapi nyatanya
umat Israel seringkali berdosa, kembali ke dosa yang sama, tetapi Tuhan masih
bersabar. Tuhan menebus umat-Nya dengan penghukuman, karena dosa tidak pernah

6

St. Darmawijaya Warta Nabi Abad VIII , 83, M. Tabb, Taurat Nabi-nabi Sastra Injil Surat-surat,
119.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

bisa diganti dengan perbuatan baik. Dalam Perjanjian Baru yang menanggung
hukuman adalah Yesus Kristus (2 Tim 2:10).

Tuhan telah mengumpulkan, menyatukan, mencintai, dan menjadikan umat
pilihan-Nya sebagai umat yang memperoleh kasih karunia yang berlimpah-limpah di
dalam-Nya. Umat Israel bukan Hosea, umat Israel adalah Gomer yang seharusnya
dibuang, tidak dikasihi, dan tidak dijadikan umat pilihan, sehingga setelah
diselamatkan mempunyai tugas yaitu menjadi umat Tuhan, untuk memberitakan
perbuatan-Nya yang sangat besar (1Ptr.2:9).7

Dalam bab 11-13 diungkapkan kesedihan Allah dan kasih Allah terhadap umatNya digambarkan dengan sangat indah dalam 11:1-9, Kasih itu merupakan jaminan
bahwa pada akhirnya umat-Nya akan dipulihkan setelah masa hukuman (1:10-11).
Israel menganggap diri makmur namun kemakmuran sejati hanya terdapat di dalam
ketaatan kepada Allah yang telah diwahyukan kepada para nabi (12:1-15).
Kecongkakan Israel dalam penyembahan berhala (13:1-3), walaupun Allah telah
sekian

lama

membimbingnya

dengan

penuh

cinta

kasih

(13:4-5),

akan

mengakibatkan kehancuran dan kesudahannya (13:6-14:1).

Hosea 11:1-11 mengungkapkan Kasih Tuhan pada umat Israel. Pada ayat
pertama ditekankan bahwa Allah mengasihi si anak sebelum Israel mengetahui
bagaimana menjawab (1 Yoh 4:7-11).

7

St. Darmawijaya, Pr, Warta Nabi Abad VIII , 83.

Gambaran

Israel disini berubah dari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

pasangan yang berzinah ke anak haram. Di hati Hosea diungkapkan seperti sebuah
pulau yang akarnya terbentang di bawah aliran sungai. Bab 11:1-7 menunjuk kepada
penggembaraan Israel di gunung Sinai, ayat 8-11 menuju ke tempat tinggal Israel di
Tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Allah kepada umat Israel, berlimpah susu dan
madu serta memiliki masa depan yang cerah, meski perlu suatu tahap pertobatan.8

Hal utama yang ingin disampaikan oleh Nabi Hosea adalah menegaskan tiga
kualitas yang harus dipedulikan Israel yaitu: kasih setia, belarasa, dan pengenalan
akan Allah. Ketiga kualitas itu Hosea menekankan pengenalan akan Allah bukan
dalam arti harus hafal rumusan perintah Allah dan hukum-hukumnya, melainkan
intensitas hubungan personal dengan Allah dalam hidup bersama, seperti orang
bicara tentang mengenal keluarga dan sanak-saudaranya. Realitas pengenalan akan
Allah inilah yang menyebabkan Hosea menyampaikan kecaman keras atas para raja,
pemimpin bangsa yang lain, para imam, dan nabi-nabi di lingkungan kerajaan agar
mereka tanggap atau peka terhadap apa yang dikehendaki Yahwe. Inilah juga yang
menyebabkan Hosea menyampaikan kritik tajam pada kenisah kosong, karena setiap
pribadi terus menerus berdosa dan tidak beribadat secara benar.9

Perkawinan Nabi Hosea dengan Gomer merupakan suatu metafor. Metafor
adalah simbol yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu dengan sangat dalam

8

I. Suharyo.Pr. Mengenal Tulisan-tulisan Perjanjian Lama , Kanisius Yogyakarta, 1995, 100-101, St.
Darmawijaya, Pr, Warisan Para Nabi, Kanisius, Yogyakarta, 1992,66.
9
St. Darmawijaya, Pr, Warta Nabi Abad VIII , 71-72

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

(sesuatu yang kurang dikenal melalui sesuatu yang sudah dikenal dengan baik).
Dalam hal ini metafor yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara Allah dan
umat-Nya adalah gambaran seperti suami istri dan orangtua dengan anaknya. Hosea
sangat menekankan bahwa hanya kasih setia dan belas kasihan Allah yang dapat
mendatangkan anugerah bagi bangsa Israel. Namun, dosa membuat bangsa Israel
mengalami

hukuman

dari

Allah,

yaitu

hukuman

yang

bertujuan

untuk

mendisiplinkan umat Israel. Menurut Hosea hal ini terjadi, sebab Israel tidak
sungguh-sungguh mengenal, memahami dan melakukan kehendak Allah, mereka
hanya terjebak dengan pertobatan yang formalitas saja. Nubuat Hosea adalah usaha
Allah untuk memanggil orang Israel supaya bertobat dari penyembahan berhala dan
kefasikan mereka yang tak kunjung berakhir sebelum menyerahkan mereka kepada
hukuman atas dosa-dosa mereka. Kitab Hosea ini ditulis untuk menyatakan bahwa
Allah mempertahankan kasih-Nya kepada umat perjanjian-Nya dan dengan sungguhsungguh ingin menebus mereka dari kejahatan mereka.10

Dalam kisah hidup Nabi Hosea, dapat dimengerti bahwa kehidupan Hosea
sungguh dipenuhi oleh Allah. Dia menaati perintah Allah kepadanya dan tetap setia
dan taat kepada-Nya. Kasih Hosea kepada Gomer juga bukan kasih yang dangkal,
kasih yang dapat hilang begitu saja. Kasih tersebut berasal dari Allah. Dalam
kehidupan Hosea, umat Israel juga dapat mengetahui betapa besar kasih Allah
kepada mereka, walaupun Israel sering berpaling dan meninggalkan Allah, Allah
10

St. Darmawijaya, Pr, Warta Nabi Abad VIII , 76-77, 81,83, M. Tabb, Taurat Nabi-nabi Sastra
Injil Surat-surat, 119.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

tidak membinasakan umat Israel dengan keadilan dan kekudusannya, akan tetapi
Allah tetap menyayangi umat-Nya karena Ia adalah Allah yang pengasih dan
penyayang. Allah mengasihi dan menyayangi umat-Nya seperti seorang ibu
mencintai buah rahimnya sendiri. Walaupun anaknya berpaling dan tidak setia,
seorang

ibu

tetap

menyayangi

anaknya

dengan

kasih-setia.

Allah

tetap

memperlakukan umat Israel sebagai “anak-Nya”. Oleh sebab itu, Allah akan
menyayangi kembali “Lo-ruhama” (yang tidak disayangi) 2:6 dan menyayangi lagi
“Lo-Ami” (yang bukan umat-Ku) 2:9. Hosea mengungkapkan situasi yang amat
gelap dalam kehidupan Israel sebagai bangsa beriman. Situasi moral dan sosial
sangat diwarnai oleh kebobrokan. Namun dalam situasi seperti itu masih ada suara
yang berani menyatakan pesan istimewa. Pesan itu muncul dari Kasih Ilahi yang
dirasakan dalam lubuk hati manusia yang sangat mendalam.11
Unsur-unsur yang perlu diteladani sebagai suami istri adalah : Kasih, yang
merupakan landasan yang kuat bagi suami istri agar tetap mempertahankan kasih dan
kesetiaan itu sendiri sebagai suami istri, pengampunan, menerima dan mengambil
kembali istrinya yang berzinah merupakan ungkapan nyata bagaimana Hosea
mengampuni istrinya dengan kasih dan kesetiaan, pertobatan. Hosea 6:1 merupakan
bab yang dapat dilihat sebagai suatu pertobatan. Bab ini pertama-tama dapat dilihat
sebagai pertobatan sejati. Pertobatan bagi Nabi Hosea merupakan hal yang sukar.

11

St. Darmawijaya, Pr, Warta Nabi Abad VIII, 78, St. Darmawijaya, Pr, Seluk Beluk Kitab Suci,
196

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

Namun Hosea melihat bahwa pertobatan ini harus dilakukan dengan dengan sepenuh
hati sebagai ungkapan akan kasih dan kesetiaannya pada Tuhan.12

Kasih dan kesetiaan Hosea menjadi ideal bagi hubungan suami istri, karena
kasih sejati dalam keluarga merupakan kasih yang membuahkan kebaikan bagi
semua anggota keluarga. Oleh karena itu suami istri perlu mewujudkan kasih dan
kesetiaan melalui tindakan konkret untuk kebahagiaan, kesejahteraan dan
keselamatan keluarga. Kasih dan kesetiaan antara suami istri Katolik adalah kasih
Kristus kepada Gereja, maka suami istri haruslah saling mengasihi seperti Kristus
mengasihi Gereja-Nya (Ef 5:25-32). Persatuan mesra suami istri mengambil bagian
dalam persatuan mesra antara Kristus dan Gereja. Kasih dan kesetiaan suami istri
merupakan kekuatan keluarga yang utama karena kalau tidak demikian suami istri
tidak akan mengalami, merasakan kebahagiaan, kesatuan yang mesra sebagai suami
istri. Maka nilai kasih dan kesetiaan ini sangat baik dan sangat ideal untuk
diwujudkan dalam kehidupan sebagai suami istri. Mengapa hal ini perlu diwujudkan?
Melihat situasi perkembangan teknologi di zaman modern ini, selain memberi
kemudahan, kenyamanan, kecepatan, juga menimbulkan dampak negatif bagi suami
istri yaitu munculnya persoalan-persoalan besar yang mempengaruhi sikap,
mentalitas, gaya hidup serta relasi suami istri. Salah satu contoh adalah ketidak

12

C. H. Benson, Litt. D, pengantar Perjanjian Lama, Puisi dan Nubuat, Gandum Mas, Malang, 1980,
68-69, St. Darmawijaya, Pr, Warta Nabi Abad VIII , 83.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

nyamanan dalam relasi, mendorong suami istri untuk melakukan perceraian.13 Kasih
dan kesetiaan di zaman modern ini, seperti apapun bentuknya, entah itu dalam
hubungan antar kawan, keluarga atau masyarakat, tampaknya menimbulkan
persoalan besar. Misalnya dari lingkungan hidup berkeluarga, suami istri tidak saling
setia satu sama lain sehingga terjadi perselingkuhan.14

Dengan melihat situasi yang terjadi seperti ini, maka perlu adanya katekese
dengan melihat bahan kursus persiapan perkawinan, dan memasukan gagasan Hosea,
untuk mendorong dan membantu calon suami istri tetap menghayati nilai kasih dan
kesetiaan dalam perkawinan mereka. Bila calon suami istri memiliki kesetiaan pada
janji perkawinan mereka yang akan mereka ucapkan, maka mereka akan mengalami
kebahagiaan dalam hidup berkeluarga, namun bila tidak maka penderitaanlah yang
akan mereka alami dalam hidup berkeluarga.

Bahan katekese persiapan calon perkawinan merupakan salah satu bentuk
pembinaan iman suami istri untuk mewujudkan kasih dan kesetiaan Allah dalam
kehidupan sehari hari. Realitas yang terjadi dan ditemui saat ini, banyak keluargakeluarga dalam hal ini, suami istri yang tidak saling setia satu sama lain dan berakhir
pada perceraian. Maka dengan demikian penulis akan menyumbangkan gagasan
bahan katekese bagi calon persiapan perkawinan dengan memasukan gagasan Hosea
13

Dr. A. Purwa Hadiwardoyo, MSF, Perkawinan dalam Tradisi Katolik, Kanisius,Yogyakarta, 1988,

24, Dr. T. I Ketut Adi Hardana, MSF, Kursus Persiapan Perkawinan , Obor, Jakarta 2010, 1-2.
14

St. Darmawijaya, Pr, Kesetiaan Suatu Tantangan , Kanisius, Yogyakarta, 1989, 9.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

yang akan digunakan di Paroki Marganingsih Kalasan, sebagai langkah pembinaan
iman suami istri dalam menghayati kasih dan kesetiaan Allah seperti yang dihayati
oleh Nabi Hosea.

Dengan demikian salah satu bentuk pendekatan agar umat beriman semakin
menghayati sabda Tuhan dalam kehidupan mereka sehari-hari adalah dengan
berkatekese. Menurut Th. Huber, SJ, rujukan berkatekese berarti berusaha menerangi
eksistensi manusia sebagai tindakan penyelamatan Allah dengan memberikan
kesaksian akan rahasia Kristus dalam bentuk memaklumkan sabda, melalui seluruh
eksistensi, kristiani, peri hidup kegiatan keterlibatan baik perorangan maupun seluruh
komunitas demi penghayatan hidup iman yang dewasa. Sedangkan dalam PKKI II
katekese merupakan komunikasi iman. Melalui katekese, umat dapat dibantu untuk
memahami, menemukan dan menghayati sabda Tuhan yang disampaikan oleh Nabi
Hosea. Kasih dan kesetiaan Allah yang disampaikan oleh Nabi Hosea dapat menjadi
usulan bahan katekese calon persiapan perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan.

Dengan demikian dari semua pemaparan yang telah penulis sampaikan itu,
maka Penulis sangat tertarik untuk menulis skripsi dengan judul : “SUMBANGAN
GAGASAN KASIH DAN KESETIAAN ALLAH MENURUT HOSEA UNTUK
BAHAN KATEKESE PERSIAPAN CALON PERKAWINAN DI PAROKI
MARGANINGSIH KALASAN”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan yang muncul, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan kasih dan kesetiaan menurut Hosea?
2. Bagaimanakah menafsirkan dan menemukan pesan dari kisah Nabi Hosea?
3. Bagaimana memasukkan kasih dan kesetiaan Hosea untuk bahan katekese
kursus persiapan perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan?
4. Mengapa kasih dan kesetiaan Hosea perlu dimasukkan untuk bahan katekese
kursus persiapan perkawinan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :
1.

Memahami kasih dan kesetiaan Allah dalam Kitab Nabi Hosea.

2. Menafsirkan dan menemukan pesan dari kasih dan kesetiaan Allah dalam Kitab
Nabi Hosea.
3. Memasukkan kasih dan kesetiaan Allah menurut Hosea untuk bahan katekese
kursus persiapan perkawinan sebagai usaha dalam membantu calon suami istri
menghayati nilai kasih dan kesetiaan dalam kehidupan mereka sehari-hari di
Paroki Marganingsih Kalasan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

4. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Strata I Program Studi Ilmu
Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

D. Manfaat Penulisan

1. Para persiapan calon perkawinan mampu memahami kasih dan kesetiaan Allah
menurut

Hosea, agar dapat menghayatinya dalam kehidupan mereka sehari-

hari.
2. Para persiapan calon perkawinan mampu menafsirkan dan menemukan pesan
dari Kitab Nabi Hosea.
3.

Para persiapan calon perkawinan mampu menemukan pesan Kitab Hosea
dalam bahan katekese persiapan perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan.

4.

Bagi penulis : Penulis semakin mengerti, memahami secara mendalam dan
menghayati akan kasih dan kesetiaan Allah dalam hidup dan

panggilan

sebagai seorang religius.

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode studi pustaka, studi
teks, dan analisis bahan katekese Persiapan Perkawinan. Metode studi pustaka ini
merupakan metode belajar secara keseluruhan.

Sedangkan

studi teks dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

menggunakan historis kritis dalam mendekati kasih dan kesetiaan Allah menurut
Hosea. Disebut historis karena metode ini mencoba menerangkan proses-proses
historis yang memunculkan teks-teks biblis, suatu proses diakronis yang seringkali
kompleks dan membutuhkan waktu yang lama. Disebut kritis karena metode ini
bekerja dengan bantuan kriteria ilmiah untuk mencapai hasil seobjektif mungkin.
Untuk menemukan realitas bahan katekese persiapan perkawinan di Paroki
Marganingsih Kalasan, penulis mengumpulkan bahan yang selama ini digunakan di
Paroki Marganingsih Kalasan dan penulis mendalami buku-buku yang digunakan
sebagai bahan persiapan perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan. Bahan-bahan
katekese yang digunakan di Paroki Marganingsih Kalasan ini, akan dianalisis
berdasarkan pesan pewartaan Nabi Hosea.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan. Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.

BAB II : Kasih dan kesetiaan Allah dalam Kitab Nabi Hosea.
Berisi Pengantar, Kitab Nabi Hosea-latar belakang, pokok pewartaan
Nabi Hosea.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

BAB III : Tafsiran tentang Kitab Hosea
Berisi tafsiran perikop 1:2-12 ; 2:1-22; 3:1-5; 6:6; 10:9-15 ; 11:1-11;
12:1-15 dan 14:2-9.
BAB IV : Analisis Terhadap Bahan Katekese Persiapan Perkawinan di Paroki
Marganingsih Kalasan. Berisi pengantar, arti katekese persiapan
perkawinan,

persiapan-persiapan

perkawinan,

tujuan

katekese

persiapan perkawinan, analisis bahan-bahan katekese persiapan
perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan, kesimpulan.

BAB V : Sumbangan gagasan bahan katekese untuk calon persiapan perkawinan
sebagai usaha menemukan pesan kasih dan kesetiaan Allah menurut
Hosea di Paroki Marganingsih Kalasan. Berisi pengantar, persiapan
katekese perkawinan model Shared Christian Praxis (SCP), usulan
bahan katekese menutut Hosea bagi calon persiapan perkawinan di
Paroki Marganingsih Kalasan.

BAB VI : Penutup
Berisi rangkuman, kesimpulan, saran dan usulan dari keseluruhan bab
yang sudah dibahas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II

KASIH DAN KESETIAAN ALLAH DALAM KITAB
NABI HOSEA

A. Pengantar

Di antara para Nabi dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, Nabi Hosea lebih
menekankan kasih dan kesetiaan Allah kepada umat Israel. Kasih dan kesetiaan
Allah ini sungguh luar biasa bagi umat Israel. Ketika umat Israel meninggalkan
Allah dengan menyembah allah lain (patung lembu emas, Baal), Allah tidak
memperhitungkan kesalahan atau ketidaksetiaan mereka pada-Nya. Kasih dan
kesetiaan Allah yang ada dalam Kitab Hosea digambarkan seperti hubungan kasih
suami istri. Hubungan kasih suami istri menggambarkan hubungan dengan Allah
sendiri, kesetiaan suami istri menyangkut kesetiaan pada Allah sendiri pula.
Pengalaman Nabi Hosea dalam hidup berkeluarga, dalam hal ini menikah dengan
wanita sundal, yang tidak setia dengan Hosea, namun Hosea tetap menerimanya
sebagai istrinya.
Nabi

Hosea

disini

menggambarkan

kasih

Allah.

Gomer

istrinya

menggambarkan umat Israel yang tidak setia kepada Allah. Gomer tidak setia pada
Hosea, ia selingkuh, bersundal, bahkan menjual dirinya pada laki-laki lain, namun
Hosea tetap menerimanya sebagai istrinya. Allah sungguh-sungguh mencintai dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

mengasihi umat Israel dengan kasih yang sempurna. Allah menghukum umat Israel
bukan untuk menyiksa atau menyengsarakan mereka tetapi mendidik, mengajar umat
Israel untuk kembali dan percaya kepada Allah. Dalam bab II ini penulis akan
menyampaikan tentang Kitab Nabi Hosea, latar belakang dan pokok pewartaan
Kitab Nabi Hosea, serta ayat-ayat atau perikop-perikop yang ada dalam Kitab Nabi
Hosea yang merupakan ungkapan kasih dan kesetiaan Allah kepada umat Israel.
Ayat-ayat ini akan menjadi bahan tafsiran dalam bab III.
B. Kitab Nabi Hosea - Latar Belakang
1. Konteks Sejarah
Hosea berarti “tindakan penyelamatan” atau “penyelamat”. Hosea adalah anak
dari Beeri s u k u Y a h u d a . Nama Beeri tidak ditemukan dalam Perjanjian Lama
sebagai nama diri, tetapi ada sebuah desa dekat Betel disebut dengan Beeri. Beeri
berarti “air mancurku” atau “O, air mancur”1. Nabi Hosea mengawali karyanya
sekitar tahun 750-an, di Kerajaan Utara pada zaman pemerintahan raja Yerobeam II.
Dalam Kitab Hosea 1:1 disebutkan beberapa nama raja-raja Yehuda yang semasa
dengan raja Israel yaitu Nabi Hosea berkarya sekitar zaman Uzia (781-740 SM),
Yotam (740-736 SM), Ahas (736-716 SM), dan Hizkia (716-687 SM) raja Yehuda,
yang sezaman dengan raja Israel, Yerobeam II (783-743 SM). Yang membedakan
Amos dan Hosea sebagai nabi yang berkarya di Kerajaan Utara adalah : Amos
1

B. Dianne, CSA, R. J. Karris, OFM, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, Kanisius, Yogyakarta, 2002,
630.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

pendatang dari Tekoa, dan ia menekankan keadilan sosial. Sedangkan Hosea
penduduk asli Kerajaan Utara, menekankan cinta kasih, sehingga kecaman terhadap
situasi bangsa dan negaranya menjadi lebih berwarna belaskasih. Hosea lebih peka
daripada Amos, kepekaan ini mirip dengan yang dimiliki oleh Yeremia pada
zamannya. Yang khas pada Hosea dapat diamati dalam Kitab Hos 1-3, dimana
digunakan bahasa yang beraneka warna, penuh puji, kutukan yang berasal dari
hubungan perjanjian, suasana pengadilan dan terutama dalam bahasa perumpamaan
yang menantang untuk direnungkan apa yang sudah dilakukan pada Allah. Kisah
tragis kehidupan berkeluarga yang dilukiskan pada awal kumpulan itu menunjukkan
bagaimana hubungan dengan Yahwe yang dikasihinya berkembang lewat percobaan
yang menuntut perjuangan panjang dan berat.2

Permulaan pelayanan Hosea sebagai Nabi, ia bekerja bersama seorang
temannya yang terkenal yaitu Amos, nabi gembala. Pelayanan Hosea lebih lama, dan
hampir sampai kepada kejatuhan kerajaan Israel di Utara tahun 721 SM.
Oleh karena Hosea sezaman dengan Amos, maka latar belakan

Dokumen yang terkait

Peranan katekese persiapan komuni pertama terhadap penghayatan ekaristi bagi anak-anak di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-Ntt.

3 74 161

Pengaruh pendampingan iman anak terhadap keterlibatan putra-putri altar di Paroki Marganingsih Kalasan.

1 5 165

Sumbangan katekese umat sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Mansalong Paroki Maria Bunda Karmel Mansalong Kabupaten Nunukan.

2 16 158

Upaya peningkatan hidup rohani keluarga kristiani di Lingkungan Santo Paulus Maguwoharjo Paroki Marganingsih Yogyakarta melalui katekese keluarga.

0 1 150

Sumbangan gagasan kasih dan kesetiaan Allah menurut Hosea untuk bahan katekese persiapan calon perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan.

0 12 280

Sumbangan gagasan kasih dan kesetiaan Allah menurut Hosea untuk bahan katekese persiapan calon perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan.

1 8 280

kesetiaan dan Kasih Sayang (1)

0 0 1

SKRIPSI POKOK PEWARTAAN PAULUS DALAM SURAT RASUL PAULUS KEPADA JEMAAT DI GALATIA UNTUK KATEKESE UMAT DI LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS PADUA PAROKI KALASAN YOGYAKARTA

0 5 171

PENINGKATAN KESADARAN ORANG TUA AKAN PERANNYA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS DI LINGKUNGAN BRAYAT MINULYO WILAYAH SANTA MARIA KALASAN BARAT PAROKI MARGANINGSIH KALASAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu S

0 0 146

Sumbangan katekese umat bagi prodiakon melalui model shared christian praxis di Paroki Roh Kudus Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah - USD Repository

0 4 178