Pengaruh Pemberiaan Sarang Telur Laba-laba (Spider Silk Protein) Menemerus Bivittatus Secara Topikal Terhadap Penyembuhan Luka Insisi pada Fase Inflamasi Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Strain Wistar

ISSN 1978-2071 (Print ); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokt eran Wijaya Kusuma 6 (1) : 29-33

Pengaruh Pemberiaan Sarang Telur Laba-laba (Spider Silk Protein)
M enemerus Bivittatus Secara Topikal Terhadap Penyem buhan Luka Insisi
pada Fase Inflamasi Tikus Putih Jantan ( Rattus Norvegicus) Strain W istar
1

2*

M uhammad Yusak Alfaris , M as M ansyur
1
Fakult as Kedokt eran Universit as Wijaya Kusuma Surabaya
Bagian Biom edik Penelitian Biomolekuler Fakult as Kedokt eran Universit as Wijaya
2
Kusum a Surabaya
e-mail: cakm ansyur@gm ail.com
Abstrak
Penyem buhan luka mer upakan proses alamiah dari t ubuh, nam un seringkali dilakukan
pem berian obat -obat an, salah sat unya pemanf aat an sar ang laba-laba. Tujuan penelit ian ini adalah
unt uk menget ahui pengar uh pem berian sar ang t elur laba-laba (Spider silk prot ein) M enemerus bivit t at us

secara t opikal t erhadap penyem buhan luka insisi pada fase inf lamasi. Penelit ian ini bersif at
Eksperiment al Laborat oris. Subyek penelit iaan adalah 18 ekor t ikus wist ar ( rat t us nor vegicus st rain) yang
diber i 2 macam perlakuaan, yait u kont r ol (K1) dengan pem beriaan normal salin dan perlakuan (P1)
dengan pemberiaan sarang t el ur laba-laba (spider silk prot ein ) M enemerus bi vit t at us secara t opikal ser t a
luka dit ut upi dengan Hipaf ik. Pemilihan sampel dilakukan secara randomisasi dengan cara simple
random sam pling. Uji hipot esis m enggunakan uji Chi Square dengan α=0.05. Hasil penelitian
menunjukkan bahw a ada pengaruh pem berian sarang t elur laba-laba (spider silk prot ein ) secara t opikal
t erhadap pr oses penyem buhan luka insisi (p = 0,005) pada fase inf lamasi (p = 0,000) pada t ikus put i h
jant an (Rat t us norvegicus w ist ar ).
Kata Kunci: Luka insisi, sarang t elur laba-laba, fase inf lamasi.

The Effect of Spider (M enemerus Bivittatus) Silk Protein Topically
Administration for Healing of Incision w ound on Inflammatory phase of
(Rattus Norvegicus) Strain W istar
Abstra ct
The healing of w ounds is a nat ural process of t he human body but oft en medicine is used, f or
example t he use of spider silk. The purpose of t his research is t o know t he effect of t he use of spider
(M enemerus Bivit t at us) silk prot ein used t opically for t he healing of incision w ounds in t he inf lammat ory
phase. This research is a laborat ory experiment . The subject s of t his research are 18 w ist ar rat s (Rat t us
Norvegicus st rain) t hat are t reat ed in t w o different w ays. The first is cont rol (K1) w it h t he use of norm al

saline and t he second is t reat ment (Pl) w it h t he use of spider silk prot ein t opically using w ound dressing.
The select ion of samples is done randomly using t he simple random sampling. The hypot hesis t est ing

uses the Chi Square testing with α = 0.05. The results of this research shows that the use of spider silk
prot ein t opically ef fect s t he process of incision w ound healing (0,005) in t he inflammat ory phase (0,000)
on Wist ar rat s.
Keywords: incision w ound, spider silk prot ein, inflammat ory phase

29

ISSN 1978-2071 (Print ); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokt eran Wijaya Kusuma 6 (1) : 29-33
PENDAHULUAN
Kulit merupakan organ t erluas di t ubuh,
yang berfungsi sebagai per t ahanan mekanis
ant ara lingkungan ekst ernal dengan jaringan di
baw ahnya, t et api secara dinamis juga berf ungsi
dalam ber bagai pert ahanan t erhadap inf eksi,
t ermoregulat or dan ber bagai fungsi pent ing
lainnya (1). Ket ika fungsi kulit t erganggu karena

penyebab infeksi sepert i bisul, luka bakar,
neoplam s at au t raum a maka fungsi t ersebut
t idak lagi memadai dilakukan. Oleh karena it u
pent ing unt uk mengem balikan int egrit asnya
sesegera m ungkin (2). Luka adalah hilang at au
rusaknya sebagian jaringan t ubuh. Keadaan ini
dapat disebabkan oleh t rauma benda t ajam
at au t um pul, perubahan suhu, zat kimia,
ledakan, sengat an list r ik, at au gigit an hew an
(3). Ada beberapa proses biologis t ubuh dalam
menyem buhkan
luka m elalui beberapa
t ahapan,
yait u:
hemost asis,
inflamasi,
proliferasi, dan remodeling(4).
Penyembuhan luka adalah suat u bent uk
proses usaha unt uk mem per baiki kerusakan
yang t erjadi. Kom ponen ut ama dalam proses

penyem buhan luka adalah kolagen disamping
sel
epit el. Fibroblas adalah sel
yang
bert anggung jawab unt uk sint esis kolagen (5).
Luka sering dit andai dengan adanya t epi luka
yang
m eninggi
dan
jaringan
yang
hiper proliferat if . Fibroblas yang berasal dari
luka kronis bersifat premat ur dan m emiliki sifat
yang berbeda sehingga r esponnya t erhadap
st imulasi yang normal m enjadi t idak efisien
(6,7,8). Banyak pengobat an luka m enurut
dengan
m enggunakan
zat
kimia

yang
mem berikan hasil baik. M enur ut BPOM RI(9),
2010, Penggunaan t um buhan obat di Indonesia
dalam upaya pemeliharaan kesehat an, maupun
sebagai pengobat an menggunakan t um buhan
obat kecender ungannya t er us m eningkat
t erut ama sejak krisis ekonomi t ahun 1997 yang
menyebabkan harga obat sint et ik m elonjak
sangat t inggi karena sebagian besar bahan
bakunya masih diimpor. Seiring dengan hal it u,
penelit ian yang mem bukt ikan khasiat dan
keamanan obat t radisional at au obat asli
Indonesia juga meningkat .
World Healt h Organizat ion (WHO)
merekom endasikan
penggunaan
obat
t radisional
t ermasuk
herbal

dalam
pem eliharaan
kesehat an
m asyarakat ,
pencegahan
dan
pengobat an
penyakit ,
t erut ama unt uk penyakit kronis, penyakit

degenerat if dan kanker(10). Pasien dengan luka
kronis sering diobat i dengan baik t erapi
ant imikroba sist emik at au t opikal. Dua
penelit ian di Eropa m enem ukan bahwa diat as
60% dar i pasien ini t elah m enerima beberapa
bent uk t erapi ant ibiot ik dalam 6-12 bulan
sebelum nya, biasanya unt uk jangka w akt u yang
lama (11,12). Banyak penelit ian t ent ang
penyem buhan luka
dengan menggunakan

pengobat an t radisional dan obat her bal dengan
hasil baik, diant ranya adalah: menur ut Isrofah
dkk (2015), t idak dit em ukan adanya per bedaan
yang signif ikan penyem buhan luka bakar
derajat II t ermal pada t ikus put ih secara
makroskopis sedangkan pada pengamat an
mikr oskopis dit em ukan
perbedaan
yang
signifikan pada angiogenesis (13). Berdasarkan
gam baran klinis SEDB 40 % m em punyai
gam baran klinis penyembuhan luka bakar
derajat II t ermal lebih baik. M enurut Wirast ut y
(2016), Ekst rak kulit bat ang kayu jaw a ( Lannea
Coromandelica) dalam bent uk sediaan gel
dapat m em berikan efek t erhadap luka bakar
pada kelinci (Oryct olagus cuniculu), ef ek t er baik
pada konsent rasi 3% (14). Penelit ian ini
bert ujuan
unt uk

m enem ukan
pengaruh
pem beriaan sarang t elur laba-laba (Spider Silk
Prot ein ) menemerus bivit t at us secara t opikal
t erhadap penyem buhan luka i nsisi pada fase
iinflamasi tikus put ih jant an (Rat t us Norvegicus
St rain Wist ar ).

BAHAN DAN M ETODE
Penelit ian ini m er upakan penelit ian
Eksperiment al Laborat oris. Subyek penelit ian
adalah t ikus wist ar ( rat t us norvegicus st rain)
yang diberi 2 macam perlakuaan, yait u kont rol
(K1) dengan pem beriaan normal salin dan
perlakuan (P1) dengan pem ber iaan sarang t elur
laba-laba (spider silk prot ein ) M enemerus
bivit t at us secara t opikal sert a luka dit ut upi
dengan Hipafik. Populasi dalam penelit ian ini
adalah t ikus put ih jant an (Rat t us norvegicus
w ist ar ), usia 2-3 bulan, berat badan ant ara 120200 gram, jenis kelamin jant an, Jumlah sam pel

secara keselur uhan ada 18 ekor t ikus put ih
jant an yang t elah diberi luka insisi. 9 ekor
digunakan sebagai kont rol (K), dan 9 ekor
digunakan sebagai perlakuan (P). t eknik
pengam bilan
sam pel
dari
populasi
menggunakan cara simple random sampling.
Kondisi t ikus sebel um di beri perlakuan
makanan dan minuman yang sama, perawat an

30

ISSN 1978-2071 (Print ); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokt eran Wijaya Kusuma 6 (1) : 29-33
Lembar observasi berisi proses penyem buhan
dari Gaylene. Evaluasi penyem buhan luka
dilakukan pada hari ke 2 dan ke 4. Analisis dat a
unt uk

menguji
hipot esis
penelit ian
menggunakan uji Chi Square dengan bant uan
soft w are SPSS 21.0 dengan t ingkat signifikan α

dan sanit asi kandang, kondisi (sehat dan t idak
mendapat kan pengobat an sebelum nya), masa
adapt asi yang sama yait u 5 hari, pem buat an
luka insisi pada t ikus, lokasi luka, diamet er dan
kedalaman luka yang sama, pem berian
ident it as pada t ikus.
Inst rum en yang digunakan unt uk menilai
proses penyem buhan luka adalah lembar
observasi yang dimodifikasi dari Wat ono.

= 0,05. Hipotesa alternatif diterima jika p < α

HASIL


Kemerahan

Edema

Luka kering

Tabel 1 . Hasil pengamat an hari ke 2
HASIL HARI KE 2
Kelompok
Pengamatan
Perlakuan Kontrol
Tidak ada cairan
5
0
Ada cairan
4
5
Ada cairan
0
4
dengan pus
Tidak ada
6
0
edema
Diamet er 0,63
5
2cm
Diamet er >2cm
0
4
Tidak ada
3
0
Kemerahan
Diamet er 0,66
1
2cm
Diamet er >2cm
0
8
Total
27
27

Kemerahan

Edema

Luka kering

Tabel 2. Hasil pengamat an hari ke 4
HASIL HARI KE 4
Kelompok
Pengamatan
Perlakuan
Kontrol

Total

5
9

B

A

4
6
8

Gambar 1 . Kondisi luka t ikus pada hari ke 2.
A. t ikus perlakuan B. t ikus kont rol.

4
3
7
8
54

Total

Tidak ada cairan

6

0

6

Ada cairan
Ada cairan
dengan pus
Tidak ada edema
Diamet er 0,62cm
Diamet er >2cm
Tidak ada
Kemerahan
Diamet er 0,62cm
Diamet er >2cm
Total

3

6

9

0

3

3

8

0

8

1

7

8

0

2

2

6

0

6

3

3

6

0
27

6
27

6
54

A

B

Gambar 2. Kondisi luka t ikus pada hari ke 4.
A. t ikus perlakuan B. t ikus kont r ol.

31

ISSN 1978-2071 (Print ); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokt eran Wijaya Kusuma 6 (1) : 29-33
Hasil rekapitulasi inflamasi
Tabel 3 . luka dalam kondisi inflamasi
Inflam asi

Kelompok
Kontrol
Perlakuan
0
4
3
5
6
0
9
9

Tidak inflam asi
Inflam asi ringan
Inflam asi sedang
Tot al

Tot al
4
8
6
18

Tabel 4 Hasil Uji Friedman
Chi-Squar e
p

32.378
0.000

Tabel 5 . Hasil Tabulasi Silang Kelom pok dengan
Penyem buhan
Penyem buhan

Kelom pok

Tot al

Cepat

Kontrol
0

Perlakuan
4

4

Sedang

3

5

8

Lambat

6

0

6

Tot al

9

9

18

p

0.005

Hasil pengamatan ditampilkan dalam
diagram batang

sebanyak 5 ekor, dan inflamasi sedang
sebanyak nol ekor. Sedangkan pada kelom pok
kont rol yang t idak inflamasi sebanyak nol ekor,
inf lamasi ringan sebanyak 3 ekor, dan inflamsi
sedang sebanyak 6 ekor. Dari hasil uji chi
squar e diperoleh p = 0,000 , sehingga p < α, hal
ini ber art i ada pengaruh yang sangat signifikan
ant ara t erjadinya inflamasi dengan dengan
pem berian t el ur sar ang laba-laba. Berdasarkan
hasil penelit ian yang didapat kan (t abel 5) pada
kelompok perlakuan dengan penyem buhan
luka yang cepat sebanyak 4 ekor, cukup
sebanyak 5 ekor dan lambat sebanyak nol ekor.
Sedangkan pada kelom pok kont rol dengan
penyem buhan luka yang cepat sebanyak nol
ekor, cukup sebanyak 3 ekor , dan lam bat
sebanyak 6 ekor. Sedangkan hasil st at ist ik
dengan uji Chi Square didapat kan nilai p
sebesar 0.005. ini berart i bahw a p < α , ada
pengaruh yang sangat signifikan pem berian
t elur sarang laba-laba dengan kecepat an
penyem buhan luka t ikus put ih jant an.
Hasil ini sesuai dengan penelit ian yang
t elah dilakukan oleh Kumar dkk. (2005) yang
mengemukakan bahwa penggunaan salep
jar ing laba-laba yang diaplikasikan pada l uka di
kulit dapat m em percepat penyembuhan luka
(15). Penyem buhan l uka dengan penggunaan
salep jaring laba-laba disebabkan peni ngkat an
jumah sel fibroblas, sint esis kolagen, kekuat an
t ensile, kont raksi luka dan periode epit elisasi.
Aksi penyembuhan l uka t erjadi karena
kandungan prot ein yang ada pada jar ing labalaba. M enur ut hasil penelit ian (Br own, 2011)
mem bukt ikan bahw a jaring t elur laba-laba
berpot ensi melawan inf eksi, menyembuhkan
luka, dan m em bendung dar ah yang keluar(16).
Hal ini sesuai dengan penelit ian yang t elah kami
lakukan, luka t ikus put ih jant an lebih cepat
sem buh akibat pem berian sat ang t elur labalaba.

KESIM PULAN

PEM BAHASAN
Hasil penelit ian ber dasarkan i nf lamasi
(Tabel 3) pada kelom pok perlakuan yang t idak
inflamasi sebanyak 4 ekor , inf lamasi r ingan

Ada pengar uh pemberian sar ang t el ur laba-laba
(spider silk prot ein ) secara t opikal t erhadap
proses penyem buhan luka insisi pada fase
inf lamasi pada t ikus put ih (Rat t us norvegicus
w ist ar ). Jumlah t ikus yang inflamasi pada
kelompok perlakuan lebih sedikit daripada
kelompok kont r ol, dan t ikus yang m engalami
perlakuan juga m engalami penyem buhan luka
yang lebi h cepat dibandingkan dengan
kelompok kont rol.

32

ISSN 1978-2071 (Print ); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokt eran Wijaya Kusuma 6 (1) : 29-33
DAFTAR PUSTAKA
1.

Sherwood L. 2001. Human physiology:
f rom cell t o syst em, A Division of
Int ernat ional Thomson Publishi ng Inc. pp
402-404.
2. Enoch S and Price P, 2004. Cellular,
M olecular, and Biochemical Differences in
t he Pat hophysiology of Healing Bet w een
Acut e Wounds, Cronic Wounds, and
Wound in t he Aged. pp 32-33.
3. Sjamsuhidayat R and Jong D, 2011. Buku
Ajar Ilmu Bedah . Edisi 3 , Penerbit Buku
Kedokt eran EGC, Jakar t a. pp 395-399.
4. Gosain, A and DiPiet ro, LA, 2004. Agi ng
and Wound Healing. W orld Journal of
Surgery, 28 (3), 321-326.
5. Per danakusuma D, 2007, From Caring t o
Curing Pause Before You Use Gauze,
Air langga Universit y School of M edicine,
Surabaya.
6. M ust oe TA, O'Shaughnessy K, and Kloet ers
O, 2006. Chronic wound pat hogenesis
and current t r eat ment st rat egi es: a
unif ying hypot hesis. J Plast Reconst r
Surg .117:35–41.
7. Henderson EA, 2006. The pot ent ial eff ect
of fibroblast senescence on wound healing
and t he chronic wound environm ent . J
Wound Care.15:315–318.
8. M enke N, Ward K, Wit t en T, Bonchev D,
Diegelman R, 2007, Impaired wound
healing. Clin Dermat ol. 25:19 25.
9. BPOM RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal ,
Volum e Lim a, Badan Pengawasan Obat
dan M akanan, Jakart a.
10. WHO.Tradit ional M edicine 2003. Availble
f rom:
ht t p:/ / www.who.int / m ediacent re/ fact s
11. Tamm elin A,
Lindholm C,
and
Hambr aeus A, 2002 Chronic ulcers and
ant ibiot ic t r eat m ent . J Wound Care. 7:435437.
12. Howell JRS, Wilson M J, Hill KE, Howard AJ,
Price PE, Thomas DW, 2005. A review of
t he microbiology, ant ibiot ic usage and
r esist ance in chronic skin wounds. J
Ant imicrob Chemot her ; 55:143-9.

13. Isrofah,
Sagiran
dan
Afandi
M,
Efekt ifit as Salep Ekst rak Daun Binahong
(Anredera
Cor difolia
Ten St eenis)
Terhadap Proses Penyembuhan Luka
Bakar Derajat 2 Termal pada Tikus Put ih
(Rat t us Novergicus).
M uhamm adiyah
Journal of Nursing
14. Wirast ut y RY, 2016, Uji efekt ifit as gel
ekst rak kulit bat ang kayu jawa (Lannea
Coromandelica) pada kelinci (Oryct olagus
Cuniculuis) Sebagai obat penyem buh luka
bakar, Journal of Pharm aceut ical Science
and Herbal Technology Vol.1 No.1
15. Kumar, 2005. Spider’s silk: Invest igat ion
of spinning process, web mat erial and it s
propert ies. Biological Sciences and
Bioengineering. IIT. Kanpur.
16. Bryant R, 2007. Acut e and cronic
wound. Current M anagem ent Concept
Philadel phia: M osby Elsevier. P 125.

33

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5