KEBIJAKAN PELAYANAN MEDICAL TOURISM DINDONESIA

KEBIJAKAN PELAYANAN MEDICAL
TOURISM DINDONESIA

Jakarta, 15 Agustus 2018
1

LATAR BELAKANG
▪ Indonesia Negara Kepulauan dan memiliki kekayaan alam
yang indah
▪ Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini
berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan
industri global.
▪ Pelayanan Kesehatan cukup baik ada 26 RS yg sudah
terakreditasi Internasional (JCI)
▪ Spa dan pengobatan tradisional sudah terkenal (jamu)
▪ Sebagian dari health tourism sudah lama ada di Indonesia,
terutama travel medicine.

GOALS PEMERINTAH (NAWA CITA)
1.


Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara

2.

Membuat pemerintah tidak absen (hadir) dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya

3.

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan

4.

Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

5.


Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

6.

Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

7.

Mewujudkan kemandirian eknomi dengan menggerakkan sektor–sektor
strategis ekonomi domestik

8.

Melakukan revolusi karakter bangsa

9.

Memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
3


Lima Faktor Penyebab Health Tourist Mencari Perawatan
Kesehatan di Luar Negeri
Alasan
Tambahan

Keterjangkauan
Biaya

Ketersediaan jenis
perawatan

Metode perawatan
yang dapat diterima

HEALTH TOURISM =
Medical and
Healthcare Services
+
Tourism and Travel
Services

+
Support Services

Kemudahan
mendapat
perawatan
SQU Medical Journal

Tourismos: An Internatioanl Multidisciplinary Journal of Tourism

MINDSETTING:
KONSEP KEBIJAKAN PARIWISATA
SEKTOR KESEHATAN

1
DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN
TERHADAP DESTINASI
PARIWISATA
(10 DESTINASI WISATA
PRIORITAS)


2
PENGEMBANGAN

PARIWISATA
KESEHATAN

PERPRES NOMOR 3 TAHUN 2016
TENTANG PERCEPATAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL
10 Daerah Destinasi Wisata di Indonesia
Sumatera Utara (Danau Toba)
DKI Jakarta (Kepulauan Seribu)
Banten ( Tanjung Lesung)

DI Yogyakarta ( Borobudur )
Jawa Timur ( Bromo )
NTT ( Pulau Komodo)
NTB ( Mandalika )
Maluku Utara ( Morotai )
Sulawesi Tenggara (Wakatobi )


Bangka Belitung ( Tanjung Kelayang )
6

SK Dirjen Pelayanan Kesehatan No HK.02.02/III/5355/2017
tentang Penetapan RS Pada Destinasi Pariwisata Prioritas
Telah dilakukan Pertemuan Koordinasi dalam
rangka Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan
Prasarana Kesehatan serta Aspek Kesehatan
Lingkungan di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
dan Hasil desk lokus fasilitas pelayanan kesehatan
rujukan

DUKUNGAN SEKTOR
KESEHATAN
TERHADAP DESTINASI
PARIWISATA
(10 DESTINASI WISATA
PRIORITAS)


Rumah Sakit yang menjadi lokus
pada 10 Destinasi Wisata
• Surat Keputusan Dirjen Pelayanan
Kesehatan
No. HK.02.02/III/5355/2017
Penetapan RS pada Destinasi
Pariwisata Prioritas

Standar RS di
Destinasi Wisata
• PMK 56 tahun 2014

DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
6. Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis

Nasional
7. Permenkes Nomor 1438/MENKES/PER/X/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran.
8. Permenkes No. 76 tahun 2015 tentang Pelayanan Wisata Medis
9. Permenkes Nomor 34 tahun 2017 tentang Akeditasi Rumah Sakit

PELAYANAN WISATA MEDIS
(Permenkes 76 tahun 2015)

Wisata Medis adalah perjalanan ke luar kota
atau dari luar negeri untuk memperoleh
pemeriksaan
tindakan
medis
atau
pemeriksaan kesehatan lainnya di rumah
sakit.

PELAYANAN WISATA MEDIS
(MEDICAL TOURISM)


Rumah Sakit yg menyelenggarakan Pelayanan Wisata
Medis harus ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang
didelegasikan kepada Dirjen. (PMK 76/2015 Pasal 5)

Penetapan Rumah Sakit dengan Pelayanan Wisata Medis
berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama
memenuhi persyaratan sbg RS WISATA MEDIS

Syarat Penetapan RS Pelayanan
Wisata Kesehatan
Persyaratan Administratif
Persyaratan Teknis

Permenkes 76 tahun 2015
tentang Pelayanan Wisata Medis
➔ Wisata Medis adalah perjalanan ke luar kota atau dari luar negeri untuk memperoleh
pemeriksaan tindakan medis atau pemeriksaan kesehatan lainnya di rumah sakit.

PERSYARATAN TEKNIS


PERSYARATAN ADMINISTRASI
1. Izin operasional sbg RS Kelas A atau Kelas B yg msh berlaku

1. SDM

2. Sertifikat akreditasi nasional tingkat paripurna

a. Meliputi nakes dan tenaga non kesehatan yg kompeten dlm
bidangnya sesuai dg layanan unggulan yg dimiliki oleh RS
b. Harus mampu berkomunikasi dlm bhs inggris dg lancar

3. Surat keputusan Kepala/Direktur RS ttg layanan unggulan di RS
4. Surat keputusan Kepala/Direktur RS ttg pembentukan tim kerja
wisata medis di RS
5. Dokumen Renstra pengembangan pelayanan wisata medis

6. SPO pelayanan wisata medis

c. Tenaga non kesehatan: administrasi, pemasaran, PR, penerjemah,

bantuan hukum, dan customer service
2. Sarana pelayanan
a. Ruang tunggu khusus
b. Ruang pendaftran administrasi khusus
c. Ruang perawatan
d. Sarana yg mendukung layanan unggulan

7. Dokumen kerjasama dgn BPW yg memiliki pemandu wisata medik

e. Ambulans kegawatdaruratan
f. Teknologi informasi dan komunikasi

8. Dokumen bukti kerjasama dg asuransi kesehatan komersial

3. Peralatan : disesuaikan dg layanan unggulannya

12

Didukung oleh nakes yg kompeten serta
pelayanan administrasi dan teknologi
informasi dan komunikasi yg handal

LAYANAN UNGGULAN

Kriteria:
a. Layanan spesialistik dan/atau
subspesialistik
b. Layanan berbasis bukti (evidence based
medicine)
c. Tersedia layanan berkualitas tertinggi dalam
dimensi keterjaminan mutu, keandalan,
pelayanan responsif, dan empati
d. Mampu berkompetisi dg layanan serupa di
negara lain

SYARAT PENETAPAN RS WISATA MEDIS

❖ Perpanjangan penetapan dilakukan Kepala/Direktur RS paling
lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku penetapan berakhir
❖ Dlm melakukan perpanjangan penetapan, Kepala/Direktur RS
harus melampirkan :
a. Persyaratan administratif dan persyaratan teknis
b. fotokopi surat keputusan penetapan yang lama; dan
c. laporan penyelenggaraan pelayanan wisata medis (medical tourism) yang telah
dilakukan.

ALUR PELAYANAN
▪ Pelayanan Wisata Medis dilakukan sesuai dengan alur pelayanan khusus untuk Wisatawan
Medis.
▪ Alur pelayanan khusus bertujuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat dan
ramah
▪ Alur pelayanan khusus harus tertulis dan ditetapkan oleh kepala/direktur rumah sakit
▪ Pelayanan Wisata Medis dilaksanakan setelah wisatawan medis melakukan pendaftaran
secara langsung/online melalui:
a. rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan Wisata Medis; atau
b. BPW yang memiliki pemandu wisata medik.
▪ Setelah menerima pendaftaran secara langsung/online
➢ rumah sakit harus menjelaskan prosedur dan mengidentifikasi pelayanan yang dibutuhkan.
➢ BPW menjelaskan prosedur Pelayanan wisata medis setelah berkoordinasi dengan rumah
sakit yang menyelenggarakan Wisata Medis
15

TIM KERJA WISATA MEDIS
UNSUR TIM:

a.
b.
c.
d.

komite medik
komite keperawatan
komite keselamatan pasien
tenaga kesehatan yang
mendukung layanan
unggulan
e. perencana dan pelaksana
bisnis rumah sakit

TUGAS TIM:
▪ menyusun
rencana
strategi
bisnis
pelayanan wisata medis
▪ menyusun rencana anggaran pelayanan
▪ menyusun besaran tarif pelayanan
▪ menyusun standar prosedur operasional
untuk pelayanan wisata medis rumah sakit
meliputi prosedur pelayanan pendaftaran,
prosedur pembayaran, prosedur tindakan
dan tim yang memberikan pelayanan, dan
manajemen risiko
▪ melakukan pemantauan dan evaluasi
kegiatan pelayanan wisata medis.

Promosi Pelayanan Wisata Medis Internal

Promosi layanan unggulan di RS untuk
wisata medis yg dilakukan oleh pihak RS di
dalam maupun di luar lingkungan RS di
dalam negeri sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan

PROMOSI PELAYANAN WISATA MEDIS
EKSTERNAL
1. Promosi layanan unggulan dg pelayanan wisata medis
yg dilakukan oleh RS, BPW yg memiliki pemandu wisata medik dan Kementerian
yg bertanggungjawab di bidang pariwisata ke luar negeri

2. Promosi wisata medis eksternal dilakukan
setelah RS mendapat penetapan sbg RS
dg pelayanan wisata medis dari Dirjen atas nama Menteri

PENGEMBANGAN PELAYANAN
❖RS yg telah ditetapkan sbg RS wisata medis hrs melakukan
Pengembangan Pelayanan Wisata Medis yaitu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dlm
bidang kesehatan meliputi:
a. sumber daya manusia;
b.sarana, prasarana dan peralatan;
c. jenis layanan unggulan; dan
d.rencana bisnis.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU
❑ Komprehensif dan berkesinambungan
❑ Meningkatkan kualitas Pelayanan Wisata Medis
❑ Dilakukan oleh Pokja Pengembangan Wisata Kesehatan
yg ditetapkan MenKes bersama Menteri yang
bertanggungjawab di bidang pariwisata.
❑ Berfokus pada :
▪ Waktu tunggu pelayanan (R.Jalan, Lab, Radiologi dan MCU)
▪ Laporan kepuasan wisata medis
▪ Jumlah kunjungan wisatawan medis per tahun
❑ Hasil Pemantauan dan Evaluasi mutu pelayanan Wisata
Medis dilaporkan secara berkala setiap 6 (enam) bulan
kepada Menkes melalui Dirjen dengan tembusan ke
Ka/Dir RS.

Pembinaan dan Pengawasan
a. Menkes
b. BPRS Provinsi
c. Kadinkes Provinsi
d. Kadinkes Kab/Kota
e. Instansi yg bertanggungjwb di bidang pariwisata dan/atau Menteri
yg bertanggungjawab di bidang Pariwisata

f. Melibatkan perhimpunan/asosiasi perumahsakitan dan organisasi
profesi terkait



Bentuk Pembinaan dan Pengawasan :
a.Advokasi, sosialisasi dan Bimtek
b.Pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM
c. Monev

❑ BPRS, Pemda Prov dan/atau Pemda Kab/Kota dpt
merekomendasikan kpd Menkes utk mengenakan tindakan
administratif thd RS yg tidak menaati ketentuan.
❑ Tindakan administratif berupa teguran lisan, teguran tertulis atau
pencabutan penetapan sbg RS wisata medis

STRATEGI
• Penguatan Kesiapan Akses Fasyankes
• Penguatan Kualitas Fasyankes
• Percepatan Pemenuhan Kebutuhan Tenaga
Kesehatan:
• Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan

23

KESIAPAN DI ERA MEA
13 Rumah Sakit Swasta :

Peningkatan mutu/kualitas pelayanan
kesehatan melalui akreditasi RS berskala
internasional (JCI) untuk mengurangi
keinginan konsumen ke luar negeri

1. RS Awal Bros Batam
3. RS Awal Bros Pekanbaru
5. RS Premier Surabaya
7. RS. Siloam Lippo

2. RS Awal Bros Bekasi,
4. RS Awal Bros Tangerang
6. RS Premier Jatinegara
8. RS Pondok Indah Puri Indah

9. RS. Premier Bintaro
11. RS. Eka Hospital Pekanbaru
13. RS JEC Kedoya
15. RS Siloam Bali

10. RS. Santosa Bandung
12. RS Eka Hospital BSD
14. RS Siloam Kebon Jeruk
16. RS Pondok Indah

➔ 26 Rumah Sakit
9 Rumah Sakit Pemerintah :
1. RSUPN Cipto Mangunkusumo,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

RSUP Fatmawati,
RSUP Dr. Sardjito,
RSUP Sanglah Denpasar,
RSUP dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar,
RSPAD Gatot Subroto,
RSUP Dr. Kariadi,
RSUP Hasan Sadikin,

9. RS Jantung Harapan Kita
10. RS Dr. M Hoesin Palembang

KESIAPAN DI ERA MEA

2) Pengembangan Medical Tourism untuk menarik konsumen luar negeri
Saat ini beberapa RS Pemerintah dan Swasta mengembangkan kegiatan untuk
mendukung medical tourism

3) Mendorong peningkatan kualitas tenaga kesehatan dalam negeri






Akreditasi Institusi Pendidikan
Uji Kompetensi di akhir masa studi
Penyesuaian kurikulum berstandar internasional
Penyelenggaraan pelatihan keprofesian
Peningkatan kemampuan berbahasa asing

KESIAPAN DI ERA MEA

4)

Peningkatan peran Organisasi Profesi, Kolegium, KKI, MTKI, KFN sebagai penapis
kompetensi TKWNA dan integrasi Profesional Regulatory Authority (amanah UU
Nakes)

5) Peningkatan koordinasi perijinan, pembinaan dan
pengawasan lintas sektor Tenaga Kesehatan Warga Negara
Asing terpadu


Kemenkes telah menjadi anggota Tim PORA (Tim Pengawasan Orang Asing) yang
diketuai oleh Kemkumham untuk regulasi pelanggaran TKWNA

KESIAPAN DI ERA MEA

6)Berpartisipasi aktif dalam pertemuan Coordinating Committee on Services ASEAN
(CCS ASEAN)




Forum ASEAN Joint Coordinating Committe on Medical Practitioners ;
Dentist ; Perawat
Forum Kerjasama Konsil Kedokteran ASEAN
Forum Konsil Kedokteran ASEAN

7) Penguatan regulasi domestik untuk mendorong investasi modal asing dalam
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

HASIL PEMETAAN LAYANAN UNGGULAN RS RUJUKAN
NASIONAL DAN RS VERTIKAL

No

Nama RS

Nama Layanan Rujukan Nasional pada Web

1

RSUP H Adam Malik

Pusat Jantung Terpadu, Onkologi Terpadu, Transplantasi Organ Terpadu

2

RSUP Dr. M.Jamil

Pusat Jantung, Layanan Geriatri

3

RSUP Dr. Mohammad Hoesin

5

Kardioserebrovaskuler, Onkologi Terpadu, Bedah Minimal Invasif, Transplantasi
Ginjal
RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo Implant Cochlear, Transplantasi Ginjal, Jantung Terpadu, Rare Disease,
Neonatologi, Retina, Tomotherapy, Transplantasi Hati, In Vitro Fertilization,
Geriatri Terpadu, Stroke Terpadu, Intensity Modulated Radiation, Pemisahan Bayi
Kembar Siam,
RSUP Dr Hasan Sadikin
Kedokteran Nuklir, Onkologi Terpadu, Jantung Terpadu

6

RSUP Dr. Kariadi

7

RSUP Dr. Sardjito

Onkologi Terpadu, Jantung Terpadu, Transplantasi Organ (Ginjal, Kornea, Sumsum
Tulang), Bedah Minimal Invasif
Hemato-onkologi anak, Mata, Cangkok Ginjal, Bayi Tabung, Jantung Terpadu

8

RSUD Dr. Soetomo

Kanker Terpadu, Jantung Terpadu

9

RSUP Sanglah Denpasar

Kanker

RSUD Dr Sudarso PTK

Kanker, Jantung

4

10

HASIL PEMETAAN LAYANAN UNGGULAN RS RUJUKAN
NASIONAL DAN RS VERTIKAL
No

Nama RS

Nama Layanan Rujukan Nasional pada Web

11

RSUD H A Wahab Sjahranie

Stroke Center, Jantung Terpadu, Kanker, Urologi

12

RSUP Prof.Dr. R.D Kandou
Manado

Kanker Terpadu, Jantung Terpadu, Endoskopi Ultrasound, NICU, Bedah Vaskuler, Bedah
Spine Orthopedi

13

RSUP Dr W Sudirohusodo

Private Care Center; Pusat Jantung Terpadu; Infection Center; Mother & Child Center;
Intensive Care Center; Gastro Enterohepatologi Center; Brain Center/Pusat Otak

14

RSUD Jayapura

Layanan Bedah Syaraf

15

RS Stroke Nasional Bukittinggi

Stroke

16

RS Kanker Dharmais Jakarta
Barat

12 Layanan Kanker: Urologi, THT, Susunan Syaraf Pusat dan Syaraf Tepi, Payudara, Paru
dan Thorax, Muskuloskeletal, Mata, Kulit, Kepala Leher, Hati dan Saluran Cerna,
Ginekologi, Darah dan Sistem Limfoid

17

RSUP Fatmawati Jakarta Selatan

Spine Center, Endometriosis Center

18

PMN RS Mata Cicendo Bandung

Infeksi&Imunologi, Glaukoma, Katarak Bedah Refraktif, Neurooftalmologi, Oftalmologi
Komunitas, Pediatrik Oftalmologi&Strabismus, Refraksi Low Vision&Lensa Kontak,
Vitroretina, Rekonstruksi Okuloplasti & Onkologi

19

RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Bandung
RS Kusta Dr. Tadjuddin Chalid
MPH Makassar

Paru Invasif, Bedah Thorax, Bronchoscopy, Laboratorium TB

20

belum isi survei

HASIL PEMETAAN LAYANAN UNGGULAN RS RUJUKAN
NASIONAL DAN RS VERTIKAL
No

Nama RS

Nama Layanan Rujukan Nasional pada Web

21

RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Pelayanan Ortopedi Hip and Knee, Pelayanan Ortopedi Tulang Belakang (Spine) dan
Pelayanan Geriatri

22

RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo Kota
Magelang

Layanan Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Konsultasi Endokrin, Pelayanan Penilaian
Kapasitas Mental

23

RS Paru Dr. M. Goenawan
Partowidigdo
RS Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta

Bedah Thorax, TBC MDR, TB XDR dan TB HIV

24
25

26

Spine; Rekontruksi; Pediatri; Hand and Micro Surgery; Onkologi; Sport Injury

RS Jiwa Dr. Soeharto Heerjan Jakarta Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Day Care Rehabilitasi Psikososial, Mental Health
Check Up
RS Pusat Otak Nasional
Brain Check Up, Comprehensive Stroke Care, Gangguan Memori dan Neurobehavior,
Neurointensif, Neurointervensi, Brain Micro Surgery

27

RSU Ratatotok – Buyat Minahasa
Tenggara

belum isi survei

28

RSUP Persahabatan Jakarta

Klinik berhenti merokok, RICU, Sleep Lab, Human Performance Laboratory, Bedah
Thorax, Pulmonologi Intervensi Diagnostik dan Terapi, Pelayanan Diabetes Terpadu,
Pelayanan Tuberkulosis Resisten Obat Terpadu, Pelayanan Kardiorespirasi, Pusat
Simulasi Respirasi, Radiologi Intervensi, Isolasi Pneumonia Viral

29

RS Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita

Jantung, Bedah Jantung Terbuka

30

RS Ketergantungan Obat Jakarta

belum isi survei

HASIL PEMETAAN LAYANAN UNGGULAN RS RUJUKAN
NASIONAL DAN RS VERTIKAL
Nama Layanan Rujukan Nasional
pada Web

No

Nama RS

31

RS Anak dan Bunda Harapan Kita
Jakarta
RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti
Saroso Jakarta
RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga

BIDIC, Perinatal Terpadu, Klinik Melati

RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Malang
RS Kusta Dr. Sitanala Tangerang

Psikogeriatri, Rehabilitasi Psikososial,
Rehabilitasi Fisik
Kusta Terpadu

RS Kusta Dr. Rivai Abdullah
Palembang

Rehabilitasi Kusta

32
33
34

35
36

Flu Burung
belum isi survei

PENUTUP
▪ Wisata kesehatan
berkembang.

merupakan

tren

baru

pariwisata

yang

semakin

▪ Kebijakan wisata kesehatan akan dikembangkan pada dua aspek yaitu
"medical tourism" dan "wellness tourism“.
▪ Peningkatan mutu/kualitas pelayanan kesehatan melalui akreditasi RS
berskala internasional merupakan hal penting dalam pelaksanaan wisata
kesehatan.
▪ Permenkes No. 76/2015 → Pelayanan Wisata Medis → dibutuhkan tim
assesment bagi RS yang akan ditetapkan sebagai RS Wisata Medis (SK Dirjen)

▪ Pengembangan wisata kesehatan memerlukan dukungan dari semua pihak
seperti dukungan kebijakan yang kuat, iklim politik yang stabil, sumber daya
manusia, pengembangan infrastruktur dan daya tarik wisata.

TERIMA KASIH

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JL. H. R. RASUNA SAID BLOK X-5 KAV 4-9 JAKARTA 12950
(021) 5201590 FAX (021) 52611814, 5203872
33