View of Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Perubahan Lingkungan Fisik Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SDN Langkap 5 Burneh Bangkalan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman
Perubahan Lingkungan Fisik Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SDN
Langkap 5 Burneh Bangkalan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Muhammad Syafii
hajisyafii60@gmail.comSDN Langkap 5 Burneh-Bangkalan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengungkap a). Pengaruh pembelajaran model discovery
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. (b) Ingin mengetahui seberapa jauh
pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam setelah diterapkannya
pembelajaran model discovery pada siswa Kelas IV SDN Langkap 5 Kecamatan Burneh
Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action
research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan,
kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas IV
SDN Langkap 5 Kecamatan Burneh Tahun Pelajaran 2017/2018. Data yang diperoleh berupa
hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Hasil analisis didapatkan
bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu,
siklus I (60,00%), siklus II (80,00%), siklus III (82,35%).
Kata Kunci: Metode discovery, Pengetahuan alam, Perubahan Lingkungan Fisik
Abstract: This study aims to reveal a). The influence of learning discovery model on the
learning outcomes of Natural Sciences. (b) Want to know how far understanding and mastery
subjects Natural Science after the implementation of learning model discovery in the students
of Class IV SDN Langkap 5 District Burneh Lesson Year 2017/2018. This research uses
action research for three rounds. Each round consists of four stages: design, activity and
observation, reflection, and refission. Target of this research is student of Class IV SDN
Langkap 5 District Burneh Lesson Year 2017/2018. Data obtained in the form of formative
test results, observation sheet of teaching and learning activities. The result of the analysis
shows that the students' learning achievement has improved from cycle I to cycle III that is,
cycle I (60,00%), cycle II (80,00%), cycle III (82,35%).
Keywords: Discovery Method, Natural Knowledge, Change of Physical Environment.
mengalami kemajuan. Sejalan dengan
Pendahuluan
Sistem pendidikan telah mengalami
kemajuan tersebut, maka dewasa ini
banyak perubahan, Perubahan-perubahan
pendidikan di sekolah-sekolah telah
itu tejadi karena telah dilakukan berbagai
menunjukkan
usaha pembaharuan dalam pendidikan.
sangat pesat. Perkembangan itu terjadi
Akibat pengaruh itu pendidikan semakin
karena terdorong adanya pembaharuan
199
perkembangan
yang
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
di
dalam
suatu pengajaran menjadi lebih efektif
selalu
ingin
juga menarik sehingga bahan pelajaran
menemukan metode dan peralatan baru
yang disampaikan akan membuat siswa
yang
merasa senang dan merasa perlu untuk
tersebut,
sehingga
pengajaranpun
dapat
guru
memberikan
semangat
mempelajari bahan pelajaran tersebut.
belajar bagi murid-murid. Bahkan secara
dikatakan bahwa
Berdasarkan latar belakang di atas,
pembaharuan dalam sistem pendidikan
maka dapat dirumuskan suatu masalah
yang mencakup seluruh komponen yang
sebagai berikut: 1) Apakah metode
ada. Pembangunan di bidang pendidikan
discovery dapat meningkatkanan prestasi
barulah ada
dalam
belajar siswa kelas IV SDN Langkap 5
pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai
kecamatan Burneh? 2) Bagaimanakah
dengan
kebutuhan
dan
pengaruh metode penemuan (discovery)
bangsa
Indonesia
sedang
terhadap motivasi belajar siswa ke1as IV
keseluruhan dapat
artinya
apabila
masyarakat
yang
SDN Langkap 5 kecamatan Burneh ? 3)
membangun.
Pembelajaran dengan
Pada hakekatnya kegiatan belajar
model
belajar
mengajar adalah suatu proses interaksi
discovery merapkan pola pembelajaran
atau hubungan timbal balik antara guru
yang menyenangkan dengan banyak
dan siswa dalam satuan pembelajaran
mengedepankan peran siswa khususnya
Guru sebagai salah satu komponen
dalam proses KBM dengan menemukan
dalam
mengajar
sendiri dan kerjasama diantara siswa,
merupakan pemegang peran yang sangat
dengan begitu keaktifan siswa akan
penting. Guru bukan hanya sekedar
intelegensi siswa lebih baik. Tujuan
penyampai materi saja, tetapi lebih dari
Penelitian dengan permasalahan di atas,
itu guru dapat dikatakan sebagai sentral
penelitian ini bertujuan untuk: 1) Ingin
pembelajaran.
mengetahui peningkatan prestasi belajar
proses
belajar
siswa setelah diterapkannya
Sebagai pengatur sekaligus pelaku
metode
dalam proses belajar mengajar, gurulah
belajar penemuan (discovery) pada siswa
yang mengarahkan bagaimana proses
kelas IV SDN Langkap 5 kecamatan
belajar
dilaksanakan.
Burneh. 2) Ingin mengetahui pengaruh
Karena itu guru harus dapat membuat
motivasi belajar siswa setelah diterapkan
mengajar
itu
200
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
metode belajar penemuan (discovery)
diprediksikan secara tepat. 4) Progresif
siswa
dan komunikatif; artinya Sains itu selalu
kelas
IV
SDN
Langkap
5
berkembang
kecamatan Burneh.
Ilmu Pengetahuan Alam didefiniksan
sempurna
ke
dan
arah
yang
lebih
penemuan-penemuan
sebagai suatu kumpulan pengetahuan
yang ada merupakan kelanjutan dari
yang
alami.
penemuan sebelumnya. Proses; tahapan-
Ilmu
tahapan yang dilalui dan itu dilakukan
Pengetahuan Alam tidak hanya ditandai
dengan menggunakan metode ilmiah
dengan adanya fakta, tetapi juga oleh
dalam
adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
kebenaran. 5) Universalitas; kebenaran
Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah
yang
menekankan pada hakikat sains.
secara umum. Dari penjelasan di atas,
tersusun
Perkembangan
secara
mata
pelajaran
rangkah
menemukan
ditemukan
senantiasa
suatu
berlaku
Ilmu
dapat disimpulkan bahwa hakikat Ilmu
Pengetahuan Alam menurut Bridgman
Pengetahuan Alam merupakan bagian
(dalam Lestari, 2007: 7) adalah sebagai
dari Ilmu Pengetahuan Alam, dimana
berikut: 1) Kualitas; pada dasarnya
konsep-konsepnya
konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam
suatu
selalu dapat dinyatakan dalam bentuk
metode ilmiah dan diawali dengan sikap
angka-angka.
ilmiah
Secara
rinci
2)
hakikat
Observasi
dan
proses
diperoleh
dengan
kemudian
melalui
menggunakan
diperoleh
hasil
pengertian
disini
(produk).
Eksperimen; merupakan salah satu cara
Proses
untuk dapat memahami konsep-konsep
dalam
Ilmu Pengetahuan Alam secara tepat dan
merupakan interaksi semua komponen
dapat diuji kebenarannya. 3) Ramalan
atau unsur yang terdapat dalam belajar
(prediksi); merupakan salah satu asumsi
mengajar yang satu sama lainnya saling
penting dalam sains bahwa misteri alam
berhubungan (inter independent) dalam
raya
ikatan untuk mencapai tujuan (Usman,
ini
dapat
dIlmu
Pengetahuan
2009: 5).
Alamhami dan memiliki keteraturan.
lewat
Belajar
pengukuran yang teliti maka berbagai
perubahan
peristiwa alam yang akan terjadi dapat
individu berkat adanya interaksi antara
Dengan
asumsi
tersebut
201
diartikan sebagai
tingkah
laku
proses
pada
diri
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
individu dengan lingkungannya. Hal ini
syarat utama bagi berlangsungnya proses
sesuai dengan yang diutarakan Burton
belajar mengajar (Usman, 2009: 4).
bahwa seseorang setelah mengalami
proses
belajar
akan
mengalami
Sedangkan menurut hukum ilmiah,
proses
belajar
dapat
pengertian,
yaitu
perubahan tingkah laku, baik aspek
mengandung
pengetahuannya,
keterampilannya,
rentetan kegiatan perencanaan oleh guru,
maupun aspek sikapnya. Misalnya dari
pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi
tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
program tindak lanjut (dalam Suryabrata,
mengerti
2008: 18).
menjadi
mengerti.
(dalam
Dari kedua pendapat tersebut dapat
Usman, 2009: 5).
Mengajar
dua
mengajar
merupakan
disimpulkan
suatu
bahwa
proses
belajar
perbuatan yang memerlukan tanggung-
mengajar mata pelajaran Sains meliputi
jawab moral yang cukup berat. Mengajar
kegiatan yang dilakukan guru mulai dari
pada prinsipnya membimbing siswa
perencanaan,
dalam kegiatan suatu usaha mengor-
sampai evaluasi dan program tindak
ganisasi lingkungan dalam hubungannya
lanjut yang berlangsung dalam situasi
dengan anak didik dan bahan pengajaran
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu
yang menimbulkan proses belajar.
yaitu pengajaran Sains.
pelaksanaan
kegiatan
Proses belajar mengajar merupakan
Teknik penemuan adalah terjemahan
suatu inti dan proses pendidikan secara
dari discovery. Menurut Sund Discovery
keseluruhan
adalah proses mental dimana siswa
dengan
guru
sebagai
pemegangn peran utama. Proses belajar
mampu
mengasimilasikan
mengajar merupakan suatu proses yang
konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan
mengandung serangkaian perbuatan guru
dengan proses mental tersebut antara lain
dan siswa atas dasar hubungan timbal
ialah: mengamati, mencerna, mengerti,
balik yang berlangsung dalam situasi
menggolong-golongkan, membuat duga-
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
an, menjelaskan, mengukur mem-buat
Interaksi atau hubungan timbal balik
kesimpulan
antara guru dan siswa itu merupakan
konsep
dan
misalnya:
sesuatu
sebagainya.
Suatu
segitiga,
pans,
demokrasi dan sebagainya, sedang yang
202
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
dimaksud dengan prisnsip antara lain
sekolah.
4)
Sesekali
memberikan
ialah: logam apabila dIlmu Pengetahuan
penghargaan pada siswa atas pekerja-
Alamnaskan akan mengembang. Dalam
annya. 5) Meminta siswa untuk menje-
teknik ini siswa dibiarkan menemukan
laskan hasil pekerjaannya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
sendiri atau mengalami proses mental itu
sendiri, guru hanya membimbing dan
bahwa
memberikan instruksi.
motivasi
motivasi
yang
instrinsik
timbul
dari
adalah
dalam
asistennya
individu yang berfungsinya tidak perlu
mencoba self-learning siswa (belajar
dirangsang dari luar. Seseorang yang
sendiri) itu, sehingga situasi belajar
memiliki
mengajar berpindah dari situasi teacher
dirinya
learning
melakukan suatu kegiatan yang tidak
Dr.
J.
Richard
menjadi
dan
situasi
student
motivasi
maka
intrinsik
secara
sadar
dalam
akan
memerlukan motivasi dari luar dirinya.
dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning, ialah suatu
Dari uraian di atas diketahui bahwa
cara mengajar yang melibatkan siswa
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
dalam proses kegiatan mental melalui
timbul
tukar pendapat, dengan diskusi, seminar,
berfungsinya karena adanya perangsang
membaca sendiri dan mencoba sendiri.
dari laur, misalnya adanya persaingan,
Agar anak dapat belajar sendiri.
untuk mencapai nilai yang tinggi, dan
dari
luar
individu
yang
lain sebagainya.
Menurut Winata (dalam Erriniati,
2008: 105) ada beberapa strategi dalam
Belajar
dapat
membawa
suatu
mengajar untuk membangun motivasi
perubahan pada individu yang belajar.
intrinsik. Strategi tersebut adalah sebagai
Perubahan ini merupakan pengalaman
berikut: 1) Mengaitkan tujuan belajar
tingkah laku dan yang kurang baik
dengan tujuan siswa. 2) Memberikan
menjadi lebih baik. Pengalaman dalam
kebebasan dalam memperluas materi
belajar merupakan pengalaman yang
pelajaran
3)
dituju pada hasil yang akan dicapai
Memberikan banyak waktu ekstra bagi
siswa dalam proses belajar di sekolah.
siswa untuk mengerjakan tugas dan
Menurut Poerwodarminto (2008: 768),
memanfaatkan
prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
sebatas
yang
sumber
pokok.
belajar
di
203
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
Pretasi
(dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini
belajar
merupakan
hasil
kondisi
hasil
penciptaan
oleh
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai
dengan
tujuan tertentu. Siswa yang termotivasi
ketelitian kerja serta perjuangan yang
untuk belajar sesuatu akan menggunakan
membutuhkan pikiran.
proses kognitif yang lebih tinggi dalam
pekerjaan,
seseorang
yang
diperoleh
mendorong
suatu
belajar
prestasi
yang
merupakan
seseorang
dapat
mempelajari materi itu, sehingga siswa
dikatakan bahwa prestasi belajar yang
itu akan menyerap dan mengendapkan
dicapai oleh siswa dengan melibatkan
materi itu dengan lebih baik (Nur, 2008:
seluruh potensi yang dimilikinya setelah
3). Sedangkan prestasi belajar adalah
siswa itu melakukan kegiatan belajar.
hasil yang dicapai oleh siswa dengan
Pencapaian hasil belajar tersebut dapat
melibatkan
diketahui dengan mengadakan penilaian
dimilikinya setelah siswa itu melakukan
tes hasil belajar. Penilaian diadakan
kegiatan belajar.
Berdasarkan uraian diatas
seluruh
Sedangkan
untuk mengetahui sejauhmana siswa
potensi
metode
pembelajaran
telah berhasil mengikuti pelajaran yang
penemuan
diberikan oleh guru. Di samping itu guru
metode pembelajaran yang memberikan
dapat
mana
kesempatan dan menuntut siswa terlibat
keberhasilan guru dalam proses belajar
secara aktif di dalam mencapai tujuan
mengajar di sekolah.
pembelajaran
mengetahui
sejauh
(discovery)
yang
adalah
dengan
suatu
memberikan
informasi singkat. Pengetahuan yang
Sejalan dengan prestasi belajar, maka
dapat diartikan bahwa prestasi belajar
diperoleh dengan
Ilmu Pengetahuan Alam adalah nilai
(discovery)
yang diperoleh siswa setelah melibatkan
mempunyai efek transfer yang lebih baik
secara langsung/aktif seluruh potensi
dan meningkatkan siswa dan kemam-
yang dimilikinya baik aspek kognitif
puan berfikir secara bebas. Secara umum
(pengetahuan),
dan
belajar penemuan (discovery) ini melatih
psikomotor (keterampilan) dalam proses
keterampilan kognitif untuk menemukan
belajar
dan
afektif
mengajar
Ilmu
(sikap)
Pengetahuan
akan
memecahkan
belajar
penemuan
bertahan
masalah
lama,
tanpa
pertolongan orang lain. Selain itu,
Alam.
204
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
belajar
penemuan
membangkitkan
dalam pelaksanaan siklus pembelajaran
keingintahuan siswa, memberi motivasi
I, II dan III.
untuk
Prosedur Pelaksanaan
bekerja
sampai
menemukan
Penelitian ini menggunakan metode
jawaban (Suryosubroto, 2006: 19).
penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
Dari uraian tersebut di atas dapat
disimpulkan
bahwa
dengan
3 siklus, dalam pelaksanaan tiga tiap
adanya
motivasi dalam pembelajaran model
siklus mengikuti alur sebagai berikut :
penemuan (discovery) tersebut maka
Membuat Pelaksanaan Siklus I.
Pada
hasil-hasil belajar akan menjadi optimal.
Pelaksanaan
penelitian
Makin tepat motivasi yang diberikan,
tindakan kelas siklus I di alakukan
akan makin berhasil pula pelajaran itu.
proses sebagai berikut : Kegiatan awal
Dengan motivasi yang tinggi maka
: 1) Mengadakan apersepsi dengan
intensitas usaha belajar siswa akan tingi
melakukan
pula. Jadi motivasi akan senantiasa
mengkonsentrasikan pikiran siswa pada
menentukan
materi.
siswa.
intesitas
Hasil
ini
usaha
belajar
akan
dapat
tanya
2)
jawab
Memberikan
untuk
penjelasan
tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Kegiatan inti : 1) Memberikan
meningkatkan prestasi belajar siswa.
pengarahan dan penjelasan tentang cara
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Subyek Penelitian
pencegahan
Tempat dan waktu penelitian ini
kerusakan
lingkungan
(erosi, abrasi, banjir dan
longsor). 2)
Menyuruh siswa untuk menyebutkan
5
cara pencegahan kerusakan lingkungan
kecamatan Burneh untuk mata pelajaran
yang telah disampaikan oleh guru. 3)
Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas IV.
Memberikan tugas kepada semua siswa
Penelitian ini dilaksakan pada Semester
untuk
ganjil di kelas IV SDN Langkap 5
mengidentifikasi kerusakan lingkungan.
Kecamatan Burneh Tahun Pelajaran
4) Mengadakan pengamatan cara kerja
2017/2018. dengan Siklus I, II dan siklus
semua siswa. Kegiatan akhir : 1)
III ini terlaksana berkat hasil diskusi
Mengumpulkan
dengan teman sejawat sebagai pengamat
observasi dari siswa. 2) Mengevaluasi
dilaksanakan
di
SDN
Langkap
205
menyelesaikan
hasil
soal-soal
pengamatan/
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
Mengadakan
jawab untuk mengkonsentrasikan pikiran
penilaian. 4) Mengumpulkan hasil nilai.
siswa pada materi. 2) Memberikan
5) Merumuskan rencana untuk siklus.
penjelasan tentang tujuan pembelajaran
Obsevasi dan Evaluasi
yang akan dicapai. Kegiatan inti : 1)
cara
kerja
siswa.
3)
Dalam penelitian ini observasi dan
Memberikan pengarahan dan penjelasan
evaluasi dilakukan dengan pemberian
faktor-faktor kerusakan lingkungan. 3)
tugas berupa lembar kerja siswa dan
Menyuruh beberapa siswa maju kedepan
lembar pengamatan kerja siswa untuk
untuk menyebutkan dan menggambar
memgetahui cara kerja siwa dan juga
kerusakan
keaktifan siswa dalam mengikuti proses
disampaikan oleh guru.4) Mengadakan
belajar siswa dengan pola pengamatan
pengamatan cara kerja semua siswa.
yang variatif.
Kegiatan akhir : 1) Mengumpulkan
lingkungan
seperti
yang
Pada evaluasi ini juga diharapkan
hasil pengamatan/observasi dari siswa.
nantinya siswa memiliki keinginan untuk
2) Mengevaluasi cara kerja siswa. 3)
mengikuti proses belajar sesuai dengan
Mengadakan penilaian. 4) Mengum-
ketentuan yang berlaku pada pembe-
pulkan hasil nilai. 5) Merumuskan
lajaran
rencana untuk siklus.
Ilmu
khususnya
Pengetahuan
tentang
kerusakan
Alam
ling-
Obsevasi dan Evaluasi
kungan.
Dalam penelitian ini observasi dan
Refleksi
evaluasi dilakukan dengan pemberian
Pada tahapan refleksi ini dilakukan
tugas berupa beberapa siswa melakukan
evaluasi untuk melakukan perbaikan
pengamatan kerja siswa untuk memge-
pada proses pembelajaran selanjutnya
tahui cara kerja keaktifan siswa dalam
dengan
hasil
mengikuti proses belajar siswa dengan
evaluasi yang dilakukan agar perbaikan
pola pengamatan yang benar, Pada
dapat
evaluasi ini juga diharapkan siswa
mempertimbangkan
mengasilkan
penilaian
yang
maksimal.
memiliki keterampilan untuk mengikuti
Pelaksanaan siklus II
proses belajar sesuai dengan ketentuan
Kegiatan awal : 1) Mengadakan
apersepsi
dengan
melakukan
tanya
206
kompetensi dasar.
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
tugas berupa lembar kerja siswa dan
Refleksi
Pada tahapan refleksi ini dilakukan
lembar pengamatan kerja siswa untuk
evaluasi untuk melakukan perbaikan
memgetahui cara kerja siwa dan juga
pada proses pembelajarannya agar bisa
keaktifan siswa dalam mengikuti proses
dilkuakan perbaikan pada pertemuan
belajar siswa pada penilaian akhir. Pada
selanjutnya.
evaluasi ini juga diharapkan nantinya
Pelaksanaan Penelitian
siswa
Kegiatan
awal
:
apersepsi
dengan
1)
Mengadakan
melakukan
memiliki
keinginan
untuk
mengikuti proses belajar sesuai tujuan
pembelajaran yang benar.
tanya
jawab untuk mengkonsentrasikan pikiran
Refleksi
siswa pada materi. 2) Memberikan
Pada tahapan refleksi ini dilakukan
penjelasan tentang tujuan pembelajaran
penilaian terhadap kinerja guru dengan
yang akan dicapai. Kegiatan inti : 1)
melihat penilaian siswa untuk dilakukan
Memberikan pengarahan dan penjelasan
perbaikan pada proses pembelajaran
tentang
dengan
penemuan
lingkungan.
2)
data
kerusakan
Menyuruh
beberapa
harapan
akan
perbaikan dan evaluai
siswa maju kedepan untuk menunjukkan
kerusakan lingkungan yangn ada dengan
selalu
yang
ada
benar
terhadap metode pembelajarannya.
Data
adalah
cara
yang
dIlmu
media cetak. 3) Memberikan tugas
Pengetahuan Alamkai untuk mengum-
kepada semua siswa untuk membuat
pulkan bahan dalam penelitian tindakan
kliping tentang kerusakan lingkungan. 4)
kelas yang tentunya harus memiliki
Mengadakan pengamatan cara kerja
prisip-prinsi ilmiah dan
semua siswa. Kegiatan akhir : 1)
diperoleh dalam penelitian ini adalah dua
Mengumpulkan
macam, yaitu data kualitatif dan data
hasil
pengamatan/
observasi dari siswa. 2) Mengevaluasi
Data yang
kuantitatif.
Mengadakan
Teknik pengumpulan data dilakukan
penilaian. 4) Mengumpulkan hasil nilai.
dengan mengumpulkan semua data yang
5) Merumuskan rencana untuk siklus.
diperoleh dari kerja siswa yang telah
cara
kerja
siswa.
3)
Dalam penelitian ini observasi dan
dilakuakan dengan berbagai metode dan
evaluasi dilakukan dengan pemberian
pola pelaksanaan yang berbeda-beda
207
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
sehingga
dapat
kegiatan
yang
pola
Dalam pembelajaran IPA melalui model
terhadap
dicovery learning yang digunakan untuk
menghasilkan
relevan
mengetahui pengaruh model discovery
penelitian tindakan kelas ini.
Analisis data dilakukan dengan
dalam meningkatkan prestasi belajar
melkaukan analisa mendalam terhadap
siswa dan data pengamatan aktivitas
keseluruhan capaian pembelajaran siswa
siswa dan guru.
dengan penuh ketelitian dan ketepatan,
Melalui
sehingga
analisa
mengasilkan
yang
analisa
dilkukan
yang
menunjukkan
model
bisa
hasil
penelitian
bahwa
discovery
ini
pembelajaran
memiliki
dampak
dipertanggungjawabkan dengan mengu-
positif dalam meningkatkan prestasi
nakan kajian teiri yang benar,
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
Analisa terhadap data-data sangat
nilai (ketuntasan belajar meningkat dari
penting dilakukan untuk mengetahui,
siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing
seberapa
dalam
60,00%, 80,00%, dan 82,35%. Pada
peroses kegiatan belajar dan mengajar
siklus III ketuntasan belajar siswa secara
yang dilakukan baik didalam kelas
umum telah tercapai. Jika ditampilkan
maupun di luar kelas.
dalam bentuk grafik perbandingan maka
jauh
keberhasilan
tampak perbandingannya pada Gambar
4.8 Grafik Perbandingan berikut :
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian merupakan analisa
dari beberapa data penelitian yang
dikumpulkan berupa hasil uji coba dari
butir
soal,
data
observasi
berupa
pengamatan pengelolaan pembelajaran
model
discovery
dan
pengamatan
aktivitas siswa serta guru pada akhir
pembelajaran, dan data tes formatif
siswa pada setiap siklus.
Pada
pengamatan
observasi
yaitu
Berdasarkan analisis data, diperoleh
diambil
data
dari
pengamatan
208
aktivitas
siswa
dalam
proses
pembelajaran melalui penerapan model
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
belajar discovery dalam setiap siklus
Penutup
ini
Hasil kegiatan pembelajaran yang
berdampak positif dalam peningkatan
telah dilakukan selama tiga siklus, dan
prestasi
dapat
berdasarkan seluruh pembahasan serta
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai
analisis yang telah dilakukan dapat
rata-rata siswa pada setiap siklus yang
disimpulkan
terus mengalami peningkatan.
Penerapan
model
memiliki
dampak
mengalami
peningkatan.
belajar
siswa,
Hal
yaitu
Berdasarkan analisis data, diperoleh
aktivitas
siswa
dalam
sebagai
berikut:
belajar
1)
discovery
positif
dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa
proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
yang
dengan pembelajaran melalui discovery
ketuntasan belajar siswa dalam setiap
adalah,
siklus, yaitu siklus I (60,00%), siklus II
mendengarkan/memperhatikan
ditandai
dengan
penjelasan guru, dan diskusi antar
(80,00%),
siklus
siswa/antara siswa dengan guru serta
Penerapan
model
berani mengerjakan sendiri melakukan
mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat
pengamatan
meningkatkan motivasi belajar siswa
terhadap
kerusakan
(82,35%).
belajar
2)
discovery
lingkungan, Jadi dapat dikatakan bahwa
untuk
aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
pelajaran yang telah diterima, hal ini
Sedangkan untuk aktivitas guru
ditunjukan dengan antusias siswa yang
selama pembelajaran telah melaksanakan
menyatakan bahwa siswa tertarik dan
langkah-langkah pembelajaran melalui
berminat dengan pembelajaran model
discovery learning dapat berjalan dengan
belajar
baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru
menjadi termotivasi untuk belajar. 3)
yang muncul di antaranya aktivitas
Pembelajaran model belajar discovery
membimbing dan mengamati siswa erta
memiliki
dampak
positif
terhadap
memberi
kerjasama
antara
siswa,
hal
contoh
dalam
melakukan
mempelajari
III
peningkatan
discovery
kembali
sehingga
materi
mereka
ini
kegiatan, menjelaskan/melatih menggu-
ditunjukkan adanya tanggung jawab
nakan alat, memberi umpan balik/
dalam kelompok dimana siswa yang
evaluasi/tanya jawab dimana prosentase
lebih mampu mengajari temannya yang
untuk aktivitas di atas cukup besar.
kurang mampu.
209
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
Daftar Pustaka
Bridgman (dalam Lestari). 2007.
Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam.
Djamarah.
2007.
Pengertian
motivasi.Jakarta bumi aksara.
Kemmis dan taggart (dalam Sugiarti).
2009. Berbentuk spiral dan siklus
yang satu ke siklus yang berikutnya
Mukhlis, Abdul. (Ed). 2008. Penelitian
Tindakan Kelas. Makalah pelatihan
penulisan karya ilmiah untuk Guruguru
Nur, Moh. 2008. Pemotivasian Siswa
untuk Belajar. Surabaya.
Oja dan Surnarjan (dalam titik sugiarti).
2009. Mengelompokkan penelitian
tindakan.
Poerwodarminto. 2008. Prestasi belajar.
Sinar baru algesindo.
Suryosubroto, B. 2006. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT.
Rineksa cipta.
Usman, Uzer. 2009. Menjadi Guru
Profesional.Bandung PT. Remaja
Rosdakarya.
Widoko. 2007. Metode Pembelajaran
Konsep. Surabaya.
Winata (dalam errimati). 2008. Strategi
dalam mengajar untuk membangun
motivasi intrinsik.jakarta.
210
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman
Perubahan Lingkungan Fisik Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SDN
Langkap 5 Burneh Bangkalan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Muhammad Syafii
hajisyafii60@gmail.comSDN Langkap 5 Burneh-Bangkalan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengungkap a). Pengaruh pembelajaran model discovery
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. (b) Ingin mengetahui seberapa jauh
pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam setelah diterapkannya
pembelajaran model discovery pada siswa Kelas IV SDN Langkap 5 Kecamatan Burneh
Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action
research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan,
kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas IV
SDN Langkap 5 Kecamatan Burneh Tahun Pelajaran 2017/2018. Data yang diperoleh berupa
hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Hasil analisis didapatkan
bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu,
siklus I (60,00%), siklus II (80,00%), siklus III (82,35%).
Kata Kunci: Metode discovery, Pengetahuan alam, Perubahan Lingkungan Fisik
Abstract: This study aims to reveal a). The influence of learning discovery model on the
learning outcomes of Natural Sciences. (b) Want to know how far understanding and mastery
subjects Natural Science after the implementation of learning model discovery in the students
of Class IV SDN Langkap 5 District Burneh Lesson Year 2017/2018. This research uses
action research for three rounds. Each round consists of four stages: design, activity and
observation, reflection, and refission. Target of this research is student of Class IV SDN
Langkap 5 District Burneh Lesson Year 2017/2018. Data obtained in the form of formative
test results, observation sheet of teaching and learning activities. The result of the analysis
shows that the students' learning achievement has improved from cycle I to cycle III that is,
cycle I (60,00%), cycle II (80,00%), cycle III (82,35%).
Keywords: Discovery Method, Natural Knowledge, Change of Physical Environment.
mengalami kemajuan. Sejalan dengan
Pendahuluan
Sistem pendidikan telah mengalami
kemajuan tersebut, maka dewasa ini
banyak perubahan, Perubahan-perubahan
pendidikan di sekolah-sekolah telah
itu tejadi karena telah dilakukan berbagai
menunjukkan
usaha pembaharuan dalam pendidikan.
sangat pesat. Perkembangan itu terjadi
Akibat pengaruh itu pendidikan semakin
karena terdorong adanya pembaharuan
199
perkembangan
yang
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
di
dalam
suatu pengajaran menjadi lebih efektif
selalu
ingin
juga menarik sehingga bahan pelajaran
menemukan metode dan peralatan baru
yang disampaikan akan membuat siswa
yang
merasa senang dan merasa perlu untuk
tersebut,
sehingga
pengajaranpun
dapat
guru
memberikan
semangat
mempelajari bahan pelajaran tersebut.
belajar bagi murid-murid. Bahkan secara
dikatakan bahwa
Berdasarkan latar belakang di atas,
pembaharuan dalam sistem pendidikan
maka dapat dirumuskan suatu masalah
yang mencakup seluruh komponen yang
sebagai berikut: 1) Apakah metode
ada. Pembangunan di bidang pendidikan
discovery dapat meningkatkanan prestasi
barulah ada
dalam
belajar siswa kelas IV SDN Langkap 5
pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai
kecamatan Burneh? 2) Bagaimanakah
dengan
kebutuhan
dan
pengaruh metode penemuan (discovery)
bangsa
Indonesia
sedang
terhadap motivasi belajar siswa ke1as IV
keseluruhan dapat
artinya
apabila
masyarakat
yang
SDN Langkap 5 kecamatan Burneh ? 3)
membangun.
Pembelajaran dengan
Pada hakekatnya kegiatan belajar
model
belajar
mengajar adalah suatu proses interaksi
discovery merapkan pola pembelajaran
atau hubungan timbal balik antara guru
yang menyenangkan dengan banyak
dan siswa dalam satuan pembelajaran
mengedepankan peran siswa khususnya
Guru sebagai salah satu komponen
dalam proses KBM dengan menemukan
dalam
mengajar
sendiri dan kerjasama diantara siswa,
merupakan pemegang peran yang sangat
dengan begitu keaktifan siswa akan
penting. Guru bukan hanya sekedar
intelegensi siswa lebih baik. Tujuan
penyampai materi saja, tetapi lebih dari
Penelitian dengan permasalahan di atas,
itu guru dapat dikatakan sebagai sentral
penelitian ini bertujuan untuk: 1) Ingin
pembelajaran.
mengetahui peningkatan prestasi belajar
proses
belajar
siswa setelah diterapkannya
Sebagai pengatur sekaligus pelaku
metode
dalam proses belajar mengajar, gurulah
belajar penemuan (discovery) pada siswa
yang mengarahkan bagaimana proses
kelas IV SDN Langkap 5 kecamatan
belajar
dilaksanakan.
Burneh. 2) Ingin mengetahui pengaruh
Karena itu guru harus dapat membuat
motivasi belajar siswa setelah diterapkan
mengajar
itu
200
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
metode belajar penemuan (discovery)
diprediksikan secara tepat. 4) Progresif
siswa
dan komunikatif; artinya Sains itu selalu
kelas
IV
SDN
Langkap
5
berkembang
kecamatan Burneh.
Ilmu Pengetahuan Alam didefiniksan
sempurna
ke
dan
arah
yang
lebih
penemuan-penemuan
sebagai suatu kumpulan pengetahuan
yang ada merupakan kelanjutan dari
yang
alami.
penemuan sebelumnya. Proses; tahapan-
Ilmu
tahapan yang dilalui dan itu dilakukan
Pengetahuan Alam tidak hanya ditandai
dengan menggunakan metode ilmiah
dengan adanya fakta, tetapi juga oleh
dalam
adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
kebenaran. 5) Universalitas; kebenaran
Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah
yang
menekankan pada hakikat sains.
secara umum. Dari penjelasan di atas,
tersusun
Perkembangan
secara
mata
pelajaran
rangkah
menemukan
ditemukan
senantiasa
suatu
berlaku
Ilmu
dapat disimpulkan bahwa hakikat Ilmu
Pengetahuan Alam menurut Bridgman
Pengetahuan Alam merupakan bagian
(dalam Lestari, 2007: 7) adalah sebagai
dari Ilmu Pengetahuan Alam, dimana
berikut: 1) Kualitas; pada dasarnya
konsep-konsepnya
konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam
suatu
selalu dapat dinyatakan dalam bentuk
metode ilmiah dan diawali dengan sikap
angka-angka.
ilmiah
Secara
rinci
2)
hakikat
Observasi
dan
proses
diperoleh
dengan
kemudian
melalui
menggunakan
diperoleh
hasil
pengertian
disini
(produk).
Eksperimen; merupakan salah satu cara
Proses
untuk dapat memahami konsep-konsep
dalam
Ilmu Pengetahuan Alam secara tepat dan
merupakan interaksi semua komponen
dapat diuji kebenarannya. 3) Ramalan
atau unsur yang terdapat dalam belajar
(prediksi); merupakan salah satu asumsi
mengajar yang satu sama lainnya saling
penting dalam sains bahwa misteri alam
berhubungan (inter independent) dalam
raya
ikatan untuk mencapai tujuan (Usman,
ini
dapat
dIlmu
Pengetahuan
2009: 5).
Alamhami dan memiliki keteraturan.
lewat
Belajar
pengukuran yang teliti maka berbagai
perubahan
peristiwa alam yang akan terjadi dapat
individu berkat adanya interaksi antara
Dengan
asumsi
tersebut
201
diartikan sebagai
tingkah
laku
proses
pada
diri
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
individu dengan lingkungannya. Hal ini
syarat utama bagi berlangsungnya proses
sesuai dengan yang diutarakan Burton
belajar mengajar (Usman, 2009: 4).
bahwa seseorang setelah mengalami
proses
belajar
akan
mengalami
Sedangkan menurut hukum ilmiah,
proses
belajar
dapat
pengertian,
yaitu
perubahan tingkah laku, baik aspek
mengandung
pengetahuannya,
keterampilannya,
rentetan kegiatan perencanaan oleh guru,
maupun aspek sikapnya. Misalnya dari
pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi
tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
program tindak lanjut (dalam Suryabrata,
mengerti
2008: 18).
menjadi
mengerti.
(dalam
Dari kedua pendapat tersebut dapat
Usman, 2009: 5).
Mengajar
dua
mengajar
merupakan
disimpulkan
suatu
bahwa
proses
belajar
perbuatan yang memerlukan tanggung-
mengajar mata pelajaran Sains meliputi
jawab moral yang cukup berat. Mengajar
kegiatan yang dilakukan guru mulai dari
pada prinsipnya membimbing siswa
perencanaan,
dalam kegiatan suatu usaha mengor-
sampai evaluasi dan program tindak
ganisasi lingkungan dalam hubungannya
lanjut yang berlangsung dalam situasi
dengan anak didik dan bahan pengajaran
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu
yang menimbulkan proses belajar.
yaitu pengajaran Sains.
pelaksanaan
kegiatan
Proses belajar mengajar merupakan
Teknik penemuan adalah terjemahan
suatu inti dan proses pendidikan secara
dari discovery. Menurut Sund Discovery
keseluruhan
adalah proses mental dimana siswa
dengan
guru
sebagai
pemegangn peran utama. Proses belajar
mampu
mengasimilasikan
mengajar merupakan suatu proses yang
konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan
mengandung serangkaian perbuatan guru
dengan proses mental tersebut antara lain
dan siswa atas dasar hubungan timbal
ialah: mengamati, mencerna, mengerti,
balik yang berlangsung dalam situasi
menggolong-golongkan, membuat duga-
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
an, menjelaskan, mengukur mem-buat
Interaksi atau hubungan timbal balik
kesimpulan
antara guru dan siswa itu merupakan
konsep
dan
misalnya:
sesuatu
sebagainya.
Suatu
segitiga,
pans,
demokrasi dan sebagainya, sedang yang
202
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
dimaksud dengan prisnsip antara lain
sekolah.
4)
Sesekali
memberikan
ialah: logam apabila dIlmu Pengetahuan
penghargaan pada siswa atas pekerja-
Alamnaskan akan mengembang. Dalam
annya. 5) Meminta siswa untuk menje-
teknik ini siswa dibiarkan menemukan
laskan hasil pekerjaannya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
sendiri atau mengalami proses mental itu
sendiri, guru hanya membimbing dan
bahwa
memberikan instruksi.
motivasi
motivasi
yang
instrinsik
timbul
dari
adalah
dalam
asistennya
individu yang berfungsinya tidak perlu
mencoba self-learning siswa (belajar
dirangsang dari luar. Seseorang yang
sendiri) itu, sehingga situasi belajar
memiliki
mengajar berpindah dari situasi teacher
dirinya
learning
melakukan suatu kegiatan yang tidak
Dr.
J.
Richard
menjadi
dan
situasi
student
motivasi
maka
intrinsik
secara
sadar
dalam
akan
memerlukan motivasi dari luar dirinya.
dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning, ialah suatu
Dari uraian di atas diketahui bahwa
cara mengajar yang melibatkan siswa
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
dalam proses kegiatan mental melalui
timbul
tukar pendapat, dengan diskusi, seminar,
berfungsinya karena adanya perangsang
membaca sendiri dan mencoba sendiri.
dari laur, misalnya adanya persaingan,
Agar anak dapat belajar sendiri.
untuk mencapai nilai yang tinggi, dan
dari
luar
individu
yang
lain sebagainya.
Menurut Winata (dalam Erriniati,
2008: 105) ada beberapa strategi dalam
Belajar
dapat
membawa
suatu
mengajar untuk membangun motivasi
perubahan pada individu yang belajar.
intrinsik. Strategi tersebut adalah sebagai
Perubahan ini merupakan pengalaman
berikut: 1) Mengaitkan tujuan belajar
tingkah laku dan yang kurang baik
dengan tujuan siswa. 2) Memberikan
menjadi lebih baik. Pengalaman dalam
kebebasan dalam memperluas materi
belajar merupakan pengalaman yang
pelajaran
3)
dituju pada hasil yang akan dicapai
Memberikan banyak waktu ekstra bagi
siswa dalam proses belajar di sekolah.
siswa untuk mengerjakan tugas dan
Menurut Poerwodarminto (2008: 768),
memanfaatkan
prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
sebatas
yang
sumber
pokok.
belajar
di
203
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
Pretasi
(dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini
belajar
merupakan
hasil
kondisi
hasil
penciptaan
oleh
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai
dengan
tujuan tertentu. Siswa yang termotivasi
ketelitian kerja serta perjuangan yang
untuk belajar sesuatu akan menggunakan
membutuhkan pikiran.
proses kognitif yang lebih tinggi dalam
pekerjaan,
seseorang
yang
diperoleh
mendorong
suatu
belajar
prestasi
yang
merupakan
seseorang
dapat
mempelajari materi itu, sehingga siswa
dikatakan bahwa prestasi belajar yang
itu akan menyerap dan mengendapkan
dicapai oleh siswa dengan melibatkan
materi itu dengan lebih baik (Nur, 2008:
seluruh potensi yang dimilikinya setelah
3). Sedangkan prestasi belajar adalah
siswa itu melakukan kegiatan belajar.
hasil yang dicapai oleh siswa dengan
Pencapaian hasil belajar tersebut dapat
melibatkan
diketahui dengan mengadakan penilaian
dimilikinya setelah siswa itu melakukan
tes hasil belajar. Penilaian diadakan
kegiatan belajar.
Berdasarkan uraian diatas
seluruh
Sedangkan
untuk mengetahui sejauhmana siswa
potensi
metode
pembelajaran
telah berhasil mengikuti pelajaran yang
penemuan
diberikan oleh guru. Di samping itu guru
metode pembelajaran yang memberikan
dapat
mana
kesempatan dan menuntut siswa terlibat
keberhasilan guru dalam proses belajar
secara aktif di dalam mencapai tujuan
mengajar di sekolah.
pembelajaran
mengetahui
sejauh
(discovery)
yang
adalah
dengan
suatu
memberikan
informasi singkat. Pengetahuan yang
Sejalan dengan prestasi belajar, maka
dapat diartikan bahwa prestasi belajar
diperoleh dengan
Ilmu Pengetahuan Alam adalah nilai
(discovery)
yang diperoleh siswa setelah melibatkan
mempunyai efek transfer yang lebih baik
secara langsung/aktif seluruh potensi
dan meningkatkan siswa dan kemam-
yang dimilikinya baik aspek kognitif
puan berfikir secara bebas. Secara umum
(pengetahuan),
dan
belajar penemuan (discovery) ini melatih
psikomotor (keterampilan) dalam proses
keterampilan kognitif untuk menemukan
belajar
dan
afektif
mengajar
Ilmu
(sikap)
Pengetahuan
akan
memecahkan
belajar
penemuan
bertahan
masalah
lama,
tanpa
pertolongan orang lain. Selain itu,
Alam.
204
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
belajar
penemuan
membangkitkan
dalam pelaksanaan siklus pembelajaran
keingintahuan siswa, memberi motivasi
I, II dan III.
untuk
Prosedur Pelaksanaan
bekerja
sampai
menemukan
Penelitian ini menggunakan metode
jawaban (Suryosubroto, 2006: 19).
penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
Dari uraian tersebut di atas dapat
disimpulkan
bahwa
dengan
3 siklus, dalam pelaksanaan tiga tiap
adanya
motivasi dalam pembelajaran model
siklus mengikuti alur sebagai berikut :
penemuan (discovery) tersebut maka
Membuat Pelaksanaan Siklus I.
Pada
hasil-hasil belajar akan menjadi optimal.
Pelaksanaan
penelitian
Makin tepat motivasi yang diberikan,
tindakan kelas siklus I di alakukan
akan makin berhasil pula pelajaran itu.
proses sebagai berikut : Kegiatan awal
Dengan motivasi yang tinggi maka
: 1) Mengadakan apersepsi dengan
intensitas usaha belajar siswa akan tingi
melakukan
pula. Jadi motivasi akan senantiasa
mengkonsentrasikan pikiran siswa pada
menentukan
materi.
siswa.
intesitas
Hasil
ini
usaha
belajar
akan
dapat
tanya
2)
jawab
Memberikan
untuk
penjelasan
tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Kegiatan inti : 1) Memberikan
meningkatkan prestasi belajar siswa.
pengarahan dan penjelasan tentang cara
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Subyek Penelitian
pencegahan
Tempat dan waktu penelitian ini
kerusakan
lingkungan
(erosi, abrasi, banjir dan
longsor). 2)
Menyuruh siswa untuk menyebutkan
5
cara pencegahan kerusakan lingkungan
kecamatan Burneh untuk mata pelajaran
yang telah disampaikan oleh guru. 3)
Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas IV.
Memberikan tugas kepada semua siswa
Penelitian ini dilaksakan pada Semester
untuk
ganjil di kelas IV SDN Langkap 5
mengidentifikasi kerusakan lingkungan.
Kecamatan Burneh Tahun Pelajaran
4) Mengadakan pengamatan cara kerja
2017/2018. dengan Siklus I, II dan siklus
semua siswa. Kegiatan akhir : 1)
III ini terlaksana berkat hasil diskusi
Mengumpulkan
dengan teman sejawat sebagai pengamat
observasi dari siswa. 2) Mengevaluasi
dilaksanakan
di
SDN
Langkap
205
menyelesaikan
hasil
soal-soal
pengamatan/
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
Mengadakan
jawab untuk mengkonsentrasikan pikiran
penilaian. 4) Mengumpulkan hasil nilai.
siswa pada materi. 2) Memberikan
5) Merumuskan rencana untuk siklus.
penjelasan tentang tujuan pembelajaran
Obsevasi dan Evaluasi
yang akan dicapai. Kegiatan inti : 1)
cara
kerja
siswa.
3)
Dalam penelitian ini observasi dan
Memberikan pengarahan dan penjelasan
evaluasi dilakukan dengan pemberian
faktor-faktor kerusakan lingkungan. 3)
tugas berupa lembar kerja siswa dan
Menyuruh beberapa siswa maju kedepan
lembar pengamatan kerja siswa untuk
untuk menyebutkan dan menggambar
memgetahui cara kerja siwa dan juga
kerusakan
keaktifan siswa dalam mengikuti proses
disampaikan oleh guru.4) Mengadakan
belajar siswa dengan pola pengamatan
pengamatan cara kerja semua siswa.
yang variatif.
Kegiatan akhir : 1) Mengumpulkan
lingkungan
seperti
yang
Pada evaluasi ini juga diharapkan
hasil pengamatan/observasi dari siswa.
nantinya siswa memiliki keinginan untuk
2) Mengevaluasi cara kerja siswa. 3)
mengikuti proses belajar sesuai dengan
Mengadakan penilaian. 4) Mengum-
ketentuan yang berlaku pada pembe-
pulkan hasil nilai. 5) Merumuskan
lajaran
rencana untuk siklus.
Ilmu
khususnya
Pengetahuan
tentang
kerusakan
Alam
ling-
Obsevasi dan Evaluasi
kungan.
Dalam penelitian ini observasi dan
Refleksi
evaluasi dilakukan dengan pemberian
Pada tahapan refleksi ini dilakukan
tugas berupa beberapa siswa melakukan
evaluasi untuk melakukan perbaikan
pengamatan kerja siswa untuk memge-
pada proses pembelajaran selanjutnya
tahui cara kerja keaktifan siswa dalam
dengan
hasil
mengikuti proses belajar siswa dengan
evaluasi yang dilakukan agar perbaikan
pola pengamatan yang benar, Pada
dapat
evaluasi ini juga diharapkan siswa
mempertimbangkan
mengasilkan
penilaian
yang
maksimal.
memiliki keterampilan untuk mengikuti
Pelaksanaan siklus II
proses belajar sesuai dengan ketentuan
Kegiatan awal : 1) Mengadakan
apersepsi
dengan
melakukan
tanya
206
kompetensi dasar.
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
tugas berupa lembar kerja siswa dan
Refleksi
Pada tahapan refleksi ini dilakukan
lembar pengamatan kerja siswa untuk
evaluasi untuk melakukan perbaikan
memgetahui cara kerja siwa dan juga
pada proses pembelajarannya agar bisa
keaktifan siswa dalam mengikuti proses
dilkuakan perbaikan pada pertemuan
belajar siswa pada penilaian akhir. Pada
selanjutnya.
evaluasi ini juga diharapkan nantinya
Pelaksanaan Penelitian
siswa
Kegiatan
awal
:
apersepsi
dengan
1)
Mengadakan
melakukan
memiliki
keinginan
untuk
mengikuti proses belajar sesuai tujuan
pembelajaran yang benar.
tanya
jawab untuk mengkonsentrasikan pikiran
Refleksi
siswa pada materi. 2) Memberikan
Pada tahapan refleksi ini dilakukan
penjelasan tentang tujuan pembelajaran
penilaian terhadap kinerja guru dengan
yang akan dicapai. Kegiatan inti : 1)
melihat penilaian siswa untuk dilakukan
Memberikan pengarahan dan penjelasan
perbaikan pada proses pembelajaran
tentang
dengan
penemuan
lingkungan.
2)
data
kerusakan
Menyuruh
beberapa
harapan
akan
perbaikan dan evaluai
siswa maju kedepan untuk menunjukkan
kerusakan lingkungan yangn ada dengan
selalu
yang
ada
benar
terhadap metode pembelajarannya.
Data
adalah
cara
yang
dIlmu
media cetak. 3) Memberikan tugas
Pengetahuan Alamkai untuk mengum-
kepada semua siswa untuk membuat
pulkan bahan dalam penelitian tindakan
kliping tentang kerusakan lingkungan. 4)
kelas yang tentunya harus memiliki
Mengadakan pengamatan cara kerja
prisip-prinsi ilmiah dan
semua siswa. Kegiatan akhir : 1)
diperoleh dalam penelitian ini adalah dua
Mengumpulkan
macam, yaitu data kualitatif dan data
hasil
pengamatan/
observasi dari siswa. 2) Mengevaluasi
Data yang
kuantitatif.
Mengadakan
Teknik pengumpulan data dilakukan
penilaian. 4) Mengumpulkan hasil nilai.
dengan mengumpulkan semua data yang
5) Merumuskan rencana untuk siklus.
diperoleh dari kerja siswa yang telah
cara
kerja
siswa.
3)
Dalam penelitian ini observasi dan
dilakuakan dengan berbagai metode dan
evaluasi dilakukan dengan pemberian
pola pelaksanaan yang berbeda-beda
207
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
sehingga
dapat
kegiatan
yang
pola
Dalam pembelajaran IPA melalui model
terhadap
dicovery learning yang digunakan untuk
menghasilkan
relevan
mengetahui pengaruh model discovery
penelitian tindakan kelas ini.
Analisis data dilakukan dengan
dalam meningkatkan prestasi belajar
melkaukan analisa mendalam terhadap
siswa dan data pengamatan aktivitas
keseluruhan capaian pembelajaran siswa
siswa dan guru.
dengan penuh ketelitian dan ketepatan,
Melalui
sehingga
analisa
mengasilkan
yang
analisa
dilkukan
yang
menunjukkan
model
bisa
hasil
penelitian
bahwa
discovery
ini
pembelajaran
memiliki
dampak
dipertanggungjawabkan dengan mengu-
positif dalam meningkatkan prestasi
nakan kajian teiri yang benar,
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
Analisa terhadap data-data sangat
nilai (ketuntasan belajar meningkat dari
penting dilakukan untuk mengetahui,
siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing
seberapa
dalam
60,00%, 80,00%, dan 82,35%. Pada
peroses kegiatan belajar dan mengajar
siklus III ketuntasan belajar siswa secara
yang dilakukan baik didalam kelas
umum telah tercapai. Jika ditampilkan
maupun di luar kelas.
dalam bentuk grafik perbandingan maka
jauh
keberhasilan
tampak perbandingannya pada Gambar
4.8 Grafik Perbandingan berikut :
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian merupakan analisa
dari beberapa data penelitian yang
dikumpulkan berupa hasil uji coba dari
butir
soal,
data
observasi
berupa
pengamatan pengelolaan pembelajaran
model
discovery
dan
pengamatan
aktivitas siswa serta guru pada akhir
pembelajaran, dan data tes formatif
siswa pada setiap siklus.
Pada
pengamatan
observasi
yaitu
Berdasarkan analisis data, diperoleh
diambil
data
dari
pengamatan
208
aktivitas
siswa
dalam
proses
pembelajaran melalui penerapan model
Penerapan Metode Discovery Dalam Upaya Meningkatkan… Muhammad Syafii
belajar discovery dalam setiap siklus
Penutup
ini
Hasil kegiatan pembelajaran yang
berdampak positif dalam peningkatan
telah dilakukan selama tiga siklus, dan
prestasi
dapat
berdasarkan seluruh pembahasan serta
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai
analisis yang telah dilakukan dapat
rata-rata siswa pada setiap siklus yang
disimpulkan
terus mengalami peningkatan.
Penerapan
model
memiliki
dampak
mengalami
peningkatan.
belajar
siswa,
Hal
yaitu
Berdasarkan analisis data, diperoleh
aktivitas
siswa
dalam
sebagai
berikut:
belajar
1)
discovery
positif
dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa
proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
yang
dengan pembelajaran melalui discovery
ketuntasan belajar siswa dalam setiap
adalah,
siklus, yaitu siklus I (60,00%), siklus II
mendengarkan/memperhatikan
ditandai
dengan
penjelasan guru, dan diskusi antar
(80,00%),
siklus
siswa/antara siswa dengan guru serta
Penerapan
model
berani mengerjakan sendiri melakukan
mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat
pengamatan
meningkatkan motivasi belajar siswa
terhadap
kerusakan
(82,35%).
belajar
2)
discovery
lingkungan, Jadi dapat dikatakan bahwa
untuk
aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
pelajaran yang telah diterima, hal ini
Sedangkan untuk aktivitas guru
ditunjukan dengan antusias siswa yang
selama pembelajaran telah melaksanakan
menyatakan bahwa siswa tertarik dan
langkah-langkah pembelajaran melalui
berminat dengan pembelajaran model
discovery learning dapat berjalan dengan
belajar
baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru
menjadi termotivasi untuk belajar. 3)
yang muncul di antaranya aktivitas
Pembelajaran model belajar discovery
membimbing dan mengamati siswa erta
memiliki
dampak
positif
terhadap
memberi
kerjasama
antara
siswa,
hal
contoh
dalam
melakukan
mempelajari
III
peningkatan
discovery
kembali
sehingga
materi
mereka
ini
kegiatan, menjelaskan/melatih menggu-
ditunjukkan adanya tanggung jawab
nakan alat, memberi umpan balik/
dalam kelompok dimana siswa yang
evaluasi/tanya jawab dimana prosentase
lebih mampu mengajari temannya yang
untuk aktivitas di atas cukup besar.
kurang mampu.
209
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman199-210
Daftar Pustaka
Bridgman (dalam Lestari). 2007.
Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam.
Djamarah.
2007.
Pengertian
motivasi.Jakarta bumi aksara.
Kemmis dan taggart (dalam Sugiarti).
2009. Berbentuk spiral dan siklus
yang satu ke siklus yang berikutnya
Mukhlis, Abdul. (Ed). 2008. Penelitian
Tindakan Kelas. Makalah pelatihan
penulisan karya ilmiah untuk Guruguru
Nur, Moh. 2008. Pemotivasian Siswa
untuk Belajar. Surabaya.
Oja dan Surnarjan (dalam titik sugiarti).
2009. Mengelompokkan penelitian
tindakan.
Poerwodarminto. 2008. Prestasi belajar.
Sinar baru algesindo.
Suryosubroto, B. 2006. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT.
Rineksa cipta.
Usman, Uzer. 2009. Menjadi Guru
Profesional.Bandung PT. Remaja
Rosdakarya.
Widoko. 2007. Metode Pembelajaran
Konsep. Surabaya.
Winata (dalam errimati). 2008. Strategi
dalam mengajar untuk membangun
motivasi intrinsik.jakarta.
210