PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR UNTUK PENGEM

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN
PARIWISATA DI SAWARNA, BANTEN

PRODI OSEANOGRAFI
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN ILMU KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk pemenuhan tugas mata kuliah OS3205
Manajemen Pesisir dan Laut. Makalah ini berisikan analisis sosial dan manajemen pesisir untuk
pengembangan pariwisata di Sawarna, Banten.
Harapan penulis adalah dengan dibuatnya makalah ini, pariwisata Pantai Sawarna bisa
berkembang ke arah yang lebih baik dan meminimalisir rusaknya ekosistem di sana agar
perkembangan pariwisata di sana tidak diikuti dengan kerusakan lingkungan maupun turunnya
kesejahteraan masyarakat di sana.

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pantai Sawarna terletak di bagian pantai selatan Banten, sebelah barat
Pelabuhan Ratu, tepatnya di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
Popularitas Pantai Sawarna masih jauh dibandingkan Pantai Pelabuhan Ratu,
namun keindahan alam di Pantai Sawarna sangat bagus untuk dikenalkan kepada
masyarakat sebagai tujuan pariwisata.
Kondisi geografis Pantai Sawarna

adalah pantai pasir putih yang

dikelilingi tebing-tebing dan pegunungan, juga adapula muara Sungai Ciantir dan
Sungai Sawarna yang berhubungan langsung dengan laut sehingga menciptakan
kolam estuari. Beberapa bagian di Pantai Sawarna memiliki karang dasar laut,
namun juga ada bagian yang memiliki dasar rata sehingga bisa digunakan untuk
surfing, karena ombak di sana cukup besar.

Mata pencaharian warga di sana mengandalkan perkebunan karet, selain
ada kebun-kebun sayuran di beberapa titik, juga kebun kelapa. Untuk masalah

pariwisata, warga di sana juga sedang membangun tempat-tempat penginapan
yang dimiliki langsung oleh warga, sedangan untuk penginapan yang dimiliki
oleh pihak di luar warga lokal lebih banyak berpusat di daerah Tanjung Layar,
salah satu lokasi pariwisata di Pantai Sawarna.
Untuk menunjang pariwisata di sana, warga sekitar juga menyediakan kios
bensin karena tidak adanya SPBU di sekitar Pantai Sawarna, wisatawan yang
datang dari arah Sukabumi harus mengisi bahan bakar di Pelabuhan Ratu yang
jaraknya masih sekitar 60 km dari Pantai Sawana. Jalan utama menuju Pantai
Sawarna tidak begitu bagus, banyak titik yang masih jalan berpasir, kondisi
tersebut sangat berbahaya terutama karena akses jalan ke Pantai Sawarna yang
naik-turun.

2. Rumusan Masalah
Pantai Sawarna adalah salah satu dari lima destinasi pariwisata pantai
yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Banten sejak tahun 2013. Untuk
memaksimalkan keuntungan alam yang dimiliki Pantai Sawarna sebagai alat
pariwisata, maka manajemen yang baik harus dilakukan khususnya agar kondisi
Pantai Sawarna tetap terjaga baik.
3. Ruang Lingkup Kajian
Dalam makalah ini, daerah yang akan ditinjau adalah Pantai Sawarna,

Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten dan akses ke Pantai Sawarna dari
Jakarta dan Bandung. Dua kota besar tersebut dipilih karena kota besar terdekat
dari Sawarna juga akses dari kota lain menuju Sawarna bisa melalui jalur yang
sama

dengan

rute Bandung-Sawarna dan Jakarta-Sawarana,

yaitu melalui

Sukabumi.
4. Tujuan dan Manfaat
Harapan penulis dengan selesainya makalah ini bisa menjadi saran agar
pengelolaan dalam segi pariwisata di Pantai Sawarna bisa lebih baik agar
menunjang pengembangan pariwisata dan durabilitas keindahan alam Pantai
Sawarna.

BAB II
DATA DAN TINJAUAN SOSIAL-LINGKUNGAN

1. Lokasi dan Geografi Pantai Sawarna, Akses dan Transportasi menuju Pantai Sawarna

Lokasi Pantai Sawarna
Sumber: maps.google.com

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Pantai Sawarna terletak di Kecamatan Bayah,
Kabupaten Lebak, Banten. Persentase daratan di Desa Sawarna terdiri dari 50% dataran
rendah, 30% pesisir, dan 20% pegunungan, dengan panjang garis pantai 65 km. Luas
Desa Sawarna adalah 17.7 Ha dengan rincian 2.27 Ha adalah sawah, 7.9 Ha lahan
pertanian bukan sawah, dan 7.53 Ha lahan non-pertanian. Semua data di atas diambil dari
BPS (badan pusat statistik) tahun 2012.
Jarak tempuh ke Pantai Sawarna dari Bandung adalah sekitar 200 km dan dari Jakarta
sekitar 270 km. Akses terdekat dari dua kota besar tersebut ke Pantai Sawarna yaitu
melalui Sukabumi-Pelabuhan Ratu, lalu dilanjutkan ke desa wisata Sawarna melalui jalan
yang berkelok-kelok dan naik-turun sekitar 60 km.
Untuk akses menuju Sukabumi, kondisi jalan relatif bagus karena jalan tersebut
merupakan jalan utama antar-kota juga jalan bebas hambatan. Namun, kondisi jalan dari
Sukabumi menuju Desa wisata Sawarna tidak sebaik akses sebelumnya, dimana 53%

jalan aspal, 42% jalan beton, dan 5% jalan berpasir, statistik lainnya adalah 64% jalan

dalam kondisi baik dan 36% jalan kondisi buruk namun bisa dilewati (Jasa Marga, 2014).
Transportasi ke sana bisa menggunakan angkutan umum berupa bus menuju Sukabumi
dan mini bus dari Sukabumi menuju Desa Sawarna. Masalah harga, untuk akses menuju
Sukabumi dari Bandung atau jakarta bervariatif dengan rentang harga Rp50.000135.000/orang sesuai dengan kondisi bus dan shelter . Sedangkan

kendaraan

minibus

dari Sukabumi menuju Desa Sawarna bertarif sekitar Rp20.000-Rp30.000/orang.

Rute Perjalanan Bandung-Sawarna
Sumber: maps.google.com

2. Objek Wisata di Pantai Sawarna

Peta Lokasi Objek Wisata
Sawarna
Sumber:
swarnainn.com


Daerah Pantai Sawarna memiliki beberapa objek wisata, objek wisata tersebut
bukan hanya pantai-pantai yang berbeda tempat, namun wisata alam lain seperti gua dan
tebing. Berikut adalah penjelasan objek wisata di sekitar Pantai Sawarna:
2.1.

Jembatan Gantung Sungai Sawarna
Sungai Sawarna yang membelah Desa Sawarna banyak dihubungkan
dengan jembatan gantung untuk menyebrang. Dengan lebar sungai kurang lebih
20

meter,

menyeberang

jembatan

gantung

adalah


bagian

yang

sedikit

menegangkan sekaligus menyenangkan. Jembatan gantung ini sering menjadi
objek latar berfoto para wisatawan. Lebar jembatan kurang lebih 1,5 meter
sehingga aman untuk menyebrang dari dua arah yang berlawanan, bahkan
kendaraan berroda dua dapat melintas jembatan-jembatan tersebut.
2.2.

Tanjung Layar
Menyambung dari Legon Pari, ada dua batu karang dengan bentuk
menjulang tinggi yang menjorok ke laut. Batu karang menjadi salah satu ikon
utama tujuan wisatawan yang berkunjung ke sana karena keunikan dan
keindahannya.

Karena


bentuknya

seperti layar

yang

mengembang,

maka

penduduk setempat menamakan Tanjung Layar.

Tanjung Layar
Sumber: Penulis

2.3.

Pantai Legon Pari
Pantai Legon Pari memiliki hamparan pasir putih, fungsi utama pantai ini

sebagai pelabuhan bagi nelayan tradisional. Untuk pariwisata, Pantai Legon Pari
aman untuk berenang. Geografi pantainya adalah formasi batu karang yang unik
dan indah,

batu karang yang melebar dan menjorok

ke laut sehingga

meninggalkan genangan air laut pada pagi dan siang hari di saat air laut surut.
Banyak ikan kecil dan kerang terjebak di cekungan karang yang digenangi air laut
yang jernih. Bila diperhatikan susunan batu karang di sini tersusun dengan indah
seperti dipahat dan ditata secara disengaja. Karang-karang kadang menonjol
seperti berbaris. Letaknya kurang lebih 1.5 km dari jalan raya tempat kendaraan
dapat diparkir. Pantai ini sangat ideal untuk melihat Matahari terbit.
2.4.

Pantai Ciantir
Pantai berpasir putih ini memiliki panjang garis pantai sekitar dua
kilometer dan terbagi menjadi dua, yaitu pantai berombak besar dan pantai
berombak kecil. Pantai yang berombak besar di sisi Timur menjadi tempat favorit

para peselancar mancanegara seperti dari Australia, Jepang, dan Amerika. Di sisi
Barat ombaknya cukup kecil dan berpasir putih dengan kemiringan lebih landai.
Di sini adalah salah satu tempat favorit wisatawan lokal bersenang-senang
menikmati pemandangan pantai sambil berenang atau bermain pasir.

Pantai Ciantir
Sumber: Penulis

2.5.

Bukit Cariang
Penduduk

setempat menamakan tempat ini Tanjakan Cariang. Dari

ketinggian bukit yang dilintasi jalan utama menuju Desa Sawarna ini dapat
terlihat hamparan pantai Ciantir dan Tanjung Layar. Panoramanya begitu
mengagumkan saat hari cerah karena dapat memandang lepas sampai titik
pandang horison. Terdapat kedai minuman dan memungkinkan parkir kendaraan.
2.6.


Hutan Lindung dan Pantai Cipamandangan
Hutan lindungnya masih sangat asri, sebagian hutan ini ditumbuhi dengan
Pohon Jati milik Perhutani dan sebagian lainnya dengan tumbuhan tropis khas
pantai. Saat melintas hutan ini menuju pantai Cipamadangan yang jaraknya
kurang lebih 300 meter terasa sangat teduh walaupun saat terik Matahari, karena
rimbunnya hutan lindung ini. Hampir sepanjang pantai Cipamadangan adalah
formasi karang yang sangat menarik bentuk dan susunannya. Terdapat juga satu
bukit karang berada sekitar 20 meter menjorok ke laut yang dinamakan Karang
Bokor, luasnya kurang lebih 50 meter persegi dan tingginya sekitar 15 meter.
Meskipun di atas karang tersebut landai, tak seorangpun dapat mencapai Karang
Bokor karena disisi karang ini selalu ada terjangan ombak yang besar.

2.7.

Pantai Pulo Manuk
Asal nama pantai ini mungkin karena di lepas pantai terdapat bongkahan
karang yang sering menjadi persinggahan burung, maka penduduk setempat
menamakannya Pulau Manuk (Bahasa Sunda) atau Pulau Burung. Di sisi
Baratnya ada muara sungai kecil yang menjadi tambatan untuk perahu bagi
nelayan setempat. Bila beruntung, pengunjung dapat membeli ikan segar dari
nelayan yang baru kembali melaut, tentunya dengan harga yang relatif murah
karena langsung dibeli dari tangan pertama. Kondisi pantai ini memungkinkan
pengunjung untuk berenang dengan aman.

2.8.

Pantai Karang Taraje
Hampir sepanjang pantai dihiasi dengan batu karang dengan formasi yang
indah. Pantai Karang Taraje tidak cocok untuk berenang, tetapi karena pantainya
relatif menghadap Barat, di sini sangat cocok melihat matahari tenggelam.

Pantai Karang Taraje
Sumber: Penulis

2.9.

Gua Lalay
Gua Lalay memiliki keunikan yaitu memiliki panjang ratusan meter dan di
bawahnya mengalir sungai kecil. Sehingga, apabila kita tertarik menyusuri lorong
gua yang gelap dan penuh stalagmit ini harus rela untuk berbasah-basahan.
Ketinggian air kira-kira sebatas lutut hingga pinggang. Penduduk setempat
menyediakan jasa penerangan dengan lampu petromak serta pemandu untuk
menyusuri gua.

2.10.

Jalan Sepanjang Bayah-Malingping
Sepanjang perjalanan sekitar 40 km disajikan panorama pantai tidak
putus-putusnya. Bayah juga memiliki cerita sejarah kelam saat jaman penjajahan
Jepang. Banyak penduduk dari berbagai daerah dari Jawa Tengah dijadikan
pekerja Romusa untuk

menambang Batu bara sebagai untuk kepentingan

penjajahan. Pada saat itu pula dibangun rel kereta api untuk mengangkut Batu

Bara menuju Serang. Sisa-sisa jalur kereta api masih dapat dilihat di beberapa
tempat.
2.11.

Panjat Tebing
Pada ujung sebelah barat Pantai Ciantir, terdapat tebing-tebing karst yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi olahraga panjat. Baru sebagian kecil dari
tebing tersebut yang dibuat sebagai jalur panjat.

Panjat Tebing
di Pantai Sawarna
Sumber: Penulis

3. Data Jumlah Penduduk dan Pekerjaan Penduduk Desa Sawarna
Menurut data badan pusat statistic (BPS) tahun 2012, di Desa Sawarna terdapat
4280 penduduk dengan 1207 kepala keluarga. Berikut adalah daftar pekerjaan dan
jumlahnya yang dilakukan penduduk Desa Sawarna:
3.1.

Petani

926 orang

3.2.

Buruh Tani

139 orang

3.3.

Nelayan/perikanan

132 orang

3.4.

Buruh Nelayan

74 orang

3.5.

Industri

63 orang

3.6.

Konstruksi

32 orang

3.7.

Pedagang

142 orang

3.8.

Transportasi

52 orang

3.9.

Pertambangan/galian

42 orang

3.10.

PNS

27 orang

3.11.

Jasa Lainnya

19 orang

3.12.

Lainnya

333 orang

Total penduduk yang memiliki pekerjaan 1981 orang, 2299 orang tidak memiliki
pekerjaan.
4. Data Jumlah Pengunjung Pantai Sawarna
Menurut Disbudpar Provinsi Banten (data statistic dari BPS), pada tahun 2013
Provinsi Banten mendapat kunjungan total 18 juta wisatawan dan 22.5% dari wisatawan
tersebut mengunjungi Pantai Sawarna. Di Desa Sawarna terdapat 46 jumlah penginapan
dengan

berbagai kelas dan rentang harga Rp50.000-Rp200.000

per kamarnya,

penginapan tersebut rata-rata 80% penuh pada weekend dan bisa full book jika libur
panjang.
5. Permasalahan Sampah di Sawarna
Desa Sawarna memiliki tempat pembuangan sampah (TPS) pusat sebanyak satu
tempat dengan pengangkutan sampah keluar dari desa satu truk pengangkut sampah per
hari. Masalah kebersihan menjadi keluhan utama para wisatawan karena seringnya
terdapat tumpukan sampah di banyak titik di sepanjang Pantai Sawarna. Input sampah
tersebut berasal dari laut, wisatawan, dan warga sekitar.
Pembersihan pantai dilakukan secara sukarela oleh warga sekitar. Pendudukpenduduk yang bermukim di sekitar pantai dan yang memiliki usaha seperti warung dan

penginapan membersihkan sampah di sekitar wilayah mereka, tanpa interval waktu
tertentu (pembersihan hanya dilakukan ketika sampah terlihat banyak bertebaran).
Namun, daerah yang di jauh dari tempat penduduk tidak mengalami pembersihan,
imbasnya banyak sampah di daerah tersebut.
6. Fasilitas Kesehatan
Salah satu masalah yang dimiliki Sawarna adalah

lokasi fasilitas kesehatan

seperti puskesmas dan rumah sakit yang jauh. Puskesmas terdekat berada di Darmasari
dan kota Bayah

yang berjarak 12 km dari lokasi wisata Sawarna. Sedangkan Rumah

Sakit terdekat berada di kota Pelabuhan Ratu yang berjarak kurang lebih 30km.

Puskesmas di
sekitar Pantai
Sawarna
Sumber:
maps.google.com

Rumah Sakit
Pelabuhan Ratu
Sumber:
maps.google.com

BAB III ANALISIS
Sawarna

merupakan

daerah

wisata

yang

memiliki

potensi

besar.

Dengan

mengembangkan pariwisata di daerah ini, diharapkan kesejahteraan ekonomi penduduk sekitar
dapat meningkat. Dari data didapatkan bahwa terdapat sebanyak 2299 orang yang tidak memiliki
pekerjaan. Dengan meningkatkan pariwisata, lapangan pekerjaan akan bertambah seperti
menjadi tour guide atau membuka penginapan maupun rumah makan.
Salah satu aspek yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan jumlah pengunjung adalah
aksesibilitas. Kondisi jalan menuju Sawarna, terutama setelah memasuki daerah Sukabumi dan
daerah dekat pantai banyak yang rusak. Pemerintah setempat dapat memperbaiki kondisi jalan
tersebut. Selain itu kendaraan umum yang beroperasi menuju Sawarna dapat ditambah.
Selain memperhitungkan sektor ekonomi, perlu juga diadakan penanganan sampah yang
baik untuk kelestarian alam di Sawarna. Banyaknya pengunjung dan warung-warung terutama di
daerah Tanjung Layar menyebabkan banyaknya sampah plastik yang ditemukan di sekitar pantai.
Diperlukan lebih dari satu TPS dan satu truk pengangkut tiap harinya, dan juga penyedian tempat
sampah di sekitar daerah yang padat pengunjung.
Fasilitas kesehatan juga cukup jauh dari lokasi wisata. Menimbang bahwa ada beberapa
turis yang melakukan aktivitas dengan resiko tinggi seperti surfing dan panjat tebing serta daerah
pantai yang berkarang dengan ombak besar, maka diperlukan fasilitas kesehatan untuk berjagajaga bila terjadi kecelakaan. Sebaiknya dibangun fasilitas kesehatan seperti puskesmas di daerah
Sawarna agar keamanan dan kesehatan pengunjung lebih terjamin.

DAFTAR PUSTAKA
Gladi Lanjut Rock Climbing XXI KMPA Ganesha ITB. 2012. Sawarna Surga Tersembunyi
Para Pemanjat . Bandung: KMPA Ganesha ITB.

http://berwisata.blogdetik.com/2011/06/22/tempat-tempat- menarik-di-desa-sawarna-banten/
http://lebakkab.bps.go.id/data/publikasi/publikasi_69/publikasi/files/assets/basichtml/page41.html
http://maps.google.com
http://obyekwisataindonesia.com/pantai-sawarna-beach/
http://www.indonesia.travel/id/destination/641/pantai-sawarna