MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN MENTERI pdf

www.legalitas.org
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 5 TAHUN 2008
TENTANG
PENDELEGASIAN WEWENANG PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi dan memperlancar penjatuhan
hukuman disiplin di lingkungan Departemen Dalam Negeri perlu
dilakakan pendelegasian wewenang;
b. bahwa Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 1982 tentang
Pendelegasian Wewenang Penjatuhan Hukuman Disiplin Dalam
Lingkungan Departemen Dalam Negeri sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 1983 sudah
tidak sesuai dengan perkembangan keadaan sehingga perlu diganti;

s.

or
g


c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang
Pendelegasian Wewenang Penjatuhan Hukuman Disiplin Bagi Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980
Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3176);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri;

ww
w

.L

eg

al
i ta

Mengingat : 1.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PENDELEGASIAN
WEWENANG PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

www.legalitas.org
1. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil Pusat yang bekerja di Lingkungan
Kantor Pusat Departemen Dalam Negeri dan atau yang dipekerjakan ditempat lain.
2. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan untuk
menjatuhkan hukuman disiplin pegawai negeri sipil.
3. Pendelegasian wewenang adalah pelimpahan wewenang Menteri Dalam Negeri
kepada pejabat di lingkungan Departemen Dalam Negeri.
BAB II
PENDELEGASIAN WEWENANG
Bagian Pertama
Pejabat Eselon I
Pasal 2
(1) Menteri Dalam Negeri mendelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin
bagi pegawai negeri sipil kepada pejabat eselon I (satu) di Lingkungan Komponen
masing-masing.


ww
w

.L

eg

al
i ta

s.

or
g

(2) Jenis hukuman disiplin yang didelegasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi:
a. tegoran lisan terhadap pegawai negeri sipil yang memangku jabatan eselon II (dua);
b. tegoran tertulis terhadap pegawai negeri sipil yang memangku jabatan eselon II

(dua) dan eselon III (tiga);
c. pernyataan tIdak puas secara tertulis terhadap pegawai negeri sipil yang memangku
jabatan eselon II (dua) dan eselon III (tiga);
d. penundaan kenaikan gaji berkala, untuk paling lama 1 (satu) tahun terhadap
pegawai negeri sipil yang memangku jabatan eselon III (tiga), eselon IV (empat) dan
pegawai negeri sipil lainnya;
e. penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun terhadap pegawai
negeri sipil yang memangku jabatan eselon III (tiga), eselon IV (empat) dan pegawai
negeri sipil lainnya;
f. penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu)
tahun terhadap pegawai negeri sipil yang memangku jabatan eselon IV (empat) dan
pegawai negeri sipil lainnya; dan
g. pembebasan dari jabatan terhadap pegawai negeri sipil yang memangku jabatan
eselon IV (empat) dan pegawai negeri sipil lainnya.
(3) Penjatuhan hukuman disiplin bagi pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf g ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri.
Bagian Kedua
Pejabat Eselon II
Pasal 3

(1) Menteri Dalam Negeri mendelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin
bagi pegawai negeri sipil kepada pejabat eselon II (dua) di Lingkungan Komponen
masing-masing.
(2) Jenis hukuman disiplin yang didelegasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi:
a. tegoran lisan terhadap pegawai negeri sipil yang memangku jabatan eselon III (tiga);
b. tegoran tertulis terhadap pegawai negeri sipil yang memangku jabatan eselon IV
(empat) dan pegawai negeri sipil lainnya; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis terhadap pegawai negeri sipil yang memangku
jabatan eselon IV (empat) dan pegawai negeri sipil lainnya.

www.legalitas.org
(3) Penjatuhan hukuman disiplin bagi pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b dan huruf c ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri.
Bagian Ketiga
Pejabat Eselon III
Pasal 4
(1) Menteri Dalam Negeri mendelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin
bagi pegawai negeri sipil kepada pejabat eselon III (tiga) di Lingkungan Komponen
masing-masing.

(2) Jenis hukuman disiplin yang didelegasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
berupa tegoran lisan terhadap pegawai negeri sipil yang memangku jabatan eselon IV
(empat).
Bagian Keempat
Pejabat Eselon IV
Pasal 5

al
i ta

s.

or
g

(1) Menteri Dalam Negeri mendelegasikan wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin
bagi pegawai negeri sipil kepada pejabat eselon IV (empat) di Lingkungan Komponen
masing-masing.
(2) Jenis hukuman disiplin yang didelegasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
berupa tegoran lisan terhadap pegawai negeri sipil yang memangku jabatan pelaksana.


eg

BAB III
KETENTUAN PENUTUP

.L

Pasal 6

ww
w

Pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 110
Tahun 1982 tentang Pendelegasian Wewenang Penjatuhan Hukuman Disiplin Dalam
Lingkungan Departemen Dalam Negeri sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 1983 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 1982 tentang Pendelegasian Wewenang Penjatuhan
Hukuman Disiplin Dalam Lingkungan Departemen Dalam Negeri dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Pasal 7
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 Januari 2008
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MARDIYANTO

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.58 TAHUN 2005 TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

2 44 15

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa FISIP UMM)

2 59 22

ANALISIS YURIDIS PERANAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DALAM PENATAAN REKLAME BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME

2 64 102

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI (PTKLN) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NO.2 TAHUN 2004 BAB II PASAL 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO (Studi Kasus pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupa

3 68 17

IMPLIKASI BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 72 TAHUN 2005 TENTANG DESA TERHADAP PEMERINTAHAN NAGARI DI SUMATERA BARAT

0 31 5

KAJIAN YURIDIS PENGAWASAN OLEH PANWASLU TERHADAP PELAKSANAAN PEMILUKADA DI KOTA MOJOKERTO MENURUT PERATURAN BAWASLU NO 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

1 68 95

PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP OPTIMALISASI PELAYANAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DI SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG

0 13 72

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 34 50

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 17 50

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA DALAM PELAKSANAAN PERATURAN AKAD NIKAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014

13 79 90