Resume Pembukuan Badan Usaha Perseroan T

PEMBUKUAN BADAN USAHA PERSEROAN TERBATAS
1.1

SIFAT PERUSAHAAN
Secara umum, perusahaan (business) adalah organisasi di mana sumber daya (input)

seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) bagi
pelanggan. Pelanggan perusahaan adalah individu atau perusahaan lain yang membeli barang
atau jasa yang ditukar dengan uang ataupun barang lain yang berharga.
Tujuan setiap perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Keuntungan/laba (profit)
adalah selisih di antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang
dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya dalam menghasilkann
barang atau jasa tersebut. Namun, ada pula perusahaan yang tujuannya bukan untuk
memaksimumkan laba. Tujuan dari perusahaan nirlaba tersebut adalah untuk menghasilkan
kemaslahatan bagi masyarakat, seperti penelitian, kedokteran, atau cagar alam.
1.2

JENIS-JENIS PERUSAHAAN
Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu :
1. Pabrikan (Manufacturing Business)
Mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada masing-masing pelanggan.

Contoh : Nike, Cola-Cola, Sony, Boeing.
2. Perusahaan Dagang (Merchandising Business)
Menjual produk ke pelanggan. Namun, mereka tidak memproduksi barangnya sendiri,
tetapi membelinya dari perusahaan lain (misalnya, dari perusahaan pabrikan). Dengan
kata lain, perusahaan dagang mempertemukan produk dengan pelanggan.
Contoh : Wal-Mart, Barnes & Noble, Toys “R” Us, Circuit City, Land’s End.
3. Perusahaan Jasa (Service Business)
Menghasilkan jasa dan bukan barang atau produk untuk pelanggan.
Contoh : Disney, Delta Air Lines, Marriott Hotels, Merrill Lynch, Sprint.

1.3

JENIS-JENIS ORGANISASI PERUSAHAAN
Lazimnya terdapat tiga bentuk perusahaan yang berbeda. Berikut ini akan dijelaskan

secara singkat keunggulan dan kelemahan masing-masing bentuk organisasi perusahaan tersebut.
1. Perusahaan Perorangan (Proprietorship)
Perusahaan yang dimiliki oleh perorangan. Kepopuleran bentuk ini adalah karena
kemudahannya dan biaya pendiriannya yang rendah. Kelemahan utamanya adalah


sumber daya keuangan yang terbatas hanya pada harta milik pribadi. Bersamaan
dengan tumbuhnya perusahaan, sumber daya keuangan dan manajemen juga semakin
dibutuhkan, sehingga perusahaan perorangan bisa berkembang menjadi persekutuan
atau perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang.
2. Persekutuan (Parthership)
Perusahaan yang dimiliki dua atau lebih individu. Keunggulannya ialah sumber daya
keuangan yang lebih besar dibandingkan perusahaan perorangan serta manajemen
dapat menambah keahilannya. Sedangkan kelemahan dari persekutuan kewajiban
yang tidak terbatas.
3. Korporasi atau perseroan (Corporation)
Perusahaan yang dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah, sebagai suatu badan
hokum yang terpisah. Kepemilikan dalam korporasi terbagi dalam lembah saham atau
sero. Korporasi menerbitkan saham-saham tersebut kepada perorangan atau
perusahaan lain, yang kemudian menjadi pemilik atau pemegang saham korporasi
tersebut. Keunggulan utama perusahaan berbentuk korporasi adalah kemampuan
untuk mendapatkan sejumlah besar sumber daya dengan menerbitkan saham.
1.4

KARAKTERISTIK KORPORASI
Sebuah korporasi (corporation) merupakan suatu entitas legal, yang berbeda dan terpisah


dari individu-individu yang mendirikan dan mengoperasikannya. Sebagai sebuat entitas legal,
korporasi bisa membeli, memiliki, dan menjual property atas namanya sendiri. Korporasi juga
dapat menanggung kewajiban dan terlibat dalam kontrak.
Karena korporasi merupakan entitas legal, dia dapat menjual sertifikat kepemilikan, yang
disebut saham (stock), tanpa mempengaruhi operasi atau eksistensinya. Para pemegang saham
(stakeholders atau shareholders), yang memiliki saham korporasi, dengan demikian berfungsi
sebagai pemilik korporasi. Korporasi yang saham-sahamnya diperdagangkan di pasar publik
dinamakan dengan korporasi publik (public corporation), sementara korporasi yang sahamsahamnya tidak diperdagangkan kepada public biasanya dimiliki oleh sejumlah kecil investor
dan dinamakan dengan perusahaan nonpublic atau perusahaan terbatas (private corporation).
Korporasi bisa menjadi sangat besar karena memiliki kemampuan untuk menaikkan
jumlah modalnya dengan menjual saham. Sebaliknya, kemampuan perusahaan perorangan untuk
menaikkan modal terbatas karena memiliki satu pemilik. Persekutuan (pathership) serupa

dengan perusahaan perorangan, kecuali memiliki lebih dari satu pemilik. Sama seperti
perusahaan perorangan,kemampuan persekutuan untuk menaikkan modal juga terbatas karena
hak-hak kepemilik tidak dapat dipindahkan dengan mudah.
Pemegang saham dapat membeli dan menjual saham tanpa mempengaruhi korporasi.
Sebaliknya perusahaan perseorangan dan persekutuan akan berhenti beroperasi jika pemilik atau
seorang sekutu keluar. Begitu juga sebaliknya, jika seorang sekutu baru masuk, persekutuan yang

baru harus dibentuk.
Pemegang saham korporasi memiliki kewajiban terbatas (limited liability). Ini berarti
bahwa kreditor korporasi tidak dapat mengandalkan aktiva lain di luar aktiva korporasi untuk
memenuhi klaim mereka. Jadi, kerugian keuangan ynag mungkin diderita pemegang saham
terbatas pada jumlah investasinya. Karakteristik ini merupakan salah satu penyebab cepatnya
pertumbuhan korporasi sebagai salah satu bentuk perusahaan.
Sebaliknya, pemilik perusahaan perorangan atau sekutu-sekutu dari persekutuan memiliki
kewajiban tidak terbatas (unlimited liability). Mereka secara individual bertanggung jawab
kepada kreditor atas setiap utang yang dimiliki perusahaan mereka. Jadi, jika sebuah perusahaan
perseorangan atau persekutuan tidak mampu membayar utang-utangnya, permilik atau sekutu
harus rela melepaskan aktiva pribadi mereka untuk membayar utang. Karakteristik ini sangat
penting bagi persekutuan karena sekutu adalah mutual agent, yang berarti bahwa tindakantindakan dari satu sekutu mengikat keseluruhan persekutuan.
Sebuah perusahaan perseorangan dikendalikan dan dikelola secara langsung oleh
pemiliknya. Sebuah persekutuan dikendalikan dan dikelola oleh para sekutu sesuai dengan
kontrak, yang dinamakan dengan akte pendirian persekutuan (articles of partnership atau
partnership agreement). Sementara itu, pemegang saham mengendalikan korporasi dengan
memilih dewan komisaris (board of directors). Dewan komisaris mengadakan rapat secara
periodic untuk merancang kebijakan korporasi. Dewan komisaris juga memilik chief executive
officer (CEO) dan direktur-direktur lain untuk mengelola operasi perusahaan dari hari ke hari.
Gambar 1

Struktur Organisasi Sebuah Korporasi
Pemegang
Saham
Dewan Komisaris
Direksi/Manajem
en

Karyawan

1.5

PEMBENTUKAN KORPORASI
Langkah pertama dalam pendirian korporasi adalah mengisi aplikasi pendirian korporasi

(application of incorporation) di negara bagian yang bersangkutan. Karena bedanya undangundang pendirian korporasi antara satu Negara bagian dengan Negara bagian yang lain, sebagai
besar korporasi dibentuk dalam Negara bagian yang memiliki undang-undang yang lebih
menguntungkan. Setelah aplikasi pendirian disetujui, Negara bagian yang bersangkutan akan
memberikan piagam atau akte pendirian korporasi (charter or articles of incorporation). Akte
pendirian secara resmi membentuk korporasi yang dimaksud. Manajemen korporasi dan dewan
komisaris kemudian merancang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (bylaws), yaitu

aturan secara prosedur pelaksanaan kegiatan korporasi.
Pendirian korporasi bisa menghabiskan banyak biaya, diantaranya fee legal, pajak, biaya
pendirian, fee perijinan, dan biaya promosi. Biaya-biaya tersebut didebit sebagai salah satu akun
aktiva tak berwujud dengan nama biaya pendirian dan biasanya diamortisasikan selama periode 5
tahun.
Ayat-ayat jurnal berikut mengilustrasikan pencatatan biaya pendirian sebuah korporasi sebesar
$8.500 pada tanggal 5 Januari dan biaya amortisasinya per 31 Desember, akhir tahun pertama
operasi sebagai berikut:
5

Jan.

Biaya Pendirian
Kas
Pembayaran biaya pendirian korporasi.

31 Des. Beban Amortisasi - Biaya Pendirian
Biaya Pendirian
Amortisasi biaya pendirian pada akhir
tahun pertama $8.500/5 tahun = $1.700).


1.6

8 5 0 0 00
8 5 0 0 00

1 7 0 0 00
1 7 0 0 00

EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Ekuitas pemilik dalam sebuah korporasi biasanya disebut ekuitas pemegang saham

(stockholder or shareholder equity), investasi pemegang saham (shareholder investment) atau
modal (capital) saja. Dalam neraca korporasi, seksi ekuitas pemegang saham melaporkan jumlah
total dari dua sumber utama ekuitas pemegang saham. Sumber pertama adalah modal yang
disetorkan kepada korporasi oleh pemegang saham, yang dinamakan dengan modal disetor
(paid-in capital atau contributed capital). Sumber kedua adalah laba bersih yang ditahan dalam
perusahaan, yang dinamakan dengan laba ditahan (retained earnings).

Contoh seksi ekuitas pemegang saham sebuah korporasi diperlihatkan berikut ini.

Ekuitas Pemegang Saham
Modal disetor:
Saham Biasa
Laba ditahan
Total ekuitas pemegang saham

$330.000
$ 80.000
$410.000

Modal yang disetorkan oleh pemegang saham dicatata dalam akun terpisah bagi masingmasing kelas saham. Jika hanya terdapat satu kelas saham, akun tersebut bernama saham biasa
(common stock) atau modal saham (capital stock).
Lama ditahan berasal dari operasi. Laba bersih meningkatkan lama ditahan sementara
dividen mengurangi laba ditahan. Jadi, laba ditahan mencerminkan laba bersih kumulatif
korporasi yang belum didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen.
Saldo akun laba ditahan pada akhir tahun fiscal diciptakan dengan membuat ayat jurnal
penutup. Pertama, saldo akun ikhtisar laba-rugi (laba bersih atau rugi bersih) ditransfer ke laba
ditahan. Kedua, saldo akun dividen, yang serupa dengan akun penarikan dalam kasus perusahaan
perseorangan, juga ditutup ke laba ditahan.
Istilah-istilah lain yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi laba ditahan dalam

laporan keuangan mencakup laba ditahan untuk digunakan dalam bisnis dan laba yang
diinvestasikan kembali ke bisnis. Saldo debit laba ditahan dinamakan dengan defisit (deficit).
Saldo semacam itu muncul akibat akumulasi kerugian bersih. Dalam seksi ekuitas pemegang
saham, defisit akan mengurangi modal disetor dalam menentukan total ekuitas pemegang saham.
Saldo laba ditahan tidak boleh diinterprestasikan sebagai surplus kas atau kas yang tersisa
setelah dividen dibagikan. Alasannya adalah bahwa laba yang ditahan dalam bisnis dan bagian
kas dari laba tersebut biasanya digunakan oleh manajemen untuk memperbaiki atau memperluas
operasi. Karena kas digunakan untuk memperluas atau meningkatkan operasi, saldonya
menurun. Namun, saldo akun laba ditahan tidak berubah. Karenanya, seiring dengan berlalunya
waktu, saldo laba ditahan biasanya menjadi semaking berkurang hubungannya dengan saldo
akun kas.
1.7

SUMBER-SUMBER MODAL DISETOR
Gambar 2
Sumber Utama Modal Disetor

DIOTORISASI
DITERBITKAN
BEREDAR


Jumlah saham yang diotorisasi, diterbitkan, dan beredar
Banyaknya lembar saham yang akan diotorisasi untuk diterbitkan sebuah korporasi
disebutkan dalam akte pendiriannya. Istilah diterbitkan (issued) mengacu kepada saham-saham
yang telah diterbitkan bagi pemegang saham. Saham yang masih tersisa di tangan para pemegang
saham kemudian dinamakan saham yang beredar (outstanding stock).
Hak-hak penting yang menyertai kepemilikan saham adalah sebagai berikut:
1. Hak untuk memberikan suara dalam permasalahan yang berhubungan dengan
korporasi.
2. Hak untuk mendapatkan bagian dari distribusi laba.
3. Hak untuk mendapatkan bagian dari likuiditas aktiva.
Jika korporasi hanya menerbitkan satu kelas saham, saham tersebut dinamakan dengan
saham biasa (common stock). Dalam hal ini, setiap lembar saham biasa memiliki hak-hak yang
setara. Untuk memikat investor, sebuah korporasi mungkin menerbitkan satu atau lebih kelas
saham yang memiliki hak-hak istimewa. Salah satu contohnya adalah hak istimewa terhadap
dividen. Kelas saham semacamitu dinamakan dengan saham preferen (preferred stock).
1.8

SAHAM PREFEREN NONPARTISIPASI
Hak dividen untuk pemegang saham biasanya terbatas dalam jumlah tertentu. Saham


semacam itu dinamakan dengan saham preferen nonpartisipasi. Asumsikan bahwa sebuah
korporasi memiliki 1.000 lembar saham preferen nonpartisipasi dengan tingkat dividen $4 dan
4.000 lembar saham biasa yang beredar. Juga asumsikan bahwa labar bersih, laba ditahan, dan

juga laba didistribusikan oleh dewan komisaris untuk tiga tahun pertama operasi adalah sebagai
berikut:

Laba bersih
Jumlah ditahan
Jumlah yang didistribusikan
Jumlah yang didistribusikan
Dividen saham preferen (1.000 lembar)
Dividen saham biasa (4.000 lembar)
Dividen per saham:
Preferen
Biasa
1.9

1999

2000

2001

$20.000
10.000
$10.000

$55.000
20.000
$35.000

$62.000
40.000
$22.000

1999
$10.000
4.000
$ 6.000

2000
$35.000
4.000
$31.000

2001
$22.000
4.000
$18.000

$
$

$
$

$
$

4,00
1.50

4,00
7,75

4,00
4,50

SAHAM PREFEREN KUMULATIF
Saham preferen kumulatif (cumulative preferred stock) memiliki hak untuk menerima

dividen regular yang belum dideklarasikan (dibagikan) sebelum dividem saham biasa
dibayarkan. Saham preferen nonkumulatif tidak memiliki hak ini. Dividen yang terlewatkan
dikatakan telah tertunggak. Tunggakan dividen tersebut harus diungkapkan, biasanya dalam
catatan atas laporan keuangan.
Asumsikan bahwa saham preferen di atas adalah kumulatif, dan belum ada dividen yang
dibayarkan pada tahun 1999 dan 2000. Pada tahun 2001, dewan komisaris mengumumkan
dividen sebesar $22.000.
Gambar 3
Dividen Saham Preferen Kumulatif
Deviden Saham Preferen
Deviden Saham Preferen

Deviden dibayar pada tahun 2001
Deviden dibayar pada tahun 2001
Total deviden
dibayarkan, $22,000
$4,000

$4,000
1999
tertungg
ak

$4,000

$4,000

2000
Jumlah yang tertungg
didistribusikan
$4,000
Dividen saham
akpreferen (1.000 lembar):
Dividen tahun 1999 yang
tertunggak
2001
Deviden
tahun

Dividen tahun 2000 yang tertunggak
ini

$10,000

$4,000

$22.000

$4.000
Saham
4.000
preferen

Saham
Biasa

Dividen tahun 2001
Dividen saham biasa (4.000 lembar)
Dividen per saham:
Preferen
Biasa
1.10

4.000

12.000
$10.000
$ 12,00
$ 2,50

SUMBER MODAL LAINNYA
Selain timbul dari penerbitan saham, modal disetor bisa juga timbul dari sumbangan

(donasi) real estat atau aktiva lainnya. Kelompok masyarakat atau pemerintah daerah kadangkadang memberikan tanah atau bangungan kepada sebuah korporasi sebagai insentif agar
korporasi yang dimaksud berlokasi dalam komunitas tersebut. Dalam kasus semacam ini,
korporasi mencatat donasi tersebut dengan mendebit aktiva sebesar nilai pasar wajarnya dan
mengkredit modal sumbangan.
Asumsikan bahwa pada tanggal 20 April, Kota Moraine mendonasikan tanah tersebut
kepada Merrick Corporation, agar Merrick mau menempatkan kantor pusatnya di kota tersebut.
tanah bernilai $500.000. Merrick Corporation akan mencatat donasi tanah itu sebagai berikut:
2 Apr
0 il

50
0

Tanah

0

0

0

50
0

Modal Sumbangan
Mencatat tanah yang
didonasikan oleh
Kota Moraine.

1.11

0
0
0
0

0 0 0

PENERBITAN SAHAM
Asumsikan bahwa sebuah korporasi diotorisasi untuk menerbitkan 10.000 lembar saham

preferen, nilai nominal $100, dan 100.000 lembar saham biasa dengan nominal $20. Setengah
dari jumlah yang diotorisasi untuk masing-masing kelas saham telah diterbitkan secara tunai
dengan nilai nominal.
Kas
Saham Preferen
Saham Biasa
Penerbitan saham preferen dan
saham
Biasa dengan nilai nominal
secara tunai

1.50
0

0

0

0

0
0
500
1.00
0

0 0 0
0 0 0

0
0
0
0

Saham seringkali diterbitkan oleh sebuah korporasi dengan harga yang tidak sama dengan
nilai nominal. Hal ini disebabkan karena nilai nominal saham hanya mencerminkan modal dasar.
Harga jual saham sebuah korporasi tergantung pada bebagai factor, misalnya:
1. Kondisi keuangan, sejarah laba, dan sejarah dividen.
2. Ekspektasi investor terhadap kemampulabaan potensional korporasi.
3. Kondisi dan prospek ekonomi serta bisnis secara umum.
Jika saham diterbitkan dengan harga yang lebih tinggi dari nilai nominalnya, maka saham
tersebut dijual dengan agio (premium). Jika saham diterbitkan dengan harga yang lebih rendah
dari nilai nominal, maka saham tersebut dijual dengan disagio (discount). Jadi, jika saham yang
bernilai nominal $50 diterbitkan dengan harga jual $60, saham tersebut memiliki agio $10. Jika
saham yang sama diterbitkan dengan harga $45, saham tersebut dijual dengan disagio $5.
1.12

AGIO SAHAM
Jika saham diterbitkan dengan agio, maka akun kas atau aktiva lainnya akan didebit

sebesar jumlah yang diterima. Saham biasa atau saham preferen keumudian dikredit sebesar nilai
nominalnya. Kelebihan jumlah yang dibayar atas nilai nominal merupakan bagian dari total
investasi pemegang saham dalam korporasi. Karenanya, selisih tersebut (agio saham) harus
diklasifikasikan sebagai bagian dari modal disetor. Akun yang berjudul modal disetor atas nilai
nominal (paid-in capital excess of par) akan dikredit sebesar agio itu.
Asumsikan bahwa Caldwell Company menerbitkan 2000 lembar saham preferen yang
bernilai nominal $50 seharga $55 tunai.
11
0

Kas
Saham Preferen
Modal Disetor di atas nilai nominalsaham preferen
Penerbitan saham preferen bernilai
nominal
$50 dengan harga $55.

0 0

0

0
0
10
0

0 0 0

10

0 0 0

0
0
0
0

Jika saham diterbitkan untuk ditukarkan dengan aktiva nonkas, seperti tanah, bangunan,
dan peralatan, maka aktiva yang diperoleh itu harus dicatat pada nilai pasar wajarnya. Jika nilai
ini tidak dapat ditentukan secara objektif, maka harga pasar wajar saham dapat digunakan.

Asumsikan bahwa sebuah korporasi membeli tanah yang harga pasar wajarnya tidak
dapat ditentukan. Sebagai pembayarannya, korporasi menerbitkan 10.000 lembar saham biasa
yang bernilai nominal $10. Dengan mengasumsikan bahwa saham tersebut memiliki harga pasar
berjalan sebesar $12 per lembar, transaksi ini dicatat sebagai berikut:
12
0

Kas

0 0

0

0
0

Saham Biasa
Modal Disetor di atas nilai nominal
Penerbitan saham biasa bernilai
nominal $10,
harga pasar $12 per lembar, untuk
ditukarkan dengan tanah.

1.13

10
0

0 0 0

20

0 0 0

0
0
0
0

SAHAM TANPA NILAI NOMINAL
Dalam sebagian besar negara bagian, baik saham biasa maupun saham preferen boleh

diterbitkan tanpa nilai nominal. Jika nilai saham yang diterbitkan tidak memiliki nilai nominal,
seluruh hasil penerbitan saham dikredit kea kun saham. Hal ini berlaku walaupun harga
penerbitan terus bervariasi dari waktu ke waktu.
Asumsikan bahwa sebuah korporasi menerbitkan 10.000 lembar saham biasa tanpa nilai
nominal seharga $40 per lembar dan kemudian menerbitkan kembali 1.000 lembar saham baru
seharga $36 per lembar.
40
0

Kas

0 0

0

0
0
40
0

Saham Biasa
Penerbitan 10.000 lembar saham
tanpa-nilai
Nominal seharga $40 per lembar.
Kas

36
Saham Biasa
Penerbitan 1.000 saham tanpa-nilai
nominal
seharga $36 per lembar.

0 0

0

0 0 0

0
0

0 0 0

0
0

0
0
36

Sejumlah negara bagian mensyaratkan seluruh hasil penerbitan saham tanpa-nilai
nominal dicatat sebagai modal dasar (legal capital). Dalam hal ini, ayat jurnal sebelumnya msih

berlaku. Di negara bagian yang lain, saham tanpa-nilai nominal dibubuhi nilai ditetapkan per
saham. Nilai ditetapkan dicatat serupa dengan nilai nominal, dan kelebihan hasil penerbitan
saham di atas nilai ditetapkan dicatat sebagai berikut:
40
0

Kas

0 0

0

0
0
25
0
15
0

Saham Biasa
Kelebihan modal disetor di atas nilai
ditetapkan
Penerbitan 10.000 lembar saham
tanpa-nilai
Nominal seharga $40, nilai ditetapkan,
$25.

Kas

36

0 0

0

Saham Biasa
Kelebihan modal disetor di atas nilai
ditetapkan
Penerbitan 1.000 saham tanpa-nilai
nominal
seharga $36, nilai ditetapkan, $25.

1.14

0 0 0
0 0 0

0
0
0
0

0
0
25

0 0 0

11

0 0 0

0
0
0
0

TRANSAKSI SAHAM TREASURI
Saham yang telah diterbitkan oleh sebuah korporasi dan kemudian dibeli kembali disebut

sebagai saham treasuri (treasury stock). Metode akuntansi yang umum digunakan untuk
pembelian dan penjualan kembali saham treasuri adalah metode biaya (cost method). Pada saat
dibeli oleh korporasi, akun saham treasuri akan didebit sebesar harga perolehannya. Nilai
nominal dan harga penerbitan saham awal diabaikan. Pada saat saham treasuri dijual kembali,
akun saham treasuri akan dikredit sebesar harga perolehan, dan selisih antara harga perolehan
dengan harga jual biasanya didebit atau dikredit kea kun modal disetor dari penjualan saham
treasuri.
Saham biasa, bernilai nominal $25 (25.000 lembar diotorisasi dan diterbitkan)
Kelebihan harga penerbitan di atas nilai nominal

$500.000
150.000
$650.000

Pembelian dan penjualan saham treasuri akan di catat sebagai berikut:

4
5

Saham treasuri

0

0

0

0
0
4
5

0 0 0

Saham treasuri

9

0 0 0

Modal disetor dari penjualan
200 saham treasuri seharga $60.

3

0 0 0

0
0
0
0

0 0 0

0
0

Kas
Pembelian 1.000 lembar saham treasuri
dengan harga $45
1
2

Kas

Kas

0

0

0

0
0

0
0

8

0

0

0

0
0

1

0 0

0

0
0

Modal disetor dari penjualan
Saham treasuri
Saham treasuri
Penjualan 200 lembar saham treasuri
dengan harga $40.

9

Pada akhir setiap periode, saldo akun saham treasuri dilaporkan sebagai pengurangan
total modal disetor dan laba ditahan. Sedangkan, saldo modal disetor dari penjualan saham
treasuri dilaporkan sebagai bagian dari modal disetor, seperti berikut:
Ekuitas Pemegang Saham
Modal disetor:
Saham Biasa, nilai nominal $25
(20.000 lembar diotorisasi dan diterbitkan)
Agio Saham
Modal disetor dari penjualan saham treasuri
Total modal disetor
Laba ditahan
Total
Dikurangi saham treasuri
(600 lembar, @harga perolehan)
Total ekuitas pemegang saham
1.15

PEMECAHAN SAHAM

$500.000
150.000
2.000
$652.000
130.000
$782.000
27.000
$755.000

Korporasi kadang-kadang mengurangi nilai nominal atau nilai ditetapkan saham biasanya
dan menerbitkan saham-saham baru dalam jumlah yang proporsional. Jika ini dilakukan,
korporasi yang dimaksud dikatakan telah memecahkan sahamnya, dan proses ini disebut
pemecahan saham (stock split).
Jika saham dipecahkan, penurunan nilai nominal atau nilai ditetapkan berlaku bagi
seluruh saham, termasuk saham yang belum diterbitkan dan saham treasuri. Tujuan utama dari
pemecahan saham adalah untuk mengurangi harga pasar per saham. Hal ini selanjutnya akan
menarik lebih banyak investor untuk membeli sham dan memperluas jenis serta jumlah
pemegang saham.
1.16

AKUNTANSI UNTUK DIVIDEN
Pada saat dewan komisaris mengumumkan dividen tunai, dewan komisaris bermaksud

mendistribusikan sebagai kas korporasi kepada pemegang saham. Jika dewan komisaris
mengumumkan dividen saham, mereka artinya menyetujui distribusi atas sebagian saham
biasanya. Dalam kedua kedua kasus tadi, pengumuman dividen akan mengurangi laba ditahan
korporasi.
Dividen Tunai
Distribusi laba dalam bentuk kas oleh sebuah korporasi kepada pemegang sahamnya
disebut sebagai dividen tunai (cash divident). Walaupun dividen itu dapat dibayarkan dalam
bentuk aktiva lainnya, namun dividen tunai merupakan bentuk yang paling umum. Biasanya
sebuah korporasi harus memenuhi 3 kondisi terlebih dahulu agar dapat membayar dividen tunai:
1. Laba ditahan yang mencukupi.
2. Kas yang memadai
3. Tindakan formal dari dewan komisaris.
Pengumuman deviden mencakup 3 tanggal penting: tanggal pengumuman (26 Juni),
tanggal pencatanan (8 Juli), dan tanggal pembayaran (31 Juli). Selama periode waktu antara
tanggal pencatanan dengan tanggal pembayaran, harga saham biasanya dikuotasikan sebagai
penjualan ex-dividends. Ini berarti bahwa investor-investor yang membeli saham setelah tanggal
pencatatan tidak akan menerima dividen.
Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Desember, dewan komisaris Hiber Corporation
mengumumkan dividen tunai kuartalan berikut. Tanggal Pencatatannya adalah tanggal 10
Desember dan tangal pembayaran 2 Januari.

Dividen
Per Saham
Saham preferen, nilai nominal $100, 5.000 lembar beredar $2,50
Saham biasa, nilai nominal $10, 100.000 lembar beredar
$0,30
Total

Dividen
Total
$12.500
$30.000
$42.500

Hiber Corporation mencatat utang dividen sebesar $42.500 pada tanggal 1 Desember,
sebagai berikut:
1

Des
Dividen Tunai
.

42

5

0

0
0

0

Utang Dividen Tunai
Pengumuman Dividen Tunai

42

5 0 0

0
0

Tidak ada ayat jurnal yang diperlukan pada tanggal pencatatan, 10 Desember, karena
tanggal ini hanya menentukan pemegang saham mana yang berhak menerima dividen.
2

Jan.

Utang Dividen Tunai

42

5

0

0
0

0

Kas
Pembayaran Dividen Tunai

42

5 0 0

0
0

Dividen Saham
Distribusi saham kepada para pemegang saham disebut sebagai dividen saham (stock
dividen). Dampak dividen saham terhadap ekuitas pemegang saham perusahaan penerbitannya
adalah berpindahnya laba ditahan ke modal disetor. Bagi korporasi publik, jumlah yang
ditransfer dari laba ditahan ke modal disetor biasanya adalah nilai wajar (harga pasar) dari
saham-saham yang diterbitkan sebagai dividen saham. Asumsikan bahwa akun ekuitas pemegang
saham Hendrix Corporation per 15 Desember adalah sebagai berikut:
Saham biasa, nilai nominal $20 (2 juta lembar diterbitkan)
Agio-saham biasa

$40.000.000
9.000.000

Laba ditahan

26.600.000

Pada tanggal 15 Desember, dewan komisaris mengumumkan dividen saham sebesar 5%
atau 100.000 lembar saham (2.000.000 lembar x 5%) yang akan diterbitkan pada tanggal 10
Januari kepada pemegang saham yang tercatat per 31 Desember. Harga pasar saham pada tanggal
pengumuman adalah $31 per saham.
1
5

Des
Dividen Saham (100.000 x $31)
.

3.10
0

0 0 0 00

Dividen saham yang dapat
didistribusikan
2.00
0
1.10
0

(100.000 x nilai nominal $20)
Agio-Saham biasa
Pengumuman Dividen Tunai
1
0

Jan.

Dividen Saham yang Dapat
Didistribusikan

2.00
0

2.00
0

Hendrix Corporation, 15 Desember (sebelum deviden)
$40.000.000
9.000.000
26.600.000
$75.600.000

Hendrix Corporation, 10 Januari (setelah deviden)
Saham Biasa, dengan nilai par $20
Agio Saham
Laba Ditahan

0 0 0

0
0

0 0 0 00

Saham biasa
Penerbitan saham untuk Dividen
Saham

Saham Biasa, dengan nilai par $20
Agio Saham
Laba Ditahan

0 0 0

0
0
0
0

0 0 0

$42.000.000
10.100.000
23.500.000
$75.600.000

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

Strategi Meningkatkan Nasabah Pada Bmt Usaha Mulya Pondok Indah

10 95 68

Prosedur Verifikasi Internal Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat

2 110 1

Sistem Informasi Pengolahan Data Pertanian di Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan BP4K Kabupaten Sukabumi

10 84 1

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1

Analisis Atas Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wiliyah Kota Bandung

8 99 165

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Di Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Dan Kehutanan Kabupaten Pringsewu

18 128 61

Politik Hukum Pembaharuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Kajian Pasal 74 beserta Penjelasannya)

0 1 22