DISIPLIN KEPEN DIDIKAN Bahasa Arab

DISIPLIN KEPENDIDIKAN

( Bahasa Arab )

OLEH: M GEDE KURNIAWAN, A.Md, S.Pd.I.

“ Gunakan pikiranmu dalam tiga hal, yang pertama gunakan pikiranmu untuk agamamu, yang kedua gunakan pikiranmu untuk ilmu pengetahuan, dan yang ketiga gunakan pikiranmu untuk berfilsafat baru setelah itu gunakan pikiranmu untuk dirimu sendiri dan keluargamu maka kamu adalah termasuk orang yang peduli ”

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Dengan segala puja dan puji kepada Tuhan Allah SWT atas dapat tersusunnya sebuah wacana dalam menerangi setiap aktivitas seorang guru sebagai satu disiplin keguruan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan agama Islam. Penulis berterima kasih atas RahmatNYA yang memberikan kesempatan dalam penyusunan buku pegangan bagi guru ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan buku pegangan untuk guru ini penulis hanya melakukan perangkaian beberapa hasil dari perkuliahan semasa berkuliah di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo juga hasil workshop serta hasil pertemuan untuk Monitoring, controling dan evaluasi yang diadakan oleh LPPD Provinsi Jawa Timur. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat dan segala informasi mengenai dunia pendidikan pada saat ini.

Kemudian penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan buku ini, dan semoga pembaca tidak menjadi berpaling dan tidak menolak terhadap apa yang ada di dalam isi buku ini di mana menerima dengan segala rasa maklum apa adanya.

Penulis

M GEDE KURNIAWAN DAFTAR ISI

1. Ilmu-ilmu dalam Pendidikan

2. Pembelajaran, mengajar dan prinsipnya serta definisi belajar

3. Memanage pembelajaran Bahasa Arab

4. Tahapan-tahapan dalam pembelajaran Bahasa Arab

5. Sekilas Pengetahuan tentang Bahasa Arab

6. Administrasi Guru

7. Workshop Pendidikan Profesi Guru

8. Monitoring, Controling, Evaluasi, dan Sosialisasi LPPD Provinsi Jatim

9. KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2013

10. UU SisdiknasNo. 20/2003

11. Dalil Alquran dan Hadist tentang Pendidikan

12. Buku Pembelajaran Bahasa Arab oleh AZIZ FAKHRURROZI & ERTA MAHYUDIN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA 2012 ( file terpisah )

Disiplin Kependidikan

I. Ilmu Profesi Kependidikan :

A. Ilmu Pendidikan

1. Landasan teori, Teori-teori Pendidikan dan Tokoh-tokohnya

2. Pendidikan dalam System

a. Pengertian Pendidikan.

b. Pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu.

c. Unsur-unsur pendidikan sebagai satu System.

d. Tujuan pendidikan.

e. Isi, alat, metode, dan lingkungan serta berbagai aspeknya.

f. Pendidikan dan peserta didik dalam berbagai aspeknya.

3. Lembaga pendidikan Islam dan non Islam

a. Pengertian , tugas, materi, pelaksanaan, ciri-ciri, tanggung jawab, serta fungsinya Pendidikan di Keluarga.

b. Pengertian , tugas, materi, pelaksanaan, ciri-ciri, tanggung jawab, serta fungsinya Pendidikan di Sekolah.

c. Pengertian , tugas, materi, pelaksanaan, ciri-ciri, tanggung jawab, serta fungsinya Pendidikan di Masyarakat.

d. Hubungan antara pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat.

4. Pendidikan seumur hidup

a. Pengertian dasar, tujuan, peranan dan aplikasinya.

b. Perbedaan pendidikan luar sekolah antara yang dikembangkan dan yang tidak dikembangkan.

5. System Pendidikan Nasional

a. Pengertian dan dasar System Pendidikan Nasional.

b. Tujuan hierarkis dan ciri-ciri System Pendidikan Nasional.

c. Sasaran, asas-asas dan program.

6. Pendidikan Islam dan non Islam di Indonesia

a. Dasar , tujuan, dan System.

b. Materi pelaksanaannya.

7. Demokrasi Pendidikan

a. Pengertian dan prinsip demokrasi pendidikan.

b. Ciri-ciri demokrasi pendidikan di Indonesia.

c. Kepemimpinan dalam demokrasi pendidikan.

8. Inovasi pendidikan

a. Pengertian dan urgensinya inovasi pendidikan.

b. Kesulitan, karakteristik, dan bidang-bidang dalam inovasi pendidikan.

c. Inovasi yang penuh dilaksanakan.

9. Dasar – dasar Pendidikan

a. Ilmu Pendidikan atau teori Pedagogy

b. Teori pembelajaran.

c. Metode pembelajaran.

d. Kurikulum pembelajaran.

e. Unsur-unsur pendidikan

B. Ilmu Perencanaan System Pembelajaran

1. Konsep dasar perencanaan System pembelajaran.

a. Pengertian Perencanaan System pembelajaran.

b. Tujuan Perencanaan System pembelajaran.

c. Fungsi Perencanaan System pembelajaran.

d. Prinsip-prinsip Perencanaan System pembelajaran.

e. Kriteria Perencanaan System pembelajaran.

f. Peran guru dalam perencanaan System pembelajaran.

g. Perbedaan antara perencanaan pembelajaran dengan pengembangan pembelajaran.

2. Pendekatan System dalam Perencanaan System Pembelajaran

a. Pengertian System.

b. Pengertian pendekatan System.

c. Pengertian System pembelajaran.

d. Pengertian pendekatan System pembelajaran.

e. Ciri-ciri pendekatan System pembelajaran.

3. Model – model perencanaan System pembelajaran

a. Model Gasser, John Carol, Jerol Kemp, V Gelder, Dr Enkaswara, PPSI- MSP, Student Active Learning ( SAL ) - Pendekatan Ketrampilan Proses ( PKP ), Life skill, Contextual Teaching and learning ( CTL ), dan System sentra.

4. Komponen-komponen Perencanaan System Pembelajaran

a. Macam-macam komponen Perencanaan System Pembelajaran.

b. Macam-macam komponen penyelenggaraan Perencanaan System Pembelajaran.

5. Perencanaan tujuan belajar

a. Pengertian tujuan dalam perencanaan System pembelajaran.

b. Arti penting tujuan dalam perencanaan System pembelajaran.

c. Tujuan jangka pendek Perencanaan System Pembelajaran.

d. Tujuan jangka panjang Perencanaan System Pembelajaran.

6. Perencanaan kompetensi dan pengalaman belajar

a. Pengertian kompetensi dan pengalaman belajar.

b. Macam-macam kompetensi dan pengalaman belajar.

c. Hierarki kompetensi.

d. Kriteria kompetensi dan setiap pengalaman belajar.

e. Cara merumuskan kompetensi dan pengalaman belajar.

7. Perencanaan materi pembelajaran

a. Pengertian materi pembelajaran.

b. Pendekatan untuk mengeksplorasi kurikulum.

c. Sistem kurikulum nasional.

d. Identifikasi materi pembelajaran.

e. Kedudukan materi pembelajaran.

f. Teknik memilih materi pelajaran.

8. Perencanaan kegiatan belajar mengajar

a. Pengertian kegiatan belajar mengajar.

b. Fungsi perencanaan kegiatan belajar- mengajar.

c. Langkah-langkah dalam dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar.

d. Hubungan antara perencanaan kegiatan belajar mengajar demam analisis materi pembelajaran.

9. Perencanaan strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran

a. Pengertian strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

b. Kedudukan strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

c. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam memilih, dalam merencanakan strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

e. Hubungan strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

f. Perbedaan dan hubungan perencanaan pembelajaran dengan strategi pembelajaran.

g. Macam-macam strategi Pembelajaran.

h. Berbagai pendekatan dalam pembelajaran.

i. Macam-macam metode dalam pembelajaran. j. Macam-macam teknik dalam pembelajaran.

10. Perencanaan, sumber, media, dan alat pembelajaran

a. Pengertian sumber, media, dan alat pembelajaran.

b. Macam-macam sumber, media, dan alat pembelajaran.

c. Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan sumber, media, dan alat pembelajaran.

d. Pendekatan dalam memilih sumber, media, dan alat pembelajaran.

11. Perencanaan penilaian berbasis kelas ( PBK )

a. Pengertian penilaian berbasis kelas ( PBK ).

b. Pengertian perencanaan penilaian berbasis kelas ( PBK ).

c. Fungsi dan tujuan penilaian berbasis kelas ( PBK ).

d. Jenis-jenis penilaian berbasis kelas ( PBK ).

e. Strategi penilaian berbasis kelas ( PBK ).

f. Syarat-syarat dan ciri penilaian berbasis kelas ( PBK ).

g. Teknik-teknik penilaian berbasis kelas ( PBK ).

h. Langkah-langkah menyusun penilaian berbasis kelas ( PBK ).

i. Pelaporan hasil penilaian.

12. Kurikulum berbasis kompetensi ( KBK )

a. Pengertian Kurikulum berbasis kompetensi ( KBK ) dan kalender

pendidikan.

b. Komponen-komponen yang terdapat dalam Kurikulum berbasis kompetensi ( KBK ) di dalam pendidikan.

c. Jumlah alokasi waktu yang terdapat dalam kalender pendidikan.

13. Program System pembelajaran ( perangkat mengajar )

a. Rencana pekan efektif.

b. Program tahunan.

c. Program semester.

d. Silabus.

e. Kriteria ketuntasan minimal ( KKM ).

f. Pemetaan standar kompetensi ( SK ) dan kompetensi dasar ( KD ).

g. Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ).

h. Analisis Hasil penilaian.

i. Program perbaikan dan pengayaan. j. Pelaporan hasil penilaian.

C. Ilmu pengembangan kurikulum

1. Pengertian dan berbagai konsepsi tentang kurikulum.

2. Komponen dan anatomi kurikulum.

3. Struktur dan organisasi kurikulum.

4. Teori kurikulum ( core kurikulum ).

5. Landasan dalam pengembangan kurikulum ( filosofis, psikologis, sosial budaya, perkembangan iptek ).

6. Prinsip dasar pengembangan kurikulum.

7. Model-model pengembangan kurikulum.

8. Pendekatan dan strategi pengembangan kurikulum.

9. Evaluasi kurikulum

10. Kurikulum berbasis sekolah.

D. Ilmu sejarah pendidikan Islam di Indonesia

1. Pengertian, ruang lingkup, obyek dan metode penelitian sejarah pendidikan Islam.

2. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam masa Nabi, Khulafaur Rasyidin, bani Umayah, dan bani Abasyah.

3. Kemunduran dan kebangkitan pendidikan islam.

4. Masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.

5. Sejarah tumbuh dan berkembangnya lembaga islam pendidikan islam di Indonesia.

6. Kerajaan Islam di Indonesia sebelum penjajahan barat, tinjauan dari aspek pendidikan.

7. Integrasi sekolah dan madrasah dalam sistem pendidikan nasional.

8. Madrasah di Indonesia perkembangan dan dinamikanya.

9. Pendidikan agama di sekolah umum dan analisa tentang kebijakannya.

10. Kebijakan pendidikan Islam masa penjajahan Jepang.

11. Pendidikan Islam pasca kemerdekaan.

12. Pendidikan Islam dam sistem pendidikan nasional.

E. Ilmu Metode pembelajaran pendidikan bahasa Arab

1. Metode tata bahasa dan terjemah.

2. Metode langsung.

3. Metode membaca.

4. Metode dengar ucap.

5. Metode komunikatif.

6. Metode respon fisik total.

7. Metode guru diam.

8. Metode belajar bahasa berkelompok.

9. Metode alamiah.

10. Metode Sugestopedia.

11. Metode Electic - Eclectic.

12. Ketrampilan berbahasa ( maharatul istima’, kalam, qiroah, kitabah )

13. Metode mengajarkan materi nahwu dan sharaf ( dengan metode tata bahasa dan terjemah ).

14. Metode mengajarkan materi adab ( dengan metode qiroah dan sugestopedia ).

15. Beberapa media dan permainan bahasa.

16. Beberapa program pembelajaran bahasa interaktif.

F. Ilmu manajemen lembaga pendidikan Islam dan non Islam

1. Dasar-dasar, fungsi dan tingkatan manajemen.

2. Otoritas dalam pendidikan .

3. Motivasi dalam lembaga pendidikan.

4. Manajemen konflik.

5. Staffing dalam lembaga pendidikan.

6. Manajemen sarana dan prasarana lembaga pendidikan.

II. Pembelajaran, mengajar dan prinsipnya,serta definisi belajar

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. ( wikipedia )

Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Menurut beberapa pakar pembelajaran, prinsip-prinsip umum pembelajaran meliputi :

1. Perhatian dan Motivasi Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Tanpa

adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. mengapa demikian ??? karena perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya, kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang dipelajari, maka peserta didik dapat mengarahkan diri pada tugas yang akan diberikan; melihat masalah-masalah yang akan diberikan; memilih dan memberikan focus pada masalah yang harus diselesaikan.

Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Peserta didik yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasi untuk mempelajarinya. Misalnya, Peserta didik yang merasa senang belajar Bahasa Inggris akan lebih senang dan giat dalam belajara bahasa inggris. Karenanya Guru harus mampu menjadi seorang motivator yang handal.

2. Keaktifan Menurut pandangan psikologi, anak adalah makhluk yang aktif. Anak

mempuanyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak mengalami sendiri.

Oleh sebab itu, banyak sekali peserta didik yang aktif dalam melakukan proses belajar, kektifan tersebut tidak hanya berupa kegiatan fisik yang mudah diamati maupun kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik misalnya membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebaginya. Kegiatan psikis misalnya membandingkan suatu konsep yang satu dengan yang lainnya, menyimpulkan hasil percobaan dan lain sebagainya.

3. Keterlibatan Langsung/Pengalaman Belajar harus dilakukan oleh peserta didik itu sendiri dan tidak bisa diwakilkan

oleh siapa pun. Oleh sebab itu, pembelajaran harus diciptakan secara unik dan menarik sehingga peserta didik dapat mengikuti proses belajarnya dan dapat melihat, serta mencobanya langsung bukan hanya sekedar mendengarkan, sehingga menjadikannya sebagai pengalaman yang tidak bisa dilupakannya, dan akan menjadi suatu ilmu dalam jangka waktu yang panjang.

Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh seorang filsof China Confocius, bahwa: Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Dan apa yang saya lakukan saya paham. Dari kata-kata bijak ini kita dapat mengatahui betapa pentingnya keterlibatan langsung dalam pembelajaran.

4. Pengulangan Mengulang besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya

pengulangan “bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan” akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari misalnya dengan membuat ringkasan.

Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori koneksionisme- nya Thordike. Dalam teori koneksionisme, ia mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respon benar.

5. Tantangan Bahan belajar yang baru, inovatif, kreatif dan menantang akan membuat peserta

didik tertantang dan dengan sendirinya mereka akan lebih giat dan sungguh-sungguh dalam belajar. Sehingga penggunaan metode eksperimen, inquiri, discovery sangatlah penting untuk diterapkan dalam pembelajarannya. Untuk itu ciptakan pembelajaran yang unik, kretif, inovatif dan menantang.

6. Balikan dan Penguatan Balikan dan Penguatan sangatlah penting untuk dilakukan terhadap peserta

didik. Karena ketika mereka melakukan suatu perbuatan yang berefek baik maka mereka akan dengan sendirinya mengulanginya lagi, dan apila mereka melakukan perbuatan yang berefek jelek, mereka akan dengan sndirinya meninggalkannya. Misalnya peserta didik mendapatkan hasil ulangan yang baik, maka ketika mengetahuai hasil ulangannya baik, mereka akan dengan sendirinya belajar dengan semangat dan lebih giat lagi.

Namun, kadangkala dorongan belajar itu tidak saja dari penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan, atau dengan kata lain adanya penguatan positif maupun negatif dalam memperkuat belajar. Misalnya peserta didik mendapatkan hasil ulangan yang jelek, maka ketika mengetahuai hasil ulangannya jelek, mereka akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas mereka akan terdorong untuk belajar yang lebih giat. Disini nilai jelek dan takut tidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat, inilah yang disebut penguatan negatif.

7. Perbedaan Individual Peserta didik merupakan makhluk individu yang unik yang mempunyai ciri

khas masing-masing. seperti berbeda minat bakat, hobi, tingkah laku maupun sikap, mereka berbeda pula dalam hal latar belakang kebudayaan, sosial, ekonomi dan keadaan orang tuanya. Oleh sebab itu, guru harus memahami perbedaan peserta didik secara individu, agar dapat melayani pendidikan yang sesuai dengan perbedaannya itu.

http://edukasi.kompasiana.com/2014/03/16/prinsip-prinsip-pembelajaran-639086.html

Seorang guru sebagai pengajar (Slameto, 1991:40) harus memerhatikan prinsip-prinsip dalam mengajar sebagai berikut:

1) Konteks Dalam belajar sebagian besar tergantung pada konteks belajar itu sendiri. Ciri-

ciri konteks yang baik adalah membuat pelajar menjadi lawan berinteraksi secara dinamis dan kuat sekali, terdiri dari pengalaman yang actual dan konkret. Pengalaman yang konkret dan dinamis merupakan alat untuk menyatakan pengertian yang sifatnya sederhana sehingga dapat ditiru untuk diulanginya.

2) Fokus Belajar yang penuh makna dan efektif harus diorganisasikan pada suatu fokus,

pengajaran akan berhasil dengan penggunaan vokalisasi. Untuk mencapai proses yang efektif, harus dipilih fokus yang memiliki ciri-ciri yang baik, seperti: memobilisasi tujuan, memberi bentuk uniformitas pada belajar, mengorganisasikan belajar sebagai suatu proses eksplorasi dan penemuan.

3) Sosialisasi Kondisi sosial dalam suatu kelas banyak sekali pengaruhnya dalam proses

belajar pada kelas tersebut. Sehingga dalam hal ini sosialisasi harus dilakukan. Sosialisasi yang baik akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: adanya fasilitas sosial, perangsang, dan kelompok demokratis.

4) Sequence Dalam proses belajar mengajar dipandang sebagai suatu pertumbuhan mental,

siswa dapat mengalami kegagalan atau mungkin juga sukses. Ciri-ciri sequence yang baik adalah pertumbuhan bersifat kontinyu, tergantung pada tujuan, tergantung pada munculnya makna, merupakan perubahan dari yang abstrak ke arah konkrit, sebagai gerakan dari kasar dan global ke arah yang membedakan, dan pertumbuhan itu merupakan transformasi.

5) Evaluasi Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan perubahan siswa, untuk

mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada perubahan tersebut.

Kelima prinsip mengajar di atas haruslah diperhatikan oleh guru, agar guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Dan yang terpenting tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik.

Pendapat Sardiman AM (2004:48), menyebutkan bahwa : Mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur

lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental.

Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2001:44-53), mengemukakan, bahwa: Mengajar dapat diartikan sebagai : 1) Menyampaikan pengetahuan kepada

siswa didik atau murid di sekolah, 2) mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah, 3) usaha mengorganisasi lingkungan sehinggamenciptakan kondisi belajar bagi siswa, 4) memberikan bimbingan belajar kepada murid, 5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat, 6) suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan sehari-hari.

Belajar

Menurut S. Nasution (1982:39), Belajar dianggap merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Menurut pendapat tradisional yang dikutip dari Sadiman (2003:2) belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Di sini yang dipentingkan pendidikan intelektual, kepada anak- anak diberikan bermacam-macam pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal. Siahaan (2005:2) berpendapat bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, serta timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial dan emosional.

Nana Sudjana (1989:7) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Lebih lanjut Nana Sudjana (1989:28) mengemukakan bahwa pengertian belajar sebagai proses yang aktif, belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.

Moh. Surya (1997:54) mengemukakan pengertian belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memeroleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam intraksi dengan lingkungannya. Kemudian Abin Syamsudin (1996:20) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku/pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.

Hal serupa diungkapkan oleh Oemar Hamalik (1992:56) yang menyatakan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat adanya latihan dan pengalaman. Sedangkan Moh. Uzer Usman (1996:4) berpendapat bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu, individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannnya.

Di dalam Ensiklopedi Pendidikan (Sugarda, 1999: 46) dikatakan bahwa belajar adalah “berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan”. Seseorang telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu hanya dari

proses belajar sebelumnya, tetapi harus diingat juga bahwa belajar mempunyai hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa di saat sesuatu fungsi maju dengan pesat untuk dikembangkan.

III. Memanage Pembelajaran Bahasa Arab

Dalam pembelajaran Bahasa Arab diperlukan program untuk dapat mengatur dan mengelola isi dari pembelajaran bahasa arab tersebut sehingga dapat menjadi pembelajaran yang effektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang secara sungguh- sungguh dan serius dalam melakukan kegiatan pembelajaran bagi seorang pendidik.

Program pembelajaran Bahasa Arab tersebut terbagi menjadi dua bagian utama dalam kegiatan pembelajaran yaitu diantaranya :1) yang pertama yaitu program pembelajaran Bahasa Arab Belajar Bahasa Arab, dan 2) yang kedua yaitu program pembelajaran Bahasa Arab Pemerolehan Bahasa Arab kedua program tersebut apabila dijalankan sesuai dengan ketertiban jadwal yang telah dibuat sebagai program pembelajaran Bahasa Arab niscaya akan memperoleh hasil pembelajaran yang diharapkan.

Dapat dilihat dalam gambar schema program pembelajaran Bahasa Arab yang dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan mengajar Bahasa Arab sehingga akan mudah dalam kegiatan operasional sehari-harinya di mana tentunya akan bersama di dalamnya dengan perangkat mengajar Guru apabila terprogram dengan baik.

Fig. Second Language Teaching Program

Stephen D Krashen; Second Language Acquisition and Second Language Learning;

University of Southern California; Hal 100.

IV. Tahapan-tahapan dalam pembelajran Bahasa Arab

Terdapat tahapan-tahapan dalam belajar Bahasa Arab untuk dapat memberikan ukuran yang sesuai bagi siswa sesuai dengan kemampuan yang telah dimiliki siswa sehingga akan diperoleh keeffektifan belajar dan mengajar di kelas. Terdapat tiga tahapan dalam belajar Bahasa Arab yaitu:

1. Tahap Pemula maka diberikan kemampuan berbahasa untuk kebutuhan

a. First thing first

b. Survival

c. Sehari-hari

2. Tingkat menengah maka diberikan kemampuan berbahasa untuk kebutuhan tata bahasa / grammar yaitu Nahwu dan Shorof

3. Tingkatan lanjut maka diberikan kemampuan berbahasa untuk kebutuhan kesusasteraan seperti Adab dan Balaghah.

Tahapan-tahapan pembelajaran Bahasa Arab tersebut akan dapat membantu atau mempermudahkan mencapai sasaran dalam pencapaian empat kemahiran atau empat kompetensi Bahasa Arab yaitu Maharah Istima’, Maharah Kalam, Maharah Kitabah, Maharah Qira’ah.

V. Sekilas Pengetahuan tentang Bahasa Arab

Bahasa Arab berasal dari Negara Arab Saudi yang merupakan salah satu bahasa semit atau bahasa keturunan Nabi Nuh As ( Sam Bin Nuh ). Kata Arab berarti gurun padang pasir atau suku badui penduduk yang mendiami wilayah gurun padang pasir. Bahasa Arab mempunyai tiga jenis yaitu: Bahasa Arab Fushah atau bahasa arab Baku, kemudian Bahasa Arab ‘Amiyah atau Bahasa Arab yang tidak Baku, dan yang terakhir Bahasa Arab Ajam atau Bahasa Arab yang kurang baik.

Bahasa Arab dapat dilihat atau diketahui dari dua segi apabila dilihat dari segi behaviouristik adalah sebuah Bahasa yang harus diperoleh ( acquisition ) melalui aktivitas pembiasaan dan pengulangan agar lebih dikenali dan dapat teringat selalu. Dan apabila dilihat dari segi kognitif maka adalah adanya suatu paradigma Transformasi Generatif Grammars System , paradigma Bahasa Arab ini sangat melekat sekali dalam pembelajaran Bahasa Arab yang dapat digunakan sebagai prinsip pembelajaran Bahasa Arab.

Transformasi generative Grammars System adalah mengemukakan tentang perubahan setiap kata Bahasa Arab sebagai Ilmu Morfology di dalamnya yang dapat berkembang menjadi beberapa kata-kata baru/lain dengan makna yang lain yang di landasi dengan sebuah kata dasar ( Mashdar bila Bahasa Arab dan Invinitive atau Stem Word dalam Bahasa Asing/ Inggris ) sebagai akibat dari adanya pengubah ( variable ) yang diperoleh dari berlakunya atau menuruti akan ke-Tata Bahasa Arab yang berkerja secara simultan antara komponen-komponen Bahasa Arab.

KATA DASAR + VARIABLE = KALIMAH AL JADID

4. Bila menurut fiil Dalam Bahasa Arab terdapat tiga unsur

a. Fiil Madhi pembentuknya yaitu:

b. Fiil Mudhori’

1. Aswat

c.

Fiil Amri

5. Bila menurut fiil sebagai Kalimatul jadidah

Tarkib

Nahwiyah dan

penyusun kalimat

a. Fiil

shorofiyah

b. Fail

Dalam

Ilmu

Nahwu terdapat

c. Maful penggolongan pokok yaitu:

6. Bila menurut jenis kalimat

a. Kalimat Ismiyah 1. Bila menurut sebagai penyusun

b. Kalimat Fiiliyah kalimat yaitu

7. Bila menurut gender kata a. Hurf

a. Kata Mudazakar b. Ism

b. Kata Muanast

c. Fiil

8. Bila menurut bilangan atau 2. Bila menurut ism ‘adad Bahasa Arab

a. Insan

a. Mufrodad b. Hayawan

b. Mustanah c. Nabat

c. Jama’

d. Jamad

9. Bila menurut bilangan jama’ e. Sifat

a. Mudzakar Jama’ f. dan Makna Muanast salim

3. Bila menurut Subjek dari ism

b. Jama’ Taksirah a. Ism Isyaroh

b. Ism Maushul harakat akhirnya

10. Bila menurut jenis kata pada

c. Ism Dhohir

a. Kata Manshub d. Ism Dhomir

b. Kata Marfu’

c. Kata Majrur

d. Kata Jazmun

Dalam Bahasa Arab terdapat hukum I’rab yaitu mengenai kedudukan kata dalam sebuah kalimat Bahasa Arab yang telah berdasarkan ilmu nahwu dan shorof sebelumnya.

VI. Administrasi Guru KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH .........

Jl. …………………………………………………………………

Website : ww E-mail : NSM : …………

NPSN : ………

No.Dok:CM-7.1-KUR-01-01

Rev : 0

1. KALENDER PENDIDIKAN

2. PEKAN EFEKTIF

3. PROGRAM TAHUNAN

4. PROGRAM SEMESTER

5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

6. Analisis Pemetaan SK/KD

7. SILABUS

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Guru : Mata Pelajaran: Kelas/Program: Semester: Tahun Pembelajaran:

PEKAN EFEKTIF SEMESTER I MA …… TAHUN PELAJARAN …..

A. PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU I. BANYAKNYA PEKAN DALAM SATU SEMESTER

PEKAN JUMLAH JAM NO

JML

PEKAN TIDAK

BULAN

PEKAN

EFEKTIF (PTE)

EFEKTIF (PE) PELAJARAN

(PS)

EFEKTIF (JPE)

1. Juli 5 2 3 6 2. Agustus

27 8 19 38 Keterangan: Pertengahan Juli pelaksanaan MOS Pertengahan September Libur Hari Raya Pertengahan Oktober pelaksanaan Ujian Tengah September Pertengahan Desember Pelaksanaan Ujian Akhir Semester Pelaksanaan Uji Kompetensi 2x2 PE=4 JPE

II. BANYAKNYA PEKAN EFEKTIF UNTUK TATAP MUKA

19 Pekan X 2 Jam Pelajaran = 38 Jam Pelajaran

B. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU EFEKTIF TATAP MUKA UNIT

MATERI POKOK

ALOKASI WAKTU

1. Sejarah dakwah Rasulullah pada periode Makkah dan Madinah 2 X JP 2. Substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. pada periode

2 X JP Makkah dan Madinah 3. Hasil-hasil perjuangan Rasulullah SAW. dalam dakwah Islam

2 X JP pada periode Makkah dan Madinah 4. Ibrah dari perjuangan Rasulullah SAW. dalam Islam pada periode

2 X JP Makkah dan Madinah untuk kepentingan masa kini dan yang akan datang 5. Model pemilihan khulafaurrasyidin

2 X JP 6. Strategi kepemimpinan khulafaurrasyidin

2 X JP 7. Ibrah dari kepemimpinan khulafaurrasyidin

2 X JP 8. Perkembangan islam masa pemerintahan Daulah Umayyah I,

4 X JP Daulah Abbasiyah, dan Daulah Umayyah II 9. Bentuk-bentuk pemerintahan Bani Umayyah I, Bani Abbas, dan

6 X JP Bani Umayyah II; tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangannya; kemajuan-kemajuan yang dicapai; para filosof dan ilmuan masa Daulah Muwahhidun 10. Ibrah dari masuknya dan runtuhnya Islam di Damaskus, Baghdad,

2 X JP dan Andalusia 11. Keteladanan para tokoh dalam perkembangan Islam, para filosof

2 X JP dan ilmuan masa Daulah Umayyah II dan Mwahhidun 12. Perkembangan Islam di bidang ilmu pengetahuan dan peradaban

4 X JP pada abad pertengahan 13. Tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan Islam di

2 X JP bidang ilmu pengetahuan dan peradaban pada abad pertengahan 14. Sebab-sebab kemunduran Islam pada abad pertengahan

2 X JP 15. Ibrah dari perkembangan Islam di bidang ilmu pengetahuan dan

2 X JP peradaban pada abad pertengahan

Jumlah

38 X JP

PEKAN EFEKTIF SEMESTER 2 MA …… TAHUN PELAJARAN ……

A. PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU I. BANYAKNYA PEKAN DALAM SATU SEMESTER

PEKAN JUMLAH JAM NO

JML

PEKAN TIDAK

BULAN

PEKAN

EFEKTIF (PTE)

EFEKTIF (PE) PELAJARAN

(PS)

EFEKTIF (JPE)

1. Januari 4 0 4 8 2. Pebruari

Keterangan: Akhir Maret Pelaksanaan Ujian Akhir Semester Genap kelas XII Bulan April perkiraan pelaksanaan UNAS

Bulan Mei pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Praktek Bulan Juni-Juli kegiatan tatap muka kelas XII berakhir

II. BANYAKNYA PEKAN EFEKTIF UNTUK TATAP MUKA

12 Pekan X 2 Jam Pelajaran = 24 Jam Pelajaran

B. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU EFEKTIF TATAP MUKA UNIT

MATERI POKOK

ALOKASI WAKTU

1 Masuknya imperalisme ke dunia Islam 2 X JP 2 Gerakan pembaharuan Wahabi, Jamaluddin al Afghani,

4 X JP Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridla, dan Muhammad Iqbal 3 Ibrah dari masuknya imperalisme ke dunia Islam dan gerakan-

2 X JP gerakan pembaharuan 4 Proses masuknya Islam ke Indonesia

2 X JP 5 Ulama-ulama awal di Indonesia dan wali songo serta peranannya

4 X JP dalam penyebaran Islam 6 Ibrah dari keberadaan Islam di Indonesia

2 X JP

Keteladanan sikap intelektual dan semangat keislaman para ulama dan wali songo 7 Islam di Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika

2 X JP 8 Organisasi Islam Internasional

2 X JP 9 Ibrah dari perkembangan Islam di Asia Tenggara, Eropa, dan

2 X JP Amerika 10 Keteladanan tokoh-tokoh Islam di Asia Tenggara, Eropa, dan

2 X JP Amerika Jumlah

24 X JP

PROGRAM TAHUNAN

Mata Pelajaran : ……………………………… .. Satuan Pendidikan: …………………………….. Kelas /Pogram : ……… . ……………………… .

Tahun Pelajaran : ……… …………………………

SEMESTER STANDAR

ALOKASI KETERANGAN KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

WAKTU

1 Membiasakan

1 Membiasakan prilaku hidup

2 Uji KD: 6 Akhlak terpuji bersih 2 UTS :1

Sidoarjo, ………. ………..2011 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah

______________________ _______________________ NIP. NIP

PROGRAM SEMESTER

Mata Pelajaran : ……… ……………………… .. Kelas/Program : …………………………………… Satuan Pendidikan: ………………………………. Tahun Pelajaran : …………………………………….

N STANDAR

KOMPETENSI

ALOKASI

BULAN/MINGGU KE

KETERA

O KOMPETENSI

SEPTEMBER OKTOBER

NOPEMBER

DESEMBER NGAN

INDIKATOR

1 1 Membiasakan

Membiasakan prilaku

Akhlak terpuji

hidup bersih

1. Menyebutkan

kriteria perilaku hidup

kriteria perilaku hidup

yang

bersih (C2)

3. Membedakan

perilaku hidup yang

kotor (C4)

4. Menerapkan

perilaku bersih dalam kehidupan

Sidoarjo, ………. ………..2011

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah

______________________

_______________________

NIP. NIP

19

SILABUS

Nama Se kolah : …………………………………. Mata Pelajaran : ………………………………….

Kelas : …………………………………. Kelas : …………………………………. Semester : 1…………………………………. Standar Kompetensi: Membiasakan Akhlak Terpuji

Nomor Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

(Pengalaman Belajar)

Indikator Penilaian Alokasi Waktu

(menit)

Sumber/Ba

han/ Alat

Teknik Bentuk 1 Membiasakan perilaku hidup

bersih

Perilaku hidup bersih Membaca buku tentang perilaku hidup bersih

Berdiskusi tentang kreteria hidup

bersih

Melakukan observasi lingkungan yang bersih dengan yang tidak bersih

Membiasakan hidup bersih di rumah, di sekolah dan di masyarakat

1. Menyebutkan kriteria perilaku hidup bersih (C1)

2. Menjelaskan

kriteria

perilaku hidup yang bersih (C2)

3. Membedakan perilaku hidup

yang

bersih

dengan yang kotor (C4)

4. Menerapkan perilaku bersih

sehari (C3, A,P)

tes KINERJA ) KINERJA

PENGA MATAN

2 Buku PA Buku PA

Sidoarjo, ………………..2013 Guru Mata Pelajaran

VII. Work Shop Pendidikan Profesi Guru

I. Gambaran Dunia Pendidikan dan Profesi Guru Nara sumber: Prof. Dr. H. Ali Mudhofir, M.Ag. Tanggal 5 November 2014

A. Tantangan Dunia Pendidikan

1. AEC ( Asean Economic Community ) Mulai 2015, yakni kawasan bebasnya beredarnya semua barang dan jasa di antara negara Asean.

2. AFTA ( Asean Free Trade Area ) Hasil KTT di Bali 7-8 oktober 2003 yang berisi antar lain pembebasan bea masuk impor untuk kawasan Asean. Untuk Indonesia dan beberapa negara Asean siap dimulai tahun 2015, untuk Brunei Darussalam sudah mulai 2010 yang lalu.

B. Catatan lembaga survey internasional yang terkait dengan pendidikan kita

1. Menurut Education for All Global Monitoring Report 2013 yang dikeluarkan oleh UNESCO, pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 di antara 120 negara yang disurvey.

2. Data Education Development Index ( HDI ) negara Indonesia pada 14 maret 2013 dilaporkan naik tiga peringkat. Pada 2012 menduduki peringkat 124 dari 178 negara menjadi urutan 121 dari 185 negara. ( indikator: kesehatan, pendidikan, income, percapita, pendidikan ).

3. Laporan International Education Acvhievement ( IEA ) kemampuan membaca siswa SD Indonesia berada pada urutan 38 dari 39 negara yang disurvey.

4. Laporan Trend in International Mathematics And Sciece Study ( TIMSS ), lembaga mengukur kecenderungan hasil hasil pendidikan di dunia : kemampuan matematika siswa SMP kita berada di urutan ke 34 dari 38 negara, kemampuan IPA berada di urutan ke 32 dari 38 negara.

5. Hasil Test di tingkat internasional menunjukkan tidak ada perbaikan nilai secara signifikan siswa Indonesia untuk matematika dan sains.

6. Hanya kemampuan membaca yang mengalami perbaikan, meskipun angkanya masih jauh di bawah rata-rata Organisation for Economic Cooperation And Development.

C. Wajah pendidikan agama kita sebagai permasalahan

1. Banyaknya pelajar terlibat tawuran massal

2. Banyaknya pelajar terseret ke dunia miras, narkoba dsb.

3. Banyak pelajar terseret pada penodongan dan penjambretan hingga pemerkosaan dsb.

4. Banyak pelajar terjerumus dalam dunia hitam dugem, prostitusi dsb.

5. Banyak pelajar tidak kembali pada disiplin pendidikannya dan norma yang ada.

D. Dari mana Indonesia memulai perbaikan pendidikan?

1. Dari kurikulum pendidikan.

2. Dari siswa.

3. Dari sarana prasarana.

4. Lingkungan pendidikan.

5. Guru.

E. Tiga ( 3 ) domain / faktor pendorong peningkatan profesionalisme guru

1. Tuntutan pengembangan masyarakat ( Social demand ).

2. Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi ( Science And Technology Development )

3. Kebutuhan perkembangan kualitas tenaga kerja ( Man Power Resources ).

F. Tiga ( 3 ) masalah Guru

1. Kualitas kinerja guru umumnya belum menampakkan hasil yang standar.

2. Distribusi guru tidak merata jumlah guru di daerah tertentu dirasakan masih kurang,tetapi di daerah lain berlebih.

3. Kesejahteraan guru masih perlu perjuangan keras untuk kelayakannya.

G. Peta kebijakan pembinaan guru di Indonesia

1. Pencanangan guru sebagai profesi 4 desember 2004.

2. Terbitnya undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dan terbitnya peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.

3. Pelaksanaan sertifikasi guru untuk tahun 2006 dan 2007.

4. Terbitnya peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru dan pembayaran tunjangan profesi pendidik bagi guru-guru yang sudah di sertifikasi.

5. Terbitnya PP on 41 tahun 2009 tentang tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen serta tunjangan kehormatan profesor kemudian terbitnya permenag PAN dan RB nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.

6. Terbitnya permendiknas nomor 27 tahun 2010 tentang program induksi bagi guru pemula serta Terbitnya permendiknas nomor 35 tahun 2010 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.

7. Terbitnya peraturan bersama mendiknas , Men PAN & RB Mendagri, Menkeu, dan Menag tentang penataan dan pemerataan guru PNS.

8. Standar seleksi Guru: S1/D4, standar kompetensi jenjang jabatan guru, sistem pengendalian PK guru dan dukungan PKB, pelaksanaan sertifikasi pra dan dalam jabatan melalui PPG, bimbingan teknis PK guru dan PKB, penyesuaian jabatan fungsi guru selesai ( permen 38/ 2010 ), pembentukan tim penilai jabatan fungsi guru, sistem sanksi, Rintisan pelaksanaan PK guru dan PKB.

9. Permenneg PAN dan RB 16/2009 efektif berlaku ( penilaian kinerja guru dan PKB serta program induksi dilaksanakan di seluruh sekolah ), Pelaksanaan sistem pengendalian PK dan Guru dan dukungan PKB, sinergi kegiatan PK guru dengan EDS, pelaksanaan PKB didasarkan pada hasil PK guru, penuntasan segera di bawah S1/D4.

10. Penuntasan peningkatan kualifikasi guru S1/D4, pelaksanaan PK Guru dan PKB berdasarkan Hasil PK Guru.

11. Penuntasan sertifikasi guru dalam jabatan, pendidikan profesi guru bagi calon guru.

12. Pengangkatan calon guru harus bersertifikat.

G. Peta regulasi guru

1. Undang-undang

a. UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dosen.

b. UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS.

2. Peraturan Pemerintah

a. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan.

b. PP No. 74 Tahun 2008 Tentang guru.

c. PP No. 41 Tahun 2009 Tentang tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus

guru dan dosen serta, tunjangan kehormatan profesor tanggal 8 Juni 2009.

d. Perpres No. 52 Tahun 2009 tentang tambahan penghasilan guru.

3. SKB Kementrian

a. Surat edaran bersama Sekretariat Jenderal Departemen Agama dan direktur Jendral PMPK Nomor SJ/ Dj.I/Kp.02 1569/2007/ tanggal 7 Agustus 2007.

b. Surat Keputusan Bersama antara mendiknas dan Ka. BKN No.03/V/PB/2010/ tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.

4. PERMENDIKNAS/KEPMENDIKNAS

a. Kepmendiknas No. 129a /U/ 2004 tentang standar Pelayanan minimal bidang pendidikan.

b. Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi dan kompetensi guru.

c. Kepmendiknas No. 056/P/2007 tentang pembentukan konsorsium sertifikasi guru tanggal 13 Juli 2007.

d. Permendiknas No.36 tahun 2007 tentang penyaluran tunjangan profesi guru tanggal

13 november 2007.

e. Permendiknas No. 58 tahun 2008 tentang penyelenggaraan program sarjana S1 kependidikan bagi guru dan jabatan, tanggal 7 oktober 2008.

f. Permendiknas No. 72 tahun 2008 tentang tunjangan profesi guru bagi guru tetap bukan pegawai negeri sipil yang belum mempunyai jabatan fungsional guru, tanggal 1 desember 2008.

g. Permenag No. 16 tahun 2009 pengganti Permenagpan No. 84 Th 1993 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.

h. Permendiknas No. 8 tahun 2009 tentang program pendidikan profesi guru para jabatan tanggal 2 maret 2009.

i. Kepmendiknas No.018/P/2009 tentang penetapan lembaga pendidikan tenaga kependidikan ( LPTK ) penyelenggara program pendidikan profesi guru para jabatan bagi guru SD Lulusan S1 PGSD berasrama tanggal 17 maret 2009.

j. Kepmendiknas No.022/P/2009 tentang penetapan perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi guru bagi guru dalam jabatan tanggal 13 april 2009. k. Permendiknas No. 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas satuan pendidikan tanggal 30 juni 2009. l. Penerbitan permendiknas No.7 Th 2010, tentang pemenuhan kebutuhan, peningkatan profesionalisme, dan peningkatan kesejahteraan guru, kepala sekolah/ madrasah, dan pengawas di kawasan perbatasan dan pulau terkecil terluar.

m. Permendiknas No. 27 Th 2010 tentang program induksi. n. Permendiknas No. 28 Th 2010 tentang penugasan guru menjadi kepala sekolah.

o. Permendiknas no. 35 Th 2010 tentang juknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. p. Permendiknas No. 22 Th 2010 tentang penetapan inpassing jabatan fungsional guru bukan jabatan PNS dan angka kreditnya ( perbaikan permendiknas No. 47 Th 2007 ).

q. Pedoman pelaksanaan penilaian kinerja guru termasuk instrumennya. r. Pedoman pengelolaan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan . s. Pedoman kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. t. Pedoman penilaian kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. u. Panduan Diklat calon tim penilai jabatan fungsional guru.

H. Penilaian Kinerja Guru

1. ( Guru---Pendidikan Profesi Guru ( PPG )---Guru CPNS 80%---Program Induksi dan Pra jabatan---Guru PNS 100% guru pertama IIIA )---Pembinaan dan pengembangan profesi guru--- PK Guru formatif PKB---PK Guru Sumatif--- Kecukupan angka kredit.

2. Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya ( permenagpan & RB No. 16/2009 ). Dilakukan setiap tahun di sekolah oleh kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah, atau pengawas untuk menilai kepala sekolah ( telah memahami proses PK Guru ). Penilaian kinerja guru dilakukan dalam 2 tahun ( formatif dan sumatif ) menggunakan instrumen yang didasarkan pada : 14 kompetensi bagi guru kelas dan / atau mata pelajaran, 17 kompetensi bagi guru BK.konselor, pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah ( kepsek , wakasek, dsb ).

3. Komponen PK Guru : pedagogi 7 kompetensi, kepribadian 3 kompetensi, sosial 2 kompetensi, profesional 2 kompetensi ( 14 kompetensi guru kelas/ mata Pelajaran ) dan pedagogi 3 kompetensi, kepribadian 4 kompetensi, sosial 3 kompetensi, profesional 7 kompetensi ( 17 kompetensi guru BK/Konselor).

4. Komponen PK guru tugas tambahan: - kepala sekolah ( kepribadian dan sosial, kepemimpinan, pengembangan sekolah

dan madrasah, pengelolaan sumber daya kewirausahaan, supervisi ), - wakil kepala sekolah ( kepribadian dan sosial, kepemimpinan, pengembangan sekolah dan madrasah, kewirausahaan, bidang tugas ), - kepala laboratorium/bengkel ( kepribadian, pengelolaan Lingkungan dan P3, sosial, pengorganisasian Guru/laboratorium/teknisi, pengelolaan dan administrasi, pengelolaan pemantauan dan evaluasi, pengembangan dan inovasi),

- kepala perpustakaan ( merencanakan program perpustakaan, melaksanakan program perpustakaan, mengevaluasi program perpustakaan, kembangkan koleksi perpustakaan, mengorganisasi layanan jasa informasi perpustakaan, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi, mempromosikan perpustakaan & literasi informasi, mengembangkan kegiatan perpustakaan sebagai sumber belajar kependidikan, memiliki integritas dan etos kerja, mengembangkan profesionalitas kepustakawanan ),

- kepala program keahlian ( kepribadian, sosial, perencanaan, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan evaluasi dan pelaporan ).

5. Penilaian kompetensi

a. Pedagogi

1) Menguasai karakteristik peserta didik ( 3 ).

2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik ( 2 ).

3) Pengembangan kurikulum ( 2 ).

4) Kegiatan pembelajaran yang mendidik ( 4 ).

5) Pengembangan potensi peserta didik ( 3 ).

6) Komunikasi dengan peserta didik ( 2 ).

7) Penilaian dan evaluasi ( 3 ).

b. Kepribadian

8) Bertindak dengan sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional ( 3 ).

9) Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan ( 2 ).

10) Etos kerja tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru ( 1 ).

c. Sosial

11) Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif ( 4 ).

12) Komunikasi dengan sesama guru tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat. ( 3 ).

d. Profesional

13) Penguasaan materi, struktur, konsep, pola pikir, keilmuan yang mendukung, mata pelajaran yang diampukan ( 4 ).

14) Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif ( 2 ).

Jumlah ( hasil penilaian Guru )-----38

6. Cara menilai menurut kompetensi untuk guru kelas dan guru mata pelajaran yaitu dengan cara dokumentasi, pengamatan, pemantauan, angket, hingga interview.

7. Pernyataan kompetensi untuk guru kelas dan guru mata pelajaran. Untuk kompetensi 4 yaitu kegiatan pembelajaran yang mendidik: “ guru menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru menyusun dan menggunakan berbagai mata pelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik, jika relevan guru maka guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi ( TIK ) untuk kepentingan pembelajaran.”

Indikator

- Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan uang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya.

- Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan.

- Dan sebagainya.

Proses penilaian Sebelum pengamatan - Mengkaji RPP yang telah dibuat guru...................

- Selama pengamatan - Dan seterusnya.

8. PERMENAG PAN & RB No. 16/2009

a. Peningkatan karier guru ditetapkan melalui penilaian angka kredit oleh tim penilai.

b. Jumlah angka kredit yang diperoleh guru terkumpul dari angka kredit:

1) Unsur utama ( pendidikan, PK Guru, dan PKB ).

2) Dan unsur penunjang ≤ 10% .

c. Penilaian kinerja guru dilakukan setiap tahun ( Formatif dan Sumatif ).

d. Nilai kinerja guru dikonversikan ke dalam angka kredit yang harus dicapai ( 125%, 100%, 75%, 50% ).

9. Jenjang jabatan fungsional guru ( Permenag PAN & RB No. 16 /2009, pasal 17 )

a. Guru pertama

1) Penata muda , IIIa--------------------100

2) Penata muda tingkat 1, IIIb----------150

b. Guru muda

1) Penata, IIIc-----------------------------200

2) Penata tingkat 1,IIId -----------------300

c. Guru madya

1) Pembina, IVa --------------------------400

2) Pembina tingkat 1, IVb----------------550

3) Pembina utama muda , IVc-----------700

d. Guru utama

1) Pembina utama madya IVd------------850

2) Pembina utama, IVe--------------------1050

I. Problematika keguruan dan alternatif pemecahannya

1. Keterbatasan kemampuan guru untuk beranjak dari domain kognitif menuju afektif dan psikomotorik. Guru sudah merasa puas apabila mampu mengantarkan siswanya memiliki kemampuan menghafal , mengetahui dan memahami materi pelajaran yang disampaikan dalam proses belajar mengajar, tanpa adanya keinginan kuat untuk mencapai domain yang lebih tinggi, yaitu afektif dan psikomotorik.

Alternatif pemecahannya: guru tidak menjadikan kognitif sebagai tujuan akhir pencapaian terakhir pencapaian kompetensi, melainkan hanya pintu masuk untuk meraih kompetensi afektif dan psikomotorik. Sebagai contoh, siswa tidak dapat diharapkan menjadi mushalli yang baik apabila ia hanya mampu melafalkan niat shalat dan hafal jumlah rukun salat, tetapi serta juga ia harus mampu merasakan pentingnya shalat serta mampu melakukan gerakan shalat sebagaimana mestinya.

2. Daftar kata kerja aktif ( Taksonomi Bloom ) pada kemampuan logis dan kata kerja aktif.

a. Aspek Kognitif

1) Pengetahuan : menyebutkan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali, dan mendefinisikan.